Gangguan Kelenjar Ekrin Dan Minyak

65
Gangguan kelenjar ekrin Oleh: Putri Ayu Puspasari

description

PAP

Transcript of Gangguan Kelenjar Ekrin Dan Minyak

Slide 1

Gangguan kelenjar ekrin

Oleh: Putri Ayu PuspasariAKNE VULGARIS DEFINISIAkne adalah reaksi peradangan dalam folikel pilosebasea yang pada umumnya dan biasanya ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista terutama di daerah yang banyak mengandung kelenjar pilosebasea, seperti muka, dada, dan punggung bagian atas.

ETIOLOGIPenyebab pasti belum diketahuiBerbagai faktor penyebab akne sangat banyak (multifaktorial), antara lain :Genetik, Endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb), faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebasea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya.

3 KLASIFIKASIKlasifiksi yang dibuat oleh Plewig dan Kligman dalam buku Acne : Morphogenesis and Treament (1975) :A. Akne vulgaris dan varietasnya : Akne tropikalis Akne fulminan Pioderma fasiale Akne mekanika dan lainnya

B. Akne venenata akibat kontaktan eksternal dan varietasnya : Akne kosmetika Pomade acne Akne klor Akne akibat kerja Akne deterjen

C. Akne komedonal akibat agen fisik dan varietasnya : Solar comedones Akne radiasi (sinar x, kobal)

Menurut GRUPPER (1977) jenis akne ialah sebagai berikut :I. Akne Sejati :a. Akne vulgarisb. Akne venenatac. Akne fisikaII. Erupsi Akneiformis 1.Akne komedonal tak meradang 2.Akne komedonal meradang3. Akne papula ringan 4. Akne papulo-pustular5. Akne berat: lesi agak banyak6. Akne berat: nodus, kista, banyak komedo, papul, pustul.7. Akne konglobataAKNE MENURUT JENIS LESINYALesi non inflamasiLesi disertai inflamasi

Lesi Non InflamasiFollicular cast atau filament Biasanya terdapat di sisi samping kanan dan kiri hidung yang dipenuhi sebum tersumbat seperti bubur. Mikrokomedo Mikrokomedo terjadi sebelum komedo (sebum yang tersumbat) berubah menjadi whitehead atau blackhead.

Blackhead (komedo terbuka)

Whitehead (komedo tertutup)

2. Lesi InflamasiPapule

Pustul

Nodul

Abses Kadang beberapa papel atau pustul mengalami pengelompokan dengan membentuk abses yang berwarna kemerahan, nyeri dan cenderung mengeluarkan bahan berupa campuran darah, nanah dan sebum. Pada proses penyembuhan kelainan ini meninggalkan jaring parut yang luas.

AKNE VULGARISDEFINISI Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Gambaran klinis akne vulgaris sering polimorfi; terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan parut.

PATOGENESISPatogenesis acne vulgaris multifaktorial. Ada empat faktor utama yang bertanggung jawab pada perkembangan lesi akne:1.kenaikan sekresi sebum2.Adanya keratinisasi folikel3.Bakteri4.Peradangan (inflamasi).

Epidemiologi Frekuensi

Mortalitas/Morbiditas

Ras

Jenis Kelamin

Usia

Gejala klinisKeluhan yang sering timbul biasanya lebih karena gangguan estetik atau keindahan.kadang-kadang jerawat menyebabkan rasa gatal atau bahkan rasa sakit.Adanya erupsi kulit pada tempat-tempat predileksi, yakni di muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas, dan lengan bagian atas.Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustula, nodus, atau kista.

DiagnosisDiagnosis pasti menurut Orkins Penyakit pleomorfik dengan campuran dari komedo terbuka (blackheads), komedo tertutup (white heads), papula, pustula, nodul,dan mungkin luka bekas (scar)Sebagian besar menyerang remajaUmumnya paling banyak di muka, juga di punggung dan dada, lebih banyak di tengah-tengah (pusat)

Menurut Andrianto dan Sukardi Diagnosis akne sebagai berikut :Harus dicari faktor penyebab atau pencetusnya termasuk umur penderitaKlinis ditemukan adanya komedo dan lokalisasi yang khas.

Diagnosis BandingErupsi akneiformisAkne venenataAkne rosaseaDermatitis perioral

Penatalaksanaan Penatalaksanaan akne vulgaris meliputi usaha untuk mencegah terjadinya erupsi (preventif) dan usaha untuk menghilangkan jerawat yang terjadi (kuratif).

