Genetika mikroba 1

28
GENETIKA MIKROBA BY.KELOMPOK 11 Fitrahtunnisah Lisa Fizhilalin Nasyidah Hanum Nurul Fazriyah Ramaza Rizka Riza Amalia Yuni Rahmi

Transcript of Genetika mikroba 1

Page 1: Genetika mikroba 1

GENETIKA MIKROBABY.KELOMPOK 11

FitrahtunnisahLisa Fizhilalin

Nasyidah HanumNurul FazriyahRamaza RizkaRiza AmaliaYuni Rahmi

Page 2: Genetika mikroba 1

SEJARAH PLASMIDPenemuan plasmid telah dimulai sejak tahun 1887,

ketika Robert Koch mempublikasikan penelitiannya tentang bakteri Bacillus anthracis sebagai penyebab penyakit antraks. Sekitar 100 tahun kemudian, para ilmuwan menemukan bahwa bakteri tersebut memiliki 2 plasmid yang merupakan faktor virulensi penyebab antraks. Keyakinan akan keberadaan DNA plasmid berhasil dibuktikan oleh J. Lederberg dan W. Hayes pada tahun 1950-an. Kedua ilmuwan tersebut berhasil menyelidiki tentang peristiwa konjugasi pada Escherichia coli yang melibatkan plasmid. Tidak beberapa lama setelah itu, plasmid terbukti merupakan DNA ekstrakromosomal yang menyebabkan resistensi antibiotik pada golongan bakteri enterik dan dapat ditransmisikan antar sel.

Page 3: Genetika mikroba 1

PENGERTIAN PLASMID1. Dale & Park (2004) Plasmid merupakan molekul DNA tambahan atau elemen DNA ekstrakromosomal.

2. Dalam Garner (1991) plasmid merupakan replicon (sebuah unit dari

materi genetik yang mampu melakukan replikasi secara mandiri) yang diwariskan secara stabil (dipertahankan tanpa seleksi tertentu) dan berada di luar kromosom (extra-chromosomal).

Page 4: Genetika mikroba 1

Plasmid hanya dimiliki oleh organisme prokariot dan tidak dimiliki oleh organisme eukariot. Namun karena plasmid merupakan DNA ekstrakromosomal, maka kromosom otonom seperti pada mitokondria dan kloroplas pada sel eukariot sebagian menganggap itu merupakan plasmid karena kromosom sebenarnya terdapat pada inti. Plasmid bakteri secara umum berada di dalam sel sebagai molekul DNA sirkular dengan penyesuaian yang sangat rapi, berkaitan dengan bentuk supercoil dari DNA. Plasmid merupakan DNA ekstra kromosom,plasmid tidak dapat bergabung dengan DNA kromosom.

Page 5: Genetika mikroba 1

FUNGSI PLASMID

Sebagai komponen genetik extrakromosomal, plasmid memiliki beberapa peranan yang cukup penting, baik bagi bakteri yang memiliki plasmid itu sendiri maupun bagi penelitian di bidang genetika. Plasmid menyediakan sebuah dimensi ekstra yang penting terhadap fleksibilitas respon organisme terhadap perubahan lingkungan, baik perubahan itu bersifat antagonis atau berlawanan (misalnya kehadiran antibiotik) maupun yang berpotensi menguntungkan atau baik, misalnya ketersediaan substrat baru.

Page 6: Genetika mikroba 1

Beberapa kegunaan plasmid yang lain bagi bakteri seperti: produksi protein yang berfungsi sebagai zat antimikrobial untuk melawan organisme bakteri yang saling berdekatan misalnya Colicin yang diproduksi oleh E. Coli strain tertentu untuk membunuh bakteri E. Coli yang lain.Plasmid membawa sifat virulensi bagi bakteri.Virulensi adalah : kemampuan suatu mikroorganisme (virus ) untuk menimbulkan penyakit. Plasmid membawa gen-gen yang digunakan oleh beberapa bakteri dalam aktivitas metabolisme seperti fermentasi laktose dan proses biodegradasi dan bioremidiasi.

Page 7: Genetika mikroba 1

Plasmid memiliki peran penting di dalam memberikan kemampuan adaptif yang kuat bagi bakteri.

Plasmid dikenal sebagai vektor dalam teknik rekayasa genetika. Contoh yang cukup popular adalah bakteri penghasil insulin, bakteri ini dihasilkan dengan menanamkan plasmid yang telah di modifikasi dengan disisipi gen pengkode insulin, dengan memiliki plasmid tersebut, bakteri itu mampu memproduksi insulin.

Page 8: Genetika mikroba 1

STUKTUR PLASMIDSebagian besar plasmid memiliki stuktur sirkuler,

namun ada juga plasmid linier yang dapat ditemukan pada mikroorganisme tertentu, seperti Borrelia burgdorferi & streptomyces. Plasmid ditemukan dalam bentuk DNA utas ganda yang sebagian besar tersusun menjadi superkoil (kumparan terpilin). Stuktur superkoil terjadi karena enzim topoisomerase membuat sebagian DNA utas ganda lepas (tidak terikat) selama replikais plasmid berlangsung. Stuktur superkoil akan menyebabkan DNA plasmid berada dalam konformasi yang disebut lingkaran tertutup kovalen atau covalently closed circular (ccc), namun apabila kedua utas DNA terlepas, maka plasmid akan kembali dalam keadaan normal (tidak terpilin) .

