Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

72
7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2) http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 1/72 PATOLOGI UMUM VETERINER Dr. drh. Dwi Kesuma Sari Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Transcript of Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

Page 2: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 2/72

Page 3: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 3/72

Mata Kuliah : Patologi Umum Veteriner

Kode/ Semester : 220O1103/IV

Bobot SKS : 3

Deskripsi Singkat Mata kuliah ini mengajarkan

tentang dasar-dasar tentang reaksi sel dan jaringan pada

proses kejadian berbagai penyakit pada berbagai hewan,

termasuk didalamnya proses degenerasi, nekrosa,

apoptosis, gangguan pigmentasi, gangguan sirkulasi,gangguan pertumbuhan, neoplasia, peradangan, proses

persembuhan dan gangguan pada sistem kekebalan

tubuh.

Waktu/Tempat : Kamis, 13.00-14.40 / GD. 104

Page 4: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 4/72

Materi Pembelajaran:

1. Pendahuluan dan Kontrak Pembelajaran (Koordinator)

2. Kematian Jaringan3. Adaptasi seluler terhadap berbagai gangguan

4. Radang dan persembuhan

5. Gangguan Peredaran darah

6. Gangguan sistem kebal7. Gangguan keseimbangan nutrisi dalam tubuh

8. Gangguan agen infeksi dan non-infeksi dari luar tubuh

9. Gangguan pertumbuhan dan tumor

Page 6: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 6/72

Perubahan makroskopis dan mikroskopispada sel dan jaringan serta organ akibat

penyebab penyakit tidak menular :

• trauma mekanik dan elektrik

• perubahan suhu yang ekstrim,

• radiasi,

• racun kimiawi, biologi, dan logam berat

Page 9: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 9/72

Pengaruh Fisik

1. Trauma Mekanik

Trauma mekanik tergantung bentuknya, dari

penyebab, jumlah energi yang mempengaruhi dllPembuluh darah terpotong hemorrhagiemati

kadang2 diikuti oleh shock

Infeksi bakteri komplikasi dari trauma mekanik

Page 10: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 10/72

1. Trauma Mekanik (lanjutan)

 Abrasi : luka akibat gesekan, permukaan superfisialterkelupas skin abrasions

Contusion: luka memar/bekam disebabkan oleh

benda tumpul, kulit/selaput tidak sobek

Laserasi : penarikan atau gangguan peregangan

akibat benda keras atau tumpul, perbedaan

dengan incisi tepi pelukaan tidak teratur

Page 11: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 11/72

1. Trauma Mekanik (lanjutan)

Luka insisi : perlukaan akibat benda tajam (pisau)dengan bentuk pandang, pendek. Kerusakan

 jaringan sedikit, pendarahan

Luka puncture: akibat instrumen yang panjang

penetrating atau perforasi, luka disebabkan oleh

peluru/kuku/benda2 asing dll

Rupture: perlukaan yang menyebabkan jaringan

rusak

Page 12: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 12/72

1. Trauma Mekanik (lanjutan)

Fracture: kerusakan di tulang, tulang rawan, gigi,

kuku, tanduk, cakar

Concussion: gangguan fungsi di SSP (akibat ada atau

tidak ada kerusakan di otak)

Sprain/strain: kerusakan di persendian akibat

streching

Luxation/dislokasi : kerusakan di persendian

kelainan anatomi, ligamen di persendian putus

dll

Page 13: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 13/72

Abrasion/abrasi

Page 14: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 14/72

Contusion

Page 15: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 15/72

Page 16: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 16/72

Luka puncture

Page 17: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 17/72

A worse case scenario is thatthe anal gland(s) rupture.

Obviously, this is a very

painful situation for the dog

(or cat) and it requires

surgical repair

Page 18: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 18/72

Page 19: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 19/72

Page 20: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 20/72

Page 22: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 22/72

2. Kerusakan akibat tekanan

Tekanan fisik yang berlebihan.

Jika tekanan berlangsung lama atrofi

Lesio seperti ini ditemukan di sekitar tumor, abses

dan kistaHewan daerah yang sering tertekan di

dinding/daerah permukaan tulang/pada saat

tidur iskemia jaringan mati bed sores

Page 24: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 24/72

3. Kerusakan akibat obstruksi

Obstruksi tejadi akibat trauma pada lumen atau organberbentuk tabungaliran terhambat

Obstruksi berasal dari:

1. Foreign bodies (hair balls di usus, calculi di ureter)

2. Parasit (lungworm/bronkhus roundworm/bile duct di babi)

3. Benda akibat kecelakaan (rubber ball di lambung anjing)

4. Benda akibat seseorang (urinary catheter)

5. Aspirasi (makanan, minuman, eksudat, obat)

Menyebabkan stenosis (penyempitan)

Stenosis akibat jaringan ikat: stricture

Page 26: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 26/72

4. Kerusakan akibat malformasi

Perubahan posisi organMalformasi alami:

