Geografi Pariwisata : Dieng & Bromo

34
JAVA ISLAND THALIA SEPTIANI BERNADETA CANDY FERNANDO TALIMPONG MUHAMMAD ARMAN IHSAN ADRIAN HARTANTO LOKARIA GUIDO BRIAN BAGAS PRADANA

Transcript of Geografi Pariwisata : Dieng & Bromo

JAVA ISLAND

THALIA SEPTIANIBERNADETA CANDY

FERNANDO TALIMPONGMUHAMMAD ARMAN IHSANADRIAN HARTANTO LOKARIA

GUIDO BRIAN BAGAS PRADANA

ASAL USUL DIENG

Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi: "di" yang berarti "tempat" atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna (Dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Teori lain menyatakan, nama Dieng berasal dari bahasa Sunda ("di hyang") karena diperkirakan pada masa pra-Medang (sekitar abad ke-7 Masehi) daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.

DATARAN TINGGI DIENG

Dataran Tinggi Dieng adalah kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

Dieng memiliki Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 12—20 °C di siang hari dan 6—10 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.

GEOLOGIDataran tinggi Dieng adalah dataran dengan aktivitas vulkanik di bawah permukaannya, seperti Yellowstone ataupun Dataran Tinggi Tengger. Sesungguhnya ia adalahkaldera dengan gunung-gunung di sekitarnya sebagai tepinya. Terdapat banyak kawah sebagai tempat keluarnya gas, uap air dan berbagai material vulkanik lainnya. Keadaan ini sangat berbahaya bagi penduduk yang menghuni wilayah itu, terbukti dengan adanya bencana letusan gas Kawah Sinila 1979. Tidak hanya gas beracun, tetapi juga dapat dimungkinkan terjadi gempa bumi, letusan lumpur, tanah longsor, dan banjir. Selain kawah, terdapat pula danau-danau vulkanik yang berisi air bercampur belerang sehingga memiliki warna khas kuning kehijauan.Secara biologi, aktivitas vulkanik di Dieng menarik karena ditemukan di air-air panas di dekat kawah beberapa spesies bakteri termofilik ("suka panas") yang dapat dipakai untuk menyingkap kehidupan awal di bumi.

Letak GeografisBerdasarkan Pergub No. 5 Tahun 2009 tentang pengendalian lingkungan hidup, kawasan Dieng terletak pada koordinat 109° 41’ 00’’ sampai dengan 109° 58’ 00’’ Bujur Timur dan 07° 09’ 30’’ sampai dengan 07° 17’ 00’’ Lintang Selatan, yang meliputi 6 (enam) Kabupaten, 18 (delapan belas) Kecamatan dan 109 (seratus sembilan) Desa.

Data iklim Dieng

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun

Rata-rata tertinggi °C

(°F)

17.9(64.2)

18.5(65.3)

18.6(65.5)

18.4(65.1)

18.5(65.3)

18.5(65.3)

18.2(64.8)

18.0(64.4)

18.5(65.3)

18.8(65.8)

19.2(66.6)

18.8(65.8)

18.49(65.28)

Rata-rata harian °C

(°F)

13.9(57)

14.3(57.7)

14.4(57.9)

14.4(57.9)

14.3(57.7)

13.8(56.8)

13.2(55.8)

12.8(55)

13.6(56.5)

14.2(57.6)

14.7(58.5)

14.4(57.9)

14(57.19)

Rata-rata terendah °C

(°F)

10.0(50)

10.1(50.2)

10.3(50.5)

10.4(50.7)

10.1(50.2)

9.2(48.6)

8.3(46.9)

7.6(45.7)

8.7(47.7)

9.6(49.3)

10.3(50.5)

10.1(50.2)

9.56(49.21)

Presipitasi mm (inci)

370(14.57)

430(16.93)

434(17.09)

249(9.8)

153(6.02)

83(3.27)

53(2.09)

35(1.38)

57(2.24)

170(6.69)

230(9.06)

388(15.28)

2.652(104,42)

Dieng memiliki iklim hangat dan sedang. Hujan sering terjadi di wilayah Dieng, bahkan di musim kemarau. Berdasarkan klasifikasi iklim Köppen, Dieng masuk dalam golongan Cfb. Rata-rata suhu tahunan di Dieng adalah 14.0 °C

IKLIM

Pembagian administratif

Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar Kab. Wonosobo dan Dieng Kulon, Kecamatan Batur Kab. Banjarnegara.

