Geostrategi indonesia

25
GEOSTRATEGI INDONESIA A. Pengertian Geostrategi Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa baik pada masa lampau, kini, manapun mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap bangsa yang telah menjadi negara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan, sarana dan sasaran perwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya Hankam. Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara negara agar dalam hidup berbangsa dan negara dalam lingkup nasional diuraikan untuk mewujudkan upaya melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 1

Transcript of Geostrategi indonesia

Page 1: Geostrategi indonesia

GEOSTRATEGI INDONESIA

 

A.   Pengertian Geostrategi

Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa baik

pada masa lampau, kini, manapun mendatang. Geostrategi menjadi

sangat penting karena setiap bangsa yang telah menjadi negara

membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai

ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan, sarana dan sasaran

perwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan

sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis,

sosial budaya Hankam.

Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para

penyelenggara negara agar dalam hidup berbangsa dan negara dalam

lingkup nasional diuraikan untuk mewujudkan upaya melindungi segenap

Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta

melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial.

Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional

Bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara Republik

Indonesia sebagia ruang hidup nasional guna merancang arahan tentang

kebijakan, sarana dan pembangunan untuk mencapai kepentingan dan

tujuan nasional tersebut diatas.

Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi

“Ketahanan Nasional”.

1

Page 2: Geostrategi indonesia

1.    Pengertian Geostrategi

Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi

geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, sarana-sarana

untuk mencapai tujuan nasional, geostrategi dapat pula dikatakan

sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan

tujuan politik.

2.    Pengertian Geostrategi Indonesia

Merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara

Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-sarana

untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi

Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi

pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman

dan sejahtera. Oleh karena itu Geostrategi Indonesia bukanlah

merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan peran tetapi untuk

kepentingan kesejahteraan dan keamanana.

 

B.   Tujuan Geostrategi/Ketahanan Nasional

Geostrategi /Ketahanan Nasional diperlukan dalam menunjang

keberhasilan tugas pokok pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan

ketertiban, terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran,

terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan

hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk

mengaktualisasikan diri.

 

2

Page 3: Geostrategi indonesia

C.   Fungsi Geostrategi/ Ketahanan Nasional

Geostrategi/Ketahanan Nasional Indonesia mempunyai fungsi sebagai :

1. Daya tangkal. Dalam kedududukannya sebagai konsepsi

penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala

bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap

identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam

aspek.

a.    Ketahanan pada aspek ideology. Ketangguhan kekuatan nasional

dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam

rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideology bangsa dan

negara Republik Indonesia.

b.    Ketahanan pada aspek politik. Untuk mengejar ketinggalan dari

negara maju, kita perlu mengadakan proses perubahan atau

modernisasi, penegakan hukum, dan menegakkan disiplin

nasional.

c.    Ketahanan pada aspek ekonomi. Ketangguhan kekuatan nasional

dalam kegiatan yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan

konsumsi barang dan jasa, usaha untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat baik secara individu maupun kelompok.

d.    Ketahanan pas aspek sosial budaya. Ketangguhan kekuatan

nasional dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari dalam,

dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan sosial budaya

bangsa dan negara Republik Indonesia.

e.    Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan. Ketangguhan

kekuatan pertahanan nasional dan upaya untuk melindungi

3

Page 4: Geostrategi indonesia

kepentingan bangsa dan negara demi tetap terwujudnya kondisi

kelangsungan hidup bangsa.

Berfungsi sebagai pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan

bangsa dalam ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan

keamanan (hankam) sehingga tercapai kesejahteraan rakyat. Ketahanan

Nasional sebagai pengarh berfungsi menyatukan pola pikir, pola tindak,

dan cara kerja intersektor, antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini

selanjutnya diterjemahkan dalam RJP (rencana jangka panjang) yang

dulu dikenal dengan GBHN. RJP yang dibuat pemerintah dan disetujui

DPR membuat kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap sektor

untuk mencapai tujuan nasional masyarakat adil dan makmur.

