GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA...

159
GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA MUSIK DI RADIO RAMALOKA FM SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Strata Satu (S1) Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh : Ryan Hardeanto NIM. 6662100756 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2017

Transcript of GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA...

Page 1: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA MUSIK DI RADIO

RAMALOKA FM

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Strata Satu (S1) Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik pada Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh :

Ryan Hardeanto

NIM. 6662100756

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2017

Page 2: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui
Page 3: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui
Page 4: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui
Page 5: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Mampu bangkit dari kegagalan adalaharti dari kuat yang sebenarnya

-Hyuuga Hinata-

Skripsi ini kupersembahkan untukkeluargaku tercinta. Terutama untuk Ibu

dan Bapakku yang selalu memberikusemangat serta dukungan dalam kondisi

apapun.

Page 6: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

ABSTRAK

Ryan Hardeanto. NIM. 100756. Skripsi. Gaya Komunikasi Penyiar AcaraMusik di Radio Ramaloka FM

Radio Ramaloka FM merupakan radio yang bersegmentasikan masyarakatmenengah ke bawah yang mengusung format multi-segment. Hal ini dibuktikandari adanya beragam lagu Indonesia mulai dari dangdut, pop, hingga tembangkenangan. Dengan ada sedikit lagu etnik atau daerah dan lagu mancanegara.Dalam melakukan tugasnya, penyiar di radio Ramaloka FM berperan sangatpenting untuk membawa nama radio dalam menyampaikan hiburan dan informasiyang sesuai dengan segmentasi kepada pendengarnya. Maka dari itu, gayakomunikasi yang sesuai dengan segmentasi tersebut perlu dikuasai oleh penyiaragar pendengar tetap setia mendengarkan radio Ramaloka FM. Pada penelitian ini,peneliti menggunakan Teori Logika Desain Pesan. Penelitian ini jugamenggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Teknikpengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui wawancaramendalam dan observasi secara langsung di radio Ramaloka FM. Hasil daripenelitian ini yaitu Gaya Komunikasi di radio Ramaloka FM mayoritasmenyesuaikan dengan pendengar yang dihadapinya. Selain itu, radio RamalokaFM juga lebih mengutamakan pada interaksi antara penyiar dengan pendengar,sehingga pada radio ini lebih mengutamakan pada pendengar aktif. Meskipun halini lebih efektif pada program acara dangdut. Pembawaan penyiar pada saatmembawakan suatu acara dilakukan dengan santai dan menghibur. Serta gayapercakapan setiap penyiar yang memiliki karakter berbeda. Untuk lebihmengakrabkan dengan pendengar, seringkali diadakan program off air yangmelibatkan penyiar dan pendengar.

Kata Kunci : Gaya Komunikasi, Penyiar, Teori Logika Desain Pesan

Page 7: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

ABSTRACT

Ryan Hardeanto. NIM. 100756. Skripsi. Communication Style of MusicProgram Broadcaster in Ramaloka FM Radio

Radio Ramaloka FM is a radio which has segmentation for lower middle classthat carries multi-segment format. These have been proved from existence ofvarious Indonesian songs starting from dangdut, pop, until memory song. There islittle song with ethnic or regional and foreign songs. When doing their job,announcer in radio Ramaloka FM have important role to bring radio name indelivering entertainment and information which appropriate to their audiencesegmentation. Therefore, communication style according to the segmentation needto be controlled by the announcer in order to remain faithful listener to listen toradio Ramaloka FM. In this research, researcher uses the theory of MessageDesign Logic. This research also uses qualitative method with constructivistparadigm. Data collection technique which used by researcher is through deepinterview and direct observation in radio Ramaloka FM. The results of thisresearch, the majority Communication Style in radio Ramaloka FM adapt withlistener faces. Furthermore, radio Ramaloka FM also more priority to interactionbetween announcers with listeners, so that in this radio prioritize more on activelistener. Although this matter more effective in the dangdut event program.Announcer delivery when present an event done with ease and comfort. As wellconversational style every announcer who has a different character. To furtherfamiliarize with the audience, often held off air program involving announcer andlisteners.

Keywords: Communication Style, Broadcaster, Message Design Logic Theory

Page 8: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala Puji dan Syukur kepada Allah SWT, Zat Yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan nikmat,

rahmat, dan ridho-Nya hingga dapat terselesaikannya skripsi ini. Shalawat

beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan umat Islam, sang

revolusioner dunia, baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat

dan kita semua sebagai pengikutnya sampai akhir zaman.

Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam

menempuh pendidikan tingkat Strata Satu (SI) Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

Banten.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali memperoleh

bimbingan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak yang dengan penuh

perhatian memberikan banyak hal sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

Oleh karena itu dengan segenap ketulusan hati, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada :

1. Allah SWT.

2. Nabi Muhammad Saw.

3. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, selaku Rektor Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

vii

4. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi.

6. Bapak Darwis Sagita, S.Ikom., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Komunikasi, sekaligus juga dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing saya dari semester 1 hingga saya menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Naniek Afrilla Framanik, S.sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I

yang telah bersedia membimbing, mengarahkan, serta memberikan

motivasi yang sangat berarti bagi penulis, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

8. Bapak Dr. Rangga Galura Gumelar, Dipl. Ing (FH)., M.Si., selaku Dosen

Pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktu dan memberikan

masukan-masukan terbaik ditengah kesibukannya, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

9. Seluruh Dosen Ilmu Komunikasi, Staf Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP

Untirta, dan Staf Perpustakaan FISIP yang telah memberikan bantuan

selama penulis menyelesaikan skripsi dan menempuh pendidikan di

Untirta.

10. Kedua orang tua, terutama ibu saya yang selalu memberi dukungan moril

dan materil serta selalu mendoakan dan memberi motivasi agar peneliti

dapat menyelesaikan skripsi.

11. Kedua adik saya, Dandy dan Zidane yang telah memberikan dukungan.

Page 10: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

viii

12. Anggi Permatasari, seseorang yang selalu menemani disaat saya jatuh,

serta memberi memotivasi dan dukungan kepada saya untuk

menyelesaikan skripsi.

13. Kang Bayu, Pak Dedy, Pak Aji, Kang Ega, Kang Gilang, Teh Asri, dan

Vina selaku Tim Group Radio Ramaloka FM yang telah banyak

membantu saya dalam pengerjaan skripsi.

14. Bunda Euis dan Kang Rudi selaku pendengar radio Ramaloka FM yang

telah bersedia menjadi informan penelitian.

15. Teman-teman di Kreative Movie Pictures dan Wongkene Art Production

yang sudah saya anggap sebagai bagian dari keluarga saya.

16. Teman-teman Humas Ilmu Komunikasi angkatan 2010.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Serang, Januari 2017

Penulis

Page 11: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR …………...……………………………………………… vi

DAFTAR ISI …………………….………………………………………………. xi

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. xii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xiv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah…..………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………. 8

1.3 Identifikasi Masalah…………………………...……………………... 8

1.4 Tujuan Penelitian………………………………………….….………. 9

1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………………. 9

1.5.1 Manfaat Teoritis...………...…………………………………… 9

1.5.2 Manfaat Praktis ……………………………………………….. 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS…..………...………………………………….. 10

2.1 Deskripsi Teori……...…………………………………….………….… 11

2.2 Teori Logika Pesan…….……………………………….......……........... 12

2.3 Komunikasi………………...……………………………………………. 15

Page 12: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

x

2.3.1 Tujuan komunikasi………………………………………..……..... 16

2.3.2 Fungsi Komunikasi……………………………………………..… 18

2.3.4 Hambatan Komunikasi…………………………………………… 20

2.3.5 Gaya Komunikasi………………………………………………….. 23

2.4 Komunikasi Massa……………………………………………………..... 27

2.4.1 Fungsi Komunikasi Massa………………...……………………… 30

2.5 Radio…………………………………………...……………………........ 33

2.5.1 Karakteristik Radio Siaran……………………………………...…. 35

2.6 Penyiar Radio……….………………………………………………...…. 37

2.7 Pendengar………………………………………………..………………. 40

2.8 Kerangka Konsep…………………….…………………………….……. 43

2.9 Penelitian Terdahulu…………………………………………...………… 47

BAB III METODOLOGI PENELITAN………………………………………. 53

3.1 Metode Penelitan………………………………………………...………. 53

3.2 Paradigma Penelitian…………………………………………………….. 54

3.3 Teknik Pengumpulan Data……………..………………………………… 56

a. Wawancara…………………………………………………..……….. 56

b. Observasi……………………………………………………………… 57

c. Telaah Dokumen……………………………………………………… 58

3.4 Informan Penelitian……………..…………...…………………………… 59

3.5 Analisis Data……………..…………...…………….. …………………... 59

3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian………………………………………….….. 61

BAB IV HASIL PENELITIAN…………………………..……………………... 62

4.1 Deskripsi ObjekPenelitian…………………………………………………. 62

4.1.1 Riwayat Singkat Radio Ramaloka FM………………………………. 62

Page 13: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

xi

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan…………………………………………….. 63

4.1.3 Komposisi Siaran …………………………………………………… 63

4.1.4 Penyiar………...……………………………………………............... 64

4.1.5 Proporsi Sajian Musik…………………………………………........... 65

4.1.6 Segmentasi Pendengar...…………………………………………....... 65

4.1.7 Produk Radio……………………………………................................ 66

4.1.7.1 Program Harian………………………………………………. 66

4.1.7.2 Program Mingguan…………………………………………… 68

4.2 Deskripsi Data……………………………………………………….………70

4.3 Pembahasan………..…………………………………………………….…. 72

4.3.1 Gaya Komunikasi Penyiar Radio Ramaloka FM.......................... 75

4.3.2 Cara Penyiar Merancang Pesan Siaran di Radio Ramaloka FM... 81

4.3.3 Karakteristik Penyiar dalam menyampaikan Pesan Siaran…...… 89

4.3.4 Kendala Penyiar Radio Ramaloka FM………………………….. 93

4.4 Hasil Observasi………..…………………………..….………………….…. 96

BAB V PENUTUP………………………………………………….………...…... 104

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….… 104

5.3 Saran………………………………………………………………………... 105

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.7 Tipologi Pendengar…………………………………..…. 37

Tabel 2.9 Penelitian Sebelumnya………………………………..… 44

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian……………………………...………… 56

Tabel 4.1.6.1 Segmen Pendengar………………………………...….… 61

Tabel 4.1.6.2 Proporsi Jenis Kelamin Pendengar……………………… 61

Tabel 4.3.1 Persamaan dan Perbedaan Program Acara……………… 85

Page 15: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.8 Kerangka Berpikir…………….…………………………….. 41

Gambar 4.3.1.1 Screen update di facebook radio Ramaloka FM……………. 87

Gambar 4.3.1.2 Screen update di facebook radio Ramaloka FM……………. 88

Page 16: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Informan Kunci…………….………………….. 102

Lampiran 2 Biodata Informan Pendukung…………………………... 104

Lampiran 3 Pedoman Wawancara………………………………….... 105

Lampiran 4 Transkrip Wawancara………………………………….... 107

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi……………………………...… 130

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian…………………………………...… 132

Lampiran 7 Surat Penerimaan Penelitian…………………………….. 133

Lampiran 8 Dokumentasi…………………………………………..… 134

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup…………………………………… 135

Page 17: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah terlepas dari interaksi

dengan sesamanya sehingga manusia akan selalu berhubungan dan berkomunikasi

dengan manusia lainnya. Dalam melakukan komunikasi, manusia dapat

melakukannya secara langsung, dan dapat juga dilakukan melalui saluran

(channel). Di mana melalui saluran ini, pesan dari komunikator disampaikan

kepada komunikan melalui media tertentu. Dengan demikian, setiap manusia

dapat berkomunikasi dengan sesamanya.

Selain kehidupan manusia yang tidak pernah terlepas dari komunikasi,

kehidupan manusia juga tidak akan pernah terlepas dari kebutuhannya untuk

mendapatkan informasi dan hiburan. Inilah mengapa terdapat berbagai media

massa yang seiring perkembangan zaman menjadi semakin canggih sehingga

manusia akan dengan mudah mendapatkan informasi dan hiburan tersebut. Media

massa tersebut terdiri dari media cetak seperti surat kabar, majalah, dan tabloid,

serta media elektronik seperti radio, televisi, dan internet (new media). Dengan

adanya media massa, kita bisa mendapatkan informasi dengan mudah. Bahkan

melalui media seperti radio, televisi, dan internet bukan hanya informasi saja yang

didapat, melainkan kita juga bisa mendapatkan hiburan yang disajikan oleh media

tersebut.

Page 18: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

2

Salah satu alat komunikasi yang sudah lama dan banyak digunakan adalah

radio. Meskipun radio hanya menyampaikan pesan lewat suara, tapi tetap

mengutamakan keakuratan dan keaktualan berita yang disampaikan1. Radio

adalah salah satu media massa elektronik tertua, jauh sebelum adanya televisi dan

internet. Jika surat kabar mendapat julukan sebagai kekuatan keempat, maka radio

siaran mendapat julukan kelima atau the fifth estate.2 Ini dikarenakan radio siaran

sama seperti surat kabar, yakni turut melakukan fungsi kontrol sosial seperti

memberi informasi, menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi3.

Radio adalah media yang bersifat auditif, yang berarti hanya untuk

didengarkan. Berbeda dengan televisi yang bersifat audiovisual, yakni dapat

dilihat dan didengarkan4. Salah satu alasan radio banyak didengarkan oleh

masyarakat yaitu karena radio adalah media yang praktis, dapat didengarkan di

mana saja dan kapan saja. Pada saat berkendara di mobil, pendengar tetap dapat

mendapatkan hiburan melalui musik yang didengarkan, ataupun mendapatkan

informasi dan berita melalui radio di dvd player kendaraan. Bahkan, berkat

kemajuan teknologi saat ini, radio tidak hanya dapat didengarkan melalui radio

tape saja, melainkan dapat juga didengarkan melalui telepon seluler, dan juga

melalui televisi.

1 http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-komunikasi/2918-

perkembangan-radio-dalam-kalangan-masyarakat-modern diakses pada tanggal 23 November

2015 pukul 12.36 WIB 2 Elvinaro Ardianto. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung:Rosdakarya.

2007. h.128

3 Ibid p.128

4 Onong Uchjana Effendy. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004. h.107

Page 19: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

3

Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang mempunyai

peranan penting sebagai media bagi masyarakat yang membutuhkan berita

ataupun informasi. Selain itu, radio juga menyajikan hiburan pada pendengarnya.

Salah satunya melalui program acara musik. Pendengar bisa mendapatkan hiburan

dari musik yang diputarkan, dan pendengar juga dapat berinteraksi secara

langsung dengan penyiar dari radio yang didengarkannya.

Pendengar merupakan orang-orang yang sangat loyal dan sangat

bersahabat, di banyak kasus, para pendengar memiliki rasa kekeluargaan yang

sangat kuat terhadap stasiun radio yang mereka dengarkan. Tetapi jika sebuah

stasiun radio ini tidak memuaskan pendengarnya, para pendengar akan segera

mematikan gelombang tersebut. Mereka akan segera pindah ke gelombang radio

lainnya.5

Program acara musik pada radio tetap menjadi program unggulan di setiap

stasiun radio karena pendengar radio banyak yang lebih senang mendapatkan

hiburan dari mendengarkan lagu atau musik. Seperti pada radio Ramaloka FM

yang lebih mengutamakan hiburan berupa program acara musik. Bayu Pratama,

Program Manager Ramaloka FM mengatakan bahwa seringkali pendengar akan

memindahkan saluran ketika terlalu banyak dijejali berita atau informasi saja.

Maka, pada radio ini informasi hanya dijadikan selingan di antara acara musik.6

5 Harley Prayudha. Radio: Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang:

Bayumedia Publishing. 2005. h.119 6 Wawancara Bayu Pratama, Program Director Radio Ramaloka FM. 5 Januari 2016

Page 20: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

4

Penyiar adalah seorang komunikator pada radio yang memiliki tugas untuk

menyampaikan pesan kepada komunikannya, dalam hal ini yaitu pendengar.

Selain berbicara, penyiar harus mampu mengakrabkan diri dengan pendengarnya

sehingga tercipta adanya kedekatan antara penyiar dengan pendengar. Pada setiap

program acara tidak terkecuali acara musik, seorang penyiar harus mempunyai

kemampuan lebih dari sekedar berbicara saja. Meskipun pendengar lebih senang

mendengarkan lagu yang diputarkan di radio tersebut, jika penyiarnya menarik

maka pendengar akan lebih tertarik lagi untuk mendengarkan acara pada radio

tersebut.

Setiap orang yang mampu berbicara dengan lancar, tentu memiliki juga

potensi untuk menjadi penyiar. Tetapi sebenarnya ada tiga hal penting yang harus

dimiliki oleh seorang penyiar, yaitu announcing skill (keterampilkan menuturkan

segala sesuatu menyangkut musik, kata, atau lirik lagu yang disajikan), operating

skill, (keterampilan mengoperasikan segala peralatan siaran), dan musical touch,

(keterampilan merangkai musik dalam tatanan yang menyentuh emosi

pendengar).7 Ketiga hal tersebut memerlukan latihan secara terus menerus.

Radio Ramaloka FM merupakan salah satu stasiun radio tertua di Kota

Serang yang telah berdiri sejak tahun 1977. Format dari radio Ramaloka FM lebih

menargetkan pada masyarakat kalangan menengah ke bawah. Karena itulah untuk

program acara musik, radio ini lebih banyak memutarkan lagu dangdut.

Presentase musik dangdut pada radio ini cukup tinggi, yakni sebesar 50%.

Sementara genre musik lainnya seperti pop sebesar 30%, serta musik barat dan

7 Masduki. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer. 2005. h.119

Page 21: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

5

etnis tradisional masing-masing hanya 10% saja.8 Menurut Bayu Pratama,

Program Manager radio Ramaloka FM, untuk mendapatkan target masyarakat

kalangan bawah, musik dangdut harus mendapatkan presentase tertinggi karena

masyarakat menengah ke bawah lebih banyak yang menyukai musik dangdut

dibandingkan musik lainnya. Hal ini terbukti dengan lebih aktifnya pendengar

pada saat program acara request lagu dangdut.9

Sesuai dengan format siarannya, terdapat berbagai program acara yang

menyajikan lagu dangdut seperti “Digoda (Digoyang Dangdut)”, “Goyang

Senggol”, “Ajojing”, “Dangdut Pure”, “DELTA (Deretan Lagu Dangdut

Teratas)”, dan “Darling (Dangdut Tarling)”. Semua program acara tersebut

memutarkan berbagai lagu dangdut mulai dari dangdut asli, dangdut tradisional,

sampai lagu dangdut house dan remix.10

Adapun dari segi segmentasi, radio Ramaloka FM dapat dikategorikan

sebagai radio multi-segmen karena mencakup berbagai usia dan jenis musik

meskipun yang paling banyak adalah lagu dangdut. Untuk usia, mulai dari usia

remaja sampai dewasa yakni 17-50 tahun, dengan presentase pria 55% dan wanita

45%.

Masing-masing penyiar di radio Ramaloka FM memiliki kemampuan yang

berbeda, dan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri pada saat melakukan

siaran. Ada penyiar yang lebih mahir membawakan acara request lagu, ada yang

8 Company Profile Radio Ramaloka FM

9 Wawancara Bayu Pratama, Program Director Radio Ramaloka FM. 5 Januari 2016

10 Ibid

Page 22: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

6

hanya mampu memandu acara talkshow saja, dan penyiar juga disesuaikan

usianya ketika membawakan program acara musik tertentu.11

Karena akan

berbeda gaya siaran dari penyiarnya pada saat menjadi penyiar di acara musik

dangdut dan etnik, dengan gaya siaran penyiar yang membawakan acara musik

pop atau barat.

Pada acara request lagu, penyiar di radio Ramaloka FM lebih

mengandalkan pada line telepon dengan pendengar. Pada penyiar di acara musik

dangdut, gaya siarannya semi-formal dengan menggunakan bahasa Indonesia

yang tidak terlalu baku. Seringkali di antara bahasa Indonesia yang digunakan,

penyiar juga turut menyisipkan bahasa daerah yang banyak dituturkan oleh

masyarakat di Kota Serang, yaitu bahasa Jawa Serang pada saat melakukan siaran.

Khususnya pada program acara lagu etnik, penyiar diharuskan menggunakan

bahasa daerah. seperti pada program acara “Minang Maimbau”, di mana

penyiarnya menggunakan bahasa Minang pada isi siarannya. Program acara

tersebut memang memutarkan lagu-lagu minang. Selain itu, ada juga “Gentra

Parahyangan” yang menggunakan bahasa Sunda dan juga memutarkan lagu-lagu

sunda.

Sementara pada program acara musik pop dan barat, penyiar juga

menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari yang tidak terlalu formal namun tidak

menggunakan bahasa daerah. Penyiar juga menggunakan bahasa gaul karena

musik pop dan barat lebih banyak didengarkan oleh remaja. Karena itulah penyiar

11

Wawancara Bayu Pratama, Program Manager Radio Ramaloka FM. 5 Januari 2016

Page 23: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

7

di radio ini ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan usia penyiarnya agar

mampu berkomunikasi dengan baik dengan pendengar musik pop yang rata-rata

di usia remaja.

Sebagai radio swasta yang sudah lama berdiri, radio Ramaloka FM masih

terus mengudara hingga saat ini di antara stasiun radio swasta lain di Kota Serang.

Seiring perkembangannya, terus bermunculan radio baru sehingga pendengar

menjadi semakin banyak pilihan. Radio lain yang ada di Kota Serang seperti

Harmony FM, Hot Radio, Megaswara FM, Serang Radio, X-Channel, dan PBS

FM.

Di antara banyaknya stasiun radio lain tersebut, radio PBS FM merupakan

radio yang juga telah lama ada di Kota Serang, yakni sejak tahun 1986. Meskipun

segmentasi radio PBS FM multi-segmen dan menargetkan pada pendengar

menengah ke bawah, presentase musik pada radio ini lebih banyak pada musik

pop Indonesia yakni sebesar 45%, sedangkan acara dangdut hanya 15% saja. Gaya

siaran pada penyiar radio PBS FM lebih kepada semi-formal dengan

menggunakan bahasa Indonesia. Berbeda dengan radio Ramaloka FM, radio PBS

FM melayani request lagu hanya melalui sms saja. Dengan sajian musik dan cara

siaran tersebut, radio PBS FM mengaku tetap memiliki pendengar setia yang aktif

meminta lagu melalui pesan singkat atau sms.12

Dengan adanya persaingan di dunia penyiaran, radio Ramaloka FM harus

mampu terus memiliki banyak pendengar. Radio Ramaloka FM yang konsisten

12

Wawancara Bambang Irianto, Penanggung Jawab Siaran Radio PBS FM. 7 Januari 2017

Page 24: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

8

dengan mengutamakan pada program acara dangdut tetap berusaha untuk

mempertahankan eksistensinya. Upaya untuk mempertahankan eksistensi radio ini

dilakukan dengan cara mengikuti trend dan mengetahui apa yang disukai oleh

masyarakat sekitar. Penyiar juga harus memiliki kemampuan yang baik sehingga

pendengar akan terus tertarik untuk mendengarkan radio Ramaloka FM. Selain

itu, penentuan segmentasi, format radio, dan gaya siaran merupakan hal yang

penting untuk mendukung keberadaan dan kemajuan radio agar tetap terus

bertahan di antara banyaknya stasiun radio lain.

Peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini karena Radio

Ramaloka FM merupakan radio tertua di Kota Serang yang masih terus bertahan

hingga saat ini di tengah semakin banyaknya pilihan radio di masyarakat. Adanya

kondisi tersebut menjadikan persaingan di untuk mendapatkan pendengar menjadi

semakin ketat. Namun radio Ramaloka FM tetap konsisten dengan target

masyarakat menengah ke bawahnya. Hal ini tidak terlepas dari gaya siaran

penyiar di radio Ramaloka FM dalam membawakan acara, khsusunya penyiar

pada program acara musik.

1.2 Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang masalah tersebut, maka diperoleh rumusan

masalah yaitu, “Bagaimana Gaya Komunikasi Penyiar Acara Musik di Radio

Ramaloka FM?

Page 25: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

9

1.3 Identifikasi Masalah

Dari identifikasi masalah yang sempat dijabarkan pada latar belakang di

atas maka peneliti merangkumnya ke dalam beberapa inti dari identifikasi

masalah tersebut, yakni sebagai berikut:

1. Bagaimana gaya komunikasi penyiar acara musik di radio Ramaloka FM?

2. Bagaimana cara penyiar merancang pesan siaran di radio Ramaloka FM?

3. Bagaimana karakteristik penyiar dalam menyampaikan pesan siaran di

radio Ramaloka FM?

1.4 Tujuan Penelitian

Dari identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas, adapun tujuan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gaya komunikasi penyiar acara musik di radio

Ramaloka FM.

2. Untuk mengetahui cara penyiar merancang pesan siaran di radio Ramaloka

FM.

3. Untuk mengetahui karakteristik penyiar dalam menyampaikan pesan

siaran di radio Ramaloka FM.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Page 26: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

10

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan

akademisi ilmu komunikasi secara umum, serta menjadi kontribusi pemikiran

yang bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya pada bidang ilmu komunikasi

yang berkaitan dengan gaya komunikasi seorang penyiar.

Penelitian ini menjelaskan secara terperinci mengenai gaya komunikasi

penyiar radio. Hal tersebut sangat penting untuk diketahui oleh setiap penyiar

distasiun radio. Hasil dari penelitian ini akan dapat menjelaskan seperti apa gaya

komunikasi yang digunakan di radio Ramaloka FM, dan apakah penerapannya

sudah tepat. Sehingga dapat menjadi masukan dan bahan evaluasi bagi radio

Ramaloka FM sendiri.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap teori-teori

yang digunakan setelah diadakan penelitian pada informan. Melalui penelitian ini,

diharapkan juga dapat menjadi referensi bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi,

khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa dan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih dalam mengenai Gaya

Komunikasi Penyiar Acara Musik di Radio Ramaloka FM.

Page 27: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

11

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Deskripsi Teori

Untuk mengetahui pengertian mengenai teori dan teori ilmu komunikasi,

terlebih dahulu kita perlu memahami pemikiran dari pakar teori komunikasi.

Seperti menurut Werner J. Severin, suatu teori merupakan pernyataan umum yang

merangkum pemahaman kita tentang cara dunia bekerja.13

Dalam konteks teori ilmu komunikasi, Theodorson berpendapat bahwa

komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau sekelompok

orang dengan menggunakan simbol-simbol tertentu kepada satu orang atau

kelompok lain14

. Sedangkan menurut Sir Gerald Barry, komunikasi berasal dari

kata communicate yang berarti bercakap-cakap.15

Sementara secara terminologis,

komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada

orang lain. Dengan demikian, maka komunikasi melibatkan sejumlah orang, di

mana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain.16

Ilmu komunikasi penting bagi setiap orang karena manusia merupakan

makhluk sosial yang hidup bermasyarakat, sehingga manusia selama hidupnya

tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup bermasyarakat tersebut, tentunya ada

13

Werner J, Severin. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa

Edisi Kelima. Jakarta. Kencana Prenada Media. 2011. h. 12 14

Syaiful Rohim . Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Jakarta. Rineka Cipta. 2009.

h.11 15

Onong Uchjana Effendy. Radio Siaran: Teori dan Praktek. Bandung. Penerbit Mandar Maju.

1990. h.1 16

Onong Uchjana Effendy. Dinamika Komunikasi. Bandung. Remaja Rosdakarya. 1992. h.4

Page 28: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

12

permasalahan yang terjadi. Hal tersebut diakibatkan karena manusia memiliki

berbagai pikiran, perasaan, kebutuhan, kepentingan, dan sifat yang berbeda-beda.

