Geologi Dan Potensi Ok

49
GEOLOGI DAN POTENSI BAHAN GALIAN INDUSTRI A. Kelompok BGI yang Berhubungan Dengan Batuan Sedimen Kelompok Bahan Galian ini dibagi Menjadi Dua Kelompok yaitu sub kelompok A yang merupakan bahan galian industri yang berkaitan dengan batu gamping dan Sub kelompok B yang merupakan bahan galian industri yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya. 1. Sub Kelompok A a. Batu Gamping Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran

Transcript of Geologi Dan Potensi Ok

Page 1: Geologi Dan Potensi Ok

GEOLOGI DAN POTENSI BAHAN GALIAN INDUSTRI

A. Kelompok BGI yang Berhubungan Dengan Batuan Sedimen

Kelompok Bahan Galian ini dibagi Menjadi Dua Kelompok

yaitu sub kelompok A yang merupakan bahan galian industri

yang berkaitan dengan batu gamping dan Sub kelompok B yang

merupakan bahan galian industri yang berkaitan dengan batuan

sedimen lainnya.

1. Sub Kelompok A

a. Batu Gamping

Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa

cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara

kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam

terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan

cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau

ganggang, atau berasal dari kerangka binatang

koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu

muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung

keberadaan mineral pengotornya.

Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya

untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan, industri

karet dan ban, kertas, dan lain-lain.

Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan

tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia.

Sebagian besar cadangan batu kapur Indonesia terdapat di

Sumatera Barat.

Page 2: Geologi Dan Potensi Ok

Pada umumnya deposit batu gamping ditemukan

dalam bentuk bukit. Oleh sebab itu teknik penambangan

dilakukan dengan tambang terbuka dalam bentuk Quarry

tipe sisi bukit (Side hill type).

b. Dolomit

Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral

dolomit murni secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3

atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO.

Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi

CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan

nilai x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang

murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat

bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit

dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga

pengotor, terutama ion besi. Dolomit berwarna

putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan

lebih lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 -

4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir

halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap

air serta mudah dihancurkan.

Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas

penggunaan batugamping dan magnesit. Kadang-kadang

penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan

penggunaan batugamping atau magnesit untuk suatu

industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih

disukai karena banyak terdapat di alam. Madiapoera, T

(1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang

cukup besar terdapat di Propinsi Sumatera Utara,

Page 3: Geologi Dan Potensi Ok

Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan

Papua. Di beberapa daerah sebenarnya terdapat juga

potensi dolomit, namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil

dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan

batugamping.

Penambangan dolomit dilakukan sama dengan

penambangan batu gamping.

c. Kalsit

Kalsit merupakan mineral utama pembentuk

batugamping, dengan unsur kimia pembentuknya terdiri

dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3), mempunyai sistem

kristal Heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak

berwarna dan transparan. Sifat fisika dari kalsit adalah

bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala Mohs); bentuk prismatik;

tabular; pejal; berbutir halus sampai kasar; dapat

terbentuk sebagai stalaktit, modul tubleros, koraloidal,

oolitik atau pisolitik. Warna kalsit yang tidak murni adalah

kuning, coklat, pink, biru, lavender, hijau pucat, abu-abu,

dan hitam.

Penggunaan kalsit saat ini telah mencakup berbagai

sektor yang didasarkan pada sifat fisik dan kimianya.

Penggunaan tersebut, meliputi sektor pertanian, industri

kimia, makanan, logam dan lainnya.

Kalsit terdapat di sepanjang pantai barat Sumatera,

Jawa bagian selatan dan utara (sebagian kecil). Bentuk

endapan dapat datar, bukit atau berupa lensa. Cadangan

yang diketahui merupakan klasifikasi cadangan tereka di

Page 4: Geologi Dan Potensi Ok

daerah Indarung (10,1 juta ton), Sumatera Barat (10 juta

ton) dan Begelan di Kabupaten Purwokerto (0,1 Juta ton).

Proses penambangan yang dilakukan dengan

menggunakan peralatan secara sederhana antara lain

gancu dan linggis.

d. Marmer

Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil

proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping.

Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya

endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan

tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk

tekstur baru dan keteraturan butir. Marmer Indonesia

diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau

berumur Kuarter hingga Tersier.

Penggunaan marmer atau batu pualam tersebut biasa

dikategorikan kepada dua penampilan yaitu tipe ordinario

dan tipe staturio. Tipe ordinario biasanya digunakan untuk

pembuatan tempat mandi, meja-meja, dinding dan

sebagainya, sedangka tipe staturio sering dipakai untuk

seni pahat dan patung.

Proses penambangan marmer dilakukan secara

sederhana dengan peralatan sederhana seperti gergaji.

e. Oniks

Endapan oniks mempunyai komposisi kimia CaCO3

terdiri dari mineral kalsit yang berlapis dengan ketebalan

dan pola yang bervariasi. Umumnya berwarna putih

kekuningan dan agak bening sehingga tembus pandang.

Page 5: Geologi Dan Potensi Ok

Oniks terjadi pada rongga atau tekanan batu gamping

yang berasal dari larutan kalsium karbonat baik yang

terjadi pada temperatur panas atau dingin. Bila oniks ini

terkena proses metamorfose maka akan terbentuk oniks

marmer. Seperti marmer, oniks tidak tahan terhadap

larutan asam oleh sebab itu disarankan jangan sampai

terkena air hujan.

Oniks biasanya dimanfaatkan sebagai hiasan seperti

asbak, vas, lampu duduk/ gantung atau bentuk dekorasi

lainnya.

Endapan oniks yang sudah diketahui keberadaannya

yaitu didaerah jawa barat (Ciniru, kabupaten kuningan),

Jawa tengah (Daerah wirosari), dan beberapa daerah jawa

timur.

Proses penambangan yang dilakukan sama seperti

penambangan marmer.

f. Fosfat

Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit)

atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis.

Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone

phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL),

atau berdasarkan kandungan P2O5.

Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan

oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit

(Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses

pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat

berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama

karbonit kompleks dan sienit. Sifat fisik yang dimiliki

Page 6: Geologi Dan Potensi Ok

adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis

2,81-3,23, dan kekerasan 5 H. Fosfat adalah sumber utama

unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air,

tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat

dengan menambahkan asam.

