GB.umum Prasarana
-
Upload
ika-permata-hati -
Category
Documents
-
view
40 -
download
7
Transcript of GB.umum Prasarana
3.3.4 Utilitas
3.3.4.1 Prasarana Transportasi
a. Kondisi Jalan
Sarana dan prasarana jalan di Kabupaten Pasuruan dapat diklasifikasikan atas jenis
permukaan, kondisi jalan, dan kelas jalan. Panjang jalan di Kabupaten Pasuruan seluruhnya ada
2,470.92 Km dengan jenis permukaan kondisi baik 48.78 persen; konsidi sedang 18.93 persen;
kondisi rusak ringan 19.06 persen dan kondisi jalan rusak berat sebesar 13.2 persen.
Sedangkan menurut statusnya dapat dirinci jalan nasional sepanjang 174.18 Km; jalan
provinsi sepanjang 2,470.92 Km. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel xx berikut.
No Kondisi Jalan Jalan Nasional (Km) Jalan Provinsi (Km) Jalan Kabupaten (Km)1 Baik 91.08 401.27 1205.422 Sedang 33.56 113.39 467.783 Rusak
Ringan24.21 99.36 471.04
4 Rusak Berat 24.34 60.11 362.68Total 174.18 674.13 2470.92
Sistem jaringan jalan utama (primer) Kabupaten Pasuruan merupakan bagian dari jalaur
utama Surabaya-Malanag DAN Surabaya-Jember/Banyuwangi. Sistem jaringan primer ini
melayani lalu-lintas regional dan lokal di sepanjang jalur utama yang melintasi sebagian wilayah
pesisir Desa Masangan dan Raci di Kecamatan Bangil, Desa Gerongan Dan Semare di Kecamatan
Kraton, Desa Jarangan dan Patuguran Kecamatan Rejoso dengan lebar jalan berkisar antara 14
m dan perkerasan aspal dengan kondisi baik. Sedangkan jalan yang menghubungkan desa
pesisir merupakan jalan poros desa dan jalan lingkungan. Untuk lebih jelasnya peta jaringan
jalan dapat dilihat pada Gambar xx
Berdasarkan kondisi yang ada jalan ateri primer difungsikan untuk menghubungkan
Kabupaten Pasuruan dengan Malang/Surabaya – Pasuruan – Probolinggo – Jember/Banyuwangi
– Bali yang memiliki lebar jalan tidak lebih dari 15 m. Jaringan jalan arteri primer yang ada
masih digunakan untuk berbagai moda angkutan, baik kendaraan bermotor, maupun tidak
bermotor, serta masih banyaknya jalan lingkungan yang langsung mengakses jalan utama arteri
perimer tersebut.
Gambar xx (kiri) Kondisi Jalan Arteri Surabaya-Malang di Purwosari. (kanan) Kondisi Jalan di Kecamatan
Gondangwetan (Sumber: Dokumentasi)
b. Angkutan Umum
Kabupaten Pasuruan selain memiliki fasilitas transportasi darat juga memiliki sarana
transportasi angkutan rel. Jumlah penumpang pada tahun 2010 sebesar 385,068 penumpang
mangalami kenaikan sebesar 3.90 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah penumpang pada
tahun 2010 terbanyak pada bulan Nopember sebesar 39.898 penumpang. Pendapatan yang
diperoleh PT.Kereta Api Indonesia Kabupaten Pasuruan sebesar 3,050,305,000 rupiah yang
mengalami kenaikan sebesar 1.26 persen.
Rencana Pengembangan angkutan umum di Kabupaten Pasuruan bertujuan untuk
memudahkan pergerakan barang dan orang, sedangkan untuk pengembangannya harus
terintegrasi dengan rencana pengembangan terminal dan kebutuhan sarana angkutan umum.