 

D.   Sifat Geostrategi/ Ketahanan Nasional

Untuk mewujudkan Ketahanan Nasional, dilaksanakan dengan

mengelola dan menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan

terhadap sistem kehidupan nasional. Sebagai konsepsi pengaturan dan

penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, metode

pendekatan dan pengkajian Ketahanan Nasional terdiri atas pendekatan

keamanan dan pendekatan kesejahteraan.

Sifat-sifat Ketahanan Nasional adalah sebagai berikut :

1. Manunggal

Dalam membangun Ketahanan Nasional adanya kesatuan yang

bersifat komprehensif-integral antara trigatra dan pancagatra. Sifat

integrative tidak mempunyai arti mencampuradikan semua aspek

4

Page 5: Geostrategi indonesia

sosial secara begitu saja, tetapi integrasi dilaksanakan secara serasi,

seimbang, dan harmonis.

2. Mawas ke Dalam

Geostrategi/Ketahanan Nasional ditujukan ke dalam diri bangsa dan

negara sendiri karena bertujuan untuk mewujudkan hakikat dan sifat

nasionalnya.

3. Kewibawaan

Geostrategi/Ketahanan Nasional bertujuan untuk mewujudkan

kewibaan nasional, dan harus diperhitungkan oleh pihak lain.

4. Berubah menurut Waktu

Geostrategi/Ketahanan Nasional bersifat dinamis dan dapat berubah

sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa.

5. Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan

Konsepsi Ketahanan Nasional dapat dipandang sebagai suatu

alternative lain dari konsepsi yang mengutamakan penggunaan adu

kekuasaan dan adu kekuatan yang masih dianut oleh negara-negara

maju pada umumnya.

6. Percaya pada Diri Sendiri

Geostrategi/Ketahanan Nasional dikembangkan dan ditingkatkan

berdasarkan sikap mental percaya pada diri sendiri. Suatu bangsa

yang merdeka dan berdaulat harus percaya dan yakin, bahwa ia dapat

mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri dengan baik dan tidak

5

Page 6: Geostrategi indonesia

tergantung kepada bantuan luar. Andai kata diperlukan bantuan, maka

hal tersebut bersifat komplementer.

7. Tidak Tergantung pada Pihak Lain

Geostrategi/Ketahanan Nasional dibangun dan dikembangkan atas

dasar kemampuan sendiri dengan memanfaatkan segenap aspek

kehidupan nasional. Pengembangan kemampuan nasional dalam

meningkatkan daya saing bangsa diupayakan untuk tidak tergantung

pada pihak lain. Walaupun kebanyakan negara berkembang

merupakan bekas daerah jajahan dan masih dipengaruhi mental

kolonial dan rasa tergantung kepada bekas penjajahannya.

 

E.    Komponen Strategi Astragatra

Komponen ini adalah komponen strategi yang terdiri atas delapan

gatra (aspek). Delapan gatra (aspek) ini dapat diklasifikasi dalam dua

bagian yang meliputi :

1. Trigatra

Adalah komponen yang bersifat alamiah (tetap). Komponen ini meliputi

tiga unsur yaitu :

a.    Aspek Geografi

Aspek geografi adalah aspek yang berkaitan dengan letak kondisi

bumi di mana negara berada. Pengaruh letak geografi terhadap

politik melahirkan geopolitik (wawasan nusantara) dan geostrategi

(ketahanan nasional)

6

Page 7: Geostrategi indonesia

Beberapa wawasan nasional yang tumbuh karena pengaruh

geografi adalah seperti :

1)    Wawasan benua adalah cara pandang negara yang dilandasi

lingkungan negara yang serba daratan (benua) atau yang

dikanal dengan Land Locked Contry.

2)    Wawasan bahari adalah cara pandang negara yang

dipengaruhi oleh kondisi negara yang bersifat archipelago,

tetapi negaranya sendiri bersifat daratan.

3)    Wawasan dirgantara adalah cara pandang negara yang

dipengaruhi oleh kondisi wilayah dirgantara yang strategis bagi

penempatan GSO (Geo Stationary Orbit).