Setiap masing-masing individu ini berkomunikasi dan saling berinteraksi

satu sama lain sesuai dengan kepentingan mereka. Interaksi tersebut dilakukan

dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti melalui percakapan. Dalam

berkomunikasi, tidak akan pernah terlepas dari bahasa yang digunakan. Bahasa

merupakan alat untuk mengungkapkan pikiran atau perasaan dari seseorang

kepada orang lain dalam berkomunikasi. Dengan menggunakan bahasa ini,

komunikasi verbal dilakukan oleh penyiar di radio Ramaloka FM untuk

berinteraksi dengan pendengarnya, karena bahasa yang digunakan dapat

menggambarkan apa yang dipikirkan penyiar kepada pendengarnya.

2.2 Teori Logika Pesan

Robert T. Craig membangun suatu model yang dapat membantu

menjelajahi berbagai bidang yang ada dalam ilmu komunikasi yang bertujuan

untuk menjelaskan mengenai bagaimana manusia melakukan proses komunikasi.

Menurut Craig, ilmu komunikasi memiliki cara atau sifat yang selalu diwarnai

dengan berbagai teori dan cara pandang. Robert Craig membagi dunia teori

komunikasi ke dalam tujuh kelompok pemikiran atau tradisi pemikiran, yaitu:

semiotika, fenomenologi, sibernetika, sosiopsikologi, sosiokultural, kritis, dan

retorika.17

17

Morissan dan Andy Corry Wardhany. Teori Komunikasi tentang Komunikator, Pesan,

Percakapan, dan Hubungan. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2009. h.26

Page 29: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

13

Peneliti menggunakan teori logika pesan yang merupakan bagian dari

tradisi sosiopsikologi. Tradisi Sosiopsikologi memandang individu sebagai

makhluk sosial Berasal dari psikologi sosial, kajian sosiopsikologis memiliki

tradisi yang kuat dalam komunikasi. Teori-teori pada tradisi ini berfokus pada

perilaku sosial individu, variabel psikologis, efek individu, kepribadian dan sifat,

persepsi, serta kognisi.18

Barbara O‟Keefe memulai karyanya sebagai seorang konstruktivis, tetapi

telah mengembangkan orientasi teoritis untuk menggabungkan sebuah model

penyusunan pesan. Tesisnya adalah bahwa manusia berpikir dengan cara yang

berbeda tentang komunikasi dan pesan serta mereka menggunakan logika yang

berbeda dalam memutuskan apa yang akandikatakan kepada orang lain dalam

sebuah situasi. Ia menggunakan istilah logika penyusunan pesan (message-design

logic) untuk menjelaskan proses pemikiran di balik pesan yang kita ciptakan.19

Barbara O‟Keefe pada awalnya adalah seorang pendukung teori

konstruktivisme, namun kemudian ia memperluas teorinya dengan memasukkan

juga pandangan-pandangan terkait dengan bagaimana orang mendesain pesan.

Tesis yang diajukannya menyatakan bahwa manusia berpikir secara berbeda

mengenai bagaimana berkomunikasi dan membuat pesan, dan manusia

menggunakan logika yang berbeda dalam memutuskan apa yang harus dikatakan

kepada orang lain pada situasi tertentu. Dia menggunakan istilah „logika dalam

18

Stephen W Little John dan Karen A. Foss. Theories of Human Communication. Jakarta:

Salemba Humanika. 2009. h.63 19

Ibid. h.188

Page 30: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

14

merancang pesan (message design logic) untuk menjelaskan bagaimana proses

berpikir yang terjadi sehingga munculnya pesan.

Menurut teori logika pesan, pesan yang disampaikan oleh setiap orang

akan sama, namun pada situasi lain akan berbeda. Pesan akan berbentuk sama

ketika pesan tersebut bersifat sederhana. Namun ketika banyak tujuan yang akan

dicapai dan memiliki potensi seseorang kehilangan muka, maka apa pun logika

yang digunakan dalam merancang pesan akan menghasilkan berbagai bentuk

pesan yang berbeda.

Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan teori dari tradisi

Sosiopsikologi yang memandang manusia sebagai makhluk sosial. Sementara

teori yang akan digunakan oleh peneliti adalah Teori Logika Pesan.

O‟Keefe mengemukakan tiga logika dalam merancang pesan, dimulai dari

yang tidak terpusat pada orang (least person-centered) hingga yang sangat

terpusat (most person-centered).

Logika ekspresif (expressive logic), yaitu logika yang memandang

komunikasi sebagai suatu cara untuk mengekspresikan diri dan untuk

menyatakan perasaan dan pikiran. Pesan yang terdapat pada logika

ekspresif ini bersifat terbuka dan reaktif, dengan hanya memberikan

sedikit perhatian pada kebutuhan dan keinginan orang lain. Dalam hal ini,

logika ekspresif bersifat self-centered atau terpusat pada diri si pembicara,

kebalikan dari person-centered atau terpusat pada lawan bicara

sebagaimana yang dikenal dalam teori konstruktivisme.

Page 31: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

15

Logika konvensional (conventional logic), yaitu logika yang melihat

komunikasi sebagai suatu permainan yang dimainkan dengan mengikuti

sejumlah aturan. Di sini, komunikasi merupakan alat untuk

mengekspresikan diri yang dilakukan menurut aturan dan norma yang

diterima termasuk hak dan tanggung jawa masing-masing orang yang

terlibat. Logika jenis ini bertujuan untuk merancang pesan yang sopan,

pantas, dan berdasarkan aturan yang sepatutnya diketahui setiap orang.

Logika retorika (rhetorical logic) yaitu logika yang memandang

komunikasi sebagai suatu cara untuk mengubah aturan melalui negosiasi.

Pesan yang dirancang dengan menggunakan logika ini cenderung luntur

dan fleksibel, memiliki pemahaman dan terpusat pada lawan bicara.

Pembicara yang menggunakan logika ini cenderung untuk membingkai

ulang situasi yang dihadapi agar berbagai tujuan, termasuk persuasi dan

kesopanan, dapat diintegrasikan dalam satu kesatuan yang bulat.

2.3 Komunikasi

Komunikasi atau “communication” berasal dari bahasa latin “communis”,

sedangkan dalam bahasa Inggris disebut “commun” yang berarti sama.20

Sama

dalam hal ini maksudnya adalah sama makna. Ketika berkomunikasi (to

communicate), ini berarti kita berusaha untuk mewujudkan kesamaan makna

mengenai suatu hal. Jika komunikan mengerti apa yang disampaikan oleh

komunikator, maka dapat diartikan bahwa proses komunikasi telah berlangsung.

20

Syaiful Rohim . Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Jakarta. Rineka Cipta. 2009.

h.8

Page 32: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

16

Komunikasi adalah proses membuat sebuah pesan setala (tuned) bagu

komunikator dan komunikan. Komunikator menyandi (encode) pesan yang akan

disampaikan kepada komunikan. Ini berarti ia memformulasikan pikiran dan atau

perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh

komunikan. Kemudian menjadi giliran komunikan untuk mengawa-sandi

(decode) pesan komunikator itu. ini berarti ia menafsirkan lambang yang

mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator berfungsi sebagai penyandi

(encoder) dan komunikan berfungsi sebagai pengawa-sandi (decoder).21

Pada penyiar radio Ramaloka FM, pesan disampaikan oleh penyiar sebagai

komunikator melalui media massa yakni radio. Dalam proses komunikasi yang

dilakukan tersebut, penyiar harus menyampaikan pesan kepada pendengar dengan

bahasa yang mudah dipahami agar pendengar dapat mengerti apa yang

disampaikan oleh penyiar. Jika sudah ada kedekatan, maka akan semakin mudah

bagi penyiar untuk mendapatkan pendengar setia.

2.3.1 Tujuan Komunikasi

Setiap orang dalam berkomunikasi pasti memiliki tujuan tertentu. Baik itu

pengertian, dukungan, gagasan, atau berbagai tujuan lainnya. Dalam tujuan

komunikasi secara umum, komunikasi mengharapkan adanya umpan yang

diberikan oleh lawan bicara kita serta semua pesan yang kita sampaikan dapat

diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi setelah melakukan

komunikasi tersebut. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku “Ilmu

21

Ibid. h.13

Page 33: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

17

Komunikasi Teori dan Praktek” menjelaskan bahwa terdapat beberapa tujuan

berkomunikasi, yakni:

Perubahan sikap (attitude change)

Perubahan pendapat (opinion change)

Perubahan perilaku (behavior change)

Perubahan sosial (social change)22

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi memiliki

berbagai tujuan, tergantung dengan apa yang diinginkan oleh komunikator itu

sendiri. Seorang komunikator pasti ingin agar komunikannya mengerti apa pesan

yang disampaikannya, dan efek yang diinginkan dapat berupa perubahan sikap,

pendapat, perilaku, atau perubahan sosial. Penyiar radio Ramaloka FM tentu

menginginkan tujuan yang sesuai dengan penjelasan di atas untuk mendapatkan

pendengar setia. Seseorang yang tadinya biasa saja, menjadi tertarik untuk

mendengarkan radio Ramaloka FM setelah mendengar suara penyiar. Jika ini

terjadi, maka tujuan komunikasi tersebut telah berhasil. Penyiar radio Ramaloka

FM juga harus mampu mengantisipasi jika terjadi hambatan dalam komunikasi

dengan pendengarnya. Karena suatu proses komunikasi tidak selamanya berjalan

sesuai keinginan.

22

Onong Uchjana Effendy. Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

2005. h.8

Page 34: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

18

2.3.2 Fungsi Komunikasi

Komunikasi secara umum memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Komunikasi sosial

“Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan

bahwa komunikator itu penting untuk membangun konsep-diri, untuk

kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari

ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan

memupuk hubungan dengan orang lain”.23

Fungsi komunikasi sosial merupakan salah satu fungsi inti dari suatu

media. Di mana media memiliki tujuan untuk membuat masyarakat terhibur.

Seperti radio Ramaloka FM yang menyajikan informasi dan hiburan bagi

pendengarnya.

2. Komunikasi Ekspresif

“Komunikasi ekspresif tidak secara otomatis bertujuan mempengaruhi

orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi

instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi)”.24

Dalam konteks radio, komunikasi ekspresif digunakan untuk memberikan

kekuatan emosional dalam siarannya. Penyiar radio Ramaloka FM tidak hanya

berbicara ketika siaran saja, melainkan membuat pendengar tertarik dengan isi

siaran melalui obrolan serta candaan sehingga terjalin suatu komunikasi

personal yang menciptakan kedekatan dan keakraban pada saat siaran tersebut.

23

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003. h.5 24

Ibid. Deddy, h.5, h.21

Page 35: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

19

3. Komunikasi Ritual

“Komunikasi ritual sering juga bersifat ekspresif, menyatakan perasaan

terdalam seseorang. Kegiatan ritual memungkinkan para pesertanya berbagi

komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai

pengabdian kepada kelompok. Bukanlah substansi kegiatan ritual itu sendiri

yang terpenting, melainkan perasaan senasib sepenanggungan yang

menyertainya, perasaan bahwa adanya keterikatan oleh sesuatu yang lebih

besar daripada diri sendiri, yang bersifat abadi, dan bahwa diakui dan diterima

dalam kelompok”.25

Fungsi ini digunakan oleh penyiar radio Ramaloka FM untuk mewujudkan

suatu perasaan saling menghargai dan dihargai dengan pendengar, sehingga

dapat terwujud suatu keterikatan tersebut.

4. Komunikasi Instrumental

“Mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar,

mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau

mengerakkan tindakan, dan juga menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi

tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan

tersebut. Studi komunikasi membuat peka terhadap berbagai strategi yang

dapat digunakan dalam komunikasi untuk bekerja lebih baik dengan orang

lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen

25

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003. p.25

Page 36: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

20

untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka

pendek maupun tujuan janga panjang”.26

Fungsi komunikasi instrumental melengkapi fungsi komunikasi lain yang

perlu diterapkan oleh penyiar di radio Ramaloka FM. Penyiar radio

Ramaloka FM harus menyampaikan informasi dan berita yang menarik bagi

pendengarnya. Untuk hiburan, dapat diterapkan dengan memutarkan musik

yang sesuai dengan segmentasi pendengar di radio ini. Selain itu, penyiar

radio Ramaloka FM dalam berkomunikasi dengan pendengarnya juga harus

memiliki tujuan agar tidak hanya pesan dapat diterima oleh pendengarnya

saja, tetapi juga mempengaruhi pendengar agar tertarik untuk berperan aktif

dalam berinteraksi dengan penyiar.

2.3.4 Hambatan Komunikasi

Berikut ini merupakan hambatan dalam komunikasi yang perlu

diperhatikan oleh komunikator agar dapat berkomunikasi secara efektif:

1. Hambatan Semantis

Hambatan semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator

sebagai “alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaaannya kepada komunikan.

Demi kelancaran komunikasinya seorang komunikator harus benar-benar dapat

memperhatikan gangguan semantis ini, sebab salah ucap dapat menimbulkan

26

Ibid. Deddy, h.30

Page 37: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

21

salah pengertian (misunderstanding) atau salah tafsir (misinterpretation), yang

pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication).27

Penyiar di radio Ramaloka FM menggunakan bahasa Indonesia pada saat

melakukan siaran, tentunya agar pendengar mengerti apa yang disampaikan oleh

penyiar tersebut. Namun demikian, bahasa daerah juga turut digunakan oleh

penyiar pada program acara tertentu yang memang menargetkan pendengar

tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-harinya.

Bahasa daerah yang dituturkan tersebut yakni bahasa Jawa Serang, Sunda, dan

bahasa Minang. Tergantung program acara yang dibawakan.

2. Hambatan Mekanis

Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam

melancarkan komunikasi. Banyak contoh yang kita alami dalam kehidupan sehari-

hari, seperti suara telepon yang tidak jelas, ketikan huruf yang buram pada surat,

suara yang hilang-muncul pada pesawat radio, berita surat kabar yang sulit dicari

sambungan kolomnya, gambar yang meliuk-liuk pada pesawat televisi, dan lain-

lain.28

Hambatan seperti ini biasa terjadi pada media mana pun, tidak terkecuali

di Radio Ramaloka FM. Hambatan yang terjadi seperti suara pemancar yang

kurang baik sehingga menghasilkan suara penyiar yang tidak terdengar dengan

jelas. Hal ini kemudian akan mempengaruhi pemahaman pendengar terhadap isi

pesan yang disampaikan oleh penyiar.

27

Onong Uchjana Effendy. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004. h.14

28

Ibid. h.15

Page 38: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

22

3. Hambatan Ekologis

Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap

proses berlangsungnya komunikasi yang datangnya dari lingkungan. Seperti suara

riuh orang-orang atau kebisingan lalu lintas, suara hujan atau petir, dan lain-lain.29

Hal ini dapat terjadi pada pendengar radio Ramaloka FM ketika berada di lokasi

yang bising sehingga tidak dapat mendengar suara radio dengan jelas.

4. Prasangka

Prasangka merupakan salah satu hambatan yang berat bagi kegiatan

komunikasi, karena orang yang berprasangka belum apa-apa sudah bersikap

menentang komunikator. Pada orang yang bersikap prasangka emosinya

menyebabkan dia menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran secara

rasional.30

Dalam konteks radio siaran, prasangka merupakan hambatan yang dapat

muncul dari diri pendengar. Radio yang bersifat sekilas seringkali membuat

pendengar mengambil kesimpulan bahwa penyiar yang membawakan acara di

radio tersebut kurang menarik dan membosankan. Karena prasangka tersebut,

pendengar langsung memindahkan channel radio ke stasiun radio lain.

Berdasarkan pengamatan peneliti, hambatan ini di kalangan pendengar radio pasif

yang hanya sekilas mendengarkan radio, dan tidak mendengarkan secara

keseluruhan isi siaran tersebut.

29

Onong Uchjana Effendy. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004. h.13 30

Ibid. h.16

Page 39: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

23

2.3.5 Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat

perilaku antarpribadi yang terspesialisasi digunakan dalam suatu situasi tertentu (a

specialized set of interpersonal behaviors that are used in given situation). Gaya

komunikasi merupakan cara penyampaian dan gaya bahasa yang baik. Gaya yang

dimaksud sendiri dapat bertipe verbal yang berupa kata-kata atau nonverbal

berupa vokalik, bahasa badan, penggunaan waktu, dan penggunaan jarak.31

Gaya

komunikasi terdiri dari seperangkat perilaku komunikasi yang dipakai untuk

mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula.

Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud

dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver). Berikut ini gaya

komunikasi yang akan dijadikan acuan dalam penelitian ini:32

1) The controlling style. Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini,

ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi,

memaksa, dan mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan orang lain.

Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan

nama komunikator satu arah atau one-way communications. Controlling

style of Communication ini lebih memusatkan perhatian kepada

pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka

tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan.

Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan

31

Widjaja, H.A.W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta. 2000. h.57 32

Dasrun Hidayat. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya: Fakta Penelitian Fenomenologi Orang

Tua Karir dan Anak Remaja. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012. h.7-10

Page 40: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

24

balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk

kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak

khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha

menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain

mematuhi pandangan-pandangannya. Pesan-pesan yang berasal dari

komunikator satu arah ini, tidak berusaha „menjual‟ gagasan agar

dibicarakan bersama, namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang

lain apa yang dilakukannya. The controlling style of communication ini

sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak

secara efektif dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demikian,

gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini tidak jarang bernada

negatif sehingga menyebabkan orang lin memberi respon atau tanggapan

yang negatif pula.

2) The equalitarian style. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya

landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai

dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan

maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication).

Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka.

Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun

pendapat dalam suasana yang rileks, santai, dan informal. Dalam suasana

yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai

kesepakatan dan pengertian bersama. Orang-orang yang menggunakan

gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini adalah orang-orang yang

Page 41: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

25

memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina

hubungan yang baik dengan orang lain, baik dalam konteks pribadi

maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan

memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi sebab gaya ini efektif

dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk

mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya

komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak berbagi

informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.

3) The structuring style. Gaya komunikasi yang berstruktur ini,

memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna

memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan

pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi

perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan untuk

mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan

organisasi, jadwal kerja, aturan, dan prosedur yang berlaku dalam

organisasi tersebut.

4) The dynamic style. Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki

kecenderungan agresif karena pengirim pesan atau sender memahami

bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-

oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para

juru kampanye ataupaun supervisor yang membawa para wiraniaga

(salesmen atau saleswomen). Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif

ini adalah menstimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja

Page 42: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

26

dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif

digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis,

namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai

kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.

5) The relinquishing style. Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan

kesediaan untuk menerima saran, pendapat, ataupun gagasan orang lain

daripada keinginan untuk memberi perintah meskipun pengirim pesan

(sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang

lain. Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim

pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang

berpengathuan luas, berpengalaman, teliti, serta bersedia untuk

bertanggung jawab atas tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.

6) The withdrawal style. Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah

melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-

orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain

karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang

dihadapi oleh orang-orang tersebut. Dalam deskripsi yang konkret adalah

ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam

persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan

diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan

untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu,

gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi dengan orang tua

maupun dengan orang lain dalam organisasi atau instansi.

Page 43: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

27

2.4 Komunikasi Massa

Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan

oleh Bittner (1980:10), yakni: “Mass communication is messages communicated

through a mass to a large number of people.” Yang berarti komunikasi massa

adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar

orang. Ahli komunikasi yang lain mendefinisikan komunikasi dengan memperinci

karakteristik komunikasi massa. Gerbner (1967) menulis, “Mass communication

is technologically and institutionally based production and distribution of the

most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies.” Yang

artinya, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan

teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki

orang dalam masyarakat industri. Sehingga, dari definisi tersebut dapat terlihat

bahwa komunikasi massa menghasilkan suatu pesan komunikasi.33

Menurut Elizabeth-Noelle Neumann, secara teknis terdapat empat tanda

pokok dari komunikasi massa, yaitu:

1) Bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis.

2) Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta

komunikasi (para komunikan).

3) Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan

anonim.

33

Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007.

h.188

Page 44: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

28

4) Mempunyai publik yang secara geografis tersebar.34

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui

media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan

informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur yang

penting dalam komunikasi adalah :35

1. Komunikator

Komunikator dalam media massa adalah

a. Pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi telematika

modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi, maka informasi

dengan cepat ditangkap oleh publik.

b. Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagi informasi,

wawasan dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar dimana

tanpa diketahui dengan jelas keberadaan mereka.

c. Komunikator juga berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili

institusi formal yang sifatnya mencari keuntungan dari penyebaran

informasi tersebut.

34

Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007.

p.189 35 Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi Edisi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. 2008. h.72

Page 45: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

29

2. Media Massa

Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan

penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara

massal pula. Media massa yang dibahas dalam penelitian ini adalah radio siaran.

3. Informasi Massa (Pesan)

Informasi massa adalah informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat

secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi pribadi. Dengan

demikian, informasi yang disajikan adalah milik publik, bukan ditujukan untuk

masing-masing individu. Maka dapat diartikan bahwa antara penyiar dan

pendengar radio Ramaloka FM tidak saling mengenal.

4. Gatekeeper

Gatekeeper adalah penyeleksi informasi. Sebagaimana diketahui bahwa

komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa,

mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan disiarkan atau

tidak disiarkan. Bahkan mereka memiliki kewenangan untuk memperluas dan

membatasi informasi yang akan disiarkan tersebut. Pada radio Ramaloka FM,

gatekeeper tersebut seperti editor, scriptwriter, atau wartawan.

5. Khalayak

Khalayak adalah massa yang menerima informasi massa yang disebarkan

oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah

media massa.

Page 46: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

30

6. Umpan Balik

Umpan balik dalam media massa berbeda dengan umpan balik dalam

komunikasi antarpribadi. Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya

tertunda sedangkan umpan balik pada komunikasi tatap muka bersifat langsung.

Akan tetapi, konsep umpan balik tertunda dalam komunikasi massa ini telah

dikoreksi karena semakin majunya media teknologi, maka proses penundaan

umpan balik menjadi sangat tradisional. Saat ini media massa juga telah

melakukan berbagai komunikasi interaktif antara komunikator dan publik,

dengan demikian maka sifat umpan balik yang tertunda ini sudah mulai

ditinggalkan seirama dengan perkembangan teknologi telepon dan internet, serta

berbagai teknologi lain yang mengikutinya.

2.4.1 Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki beberapa fungsi. Menurut Dominick (2001),

fungsi tersebut adalah:36

1. Surveillance (Pengawasan)

Komunikasi massa berfungsi sebagai pengawasan untuk mempermudah

pengendalian kegiatan-kegiatan sosial yang terjadi di masyarakat.

Fungsi ini dilakukan oleh penyiar radio Ramaloka FM untuk dapat

mengawasi masyarakat yang juga merupakan pendengar dari radio ini. Seperti

kontrol sosial atau kegiatan persuasif yang dapat disampaikan melalui iklan

36

Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, dan Siti Karlinah. Komunikasi Massa: Teori, Suatu

Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2007. h.14-17

Page 47: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

31

layanan masyarakat ataupun melalui informasi yang disisipkan di tengah-tengah

program acara hiburan.

2. Interpretation (Penafsiran)

Pada fungsi penafsiran, media massa tidak hanya memasok fakta dan data,

tetapi juga penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri

media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat dan

ditayangkan.

Fungsi penafsiran pada stasiun radio, termasuk radio Ramaloka FM dapat

berupa acara dialog interaktif antara penyiar dan pendengar mengenai suatu

peristiwa, isu, atau permasalahan tertentu yang sedang terjadi di sekitar

masyarakat. Dengan cara ini, penyiar radio mengajak pendengarnya untuk

memperluas wawasan dalam pembahasan di program acara tersebut.

3. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam hingga

membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama

tentang sesuatu.

Dalam fungsi ini radio Ramaloka FM menjadikan sesuatu yang tadinya

biasa saja, kemudian menjadi trend sehingga banyak masyarakat yang akhirnya

menyukai hal tersebut dan kemudian menjadi saling terhubung karena minat dan

kesukaan yang sama tersebut. Contohnya, pada radio ini terdapat program acara

khusus yang memutarkan lagu Minang, masyarakat yang sama-sama menyukai

Page 48: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

32

lagu Minang dipersatukan dan merasa saling terhubung oleh karena kesamaan

minat tersebut.

4. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi ini disebut juga dengan socialization (sosialisasi). Sosialisasi

mengacu kepada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.

Dengan kata lain, masyarakat meniru apa yang diperlihatkan di media massa

tersebut.

Fungsi penyebaran nilai sebenarnya lebih banyak terjadi pada media

televisi. Di mana tayangan dalam bentuk visual terlihat dengan jelas sehingga

penonton dapat dengan mudah menirunya. Pada radio tidak sejelas televisi, karena

radio hanyalah media auditif yang hanya dapat didengarkan. Yang dapat ditiru

pendengarnya hanya apa yang didengarkannya saja. Maka cara berbicara seorang

penyiar dan isi siaran tetap perlu diperhatikan.

5. Entertainment (Hiburan)

Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media

menjalankan fungsi hiburan. Semua hal yang bersifat menghibur dapat ditemui di

hampir seluruh media massa, baik itu di surat kabar, radio, ataupun televisi.

Pada radio siaran, hiburan bisa didapatkan melalui sajian musik yang

diputarkan. Dengan adanya sajian musik tersebut, masyarakat akan terhibur.

Adanya fungsi hiburan ini turut melengkapi fungsi lainnya dari berlangsungnya

proses komunikasi massa.

Page 49: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

33

2.5 Radio

Radio adalah salah satu media massa yang bersifat auditif atau hanya dapat

didengarkan suaranya saja. Suara tersebut ditransmisikan secara serempak melalui

gelombang radio di udara. Umumnya radio menyiarkan musik, berita, iklan,

diskusi atau talkshow, dan bahkan ada juga radio yang menyiarkan drama.

Informasi bisa dengan mudah didapatkan melalui radio. Bukan hanya informasi

saja, tetapi juga kita bisa mendapatkan sajian hiburan melalui radio sehingga

kejenuhan akan aktivitas sehari-hari dapat hilang ketika mendengarkan hiburan

melalui media ini.

Terdapat beberapa definisi mengenai radio menurut para ahli seperti

menurut H.A Widjaja yang mengatakan bahwa radio adalah keseluruhan sistem

gelombang suara yang dipancarakan dari stasiun pemancar dan diterima oleh

pesawat penerima di rumah, mobil, dan dilepas di mana saja.37

Sementara

menurut Didin Syaifuddin, radio adalah sesuatu yang menghasilkan bunyi atau

suara, karena dipancarkan oleh gelombang atau frekuensi melalui udara (air

wave).38

Radio adalah alat komunikasi massa, dalam arti saluran pernyataan

manusia yang umum atau terbuka dan menyalurkan lambang yang berbunyi,

berupa program-program yang teratur, yang isinya aktual dan meliputi segi

perwujudan kehidupan masyarakat.39

37

H.A. Widjaja. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta. 2000. h.36

38

Didin Syaifuddin. Radio Siaran. Sidoarjo: Selaras Dua Berdikari Entertain. 2005. h.9

39

Anwar Arifin. Strategi Komunikasi Sebuah Pengatar Ringkas. Bandung: Armico. 2004. h.27

Page 50: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

34

Radio siaran memiliki beberapa kelebihan. Hal tersebut dikarenakan

terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran. Faktor-faktor

tersebut yakni:40

1) Daya Langsung: Pesan yang disampaikan oleh radio siaran dapat langsung

diterima oleh pendengar. Proses penyampaian pesan tersebut berlangsung

dengan mudah dan cepat. Seperti pada penyampaian berita di radio

Ramaloka FM, berita yang sudah dikoreksi dan sudah dicek kebenarannya

dapat langsung dibacakan. Bahkan melalui reportase atau siaran

pandangan mata, peristiwa yang sedang berlangsung dapat langsung

disiarkan.

2) Daya Tembus: Radio siaran memiliki kekuatan daya tembus, yang artinya

dapat mencapai khalayak yang berada di mana saja tanpa mengenal jarak

dan waktu. Perbedaan wilayah tidak menjadi kendala bagi penyampaian

pesan melalui radio siaran. Pada radio Ramaloka FM pun seperti itu, dapat

mencapai seluruh pendengarnya yang berada di mana saja sesuai dengan

cakupan siarannya.

