Gangguan Pendengaran (Tuli)

download Gangguan Pendengaran (Tuli)

of 17

description

THT-KL

Transcript of Gangguan Pendengaran (Tuli)

Gangguan Pendengaran (Tuli)

Gangguan Pendengaran (Tuli)Fisiologi pendengaranGetaran suara ditangkap daun telinga, dialirkan ke liang telinga, mengenai membran timpani, sehingga membran timpani bergetar getaran diteruskan ke tulang-tulang pendengaran stapes menggerakkan foramen ovale, perilimfe dalam skala vestibuli getaran diteruskan melalui membran reissner yang mendorong endolimfe dan membran basilaris ke arah bawah perilimfe dalam skala timpani akan bergerak tingkap bundar akan terdorong ke arah luar skala media yang cembung mendesak endolimfe dan mendorong membran basilaris sehingga menjadi cembung ke bawah menggerakkan perlimfe pada skala timpani berubahnya ujung sel rambut menjadi lurus getaran diubah menjadi aliran listrik yang diteruskan ke cabang-cabang n.VIII kemudian meneruskan ke pusat sensorik

Pemeriksaan pendengaran (audiologi dasar)Tes penala; Tes rinne, tes weber, tes schwabach, tes bing, tes oklusi Alat penala frekuensi 128, 256,512, 1024,2048 Hz

2. Tes berbisik

3. Audiogram nada murniAlat audiometerHasil audiogram

Derajat ketulian ISO 0-25 db : normal>25-40 db : tuli ringan>40-55 db : tuli sedang>55-70 db : tuli sedang berat>70-90 db : tuli berat>90 db : tuli sangat beratJenis Tuli dibagi tuli konduktif dan tuli sensorineural atau tuli campur

Audiometri khususTes SISI (short increment sensivity index)Tes ABLB (alternate binaural loudness balans test)Tes kelelahan (Tone decay)Audiometri tutur (Speecg audiometriAudiometri Bekesy Audiometri ObjektifAudiometri impedansElektrokokleografiEvoked response audiometryOtoacoustic emission/OAE (Emisi otoakustik)Pemeriksaan tuli anorganik; cara stenger, impedans, BERAAudiologi anak

Tuli KonduktifEtiologi : kelainan ditelinga luar atau telinga tengahKelainan telinga luarAtresia liang telinga, sumbatan oleh serumen/benda asing, otitis eksterna sirkumsripta, osteoma liang telingaKelainan telinga tengahSumbatan tuba eustachius, otitis media, otosklerosis, timpanosklerosis, hemotimpanum, dan dislokasi tulang pendengaran

Tuli sensorineural (perseptif)Dibagi dalam tuli sensorineural koklea dan retrokokleaKelainan sensorineural koklea Aplasia (kongenital), labirinitis, intoksikasi obat, tuli mendadak (sudden deafness), trauma kapitis, pajanan bisingKelainan sensorineural retrokokleaNeuroma akustik, tumor sudut pons serebelum, mieloma multipel, cedera otak

Pemeriksaan untuk membedakan tuli koklea dan tuli retrokoklea dilakukan dengan audiologi khusus, audiometri objektif, pemeriksaan tuli anorganik, pemeriksaan audiometri anakGangguan Pendengaran Pada Bayi dan AnakEtiologiMasa pranatal; genetik herediter dan non genetik (gangguan/kelainan pada masa kehamilan pada trisemester pertama, infeksi TORCHS, penggunaan obat-obat ototoksik dan teratogenik yang mengganggu organogenesis dan merusak sel-sel rambut kokleaMasa perinatal; bayi prematur, BBLR, hiperbilirubinemia, asfiksiaMasa postnatal; infeksi rubela, campak, parotitis, infeksi otak, trauma temporal yang menyebabkan perdarahan telinga tengahGangguan Pendengaran Pada GeriatriTuli konduktif dapat diakibatkan berkurangnya elastisitas dan bertambah besarnya ukuran pinna daun telinga, atrofi dan bertambah kakunya liang telinga, penumpukan serumen, membran timpani(MT) bertambah tebal dan kaku, kekakuan sendi tulang-tulang pendengaranTuli sensorineural pada geriatri (presbiakusis)Penurunan kemampuan mendengar pada usia lanjut. Tuli sensorineural frekuensi tinggiMulai usia 65 tahunSimetris kanan dan kiriKlasifikasi berdasarkan perubahan patologik, Schuknecht dkk membagi:

