Geosos.pdf

13
MIGRASI SEBAGAI SARANA MOBILITAS PENDUDUK Dinmas Fitra Sigit Baskara ABSTRACT Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain dan merupakan bagian dari mobilitas penduduk baik secara internasional maupun internal (nasional). Bersifat nonpermanen (sementara) dan permanen (menetap) disebut migrasi. Konsep mobilitas meliputi mobilitas vertikal maupun horizontal. Lebih spesifik lagi, pada mulanya aktivitas ini dianggap sebagai suatu proses kolonialisasi. Dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penarik yang merupakan faktor utama yang menyebabkan migrasi serta ada juga faktor penghambat yang menjadi kendala dalam kegiatan ini. Kata Kunci : perpindahan, faktor, menetap.

Transcript of Geosos.pdf

Page 1: Geosos.pdf

MIGRASI SEBAGAI SARANA MOBILITAS PENDUDUK

Dinmas Fitra Sigit Baskara

ABSTRACT

Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat

yang lain dan merupakan bagian dari mobilitas penduduk baik secara

internasional maupun internal (nasional). Bersifat nonpermanen (sementara) dan

permanen (menetap) disebut migrasi. Konsep mobilitas meliputi mobilitas vertikal

maupun horizontal. Lebih spesifik lagi, pada mulanya aktivitas ini dianggap

sebagai suatu proses kolonialisasi. Dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penarik

yang merupakan faktor utama yang menyebabkan migrasi serta ada juga faktor

penghambat yang menjadi kendala dalam kegiatan ini.

Kata Kunci : perpindahan, faktor, menetap.

Page 2: Geosos.pdf

PENDAHULUAN

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke

tempat yang lain. Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas

penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Dalam

mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan

penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi

internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar

wilayah satu negara saja. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen

(sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula

mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut

migrasi. Dalam arti luas, definisi tentang migrasi adalah tempat tinggal mobilitas

penduduk secara geografis yang meliputi semua gerakan (movement) penduduk

yang melintasi batas wilayah tertentu dalam periode tertentu pula (Mantra, 1980:

20). Dengan demikian, migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu

tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi

dengan tujuan untuk menetap.

Page 3: Geosos.pdf

PEMBAHASAN

Analisis yang digunakan untuk menjelaskan Pengertian migrasi atau

perpindahan penduduk menggunakan konsep mobilitas penduduk menurut

Tjiptoreijanto (1986) meliputi mobilitas vertikal (perubahan status sosial) maupun

horizontal (tempat/lokasi), namun dalam artikel ini pembahasan difokuskan pada

mobilitas horizontal (migrasi). Secara skematis konsep mobilitas penduduk

nampak pada bagan berikut:

Perpindahan penduduk yang berlangsung dalam masyarakat ada dua macam

sebagai berikut

Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke

kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau

sebaliknya.

Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara ruang atau secara

geografis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah yang sering

disebut dengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut migrasi.

Fenomena migrasi merupakan salah satu dari mobilitas penduduk yang tidak

dapat dilepaskan dari proses perubahan menyeluruh dari kehidupan. Migrasi

adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari satu tempat

ketempat lain melampaui batas politik atau batas negara lain. Pada tataran yang

lebih makro aktivitas ini sesungguhnya berada dalam satu frame dengan peta

Page 4: Geosos.pdf

perubahan hubungan global, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun

politik.

Oleh karena itu, paling kurang terjadi dua hal yang penting untuk

menjelaskan mengapa aktivitas ini makin berkembang dalam skala yang sulit

untuk diprediksi. Pertama, secara teoritis aktivitas ini sering kali dikaitkan dengan

suatu bentuk perubahan dalam struktur sosial, yaitu suatu aktivitas yang mencoba

menghubungkan antara aktivitas migrasi atau distribusi sumber daya sosial (social

resources). Kedua, bahwa aktivitas ini juga sering dikaitkan dengan suatu proses

relasional dalam suatu proses pembangunan dengan elemen-elemen sosial dan

kelompok-kelompok sosial yang ada dalam suatu komunitas.

