Getaran 1 Dof
description
Transcript of Getaran 1 Dof
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Getaran ini sangat banyak di pakai oleh perusahaan ataupun mahasiswa untuk pengamatan terhadap getaran pada mesin, baik mesin ini bergerak secara translasi. Dimana suatu getaran dan data-data yang dihasilkan sangat penting dalam perawatan mesin supaya dapat digunakan lebih lama atau trouble sooting. Pengaplikasian ilmu getaran dalam dunia lapngan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan besaarnya suatu getaran yang terjadi pada suatu alat atu mesin.Didalam getaran, kesetimbangan merupakan suatu hal yang berpengaruh. Didalam getaran ini kesetimbangan juga dapat dikatakan sebagai suatu keadaan dimana suatu benda itu mengalami getaran pada posisi diam. Jika tidak adanya suatu gaya yang bekerja pada benda tersebut maka dikatakan setimbang. Dan apabila benda tersebut diberikan gaya maka akan terjadi gerak bolak balik dari titik kesetimbanganGetaran adalah suatu garak bolak balik dititik kesetimbangan. Dalam dunia teknik, getaran merupakan hal yang sangat penting untuk diamati dan diteliti, mengenai dampak akibat dari getaran yang dihasilkan oleh mesin itu sendiri. Hal ini dikarenakan getaran sangat berpengaruh kinerja dari rangkaian mekanisme suatu alat yang digunakan baik dibidang industri maupun dibidang yang lain.1.2 TujuanAdapun tujuan dari praktikum FDM 1 dof ini adalah :1. Memahami dan mengamati penomena getaran bebas 1 DOF2. Menghitung koefisien damping sistem getaran bebas 1DOF3. Menghitung frekuensi pribadi sistem getaran bebas 1DOF1.3 Mafaat
Agar mahasiswa mengetahui aplikasi dari getaran dan mendapatkan dasar ilmu engineering sebagai pedoman di lapangan nantinya.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Teori DasarAda dua kelompok getaran yang umum dikenal, yaitu getaran bebas dan getaran faksa, kelompok ini didasarkan atas gaya yang menyebabkan suatu benda bergetar serta daya yang mempertahankannya 2.1.1 Getaran Bebas
Getaran bebas terjadi bila sistim berisolasi karna bekerjanya gaya yang ada dalam sistim itu sendiri tampa adanya gaya luar. Pada objek ini dilakukan terhadap getaran bebas yang teredam viskos. Posisi atau simpangan benda terhadap waktu dapat dilihat pada gambar berikut :
Dari data percobaan dengan mengetahui perbandingan amplitude, X1, X2..Xn dapat ditentukan pengukuran logaritmikdengan menggunakan pers.(1.1) = ln (1.1)atau bentuk persamaan yang lebih umum, dengan n buah amplitudo yang bisa di ukur dengan dengan pengurangan logaritmik, yaitu :
= ln (1.2)selanjutnya dapat ditentukan factor redaman dari pers berikut :
= (1.3)
dari persamaan gerak sistim yang diuji, dicari harga redaman kritis cc dan prekwensi fribadi n.akhirnya didapatkan koefisien redaman c dengan pers (1.4)c = cc ( 1.4)hubungan antara frekwensi redaman dengan frekwensi pribadi adalah memenuhi persamaan (1.5) di bawah ini :
= n (1.5)2.1.2 Getaran Paksa
Dilihat dari derajat kebebasan, getaran dapat dibagi menjadi getaran satu derajat, dua derajat dan banmyak derajat kebebasan. Derajat kebebasan adalah banyak kordinat yang diperlukan untuk menyatakan gerak sistim getaran.Dilihat dari gangguan yang bekerja, getaran dapat berupa getaran bebas dan getaran paksa. Getaran bebas adalah gerak sistim getaran tampa adanya gangguan dari luar, gerakan ini terjadi karma kondisi awal saja, dan getaran faksa adalahg getaran yng terjadi karma adanya gangguan dari luar, gangguan ini dapat berupa gaya yang bekerja pada massa. Gaya yang timbul akibat massa unbalance maupun simpangan yang bekerja pada tumpuan.
