geokom-sesar
-
Upload
lindamahadita -
Category
Documents
-
view
30 -
download
5
description
Transcript of geokom-sesar
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
SEJARAH GPS
Global Positioning System (GPS) atau NAVSTAR GPS (Navigational satellite
Timing and Ranging Global Positioning System), adalah system navigasi yang
menggunakan satelit dengan cara memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang
mengorbit bumi sehingga berguna untuk memberikan informasi posisi dan waktu
dengan teliti. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24
susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan.
Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di seluruh
permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS mulai
diaktifkan untuk umum pada 17 Juli 1995.
Assisted-Global Positioning System (A-GPS) merupakan penyempurnaan dari
GPS sebagai satelit penentu posisi di belahan bumi. Satelit GPS yang dimiliki
bumi mempunyai 24 satelit dalam enam orbit yang mendekati lingkaran, setiap
orbit ditempati oleh 4 buah satelit dengan interval antara yang tidak sama. Orbit
satelit GPS berinklinasi 550° terhadap bidang equator dengan ketinggian ± 20.200
km dari permukaan bumi.
GPS pertama kali dibuat di Amerika Serikat dengan bentuk sistem teknologi GPS
yang sama dengan sistem navigasi radio pangkalan pusat, seperti LORAN dan
Decca Navigator yang dikembangkan pada tahun 1940-an dan digunakan selama
Perang Dunia II.
Berawal dari Uni Soviet pada tahun 1957, meluncurkan satelit pertama mereka,
Sputnik. Sebuah tim ilmuwan AS yang dipimpin oleh Dr. Richard B. Kershner
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Gb.1. Contoh Aplikasi GPS(sumber: https://lintasgps.com)
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
saat itu memonitor transmisi radio Sputnik dan menemukan bahwa Efek Doppler
berpengaruh pada transmisi radio, di mana sinyal frekuensi yang ditransmisi
Sputnik sangat tinggi saat baru diluncurkan dan semakin rendah seiring dengan
satelit menjauhi bumi hal itu dapat digunakan untuk mengetahui letak bujur lokasi
mereka dengan tepat di peta dunia dan mampu melacak posisi satelit tersebut
mengorbit berdasarkan tolak ukur penyimpangan Efek Doppler.
Sistem navigasi pertama kali digunakan oleh Angkatan Laut AS pada
tahun 1960 dengan menggunakan kumpulan satelit untuk menentukan posisi tiap
jam sekalinya.
Pada tahun 1967, AL AS mengembangkan satelit Timation yang
membuktikan kemampuannya dengan menetapkan waktu yang akurat di angkasa,
merupakan teknologi acuan sistem GPS.
Tahun 1970-an, Sistem Navigasi Omega pangkalan pusat, sebagai
pembandingan fase sinyal, menjadi sistem navigasi radio pertama yang meliputi
seluruh dunia.
Satelit percobaan pertama Block-I GPS diluncurkan pada Februari 1978.
Satelit-satelit GPS pertama kali dibuat oleh Rockwell International (sekarang
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Gb.2. Contoh GPS(sumber: https://gaptek28.files.wordpress.com)
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
merupakan bagian dari Boeing) dan sekarang dibuat oleh Lockheed Martin
(IIR/IIR-M) dan Boeing (IIF).
Pada tahun 1972, Holloman AFB AS melakukan perbandingan pengujian
dua prototipe penerima GPS di atas White Sand Missile Range, menggunakan
satelit tiruan pangkalan pusat.
Tahun 1978, satelit percobaan pertama Block-I GPS diluncurkan.
Tahun 1983, setelah pesawat interseptor Rusia menembak pesawat terbang
sipil KAL 007 di wilayah udara terlarang Rusia, yang membunuh 269 orang
dalam peristiwa tersebut, presiden AS Ronald Reagan mengumumkan bahwa
sistem GPS akan dapat digunakan oleh rakyat sipil begitu sistem itu selesai
dibuat.
Tahun 1985, sepuluh satelit percobaan Block-I GPS tambahan diluncurkan
untuk memvalidasi konsep tersebut. Pada 14 Februari 1989, satelit modern Block-
II pertama diluncurkan.
Tahun 1992, Space Wing kedua, yang pada dasarnya mengontrol sistem,
di-nonaktifkan dan diganti dengan Space Wing ke-50. Pada Desember 1993
sistem GPS mampu beroperasi untuk pertama kalinya.
Pada 17 Januari 1994, komplit 24 satelit telah mengorbit. Kemampuan
untuk beroperasi penuh dideklarasikan oleh NAVSTAR pada April 1995.
