geografi

47
MODUL GEOGRAFI KELAS X JAGAT RAYA DAN TATA SURYA Disusun Oleh : D. Adie Saptro K5412083

description

tata surya dan jagad raya

Transcript of geografi

Page 1: geografi

MODUL GEOGRAFIKELAS X

JAGAT RAYA DAN TATA

SURYA

Disusun Oleh :

D. Adie Saptro K5412083

Page 2: geografi

SMA NEGERI 2 BOYOLALI2015

Page 3: geografi

Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 2 Boyolali

KERANGKA KONSEP

1

Page 4: geografi

Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 2 Boyolali

JAGAT RAYA

A. Pengertian Jagat RayaJagat Raya merupakan ruang yang sangat luas tak terbatas. Jagat raya terdiri

atas bermilyar-milyar galaksi, dan setiap galaksi terdiri atas bermilyar-milyar bintang. Benda-benda langit yang bertebaran di jagat raya sebenarnya masing- masing terikat pada suatu susunan atau kumpulan-kumpulan tertentu, dan benda- benda langit ini ada yang bisa terlihat secara langsung dengan mata telanjang maupun dengan teropong yang besar. Besar kecilnya ukuran benda-benda langit yang terlihat bisa disebabkan jarak antara benda-benda langit yang sangat jauh. Apabila langit dalam keadaan cerah, kita akan melihat bintang-bintang di langit yang jumlahnya sangat banyak. Disamping itu, kita akan melihat kenampakan seperti embun tipis yang membentang dari utara ke selatan. Embun atau kabut tipis ini ternyata merupakan kumpulan bintang-bintang yang jumlahnya banyak sekali, sebagai bagian daerah galaksi kita yakni Bima Sakti atau Kabut Susu (Milky Way). Galaksi kita ini berbentuk cakram (spiral). Bagian tengah galaksi Bima Sakti lebih tebal, terdiri sekitar 80 milyar bintang, dan bagian tepinya semakin menipis terdiri sekitar 20 milyar bintang. Dengan melihat galaksi Bima Sakti, sesungguhnya kita berada di tengah-tengah rapatnya bintang-bintang.

B. Jagat Raya MengembangEdwin Hubble seorang astronom Amerika Serikat melakukan pengamatan

terhadap galaksi, yaitu dengan pengukuran jarak berdasarkan spektrum. Panjang gelombang galaksi-galaksi banyak yang bergeser dari panjang gelombang yang seharusnya. Pergeseran panjang gelombang ini dikenal dengan nama efek Doppler. Hasil pengamatan Hubble menunjukkan bahwa spektrum galaksi bergeser ke arah panjang gelombang merah, yang berarti galaksi bergerak menjauhi pengamat. Makin besar pergeseran merahnya makin cepat gerakannya. Jika galaksi-galaksi saling menjauh maka konsekuensi logisnya dulu saling berdekatan. Dengan menghitung mundur pergerakan galaksi-galaksi di alam semesta, maka dahulu galaksi-galaksi tentulah saling berdekatan, bahkan menyatu, dengan kerapatan massanya yang sangat besar. Pada kondisi ini tentunya temperatur dan energi jagad raya ini amat sangat tinggi. Hal ini berarti bahwa galaksi-galaksi bergeraksaling menjauh dan jagat raya mengembang menjadi lebih luas.

Page 5: geografi

Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 2 Boyolali

2

Page 6: geografi

Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 2 Boyolali

C. Teori Terjadinya Jagat Raya1. Teori Ledakan Besar (Big Bang)

Big BangSumber: ww w . r a b u l a l a m i n. bl o gsp ot. co m

Berdasarkan teori jagat raya mengembang, dahulu kala galaksi- galaksi pernah saling berdekatan. Dengan demikian, mungkin semua galaksi dalam jagat raya berasal dari masa tunggal. Dalam keadaan masa tunggal, jagat raya memiliki suhu dan energii sangat besar. Untuk itu, hanya

ledakan besarlah yang dapat menghancurkan masa tunggal menjadiserpihan-serpihan sebagai awal jagat

raya. Teori ini didukung oleh Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoretis.

2. Teori Keadaan TetapTeori ini dipelopori oleh Fred Hoyle. Ia berpendapat bahwa materi baru (hydrogen) diciptakan setiap saat untuk mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagat raya. Dalam kasus ini jagat raya tetap dan akan selalu tampak sama. Teori ini bertentangan dengan hukum kekekalan energi, yakni energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah bentuk.

D. Pandangan Manusia Terhadap Jagat RayaBeberapa pandangan mengenai jagat raya dapat dikelompokkan sebagai berikut:1. Egosentris / Antroposentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat alam

semesta adalah manusia.2. Geosentris, yaitu anggapan bahwayang menjadi pusat jagat raya adalah bumi.3. Heliosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya adalah

matahari.4. Galaktosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya adalah

galaksi.

Page 7: geografi

Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 2 Boyolali

3

Page 8: geografi

Sumber: htt p : / / a s t r o f un c l u b . w o rd p r e ss . co m

Untuk lebih mengenal beberapa anggapan atau pandangan manusis mengenai jagat raya, kita kenal pandangan beberapa ahli berikut:1. Eodoxus

Sumber: ww w . z u l k if l i a m m a . bl o g s po t . co m

Eodoxus mengamati adanya gerakan rektograde benda-benda langit. Dia berpendapat bahwa bumi diam dan berada di tengah-tengah jagat raya. Di jagat raya terdapat beberapa lapisan bola kaca atau bola langit dimana bintang- bintang berada pada bola kaca paling luar atau paling jauh, kemudian disusul bola

kaca tempat beredarnya Saturnus, Yupiter, Mars, Matahari, Venus, dan sebagainya.

