gede1

6
Syarat-Syarat Berprofesi Sebagai Pengacara Pada zaman sekarang, banyak keluhan tentang adanya para pengacara yang tidak memenuhi standar agama dan tidak memiliki kriteria yang diharapkan. Karena itu, penting sekali kita mengetahui syarat-syarat sebagai pengacara dalam Islam dan kewajiban mereka: 1. Mengetahui hukum-hukum syar’i Seorang pengacara sejati harus memiliki ilmu tentang hukum- hukum syar’i seputar mu’amalah baik yang berkaitan tentang pernikahan, kriminal, pengadilan, dan sebagainya. Sebab, bila tidak demikian maka dia akan lebih banyak merusak daripada memperbaiki. Ibnu Abdi Dam (642 H) menjelaskan faktor tentang tujuan dia menulis kitab tentang adab-adab seorang hakim, “Tujuan inti dari memaparkan masalah ini agar mudah diketahui oleh para pengacara yang merupakan wakil dari hakim dalam menyelesaikan persengketaan hukum.” [13] 2. Adil dan terpercaya Seorang pengacara harus memiliki sifat amanat, menjaga rahasia, dan adil, karena dia mengemban kepentingan kaum muslimin yang telah memberikan kepercayaan mereka kepada para pengacara.[14] 3. Pria Seorang pengacara harus pria sebab dia akan sering berurusan dengan banyak lelaki baik hakim, saksi, terdakwa, dan sebagainya, dan sering tinggal di kantor pengacara dan kantor persidangan, padahal semua itu bertentangan dengan tugas seorang wanita yang sejatinya tetap tinggal di rumah, menunaikan tugas rumah, merawat anak-anak, dan tugas-tugas mulia lainnya. Cukuplah profesi ini ditangani oleh kaum pria

description

gdg

Transcript of gede1

Page 1: gede1

Syarat-Syarat Berprofesi Sebagai PengacaraPada zaman sekarang, banyak keluhan tentang adanya para pengacara yang tidak memenuhi standar agama dan tidak memiliki kriteria yang diharapkan. Karena itu, penting sekali kita mengetahui syarat-syarat sebagai pengacara dalam Islam dan kewajiban mereka:

1.  Mengetahui hukum-hukum syar’i

Seorang pengacara sejati harus memiliki ilmu tentang hukum-hukum syar’i seputar mu’amalah baik yang berkaitan tentang pernikahan, kriminal, pengadilan, dan sebagainya. Sebab, bila tidak demikian maka dia akan lebih banyak merusak daripada memperbaiki.

Ibnu Abdi Dam (642 H) menjelaskan faktor tentang tujuan dia menulis kitab tentang adab-adab seorang hakim, “Tujuan inti dari memaparkan masalah ini agar mudah diketahui oleh para pengacara yang merupakan wakil dari hakim dalam menyelesaikan persengketaan hukum.” [13]

 2. Adil dan terpercaya

Seorang pengacara harus memiliki sifat amanat, menjaga rahasia, dan adil, karena dia mengemban kepentingan kaum muslimin yang telah memberikan kepercayaan mereka kepada para pengacara.[14]

3.  Pria

Seorang pengacara harus pria sebab dia akan sering berurusan dengan banyak lelaki baik hakim, saksi, terdakwa, dan sebagainya, dan sering tinggal di kantor pengacara dan kantor persidangan, padahal semua itu bertentangan dengan tugas seorang wanita yang sejatinya tetap tinggal di rumah, menunaikan tugas rumah, merawat anak-anak, dan tugas-tugas mulia lainnya. Cukuplah profesi ini ditangani oleh kaum pria saja[15]. Sebab itu, dalam undang-undang sebagian negara kafir pun ada larangan pengacara dari kaum wanita.[16]

Pengacara yang Tidak Lulus SensorAda beberapa hal yang dapat menghalangi seorang pengacara untuk lulus menjadi pengacara ideal, di antaranya:

1.  Bertujuan untuk menyakiti musuh

Hal itu dilarang karena tidak boleh bagi kita untuk menyakiti sesama muslim. Alloh berfirman:

﴿ ��ا ن ب�ي م ��ا ن ث ب�� و� ��ا ن ـ� و� ث� م� م�وا� و� و� ث� ٱ �ب �و و� م�وا� و و� ث! ٱ وا ب" ثي و# ب� ب$ ـ� و� ب ث% م� ث& و�ٱ و' ب�ي ب ث% م� ث& ٱ و) م(� ث% م* و' ب+* & و ﴾٥٨و�ٱ

Page 2: gede1

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (QS. al-Ahzab [33]: 58)

Oleh karena itu, apabila pengacara memiliki permusuhan pribadi dengan lawannya maka tidak boleh ia menjadi pengacara (pada kasus tersebut) karena dia akan berusaha untuk menyakitinya dan meluapkan dendamnya kepada orang tersebut kecuali bila dia (musuhnya) ridho.[17]

2.  Suka Berbelit-belit

Apabila ada seorang pengacara yang dikenal berbelit-belit sehingga mengutarakan hal-hal yang tidak ada kenyataannya dengan tujuan untuk memperpanjang masalah dan menyakiti lawan, maka dia tidak boleh diangkat sebagai pengacara.[18]

3.  Bila Hakim Pilih Kasih Kepadanya

Apabila ada indikasi kuat bahwa hakim akan pilih kasih kepadanya baik karena hubungan kerabat atau hubungan kawan dekat dan sebagainya maka tidak boleh sebagai pengacara dalam kasus tersebut. Oleh karenanya, Syaikh Muhammad bin Ibrohim alu Syaikh berpendapat bahwa hendaknya hakim tidak menjadi hakim dalam kasus yang pengacaranya adalah anaknya sendiri.[19]

4.  Sebagai Penggugat dan Pembela dalam Satu Kasus

Masalah ini diperselisihkan oleh ulama, namun pendapat terkuat adalah tidak boleh karena hal itu kontra, bagaimana dia menjadi penggugat dan dalam waktu yang sama dia menjadi pembela?! Ini adalah madzhab Hanafiyyah dan pendapat yang kuat dalam madzhab Syafi’iyyah.[20]

Kewajiban PengacaraAda beberapa kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pengacara:

1.  Melaksanakan Tugas

Kewajiban pengacara adalah melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dan tidak melampuinya, karena dia adalah wakil dari seorang yang telah mewakilkannya.[21]

2.  Menghormati Majlis Pengadilan

Pengacara harus beradab dan menghormati sidang pengadilan baik kepada hakim, terdakwa, dan saksi. Dia berkata sopan kepada mereka dan tidak mengeluarkan kata-kata yang kotor[22]. Dan tidak mengapa untuk menyebutkan tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya sekalipun dengan menyifati penuduh dengan kezaliman karena hal itu bukanlah termasuk ghibah yang terlarang.[23]

Page 3: gede1

3.  Memenuhi Panggilan Mahkamah Pengadilan

Pengacara harus segera untuk memenuhi panggilan mahkamah pengadilan ketika diminta datang dalam waktu yang ditentukan seraya menghadirkan data-data dan dokumen yang diperlukan. Semua itu dengan keterangan yang jelas dan data yang komplet. Janganlah dia berbelit-belit dan mempersulit jalannya sidang karena hal itu hanya akan memperuncing masalah.[24]

4.  Menjunjung Tinggi Kejujuran

Pengacara harus menjunjung tinggi kejujuran. Tugasnya adalah membela kebenaran dan tidak boleh baginya untuk membela kebatilan dan kesalahan. Seandainya seseorang memberikan keterangan-keterangan yang bohong maka tidak boleh sang pengacara menyembunyikannya, tetapi harus menjelaskan fakta sesungguhnya dengan jujur dan adil.[25]

5.  Mencurahkan Tenaganya

Pengacara harus berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan tugasnya baik membantah tuduhan, menyampaikan bukti, atau membela hak. Tidak boleh dia menipu atau memberikan keterangan sebelum waktunya yang sesuai atau mengakhirkannya dari waktu yang sesuai.[26]

6.  Menjaga Rahasia

Apabila ada hal-hal yang seharusnya dirahasiakan maka tidak boleh pengacara membongkarnya, apalagi hal-hal yang berkaitan dengan pribadi rumah tangga atau menyebabkan kerusakan di masyarakat.[27]

7.  Memiliki kantor atau rumah yang mudah diketahui

Tujuannya, jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh hakim atau terdakwa maka dengan mudah dapat dihubungi[28]. Dan hal itu pada zaman sekarang sangat mudah dengan adanya alat telekomunikasi yang modern.