Page 9: Genetika mikroba 1
Page 10: Genetika mikroba 1

Plasmid pada E.Coli terdiri atas dua tipe yaitu :

1.CoIE1 berukuran relatif kecil (kurang dari 10 kb) dan terdapat dalam kopian berganda di dalam sel. Replikasi plasmid tipe ini tidak berhubungan dengan proses replikasi kromosomal dan pembelahan sel (oleh sebab itu memiliki jumlah kopian yang banyak), meskipun ada beberapa pengontrol dalam replikasi plasmid.

Page 11: Genetika mikroba 1
Page 12: Genetika mikroba 1

2.Plasmid F yang berukuran lebih besar (> 30 kb),plasmid ini hanya memiliki satu atau dua kopian per sel. Plasmid ini juga dikenal dengan plasmid konjugatif.Pada plasmid type ini replikasinya dikontrol dengan cara yang sama seperti pada kromosom. Karenanya, ketika kromosom diinisiasi untuk bereplikasi, maka replikasi plasmid ini pun akan terjadi. Oleh karena itu plasmid tipe ini tidak bisa diamplifikasi (perbanyakan).

Page 13: Genetika mikroba 1
Page 14: Genetika mikroba 1

Struktur plasmid ColE1. imm: gen untuk memproduksi colicin E1 dan imunitasnya; mob: gen yang mengkode nuklease untuk mobilisasi; rom: gen yang mengkode protein yang dibutuhkan untuk efektivitas jumlah kopian; oriT: origin of conjugal tansfer; oriV: origin of replication.

Page 15: Genetika mikroba 1

Model replikasi plasmid sama dengan kromosom. Banyak plasmid direplikasi sebagai molekul sirkular untai ganda. Replikasi dimulai dari titik yang disebut oriV (vegetative origin, yang membedakannya dengan titik transfer konjugative yaitu oriT) dan prosesnya berasal dari titik ini dalam satu maupun dua arah secara simultan sampai seluruh lingkaran dikopi.

PLASMID UNTAI GANDA

Page 16: Genetika mikroba 1
Page 17: Genetika mikroba 1

PLASMID UNTAI TUNGGAL

Replikasi pada plasmid untai tunggal terjadi pada beberapa bakteri seperti bakteri gram positif yang memiliki plasmid untai tunggal. Model replikasi plasmid untai tunggal dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 18: Genetika mikroba 1
Page 19: Genetika mikroba 1

PLASMID BENTUK LINIER

Plasmid juga memiliki bentuk liner seperti yang dicirikan pada beberapa genus bakteri yaitu Borrelia dan Streptomyces. Gambar berikut menjelaskan bagaimana replikasi plasmid linier pada Borrelia.

Page 20: Genetika mikroba 1

Model replikasi plasmid linier pada Borrelia. Replikasi berawal dari bagian oriC (origin of replication central) membentuk struktur dimerik sirkular. Struktur dimerik sirkular dipotong, sehingga menghasilkan satu plasmid linier yang baru.

Page 21: Genetika mikroba 1

Integrasi dan pemotongan plasmid F. Integrasi terjadi melalui rekombinasi dengan bagian kromosom (a-c). Pemotongan akurat terjadi pada bagian yang sama, tetapi rekombinasi dengan bagian kromosom yang berbeda menghasilkan penggabungan DNA kromosom (pada kasus ini gen lac) ke dalam plasmid (d-e) membentuk sebuah plasmid F’ dan menyebabkan delesi kromosom.

Page 22: Genetika mikroba 1

PENGKLONAAN GEN & APLIKASINYA

Salah satu pendekatan yang banyak diterapkan menggunakan bakteri escherichia coli. E.coli merupakan DNA besar yang melingkar .selain itu E.coli dan banyak bakteri lain memiliki plasmid, moloekul DNA kecil melingkar yang berepliikasi secara terpisah dari kromosom bakteri.

Page 23: Genetika mikroba 1
Page 24: Genetika mikroba 1

CONTOH TRANSGENIK HEWAN DAN TUMBUHAN

• Transgenik merupakan substansi yang telah mengalami modifikasi secara genetik. Produk transgenik telah diubah atau dimodifikasi sifat-sifat ilmiahnya (GMO/ Genetically modified organism). Transgenik digunakan untuk penelitian pada hewan yang bisa diterapkan untuk penanganan penyakit pada manusia, perbaikan hewan dan pembuatan antigen. Beberapa contoh hewan transgenik diantaranya yaitu:

Page 25: Genetika mikroba 1

• Apa itu GMO• GMO adalah mahluk hidup yang telah

ditingkatkan kemampuan genetisnya melalui rekayasa genetis. Secara mudah dapat kamu pahami bahwa dengan rekayasa genetis, ”komponen” mahluk hidup ”dibuah”, disesuaikan, sehingga menjadi lebih unggul, semisal tahan hama, tahan penyakit, dan lebih banyak menghasilkan panen, atau menambah ”gemuk” hewan ternak.

Page 26: Genetika mikroba 1

• Sebagai contoh, tanaman jagung yang mudah terserang hama, melalui rekayasa genetis, dapat di ”silangkan” dengan jenis bakteri yang dapat ”melawan” hama tersebut, sehingga jadi lah tanaman jagung type baru yang tahan hama.

Page 27: Genetika mikroba 1

PENYISIPAN GEN FLUORESENSI PADA BABI

Page 28: Genetika mikroba 1

Terima Kasih