Gerontik 2

14

Transcript of Gerontik 2

Batasan – batasan lansia

WHO

Lanjut usia meliputi :

1. Usia pertengahan (middle age) = 45 –59 th.

2. Lanjut usia (Elderely) = 60 – 74 tahun

3. Lanjut usia tua (old) = 75 – 90 tahun.

4. Usia sangat tua (very old) = > 90 tahun

Prof. Dr. Ny Sumiati Ahmad Mohamad

1. 0 – 1 tahun = masa bayi.

2. 1 – 6 tahun = masa pra sekolah.

3. 6 – 10 tahun = masa sekolah.

4. 10 – 20 tahun = masa pubertas.

5. 40 – 65 tahun = masa setengah umur (presenium)

6. 65 tahun keatas = masa lanjut usia (senium).

Dra. Ny jos Masdani

Mengenakan lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Beliau membagi menjadi

- fase inventus : 25-40 tahun.

- fase verilitas : 40- 50 tahun.

- fase praesenium : 55 – 65 tahun.

- fase senium : 65 tahun - meninggal

UU no 13 tahun 1998 ttg kesejahteraan lanjut usia

BAB I pasal 1 ayat 2 ; lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas.

Perubahan-Perubahan yang terjadi pada Lanjut Usia.

A. Perubahan-perubahan fisik.1. Sel

- Lebih sedikit jumlahnya.- Lebih Besar ukurannya.- Berkurangya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler.

- Menurunya proporsi protein diotak, otot ginjal, darah dan hati.

- Jumlah sel otak menurun.- Terganggunya mekanisme perbaikan sel.

Lanjutan…

2. Sistim persyarafan.

- berat otak menurun 10 – 12 %.

- lambat dalam respon dan waktu untuk

bereaksi khususnya dengan strees.

- Mengecilnya syraf panca indra

(Berkurangnya penglihatan, hilangnya

pendengaran, lebih sensitif terhadap

perubahan suhu.

- kurang sensitif terhadap sentuhan.

Sistem Pendengaran.

1. Presbiakusis (gangguan pada pendengaran)

2. Membrana tympani atropi.

3. Terjadinya pengumpulan serumen yang dapat mengeras

Sistem penglihatan

1. Lensa lebih suram (kekeruhan) pada lensa, yang menjadi katarak.

2. Hilangnya daya akomodasi.

3. Susah jika melihat dalam cahaya yang gelap.

4. Menurunya lapangan pandang.

5. Menurunya daya untuk membedakan warna biru atau hijau.

Cardiovaskuler

1. Elastisitas dinding aorta menurun.

2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku.

3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % setiap tahun sesudah berumur 20 tahun , hal ini menyebabkan menurunya kontraksi dan volume.

4. Kehilangan elastisitas pembulu darah.

5. Tekanan darah meninggi diakibatkan meningkatnya resistensi pembulu darah perifer.

Sistem pengaturan Temperatur tubuh.

Pada pengaturan suhu. Hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu termostart yaitu menetapkan suatu suhu tertentu, kemunduran terjadi berbagai faktor yang mempengaruhinya antara lain :

1. Temperatur tubuh menurun akibat metabolime menurun.

2. Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas karena rendahnya aktifitas otot.

Sistem respirasi

Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.

Menurunya aktifits dari silia. Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas

lebih berat, kapasistas maksimum menurun. Alveoli ukuranya melebar dari biasanya dan

jumlahnya berkurang. O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmhg CO2 pada arteri tidak berganti. Kemampuan batuk berkurang Otot-otot dinding dada menurun.

Sistem gastriintestinal

1. Kehilangan gigi. Penyebab utamanya biasanya periodontal desease., gizi krg baik.

2. Indra pengecap menurun, adanya iritasi selaput lendir,

3. Lambung (rasa lapar menurun) disebabkan sensitifitas lapar menurun.

4. Peristaltik lemah - konstipasi.

5. Fungsi absorsbsi melemah (daya absorbsi terganggu)

6. Hati terjadi pengecilan dan menurunya tempat penyimpanan