geosej

12
Geologi Sejarah 1 1. Apa itu Geologi Sejarah? Geologi Sejarah adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai sejarah terjadinya atau perkembangan bumi melalui kajian terhadap pembentukan batuan yang ada di bumi, kapan suatu batuan dapat terbentuk adan proses – proses yang bekerja pada batuan tersebut serta peristiwa – peristiwa yang pernah terjadi. 2. Kenapa kita harus mempelajari Geologi Sejarah? Dengan mempelajari geologi sejarah kita dapat mengetahui tentang proses dan perkembangan cekungan, proses dan perkembangan tektonik, dan perkembangan bentangalamnya, serta dengan mempelajari geologi sejarah kita dapat mengetahui mengenai kapan suatu batuan dapat terbentuk dengan adanya skala waktu geologi sehingga kita dapat mengetahui umur suatu batuan tersebut dan dapat mengetahui proses – proses yang terjadi pada batuan tersebut. 3. Apa itu skala umur geologi? Berikan gambarnya!

description

geosejarah

Transcript of geosej

Page 1: geosej

Geologi Sejarah 1

1. Apa itu Geologi Sejarah?Geologi Sejarah adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai sejarah terjadinya atau perkembangan bumi melalui kajian terhadap pembentukan batuan yang ada di bumi, kapan suatu batuan dapat terbentuk adan proses – proses yang bekerja pada batuan tersebut serta peristiwa – peristiwa yang pernah terjadi.

2. Kenapa kita harus mempelajari Geologi Sejarah?Dengan mempelajari geologi sejarah kita dapat mengetahui tentang proses dan perkembangan cekungan, proses dan perkembangan tektonik, dan perkembangan bentangalamnya, serta dengan mempelajari geologi sejarah kita dapat mengetahui mengenai kapan suatu batuan dapat terbentuk dengan adanya skala waktu geologi sehingga kita dapat mengetahui umur suatu batuan tersebut dan dapat mengetahui proses – proses yang terjadi pada batuan tersebut.

3. Apa itu skala umur geologi? Berikan gambarnya!Skala waktu geologi adalah sistem penanggalan bumi yang dipakai untuk menjelaskan waktu dan hubungan antara tempat dan sejarah pembentukan bumi.

Gambar 1. Umur Bumi dalam Skala Waktu

Geologi dan

Page 2: geosej

Peristiwadan Kejadian pada setiap periode

4. Apakah korelasi batuan berdasarkan litologi dan chrono?Korelasi adalah penghubungan titik-titik kesamaan waktu atau penghubungan satuan satuan stratigrafi dengan mempertimbangkan kesamaan waktu.Korelasi litostratigrafi adalah menghubungkan lapisan-lapisan batuan yang mengacu pada kesamaan jenis atau ciri – ciri litologinya pada satuan stratigrafi, penentuan satuan didasarkan pada ciri-ciri batuan yang dapat di-amati di lapangan, sedangkan batas penyebarannya tidak tergantung kepada batas waktu. Sedangkan korelasi kronostratigrafi adalah menghubungkan lapisan – lapisan batuan yang mengacu pada kesamaan umur geologinya dan posisi kronostratigrafi dari satuan – satuan stratigrafi.

