Gangguan Menstruasi

download Gangguan Menstruasi

of 29

Transcript of Gangguan Menstruasi

  • Gangguan MenstruasiAnita Bustami

  • Perdarahan uterus disfungsionalSuatu kondisi abnormalitas dan ketidakteraturan perdarahan akibat disfungsi uterus (Kusuma, 1998)

    Penyebab : ggn hormonal, masalah organik (neoplasma), infeksi.

    Perdrhan uterus disfungional : menorrhagia, endometriosis, mentrorhagia (intermenstrual bleeding)

  • MenorrhagiaSuatu keadaan perdarahan yang berlebihan saat menstruasi. Perdarahan melebihi 80-100 ml, lama 7-8 hari. Insiden menorrhagia 15-20 %

    Faktor risiko : pembtkan lap. Endometrium tidak teratur, menstruasi anovulatoir, wanita yg memakai alat kontrasepsi oral, AKDR, wanita dg infeksi endometrium (endometritis), obesitas, wanita yg mendpt kemoterapi, antikoagulan, steroid hormon.

  • TerapiHormonal ( medroxy progesteron asetat/provera)KuretaseHisterektomi jika fungsi reproduktif tidak lagi dipertahankan.

  • HipomenorrheaSuatu kondisi perdarahan menstruasi yang singkat (1-2 hari) disertai pendeknya siklus menstruasi (17-20 hari). Darah yg keluar sangat sedikit, dapat hanya berupa spotting.Penyebab : defisiensi estrogen lap. Endometrium tdk menebal, menstruasi anovulatory, akseptor kontrasepsi oral, penderita anoreksia/bulimia, intake protein tdk adekuat. Terapi : hormonal.

  • Endometriosis1-7 % wanita di AS mengalami endometriosis.Keadaan dimana jaringan endometrium ditemukan di luar kavum uteri (ektopik endometrium).

    Ektopik jar. Endometrium biasanya ditemukan di tuba, ovarium, peritoneum, pelvis. Dpt juga di paru2, ginjal, kandung kemih, anus.

  • Tanda & gejalaEktopik endometrium berespon thd siklus hormonal menstruasi. Selama fase menstruasi jar. Meluruh dan berdarah dan menimbulkan reaksi inflamasi dimana ektopik endometrium tumbuh.Keluhan : nyeri menstruasi, nyeri saat BAB, nyeri daerah pelvis, nyeri intercourse, perdarahan abnormal pervaginam dan dapat terjadi infertil.

  • Gejala lainEktopik di paru2 : hemoptisisKandung kemih : hematuriaSaluran cerna : melena

    Etiologi : * Retrograde menstruation : aliran balik jar endometrium ke daerah tuba, ovarium, abdomen, akhirnya berimplantasi di daerah tsb.

  • EtiologiCelomic metaplasia doctrine : ektopik endometrium telah dibentuk masa embrio. kadar antibodi protein level tinggi.Ketiga teori masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

  • PenatalaksanaanObat-obat yg mensupresi estrogen, spt kontrasepsi oral, danazol (androgen sintesa), nafarelin,Obat analgetik.Terapi alamiah untuk menyusutkan ektopik endometrium adalah dengan kehamilan dan menyusui mensupresi estrogen. Kenyataan sulit wanita dg endometriosis untuk hamil. 25-40 % penderita endometrium berusia 30-40 tahun mengalami infertilitas.

  • Intermenstrual bleeding (Metrorrhagia)Kondisi abnormalitas perdarahan pervaginam yang tidak berhubungan dg periode menstruasi

    Etiologi : ggn organik b.d. peristiwa ovulasi (midcycle spotting); menurunnya kadar estrogen pada fase proliferasi; akibat vaginitis; servisitis; adanya polip/kista pd servik/endometrium; pemakai AKDR endometritis, salpingitis; Hiperplasia endometrium.

  • PenatalaksanaanGgn hormonal terapi hormonal (progesteron & estrogen dosis tinggi)Kuretase polip endometrium/endoserviks, pertumbuhan endometriun tdk teratur, endometritis atau keadaan hiperplasia endometrium.

  • DismenorrheaNyeri menstruasi, nyeri bagian perut bawah, nyeri punggung, menjalar ke paha, kadang disertai mual, diare, dan nyeri kepala.

    Dismenorrhea primer.Terjadi tanpa kelainan pelvik. Dialami wanita selama 6 bulan sampai 2 tahun setelah menarche atau banyak dialami wanita yg belum menikah. Keadaan membaik setelah berusia 25 th atau setelah menikah

  • Dismenorrhea PrimerNyeri akibat pengaruh progesteron pd fase luteal yg diduga meningkatkan kadar prostaglandin dalam darah. Kadar prostaglandin mencapai puncaknya dan menyebabkan spasme uterus dan tidak terkoordinasinya kontraksi uterus. Keadaan ini menyebabkan nyeri saat menstruasi.

  • Dismenorrhea PrimerPenatalaksanaan medis : NSAIDs inhibitor prostaglandin & pemberian kontrasepsi oral u/ kurangi perdarahan & mensupresi pertumbuhan lap. Endometrium.

