GEOPOLITIK

17
MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS (MKCU) MATA KULIAH ETIKA BERWARGA NEGARA BAGIAN 8 GEOPOLITIK Oleh: DADAN ANUGRAH, M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008 BAGIAN 8

Transcript of GEOPOLITIK

Page 1: GEOPOLITIK

MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS (MKCU)

MATA KULIAHETIKA BERWARGA NEGARA

BAGIAN 8

GEOPOLITIK

Oleh:

DADAN ANUGRAH, M.Si.

UNIVERSITAS MERCU BUANAJAKARTA

2008

BAGIAN 8

Page 2: GEOPOLITIK

GEOPOLITIK

A. PEGANTAR

Geopolitik berasal dari kata Geographical Politic. Istilah ini dicetuskan

oleh Rudolph Kjellen(1864-1922), dalam buku "Staten Som Lisform" atau The

State as an Organism yang terbit tahun 1916. Geopolitik mempelajari fenomena

geografi dari aspek politik.

Geo-politik pada dasarnya merupakan cabang ilmu pengetahuan yang

relatif baru, dimana pada awalnya dicurigai sebagai satu “ilmu” yang memberikan

pembenaran pada konsepsi Liebensraum di era Hitler, sehingga menimbulkan

semacam “kecurigaan” akan kemanfaatannya secara ilmiah. Lepas dari hal itu,

satu hal yang sudah pasti yaitu bahwa para pakar dibidang ilmu politik

berpendapat bahwa geografi politik merupakan cabang ilmu pengetahuan yang

melandasi lahirnya geo-politik.

Secara faktual, banyak variabel yang terkait dengan geopolitik. Di

samping letak geografis suatu negara, geopolitik juga dipengaruhi oleh hubungan

internasional, bilateral, multilateral, dan hubungan diplomatik lainnya. Masih

hangat dalas ingatan kita, bagaimana kita “dipermalukan” oleh Malayasia dalam

perebutan Pulau Ligitan dan Sipadan. Kita juga kehilangan Timor Timur yang

sekarang menjelma menjadi negara tetangga Timor Leste. Dari dua kasus ini,

betapa geopolitik kita sangat lemah. Belum lagi, hamper setiap saat kapal-kapal

asing memasuki perairan Indonesia mencuri ikan, dan setumpuk lagi yang

berkaitan dengan geopolitik.

Indonesia adalah Negara kepulauan yang merupakan suatu kesatuan

utuh wilayah, yang batas-batasnya ditentukan oleh laut, dalam lingkungan mana

terdapat pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau, atau merupakan gugusan pulau-

pulau dengan perairan di antaranya dan angkasa di atasnya sebagai kesatuan

utuh, dengan unsur air sebagai penghubung.

Istilah geopolitik secara mendasar tidak bisa dipisahkan dari istilah

geografi. Geografi berasal dari kata bahasa Yunani “geographia”, terdiri dari dua

kata, geo yang berarti „bumi‟ dan graphein artinya „citra‟ atau „gambaran‟.

Perkataan geografi diambil dari perkataan Inggris yang berasal dari perkataan

Greek hê gê (”bumi”) dan graphein (”menulis” atau “menggambarkan”). Geografi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Dadan Anugrah S.Sos, MSiPendidikan Kewarganegaraan

Page 3: GEOPOLITIK

juga merupakan pelbagai buku sejarah berkenaan bidang ini, khususnya

Geographia oleh Klaudios Ptolemaios pada abad ke-2.

Dari asal-usul kata ini dapatlah dikatakan bahwa geografi berarti ilmu

pengetahuan yang menggambarkan keadaan bumi. Obyek kajian geografi

adalah lapisan- lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer, meliputi lapisan

atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer.

Dalam mengkaji obyek-obyek studi geografi tersebut diperlukan

pengetahuan dari disiplin ilmu-ilmu lain seperti klimatologi, geologi, hidrologi,

antropologi dan sebagainya. Koleksi geografi yang dimaksudkan di sini adalah

koleksi peta. Peta adalah gambaran konvensional secara selektif dari permukaan

bumi dengan segala fenomenanya yang diperkecil dengan skala tertentu dan

ditampilkan pada bidang datar. Dalam peta, daerah atau wilayah yang sangat

luas dengan segala kenampakannya ditampilkan dalam sebidang kertas.