Page 3: geosej

5. Bagaimana sejarah Cekungan Bandung? (Cari tulisan tentang itu kemudian rangkum yang pentingnya)

Bandung dan sekitarnya pada masa lampau merupakan danau yang dikenaldengan nama Danau Bandung. Dan sekarang lebih dikenal dengan sebutan Cekungan Bandung (Bandung Basin). Daerah sekitar cekungan tersebut diperkerikan merupakan tepian danau sehingga ditemukan sisa – sisa aktifitas makhluk hidup. Puluhan juta tahun yang lalu dataran tinggi Bandung bukan sebuah daratan melainkan berupa lautan. Dimana pada masa lampau tanah tempat berdirinya kota Bandung berada di dasar laut, penuh dengan terumbu karang. Garis pantai berada di daerah Pangalengan. Sekitar 10 juta tahun yang lalu, terjadi proses pengangkatan kerak bumi yang menyebabkan daerah ini berubah menjadi daerah dartan. Selain itu dengan adanya proses tersebut muncul gunung – gunung api yang tersebar di daerah selatan maupun daerah utara Bandung. Kemudian beragam gunung api lainnya muncul dan daerah ini berubah menajdi cekungan yang dinamakan Cekungan Bandung. Di bagian utara terdapat Gunung Sunda, dimana setelah adanya letusan gunung api ini menimbulkan munculnya gunung – gunung lainnya seperti gunung Tangkuban Parahu, Burangrang, dan Bukit Tunggul. Di bagian selatan terdapat gunung Malabar, gunung Tilu, dan gunung Patuha. Di bagian timur gunung Manglayang yang menutup cekungan, sedangkan bukit kapur Padalarang-Rajamandala mengelilingi cekungan di bagian barat. Di dalam cekungan, mengalir sungai Citarum Purba. Diantara gunung-gunung yang tersebut, terdapat gunung besar yang bernama Gunung Sunda, gunung tersebut memiliki tinggi mencapai 4.000 meter dan memiliki puncak yang diselimuti oleh salju. Gunung Sunda mengalami letusan dahsyat pada 105 ribu tahun yang lalu, yang menyebabkan terbentuknya kaldera besar. Dari dasar kaldera inilah terbentuk gunung Tangkuban Parahu beberapa ribu tahun kemudian yang disebutnya sebagai Erupsi A Tangkuban Parahu, bersamaan pula dengan terjadinya patahan Lembang sampai gunung Manglayang, dan memisahkan dataran tinggi Lembang dan dataran tinggi Bandung. Muntahan material yang berasal dai gunung tersebut menutupi areal yang sangat luas, dan bahkan mengubur binatang – binatang besar yang menghuni daerah dengan pohon – pohon yang besar dan rimba. Aliran sungai Citarum Purba yang terbendung mempercepat proses terjadinya danau yang pembentukannya telah dimulai dari beberapa ribu tahun sebelum akibat aktivitas tektonik. Pada akhirnya cekungan terisi air dan dinamakan Danau Bandung purba dengan ketinggian permukaan air mencapai 712,5 meter dari permukaan laut. Selain itu juga di puncak – puncak bukit di sekitar Cekungan bandung di temukan artefak manusia purba seperti mata anak panah, kapak batu atau kerangka manusia purba. Permukaan air Danau bandung Purba mulai menyurut sampai ke dasarnya sejak 16 ribu tahun yang lalu, meninggalkan lahan basah seperti rawa dan situ.

6. Paparkan geologi sejarah Indonesia dimulai dari jaman pra-tersier sampai recent! (sistematika bukan seperti membuat cerita karangan)

Paleozoikum (masa kehidupan tertua)Belum terbentuknya keadaan geografis pada Kepulauan Indonesia seperti sekarang ini. Pada masa paleozoikum Indonesia masih bagian dari samudra yang sangat luas, hampir seluruh bumi.

Mesozoikum (65 juta tahun yang lalu)Keadaan tektonis yang berada di wilayah Indonesia itu sangat aktif dan menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng – lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Yang dinamakan dengan fase tektonis atau orogenesa yang menyebabkan daratan di Indonesia terpecah – pecah. Dimana Benua

Page 4: geosej

Eurasia bergerak ke selatan dan membentuk pulau – pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau – pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. Sebagian pecahan dari Benua Australia bergerak ke arah utara dan membentuk pulau – pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan sebagian kepulauan Maluku. Selain itu, pada masa mesozoikum pula Indonesia masih bersambung dengan Eropa lewat laut yang dikenal dengan nama Latu Tethys. Sehingga, fosil-fosil yang terbentuk pada masa yang sama di kedua bagian dunia tersebut menunjukkan kesamaan.Akan tetapi untuk batuan yang terbentuk pada era prakambrium di Indonesia, sulit ditentukan umumnya karena tidak diketemukan fosil yang berasal dari era tersebut.Kalaupun sudah ada kehidupan pada prakambrium, fosil yang terbentuk pada masa itu sudah mengalami kerusakan akibat proses-prose endogen yang sangat aktif di Indonesia.

