geologi patahan lipatan

download geologi patahan lipatan

of 14

Transcript of geologi patahan lipatan

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    1/14

    GEOLOGI (PATAHAN / LIPATAN)

    Litosfer: lapisan kulit bumi paling luar berupa batuan padat. Tebal umumnya 20-50 km di bawah benua,

    10-12 km di bawah samudra.

    Kerak bumi disusun oleh:

    Silikat aluminium (atau si-al)

    Silikat magnesium (atau si-ma)

    Lapisan si-al ada di atas kerak bumi, si-ma di bagian bawah kerak bumi.

    Lapisan-lapisan bumi dapat dibagi dalam tiga bagian:

    Barisfer (inti bumi), terdiri atas lapisan nikel dan besi.

    Pirosfer (peralihan), disebut juga mantel.

    Litosfer (kulit bumi).

    Penampang litosfer dapat digambarkan sebagai berikut:

    BATUAN PEMBENTUK LITOSFER

    Secara garis besar dapat dibagi 3:

    Batuan beku: terjadi karena pembekuan magma

    Batuan sedimen: terjadi karena proses pengendapan

    Batuan metamorf: terjadi karena perubahan perlahan-lahan

    BATUAN BEKU

    Adalah batuan yang terbentuk dari lapisan magma yang membeku. Ciri umumnya homogen, kompak, tak

    ada pelapisan, tidak mengandung fosil.

    Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibagi 3:

    Batuan beku dalam: terbentuknya jauh di dalam permukaan bumi, pada kedalaman 15-50 km.

    Pendinginan yang terjadi sangat lambat, batuannya besar-besar dan berstruktur holokristalin atau

    terbentuk dari kristal sempurna (karena dekat astenosfer). Ciri-cirinya berbutir kasar dibanding batuan

    beku luar, jarang ada lubang gas. Contohnya granit.

    Batuan beku korok/gang: adalah batuan beku yang terbentuk di korok atau celah kerak bumi sebelum

    magma sampai ke permukaan bumi. Prosesnya agak cepat, sehingga struktur kristalnya kurang sempurna.

    Contohnya granit porfiri.

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    2/14

    Batuan beku luar: batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi. Proses pembukuan sangat cepat

    sehingga tidak menghasilkan kristal-kristal batuan. Contohnya riolit dan basalt.

    Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dibagi 2:

    Batuan beku mineral ringan: tersusun atas mineral-mineral ringan berwarna terang, mudah pecah, dan

    banyak mengandung silikat sehingga bersifat asam.

    Batuan beku mineral berat: tersusun atas mineral-mineral berat yang berwarna gelap, sukar pecah, dan

    kadungan silikatnya sedikit sehingga sifatnya basa.

    BATUAN SEDIMEN

    Adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan. Butiran batuan sedimen berasal dari

    macam-macam batuan lewat proses pelapukan, lewat air ataupun angin.

    Proses terbentunya disebut diagenesis, yang artinya menyatakan terjadinya perubahan bentuk atau

    transformasi dari bahan deposit menjadi batuan endapan. Pengendapan bahan-bahan yang tidak larut air

    menyebabkan keterikatan butiran secara bersama-sama karena adanya proses sementasi. Jenis-jenissemen ini adalah kalsium karbonat dan silikat.

    Berdasarkan tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibagi 3:

    Batuan sedimen akuatis: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau air

    hujan.

    Batuan sedimen aeolis (aeris): berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin.

    Batuan sedimen glasial: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser.

    Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi 5:

    Batuan sedimen teristris: diendapkan di darat.

    Batuan sedimen marine: diendapkan di laut.

    Batuan sedimen limnis: diendapkan di danau.

    Batuan sedimen fluvial: diendapkan di sungai.

    Batuan seidmen glasial: diendapkan di daerah es/gletser.

    Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen dibagi 3:

    Batuan sedimen mekanis: diendapkan secara mekanik tanpa mengubah susunan kimianya. Contohnya

    batu pasir, tanah liat, konglomerat, breksi.

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    3/14

    Batuan sedimen kimiawi: diendapkan secara kimiawi, artinya terjadi perubahan struktur kimia.

    Contohnya batu kapur, gipsum, gamping.

    Batuan sedimen organis: diendapkan lewat kegiatan organik (makhluk hidup). Contohnya terumbu

    karang.

    BATUAN MALIHAN/METAMORF

    Adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi, sehingga berbeda

    dari batuan induknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahannya antara lain suhu tinggi,

    tekanan kuat, dan waktu lama.

    Batuan metamorf dapat dibagi tiga:

    Batuan metamorf kontak (metamorf termal): berubah karena pengaruh suhu tinggi. Suhu tinggi karena

    letaknya dekat magma, atau ada di sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit, lakolit, sill. Pada zona ini

    banyak ditemukan mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur, contohnya besi, timah, seng

    yang dihasilkan dari limestone dan calcareous shale.

