gcv
-
Upload
dwi-prasetyo -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
description
Transcript of gcv
Nama Mata Kuliah / Modul Elemen Mesin 1 / 09
Fakultas / Jurusan FTI / Teknik Mesin
Tahun Akademik 2009 / 2010
Semester Ganjil
Revisi ke 3
Nama Penyusun Dadang S Permana
Tanggal Penyusunan 02 Oktober 2010
Tanda Tangan Penyususn
Tanggal Pemeriksaan
Tanda Tangan Pemeriksa
Tanggal Pengesahan
Tanda Tangan Pengesahan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P,
M.Si. ELEMEN MESIN 1
Pemilihan Faktor Keamanan
Pemilihan Faktor Keamanan yang akan digunakan pada rancangan elemen mesin,
tentunya tergantung dari sejumlah pertimbangan, seperti :
a. Bahan yang akan digunakan.
b. Jenis pembebanan.
c. Sifat kondisi kerja.
d. Bentuk komponen.
Tabel di bawah ini memperlihatkan besarnya faktor kemanan untuk beberapa jenis
bahan serta tipe pembebanan yang mengenainya.
Bahan Beban tetap Beban dinamis Beban kejut
Besi cor 5 s/d 6 8 s/d 12 16 s/d 20
Besi cor kelabu 4 7 10 s/d 15
Baja 4 8 12 s/d 16
Bahan paduan 6 9 15
Timber 7 10 s/d 15 20
Modulus Young atau Modulus Elastisitas ( E )
Hukum Hook’s menyatakan bahwa jika besarnya pembebanan yang diterima sebuah
benda, masih berada pada daerah batas elastis bahannya, maka : tegangan yang
terjadi dalam struktur materialnya masih berbanding lurus dengan regangannya.
Secara matematika, formulanya dinyatakan oleh :
dengan demikian :
= E .
E =
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P,
M.Si. ELEMEN MESIN 2
Dimana : E = modulus elastisitas atau modulus Young, yakni : konstanta
yang menyatakan sifat elastisitas bahan yang besarnya
proporsional di daerah elastis.
Modulus Geser atau Modulus Kekakuan ( G )
Merupakan konstanta yang diperoleh secara eksperimental berdasarkan batas elastis,
dimana tegangan geser ( ) proporsional dengan regangan geser sudut () yang
terjadi. Secara matematika :
= G .
= G
Hubungan Antara Modulus Young dan Modulus Kekakuan
Kedua modulus dihubungkan oleh persamaan :
G =
Tabel harga E dan G :
Bahan E ( N/cm2 ) G ( N/cm2 )
Baja 2 s/d 2,2 . 107 0,8 s/d 1,0 . 107
Besi tuang kelabu 1,9 s/d 2,0 . 107 0,8 s/d 0,9 . 107
Besi cor 1,0 s/d 1,6 . 107 0,4 s/d 0,5 . 107
Timah 0,9 s/d 1,1 . 107 0,3 s/d 0,5 . 107
Kuningan 0,8 s/d 0,9 . 107 0,3 s/d 0,5 . 107
Kayu 0,1 . 107 0,1 . 107
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P,
M.Si. ELEMEN MESIN 3
Poisson’s Ratio ( )
Merupakan konstanta yang diperoleh melalui pengujian tarik. Saat benda uji
mengalami tegangan pada batas elastis, maka perbandingan regangan lateral
(penampang) dengan regangan linier secara matematik dinyatakan oleh Poisson’s
Ratio :
=
Berikut ini tabel Poisson’s Ratio untuk beberapa bahan logam :
Bahan Poisson’s Ratio
Baja 0,25 - 0,33
Besi tuang 0,23 - 0,27
Tembaga 0,31 - 0,34
Kuningan 0,32 - 0,42
Aluminium 0,32 - 0,36
Pemakaian Persamaan Utama dalam Merancang Komponen Mesin
Banyak permasalahan ditemui dalam praktek yang berhubungan dengan kombinasi
tegangan antara tarik-tekan dengan geser torsi yang dialami beberapa komponen
mesin, seperti : poros propeler, engkol dll.
Untuk mendapatkan kombinasi dari tegangan tersebut maka dapat digunakan formula :
1. Tegangan tarik maksimum :
ta (maks) = + 0,5 .
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P,
M.Si. ELEMEN MESIN 4
2. Tegangan tekan maksimum :
te (maks) = + 0,5 .
3. Tegangan geser maksimum :
(maks) = 0,5 .
SOAL –SOAL TUGAS PEKERJAAN RUMAH
1.
2.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Dadang Suhendra P,
M.Si. ELEMEN MESIN 5