GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

13
MAKALAH ELEKTROMAGNETIKA “GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR” Disusun Oleh: Sang Putu Sanat Kumara 1106139802 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Transcript of GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

Page 1: GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

MAKALAH ELEKTROMAGNETIKA

“GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR”

Disusun Oleh:

Sang Putu Sanat Kumara 1106139802

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

2012

Page 2: GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

I. PendahuluanStasiun pembangkitan tenaga listrik merupakan salah satu sarana dalam sistem

tenaga listrik yang cukup memegang peranan penting. Stasiun pembangkit tenaga listrik tersebut dapat berupa generator yang digerakkan oleh tenaga gas, uap, air, diesel dan lainnya. Hal utama dalam pengadaan sistem tenaga listrik adalah bagian dari pembangkitnya atau dalam hal ini adalah generator listriknya. Apabila suatu sistem pembangkit terganggu maka seluruh sistem pembangkit listrik akan terhenti pengoperasiannya. Hal inilah yang menyebabkan pentingnya peranan generator dalam sistem tenaga listrik. Dan salah satu jenis generator yang digunakan dalam sistem tenaga listrik adalah generator sinkron.

Sebelum membahas tentang generator sinkron, terlebih dahulu kita mengetahui tentang generator listrik. Generator listrik adalah suatu mesin listrik dimana dalam proses kerjanya melakukan pengkonversian energi dari energi mekanik ke energi listrik. Generator listrik dan motor listrik mempunyai kesamaan, yaitu sama-sama memanfaatkan induksi listrik yang terjadi di dalam kedua perangkat/sistem. Akan tetapi fungsi dari kedua sistem tersebut berbeda, dimana motor listrik melakukan konversi energi listrik menjadi mekanik.

II. Definisi Generator SinkronGenerator sinkron merupakan salah satu jenis generator listrik dimana terjadi

proses pengkonversian energi dari energi mekanik ke energi listrik, (sama seperti generator listrik) yang dihasilkan oleh putaran kumparan rotor yang memotong suatu medan elektromagnetik yang dihasilkan di stator sehingga kemudian menyebabkan timbulnya energi listrik. Induksi elektromagnetik yang terjadi dalam generator merupakan bentuk aplikasi nyata dari Hukum Faraday yang menyatakan:

1. “Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari sebuah medan magnetik (flux) yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi”.

2. “Perubahan flux magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut”.

Sedangkan jika dijabarkan dengan persamaan matematisnya, persamaannya adalah sebagai berikut:

.................................(1)

dimana,: tegangan induksi elektromagnetik (GGL induksi)

N : jumlah lilitan

: laju perubahan fluks magnetik (wb/s)

Keterangan : Nilai atau tanda minus (-) pada lilitan merupakan bentuk penerapan dari Hukum Lenz yang mengatakan:

“Ggl Induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetiknya berlawanan dengan sumber perubahan fluks magnetik“.

Page 3: GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

Sedikit tambahan, pada medan magnetik yang mengalami perubahan terhadap waktu, sering disebut menimbulkan elektromotansi (tegangan gerak listrik). Elektromotansi ini sendiri merupakan tegangan yang ditimbulkan oleh konduktor yang bergerak dalam medan magnetik atau dari medan magnetik yang mengalami perubahan, seperti yang dinyatakan dalam persamaan (1) diatas.

Gambar 2.1 Prinsip Hukum Faraday

III. Konstruksi Generator SinkronGenerator sinkron mempunyai 2 bagian utama, yaitu bagian diam yang

dinamakan stator dan bagian bergerak yang dinamakan rotor.

Gambar 3.1 Konstruksi Generator Sinkron

a. Bagian Diam (Stator)Bagian dalam pada generator atau dinamakan dengan stator terdiri dari

beberapa bagian, yaitu:1. Inti Stator

Bentuk dari inti stator berupa cincin-cincin laminasi yang diikat serapat mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current loses). Pada

Page 4: GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

inti ini terdapat untuk mengatur menempatkan konduktor dan mengatur arah medan magnetnya.

2. Belitan StatorBelitan stator terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat didalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk mendapatkan tegangan induksi.

3. Alur StatorMerupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator ditempatkan.

4. Rumah Stator (Housing)Merupakan bagian dari stator yang terbuat dari besi tuang yang berbenntuk silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu dalam proses pendinginan pada saat generator dijalankan.

b. Bagian Bergerak (Rotor)Rotor adalah bagian dari generator yang bergerak atau berputar. Antara

rotor dan stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari 2 bagian utama, yaitu:1. Inti Kutub2. Kumparan Medan

Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti motor yang berfungsi sebagai jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet. Pada kumparan magnet, terdapat 2 bagian, yaitu bagian penghantar sebagai jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus benar-benar baik dalam hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang tinggi dan ketahanannya akan gaya sentrifugal yang besar.