    Batuan metamorf dinamo (metamorf kinetis): berubah karena tekanan yang tinggi, dalam waktu yang

    lama, dan dihasilkan proses pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah

    berlawanan menyebabkan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali.

    Contohnya batu lumpur menjadi batu tulis (slate).

    Batuan metamorf pneumatolitis kontak: berubah karena pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya kuarsa

    dan gas borium berubah menjadi turmalin, dengan gas florin menjadi topas (permata kuning).

    SIKLUS LITOSFER BUMI

    Siklus litosfer yang terjadi di bumi dapat digambarkan lewat skema berikut:

    Skema siklus litosfer, dengan keterangan sbb.:1: Magma

    (a): pendinginan, magma memadat

    2: batuan beku

    (b): perusakan batuan beku oleh tenaga eksogen, diangkut, dan diendapkan

    3: sedimen klastis (oleh curah hujan)

    (c1): larutan dalam air diendapkan

    4a: batuan sedimen kimiawi

    (c2): larutan dalam air diambil organisme

    4b: batuan sedimen organis

    (d): tingginya suhu dan tekanan serta waktu lama mengubah batuan sedimen

    5: batuan metamorf

    (e): jika keseimbangan suhu dan tekanan menurun mungkin mengubah batuan metamorf

    Terjadinya kulit bumi dapat digambarkan sebagai berikut:

    Magma cair bersuhu tinggi keluar dari dapur magma dengan gas terlarut di dalamnya. Karena di sekitar

    mulut magma dingin, magma membeku.

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    4/14

    Proses pembekuan dapat terjadi di lapisan dalam, korok, atau di permukaan bumi. Hasilnya tentu akan

    berbeda-beda.

    Adanya pengaruh atmosfer, batuan beku akan rusak dan terbawa aliran air, hembusan angin, gletser,

    gravitasi, dan diendapkan di tempat baru. Hasilnya menjadi batuan sedimen.

    Batuan klastik mengalami perubahan oleh tenaga endogen dan eksogen. Menjadi batuan metamorf.

    Batuan metamorf akan kembali ke dalam magma dan ada yang berubah sendiri karena alam. Yang

    kembali dalam magma melebur menjadi magma, kemudian siklus kembali seperti semula.

    TENAGA PEMBENTUK MUKA BUMI

    Secara garis besar dapat dibagi dua:

    Tenaga Endogen: berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun permukaan bumi. Terdiri atas tiga

    unsur: tektonis, vulkanis, dan seismis.

    Tenaga Eksogen: berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Terdiri atas empat unsur: pelapukan, erosi,

    pengangkutan, dan sedimentasi.

    Tenaga Ekstrateresterial: berasal dari ruang angkasa. Contohnya meteor.

    Ada tiga tahap pembentukan relief muka bumi:

    Permukaan tahap pertama: paling luas, berupa benua dan basin lautan.

    Permukaan tahap kedua: disebabkan kegiatan internal berupa tenaga endogen.

    Permukaan tahap ketiga: dihasilkan tenaga dari luar bumi, terutama matahari.

    TENAGA ENDOGEN

    Adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi.

    1. Tenaga Tektonis

    Merupakan tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan letak lapisan permukaan

    bumi secara mendatar atau vertikal. Gerak tektonis dibagi atas dua: epirogenesa dan orogenesa.

    Tektonis epirogenesa: proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga yang lambat dengan

    arah vertikal, meliputi wilayah yang luas. Ada dua macam:

    Epirogenesa positif adalah gerakan yang menyebabkan daratan mengalami penurunan sehingga seolah

    permukaan laut naik. Penyebabnya antara lain tambahan beban (misalnya karena sedimen yang sangat

    tebal, disebut geosinklinal), atau karena tertutup glasial yang sangat tebal.

    Epirogenesa negatif adalah gerakan yang menyebabkan naiknya permukaan daratan sehingga seolah

    permukaan air turun.

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    5/14

    Epirogenesa positif dan epirogenesa negatif

    Tektonis orogenesa: pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah yang sempit.

    Merupakan proses pembentukan gunung akibat tabrakan lempeng benua, sesar bawah benua, perekahan

    kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan benua. Tenaga ini biasanya diikuti pelengkungan

    (warping), lipatan (folding), patahan (faulting), dan retakan (jointing).

    Lipatan (fault) terjadi karena tekanan yang lemah, tapi berlangsung terus-menerus. Puncak lipatan disebutantiklinal, lembah lipatan disebut sinklinal. Ada empat tipe lipatan umum:

    Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai kekuatan dan arah gerakan sama.

    Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain. Ditunjukkan oleh bidang porosnya yang

    miring.

    Lipatan menggantung, diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja sehingga salah satu sisi

    lain lebih miring. Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya sudah melalui poros

    vertikal.