3) Daya Tarik: Faktor ketiga yang menyebabkan radio siaran mempunyai

kekuasaan adalah daya tarik. Daya tarik ini disebabkan sifatnya yang serba

hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni: musik, kata-kata, dan

efek suara (sound effect). Ketiga unsur ini sudah diterapkan oleh radio

Ramaloka FM untuk menarik minat pendengarnya.

40

Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, dan Siti Karlinah. Komunikasi Massa: Teori, Suatu

Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2007. h.128-130

Page 51: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

35

2.5.1 Karakteristik Radio Siaran

Pada radio siaran, terdapat broadcast style atau gaya radio siaran. Gaya

radio siaran ini disebabkan oleh sifat radio siaran yang mencakup:41

1. Auditori

Sifat auditori itu sebagai konsekuensi dari radio siaran untuk didengar.

Karena kemampuan mendengar manusia itu terbatas, maka pesan komunikasi

melalui radio siaran diterima dengan selintas. Sifat ini merupakan bagian dari

kelemahan radio. Karena selintas, maka isi pesan yang disampaikan oleh penyiar

radio Ramaloka FM harus singkat dan jelas atau concise and clear (Charnley,

1965:29) atau menurut istilah Mark W. Hall, pesan radio siaran itu harus be

crystal clear (1974:51).

2. Imajinatif

Karena hanya indra pendengaran yang digunakan oleh khalayak dan

pesannya pun selintas, maka radio siaran mengajak komunikannya untuk

berimajinasi. Dengan kata lain, pendengar radio siaran bersifat imajinatif. Penyiar

radio Ramaloka FM harus memiliki keterampilan dan gaya siaran yang mampu

menarik minat pendengar. Hal ini agar pendengar memiliki imajinasi yang kuat

akan pesan yang disampaikan tersebut. Jika pendengar tertarik mendengar isi

siaran tersebut, maka pendengar akan dapat memahaminya dengan baik.

41

Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, dan Siti Karlinah. Komunikasi Massa: Teori, Suatu

Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2007. h.131-133

Page 52: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

36

3. Akrab

Sifat radio siaran yang lainnya adalah akrab atau intim. Mendengarkan

radio dapat dilakukan sambil mengerjakan pekerjaan lainnya. Seperti pada saat

pendengar sedang mengerjakan pekerjaan kantor, mengendarai mobil, saat sedang

makan, menulis, atau mengerjakan apa pun. Seorang penyiar radio seolah-olah

berada di sekitar pendengar, kapan pun dan di mana pun. Penyiar radio Ramaloka

FM harus menyajikan acara yang beragam dan sesuai dengan kebutuhan

pendengar. Mulai dari informasi yang menarik sampai hiburan yang

menyenangkan. Tentunya dengan bahasa yang mampu membuat pendengar ingin

terus mendengarkan radio Ramaloka FM.

4. Gaya Percakapan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, penyiar radio seolah-olah bertamu ke

rumah atau menemani pendengarnya di mana pun mereka berada. Dalam keadaan

demikian, tidak mungkin ia berbicara dengan semangat dan berteriak. Sekalipun

pesannya didengar oleh ribuan orang, tapi pendengar berada di tempat yang

terpisahkan dan bersifat pribadi. Maka dari itu, penyampaian pesannya pun harus

bergaya percakapan (conversational style).

Seluruh karateristik radio siaran tersebut harus benar-benar dimengerti

oleh penyiar di radio Ramaloka FM agar ketika menyusun dan menyampaikan

materi siaran, penyiar dapat menyampaikan isi siaran tersebut dengan tepat

kepada pendengarnya.

Page 53: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

37

2.6 Penyiar Radio

Pelaksanaan dilakukan menurut jadwal tugas yang telah ditetapkan oleh

stasiun radio, maka syarat menjadi penyiar radio di masa sekarang, atau paling

tidak dapat memenuhi kriteria di bawah ini:42

1. Mempunyai kualitas vokal yang memadai.

Dalam melakukan penilaian kualitas suara yang memadai atau tidak,

sangat bergantung pada penilaian pendengarnya. Oleh karena itu, merekrut

penyiar harus hati-hati apakah suara penyiar tersebut dianggap cocok dengan

segmen radionya atau tidak. Ketika jenis vokal yang diinginkan tidak didapat

biasanya stasiun penyiaran radio akan melatih penyiar yang bersangkutan untuk

mengoptimalkan penyesuaian karakter program yang sudah direncanakan oleh

program director. Yang paling penting, bagaimana seorang penyiar mampu

mengoptimalkan jenis suaranya sehingga sesuai perencanaan program dan

harapan pendengar.

2. Mampu melaksanakan adlibbing dan script reading dengan baik.

Tuturan penyiar yang dilakukan spontan secara tanpa persiapan, apalagi

mengingat-ingat terlebih dahulu, bahkan tidak dipikirkan sesaat pun. Kelancaran

berbicara yang mengalir apa adanya, tidak dibuat-buat, jujur, jernih, jelas akan

banyak dipengaruhi wawasan yang luas dan latihan-latihan khusus. Oleh karena

42

Harley Prayudha. Radio: Penyiar It‟s Not Just A Talk. Malang: Bayumedia Publishing. 2006.

h.87-91

Page 54: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

38

itu, penyiar perlu memiliki wacana dan mampu menganalisis situasi serta kondisi

dari berbagai aspek.

3. Memahami format radionya dan format clock.

Dalam menjalankan tugasnya, seorang penyiar harus memahami format

radionya, baik format kata maupun format musik, serta aturan-aturan lain yang

berlaku pada stasiun radionya. Yang jelas, format di sini lebih merupakan ramuan

pokok atau rencana program yang diarahkan pada pendengar tertentu. Sedangkan

format clock tersebut adalah perintah kerja mulai dari playlist, sistem rotasi musik,

iklan, radio ekspose, penempatan stasiun ID/jingle, atau toleransi waktu bicara

penyiar.

4. Memahami secara mendalam segmen radionya.

Dengan memahami secara mendalam segmen radionya, berarti penyiar

akan sangat paham tentang target pendengarnya. Penyiar juga harus mengetahui

karakteristik pendengarnya maupun program apa yang mereka butuhkan dan

mereka sukai.

5. Memperlihatkan simpati dan empati terhadap pendengarnya

Penyiar harus bisa berempati, maksudnya dalam upaya melayani secara

optimal sebaiknya bisa mewujudkan rasa kedekatan dengan pendengar, sekaligus

harus bisa berpikir dari sudut pandang pendengar atau berempati.

Page 55: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

39

6. Mampu menghasilkan gagasan-gagasan segar dan kreatif dalam siarannya.

Seorang penyiar perlu menjadi seorang kreator, karena tugasnya

menghibur pendengar dengan kata-katanya. Agar pendengar tertarik dalam setiap

siarannya selalumenghasilkan gagasan atau ide-ide segar dan selalu kreatif

memunculkan hal-hal baru sesuai kondisi atau tren yang berkembang.

7. Mampu bekerja sama dalam tim

Karena bekerja di radio merupakan kerja terintegrasi antara masing-

masing bagian yang terlibat dalam produksi siaran, maka seluruh praktisi

penyiaran termasuk penyiar wajib memiliki kemampuan bekerja sama dan saling

pengertian, menghargai, dan saling mengingatkan untuk menghasilkan output

siaran yang berkualitas.

Menurut Harley Prayudha, penyiar terkadang dideskripsikan sebagai

seseorang yang ideal. Sifat ideal tersebut meliputi kehangatan dan kasih saying,

memiliki rasa humor dan cerdas, jujur, rasa saling berbagai sekaligus teman yang

selalu menemani dengan baik, dapat dipercaya, memiliki rasa percaya diri,

bersemangat, dan optimis. Bukan hanya itu saja, penyiar juga harus bisa

emmainkan peran. Peran harus dilihat dengan sesuatu yang objektif, karena

memainkan emosi yang berlebihan akan menyebabkan penyiar menjadi monoton

dan berdampak pada minat mendengar.43

43

Harley Prayudha. Radio: Penyiar It‟s Not Just A Talk. Malang: Bayumedia Publishing. 2006.

h.91-92

Page 56: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

40

Secara umum ada tiga keterampilan yang harus dikuasai penyiar yaitu:44

1. Announcing skill, yaitu keterampilkan menuturkan segala sesuatu menyangkut

musik, kata, atau lirik lagu yang disajikan.

2. Operating skill, yaitu keterampilan mengoperasikan segala peralatan siaran

3. Musical touch, yaitu keterampilan merangkai musik dalam tatanan yang

menyentuh emosi pendengar. Bercita rasa dalam seleksi, harmonis dalam

rangkaian.

2.7 Pendengar

Pada proses komunikasi, terdapat komunikator dan komunikan.

Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan, sedangkan komunikan

adalah khalayak yang menerima pesan. Pada radio Ramaloka FM, yang menjadi

komunikator adalah penyiarnya yang menyampaikan pesan melalui media radio

siaran, sementara yang menjadi komunikan adalah pendengar radio yang

menerima pesan berupa isi siaran dari penyiar radio Ramaloka FM. Pendengar

pun dapat melakukan umpan balik dengan penyiar sehingga terjadi suatu interaksi.

Adanya interaksi ini menimbulkan proses komunikasi antara penyiar dan

pendengar, sehingga jika proses komunikasi ini berjalan dengan baik maka jika

dilakukan terus menerus akan muncul komunikasi yang dekat antara penyiar dan

pendengar. Pendengar pun akan menjadi pendengar setia dari radio Ramaloka

FM.

44

Masduki. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer. 2005. h.119

Page 57: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

41

Pendengar merupakan orang-orang yang sangat loyal dan sangat

bersahabat, di banyak kasus, para pendengar memiliki rasa kekeluargaan yang

sangat kuat terhadap stasiun radio yang mereka dengarkan. Tetapi jika sebuah

stasiun radio ini tidak memuaskan pendengarnya, para pendengar akan segera

mematikan gelombang tersebut. Mereka akan segera pindah ke gelombang radio

lainnya.45

Pendengar radio terbagi menurut beberapa segmen. Mereka menjadi

pendengar setia atas format suatu siaran, di samping ada khalayak setia yang

sangat loyal terhadap suatu stasiun favorit. Pendengar yang dapat dikatakan benar-

benar loyal terhadap sebuah stasiun penyiaran radio akan cenderung melakukan

pilihan sesuai dengan kebutuhan, keinginan, serta selera mereka masing-masing.

Tetapi, bisa saja pendengar tersebut hanya loyal terhadap satu mata acara pada

stasiun radio tersebut. Oleh karena itu, batasan pendengar radio dibedakan

berdasarkan suka atau tidak suka pada program siaran yang ditawarkan oleh

stasiun penyiaran radio.46

Dengan demikian, setiap radio memiliki segmentasi

pendengar yang dapat diketahui dengan mudah.

Menurut Harley Prayudha, teori psikologi umum telah merumuskan

konsep persepsi pendengar yang didasarkan pada perbedaan kepribadian individu.

Setiap orang akan menanggapi isi penyiaran radio berdasarkan kepentingan

mereka disesuaikan dengan kepercayaan serta nilai-nilai sosial mereka. Atas dasar

pengakuan tiap individu tidak sama perhatiannya, kepentingannya,

45

Harley Prayudha. Radio: Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang:

Bayumedia Publishing. 2005. h.119 46

Ibid, Harley,h.119

Page 58: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

42

kepercayaannya maupun nilai-nilainya maka dengan sendirinya selektivitas

mereka terhadap komunikasi penyiaran radio berbeda.47

Tipologi pendengar dapat dilihat dari berbagai sisi, yaitu:48

a. Tipologi pendengar menurut kelas sosial dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Kelas menengah ke atas dengan ciri mereka memiliki pandangan jauh ke

depan, cakrawala berpikir yang luas, berpikir rasional, percaya diri,

berani mengambil resiko, selera pilihan beragam, berciri kota urban.

2. Kelas menengah ke bawah, pandangan mereka terhadap hari ini, kemarin,

dan esok terbatas, cakrawala berpikir sempit, dunia seakan mengelilingi

dirinya sendiri, berciri pedesaan rural, cara berpikir nonrasional, selera

pilihan terbatas.

b. Tipologi pendengar menurut perspektif ekonomi.

c. Tipologi pendengar menurut skala partisipasi terhadap acara siaran.

Tabel 2.749

Tipologi Pendengar menurut Skala Partisipasi terhadap Acara Siaran

No. Tipologi Penjelasan

1. Pendengar Spontan Bersifat kebetulan. Tidak berencana mendengarkan

siaran radio atau acara tertentu. Perhatian mudah

47

Harley Prayudha. Radio: Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang:

Bayumedia Publishing. 2005. h120 48

Masduki. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer LkiS, 2004. p.18-21 49

Ibid, Masduki. h.18-21

Page 59: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

43

beralih ke aktivitas lain.

2. Pendengar Pasif Suka mendengarkan radio untuk mengisi waktu

luang dan menghibur diri, menjadikan radio

sebagai teman biasa.

3. Pendengar Selektif Mendengar siaran radio pada jam tertentu atau

acara tertentu saja, fanatik pada sebuah acara atau

penyiar tertentu, menyediakan waktu khusus untuk

mendengarkan.

4. Pendengar Aktif Secara regular tak terbatas mendengarkan radio,

apapun, di mana pun, dan aktif.

Pentingnya mengetahui tipologi pendengar terkait erat dengan

perencanaan pendirian radio atau penyajian sebuah acara.

2.8 Kerangka Konsep

Semakin banyaknya stasiun radio yang mengudara khususnya di Kota

Serang, memberikan pilihan radio lebih banyak bagi pendengarnya. Pendengar

menjadi lebih selektif dalam memilih stasiun radio karena karakteristik pendengar

yang berbeda-beda, sehingga apa yang disukai oleh pendengar pun beragam.

Dibutuhkan penyiar yang benar-benar bisa terampil untuk membuat pendengar

tertarik mendengarkan radio Ramaloka FM. Permasalahannya adalah kemampuan

penyiar di radio Ramaloka FM yang berbeda-beda dan masing-masing memiliki

kelebihan dan kekurangan tersendiri. Penyiar harus mampu berkomunikasi dengan

baik ketika melakukan siaran ataupun berinteraksi dengan pendengar.

Page 60: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

44

Peneliti menggunakan bentuk hubungan dalam komunikasi massa. Dari

bentuk yang digunakan ini, maka dapat ketahui seperti apa gaya komunikasi yang

digunakan oleh radio Ramaloka FM saat ini agar pendengarnya tetap terus setia

mendengarkan radio Ramaloka FM. Selain itu, peneliti juga dapat mengetahui

seperti apa gaya komunikasi penyiar acara musik di radio Ramaloka FM ketika

membawakan acara musik tertentu. Karena gaya komunikasinya berbeda antara

musik pop dan barat, ataupun dangdut dan etnik. Melalui gaya komunikasi yang

digunakan di radio Ramaloka FM tersebut, jika cara berkomunikasinya tepat maka

akan menumbuhkan kedekatan yang kuat antara penyiar dan pendengar pada saat

berinteraksi.

Untuk melakukan proses komunikasi, penyiar di radio Ramaloka FM

menggunakan media berupa radio dalam pengiriman pesan dalam bentuk isi

siaran kepada khalayaknya, dalam hal ini yaitu pendengar radio Ramaloka FM.

Ketika proses komunikasi ini berlangsung, tidak menutup kemungkinan akan

adanya suatu hambatan. Dengan adanya hambatan yang terjadi tersebut maka

peneliti dapat mengetahui kendala yang dihadapi penyiar di radio Ramaloka FM

dalam menjalin komunikasi dengan pendengarnya, khususnya ketika penyiar

berinteraksi dengan pendengarnya.

Pada alur kerangka berpikir, peneliti membahas mengenai Gaya

Komunikasi Penyiar Acara Musik di Radio Ramaloka FM. Peneliti menggunakan

teori Logika Pesan dalam penelitian ini. Di mana teori ini menjelaskan tentang

manusia berpikir secara berbeda mengenai bagaimana berkomunikasi dan

Page 61: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

45

membuat pesan, dan manusia menggunakan logika yang berbeda dalam

memutuskan apa yang harus dikatakan kepada orang lain pada situasi tertentu.

Dengan demikian, masalah yang terjadi dapat dikurangi jika penyiar dapat

mendesain dan mengemas pesan yang dapat diterima dan dimengerti oleh

pendengar atas dipilihnya dengan tiga logika dalam merancang pesan yaitu logika

ekspresif, logika konvensional, dan logika retorika. Dari ketiga logika ini,

memiliki cara yang berbeda-beda dalam perancangan pesan yang disesuaikan

dengan situasi tertentu yang dihadapi oleh penyiar pada saat berinteraksi dengan

pendengarnya.

Berikut ini merupakan tabel gambaran kerangka berpikir dari penjelasan di

atas :

Page 62: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

46

Gambar 2.8 Kerangka Berpikir

Gaya Komunikasi Penyiar Acara Musik di Radio Ramaloka FM

Permasalahan Komunikasi Penyiar Radio:

1. Penyiar mempunyai kemampuan yang berbeda dalam

ekspresi diri

2. Kemampuan penyiar berbeda-beda dalam merancang

pesan siaran

3. Penyiar mempunyai karakteristik tersendiri, sehingga

belum mampu menghadapi pendengar tertentu yang

berbeda dengan karakter penyiar

Teori Logika Pesan

(O‟Keefe)

Logika

Ekspresif

Logika

Konvensional

Logika

Retorika

Page 63: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

47

2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai media massa termasuk penelitian mengenai penyiaran

radio, sudah banyak diteliti sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut dapat

menjadi referensi bagi peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian dalam

bidang yang sama. Tentunya akan terdapat persamaan dan perbedaan dari

penelitian sebelumnya dan penelitian yang saat ini sedang dilakukan oleh peneliti.

Adapun persamaan dan perbedaan tersebut akan dijelaskan seperti di bawah ini.

Salah satu penelitian mengenai penyiaran radio pernah dilakukan oleh

Putri Ferrira pada tahun 2013 dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

meneliti tentang Pola Komunikasi Penyiar Radio Harmony FM dalam Menjalin

Komunikasi dengan Pendengar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

deskriptif kualitatif, dan teori yang digunakan adalah teori Logika Pesan.

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan pola komunikasi penyiar radio

Harmony FM dalam menjalin komunikasi dengan pendengarnya, serta untuk

mengetahui kendala penyiar radio Harmony FM dalam menjalin komunikasi

dengan pendengarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi

yang digunakan di radio Harmony FM adalah berbentuk pelayanan, karena semua

program mayoritas tidak membuka interaksi kepada pendengarnya, kecuali pada

program “Nostalgia on The Weekend”. Persamaan dalam penelitian ini adalah

menggunakan objek penelitian tentang fungsi radio dan objek yang ditelitinya

adalah penyiar.

Page 64: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

48

Penelitian berikutnya yaitu berjudul Fungsi Bahasa dalam Strategi

Komunikasi Penyiar PBS oleh Utari Satyawati Seminingrat dari Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 2011. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui fungsi bahasa dalam strategi komunikasi penyiar radio PBS.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dan teori yang digunakan

adalah teori SMCR (Source, Message, Channel, Receiver). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat fungsi bahasa pada radio PBS. Hal tersebut dapat

diketahui dengan terpenuhinya unsur fungsi interaksional, fungsi personal, fungsi

imajinatif, dan fungsi representasional dalam siaran penyiar radio PBS. Strategi

Komunikasi Penyiar Radio PBS tidak terlepas dari fungsi bahasa. Persamaan

dalam penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang bahasa yang digunakan

oleh penyiar radio, khususnya bahasa yang ditujukan pada pendengar remaja dan

dewasa. Dan metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Perbedaannya

adalah teori yang digunakan oleh peneliti.

Penelitian terakhir yang dijadikan referensi oleh peneliti yaitu berjudul

Strategi Pendengar Radio Komunitas dalam Memperoleh Pendengar (Studi pada

Radio Komunitas Srimartani FM Kelurahan Srimartani Kecamatan Piyungan)

oleh Anwarudin dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada

tahun 2010. Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang bahwa radio

Srimartani FM didirikan di tengah kebutuhan masyarakat desa akan adanya

informasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi

penyiaran yang dilakukan oleh manajemen radio komunitas Srimartani FM dalam

memperoleh pendengar. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kualitatif, dan

Page 65: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

49

teori yang digunakan adalah teori perencanaan Hasil penelitian menunjukkan

bahwa program acara yang disiarkan di radio Srimartani FM disiarkan bertepatan

dengan waktu yang sesuai dengan kegiatan dan kebutuhan warga. Hal tersebut

dibuktikan dengan banyaknya warga yang menyukai program acara yang

disiarkan di radio Srimartani FM. Persamaannya yaitu penelitian ini mengenai

komunikasi antara penyiar dan pendengarnya. Sementara perbedaannya adalah

penelitian ini meneliti tentang radio komunitas, berbeda dengan penelitian

mengenai radio Ramaloka FM yang merupakan radio swasta. Perbedaan lainnya

yaitu pada teori yang digunakan.

Tabel 2.3

No. Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Universitas Metode

Penelitian

Teori Hasil Penelitian

1. Putri

Ferrira

Pola

Komunikasi

Penyiar

Radio

Harmony

FM dalam

Menjalin

Komunikasi

dengan

Pendengar

Universitas

Sultan

Ageng

Tirtayasa

Deskriptif Logika

Desain

Pesan

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

pola komunikasi yang

digunakan di radio

Harmony FM adalah

berbentuk pelayanan,

karena semua

program mayoritas

tidak membuka

interaksi kepada

pendengarnya,

kecuali pada program

“Nostalgia on The

Weekend”.

Page 66: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

50

Persamaan dalam

penelitian ini adalah

menggunakan objek

penelitian tentang

fungsi radio dan

objek yang ditelitinya

adalah penyiar, serta

terdapat kesamaan

pada teori yang

digunakan.50

2. Utari

Satya

wati

Semi

ningrat

Fungsi

Bahasa

dalam

Strategi

Komunikasi

Penyiar

PBS

Universitas

Sultan

Ageng

Tirtayasa

Deskriptif SMCR

(Source,

Message,

Channel,

Receiver)

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

terdapat fungsi

bahasa pada radio

PBS. Hal tersebut

dapat diketahui

dengan terpenuhinya

unsur fungsi

interaksional, fungsi

personal, fungsi

imajinatif, dan fungsi

representasional

dalam siaran penyiar

radio PBS. Strategi

Komunikasi Penyiar

Radio PBS tidak

terlepas dari fungsi

bahasa.

50

Putri Ferrira, Pola Komunikasi Penyiar Radio Harmony FM dalam Menjalin Komunikasi

dengan Pendengar (Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2013)

Page 67: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

51

Persamaan dalam

penelitian ini adalah

sama-sama meneliti

tentang bahasa yang

digunakan oleh

penyiar radio,

khususnya bahasa

yang ditujukan pada

pendengar remaja dan

dewasa. Dan metode

yang digunakan

adalah deskriptif

kualitatif.

Perbedaannya adalah

teori yang digunakan

oleh peneliti.51

3. Anwaru

din

Strategi

Pendengar

Radio

Komunitas

dalam

Memperole

h Pendengar

(Studi pada

Radio

Komunitas

Srimartani

FM

Universitas

Islam

Negeri

Sunan

Kalijaga

Yogyakarta

Deskriptif Perencan

aan

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

program acara yang

disiarkan di radio

Srimartani FM

disiarkan bertepatan

dengan waktu yang

sesuai dengan

kegiatan dan

kebutuhan warga. Hal

tersebut dibuktikan

dengan banyaknya

51

Utari Satyawati Seminingrat, Fungsi Bahasa dalam Strategi Komunikasi Penyiar PBS (Serang:

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2011)

Page 68: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

52

Kelurahan

Srimartani

Kecamatan

Piyungan)

warga yang menyukai

program acara yang

disiarkan di radio

Srimartani FM.

Persamaannya yaitu

penelitian ini

mengenai komunikasi

antara penyiar dan

pendengarnya.

Sementara

perbedaannya adalah

penelitian ini meneliti

tentang radio

komunitas, berbeda

dengan penelitian

mengenai radio

Ramaloka FM yang

merupakan radio

swasta. Serta

perbedaan teori yang

digunakan.52

52

Anwarudin, Strategi Pendengar Radio Komunitas dalam Memperoleh Pendengar (Studi pada

Radio Komunitas Srimartani FM Kelurahan Srimartani Kecamatan Piyungan) (Yogyakarta:

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2010)

Page 69: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

53

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, ada banyak cara dan metode yang

dapat digunakan oleh peneliti sesuai dengan permasalahan yang dibahas.

Sehingga penelitian tersebut dapat dianggap valid dan kebenarannya dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Pada penelitian yang berjudul “Gaya Komunikasi Penyiar Acara Musik di

Radio Ramaloka FM”, peneliti menggunakan metode kualitatif. Pada penelitian

ini, peneliti lebih menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah (natural

setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat dengan

membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku

observasi, serta tidak berusaha untuk memanipulasi variabel.53

Menurut Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, Secara

holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.54

Melalui

pendekatan kualitatif, peneliti berusaha untuk mendapatkan data sebanyak-

banyaknya mengenai pola komunikasi penyiar radio Ramaloka FM dalam

53

Elvinaro Ardianto. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2010. h.60 54

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007.

h.6

Page 70: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

54

menjalin komunikasi dengan pendengarnya sehingga dapat menjelaskan dan

mendeskripsikan fenomena tersebut sedalam-dalamnya.

Metode kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan

berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada

di masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke

permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang

kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.55

Model desain penelitian penelitian

kualitatif merupakan desain penelitian yang digunakan untuk makna dalam

proses-proses komunikasi linier (satu arah), interaktif, maupun pada proses-proses

transaksional.56

Metode penelitian kualitatif ini digunakan oleh peneliti karena metode

seperti inilah yang dapat digunakan untuk meneliti komunikasi linier pada media

massa. Dalam penelitian ini, yaitu interaksi antara penyiar radio Ramaloka FM

dengan pendengarnya.

3.2 Paradigma Penelitian

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap

diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif),

bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).57

Penelitian ini menggunakan

paradigma konstruktivis sebagai dasar alur kerangka berpikir. Paradigma

55

Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.

Jakarta: Kencana. 2007. h.68 56

Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi

di Masyarakat. Jakarta: Kencana. 2008. h.304 57

Dani Vardiansyah. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Jakarta: Indeks. 2008. h.27

Page 71: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

55

konstruktivis memandang realitas sosial sebagai analisis sistematis terhadap

socially meaningfull action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap

pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola

dunia sosial mereka.58

Paradigma ini menyatakan bahwa dasar untuk menjelaskan kehidupan,

peristiwa sosial dan manusia bukan ilmu dalam kerangka positivistik, tetapi justru

dalam arti common sense. Menurut paradigma ini, pengetahuan dan pemikiran

awam berisikan arti atau makna yang diberikan individu terhadap pengalaman dan

kehidupannya sehari-hari.59

Dengan menggunakan ini, peneliti berupaya untuk

mendalami secara menyeluruh untuk mengetahui seperti apa gaya komunikasi

penyiar radio ramaloka FM dalam menjalin komunikasi dengan pendengarnya.

Paradigma ini memiliki karakteristik yaitu pertama, penekanan terhadap

peran subjektivitas yang didasarkan pada pengalaman individual; kedua, makna

atau meaning merupakan konsep kunci dalam teori-teori ini. Pengalaman

dipandang sebagai meaning centered atau dasar pemahaman makna. Dan

paradigma konstruktivis cenderung menghindarkan sifat-sifat perspektif dan

keputusan-keputusan absolut tentang fenomena yang diamati.