Fosfat dipasarkan dengan berbagai kandungan P2O5,

antara 4-42 %. Sementara itu, tingkat uji pupuk fosfat

ditentukan oleh jumlah kandungan N (nitrogen), P (fosfat

atau P2O5), dan K (potas cair atau K2O). Fosfat sebagai

pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena

tidak larut dalam air sehingga sulit diserap oleh akar

tanaman pangan. Fosfat untuk pupuk tanaman pangan

perlu diolah menjadi pupuk buatan. Di Indonesia, jumlah

cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan

guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di

Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan

tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan

Irian Jaya.

Proses penambangan dilakukan dengan cara

sederhana dengan peralatan sederhana.

g. Rijang

Rijang (SiO2) Terbentuk dari proses replacement

terhadap batu gamping oleh silika organik atau anorganik.

Rijang berbutir sangat halus umumnya berwarna kehijauan

atau kehitaman, nilai kekerasannya 7.

Rijang banyak tersebar diwilayah indonesia

diantaranya daerah Istimewa aceh, Jawa barat, Jawa

Page 7: Geologi Dan Potensi Ok

tengah, Jawa timur, Kalimantan barat, Kalimantan selatan,

Sulawesi selatan, Nusa tenggara timur.

Rijang termasuk sebagai bahan batu setengah

permata. Oleh sebab itu kebanyakan dibentuk sebagai

hiasan (ornament).

Proses penambangan yang dilakukan dengan

menggunakan peralatan sederhana seperti linggis.

h. Gipsum

Gipsum (CaSO4.2H2O) mempunyai kelompok yang

terdiri dari gypsum batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan

selenit. Gipsum umumnya berwarna putih, namun terdapat

variasi warna lain, seperti warna kuning, abu-abu, merah

jingga, dan hitam, hal ini tergantung mineral pengotor

yang berasosiasi dengan gypsum. Gipsum umumnya

mempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5 – 2 (skala

mohs), berat jenis 2,31 – 2,35, kelarutan dalam air 1,8 gr/l

pada 00C yang meningkat menjadi 2,1 gr/l pada 400C, tapi

menurun lagi ketika suhu semakin tinggi.

Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian

dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum merupakan garam

yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air

laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin

bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum

berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen

batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan

garam batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-

lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen.

Page 8: Geologi Dan Potensi Ok

Gypsum banyak digunakan sebagai bahan tambahan

semen portland, serta alat kesehatan dan kimia.

Sistem penambangan yang dilakukan dengan

menggunakan sistem quarry.

2. Sub Kelompok B

a. Bentonit

Bentonit adalah istilah pada lempung yang

mengandung monmorillonit dalam dunia perdagangan dan

termasuk kelompok dioktohedral.

Endapan bentonit Indonesia tersebar di P. Jawa, P.

Sumatera, sebagian P. Kalimantan dan P. Sulawesi, dengan

cadangan diperkirakan lebih dari 380 juta ton, serta pada

umumnya terdiri dari jenis kalsium (Ca-bentonit) .

Beberapa lokasi yang sudah dan sedang dieksploitasi,

yaitu di Tasikmalaya, Leuwiliang, Nanggulan, dan lain-lain.

Indikasi endapan Na-bentonit terdapat di Pangkalan

Brandan; Sorolangun-Bangko; Boyolali.

Na-bentonit dimanfaatkan sebagai bahan perekat,

pengisi (filler), lumpur bor, sesuai sifatnya mampu

membentuk suspensi kental setelah bercampur dengan

air. Sedangkan Ca-bentonit banyak dipakai sebagai bahan

penyerap.

Untuk lumpur pemboran, bentonit bersaing dengan jenis

lempung lain, yaitu atapulgit, sepiolit dan lempung lain

yang telah diaktifkan.

Dengan penambahan zat kimia pada kondisi

tertentu, Ca-bentonit dapat dimanfaatkan sebagai bahan

Page 9: Geologi Dan Potensi Ok

lumpur bor setelah melalui pertukaran ion, sehingga

terjadi perubahan menjadi Na-bentonit dan diharapkan

terjadi peningkatan sifat reologi dari suspensi mineral

tersebut Agar mencapai persyaratan sebagai bahan

lumpur sesuai dengan spesifikasi standar, perlu ada

penambahan polimer. Hal itu dapat dilakukan melalui

aktivasi bentonit untuk bahan lumpur bor.

Dikarenakan bentonit bersifat lunak, oleh karena itu

penambangannya bisa dilakukan dengan sistem quarry

atau dengan peralatan sederhana.

b. Ball Clay dan Bond Clay

Ball clay adalah jenis lempung yang tersusun dari

mineral kaolinit yang bentuk kristalnya tidak sempurna, ilit,

kuarsa dan mineral lain yang mengandung karbon. Apabila

sifat-sifat fisik ball clay tersebut lebih rendah dari standart

maka lempung tersebut disebut bond clay.

Ball clay dan Bond clay hampir tersebar merata

diseluruh indonesia. Sistem penambangnnya dengan

system quarry mining.

Ball clay dan Bond clay banyak digunakan untuk

bahan industri keramik dan bata tahan api, Campuran

makanan ternak, Sebagai bahan vulkanisir dalam industri

karet.

c. Fire Clay

Fire clay adalah mineral yang terdiri dari mineral

kaolinit yang bentuk kristalnya tidak sempurna, dengan

mengandung sedikit mika atau ilit, kuarsa, dan mineral

lempung yang bersifat lunak dan tidak mempunyai

Page 10: Geologi Dan Potensi Ok

perlapisan. Lempung tersebut mempunyai nilai PCE >19,

sehingga tahan terhadap suhu tinggi (>15000 C) tanpa

adanya pembentukan masa gelas. Fireclay terbentuk

karena soil yang tertimbun oleh sedimen lain di daratan

atau cekungan lakustrin ataupun delta yang umumnya

mengandung batubara.

Penggunaan fire clay terutama untuk refraktori,

isolator, dll.

Potensi fireclay terdapat di Sumatera Selatan, Jawa Barat,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi

Selatan.

Teknik penambangan yang digunakan dengan sistem

quarry dan penambangan sederhana, dengan peralatan

sederhana seperti linggis.

d. Zeolit

Zeolit alam merupakan senyawa alumino silikat

terhidrasi, dengan unsur utama yang terdiri dari kation

alkali dan alkali tanah. Senyawa ini berstruktur tiga

dimensi dan mempunyai pori yang dapat diisi oleh molekul

air.

Zeolit alam terbentuk dari reaksi antara batuan tufa

asam berbutir halus dan bersifat riolitik dengan air pori

atau air meteorik

Penggunaan zeolit adalah untuk bahan baku water

treatment, pembersih limbah cair dan rumah tangga,

untuk industri pertanian, peternakan, perikanan, industri

kosmetik, industri farmasi, dan lain-lain.