Adapun jalur angkutan umum dengan rute yang sudah ada dapat dipertahankan
keberadaannya. Jalur angkutan umum di kabupaten Pasuruan memiliki rute sebagai berikut :
1. Pandaan – Baujeng – Bangil
2. Purwodadi Cowek – Gerbo – Nongkojajar
3. Pandaan – Prigen – Tretes
4. Bangil – Kalianyar5. Bangil – Sokorejo6. Grogol –
Gondangwetan – Warungdowo – Wonorejo – Purwosari
7. Pandaan – Jetak – Dayurejo
8. Warungdowo – Ngempit – Kraton
9. Pandaan – Randupitu – Gununggangsir
10. Ngopak – Winongan – Umbulan
11. Purwosari –Ngampel – Nongkojajar
12. Sukoreno – Prigen13. Nagil – Rembang –
Wonorejo14. Pandaan – Sukoreno15. Pandaan – Sukoharjo16. Purwosari –
Gunungmalang
17. Nguling – Watestani – Cukurgondang – Ranuklindung
18. Lumbang – Winongan19. Lumbang – Ngopak –
Lekok20. Pasrepan –Puspo –
Tosari21. Pasrepan –
Gondangwetan22. Pasuruan –
Warungdowo – Winongan
23. Nguling – Lekok24. Wonorejo – Purwosari
– Sukorejo –Jatiarjo – Taman Safari
25. Sukorejo - Tretes
Angkutan umum penumpang yang beroperasi di wilayah studi meliputi mini bus,
angkutan pedesaan, bus sedang, bus antar kota dan kereta api. Sistem jaringan angkutan umum
penumpang meliputi rute trayek, terminal dan sub terminal. Beberapa kawasan yang belum
terjangkau sarana angkutan umum memanfaatkan moda angkutan lain seperti ojek. Untuk
kawasan pesisir sistem transportasi masih bertumpu pada transportasi jalan, dimana
masyarakat untuk melakukan aktivitas/ kegiatan lainnya menuju jalan utama Surabaya-
Pasuruan mash menggunakan ojek, sepeda, sepeda motor pribadi atau delman.
c. Prasarana Perkotaan
3.3.4.2 Prasarana Listrik
Untuk memenuhi sumber tenaga listrik pada skala yang cukup luas seperti kabupaten, di
wilayah kabupaten Pasuruan terdapat 3 macam pembangkit listrik yang telah dikembangkan
yaitu PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Ketiga macam jeins pembangkit listrik ini
dikembangkan di beberapa lokasi yang berbeda sesuai dengan karakteristik dan pembatasan
yang ada pada lokasi masing-masing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pad atabel berikut.
Tabel xx. Data Pembangkit Listrik di Wilayah Kabupaten Pasuruan
No Tempat Nama Pembangkit Kapasitas keterangan
1 Kecamatan Lekok PLTGU Indonesia Power
PLTG 6 x 100 mWPLTU 1 x 200 mW
Beroperasi
2 Kecamatan Tosari, Desa Ngadiwono
PLTD Dusun Ketuwon
Mensupply 125 KK Operasi waktu tertentu
3 Kecamatan Tosari, Desa Ngadiwono
PLTD Dusun Banyumeneng
Mensupply 95 KK Operasi waktu tertentu
4 Kecamatan Tosari, Desa Kandangan
PLTD Dusun Pandansari
Mensupply 47 KK Operasi waktu tertentu
5 Kecamatan Tosari, Desa Sedaeng
PLTS Dusun Wonokoyo
Mensupply 46 KK Operasi waktu tertentu
6 Kecamatan Purwodadi, Desa Dawubansengon
PLTD Dusun Sidodadi
Mensupply 23 KK Operasi waktu tertentu
Sumber: RTRW Kabupaten Pasuruan 2009-2029
Penyediaan energi untuk kabupaten Pasuruan diperoleh dari pembangkit GI (Gardu
Induk). Secara umum gardu induk tersebut yang melayani kabupaten pasuruan dimana
berdasarkan sistem tegangannya meliputi.
1. 8 (delapan) Gradu Induk dengan sistem 150/20 KV.
2. 1 (satu) Gardu Induk dengan sistem 150/70 KV; 150/20 KV.