Peneliti harus dapat mengungkap data yang sebenarnya melalui kegiatan

observasi dengan cara mengamati aktivitas siaran di radio Ramaloka FM. Selain

observasi, pengungkapan data juga dilakukan dengan cara wawancara mendalam

58

Dedy N. Hidayat. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik. Jakarta:

Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia. 2003. h.3 59

E. Kristi Poerwandari . Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok:

LPSP3, 2007. h.22-23

Page 72: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

56

terhadap pihak-pihak yang terjun langsung dalam aktivitas penyiaran di radio

Ramaloka FM. Oleh karena itu, hubungan antara peneliti dengan objek yang

diteliti harus intens dan dilakukan berlangsung dengan baik.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar yang ditetapkan.60

Adapun teknik pengumpulan data yang

dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah bagian dari teknik pengumpulan data yang dilakukan

jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, selain itu wawancara mendalam juga dilakukan peneliti untuk

mendapatkan informasi dari responden yang lebih mendalam.61

Wawancara mendalam (in depth interview) dilakukan oleh peneliti

terhadap orang-orang yang dianggap memiliki kompetensi khusus. Wawancara

mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau

orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial

60

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2008. h.224 61

Ibid. h.231

Page 73: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

57

yang relatif lama.62

Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah

keterlibatannya dalam kehidupan informan.

Metode wawancara mendalam adalah sama seperti metode wawancara

lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan, dan cara

melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya.

Wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama

bersama informan di lokasi penelitian, di mana kondisi ini tidak pernah terjadi

pada wawancara pada umumnya.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada

informan, informan kunci, dan informan pendukung. Informan tersebut dipilih

oleh peneliti berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Pertanyaan yang diajukan

adalah seputar penyiaran di Radio Ramaloka FM, apa saja program acara yang

dimiliki, dan menanyakan seputar gaya komunikasi antara penyiar dan pendengar.

Peneliti juga mewawancarai Program Manager radio PBS FM sebagai

pembanding. Pertanyaan yang diajukan adalah seputar penyiaran di radio PBS

FM. Peneliti memilih melakukan wawancara langsung secara tatap muka untuk

mengetahui proses tanya jawab yang dilakukan, sehingga menambah keakuratan

data yang didapat dari hasil wawancara ini.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan

menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra

62

Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.

Jakarta: Kencana, 2007. h.111

Page 74: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

58

lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.63

Menurut Indriantoro dan

Supomo, observasi dapat diartikan sebagai proses pencatatan pola perilaku subjek

(orang), objek (benda-benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya

pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.64

Dalam

penelitian, terdapat dua jenis metode yang digunakan, yaitu observasi partisipatif

dan observasi non partisipatif.65

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipatif di

mana peneliti mengamati lokasi penelitian dan seluruh kegiatannya. Selain itu,

peneliti turut mendengar siaran Radio Ramaloka FM untuk mengetahui lebih

dalam tentang siaran radio tersebut. Dalam hal ini, peneliti hanya mengamati saja

tanpa terlibat dengan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang diteliti. Maka

dapat diartikan bahwa peneliti di sini hanya sebagai pengamat saja.

c. Telaah Dokumen

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan telaah dokumen

digunakan untuk mendukung kelengkapan data dalam proses penelitian. Metode

dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam

metodologi penelitian sosial dengan cara menelusuri data historis.66

Sebagian

besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cendera

63

Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.

Jakarta: Kencana, 2007. h.118 64

Rosady Ruslan. Metodologi Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 2006. h.34

65

Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2009. h.176

66

Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.

Jakarta: Kencana, 2007. h.124

Page 75: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

59

mata, laporan, dan sebagainya. Sifat utama dari data ini tak terbatas ruang dan

waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang

pernah terjadi di waktu silam. Kumpulan data bentuk tulisan ini termasuk

monumen, artefak, foto, tape mikrofilm, disc, CD, hardisk, flashdisk, dan

sebagainya.67

3.4 Informan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan informan sebagai narasumber

untuk mendapatkan data yang diperlukan. Dalam penelitian kualitatif, informan

penelitian berkaitan dengan bagaimana langkah yang ditempuh peneliti agar data

atau informasi dapat diperoleh.68

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

informan kunci (key informant), dan informan pendukung.

3.5 Analisis Data

Menurut Bogdan, analisis data adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain.69

Berikut ini penjabaran mengenai analisis

data:

67

Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.

Jakarta: Kencana, 2007. h.125 68

Ibid. h.107 69

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2008. h.244

Page 76: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

60

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya.

b. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, data disajikan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang paling umum

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif. Penyajian data dilakukan dengan menyederhanakan

informasi kompleks ke dalam suatu bentuk yang lebih mudah untuk dipahami.

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi.

Langkah terakhir dari proses analisis data adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian ini diungkapkan dalam bentuk

deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga

setelah penelitian menjadi jelas, kesimpulan tersebut berupa hubungan kausal atau

interaktif, hipotesis, atau teori.70

Berdasarkan data yang didapatkan, peneliti akan menggambarkan data

dengan menganalisisnya secara kualitatif. Hasil penelitian akan mengenai kualitas

70

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2008. h.253

Page 77: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

61

suatu informasi berupa penjabaran berupa kata-kata dan deskripsi, bukan dalam

bentuk angka-angka. Informasi tersebut mengenai Gaya Komunikasi Penyiar

Acara Musik di Radio Ramaloka FM

3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di studio Ramaloka FM di Jl. Mayor Syafei

No. 66B, Lontar, Kec. Serang, Kota Serang – Banten. Penelitian ini bertujuan

untuk menggambarkan Gaya Komunikasi Penyiar Acara Musik di Radio

Ramaloka FM. Sedangkan untuk jadwal penelitian berlangsung kurang lebih 11

bulan, dari bulan Februari 2016 – Desember 2016.

Tabel 3.6

Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept-Des

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Observasi

Awal

2. Pembuatan

Bab I

3. Pembuatan

Bab II

4. Pembuatan

Bab III

5. Sidang

Outline

6. Pembuatan

Bab IV

7. Pembuatan

Bab V

8. Sidang

Skripsi

Page 78: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Riwayat Singkat Radio Ramaloka FM

Radio Ramaloka FM merupakan radio siaran swasta tertua di Kota Serang

Provinsi Banten yang berdiri pada tanggal 26 Juli 1977. Radio ini berlokasi di Jl.

Mayor Syafei No. 66B Lontar, Kec. Serang, Kota Serang - Banten. Nama

perusahaan radio ini yakni PT. Radio Swara Rama Lokantara dengan direktur

yaitu bapak Ahmad Muzani. Ramaloka 96,5 FM hadir selama 19 jam dalam satu

hari siaran, kecuali pada hari sabtu yang mengudara selama 21 jam hingga pukul

02.00 dini hari.

Data Radio

Nama Badan : PT. Radio Swara Rama Lokantara

Penyelenggara : Radio Ramaloka FM

Call Station : Sobat Anda di Segala Suasana

Call Sign : 96.5 Mhz

Alamat Studio dan Kantor : Jl. Mayor Syafei No. 66B Lontar, Kec. Serang,

Kota Serang – Banten

Telepon : (0254) 203936 – 200446

Page 79: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

63

Station Manager : Aep Dedi Supriadi

Manager Program : Bayu Pratama

Daerah Jangkauan : Serang, Cilegon, Merak, Anyer, Rangkasbitung,

Pandeglang, Lampung, Balaraja, Tangerang, Bogor,

dan Sukabumi

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

Menjadi media informasi, edukasi, dan hiburan masyarakat Banten.

Misi Perusahaan

Memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, pendidikan, dan hiburan

yang sehat.

4.1.3 Komposisi Siaran

Komposisi siaran radio Ramaloka FM cukup beragam karena mencakup berbagai

informasi, pendidikan, berita, hiburan, dan komersial.

Berita : Suatu sajian tentang berita terkini dan teraktual untuk menjadi suatu

bahan yang dapat dikritisi atau dikomentari yang diangkat dari media massa lain

sekitar 30%.

Page 80: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

64

Informasi : Suatu sajian yang diselipkan disela-sela setiap program acara yang

berisi tentang informasi dan tips yang lebih mengusung tema akan gaya kehidupan

keluarga sehari-hari sekitar 15%.

Pendidikan dan budaya : Suatu sajian acara yang tidak jauh berbeda dengan

informasi yang diselipkan pada suatu program acara yang biasanya terdapat pada

spot radio Ramaloka FM atau dari diadakannya suatu talkshow sekitar 5%.

Hiburan : Lebih kepada pemutaran lagu-lagu baik pop, barat, nostalgia, dan religi,

keseluruhan sekitar 45%.

Komersial : Pemutaran iklan yang masuk pada radio Ramaloka FM (terdiri dari

iklan pemerintahan 30%, iklan nasional 20%, dan iklan swasta 50%), keseluruhan

sekitar 5%.

4.1.4 Penyiar

Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Penyiar Radio Ramaloka FM

1. Bertanggung jawab atas kelancaran operasional siaran harian yang

berkaitan dengan tugas kepenyiaran (dan operator on air).

2. Berkonsultasi dan menerima pengarahan dari koordinator penyiar/operator

mengenai pelaksanaan tugas dan hambatan-hambatan yang dialami dalam

pelaksanaan.

3. Bekerjasama dengan produser, produksi, music director, mendiskusikan

program-program recording/live yang akan diudarakan.

Page 81: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

65

4. Memelihara dan mengembangkan gabungan yang telah terjalin serta

komunikasi koordinasi integral dengan semua divisi perusahaan, untuk

mempertahankan dan meningkatkan kualitas serta hasil program.

5. Melakukan kerja piket pada hari yang telah disepakati sesuai jadwal yang

telah disusun oleh koordinator penyiar.

4.1.5 Proporsi Sajian Musik

Proporsi sajian musik bervariasi mulai dari pop Indonesia, barat, dangdut,

dan etnik. :

Pop Indonesia berisi lagu-lagu yang berasal dari penyanyi atau band Indonesia

30%

Dangdut berisi lagu-lagu dangdut yang berasal dari penyanyi Indonesia sebesar

50%

Etnik berisi lagu-lagu yang menggunakan bahasa daerah seperti bahasa Sunda,

Jawa, dan Minang. Lagu ini memiliki presentase sebesar 10%

Pop Barat berisi lagu-lagu pop yang berasal dari mancanegara sekitar 10%

4.1.6 Segmentasi Pendengar

Target segmentasi pendengar Radio Ramaloka FM menurut usia adalah

sebagai berikut:

Page 82: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

66

Tabel 4.1.6.1

Segmen Pendengar

Usia 15-19th

20-24th

25-29th

30-34th

35-39th

45-50th

Presentase 10% 25% 30% 20% 10% 5%

Proporsi jenis kelamin untuk pendengar di radio Ramaloka FM yaitu

sebagai berikut:

Tabel 4.1.6.2

Proporsi Jenis Kelamin Pendengar

Jenis Kelamin Pria Wanita

Presentase 55% 45%

Sumber: Company Profile Radio Ramaloka FM

4.1.7 Produk Radio

4.1.7.1 Program Harian

1. Jelang Fajar (Senin-Minggu, jam 05.00-06.00)

Menemani aktivitas bangun tidur pendengar radio Ramaloka FM dengan

sajian murotal dan ceramah agama.

Page 83: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

67

2. Forum Pagi (Senin-Minggu, jam 06.00-09.00)

Informasi dan talkshow interaktif seputar permasalahan keseharian

pendengar. Informasi tersebut mengenai kesehatan, pendidikan, dunia usaha, dan

public service tanpa tema politik. Menemani pendengar memulai aktivitas di pagi

hari.

3. Goyang Senggol (Senin-Sabtu, jam 09.00-12.00)

Pendengar dapat berkirim salam dan request lagu dangdut. Selain itu

diselipkan juga tips dan informasi mengenai kesehatan dan umum.

4. Rehat (Relaksasi dan Istirahat) (Senin-Kamis, jam 12.00-15.00)

Menyajikan lagu-lagu pop yang pernah hits berirama medium dan lambat

untuk menemani aktivitas siang pendengar.

5. Hits Request (Senin-Jum‟at, jam 15.00-17.30)

Menyajikan lagu-lagu pop Indonesia yang tengah hits. Pendengar juga

dapat berkirim salam dan request lagu.

6. Opik (Opini Kita) (Senin, Rabu, Jum‟at, jam 19.00-21.00 dan Sabtu, jam 18.00-

21.00)

Mengangkat tema tentang permasalahan sehari-hari para pendengar. Tema

yang dibahas mengenai keluarga, cinta, sosial, dan lain-lain. Pada program acara

ini pendengar dapat mengirimkan opini melalui sms mengenai tema yang dibahas.

Page 84: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

68

7. Lagu Kenangan (Selasa, jam 19.00-21.00 dan Minggu, jam 18.00-21.00)

Berisi lagu-lagu nostalgia era 80-an dan 90-an. Pendengar dapat berkirim

salam dan melakukan request lagu sambil menceritakan kenangan dengan lagu

pilihannya.

8. Digoda (Digoyang Dangdut) (Senin, Selasa, dan Jum‟at, jam 21.00-24.00)

Menemani istirahat malam pendengar dengan lagu-lagu dangdut yang

sedang hits. Pendengar juga dapat berkirim salam dan request lagu.

4.1.7.2 Program Mingguan

1. Delta (Deretan Lagu Dangdut Teratas) (Sabtu, jam 11.00-12.00 dan jam 14.00-

15.00)

Berisi lagu dangdut yang disajikan dalam bentuk tangga lagu berdasarkan

hasil request acara Goyang Senggol dan Digoda.

2. Gentra Parahyangan (Sabtu, jam 21.00-24.00)

Menyajikan lagu pop Sunda. Pendengar juga bisa request lagu favorit

pilihannya sambil berkirim salam.

3. Ajojing (Minggu, jam 21.00-24.00)

Memutarkan lagu dangdut modern seperti house dan remix. Pendengar

juga dapat request lagu dan berkirim salam.

Page 85: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

69

4. Dangdut Pure (Minggu, jam 09.00-12.00)

Menyajikan lagu-lagu dangdut asli. Pendengar juga dapat melakukan

request lagu dan berkirim salam.

5. Ramaloka Top 10 (Minggu, jam 14.00-15.00)

Berisi lagu pop yang disajikan dalam bentuk tangga lagu berdasarkan hasil

request pendengar dan recording company yang dikirim ke radio Ramaloka FM.

6. Bingkai (Bingkisan lagu spesial) (Minggu, jam 15.00-18.00)

Acara yang dikhususkan untuk pendengar yang ingin berkirim spesial

untuk keluarga, teman, atau pacar yang sedang berulang tahun, ultah pernikahan,

kenaikan pangkat, atau dikirim khusus untuk seseorang yang sangat dicintai.

Pendengar hanya berkirim untuk satu orang saja.

7. Minang Maimbau (Rabu, jam 21.00-24.00)

Program acara yang dikhususkan untuk pendengar orang Minang,

pendengar dapat melakukan request lagu Minang dan juga dapat berkirim salam.

8. Darling (Dangdut Tarling) (Selasa, jam 21.00-24.00)

Menyajikan lagu tarling tradisional. Pendengar dapat melakukan request

lagu dan berkirim salam.

9. Ramaloka Golden Hits (Kamis, jam 19.00-21.00)

Berisi lagu kenangan mancanegara era 80-90an.

Page 86: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

70

10. Sugali (Suguhan Lagu-lagu Iwan Fals) (Sabtu, jam 15.00-18.00)

Acara ini khusus permintaan lagu-lagu Iwan Fals.

11. Akrab (Ajang Kreasi Anak Muda Banten) (Sabtu, jam 19.00-21.00)

Acara ini menyalurkan hobi musik anak muda yang mempunyai grup

band, disiarkan live dari studio.

12. Amor (Aneka Musik Rhoma Irama) (Kamis, jam 21.00-24.00)

Menyajikan lagu-lagu hits musik Rhoma Irama.

4.2 Deskripsi Data

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai Gaya

Komunikasi Penyiar Acara Musik di Radio Ramaloka FM. Dalam penelitian ini,

pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara dan observasi. Pada

observasi, peneliti mengamati keseharian dari kepenyiaran di radio Ramaloka FM,

mendengarkan isi siaran, dan ikut menempatkan diri sebagai pendengar. Peneliti

juga mendokumentasikan proses siaran dengan merekam siaran tersebut dan

mendengarkan lalu mencatat serta menganalisa bagaimana proses siaran tersebut

berlangsung. Selain itu, peneliti juga mewawancarai penyiar radio Ramaloka FM.

Setelah itu, barulah hasil analisa dapat ditanyakan dan dikuatkan dengan

wawancara ke Program Manager radio Ramaloka FM. Peneliti juga mewawancari

Program Manager radio PBS FM seputar gaya siaran di radio tersebut sebagai

Page 87: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

71

pembanding. Kemudian dapat diambil kesimpulan beberapa poin yang

berhubungan dengan gaya komunikasi penyiar.

Penyiar pertama yang diwawancarai bernama Asri Aulia yang

membawakan program acara harian berisi lagu dangdut, yaitu “Goyang Senggol”.

Acara ini hadir setiap hari Senin-Sabtu mulai dari jam 09.00-12.00 WIB yang

bersegmentasikan untuk orang dewasa, pekerja, dan ibu rumah tangga. Acara

dibawakan dengan pembawaan semi-formal, dan SES-nya untuk masyarakat

menengah ke bawah. Selain itu, Asri juga membawakan acara “Rehat” setiap

Senin-Kamis mulai dari jam 12.00-15.00. Acara ini memberikan tips ringan pada

pendengar dan memutarkan lagu pop Indonesia. Sementara untuk penyiar kedua

yakni Vina Asmara membawakan program acara harian “Hits Request” yang

memutarkan musik pop terbaru. Acara ini hadir setiap hari mulai dari jam 15.00-

18.00 WIB yang bersegmentasikan prioritas untuk remaja atau pendengar usia 30

tahun ke bawah, dan SES-nya untuk masyarakat menengah. Keduanya memiliki

kesamaan, yaitu sama-sama membawakan program acara harian unggulan dan

sama-sama membawakan program acara yang membuka interaksi dengan

pendengarnya. Perbedaannya hanya pada program acara Rehat yang tidak

membuka interaksi dengan pendengar.

Pada wawancara yang dilakukan, peneliti menyiapkan sejumlah

pertanyaan lalu merekam jawaban dan menulis hal-hal penting. Daftar pertanyaan

pada narasumber dapat dilihat pada lampiran. Data yang didapatkan dari hasil

wawancara diperoleh dari dua orang penyiar tersebut lalu dibandingkan dan

dikuatkan oleh wawancara dengan program manager Ramaloka FM. Peneliti juga

Page 88: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

72

mengambil data sebagai pelengkap dari pendengar siaran program tersebut dan

program lainnya di antaranya yang terdiri dari pendengar aktif. Informan lain

yang diwawancarai yaitu Penanggung Jawab Siaran radio PBS FM.

Hasil wawancara dan observasi langsung kepada key informant merupakan

data primer atau sumber pokok dalam penelitian ini adalah penyiar radio

Ramaloka FM. Data sekunder diperoleh dari wawancara dengan informan yaitu

pendengar radio Ramaloka FM dan Penanggung Jawab Siaran radio PBS FM.

Data-data yang diperoleh melalui wawancara langsung kepada key

informant dan informan, serta melalui observasi, dikategorisasikan sesuai dengan

identifikasi masalah. Data mana saja yang termasuk mengenai gaya komunikasi

penyiar, dan dapat diketahui seperti apa gaya komunikasi yang diterapkan di radio

Ramaloka FM, serta yang berkaitan pula dengan Teori Logika Pesan. Kemudian

dibandingkan juga dengan gaya siaran di radio PBS FM yang juga merupakan

radio tertua kedua di Kota Serang setelah radio Ramaloka FM. Semua data

tersebut dijabarkan secara jelas dan terbuka sehingga dengan demikian dapat

disimpulkan hasil penelitian mengenai gaya komunikasi penyiar di radio

Ramaloka FM.

4.3 Pembahasan

Berikut ini merupakan pembahasan yang berisi penjelasan mengenai teori

yang telah dipaparkan sebelumnya pada bab II berkaitan dengan radio Ramaloka

FM. Peneliti telah melakukan wawancara dan observasi sehingga mendapatkan

data yang dibutuhkan.

Page 89: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

73

Pada proses komunikasi di sebuah radio, yang menjadi komunikator

adalah seorang penyiar. Hal ini dikarenakan penyiar bertugas untuk mengirimkan

pesan kepada khalayaknya, yaitu pendengar. Menurut program manager radio

Ramaloka FM, seorang penyiar harus dapat membangun suasana keakraban dan

kedekatan dengan pendengarnya. Selain kemampuan dalam berkomunikasi

dengan pendengar, penyiar di radio Ramaloka FM juga harus berwawasan luas

karena ada juga informasi yang harus disampaikan oleh penyiar. Dengan

kemampuan berkomunikasi dan wawasan yang luas tersebut, penyiar akan mampu

mengakrabkan diri dengan pendengar dan juga mampu menyampaikan informasi

dengan baik.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan peneliti, pendengar pada

radio Ramaloka FM ini memiliki minat yang tinggi pada program acara dangdut

sementara pada program acara lagu pop, minat pendengar lebih sedikit. Terutama

pendengar aktif. Selain itu, pendengar radio Ramaloka FM juga lebih selektif

karena ada penyiar yang lebih disukai dibandingkan dengan penyiar lain.

Sehingga masing-masing pendengar memiliki pendengar yang lebih difavoritkan

dibandingkan dengan pendengar lain.

Berbeda dengan radio Ramaloka FM, pada radio PBS FM yang juga

merupakan radio multi-segment yang ditujukan untuk masyarakat menengah ke

bawah, lebih banyak memutarkan musik pop Indonesia dibandingkan dengan

musik dangdut. Menurut Bambang Irianto, Penanggung jawab siaran radio PBS

FM, minat pendengar radio PBS FM lebih tinggi pada musik pop.

Page 90: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

74

Rudi, salah satu pendengar aktif radio Ramaloka FM yang berusia 33

tahun dan berprofesi sebagai loper koran mengatakan bahwa,

“Penyiar favorit saya itu Kang Aji sama Teh Asri kalau di acara dangdut,

tapi saya juga suka kalau Teh Asri bawain acara Hits Request. Kalau Vina itu

ngebawain acara Hits Request masih kurang kalau menurut saya. Mungkin karena

masih baru ya. Saya juga belum pernah ketemu sama dia. Beda sama penyiar yang

lain di sini, rata-rata saya udah akrab sama mereka.”

Berdasarkan wawancara dengan pendengar radio Ramaloka FM, maka

dapat diketahui bahwa pendengar lebih menyukai gaya percakapan penyiar yang

tidak terlalu formal, humoris, santai, dan dapat menyesuaikan diri dengan

pendengar. Acara “Forum Pagi” tersebut merupakan program acara berisi

informasi yang ditayangkan di pagi hari ketika pendengar mengawali berbagai

aktivitasnya. Acara ini dimulai dari jam 06.00 sampai jam 09.00.

Penelitian ini menggunakan Teori Logika Pesan, di mana pada teori ini

lebih membahas tentang bagaimana manusia berpikir mengenai cara

berkomunikasi dan membuat pesan, dan manusia menggunakan logika yang

berbeda dalam memutuskan apa yang harus dikatakan kepada orang lain pada

situasi tertentu. Jika dikaitkan dengan gaya komunikasi penyiar, maka akan

membahas tentang seperti apa penyiar mengelola pesan sesuai dengan logika pada

keadaan tertentu dapat dipahami dan dimengerti oleh pendengarnya. Masalah

yang muncul, baik dari segi kemampuan dan karakter penyiar dapat diatasi jika

penyiar mampu mengelola pesan dengan baik, dan cara penyampaian pesan

Page 91: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

75

tersebut dapat diterima dengan baik juga oleh pendengar. Permasalahan tersebut

akan dibahas pada pembahasan berikut ini.

4.3.1 Gaya Komunikasi Penyiar Radio Ramaloka FM

Radio Ramaloka FM yang memiliki program acara request seperti

“Goyang Senggol” dan “Hits Request” membuat penyiar di radio ini wajib untuk

berinteraksi dengan pendengarnya. Pada saat interaksi tersebut berlangsung,

tentunya penyiar memiliki gaya komunikasi tersendiri yang tidak akan sama

antara penyiar yang satu dan penyiar lainnya. Berikut ini merupakan enam bentuk

gaya komunikasi menurut Dasrun Hidayat dalam buku Komunikasi Antarpribadi

dan Medianya: Fakta Penelitian Fenomenologi Orang Tua Karir dan Anak

Remaja:71

1) The controlling style. Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini,

ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi,

memaksa, dan mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan orang lain.

Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan

nama komunikator satu arah atau one-way communications. Controlling

style of Communication ini lebih memusatkan perhatian kepada

pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan.

2) The equalitarian style. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya

landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai

71

Hidayat, Dasrun. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya: Fakta Penelitian Fenomenologi

Orang Tua Karir dan Anak Remaja. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012. h.7-10

Page 92: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

76

dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan

maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication).

Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka.

Artinya, setiap gagasan ataupun pendapat disampaikan dalam suasana

yang rileks, santai, dan informal.

3) The structuring style. Gaya komunikasi yang berstruktur ini,

memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna

memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan

pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi

perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan untuk

mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan

organisasi, jadwal kerja, aturan, dan prosedur yang berlaku dalam

organisasi tersebut.

4) The dynamic style. Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki

kecenderungan agresif karena pengirim pesan atau sender memahami

bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-

oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para

juru kampanye ataupaun supervisor yang membawa para wiraniaga

(salesmen atau saleswomen).

5) The relinquishing style. Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan

kesediaan untuk menerima saran, pendapat, ataupun gagasan orang lain

daripada keinginan untuk memberi perintah meskipun pengirim pesan

Page 93: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

77

(sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang

lain.

6) The withdrawal style. Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah

melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-

orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain

karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang

dihadapi oleh orang-orang tersebut.

Berdasarkan bentuk gaya komunikasi tersebut, maka peneliti

mewawancarai penyiar dan melakukan pengamatan tentang seperti apa gaya

komunikasi yang digunakan oleh penyiar acara musik di radio Ramaloka FM.

Hasil yang didapat, ternyata terdapat perbedaan dan persamaan tersendiri

tergantung dengan program acara yang mereka bawakan dan seperti apa latar

belakang pendengarnya.

Asri Aulia membawakan program acara “Goyang Senggol” yang

merupakan acara request lagu dangdut. Pada acara ini Asri menggunakan

equalitarian style karena program acara tersebut membuka interaksi dengan

pendengarnya sehingga terjadi komunikasi verbal secara dua arah (two-way traffic

of communication). Selain itu, pesan disampaikan oleh penyiar dengan rileks,

santai, dan informal. Asri Aulia mengatakan bahwa,

“Kalau di radio itu kan informasi itu sifatnya sekilas, jadi saya mengubah

bahasa media cetak menjadi bahasa bahasa Indonesia sehari-hari. Jadi seperti kita

ngobrol dengan pendengar saja, tidak ada batasan. Justru kalau saya menggunakan

bahasa yang terlalu tinggi pendengar malah ngga ngerti. Tapi karena pendengar

Page 94: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

78

acara Goyang Senggol mayoritas menggunakan bahasa jawa Serang dan banyak

pendatang juga, jadi saya ngga harus selalu pakai bahasa Indonesia. Ada bahasa

Sunda juga, bahasa jawa Serang, bahasa Minang. Jadi saya pakai bahasa daerah

juga.”

Apa yang disampaikan oleh Asri Aulia tersebut sesuai dengan apa yang

dikatakan oleh Rudi, salah satu pendengar aktif yang mengatakan bahwa,

“Saya biasanya kalo nelpon ke penyiar itu pake bahasa Indonesia sehari-

hari aja. Kadang campur juga sih, saya pake bahasa Jawa Serang. Biasanya di

acara Goyang Senggol, Digoda, yang emang bawain acara dangdut. Biasanya

sama Kang Aji, Kang Ega, Teh Asri yang emang ngerti. Udah terbiasa aja pake

bahasa Jawa Serang kalo sama mereka.”

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa gaya komunikasi

Asri Aulia pada saat membawakan acara “Goyang Senggol” lebih dominan

menggunakan logika konvensional pada teori logika pesan karena ia melakukan

penyesuaian diri ketika berhadapan dengan pendengarnya, terutama dari segi

penggunaan bahasa.