Page 11: Geologi Dan Potensi Ok

Zeolit terdapat di beberapa daerah di Indonesia yang

diperkirakan mempunyai cadangan zeolit sangat besar dan

berpotensi untuk dikembangkan, yaitu Jawa Barat dan

Lampung.

Sistem penambangan yang digunakan dengan

menggunakan sistem quarry.

e. Diatomea

Diatomit atau tanah diatomea adalah suatu batuan

sedimen silika, yang secara geologi terbentuk dari

akumulasi dan pengendapan kulit atau kerangka diatomea

(fosil tumbuhan air atau binatang kersik atau ganggang

bersel tunggal) dan terendapkan di danau atau non marin.

Diatomit mempunyai sifat porous, permeabel, ringan,

mudah pecah, dan abrasif, densitas ruah 0,5 – 1 ton/m3,

berat jenis, 2 – 2,3, porositas < 90%, dan kandungan

cangbangl 1,7 – 30 juta/cm3, dengan ukuran 0,001 – 0,4

mm. Sebagian diatomit berwarna putih atau abu-abu, akan

tetapi ada juga yang berwarna kuning, coklat, merah

muda, hitam, dan hijau, yang tergantung dari unsur

pengotornya. Secara kimia, komposisi utama diatomit

adalah silika, tetapi ada unsure lainnya seperti alumina,

besi oksida, magnesium, sodium, potassium oksida,

titanium oksida, fosfat, dan kalsium oksida.

Potensi endapan diatomea di Indonesia tersebar di

berbagai tempat, antara lain di Sumatera Utara, Pulau

Jawa, dan Maluku Utara.

Sistem penambangan yang digunakan dengan sistem

Quarry mining.

Page 12: Geologi Dan Potensi Ok

f. Yodium

Yodium biasanya terjadi di alam hanya sebagai yodat

dan yodida atau kombinasi keduanya. Unsur yodium dalam

kerak bumi, diantaranya adalah lautarit (IO3)2 atau

kalsium yodat, dan dietzet (Ca (IO3)2 (CrO4) atau kalsium

yodat kromat.

Keberadaan yodium di Indonesia tidak jauh berbeda

kondisi kegeologiannya dengan keberadaan air dan

minyak bumi, yaitu merupakan air konat atau air purba

yang mengan-dung yodium dengan berbagai variasi dalam

suatu endapan permeabel yang terjebak bagian atas dan

bawahnya oleh lapisan impermeabel..

Dalam industri farmasi yodium dimanfaatkan sebagai

bahan baku utama untuk tingtur (larutan obat dalam

alkohol), kesehatan (sanitary), industri desinfektan, dan

herbisida. Yodium digunakan dalam garam rakyat untuk

meningkatkan kualitas garam tersebut agar layak dan

sehat untuk dikonsumsi.

Potensi yodium di Indonesia berdasarkan Tushadi

Madiadipoera (1990) tersebar di beberapa lokasi dengan

cadangan yang umumnya masih sumberdaya.

Kandungannya berkisar dari yang terkecil hingga mencapai

182 mg/lt. Di beberapa tempat, muncul sebagai air lolosan

(seepage) dengan debit 0,5 – 170 m3/hari. Lokasi

cadangan yodium yang sudah dieksploitasi adalah di

Watokadon Mojokerto, Jawa Timur dengan kapasitas 400 -

600 kl/air asin/hari dan mutu sekitar 112 - 182 mg/lt.

Page 13: Geologi Dan Potensi Ok

Yodium di daerah ini terdapat dalam Formasi Kalibeng

umur Miosen.

Sistem penambangan dilakukan dengan pengeboran

hingga diperoleh yodium.

g. Mangan

Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung

dalam kerak bumi. Bijih mangan utama adalah pirolusit

dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida dan

terbentuk dalam cebakan sedimenter dan residu. Mangan

mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik

sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8,

massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang

berstruktur fibrous dan radial. Mangan berkomposisi oksida

lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama

dalam cebakan bijih adalah bauxit, manganit, hausmanit,

dan lithiofori, sedangkan yang berkomposisi karbonat

adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang berkomposisi

silika.

Cebakan mangan dapat terjadi dalam beberapa tipe,

seperti cebakan hidrotermal, cebakan sedimenter, cebakan

yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut, cebakan

metamorfosa, cebakan laterit dan akumulasi residu.

Sekitar 90% mangan dunia digunakan untuk tujuan

metalurgi, yaitu untuk proses produksi besi-baja,

sedangkan penggunaan mangan untuk tujuan non-

metalurgi antara lain untuk produksi baterai kering,

keramik dan gelas, kimia, dan lain-lain.

Page 14: Geologi Dan Potensi Ok

Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup

besar, namun terdapat di berbagai lokasi yang tersebar di

seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau

Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan,

Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Sistem penambangan yang digunakan dengan

tambang terbuka secara gophering.

h. Feldspar

Sebagai mineral silikat pembentuk batuan, felspar

mempunyai kerangka struktur tektosilikat yang

menunjukkan 4 (empat) atom oksigen dalam struktur

tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur tetraheral

lainnya. Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang

terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam

struktur tersebut seperti penggantian silikon oleh

aluminium.

Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau

monoklin, felspar secara kimiawi dibagi menjadi empat

kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8), natrium

felspar (NaAlSi3O8), kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan

barium felspar (Ba Al2Si2O8) sedangkan secara mineralogi

felspar dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar.

Plagioklas felspar hampir selalu memperlihatkan

kenampakan melidah yang kembar (lamellar twinning) bila

sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara mikroskopis.

Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya

komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi

mineral-mineral felspar yang termasuk ke dalam kelompok

Page 15: Geologi Dan Potensi Ok

plagioklas tersebut. Na-plagioklas banyak ditemukan

dalam batuan kaya unsur alkali (granit, sienit). Andesin

dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti

diorit sedangkan labradorit, bitownit dan anortit biasanya

sebagai komponen batuan basa (gabro) dan anortosit.

Felspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan

untuk batu gurinda dan felspar olahan untuk keperluan

industri tertentu. Mineral ikutannya dapat dimanfaatkan

untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi yang

ditentukan. Industri keramik halus dan kaca/gelas

merupakan dua industri yang paling banyak

mengkonsumsi felspar olahan, terutama yang memiliki

kandungan K2O tinggi dan CaO rendah.

Berbicara mengenai potensi endapan felspar di

Indonesia, sebaran material ini terdapat hampir di seluruh

negeri dengan bentuk endapan berbeda dari satu daerah

dengan daerah yang lain tergantung jenis endapan, primer

atau sekunder.

