Generasi Muda Bangsa

8/16/2019 Generasi Muda Bangsa

1/6

GENERASI MUDA BANGSA, DALAM SEBUAH KACAMATA “PRAMISME”

Indonesia, bangsa dunia ketiga yang terletak di Asia Tenggara, memiliki banyak sekali

epos-epos historia, beribu manifestasi agama budaya, dan sejarah humanisme yang sangat

menarik untuk di pelajari, di mengerti, di cintai dan di tarik sebuah konklusi pasca evaluasi besar

dari proses dialetika yang tersebar di dalam pergulatan sejarahnya. Seakan telinga dunia selalu

mendengar nama Indonesia, seolah begitu dekat dan mengenal negri ini tanpa tahu secara

komperehensif mengenai “apa itu Indonesia, yang selalu dikenal sebagai partisi eksponen

eksponen geografis laiknya “!ali, “!unaken, ataupun “ "ogja. Seolah berbicara tentang

Indonesia tentunya tidak bisa lepas dari kacamata heroisme masa lalu yang selalu terngiang

untuk di bangkitkan lagi oleh pundak pemuda-pemudi bangsa dengan langkah yang didikte dan

di kotak kotakan oleh generasi tua. Sebuah anomali gejala sosial tentunya jika kita melihat

pernyataan di atas dalam kacamata pandangan postmodern abad ini. Tulisan ini kubuat untuk

menyuarakan subjektifitas analisaku terhadap fakta yang ada didepanku, seperti kata #asjid $%&,

demokrasi akan selalu menimbulkan kegaduhan publik, ataupun retorika Tere 'iye “demokrasi

bukanlah untuk orang bodoh $(&.

)alimat-kalimat di atas semestinya sudah bisa sedikit banyak membantu pembaca untuk

mengetahui kemana arah tulisan ini nantinya. *ramoedya Ananta Toer telah berbicara bah+a

sejarah modern Indonesia selalu di a+ali dan di pelopori oleh generasi muda bangsa $&, mereka

yang layak menyandang “gelar pemuda-pemudi Indonesia. *redikat ini, menurut *ram bukan

didasarkan pada batasan-batasan kuantitatif umur, namun lebih menekankan pada pemahaman

mengenai “semangat kepemudaan Indonesia. *remis $pernyataan *ram di atas tadi& ini mari kita

jadikan suatu bahan dasar berpikir sebagai tesis major, pendasaran ini bukan semata mata karena

asumsi ketokohan, namun kita harus mampu melihat secara material bah+a *ram bisa

memberikan dikotomi baru tersebut dengan membaca situasi negeri ini dari a+al abad ( an

sampai yang relatif kekinian $karena *ram mele+ati masa kolonial hingga permulaa milenium

baru&. Tanpa banyak bicara kita bisa melihat begitu banyak bukti konkrit dari tahun tahun *ram

mulai nalar sebagai manusia seutuhnya sampai dia mati ( lalu.

Sumpah pemuda %/(0, pergerakan revolusioner oleh Tan 1alaka $2& dan teman teman

sayap kirinya, gerakan propaganda media ba+ah tanah oleh *erhimpunan Indonesia generasi

baru di !elanda, *roklamasi, Agresi %/2/, Trikora, maupun aksi-aksi pemuda lainya sampai pada


2/6

medio %//0 yang di anggap paling kontemporer merupakan bukti tak terbantahkan dari

pernyataan *ram yang kita jadikan *remis 1ajor diatas. 3olongan pemuda pemudi diatas

merefleksikan sebuah kekuatan potensial yang besar dalam menentukan berjalanya sejarah suatu

bangsa tentunya tanpa menganggap hal ini merupakan analisis filsafat historisisme $yang di

anggap gagal disebut sebagai suatu disiplin ilmu& $4&. *emuda dan pemudi Indonesia modern

menurut *ram merupakan sebuah produk kolonialisme yang memiliki kesadaran dan integritas

tinggi dalam membangun sebuah bangsa dan negara seutuhnya terlepas dari definisi apapun yang

digunakan.