Sementara pada program acara “Rehat”, Asri Aulia menggunakan gaya

komunikasi relinquishing style karena tidak terjadi interaksi dengan pendengar

dan komunikasi yang terjadi hanya bersifat satu arah saja. Pada acara ini penyiar

menyampaikan informasi seputar musik, lifestyle, kesehatan, dan sebagainya

menggunakan bahasa Indonesia tutur, yang merupakan bahasa sehari-hari dan

dibawakan dengan santai dan bersifat informal. Lagu yang diputarkan pada acara

“Rehat” merupakan lagu pop yang bernada slow yang memang lebih cocok

Page 95: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

79

diputarkan di siang hari. Karena tidak terjadi interaksi dengan pendengar tersebut,

musik yang diputarkan pada acara ini sesuai dengan pilihan penyiar. Asri Aulia

mengatakan bahwa,

“Acara Rehat ini kan dibawakannya pada siang hari, ya jadi disesuaikan

aja tipsnya dan informasinya dengan yang cocok didengarkan pada siang hari.

Biasanya tips tentang kesehatan, keluarga, dan gaya hidup. Tips yang ringan-

ringan aja. Contohnya kaya gini, siang-siang kan panas tuh. Jadi saya ngebahas

dulu tentang cuaca siang hari, terus dikaitkan dengan manfaat minuman yang

segar seperti jus alpukat yang baik untuk kesehatan, itu manfaatnya apa aja. Kaya

gitu”.

Meskipun tidak terjadi interaksi dengan pendengar, di sini penyiar pada

saat membawakan acara “Rehat” tetap berbicara seolah-olah sedang berhadapan

dengan pendengar. Sedangkan pada penggunaan teori logika pesan, Asri Aulia

terlihat menggunakan logika ekspresif karena penyiar berbicara seorang diri

dengan menggunakan imajinasinya. Pada acara ini, Asri Aulia hanya melakukan

kewajibannya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan pendengar tanpa ada

interaksi antara penyiar dan pendengar.

Penyiar berikutnya yang diwawancarai dan diamati pada saat melakukan

siaran yaitu Vina Asmara. Ia membawakan program acara “Hits Request”, yaitu

program acara request lagu-lagu pop Indonesia terbaru mulai dari tahun 2012

sampai 2016, yang tentu saja membuka interaksi dengan pendengar. Sama seperti

acara “Goyang Senggol”, gaya komunikasi Vina Asmara pada acara “Hits

Request” juga menggunakan equalitarian style karena program acara ini

Page 96: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

80

membuka interaksi dengan pendengarnya sehingga terjadi komunikasi verbal

secara dua arah (two-way traffic of communication). Pesan pada acara ini juga

disampaikan dengan rileks, santai, dan informal. Perbedaannya hanya pada bahasa

yang digunakan. Pada acara “Hits Request”, penyiar menggunakan bahasa

Indonesia sehari-hari dikombinasikan dengan sedikit bahasa Inggris tanpa ada

penggunaan bahasa daerah.

“Kalau untuk acara Hits Request itu ringan, karena banyakan anak muda

yang denger, jadi yang kita sering pakai bahasa Indonesia sehari-hari, cuman kita

juga ada batasan tersendiri. Batasan-batasan bahasa yang kita pakai yang di

saring, kaya “lo”, “gue”, itu ngga dipake. Digantinya dengan menyebutkan nama

sendiri, atau pakai “saya”. “Saya”, “kamu”. Kita pake bahasa sehari-hari, pake

bahasa gaul juga, tapi kita batasin penggunaan bahasanya. Untuk Hits Request itu

80 persen bahasa Indonesia, 20 persen bahasa Inggris. Jadi kita kombinasikan aja,

seperti stay tone, don’t go anywhere, check this song, atau check it out.”

Sama seperti acara “Goyang Senggol”, gaya komunikasi Vina Asmara

pada saat membawakan acara “Hits Request”. Pada teori logika pesan, Vina

Asmara menggunakan logika konvensional ketika berinteraksi dengan pendengar

karena penyesuaian diri ketika berinteraksi dengan pendengar tetap dilakukan,

bahasa daerah tidak digunakan karena pendengar yang lebih banyak anak muda

hanya menggunakan bahasa Indonesia saja, tanpa ada yang menggunakan bahasa

daerah. Selain itu, juga terdapat peraturan untuk lagu yang bisa di-request oleh

pendengar hanya lagu pop Indonesia terbaru, mulai dari tahun 2012 sampai 2016

saja.

Page 97: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

81

Pada setiap program acara yang dibawakan tersebut, setiap penyiar di

radio Ramaloka FM wajib menyampaikan berita terkini, baik lokal ataupun

nasional yang didapat dari media online setiap satu jam sekali pada segmen “Kilas

Berita Ramaloka”. Pada segmen tersebut penyiar menyampaikan berita secara

singkat pada saat sebelum masuk ke pembukaan siaran, pertengahan, dan akhir

acara pada pertengahan dan akhir acara, “Kilas Berita Ramaloka” disisipkan di

antara iklan komersial. Berita tersebut disampaikan dengan bahasa Indonesia baku

sesuai dengan yang ada pada media online. Di sini penyiar menggunakan gaya

komunikasi controlling style di mana komunikasi bersifat satu arah (one-way

communications), dan lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan saja

karena isi pesannya yang hanya menginformasikan berita.

Sementara itu pada radio PBS FM, komunikasi dua arah melalui line

telepon hanya terjadi pada program acara dangdut saja, yaitu pada acara karaoke.

Sedangkan pada program acara pop Indonesia, pendengar hanya dapat

berinteraksi melalui sms dan media sosial facebook saja. Gaya komunikasi di

radio PBS FM lebih banyak menggunakan relinquishing style karena interaksinya

menggunakan sms dan facebook saja sehingga tidak terjadi interaksi secara

langsung dengan pendengar.

4.3.2. Cara Penyiar Merancang Pesan Siaran di Radio Ramaloka FM

Pada program acara di radio Ramaloka FM, terdapat dua aliran musik yang

dominan diputarkan, yaitu musik pop Indonesia dan musik dangdut. Pada

penelitian ini, peneliti akan terfokus pada acara “Goyang Senggol” untuk program

acara dangdut, serta “Rehat” dan “Hits Request” untuk program acara pop

Page 98: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

82

Indonesia. Program acara “Goyang Senggol” dan “Hits Request” merupakan acara

request lagu yang membuka interaksi antara penyiar dan pendengar, sedangkan

acara “Rehat” merupakan acara berisi informasi dan musik yang tidak membuka

interaksi dengan pendengar. Perbedaan cara merancang pesan siaran tersebut

dapat tergantung dari jenis musiknya, yakni program acara dangdut dan pop

Indonesia, jenis program acaranya yaitu acara request dan acara yang berisi

informasi, ataupun dari seperti apa kemampuan penyiarnya. Hal tersebut akan

dibahas secara mendalam di sini.

Program acara yang pertama yaitu “Goyang Senggol”. Acara ini

merupakan program acara request lagu dangdut yang mengudara setiap hari Senin

sampai Sabtu, mulai dari jam 09.00 sampai jam 12.00 siang, yang dibawakan oleh

Asri Aulia. Pada company profile radio Ramaloka FM disebutkan bahwa acara

“Goyang Senggol” memberikan informasi kesehatan dan umum, namun pada

kenyataannya penyiar hanya melayani permintaan lagu dan kirim-kirim salam

saja, dan tidak memberikan tips ataupun informasi bagi pendengarnya. Hal ini

dikarenakan pada acara ini banyak pendengar aktif yang menelpon untuk meminta

lagu kepada penyiar. Sehingga penyiar lebih banyak berinteraksi dengan

pendengar karena lebih banyak pendengar yang menghubungi melalui saluran

telepon. Bahkan berdasarkan pengamatan, pendengar acara ini sangat

bersemangat untuk berinteraksi dengan penyiar. Asri Aulia mengatakan bahwa,

“Emang kalo di acara dangdut seperti Goyang Senggol itu, pendengar

sangat antusias untuk interaksi sama kita. Banyak yang request sama kirim-kirim

salam juga. Kadang sampai kewalahan karena untuk satu orang suka ada yang

Page 99: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

83

lama banget nelponnya, sedangkan di belakangnya masih banyak yang ngantri.

Kebanyakan dari mereka itu usia dewasa yang ikut bergabung untuk request lagu.

Seperti para pekerja dan ibu rumah tangga.”

Berdasarkan pengamatan, tidak ada materi khusus yang disiapkan oleh

Asri Aulia sebelum dimulainya siaran, karena pada acara “Goyang Senggol”

penyiar hanya secara spontan saja menyampaikan isi siarannya. Program acara

“Goyang Senggol” memang hanya melayani request lagu dan kirim-kirim salam

dari pendengarnya dan tidak ada informasi lain yang disampaikan. Persiapan yang

dilakukan sebelum siaran yaitu hanya menyiapkan berita dari media online yang

akan disampaikan setiap satu jam sekali pada “Kilas Berita Ramaloka”.

Cara Asri Aulia menyampaikan pesan pada acara “Goyang Senggol” ini

menggunakan logika konvensional pada teori logika pesan, di mana terdapat

komunikasi dua arah antara penyiar selaku komunikator dan pendengar selaku

komunikannya. Logika konvensional pada acara “Goyang Senggol” ini dilakukan

ketika penyiar menyesuaikan diri dengan bahasa yang digunakan oleh pendengar

seperti penggunaan bahasa daerah, dan juga terdapat peraturan tentang durasi

lama menelpon, dan hanya lagu dangdut yang diperbolehkan untuk di-request

oleh pendengar.

Meski telah ada peraturan tentang lama menelpon, terkadang ada saja

pendengar yang menelpon terlalu lama sehingga penyiar mengingatkan pendengar

agar berbicara secukupnya saja karena masih banyak pendengar lain yang juga

ingin bergabung. Pada saat inilah penyiar merancang pesan untuk mengingatkan

Page 100: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

84

pendengar dengan bahasa yang sebisa mungkin sopan dan tidak menyakiti

perasaan pendengar, yang termasuk pada logika retorika. Asri Aulia mengatakan,

“Ya, kalo ada yang nelponnya kelamaan gitu paling saya ingetin aja pake

bahasa yang sopan. Mohon maaf ya pak, di belakangnya masih ada lagi yang mau

telpon. Kan kasian nanti ngga kebagian. Makasih ya udah request lagunya, nanti

bakal langsung diputerin. Nah, contohnya kira-kira kaya gitu. Biar gimanapun

jangan sampe nunjukin kalo kita ini kesel sama pendengar, nanti yang ada mereka

ngga mau lagi gabung di acara kita.”

Sementara logika ekspresif pada acara Goyang Senggol lebih terlihat

penggunaannya pada saat membuka dan menutup acara saja, di mana belum

terjadi interaksi dengan pendengar, dan penyiar menunjukkan perasaannya dengan

mengatakan bahwa penyiar merasa senang dapat berjumpa kembali dengan

pendengar pada acara tersebut. Terlebih lagi acara Goyang Senggol dibawakan

pada pagi hari, sehingga penyiar harus senantiasa menunjukkan perasaan

semangat dan keceriaan.

Pada program acara “Hits Request”, hampir sama dengan acara “Goyang

Senggol” yaitu merupakan acara yang membuka interaksi dengan pendengarnya.

Acara ini merupakan program acara request lagu pop Indonesia yang mengudara

setiap hari Senin sampai Jum‟at, mulai dari jam 15.00 sampai jam 17.30 sore,

yang dibawakan oleh Vina Asmara. Pada program acara yang dibawakannya,

pendengar banyak yang menelpon pada saat awal-awal hingga pertengahan acara

saja. Sedangkan menjelang akhir acara, pendengar lebih sedikit yang berinteraksi.

Page 101: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

85

Cara perancangan pesan atau persiapan yang dilakukan oleh Vina Asmara

yaitu dilakukan pada saat sebelum melakukan siaran. Penyiar terlebih dahulu

menyiapkan berita online yang akan dibacakan pada “Kilas Berita Ramaloka”

yang akan disampaikan satu jam sekali. Selain itu, penyiar juga melihat informasi

ringan terkini melalui media sosial online baik itu melalui instagram, facebook,

twitter, ataupun mencari melalui penelusuran google. Hal ini dilakukan karena

pada saat tidak ada pendengar yang menelpon, informasi yang didapat tersebut

akan disampaikan kepada pendengar sambil terus mengajak pendengar untuk

bergabung. Penyiar juga memberikan informasi terbaru mengenai lagu, penyanyi,

atau grup band tertentu.

“Pendengar acara Hits Request itu banyak yang request dan kirim-kirim

salam pas opening sampe pertengahan acara. Kalau udah mau ke akhir biasanya

emang dikit yang nelpon. Tapi ya, yang request emang ada aja. Biasanya saya

akalin dengan ngasih tips, informasi, sambil terus ngajak mereka. Kalo ngga ada

yang request, ya langsung saya puterin lagu aja.”

Berkaitan dengan teori logika pesan, logika yang digunakan pada acara

“Hits Request” adalah logika konvensional di mana terjadi interaksi antara

penyiar dan pendengar melalui saluran telepon. Pada acara ini juga terdapat aturan

seperti pendengar harus menyebutkan nama dan alamat, waktu pendengar untuk

menelpon dibatasi agar memberi kesempatan pada pendengar lain yang ingin

menelpon, serta pendengar hanya diperbolehkan merequest lagu pop terbaru dari

tahun 2012 sampai 2016 saja.

Page 102: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

86

Sedangkan ketika tidak ada pendengar, penyiar menggunakan logika

ekspresif di mana penyiar berbicara tanpa ada pendengar sebagai lawan bicaranya,

dan hanya menyampaikan informasi tanpa ada feedback dari pendengar. Informasi

yang disampaikan tersebut berisi tentang penyanyi ataupun musik yang

diputarkannya serta informasi mengenai permasalahan yang sedang hangat.

Karena tidak berhadapan dengan pendengar, penyiar akan menanggapi sendiri

informasi yang dibawakannya. Hal tersebut juga merupakan cara menarik minat

pendengarnya dengan penyampaian pesan yang bersifat terbuka dan reaktif untuk

terus memancing pendengarnya bergabung. Jika tidak ada penelpon yang masuk,

maka penyiar memutarkan lagu sesuai keinginannya dan tidak memenuhi

keinginan dari pendengar.

Berikut ini kesamaan dan perbedaan secara umum pada program acara

request musik pop dan musik dangdut :

Dangdut Pop

Memutarkan lagu terlebih dahulu

sebelum membuka acara untuk menarik

perhatian pendengar.

Memutarkan lagu terlebih dahulu

sebelum membuka acara untuk menarik

perhatian pendengar.

Wajib membacakan “Kilas Berita

Ramaloka” setiap satu jam sekali pada

program acara yang dibawakan

Wajib membacakan “Kilas Berita

Ramaloka” setiap satu jam sekali pada

program acara yang dibawakan

Lebih banyak berinteraksi dengan

pendengar. karena lebih banyak

pendengar yang menghubungi melalui

telepon.

Pendengar banyak yang menelpon pada

saat awal-awal hingga pertengahan

acara saja. Sedangkan menjelang akhir

acara, biasanya pendengar lebih sedikit

yang berinteraksi

Selain “Kilas Berita Ramaloka”, tidak

ada informasi atau tips khusus yang

disampaikan, hanya melayani request

dan kirim-kirim salam saja.

Selain request dan kirim-kirim salam,

terkadang ada informasi khusus yang

disampaikan. Terutama ketika sedikit

pendengar yang menelpon.

Kebanyakan pendengarnya berusia

dewasa, pekerja, dan ibu rumah tangga.

Pendengarnya lebih banyak berusia

remaja. Meskipun ada beberapa

Page 103: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

87

pendengar dewasa yang ikut

berinteraksi juga.

Umumnya merupakan pendengar yang

sering menelpon, sehingga penyiar

sudah mengetahui siapa pendengarnya

hanya dari mendengar suaranya.

Pendengar yang menelpon tidak selalu

pendengar setia saja. Ada juga

pendengar yang baru melakukan

interaksi, sehingga penyiar tidak selalu

hapal siapa pendengarnya.

Tabel 4.3.2 Persamaan dan Perbedaan Program Acara Pop dan Dangdut

Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa Asri Aulia ketika

membawakan acara “Goyang Senggol” lebih banyak pendengar aktif yang

bergabung, sedangkan pada acara “Hits Request” yang dibawakan oleh Vina

Asmara lebih sedikit pendengar yang bergabung. Hal ini menjadikan acara

“Goyang Senggol” lebih berfokus pada pendengar aktif, dan informasi menjadi

berkurang. Sedangkan “Hits Request” lebih berfokus pada pendengar pasif dengan

adanya informasi yang disampaikan oleh penyiar.

Dedi selaku Station Manager yang lebih paham mengenai Radio Ramaloka

FM secara keseluruhan, menjelaskan bahwa sebenarnya pada setiap program

acara di radio Ramaloka FM lebih mengutamakan interaksi yang berarti lebih

menargetkan pada pendengar aktif sehingga program acara yang saat ini ada

memang dirancang untuk bersifat interaktif, meskipun ada beberapa program

acara yang tidak ada interaksi dengan pendengar di dalamnya. Seperti yang beliau

katakan bahwa,

“Saya pikir siaran di radio Ramaloka ini seharusnya lebih dominan yang

interaktif yang pada akhirnya lebih menargetkan ke pendengar aktif, karena di

dalamnya lebih banyak pendengar ikut komunikasi. Meskipun kenyataannya

Page 104: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

88

memang pada program acara dangdut itu interaktifnya lebih terasa karena

pendengar yang interaksinya lebih banyak. Untuk program acara pop, tetap ada

interaksi tetapi tidak seperti acara dangdut yang sangat banyak pendengar

interaktifnya.”

Radio Ramaloka FM yang dapat dikatakan radio multi-segment yang lebih

banyak menargetkan masyarakat menengah ke bawah dapat diketahui dengan

jelas dari selera musik pendengarnya. Meskipun ada program acara yang

memutarkan lagu pop, tetap lagu dangdut lebih banyak diminati oleh pendengar

radio ini.

Pada hasil observasi, masing-masing penyiar berusaha untuk membentuk

penciptaan suatu imajinasi (Theater of Mind) pada pikiran pendengarnya. Dengan

menggunakan cara ini, penyiar mengimajinasikan berbagai hal yang ada di

sekitarnya. Pada saat memberi informasi kepada pendengarnya, baik itu seputar

informasi tentang musik, lifestyle, kesehatan, dan sebagainya, penyiar

memberikan bayangan pikiran kepada pendengar agar pendengar mudah

memahami informasi tersebut tanpa harus berpikir keras. Dengan menggunakan

theater of mind ini penyiar sedang membayangkan apa yang sedang dipikirkan

oleh pendengarnya.

Khususnya pada program acara “Rehat” yang dibawakan oleh Asri Aulia,

penyiar yang juga membawakan acara yang berisi tips dan informasi ini

mengatakan bahwa untuk menarik perhatian pendengarnya dia tidak langsung

kepada tips atau informasi yang akan disampaikannya. Tetapi terlebih dahulu

Page 105: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

89

membuka pembicaraan lain dan kemudian mengkaitkannya dengan tips atau

informasi yang akan disampaikan tersebut. Meskipun tidak berinteraksi dengan

pendengar, penyiar berimajinasi seolah-olah sedang mengobrol dengan pendengar

tersebut, pada saat inilah penyiar menggunakan imajinasinya melalui theater of

mind. Logika pesan yang digunakan oleh Asri Aulia pada acara “Rehat” adalah

logika ekspresif di mana penyiar berbicara seorang diri dengan menggunakan

imajinasinya.

Logika pesan yang digunakan pada radio PBS FM yaitu logika ekspresif,

di mana penyiar berbicara tanpa ada pendengar sebagai lawan bicaranya, dan

hanya membacakan permintaan lagu yang telah dikirimkan oleh pendengar

melalui sms dan media sosial facebook. Logika konvensional pada radio PBS

hanya terjadi pada program acara musik dangdut di mana pendengar dapat

berinteraksi langsung dengan penyiar pada program acara karaoke.

4.3.3. Karakteristik Penyiar dalam menyampaikan Pesan Siaran di Radio

Ramaloka FM

Dari segi usia dan karakter penyiar, baik Asri Aulia dan Vina Asmara

sesuai dengan usianya untuk membawakan program acara masing-masing. Asri

yang sudah berusia 37 tahun membawakan acara dangdut yang kebanyakan

pendengarnya berusia dewasa. Begitu pula dengan Vina yang masih berusia 21

tahun membawakan program acara musik pop yang rata-rata pendengarnya

berusia muda.

Asri Aulia yang sudah berpengalaman di dunia penyiaran dan berusia

dewasa mempunyai ciri khas dan karakter yang lebih menonjol pada program

Page 106: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

90

acara tertentu. Meskipun Asri juga membawakan acara musik pop Indonesia, akan

tetapi pendengar sudah lebih mengenalnya ketika membawakan acara request

musik dangdut. Sehingga ketika Asri membawakan acara “Hits Request” ketika

penyiar pada acara tersebut berhalangan hadir, pendengar jadi kurang berminat

untuk berinteraksi.

“Kaya saya gini nih kan orang lebih kenal saya sebagai penyiar acara

dangdut, saya pernah bawain acara “Hits Request” ketika penyiarnya berhalangan

hadir. Kendalanya kadang ketika saya bawain program acara pop itu ada aja

pendengar yang request lagu dangdut. Padahal itu acara untuk musik pop. Ya,

mungkin image nya saya tuh bawain lagu dangdut. Dan saya emang lebih ngerasa

nyaman bawain acara dangdut.”

Selain itu, berdasarkan observasi yang telah dilakukan dapat diketahui

bahwa Asri Aulia mempunyai karakter suara yang dewasa dan mampu

berkomunikasi dengan bahasa Sunda dan Jawa Serang ketika berinteraksi dengan

pendengar. Kemampuan tersebut menjadikan pendengar merasa memiliki

kedekatan tersendiri dengan penyiar.

Yati, pendengar aktif berusia 54 tahun yang sehari-harinya bekerja sebagai

guru paud memiliki pendapat sendiri tentang cara Asri Aulia membawakan acara.

Yati mengatakan bahwa suara dari Asri Aulia nyaman untuk didengarkan.

“Teh Asri itu suaranya enak didengerin. Cara ngomongnya juga enak, saya

biasa request lagu dangdut. Kadang saya pake bahasa Sunda juga pas request

lagu. Kalau menurut saya sih Teh Asri itu cocok juga nyampein informasi di acara

Page 107: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

91

rehat. Acara rehat biasanya saya dengerin ketika saya lagi santai atau pada saat

saya sedang istirahat siang.”

Sementara itu untuk Vina Asmara, usianya yang masih muda

menjadikannya sangat pas untuk membawakan acara pop Indonesia yang

kebanyakan pendengarnya berusia muda juga. Selain itu, Vina juga lebih

mengetahui lagu pop Indonesia dibandingkan dengan lagu dangdut. Berdasarkan

observasi, Vina sebagai penyiar cukup mampu menyesuaikan diri ketika

berhadapan dengan pendengar yang berbeda usia dengan dirinya. Karena

terkadang pendengar dewasa juga ada yang menelpon untuk berinteraksi dengan

penyiar.

“Saya kan baru ya di dunia siaran. Siaran di Ramaloka FM aja baru 5

bulan. Ya, tapi saya bisa menyesuaikan diri kalau harus berhadapan dengan

pendengar yang lebih dewasa dari saya. Paling saya lebih ke penggunaan bahasa

yang lebih sopan aja, kalo pendengarnya dewasa. Misalnya kalau ibu-ibu

dipanggilnya mamah. Beberapa ada yang Vina udah tau sih kalau pendengarnya

sering nelpon. Beda sama kalo sama pendengar yang muda atau seumuran ya, bisa

pake bahasa yang lebih nyantai”.

Berdasarkan pengamatan peneliti, meskipun sebagai penyiar baru di radio

Ramaloka FM, tetapi Vina cukup mampu melakukan siaran dengan baik.

Seringkali ia berimprovisasi menyampaikan informasi tanpa melihat tulisan

ataupun naskah.

Page 108: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

92

Rudi, salah satu pendengar aktif mengatakan bahwa Vina sebagai penyiar

baru masih memiliki kekurangan dan masih belum akrab karena belum lama

menjadi penyiar di radio Ramaloka FM. Rudi mengatakan bahwa,

“Kalau Vina itu saya masih belum begitu akrab karena baru sekali ketemu

langsung di sini. Terus, menurut saya dia masih agak kaku cara ngomongnya pas

siaran. Ya, tapi walaupun begitu semakin ke sini udah semakin baik sih.

Kedengerannya juga udah lumayan enak penyampaiannya dibanding pas awal-

awal siaran dulu”.

Dari hasil wawancara dengan penyiar, pendengar aktif, dan pengamatan,

dapat disimpulkan bahwa baik Asri Aulia maupun Vina Asmara keduanya

memiliki ciri khas dan karakter tersendiri. Asri yang pembawaannya dewasa,

penguasaannya pada musik dangdut, dan mampu menggunakan bahasa daerah

ketika sedang berinteraksi dengan pendengar. Sementara Vina lebih kepada

pembawaan anak muda-nya yang membawakan program acara request musik pop

Indonesia. Selain kelebihannya tersebut, masing-masing dari mereka memiliki

kekurangan tersendiri. Seperti Asri Aulia yang lebih dikenal sebagai penyiar acara

dangdut, sehingga kurang disukai ketika membawakan acara request lagu pop.

Dan Vina Asmara yang merupakan penyiar baru masih belum begitu dikenal,

selain itu, Vina hanya menguasai musik pop saja, sehingga tidak menguasai jika

harus menjadi penyiar acara dangdut.

Page 109: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

93

4.3.4 Kendala Penyiar Radio Ramaloka FM

Seperti dijelaskan pada bab II, terdapat kendala atau hambatan pada proses

komunikasi, termasuk komunikasi pada penyiar di radio Ramaloka FM. Kendala

tersebut disebabkan oleh adanya gangguan semantik, mekanik, ekologis,

prasangka. Dari berbagai gangguan tersebut, beberapa di antaranya pernah dialami

oleh penyiar di radio Ramaloka FM pada saat berlangsungnya siaran, termasuk

pada saat berinteraksi dengan pendengar ketika program acara request.

Dengan terbatasnya interaksi penyiar dan pendengar hanya pada program

acara request lagu saja menjadi keterbatasan bagi pendengar untuk berinteraksi

dengan penyiar pada acara yang mengkhususkan diri pada tips dan informasi.

Meskipun penyiar telah membawakan acara dengan baik, tetapi komunikasi yang

berlangsung hanya menjadi satu arah saja karena pendengar tidak dapat

menanggapi informasi yang disampaikan tersebut.

1. Hambatan Semantik

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti,

hambatan semantik atau hambatan yang terjadi karena penggunaan bahasa terjadi

ketika pada saat pendengar berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah

yang tidak dimengerti oleh penyiar acara tersebut. Contohnya saja ketika acara

“Hits Request”, ada salah seorang pendengar yang berbicara dengan bahasa Jawa

Serang yang tidak dimengerti oleh Vina Asmara selaku penyiar acara tersebut.

Vina yang tidak mengerti bahasa Jawa Serang itu sempat kebingungan namun

Page 110: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

94

dapat disiasati dengan mencoba mengarahkan pendengar tersebut untuk

menggunakan bahasa Indonesia.

2. Hambatan Mekanis

Gangguan ini berasal dari peralatan siaran yang tidak berfungsi dengan

baik. Pada radio Ramaloka FM, terjadi ketika ada masalah pada pemancar. Ketika

pemancar tersambar petir yang disebabkan oleh cuaca buruk, sehingga radio

Ramaloka FM tidak bisa mengudara. Bahkan ketika sudah diperbaiki pun, saat ini

pemancar radio ini hanya bisa menjangkau wilayah Kota Serang dan sekitarnya

saja. Sedangkan sebelumnya jangkauan radio Ramaloka FM dapat mencakup

hingga wilayah Tangerang, Cilegon, dan Lampung.