Gejala klinikBerkurangnya pendengaran secara perlahan dan progresif pada kedua telinga, kapan berkurangnya pendengaran tidak diketahui pastiTelinga berdengingSulit memahami percakapan di tempat yang bising (cocktail party deafness)Bila intensitas ditinggikan akan timbul rasa nyeri di telingaJenispatologikSensorikLesi pada koklea (atrofi organ corti, jumlah sel-sel rambut dan sel-sel penunjangNeuralSel neuron pada koklea dan jaras auditorik berkurangMetabolik (Strial presbycusis)Atrofi stria vaskulari, potensial mikrofonik menurunFunsi sel dan keseimbangan koklea berkurangMekanik (Cochlear perbycusis)Perubahan gerakan mekanik duktus koklearis, atrofi ligamentum spiralis, membran basilaris lebih kakuPenatalaksanaanRehabilitasi dan pemasangan alat bantu dengar (kombinasi dengan latihan membaca ujaran (speech reading) dan latihan mendengar (auditory training)) Tuli mendadak (Sudden deafness)Tuli secara tiba-tiba, biasanya pada 1 telingaEtiologi: iskemi koklea (spasme, trombosis, perdarahan a.auditiva interna), infeksi virus (parotis, campak yang menyebabkan kerusakan pada organ corti, membran tektoria dab selubung myelin saraf akustik); trauma kepala, trauma bising yang keras, perubahan tekanan atmosfir, autoimunGejala: tuli mendadak, bisa sementara dan menetap, unilateral atau bilateral, tinitus dan vertigoPenatalaksaan Tirah baring, vasodilantansia injeksi dan oral, prednison, vitamin C, neurobion, anti virusDiet rendah garamInhalasi oksigen/Hiperbarik oksigen terapiGangguan Pendengaran Akibat Bising(Noise Induced Hearing Loss)Gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan diakibatkan oleh bising lingkungan kerjaTerjadi pada kedua telingaGejala; kurang pendengaran dapat disertai tinitus, sukar menangkap percakapan dengan kekerasan suara biasaPengaruh bising pada pekerjaPengaruh Auditorial berupa tuli akibat bising (NIHL) dan dalam lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan yang tinggiPengaruh Non Auditorial; gangguan komunikasi, gelisah, tidak nyaman, gangguan tidur, peningkatan tekanan darahBising menimbulkan kerusakan telinga dalam.Disosiasi organ corti, ruptur membran, perubahan streosilia dan organel subseluller, berefek pada sel ganglion, saraf, membran tektoria, pem darah dan stria vaskulerTatalaksanaPenderita dipindahkan kerja dari lingkungan bising atau penggunaan alat pelindung diri; earplug, earmuff, helmetPemasangan ABD, rehabilitasi suara (agar dapat mengendalikan volume tinggi rendah dan irama percakapan)Implan koklea (tuli total bilateral)

Gangguan Pendengaran Akibat Obat OtotoksikGejala; tinitus, gangguan pendengaran dan vertigoMekanisme degenerasi stria vaskularisasiDegenerasi sel epitel sensori; pada organ corti dan labirin vestibulerDegenerasi sel ganglionJenis obatAminoglikosida; streptomisin, neomisin, kanamisin, eritromisin, loop diuretics; furosemide&bumetanide, OAINS; golongan salisilat (aspirin), obat anti malaria; kina & klorokuinPenatalaksanaan Penghentian penggunaan obat-obat ototoksikPenggunaan ABD, rehabilitasi, auditory training, Pencegahan penting (pasien menunjukkan gelaja) Terima kasih