Batas Wilayah

Sebelah utara : Kabupaten KendalBarat Laut : Kabupaten PekalonganBarat : Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

Propinsi Jawa Tengah

Potensi

Pertanian (Kentang, Kubis, Wortel, Carica, Purwaceng dan Bawang-bawangan) Pariwisata (obyek wisata alam & Sejarah : Telaga, Kawah, Candi) dan Peternakan.

Suhu udara

Rata-rata 12—21°C di siang hari dan 5-9°C di malam hari. Pada musim kemarau (bulan Juli – September), suhu udara dapat mencapai -4°C di pagi hari

Jumlah penduduk42.739 jiwa (Th 2011) Sumber data : LMDH Alam Lestari

ARKEOLOGI

Candi di Dieng merupakan candi Hindu tertua di Pulau Jawa, yang dibangun pada tahun 809 M pada masa wangsa Sanjaya. Candi Dieng dibagi dalam lima kelompok, diantaranya adalah :

KELOMPOK NAMA CANDI

1 Candi Dwarawati dan Candi Parikesit.

2Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Sembadra, dan Candi Semar.

3

Candi Sentyaki, Candi Petruk, Candi Antareja, Candi Gareng, Candi Nakula Sadewa dan Candi Gatotkaca.

4 Candi Bima.

5 Candi Magersari, Candi Pandu, dan Candi Abiyasa.

TAHUN SEJARAH AKTIVITAS VULKANIK

1939Erupsi freatik (13 Oktober – 3 November). Retakan membentuk lereng dan menghasilkan pancaran lumpur.

1944

(4 Desember). Hujan abu dan lumpur terjadi di desa Kepakisan, Sekalem, Sidolok, Pagerkandang, Djawera, dan Kepakisan-lor hingga gelap pekat. Akibat letusan 59 orang tewas, 38 orang luka (sebagian luka bakar), dan 55 orang menghilang.

1979(20 Februari) Kawah Sinila mengeluarkan gas karbondioksida dan Hidrogen Sulfida (H2S). 149 orang tewas dan 17 ribu penduduk dievakuasi dari enam desa di sekitar kawah Sinila.

1992(18 Maret) gas beracun menewaskan satu orang di sekitar sungai yang terletak 200 meter sebelah barat Kawah Sikidang.

2009

(16 Januari) Kawah Sibanteng meningkat statusnya menjadi waspada. (1 – 19 September) terdapat dua gempa vulkanik. Sedangkan pada (20 – 23 September), terdapat setidaknya satu gempa vulkanik, dan satu gempa vulkanik lagi pada (24 September) dan pada tanggal (26 – 27 September) Erupsi freatik terjadi di Kawah Sileri.

2011(23 Mei) Kenaikan status dari Normal (level I) ke Waspada (level II). Kemudian pada tanggal (29 Mei 2011) status dinaikan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).

2013 (11 Maret) Kawah Timbang dinaikkan status dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II).

Legenda Kawah Sikidang

Legenda terjadinya Kawah Sikidang Dieng dilator belakangi oleh kisah cinta antara Ratu Shinta Dewi seorang putri cantik dan Raja Kidang Garungan seorang raja yang berbadan manusia berkepala hewan kijang.