Tahun 1996, menyadari pentingnya GPS bagi rakyat sipil, presiden AS
Bill Clinton mengeluarkan kebijakan langsung yang menyatakan GPS sebagai
dual-use system dan mendirikan Interagency GPS Executive Board untuk
mengatur penggunaannya sebagai aset negara.
Tahun 1998, Wakil Presiden AS Al Gore mengumumkan rencana untuk
mengupgrade GPS dengan dua sinyal sipil untuk mempertinggi keakuratan dan
keandalan pengguna, terutama dengan respek terhadap faktor keselamatan
penerbangan.
Pada 2 mei 2000, “Selective Availability” tidak dilanjutkan sebagai hasil
dari Peraturan Pemerintah tahun 1996, memungkinkan pengguna untuk menerima
sinyal tidak bertingkat secara global.
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
Tahun 2004, pemerintah AS menandatangani sebuah perjanjian bersejarah
dengan Komunitas Eropa membangun kerjasama dalam bidang GPS dan rencana
sistem Galileo Eropa.
Tahun 2004, presiden AS George W. Bush memperbaharui kebijakan
nasional, menggantikan lembaga eksekutif dengan National Space-Based
Positioning, Navigation, and Timing Executive Committee.
November 2004, QUALCOMM mengumumkan keberhasilan menguji
aplikasi bantuan sistem GPS pada telepon genggam.
Pada 2005 satelit GPS pertama yang dimodernisasi diluncurkan dan mulai
mentransmisikan sinyal sipil kedua (L2C) untuk meningkatkan manfaatnya bagi
pengguna.
Peluncuran terbaru pada 17 Oktober 2007. Satelit GPS tertua yang masih
beroperasi diluncurkan pada 4 Juli 1991 dan mulai dioperasikan pada 30 Agustus
1991.
14 September 2007, peraturan tentang Sistem Pengendalian Segmen Pusat
yang telah usang digantikan dengan Rencana Evolusi Arsitektur yang baru.
Sejarah GPS di Indonesia sejak tahun 1999 PT Ratnacahaya Nusawiria yang
berpusat di Bandung mampu mengembangkan sistem aplikasi navigasi berbasis
GPS yang tak kalah canggih dengan aplikasi sejenis, seperti buatan Mapking,
Navifone, atau Solomap, yang sekarang terpasang di beberapa ponsel yang
memiliki fitur GPS
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Gb.3. Perkembanga GPS(sumber: https://gaptek28.files.wordpress.com)
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
BIOSTRATIGRAFI
Berasal dari kata “Bios”berarti kehidupan atau fosil dan “Strata” berarti
perlapisan. Sehingga biostratigrafi adalah ilmu yang mempelajari tentang
menentukan umur batuan berdasarkan adanya penemuan fosil didalam batuan
tersebut. Tujuan dilakukan biostratigrafi adalah
menggolongkan batuan dalam suatu satuan berdasarkan paleoekologi,
lingkungan pengendapan paleomorfologi, kandungan fosil, analisis
cekungan dan paleotemperature.
penunjuk dalam penentuan horizon marker untuk korelasi stratigrafi
Biostratigrafi dapat berperan dalam menginterpretasi stratigrafi sekuen,
karena dalam menginterpretasi sebuah sekuen diperlukan pemahaman akan
hubungan stratigrafi, umur, dan fasies. fasies adalah suatu tubuh batuan yang
memiliki karakteristik litologi yang sama secara fisik, biologi, maupun kimia.
Satuan dasar dalam biostratigrafi adalah zona (biozona), yang merupakan
lapisan batuan yang dicirikan memiliki satu takson fosil atau lebih yang dapat
dibagi menjadi lebih kecil. Satuan lebih kecil dari zona adalah sub-zona. Batas-
batas dari suatu zona (biozona) tidak ditentukan oleh tebal atau luas penyebaran
tubuh batuan, namun berdasarkan kandungan fosilnya.
Mikro dan makro fosil yang umum digunakan untuk analisis biostratigrafi
antara lain foraminifera, nannofossil, spora, polen, ostracoda, diatom, radiolaria,
moluska, dinoflagelata, koral, alga, dan porifera.
Zona sendiri dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) tipe, yaitu:
Zona Kumpulan (Assemblage Zone)
Satu lapisan yang terdiri dari kumpulan alamiah fosil yang khas.
Digunakan untuk menentukan lingkungan kehidupan purba sebagai penciri
waktu dan namanya diambil ddari satu unsur fosil atau lebih.
Zona Kisaran (Range Zone)III
Kumpulan dari seluruh fosil yang ada yang mencangkup kisaran stratigrafi
unsur terpilih. Digunakan untuk menentukan korelasi batuan dan untuk
menentukan batuan dan skala waktu geologi.
