Gas Sssssssss
-
Upload
rizky-akbar -
Category
Documents
-
view
86 -
download
2
Transcript of Gas Sssssssss
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten, perlu diperhatikan
tingkat pendidikan yang diperoleh. Mahasiswa sebagai calon sumber daya manusia telah
menerima pendidikan di perguruan tinggi. Kunjungan industri merupakan salah satu
pemecahan permasalahan akan adanya jarak antara teori dan gambaran di lapangan
sehingga pada kunjungan industri ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu-
ilmu yang tidak berasal dari perkuliahan saja tetapi dengan ilmu yang diperoleh dari
lapangan.
Kunjungan industri yang dilaksanakan untuk mengetahui pemrosesan minyak dan gas
dalam hal ini proses produksi dengan mempelajari proses pengolahan bahan baku
menjadi hasil jadi atau hasil setengah jadi yang merupakan produk akhir pada industri/
perusahaan tempat yang dikunjungi
1.2 Tujuan
Tujuannya antara lain adalah sebagai salah satu proses pembelajaran lanjut bagi
mahasiswa untuk dapat lebih memahami apa yang telah dipelajari didalam perkuliahan.
1.3 Batasan Masalah
Dalam laporan ini membahas mengenai proses pengolahan minyak yang dilakukan
oleh kilang minyak PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap, Jawa
Tengah
1.4 Tempat dan Waktu
PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap, Jawa Tengah pada hari
Selasa 12 juni 2012.
BAB II
PROFIL PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap
PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap merupakan salah satu
dari 7 unit pengolahan di tanah air. Unit ini merupakan yang terbesar dari unit lainnya
yaitu dengan kapasitas produksi sebesar 348.000 barrel/hari. Kilang ini bernilai mampu
memasok 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa atau 34% kebutuhan BBM nasional.
Bahan baku ( feed stock ) yang diolah oleh kilang PT. PERTAMINA RU IV Cilacap
adalah minyak mentah yang berasal dari dalam negeri (lokal) dan juga impor.
Adapun visi, misi dan tujuan dari PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV
Cilacap adalah:
Visi
Menjadi Kilang Minyak yang kompetitif di Dunia
Misi
Mengolah Minyak Bumi menjadi produk BBM, Non BBM, dan Petrokimia untuk
memberikan nilai tambah bagi Perusahaan
Tujuan
Memuaskan Stakeholder melalui peningkatan kinerja perusahaan secara profesional,
berstandar Internasional, dan berwawasan lingkungan
2.1 Kilang-kilang PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap
Kilang di PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap terdiri atas:
2.1.1 Kilang Minyak I
Kilang Minyak I dibangun tahun 1974 dengan kapasitas semula 100.000 barrel/hari.
Kilang Minyak I ini beroperasi sejak diresmikan Presiden RI tanggal 24 Agustus 1976.
Sejalan dengan peningkatan kebutuhan konsumen, tahun 1998/1999 ditingkatkan
kapasitasnya melalui debottlenecking project sehingga menjadi 118.000 barrel/hari.
Kilang ini dirancang untuk memproses bahan baku minyak mentah dari Timur Tengah,
dengan maksud selain mendapatkan BBM sekaligus untuk mendapatkan produk NBM
yaitu bahan dasar minyak pelumas (lube oil base) dan aspal. Mengolah minyak dari
Timur tengah bertujuan agar dapat menghasilkan bahan dasar pelumas dan aspal,
mengingat karakter minyak dari dalam negeri tidak cukup ekonomis untuk produksi
dimaksud.
Gambar 2.1 Kilang Minyak I
2.1.2 Kilang Minyak II
Sedangkan Kilang Minyak II ini dibangun tahun 1981, dengan pertimbangan untuk
pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri yang terus meningkat. Kilang ini mulai
beroperas padai 4 Agustus 1983 setelah diresmikan Presiden RI, memiliki kapasitas awal
200.000 barrel/hari. Kemudian mengingat laju peningkatan kebutuhan BBM ditanah air,
sejalan dengan proyek peningkatan kapasitas (debottlenecking) pada tahun 1998/1999,
kapasitasnya juga ditingkatkan menjadi 230.000 barrel/hari. Kilang ini mengolah minyak
"cocktail" yaitu minyak campuran.
Gambar 2.2 Kilang Minyak II
2.1.3 Kilang Paraxylene
Kilang Paraxylene Cilacap dibangun tahun 1988 dan beropersi setelah diresmikan oleh
presiden RI tanggal 20 Desember 1990. Kilang ini menghasilkan produk NBM dan
petrokimia. Pertimbangan pembangunan Kilang ini didasarkan atas pertimbangan:
1. Tersedianya bahan baku Naptha yang cukup dari Kilang Minyak II Cilacap.
2. Adanya sarana pendukung berupa dermaga tangki dan utilitas.
3. Disamping terbukanya peluang pasar baik didalam maupun luar negeri.
Gambar 2.3 Kilang Paraxylene
2.2 Proses Produksi PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap
Secara umum premrosesan minyak bisa dilihat dari bagan alir berikut
Gambar 2.2 Diagram Alir Pemrosesan Minyak
Di Pertamina RU IV cilacap bahan baku atau crude oil yang berasal dari kilang-
kilang yang ada di Indonesia maupun hasil impor yang diangkut dengan kapal tanker,
crude oil tersebut di tampung terlebih dahulu di transit station yang berada di pulau Nusa
Kambangan.
Gambar 2.4 Transit Station
Selanjutnya dari tanki penyimpanan minyak mentah yang berada di Nusa Kambangan
dialirkan melalu jaringan pipa menuju separator yang kemudian masuk ke destilator
fraksinasi untuk mendapatkan produk yang di ingkan hasil fraksinasi.