Cerita ini berawal dari Raja Kidang Garungan yang hendak mengikuti sayembara untuk meminang Ratu Shinta Dewi akan tetapi Ratu Shinta Dewi mengelak pinangan dari Raja Kidang Garungan karena memiliki bagian tubuh yang tidak wajar yaitu dengan kepala Kijang. Pengkhianatan itu terjadi ketika sang ratu memberikan syarat kepada sang raja yakni membuat sumur yang sangat dalam akan tetapi Ratu Shinta Dewi dan tentaranya berbuat curang menimbun Raja Kidang Garungan ke dalam sumur. Saat itulah sang raja tertimbun di dalam tanah dan tidak bisa keluar dan dalam kemarahannya sang raja mengeluarkan kesaktiannya sehingga terjadi ledakan yang berbentuk kawah. Berulang kali sang raja mencoba untuk keluar dilokasi yang berbeda dan seolah tampak seperti jejak hewan kidang/kijang melompat kesana kemari. Oleh karena itu kawah ini dinamakan Kawah Sikidang (Sikijang).

Seni dan Budaya

Dieng Plateau memiliki peradaban yang tinggi dan tua dalam hal seni dan budaya lokal. Salah satunya adalah upacara ruwatan cukur rambut gembel/gimbal sebagai tolak balak Anak-anak pegunungan Dieng, sedangkan dalam bidang kesenian Dieng Plateau memiliki berbagai jenis tarian khas, seperti : Tari Topeng Lengger dan Tari Rampak Yakso.

DESTINASI FAVORIT

Candi Arjuna Kawah Sikidang

Telaga Warna Bukit Sikunir

RUTE MENUJU DIENGKOTA RUTE

Banjarnegara Banjarnegara – Karangkobar – Wanayasa – Batur – Dieng. (Jarak = 46 km).Pantura Batang Batang – Wonotunggal – Bandar – Kambangan – Gerlang – Batur – Dieng.Pantura Pekalongan

Pekalongan – Kajen – Paninggaran – Karangkobar – Wanayasa – Batur – Dieng.

PurwokertoPurwokerto – Purbalingga – Banjarnegara – Wonosobo – Dieng. (Jarak = 93 km).

SemarangSemarang – Ungaran – Ambarawa – Secang – Temanggung – Parakan – Wonosobo – Dieng. (Jarak = 119 km).

YogyakartaYogyakarta/Jogja – Magelang – Temanggung – Parakan – Wonosobo – Dieng (Jalur alternatif melalui : Silento). (Jarak = 107 km).

Surakarta

Surakarta – Boyolali – Salatiga – Ambarawa – Secang – Temanggung – Parakan – Wonosobo – Dieng (Jalur alternatif melalui : Kopeng). (Jarak = 141 km).

13 Fakta Unik1. Dieng merupakan dataran tinggi terluas di Dunia setelah Nepal.

2. Secara unik banyak anak-anak pegunungan Dieng berambut gimbal, yang tumbuh secara alami.

3. Pada musim kemarau suhu udara di Dieng saat pagi hari bisa mencapai titik beku. Tercatat pada bulan Agustus 2014 pagi hari suhu udara mencapai -4°C.

4. Carica dan Purwaceng merupakan tubuhan endemik, di Indonesia hanya tumbuh di pegunungan Dieng. Keduanya merupakan iconya kuliner Dieng yang digemari pelancong.5. Dieng merupakan daerah penghasil kentang terbesar di Indonesia.

6. Kumpulan Candi di Dieng merupakan candi Hindu tertua di pulau Jawa yang dibangun pada abad ke VIII.

7. Dieng memiliki tempat terbaik untuk menyaksikan sunrise.

8. Hulu Sungai Serayu berasal dari mata air Bima Lukar yang terdapat di pegunungan Dieng.

9. Dieng adalah wilayah vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa. Kawah-kawah kepundan banyak dijumpai di sana.

10. Dieng memiliki lingkungan alam yang unik, khas dan beragam diantaranya adalah (Kawah, Telaga, Alam Pegunungan dan Mata Air).

11. Gunung Prau yang terletak di Dieng menjadi gunung terpopuler di Jawa Tengah, oleh para pendaki Gunung ini mendapat julukan, “Puncak Seribu Bukit”.