Data dari Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral

menunjukkan cadangan terukur (proved), tereka

(probable) dan terindikasi (possible) masing-masing

sebesar 271.693, 11.728 dan 56.561 ribu ton.

Sistem penambangan dilakukan dengan Quarry mining

dan benching system.

B. Kelompok BGI yang berhubungan dengan batuan gunung api

1. Obsidian

Page 16: Geologi Dan Potensi Ok

Merupakan jenis batuan beku luar, hasil pembekuan

magma yang kaya silika. Pembekuan terjadi demikian cepat

sehingga mineral pembentuknya tidak dapat mengkristal

dengan baik dan kedudukan kristalnya tidak beraturan.

Obsidian berwarna putih keabu-abuan hingga hitam.

Kekerasannya 6, berat jenis 3-3,5 memiliki sifat pecahan

konkoidal.

Obsidian dapat ditemukan didaerah pegunungan seperti

jambi, jawa barat, lampung, sulawesi urata hingga irian jaya.

Penambangan obsidian menggunakan metode Quarry dengan

peralatan sederhana.

Obsidian dimanfaatkan untuk pondasi bangunan,

dimanfaatkan sebagi batu mulia, serta bahan perlit rekayasa.

2. Perlit

Perlit terbentuk karena pembekuan magma asam yang

tiba-tiba dengan tekanan tinggi dalam suasana basah.

Komposisi utama adalah mineral silikat berbutir halus.

Warnanya abu-abu muda hingga abu-abu kehitaman.

Perlit banyak ditemukan didaerah Sumatera utara,

Sumatera barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera selatan,

Lampung, jawa barat, Nusa tenggara timur dan sulawesi

utara.

Perlit banyak dimanfaatkan sebagi bahan bangunan dan

bila dalam bentuk ukuran pasir digunakan seebagai penyaring

air.

Proses penambangan dengan tambang terbuka

menggunakan alat sederhana.

3. Pumice

Page 17: Geologi Dan Potensi Ok

Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang berwarna

terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung

berdinding gelas, dan biasanya disebut juga sebagai batuan

gelas volkanik silikat.

Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan

gunungapi yang mengeluarkan materialnya ke udara,

kemudian mengalami transportasi secara horizontal dan

terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Sehingga

menyebabkan Batu apung mempunyai sifat vesicular yang

tinggi. Sedangkan mineral-mineral yang terdapat dalam batu

apung adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit, dan

tridimit.

Sifat kimia dan fisika batu apung antara lain, yaitu:

mengandung oksida SiO2, Al2O3, Fe2O3, Na2O, K2O, MgO,

CaO, TiO2, SO3, dan Cl, hilang pijar (Loss of Ignition) 6%, pH

5, bobot isi ruah 480 – 960 kg/cm3, peresapan air (water

absorption) 16,67%, berat jenis 0,8 gr/cm3, hantaran suara

(sound transmission) rendah, rasio kuat tekan terhadap beban

tinggi, konduktifitas panas (thermal conductivity) rendah, dan

ketahanan terhadap api sampai dengan 6 jam.

Keterdapatan batu apung selalu berkaitan dengan

rangkaian gunungapi berumur Kuarter sampai Tersier.

Penyebaran meliputi daerah Serang, Sukabumi, Pulau

Lombok, dan Pulau Ternate.

Batu apung banyak dimanfaatkan sebagi bahan

bangunan dan bahan industri. Metode penambangan yang

digunakan untuk menambang batu apung yaitu metode

tambang terbuka dengan alat sederhana.

Page 18: Geologi Dan Potensi Ok

4. Tras

Tras disebut pula sebagi pozolan, merupakan bahan

galian yang cukup banyak mengandung silika amorf yang

dapat larut di air/larutan asam. Tras terbentuk akibat aktivitas

vulkanik.

Tras banyak ditemukan didaerah aceh, smatera utara,

sumatera barat, jambi, bengkulu, lampung, jawa barat, Jawa

tengah, jawa timur, bali, nusa tenggara timut, nusa tenggara

barat, sulawesi utara dan sulawesi selatan.

Pemanfaatan tras banyak sebagai batako, semen rakyat

dengan penambahan kapur tohor, serta porselen lantai.

Sistem penambangan tras menggunakan metode

tambang terbuka dengan peralatan sederhana.

5. Belerang

Belerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh

proses vulkanisme, sifat-sifat fisik belerang adalah : Kristal

belerang berwarna kuning, kuning kegelapan, dan kehitam-

hitaman, karena pengaruh unsur pengotornya. Berat jenis :

2,05 - 2,09, kekerasan : 1,5 - 2,5 (skala Mohs), Ketahanan :

getas/mudah hancur (brittle), pecahan :berbentuk konkoidal

dan tidak rata. Kilap : damar Gores : berwarna putih. Sifat

belerang lainnya adalah : tidak larut dalam air, atau H2SO4.

Titik lebur 129oC dan titik didihnya 446oC.

Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas,

cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri

karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan

peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan

besi baja.

Page 19: Geologi Dan Potensi Ok

Potensi dan penyebaran endapan belerang Indonesia

saat ini baru diketahui di enam propinsi, dengan total

cadangan sekitar 5,4 juta. Untuk tipe sublimasi, karena proses

terjadinya didasarkan kepada aktivitas gunung berapi, maka

selama gunung berapi aktif, belerang tipe ini dapat

diproduksi. Dengan demikian sumber daya belerang sublimasi

dapat dianggap tidak terbatas.

Proses penambangannya dengan metode tambang

terbuka dengan menggunakan peralatan sderhana.

6. Trakhit

Merupakan batuan beku luar, kristalnya relatif kecil

mempunyai komposisi mineral seperti granit tetapi tanpa

mineral kuarsa, mineral utamanya adalah mineral feldspar

jenis ortoklas. Warnanya kuning muda hingga abu-abu, berat

jenis 2,1-2,3.

Trakhit banyak ditemukan didaerah bengkulu, sumatera

selatan, lampung, jawa tengah, jawa timur, sulawesi selatan.

Pemanfaatannya banyak untuk keperluan pembuatan

ornamen. Proses penambangannya dengan menggunakan

peralatan sederhana.

7. Kayu Terkersikan

Merupakan hasil proses permineralisasi oleh mineral

silika pada tumbuhan jaringan batang tumbuhan yang

sebagian besar terdiri dari unsur. C.H.O.N.S.P.

Batuan ini banyak ditemukan didaerah sumatera selatan,

jawa barat, jawa tengah dan jawa timur.