Tersier Pada masa ini sebagian daratan Sumatra, Kalimantan, Dan Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal dikarenakan terjadinya proses kenaikan permukaan air laut atau transgersi. Pada masa itu Sulawesi sudah mulai terbentuk, dan Papua sudah mulai bergeser ke asarh utara, walaupun masih didominasi oleh cekungan sedimentasi laut dangkal berupa paparan dengan terbentuknya endapan batu gamping.

Pliosen (sekitar 5 juta tahun yang lalu)Pada masa ini terjadi pergerakan tektonis secara kuat, menyebabkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis. Menimbulkan terbentuknya rangkaian perbukitan struktural seperti perbukitan besar dan perbukitan lipatan serta rangkaian gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan itu.

Pleistosen Pada masa ini kegiatan tektonis dan vulkanis masih terus aktif yang berlangsung di seluruh Kepulauan Indonesia. Pembentukan daratan yang semakin luas membentuk kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau – pulau seperti sekarang ini. Pada masa ini terjadi 4 kali zaman es / zaman glasial diselingi interglasial yang pengaruhnya terasa di seluruh dunia. Perunahan ketinggian permukaan air laut ini berpengaruh pada pulau-pulau di paparan Sunda dan Sahul. Paparan Sahul yang berada di sebelah timur dan Paparan Sunda berda di sebelah barat, zona antara paparan in idikenal sebagai wilayah Wallace yang merupakan pembatas fauna, fauna yang berada di sebelah barat pembatas itu disebut dengan Indo-Malayan region dan di sebelah timur disebut dengan Australia malayan region. Pada zaman glasial di mana permukaan air laut turun, pulau-pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan bersambung tanpa terpisahkan oleh laut, sebaliknya pada zaman interglasial pulau-pulau tersebut terpisah oleh laut.

Holosen Pada masa ini mulai terlihat adanya perkembangan kehidupan manusia baik masih dalam taraf yang sederhana baikfisik maupun kemampuannya dalam mempertahankan kehidupannya.

7. Jelaskan prinsip-prinsip dasar geologi!Prinsip – prinsip dasar geologi pertama kali di kenalkan oleh Nicolaus Steno pada tahun 1665. Prinsip – prinsip dasar geologi yang sangat penting dalam suatu ilmu geologi adalah, yaitu :

Page 5: geosej

a. Horizontalitas (Horizontality)Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang memang menyudut. Dimana awalnya perlapisan batuan akan terendapkan secara horizontal dan terdeformasi dalam setelahnya. Berdasarkan Steno 1996 prinsip horizontality dikatakan bahwa lapisan baik yang berposisi tegak lurus maupun miring terhadap horizon, pada awalnya paralel terhadap horizon.

b.Superposisi

(Superposition)Dalam kondisi normal (belum terganggu), perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan diatasnya. Berdasarkan Steno 1669 prinsip superposisi dikatakan bahwa pada waktu suatu lapisan terbentuk (saat terjadinya pengendapan), semua massa yang berada diatasnya adalah fluida, maka pada saat suatu lapisan yang lebih dulu terbentu, tidak ada keterdapatan lapisan diatasnya.

c. Kesinambungan Lateral (Lateral Continuity)Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan berkesinambungan sampai batas cekungan sedimentasinya. Berdasarkan Steno 1996 prinsip lateral continuity adalah apabila material yang membentuk suatu lperlapisan terbentuk secara menerus pada permukaan bumi walaupun beberapa materi yang padat langsung berhenti pada saat mengalami transportasi.