4)    Wawasan kombinasi adalah cara pandang negara yang

dipengaruhi oleh kondisi geografis negara yang memiliki

wilayah daratan, lautan, dan udara yang strategis (relative

berimbang)

Dalam kaitan dengan wawasan nasional di atas, negara

Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara kesatuan yang

menganut wawasan kombinasi atau wawasan nusantaa.

b.    Sumber Daya Alam

Kekayaan alam yang terkandung dalam sumber daya alam (SDA)

Indonesia dapat dibagi tiga golongan, yaitu :

1)    Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi

sumber bahan makanan yang berasal dari binatang (hewan)

7

Page 8: Geostrategi indonesia

2)    Nabati (flora) adalah sumber daya alam yang dapat menjadi

sumber bahan makanan yang berasal dari unsur tumbuh-

tumbuhan.

3)    Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki

nilai tambah bagi devisa negara yang berasal dari eksplorsi

dalam bumi.

Pola dasar pengelolaan sumber daya alam di atas, dilakukan

berdasarkan pada asas.

1)    Maksimal, yaitu prinsip pengelolaan sumber daya manusia

secara menyeluruh dan sungguh-sungguh oleh seluruh elemen

bangsa dan negara.

2)    Lestari, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang mengutamakan

kelangsungan lingkungan hidup secara berkelanjutan

(substainable)

3)    Daya saing, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang berorientasi

pada kualitas dan kuantitas yang bisa memiliki daya saing

dengan produk SDA negara asing (luar negeri)

Untuk mengatasi kesejangangan (gap) antara potensi SDA dengan

penduduk, maka diupayakan:

1)    Menyusun pola pengelolaan SDA

2)    Mengembangkan IPTEK

3)    Membina kesadaran nasional

4)    Mengadakan program pembangunan yang serasi

8

Page 9: Geostrategi indonesia

5)    Mengadakan pembentukan modal yang cukup

6)    Menciptakan daya beli konsumen yang cukup

c.    Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam

wilayah tertentu dengan tanpa melihat status kewarganegaraan

yang dianut oleh orang tersebut.

Masalah yang dihadapi dalam kependudukan adalah meliputi :

1)    Jumlah Penduduk. Hal yang menjadi masalah dalam jumlah

penduduk adalah makin meningkatnya jumlah penduduk yang

tidak memiliki kualitas, baik dirinya, masyarakat, dan negara.

2)    Komposisi penduduk adalah susunan penduduk menurut usia,

jenis kelamin, agama, suku bangsa, dan pendidikan.

3)    Distribusi penduduk. Hal yang menjadi masalah dalam

distribusi penduduk adalah penyebaran penduduk yang tidak

merata ke seluruh wilayah negara (tanah air)

2. Pancagatra

Komponen pancagatra adalah komponen yang meliputi lima

aspek Ketahanan Nasional dalam kehidupan sosial (intangible).

Komponen pancagatra meliputi :

a.    Ketahanan di Bidang Ideologi

Adalah Ketahanan Nasional yang berintikan pemahaman dan

pengalaman nilai ideologi Pancasila yang dapat menjadi landasan

9

Page 10: Geostrategi indonesia

sikap dan perilaku untuk mengatasi segala ancaman, tantangan,

hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar negeri

maupun dari dalam yang membahayakan kelangsungan kehidupan

Pancasila sebagai dasar falsafah dan ideologi bangsa dan negara

Indonesia.

b.    Ketahanan Nasional di Bidang Politik

Adalah Ketahanan Nasional yang berintikan kehidupan politik yang

damai, tertib, adil, jujur dan demokratis, serta tercipta stabilitas

politik, yang dapat untuk mengatasi segala ATHG, baik yang

datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang dapat

membahayakan kelangsungan kehidupan bangsa dan negara

Indonesia.

c.    Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi

Ketahanan Nasional yang berintikan tersedianya pangan, sandang,

lapangan kerja, perumahan, menurunnya angka kemiskinan

sehingga dapat mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari

luar negeri maupun dari dalam yang membahayakan kelangsungan

kehidupan ekonomi bangsa dan negara Indonesia.