Page 20: Geologi Dan Potensi Ok

Penambanannya menggunakan peralatan sederhana

pada daerah pinggiran sungai. Pemanfaatannya sebagi

ornamen.

8. Opal

Opal dengan rumus SiO2nH2O terbentuk akibat

pengerasan daei agar-agar silika yang berasal dari batuan

piroklastik. Memiliki warna bervariasi dan biasa dikenal

sebagai batu akik, kekerasannya 4-7 berat jenis 1,98-2,20.

Opal banyak ditemukan didaerah jawa barat, yogyakarta,

irian jaya. Opal banyak dimanfaatkan sebagai mata cincin,

kristal atau lampu.

Metode penambangan yang digunakan dengan metode

dan peralatan sederhana.

9. Kalsedon

Kalsedon merupakan salah satu variasi mineral silika

yang terbentuk oleh pengendapan bertahap sehingga

memberikan kenampakan berlapis dari larutan silika koloid

tidak jenuh didalam rongga batuan tersingkap.

Kalsedon banyak ditemukan didaerah jawa barat, jawa

tengah, jawa timur, Nusa tenggara barat, dan maluku.

Kalsedon biasa dimanfaatkan sebagai batu mulia.

Penambangannya dilakukan dengan peralatan sederhana.

10. Andesit dan Basalt

Merupakan jenis batuan beku intermedier sampai basa

dipermukaan bumi. Berwarna gelap abu-abu hingga hitam.

Tahan terhadap air hujan, berat jenisnya 2,3-2,7. Batuan ini

hampir tersebar diseluruh daerah diindonesia.

Page 21: Geologi Dan Potensi Ok

Pemanfaatannya sebagai pondasi rumah. Sistem

penambangan yang digunakan dengan penambangan rakyat

menggunakan alat sederhana.

11. Pasir Gunung Api

Pasir gunung api merupakan bahan lepas berukuran

pasir yang dihasilkan pada saat gunung api meletus. Banyak

ditemukan diseluruh daerah pegunungan di indonesia.

Pemanfaatannya sebagai bahan bangunan. Penambangannya

dengan menggunakan alat sederhana.

12. Breksi Pumice

Breksi pumice merupakan batuan piroklastik berbutir

kasar berwarna abu-abu. Banyak ditemukan didaerah

pegunungan diindonesia. Dimanfaatkan sebagi batako.

Penambangan dilakukan dengan tambang terbuka

menggunakan alat-alat sederhana.

C. Kelompok BGI yang berhubungan dengan intrusi plutonik

1. Granit dan Granodiorit

Batuan ini terjadi akibat proses pembekuan magma

bersifat asam. Berwarna merah, coklat, abu-abu. Tempat

ditemukannya didaerah pegunungan dimana terdapat

aktivitas magma. Batuan ini dimanfaatkan sebagi sebagai

lantai atau ornamen dinding. Teknik penambangan yang

digunakan dengan penambangan terbuka.

2. Gabro dan Peridotit

Gabro dan peridotit merupakan batuan yang terbentuk

dari proses pembekuan magma ultra basa. Banyak ditemukan

didaerah indonesia bagian timur. Penggunaannya sebagai

Page 22: Geologi Dan Potensi Ok

lantai dan ornamen dinding. Penambangannya dengan

menggunakan tambang terbuka.

3. Alkali Feldspar

Mineral ini terbentuk dari proses kristalisasi pada fase

pembekuan magma yang bersifat asam dengan kadar SiO2

tinggi unsur alkalinya (K dan Na). Kekerasannya 6.

Pemanfaatannya untuk industri keramik dan gelas.

Penambangannya dengan menggunakan tambang terbuka

quarry mining. Hampir tersebar diseluruh daerh diindonesia.

4. Bauksit

Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang

mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida

aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan

mineral gibsit (Al2O3 .3H2O). Secara umum bauksit

mengandung Al2O3 sebanyak 45 – 65%, SiO2 1 – 12%, Fe2O3

2 – 25%, TiO2 >3%, dan H2O 14 – 36%.

Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika

dengan memungkinkan pelapukan sangat kuat. Bauksit

terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al

nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2)

bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali.

Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari

batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-

batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi, yang

kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi

bauksit.

Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi

kedudukannya di kedalaman tertentu. Potensi dan cadangan

Page 23: Geologi Dan Potensi Ok

endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau,

Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan. Pemanfaatannya sebagi

pembentuk alumina. Penambangnnya menggunakan sistem

tambang terbuka.

5. Mika

Mika terbentuk pada akhir proses pembekuan magma

yang kekentalannya rendah. Berwarna gelap bening. Banyak

Ditemukan didaerah Aceh, Sumatera utara, kalimantan barat,

kalimantan tengah, sulawesi tengah, dan irian jaya.

Pemanfaatannya banyak pada industri mesin dan listrik.

Penambangannya dilakukan dengan tambang terbuka

menggunakan alat sederhana.

6. Asbes

Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam

mineral yang dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut

yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes

dapat digolongkan menjadi dua bagian. Golongan serpentin;

yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium

silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan

amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan

tremolit.

Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes

jenis krisotil. Perbedaan dalam serat asbes selain karena

panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang

berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya dapat

dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat

yang berukuran panjang hingga yang halus.

Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes

Page 24: Geologi Dan Potensi Ok

dipintal ialah :

1) Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk :

a. Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-

kantong asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian

pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil

asbes, dan lain-lain.

b. Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyam-

bung pipa uap, alat listrik, alat kimia, gasket keperluan

laboratorium, dan pelilit kawat listrik.

2) Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas :

a. Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya,

dinding, lantai, alat-alat kimia dan listrik.

b. Asbes untuk atap : Kertas asbes untuk lantai dan atap,

penutup pipa isolator-isolator panas dan listrik; Dinding-

dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam

isolasi, gasket, ketel, dan tanur; Macam-macam bahan

campuran lain yang menggunakan asbes sangat halus dan

kebanyakan asbes sebagai bubur.

Asbes amfibol yang biasa digunakan sebagai bahan serat

tekstil adalah dari jenis varitas krosidolit. Hal ini

berhubungan dengan daya pintalnya yang sesuai dengan

kebutuhan industri tekstil. Krisotil dan antagonit termasuk

ke dalam golongan asbes serpentin. Krisotil juga

merupakan jenis asbes yang sangat penting dalam industri

pertekstilan.

Proses penambangan asbes dengan menggunakan tambang

terbuka menggunakan peralatan sederhana. Dan banyak

Page 25: Geologi Dan Potensi Ok

ditemukan didaerah jawa tengah, halmahera, sulawesi

tenggara, nusa tenggara timur, dan irian jaya.

