Gayus Tiga Orang Tewas - ftp.unpad.ac.id · nyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN...

1
WAKIL Presiden Mesir Omar Suleiman mengajak kelompok oposisi terbesar negeri itu, Ikhwanul Muslimin, untuk berdialog sebagai upaya mencari jalan keluar dari krisis politik yang melanda Mesir pascademonstrasi antipemerin- tah yang sudah memasuki hari ke-13, kemarin. Ini adalah dialog pertama yang dilaku- kan antara pemerintah dan Ikhwanul Muslimin dalam kurun waktu bebera- pa tahun terakhir. Menurut Suleiman, ajakan dialog itu adalah peluang sangat berharga bagi kelompok Ikhwanul Mus- limin yang selama ini ditetapkan sebagai organisasi terlarang untuk berperan dalam kancah perpolitikan Mesir. Dalam pernyataannya kepada pers, kelompok Ikhwanul Muslimin mengata- kan perwakilan mereka akan menemui Wapres Suleiman untuk mendesak pemerintah segera memenuhi tuntutan rakyat. Suleiman juga mengundang kelom- pok asal partai sekuler, ahli hukum, pengusaha Naguib Sawiris, dan tokoh prodemokrasi Mohamed El Baradei. Sejauh ini, Suleiman dan Perdana Menteri Ahmed Shaq menolak tuntutan itu dengan alasan kelengseran Mubarak secara tidak terhormat menafikan se- luruh pelayanan dan pengorbanannya kepada Mesir. Petinggi Ikhwanul Muslimin Moham- med Mursi menegaskan pihaknya tidak akan mengubah tuntutan agar Mubarak segera mundur. Mereka juga menolak usulan pembentukan pemerintahan se- mentara yang dipimpin Suleiman. Kemarin, Mubarak mundur dari ja- batan ketua Partai Nasional Demokrat, partai yang berkuasa saat ini. Langkah itu diambil setelah dia memastikan tidak akan mencalonkan diri dalam pe- milihan umum September mendatang. Meski mundur, Mubarak tetap menjabat sebagai presiden Mesir. Selain Mubarak, anaknya, Gamal Mubarak, juga mundur dari partai, serta beberapa tokoh kunci lainnya di Partai Nasional Demokrat. Kendati lalu lintas di Mesir telah berangsur-angsur pulih dan sejumlah bank telah beroperasi kembali, gelom- bang unjuk rasa antipemerintah masih belum surut. Massa masih memadati Tahrir Square, Kairo. PBB memperkira- kan 300 orang tewas akibat unjuk rasa, tapi menurut Kementerian Kesehatan Mesir ada 11 orang tewas dan 5.000 orang luka-luka. (Mps/AP/Reuters/X-9) WIBOWO SANGKALA K EKERASAN atas nama agama terus terjadi di Tanah Air. Lagi-lagi pengikut Jemaat Ahmadiyah menjadi korban kebrutalan tersebut. Tiga anggota Jemaat Ahmadiyah me- ninggal dan 5 lainnya luka-luka setelah sekelompok orang menyerang mereka di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, kemarin. Roni, Mulyadi, dan Tarno meninggal terkena luka bacok. Mulyadi dan Tarno adalah kakak beradik. Keduanya adalah adik kandung Parman, pemimpin Ah- madiyah Cikeusik. Para penyerang, dengan memakai da- lih Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri dan fatwa Majelis Ulama Indo- nesia yang menyebut ajaran Ahmadiyah sesat, menilai aktivitas Ahmadiyah di Cekeusik melecehkan ajaran Islam. Mereka menuju tempat perkumpulan jemaat yang sudah hadir di Indonesia se- jak 1940-an itu dengan membawa parang, katana, dan tombak. Mereka memaksa agar Parman tidak menggelar pengajian Ahmadiyah di rumahnya. Peristiwa Cikeusik menambah panjang daftar serangan terhadap Ahmadiyah yang kian meningkat dalam dua tahun terakhir. Data Setara Institute menunjuk- kan, pada 2009 terjadi 33 tindakan pelang- garan terhadap Jemaat Ahmadiyah. Satu tahun kemudian, jumlah pelang- garan terhadap Ahmadiyah meningkat tajam menjadi 50 tindakan. “Peningkatan itu di antaranya dipicu provokasi pejabat publik yang menyulut kekerasan (condon- ing) dan ketundukan aparat Polri pada te- kanan organisasi garis keras,” tulis Setara Institute dalam siaran pers, kemarin. Kenyataan tersebut, tulis siaran pers yang ditandatangani Ketua Setara In- stitute Hendardi, menunjukkan negara dengan aparatnya telah gagal melindungi warganya. Bahkan, negara seperti mem- biarkan aksi kekerasan terjadi. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai persoalan Ahmadiyah berlarut-larut karena peme- rintah tidak mengambil langkah konkret. “Karena ada pembiaran oleh negara, masyarakat lalu mengambil langkah sendiri,” kata Din. Anggota Badan Pekerja Tokoh Lintas Agama Benny Susetyo menilai peristiwa Cikeusik merupakan bentuk kebohongan pemerintah. Namun, Staf Khusus Presiden Bidang Politik Daniel Sparringa menegaskan bahwa negara berdiri tegak dan tidak tun- duk pada sekelompok kecil orang yang melakukan kekerasan dengan meng- atasnamakan agama. Presiden, sangat prihatin dengan kejadian di Cikeusik dan memastikan hukum negara ditegakkan. Presiden telah memerintahkan Polri menyeret pelaku ke meja hijau. Hal itu juga ditegaskan Menko Pol- hukam Djoko Suyanto yang menggelar pertemuan bersama Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Jaksa Agung, dan Kapolri di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Minggu (6/2) malam. “Aparat Polri harus segera mencari dan mengungkap tuntas,” tegas Djoko. (Ide/Nav/ED/Wta/*/X-7) [email protected] BERANGSUR PULIH: Warga antre untuk mengambil uang di anjungan tunai mandiri (ATM) di Kairo, Mesir, kemarin. HINGGA tiga pekan, Instruksi Presiden (Inpres) No 1/2011 tentang Percepatan Penuntasan Kasus Maa Pajak dan Hu- kum Gayus Tambunan masih berjalan di tempat. “Belum ada terobosan apa pun pada kasus ini,” kata Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM Zainal Arin Mochtar di Yogyakarta, kemarin. Indonesia Corruption Watch (ICW) pun menyebut inpres tersebut sudah gagal. “Hingga saat ini penyelidikan ke- polisian belum menyentuh kasus intinya. Dalam tiga minggu ini progresnya sangat lambat dan tidak jelas prioritas penegak- an hukumnya,” ujar Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW Febri Diansyah. Menurut Zainal, ada dua kemungki- nan yang menyebabkan inpres melem- pem. Pertama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memiliki kekuatan memaksa bawahannya untuk menaati inpres. Kedua, para pejabat di bawah Presiden tidak berkemauan kuat men- jalankan instruksi tersebut. Salah satu parameter mandeknya inpres Gayus, kata Zainal, adalah upaya pembuktian terbalik yang belum juga diterapkan kepolisian dan kejaksaan. Padahal, sudah ada undang-undang yang menjadi payung dalam pembuktian terbalik, yaitu UU Tindak Pidana Pencu- cian Uang. Padahal, pembuktian terbalik sudah diterapkan pengadilan terhadap bekas pejabat Direktorat Jenderal Pajak Ba- hasyim Assie. “Tapi, itu bukan inisiatif kejaksaan yang sebenarnya mendapat kewajiban menjalankan inpres tersebut,” tegas Zainal. Febri pun mengatakan aparat penegak hukum harus sudah berani menerapkan pembuktian terbalik itu. Menurutnya, perlu revisi UU No 28/1999 tentang Pe- nyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN agar bergigi. “Perlu dipikirkan sanksinya, laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) menjadi pintu pembuktian terbalik. Selain itu, RUU Perampasan Aset juga harus segera diproses,” ujarnya. Pada kesempatan terpisah, pemerintah menegaskan semua aparat hukum sangat berkomitmen menuntaskan kasus Gayus. “Semua aparat hukum sudah mulai bertugas. Sabarlah. Kami ingin segera menyelesaikan dan membongkar kasus ini, tetapi harus dengan bukti-bukti yang ada,” kata Sekretaris Kabinet Dipo Alam. (Nav/Wta/X-5) PENELITIAN yang di- lakukan Peninsula Col- lege of Medicine and Dentistry menemukan bahwa olahraga di alam terbuka memberikan man- faat yang lebih besar bagi kesehatan sik dan mental seseorang. Penelitian dilakukan ter- hadap 833 orang dewasa untuk membandingkan manfaat yang diperoleh partisipan yang berolahraga di alam terbuka dengan mereka yang berolahraga di ru- angan tertutup. Hasilnya, mayoritas partisipan yang berolahraga di luar ruangan memiliki kesehatan mental yang lebih baik ketim- bang mereka yang kerap berolahraga di ruangan tertutup. Olahraga di alam terbuka memicu perasaan damai dan bisa meningkatkan energi positif seseorang. Semua perasaan ten- ang tersebut selaras dengan penurunan tekanan darah, rasa marah, dan depresi. “Partisipan juga mengaku lebih senang dan puas dengan melakukan aktivitas di luar ruangan dan ingin melakukannya secara rutin,” ungkap ketua tim pe- neliti Dr