    Lipatan rebah, diakibatkan lipatan miring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang lebih

    besar dari yang lain.

    Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan gaya tangensial.

    Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.

    Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya ditandai kemiringan

    landai.

    Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.

    Patahan (fold) terjadi karena adanya tekanan yang kuat melampaui titik patah batuan, dan berlangsung

    sangat cepat. Tidak hanya retakan, batuan pun dapat terpisah. Ada tiga macam patahan:

    Normal fault: patahan yang arah lempeng batuannya turun mengikuti arah gaya berat.

    Reserve fault: patahan yang arah lempeng batuannya naik berlawanan arah dengan gaya berat.

    Strike slip fault: patahan yang arah lempeng batuannya horisontal berlawanan arah dengan gaya berat.

    Patahan dapat menghasilkan bentuk-bentuk permukaan bumi seperti berikut:

    Graben atau Slenk, yakni suatu depresi yang terbentuk antara dua patahan.

    Horst atau tanah naik, yakni jika antara dua patahan mengalami pengangkatan lebih tinggi.

    Fault scrap, yakni dinding terjal (cliff) yang dihasilkan patahan dengan salah satu blok bergeser ke atas

    menjadi lebih tinggi.

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    6/14

    Retakan (joint) terjadi karena pengaruh gaya renggangan, sehingga batuan mengalami retak-retak tapi

    masih bersambung. Biasanya ditemukan pada batuan rapuh di daerah puncak antiklinal dan dikenal

    dengan nama tectonic joint. Berdasarkan cara pembentukannya ada dua macam retakan, yakni:

    Retakan yang disebabkan tekanan (shear/compression joints), umumnya terlihat paralel dengan gejala

    sesar.

    Retakan yang disebabkan tarikan (tension joints), berbentuk tidak teratur dengan bidang-bidang tidak rata

    dan selalu terbuka.

    Pelengkungan (warping) adalah gerak vertikal yang tidak merata pada suatu daerah, khususnya yang

    berbatuan sedimen akan menghasilkan perubahan struktur lapisan yang mulanya horisontal menjadi

    melengkung. Jika melengkung ke atas menjadi kubah (dome), jika ke bawah menjadi cekungan (basin).

    Bumi sebenarnya tersusun oleh sejumlah potongan daratan yang tersusun seperti mainan gambar potong

    (puzzle). Potongan-potongan ini disebut sebagai lempeng tektonik. Lempeng tektonik ini bersifat dinamis

    dan terus bergerak. Tabrakan antara dua lempeng tektonik dapat menyebabkan gempa tektonik.

    Lempeng-lempeng tektonik di dunia antara lain:

    Lempeng Amerika Utara

    Lempeng Amerika Selatan

    Lempeng Afrika

    Lempeng Eurasia

    Lempeng Arabia

    Lempeng Pasifik

    Lempeng Indian Australia

    Lempeng Antartika

    Lempeng Kokos

    Lempeng Karibia

    Lempeng Juan de Fuca

    Lempeng Filipina

    Lempeng Scotia

    Teori tentang eksistensi lempeng benua ini pertama dikatakan oleh Harry Hess pada 1968. Kerak bumi

    atau litosfer yang mengapung di atas lapisan astenosfer yang bersifat plastis akibat proses naiknya magma

    ke permukaan. Lempeng-lempeng ini berjalan dengan kecepatan orde beberapa sentimeter per tahun.

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    7/14

    Lempeng ini saling bertemu di tepi garis yang berbeda, yaitu:

    Perluasan lempeng yang terjadi pada pematang samudera (zona Divergen)

    Ditandai adanya parit (palung) tempat satu lempeng menunjam di bawah lempeng yang lain (zona

    Konvergen)

    Saling bergesekan pada sisinya ketika saling melewati (zona Sesar mendatar)

    Secara umum lempeng tektonik dibagi dua:

    Plate benua (lempeng benua): lempeng tektonik bergeser membawa benua

    Plate lautan (lempeng samudra): lempeng tektonik bergeser membawa dasar samudera.

    2. Tenaga Vulkanis

    Dapat diartikan sebagai suatu gejala atau akibat adanya aktivitas magma dalam litosfer hingga keluar

    sampai ke permukaan bumi.

    Magma adalah materi silikat pijar yang ada di dalam lapisan kulit bumi. Macam magma berdasarkan

    susunan mineralnya adalah:

    Magma asam (granitis): magma yang banyak mengandung kuarsa (SiO3) dan berwarna terang.

    Magma basa (basaltis): magma yang banyak mengandung besi dan magnesium dan berwarna gelap.

    Magma pertengahan (andesit): magma yang mengandung kuarsa, besi, dan magnesium seimbang dan

    berwarna kelabu gelap.

