geopolitik

23
Pendidikan Kewarganegaraan Mata Kuliah Ciri Universitas Universitas Mercu Buana - Jakarta GEOPOLITIK

Transcript of geopolitik

Page 1: geopolitik

Pendidikan Kewarganegaraan

Mata Kuliah Ciri Universitas

Universitas Mercu Buana - Jakarta

GEOPOLITIK

Dosen :

Udjiani Hatiningrum

Page 2: geopolitik

1. Pengertian Geopolitik.

Kata Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi, dan “politik”,

berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri,

(yaitu negara) dan teia, berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics

mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan

suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk

mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Geopilitik adalah cara pandang dan

sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan yang berwujud negara

kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

2. Latar Belakang Wawasan Nusantara.

Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat

wasantara. Wawasan nusantara adalah cara pandang suatu bangsa yang telah

menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba

terhubung (melalui interaksi dan interelasi) dan dalam pembangunannya di

lingkungan nasional ( temasuk local dan propinsional), regional, serta global.

Wawasan Nasional Indonesia merupakan wawasan yang dikembangkan berdasarkan

teori wawasan nasional secara universal. Wawasan tersebut dijiwai oleh paham

kekuasaan bangsa Indoesia dan geopolitik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan

pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional

Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan

nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat, dalam

"koridor" wasantara.

Latar belakang filosofis sebagai pemikiran dasar pengembangan wawasan nasional

Indonesia ditinjau dari :

1) Falsafah Pancasila :

Nilai-nilai Pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional, antara lain

memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing,

sebagai wujud nyata penerapan HAM. Mengedepankan kepentingan masyarakat

yang lebih luas harus lebih diutamakan, kemudian pengambilan keputusan yang

menyangkut kepentingan bersama melalui musyawarah, dan juga kemakmuran

1

Page 3: geopolitik

yang hendak dicapai oleh masing-masing warganya tidak merugikan orang lain.

Berdasarkan falsafah Pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan

Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan sadar akan keberadaanya

yang serba terhubung dengan sesamanya, lingkungannya dan alam semesta,

dan penciptanya. Dengan adanya pemahaman seperti ini maka akan

menumbuhkan cipta, karsa, dan karya untuk mempertahankan eksitensi dan

kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi.

2) Aspek Kewilayahan Nusantara :

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhitungkan

karena mengandung beraneka ragam kekayaan alam dan jumlah penduduk yang

besar. Kondisi geografis Indonesia perlu diperhatikan dan dicermati dalam

perumusan geopolitik Indonesia. Geografi Indonesia memiliki keunggulan dan

kelemahan . oleh karena itu Wawasan Nasional Indonesia memperhatikan dan

mempertimbangkan kondisi dan konstelasi geografis Indonesia demi keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3) Aspek Sosial Budaya :

Tidak mungkin ada masyarakat kalau tidak ada kebudayaan, dan sebaliknya.

Kebudayaan hanya mungkin ada di dalam masyarakat. Indonesia memiliki

beragam suku, agama, bahsa, dan adat istiadat. Budaya adalah khasanah yang

memperkaya kehidupan masyarakat suatu bangsa. Masyarakat Indonesia

terbentuk dari dengan ciri kebudayaan yang sangat beragam yang muncul karena

pengaruh ruang hidup, dan perbedaan ras maupun etnik serta berupa kepulauan

di mana ciri alamiah sangat beragam antar satu pulau dengan pulau lainnya.

Faktor alamiah inilah membentuk perbedaan khas kebudayaan di tiap-tiap daerah

sekaligus perbedaan daya tanggap inderawi serta pola kehidupan.

4) Aspek Historis :

Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-cita pada umumnya tumbuh dan

berkembang adari latar belakang sejarahnya. Bangsa Indonesia memiliki sejarah

yang terus berubah, dimulai kerajaaan-kerajaan tradisional, masa kolonialisme,

dan masa tumbuhnya semangat kebangsaan untuk memproklamasikan diri

sebagai bangsa yang merdeka, masa pergolakan awal kemerdekaan, masa

2

Page 4: geopolitik

pembangunan dan masa reformasi, setiap masa tersebut membawa perubahan

terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Wawasan Nusantara yang diwarnai

oleh pengalaman sejarah tidak menginginkan kembali terjadinya perpecahan

dalam lingkungan bangsa dan negara.

3. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan .

1) Kedudukan Wawasan Nusantara :

a. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia yang di

yakini kebenarannya oleh takyat.

b. Wawasan Nusantara dalam Paradigma nasional dapat dilihat sebagai berikut :

1) Pancasila sebagi falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara; berkedudukan

sebagai landasan idiil.

2) Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan Konstitusional.

3) Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.

4) Ketahanan Nasional sebagai Landasan konsepsional.

5) GBHN sebagai politik dan strategi nasional yang berkedudukan sebagai

landasan operasional.

2) Fungsi Wawasan Nusantara :

Wawasan Nusantar berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta

rrambu-rambu dalam menentukan kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan

perbuatan bagi penyelenggara negara dari tingkat pusat hingga tingkat daerah.

3) Tujuan wawasan nusantara :

Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala

aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan

nasional diatas kepentingan individu maupun golongan.

Sebagai visi dan cara pandang nasional Indonesia, wawasan nusantara harus dijadikan

arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam

membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak

3

Page 5: geopolitik

dalam rangka menghadapi, menyikapi, dan menangani setiap permasalahan yang

menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara.

Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan

perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku

bangsa, agama, bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara

kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Posisi Indonesia yang berada pada

kondisi lingkungan geografis yang berwujud kepulauan, terletak di antara dua benua

(Asia dan Australia) dan dua Samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) yang

mana dapat memberi keuntungan dan juga kerugian.

Keuntungan yang diperoleh dari kondisi di atas bagi negara Indonesia adalah :

1) menjadi jalur lalu lintas perdagangan internasional

2) meningkakan penerimaan pajak

3) memudahkan Indonesia berinteraksi dengan negara lain

4) mempercepat proses akselerasi budaya asing, khususnya yang sesuai dengan

nilai luhur budaya bangsa

5) membuka peluang bagi peran Indonesia dalam penyelesaian monflik politik yang

terjadi di antara negara tetangga

Sedangkan kerugian yang diterima oleh negara dan bangsa Indonesia adalah:

1) terganggunya ketertiban dan kemanan nasional

2) terjadinya pencurian ikan

3) terjadinya perompak atas kapal laut yang melewati jalur perdagangan

Wawasan nusantara dan Ketahanan Nasional bagi bangsa Indonesia merupakan

doktrin dasar dalam pengaturan kehidupan nasional, artinya bahwa terwujudnya

kehidupan bangsa dan negara yang tertib, teratur, damai, dan sejahtera perlu memahami

dan menjalankan cara pandang wawasan nusantara dan Ketahanan Nasional dalam

kehidupan individu, masyarakat, bangsa, dan negara.

4

Page 6: geopolitik

Secara hierarki, posisi atau status wawasan nusantara menempati urutan ketiga

setelah UUD 1945. Urutan sistem kehidupan nasional Indonesia adalah :

1) Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.

2) UUD 1945 sebagai konstitusi negara.

3) Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.

4) Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.

5) Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam

pembangunan nasional.

5. Bentuk Wawasan Nusantara.

Bentuk wawasan nusantara meliputi :

1) Wawasan nusanatara sebagai landasan konsepsi Ketahanan nasional.

Bentuk ini mempunyai arti bahwa wawasan nusantara dipandang sebagai

konsepsi politik ketatanegaraan dalam upaya mewujudkan tujuan nasional.

Beberapa sifat ketahanan nasional :

- Mandiri.

Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan

tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin

suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan

semata-mata tergantung oleh pihak lain

- Dinamis.

Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan

negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan

kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.

- Wibawa.

Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan

berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan

kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia

mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan

kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka

berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan

semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara

5

Page 7: geopolitik

kehidupan nasional.