2. Claudius Ptolomeus / Ptolemy (140 M)

Pendapatnya: bumi berada dalam

Sumber: htt p : / / a s t r o f un c l u b . w o rd p r e ss . co m

keadaan diam di jagat raya, kemudian berturut-turut dikelilingi oleh Bulan, Venus, Mercurius, Matahari, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Ketujuh benda langit tersebut selalu beredar mengelilingi bumi menjalani lintasan masing-masing yang berbentuk lingkaran dan berturut-turut semakin jauh letaknya dari bumi, semakin besar pula bentuk lingkarannya. Semua benda langit itu terkurung oleh bola

langit, dimana pada dindingnya melekat bintang-bintang yang juga beredar

mengelilingi bumi sepanjang lingkaran yang terletak paling jauh/paling luar. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai pandangan geosentris dan dikenal pula sebagai system Ptolomeus atau system geosentrik.

Kesulitan terbesar pandangan ini adalah pembuktian bahwa beberapaplanet secara periodik mempunyai gerakan yang berbalik didalam lintasannya.

Page 9: geografi

4

Page 10: geografi

3. Nicolas Copernicus (1473-1543 M)

Sumber: htt p : / / a s t r o f un c l u b . w o rd p r e ss . co m

Merupakan tokoh pertama yang memiliki pandangan heliosentris, yakni matahari sebagai pusat tata surya. Didalam system heliosentris ini, bintang- bintang masih dianggap melekat pada sebuah bola langit, dan beredar mengelilingi matahari. Antara matahari dan bintang-bintang terdapat planet- planet termasuk bumi yang selalu beredar mengelilinginya sepanjang lintasan-lintasan yang masng-masing berbentuk lingkaran. Gerakan membalikplanet-planet oleh Teori Copernicus

dapat diterangkan karena kecepatan bergerak planet-planet dan bumi dalam mengelilingi matahari masing-masing tidak sama.Hukum Copernicus berbunyi:a. Bumi beredar mengelilingi sumbunya sekali sehari. b. Bumi mengelilingi matahari sekali dalam satu tahun.Adapun kelemahan teori Copernicus adalah anggapannya bahwa:a. Bintang-bintang beredar mengelilingi matahari. b. Lintasan planet-planet berbentuk lingkaran.

4. Tycho Brahe (1546-1601 M)

Memadukan geosentris dan heliosentris, sehingga ia berpendapat terdapat dua pusat jagat raya yaitu bumi dan matahari. Bulan dan matahari beredar mengelilingi bumi, sedangkan matahari dikelilingi planet-planet lain. Dan pada bagian luar bola langit, terdapat bintangyang beredar pada orbitnya.

Sumber: http:/ / astrofunclub.w ordpress.com

Persamaan Teori Ptolomeus, Copernicus, dan Tycho Brahe: a. Terdapat pusat (pengendali tata surya atau jagat raya) b. Bintang ditempatkan pada bagian paling luar spherec. Sepakat terdapat satu bola langitd. Bulan adalah satelit bumi sehingga pasti beredar mengelilingi bumi e. Bentuk orbit berupa lingkaran.

Page 11: geografi

5

Page 12: geografi

5. Galileo Galilei (1564-1642 M)Merupakan tokoh penemu teropong (teleskop) pada tahun 1609, serta

orang pertama yang menemukan hukum “jatuh bebas”. Ia berpendapat bahwa bumi berbentuk bulat, dan bukan merupakan pusat alam semesta. Keteranga n Galilei ditentang oleh gereja, dan baru pada tahun 1965 namanya direhabilitasi.

E. Satuan Jarak di Jagat Raya1. Astronomical Unit (AU)

Menurut definisinya, 1 Satuan Astronomi adalah jarak dari Bumi ke Matahari. Kemudian diambil definisi yang lebih akurat yaitu 1 Satuan Astronomi (1 Astronomical Unit, biasa disingkat AU) adalah panjang setengah sumbu panjang dari lintasan Bumi mengitari Matahari. Jarak yang diberikan oleh google adalah hasil perhitungan modern yang menggunakan astronomi radio dan hitung orbit. Nilai eksaknya adalah 1 AU = 149.597.870,691 km. Untuk perhitungan yang tidak membutuhkan ketelitian tinggi, dapat melakukan pembulatan 1 AU menjadi 150 juta km.

Satuan Astronomi (Astronomical Unit) biasanya digunakan untukmenyatakan jarak dalam skala tata surya kita. Misalnya: Jarak dari Planet Mars ke Matahari kurang lebih 1.5 AU (lebih mudah daripada harus selalu mengatakan, jarak Mars-Matahari = 228 000 000 km), jarak dari Matahari ke Planet Jupiter adalah 5.2 AU, ke Saturnus 9.58 AU.

2. Light Year (ly) atau Satuan Tahun CahayaSatu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh seberkas cahaya selama

1 tahun. Menurut pengukuran modern, dalam satu detik cahaya dapat menempuh jarak 300 000 km. Jadi apabila jarak atar galaksi adalah 1 Tahun Cahaya, jarak tersebut jika dinyatakan dalam kilometer adalah:1 hari = 86.400 detik1 tahun = 31.536.000 detik1 tahun cahaya = 31.536.000 detik X 300.000 km/detik

= 9,4608 × 1012 kmItulah arti sebenarnya satuan Tahun Cahaya. Apabila kita mendengar berita bahwa saat ini terjadi tabrakan antar galaksi diruang angkasa yang jaraknya 32 juta tahun cahaya, itu artinya kejadian tersebut tidaklah terjadi saat para astronom melihat kejadian tersebut, melainkan telah terjadi 32 juta tahun yang lalu. Hal itu dikarenakan cahaya yang terlihat akibat kejadian tersebut membutuhkan waktu 32 juta tahun untuk sampai ke bumi karena jaraknya sangat jauh.