Page 6: geosej

8. Jelaskan perbedaan katatrofisma dengan uniformitarianisma!Katatrofisme itu sendiri adalah suatu paham yang dikenalkan oleh Cuvier pada abad ke-18 dimana dijelaskan mengenai proses pembentukan fenomena di muka bumi terjadi secara tiba – tiba, dengan skala waktu yang pendek atau singkat. Teori ini dikenal pula dengan teori malapetaka, bahwa bentukan – bentukan yang terdapat di muka bumi saat ini terbentuk karena adanya malapetaka atau bencana besar yang terjadi, serta musnahnya hewan – hewan terdahulu dikarenakan adanya malapetaka tersebut. Uniformitarianisme adalah suatu paham yang dikelankan oleh James Hutton pada abad ke-19, teori ini menjelaskan proses – proses yang sering kita jumpai juga terjadi pada masa lampau, misalnya adalah gejala sedimentasi yang kini terjadi di muara sungai atau pantai membentuk struktur-struktur sedimen yang persis sama yang kita amati terdapat di batuan-batuan berumur Kapur atau Miosen, letusan gunung api, gempa bumi. Pada teori ini dijelaskan bahwa pembentukan pegunungan, lembah, lapisan – lapisan sedimen tidak terjadi secara tiba – tiba, melainkan secara gradual dengan waktu yang cukup lama bahkan jutaan tahun lamanya. Dari pengertian antara katatrofime dan unifomitarianisme dapat di lihat perbedaannya, yaitu pada prinsip proses pembentukan fenomena di muka bumi dimana prinsip katatrofisme menyebutkan bahwa proses pembentukan muka bumi terjadi secara tiba – tiba, singkat dan dalam waktu yang cepat. Sedangkan pada prinsip uniformitarianisme dijelaskan bahwa muka bumi terjadi atau terbentuk dengan waktu yang lambat dan secara gradual. Dan perbedaan lainnya adalah pada prinsip katatrofisme dijelaskan bahwa bentukan permukaan bumi dan segala kehidupan di atasnya terbentuk karena adanya malapetaka atau bencana besar (catastroph) sehingga terbentuk bentukan – bentukan di muka bumi seperti pegunungan, gunung api, lembah, dan lain sebagainya. dan musnah dalam sesaat karena suatu bencana besar yang kemudian diikuti oleh adanya kehidupan makhluk hidup baru yang berbeda, namun prinsip ini berbeda dengan prinsip uniformitarianisme yang menjelaskan bahwa fenomena – fenomena pemebentukan permukaan bumi tidak terjadi secara tiba – tiba melainkan melalui waktu yang cukup panjang atau bahkan sampai jutaan tahun lamanya.

Page 7: geosej

Daftar Pustaka

Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Bogor.

Geologi IAGI. 2010. Geokrontroversi Perdebatan – Perdebatan Dalam Geologi. Yang diakses pada 8 September 2015. Terdapat dihttp://geologi.iagi.or.id/2010/04/06/geokontroversi-perdebatan-perdebatan-dalam-geologi/

Era90. 2010. Sejarah Bandung Purba dan Danau Bandung. Yang diakses pada 7 September 2015 . Terdapat di http://era90.blogspot.com/2010/03/sejarah-bandung-purba-dan-danau-bandung.html

Rizkycc20411. Sejarah Cekungan Bandung. Yang diakses pada 8 September 2015. Terdapat di http://rizkycc20411.tripod.com/sejarahcb.html

The Other Side of History. 2011. Bandung Ternyata Bekas Danau Purba. Yang diakses pada 7 September 2015. Terdapat dihttp://the-otherside-of-history.blogspot.com/2011/04/bandung-ternyata-bekas-danau-purba.html

Wingmanarrows. 2012. Korelasi Stratigrafi disarikan dari Sam Boggs jr 1995 Principles of Sedimentology and Stratigraphy edisi 2. Yang diakses pada 9 September 2015. Terdapat dihttps://wingmanarrows.wordpress.cGom/2012/05/15/korelasi-stratigrafi-disarikan-dari-sam-boggs-jr-1995-principles-of-sedimentology-and-stratigraphy-edisi-2-englewood-cliffs-prentice-hall-hlm-519-529-561-580-581-613-625-650-666

Izoel. 2011. Sejarah Singkat Geologi Indonesia. Yang diakses pada 10 September 2015. Terdapat dihttp://iz0el.blogspot.com/2011/09/sejarah-singkat-geologi-indonesia.html?m=1

Resto History. 2014. Terbentuknya Kepulauan Indonesia. Yang diakses pada 10 September 2015. Terdapat dihttp://resto-history.blogspot.com/2014/08/terbentuknya-kepulauan-indonesia.html?m=1