IV. Prinsip Kerja Generator SinkronSecara prinsip, generator sinkron memiliki kumparan rotor yang berfungsi

sebagai pembangkit kumparan medan magnet yang terletak di antara kutub magnet utara dan dan selatan yang diputar oleh suatu penggerak. Hasil perputaran tersebut kemudian akan menimbulkan medan magnet berupa fluks. Fluks yang timbul ini bersumber dari suatu sumber AC yang memiliki fungsi sinusoidal sehingga arah putaran dari fluks ini akan berganti setiap setengah (1/2) periode.

Putaran fluks yang berganti-ganti arah tersebut kemudian akan memotong kumparan stator sehingga pada stator akan timbul gaya gerak listrik (GGL). Gaya gerak listrik tersebut, akibat pengaruh dari induksi fluks putar yang memiliki sumber AC, juga akan bersifat bolak-balik, yang berarti bahwa berputar dengan kecepatan sinkron terhadap penggerak kecepatan mula-mula atau awal.

IV.1 Dasar-dasar Pembangkitan Generator SinkronPada pembangkitan generator sinkron, terdapat 3 hal mendasar yang

perlu diketahui, antara lain:1. Lilitan yang berputar dengan putaran konstan pada alur medan magnet

homogen.2. Lilitan yang dalam keadaan diam pada suatu medan magnet homogen

yang berputar konstan.

Page 5: GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

3. Prinsip induksi heteropolar (asiklis).Pada prinsip pembangkitan induksi heteropolar (asiklis) menjelaskan

bahwa apabila sepotong kawat bereda dalam medan magnet diputar pada sumbunya, maka kawat tersebut akan memotong garis-garis gaya sehingga fluks yang dilingkupinya sebesar:

Menurut hukum Faraday,

sehingga akan diperoleh persamaan:

lalu karena , maka persamaan menjadi:

dimana bila , maka

dan jika , maka .

Apabila prinsip-prinsip tersebut diatas diterapkan terhadap kumparan, dimana kumparan merupakan gabungan dari sejumah belitan kawat, maka persamaan diatas akan dapat dimodifikasi menjadi:

yang kemudian dapat ditulis ulang menjadi:

dimana,N : jumlah lilitan

: kecepatan putaran (rad/s): besar fluks medan (weber): GGL induksi yang dibangkitkan pada sejumlah N lilitan kawat

IV.2 Medan Magnet pada Generator SinkronMedan magnet pada generator sinkron terdiri dari 2 macam, yaitu

Medan Utama dan Medan jangkar. Medan utama adalah medan yang mempengaruhi kerja dari generator sinkron. Medan utama terdiri lagi menjadi 2 macam, yaitu Magnet Permanen dan Elektromagnet. Magnet permanen merupakan medan magnet yang daya magnetisnya tidak dapat diatur dalam suatu batasan tertentu dan secara berangsur-angsur

Page 6: GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

mengalami perlemahan. Sedangkan elektromagnet merupakan medan magnet dimana daya magnetisnya dapat diatur dalam suatu batasan tertentu.

Medan jangkar adalah medan magnet yang ditimbulkan oleh belitan yang terdapat pada stator, sehingga sering disebut juga medan stator. Medan ini timbul sebagai hasil superposisi dari medan AC yang berasal dari tiga kumparan stator. Tiga kumparan stator ini mewakili masing-masing fasa dari arus bolak-balik, yaitu R, S dan T. Sumbunya membentuk

sudut sebesar dan arus yang berbeda fasa sebesar . Kecepatan dan

arah perputaran sama dengan medan utama, sehingga keduanya dapat disuperposisikan. Besarnya putaran ini dapat diketahui berdasarkan:

atau

dimana,n : jumlah putaran per menitf : frekuensi AC yang dipergunakanp : jumlah kutub120 : besarnya perbedaan fasa di antara kutub sumbu

IV.3 Tegangan yang Diinduksikan Generator SinkronBesar gaya listrik yang diinduksikan oleh kumparan stator per fasa

adalah:

dimana,: gaya gerak listrik induksi kumparan stator

f : frekuensi output generatorM : jumlah kumparan per fasakd : faktor distribusi

: fluks magnet per kutub per fasa

dapat dinyatakan pula bahwa, , dimana z adalah jumlah konduktor

seluruh slot per fasa. Maka persamaan dapat ditulis ulang menjadi:

dimana,

IV.4 Reaksi Jangkar Generator SinkronSaat generator sinkron bekerja pada beban sama dengan nol, tidak ada

arus yang mengalir dalam kumparan jangkar (stator). Sehingga yang ada pada celah udara hanya fluks arus medan motor. Namun jika generator sinkron diberi beban, arus jangkar akan mengalir dan membentuk fluksi jangkar. Fluks jangkar ini kemudian mempengaruhi fluks arus medan dan

Page 7: GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

akhirnya menyebabkan perubahan harga tegangan terminal generator sinkron. Reaksi ini dikenal dengan reaksi jangkar seperti diilustrasikan pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Model reaksi jangkar

Keterangan:a. Arus jangkar (I) sefasa dengan GGL (E). Jenis beban resistif, dimana

tegak lurus dengan .b. Arus jangkar (I) terdahulu dari GGL (E). Jenis beban kapasitif,

dimana memperkuat , sehingga terjadi penguatan kemagnetan.c. Arus jangkar (I) terbelakang dari GGL (E). Jenis beban induktif,

dimana memperlemah , sehingga terjadi pelemahan kemagnetan.