d.    Ketahanan Nasional di Bidang Sosial dan Budaya

Ketahanan Nasional yang berintikan tersedianya pendidikan murah

dan berkualitas, hormat-menghormati, sopan santun, beretika, dan

bangga menjadi anak Indonesia. Melalui adanya ketahanan sosial

dna budaya diatas, diharapkan dapat menjadi saringan untuk

mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun

dari dalam negeri yang membahayakan kelangsungan kehidupan

sosial dan budaya bangsa dan negara Indonesia.

10

Page 11: Geostrategi indonesia

e.    Ketahanan Nasional di Bidang Hankam

Ketahanan Nasional yang berintikan adanya rasa aman, damai,

tidak sengketa dengan bangsa dan negara lain, percaya pada

kemampuan sendiri. Melalui hal diatas, diharapkan mampu

mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun

dari dalam yang membahayakan kelangsungan kehidupan

pertahanan dan keamanan bangsa dan negara Indonesia.

 F.    Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia

Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas

Sekolah Staf dan komando Angkatan Darat (SSKAD) Bandung tahun

1962. Isi konsep geostrategi Indonesia yang terumus adalah pentingnya

pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan

Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh Komunis.

Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk

mengembangkan dan membangun kemampuan territorial dan

kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indonesia.

Pada tahun 1965 an lembaga ketahanan nasional

mengembangkan konsep Geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan

rumusan sebagai berikut: bahwa Geostrategi Indonesia harus berupa

sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan,

pengembangan kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal

ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal

maupun eksternal. Dalam gagasan agak lebih progresif tapi tetap terlihat

konsep Geostrategi Indonesia baru sekedar mambangun kemampuan

nasional sebagai faktor kekuatan penangkal bahaya.

Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan

pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan

11

Page 12: Geostrategi indonesia

konstelasi Indonesia. Pada era itu konsepsi Geostrategi Indonesia

dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan

nasional dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan guna menjaga

identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga dan tujuan

nasional dapat tercapai.

Terhitung mulai Tahun 1974 Geostrategi Indonesia ditegaskan

wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi,

metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional. Pengembangan

konsep Geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan oleh negara-

negara yang lain, bertujuan untuk :

-       Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik

yang berbasis pada aspek ideologi, politik, sosial budaya dan hankam

maupun aspek-aspek alamiah, bagi upaya kelestarian dan eksistensi

hidup negara dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan

tujuan nasional.

-       Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam :

1.    Menegakkan hukum dan ketertiban (Law and Order)

2.    Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (Welfare and

Prosperity)

3.    Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (Defense and

Prosperity)

4.    Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (Yuridical

Justice and Social Justice)

12

Page 13: Geostrategi indonesia

5.    Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri

(Freedom of the People)

Geostrategi Indonesia sebagai pelaksanaan Geopolitik Indonesia

memiliki dua sifat pokok :

-       Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi

penangkalan geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala

bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap

identitas, integritas, eksistensi bangsa dan Negara Indonesia.

-       Bersifat developmental /pengembangan yaitu pengembangan potensi

kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,

hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

 G.   Implementasi Ketahanan Nasional

Implementasi Ketahanan Nasional diartikan melaksanakan atau

menggunakan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan yang

dilandasi sikap ulet dan tangguh untuk mengembangkan daya saing

bangsa sehingga menjadi bangsa yang kompretitif dan dihormati di dunia.’