Jo Thompson-Coon. (ScienceDaily/Mps/X-5) Olahraga di Alam Terbuka Lebih Menyehatkan PAUSE Pemasangan Iklan & Customer Service No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) HATTRICK THE MESSIAH LINDAS REKOR MADRID Kemenangan 3-0 Bercelona atas Atletico Madrid, kemarin, bukan cuma memperkukuh kedudukan mereka di puncak klasmen La Liga. Hattrick Messi membuat Barca menang 16 kali secara beruntun di La Liga. Olahraga, Hlm 27 SAMPAH BANJIRI PANTAI MARUNDA Belum selesai derita akibat gelombang tinggi dan air pasang beberapa waktu lalu, warga pesisir Pantai Marunda kini dihadapkan pada persoalan sampah. Megapolitan, Hlm 5 MI/ANGGA YUNIAR AP/ MANU FERNANDEZ SENIN, 7 FEBRUARI 2011 | NO.10933 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN Ahmadiyah Diserang Tiga Orang Tewas Inpres Gayus Jalan di Tempat Wapres Mesir Ajak Dialog Ikhwanul Muslimin Pemerintah tidak mengambil langkah- langkah konkret dan telah melakukan pembiaran. CAKSONO Hingga saat ini penyelidikan kepolisian belum menyentuh kasus intinya. Dalam tiga minggu ini progresnya sangat lambat dan tidak jelas prioritas penegakan hukumnya.” Febri Diansyah Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected] atau mediaindonesia.com ADA pertanyaan yang mengusik sanubari, menyen- tuh rasa kebangsaan, yaitu apakah Indonesia ini termasuk negara produsen atau negara konsumen? Bila hal itu ditanyakan kepada Badan Pusat Statistik (BPS), jawabnya dapat dipastikan Indonesia negara produsen. Bahkan, jawaban itu disertai de- ngan statistik yang mencengangkan, seperti kinerja perdagangan sepanjang 2010 yang dirilis BPS, pekan lalu. Mencengangkan, karena untuk kali pertama eks- por bulanan kita pada Desember 2010 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah Republik dengan nilai US$16,8 miliar. Tahun lalu, total ekspor kita me- ningkat 35%, dari US$116,5 miliar pada 2009 menjadi US$157,7 miliar. Namun, yang lebih mencengangkan, impor kita juga naik, bahkan melebihi kenaikan ekspor. Impor melonjak 40%, dari US$96,8 miliar di 2009 menjadi US$135,6 miliar selama 2010. Terjadi lonjakan im- por, tetapi neraca per- dagangan kita versi BPS masih surplus. Be- narkah demikian? Fak- ta di lapangan meragu- kannya. Maraknya cabai asal Thailand yang tidak terdeteksi keberadaannya dalam daftar impor, misal- nya, merupakan con- toh nyata mudahnya barang negeri orang masuk ke negeri ini secara ilegal. Negeri ini jelas dikepung produk impor, resmi maupun gelap, tidak peduli kendati barang-barang itu bisa diproduksi di dalam negeri. Bukan hanya cabai, kita pun mengimpor garam. Bahkan, mengimpor sudah seperti candu. Ke- tika harga pangan melambung, pemerintah pun mengambil langkah membebaskan bea masuk impor atas 57 produk terkait pangan. Di terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok saja saat ini ada 62 kontainer daging impor menung- gu untuk masuk. Pemerintah juga tengah bersiap untuk kembali mengimpor beras dan gula. Padahal semua itu--beras, gula, garam, cabai, daging--merupakan kebutuhan rakyat, yang dapat dihasilkan di negeri sendiri. Nyatanya harus impor. Sebab, Indonesia gagal menjadi negara produsen. Kita pun gagal sebagai negara produsen sumber daya manusia. Sebanyak 48 ribu anak bangsa ini bekerja sebagai tenaga ahli di Eropa, Amerika, bah- kan di Brasil. “Kita yang menyekolahkan mereka 15 tahun lalu, tapi negara lain yang panen,” kata mantan Presiden BJ Habibie. Sebaliknya, kita justru ‘mengekspor’ jutaan tenaga kerja sebagai pembantu rumah tangga. Sebagian dari mereka disiksa tanpa mendapatkan pembelaan yang memadai dari negara. Negara seperti sedang menggali kubur untuk produksi negeri sendiri, sambil menggelar karpet merah untuk barang impor. Negeri ini telah menjadi negeri konsumen, yang tidak menghargai produk sendiri. Bahkan, tidak menghargai anak bangsanya sendiri. Negeri ini telah menjadi negeri konsumen, yang tidak menghargai produk sendiri. Bahkan, tidak menghargai anak bangsanya sendiri.” EDITORIAL Negeri Konsumen Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com AP/EMILIO MORENATTI