  • Dismenorrhea SekunderBerhub. Dg. Ggn organik (pelvik disease) seperti endometriosis, PID, stenosis serviks, kista ovarium, mioma uteri, malformasi kongenital, akseptor IUD atau trauma genital.

    Nyeri menstruasi biasanya terjadi > 2-3 hari selama menstruasi. Wanita dg dismenorrhea sekunder umumnya mempunyai riwayat siklus menstruasi teratur dan normal.Terapi : AKDR--NSAIDs, stenosis serviks--dilatasi, mioma/kista--pembedahan.

  • Sindroma pra menstruasiMerupakan kumpulan bbrp gejala fisik, prilaku dan emosional yg dialami wanita menjelang menstruasi. Gejala dialami 2-14 hr menjelang menstruasi.Hampir 30-40 % wanita AS mengalami sindroma pra menstruasi.Gejala : nyeri payudara, kenaikan BB, sensasi rasa bengkak, edema, emosi labil, depresi, cemas, rasa penat, lelah, hipersensitif dan nyeri kepala.

  • Terapi Diet rendah garam, hindari the, kopi, coklat dan minuman yg mengandung kafein, latihan2 gerakan senam, suplementasi vitamin, dpt dicoba sblm terapi hormonal.

  • AmenorrheaAbsennya menstruasi pada masa reproduktif.Etiologi : rendahnya hormon gonadotropin dan estrogen dlm darah.

    Amenorrhea primer : wanita memasuki usia 16 th blm mendptkan menstruasi. Penyebabnya : struktur abnormal organ reproduksi; defek kromosom, himen imperforata, abnormalitas vagina dan uterus.Ketidakseimbangan hormonal, neoplasma di daerah pituitary atau hipotalamus otak

  • Amenorrhea SekunderWanita tidak mendptkan haid setelah sebelumnya mengalami menstruasi.

    Etiologi : ggn organik : tumor, infeksi, kista pd hipotalamus. Galaktorrhea, obat-obatan u/ penyakit sistemik, kontrasepsi oral, sindrom polikistik ovarium. Ggn fungsional :kondisi stress, kehilangan BB berlebih, anoreksia, dan aktivitas berlebih.

  • PenatalaksanaanTerapi hormon : hormon progesteron memicu timbulnya menstruasi, terapi lain untuk memicu ovulasi seperti Clomid dan Serophene.

  • Asuhan KeperawatanPengkajian :R/ kesehatan : R/ menstruasi, R/ obstetrik, aktivitas seksual, R/ kontrasepsi dan keluhannya, R/ operasi organ reproduksi dan penyakit berat lainnya.

    Psikososial : persepsi thd kondisi, koping thd stressor lingk & budaya, cara mengatasi masalah.

  • PengkajianPengalaman nyeri : kapan timbul, kualitas, durasi, lokasi. Status habitual, gaya hidup, nutrisi, program diet, keseimbangan aktivitas dan istirahat.Pemeriksaan fisik : pelvik dg sinar x dan USG : ada kelainan struktur, massa padat, cairan, infeksi dan kelainan lain.Pem. Hormonal, darah, urine, kultur serviks, pap smear.

  • Diagnosa KeperawatanCemas b.d. pola menstruasi abnormalTidak efektifnya koping individu b.d. pola menstruasi abnormal.Ggn citra tubuh b.d. efek perubahan hormonal tubuh, ketidakmampuan u/ hamilKurang informasi tentang pola menstruasi yang normal, penyebab, penatalaksanaan ggn menstruasi.Nyeri b.d. disfungsional menstruasi

  • Diagnosa KeperawatanDisfungsi seksual b.d. dispareuniaTidak efektifnya koping individu b.d. prosedur pengobatan.

    Tujuan keperawatan :Klien dpt :Mengungkapkan siklus menstruasi normalMengidentifikasi faktor penyebab menstruasi abnormal dan ketidaknyamanan / nyeri

  • TujuanMendiskusikan penyebab, terapi ggn menstruasiMengidentifikasi & memodifikasi kebiasaan sehari-hari u/ kurangi gejala PMS.Menyebutkan dan mengatasi faktor pencetus ggn menstruasi Membuat keputusan u/ melakukan terapi/pengobatan yg adekuat dan teratur.

  • IntervensiMemberikan support -- < rasa takut & cemas.Memberikan penkes : siklus mens, faktor pencetus (aktivitas berlebih, stres berat berkepanjangan, nutrisi tdk adekuat).Terapi yg akan dijlnkan.Meningkatkan kenyamanan klien : analgetik.Konseling : pengambilan keputusan terapi

  • Intervensi5. Menghadirkan realita kehidupan u/ menguatkan koping positif.6. Mempersiapkan keluarga klien u/ memberikan dukungan dan bantuan.

    Evaluasi : Tingkat pengetahuan tt menstruasi, bagaimana perubahan harga diri/gambaran diri, peningkatan rasa nyaman, perubahan pola hidup, gaya hidup sehat, keputusan mengikuti terapi.

  • Terima kasih