3. Parallax of one arcsecond (parsec atau pc)

Page 13: geografi

6

Page 14: geografi

Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 2 Boyolali

Sumber: ww w . l c sd . g o v . h k

Paralaks adalah perbedaan latar belakang yang tampak ketika sebuah benda yang diam dilihat dari dua tempat yang berbeda. Paralaks pada bintang baru bisa diamati untuk pertama kalinya pada tahun 1837 oleh Friedrich Bessel, seiring dengan teknologi teleskop untuk astronomi yang berkembang pesat (sejak Galileo menggunakan teleskopnya untuk mengamati benda langit pada tahun 1609). Bintang yang ia amati adalah 61Cygni (sebuah bintang di rasi Cygnus/angsa) yang memiliki paralaks 0,29″. Ternyata paralaks pada bintang memang ada, namun dengan nilai yang sangat kecil. Hanya keterbatasan instrumenlah yang membuat orang-orang sebelum Bessel tidak mampu mengamatinya. Karena paralaks adalahsalah satu bukti untuk model alam semesta

heliosentris (yang dipopulerkan kembali oleh Copernicus), maka penemuan paralaks ini menjadikan model tersebut semakin kuat kedudukannya dibandingkan dengan model geosentris Ptolemy.Dari geometri segitiga kita ketahui adanya hubungan antara sebuah sudut dan dua buah sisi. Inilah landasan kita dalam menghitung jarak bintang dari sudut paralaks (lihat gambar di bawah). Apabila jarak bintang adalah d, sudut paralaks adalah p, dan jarak Bumi-Matahari adalah 1 AU (Satuan Astronomi =150 juta kilometer), maka kita dapatkan persamaan sederhana

tan p = R/d

atau d = 1/p,

dimana d dalam satuan parsec dan p dalam satuan detik busur

karena p adalah sudut yang sangat kecil sehingga tan p ~ p.

Jarak d dihitung dalam AU dan sudut p dihitung dalam radian. Apabila kita gunakan detik busur sebagai satuan dari sudut paralaks (p), maka kita akan peroleh d adalah 206.265 SA atau 3,09 x 1013 km. Jarak sebesar ini kemudian didefinisikan sebagai 1 pc (parsec, parsek), yaitu jarak bintang yang mempunyai paralaks 1 detik busur. Kita akan mendapatkan persamaan 1 pc =206265 AU = 3,086 x 1018 cm = 3,26 tahun cahaya

Page 15: geografi

Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 2 Boyolali

7

Page 16: geografi

[Type text]

F. Anggota Jagat Raya1. Galaksi

Benda-benda langit berada dan bergerak di antariksa dengan sangat rapi dan teratur, menunjukkan suatu keteraturan dengan perhitungan yang sangat cermat. Beberapa benda-benda langit berkelompok membentuk suatu system bintang atau tata bintang yang kemudian disebut sebagai galaksi.Sebuah galaksi terdiri dari berjuta-juta bahkan bermilyar bintang atau bendalangit. Jarak antara bintang-bintang pada umumnya amat jauh sehingga alam semesta tampak “kosong”. Akan tetapi ada pula beberapa puluh ribu bintang yang tampak mengelompok mengelilingi sebuah pusat sehingga tampak seperti kabut. Selain itu ada pula benda langit yang memang merupakan kabut (nebula) yang terdiri atas gumpalan gas kosmis yang maha besar.Ciri-ciri sebuah galaksi (yang membedakannya dengan kabut kosmis atau nebula biasa) adalah:a. Galaksi-galaksi mempunyai cahaya sendiri sehingga bukan cahaya

fluorescensi atau cahaya pantulan, dan cahaya itu member spectrum serap yang menunjukkan bahwa benda penyinarnya itu adalah benda padat yang diliputi oleh gas-gas.

b. Jarak antara galaksi yang satu dengan galaksi yang lain sejauh jutaan tahun

cahaya.c. Galaksi-galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu yang selalu mempunyai

inti yang bercahaya di pusatnya sehingga mudah dikenali.Pada tahun 1925, Hubble mengajukan klasifikasi galaksi yang sekarang telah diterima, Dalam bentuk aslinya, klasifikasi itu membagi galaksi kedalam 4 kelas utama sebagai berikut:a. Bulat Panjang (E). Galaksi ini mempunyai struktur yang halus, dari suatu

pusat yang terang sampai tepi-tepi yang batasnya tidak begitu jelas.b. Spiral Normal (S). Galaksi bentuk ini menunjukkan lengkungan-lengkungan

spiral yang keluar dari sebuah nucleus atau pusat galaksi yang terang.c. Spiral Berpalang (SB). Lengkungan spiral galaksi bentuk ini keluar dari tepi

- tepi paling ujung dari sebuah palang pada nukleusnya.d. Galaksi tak beraturan (I). Beberapa diantaranya setipe dengan dua galaksi

yang disebut Awan Magelanik dan diklasifikasikan magelanik tak beraturan(Im)

Page 17: geografi

[Type text]

Gambar Macam GalaksiSumber: ww w . l c sd . g o v . h k

8

Page 18: geografi

[Type text]