Transcript of Gayus Tiga Orang Tewas - ftp.unpad.ac.id · nyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN...

WAKIL Presiden Mesir Omar Suleiman mengajak kelompok oposisi terbesar negeri itu, Ikhwanul Muslimin, untuk berdialog sebagai upaya mencari jalan keluar dari krisis politik yang melanda Mesir pascademonstrasi antipemerin-tah yang sudah memasuki hari ke-13, kemarin.

Ini adalah dialog pertama yang dilaku-kan antara pemerintah dan Ikhwanul Muslimin dalam kurun waktu bebera-pa tahun terakhir. Menurut Suleiman, ajakan dialog itu adalah peluang sangat berharga bagi kelompok Ikhwanul Mus-limin yang selama ini ditetapkan sebagai organisasi terlarang untuk berperan dalam kancah perpolitikan Mesir.

Dalam pernyataannya kepada pers, kelompok Ikhwanul Muslimin mengata-kan perwakilan mereka akan menemui Wapres Suleiman untuk mendesak pemerintah segera memenuhi tuntutan rakyat.

Suleiman juga mengundang kelom-pok asal partai sekuler, ahli hukum,

pengusaha Naguib Sawiris, dan tokoh prodemokrasi Mohamed El Baradei.

Sejauh ini, Suleiman dan Perdana Menteri Ahmed Shafi q menolak tuntutan itu dengan alasan kelengseran Mubarak

secara tidak terhormat menafikan se-luruh pelayanan dan pengorbanannya kepada Mesir.

Petinggi Ikhwanul Muslimin Moham-med Mursi menegaskan pihaknya tidak

akan mengubah tuntutan agar Mubarak segera mundur. Mereka juga menolak usulan pembentukan pemerintahan se-mentara yang dipimpin Suleiman.

Kemarin, Mubarak mundur dari ja-batan ketua Partai Nasional Demokrat, partai yang berkuasa saat ini. Langkah itu diambil setelah dia memastikan tidak akan mencalonkan diri dalam pe-milihan umum September mendatang. Meski mundur, Mubarak tetap menjabat sebagai presiden Mesir. Selain Mubarak, anaknya, Gamal Mubarak, juga mundur dari partai, serta beberapa tokoh kunci lainnya di Partai Nasional Demokrat.