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
Zona Puncak (Abundant Zone)
Lapisan batuan yang dicirikan oleh adanya perkembangan maksimum
suatu takson tertentu. Digunakan untuk menentukan lingkungan
pengendapan, ilkim purba dan untuk menunjukkan kedudukan
kronostratigrafi lapisan batuan.
Zona Selang (Interval Zone)
Selang stratigrafi antara dua horizon biostratigrafi yang muncul diawal
atau diakhir dari dua takson penciri. Kegunaannya untuk korelasi tubuh
batuan.
Zona Rombakan
Suatu lapisan yang ditandai adanya fosil rombakan yang berbeda lapisan
dengan lapisan diatasnya atau dibawahnya.
Zona Padat
Suatu lapisan yang ditandai banyaknya fosil yang berada di lapisan
tersebut dibandingkan dengan lapisan diatas atau dibawahnya.
Fosil
Semua tipe fosil sebenarnya berpotensi untuk dapat diterapkan pada sekuen
stratigrafi. Walau demikian, untuk menentukan umur batas sekuen dan maximum
flooding surface secara akurat, diperlukan adanya fossil events yang memiliki
kronostratigrafi. Hal ini dapat dicapai melalui pengintegrasian marker taxa dari
jenis fosil yang berbeda-beda. Fosil yang paling berguna sebagai biostratigrafi
adalah fosil yang berevolusi, memperlihatkan perubahan morfologi secara cepat
dan tegas sedemikian rupa sehingga mudah dikenali.
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
Persyaratan lain yang perlu dimiliki oleh index fossils adalah memiliki
penyebaran yang luas sehingga dapat dikorelasikan dalam satu cekungan atau
antar cekungan serta memiliki kelimpahan yang relatif tinggi.
Beberapa tipe fosil seperti amonit, goniatit, dan foraminifera besar
sebenarnya memiliki kelebihan tersendiri dibanding fosil lain. Namun, ukurannya
yang relatif besar memperkecil kemungkinannya untuk dapat terkandung dalam
keratan pengeboran atau inti bor.
Karena itu, berbagai jenis fosil kecil (umumnya berukuran beberapa
mikron hingga kurang dari beberapa milimeter) saja yang biasa digunakan dalam
biostratigrafi. Ada tiga kategori fosil yang paling banyak digunakan oleh para ahli
biostratigrafi:
1. mikrofosil (misalnya foraminifera, ostracoda, diatom, calpionellida,
radiolaria, ganggang kapur, dan conodonta);
2. nanofosil (misalnya cocolith dan discoaster); serta
3. palinomorf (misalnya dinoflagelata, chitinozoa, acritarch, tasmanitida,
serbuksari, dan spora).
Salah satu kelebihan utama dari mikrofosil adalah bahwa, jika lingkungannya
sesuai, akan ditemukan dalam jumlah yang melimpah. Mikrofosil merupakan sisa-
sisa dari mikroorganisme yang pernah hidup. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kehidupan mikroorganisme (Pringgoprawiro dan Kapid, 2000),
yaitu:
Temperatur air dengan nilai rata-rata -2°C hingga 27°C untuk lingkungan
laut terbuka dan 35°C untuk lingkungan laut tertutup.
Kadar garam atau salinitas dengan salinitas normal 33‰ hingga 37‰.
Kekeruhan air
Kedalaman.
Asal sedimen, ukuran butir, dan kecepatan sedimentasi.
Kejadian geologi tertentu seperti volkanisme,
Jumlah makanan
Dominasi jenis-jenis makhluk hidup
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
Stratigrafi sekuen
Stratigrafi sekuen merupakan studi mengenai hubungan antar batuan dalam suatu
kerangka kronostratigrafi yang berulang dan tersusun oleh satuan batuan
stratigrafi yang berhubungan secara genetis dengan dibatasi oleh suatu bidang
erosi atau bidang non deposisi atau bidang keseluruhan yang korelatif (Van
Wagoner,1988) unit dasar dari sekuen stratigrafi adalah sekuen yang dibatasi oleh
ketidakselarasan dan keselarasan. Suatu sekuen dapat dibagi menjadi system
tracts. Menurut Posementier dan Vail, 1988 system tracts dibagi menjadi :
1. Lowstrand System Tract (LST) diendapkan pada periode penurunan muka
air laut
2. Transgressive System Tract (TST) diendapkan pada saat kenaikan relative
muka air laut lebih cepat daripada suplai sedimennya.
3. Highstand System Tract (HST) terdiri dari urut – urutan regresif yang
diendapkan saat kenaikan muka air laut berkurang sampai lebih kecil
daripada suplai sedimen.