- Konsultasi dan kerjasama.

Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan

pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu

diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam

melihat kondisi masing-masing di dalam rangka hubungan ini diharapkan

tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat

mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.

2) Wawasan Nusantara sebagai wawasan Pembangunan Nasional menurut

UUD 1945.

Wawasan nusantara sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia

mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan

kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup :

a. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik.

b. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.

c. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan

budaya.

d. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan

keamanan.

3) Wawasan nusantara sebagai wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara.

Artinya bahwa wawasan nusantara adalah pandangan geopolitik Indonesia dalam

mengartikan tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh

wilayah dan segenap kekeuatan negara. Sedangkan kesatuan Hankamneg

mengandung arti bahwa ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan

Keamanan, dalam arti :

a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya

merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

6

Page 8: geopolitik

b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama

dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

4) Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan.

Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan

negara tetangga. Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah :

a. Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945 tentang negara

Republik Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr.

Soepomo menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh.

Yamin menyatakan Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil,

Borneo, Selebes, Maluku - Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua,

Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

b. Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3

mil laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang

surut atau countour pulau / darat. Ketentuan ini membuat Indonesia bukan

sebagai negara kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut

bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksi nasional.

c. Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman

pemerintah RI tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya :

1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang

surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight

base line) yang diukur dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung

yang terluar dari pulau - pulau yang termasuk dalam wilayah RI.

2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.

3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di

mana batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah

laut Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal,

Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.

7

Page 9: geopolitik

Pandangan para Pemikir Geopolitik (Wawasan Nusantara) dapat dikemukakan

sebagai berikut :

1. Friederich Ratzel (1844 - 1904) dengan Teori Ruang[6]. Ia menyatakan "bangsa

yang berbudaya tinggi akan membutuhkan sumber daya manusia yang tinggi dan

akhirnya mendesak wilayah bangsa yang primitif"[6]. Pendapat ini dipertegas oleh

Rudolf Kjellen (1864 - 1922) dengan Teori Kekuatan yang mengatakan bahwa

"negara adalah kesatuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis

yang memiliki intelektualitas.

2. Karl Haushofer (1869 - 1946) dengan Teori Pan Region, berpendapat bahwa

pada hakikatnya dunia dapat dibagi dalam empat kawasan benua (pan region)

dan dipimpin oleh negara unggul

Isi teori pan regional adalah :

a) Lebensraum (ruang hidup) yang cukup.

b) Autarki (swasembada).

c) Dunia dibagi empat Pan Region, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, pan

Rusia India, dan Pan Eropa Afrika.

3. Sir Halford Mackinder (1861 - 1947) dengan Teori Daerah Jantung (Heartland).

Teorinya berbunyi "siapa pun yang menguasai Heartland maka ia akan menguasai

World Island". Heartland (Jantung Bumi) merupakan sebutan bagi kawasan Asia

Tengah, sedangkan World Island mengacu pada kawasan Timur Tengah. Kedua

kawasan ini merupakan kawasan vital minyak bumi dan gas dunia.

4. Sir Walter Raleigh (1554 - 1618) dan Alfred T. Mahan (1840 - 1914) dengan

Teori Kekuatan Maritim.

Isi teorinya adalah :

a) Sir Walter Raleigh mengatakan "siapa yang menguasai laut akan

menguasai perdagangan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia".

b) Alfred T. Mahan mengatakan "laut untuk kehidupan, sumber daya alam

banyak terdapat di laut. Oleh karena itu, harus dibangun armada laut

yang kuat untuk menjaganya"].

8

Page 10: geopolitik

5. Giulio Douhet (1869 - 1930) dan William Mitchel (1879 - 1936) dengan Teori

Kekuatan di Udara mengatakan, "kekuatan udara mampu beroperasi hingga

garis belakang lawan serta kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan

udara".