Kebutuhan akan listrik di masing-masing kecamatan di kabupaten Pasuruan telah
terpenuhi dan setiap tahun mengalami peningkatan pelanggan pengguna listrik. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel xx Banyaknya Pelanggan dan Ketersediaan Energi Listrik tahun 2009
No
KecamatanPelanggan (orang) Produksi Energi Listrik (Kwh)
2008 2009 2008 20091 Purwodadi 1,351 1,740 2,397,610 6,874,4872 Tutur 9,439 12,158 2,080,840 5,966,2373 Lumbang 3,256 4,194 506,614 1,452,5764 Pasrepan 4,694 6,046 633,293 1,815,7945 Kejayan 9,016 11,613 964,803 2,766,3076 Wonorejo 6,551 8,438 826,393 2,369,4557 Purwosari 12,126 15,619 1,979,634 5,676,0568 Prigen 16,990 21,885 3,842,890 11,018,4309 Sukorejo 19,590 25,234 3,457,442 9,913,26410 Pandaan 24,091 31,031 5,244,816 15,038,06811 Gempol 25,555 32,917 5,610,626 16,086,92712 Beji 15,791 20,340 2,965,868 8,503,81113 Bangil 21,444 27,622 4,408,688 12,640,70114 Rembang 10,086 12,992 2,212,123 6,342,65415 Kraton 9,527 12,272 1,142,554 3,275,95916 Pohjantrek 6,048 7,790 828,960 2,376,81517 Gondangwetan 84,779 10,922 884,603 2,536,35618 Rejoso 7,469 9,621 1,775,831 5,091,70719 Winongan 4,544 5,853 1,243,418 3,565,15920 Grati 11,488 14,798 3,042,370 8,723,15921 Lekok 4,419 5,692 1,164,165 3,337,92322 Nguling 7,124 9,176 1,184,052 3,394,866
Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka 2010, BPS
Gambar xx (kiri) PT.Indonesia Power Perak-Grati (kanan) Powerplant di Kecamatan Beji (Sumber: Dokumentasi)
3.3.4.3 Prasarana Telekomunikasi
Pertumbuhan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Pasuruan berkembang dengan
cukup pesat, seiring dengan perkembangan teknologi seluler sehingga hubungan komunikasi
dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Berkembangnya jaringan telepon seluler tersebut
didukung dengan pengembangan dan pembangunan beberapa BTS milik swasta, diantaranya
PT.Telkomsel dan Indosat. Walaupun keberadaan jaringan seluler telah mendominasi, namun
keberadaan telepon umum serta pelanggannya masih dapat ditemukan di beberapa kawasan.
Pada umumnya jaringan telepon kabel sendiri belum menjangkau seluruh wilayah
kabupaten Pasuruan terutama bagian timur. Distribusi Jaringan telepon kabel di wilayah studi
melintasi jalan-jalan utama khususnya pada wilayah kota kecamatan yang memiliki kepadatan
tinggi. Jaringan telepon ini melayani perumahan, kantor pemerintahan, dan fasilitas-fasilitas
umum serta sosial lainnya. Untuk kawasan-kawasan yang penduduknya jarang, sambungan
telepon kabel masih sangat sedikit dan hampir tidak ada.
3.3.4.4 Prasarana Air Bersih
Pemanfaatan sumber air baku di Kabupaten Pasuruan ditangani oleh PDAM Kabupaten
Pasuruan. Pada saat pembentukan, PDAM Kabupaten Pasuruan hanya terdiri dari 4 (empat)
cabang saha, namun sekarang sudah menjadi 8 (delapan) cabang dan 4 (empat) unit kerja,
meliputi :
1. Cabang Bangil
2. Cabang Prigen
3. Cabang Gempol
4. Cabang Pandaan
5. Cabang Purwosari
6. Cabang Sukorejo
7. Cabang Tutur
8. Cabang Purwodadi
9. Unit Nguling
10. Unit Wonorejo
11. Unit Grati
12. Unit Puspo
Produksi sumber air baku tersebut disalurkan kepada pelanggan di setiap kecamatan.
Namun dalam pendistribusian air bersih masih belum merata hingga 24 kecamatan. Menurut
data BPS Kabupaten Pasuruan hanya 12 kecamatan yang telah terjangkau oleh jaringan air
bersih milik PDAM. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
No.
Kecamatan Pelanggan Air Disalurkan (m3) Nilai Produksi (Rp)
1 Purwodadi 1,763 469,548 782,214,8282 Tutur 796 210,712 351,022,7943 Puspo 214 38,402 63,973,4684 Tosari - - -5 Lumbang - - -6 Pasrepan - - -7 Kejayan - - -8 Wonorejo 561 167,236 278,596,6069 Purwosari 2,980 739,123 1,231,296,84410 Prigen 2,346 616,686 1,027,330,39711 Sukorejo 996 283,022 471,483,22412 Pandaan 2,524 640,647 1,067,246,76313 Gempol 3,873 847,464 1,411,780,91914 Beji - - -15 Bangil 2,279 863,456 1,438,421,81516 Rembang - - -17 Kraton - - -18 Pohjentrek - - -19 Gondangwetan - - -20 Rejoso - - -21 Winongan - - -22 Grati 597 183,346 305,434,07723 Lekok - - -24 Nguling 409 115,147 191,822,116Jumlah 19,338 5,174,789 8,620,623,851
Banyaknya air minum yang disalurkan berasal dari berbagai jenis pelanggan, antara lain
(i) rumah/tempat tinggal dengan air minum yang dikeluarkan sebesar 4412375 m3; (ii)
Hotel/Obyek Wisata; (iii) Badan Sosial dan Rumah Sakit dengan air minum yang disalurkan
sebesar 115,635 m3; (iv) Tempat Peribadatan dengan air minum yang disalurkan sebesar
115,635 m3; (iv) Tempat Peribadatan dengan air minum yang disalurkan sebesar 173,878 m3; (v)
Umum dengan air minum yang disalurkan sebesar 53,906 m3; (vi) Perusahaan (Pertokoan,
Industri) dengan air minum yang dikeluarkan sebesar 246,368 m3; (vii) Instansi Pemerintah
dengan air minum yang disalurkan sebesar 172,627 m3.