    Terdapat dua gerakan magma:

    Intrusi Magma: proses penerobosan magma melalui rekahan-rekahan dan celah pada lapisan pembentuk

    litosfer, tapi tidak sampai keluar ke permukaan bumi. Terjadi akibat tekanan gas-gas yang terkandung

    dalam magma itu sendiri.

    Ekstrusi Magma: proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Ada dua cara proses keluarnya:

    MELELEH (erupsi efusif), melalui rekahan pada badan gunung api, serta MENDESAK (erupsi

    eksplosif), yang menghancurkan sebagian badan gunung api. Ada tiga macam ekstrusi: LINIER yaitu

    proses keluarnya magma melalui patahan atau pada suatu garis memanjang. SENTRAL yaitu magma

    keluar lewat satu titik pusat yaitu pipa letusan. Tipe gunung api dengan ekstrusi sentral: 1) efusif

    (peristiwa keluarnya magma tanpa ledakan), 2) eksplosif (peristiwa keluarnya magma disertai ledakan

    hebat), 3) campuran (campuran efusif dan eksplosif). AREAL yaitu magma muncul di banyak tempat

    dalam wilayah yang luas.

    Berdasarkan bentuknya gunung api dibagi tiga:

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    8/14

    Strato: berbentuk kerucut, yang terbentuk karena materi letusan gunung api yang merupakan campuran

    erupsi efusif dan eksplosif. Terjadi berulang-ulang sehingga membentuk badan gunung. Hampir semua

    gunung api di Indonesia bertipe strato.

    Maar: berbentuk seperti danau kecil, karena letusan eksplosif yang relatif tidak kuat dan hanya

    berlangsung sekali. Contohnya Gunung Lamongan (Jawa Timur).

    Perisai: berbentuk seperti perisai, karena letusan dengan bahan keluaran yang sangat cair. Contohnya

    gunung api di kepulauan Hawaii.

    Berdasarkan tipe letusannya, gunung api dibedakan:

    Hawaii, yakni magma sangat cair dengan tekanan gas rendah, dapur magma yang dangkal. Contohnya

    Gunung Mauna Loa dan Kilauea di Hawaii.

    Stromboli, yakni erupsi tidak begitu eksplosif, namun berlangsung lama. Dapur magmanya agak dalam.

    Contohnya Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Raung di Indonesia.

    Vulkano, yakni magma kental dengan tekanan gas tinggi, berasal dari dapur magma dangkal sampai

    dalam. Contohnya Gunung Etna di Italia.

    Perret (Plinian), yakni memiliki ledakan sangat dahsyat disertai material yang menyembur ke angkasa

    karena tekanan gas yang sangat tinggi. Contohnya Gunung Krakatau.

    Merapi, yakni magma kental dan mengalir perlahan karena tekanan gas yang rendah sehingga membentuk

    sumbat kawah, mengakibatkan tekanan gas makin kuat hingga kawah terangkat dan pecah disertai

    keluarnya awan panas. Contohnya Gunung Merapi.

    Saint Vincent, yakni magma kental dengan tekanan gas sedang berasal dari dapur magma yang dangkal.Contohnya Gunung Saint Vincent di Kepulauan Antiles.

    Pelee, yakni magma kental dengan tekanan gas tinggi berasal dari dapur magma yang dalam. Contohnya

    Gunung Pelee di Amerika Tengah.

    Struktur dalam gunung berapi:

    Jalur gunung api di Indonesia terlihat dalam peta berikut.

    3. Tenaga Seismis

    Adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya gerakan, terutama dari dalam

    lapisan-lapisan bumi. Secara umum penyebab gempa bumi dapat dibagi tiga:

    Gempa tektonis, yakni disebabkan gerakan yang terjadi di dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa

    patahan maupun pergeseran.

    Gempa vulkanis, yakni disebabkan oleh letusan atua retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi.

    Gempa ini terjadi karena adanya magma atau batuan meleleh yang menerobos ke arah kerak bumi. Terasa

    hanya di sekitar gunung berapi, karena intensitasnya lemah hingga sedang.

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    9/14

    Gempa runtuhan atau terban, antara lain terjadi karena longsoran massa batuan, misalnya dari lereng

    gunung. Intensitasnya sangat kecil.

    Gerakan gempa diukur dengan sebuah alat yang peka terhadap getaran yang bernama seismograf.

    Untuk mengukur tingkat intensitas gempa digunakan beberapa macam skala.