Pada objek ini pembahasan difokuskan terhadap getaran paksa dua derajat kebebasan, dimana gaya paksa diberikan oleh suatu massa unbalance rotasi. Alat bertujuan untuk mengamati perilaku getaran faksa dua derajat kebebasan, diantaranya hubungan gaya gangguan yang diberikan terhadap respon struktur, bentuk simpangan dan modus getar yang terjadi serta hubungna fungsi simpangan terhadap putaran motor pemberi gaya unbalance.Pemodelan alat getaran paksa dua derajat kebebasan diperlihatkan pada gambar berikut :
Dari pemodelan diatas didapat persamaan amplitudo X1 dan X2 X1 =
X1 =
Gaya yang bekerja akibat massa unbalance (m) dihitung berdasarkan gambar di bawah ini
SISTEM MASSA PEGAS
Hokum Newton II
F = m akx = m (-x) tanda minus (-) pada percepatan x karna arah kecepoatan berlawanan dengan arah gaya (kx). Mx + kx = 0
PRINSIP DALEMBERT
Suatu sistim dinamik dapat diseimbangkan secara static dengan menambahkan gaya khayal yang dikenal dengan gaya inersia dimana besarnya sama dengan massa dikali percepatan dengan arah percepatan.
F = 0
Sistim Statik2.2 Teori Alat
Adapun peralatan yang digunakan dalam melkukan praktikum yaitu :a. Motor penggerak kertas milimeterMotor listrik ini berukuran kecil, motor ini bergerak berdasarkan pergerakan mula-mula dari bergeraknya lengan ayun pada pengujian 1 DOF. Motor ini mempunyai fungsi mengulung kertas milimeter, sehingga membentuk gulungan pada kertas milimeter. Motor ini dihidupkan bersamaan saat lengan ayun yang diberikan daya, kemudian daya tersebut dilepaskan. Disini motor ini mulai menjalankan tugasnya sampai kurva sinusoidal membentuk garis lurus.
Gambar 2.1 motor listrikb. Slide regulator
Alat ini adalah alat yang digunakan untuk mengatur besar kecilnya arus listrik yang disuplai ke-motor listrik. Jika arah putaran semkin terbuka maka arus yang disuplai semakin besar.
Gambar 2.2 slide regulatorc. Mistar ukur
Mistar dalam praktikum FDM 1 dof ini digunakan untuk mengukur ketinggian dari kurva sinusoidal dan menentukanjarak titik pemasangan pada pegas spring.
d. Kertas milimeter
e. Pena pencatat gerakan kurva sinusoidal
BAB III
METODOLOGI
3.1Perangkat Percobaan
Perangkat Percobaan getaran bebas
sebuah batang baja diklem salah satu ujungnya pada frame dengan sambungan engsel. Ujung yang lain digantung bebas pada sebuah pegas. Beberapa pelat massa dapat dipasangkan pada suatu kedudukan sepanjang batang dan dapat berfungsi sebagai beban.
Batang digetarkan dan getarannya dapat diamati dengan merekam perpindahan ujung bebas pada kertas pencatat. Pada batang dipasang sebuah damper yang berfungsi untuk meredam getaran
Gambar Perangkat Percobaan getaran Paksa
Untuk mengetahui prilaku sistim getaran dua derajat kebebasan dengan cara eksperimental adalah dengan melakukan pengujian pada alat getaran paksadua derajat kebebasan, alat-alat yang dipakai :1. Tachometer
2. DC Power supply
3. Kertas pencatat
Tabel data pengujian
M1 = 2,25 kg
M2 = 1 kg
M = 0,1 kg
Keq1 = Keq2 = 10781
K2 = 625 N/m3.2 Prosedur Percobaan
Prosedur Percobaan Getaran Bebas 1. Susun perangkat percobaan seperti yang ditunjukan pada gambar (1.4)2. Pena pencatat dikontakkan pada kertas pencatat
3. Jalankan drum pembawa kertas
4. Setelah diperoleh panjang secukupnya, hentikan drum pembawa kertas