Kendati lalu lintas di Mesir telah berangsur-angsur pulih dan sejumlah bank telah beroperasi kembali, gelom-bang unjuk rasa antipemerintah masih belum surut. Massa masih memadati Tahrir Square, Kairo. PBB memperkira-kan 300 orang tewas akibat unjuk rasa, tapi menurut Kementerian Kesehatan Mesir ada 11 orang tewas dan 5.000 orang luka-luka. (Mps/AP/Reuters/X-9)

WIBOWO SANGKALA

KEKERASAN atas nama agama terus terjadi di Tanah Air. Lagi-lagi pengikut Jemaat Ahmadiyah menjadi korban

kebrutalan tersebut. Tiga anggota Jemaat Ahmadiyah me-

ninggal dan 5 lainnya luka-luka setelah sekelompok orang menyerang mereka di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, kemarin. Roni, Mulyadi, dan Tarno meninggal terkena luka bacok. Mulyadi dan Tarno adalah kakak beradik. Keduanya adalah adik kandung Parman, pemimpin Ah-madiyah Ci keusik.

Para penyerang, dengan memakai da-lih Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri dan fatwa Majelis Ulama Indo-nesia yang menyebut ajar an Ahmadiyah sesat, menilai aktivitas Ahmadiyah di Cekeusik melecehkan ajaran Islam.

Mereka menuju tempat perkumpulan jemaat yang sudah hadir di Indonesia se-jak 1940-an itu dengan membawa parang, katana, dan tombak. Mereka memaksa agar Parman tidak menggelar pengajian Ahmadiyah di rumahnya.

Peristiwa Cikeusik menambah panjang daftar serangan terhadap Ahmadiyah yang kian meningkat dalam dua tahun terakhir. Data Setara Institute menunjuk-kan, pada 2009 terjadi 33 tindakan pelang-garan terhadap Jemaat Ahmadiyah.

Satu tahun kemudian, jumlah pelang-garan terhadap Ahmadiyah meningkat tajam menjadi 50 tindakan. “Peningkatan itu di antaranya dipicu provokasi pejabat publik yang menyulut kekerasan (condon-ing) dan ketundukan aparat Polri pada te-kanan organisasi garis keras,” tulis Setara Institute dalam siaran pers, kemarin.

Kenyataan tersebut, tulis siaran pers yang ditandatangani Ketua Setara In-stitute Hendardi, menunjukkan negara dengan aparatnya telah gagal melindungi warganya. Bahkan, negara seperti mem-biarkan aksi kekerasan terjadi.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai persoalan Ahmadiyah berlarut-larut karena peme-rintah tidak mengambil langkah konkret. “Karena ada pembiaran oleh negara, masyarakat lalu mengambil langkah sendiri,” kata Din.

Anggota Badan Pekerja Tokoh Lintas Agama Benny Susetyo menilai peristiwa Cikeusik merupakan bentuk kebohongan pemerintah.

Namun, Staf Khusus Presiden Bidang Politik Daniel Sparringa menegaskan bahwa negara berdiri tegak dan tidak tun-duk pada sekelompok kecil orang yang melakukan kekerasan dengan meng-atasnamakan agama. Presiden, sangat prihatin dengan kejadian di Cikeusik dan memastikan hukum negara ditegakkan.

Presiden telah memerintahkan Polri me nyeret pelaku ke meja hijau.

Hal itu juga ditegaskan Menko Pol-hukam Djoko Suyanto yang menggelar

pertemuan bersama Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Jaksa Agung, dan Kapolri di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Minggu (6/2) malam.

“Aparat Polri harus segera mencari dan mengungkap tuntas,” tegas Djoko. (Ide/Nav/ED/Wta/*/X-7)

[email protected]

BERANGSUR PULIH: Warga antre untuk mengambil uang di anjungan tunai mandiri (ATM) di Kairo, Mesir, kemarin.