Dengan demikian, daerah pelayanan PDAM masih separuh dari jumah kecamatan yang
ada di Pasuruan yang terdiri dari 24 kecamatan. Jumlah pelanggan sampai dengan tahun 2009
adalah 16,254 unit sambungan SR, niaga 791 pelanggan, industri 51 pelanggan, sosial 236
pelanggan, dan 155 unit sambungan Kran Umum/KU yang dipenuhi dari sumber mata air, air
permukaan/sumur gali, air bawah tanah/sumur bor dengan total kapasitas produksi mencapai
340,00 L/dt dari total kapasitas terpasang 460,08 L/dt. Penyediaan air bersih untuk pemenuhan
aktivitas ekonomi maupun kebutuhan lainnya di Kabupaten Pasuruan terlihat kurang memadai
meskipun memiliki banyak sumber mata air dan sumur bor yang dikelola oleh Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) yang senantiasa mengupayakan pencarian dan pengembangan
sumber-sumber air baru. Bagaimanapun air memegang peranan yang sangat penting bagi
kehidupan, sehingga ketersediaannya merupakan suatu keharusan agar seluruh aktivitas
kehidupan dapat berjalan dengan baik.
Gambar xx Mata Air Umbulan di Kecamatan Winongan (Sumber: Dokumentasi)
Selama ini Kabupaten Pasuruan dikenal dengan melimpahnya ketersediaan air, hal ini
nampak dengan banyak bermunculan perusahaan air mineral baru, tetapi hanya daerah bagian
barat kabupaten Pasuruan saja, ironisnya di beberapa daerah bagian justru terjadi kekeringan
yang cukup serius, sebuah kesenjangan nyata yang harus segera diatasi terutama oleh
pemerintah setempat, apalagi dengan pertumbuhan dan perkembangan kota-kota di
kabupaten Pasuruan yang begitu cepat, mengharuskan pemerintah untuk lebih tanggap akan
kebutuhan primer ini.
3.3.4.5 Prasarana Persampahan
Pada umumnya sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Pasuruan masih dilakukan
secara individual dan tradisional, dengan cara menimbun dan membakar di ruang terbuka atau
pekarangan masing-masing. Hal ini dikarenakan sistem jaringan persampahan seperti TPA dan
TPS serta trayek angkutan sampah yang disediakan pemerintah hanya menjangkau sebagian
kecil kawasan Kabupaten Pasuruan.
3.3.4.6 Prasarana Drainase
Kondisi Jaringan drainase di Kabupaten Pasuruan pada umumnya masih perlu
penambahan dan perbaikan. Pada musim penghujan, seringkali kawasan hilir kabupaten
Pasuruan dilanda banjir, lokasi rawan banjir yang terjadi di kawasan timur Kabupaten Pasuruan
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel xx Kasus Banjir di Kabupaten Pasuruan tahun 2009
No
Kecamatan Jumlah Desa Luas (Ha)
1 Puspo - -2 Tosari - -3 Lumbang - -4 Pasrepan - -5 Kejayan - -6 Gondangwetan - -7 Rejoso 5 5248 Winongan - -9 Grati 3 23010 Lekok 2 40011 Nguling - -
Jumlah 10 1,154 Sumber : Kabupaten Pasuruan dalam angka 2010, BPS
Jaringan Drainase di Kabupaten Pasuruan pada umumnya terletak di sempadan jalan.
Secara keseluruhan terdapat 1094 unit jaringan drainase dengan panjang total adalah 2188 m.
Lebih jelasnya dapat dilhat pada tabel xx kondisi drainase berikut.
No Kondisi Drainase Jumlah (Unit) Panjang (Meter)
1 Baik 1508 2116
2 Rusak Ringan 27 54
3 Rusak Berat 9 18
Jumlah 1094 2188
Gambar xx Sebuah Pintu Air di Kecamatan Rejoso (Sumber: Dokumentasi)