5. Ulangi langkah 1 s/d 4 di atas dengan jarak pegas yang berbedaBAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Data percobaan Getaran bebas tanpa redaman
Noa (m)Nt(s)
10,7064,276
20.5563,024
30,6055,74
Getaran bebas dengan redaman
noa(m)b(m)X1(m)X2(m)n
10,300,300,020,0154,75
20,350,250,0290,024,5
30,400,200,0350,034,25
Spesifikasi alat
L = 0,75
M = 4,49 kg
K = 489 N/M
4.2 Contoh Perhitungan Getaran bebas tanpa redaman
Percobaan 1
a = 0,70 m
n = 6t = 4,276 s
L = 0,75 m
k = 498N/m
m=4,49 kgT = = = 0,712 s
Wn percobaan = = = 8,82 rad/s
Wn exp = = rad/s Percobaan 2a = 0,65 m
n = 6t = 3,024 s
L = 0,75 m
k = 498N/m
m=4,49 kg
T = = = 0,504 sWn percobaan = = = 12,46 rad/s
Wn exp =
rad/s Percobaan 3
a = 0,60 m
n = 6t = 3,024 s
L = 0,75 m
k = 498 N/m
T = = = 0,712 s
Wn percobaan = = = 8,89 rad/s
Wn exp =
rad/sGetaran bebas dengan redaman teoritik Percobaan 1a = 0,3 m
b = 0,3 m
X1 = 0,02 m
X2 = 0,015 m
= ln
= ln
=
=
= 0,045Wn =
Wn = rad/scc = 2 m . Wncc = 2 (4,49) . (16,8)cc = 151,81
c = cc c = 151,31 . 0,045c = 6,80 Percobaan 2a = 0,35 m
b = 0,25 m
X1 = 0,029m
X2 = 0,02 m
= ln
= ln
= 0,37 =
=
= 0,0058Wn =
=
=16,86 rad/s cc = 2 m . Wncc = 2.4,49.16,85 = 151,31
c = cc c =151,31 (0,058)c = 8,776 Percobaan 3
a = 0,4m
b = 0,2 m
X1 = 0,035 m
X2 = 0,03m
= ln
= ln
= 0,15 =
=
= 0,024Wn =
=
=16,85 rad/scc = 2 m . Wn = 2.4,49 . 16,8
= 151,31
c = cc c =151,31. 0,024c = 3,634.3 Tabel hasil percobaan dan TeoriTabel getaran tanpa peredam
Noa (m)L(m)M (kg)K(N/m)
10.650.754.49498
20.600.754.49498
30.550.754.49498
t (s)NTWn exprWn teori
4,27660.7128.8518.27
3,02460.50412.4616.86
5,7460,9566,5617,44
Tabel getaran dengan peredam
Noa (m)b (m)M (kg)L(m)K(N/m)IX1
10.400.254.490.75498.90.84180.0175
20.350.304.490.75498.90.84180.028
30.300.354.490.75498.90.84180.024
X2nWnCcC
0.00950.660.104518.27164.0617.14427
0.001960.3850.06118.27164.0610.0076
0.01530.470.074618.27164.0612.245
4.4 Grafik
\4.5 Analisa dan pembahasan
Dari pratikum yang telah dilaksanakan sehingga dapat diasumsikan harga-harga n, L, m, dan k maka dapat dilakukan perhitungan dan garafik antara lain : Wn Vs A b Vs c
n Vs X1Untuk getaran bebas tampa redaman dapat grafik Wn Vs a dilihat bahwa nilai yang diperoleh menunjukkan grafik yang membentuk garis linier dan dari garafik tersebut dapat dikatakan bahwa semakin besar a maka semakin kecil prekwensi pribadinya tetapi hasil pengujian dengan teori jauh atau berbeda bila dibandingkan dengan hasil pengujian dimana antara pengujian dan teori menunjukkan hubungan yang timbale balik. Hal ini tidak bisa dipastikan langsung karna jumlah pengambilan data untuk setiap titiknya sangat sedikit.Pada pengujian untuk getaran dengan memakai redaman, akan diperoleh grafik b Vs c dimana pada grafik terlihat bahwa bila b (m) semakin besar maka nilai c akan semakin kecil, disini terlihat bahwa hubungan antara b (m) dan c adalah hubungan berbanding terbalik.Pada pengujian,untuk getaran dengan redaman,akan diperoleh grafik b vs c dimana pada grafik terlihat bahwa b (m) semakin besar maka nilai c akan semakin kecil,disini terlihat bahwa hubungan antara b (m) dan c adalah hubungan berbanding terbalik.Selanjutnya pada pengujian getaran bebas dengan peredam ini didapatkan grafik hubungan antara n vs x1 exp menunjukian bahwa simpangan yang tinggi akan menghasilkan jumlah getaran yang banyak,begitupun sebaliknya.