12.Adanya Danau vulkanik di Dieng, yang paling terkenal adalah Telaga Warna.

13.Dua kali Kesempatan melihat matahari terbit di Dieng (Golden Sunrise di Gardu Pandang Tieng dan Silver Sunrise di Komplek Candi Arjuna).

Kuliner khas Carica adalah sejenis pepaya, di Indonesia hanya tumbuh di

Pegunungan Dieng. Oleh masyarakat setempat buah carica diolah menjadi manisan yang memiliki tekstur kenyal dan rasa asam manis.

EVENT

Pertunjukan seni kebiasaan, Pemutaran nominator festival film dieng,

Pagelaran wayang kulit, Pesta lampion & kembang api, Pagelaran Jazz

Atas AwanDCF untuk 7 kalinya akan dilakukan di tanggal 5  sampai 7 Agustus 2016 , sekarang adalah waktu yang di tunggu untuk kegiatan Festival Budaya Dieng pada tahun 2016 , 2016 tentu akan lebih banyak peserta yang akan mengikuti DCF 2016 sebagai acara rutinan tiap tahun yang di adakan oleh Dinas Pariwisata Jawa Tengah dan warga sekitar Dieng .

Dieng Culture Festival 2016 akan menyajikan acara tahunan pemotongan rambut Gimbal di Dieng , Festival kembang api , menerbangkan lampu Lampion sebanyak 5000 , festival jazz di atas awan  , Film Festival Dieng , pertunjukan kegiatan seni tradisional Dieng dan banyak lagi acara yang dapat anda saksikan saat berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng untuk menyaksikan Dieng Culture Festival ke 7 .

Dieng Culture Festival 2016 tahun ini jatuh pada tanggal 05-07 Agustus 2016 dan diperkirakan lebih banyak wisatawan yang berkunjung untuk menikmati Gelar Budaya tahunan ini .

BROMOGunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama dalam agama Hindu), adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai obyek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Taman Nasional yang bentangan barat-timurnya sekitar 20-30 kilometer dan utara-selatannya sekitar 40 km ini ditetapkan sejak tahun 1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha.

Bagi penduduk sekitar Gunung Bromo, suku Tengger, Gunung Bromo/Gunung Brahma dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo dan dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

LETAK GEOGRAFIS

Temperatur udara: 3° - 20° C.

Curah hujan rata-rata: 6.600 mm/tahun

Ketinggian tempat: 750 - 3.676 m. Dpl

Letak geografis: 7°51’ - 8°11’ LS, 112°47’ - 113°10’ BT

5 Fakta Menarik Tentangnya 1. Sejarahnya Unik dan MenarikGunung Bromo terbentuk dari dua gunung yang saling berhimpitan satu dengan yang lain. Gunung Tengger merupakan gunung yang paling besar dan meletus sehingga materi vulkaniknya terlempar ke arah tenggara yang membentuk sebuah lembah yang besar. Letusan tersebut menimbulkan sebuah kaldera yang besar yang di dalam kaldera tersebut terjadi penumpukan materi vulkanik yang menyebabkan terbentuknya lautan pasir, Gunung Widodaren, Gunung Watangan, Gunung Kursi, Gunung Batok dan Gunung Bromo yang kini menjadi objek wisata yang fenomenal. 2. Bromo Punya Legenda MasyarakatMenurut legenda yang beredar di masyarakat, wisata Bromo ditengarai dimulai dari asal usus adanya Suku Tengger. Pada masa Raja Brawijata, ada seorang anak perempuan bernama Rara Anteng yang menikah dengan Joko Seger, ketika terjadi kekacauan masyarakat yang setiap pada Hindu pindah ke Bali sedangkan sisanya bersama dengan pasangan tersebut pindah ke Tengger di kaki Gunung Bromo.