Untuk menjadikan bangsa yang berdaya saing, maka bangsa

Indonesia harus mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi

dengan efisien, transparan, dan accountable. Beberapa permasalahan

besar adalah masalah politik yang terkait dengan kesiapan menghadapi

globalisasi, politik luar negeri yang bebas dan aktif, masalah disintegrasi

dan otonomi, sistem partai politik dan birokrasi. Permasalahan dalam

bidang ekonomi adalah ekonomi biaya tinggi dengan adanya pungutan

liar (pungli), kebijakan ekonomi yang tidak berorientasi produk domestik,

ekspor kebutuhan pangan, dan masih kecilnya investasi. Masalah dalam

bidang sosial budaya dicerminkan rendahnya angka HDI (Human

13

Page 14: Geostrategi indonesia

Development Index) pada tahun 2004 pada nomor 117 dari 175 negara,

pendidikan 60% pendudik masih SD, kesadaran akan lingkungan dan

disiplin yang masih rendah. Kondisi ini di atas tahun 2007 menurut data

HDI, Indonesia masih berada pada posisi yang banyak berubah yaitu

berada pada urutan 103 dari 133 negara. Masalah dalam bidang hukum

adalah lemahnya penegakan hukum, banyaknya kasus korupsi, dan

pelanggaran HAM.

 1.    Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Politik

Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang politik, maka

sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta situasi politik

yang kondusif bagi peningkatan daya saing bangsa. Beberapa hal

yang harus dilaksanakan adalah :

a.    Dalam rangka menghadapi globalisasi, maka perlu diambil

langkah-langkah mengadakan proses perubahan atau modernisasi.

Peningkatan kompetensi diplomat diperlukan dalam rangka

menghadapi berbagai perundingan internasional seperti ASEAN,

AFTA, APEC, PBB, dan WTO, sehingga kondisi Indonesia

memperoleh keuntungan. Modernisasi juga menyangkut sumber

daya manusia (SDM) melalui pendidikan sehingga kompetensinya

sama dengan SDM luar negeri, membangun watak bangsa, serta

modernisasi sarana pertahanan nasional untuk mempertahankan

wilayah NKRI, dan mengembangkan paradigma baru dalam TNI

atau reformasi TNI. Peningkatan anggaran dalam bidang

pendidikan dan pertahanan merupakan salah satu implementasi

dalam bidang politik.

b.    Mengembangkan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Hal ini

dilakukan dengan berperan serta dalam proses perdamaian di

14

Page 15: Geostrategi indonesia

dunia internasional dan berpartisipasi aktif dalam peristiwa yang

bersifat global.

c.    Masalah disintegrasi dan otonomi. Masalah disintegrasi bangsa

harus diselesaikan dengan baik. Banyak kasus disintegrasi

disebabkan adanya ketidakadilan dalam bidang hukum, politik,

ekonomi, dan budaya. Keberhasilan kasus Aceh merupakan wujud

dari Ketahanan Nasional. Oleh sebab itu, implementasi HAM,

pemberlakuakn hukum sesuai dengan adat, serta memberikan

otonomi dalam pengelolaan ekonomi merupakan kunci masalah

disintegrasi dan otonomi. Pemberlakuan otonomi harus terus

disempurnakan, yaitu memberi kebebasan sesuai dengan

kebutuhan lokal, namun menghindari kebangsaan daerah yang

sempit yang justru menjadi bibit disintegrasi.

d.    Penataan sistem politik yang menjamin kestabilan pemerintahan.

Pengembangan demokrasi berupa pemilihan umum langsung

ternyata berjalan dalami, baik DPR, Presiden, maupun Kepala

Daerah. Hal ini menunjukkan bahwa kedewasaan warga negara

semakin tinggi dan merupakan kekuatan bangsa di masa depan.

Dalam bidang politik juga perlu dilakukan pengembangan sistem

yang terbuka dan demokratis,

 2.    Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Ekonomi

Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang ekonomi, maka

sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta kondisi

perekonomian yang kondusif untuk menunjang pertumbuhan ekonomi

dan pemerataan hasil pembangunan. Beberapa hal yang harus

dilaksanakan adalah :

15

Page 16: Geostrategi indonesia

a.    Menata kebijakan fiskal terutama yang terkait dengan pajak serta

restribusi. Peraturan baik UU maupun Perda yang memberatkan

dunia industri harus dicabut. Kebijakan fiskal harus mampu

membuat dunia industri efisien dan efektif serta berdaya saing

untuk ekspor.

b.    Mengembangkan industri yang berorientasi pada produk dalam

negeri. Krisis moneter sudah meruntuhkan industri elektronika dan

tekstil. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan industri berbasis

pertanian, karena kondisi Indonesia sangat cocok untuk pertanian

dan hampir 50% penduduknya hidup dari pertanian.

c.    Menggiatkan swasembaga pangan. Pangan adalah kebutuhan

pokok, krisis pangan dapat membuat stabilitas politik terganggu.