1ari kita melakukan perlebaran pemahaman mengenai klausul tesis yang sudah diajukan

diatas, sebagai salah satu eksponen bangsa yang dinamis sudah seharusnya pemuda dan pemudi

Indonesia memiliki kapasitas kapasitas yang selalu upgrade dan progrresif terhadap

perkembangan jaman, dan tidak akan pernah bisa kehilangan identitasnya sebagai eksponen

bangsa Indonesia di tengah dinamika pergantian era. Tidak berarti bah+a pemuda Indonesia yang

ada sekarang harus melulu akademisi kampus ataupun orang orang yang selalu berada dalam

tahap dan posisi mempertarungkan +acana intelektualitas, karena generasi hori5ontal yang

komposisinya hanya petarung +acana tanpa ada “jenderal-jenderal lapangan teknis tidak akan

mampu menghadapi dinamika era yang terasa begitu massif. Sebuah generasi hori5ontal yang

disebut *ram sebagai “pemuda merupakan kompisisi ideal anatara petarung +acana dan

jenderala lapangan teknis yang taktis tanpa adanya fanatisme primordial di dalamnya.

6amun jika menilik secara kasat mata di luar sana, banyak sekali golongan pemuda

bangsa ini yang megalami sebuah degradasi kualitas semua lini kehidupan, sebuah kondisi yang

disebut krisis multidimensional $&. 7enomena ini merupakan bentuk antitesis dari tesis major

*ram. *emuda yang digadang gadang sebagai pelaku utama perubahan jaman dari era ke era

de+asa ini malah dalam kondisi yang sebaliknya, mengalami destruksi kualitas dan dekonstruksi

intelektualitas negatif oleh era yang ada. 1unculnya pola pikir pragmatis dan instan, tingginya

konsumerisme generasi muda, maraknya style hidup hedonis, hilangnya nasionalisme yang

dibangun di atas primordialisme, serta lahirnya generasi anti kritik sekaligus ahistoris merupakan

bukti konkrit dari analisaku terhadap kondisi kekinian pemuda Indonesia.

)ita lanjutkan penjabaran fenomena diatas dengan analisi subjektif ku, )onsumerisme

pemuda de+asa ini mau tidak mau harus di akui adanya. Timbulnya sifat ini menurutku


3/6

merupakan suatu hal niscaya ketika kapitalisme yang di sebut 1ar8 sebagai sistem ekonomi

yang membelenggu kaum proletar$9&. )etika diterapkan oleh !orjuasi global hal ini menjadi

primer causa matinya borjuasi lokal. 7enomena ini akan menyebabkan perubahan paradigma

pemuda Indonesia dimana mereka akan melihat bah+a proses penyajian, perputaran dan produk

kapital dari para !orjuasi global lebih menarik ketimbang para borjuasi lokal yang memegang

peranan penting sebagai lumbung ketahanan ekonomi nasional. Timbulnya konsumerisme juga

terjadi secara simultan dengan munculnya pragmatism dan budaya instan. )emunculan bersama

budaya destruktif ini sebenarnya analog dengan konsep spesies kunci pada ekosistem biologi, di

mana satu spesies memegang peranan penting sebgai trigerr $pemicu& kehadiran spesies lain.

6ah, disini kita bisa menganalogikan bah+a munculnya konsumerisme atau salah satu budaya

destruktif derivat kapitalisme lainya akan memicu munculnya budaya yang lain dengan segera.

Atau dengan kata lain semuanya saling terkait dengan adanya proses kapitalisme praktis tanpa

filter. Selain faktor penyebab dari bukti bukti konkrit terhadap kemunduran pemuda Indonesia

de+asa ini, kita seharusnya juga melihat faktor : lain dalam perjalanan sejarah Indonesia pasca

jatuhnya Soekarno. ;a, hancurnya re5im Soekarno dan bangkitnya re5im Soeharto merupakan

sautu variabel yang tidak bisa di pungkiri sebagai faktor : tersebut. >? dan *ancasila dan penetapan >> represif lainya yang

mengkondisikan pemuda bangsa ini untuk terlena di tambah fakta fakta semu tentang kemajuan

pelita tanpa di ketahui efek destruktif di dalamnya. *erlu di garis ba+ahi bah+a bangkitnya

re5im Soeharto ni sebagi fakto : ini bukan merupakan alasan konseptual terkait kemunduran

generasi muda bangsa ini namun #e5im ini merupakan instrumen utama masuknya kapitalisme

global tanpa filter yang memadai oleh para !orjuasi global. )arena via re5im inilah komplotan