PencegahanMenghindari terjadinya peningkatan jumlah sebum.Menghindari faktor pemicu terjadinya akneMemberikan informasi yang cukup terhadap penderita

Pengobatan Pengobatan Topikal1. Bahan iritansulfur 4-8%resorsinol 1-5%as. Salisilat 2-5%as. Vitamin A 0,025-0,1%AHA 3-8%2. Antibotik topikaloksi tetrasiklin 1%eritromisin 1%klindamisin fosfat 1%3. Antiperadangan kortikosterid ( hidrokortison 1-2,5%)B. Pengobatan sistemik 1. Antibakteri sistemik tetrasiklin 250mg-1 g/harieritromisin 4x250 mg/haridoksisiklin 50mg/haritrimetoprim 3x100mg/hari2. Obat hormonalestrogen 50 mg/hari selama 21 hariantiandrogen siproteron asetat 2mg/hari3. Vitamin A 50.000 ui- 150.000 ui/hari dan Retinoit 1-2 mg/kgBB sehari 4. Antiinflamasi Nonsteroid

Tindakan khusus Misalnya tindakan pengeluaran sebum oleh alat ekstraktor komedo atau bedah listrik, bedah beku, dan suntikan intralesi.PrognosisUmumnya prognosis penyakit baik.

GAMBAR

HIDRADENITIS SUPURATIVASinonim: apocrinitis, hidradenitis axillarisDefinisi:Kronik, supuratif, sikatriks pada penyakit kelenjar apokrin yang berhubungan dengan axilla, anogenital region dan jarang pada kepala dengan pembentukan scar.EpidemiologiRas: sering pada orang kulit hitamUmur: dari pubertas dewasa muda, climactericSex: laki-laki pada anogenital, wanita pada axillaHerediter: riwayat keluarga dg jerawat nodulocytik dan hidradenitis suppurativaEtiologiTidak diketahui, dari tempat lesi mikroorganisme patogen: S.aureusS.aureus !!! & S.pyogenesE.coli, Proteus mirabilis, P.aeruginosaFaktor PredisposisiObesitas, hiperhidrosis, kebersihan burukDeodoran & menghilangkan/ mencukur rambut (depilator)Recurrent folliculitisGambaran KlinikDemam intermiten dan nyeri/ sakit nyata absesInflamasi nodules dan kemerahan abses sembuh + fistel/ sinus drainage purulen/ seropurulenFibrosis, bridge scars, hypertropic & pembentukan scar keloidal

Hasil : Ditemukan stafilokokus Pemeriksaan spesimen cairan pustul

Diagnosa Banding :Furunkel/ karbunkelLymphadenitisScrofulodermaLymphogranuloma venereumActinomycosis Therapy:Sama seperti multiple abses pada kelenjar keringatSistemik: Prednison/ Prednisolon oral (biasanya dicover dengan antibiotik) Triamcinolon intra lesi O.P: kasus kronik dan residif

Sinonim: akne RosaseaDefinisi:penyakit kulit kronis pada daerah sentral wajah (yang menonjol/cembung)yang ditandai dengan kemerahan padakulit dan telangiektasis disertai episode peradangan yang memunculkan erupsi papul, pustul dan edema.

ROSASEAEtiologi dan PatogenesisMakanan: alkoholPsikisObat: peningkatan bradikinin yang dilepaskan oleh adrenalin pada saat kemerahan kulit flushing menimbulkan dugaan adanya peran berbagai obat, baik sebagai penyebab maupun yang digunakan sabagai terapi rosasea.Infeksi

5. Musim6. imunologis: dari lapisan dermo-epidermal penderita rosasea ditemukan deposit imunoglobulin 7. lainnya: defisiensi vitamin, hormonal

Epidemiologi: diderita pada umur 30-40 tahunan, perempuan>laki-laki. Kulit putih>kulit hitam.

Gejala KlinisPredileksi: sentral wajah, yaitu: hidung, pipi, dagu, kening dan alis. Kadang-kadang meluas ke leher bahkan pergelangan tangan atau kaki. SimetrisGejala khas Eritema dan telangiektasia yang persisten pada setiap episode.Papul, edema, dan pustul yang tidak nyeri. Tidak ada komedo atau jika ada kombinasi dengan akne (komedo, solaris, akne kosmetika).

Perjalanan KlinisStadium I: EritemtelangiektasisStadium II: diselingi episode akut yang menyebabkan timbulnya papul, pustul dan edema, terjadilah eritem persisten dan banyak telangiektasis, papul dan pustul.Stadium III: eritem persisten yag dalam, bayak telangiektasia, papul, pustul, nodus dan edema. Komplikasi rinofima atau peradangan okuler.