HINGGA tiga pekan, Instruksi Presiden (Inpres) No 1/2011 tentang Percepatan Penuntasan Kasus Mafi a Pajak dan Hu-kum Gayus Tambunan masih berjalan di tempat. “Belum ada terobosan apa pun pada kasus ini,” kata Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM Zainal Arifi n Mochtar di Yogyakarta, kemarin.

Indonesia Corruption Watch (ICW) pun menyebut inpres tersebut sudah gagal. “Hingga saat ini penyelidikan ke-polisian belum menyentuh kasus intinya. Dalam tiga minggu ini progresnya sangat lambat dan tidak jelas prioritas penegak-an hukumnya,” ujar Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW Febri Diansyah.

Menurut Zainal, ada dua kemungki-nan yang menyebabkan inpres melem-pem. Pertama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memiliki kekuatan memaksa bawahannya untuk menaati inpres. Kedua, para pejabat di bawah Presiden tidak berkemauan kuat men-

jalankan instruksi tersebut.Salah satu parameter mandeknya

inpres Gayus, kata Zainal, adalah upaya pembuktian terbalik yang belum juga diterapkan kepolisian dan kejaksaan. Padahal, sudah ada undang-undang yang menjadi payung dalam pembuktian terbalik, yaitu UU Tindak Pidana Pencu-cian Uang.

Padahal, pembuktian terbalik sudah diterapkan pengadilan terhadap bekas pejabat Direktorat Jenderal Pajak Ba-hasyim Assifi e. “Tapi, itu bukan inisiatif kejaksaan yang sebenarnya mendapat kewajiban menjalankan inpres tersebut,” tegas Zainal.

Febri pun mengatakan aparat penegak hukum harus sudah berani menerapkan pembuktian terbalik itu. Menurutnya, perlu revisi UU No 28/1999 tentang Pe-nyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN agar bergigi.

“Perlu dipikirkan sanksinya, laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) menjadi pintu pembuktian terbalik. Selain itu, RUU Perampasan Aset juga harus segera diproses,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, pemerintah menegaskan semua aparat hukum sangat berkomitmen menuntaskan kasus Gayus. “Semua aparat hukum sudah mulai bertugas. Sabarlah. Kami ingin segera menyelesaikan dan membongkar kasus ini, tetapi harus dengan bukti-bukti yang ada,” kata Sekretaris Kabinet Dipo Alam. (Nav/Wta/X-5)

PENELITIAN yang di-lakukan Peninsula Col-lege of Medicine and Dentistry menemukan bahwa olahraga di alam terbuka memberikan man-faat yang lebih besar bagi kesehatan fi sik dan mental seseorang.

Penelitian dilakukan ter-hadap 833 orang dewasa untuk membandingkan manfaat yang diperoleh partisipan yang berolahraga di alam terbuka dengan mereka yang berolahraga di ru-angan tertutup.

Hasilnya, mayoritas partisipan yang berolahraga di luar ruangan memiliki kesehatan mental yang lebih baik ketim-bang mereka yang kerap berolahraga di ruangan tertutup. Olahraga di alam terbuka memicu perasaan damai dan bisa meningkatkan energi positif seseorang. Semua perasaan ten-ang tersebut selaras dengan penurunan tekanan darah, rasa marah, dan depresi. “Partisipan juga mengaku lebih senang dan puas dengan melakukan aktivitas di luar ruangan dan ingin melakukannya secara rutin,” ungkap ketua tim pe-neliti Dr Jo Thompson-Coon. (ScienceDaily/Mps/X-5)

Olahraga di Alam TerbukaLebih Menyehatkan

PAUSE

Pemasangan Iklan & Customer

ServiceNo Bebas Pulsa:

08001990990 e-mail:

[email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa

+ ongkos kirim)

HATTRICK THE MESSIAH LINDAS REKOR MADRID

Kemenangan 3-0 Bercelona atas Atletico Madrid, kemarin, bukan cuma memperkukuh kedudukan mereka di puncak klasmen La Liga. Hattrick Messi membuat Barca menang 16

kali secara beruntun di La Liga.

Olahraga, Hlm 27

SAMPAH BANJIRIPANTAI MARUNDABelum selesai derita akibat gelombang tinggi dan air pasang beberapa waktu lalu, warga pesisir Pantai Marunda kini dihadapkan pada persoalan sampah.