    Skala Richter mengukur kekuatan gempa sebagai berikut:

    > 8 SR Bencana nasional (national disaster)

    7-8 SR Gempa besar (major earthquake)

    6-7 SR Gempa destruktif (destructive earthquake)

    5-6 SR Gempa merusak (damaging earthquake)

    4-5 SR Gempa keras (strongly felt earthquake)

    3-4 SR Gempa kecil (small quake)

    0-3 SR Goncangan kecil (small shock quake)

    Skala Mercalli mengukur kekuatan gempa sebagai berikut:

    I Tidak terasa, hanya tercatat oleh alat peka getaran

    II Dirasakan oleh orang yang sedang tertidur

    III Terasa di dalam rumah, belum diketahui bahwa berasal dari gempa bumi (seolah seperti gerakan truklewat)

    IV Terasa di dalam rumah, benda-benda bergoyang, pintu dan jendela bergemertak, benda-benda dari

    kaca gemerincing

    V Terasa di luar rumah, yang tidur terbangung, air bergoyang, benda-benda digantung jatuh, pintu

    bergoyang

    VI Terasa semua orang, panik, berjalan tidak stabil, kaca pecah, benda digantung berjatuhan

    VII Sulit berdiri tegak, dirasakan orang berkendara, tembok rumah runtuh

    VIII Sulit mengemudikan mobil, cabang-cabang pohon patah, rumah-rumah dengan pondasi lemah dapat

    runtuh

    IX Kepanikan umum, tembok-tembok roboh, rumah-rumah dengan tembok kuat mengalami kerusakan

    berat, pipa-pipa bawah tanah pecah

    X Bangunan beton rusak, bendungan hancur, air danau bergolak

    XI Pipa-pipa bawah tanah hancur total, jembatan hancur, rel kereta api bengkok

    XII Kerusakan total, batuan retak-retak, benda-benda terlempar ke udara

    Skala lain yang digunakan:

    Rossi & Forrel Intensity Scale

    Skala Beno Gutenberg

    Menurut episentrumnya gempa dibagi 2:

    Gempa sentral jika episentrumnya berupa titik.

    Gempa linear jika episentrumnya berupa garis.

    Menurut kedalaman hiposentrumnya gempa dibagi 3: Gempa dangkal (< 100 m)

    Gempa menengah (100-300 m)

    Gempa dalam (300-700 m)

    Menurut letak episentrumnya gempa dibagi 2:

    Gempa darat

    Gempa laut

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    10/14

    Menurut jarak episentrumnya gempa dibagi 3:

    Gempa setempat, jika jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km

    Gempa jauh, jika jarak episentrumnya sekitar 10.000 km

    Gempa sangat jauh, jika jarak episentrumnya lebih dari 10.000 km

    Energi dari dalam bumi merambat lewat tiga jenis gelombang:

    Gelombang primer (longitudinal), yakni gelombang pertama kali dicatat seismograf. Gelombang sekunder (transversal), yakni gelombang yang tercatat setelah gelombang primer.

    Gelombang panjang, yakni gelombang dari episentrum yang menyebar ke segala arah lewat permukaan

    bumi.

    Untuk menghitung jarak antara episentrum dan stasiun pencatat, digunakan Rumus Laska:

    J = {(SP)1} x 1000 km

    di mana:

    J = Jarak episentrum

    S = Waktu gelombang sekunder

    P = Waktu gelombang primer

    1 = 1 menit

    Beberapa istilah yang berkaitan dengan seisme:

    Hiposentrum yakni pusat gempa bumi di lapisan bumi bagian dalam. Sering disebut juga fokus.

    Episentrum yakni pusat gempa bumi di permukaan bumi, tegak lurus hiposentrum.

    Seismograf yakni alat pencatat gempa bumi.

    Seismogram yakni gambaran getaran gempa bumi yang dicatat seismograf.

    Pleistoseista yakni garis yang membatasi daerah yang mengalami kerusakan terheba t di sekitar

    episentrum.

    Homoseista yakni garis yang menghubungkan daerah-daerah yang dilalui gelombang getaran gempa

    yang sama dalam waktu yang sama.

    Isoseista yaitu garis yang mengubungkan daerah-daerah dengan kekuatan gempat yang sama.

    Makroseistayaitu daerah di permukaan bumi yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa.Gambaran episentrum gempa di seluruh dunia, yakni sebanyak 358.214 kejadian antara 1963-1998.

    TENAGA EKSOGEN

    Adalah tenaga yang bersifat dari luar bumi dan sifatnya merusak. Terdiri atas pelapukan, erosi,

    pengangkutan, dan sedimentasi.

    1. Pelapukan

    Adalah proses perusakan dan penghancuran massa batuan yang disebabkan oleh pengaruh-pengaruh

    cuaca, angin, dan organisme. Berdasarkan proses terjadinya, pelapukan dibagi tiga:

    Pelapukan Mekanik adalah proses penghancuran batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa

    mengubah susunan kimia batuan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pelapukan mekanik antara

    lain:

    Perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Kondisi ini umumnya terjadi di gurun. Suhu

    di siang hari umumnya sangat panas, malam hari sangat dingin. Menyebabkan batuan memuai dan

    mengerut sangat tidak beraturan dan cepat sehingga batuan pecah.