Istilah Geopolitik pertama kali digunakan oleh Rudolf Kjéllen, seorang ahli

politik dari Swedia pada tahun 1905. sebagai cabang dari geografi politik,

geopolitik fokus pada perkembangan dan kebutuhan akan ruang bagi suatu

negara. Geopolitik mengkombinasikan teorinya Friedrich Ratzel‟s tentang

perkembangan alami sebuah negara dengan Heartland Theory (teori kawasan

inti) dari Sir Halford J. Mackinder‟s untuk membenarkan praktek-praktek yang

bersifat ekspansionis dari beberapa negara.

B. GEOPOLITIK MODERN

John Agnew, bersama dengan rekannya, Corbridge, mencoba

memberikan teorema-teorema umum geopolitik yang akan memposisikannya

sebagai ide sekaligus praksis. Hasilnya adalah sebuah teori hibrida dari

geopolitik dan ekonomi politik, Ekonomi Geopolitik. Ekonomi Geopolitik

didapatkan dengan cara menggabungkan pemikiran Lefebvre dari Perancis

tentang Aktivitas Keruangan (Spatial Practice) dan Gambaran Keruangan

(Representation of Space) dengan pemikiran Gramsci dari Italia tentang

hegemoni. Geopolitik Modern yang tersifati secara ekonomi ini diyakini sebagai

hasil aktivitas manusia, bukan sekedar given. Ia disadari sebagai filosofi negara,

sebuah teknologi mental untuk memerintah.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Dadan Anugrah S.Sos, MSiPendidikan Kewarganegaraan

Page 4: GEOPOLITIK

Henry Lefebvre mendefisiniskan Spatial Pratices sebagai Aliran, interaksi

dan pergerakan material fisik, ke dalam dan melintasi ruang; sebagai ciri

fundamental dari produksi ekonomi dan reproduksi sosial. Sedangkan

Representation of Space merupakan keseluruhan konsep, dan kode geografis

yang digunakan untuk membicarakan dan memahami aktivitas keruangan.

Mudahnya, aktivitas keruangan adalah bersifat material dan gambaran

keruangan adalah wacana atas aktivitas keruangan.

Anthonio Gramsci menggunakan konsep hegemony untuk menambal

kekurangan analisa Karl Marx. Marx meramalkan bahwa revolusi proletariat

menuju masyarakat sosialis akan terjadi di negara kapitalis paling maju.

Sementara kenyataannya, revolusi tersebut malah terjadi di negara agraris,

Rusia. Gramsci dari penjara Italia mempertanyakan, mengapa revolusi tersebut

sulit dilakukan di Eropa Barat? Hegemoni yang merupakan konsep keunggulan

kepemimpinan adalah jawabannya. Hegemoni dapat dipahami sebagai langkah

eksploitasi dan alienasi struktural, bisa juga sebagai kondisi statis hubungan

antar negara.

Dari pembedaan Lefebvre dan konsep hegemoni Gramsci, Agnew dan

Corbridge mencoba menjembataninya dengan relasi dialektis antara materi dan

wacana, yang kemudian diatasnya dibangun dua istilah baru, yakni Orde

Geopolitik dan Wacana Geopolitik. Orde geopolitik adalah aktivitas keruangan

dalam ekonomi politik Dunia. Order sebagai rutinitas aturan, institusi, aktivitas

dan strategi, dimana ekonomi politik internasional bekerja dalam periode sejarah

yang berbeda-beda; memerlukan karakteristik geografis. Antara lain, derajat

relatif sentralitas teritorial negara atas aktivitas ekonomi dan sosial, hirarkhi

negara, jangkauan ruang aktivitas negara-negara dan aktor lain, keterhubungan

atau keterputusan ruang antar aktor, aktivitas keruangan yang didukung oleh

teknologi informasi dan militer, dan peringkat kawasan tertentu ataupun negara-

negara dominan tertentu dalam hal ancaman dominasi ataupun keamanan militer

dan ekonomi.

