Gas Sssssssss

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten, perlu diperhatikan tingkat pendidikan yang diperoleh. Mahasiswa sebagai calon sumber daya manusia telah menerima pendidikan di perguruan tinggi. Kunjungan industri merupakan salah satu pemecahan permasalahan akan adanya jarak antara teori dan gambaran di lapangan sehingga pada kunjungan industri ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu-ilmu yang tidak berasal dari perkuliahan saja tetapi dengan ilmu yang diperoleh dari lapangan. Kunjungan industri yang dilaksanakan untuk mengetahui pemrosesan minyak dan gas dalam hal ini proses produksi dengan mempelajari proses pengolahan bahan baku menjadi hasil jadi atau hasil setengah jadi yang merupakan produk akhir pada industri/ perusahaan tempat yang dikunjungi 1.2 Tujuan Tujuannya antara lain adalah sebagai salah satu proses pembelajaran lanjut bagi mahasiswa untuk dapat lebih memahami apa yang telah dipelajari didalam perkuliahan. 1.3 Batasan Masalah

Transcript of Gas Sssssssss

Page 1: Gas Sssssssss

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten, perlu diperhatikan

tingkat pendidikan yang diperoleh. Mahasiswa sebagai calon sumber daya manusia telah

menerima pendidikan di perguruan tinggi. Kunjungan industri merupakan salah satu

pemecahan permasalahan akan adanya jarak antara teori dan gambaran di lapangan

sehingga pada kunjungan industri ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu-

ilmu yang tidak berasal dari perkuliahan saja tetapi dengan ilmu yang diperoleh dari

lapangan.

Kunjungan industri yang dilaksanakan untuk mengetahui pemrosesan minyak dan gas

dalam hal ini proses produksi dengan mempelajari proses pengolahan bahan baku

menjadi hasil jadi atau hasil setengah jadi yang merupakan produk akhir pada industri/

perusahaan tempat yang dikunjungi

1.2 Tujuan

Tujuannya antara lain adalah sebagai salah satu proses pembelajaran lanjut bagi

mahasiswa untuk dapat lebih memahami apa yang telah dipelajari didalam perkuliahan.

1.3 Batasan Masalah

Dalam laporan ini membahas mengenai proses pengolahan minyak yang dilakukan

oleh kilang minyak PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap, Jawa

Tengah

1.4 Tempat dan Waktu

PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap, Jawa Tengah pada hari

Selasa 12 juni 2012.

Page 2: Gas Sssssssss

BAB II

PROFIL PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap

PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap merupakan salah satu

dari 7 unit pengolahan di tanah air. Unit ini merupakan yang terbesar dari unit lainnya

yaitu dengan kapasitas produksi sebesar 348.000 barrel/hari. Kilang ini bernilai mampu

memasok 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa atau 34% kebutuhan BBM nasional.

Bahan baku ( feed stock ) yang diolah oleh kilang PT. PERTAMINA RU IV Cilacap

adalah minyak mentah yang berasal dari dalam negeri (lokal) dan juga impor.

Adapun visi, misi dan tujuan dari PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV

Cilacap adalah:

Visi

Menjadi Kilang Minyak yang kompetitif di Dunia

Misi

Mengolah Minyak Bumi menjadi produk BBM, Non BBM, dan Petrokimia untuk

memberikan nilai tambah bagi Perusahaan

Tujuan

Memuaskan Stakeholder melalui peningkatan kinerja perusahaan secara profesional,

berstandar Internasional, dan berwawasan lingkungan

2.1 Kilang-kilang PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap

Kilang di PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap terdiri atas:

2.1.1 Kilang Minyak I

Kilang Minyak I dibangun tahun 1974 dengan kapasitas semula 100.000 barrel/hari.

Kilang Minyak I ini beroperasi sejak diresmikan Presiden RI tanggal 24 Agustus 1976.

Sejalan dengan peningkatan kebutuhan konsumen, tahun 1998/1999 ditingkatkan

kapasitasnya melalui debottlenecking project sehingga menjadi 118.000 barrel/hari.