Lebih spesifik lagi, pada mulanya aktivitas ini dianggap sebagai suatu

proses kolonialisasi, baik yang dilakukan untuk kepentingan ekonomi maupun

politik. Selain itu ada dua dimensi penting dalam penelahan migrasi ini yaitu

dimensi waktu dan dimensi daerah. Untuk dimensi waktu menurut BPS

batasannya adalah menetap selama 6 bulan didaerah migran tersebut. Sedangkan

untuk dimensi daerah batasannya unit wilayah dibagi dalam beberapa provinsi

menurut BPS.

Dalam konteks yang lebih luas, meningkatnya arus migrasi dapat

mempengaruhi terjadinya perubahan komposisi penduduk di daerah yang terkait

dan juga mempengaruhi pola komunikasi baik individu maupun kolektif dalam

komunitas yang berbeda. Ini berarti dalam intensitas yang tinggi migarsi dapat

memberikan pengaruh modernisasi pada daerah tujuan migrasi. Sehingga

mendorong percepatan modernisasi dan pengalihan teknologi di daerah tersebut.

Dengan begitu dapat terjadi peningkatan kesejahteraan.

Page 5: Geosos.pdf

Faktor –faktor terjadinya Migrasi

Kebanyakan migrasi dilakukan guna mendapatkan kesejahteraan yang lebih

baik lagi dibanding daerah asal. Berikut beberapa faktor-faktor pendorong

terjadinya migrasi dari daerah asal :

1. Makin berkurangnya sumber-sumber alam, menurunnya permintaan atas

barangbarang tertentu yang bahan bakunya makin sulit diperoleh seperti

hasil tambang, kayu atau bahan dari pertanian.

2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal akibat masuknya

teknologi yang menggunakan mesin-mesin.

3. Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku di daerah

asal.

4. Tidak cocok lagi dengan adat, budaya dan kepercayaan di tempat asal.

5. Alasan pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tidak bisa

mengembangkan karir pribadi.

6. Bencana alam, baik banjir, kebakaran, gempa bumi, musim kemarau

panjang atau adanya wabah penyakit.

Selain faktor pendorong yang menyebabkan maraknya migrasi, daerah

tujuan juga mengambil bagian yang penting sebagai salah satu faktor terjadinya

migrasi. Berikut beberapa faktor-faktor penarik dari daerah tujuan yang

menyebabkan terjadinya migrasi :

1. Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk

memasuki lapangan pekerjaan yang cocok.

2. Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik

3. Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi

4. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya :

iklim, perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas kemasyarakatan lainnya.

5. Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung

6. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat

kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang dari desa atau kota kecil.

Page 6: Geosos.pdf

Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa faktor pendorong dan

penarik merupakan faktor utama yang menyebabkan migrasi. Selain ada faktor

pendorong dan penarik, ada juga faktor penghambat yang menjadi kendala dalam

kegiatan ini. Faktor-faktor penghambat ini bisa berupa penolakan atas kedatangan

orang lain di daerah mereka sampai pada tahap melakukan isolasi terhadap

daerahnya. Serta pikiran yang takut akan pengambil alihan hasil sumber daya

yang ada kepihak lain. Di masyarakat yang tradisional sumber daya merupakan

warisan dari nenek moyang mereka yang harus di jaga dan di rawat dengan baik.

Karena masih percaya akan kutukan dari nenek moyang. Di tandai dengan masih

adanya istilah tanah adat dalam suatu daerah yang mesti dijaga. Bagi daerah yang

seperti ini sangat sulit sekali adanya orang asing masuk kedaerah tersebut.

Tetapi untuk saat ini, semua daerah bebas di masuki oleh orang lain asalkan

mereka tetap mengikuti tata aturan yang berlaku dikalangan masyarakat.

Keterbukaan ini telah membuat terjaadinya alih teknologi yang dibawa pendatang

kedaerah tersebut.