Dari karakteristik ini dapat kita simpulkan bahwa ada empat Orde

Geopolitik semenjak istilah geopolitik sendiri lahir, yaitu Orde Inggris, Orde

Persaingan antar Kerajaan, Orde Perang Dingin, Orde Liberalisme

Transnasional. Dalam masing-masing orde tersebut terdapat hubungan

hegemonik. Boleh jadi Orde geopolitik tidak memiliki satu negara hegemon,

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Dadan Anugrah S.Sos, MSiPendidikan Kewarganegaraan

Page 5: GEOPOLITIK

contohnya adalah Orde terakhir. Pasca Perang Dingin, dunia tidak dihegemoni

oleh satu negara, akan tetapi beberapa negara kuat seperti Amerika Serikat,

Jepang, dan Jerman, yang disatukan oleh Pasar Dunia dan institusi/organisasi

transnasional semacam Uni Eropa, WTO, IMF dan Bank Dunia. Orde Liberalisme

Transnasional menjelaskan bahwa dunia sedang mengalami perkembangan

universal, yaitu perluasan dan penambahan Pasar Kapitalis di seluruh dunia.

Istilah kedua, Wacana geopolitik, merupakan Gambaran keruangan atas

hegemoni yang terjadi di dunia. Gambaran tersebut didapat sebagai hasil

pewacanaan para intelektual negara baik teoritisi maupun praktisi atas

pembacaan maupun penulisan geografis dalam ekonomi politik internasional.

Ada empat karakteristik Wacana geopolitik yang berupa mentalitas geopolitik.

Pertama, adalah Visualisasi global, dimana dunia dipandang sebagai satu

gambar yang dilihat dari satu sudut yang menguntungkan. Kedua, waktu

dipahami dalam konsep ruang, diamana blok/kompleks ruang dipisahkan dan

diberi label sesuai atribut periode waktu, relatif terhadap pengalaman sejarah

ideal salah satu blok/komplek. Tiga, negara menjadi gambaran utama keruangan

global, dengan asumsi bahwa negara memiliki power eksklusif atas wilayahnya

(kedaulatan), bahwa hubungan domestik dan luar negeri merupakan bidang yang

berbeda, bahwa batasan negara menjelaskan batasan masyarakat. Empat,

pengejaran keunggulan oleh negara-negara dominan dalam sistem antar negara,

dengan asumsi, bahwa power didapat dari keuntungan lokasi geografis, besar

populasi, dan sumber daya alam, bahwa power adalah atribut yang digunakan

untuk memonopoli dalam kompetisinya dengan negara lain.

Senada dengan Orde geopolitik, Wacana geopolitik, berdasarkan

karakteristiknya, juga terperiode dalam empat Wacana, yaitu Wacana Peradaban

(abad 19), Wacana Alami (akhir abad 19 hingga akhir Perang Dunia II), Wacana

Ideologi (Perang Dingin), dan Wacana Perbesaran (Post Cold War). Wacana

perbesaran ini dapat dilihat pasca Perang Teluk II, dimana pemerintahan Clinton,

sebagai salah satu hegemon dunia melakukan perluasan atas komunitas negara

yang menerapkan demokrasi pasar. Hal tersebut dilakukan dengan

mewacanakan konsep Liberalisme Transnasional dalam diskusi-diskusi pakar,

perkuliahan para mahasiswa, dan pemberitaan media massa.

Geopolitik Modern adalah pendekatan yang lebih relevan atas kondisi

geopolitik dunia saat ini. Dimana negara-negara terkonsentriskan dalam

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Dadan Anugrah S.Sos, MSiPendidikan Kewarganegaraan

Page 6: GEOPOLITIK

hegemoni tersendiri, dengan satu rumpun wacana yang sama, globalisasi

ekonomi kapitalis. Dimana negara-negara berusaha mencari power relatifnya

atas negara lain/hegemon lain, yang terdiri dari komponen fisik dan komponen

ide/wacana.

C. GEOPOLITIK POSTMODERN

Posmodern didefinisikan oleh Lyotard sebagai keraguan atas meta-narasi

(kisah-kisah besar). Tokohnya antara lain Michel Foucault yang mengatakan

bahwa power dan pengetahuan memiliki hubungan yang determinis. Ia juga

menganggap bahwa tidak ada kebenaran diluar rezim kebenaran, aforismanya

adalah “bagaimana sebuah sejarah memiliki nilai kebenaran, apabila kebenaran

itu sendiri memiliki sejarah?” Tokoh lainnya adalah Jacques Derrida yang

mengkonsepkan dekonstruksi dan pembacaan ganda atas wacana dan teks.