Untuk menentukan kecepatan galaksi, Hubble menggunakan Efek Doppler. Efek Doppler adalah fenomena yang dialami, apabila sumber gelombang seperti cahaya atau suara bergerak terhadap seorang pengamat atau pendengar. Apabila sumber itu mendekati seseorang, orang ini akan mengetahui bahwa frekuensi gelombang naik, suara menjadi bernada lebih tinggi atau cahaya condong menuju ujung spektrum yaitu ungu. Apabila sumber itu menjauh orang, suara menjadi bernada lebih rendah, atau cahaya condong menuju warna merah di ujung spectrum. Pada pemeriksaan cahaya dari galaksi dengan spektroskop, Hubble memperlihatkan bahwa garis-garis berubah dari posisi biasanya menuju ke ujung spectrum merah. Ia menyimpulkan bahwa hal ini disebabkan oleh menjauhnya galaksi dari bumi.Galaksi Bima Sakti (Milky Way), merupakan galaksi tempat tata surya kitaberada. Galaksi Bima Sakti terdiri dari bintang-bintang, kabut-kabut kosmis, debu-debu, dan gas-gas kosmis lainnya yang tersebar tidak merata. Sebagian besar terdapat di bagian tengah atau pusat galaksi Bima Sakti. Jadi, matahari bersama bintang-bintang yang dapat kita lihat dengan mata telanjang serta beribu-ribu bintang lain yang dapat Nampak hanya melalui teleskop, membentuk suatu system bintang yang sangat besar berbentuk spiral dimana bagian tengahnya menebal cembung dan dibagian tepi memipih (menyerupai bentuk cakram). Galaksi Bima Sakti diperkirakan mempunyai diameter 100.000 tahun cahaya dan tebalnya 10.000 tahun cahaya. Matahari terletak sekitar35.000 tahun cahaya dari pusat sistem galaksi. Seluruh bagian galaksi BimaSakti senantiasa berotasi atau berputar terhadap inti galaksi.

2. BintangBintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahaya dan panas sendiri. Diduga bintang berwujud bola gas yang amat besar, yang sangat panas, dan menyala-nyala. Bintang-bintang dapat digolongkan sesuai spectrumnya, yaitu garis cahaya terkuat yang dipancarkannya. Dikenal terdapat tujuh golongan bintang, yakni golongan O, B, A, F, G, K, dan M.a. Bintang golongan O adalah bintang termuda sekaligus terpanas diantara

bintang-bintang lainnya dengan suhu permukaan antara 30.2730C hingga60.2730C. Populasinya adalah yang terkecil, hanya 0,003% diantara bintang- bintang yang ada. Bintang ini berwarna biru.

b. Bintang golongan B, memiliki suhu permukaan antara 10.2730C hingga

30.2730C. Bintang ini berwarna biru keputihan, dengan populasi sekitar0,13%.

c. Bintang golongan A, memiliki suhu permukaan antara 7.7730C hingga

Page 19: geografi

[Type text]

10.2730C. Bintang ini berwarna putih, dan populasinya hanya 0,63%diantara bintang-bintang.

d. Bintang golongan F, memiliki suhu permukaan antara 6.2730C hingga

7.7730C. Bintang ini berwarna putih kekuningan, dengan populasi 3,1%diantara bintang-bintang.

9

Page 20: geografi

[Type text]

e. Bintang golongan G, memiliki suhu permukaan antara 5.2730C hingga6.2730C. Bintang ini ditandai dengan ion kalsium tunggal yang kuat dengan warna kuning. Populasinya adalah 8%.

f. Bintang golongan K, memiliki suhu permukaan antara 3.7730C hingga5.2730C, ditandai dengan warna jingga, memiliki populasi tergolong besar yakni 13% diantara bintang-bintang.

g. Bintang golongan M, merupakan bintang tertua dan sekaligus terdingin.Bintang ini memiliki suhu permukaan lebih kecil daripada 3.7730C. Bintang ini ditandai dengan warna merah, dengan populasi yang terbesar yakni 78%diantara bintang-bintang.

Gambar Klasifikasi Bintang Berdasarkan SpektrumSumber: Sudibyo, 2012

Beberapa bintang dilihat dari bumi tampak menggerombol menjadi

satu kelompok yang tetap sehingga seolah-olah membentuk pola atau

gambar tertentu. Kelompok-kelompok bintang yang tetap bentuk atau

gambarnya disebut sebagai Rasi atau Gugus Bintang (Konstelasi Bintang).

G. Tata Surya

Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah b i n t a n g yang disebut M a t a h a r i d an semua objek yang terikat oleh gaya gr a v i t as i n ya . O bjek- objek tersebut termasuk delapan buah p l a n e t y ang sudah diketahui dengan orbit berbentuk e l i p s , l ima p l a n e t k e rd i l/ k a t a i , 1 73 s a t e l it a l a m i y ang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (m e t e or , as t e r o i d , k o m e t ) lainnya. Matahari, planet-planet, satelit, Meteor, asteroid, dan komet merupakan anggota dari tata surya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat p l a n e t ba g i a n d a l a m (M erkurius, Venus, Bumi, dan Mars), s ab u k a s t e r o i d , e mpat p l a n e t ba g i a n lu a r ( Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus), dan di bagian terluar adalah S ab u k K u i p e r d an p i r i ng a n t e r seba r . A w a n O o r t d iperkirakan terletak di d ae r a h t e r j a u h y ang berjaraksekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

Page 21: geografi

[Type text]

10

Page 22: geografi

[Type text]

H. Proses Terjadinya Tata Surya

Teori-teori tentang proses terbentuknya tata surya dapat dikelompokan menjadi beberapa teori, yaitu sebagai berikut.1) Teori Nebula atau Hipotesis Kabut (Kant dan Laplace)

Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf Jerman bernama Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut intimassa di beberapa tempat yang berbeda. Inti

Hipotesis Kabut (Nebula)Sumber: h tt p : / / ge o gra f i a n a 200 6 .blogspot.com

massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya.Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti

massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari.

Teori nebula lainnya dikemukakan oleh Pierre Simon Laplace. Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena perputaran yang sangat cepat, sehingga terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda. Bagian- bagian yang terlepas itu berputar dan akhirnya mendingin membentuk planet- planet, sedangkan bola gas asal dinamakan matahari.

2) Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlin)

Hipotesis planetisimal dikemukakan oleh T h o m a s C . C h a m be r l in d an F o r es t R. M oul t o n , astronom

Amerika. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa matahari telah ada sebelumnya sebagai salah satu dari

bintang-bintang yang ada. Padasuatu

masa, ada sebuahbintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalujauh. Akibatnya

Thomas C. Chamberlin

Hipotesis Planetisimal

Sumber: h tt p : / / ge o gra f i a n a 200 6 .blogspot.com

11

Page 23: geografi

[Type text]

terjadilah pasang naik padapermukaan mataharimaupun bintang itu.Sebagian massa matahari

tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang itu menjauh, sebagian

Page 24: geografi

massa matahari jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lainnya terhambur ke ruang angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetisimal yang kemudian menjadi planet-planet dan benda angkasa lainnya dan beredar pada orbit masng-masing.

3) Hipotesis Pasang Surut Gas (Jeans dan Jeffreys)Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh Ja m e s Jea ns p ada tahun191 7 . Astronom Inggris Sir James Jeans danHarold Jeffreys, mengemukakan pendapat bahwa tata surya, pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota.Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk

Hipotesis Pasang Surut GasSumber: h tt p : / / ge o gra f i a n a 200 6 .blogspot.com

karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasibintang yang melintas ke dekat matahari.

Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari, sehingga lama kelamaan mendingin membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.

4) Hipotesis Ledakan Bintang / Bintang Kembar (Lyttleton)Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fr e d H o y l e ( 1 9 1 5 - 200 1 ) pada tahun 195 6 . H ipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yangtidak meledak dan mulai mengelilinginya. Teori

Hipotesis Bintang KembarSumber: h tt p : / / ge o gra f i a n a 200 6 .blogspot.com

bintang kembar juga dikemukakan astronom Inggris bernama Lyttleton. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan

bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi, pada suatu masa melintas bintang lainnya dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur,yaitu matahari.

Page 25: geografi

12

Page 26: geografi

5) Hipotesis Awan Debu (Weizsaecker dan Kuiper)

Hipotesis Awan DebuSumber: h tt p : / / ge o gra f i a n a 200 6 .blogspot.com

Weizsaecker dan Kuiper, berpendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas (hidrogen dan helium). Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur,

sehingga terbentuklah piringan seperticakram. Inti cakram

yang menggelembung menjadi matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi planet-planet. Ahli astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain, F.L Whippel dari Amerika Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya, tata surya berawal dari matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelingnya yang kemudian membentuk planet-planet yang beredar mengelilingi matahari.

Gerald P. Kuiper

I. Matahari Sebagai Pusat Tata SuryaMatahari merupakan sumber e n e rg i u ntuk kehidupan yang berkelanjutan.

Pa n a s m atahari menghangatkan b um i d an membentuk ik l i m , s edangkan cahayanya menerangi Bum i s erta dipakai oleh tumbuhan untuk proses f o t o s i n t e s i s . T anpa matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi karena banyak reaksi k i m ia y ang tidak dapat berlangsung.

Matahari merupakan bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata sekitar 150 juta kilometer (93.026.724 mil) yang berbentuk seperti bola raksasa dengan diameter 1.392.000 kilometer atau 865.000 mil, sama dengan 109 kali diameter bumi. Matahari terbentuk dari gas h i d r o g e n ( 74%) dan h e l i u m ( 25%). Senyawa penyusun lainnya terdiri dari bes i , n i k e l , s i l ik o n , s u l f ur , m a g n e s i u m , k a r b o n , n e o n , k a l s i um , d an k r om i u m . C ahaya matahari berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium. Matahari termasuk b i n t a ng b erwarna kuning (Bintang golongan G) yang berperan sebagai pusat t a ta s u r ya . S eluruh komponen tata surya termasuk 8 p l a n e t d an satelit masing-masing, planet-planet kerdil, as t e r o i d , k o m e t , dan debu angkasa berputar mengelilingi matahari.

Nic ol a s C o p e r n i c u s a dalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa matahari adalah pusat peredaran tata surya di abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh G a l i l e o G a l i l e i d an pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama ini mematahkan teori g e o se n tr is ( bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh P t o l e m y d an telah bertahan sejak abad ke dua

Page 27: geografi

sebelum masehi.13

Page 28: geografi

Matahari tergolong bintang tipe G, dengan ciri memiliki suhu permukaan sekitar 6.0000C dan umumnya bertahan selama 10 juta tahun. Matahari diperkirakan berusia sekitar 7 juta tahun lagi, sebelum hidrogen di intinya habis. Bila hal tersebut terjadi, matahari akan berekspansi menjadi bintang raksasa berwarna merah yang dingin dan 'memakan' planet-planet kecil di sekitarnya (mungkin termasuk Bumi) sebelum akhirnya kembali menjadi bintang kerdil berwarna putih kembali.

Matahari memiliki gaya gravitasi sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi. Secara teori hal tersebut berarti bila seseorang memiliki berat 100 kg di Bumi maka bila berjalan di permukaan matahari beratnya akan terasa seperti 2.800 kg. Gravitasi matahari memungkinkannya menarik semua komponen-komponen penyusunnya membentuk suatu bentuk bola sempurna. Gravitasi matahari jugalah yang menahan planet-planet yang mengelilinginya tetap berada pada orbit masing- masing. Pengaruh dari gravitasi matahari masih dapat terasa hingga jarak 2 t a h u n c a h a y a .

R a d i a s i m atahari, lebih dikenal sebagai cahaya matahari, adalah campurangelombang elektromagnetik yang terdiri dari g e l om ba ng i n f r a m e r a h , c a h a y a t a m p a k , s i n a r ul t r a v i ol e t . S emua gelombang elektromagnetik ini bergerak dengan kecepatan sekitar 3,0 x 108 m/s. Oleh karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit untuk sampai ke bumi. Matahari juga menghasilkan s i n a r g a mm a, namun frekuensinya semakin kecil seiring dengan jaraknya meninggalkan inti.