!orjuasi global tersebut “mencangkokan kapital mereka kepada bangsa prematur ini. !angsa

yang disebut oleh Tan malaka bangsa yang baru belajar menginsyafi manifestasi ideologi mereka

sendiri yang di rumuskan oleh angkatan %/(0 $*ancasila, dan segala derivatnya&. Tentu saja hal

yang mudah bagi mereka menginfiltrasi bangsa yang masih “prematur ini.


4/6

1enarik kita lihat kondisi Indonesia kontemporer, bangsa yang di bangun ntuk merdeka

oleh mereka angkatan %/(0 dengan masa pembasisan “pre take off yang relatif singkat. "ika di

anggap Aceh baru di kuasai !elanda %/%4, maka “#epublik Indonesia di siapkan hanya dalam

+aktu tahun. Suatu jangka +aktu yang relatif singkat untuk kasus menyiapkan sebuah negara

berdaulat seutuhnya. *encapaian yang mirip dengan generasi muda "epang yang mampu

mengejar dan sejajar dengan "erman sebagai “guru pasca pembukaan politik isolasi diri sebelum

restorasi 1eiji. 6amun bedanya *emuda Indonesia hanya mampu mepertahankan semangat

progresif revolusionernya selam ( tahun. 7akta sejarah yang mecengangkan dan menyedihkn

tentunya.

"ika kita sudah melakukan penjabaran abstrak dari tesis dan antitesis di atas maka kali ini

aku akan sedikit menyajikan sintetis baru mengenai langkah apa yang harus di tempuh bangsa ini

ke depanya. *ertama langkah normatif preventif tentunya pilihan pertama oleh sebagian stake

holders yang berdiri dalam ranah ini dan unsur unsur lainya yang tertarik untuk membantu.

1enurutku dengan kondisi pragmatis Indonesia yang masih semifeodal ini dalam basis

@)*'SS!>?=A6)A1 kenegaraanya maka kita perlu menghapus adanya semangat

feodalisme jaman kuno yang masih melekat dalam sanubari pemuda Indonesia yang kembali di

tanamkan oleh Soeharto, konkritnya adalah seperti ini, saat budaya feodal masih melekat pada

pemuda bangsa ini tentu saja saat kapitalisme sudah mulai menginfiltrasi para “tuan feodal

maka hal ini akan memberikan ekses negatif yang besar kepada para ba+ahan tuan tuan feodal

tersebut, sehingga kapitalisme akan menjamur bak ledakan spora dalam reproduksi massal fungi,

karena tipe masyarakat feodal akan selalu Bsendhiko da+uh kanjeng gusti, maka budaya budaya

feodal ini sudah seharusnya dimusnahkan secepatnya demi mencegah menjangkitnya kapitalisme

via budaya feodal yang sudah ratusan tahun lamanya bercokol. 'angkah normatif preventif

berikutnya adalah pendidikan keluarga yang menanamkan pembentukan identitas permanen dan

semangat individualitas yang di pagari dengan nilai sosiohumanisme secara terprogram. *ram

sudah mengatakan beberapa tahun yang lalu sebelum kematianya, bah+a kemunduran *emudaIndonesia dalam mempertahankan ke- Indonesia-anya karena faktor tidak adanya keberanian

memperlihatkan identitas ke Indonesiaanya dan tipisnya semangat individualitas untuk

menunjukan kemampuan dirinya secara personal. #endahnya kapasitas *emuda Indonesia di

konteks tersbut merupakan minimnya kesadaran keluarga Indonesia bah+a kedua hal tersebut

sangat urgent untuk kelangsungan sebuah generasi penerus bangsa. Ini tercermin dari kondisi