Alasan atau Penyebab terjadinya Migrasi

Alasan yang menyebabkan manusia melakukan aktifitas migrasi :

1. Alasan Politik

Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan

membuat penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.

2. Alasan Sosial Kemasyarakatan

Adat-istiadat yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat

menyebabkan seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan

maupun tidak. Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan

terpaksa melakukan kegiatan migrasi.

Page 7: Geosos.pdf

3. Alasan Agama atau Kepercayaan

Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah

tempat dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.

4. Alasan Ekonomi

Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari

peruntungan dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana

orang yang kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.

5. Alasan lingkungan

Berkurangnya bahkan sampai rusaknya kualitas lingkungan di daerah asal

baik disebabkan oleh bencana alam maupun pencemaran sebagai akibat dari

aktifitas manusianya.

Jenis−jenis Migrasi dan Pola Perpindahan Penduduk

Secara umum migrasi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Migrasi internasional (migrasi antarnegara)

Migrasi internasional (migrasi antarnegara) adalah perpindahan penduduk

dari suatu Negara ke Negara lain. Migrasi internasional meliputi imigrasi,

emigrasi, dan remigrasi.

Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara lain ke suatu Negara dengan

tujuan menetap.

Emigrasi, yaitu berpindahnya penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu

Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap.

Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara asalnya.

Page 8: Geosos.pdf

2. Migrasi internal (migrasi nasional)

Migrasi internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang

masih berada dalam lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang merupakan

migrasi internal antara lain sebagai berikut.

Urbanisasi, adalah perpindahan dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.

Berikut faktor-faktor penyebab urbanisasi.

Faktor daya tarik desa ( contohnya : upah tenaga kerja di kota lebih tinggi

daripada desa, lapangan pekerjaan formal maupun informal di kota lebih banyak

daripada di desa, dan banyak hiburan dan fasilitas kehidupan yang lain).

Faktor daya dorong desa ( contohnya : Sempitnya lahan pertanian di desa,

sempitnya lapangan pekerjaan di luar sektor pertanian, rendahnya upah tenaga

kerja di desa, kurangnya fasilitas hburan dan kehidupan, adanya kegiatan

pertanian di desa yang bersifat musiman, dan adanya keinginan penduduk untuk

memperbaiki taraf hidup).

Transmigrasi, adalah perpindahan penduduk, yang diprakarsai dan

diselenggarakan pemerintah, dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang

belum padat penduduknya. Macam-macam transmigrasi :

Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dibiayai oleh pemerintah

mulai dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi.

Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang dilakukan penduduk atas

biaya, kesadaran, dan kemauan sendiri.

Transmigrasi sektoral,yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung

bersama antar pemerintah daerah asal transmigran dengan pemerintah

daerah yang dituju.

Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi dalam rangka pembangunan

proyek-proyek tertentu, seperti transmigrasi bedol desa dan transmigrasi

pramuka.

Page 9: Geosos.pdf

Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya

ditanggung oleh transmigran atau pihak lain (bukan pemerintah).

Selain itu ada juga jenis migrasi yang didasarkan pada sifatnya yaitu :

1. Migrasi sirkuler atau migrasi musiman adalah migrasi yang terjadi jika

seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud untuk menetap di

tempat tujuan migrasi.

2. Migrasi ulang-alik adalah orang berpindah setiap hari meninggalkan

tempat tinggalnya pergi ke tempat lain untuk bekerja atau berdagang.

Jenis−jenis migrasi lainnya :

Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk karena gangguan bencana alam

atau keamanan.

Weekend, yaitu perginya orang-orang kota untuk mencari tempat

berudara sejuk.

Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di desa tetapi bekerja di kota,

sehinggasetiap hari menglaju (pergi dan pulang).

Turisme, yaitu orang-orangyang bepergian ke luar untuk mengunjungi

tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara yang dituju.

Reuralisasi, yaitu kembalinya pelaku urbanisasi ke daerah pedesaan.

Repatriasi, adalah kembalinya suatu warga negara dari negara asing yang

pernah menjadi tempat tinggal menuju tanah asal kewarganegaraannya.