Menurut Robert Rich, di era globalisasi dan transnasionalisme, geometri

ekonomi ia gambarkan sebagai jaring-jaring global (Global Webs). Kebangsaan

sebuah perusahaan tidak menjadi relevan; power dan kemakmuran mengalir

cepat dalam jaring-jaring ekonomi tersebut, melalui efisiensi telekomunikasi dan

transportasi. Teknologi informasi yang menciptakan hyper-reality menjadi sangat

penting dalam geometri power yang baru.

Lebih jauh, Manuel Castells menyatakan bahwa fungsi dan proses

dominan di era informasi adalah jaringan kerja sosial baru (new network society).

Jaringan tersebut menentukan morfologi sosial, dan tentu saja merubah secara

substansial hasil dan proses bekerjanya produksi, pengalaman, power, dan

kebudayaan. Ia juga menyebutkan bahwa kini dunia terskemakan dalam flows-

webs-connectivity-network.

Sedikit berbeda dengan teori jaringan Castells, Bruno Latour

mengkonsepkan teori Aktor-Jaringan. Menurutnya, dunia ditinggali oleh

kolektivitas manusia dan bukan manusia, yang membentuk lebih dari jaringan

teknik ataupun sosial. Ilmu geografi, pemetaan, pengukuran, triangulasi, menurut

teori aktor-jaringan, tidaklah berguna lagi. Ukuran universal atas kedekatan, jauh,

dan skala tidak lagi berdasarkan ukuran-ukuran fisik, akan tetapi konektivitas

jaringan. Jika geografi dikonsepkan ulang sebagai konektivitas, bukan lagi ruang,

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Dadan Anugrah S.Sos, MSiPendidikan Kewarganegaraan

Page 7: GEOPOLITIK

maka ruang sebenarnya yang berasal dari pemikiran tradisional hanyalah salah

satu jaringan dari keseluruhan jaringan.

Sementara itu T. Luke mencoba memperiodisasi narasi hubungan

manusia dan alam serta perubahan lingkungan dan order. Menurutnya ada tiga

periode, yaitu First nature, Second nature, dan Third nature. Dalam first nature,

hubungan manusia dan alam tidak dimediasi oleh sistem teknologi yang

kompleks. Orde keruangan bersifat organik dan corporeal/hajatul udhowiyyah

(sekedar memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh). Hubungan selanjutnya

adalah manusia membuat teknologi artifisial melalui industri kapitalisme modern

semenjak abad ke 18. Orde keruangan merupakan hasil rekayasa, yang ditandai

dengan banyaknya kompleks perangkat keras yang senantiasa berevolusi. Di

masa ketiga, orde keruangan dihasilkan oleh sistem saibernetis, segalanya

menjadi elektronik dan digital. Hal ini disebabkan oleh kapitalisme yang

berkembang cepat dan struktur informasi yang mengglobal. Geografi modern

menjadi info-graf posmodern, yang bersifat telemetrik.

Untuk mengkonsepkan Geopolitik Posmodern, Gearód Ó Tuathail

mencoba menggabungkan keempat pandangan tersebut guna menjawab lima

pertanyaan berikut :

a. Bagaimana menggambarkan ruang global?

Kini dengan kemajuan teknologi yang ada, dunia dapat digambarkan

melalui simulasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Geografis dan

teknologi visualisasi dan simulasi telemetrik lainnya. Kejadian di suatu

tempat yang jauh dapat dilihat didengar dan dirasa oleh manusia dan

pembuat kebijakan di tempatnya secara langsung. Hal ini disebabkan

oleh konektivitasnya dengan teknologi. Kecepatan, kuantitas, dan

intensitas informasi menjadi perhitungan utama dalam refleksi dan

pembuatan kebijakan luar negeri.

b. Bagaimana ruang global dipisahkan dalam blok indentitas dan perbedaan

lainnya?

Pandangan dunia Eucidian yang membatasi dunia dengan batasan fisik,

kini tidak relevan lagi, terlebih dengan adanya globalisasi pasar dunia.

Dunia hanya bisa dipisahkan berdasarkan glokalisasi jaringan ekonomi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Dadan Anugrah S.Sos, MSiPendidikan Kewarganegaraan

Page 8: GEOPOLITIK

produksi dan konsumsi. Hirarki keruangan modern digantikan binaritas

keruangan wacana, yaitu liberal dan non-liberal (fundamentalis, revivaris).

c. Bagaimana mengkonsepkan power global?