    Pembekuan air dalam celah-celah batuan. Air dalam keadaan cair akan meningkat volumenya ketika

    dalam bentuk es. Maka, air yang membeku dalam celah batuan dapat menekan batuan sehingga pecah.

    Mengkristalnya air garam.

    Pelapukan kimiawi adalah proses penghancuran massa batuan disertai perubahan struktur kimia batuan.

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    11/14

    Umumnya terjadi karena pelarutan. Air hujan mengandung CO2 dan asam amoniak sangat besar daya

    larutnya. Selain itu, suhu udara tinggi dan curah hujan yang besar dapat mempercepat proses

    pelapukannya. Pelapukan ini umum ditemukan di daerah kapur.

    Hasil dari pelapukan ini umumnya terlihat dari beberapa bentang alam berikut:

    Ponor, yaitu lubang dalam seperti pipa akibat larutnya batuan kapur oleh air hujan.

    Dolin, yaitu lekukan berbentuk corong, karena larutnya batuan kapur atau runtuhnya langit-langit gua didaerah kapur.

    Stalagtit dan stalagmit.

    Sungai bawah tanah.

    2. Erosi

    Erosi atau pengikisan adalah proses pelepasan partikel batuan secara alamiah oleh tenaga pengangkut

    yang ada di permukaan bumi, antara lain angin dan air. Erosi menurut penyebabnya dapat dibagi atas

    empat macam:

    Erosi Aliran Permukaan terjadi apabila intensitas dan lamanya hujan melebihi kapasitas infiltrasi.

    Erosi Angin disebabkan oleh angin, yang disebut juga deflasi atau ablasi. Erosi ini banyak terjadi di

    daerah gurun. Ciri-ciri yang dapat diamati akibat erosi angin adalah batu jamur. Bentuk erosi yang

    disebabkan angin dapat dibedakan sebagai berikut:

    Tiupan angin menerbangkan partikel debu ke tempat yang jauh.

    Angin menggulingkan pecahan batuan atau bukit pasir.

    Kerikil dan bongkahan batu yang tidak dapat digerakkan angin akan tertinggal di belakang permukaan.

    Bongkahan tersebut akan tergores dan mengikis batuan lainnya.

    Erosi Gletser atau erosi glasial adalah erosi yang terjadi akibat pengikisan massa es yang bergerak

    menuruni lereng. Dapat terjadi di pegunungan yang tertutup salju. Ciri khas bentuk lahannya adalah

    adanya alur-alur lembah yang arahnya relatif sejajar. Jika berlangsung lama akan membuat lembah-

    lembah dalam berbentuk huruf U.

    Erosi Air Laut disebut abrasi atau erosi marine. Erosi ini disebabkan gelombang yang mampu mengikis

    batuan yang ada di pantai, kemudian diendapkan di sekitar pantai. Beberapa bentuk lahan akibat erosi airlaut antara lain:

    Cliff, yakni pantai berdinding curam hingga tegak.

    Relung, yakni cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff.

    Dataran abrasi, yakni hamparan wilayah yang datar akibat abrasi dan dapat terlihat jelas pada pasang

    surut.

    Menurut kecepatannya erosi dapat dibagi dua:

    Erosi Geologi (Erosi Alami), yaitu erosi yang berjalan sangat lambat, di mana jumlah tanah tererosi

    sama dengan jumlah tanah terbentuk. Erosi ini tidak berbahaya, karena terjadi dalam keseimbangan alami.

    Erosi Dipercepat (Accelarated Erosion) adalah erosi yang terjadi lebih cepat akibat akti vitas manusia

    yang mengganggu keseimbangan alam. Jumlah tanah tererosi lebih besar dibanding tanah terbentuk.

    Berjalan sangat cepat sehingga tanah di permukaan hilang.

    Berdasarkan bentuknya erosi dapat dibagi:

    Pelarutan, umumnya di tanah kapur yang mudahdilarutkan air.

    Erosi percikan (splash erosion): curah hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat melempar butir-butir

    tanah sampai setingi 1 meter.

    Erosi lembar (sheet erosion): pemindahan tanah terjadi lapis demi lapis mulai dari lapisan teratas. Eros i

    ini sepintas tidak telrihat, karena kehilangan lapisan tanah yang seragam, namun berbahaya karena suatu

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    12/14

    saat lapisan teratasnya akan benar-benar habis.

    Erosi alur (rill erosion): dimulai dari genangan-genangan kecil setempat di suatu lereng, bila air dalam

    genangan tersebut mengalir terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut.

    Erosi Gully (Gully erosion): erosi ini merupakan lanjutan erosi alur. Karena alur yang terus -menerus

    digerus aliran air, maka alur tersebut menjadi dalam dan lebar dengan aliran yang lebih kuat.