Selain itu, gangguan juga dapat terjadi ketika suara dari pendengar tidak

terdengar jelas disebabkan oleh buruknya sinyal telepon sehingga penyiar tidak

dapat mendengar suara penelpon dengan jelas. Komputer yang ada di ruang siaran

pun dapat menimbulkan gangguan bagi berlangsungnya proses siaran ketika

sambungan koneksi internetnya tidak baik sehingga menghambat ketika penyiar

ingin mencari informasi melalui internet. Seluruh peralatan siaran ini sangat

penting karena mendukung berlangsungnya proses siaran di radio Ramaloka FM.

2. Hambatan Ekologis

Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap

proses berlangsungnya komunikasi yang datangnya dari lingkungan. Seperti suara

riuh orang-orang atau kebisingan lalu lintas, suara hujan atau petir, dan lain-lain.

Pada hambatan jenis ini, tidak terjadi pada penyiarnya karena penyiar berada di

Page 111: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

95

studio yang ada pada lokasi yang baik untuk berkomunikasi dengan pendengarnya

karena tidak ada gangguan. Hambatan ekologis ini hanya dapat terjadi pada

pendengar radio Ramaloka FM ketika pendengar tersebut berada di lokasi yang

bising sehingga tidak dapat mendengar suara radio dengan jelas.

3. Prasangka

Prasangka merupakan hambatan yang cukup berat bagi penyiar, khususnya

di radio Ramaloka FM. Pada hambatan jenis ini, pendengar telah terlebih dulu

memiliki kecurigaan terhadap penyiar sehingga dapat terjadi salah persepsi atau

bahkan pendengar menjadi enggan untuk berkomunikasi dengan penyiar. Namun

jika penyiar tersebut dapat meyakinkan pendengar dan memberi kesan yang baik

maka proses komunikasi antara penyiar dan pendengar dapat berlangsung dengan

baik.

Prasangka dapat terjadi ketika penyiar mempunyai ciri khas dan karakter

yang lebih menonjol pada program acara tertentu. Sehingga pendengar akan

memiliki perkiraan, meskipun apa yang diperkirakan oleh pengdengar tersebut

belum tentu kebenarannya. Asri Aulia mengatakan bahwa :

“Kaya saya gini nih kan orang lebih kenal saya sebagai penyiar acara

dangdut, sedangkan di radio Ramaloka ini kan satu penyiar bisa pegang beberapa

program acara. Pernah saya bawain acara “Hits Request” ketika pendengarnya

berhalangan hadir. Kendalanya kadang ketika saya bawain program acara pop itu

ada aja pendengar yang request lagu dangdut. Padahal itu acara untuk musik pop.

Page 112: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

96

Ya, mungkin image nya saya tuh bawain lagu dangdut. Dan saya emang lebih

ngerasa nyaman bawain acara dangdut.”

Kendala yang dihadapi oleh penyiar radio Ramaloka FM lebih banyak

disebabkan oleh hal teknis yang diakibatkan dari peralatan siaran yang digunakan,

dan dari karakter penyiar itu sendiri. Untuk hambatan yang lain seperti semantik,

tidak begitu sering terjadi karena penyiar di radio Ramaloka FM hampir semuanya

menguasai bahasa daerah yang digunakan oleh pendengar, kecuali Vina Asmara

yang merupakan penyiar baru.

Radio Ramaloka FM ditujukan untuk pendengar aktif sehingga penyiar

pada program acara radio ini dituntut untuk banyak melakukan interaksi dengan

pendengarnya. Meskipun interaksi tersebut hanya terbatas pada program acara

yang berisi request saja. Sedangkan untuk program acara yang berisi informasi

lebih ditujukan kepada pendengar pasif dan tidak membuka interaksi.

4.4 Hasil Observasi

Program acara yang diamati oleh peneliti yaitu acara “Goyang Senggol”

pada acara request dangdut, dan acara “Hits Request” pada acara request pop.

Selain itu, peneliti juga mengamati proses berjalannya siaran acara “Rehat” untuk

acara yang tidak membuka interaksi. Berikut ini merupakan hasil observasi yang

dilakukan oleh peneliti kepada penyiar radio Ramaloka FM pada saat melakukan

siaran di kedua program acara tersebut :

Pada program acara Goyang Senggol, penyiar membuka acara dengan

terlebih dulu membacakan Kilas Berita Ramaloka yang beritanya didapat dari

Page 113: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

97

media online. Setelah itu, baru kemudian penyiar memutarkan lagu sebelum

dimulainya pembukaan acara. Kemudian penyiar membuka acara dengan

menyapa pendengar dan berharap agar pendengarnya tetap ada dalam keadaan

sehat untuk mengawali aktifitas di pagi hari. Penyiar juga mempersilakan

pendengarnya yang ingin bergabung untuk request lagu dan kirim-kirim salam

melalui line telepon. Karena sudah ada pendengar yang menelepon, penyiar pun

langsung menanggapi penelpon pertama pada acara Goyang Senggol di hari

tersebut. Berikut kalimat yang disampaikan oleh penyiar pada saat membuka

acara:

Opening :

“Selamat pagi menjelang siang Sobat Ramaloka. Senang sekali saya Asri Aulia

bisa hadir kembali menemani Sobat Ramaloka di pagi hari ini sampai jam 12

siang nanti. Dan tentu saja kita bertemu di acara Goyang Senggol di edisi hari ini

Senin, 15 Agustus 2016. Terima kasih kepada Sobat Ramaloka yang selalu setia

bergabung bersama kami, dan yang selalu kami harapkan Sobat Ramaloka di pagi

hari ini dalam kondisi yang baik. Dalam keadaan sehat wal‟afiat, dalam lindungan

Yang Maha Kuasa. Untuk anda yang mau bergabung tentu kami persilakan seperti

biasa di line telepon 200446. Udah lah, tanpa basa-basi langsung aja, ada siapa nih

di 200446 nih”

Penyiar : “Halo, dengan siapa ini?”

Pendengar : “Halo juga. Selamat pagi menjelang siang Teh Asri. Apa kabar?”

Penyiar : “Iya, selamat pagi. Baik-baik saja”

Page 114: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

98

Pendengar : “Pengen denger lagu ini nih, jadul. Kok Begitu saja Kok Marah”

Penyiar : “Iya, dikirim buat siapa lagunya?

Pendengar : “Buat Kang Rudi, sama emanya yah. Semoga punya kabar sehat.

Buat Mas Edi, udah ngedengerin ngga itu ya. Apa lagi di pasar ya. Selamat pagi

menjelang siang Mas Edi. Semoga sehat selalu, terus buat dimana lagi nih. Buat di

Kubang Kemiri dulu ya, buat Firman, buat Aan. Buat semuanya aja di Kubang

Kemiri ya. Terus buat Andi, Fahri, Kang Deni, semuanya aja. Terus yang di

Cipocok Mamah Ana lagi ngapain. Semoga punya kabar sehat ya.

Penyiar : “Iya, maaf ya. Segitu aja dulu kirim salamnya. Kasian yang di belakang

nungguin pengen gabung juga.

Pendengar : “Oh, iya. Buat semuanya aja ya salamnya. Lagunya ditunggu.

Wssalamu‟alaikum”

Penyiar : “Wa‟alaikum salam. Terima kasih. Ada Pak Encun di kawasan Taman.

Itu adalah salah satu dialog antara penyiar dengan pendengar yang terlalu

lama menelpon, sehingga harus dihentikan. Pendengar tersebut ada yang terlalu

lama menelpon sehingga penyiar pada akhirnya harus menegur secara halus

kepada pendengar tersebut karena di belakangnya masih banyak yang juga ingin

bergabung.

Kemudian, selama durasi tiga jam dari awal hingga akhir acara, setiap

segmennya selalu ada saja pendengar yang menelpon. Sehingga penyiar tidak

Page 115: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

99

selalu terus mengajak pendengar untuk bergabung. Penyiar juga seperti telah

mengetahui setiap nama pendengar yang menelpon untuk request lagu dan kirim

salam. Hal ini dapat diketahui karena seringkali penyiar tidak lagi menanyakan

siapa nama pendengar tersebut dan langsung akrab dengan sendirinya. Pendengar

juga sangat bersemangat pada saat berinteraksi dengan penyiar. Bahkan, salah

satu dari Bahasa yang digunakan pada saat penyiar berinteraksi dengan

pendengarnya adalah bahasa Indonesia sehari-hari yang tidak terlalu formal.

Namun seringkali penyiar juga menggunakan bahasa daerah, yaitu bahasa Jawa

Serang ketika pendengar juga menggunakan bahasa tersebut. Dalam hal ini,

penyiar menyesuaikan diri dengan bahasa yang digunakan pendengar. Karena

banyaknya pendengar yang ingin bergabung, penyiar pada program acara ini

hanya melayani request lagu dan kirim-kirim salam dari pendengar saja. Tidak

ada penyampaian tips ataupun informasi khusus pada acara ini. Penyampaian

informasi berupa berita hanya disampaikan pada Kilas Berita Ramaloka saja.

Kemudian acara ditutup pada pukul 12.00 siang.

Closing : “Akhirnya selesai sudah kebersamaan kita di acara Goyang Senggol,

edisi hari ini, Senin, 15 Agustus 2016. Dan akhirnya saya Asri Aulia mohon pamit

undur diri dari ruang dengar Sobat Ramaloka semua ya. Dan tak lupa kami

ucapkan terima kasih atas perhatian dan partisipasi Anda. Selamat siang, sampai

jumpa. Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”.

Sementara pada program acara Hits Request, penyiar terlebih dahulu

memutarkan lagu pembuka. Kemudian penyiar membuka acara dengan menyapa

pendengar dan mempersilakan pendengar yang ingin bergabung untuk request

Page 116: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

100

lagu pop terbaru dari tahun 2012 sampai 2016. Selain itu, penyiar juga

memberitahu bahwa pendengar dapat berkirim-kirim salam juga. Penyiar

menyebutkan nomor telepon yang dapat dihubungi, setelah itu kemudian langsung

ada penelpon yang masuk. Berikut narasi yang disampaikan oleh penyiar,

Opening :“Assalamu‟alaikum. Selamat sore Sobat Ramaloka semua telah hadir

bersama Anda. Siapa lagi kalau bukan Vina Asmara ya. Sore hari ini di acara Hits

Request edisi hari Kamis tanggal 18 Agustus 2016. Seneng banget nih Vina bisa

menyapa Sobat Ramaloka. Kayanya kita udah lama ya ngga ketemu. Oke, buat

Sobat Ramaloka yang mau request lagu dan kirim salam bisa langsung aja ke

200446 ya. Sore hari ini Vina bakal puterin lagu pop Indonesia dari tahun 2012

sampai tahun 2016. Pokoknya masih di suasana kemerdekaan 17 Agustus,

semangat 45.”

Penyiar : “Halo, Assalamu‟alaikum. Dengan siapa di mana?”

Pendengar : “Dengan Iwan Bordir. Di Rau”

Penyiar : “Apa nih lagunya? Pop Indonesia”

Pendengar : “Lagu Andai”

Penyiar : “Dikirimnya buat siapa?”

Pendengar : “Buat semuanya aja”

Penyiar : “Oke, ada Iwan. Bukan Iwan Fals ya. Lagunya Noah, Andai”

Page 117: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

101

Di awal hingga pertengahan acara, di setiap segmennya ada saja penelpon

yang berinteraksi dengan penyiar. Di setiap segmennya, penyiar terus mengajak

pendengar untuk bergabung melalui telepon. Pada saat berkomunikasi dengan

pendengarnya, penyiar menggunakan bahasa Indonesia yang santai dan diselingi

candaan. Seringkali penyiar menanyakan tentang kegiatan pendengar pada saat

acara peringatan kemerdekaan RI sehingga ada pembahasan dibicarakan dengan

pendengar pada acara tersebut. Ketika pendengar mulai sepi, penyiar memberi

informasi berkaitan dengan acara HUT Kemerdekaan RI. Ketika memang benar-

benar tidak ada yang request, penyiar memutarkan lagu sesuai keinginan penyiar

itu sendiri. Berikut ini narasi dari penyiar ketika menyampaikan informasi,

Penyiar : “Selamat sore Sobat Ramaloka yang masih stay tune terus di acara Hits

Request. Seperti biasa nih, yang mau request lagu bisa ke 200446 ya. Sobat

Ramaloka, tau gak sih kalo negara kita ini dibanggakan dengan diraihnya medali

emas oleh ganda campuran badminton ya. Lilyana Natsir dan Tantowi. Pokoknya

selamat ya buat Indonesia. Memberi hadiah terbaik di hari ulang tahun Indonesia

ke 71. Semoga Indonesia makin jaya, makin bahagia, makin ceria. Dan semuanya,

masih Vina tunggu sampai jam 6 sore nanti di 96,5 Ramaloka FM.

Selain itu, penyiar juga membacakan Kilas Berita Ramaloka setiap satu jam sekali

dengan bahan berita yang bersumber dari media online yang telah disiapkan

sebelumnya. Sampai akhirnya acara “Hits Request” ditutup pada pukul 18.00

Closing : “Selamat sore Sobat Ramaloka. Selesai sudah Vina nemenin Sobat

Ramaloka di acara Hits Request, edisi hari Kamis, 18 Agustus 2016. Dan akhirnya

Page 118: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

102

saya Vina Asmara mohon undur diri. Sampai ketemu di acara Hits Request edisi

berikutnya ya. Terima kasih atas perhatian dan partisipasi Sobat Ramaloka

semua. Selamat sore. Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”.

Opening : “Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Gimana kabar

Sobat Ramaloka semuanya? Semoga sehat selalu tidak kurang suatu apa pun ya.

Ditunggu Sobat Ramaloka sama saya, Asri siang hari ini di acara Rehat edisi

Kamis, 18 Agustus 2016. Seperti biasa, di Rehat banyak sekali tips-tips dan

informasi seputar dunia anak-anak, dunia kerjaan, dunia kesehatan. Pokoknya

jangan kemana-mana. Tetep stay di 96,5 Ramaloka FM, Sobat Anda di Segala

Suasana.”

Isi : “Sobat Ramaloka, ngomongin tentang family atau keluarga adalah dasar

hidup seorang manusia. Ketika kita lahir ke dunia ini, yang pertama kita lihat

adalah orang tua kita. Ibu sama ayah, segala tingkah laku yang pasti dipengaruhi

oleh orang tua kita. Keberadaan keluarga menjadi salah satu elemen penting

dalam hidup kita. Untuk itu, kita harus menjaga keluarga agar menjadi keluarga

berkualitas. Seperti apa sih keluarga yang berkualitas itu?

Ternyata, Sobat Ramaloka, ciri-ciri keluarga yang berkualitas adalah yang

pertama sehat. Kesehatan adalah salah satu hal utama dalam diri manusia.

Sebagai orangtua, berikanlah kebutuhan gizi yang baik bagi anak. Kita bisa

memberikan hidangan empat sehat lima sempurna. Tapi jangan lupa untuk

memperhatikan kesehatan ya. Yang kedua adalah maju. Maju bisa diartikan

bermacam-macam. Salah satunya maju secara finansial. Orangtua harus mulai

Page 119: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

103

melakukan perencanaan dana baik untuk kebutuhan saat ini maupun masa depan

anak-anak. Selain itu, maju juga bisa berarti secara pendidikan. Kita harus

mempersiapkan dan memilih pendidikan yang terbaik untuk anak-anak. Yang

ketiga, harmonis. Keluarga yang harmonis merupakan kunci kesejahteraan.

Jangan lupa untuk selalu berkomunikasi dengan sesama anggota keluarga.

Sisihkan waktu setiap hari untuk mendengarkan cerita pekerjaan pasangan atau

anak kita saat sedang di sekolah. Keluarga yang harmonis juga dapat membuat

jiwa kita lebih sehat. Dan terakhir adalah Mengatur Jarak Usia Anak Pengaturan

jarak usia anak penting untuk meningkatkan taraf hidup keluarga. Ini karena

jumlah anak berpengaruh terhadap perencanaan finansial hingga pendidikan bagi

keluarga. Bagaimana cara mengatur jumlah anak agar ideal? Penggunaan alat

kontrasepsi bisa menjadi solusi. Pilihlah metode jangka panjang yang praktis dan

aman, yaitu IUD dan implan. IUD dipasang dalam rahim untuk menghambat sel

sperma sehingga tidak mampu mencapai sel telur. Sementara implan dipasang di

kulit lengan atas untuk mencegah pelepasan sel telur dengan sel progesteron serta

mengentalkan lendir rahim. Jadi itu ya, idealnya keluarga yang berkualitas.”

Page 120: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

104

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Gaya komunikasi penyiar radio Ramaloka FM yang diteliti lebih banyak

menggunakan equalitarian style karena mayoritas membuka interaksi

dengan pendengarnya, di mana terjadi komunikasi dua arah (two-way

traffic communication). Termasuk program acara “Goyang Senggol” dan

“Hits Request”. Sementara acara yang khusus berisi informasi seperti

“Rehat”, menggunakan relinquishing style karena tidak membuka interaksi

dengan pendengar. Pada radio PBS FM, lebih banyak menggunakan

relinquishing style karena penyiar tidak banyak berinteraksi dengan

pendengar.

2. Cara penyiar merancang pesan, berdasarkan teori logika pesan yang

digunakan pada penyiar di radio Ramaloka FM lebih banyak

menggunakan logika konvensional karena lebih banyak interaksi antara

penyiar dan pendengar. Selain itu, penyiar juga menyesuaikan bahasa yang

digunakan oleh dengan pendengar. Terdapat juga aturan pada saat terjadi

interaksi antara penyiar dengan pendengar. Meskipun logika ini lebih

banyak terlihat pada acara dangdut saja. Pada acara pop Indonesia, lebih

banyak logika ekspresif karena pendengar tidak banyak yang bergabung.

Selain itu, logika ekspresif lebih banyak digunakan pada acara yang berisi

tips dan informasi di mana tidak terjadi interaksi antara penyiar dengan

Page 121: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

105

pendengar, namun acara ini tidak sebanyak acara yang membuka interaksi.

Sementara pada radio PBS FM, lebih banyak menggunakan logika

ekspresif karena penyiar lebih sering menyampaikan pesan siaran tanpa

berinteraksi secara langsung dengan pendengarnya.

3. Dari segi karakter, baik Asri Aulia maupun Vina Asmara keduanya

memiliki ciri khas dan karakter tersendiri. Asri yang pembawaannya

dewasa, penguasaannya pada musik dangdut, dan mampu menggunakan

bahasa daerah ketika sedang berinteraksi dengan pendengar. Sementara

Vina lebih kepada pembawaan anak muda-nya yang membawakan

program acara request musik pop Indonesia. Selain kelebihannya tersebut,

masing-masing dari mereka memiliki kekurangan tersendiri. Seperti Asri

Aulia yang lebih dikenal sebagai penyiar acara dangdut, sehingga kurang

disukai ketika membawakan acara request lagu pop. Dan Vina Asmara

yang merupakan penyiar baru masih belum begitu dikenal, selain itu, Vina

hanya menguasai musik pop saja, sehingga tidak menguasai jika harus

menjadi penyiar acara dangdut.

5.2 Saran

1. Karena mayoritas acara di radio Ramaloka FM bersifat interaktif, penyiar

harus mampu lebih menghidupkan acara tersebut agar pendengar lebih

banyak bergabung dan untuk mempertahankan pendengar setia.

Page 122: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

106

2. Pada perancangan pesan siaran di acara request, penyiar harus mampu

menyeimbangkan antara interaksi dengan penyiar dan informasi yang

dibawakan.

3. Penyiar di radio Ramaloka FM hampir semuanya merupakan penyiar

berpengalaman yang sudah lama berada di dunia penyiaran, dan masing –

masing memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri. Tentunya memiliki

kekurangan dan kelebihan masing-masing. Penyiar harus lebih banyak

berlatih lagi agar bisa saling melengkapi, dan untuk penyiar baru ada

baiknya jika diadakan pelatihan agar kemampuannya semakin baik lagi.

Page 123: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

107

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Massa Suatu

Pengantar Edisi Revisi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Ardianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan

Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Arifin, Anwar. 2004. Strategi Komunikasi Sebuah Pengatar Ringkas. Bandung : Armico.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Kebijakan Publik, dan Ilmu

Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana.

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana.

Erdinaya & Ardianto. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa

Rekatama Media

Hidayat, Dasrun. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya: Fakta Penelitian

Fenomenologi Orang Tua Karir dan Anak Remaja. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hidayat, Dedy N. 2003. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik.

Jakarta : Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia.

Little John, Stephen W, Karen A. Foss. 2009. Theories of Human Communication.

Jakarta : Salemba Humanika.

Masduki. 2005. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta : Pustaka Populer.

McQuail, Dennis. 2005. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Morrisan, Andy Corry Wardhany. 2009. Teori Komunikasi tentang Komunikator, Pesan,

Percakapan, dan Hubungan. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Mulyana, Deddy. 2003. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Poerwandari, E. Kristi. 2007. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia.

Depok : LPSP3.

Page 124: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

108

Prayudha, Harley. 2005. Radio: Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktik Penyiaran.

Malang : Bayumedia Publishing.

Prayudha, Harley. 2006. Penyiar It’s Not Just A Talk. Malang : Bayumedia Publishing.

Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Jakarta :

Rineka Cipta.

Ruslan, Rosady. 2006. Metodologi Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Severin, Werner J. 2011. Teori Komunikasi : Sejarah, Metode, dan Terapan di Media

Massa Edisi Kelima. Jakarta : Kencana Prenada Media.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Syaifuddin, Didin. 2005. Radio Siaran. Sidoarjo: Selaras Dua Berdikari Entertain.

Uchjana Effendy, Onong. 1990. Radio Siaran : Teori dan Praktek. Bandung : Penerbit

Mandar Maju.

Uchjana Effendy, Onong. 2004. Dinamika Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Uchjana Effendy, Onong. 2005. Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Jakarta : Indeks.

Widjaja, H.A. 2000. Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Zuriah, Nurul. 2009. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori dan Aplikasi.

Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Sumber lain :

Company Profile Radio Ramaloka FM

Putri Ferrira. Pola Komunikasi Penyiar Radio Harmony FM dalam Menjalin

Komunikasi dengan Pendengar (Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

2013)

Page 125: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

109

Utari Satyawati Seminingrat. Fungsi Bahasa dalam Strategi Komunikasi Penyiar PBS

(Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2011)

Anwarudin. Strategi Pendengar Radio Komunitas dalam Memperoleh Pendengar (Studi

pada Radio Komunitas Srimartani FM Kelurahan Srimartani Kecamatan

Piyungan) (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2010)

http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-komunikasi/2918-

perkembangan-radio-dalam-kalangan-masyarakat-modern diakses pada tanggal 13

Juli 2014

Page 126: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

110

LAMPIRAN 1

BIODATA INFORMAN KUNCI

Informan 1

Nama Informan : Bayu Pratama

Tempat / tanggal lahir : Serang, 6 Februari 1971

Usia Informan : 45 Tahun

Agama : Islam

Status : Program Manager radio Ramaloka FM

Alamat : Jln. Mayor Syafei No. 66 B Lontar, Serang – Banten

Informan 2

Nama Informan : Aep Dedi Supriadi

Tempat / tanggal lahir : Bandung, 12 Oktober 1962

Usia Informan : 54 tahun

Agama : Islam

Status : Station Manager radio Ramaloka FM

Alamat : Duta Harapan,Telaga Mas Blok G5/45, Bekasi-Jawa Barat

Informan 3

Nama Informan : Asri Aulia Rahman

Tempat / tanggal lahir : Cirebon, 27 Juli 1979

Usia Informan : 37 tahun

Agama : Islam

Page 127: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

111

Status : Penyiar radio Ramaloka FM

Alamat : Taman Pesona, Blok D2 No.18, Taktakan, Serang-Banten

Informan 4

Nama Informan : Vina Ni‟matun

Tempat / tanggal lahir : Pandeglang, 11 September 1995

Usia Informan : 21 Tahun

Agama : Islam

Status : Penyiar radio Ramaloka FM

Alamat : Kec. Pulosari, Kab. Pandeglang – Banten

Page 128: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

112

LAMPIRAN 2

BIODATA INFORMAN PENDUKUNG

Informan 1

Nama Informan : Rudi

Tempat / tanggal lahir : Serang, 8 Juli 1982

Usia Informan : 34 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Loper Koran

Alama : Jl. Raya Cilegon, Link.Legok Asalam RT.002/RW011

Drangong, Taktakan, Kota Serang – Banten

Informan 1

Nama Informan : Yati Iriati

Tempat / tanggal lahir : Serang, 6 Juni 1963

Usia Informan : 53 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Guru Paud

Alama : Jl. KH. Abdul Hadi, Link.Kebon Jahe RT.004/RW005

Cipare, Kec. Serang, Kota Serang – Banten

Page 129: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

113

LAMPIRAN 3

PEDOMAN WAWANCARA

1. Key Informan

A. Program Manager dan Station Manager

Menanyakan gambaran secara umum tentang radio Ramaloka FM

Bagaimana segmentasi dan format radio Ramaloka FM

Bagaimana target audience di radio Ramaloka FM

Program acara apa saja yang banyak diminati pendengar

Berapa banyak penyiar, dan seperti apa karakter mereka

B. Penyiar

Program acara apa saja yang dibawakan oleh penyiar

Seperti apa program acara yang dibawakan oleh penyiar

Apa yang didapat pendengar dari acara yang dibawakan

Bagaimana target audience di acara yang dibawakan

Bagaimana penyiar mengakrabkan diri dengan pendengar

Bahasa seperti apa yang digunakan oleh penyiar ketika berinteraksi

dengan pendengar

Bagaimana gaya siaran dari penyiar di acara tersebut

Seperti apa kendala dan gangguan yang mungkin dihadapi penyiar

Seberapa paham penyiar dengan berbagai macam jenis lagu

Media apa saja yang digunakan ketika berinteraksi dengan

pendengar

2. Informan Pendukung

Pendengar aktif radio Ramaloka FM

Apa acara yang paling sering didengarkan dan apa alasannya

Seberapa sering pendengar berinteraksi dengan penyiar

Siapa penyiar favorit dari pendengar tersebut

Bahasa seperti apa yang digunakan pendengar ketika berinteraksi

dengan penyiar

Page 130: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

114

Apakah pendengar tersebut juga mendengar program acara yang

khusus berisi informasi, dan apa alasannya

Media apa yang digunakan oleh pendengar untuk berinteraksi

dengan penyiar

Apakah pendengar tersebut terlibat pada acara off air yang

diselenggarakan oleh radio Ramaloka FM

Page 131: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

115

LAMPIRAN 4

TRANSKRIP WAWANCARA

Wawancara Bayu Pratama, Program Director Ramaloka FM

Hari/tanggal : Selasa, 1 Juni 2016

Tempat : Radio Ramaloka FM

1. Dari sembilan penyiar di radio ini, apakah masing-masing memiliki

karakter atau ciri khas tersendiri? penyiar penyiar (Dedi, bayu, aji, ega,

gilang, itam, vero, asri, nufus).

Memang betul, karena saya ngerekrut penyiar itu kan, dia pegang acara apa. Ngga

mungkin dong dia yang mandu acara pop yang otomatis didengar sama anak

muda, dipegang sama penyiar yang sudah dewasa. Rata-rata emang udah senior.

Tapi yang yunior itu ya nufus. Dia itu usianya 22 tahun. Jadi, penunjukan penyiar

itu disesuaikan dengan program acara. Maksudnya gini, kalau peruntukannya

acara ini untuk anak muda, yang kita rekrut adalah anak muda yang megang acara

itu. Kenapa? Kalau yang megangnya bukan anak muda tidak menjiwai acara itu.