Kilang ini dirancang untuk memproses bahan baku minyak mentah dari Timur Tengah,

dengan maksud selain mendapatkan BBM sekaligus untuk mendapatkan produk NBM

yaitu bahan dasar minyak pelumas (lube oil base) dan aspal. Mengolah minyak dari

Page 3: Gas Sssssssss

Timur tengah bertujuan agar dapat menghasilkan bahan dasar pelumas dan aspal,

mengingat karakter minyak dari dalam negeri tidak cukup ekonomis untuk produksi

dimaksud.

Gambar 2.1 Kilang Minyak I

2.1.2 Kilang Minyak II

Sedangkan Kilang Minyak II ini dibangun tahun 1981, dengan pertimbangan untuk

pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri yang terus meningkat. Kilang ini mulai

beroperas padai 4 Agustus 1983 setelah diresmikan Presiden RI, memiliki kapasitas awal

200.000 barrel/hari. Kemudian mengingat laju peningkatan kebutuhan BBM ditanah air,

sejalan dengan proyek peningkatan kapasitas (debottlenecking) pada tahun 1998/1999,

kapasitasnya juga ditingkatkan menjadi 230.000 barrel/hari. Kilang ini mengolah minyak

"cocktail" yaitu minyak campuran.

Gambar 2.2 Kilang Minyak II

2.1.3 Kilang Paraxylene

Kilang Paraxylene Cilacap dibangun tahun 1988 dan beropersi setelah diresmikan oleh

presiden RI tanggal 20 Desember 1990. Kilang ini menghasilkan produk NBM dan

petrokimia. Pertimbangan pembangunan Kilang ini didasarkan atas pertimbangan:

1. Tersedianya bahan baku Naptha yang cukup dari Kilang Minyak II Cilacap.

2. Adanya sarana pendukung berupa dermaga tangki dan utilitas.

3. Disamping terbukanya peluang pasar baik didalam maupun luar negeri.

Gambar 2.3 Kilang Paraxylene

Page 4: Gas Sssssssss

2.2 Proses Produksi PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap

Secara umum premrosesan minyak bisa dilihat dari bagan alir berikut

Gambar 2.2 Diagram Alir Pemrosesan Minyak

Di Pertamina RU IV cilacap bahan baku atau crude oil yang berasal dari kilang-

kilang yang ada di Indonesia maupun hasil impor yang diangkut dengan kapal tanker,

crude oil tersebut di tampung terlebih dahulu di transit station yang berada di pulau Nusa

Kambangan.

Gambar 2.4 Transit Station

Selanjutnya dari tanki penyimpanan minyak mentah yang berada di Nusa Kambangan

dialirkan melalu jaringan pipa menuju separator yang kemudian masuk ke destilator

fraksinasi untuk mendapatkan produk yang di ingkan hasil fraksinasi.

Page 5: Gas Sssssssss

Gambar 2.5 Pemrosesan Minyak mentah dalam destilator dan

pendistribusiannya

Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang

meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending. Setelah melalui

tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan akan dimurnikan (refinery).

2.3 Produk-produk yang Dihasilkan

Adapun produk-produk yang dihasilkan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) Unit

Pengolahan IV Cilacap diantaranya adalah:

2.3.1 Aspal

Aspal diproduksi oleh KILANG LOCI/II/III, dihasilkan oleh jenis Crude Oil jenis

asphaltic berbentuk semisolid, bersifat non metalik dan mempunyai sifat waterproofing

dan adhesive. Kegunaannya adalah sebagai pembuatan jalan dan landasan pesawar yang

berfungsi sebagai perekat, sebagai coating anti karat, isolasi listrik dan lainnya.

Jenis produk:

Penetrasi 60/70 (60 pen) dan Penetrasi 80/100 (80 pen)

2.3.2 Heavy Aromate

Merupakan produk sampingan dari PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan

IV Cilacap yang diproduksi oleh unit Naptha Hydro Treater. Adapun kegunaannya adalah

sebagai bahan solvent.

Page 6: Gas Sssssssss

2.3.3 Lube Base Oil

Adalah bahan baku pelumas atau disebut pelumas dasar, diproduksi oleh MEK

Dewaxing Unit (MDU) I, II, III. Dan diproduksi dalam bentuk cair. Adapun kegunaannya

sebagai bahan baku minyak pelumas berbagai jenis permesinan baik berat maupun ringan,

dan juga untuk bahan kosmetika.