Power di jaman modern terdiri dari GPS (Geografi, Populasi, dan

Sumberdaya Alam). Melalui revolusi teknologi informasi, semuanya

berubah menjadi telemetrik. Akhirnya dikenal konsep ISR (Informasi

intelejen, Surveilance [observasi detail dari jarak jauh], dan

Reconnaissance [Pengenalan ulang obyek]) dan C4I (Command, control,

communications, computer processing, dan intelejen) untuk mendapatkan

power relatif. Paradoks yang terjadi adalah hal ini akan mendekonstruksi

keberadaan negara secara solid, sebab organisasi-organisasi hingga

pribadi-pribadi mampu memiliki power tersebut.

d. Bagaimana ancaman global diruangkan dan bagaimana strategi reaksi

atas ancaman tersebut dikonsepkan?

Pasca Perang Dingin, makna keamanan dan ancaman ditinjau kembali. Ia

bukan lagi berasal dari musuh teritorial dimana konsep containment dan

deterrence yang kaku diberlakukan. Ancaman-ancaman yang ada

menjadi tidak pasti dan menyebar cepat. Ia muncul bukan dari teritorial,

tapi muncul dalam bentuk terrorisme tanpa negara, sabotase, narco-

terrorism, korupsi global, wabah penyakit, krisis kemanusiaan, kerusakan

lingkungan, proliferasi senjata pemusnah massal, dll. Doktrin geostrategis

telah berubah dalam acuan fleksibilitas dan kecepatan, akan tetapi ia

masih harus dikompromikan dengan konsep teritorial. Dalam menghadapi

ancaman tersebut, diambil kasus Amerika Serikat, dimana ia menerapkan

dua konsep strategi pertahanan utama, yaitu kehadirannya diseluruh

lautan, dan pameran/peragaan militer. Kedepan, strategi bionik, bahkan

cyborgtik akan dikembangkan untuk menangani masalah ini.

e. Bagaimana aktor-aktor utama membentuk identitas dan konsep

geopolitik?

Geopolitik kontemporer menggunakan para pemimpin dan elit

pemerintahan untuk membentuk kebijakan yang nantinya membentuk

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Dadan Anugrah S.Sos, MSiPendidikan Kewarganegaraan

Page 9: GEOPOLITIK

identifikasi dan konsep atas geopolitik, yaitu konsep geopolitical-man. Di

masa kecanggihan teknologi, dunia akan menyaksikan bahwa kebijakan-

kebijakan penting akan diambil oleh kolektif manusia dan bahkan kolektif

cyborg dalam sebuah network ekonomi, sosial, dan politik.

Hemat penulis, geopolitik posmodern akan dirasakan oleh kebanyakan

orang, hanya ada di awang-awang alias abstrak, ketimbang geopolitik modern

yang memang berdasarkan penilaian rasional. Hal ini disebabkan oleh beberapa

hal, antara lain, posmodern terlalu membesar-besarkan runtuhnya ekonomi

negara, dan globalisasi. Selain itu, ia juga terlalu deterministik dalam menilai

perkembangan teknologi, sehingga tidak menilai moral dan nilai dasar manusia

yang didapatkannya dalam kehidupan intrapersonal maupun interpersonal.

Konsep network pun terlalu dibesar-besarkan apabila ditempatkan diluar konteks

ekonomi dan sosial. Atas hal inilah geopolitik modern kemudian banyak

dirasakan lebih „nyata‟ ketimbang pendekatan kalangan posmodern.

REFERENSI:

Graham Evans. 1999. The Penguin Dictionary of International Relations. NewYork : Penguin Books

Alva Myrdal. 1978. The Game of Disarmament. New York : Pantheon Books

Keith B. Payne dan C. Dale Walton. 2001. Deterrence in the Post Cold WarWorld.

Gearód Ó Tuathail. 1998. Postmodern Geopolitics

Steve Smith dan John Baylis.2001. The Globalization of World Politics. NewYork: Oxford University Press.

Muhadi Sugiono. 1998. Kritik Antonio Gramsci terhadap Pembangunan DuniaKetiga. Yogyakarta : Putaka Pelajar.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Dadan Anugrah S.Sos, MSiPendidikan Kewarganegaraan