Acara dangdut, harus yang dewasa. Acara lagu-lagu etnik juga sama. Lalu acara

yang mengangkat masalah informasi harus yang wawasannya bagus. Tidak

mungkin yang oon ditempatin disitu. Acara talkshow sama. Kita pilih mereka

yang benar-benar menguasai. Kalau kita nurunin penyiar yang tidak menguasai

program acara, ngga bisa jalan. Jadi artinya, kalau ditanya dominan mana antara

anak muda dan dewasa memang dewasa. Kebanyakan kita di sini memang sudah

pernah siaran di radio lain. Sudah tahunan. Model kaya saya kan (bayu) dari 92

udah siaran. Aji dari 80-an udah siaran. Cuma walaupun mereka usianya segitu,

tapi kita tempatkan di acara yang bisa dia pandu. Kalau acara anak muda, saya ga

akan nyuruh karena ga akan menjiwai.

Acara anak mudanya: Ramaloka Hits Request (request an lagu-lagu pop),Sugali

(Suguhan lagu Iwan Fals), Remix (Khusus lagu-lagu remix),

Di saat penyiar inti yang acara anak muda itu tidak bisa siaran, baru mau tidak

mau yang senior turun. Tapi kan nantinya di situ ngga greget, karena kan dia ngga

biasa pake bahasa anak muda. Beda dengan yang anak muda kan udah biasa pake

(bahasa) anak muda. Bahasa gaul. Jadi artinya apakah acara lagu-lagu yang

dikhususkan untuk anak muda bisa dipandu oleh dewasa, bisa. Kalau misalnya

penyiar utamanya lagi sakit, lagi ada urusan keluarga. Kita kan ngga tau. Begitu

juga dengan acara dewasa, bisa dipandu sama anak muda kalau si penyiar intinya

Page 132: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

116

itu tidak bisa masuk. Jadi fleksibel di radio itu. Makanya saya menekankan ke

teman-teman di radio itu harus bisa menguasai semua acara. Karena penyiar yang

jago itu dia bisa mandu acara khusus dewasa, anak muda, lalu talkshow, lalu acara

yang berita. Itu yang seperti itu baru yang namanya penyiar kelas satu. Nufus,

gilang, ega, masih termasuk muda kan. Muda itu kan patokannya 30 ke bawah

kan. Kalo saya, 30 itu masih bisa mandu acara anak muda. Terlalu muda juga

ngga bagus. Kalau yang tiga itu bisa hadir, misal yang satu ngga bisa hadir. Yang

lainnya bisa, ya mereka gantiin. Tapi kalo tiga-tiganya ngga bisa hadir ya otomatis

kita yang turun. Karena kita kan ngga bisa prediksi. Model tahun baru kemarin 5

orang ijin. Ya pada saat itulah sudah tidak mementingkan lagi yang mandu acara

itu anak muda atau dewasa. Jadi dikondisikan siapa yang bisa. Saya kan ngga

mungkin ngerekrut dalam waktu yang singkat.

2. Apakah radio Ramaloka Pernah mendapatkan penghargaan di KPID

Award?

Yang menjadi juri hanya praktisi, menilai berdasarkan teori. Penyelenggaraannya

selalu jadi kontroversi. Penilaiannya tidak objektif. Jujur, kalau mau jujur

pendengar kita itu sebenarnya menengah ke bawah. Menengah ke atas itu hanya

sekian persen. Ya di situlah yang namanya programmer itu ngga boleh ego.

3. Pendengar di radio ramaloka dapat berinteraksi dengan penyiar melalui

media apa saja?

Telepon dan sms kalau untuk sekarang. Untuk website untuk sementara kita ngga.

Facebook iya, bisa. Cuman kan kita yang pake media sosial itu kan twitter sama

facebook. Cuman itu untuk acara tertentu aja saya pakai. Misal untuk acara hits

request, acara request-an lagu pop, acara request-an lagu iwan fals baru kita buka.

Kalau mau jujur, antara pendengar musik dangdut, pendengar musik etnik,

pendengar musik pop, dan barat lebih ramean dangdut, etnik. Dibandingkan

dengan pop dan barat. Itu animo nya kurang. Makanya kita buka facebook dan

twitter untuk memfasilitasi mereka yang mau bergabung di request an lagu pop

karena responnya kecil. Kalau kita buka facebook dan twitter di acara dangdut

sama etnik, keteteran. Ya harus buka telepon. Jadi media sosial itu kita batasi

untuk acara-acara yang responnya kurang. Nah dari situ itu kan ketauan minat

pendengar serang ke musik apa itu kan ketauan dari acara itu. Bisa didengar setiap

jam 3 sore yang masuk itu jarang di acara pop itu. Artinya musik ini kurang

digemari. Nah sekarang kenapa dulu waktu di bawah tahun 2000-an acara apa aja

bisa rame. Internet belum booming, televisi swasta belum banyak. Radio di

Serang cuman dua, pbs sama ramaloka. Otomatis kita bikin acara apa aja itu yang

nelepon banyak. Nah kalo sekarang, radio udah kaya jamur, akses internet

semakin mudah, televisi swasta makin banyak, orang udah kepecah-pecah. Jadi

Page 133: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

117

kalo ada yang nanya, kok sekarang bikin acara agak susah yah. Salah satunya ya

itu. Kenapa kita mempertahankan musik etnik dan dangdut, karena itu yang

digemari. Makanya kita pertahankan. Setiap radio itu bikin program sudah

berdasarkan survey, sudah berdasarkan langsung nanya ke audiens. Ngga semena-

mena kita bikin acara.

4. Apakah radio ramaloka dapat disebut sebagai radio dangdut?

Tidak. Atau apa yang menjadi ciri khas radio ini sehingga menarik minat

pendengar? Yang jadi ciri khas kita itu ya multi-segment. Semua jenis musik kita

ramu. Cuma berdasarkan presentase. Misal orang serang doyannya apa, dangdut.

Kita adain acara dangdut. Ada juga sekian persen yang suka pop. Kita adain.

Cuman kalo ditanya, apa ciri khasnya ramaloka. Ya kita lebih mengedepankan

lagu-lagu yang sesuai pendengar kita. Dangdut, lalu lagu-lagu daerah, lagu sunda,

ada tarling, gitu kan. Makanya pendengar kita loyal. Kita ngga ditinggalin. Salah

satu contohnya, kenapa radio kita banyak pendengar, kita selalu ngadain event. Di

antaranya yang kemaren hari Sabtu, malam silaturahmi. Terus tour, terus acara

halal bihalal. Cuman kalo di tanya ciri khasnya apa sih? Ciri khasnya ya kita

meramu musik sesuai dengan selera pendengar. Makanya radio kita ngga

kekurangan pendengar. Dan kita bisa menempatkan di jam-jam mana saja acara

ini cocok disimpen. Kenapa multi-segment? Karena saya pengen merangkul

semua pendengar untuk dengerin Ramaloka. Yang suka dangdut, di jam sekian,

yang suka lagu pop di jam sekian, yang suka lagu barat di jam sekian. Tapi, kalau

bicara menengah ke bawah. Saya lebih konsen ke program yang menengah ke

bawah seperti dangdut, lagu etnik (tarling, sunda, minang). Itu salah satu caranya.

5. Berapa persen presentase untuk informasi, hiburan, pendidikan, berita,

dan komersial di radio ini?

Hiburan yang paling tinggi. Hal yang berisi informasi dan religi paling 10 persen.

Kita ngakalin agar pendengar tidak dijejali konten yang berat sehingga menjadi

pindah channel. Ada yang lebih dari segitu. Mereka yang bisa hidup dengan

talkshow dan berita. Dan di Serang itu belum ada.

6. Berapa banyak kira-kira pendengar setia di radio ini? Terutama yang

sering berinteraksi dengan penyiar.

Kita sudah ada database, cuma sekarang tuh ada istilah satu pendengar itu bisa

mendengar beberapa radio. Jadi sudah tidak ada istilah pendengar setia.

Pendengar ramaloka ya pendengar radio lain juga. Cuma kalau sekarang begini,

kalau seandainya radio itu disukai banyak orang dia pernah bikin program apa

Page 134: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

118

saja. Kita ada acara halal bihalal, tour, buka puasa bersama. Yang radio lain tidak

bisa itu ngadain acara seperti itu.

Ada yang selalu aktif. Dari program ke program tuh ada yang itu-itu aja, tapi ada

juga yang baru. Karena kita kan ada ramaloka fans club, dan tidak semua radio

punya. Dan mereka yang loyal sama ramaloka itu selalu hadir dengerin.

7. Penyiar di radio Ramaloka kebanyakan adalah penyiar yang sudah senior,

apakah terdapat kesulitan tersendiri ketika berhadapan dengan pendengar

yang masih muda?

Ya pasti ada lah. Gimanapun juga kan usia 40an sama usia 20an dari segi

bahasanya udah beda kan. Kita kan kalo ngomong bahasa gaul kan udah males.

Udah malu sendiri gitu kan. Ya cuman kan mau gimana lagi. Salah satunya kan

kalo emang yang tiga itu tidak bisa hadir. Itu jarang terjadi. Kalau memang benar-

benar ya urgent banget lah baru gitu. Dan itu jarang terjadi.

8. Seberapa sering radio Ramaloka melakukan perekrutan penyiar baru?

Perekrutan sering, saya sering sebar di FB. Sering kita buka lowongan juga kita

informasiin di radio. Nah terutama saya nyari yang masih fresh, masih muda.

Cuman kendalanya sekarang adalah sering kita buka lowongan responnya sedikit.

Responnya kurang bagus. Masalahnya yang kita cari itu freelance. Bukan penyiar

tetap. Artinya dia siaran kita gaji, kita bayar. Ngga siaran ya ngga ada. Kenapa

saya pilih freelance? Ya kan namanya orang kan cari penghasilan. Kalo freelance

kan di sini ngga seberapa. Terus jadi penyiar tetap di sini juga kalo awal-awal juga

kan ngga seberapa. Makanya kita kasih kebebasan kamu di sini siaran seminggu

sekian. Selebihnya silakan kamu cari usaha lain. Yang penting pada saat kamu

siaran, saya taunya kamu ada. Adapun dia punya usaha lain silakan. Tapi dia

harus komit di radio ini dan tidak bisa yang namanya penyiar itu ngambil dua

radio. Acak-acakan, ngga bakalan bisa itu dari dulu.

Dulu mah ada 12 penyiar. Cuman kan sekarang efisien, ini artinya ya kalo emang

bisa ditangani dengan 9 orang itu ya sudah. Karena kan yang keluar itu kan yang

mandu acara sunda. Yang mandu acara Minang Maimbau juga keluar. Terus yang

mandu acara pop juga ada yang keluar. Itu kan hak mereka, kita kan ngga bisa.

Cuman saya pikir dengan 9 itu udah mengcover. Sudah bisa mengatasi semuanya.

9. Apakah banyak pihak yang beriklan di radio ramaloka?

Kalau ditanya masalah itu sih relatif. Kalau sekarang sih kita udah ngga bisa

pastiin. Tapi kalau untuk ramaloka Alhamdulillah. Iklan lokal ada, iklan nasional

ada. Cuma kalau untuk sekarang memang porsinya sudah jauh berkurang. Kalau

Page 135: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

119

dulu itu sejam kita bisa muter di atas 20 iklan, udah 10 iklan aja udah bagus.

Kalau dulu kita ngga pernah muter iklan lokal, sekarang banyak muter iklan lokal.

Karena ya kondisinya iklan nasional itu sudah tidak melirik radio. Dan kalaupun

melirik radio, nominalnya kecil. Cuma ya kita masih bisa hidup lah, dari iklan itu.

Orang klien kan begini, sebelum masang iklan di satu radio, dia tanya dulu dia

minta company profile dulu. Nanti dia baca. Nah kalau menurut mereka cocok,

mereka pasang. Artinya mereka pasang di salah satu radio memang sudah

menyesuaikan produk ini cocok untuk segmen radio ini yang menyasar menengah

ke bawah atau menengah ke atas. Sekarang pinter-pinter klien itu, ya ngga asal

masang di radio Anda tanpa mereka pelajari company profile dulu.

10. Apakah ada program acara yang kurang diminati pendengar? Apa yang

kemudian dilakukan terhadap program acara tersebut?

Untuk program acara berbahasa minang tadinya ada 2 penyiar, sekarang jadi ada 1

penyiar aja. Yang 1 ngundurin diri. Tadinya berpasangan, laki perempuan. Nah

yang perempuan ini ngundurin diri. Jadi cuman dipandu sama satu orang aja.

Tadinya juga di acara sunda, ada dipandu sama yang namanya Layung. Karena

dia ada kesibukan, itu tadi saya bilang kan kalo memang ada tempat kerjaan yang

penghasilannya lebih mencukupi dibandingkan ramaloka silakan. Dia keluar.

Karena ga ada yang mandu, untuk sementara vakum acara ini. Saya tidak mau

blunder, daripada dipandu sama orang yang tidak bisa bahasa Sunda nanti kan

belepotan.

Yang pertama evaluasi. Kenapa acara ini ngga bisa digemari. Lalu kita tambahin

yang bisa menarik dari acara ini. Nah kalo misalnya sudah evaluasi, sudah kita

tambahin sama hal-hal yang menarik belum juga bisa menarik pendengar, artinya

ngga cocok ini program ini untuk radio kita. Otomatis harus diganti. Tapi ada juga

acara yang tidak diminati tapi dipertahankan. Kenapa? Harusnya kan kalau acara

sudah tidak diminati harusnya diganti gitu kan. Karena percuma. Tapi, pihak radio

ada pertimbangan lain. Terutama program director. Acara ini dibutuhkan tidak

untuk pendengar. Artinya model kaya berita ya, setiap pagi kan mulai dari jam 7

sampai jam 9 kita menyampaikan informasi dari media lokal ataupun dari internet.

Ngga ada yang suka. Tapi kita pertahankan. Karena kita punya kewajiban

memberikan informasi kepada pendengar. Kenapa acara ceramah di radio masih

dipertahankan? Sedangkan yang masuk paling satu dua. Karena kita berkewajiban

mencerdaskan pendengar kita dari sisi pengetahuan agama islam. Pengelola radio

harus punya tanggung jawab kepada pendengarnya memberikan sesuatu yang

bermanfaat dalam bentuk informasi dan siraman rohani.

Page 136: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

120

Contoh acara yang kurang diminati: Bingkai (Bingkisan lagu spesial), itu karena

sdm nya tidak mampu karena saking cepatnya itu acara. Hanya beberapa yang

mampu. Dan beberapa yang mampu ini sudah kepecah di acara yang lain.

Akhirnya daripada dipaksakan itu tidak bisa jalan, sudah saya ganti. Diganti

dengan ramaloka top 10. Lagu-lagu sepuluh besar yang paling banyak digemari.

Itu juga sama, gayanya cepet. Jalan beberapa tahun. Tapi akhirnya keteteran juga.

Karena dia mandu nya kan harus enerjik banget. Daripada saya paksakan ngga ada

yang mampu, ganti. Jadi tetep yang namanya program tuh harus begitu. Ini bisa

dijalanin ngga. Walaupun bagus kalo ngga bisa dijalanini, ngga terpatok acara ini

ngga laku loh.

Ya lumayan lah, kalo dibilang sering sih ngga. Ada beberapa acara model kaya

bingkai, terus juga model kaya tadi top 10, lalu ada juga acara yang khusus berita.

Kalau setiap minggu kan kita dulu berikan informasi mengenai berita-berita

olahraga. Diambil dari internet. Nah itu juga ngga jalan. Udah saya hapus. Ada

beberapa lah, walaupun tidak sering begitu kan. Nah sekarang yang kita hentikan,

Gentra Parahyangan. Lagu-lagu Sunda. Contoh paling baru nih ya. Padahal

pendengarnya banyak. Animo orang yang nelepon sms banyak. Saya hentikan

karena yang mandunya sudah tidak konsen. Dia pindah ke asuransi. Dipaksakan

sama yang lain bahasa sundanya belepotan. Tidak menjiwai. Yang ada nanti

acaranya kurang greget. Makanya sebelum ada penggantinya. Saya tutup dulu itu

acara. Karena itu kan acara yang banyak didengar. Termasuk acara minang. Kalau

misalkan penyiar yang satu laginya ngundurin diri ya sudah saya hapus. Kan lucu

kalau acaranya minang ngomongnya bahasa Indonesia. Yang seperti ini acara

musik, acara talkshow. Acara talkshow itu kan pernah kita hentikan karena yang

jago mandunya keluar. Kalo kita paksakan acara talkshow. Bukannya informasi

yang benar yang didapat sama masyarakat, malah informasi yang ngga benar.

Orang tuh ngedenger talkshow bagaimana caranya agar mereka nyaman dengerin

acara talkshow. Diantaranya kan pemandunya itu kan harus ngeklik. Nguasain

materi. Bisa mancing pendengar masuk. Nah kalau kriteria itu tidak ada di penyiar

kita ngapain saya adain.

11. Pada suatu program acara, apakah program yang menyesuaikan penyiar,

atau sebaliknya?

Program acara menyesuaikan pendengarnya. Jadi program acara itu tidak akan

sama daerah yang satu dengan daerah lainnya. Karena seleranya kan beda-beda.

Page 137: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

121

12. Apakah setiap penyiar di radio ramaloka memiliki keterampilan yang

sama pada saat melakukan siaran? Ataukah terdapat kekurangan dan

kelebihan sendiri pada masing-masing penyiar?

Masing-masing sdm, dalam hal ini penyiar itu mereka punya kemampuan masing-

masing. Ada yang dia cuman bisa mandunya acara request-an. Ada yang dia

cuman bisa mandunya acara talkshow. Ada yang dia bisa mandu semuanya. Nah

makanya di radio itu ada klasifikasi. Penyiar kelas 1, kelas 2, kelas 3. Yang c, dia

bisanya cuman mandu acara request-an. Yang b, dia bisa mandu acara request

sama talkshow. Nah, penyiar a dia bisa nguasai semua acara. Rate-nya juga beda.

Jadi misal kita ada acara talkshow. Tidak bisa sembarangan penyiar itu bisa

masuk. Kita pilih dulu penyiar yang bisa mandu acara ini mana. Dan program

director itu punya datanya. Jadi walaupun yang pada jam itu yang mandu yang

bisa acara request-an saya suruh keluar. Kamu keluar, yang mandu acara ini nih.

Kenapa? Kalau kita paksakan nanti blunder. Acara itu ngga hidup. Cuma kalau

untuk penyiar yang paling banyak disuka, otomatis penyiar yang mandu acara

request-an. Ngga akan pendengar suka penyiar yang mandu acara talkshow atau

pemandu acara yang khusus nyampein berita. Cuma itu tidak jadi permasalahan

buat kita. Di semua radio itu. Acara request-an itu kalau cowonya saya (bayu), aji,

ega, gilang. Terus kalau yang perempuannya itu ya vero. Cuma ya ada penyiar

perempuan yang khusus di request-an aja. Vero ini, dia khusus cuma di request-

an. Kalo di acara yang lain mati.

Page 138: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

122

Wawancara Asri Aulia, Penyiar Acara Goyang Senggol dan Acara Rehat

Hari/tanggal : Senin, 6 Juni 2016

Tempat : Radio Ramaloka FM

1. Sudah berapa lama Anda berada di dunia broadcasting / penyiaran?

Sudah menjadi penyiar di radio Ramaloka FM selama 6 tahun, jalan 7 tahun

2. Program acara apa saja yang Anda bawakan di radio Ramaloka? Seperti

apa program acaranya?

Acara Goyang Senggol. Acara yang memutarkan lagu dangdut. Dan pendengar

bisa request lagu juga. Jenis lagunya bisa dangdut koplo, remix, cha-cha, dangdut

asli, di sini kita buka line telepon. 2 penelepon. Kemudian ada sisipan informasi,

tips kesehatan, tips dunia kerja. Tergantung dari penyiarnya itu sendiri untuk

menyiapkan bahan untuk siaran.

3. Apakah Anda mempromosikan program acara yang Anda bawakan?

Seperti apa caranya?

Untuk promo program kita udah bikin spot iklannya, jadi sebelum acara itu

ditayangkan, kan jam 9 sampai jam 12. Dari jam 7 sampai jam 8 acara itu sudah

digeber. Ataupun nanti penyiarnya setelah closing ngasih tau. Jangan kemana-

mana sobat ramaloka, setelah ini ada Asri Aulia di Goyang Senggol dari jam 9

sampai jam 12. Yang suka lagu dangdut silakan stay di 96,5 ramaloka fm. Jadi,

penyiar yang sebelumnya sudah mempromosikan program yang berikutnya.

Begitu pun saya nanti mempromosikan program berikutnya lagi.

4. Apakah pada program acara yang Anda bawakan, ada saling bertukar

pikiran atau sharing antara Anda dengan pendengar? Apa saja biasanya hal

yang dibahas?

Tidak ada, kalau dulu ada di acara Opini. Kalau di Goyang Senggol tidak ada.

Kalau ada yang di acara Goyang Senggol ada yang ingin curhat, kita siasati

kalaupun ada yang ingin curhat pas kita ketemu aja. Atau disuruh datang aja ke

studio. Ngobrol-ngobrol aja sebagai teman. Ya boleh aja, selama ada batasan-

batasannya kita selalu welcome.

Tidak, biasanya cuman minta lagu, kirim salam aja karena acara goyang senggol

itu acara request. Mulai dari jam 09.00 sampai jam 12.00

Page 139: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

123

5. Bagaimana cara Anda mengakrabkan diri dengan pendengar?

Berdasarkan informasi dari senior-senior saya di sini, memang banyak pendengar

baru. Kita berinteraksi dengan mereka seramah mungkin ya. Welcome sama

pendengar, siapapun itu. Tidak memilih milih, membeda-bedakan pendengar.

Sebisa mungkin kita memperlakukan mereka seperti sahabat. Soalnya di sini

banyak pendengar kita yang sudah dewasa.

Kita juga harus hapal suaranya. Dari karakter suara. Walaupun ngga ketemu tetapi

kita tahu. Kalau kitanya welcome mereka juga akan seneng.

6. Apakah pendengar mendapatkan hiburan, pendidikan, dan informasi dari

acara yang Anda bawakan?

Kalau pendidikan itu maksudnya bukan menggurui ya. Karena saya yakin

pendengar sekarang itu pinter-pinter. Jadi sharing aja. Berbagi cerita, berbagi

pengalaman.

7. Bahasa apa yang Anda gunakan pada saat melakukan siaran?

Bahasa Indonesia, tapi karena di sini kan mayoritas orang jawa ya. Banyak

pendatang juga. Jadi kita ngga harus selalu pakai bahasa Indonesia. Ada bahasa

Sunda juga, bahasa jawa, bahasa padang. Jadi di sini penyiar harus bisa bermacam

bahasa daerah juga.

8. Bagaimana pengemasan kalimat dan bahasa yang digunakan agar mudah

dipahami pendengar?

Kalau di radio itu kan informasi itu sifatnya sekilas, jadi kita mengubah yang

bahasa media cetak menjadi bahasa tutur seperti kita ngobrol dengan pendengar.

Jadi tidak ada batasan. Karena kita tidak menggunakan bahasa yang terlalu tinggi

lah. Jadi misalnya kaya kata „rasionalisasi‟, kita cari lagi kata yang lain yang lebih

mudah dipahami. Seperti di media online juga banyak bahasa politik yang terlalu

tinggi. Nah kita harus kreatif untuk menerjemahkan.

9. Apakah sebelum siaran, Anda menyiapkan materi terlebih dahulu? Atau

adakah persiapan lain yang Anda lakukan?

Siaran itu kita idealnya SOP nya satu jam sebelum siaran kita udah datang, kita

sudah menyiapkan bahan, kita sudah membaca bahan yang akan kita bahas

nantinya. Kemudian kita juga udah siap dengan segala sesuatu yang akan terjadi

nanti. Takut ada mati lampu atau apa. Mungkin harus ada senamnya juga ya.

Diusahakan sebelum kita masuk ke ruang siaran, kita udah clean dari makan dan

minum ataupun jangan makan permen atau apa lah. Kita seperti itu

Page 140: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

124

10. Yang lebih banyak bergabung di acara yang Anda bawakan, apakah

anak muda atau dewasa?

Kalau untuk rate acaranya sebenernya mulai dari 17 ke atas. Kita semua kalangan

sebenernya, tetapi lebih banyak dewasa yang bergabung di acara ini.

11. Apakah Anda dapat melakukan siaran dengan gaya yang berbeda dari

biasanya? Misalkan Anda biasa membawakan acara anak muda, tapi

kemudian harus membawakan acara dewasa

Di sini kan radionya multi segmen. Acara anak muda ada, acara orang dewasa

ada. Terus lagunya juga multi. Jadi di sini dituntut untuk bisa semua jenis acara.

Dan siap ditempatkan dimana pun dan jam kapan pun. Jadi sebisa mungkin ya kita

bisa menguasai acara di sini. Dari mulai Forum Pagi, sampai Digoda. Karena kita

acaranya sampai jam 12 malem, kalau kita dapet jatah misalnya dari jam 9 sampai

jam 12 malem, ya mau ngga mau kita harus siap. Jadi, insha allah bisa

menyesuaikan karena di sini kita juga emang dituntut harus bisa.

12. Apakah Anda dapat menyesuaikan diri ketika berinteraksi dengan

pendengar yang memiliki usia berbeda beda?

Menurut saya sih ada perbedaan pendengar dewasa dan pendengar anak muda.

Karena saya berawal dari radio anak muda ya. Yang ceria, yang semangat, jadi

cara bicaranya juga cepat. Tapi kalau untuk yang multi seperti radio ramaloka ini,

kita ngga bisa ngomong cepet. Jadi ngomongnya santai tapi intonasinya jelas. Biar

message atau pesan yang kita sampaikan juga nyampe. Kan kalau di anak muda

kan „lo‟ „gue‟, dan dari gaya bahasanya juga beda. Dan dari segi intonasinya juga

berbeda. Karena saya sekarang sudah bukan anak muda lagi.

Kalau penyiar itu kan banyak pengagum rahasianya. Jadi ada yang menyangkanya

saya masih muda. Ya Alhamdulillah aja, kalau di radio itu kita ngerasanya selalu

muda aja. Ngga pernah ngerasa tua. Tapi kebanyakan orang berasumsi atau

membayangkan kalau penyiarnya cantik, penyiarnya begini, ya disyukurin aja.

Mungkin mereka tertarik dengan suara, karena kan kita menjual suara, bukan

visual.

13. Menurut Anda, apakah penting berimajinasi saat melakukan siaran?

Seperti apa imajinasi yang Anda lakukan tersebut?

Tergantung suasananya. Di saat pagi hari kita mengingatkan pendengar untuk

berangkat beraktivitas. Jangan sampai lupa dengan bawaannya. Surat-surat

kendaraan, dan lain-lain. Kalau dari pagi jam 9 mungkin aktivitasnya sudah

Page 141: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

125

berjalan. Kalau pada acara Rehat Jam 12 siang, mungkin mengingatkan untuk

makan siang.

14. Saya sudah tahu kalau ada acara off air yang melibatkan pendengar

radio ini. Apakah Anda terlibat dengan acara off air di radio Ramaloka?

Seperti apa keterlibatan Anda?

Kita semua ikut. Off airnya itu kaya ada acara dangdut karokean

15. Apakah pernah terjadi gangguan yang mengganggu proses

berlangsungnya siaran? Baik secara teknis, ataupun dari penyiar atau

pendengarnya. Jika ada, gangguan seperti apa?

Kalau gangguan teknis biasanya mati lampu, kalau hujan turun juga kita banyak

petir. Kalau ada gangguan itu ya kita stop dulu acaranya. Kalau sudah beres

gangguannya kita mulai lagi. Semua radio seperti itu.

Pendengar biasanya menggunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Biasanya

campur. Ya, jadi di situlah kita jadi harus mau belajar menggunakan bahasa

mereka.

16. Apakah Anda menggunakan media sosial sebagai media lain untuk

berinteraksi dengan pendengar? Jika iya, media sosial apa yang Anda

gunakan?

Kalau untuk goyang senggol sebenarnya ada facebooknya, hanya kalau untuk

bergabung melalui line telepon, 2446 saja. Kalau hits request itu kita biasa

menggunakan twitter, biasa menggunakan facebook, bisa sms, bisa telepon juga.

Kalau hits request, melalui keempat media tersebut pasti akan dibacakan.