Volvulus: rotasi usus halus di sekitar mesentericus

Torsio: usus besar berputar di kuda, uterus di sapi

Intussusception: invaginasi satu bagian usus ke bagian

posterior sistem pencernaan

Prolapse: keluarnya organ atau sebagian secara alami atau

artificial body opening

Page 27: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 27/72

Gastric Dilatation and Volvulus

Syndrome

Page 28: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 28/72

Torsio Uteri

Page 29: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 29/72

intussuseption

Page 31: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 31/72

4. Kerusakan akibat malformasi

Perubahan posisi organMalformasi alami:

Eversion: rectum keluar dan menonjol melalui anus,

protrusion dari viscera eventration

Hernia: organ atau bagian organ yang keluar melalui dinding

rongga inguinal, ventral, umbilical, hernia diaframatika

Page 32: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 32/72

eversion

Page 36: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 36/72

Gangguan perubahan suhu

Inhalation burn injuriesPada saat kebakaran, akan menghisap udara dan gas beracun

Iritasi pada sistem respirasi, hidung, mulut

Water soluble gas: chlorine, sulphur oxides, amonia

inflamasi dan bengkak

Lipid soluble gas: nitrous oxide dan hasil produk plastik

terbakar saluran pernafasan bawah udema

pulmonum dan bronchopneumonia

Page 37: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 37/72

Gangguan perubahan suhu

Tingkatan Terbakar1. First degree burn,hiperemi, kulit memerah, eritema,

inflamasi ringan

2. Second degree burn, blister/vesicle, nekrosa koagulasi,

inflamasi

3. Third degree burn, nekrosa keseluruhan, inflamasi,meninggalkan jaringan parut

4. Fourth degree burn, terbakar hangus dan hitam

Page 38: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 38/72

Page 39: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 39/72

Page 40: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 40/72

Page 42: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 42/72

Gangguan perubahan suhu

Terbakar 

Kerusakan sistem organ dari burn sepsis (septicaemia)

Heat stroke

Berbeda dengan manusia, umumnya hewan mendinginkan

tubuh dengan evaporasi dari sistem respirasi, untuk

menurunkan panas panting (terengah engah)

Page 43: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 43/72

Gangguan perubahan suhu

Kelebihan Dingin

Efek lokal: efek temperatur rendah bervariasi berdasarkan

durasi dan derajat dingin

Chilling atau freezing di sel menyebabkan:

1. Efek langsung

2. Efek tidak langsung

Page 45: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 45/72

Page 47: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 47/72

Gangguan perubahan suhu

Temperatur turun vasokonstriksi, viskositas darah naik

ischaemia

Ischaemia perubahan hipoksia dan infark (nekrosa

koagulasi)

Jaringan mati dehidrasi dry necrosis

bakteri gangrene

Page 49: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 49/72

Luka/Kerusakan karena Cahaya

Secara umum, hewan domestik tidak mengalami gangguan

sunburn

Umumnya hewan memiliki kulit yang berpigmen tinggi

tubuhnya dilapisi bulu, rambut, bulu ayam, wool

melindungi dari cahaya matahari

Reaksi terhadap cahaya fotosensitivitas atau light sickness

Page 51: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 51/72

Luka karena Cahaya

Fotosensitisasi

Terdapat pigmen fotodinamik atau agen ketika muncul

sensitif terhadap cahaya

Terdapat pada:

Puting, ambing, telinga, kelopak mata di sapi

Telinga, kelopak mata, bibir di domba

Rentang panjang sinar yang menyebabkan fotosensitisasi:

540-600 µm

Page 52: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 52/72

Luka karena Cahaya

Fotosensitisasi

3 tipe:

1. Fotosensitisitas primer

2. Fotosensitisitas dari metabolisme porphyrin abnormal

3. Hepatogenous (hepatotoxic) fotosensitisasi

Page 53: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 53/72

Luka karena Cahaya

Fotosensitisasi

3 tipe:

1. Fotosensitisitas primer

2. Fotosensitisitas dari metabolisme porphyrin abnormal

3. Hepatogenous (hepatotoxic) fotosensitisasi

Page 54: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 54/72

Luka karena Cahaya

Fotosensitisasi Primer

Agen fotodinamik yang berasal dari tanaman

Deposit di jaringan diikuti dengan absorbsi di darah

setelah konsumsi.

Ketika hewan terpapar cahaya fotosensitisasi muncul,

4-5 hari setelah pastura.