Sama halnya dengan Bumi, Matahari juga berotasi pada sumbunya selamasekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik matahari. Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit bumi sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di bulan S e p t e m be r s ementara kutub selatan matahari lebih terlihat di bulan M a r e t .

Struktur Matahari

Matahari memiliki 6 lapisan yang memiliki karakteristik yang berbeda. Lapisan- lapisan tersebut diantaranya adalah : inti matahari, zona radioaktif, dan zona konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai daerah terluar dari matahari.1. Inti Matahari

Inti matahari adalah area terdalam dari matahari dan merupakan tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen. Reaksi fusi nuklir (termonuklir) ini diperoleh dari energi panas di dalam inti sehingga menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain. Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa s i n a r g a mm a d an n e u t r i n o memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan c a h a y a y ang diterima di bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari matahari melalui r a d i a s i . I nti matahari memiliki suhu sekitar 15 juta derajat C e l ci u s ( 27 juta derajat F a h r e n h e i t ). Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya

Page 29: geografi

14

Page 30: geografi

pemecahan a t om- a t o m m enjadi e l e k t ron , pr o t on , d an n e u t ron . N eutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian matahari yang lebih luar.

2. Zona RadiatifZona ini adalah daerah yang menyelubungi inti matahari. Energi dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian matahari yang lebih luar. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.

3. Zona KonvektifZona ini adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhunya sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi. Energi dari inti matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif. Saat berada di zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara k o nv e k s i d i area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas raksasa yang terus bersirkulasi. Atom-atom bersuhu tinggi yang baru keluar dari zona radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik lagi. Peristiwa ini terus berulang menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik yang menyebabakan transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan air dalam panci. Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone). Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.

4. FotosferFotosfer merupakan permukaan matahari yang meliputi wilayah setebal 500k i lom e t e r d engan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit). Sebagian besar radiasi matahari yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi sebagai sinar matahari di bumi, 8 menit setelah meninggalkan matahari.

5. KromosferKromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer. Namun saat terjadi g e r h a na m a t a h a r i t o t a l , d i mana b ul a n m enutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna m e r a h d i sekeliling matahari.Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana.

6. KoronaKorona merupakan lapisan terluar dari matahari. Lapisan ini berwarna p u t i h , namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian matahari yang lebih dalam. Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling matahari. Lapisan korona memiliki suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam matahari dengan rata- rata 2 juta derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat Fahrenheit.

Page 31: geografi

15

Page 32: geografi

Beberapa ciri khas yang dimiliki matahari diantaranya adalah:a. Lidah Matahari (Prominensa)

ProminensiaSumber: h tt p : / / ge o gra f i a n a 200 6. blogspot.com

Lidah api di matahari atau juga disebut prominensa merupakan bagian matahari yang sangat besar, terang, yang mencuat keluar dari permukaan matahari, seringkali berbentuk loop (putaran). Prominensa terjadi di lapisan photosphere pada matahari dan bergerak keluar menuju k o r o na matahari. Jika korona merupakan gas-gas ionized yang sangat panas, dinamakan plasma, yang tidak begitu memperlihatkan sinarnya, prominensa berisikan plasma yang lebih dingin.

b. Bintik Matahari (Spot)Bintik matahari adalah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer matahari dengan jumlah yang tak terhitung. Bintik matahari tercipta saat garis medan magnet matahari menembus bagian fotosfer. Ukuran bintik matahari dapat lebih besar daripada bumi. Bintik matahari memiliki daerah yang gelap bernama um b r a , y ang dikelilingi oleh daerah yang lebih terang disebut p e n um b r a. W arna bintik matahari terlihat lebih gelap karena suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer. Suhu di daerah umbra adalah sekitar 2.200°C sedangkan di daerah penumbra adalah 3.500°C.

c. Angin MatahariAngin matahari adalah suatu aliran p a r t i k e l b ermuatan (yakni p l as m a ) yang menyebar ke segala arah dari a t mo s f e r t erluar m a t a h a r i y ang dikenal dengan k o r o na. K ecepatan alirnya sekitar 400 km/dt, dengan waktu tempuh dari matahari ke bumi selama 4-5 hari. Angin matahari tersusun terutama oleh e l e k t ro n b er-energi tinggi dan pr o t o n , y ang mampu melepaskan diri dari gravitasi sebuah bintang karena energi termalnya yang sangat tinggi. Banyak fenomena yang diakibatkan oleh angin matahari, termasuk ba d a i g e om a g n e t i k , a u r o r a ( cahaya utara), sebagai penyebab mengapa arah ekor komet selalu menjauhi matahari, serta formasi bintang-bintang jauh.

d. Badai MatahariBadai matahari adalah ledakan besar di atmosfer matahari yang dapat melepaskan energi sebesar 6 × 1025 joule. Istilah ini juga digunakan untuk fenomena yang mirip di bintang lain. Badai matahari mempengaruhi semua lapisan atmosfer matahari (fotosfer, korona dan kromosfer). Kebanyakan badai terjadi di wilayah aktif disekitar bintik matahari. Sinar X dan radiasi ultraviolet yang dikeluarkan oleh badai matahari dapat mempengaruhi ionosfer Bumi dan mengganggu komunikasi radio.

Page 33: geografi

16

Page 34: geografi

Gerakan Planet Mengelilingi Matahari

1. Hukum KeplerJohanes Kepler seorang berkebangsaan Jerman sependapat dengan Galilei. Kepler berhasil menyusun 3 hukum yang terkenal dengan nama “Tiga Hukum Kepler”yang kemudian menjadi dasar-dasar ilmu kinematika. 3 Hukum Kepler:- Hukum Kepler I

Lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk elips dimana matahari berada pada salah satu titik fokusnya (bukan pada pusatnya).Dalam satu kali orbit, gaya tarik menarik tidak selalu sama sehingga terdapat jarak terjauh dengan matahari (aphelium) sehingga mempunyai gaya tarik lemah, dan jarak terdekat dengan matahari (perihelium) yang berakibat gayatarik matahari terhadap planet menjadi kuat.