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
SESAR
Sesar adalah pergeseran dari rekahan (bergeraknya batuan terhadap batuan
lainnya) akibat adanya gaya endogen sehingga memperlihatkan adanya bidang
sesar dan goras – garis. Unsur – unsur sesar terdiri dari : bidang sesar, slickenside,
kemiringan sesar, jurus sesar, hanging wall, footwall dan rake.
Ciri – ciri adanya sesar adalah :
Adanya zona hancuran breksiasi, seretan, milonit
Adanya goras – garis (kekar penyerta)
Adanya singkapan yang offset (struktur yang tidak menerus).
Adanya bidang sesar
Adanya kenampakan fisiografi seperti adanya gawir, air terjun, dan
triangular facet.
Gambar 1. Triangular facet
Sifat dari pergeseran sesar dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Pergeseran semu (separation) adalah bukan pergeseran sebenarnya dari
suatu bidang yang merekah. Hal itu dapat terjadi karena telah tererosi dan
belum dilakukan analisis dari data lapangan. Dibagi menjadi dua jenis
yaitu :
Strike separation
Pergeseran suatu bidang yang hanya dilihat dari salah satu
kenampakan horizontal.
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
Left separation fault (bergerak ke kiri)
Right separation fault (bergerak ke kanan)
Dip separation
Pergeseran suatu bidang yang hanya dilihat dari salah satu
kenampakan vertical.
Normal separation fault (bergerak turun)
Reverse separation fault (bergerak naik)
2. Pergeseran relatif sebenarnya (slip) adalah pergeseran dari blok satu ke
blok lainnya pada bidang sesar. Total dari perseran disebut Net Slip.
Strike slip fault
Sesar yang pergeserannya sejajar terhadap arah strike bidang sesar
sehingga menyebabkan pergeseran mendatar (transform fault).
Left slip fault
Relatif pergerakan sebenarnya blok ke kiri.
Rght slip fault
Relative pergerakan sebenarnya blok ke kanan.
Dip slip fault
Sesar yang bergerak naik atau turun yang sejajar dengan
kemiringan bidang sesar.
Normal slip fault
Blok hanging wall yang bergerak relative turun karena
adanya gaya transtensional dan gaya gravitasi.
Reverse slip fault
Blok hanging wall yang bergerak relative naik karena gaya
transpersional.
Oblique slip
Pergerakan sesar berdasarkan kombinasi dari strike slip dan dip
slip.
Sesar dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
A. SESAR NAIK
Sesar naik disebut juga reverse fault adalah pergerakan hanging wall yang
bergerak relative naik terhadap footwall. Biasanya terjadi di zona
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
konvergen, adanya goras – garis di bagian hanging wallnya, sudut
kemiringan (dip) lebih kecil dari sesar normal yang hampir mendekati
vertical. Sesar ini juga dapat terjadi karena adanya lipatan yang sudah
melebihi batas elastisitas dari lapisan tersebut sehingga patah dan
menyebabkan sesar naik.
B. SESAR TURUN
Sesar turun disebut juga sesar normal atau sesar gravitasi adalah
pergeseran bidang sesar yang memperlihatkan hanging wall berada lebih
rendah daripada footwall. Hal itu bisa terjadi karena adanya gaya
ekstension dan adanya sesar mendatar yang besar sehingga mengakibatkan
adanya efek gaya disekitar sesar mendatar tersebut yang disebut negative
flower structure. Cabang sesar yang turun searah dengan sesar utama
dikenali sebagai sesar sintetik, sementara sesar yang berlawanan arah
dikenali sebagai sesar antitetik.
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Gambar 2. Sesar naik
Gambar 3. Sesar turun
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
C. SESAR MENDATAR
Sesar mendatar disebut juga Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench
fault adalah sesar yang pembentukannya dipengaruhi oleh tegasan
kompresi. Posisi tegasan utama pembentuk sesar ini adalah horizontal,
sama dengan posisi tegasan minimumnya, sedangkan posisi tegasan
menengah adalah vertikal. Pada sesar mendatar biasanya terjadi pull apart
basin yang diakibatkan oleh sesar – sesar penyertanya sehingga sesar
mendatar sangat erat hubungannya dengan konsep harding, 1973.
APLIKASI ADANYA SESAR
1. Untuk petroleum system sesar digunakan sebagai trap minyak yang alami.
2. Untuk penanggulan mitigasi bencana, memberitahukan kepada penduduk
disekitar daerah sesar bahwa daerah tersebut rawan bencana gempa.
3. Untuk geologi teknik. Agar ahli geologis dalam bidang teknik untuk
membuat desain teknik yang melindungi dari bencana gempa.
Nama : Linda MahaditaNim : 111.130.079Plug : 2
Gambar 4. Sesar mendatar