    Erosi parit (channel erosion): parit-parit yang besar sering masih mengalir lama setelah hujan berhenti.Aliran ini dapat mengikis dasar parit atau dinding-dinding parit di bawah permukaan air, sehingga

    dinding di atasnya dapat runtuh ke dasar parit.

    Erosi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

    Curah hujan. Intensitas hujan dapat mempengaruhi erosi. Semakin deras hujan, maka semakin besar

    erosi yang ditimbulkan.

    Sifat-sifat tanah. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah tekstur

    tanah, struktur tanah, daya infiltasi/permeabelitas tanah, dan kandungan bahan organik.

    Lereng/topografi. Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau panjang.

    Vegetasi. Vegetasi mempunyai pengaruh terhadap erosi, seperti menghalangi air hujan agar tidak

    langsung jatuh ke permukaan tanah, menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi, serta

    penyerapan air di dalam tanah diperkuat transpirasi/penguapan air lewat vegetasi.

    Manusia. Tindakan manusia seringkali berdampak buruk terhadap lingkungan yaitu mempercepat erosi.

    3. Mass Wasting

    Adalah perpindahan massa batuan/tanah akibat pengaruh gaya berat. Prosesnya mirip dengan terjadinya

    erosi. Bentuk-bentuk mass wasting antara lain sebagai berikut:

    Tanah longsor (land slide)

    Tanah amblas atau ambruk (subsidence)

    Tanah nendat (slumping), yaitu proses longsoran tanah yang gerakannya terputus-putus, sehingga

    memperlihatkan bentuk mirip teras.

    Tanah mengalir (earth flow), yaitu gerakan tanah yang jenuhair pada lereng-lereng landai.

    Lumpur mengalir (mud flow), yaitu sejenis tanah mengalir dengan kadar air tinggi. Rayapan tanah (soil creep), yaitu gerakan tanah yang sangat lambat pada lereng landai.

    4. Sedimentasi

    Adalah pengendapan material hasil erosi karena kecepatan tenaga media pengangkutannya

    berkurang/melambat. Karena medianya berbeda-beda, sedimentasi juga menghasilkan bentukan alam

    yang berbeda pula:

    Sedimentasi Fluvial adalah proses pengendapan materi-materi yang diangkut air sepanjang aliran sungai.

    Tempatnya antara lain di dasar sungai, danau, atau muara sungai. Pengendapan di sepanjang aliran air

    sungai memperlihatkan ciri khas, yaitu makin ke hilir makin kecil ukuran butir batuan yang diendapkan.

    Di hulu, batuan yang diendapkan berupa batu besar, di tengah batuan lebih kecil, kerikil, dan pasir kasar,

    dan di hilir pasir halus dan lumpur.

    Sedimentasi Aeolis adalah proses pengendapan materi-materi yang dibawa atau diangkut angin. Proses ini

    banyak terjadi di daratan. Sering juga disebut sedimentasi teresterial.

    Sedimentasi Marine adalah pengendapan materi hasil abrasi di sepanjang pantai.

    Bentuk-bentuk sedimentasi ini antara lain:

    Kipas alluvial, yaitu bentuk alam menyerupai kipas atau kerucut rendah.

    Delta, yakni bentuk endapan yang ditemukan di muara sungai berbentuk menyerupai huruf delta. Delta

    terdiri dari berbagai macam bentuk: Delta Runcing (contohnya Delta Sungai Tiber), Delta

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    13/14

    Cembung/Busur Kipas (contohnya Delta Sungai Nil), Delta Pengisi Estuarium (contohnya Delta Sungai

    Seine), Delta Kaki Burung/Delta Lobben (contohnya Delta Sungai Mississippi).

    Dataran banjir (floodplain), yaitu hasil pengendapan sedimen pada bekas aliran yang ditinggalkan pada

    daerah meander.

    Sand dunes (bukit pasir).

    Tombolo, yaitu endapan pasir/kerikil yang menghubungkan antara pulau dekat pantai dan daratanutama.

    Nehrung (lidah pasir), yaitu endapan pasir yang bentuknya menyerupai lidah, biasa ditemukan pada

    mulut sebuah teluk atau muara sungai.

    Moraine (morena), yaitu endapan pasir, kerikil, ataubongkah-bongkah batuan yang diendapkan gletser.

    Tanggul sungai yang terdapat di tepi sungkai dan arahnya sejajar aliran air sungai.

    Tanggul pantai adalah hasil pengendapan material yang dibawa sungai tapi dibantu arus laut dengan

    arah tegak lurus tanggul sungai.

    Beting adalah endapan di tengah sungai atau di muara karena menurunnya daya angkut air sungai secara

    tiba-tiba.

    Gosong mirip seperti beting, hanya saja permukaan gosong kadang tidak tampak di permukaan air,

    kadang tampak.

    Meander adalah belokan sungai 1800 atau lebih.

    Sungai mati (oxbow lake) adalah bagian sungai yang terpotong bernentuk bulan sabit dan merupakan

    sungai mati, sehingga tampak mirip danau.