- Hukum Kepler II

Gambar Hukum Kepler I Sumber: ww w .co m m o n s . w i k i m e d i a . o rg

Garis yang menghubungkan planet dan matahari selama revolusi planet, melewati bidang yang sama luasnya dalam jangka waktu yang sama.Suatu planet berada paling dekat dengan matahari, gerakannya paling cepat. Begitu pula sebaliknya.

Gambar Hukum Kepler II Sumber: ww w . l c sd . g o v . h k

Luas a = Luas b = Luas c (catatan: waktu tempuh sama)

Page 35: geografi

17

Page 36: geografi

- Hukum Kepler IIIKuadrat waktu revolusi planet-planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet dari matahari.P2 / J3 = KonstanP : waktu revolusiJ : jarak antara planet tersebut dengan matahari

2. Hukum Titius-BodeHukum Titius-Bode (1766) berbunyi:“Jarak antara planet-planet dan matahari merupakan deret ukur: 0, 3, 6, 12, 24, 48 dan seterusnya (dengan mengecualikan suku pertama) dengan perbandingan dua, kemudian tiap-tiap suku ditambah dengan 4.

3. Hukum Newton“Dua buah benda tarik-menarik dengan kekuatan berbanding lurus dengan hasil perbanyakan kedua massanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda itu.”

J. Anggota Tata Surya1. Planet

Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya (matahari). Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet bergerak dengan arah yang sama mengelilingi matahari, tetapi dengan lintasan dan jarak terhadap matahari yang berbeda- beda, lintasan planet merupakan bidang yang berbentuk elips. Kebanyakan planet mempunyai satelit (pengiring) seperti bulan sebagai satelit bumi. Planet yang tidak mempunyai satelit (pengiring) yaitu merkurius dan venus. 8 Planet yang termasuk dalam anggota tata surya adalah sebagai berikut:1) Merkurius

Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Jarak antara merkurius dengan matahari tidak tetap, kadang menempati jarak terdekat, kadang juga berada pada jarak terjauh dengan matahari. Jarak rata-rata dengan matahari adalah 0,39 AU. Secara fisik, diameter Merkurius mencapai 4.879 km. Waktu yang digunakan untuk melakukan satu kali putaran pada porosnya (periode rotasi) adalah 58,6 hari.

Volume merkurius adalah sekitar 0,055 kali massa Bumi. Bentuk planet ini mirip Bulan, dengan permukaan berupa lapisan tipis silikat. Komposisipembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur berat lain.

Page 37: geografi

18

Page 38: geografi

2) VenusVenus adalah planet terdekat kedua dari Matahari. Venus memiliki jarak terhadap matahari tidak tetap. Jarak rata-rata antara Venus dengan matahari adalah 108 juta km. Diameter Venus mencapai12.100 km, sedangkan massanya sekitar 0,815 kali massa bumi. Periode rotasinya adalah 243,2 hari, sedangkan periode revolusinya adalah 225 hari.Bentuk planet ini mirip Bumi dengan permukaan

berupa awan tebal dengan suhu permukaan 4800C. Komposisi pembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur berat lain.

3) BumiBumi adalah planet terdekat ketiga matahari. Jarak rata-rata Bumi dengan Matahari adalah 150 juta km. Diameter bumi adalah 12.760 km. Periode rotasinya adalah 24 jam, sedangkan periode revolusinya365,25 hari. Bumi terdiri dari tiga bagian: udara, air, dan bagian padat (a t mo s f e r , h idrosfer, dan litosfer). Udara yang mengelilingi Bumi terdiri dari 78%nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain. Air di

Bumi hampir 96% tersusun dari hidrogen dan oksigen. Bagian gunung berapi, batuan endapan, dan batuan metamorfik serta tanah. Bumi memiliki 1 buahsatelit yakni bulan.

4) MarsMars merupakan planet keempat dalam urutan tata surya. Jarak rata-rata dari matahari adalah 1,52 AU atau 228 juta km. Diameter Mars mencapai 6.780 km, sedangkan massanya 0,11 kali massa bumi. Periode rotasinya 24,6 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 687 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan atmosfer mengandung CO, sedikit N ,Ar, CO, Ne, Kr, dan Xe. Jumlah satelit Mars adalah 2

buah yaitu Phobos dan Deimos.

5) Jupiter

Page 39: geografi

19

Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya. Mempunyai jarak rata-rata dari matahari 5,2 AU atau 778,3 juta km. Diameternya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasinya 9,8 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 11,86 tahun. Atmosfer Jupiter mengandung

Page 40: geografi

hidrogen (H), helium (He), metana (CH), amonia (NH ). Jupiter memiliki 66 satelit, juga mempunyai empat cincin.

6) SaturnusSaturnus adalah planet terdekat keenam setelahJupiter. Jarak rata-rata dari matahari adalah9,54 AU atau 1.429,4 juta km. Diameternya mencapai 120.540 km dan memiliki massa 59,2 kali dari massa bumi. Periode rotasi nya 10,7jam, sedangkan periode revolusinya adalah 29,5

tahun. Saturnus merupakan satu-satunya planet yang memiliki cincin yang khas, berjumlah lebih dari 1000 buah namun tampak seperti satu kesatuan. Atmosfer mengandung helium (He). Planet ini memiliki 62 satelit.

7) UranusUranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari 19,18AU atau 2.875 juta km. Diameternya 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa bumi. Periode rotasinya17,25 jam, sedangkan periode revolusinya 84 tahun.Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru, dibungkus atmosfer yang mengandung hidrogen (H), helium (He),metana (CH ), dan etana. Uranus memiliki 27 satelit dan 18 buah cincin.