Jenis produk:

HVI – 60 HVI – 160S HVI - 650

HVI – 95 HVI – 160B

2.3.4 Low Sulfur Waxy Residue (LSWR)

Merupakan bottom poduk yang diproduksi oleh Crude Distilasi Unit. Adapun

kegunannya adalah sebagai bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai

produk BBm dan NBM, disamping dapat dimanfaatkan seagai pemanas di negara-negara

bersuhu dingin.

2.3.5 Minarex

Dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan proccessing oil pada industri barang karet,

ban, dan tinta cetak. Adapun kegunannya adalah sebagai pelarut pada industri cetak,

sehingga kualitas tinta menjadi lebih baik, menurunkan kekentalan komponen karet dan

lalinnya.

Jenis produk

Minarex A Minarex H

Minarex B

2.3.6 Toluene

Diproduksi oleh PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap dalam

bentuk cair. Adapun kegunaannya adalah sebagai bahan baku TNT, solvent, pewarna, dan

lainnya.

2.3.7 Paraffinic Oil

Merupakan procecessing oil dari jenis paraffinic dengan komposisi hydrocarbon,

nepthenic, dan sedikit aromatic hydrocarbon. Adapun kegunaannya adalah base oil untuk

tinta cetak, proccessing oil danextender untuk polimer karet.

Jenis produk

Paraffinic oil 60

Paraffinic oil 95

Page 7: Gas Sssssssss

2.4 Kegagalan Keamanan

PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap pernah mengalami

kegagalan dan permasalahan yang terjadi dalam industri, yaitu salah satu nya adalah

kebakaran 3 buah unit tangki. Produksi pernah sempat dihentikan setelah terjadi kebakaran

di tiga tangki penyimpanan komponen. Kebakaran ini terjadi di satu tangki oktan tinggi

kemudian menyebar ke dua tangki nafta yang berdekatan.

Gambar 2.6 Tangki yang terbakar

.

2.5 Field Trip

Setelah melakukan pertemuan singkat diruang rapat, selanjutnya kami melakukan

field trip kedalam kilang-kilang yang ada di PT PERTAMINA (PERSERO) Unit

Pengolahan IV Cilacap. Disini field trip dilakukan dengan menggunakan bus, sehingga

kami hanya bisa melihat dan bertanya kepada guide yang disediakan disamping guide

tersebut menjelaskan. Disana terdapat bangunan dan pipa-pipa yang saling terhubung satu

sama lain. Tiap-tiap tangki memiliki nomor-nomor yang berbeda. Nomor tersebut sebagai

sebuah nama bahan yang sudah dan belum diolah tersebut seperti Solar, Premium, dan

Gas. Sedangkan, pipa-pipa yang tersambung dibedakan menurut warna nya, ada pipa yang

berisikan air, katalis, hydran dan lainnya.

Page 8: Gas Sssssssss

Gambar 2.7 Tangki-tangki penampungan

Selain tangki-tangki besar dan pipa-pipa yang saling berhubungan, disana juga sempat

melihat separator vertical dan separator horizontal, namun pemandu tidak sempat

menjelaskan kepada kami mengenai sistem kerja alat tersebut karena waktu yang tersedia

sangat singkat.

Page 9: Gas Sssssssss

BAB III

PENUTUP

Demikian laporan kegiatan ini untuk memenuhi tugas Pemrosesan Minyak dan Gas dalam

kunjungan ke PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap. Disana kami

mendapatkan wawasan lebih tentang apa yang terjadi pada dunia industri yang sebenarnya

tidak terlepas dari teori-teori yang telah kami dapatkan. Dan atas dasar keamanan dan rahasia,

perusahaan hanya membatasi kunjungan kami tersebut sehingga kami tidak sempat masuk

kedalam bangunan dan bertanya langsung kepada orang-orang yang bekerja langsung

dilapangan sehingga hanya terbatas dengan melihat dari luar bangunan tesebut.

Page 10: Gas Sssssssss

Tugas Laporan

Kunjungan Industri

ke

PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV

Cilacap

Nama : Rizky Akbar

NPM : 140310090024

Dosen : M.Taufik, S.Si , M.Si

Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Padjadjaran

Jatinangor

2012