    RELIEF DARATAN

    Gambaran relief muka bumi di daratan adalah sebagai berikut:

    GUNUNG

    Adalah kawasan yang menjulang sedikitnya 620 m lebih tinggi dari kawasan di daerah sekitarnya.

    Gunung sangat berpengaruh terhadap cuaca: massa gunung yang besar membelah arus angin yang bertiup

    teratur di sekeliling buki sehingga menimbulkan bermacam iklim.

    PEGUNUNGANAdalah rangkaian dari gunung-gunung yang membuat satu jalur. Ada beberapa macam pegunungan:

    Pegunungan dome, diakibatkan tenaga endogen ke atas yang tidak begitu kuat.

    Pegunungan patahan, terjadi karena permukaan bumi yang lapisan batuannya rapuh terkena tenaga

    endogen yang kuat dan tiba-tiba.

    Pegunungan lipatan, diakibatkan terlipatnya lapisan-lapisan sedimen karena gerakan tangensial dari

    dalam bumi.

    Pegunungan kompleks, merupakan hasil dari beberapa proses yang mengakibatkan bentuk-bentuk di

    atas.

    Pegunungan berapi, yang ditimbulkan oleh proses vulkanisme.

    Secara geologis Indonesia merupakan pertemuan antara Lempeng Eurasia dan India-Australia. Pertemuan

    keduanya membentuk dua jalur pegunungan lipatan yang melalui wilayah Indonesia, yaitu Sirkum

    Mediterania dan Sirkum Pasifik.

    Sirkum Mediterania berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa kemudian menyambung ke Pegunungan

    Himalaya di Asia masuk ke Indonesia lewat Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di

    wilayah Indonesia Sirkum Mediterania terbagi dua:

    Busur Dalam yang merupakan jalur vulkanis. Wilayah yang termasuk busur dalam antara lain Sumatra,

    Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Oleh karena itu di jalur ini banyak dijumpai gunung api aktif.

  • 8/10/2019 geologi patahan lipatan

    14/14

    Busur Luar yang merupakan jalur nonvulkanis yang sebagian besar terletak di dasar laut. Wilayahnya

    meliputi pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara, dan Maluku

    Sirkum Pasifik berawal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan kemudian menyambung ke

    Pegunungan Rocky di Amerika Utara, Jepang, Filipina, dan masuk ke Indonesia melalui Sulawesi

    bersambung ke Halmahera hingga Papua.

    DATARAN TINGGIAdalah bagian muka bumi yang relatif datar dan ketinggiannya antara 200 m700 m. Dataran tinggi

    yang lerengnya curam disebut plateau.

    BUKIT

    Adalah bagian muka bumi yang menyerupai gunung, tapi lebih rendah dari gunung, dengan ketinggian

    200 m hingga 300 m.

    DATARAN RENDAH

    Adalah permukaan bumi yang datar dan luas, ketinggian antara 0 m hingga 200 m. Terjadi umumnya

    akibat sedimentasi sungai yang bermuara pada laut dangkal.

    RELIEF DASAR LAUT BUMI

    SHELF

    Adalah dangkalan benua atau paparan, yakni kelanjutan dari benua yang tergenang air, dengan kedalaman

    kira-kira 0 m200 m. Ada dua paparan besar di Indonesia:

    Paparan Sunda, dasar laut antara Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Kedalaman rata-ratanya 40 m45

    m.

    Paparan Sahul, dasar laut antara Papua dan Australia. Kedalaman rata-ratanya 45 m60 m.

    CONTINENTAL SLOPE

    Adalah bidang miring yang membatasi dangkalan benua, dengan kemiringan antara 10 hingga 350.

    Kedalamannya kira-kira 200 m hingga 1.800 m.

    PUNGGUNG LAUT (RIDGE)

    Adalah bukit-bukit di bawah laut. Punggung laut yang melandai disebut rise.

    AMBANG LAUTAdalah punggung laut yang tidak muncul di permukaan laut dan terletak di antara 2 laut dalam.

    PLATO DAN GUNUNG LAUT

    Plato adalah bentukan positif dengan puncak yang relatif datar. Sementara gunung laut adalah gunung

    yang kakinya berasal dari dasar laut, dan mungkin muncul puncaknya di permukaan laut.

    LUBUK LAUT/BASIN/BEKKEN

    Adalah depresi luas yang bentuknya cekung membulat/lonjong karena adanya pemerosotan dasar laut.

    PALUNG LAUT/TRENCH/TROG

    Adalah dasar laut yang sangat dalam dengan dinding curam, semakin ke bawah akan semakin sempit.

    Trench adalah palung laut yang memanjang, sempit, dengan lereng yang tidak begitu curam. Trog adalah

    palung laut yang memanjang lebih lebar dari trench dan berlereng curam.