Pemberian phenothiazine, tetracycline, sulphonamde

fotosensitisasi primer

Page 56: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 56/72

Luka karena Cahaya

Fotosensitisasi dari metabolisme abnormalporphyrin

Porphyrin normal pigmen di hemoglobin. Penyakitnya disebut:

congenital porphyria

Produksi porphyrin di tubuh fotodinamik2 porphyrin:

1. Uroporphyrin deposit di tulang (osteohaemochromatosis) dan gigi

(pink tooth) diskolorasi di jaringan

2. Coproporphyrin

Page 57: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 57/72

Luka karena Cahaya

Fotosensitisasi hepatogenus

Berasal dari penyakit hepar

Normal bile duct eksresikan pylloerythrin

pylloerythrin normal end product dari metabolisme chlorophyl yang

berasal dari pakan yang dikonsumsi (agen fotodinamik)

Jika eksresi bile duct obstruksi akibat penyakit hati pylloerythrinterakumulasi di tubuh level meningkat kulit sensitif terhadap

cahaya

Umumnya ditemukan pada hewan yang makan green pastura

Page 59: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 59/72

Luka/Kerusakan karena Elektrik

Luka akibat elektrik berasal dari voltase rendah,voltase tinggi (high power lines)

2 tipe:

1. Burn (terbakar)2. Gangguan jantung atau respirasi

Hewan bisa terkena kejutan listrik pada kabel listrik

dll

Page 60: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 60/72

Luka akibat perubahan tekanan atmosfir

Perubahan tekanan atmosfir menyebabkan kerusakan dengan

3 cara:

1. Penurunan tekanan tiba-tiba, gelembung gas akan masuk

ke darah dan terbentuk emboli (caisson disease)

2. Tekanan amosfir rendah, tensi oksigen rendah pada

inspirasi:hipoksia (brisket disease: animal, high-altitudeillness: manusia)

3. Peningkatan atau penurunan tekanan tiba-tiba

kerusakan

Page 61: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 61/72

Luka akibat perubahan tekanan atmosfir

Brisket Disease

Pindah ke tempat dengan ketinggian 8000 kaki brisket

disease

Merupakan respon terhadap tekanan atmosfir yang rendah

dan asosiasi dengan defisiensi oksigen, respirasimeningkat systemic a hypoxia

Myocardium sisi kanan menebal (hipertrofi) dilatasi

Hiperemi, udema terutama di daerah brisket, tenggorokan,

leher, kaki kematian setelah 1-3 bulan

Page 63: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 63/72

Kerusakan akibat radiasi ionisasi

Berasal dari:

1. Elekromagnetik (x-ray dan gamma rays)

2. High-energy neutrons and charged particles (alpha dan

beta partikel dan protons)

Semuanya berefek pada sel, merusak DNA

Page 64: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 64/72

Kerusakan akibat radiasi ionisasi

Efek pada sistem organ

Terutama sistem haemotopoietik dan limfoid

Dosis tinggi radiasi lymphopaenia

PLT terganggu

Eritrosit terganggu anemiaGangguan pada gonad steril dll

Page 66: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 66/72

Kerusakan akibat agen KIMIA

Prinsip dasar kerusakan akibat bahan kimia:1. dosis, dosis tinggi toksisitas tinggi

2. Konversi metabolik yang dibutuhkan, ct. Alkalin langsung

toksik ke sel, banyak obat dikonversi di hati

3. Lokasi absorbsi, akumulasi atau eksresi, tergantungkerusakan maksimum

4. Variasi individual, tergantung tiap individu

5. Kapasitas bahan kimia untuk merangsang respon imun

Page 67: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 67/72

Kerusakan akibat agen KIMIA

Racun Kimia

Terdiri dari 2 macam:

1. Inorganik (acids: sulphuric acid, bases: potassium

hydroxide, salts: mercuric chloride)2. Organik, berasal dari tanaman, jamur, kapang dan bakteri,

parasit

Menyebabkan korosif, racun pada saraf, mengganggu darah

Page 68: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 68/72

Kerusakan akibat agen KIMIA

Korosif Sodium hydroxide, potassium hydroxid, calcium oxide, barium

chloride

terbakar, hiperemi, inflamasi, nekrosis, ulcerasi

Organ poison

Menyebabkan perubahan di organ, terutama liver, ginjal,

 jantung, ct. Phosphorus, arsenic, lead, mercuric chloride,

silver nitrate

Page 69: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 69/72

Kerusakan akibat agen KIMIA

Nerve poison

Overstimulasi, depresi, paralisaCt. Narkotika, striknin, atropin, pilocarpin, physostigmine,

toksin dari Clostridium tetani dan C. botulinum

terbakar, hiperemi, inflamasi, nekrosis, ulcerasi

Poison affecting the blood

Menyebabkan hemolisis, menghambat koagulasi, aglutinasi

eritosit

Page 70: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 70/72

Kerusakan akibat agen KIMIA

Carbon monoxide (CO)

Non iritasi, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang

dihasilkan dari oksidasi.

CO membuat systemic asphyxiant

Sistemik apoksia muncul pada saat hemoglobin 20-30 persensaturasi dengan CO.

Mati dengan 60-70% saturasi

Page 72: Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

7/21/2019 Gangguan Non Infeksius BackUp[1] (2)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-non-infeksius-backup1-2 72/72

SELAMAT BELAJAR