Diagnosa BandingAkne vulgaris: usia remaja,kulit seborhoea, klinis komedo, papul, pustul, nodus, kista. Predileksi muka, leher, bahu, dada dan punggung bagian atas, tidak ada telangiektasia.Dermatitis seboroika: terdapat sebore, skuama berminyak dan agak gatal. Predileksi retroaurikular, alis mata sulkus naso labialDermatitis Perioral: pada wanita muda, predileksi sekitar mulut dan dagu, polimorfi tanpa telangiektasia dan keluhan gatal.Lupus Eritematosus: eritema, atrofi pada pipi dan hidung dengan batas tegas dan berbentuk kupu-kupu.

Penatalaksanaan1. Topikal :Tetrasiklin, Klindamisin, eritromisin dalam salap 0,5-2,0%Metronidazol 0,75% gel atau krim 2% efektif untuk lesi papul dan pustulImidasol sendiri atau dengan ketokonazol atau sulfur 2-5%Isotretionit krim 0,2%Antiparasit untuk membunuh D. Folikulorum, misalnya lindane, krotamiton, atau bensoil bensoatKostikosteroid kekuatan rendah (krim hidrokortison 1%) hanya dianjurkan pada stadium rendah.

2. SistemikTetrasiklin, eritromisin, doksisiklin, minosiklin dengan dosis sama dengan dosis akne vulgaris, dosis kemudian diturunkan bila lesi membaikIsotretinoin (13 cis retinoat) 0,5-1,0/kgBB sehari dapat digunakan kecuali bila ada rosasea pada mata. Penggunaan harus diamati secara ketat.Metronidasol 2x500mg/hari efektif baik stadium awal maupun lanjut

3. Lainnya Sunblock dengan SPF 15 atau lebih dianjurkan dipakai penderita untuk menahan sinar UVA dan UVBMasase fasial dahulu dianjurkan dilakukanDiet rokok, alkohol, kopi, pedas untuk mengurangi rangsangan eritemBedah kulit; skalpel atau dermabrasi untuk rinofima dan bedah listrik untuk telangiektasia Komplikasi:Rinofima, inflamsi okular dan rosasea limfedema Prognosis: Rosasea umumnya persisten, berangsur bertambah berat melalui episode akut. Namun adapula yang remisi secara spontan.

MILIARIAGejala Klinis Miliaria KristalinaVesikel 1-2 cm pd badan setelah banyak berkeringatVesikel bergerombol tanpa tanda radangTanpa keluhan, sembuh -> sisik yg halusHistopatologi:gelembung intra/subkornealTerapi tdk diperlukan-> mengindari panas berlebuhan, ventilasi yg baik, pakaian tipis & menyerap keringat

Miliaria KristalinaGejala Klinisa Miliaria RubraLebih berat dr miliaria kristalinaTerdapat badan yg terkena tekanan / gesekanPapul merah/ vesikuler ekstrafolikular yg sangat gatal & pedihPada org yg tdk terbiasa pd daerah tropik

Miliaria RubraPatogenesa blm diketahui, ada 2 pendapat:Primer -> byak keringat, perubahan kualitatif, akibat sumbatan keratin pada muara kelenjar keringat dan perforasi sekunder pada bendungan keringat di epidermisPrimer kadar garam yg tinggi pada kulit -> spongiosis dan sekunder tjd pada muara kelenjar keringatStaphylococcus diduga mempunyai peran

Histopatologigelembung tjd pada stratum spinosum -> menyebabkan peradangan pada kulit & perifer kulit di epidermisTerapi :Pakaian tipis dan menyerap keringatBedak salisil 2% dibubuhi menthol -2%Losio faberi :acid salicylic 1talc venet 10oxyd. Zinc 10amyl. Oryzae 10Spiritus ad 200 ccEfek priritus dpt ditambahkan metholum / camphora pd losio faberi Gejala Klinis Miliaria ProfundaJarang, kecuali daerah tropisSetelah miliaria rubraPapul putih, keras, 1-3 mmBadan & ekstremitasPapul dari pada vesikel krn letak retensi keringat lebih dalamGatal (-), eritema (-)

Gejala klinis Miliaria Profunda Jarang, kecuali daerah tropisSetelah miliaria rubraPapul putih, keras, 1-3 mmBadan & ekstremitasPapul dari pada vesikel krn letak retensi keringat lebih dalamGatal (-), eritema (-)

TERIMA KASIH