Pengaruh yang ditimbulkan masing-masing reaksi jangkar tergantung kepada beban dan faktor daya beban, yaitu:1. Untuk beban resistif 2. Untuk beban induktif murni 3. Untuk beban kapasitif murni 4. Untuk beban tidak murni (kapasitif dan induktif)

IV.5 Efek Perubahan Beban pada Generator yang Bergerak SendiriBertambahnya beban yang ditampung oleh generator identik dengan

bertambahnya daya nyata atau daya reaktif yang mengalir dari generator. Maka pertambahan beban akan menambah arus saluran yang mengalir dari generator, kemudian pertambahan arus saluran ini akan mempengaruhi nilai tegangan terminal Vt. Hal yang berpengaruh terutama oleh faktor beban, seperti pada gambar 4.2.

Page 8: GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

Diperlihatkan diagram fasor untuk penambahan beban dengan faktor daya tertinggal, faktor daya satu dan faktor daya terdahulu, dimana Vt’ adalah tegangan terminal setelah beban dengan faktor daya yang sama ditambahkan, dan Vt menyatakan tegangan terminal pada saat awal.

(a) Beban Induktif

(b) Beban Resistif

(c) Beban Kapasitif

Gambar 4.2 Diagram Fasor Penambahan Daya

Terlihat bahwa untuk beban induktif, pertambahan beban akan mengurangi besar tegangan terminal, sehingga tegangan terminal akan mengecil. Sedangkan pada beban resistif ditambahkan, maka tegangan terminal juga akan mengecil akan tetapi sebaliknya, jika beban kapasitif ditambahkan maka tegangan terminal cenderung membesar.

Pada kondisi normal, untuk menjaga tegangan terminal agar tetap konstan meskipun beban berubah, maka dapat dilakukan dengan mengatur nilai , karena . Maka dapat dijaga konstan dengan mengatur nilai fluksi. Nilai fluksi tentu dipengaruhi oleh arus medan , bertanbahnya akan menambah fluksi, begitu juga sebaliknya. Beban yang dilayani generator selalu berubah-ubah, selain besarnya juga faktor dayanya. Hal ini menuntut penentuan arus eksitasi yang sesuai dengan faktor dayanya sehingga dapat menghasilkan tegangan terminal generator yang stabil.

Page 9: GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

Dibawah ini merupakan gambar kurva hubungan antara arus jangkar dan arus medan untuk tiga jenis faktor daya, dalam hal ini tegangan

generator yang dipakai memiliki tegangan kerja 24 kV dan daya 400 MVA.

Gambar 4.3 Kurva Arus Jangkar vs Arus Medan untuk 3 faktor daya

Terlihat untuk arus beban yang sama, maka arus medan yang harus diberikan berbeda-beda tergantung pada faktor daya beban. Maka dapat disimpulkan, untuk generator yang bekerja sendiri:1. Daya yang disuplai generator sesuai dengan kebutuhan beban.2. Pengaturan arus medan akan mempengaruhi besar nilai tegangan

terminal.

V. KesimpulanDari pemahaman yang dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:1. Generator sinkron adalah mesin listrik yang berfungsi untuk mengkonvesi

energi mekanik menjadi energi listrik. Pembangkitan dari generator sinkron sama dengan generator listrik, yaitu memanfaatkan tenaga luar seperti air, uap, diesel dll.

2. Generator sinkron, generator listrik dan motor listrik mempunyai kesamaan, yaitu memanfaatkan induksi elektromagnetik yang terjadi didalamnya sesuai dengan hukum Faraday.

3. Saat generator bekerja dengan beban nol, maka tidak ada arus yang emngalir pada kumparan jangkar (stator) generator. Sehingga generator tidak akan bekerja. Sebaliknya, jika generator sinkron diberi beban, arus jangkar akan mengalir dan membentuk fluks jangkar. Fluks jangkar ini kemudian mempengaruhi fluks arus medan dan akhirnya menyebabkan perubahan harga tegangan terminal generator sinkron. Reaksi jangkar pada generator ini berbeda-beda, tergantung dari jenis beban yang diberikan (resistif, induktif atau kapasitif).

Page 10: GENERATOR SINKRON DAN PENGARUH JENIS BEBAN TERHADAP TEGANGAN TERMINAL PADA GENERATOR

4. Masing-masing jenis beban pada generator tersebut akan mempengaruhi karakteristik dari tegangan terminal pada generator.