6. Nicholas J. Spykman (1869 - 1943) dengan Teori Daerah Batas (Rimland

Theory). Dalam teorinya tersirat :

a) Dunia terbagi empat, yaitu daerah jantung (Heartland), bulan sabit dalam

(rimland), bulan sabit luar, dan dunia baru (benua Amerika).

b) Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut, dan udara untuk menguasai

dunia.

c) Daerah bulan sabit dalam (Rimland) akan lebih besar pengaruhnya dalam

percaturan politik dunia daripada daerah jantung.

d) Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi negara terkuat.

e) Bangsa Indonesia.

Wawasan bangsa Indonesia tersirat melalui UUD 1945, antara lain :

1. Ruang hidup bangsa terbatas diakui internasional.

2. Setiap bangsa sama derajatnya, berkewajiban menjaga perdamaian

dunia.

3. Kekuatan bangsa untuk mempertahankan eksistensi dan kemakmuran

rakyat.

Sebagai kesimpulan bahwa Teori Geopolitik menjadi doktrin dasar bagi

terbetuknya negara nasional yang kuat dan tangguh. Sebagai doktrin dasar, ada

empat unsur yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Konsepsi ruang, merupakan aktualisasi dari pemikir negara sebagai organisasi

hidup.

2. Konsepsi frontier, merupakan konsekuensi dari kebutuhan dan lingkungan.

3. Konsepsi politik kekuatan, menjelaskan tentang kehidupan bernegara.

4. Konsepsi keamanan negara dan bangsa, kemudian melahirkan konsepsi

geostrategi.

9

Page 11: geopolitik

6. Wadah Wawasan Nusantara.

Wadah meliputi :

1) Batas Ruang Lingkup :

Wawasan nusantara mempunyai bentuk sebagai :

a) Nusantara

Batas - batas negara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya pulau -

pulau serta gugusan pulau yang saling berhubungan, tidak dipisahkan

oleh air, baik yang berupa laut, maupun selat.

b) Manunggal - utuh menyeluruh, meliputi :

- Wilayah Indonesia terdiri dari beribu - ribu pulau besar maupun kecil

dan dipisahkan serta dihubungkan oleh lautan, pulau, dan selat yang

harus dijaga serta diusahakan tetap menjadi satu kebulatan wilayah

nasional dengan segala isi dan kekayaannya.

- Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, berbicara

dalam berbagai macam bahasa daerah, dan agama. Oleh karena itu,

harus diusahakan terwujudnya satu kesatuan bangsa yang bulat.

2) Tata susunan pokok :

Sumber pokok wawasan nusantara adalah UUD 1945, yang menyangkut :

a. Bentuk dan kedaulatan Bab I Pasal (1) :

- Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik.

- Kedaulatan ada di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD.

b. Kekuasaan pemerintah negara, Bab III Pasal (4) dan (5), Presiden Republik

Indonesia memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD 1945.

c.Sistem pemerintahan dalam UUD 1945 :

1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak

berdasarkan atas kekuasaan belaka.

2. Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi dan tidak berdasarkan

absolutisme.

10

Page 12: geopolitik

3) Tata susunan pelengkap :

a. Aparatur negara :

Aparatur negara harus mampu mendorong, mengerakkan, serta

mengarahkan usaha pembangunan ke sasaran yang telah ditetapkan,

untuk kepentingan rakyat banyak.

b. Kesadaran politik masyarakat dan kesadaran bernegara :

Dalam pemantapan stabilitas nasional diperlukan kesadaran politik seluruh

masyarakat, setiap orang, organisasi, juga seluruh komponen

pemerintahan.

c. Pers :

Pers yang bebas bertanggung jawab, jujur, dan efektif dengan tulisan -

tulisan yang memberikan penjelasan yang jujur, dedikatif, dan

bertanggung jawab.

7. Isi Wawasan Nusantara.

1. Tujuan.

Tujuan yang terkandung dalam Wawasan Nusantara adalah seperti dirumuskan

dalam pembukaan UUD 1945 , yaitu : “....untuk membentuk suatu Pemerintahan

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa dan ikut serta dalammelaksanakan ketertiban dunia berdasarkan

kemerdekaan , perdamaian abadi dan keadilan sosial....”