Megapolitan, Hlm 5

MI/ANGGA YUNIARAP/ MANU FERNANDEZ

SENIN , 7 FEBRUARI 2011 | NO.10933 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN

Ahmadiyah Diserang Tiga Orang Tewas

Inpres Gayus Jalan di Tempat

Wapres Mesir Ajak Dialog Ikhwanul Muslimin

Pemerintah tidak mengambil langkah-langkah konkret dan telah melakukan pembiaran.

CAKSONO

Hingga saat ini penyelidikan kepolisian

belum menyentuh kasus intinya. Dalam tiga minggu ini progresnya sangat lambat dan tidak jelas prioritas penegakan hukumnya.”Febri DiansyahKoordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW

Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected]

atau mediaindonesia.com

ADA pertanyaan yang mengusik sanubari, menyen-tuh rasa kebangsaan, yaitu apakah Indonesia ini termasuk negara produsen atau negara konsumen?

Bila hal itu ditanyakan kepada Badan Pusat Statistik (BPS), jawabnya dapat dipastikan Indonesia negara produsen. Bahkan, jawaban itu disertai de-ngan statistik yang mencengangkan, seperti kinerja perdagangan sepanjang 2010 yang dirilis BPS, pekan lalu.

Mencengangkan, karena untuk kali pertama eks-por bulanan kita pada Desember 2010 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah Republik dengan nilai US$16,8 miliar. Tahun lalu, total ekspor kita me-ningkat 35%, dari US$116,5 miliar pada 2009 menjadi US$157,7 miliar.

Namun, yang lebih mencengangkan, impor kita juga naik, bahkan melebihi kenaikan ekspor. Impor melonjak 40%, dari US$96,8 miliar di 2009 menjadi US$135,6 miliar selama 2010.

Terjadi lonjakan im-por, tetapi neraca per-dagangan kita versi BPS masih surplus. Be-narkah demikian? Fak-ta di lapangan meragu-kannya. Maraknya cabai asal Thailand yang tidak terdeteksi keberadaannya dalam daftar impor, misal-nya, merupakan con-toh nyata mudahnya barang negeri orang masuk ke negeri ini secara ilegal.

Negeri ini jelas dikepung produk impor, resmi maupun gelap, tidak peduli kendati barang-barang itu bisa diproduksi di dalam negeri. Bukan hanya cabai, kita pun mengimpor garam.

Bahkan, mengimpor sudah seperti candu. Ke-tika harga pangan melambung, pemerintah pun mengambil langkah membebaskan bea masuk impor atas 57 produk terkait pangan.

Di terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok saja saat ini ada 62 kontainer daging impor menung-gu untuk masuk. Pemerintah juga tengah bersiap untuk kembali mengimpor beras dan gula.

Padahal semua itu--beras, gula, garam, cabai, daging--merupakan kebutuhan rakyat, yang dapat dihasilkan di negeri sendiri. Nyatanya harus impor. Sebab, Indonesia gagal menjadi negara produsen.

Kita pun gagal sebagai negara produsen sumber daya manusia. Sebanyak 48 ribu anak bangsa ini bekerja sebagai tenaga ahli di Eropa, Amerika, bah-kan di Brasil. “Kita yang menyekolahkan mereka 15 tahun lalu, tapi negara lain yang panen,” kata mantan Presiden BJ Habibie.

Sebaliknya, kita justru ‘mengekspor’ jutaan tenaga kerja sebagai pembantu rumah tangga. Sebagian dari mereka disiksa tanpa mendapatkan pembelaan yang memadai dari negara.

Negara seperti sedang menggali kubur untuk produksi negeri sendiri, sambil menggelar karpet merah untuk barang impor. Negeri ini telah menjadi negeri konsumen, yang tidak menghargai produk sendiri. Bahkan, tidak menghargai anak bangsanya sendiri.

Negeri ini telah menjadi negeri

konsumen, yang tidak menghargai produk sendiri. Bahkan, tidak menghargai anak bangsanya sendiri.”

EDITORIAL

Negeri Konsumen

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

AP/EMILIO MORENATTI