Page 142: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

126

Wawancara Aep Dedi Supriadi, Station Manager Ramaloka FM

Hari/tanggal : Selasa, 27 September 2016

Tempat : Radio Ramaloka FM

1. Di radio Ramaloka FM ini lebih interaktif atau menargetkan pendengar

pasif?

50:50 sih. Tapi justru kalo saya pikir lebih dominan yang interaktif. Kadang kan

kalaupun muter lagu sama informasi. Tapi interaktifnya yang jam 09-12 yang

kirim kiriman ya. Terus 12-15, muter lagu dan tips. Jam 15.00, kirim kirim & info

juga. Jam 7 sampai jam 9 malam lagu kenangan permintaan lagu sama informasi

juga. Dari pariwisata atau apa gitu, yang berkaitan dengan kenangan masa lalu

kaya gitu. Jam 9 malem sampe jam 12 itu lagu lagu dangdut. Jadi yang interaktif

secara langsung itu 9-12, 15-18, 19-21. Jadi untuk sekarang lebih banyak

interaktif.

2. Apakah lebih mencari pendengar aktif atau pasif?

Kita dengan banyaknya interaktif jadi kan menyasar ke aktif. Karena lebih banyak

pendengar ikut komunikasi. Tapi yang pasifnya kita di posisi pagi sama jam 12

siang sampai jam 15. Itu isinya informasi dan tips tips kaya gitu.

Seharusnya 50:50, minta lagu tapi juga informasi harus dibanyakin. Kadang-

kadang karena kebanyakan kirim kiriman, jadi infonya jadi kepotong. Jadi sedikit.

Sebenernya harusnya nanti itu kedepannya pendengar itu tidak terlalu banyak

ngirim. Jadi mungkin buat 5 orang baru, ya mungkin nanti ceritain pengalaman

dia. Atau penyiarnya bacain info.

Kalau untuk dangdut emang kebanyakan yang request, terus dangdut juga lagunya

kan panjang panjang. Sekarang itu kan kita nyasarnya lebih banyak ke hiburan.

Tapi tidak melupakan informasi dan edukasi juga. Untuk sekarang ini kan kita

sasar orang yang udah cape di kantor, pusing dengan segala permasalahan. Jadi

minimal ya untuk sekarang itu yang kita utamain enjoy di radio dulu. Jadi

kalaupun info disuruh ikut opini kan susah. Kalo kita udah opini yang ribet lagi, di

kantor kita cape kerja, mungkin di rumah juga banyak masalah, kan pusing. Terus

dengerin radio dijejelin juga info masalah politik malah jadi mumet gitu. Makanya

radio salah satunya enjoy. Informasinya juga yang singkat padat menarik gitu,

tidak membuat orang makin stress. Acara informasi: Forum Pagi, Rehat

Page 143: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

127

Nah terus informasi juga sebenernya ada setiap jam di sela-sela acara. Ada Kilas

Berita Ramaloka, sama di antara siaran harus ada informasi sebenarnya, yang

dibawakan secara ringan. Ya tapi itu kadang-kadang penyiar lupa kalo udah

banyak yang ikutan, informasinya kadang-kadang kelewat. Tapi sebenernya ngga.

Pendek aja informasinya. Ga usah terlalu panjang.

3. Apakah penyiar di sini punya ciri dan karakter masing-masing?

Ya pasti lah. Minimal harus hobi ke radio. Karena kalau ngga hobi ke radio, ngga

enjoy gitu kan. Udah ngga bertahan nantinya. Karena di radio ini kan berkaitan

dengan seni, otmatis harus smart ya. Si penyiar harus juga menyukai

pekerjaannya. Ya itu tadi, radio itu lebih banyak ke seninya. Kehidupan radio itu

studio itu udah kaya rumah sendiri.

4. Untuk acara off air itu kira-kira apa aja?

Untuk off air biasanya kita kan dangdutan ya. Berdendang, off air di sini.

Kebanyakan kita juga off air itu produk-produk. Jadi beriklan di udara, kita juga

mensponsori suatu acara. Dilakukan juga di off air nya. Karena disitu juga produk

selain dia beriklan pengen tau juga direct selling nya. Jadi istilahnya saya pengen

beriklan di ramaloka, tapi saya pengen juga tau produknya biasa dijual berapa di

pasaran. Animo masyarakatnya segimana. Nah itu off air radio itu disitu biasanya

untuk client kita ini pengen tau. Sebenarnya di on air sama off air itu harus

seimbang. Kalau sekarang, kalau dulu itu pengiklan kadang-kadang ga peduli di

off air nya. Mereka yang penting pasang iklan di udara gitu. Mereka tuh sekarang

udah berpikir, beriklan di udara bagus tapi di masyarakat produknya laku ngga?

Kan gitu. Kalau dengan di on air, di off air, yang sering kita adain ketauan tuh

animo masyarakat ternyata juga ada.

Kalau untuk yang keakraban dengan pendengar itu ada di acara Berdendang,

karokean bareng. Terus juga tour, ngadain acara di sana. Pernah ke Jogja, pernah

juga ke Anyer yang deket-deketnya. Pokonya banyak lah. Ke Bandung kemaren

itu terakhir. Untuk pendengar ada namanya Ramaloka Fans Club. Ada ketuanya,

bagian hiburan, bagian ini. Ada sosialnya juga, jadi dari pendengar untuk

pendengar. Acaranya tergantung mereka yang merencanakan. Bulan ini apa,

bulan depan apa. Minimal kalau antar pendengar ada yang sakit saling

mendukung lah. Atau ada yang kesusahan, saling membantu lah.

5. Gangguan pada saat siaran di sini seperti apa?

Sebenernya kalau siaran itu biasanya faktor alam ya, misalnya ada petir gitu kan

pemancarnya. Kaya kemaren juga tower roboh gitu kan. Karena alam, karena

puting beliung gitu. Dan biasanya kalo ini trouble itu ya paling masalah yang

Page 144: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

128

lainnya di teknis misalnya dari pemancar itu kan. Gara-gara kepanasan, hal-hal

yang kaya gitu.

6. Apakah ada hambatan dari penyiar atau pendengar?

Kadang kadang kita kan kelas menengah ke bawah ya. Kalau kita talkshow,

terlalu tinggi bahasanya. Yang terlalu njlimet, tinggi. Kurang memahami,

makanya kita pakenya bahasa pasar. Jadi cara berdialog juga bahasanya ngga

tinggi.

7. Kemampuan penyiar di sini udah jago pake alat semua ya pak?

Sekarang ini udah ngga dipake sistem kaya dulu. Operator ya. Jadi sekarang udah

single operator. Penyiar itu harus serba bisa. Kalau dulu itu siaran ya siaran aja,

buka mike aja, operatornya tersendiri gitu kan. Terus lagu ada yang muterin

sendiri. Kalau sekarang semua sendiri kecuali informasi udah ada Asri yang

bikinkan. Ngambil dari beberapa media gitu kan. Kalau sekarang emang penyiar

harus udah serba bisa, bahkan ke depan itu penyiar harus selain bisa siaran,

marketing juga. Karena radio ini nanti ke depannya penyiar dituntut juga harus

bisa produksi. Teknologi makin canggih, peran penyiar itu harus serba bisa gitu,

walau memang saat ini susah dalam arti kue iklan untuk radio itu kan kecil karena

banyak media lain. Terus juga sekarang banyak media online, banyak hal yang

menghambat.

8. Kalau acara talkshow itu apakah biasanya cuman untuk yang pengen

beriklan doang atau melibatkan tokoh penting?

Ngga juga, kita ada beberapa yang untuk sosialisasi ada misalnya mencegah

banjir. Gimana menjaga lingkungan. Terus berbenah dengan sanitasi yang bagus

untuk yang seperti itu kita ambil dari pihak-pihak pemerintah. Dan juga seperti

dari kelurahan atau apa, ada juga produk gitu. Jadi ngga semuanya produk. Ada

juga kita yang sifatnya sosial gitu. Buat mengajak masyarakat bagaimana

misalnya mencegah banjir, ada narasumbernya yang kompeten, gimana cara kita

supaya tidak boros dalam keuangan, ada pakarnya gitu. Tapi memang kalo produk

kan otomatis harus gitu kan karena untuk kehidupan radio sendiri. Jadi dari

sponsor gitu.

Kalau pemerintah biasanya di Forum Pagi, atau di Rehat. Misalnya dari polisi,

misalnya himbauan tentang hati-hati dengan curanmor. Atau ada kebijakan

siskamling bersama. Terus ada sosialisasi pembuatan SIM. Ya pokoknya banyak

lah. Itu dari pihak kepolisian, belum dari pihak dishub, dll yang berkaitan dengan

masyarakat.

Page 145: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

129

Ya justru itu, pendengar kita ajak terlibat karena kepentingannya untuk kita kita

juga, untuk masyarakat.

9. Kalau untuk media sosial yang dipakai di sini apa saja pak?

Mau tidak mau kita harus ngikutin teknologi gitu kan. Misalnya Facebook,

Twitter, website ya. Terus radio juga sekarang streaming. Jadi, radio kita bisa

didengar ngga terbatas. Di belahan dunia mana pun yang penting ada internet bisa

denger gitu. Harus ngikutin perkembangan media sosial. Kalau untuk yang kita

gunakan lebih ke Facebook. Karena lebih banyak pendengar ramaloka itu

menggunakan Facebook. Terus juga ngga terlalu rumit. Mereka merasa nyaman di

Facebook. Entah dia ngasih saran atau minta lagu atau memberikan informasi.

Radio itu salah satu yang tujuannya juga didengar dan pendengar juga merasa

memiliki. Kalau ada info juga sebaliknya. Pendengar juga bisa memberikan

informasi. Yang apdet itu justru pendengar ngeliat kejadian terus ngasih tau gitu

kan.

Nah itu, seharusnya ada. Tapi ngga semua penyiar menggunakan. Biasanya yang

pake ega, gilang. Harusnya penyiar itu harus pake facebook. Jadi siaran di

ramaloka misalnya penyiarnya si ini, acaranya ini. Iya, karena kadang kesibukan

masyarakat masih bisa ikut langsung minta lagu, telepon.

Page 146: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

130

Wawancara Vina Asmara, Penyiar Acara Hits Request dan Acara Sugali

Hari/tanggal : Selasa, 30 Agustus 2016

Tempat : Radio Ramaloka FM

1. Sudah berapa lama Anda berada di dunia broadcasting / penyiaran?

Masih baru, baru dari bulan Juni 2016 ini Vina jadi penyiar di Ramaloka

2. Program acara apa saja yang Anda bawakan di radio Ramaloka? Seperti

apa program acaranya?

Saya di sini bawain dua acara. Yang pertama itu Hits Request, khusus untuk

request lagu-lagu pop Indonesia dari tahun 2012 sampai 2016. Per-empat tahun.

Misalnya nanti kalau udah 2017 mundur, mulainya dari lagu tahun 2013. Terus

yang kedua itu acara Sugali (Suguhan Lagu Iwan Fals), acara request yang khusus

muterin lagu-lagu Iwan Fals.

3. Apakah pada program acara yang Anda bawakan, ada saling bertukar

pikiran atau sharing antara Anda dengan pendengar? Apa saja biasanya hal

yang dibahas?

Lebih fokus pendengar tuh lebih maunya lagu apa sih. Jadi sambil nunggu

penelpon kita suka sharing informasi yang kita tahu, bisa seputar lagu atau

penyanyinya. Atau kadang saya juga suka ngasih informasi yang lagi hits

sekarang. Informasinya dapet dari internet. Bisa juga dari facebook, twitter, atau

instagram. Biar pendengarnya tertarik untuk nelpon.

4. Bagaimana cara Anda mengakrabkan diri dengan pendengar?

Saya sendiri kan masih baru di sini, jadi banyak yang masih belum tau sama Vina.

Jadi kalau saya sih lebih ke nyantai aja ngebawainnya. Lebih banyak becanda buat

bisa ngeakrabin diri.

5. Apakah pendengar mendapatkan hiburan, pendidikan, dan informasi dari

acara yang Anda bawakan?

Iya, pasti dong. Itu tadi, selain muterin musik hasil request-an pendengar, kita

juga ngasih bingkisan informasi yang ter-update juga. Yang pasti ngga jauh

dengan lagu yang kita putar, kadang ada juga tips keanak mudaan. Jadi informasi-

Page 147: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

131

informasi yang ter-update aja kita juga berikan di hits request. Informasinya

fleksibel banget, nyesuaikan isu terbaru. Terus, kita kan wajib juga bacain berita.

Tiap satu jam ada Kilas Berita Ramaloka, nyampein berita terbaru yang dibacain

dari media online.

6. Bahasa apa yang Anda gunakan pada saat melakukan siaran?

Pake bahasa-bahasa sehari-hari, cuman kita juga ada batasan tersendiri. Batasan-

batasan bahasa yang kita pakai. Yang di saring, kaya “Lo”, “gue”, itu ngga

dipake. Karena kita punya tagline panggilan sobat. Punya tagline panggilan

pendengar sendiri, dan juga bisa pakai nama misalkan saya Vina. Jadi bisa pakai

nama untuk panggilannya. Jadi, “Halo sobat ramaloka, apa kabar semuanya?

Senang sekali Vina Asmara bisa kembali hadir”. Jadi menyebutkan nama sendiri,

atau pakai “saya”. “Saya”, “kamu”. Seperti itu aja, jadi lebih lunak aja. Ada

batasan, kamu saya. Terus pakai nama biasanya si penelponnya itu siapa. Kalau

dari segmentasi anak mudanya, yang lo lo gue gue itu kepake. Cuman kadang kita

membatasi itu. Itu lebih kepada karena banyak banget selain anak muda itu, yang

di bawah anak mudanya lagi ada gitu. Jadi ya kurang pantes aja.

7. Adakah tema tertentu pada saat berlangsungnya program acara?

Bagaimana cara Anda membuat pendengar tertarik untuk berinteraksi

dengan acara yang Anda bawakan?

Tidak ada, karena emang acara Hits Request itu hanya acara request lagu dan

kirim-kirim salam aja.

8. Yang lebih banyak bergabung di acara yang Anda bawakan, apakah anak

muda atau dewasa?

Anak muda, tapi ada juga orang dewasa yang ikut gabung. Karena kan pendengar

radio di Serang ini rata-rata emang orangnya itu-itu aja. Tapi emang pendengar

acara pop kaya Hits Request itu ngga banyak kaya acara dangdut. Pendengar acara

Hits Request itu banyak yang request dan kirim-kirim salam pas opening sampe

pertengahan acara. Kalau udah mau ke akhir biasanya emang dikit yang nelpon.

Tapi ya, yang request emang ada aja. Biasanya saya akalin dengan ngasih tips,

informasi, sambil terus ngajak mereka. Kalo ngga ada yang request, ya langsung

saya puterin lagu aja.

9. Apakah Anda dapat melakukan siaran dengan gaya yang berbeda dari

biasanya? Misalkan Anda biasa membawakan acara anak muda, tapi

kemudian harus membawakan acara dewasa

Page 148: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

132

Bisa, kaya acara Sugali itu kan pendengarnya lebih banyak dewasa. Cara

ngebedainnya ngga beda jauh sih kaya acara Hits Request, bedanya mungkin kalo

di berhadapan dengan pendengar yang lebih dewasa saya pake kata-kata yang

lebih sopan aja. Saya kan baru ya di dunia siaran. Siaran di Ramaloka FM aja baru

5 bulan. Ya, tapi saya bisa menyesuaikan diri kalau harus berhadapan dengan

pendengar yang lebih dewasa dari saya. Paling saya lebih ke penggunaan bahasa

yang lebih sopan aja kalo sama pendengar yang dewasa. Beda sama kalo sama

pendengar yang muda atau seumuran, bisa pake bahasa yang lebih nyantai.

10. Menurut Anda, apakah penting berimajinasi saat melakukan siaran?

Seperti apa imajinasi yang Anda lakukan tersebut?

Yang pasti imajinasi saat siaran itu apa yang kita lihat di sekitar. Jadi seolah olah

kita tuh ada di dekat pendengar. Terus kadang tiba-tiba kan siaran tuh panas di

dalem studio. Pas kita keluar oh ternyata hujan. Jadi refleks saya ngebahas

masalah cuaca ke pendengar. Berimajinasi kalau hujan tuh enaknya ngapain. Kaya

gitu.

11. Saya sudah tahu kalau ada acara off air yang melibatkan pendengar

radio ini. Apakah Anda terlibat dengan acara off air di radio Ramaloka?

Seperti apa keterlibatan Anda?

Sejauh ini sih masih belum ya. Saya cuman siaran aja, belum terlibat di acara off

air yang diadain sama Ramaloka.

12. Apakah pernah terjadi gangguan yang mengganggu proses

berlangsungnya siaran? Baik secara teknis, ataupun dari penyiar atau

pendengarnya. Jika ada, gangguan seperti apa?

Gangguan yang terjadi biasanya sih teknis. Kaya contoh, tiba-tiba pemancarnya

down kaya gitu. Itu biasanya ngga mengudara dulu. Pendengar juga dikasih tau

lewat facebook kalo untuk sementara Ramaloka off dulu. Kalau dari segi

gangguan dari pendengar, ngga ada ya. Paling masalah bahasa, kadang pendengar

tuh ada yang pake bahasa daerah, pake bahasa Jawa Serang gitu. Saya kan ngga

begitu paham karena bahasa daerah saya Sunda. Ya, paling diarahin supaya pake

bahasa Indonesia. Saya sih lebih ke dianggep becanda aja kalo ada yang saya ngga

ngerti.

13. Apakah Anda mengetahui bermacam jenis lagu? Baik itu lagu pop,

dangdut, barat, jadul, ataupun lagu terbaru?

Kalau saya lebih pahamnya lagu pop, terutama yang terbaru. Dulu sempet mau

ditempatin di acara dangdut. Saya ngga mau karena ngga nguasain disitu,

Page 149: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

133

makanya lebih milih bawain acara Hits Request sama Sugali karena lebih dapet

feel nya disitu.

14. Apakah Anda menggunakan media sosial sebagai media lain untuk

berinteraksi dengan pendengar? Jika iya, media sosial apa yang Anda

gunakan?

Untuk media sosial, paling saya pakenya untuk nyari informasi aja. Kalau untuk

update di facebook masih belum. Harusnya sih kalau dulu, sebelum sebelumnya

acara Hits Request itu ada update di facebook. Tapi untuk sekarang saya masih

belum siap. Sementara pake telepon dulu aja.

Page 150: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

134

Wawancara Rudi, Pendengar Aktif Acara Radio Ramaloka FM

Hari/tanggal : Sabtu, 15 Oktober 2016

Tempat : Radio Ramaloka FM

1. Apa acara yang paling sering anda dengarkan di radio Ramaloka? Apa

alasannya?

Semua acara dangdut , lagu pop (Hits Request), lagu kenangan. Paling sering

dangdut. Dalem sehari saya nelpon terus dari pagi sampai malem. Alesannya

karena hobi aja sih, saya seneng dengerin musik. Terus rasanya seneng aja kalau

lagu yang saya minta diputerin.

2. Siapa penyiar favorit Anda dari acara tersebut? Alasannya?

Kang Aji sama Kang Ega di acara dangdut. Kalo di Hits Request paling Teh Asri.

Kalo penyiar baru (Vina) itu saya masih belum tau orangnya. Saya baru ketemu

sekali juga itu sama Vina. Karena saya penasaran sama orangnya. Sengaja pengen

liat yang mana.

Penyiar emang rata-rata udah tau saya dari denger suara saya juga karena saya

sering telepon dan udah pada tau saya juga. Sering ketemu. Saya sering kesini.

Saya seneng sama penyiar-penyiar di sini, ngga sombong. Jadi saya seneng

silaturahmi gini. Kalo ketemu di jalan juga kita saling tegur sapa.

3. Bahasa seperti apa yang biasanya Anda gunakan ketika berinteraksi

dengan penyiar?

Tergantung acara. Kalau tarling bahasa jawa. Kalo Hits Request, lagu kenangan,

dangdut, itu bahasa Indonesia aja. Biasanya kadang dicampur pake bahasa Jawa

Serang tergantung siapa yang siaran. Biasanya sama Kang Ega, Kang Aji, Kang

Bayu, Vero. Di acara semuanya. Di acara dangdut oke, parahyangan oke. Di sini

ada Minang Maimbau juga, tapi saya ngomongnya pake bahasa Indonesia aja.

4. Apakah Anda menggunakan media sosial juga untuk berinteraksi dengan

pendengar? Apa yang Anda lakukan melalui media sosial tersebut?

Media sosial cuman ngelike doang, atau comment hadir aja gitu. Kalo pengen

request lagu harus korban pulsa. Kalo media sosial cukup like & hadir aja. Ngga

minta lagu. Kalo saya minta lagu cuman lewat telpon doang. Banyakan kalo dari

facebook itu mah kadang diputerin kadang ngga.

Page 151: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

135

5. Apakah Anda sering ikut acara off air di radio ini? Acara seperti apa yang

biasanya Anda ikuti?

Saya suka ikut acara karokean, kadang kondangan, nengok anggota fans ramaloka

yang sakit. Saya ikut fansclub juga. Suka ikut kalo ada acara di serang-cilegon.

Kalo jauh jauh ngga, soalnya saya sibuk sama kerjaan saya sebagai loper Koran.

Kaya acara halal bihalal di Baros, itu saya juga ikut. Munggahan mau puasa di

Anyer, ikut juga.

6. Apakah Anda suka mendengarkan program berisi tips dan informasi di

radio ini? Program apa yang anda dengarkan? Alasannya?

Kalo acara informasi yang forum pagi itu jarang karena saya kerja, ngeloper

Koran dari jam 6 sampai jam 7. Kadang kadang mah denger, kan ada tuh penyiar

namanya Pak Boy. Dia itu suaranya enak didengerin. Cara ngomongnya tuh enak

banget. Kalo rehat saya juga suka dengerin sambil tiduran. Kan enak dengerinnya

sambil istirahat siang pake hp.

Ramaloka kan acaranya sampe jam 12 malem ya. Kalo belum bisa masuk itu

belum tidur. Ya kadang saya juga dengerin radio lain selain ramaloka ini, soalnya

kalo di radio lain sekitar serang-cilegon itu kadang saya suka kesel juga kalo

pengen nelpon suka ngga bisa masuk. Kalo di sini enaknya juga penyiar itu

ngomong sebentar, terus angkat telepon. Jadi ngga kebanyakan ngomong.

Tetangga saya juga banyak yang suka denger, tapi hanya jadi pendengar pasif

doang. Mau nelpon ga berani ngomongnya. Saya kalo nelpon biasanya 5 menit

lewat kadang. Suka dikasih tau sih kalo kelamaan, ada yang masih mau nelpon di

belakang. Itu di acara dangdut, kalo di acara Hits Request biasanya cuman 2

menitan. Karena paling banyak pendengar di dangdut, kalo di Hits Request kan

jarang jarang. Biasanya saya nelpon bentar gitu karena lagi badmood, suasana di

rumahnya yang ngga memungkinkan untuk saya nelpon lama lama. Di rumah

saya suka berisik.

Page 152: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

136

Wawancara Yati, Pendengar Aktif Radio Ramaloka FM

Hari/tanggal : Sabtu, 15 Oktober 2016

Tempat : Rumah Ibu Yati di Kebon Jahe, Serang

1. Apa acara yang paling sering anda dengarkan di radio Ramaloka? Apa

alasannya?

Goyang Senggol jam 9 pagi sampe jam 12 siang yang bawain kadang Kang Bayu,

Kang Aji. Acara Lagu Kenangan Juga, yang siarannya kadang Vero, kadang Ega.

Karena udah tua ya, lagunya beda. Lebih suka lagu-lagu lama.

2. Siapa penyiar favorit Anda dari acara tersebut? Alasannya?

Kang Bayu, Aji, Ega. Tiga orang itu penyiar kesukaan saya. Selain penyiar itu

kurang begitu deket. Dengan tiga penyiar ini saya udah kaya kakak adik. Pada saat

siaran enak aja, nyambung gitu ngomongnya. Dan kebetulan saya sering

ketemunya dengan ketiga penyiar itu. Setiap acara arisan juga ketemu seminggu

sekali. Enak buat ngobrol, sharing, bertukar pikiran juga enak.

3. Apakah Anda sering berinteraksi dengan penyiar? Seberapa sering?

Biasanya nelpon di acara Goyang Senggol jam 9 pagi sampe jam 12 siang yang

bawain kadang Kang Bayu, Kang Aji. Acara Lagu Kenangan Juga, yang

siarannya kadang Vero, kadang Ega. Karena udah tua ya, lagunya beda. Lebih

suka lagu-lagu lama. Biasanya sering banget nelpon, kayanya ngga ada hari tanpa

nelpon ke ramaloka. Tapi kan kalau saya sedang sibuk, ga bisa ikut request

biasanya saya tetep dengerin ramaloka walaupun ngga nelpon.

4. Bahasa seperti apa yang biasanya Anda gunakan ketika berinteraksi

dengan penyiar?

Bahasa Indonesia. Tapi biasanya saya pakai bahasa daerah juga, ibu biasa pakai

bahasa Sunda kalau penyiarnya itu Kang Bayu & Kang Ega. Dulu banget juga ibu

pernah jadi penyiar di Ramaloka di acara Gentra Parahyangan, acara khusus yang

menggunakan bahasa sunda. Saya berdua sama Kang Layung bawain acara itu.

Kalau sama Kang Aji, sayanya pakai bahasa Sunda, dianya pakenya bahasa

Indonesia aja.

Page 153: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

137

5. Apakah Anda sering ikut acara off air di radio ini? Acara seperti apa yang

biasanya Anda ikuti?

Ibu suka ikut karokean, karena ibu ketua fans nya jadi sudah pasti setiap seminggu

sekali datang ke ramaloka. Sambil arisan dengan para fans ramaloka yang lain

juga. Ada acara tahun baruan juga tiap tahun. Buka puasa bersama ketika bulan

puasa, halal bihalal. Ada juga tour setiap tahun itu pasti ada. Sebagai ketua fans,

ibu terlibat semua acara off air. Kalau tahun 2016 ini kita ke Kebun Binatang,

tahun 2015 ke Jogja.

6. Apakah Anda suka mendengarkan program berisi tips dan informasi di

radio ini? Program apa yang anda dengarkan? Alasannya?

Kalau ibu sih lebih senengnya dengerin acara tausiyah aja, religi yang ditayangin

sore ketika mau maghrib. Acara rehat juga ibu dengerin kalau sempet, biasanya

sambil istirahat siang.

Page 154: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

138

LAMPIRAN 5

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

Page 155: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

139

Page 156: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

140

LAMPIRAN 6

SURAT IJIN PENELITIAN

Page 157: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

141

LAMPIRAN 7

SURAT PENERIMAAN PENELITIAN

Page 158: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

142

LAMPIRAN 8

DOKUMENTASI

Observasi Siaran di radio Ramaloka FM

Foto 1: Observasi Siaran Vina Asmara Foto 2: Observasi Siaran Asri Aulia

Foto 3: Observasi Siaran Ega Nugraha Foto 4: Observasi Siaran Adji Wibawa

Page 159: GAYA KOMUNIKASI PENYIAR A CARA MUSIK DI RADIO …repository.fisip-untirta.ac.id/822/1/GAYA KOMUNIKASI PENYIAR ACARA... · pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui

143

LAMPIRAN 9

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama : Ryan Hardeanto

Tempat / Tanggal Lahir : Serang, 7 April 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jln.Warung Jaud, Link. Terondol RT.003/RW001

Kelurahan Terondol, Kec. / Kota Serang – Banten

E-Mail : [email protected]

B. PENDIDIKAN

2010 – 2016 : Ilmu Komunikasi FISIP Untirta

2007 – 2009 : SMA Negeri 4 Kota Serang

2004 – 2006 : SMP Negeri 1 Serang

1998 – 2003 : SD Negeri Serang 9

1996 – 1998 : TK Flamboyan Kasemen

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. UKM Jurnalistik Untirta

2. GMNI Komisariat Untirta

3. Komunitas Fotografi FISIP