 

Kriteria Pelamar sebagai berikut :a. Persyaratan Umum (Kriteria Umum)

1. Warga Negara Indonesia

2. Laki laki, usia minimal 18 tahun dan maksimal 25 tahun pada Mei 2009

3. Nilai Ijazah/STTB rata-rata minimal 6 (enam)

4. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Divisi Regional III Sumatera Selatan

5. Berkelakuan Baik

6. Sehat jasmani dan rohani, tidak berkacamatadan tidak buta warna dengan tinggi badan minimal 160

cm, berat badan proporsional

Page 4: gede1

b. Persyaratan khusus (Kriteria khusus)

1. PPKA, Kondektur, Juru Langsir, Juru Rumah Sinyal (Ijazah SMA IPA/IPS-SMK/Ekonomi)

2. Masinis, Schowing, Pelayan Rem, PLKA, Teknisi KA/Runner AC (Ijazah SMK

Mesin/Automotif/Listrik/Elektro)

Tata cara pengajuan lamaran untuk :

PPKA, Kondektur, Juru Langsir, dan Juru Rumah Sinyal (Map Warna Merah)

Masinis, Schowing, Pelayan Rem, PLKA, Teknisi KA/ Runner AC (Map warna biru)

Persyaratan Lamaran (Lampiran lamaran) :

1. Surat lamaran ditulis tangan dengan bermaterai Rp 6.000,- yang ditujukan kepada :

EXECUTIVE VICE PRESIDENT DIVRE III SS

PT. KERETA API (Persero)

Jl. Jend. Ahmad Yani No. 541/13 Ulu Plaju PALEMBANG

Alamat pelamar dicantumkan nomor telepon rumah/HP yang dapat dihubungi.

2. Fotokopi KTP yang masih berlaku

3. Fotokopi ijazah dan nilai/STTB (daftar nilai) yang dilegalisir

4. Asli Surat Keterangan Berbadan Sehat jasmani dan rohani dari dokter Pemerintah

5. Asli Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian yang masih berlaku.

6. Surat pernyataan diatas materai Rp 6.000,- ditandatangani, bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Divre

III Sumatera Selatan dan bersedia menerima penugasan yang ditetapkan perusahan.

7. Fotokopi Kartu/Bentuk Pencari Kerja (ak. 1 kartu kuning) dari Depnaker

8. Pas photo berwarna terbaru ukuran 4×6 cm (6 lembar)

Pelaksanan seleksi dilaksanakan di dua tempat: Palembang dan Bandar Lampung (Tanjungkarang) dan

bagi pelamar yang akan mengikuti seleksi diwajibkan mencantumkan tempat seleksi yang diinginkan

dalam surat lamaran di sudut kanan atas.

Berkas lamaran dikirim dalam amplop tertutup via pos menggunakan layanan “POS KILAT KHUSUS”

ke: PO.BOX 3132 Palembang Kode Pos 3000

Lamaran ditutup tanggal 20 Mei 2009 Cap Pos dan Panitia terakhir mengambil berkas lamaran dari

PO.BOX/ Kantor Pos, tanggal 21 Mei 2009 pukul 16.00.

Berkas lamaran yang tidak terpanggil menjadi milik Dinas PT KA (Persero)

Pelamar yang memenuhi persyaratan/kriteria akan dipanggil via pos untuk mengikuti seleksi tes tahap

satu sesuai dengan hasil rangking dari nilai rata-rata tertinggi sampai terendah dengan jumlah peserta

tes yang ditentukan 8 (delapan) kali formasi tiap jenis tugas.

Pelamar yang tidak memenuhi syarat tidak diberi surat pemberitahuan via pos/ tidak dipanggil berarti

tidak memenuhi persyaratan administrasi.

Proses seleksi tidak dipungut biaya apapun.

Keputusan Panitia tidak dapat diganggu gugat.

Page 5: gede1