8. NeptunusNeptunus memiliki jarak rata-rata dari matahari30,1 AU atau 4.450 juta km. Diameternya 49.530 km dan memiliki massa 17,2 kali massa bumi. Periode rotasinya 16,1 jam, Sedangkan periode revolusinya 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan terdapat lapisansilikat. Planet Neptunus memiliki 13 buah satelit.

2. SatelitSatelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil daripada planet, berputar pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan, yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi bersama planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua macam yaitu :a. Satelit alamiah

Page 41: geografi

Satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan buatan manusia, misalnya bulan sebagai satelit alamiah bumi.

b. Satelit buatan20

Page 42: geografi

Satelit buatan adalah pesawat kendaraan ruang angkasa masuk ke orbit bumi, baik yang berawak maupun yang tidak berawak.

3. AsteroidAsteroid atau Planetoid adalah batu-batuan yang bergerak mengelilingi Matahari, tetapi ukurannya sangat kecil untuk digolongkan sebagai planet, sehingga Asteroid disebut Planetoid atau planet kerdil. Sebagian besar Asteroid menempati sabuk utama yang berada di antara orbit Mars dengan Jupiter.Ada dua teori asal mula asteroid :a. Asteroid berasal dari planet yang terletak di antara Mars dan Jupiter

meledak karena efek gaya ganggu Jupiter dan membentuk asteroid- asteroid.

b. Asteroid terbentuk pada awal terbentuknya tata surya, terdapat cukup banyak partikel di antara Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu berkelompok.

4. Meteoroid, Meteor, MeteoritMeteoroid adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang berasal dari pecahahan asteroid, materi ekor komet yang tercecer, atau pecahan benda langit lain. Meteor atau bintang beralih adalah benda langit yang sangat kecil yang terdiri atas debu, pasir, atau kersik langit yang bergerak mengelilingi Matahari seperti planet. Timbulnya jalur cahaya di langit, karena meteor bergerak dengan cepat ketika memasuki atmosfer bumi sehingga menjadi panas dan terbakar yang pada akhirnya menyala. Meteorit atau batu bintang beralih adalah meteor yang berukuran sangat besar sehingga tidak terbakar habis saat memasuki atmosfer.

5. KometKomet adalah benda langit yang diselimuti awan dan gas sehingga tampak seperti bintang berekor ketika mendekati matahari. Bagian-bagian kometa. Kepala komet

Kepala komet terdiri dari Inti komet (nucleus) dan rambut (Cuma). Kepala komet merupakan pusat sinar atau cahaya sekaligus pusat energi bagi komet.

b. Ekor kometEkor komet dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu ekor gas (yang lurus terhadap kepala), ekor debu (yang arahnya menyamping terhadap kepala komet), dan ekor ion (bagian ekor komet yang tidak beraturan arahnya).

Arah ekor komet selalu menjauh dari matahari, karena ekor komet terdorongoleh radiasi matahari dan angin matahari.

Page 43: geografi

21

Page 44: geografi

Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta

Gambar Arah Ekor KometSumber: ww w . l c sd . g o v . h k

Komet mempunyai orbit berbentuk lingkaran atau mendekati lingkaran, parabola, atau hiperbola. Semakin besar kepala komet, semakin besar energinya. Pada umumnya, kepala komet yang besar identik dengan cadangan energi yang besar sehingga orbitnya pun besar atau panjang sehingga lama kembali. Contoh: komet Halley. Hingga saat ini belum ada kesepakatan apakah komet bercahaya sendiri ataukah hanya pembiasan atau resonansi cahayamatahari.

22

Page 45: geografi

Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta

REFERENSI

Endarto, Danang. 2009. Pengantar Kosmografi. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Gautama, S. Eka. 2010. Astronomi dan Astrofisika Revisi ketiga.h t tp : / /p a r a d o k s 77 . b l o g s p o t. c om .

Sudibyo, Ma’rufin. 2012. Ensiklopedia Fenomena Alam dalam Al-Qur’an. Surakarta: TintaMedina.

Wardiyatmoko, K. 2012. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:

Erlangga. Internet:h ttp://zu lki f li amma.blo gspo t.c om/2 009_ 0 1_ 01_ arc hi ve. h tmlh tt p : //a s t ro f unc l u b. wor d pr es s . c o m / 20 1 1 / 08 / 1 4 / m od e l - j a g a t - r a y a / h tt p : // w ww . l c s d . g o v. h k / C E / M u se u m / S p a c e / E d u c at i o n R es o u r c e / U n i ve r se / f r a m e d _ e / l e c t

ure/ch04/ch04.html h tt p : // w ww . l c s d . g o v. h k / C E / M u se u m / S p a c e / E d u c at i o n R es o u r c e / U n i ve r se / f r a m e d _ e / l e c t

ure/ch03/ch03.htmlh tt p : //

w ww . l c s d . g o v. h k / C E / M u se u m / S p a c e / E d u c at i o n R es o u r c e / U n i ve r se / f r a m e d _ e / l e c t ure/ch07/ch07.html

h tt p : // c o mm o n s. w i k i m e d i a . o r g /w i k i / F i l e: 1 s t _ K e pl e r %C 2 % B 4 s _ l a w .svg h tt p : //

w ww . l c s d . g o v. h k / C E / M u se u m / S p a c e / E d u c at i o n R es o u r c e / U n i ve r se / f r a m e d _ e / l e c t ure/ch18/ch18.html

h tt p : // w ww . l c s d . g o v. h k / C E / M u se u m / S p a c e / E d u c at i o n R es o u r c e / U n i ve r se / f r a m e d _ e / l e c t ure/ch19/ch19.html

Page 46: geografi

Modul Geografi Kelas X, SMA Negeri 3 Surakarta

23