Pola Perpindahan (Mobilitas) Penduduk Suatu Daerah

Pola perpindahan (Mobilitas) penduduk dibedakan menjadi empat macam

sebagai berikut.

1. Pola perpindahan harian, yaitu perpindahan penduduk setiap hari dari

desa ke kota untuk mencari makan. Setiap hari melakukan perjalanan pergi

pulang/nglaju (pergi pada pagi hari dan pulang pada sore hari).

Page 10: Geosos.pdf

2. Pola perpindahan musiman, yaitu perpindahan tempat tinggal penduduk

yang dilakukan pada musim-musim tertentu. Contoh : perpindahan

penduduk dari kaki pegunungan Himalaya, bila musim dingin turun ke

daerah lembah, sedangkan saat musim panas mereka akan kembali ke

daerah semula.

3. Pola perpindahan menetap, yaitu perpindahan penduduk dari satu

tempat ke tempat lain dengan tujuan menetap sekurang-kurangnya enam

bulan lamanya.

4. Pola perpindahan tidak menetap, yaitu perpindahan penduduk Dallam

jangka waktu pendek, tidak begitu teratur waktunya, dan hanya

berdasarkan kebutuhan, contoh : salesman atau pedagang keliling yang

melakukan promosi produk dari suatu perusahaan.

Dampak Positif dan Negatif Migrasi serta Usaha Penanggulangannya

Dampak positif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan

Berkurangnya jumlah penduduk sehingga mengurangi jumlah

pengangguran.

Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa, karena mendapat kiriman

dari yang pergi, terutama dari yang sudah hidup layak.

“Seimbangnya” lapangan pekerjaan di desa dengan angkatan kerja yang

tersisa, karena banyak orang yang meninggalkan desa.

Dampak negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan

Berkurangnya tenaga kerja muda daerah.

Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya tinggal penduduk tua.

Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di desa.

Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena penduduk desa yang

berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada umunya enggan

kembali ke desa.

Page 11: Geosos.pdf

Dampak positif migrasi terhadap daerah yang dituju

Jumlah tenaga kerja bertambah.

Integrasi penduduk desa-kota semakin tampak.

Dampak negatif terhadap daerah yang dituju

Semakin padat jumlah penduduknya.

Banyak terdapat pemukiman kumuh.

Lalu lintas jalan semakin padat.

Lapangan kerja semakin berkurang sehingga banyak dijumpai

pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak kejahatan.

Terdapat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan di masyarakat.

Page 12: Geosos.pdf

PENUTUP

Kesimpulan

1. migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah

(negara) ke daerah (negara) lain.

2. Jenis migrasi adalah pengelompokan migrasi berdasarkan dua dimensi penting

dalam analisis migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.

Dalam konteks ruang terdapat dua jenis migrasi yaitu migrasi internasional dan

mograsi internal.

3. Selain itu migrasi dapat dibedakan berdasarkan dimensi waktunya. Migran

menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan

tujuan untuk menetap dalam waktu enam bulan atau lebih. Migran sirkuler

(migrasi musiman) dan commuter. Sementara itu menurut versi BPS, ada tiga

kriteria migran: seumur hidup, srisen, dan total (dikutip dari

http://demografi.bps.go.id/versi1)

Page 13: Geosos.pdf

DAFTAR RUJUKAN

http://muhsakirmsg.blogspot.com/2013/03/makalah-kependudukan-tentang-

migrasi.html (online), diakses pada 13 Oktober 2014

http://tonytrisetiawan.blogspot.com/2013/05/pengertian-migrasi-secara-

umum.html (online), diakses pada 13 Oktober 2014

Faturochman, “Why People Move: A Psychological Analysis Of Urban

Migration”, Populasi, 1992.

Tjiptoheriijanto Prijono, “ Mobilitas Penduduk Dan Pembangunan Ekonomi”,

Warta Demografi, 2000

Shryllock and Siegel dalam Munir, Dasar – Dasar Demografi edisi 2000, Jakarta,

Universitas Indonesia, 2000.