Indnesia merupakan negara dengan penduduk mencapai 200 juta

dan kebutuhan pangan mencapai 50 juta ton. Oleh sebab itu,

program swasembada pangan harus dikembangkan dan

memberikan harga yang memadai bagi petani.

d.    Mengembangkan iklim investasi yang baik. Pembenahan sistem

investasi dilakukan dengan mempermudah prosedur perizinan dan

memberi insentif yang memadai seperti keringanan pajak, sarana

infrastruktur, dan kepastian hukum dalam ketenagakerjaan.

e.    Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan dan mendorong

usaha kecil dan menengah dengan mengembangkan kredit mikro

dan penunjang yang memadai seperti pengembangan informasi

pasar dan teknologi.

f.     Mengembangkan sistem pasar dengan mengurangi campur

tangan pemerintah dengan mendirikan lembaga yang mengawasi

16

Page 17: Geostrategi indonesia

persaingan usaha sehingga tidak terjadi monopoli yang merugikan

konsumen.

g.    Mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan, dan efisien

untuk menjadi sumber permodalan.

h.    Mengelola kebijakan mikro dan makro secara hati-hati sehingga

tingkat inflasi rendah dan tingkat suku bunga rendah untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi.

i.      Meningkatan efisiensi BUMN dan BUMD dengan melakukan

reorganisasi dan restrukturisasi, sehingga fungsi dan tanggung

jawab BUMN berjalan dengan baik.

3.    Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Sosial dan Budaya

Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang sosial dan

budaya, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga

tercipta kondisi sosial budaya yang mendukung daya saing bangsa

dengan terciptanya sumber daya manusia yang kompeten, kondisi

sosial yang stabil, dan berkembangnya budaya sebagai hasil karya

manusia Indonesia. Beberapa hal yang harus dilaksanakan adalah :

a.    Meningkatkan HDI Indonesia dengan melakukan: peningkatan

mutu pendidikan dengan penerapan standarisasi pendidikan,

meningkatkan jumlah wajib belajar sembilan tahun, meningkatan

daya saing perguruan tinggi, peningkatan kesehatan ibu dan anak,

serta peningkatan fasilitas lingkungan.

b.    Meningkatkan taraf pendidikan dari 60% lulusan SD menjadi lebih

tinggi dengan memberikan dana pendidikan minimal 20% dari

APBN.

17

Page 18: Geostrategi indonesia

c.    Meningkatkan perbaikan lingkungan dengan upaya: penataan

daerah industri melalui tata guna lahan, pengendalian konversi

hutan, pengelolaan sampah, dan pengendalian pencermaran

udara, air, dan tanah

d.    Meningkatkan disiplin masyarakat dengan upaya pemberian

penyuluhan tentang kedisplinan, sosialisasi peraturan perundang-

undangan dan peraturan daerah, serta memberikan sanksi sosial

yang tegas untuk memberikan efek jera.

e.    Meningkatkan kualitas pendidikan agama, kerukunan umat

beragama, dan mempermudah umat beragama dalam

menjalankan ibadahnya dengan upaya peningkatan toleransi antar

umat beragama, dialog, dan kerja sama antarumat beragama.

f.     Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh warga negara

untuk memberikan perlindungan terhadap kecelakaan kerja,

kematian, dan pelayanan hari tua.

g.    Mengembangkan kebebasan berekspresui dalam bidang

kesenian, kebudayaan, dan peristiwa dengan memerhatikan etika,

moral, estetika, dan agama.

h.    Meningkatkan peran serta perempuan dalam bidang politik dan

ekonomi sesuai dengan peranan kaum pria.

 

 

18