5/6

masyarakat kita yang hanya berani “berkoar jika hanya dalam suatu kelompok, hasilnya ya

seperti yang marak terjadi sekarang ini ta+uran anatar desa, anatar pelajar dan mahasis+a,

bahkan antar anggota parlemen, namun akan merasa inferior ketika bersanding dan berkompetisi

dengan bangsa lain. 1enurut hematku, penanaman hal tersebut akan sangat efektif dalam

mengatasi adanya konsumerisme dll yang telah menumpulkan taji pemuda Indonesia di mata

dunia, karena mereka $pemuda Indonesia& akan memiliki pegangan yang kuat dalam

kehidupanya berbangsa dan bernegara $*ancasila dll& dan filter yang ketat dari semanagat

individual mereka, sehingga tidak akan mudah tergoda dengan gaya hidup kekinian yang

destruktif bagi generasi muda Indonesia.

'angkah taktis kurative dari permasalahan ini sejatinya kita bisa mengadaptasi langkah

yang di tempuh "erman dalam meminimalisirkan efek destruktif kapitalisme murni yang telah di

analisis secara tajam dan komperehensif oleh )arl 1ar8 $/&. Tentunya adaptasi ini disesuaikan

dengan keadaan geopolitik dan aspek sosial humaniora lainya di Indonesia. "erman pasca =itler

memang bangkit secara ekonomi politik dengan sokongan kapitalisme yang ada, namun mereka

juga menyadari bah+a kapitalisme memiliki ekses negatif yang sama besarnya dengan

manfaatnya, maka beberapa pemuda "erman pra Angela 1erkel merekonstuksi pandangan elit

elit pemuda "erman dan menyadarkan mereka tentang hal tersebut. 1ereka yang sadar ini

kemudian menyeleksi sendiri rekan rekan mereka, mana rekan mereka yang masih mampu

melakukan filtrasi ekses negaif terhadap kapitalisme murni dan mana yang sudah termakan oleh

ekses negatif tersebut. *emuda yang terseleksi itulah yang mereka dudukan dalam kursi

pemerintahan maupun posisi strategis lainya dalam pengelolaan sebuah negara. 1ekanisme ini

juga mereka lakukan terhadap generasi di ba+ahnya, dengan kata lain pemuda "erman

melakukan mekanisme seleksi generasi secara vertikal dan hori5ontal secara simultan.

'angkah selanjutnya yang patut di coba adalah cara )uba dan negara negara Amerika

'atin. *emuda pemuda tersebut berinisiatif membentuk aliansi dengan berbagai eksponen bangsa

lainya seperti borjuasi lokal, kalangan religius di negaranya, mahasis+a dan pelajar, bahkan

rakyat proletariat dan menentukan musuh bersama mereka adalah ekses ekses negatif dari

kapitalisme murni yang diterapkan secara massif oleh elit politik mereka tanpa memperdulikan

keadaan negeri mereka sendiri. 1ereka menggunakan metode aksi massa yang massif untuk

memaksa pemerintah mendengarkan dan menerima tuntutan mereka. Aku rasa cara ini juga


6/6

cukup relevan jika di terapkan di Indonesia karena kemiripan kondisi geopolitik dan aspek sosial

lainya antara Indonesia dengan negara negara Amerika 'atin tersebut.

#eferensi

%. A5i5, #asjid. ?emokrasi dan )egaduhan *ublik. 'p@S, %//.

(. Tere, ?ar+is 'iye. (%. 6egeri *ara !edebah. 3ramedia *ustaka >tama. "akarta

. Ananta, *ramoedya Toer, Andre Cltchek, #ossie Indira. (. *ATD Saya Terbakar

Amarah Sendirian. Tanpa penerbit.

2. 1alaka, Tan. (%2. ?ari *enjara ke *enjara. #essist !ook. ;ogyakarta.

4. *opper, )arl '.. %/%. 3agalnya =istorisisme. '*@S. "akarta.. #o8borough, Ian. %/9/. Teori Teori )eterbelakangan. '*@S. "akarta.

9. 1ar8, )arl. (%2. 1anifesto *artai )omunis. >ltimus. !andung.

0. =erlambang,

Generasi Muda Bangsa

Documents

Transcript of Generasi Muda Bangsa