D. Kelompok BGI yang berhubungan dengan endapan Residu

1. Lempung

Lempung merupakan butir-butir halus berdasarkan tabel

wentworth jika butir-butir tersebut menyatu maka dinamkan

batu lempung yang terbentuk dari proses pelapukan batuan

beku sebelumnya. Dan ditemukan hampir tersebar merata

diseluruh indonesia. Metode penambangan yang digunakan

ialah tambang terbuka. Dan lempung banyak dimanfaatkan

untuk pembuatan bata dan keramik.

2. Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas

kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa

pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir

kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil

pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti

kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan

terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi

sungai, danau atau laut.

Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2,

Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O, berwarna putih

bening atau warna lain bergantung pada senyawa

pengotornya, kekerasan 7 (skala Mohs), berat jenis 2,65, titik

lebur 17150C, bentuk kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185,

dan konduktivitas panas 12 – 1000C.

Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah

berkembang meluas, baik langsung sebagai bahan baku

Page 26: Geologi Dan Potensi Ok

utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama,

misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel,

mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide

bahan abrasit (ampelas dan sand blasting). Sedangkan

sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri

perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori),

dan lain sebagainya.

Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera

Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat,

Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan

Belitung.

Penambangannya menggunakan metode tambang

terbuka dengan sistem benching.

3. Intan

Intan merupakan satu-satunya batu permata yang

mempunyai formula yang terdiri dari satu unsur yaitu carbon

(C). Banyak ditemukan didaerah riau, kalimantan barat,

kalimantan tengah, kalimantan timur, serta kalimantan

selatan. Intan banyak dimanfaatkan sebagi bahan perhiasan

seperti berlian dan penggunaan dalam industri sebagi alat

pemotong seperti bor, mata gergaji dan lainnya..

Penambangannya dengan pembuatan lubang dalam dimana

terdapatnya intan dengan peralatan sederhana.

4. Kaolin

Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari

material lempung dengan kandungan besi yang rendah, dan

umumnya berwarna putih atau agak keputihan. Kaolin

Page 27: Geologi Dan Potensi Ok

mempunyai komposisi hidrous alumunium silikat

(2H2O.Al2O3.2SiO2), dengan disertai mineral penyerta.

Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi

melalui proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi

pada batuan beku felspartik. Endapan kaolin ada dua macam,

yaitu: endapan residual dan sedimentasi.

Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah

kaolinit, nakrit, dikrit, dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O),

yang mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya

membentuk endapan tersendiri.

Sifat-sifat mineral kaolin antara lain, yaitu: kekerasan 2 –

2,5, berat jenis 2,6 – 2,63, plastis, mempunyai daya hantar

panas dan listrik yang rendah, serta pH bervariasi.

Potensi dan cadangan kaolin yang besar di Indonesia

terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Pulau

Bangka dan Belitung, serta potensi lainnya tersebar di Pulau

Sumatera, Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara.

5. Zirkon

Mineral utama yang mengandung unsur zirkonium

adalah zirkon/zirkonium silika (ZrO2.SiO2) dan

baddeleyit/zirkonium oksida (ZrO2). Kedua mineral ini

dijumpai dalam bentuk senyawa dengan hafnium. Pada

umumnya zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium,

mangan, dan unsur lainnya yang menyebabkan warna pada

zirkon bervariasi, seperti putih bening hingga kuning,

kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap,

sisitim kristal monoklin, prismatik, dipiramida, dan

ditetragonal, kilap lilin sampai logam, belahan sempurna –

Page 28: Geologi Dan Potensi Ok

tidak beraturan, kekerasan 6,5 – 7,5, berat jenis 4,6 – 5,8,

indeks refraksi 1,92 – 2,19, hilang pijar 0,1%, dan titik lebur

2.5000C.

Zirkon terbentuk sebagai mineral asseccories pada

batuan yang mengandung Na-feldspa (batuan beku asam dan

batuan metamorf). Jenis cebakannya dapat berupa endapan

primer atau endapan sekunder.

Kegunaann zirkon adalah untuk bahan baku elektronik,

keramik.

Potensi zirkon menyebar di Sumatera Selatan, Sumatera

Utara, Kepulauan Riau, dan Kalimantan bagian barat. Potensi

ini mengikuti penyebaran kasiterit, yang dikenal dengan

nama tin belt.

6. Korundum

Korundum dengan rumus kimia Al2O3, mempunyai

kekerasan 9 Berat jenis 3,95-4,10. Warnanya bervariasi

antara lain biru, merah, abu-abu, coklat dan putih. Corundum

terbentuk dari segregasi batuan yang bebas silika. Corumdum

banyakditemukan didaerah kalimantan. Corundum

dimanfaatkan sebagai bahan abrasive dan batu permata.

Penambangannya Sama dengan penambangan intan

dikarenakan coruncum berasosiasi dengan intan.

7. Kelompok Kalsedon

Kalsedon merupakan kelompok mineral yang terjadi oleh

larutan magma yang mengisi rekahan dan urat-urat vein.

Banyak ditemukan didaerah jawa barat, jawa tengah, jawa

timur, Nusa tenggara barat, dan Maluku. Pemanfaatannya

Page 29: Geologi Dan Potensi Ok

sebagai hiasan batu permata. Penambangannya dengan

metode dan alat sederhana.

8. Kuarsa Kristal

Kuarsa kristal dengan rumus kimia SiO2 dan kekerasan 7

berwarna putih susu banyak ditemukan didaerah jawa barat,

jawa tengah, jawa timur, dan kalimantan tengah.

Pemanfaatannya sebagai bahan baku batu permata.

Penambangannya dilakukan oleh masyarakat dengan

menggunakan alat-alat sederhana.

9. Sirtu

Sirtu adalah nama singkatan dari pasir dan batu. Banyak

ditemukan didaerah lereng sekitar gunung api.

Pemanfaatannya sebagai bahan bangunan. Metode

penambangannya digali dengan alat sederhana.

E. Kelompok BGI yang berhubungan dengan proses hidrotermal

1. Barit

Pada umumnya, barit (BaSO4) mengandung campuran

unsur Cr, Ca, Pb, dan Ra, yang senyawanya mempunyai

bentuk kristal yang sama.

Unsur pengotor barit adalah besi oksida, lempung, dan

unsur organik, yang semuanya dapat memberikan beragam

warna pada warna kristal barit murni adalah putih atau abu-

abu.