Gambar 2.5 Pemrosesan Minyak mentah dalam destilator dan
pendistribusiannya
Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang
meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending. Setelah melalui
tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan akan dimurnikan (refinery).
2.3 Produk-produk yang Dihasilkan
Adapun produk-produk yang dihasilkan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) Unit
Pengolahan IV Cilacap diantaranya adalah:
2.3.1 Aspal
Aspal diproduksi oleh KILANG LOCI/II/III, dihasilkan oleh jenis Crude Oil jenis
asphaltic berbentuk semisolid, bersifat non metalik dan mempunyai sifat waterproofing
dan adhesive. Kegunaannya adalah sebagai pembuatan jalan dan landasan pesawar yang
berfungsi sebagai perekat, sebagai coating anti karat, isolasi listrik dan lainnya.
Jenis produk:
Penetrasi 60/70 (60 pen) dan Penetrasi 80/100 (80 pen)
2.3.2 Heavy Aromate
Merupakan produk sampingan dari PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan
IV Cilacap yang diproduksi oleh unit Naptha Hydro Treater. Adapun kegunaannya adalah
sebagai bahan solvent.
2.3.3 Lube Base Oil
Adalah bahan baku pelumas atau disebut pelumas dasar, diproduksi oleh MEK
Dewaxing Unit (MDU) I, II, III. Dan diproduksi dalam bentuk cair. Adapun kegunaannya
sebagai bahan baku minyak pelumas berbagai jenis permesinan baik berat maupun ringan,
dan juga untuk bahan kosmetika.
Jenis produk:
HVI – 60 HVI – 160S HVI - 650
HVI – 95 HVI – 160B
2.3.4 Low Sulfur Waxy Residue (LSWR)
Merupakan bottom poduk yang diproduksi oleh Crude Distilasi Unit. Adapun
kegunannya adalah sebagai bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai
produk BBm dan NBM, disamping dapat dimanfaatkan seagai pemanas di negara-negara
bersuhu dingin.
2.3.5 Minarex
Dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan proccessing oil pada industri barang karet,
ban, dan tinta cetak. Adapun kegunannya adalah sebagai pelarut pada industri cetak,
sehingga kualitas tinta menjadi lebih baik, menurunkan kekentalan komponen karet dan
lalinnya.
Jenis produk
Minarex A Minarex H
Minarex B
2.3.6 Toluene
Diproduksi oleh PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap dalam
bentuk cair. Adapun kegunaannya adalah sebagai bahan baku TNT, solvent, pewarna, dan
lainnya.
2.3.7 Paraffinic Oil
Merupakan procecessing oil dari jenis paraffinic dengan komposisi hydrocarbon,
nepthenic, dan sedikit aromatic hydrocarbon. Adapun kegunaannya adalah base oil untuk
tinta cetak, proccessing oil danextender untuk polimer karet.
Jenis produk
Paraffinic oil 60
Paraffinic oil 95
2.4 Kegagalan Keamanan
PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap pernah mengalami
kegagalan dan permasalahan yang terjadi dalam industri, yaitu salah satu nya adalah
kebakaran 3 buah unit tangki. Produksi pernah sempat dihentikan setelah terjadi kebakaran
di tiga tangki penyimpanan komponen. Kebakaran ini terjadi di satu tangki oktan tinggi
kemudian menyebar ke dua tangki nafta yang berdekatan.
Gambar 2.6 Tangki yang terbakar
.
2.5 Field Trip
Setelah melakukan pertemuan singkat diruang rapat, selanjutnya kami melakukan
field trip kedalam kilang-kilang yang ada di PT PERTAMINA (PERSERO) Unit
Pengolahan IV Cilacap. Disini field trip dilakukan dengan menggunakan bus, sehingga
kami hanya bisa melihat dan bertanya kepada guide yang disediakan disamping guide
tersebut menjelaskan. Disana terdapat bangunan dan pipa-pipa yang saling terhubung satu
sama lain. Tiap-tiap tangki memiliki nomor-nomor yang berbeda. Nomor tersebut sebagai
sebuah nama bahan yang sudah dan belum diolah tersebut seperti Solar, Premium, dan
Gas. Sedangkan, pipa-pipa yang tersambung dibedakan menurut warna nya, ada pipa yang
berisikan air, katalis, hydran dan lainnya.
Gambar 2.7 Tangki-tangki penampungan
Selain tangki-tangki besar dan pipa-pipa yang saling berhubungan, disana juga sempat
melihat separator vertical dan separator horizontal, namun pemandu tidak sempat
menjelaskan kepada kami mengenai sistem kerja alat tersebut karena waktu yang tersedia
sangat singkat.
BAB III
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini untuk memenuhi tugas Pemrosesan Minyak dan Gas dalam
kunjungan ke PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap. Disana kami
mendapatkan wawasan lebih tentang apa yang terjadi pada dunia industri yang sebenarnya
tidak terlepas dari teori-teori yang telah kami dapatkan. Dan atas dasar keamanan dan rahasia,
perusahaan hanya membatasi kunjungan kami tersebut sehingga kami tidak sempat masuk
kedalam bangunan dan bertanya langsung kepada orang-orang yang bekerja langsung
dilapangan sehingga hanya terbatas dengan melihat dari luar bangunan tesebut.
Tugas Laporan
Kunjungan Industri
ke
PT PERTAMINA (PERSERO) Unit Pengolahan IV
Cilacap
Nama : Rizky Akbar
NPM : 140310090024
Dosen : M.Taufik, S.Si , M.Si
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
Jatinangor
2012