Segenap aspek kehidupan nasional indonesia juga selalu menganut

dimanunggalkan secara serasi dan berimbang , sesuai dengan makna negara

bhinneka tunggal ika , yang merupakan ciri asasi dari falsafah negara Pancasila.

2. Sifat dan ciri-ciri.

Wawasan Nusantara mempunyai ciri-ciri atau sifat :

a. manunggal.

keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek

kehidupan, baik alamiah maupun sosial. Segenap aspek kehidupan sosial

11

Page 13: geopolitik

tersebut selalu menuntut untuk dimanunggalkan secara serasi dan berimbang,

sesuai dengan makna sesanti Bhineka Tunggal Ika yang merupakan sifat asasi

dari negara Pancasila.

b. utuh menyeluruh.

Utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia sehingga merupakan

satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecah pecah oleh kesatuan

apapun dan bagaimanapun, ssesuai dengan satu nusa, satu bangsa, dan satu

bahasa.

3. cara kerja.

Cara kerja dalam Wawasan Nusantara berpedoman pada Pancasila sebagai

kebulatan pandangan hidup bangsa Indonesia. Kristalisasi kepribadian,

berwujud tata pergaulan dalam kehidupan yang dicita citakan bersama serta

asas kenegaraan menurut UUD 1945, bahwa dalam pandangan hidup bangsa

Indonesia, Pancasila, telah terkandung pula cita-cita, asas-asas, serta nilai-nilai

filosofis.

8. Tata Laku Wawasan Nusantara.

Mengenai tata laku dapat dirinci dalam dua unsur, yaitu tata laku batiniah dan

tata laku lahiriah. Tata laku batiniah tumbuh dan terbentuk karena kondisi dalam proses

pertumbuhan hidupnya, pengaruh keyakinan pada suatu agama/kepercayaan termasuk

tuntutan budi pekerti, sepertipengaruh kondisi kekuasaan yang memungkinkan

berlangsungnya kebiasaan kebiasaan hidupnya.

Wawasan Nusantara dalam wujud dan wadahnya, merupakan kesatuan :

1) Isi Replubik Indonesia berupa falsafah Pancasila dan UUD 1945.

2) Wadah Replubik Indonesia berupa nusantara, yang manakala diisi atau diberi “isi”

menampakkan wujud dan wadahnya sebagai Wawasan Nusantara.

3) Tata laku Replubik Indonesia berupa UUD 1945 yang bila dilaksanakan dan

diterapkan berdasarkan Wawasan Nusantara, akan menghasilkan Ketahanan

Nasional Indonesia.

12

Page 14: geopolitik

Implementasi Wawasan Nusantara :

Implementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara

dalam kehidupan sehari - hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,

serta pertahanan nasional.

Implementasi dalam Kehidupan Politik :

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan

nusantara, yaitu :

1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang - undang, seperti UU

Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan

undang - undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan

bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala

daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak

menghancurkan persatuan dan keatuan bangsa.

2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai

denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar

hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia

terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan

kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan

dengan hukum yang berlaku secara nasional.

3. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk

mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga

menumbuhkan sikap toleransi.

4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan

untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.

5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat

korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau -

pulau terluar dan pulau kosong.

13

Page 15: geopolitik

Implementasi dalam Kehidupan Ekonomi :

1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi

khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan

minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh

kaena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor

pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.

2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan

antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan

upaya dalam keadilan ekonomi.

3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan

memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

Implementasi dalam Kehidupan Sosial :

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :

1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang

berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan

pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus

diprioritaskan bagi daerah tertinggal.

2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta

dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan

nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan

museum, dan cagar budaya.

Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan :

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan,

yaitu :

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan

kesempatan ke pada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan

tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara

lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal –

14

Page 16: geopolitik

hal yang menganggu keamanan kepada aparat. dan belajar kemiliteran.

2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga

menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan

membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda

daerah dengan kekuatan keamanan.

3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang

memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan

wilayah terluar Indonesia.

15