Sedangkan pada tabel hasil percobaan dan teori dapat kita ketahui juga bahwa nilai frekuensi pribadi getaran dengan peredam adalah tidak konstan pada percobaan 1=18,27 ,percobaan 2=16,86 sampai 3 yaitu sebesar 17,44. rad/s meskipun jarak redaman dan pegas pada batang divariasikan.Hal ini tentu saja karena total atau jumlah jarak dari peredam dan pegas yaitu (0.65,0.60,0,55).Namun berbeda halnya dengan nilai redaman dari sistem ini yaitu dimana nilai redaman sangat dipengaruhi oleh nilai fasa redaman () yang didapatkan dari simpangan.Dimana mempunyai hubungan yang berbanding terbalik antara redaman dan nilai simpangan awal,yaitu semakin besar simpangan awal,maka semakin kecil nilai redaman yang dihasilkan.BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan, pengolahan data dan grafik dapat ditarik suatu kesimpulan diantaranya : dari pengamatan fenomena yang terjadi pada saat pengujian sangat membantu kita dalam pengaplikasian ilmu yang didapatkan dari perkuliahan. Dalam dunia keteknikaqn khususnya teknuk mesin sangat berperan dalam kemajuan teknologi, seperti penganaliasaan getaran yang ditimbulkan dari kendaraan atau alat itu sendiri.
Dari pengujian yang menggunakan peredam dan tidak menggunakan membuktikan adanya pengarus yang di timbulka dari kurva sinusoidal
V.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan setelah praktikum adalah
Untuk kelancaran pratikum perlu adanya kesiapan dari seluruh pihak, baik pratikan, asisten ataupun dari alat yang digunakan agar data dapat diperoleh dari p[raktikum dengan cepat daan benar. Pengujian sebaiknya dilakukan beberapa kali agar penambilan data lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKATeam asistensi LKM. 2008. Fenomena Dasar Mesin. Bidang Konttruksi Mesin dan Perancangan. Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik. Universitas Andalas. Padang
Bur, Mulyadi. Diktat Getaran teknik. Laboratorium Dinamika srtuktur. Jurusan teknik mesin. Fakultas teknik. Universitas andalas, Padang.x
F0 = me
m
t
m
Mx, gaya inersia
EMBED Excel.Chart.8 \s
PAGE
_1420122107.unknown
_1420123471.unknown
_1420123649.unknown
_1420124044.unknown
_1420138839.xlsChart1
8.8518.27
12.4616.86
6.5617.44
Wn expr
Wn teori
A
Wn
Grafik perbandingan Wn Exp dan Wn teori vs panjang a
Sheet1
a (m)Wn exprWn teoriSeries 3
0.658.8518.272
0.6012.4616.862
0.556.5617.443
Category 44.52.85
To resize chart data range, drag lower right corner of range.
_1420140928.xlsChart1
5
6
3
n
Grafik n terhadap x1
Sheet1
X1n
0.01755
0.0286
0.0243
To resize chart data range, drag lower right corner of range.
_1420138840.xlsChart1
17.144
10.0076
12.245
C
Perbandingan Nilai Redaman c dengan panjang a
Sheet1
a (m)CSeries 2Series 3
0.417.1442.42
0.3510.00764.42
0.4012.2451.83
Category 44.52.85
To resize chart data range, drag lower right corner of range.
_1420124161.unknown
_1420123948.unknown
_1420123589.unknown
_1420122994.unknown
_1420123403.unknown
_1420123465.unknown
_1420123078.unknown
_1420122576.unknown
_1420122687.unknown
_1420122396.unknown
_1420120020.unknown
_1420121379.unknown
_1420121759.unknown
_1420121989.unknown
_1420121456.unknown
_1420121681.unknown
_1420120931.unknown
_1420121136.unknown
_1420120515.unknown
_1285610732.unknown
_1285830067.unknown
_1356286691.unknown
_1356286722.unknown
_1285830074.unknown
_1285625773.unknown
_1285626126.unknown
_1285627586.unknown
_1285610931.unknown
_1285607932.unknown
_1285607954.unknown
_1285607530.unknown