Sebagai unsur Barium (Ba), barit juga dijumpai sangat

terbatas mengandung feldspar (3% BaO), plagioklas (7,3%

BaO), muskovit (9,9% BaO), dan biotit (6-8% BaO). Kerak

bumi rata-rata mengandung unsur barium sekitar 0,05%.

Page 30: Geologi Dan Potensi Ok

Barit juga dijumpai sebagai mineral ikutan (gangue mineral)

terutama pada cebakan logam sulfida, seperti timah.

Sebagian besar produksi barit dunia digunakan dalam

industri perminyakan. Pemakaian ini mencapai sekitar 85-

90% dari produksi barit secara keseluruhan. Sisanya

digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia barium,

sebagai bahan pengisi dan pengembang (filler dan extender),

dan agregat semen.

Barit banyak ditemukan didaerah jawa, kalimantan, nusa

tenggara timur dan sulawesi selatan. Penambangan yang

digunakan dengan tambang terbuka.

2. Gipsum

Gipsum (CaSO4.2H2O) mempunyai kelompok yang

terdiri dari gypsum batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan

selenit. Gipsum umumnya berwarna putih, namun terdapat

variasi warna lain, seperti warna kuning, abu-abu, merah

jingga, dan hitam, hal ini tergantung mineral pengotor yang

berasosiasi dengan gypsum. Gipsum umumnya mempunyai

sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5 – 2 (skala mohs), berat jenis

2,31 – 2,35, kelarutan dalam air 1,8 gr/l pada 00C yang

meningkat menjadi 2,1 gr/l pada 400C, tapi menurun lagi

ketika suhu semakin tinggi.

Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian

dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum merupakan garam

yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air

laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin

bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum

berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen

Page 31: Geologi Dan Potensi Ok

batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam

batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam

satuan-satuan batuan sedimen.

Gypsum banyak digunakan sebagai bahan tambahan

semen portland, serta alat kesehatan dan kimia.

Sistem penambangan yang dilakukan dengan

menggunakan sistem quarry.

3. kaolin

Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari

material lempung dengan kandungan besi yang rendah, dan

umumnya berwarna putih atau agak keputihan. Kaolin

mempunyai komposisi hidrous alumunium silikat

(2H2O.Al2O3.2SiO2), dengan disertai mineral penyerta.

Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi

melalui proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi

pada batuan beku felspartik. Endapan kaolin ada dua macam,

yaitu: endapan residual dan sedimentasi.

Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah

kaolinit, nakrit, dikrit, dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O),

yang mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya

membentuk endapan tersendiri.

Sifat-sifat mineral kaolin antara lain, yaitu: kekerasan 2 –

2,5, berat jenis 2,6 – 2,63, plastis, mempunyai daya hantar

panas dan listrik yang rendah, serta pH bervariasi.

Potensi dan cadangan kaolin yang besar di Indonesia

terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Pulau

Bangka dan Belitung, serta potensi lainnya tersebar di Pulau

Sumatera, Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara.

Page 32: Geologi Dan Potensi Ok

4. Talk

Talk adalah mineral yang sangat lunak dengan komposisi

kimia 3Mg.4SiO4H2O, dan biasanya terjadi sebagai mineral

sekunder hasil hidrasi batuan pembawa magnesium

(magnesium bearing rock), seperti peridotit, gabro, dan

dolomit.

Endapan talk umumnya hampir sama di setiap daerah,

sebagian besar batuan induk untuk formasi talk merupakan

batuan dolomit (kemurnian talk tinggi) dan ultramafik

(kemurnian talk rendah).

Talk mempunyai sifat halus, licin, penghisap minyak dan

lemak, konduktivitas listrik rendah, penghantar panas tinggi,

dan electric strength tinggi.

Potensi endapan talk yang telah diketahui terdapat di

Kebumen (Jawa Tengah), dan Halmahera Tengah (Maluku).

5. Magnesit

Magnesium merupakan logam yang teringan, dengan

berat jenisnya 1,74, cukup kuat dan dalam bentuk alloy,

tahan terhadap korosi di udara tetapi tidak tahan terhadap air

laut, serta mudah terbakar. Jumlah mineral yang mengandung

magnesium tercatat sebanyak 244 buah. Magnesit dapat

ditemukan dalam mineral sekunder dan biasanya berasosiasi

dengan batuan sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari

endapan marin, kecuali brukit. Magnesit ditemukan didalam

batuan serpentin. Mineral-mineral lain yang sering ditemukan

bersama magnesium adalah talk, limonit, opal, dan kalsit.

Magnesit umumnya jarang ditemukan dalam bentuk

mineral, tetapi secara utuh terdapat pada larutan padat

Page 33: Geologi Dan Potensi Ok

siderit (FeCO3) bersama-sama Mn dan Ca yang dapat

menggantikan unsur Mg. Magenesit sering digunakan untuk

bahan refraktori, industri semen sorel, bahan isolasi,

pertanian, peternakan, industri karet, dll.

Mineral magnesit keterdapatannya berasosiasi dengan batuan

ubahan, sehingga cadangan magnesit akan mengikuti pola

cadangan bahan ubahan tersebut. Batuan atau mineral yang

mengandung mangnesit adalah dolomit (Ca Mg(CO3)2,

magnesit zedin (Mg CO3), epsonil (Mg So4) 7 H2O, dan brukit

(Mg (OH) 2.

Batuan dan mineral tersebut dapat ditemukan di DI.

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah , Jawa

Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, Irian Jaya.

6. Pirofilit

Piropilit adalah paduan dari alumunium silikat, yang

mempunyai rumus kimia Al2O3.4SiO2H2O. Mineral yang

termasuk piropilit adalah kianit, andalusit, dan diaspor.

Bentuk kristal piropilit adalah monoklin serta mempunyai sifat

fisik dan kimia yang mirip dengan talk.

Piropilit terbentuk umumnya berkaitan dengan formasi

andesit tua yang memiliki kontrol struktur dan intensitas

ubahan hidrotermal yang kuat. Piropilit terbentuk pada zone

ubahan argilik lanjut (hipogen), seperti kaolin, namun

terbentuk pada temperatur tinggi dan pH asam.

Kegunaan piropilit adalah untuk pakan ternak, industri

kertas sebagai pengganti talk, dan lain-lain .

Piropilit terdapat di beberapa tempat yang diakibatkan

munculnya formasi andesit tua, seperti di Pulau Sumatera,

Page 34: Geologi Dan Potensi Ok

Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Pulau

Sulawesi.