3. Gunung Bromo Berada di Komplek PegunununganGunung Bromo berada di komplek pegunungan Tengger yang memiliki hamparan pasir yang luas dengan gunung gunung lain di sekitarnya seperti Gunung Batok, Widodaren, Watangan, Kusi, dan Semeru. 4. Upacara KasadoPara wisatawan akan lebih banyak datang ke Gunung Bromo pada Bulan Desember atau Januari dimana pada objek wisata Bromo tersebut diadakan upacara Kasado yang dilaksanakan sebagai upacara tanda syukur atas hasil lading dan ternak masyarakat sekitar Gunung Bromo. Selain upacara Kasado ada juga upacara lainnya seperti Upacara Karo dan Upacara Ayak Ayak 5. Matahari Terbit yang MenakjubkanYang menakjubkan dari Gunung Bromo adalah Anda bisa menikmati keindahan matahari terbit yang memukai dan dikenal sebagai golden sunrise. Keindahan tersebut bisa dengan mudah inikmati pada sebuah tanjakan yang disebut sebagai Puncak Pananjakan.

NASI ARON

Nasi Aron disebut sebagai makanan kuliner khas warga Tengger. Dibuat dari bahan dasar jagung putih yang hanya dapat ditemui di lereng Gunung Bromo. Penyajiannya didampingi oleh sayur daun ranti, tahu, campuran kentang dengan tahu, tempe, dan ikan laut. Tak lupa tambahan sambal terasi untuk memberikan sensasi pedas di lidah.Nasi Aron lebih gurih dan lebih mengenyangkan dibandingkan dengan nasi biasa. Penyimpanannya pun bisa tahan sampai satu minggu jika Anda tahu cara menyimpannya. Selain karena rasanya yang lezat dan khas, makanan ini memiliki khasiat untuk menurunkan kolestrol dan mengobati diabetes, dan juga dapat menahan lapar hingga berjam-jam. Nasi Aron dapat ditemukan di Desa Seruni, sebuah desa di seputaran lereng Bromo di kawasan penanjakan 2 bromo.

Iga Bromo

Makanan ini juga tak kalahnikmatnya, walaupun banyak masyarakat luar yang belum mengenal Iga Kawah Bromo atau Iga pasir ini. Anda bisa menikmati sensasi iga ala Bromo di Warung Zahira yang terletak di kaki gunung

Sawut Kabut Bromo

Biasanya makanan khas ini dibuat oleh masyarakat Tengger pada saat ada acara-acara tertentu maupun saat kedatangan tamu dari luar daerah. Sawut kabut Bromo berbahan dasar sama dengan makanan sawut dari daerah lainnya. Namun, ubi pohonnya berasal dari Gunung Bromo

DESTINASI FAVORIT

Pananjakan

Padang Savana

Pasir Berbisik

Kawah Bromo

EVENT Jazz Gunung adalah suatu festival atau event pertunjukan musik

bergenre jazz dengan nuansa etnik yang dilaksanakan dengan memberikan nuansa lain dan berbeda layaknya pertunjukan musik jazz lainnya yaitu jazz gunung ini di gelar dengan panggung terbuka dan lokasinya di dinginnya suasana alam Gunung Bromo. 

POTENSI WISATA DI JAWA BARAT

1. Pantai Pangandaran 2. Pantai Ujung Genteng 3. Tangkuban Perahu 4. Puncak Bogor 5. Situs Megalithikum Cianjur 6. Curug Cikaso 7. Green Canyon 8. Kawah Putih 9. Kampung Naga 10. Desa Wisata Cibuntu

POTENSI WISATA DI BANTEN

1. Pantai sawarna 2. Ujung Kulon 3. Tanjung Lesung 4. Anyer 5. Pantai Legon Pari 6.  Benteng Spellwijk 7. Kampung Baduy 8. Pulau Burung 9. Gunung Krakatau 10. Rawa Dano

POTENSI WISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGAKARTA

1. Keraton Jogjakarta 2. Goa Pindul 3. Kali Biru 4. Gunung Merapi 5. Gunung Api Purba 6. Pantai Timang 7. Goa Jomblang 8. Taman Sari 9. Pantai Baron 10. Pantai Kukup