7. Toseki

Nama mineral ini relatif baru, sehingga belum banyak

dikenal. Toseki atau batuan kuarsa-serisit tarbentuk pada

zona ubahan filik yang mengandung kuarsa, serisit, kaolinit,

feldspar. Banyak ditemukan Di sumatera barat, bengkulu,

lampung, jawa .Nusa tenggra, kalimantan barat, sulawesi

utara dan sulawesi selatan. Penambangannya sama seperti

penambangan pirofilit. Pemanfaatannya sebagia bahan baku

keramik.

8. Oker

Oker adalah tanah yang lunak terdiri dari campuran

oksida besi dan bahan yang liat. Terdapat didaerah jawa

barat dan jawa timur. Pemanfaatannya sebagai pewarna pada

ubin. Penambangannya dengan metode tambang terbuka

menggunakan peralatan sederhana.

9. Tawas

Tawas atau alum merupakan persenyawaan garam

komplex. Banyak ditemukan didaerah jawa barat, jawa

tengah, jawa timur. Pemanfaatannya sebagai penjernihan air.

Penambangannya dengan metode tambang terbuka

menggunakan peralatan sederhana.

F. Kelompok BGI yang berhubungan dengan Batuan Malihan

1. Kalsit

Kalsit merupakan mineral utama pembentuk

batugamping, dengan unsur kimia pembentuknya terdiri dari

kalsium (Ca) dan karbonat (CO3), mempunyai sistem kristal

Page 35: Geologi Dan Potensi Ok

Heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan

transparan.

Unsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur

logam sebagai pengotor yang dalam prosentasi berat tertentu

membentuk mineral lain. Dengan adanya substitusi ini ada

perubahan dalam penulisan rumus kimia yaitu CaFe (CO3)2

dan MgCO3 (subtitusi Ca oleh Fe), CaMgCO3, Ca2MgFe

(CO3)4 (subtitusi oleh Mg dan Fe) dan CaMnCO3 (substitusi

oleh Mn).

Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3

(skala Mohs); bentuk prismatik; tabular; pejal; berbutir halus

sampai kasar; dapat terbentuk sebagai stalaktit, modul

tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik. Warna kalsit yang

tidak murni adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender, hijau

pucat, abu-abu, dan hitam.

Penggunaan kalsit saat ini telah mencakup berbagai

sektor yang didasarkan pada sifat fisik dan kimianya.

Penggunaan tersebut, meliputi sektor pertanian, industri

kimia, makanan, logam dan lainnya.

Dilihat dari kejadiannya, kalsit secara umum berkaitan

erat dengan batu-gamping dan aktifitas magma, namun

berdasarkan data hasil penelitian baru diketahui di sepanjang

pantai barat Sumatera, Jawa bagian selatan dan utara

(sebagian kecil). Bentuk endapan dapat datar, bukit atau

berupa lensa. Cadangan yang diketahui merupakan klasifikasi

cadangan tereka di daerah Indarung (10,1 juta ton), Sumatera

Barat (10 juta ton) dan Begelan di Kabupaten Purwokerto (0,1

Juta ton).

Page 36: Geologi Dan Potensi Ok

2. Marmer

Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil

proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping.

Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya

endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan

tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk

tekstur baru dan keteraturan butir. Marmer Indonesia

diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur

Kuarter hingga Tersier.

Marmer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan

batugamping. Setiap ada batu marmer akan selalu ada

batugamping, walaupun tidak setiap ada batugamping akan

ada marmer. Karena keberadaan marmer berhubungan

dengan proses gaya endogen yang mempengaruhinya baik

berupa tekan maupun perubahan temperatur yang tinggi. Di

Indonesia penyebaran marmer tersebut cukup banyak, seperti

dapat dilihat pada.

Penggunaan marmer atau batu pualam tersebut biasa

dikategorikan kepada dua penampilan yaitu tipe ordinario dan

tipe staturio. Tipe ordinario biasanya digunakan untuk

pembuatan tempat mandi, meja-meja, dinding dan

sebagainya, sedangka tipe staturio sering dipakai untuk seni

pahat dan patung

3. Batu Sabak

Batu sabak merupakan batuan malihan yang berasal dari

batu lempung yang mengalami metamorfosa. Penggunaannya

sebagai atap rumah, industri cat. Banyak terdapat didaerah

Page 37: Geologi Dan Potensi Ok

aceh, sumatera barat. Penambangannya dengan

menggunakan alat sederhana seperti linggis dn gergaji.

4. Kuarsit

Merupakan metamorfosa dari kuarsa. Banyak ditemukan

didaerah aceh, sumatera utara, riau, jambi, maluku, dan jawa

tengah. Pemanfaatannya sebagai agregat bahan bangunan.

Penambangannya dengan menggunakan peralatan sderhana.

5. Grafit

Grafit umumnya berwarna hitam hingga abu-abu

tembaga, kekerasan 1 – 2 (skala Mohs), berat jenis 2,1 – 2,3,

tidak berbau dan tidak beracun, serta tidak mudah larut,

kecuali dalam asam hidroflorik atau aqua regia mendidih.

Proses dekomposisi berlangsung lambat pada suhu 6000C

dan dalam kondisi oksida atau pada suhu 3.5000C bila kondisi

bukan oksida.

Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan

beku, sedimen, dan metamorf. Secara kimia, grafit sama

dengan intan karena keduanya berkomposisi karbon, yang

membedakannya adalah sifat fisik. Intan dikenal sangat

keras, langka, dan transparan, sedangkan grafit agak lunak,

mudah ditemukan, dan opak.

Menurut Kuzvart (1984) grafit dapat terjadi secara

proses magnetik awal, kontak magmatik, hidrotermal,

metamorfogenik, dan residual.

Belum ditemukan daerah yang berpotensi di Indonesia.

Sampai saat ini Indonesia masih megimpor grafit.

6. Mika

Page 38: Geologi Dan Potensi Ok

Mika terbentuk pada akhir proses pembekuan magma

yang kekentalannya rendah. Berwarna gelap bening. Banyak

Ditemukan didaerah Aceh, Sumatera utara, kalimantan barat,

kalimantan tengah, sulawesi tengah, dan irian jaya.

Pemanfaatannya banyak pada industri mesin dan listrik.

Penambangannya dilakukan dengan tambang terbuka

menggunakan alat sederhana.

7. Wolastonit

Batuan yang berbentuk pipih seperti jarum dan berserat

yang berwarna abu-abu, kekerasan 4-4,5 berat jenis2,8.

dimanfaatkan sebagai bahan refraktori. Penambangannya

menggunakan metode tambang terbuka dengan peraltan

sederhana. Dan tersebar didaerah sumatera barat.