gangguan jiwa

32
Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan

description

pembagian gangguan jiwa menurut ppdgj yang telah disempurnakan

Transcript of gangguan jiwa

Page 1: gangguan jiwa

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III

Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ

SMF Psikiatri RSUP Persahabatan

Page 2: gangguan jiwa

Definisi• Psikiatri : Cabang ilmu kedokteran yang

mempelajari mengenai emosi, persepsi, kognisi dan perilaku

• Psikologi : Ilmu yang mempelajari perilaku dalam kehidupan sehari-hari

• Gangguan jiwa adalah suatu sindoma yang secara klinis bermakna dan menimbulkan disfungsi dalam pekerjaan.

• - PPDGJ III, gangguan jiwa adalah pola perilaku atau psikologik yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan gejala, penderitaan (distress) serta hendaya (impairment) dalam fungsi psikososial.

Page 3: gangguan jiwa

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III

• Penggolongan diagnosis gangguan jiwa menurut PPDGJ III berdasarkan pada sistem hierarki penyakit yang tercantum paling atas mempunyai hierarki tertinggi dan mencakup gejala-gejala pada hierarki yang ada dibawahnya. Selain itu penggunaan hierarki mempunyai makna bahwa penyakit yang diatas mempunyai kecenderungan lebih berat dan mengancam jiwa.

• F0-F9

Page 4: gangguan jiwa

F0. Gangguan Mental Organik

• F0.0-9. Gangguan mental organik termasuk gangguan mental simtomatik

• GMO adalah gangguan mental yang berkaitan dengan kondisi medik/penyakit

• Kondisi medik/penyakit tersebut secara langsung atau tidak langsung menyebabkan disfungsi pada otak

• Langsung pada otak• Tidak langsung akibat sekunder penyakit/

gangguan sistemik di luar otak

Page 5: gangguan jiwa

F0

• Gambaran utama :

1. Gangguan fungsi kognitif (gg daya ingat)

2. Gangguan sensorium (gg kesadaran, gg perhatian)

3. Gangguan pada persepsi, isi pikir, suasana perasaan

Page 6: gangguan jiwa

Klasifikasi F0Demensia :• Sindroma akibat penyakit/gg otak yang bersifat

kronik-progresif dan terdapat gangguan fungsi tertinggi (luhur) yang multipel seperti daya ingat, bahasa, daya nilai, dll

• Ditanai dengan penurunan fungsi kognitif dan adanya gangguan dalam fungsi eksekutif (fungsi harian/ADL)

• Tidak terdapat gangguan kesadaran • Demensia Alzheimer (F00), Demensia Vaskular

(F01)

Page 7: gangguan jiwa

Klasifikasi F0 (2)

Demensia Alzheimer :• Onset bertahap dengan kemunduran lambat • Onset : early onset bila dibawah 65 tahun• Late onset bila diatas 65 tahun• Etiologi : genetik, neurotransmiter asetilkolin

dan norepinefrin, regulasi yang abnormal dari metabolisme membran sel phospolipid dll.

Demensia Vaskular :• Onset mendadak atau kemunduran bertahap• Gangguan Neurologis fokal

Page 8: gangguan jiwa

F0(3)Delirium• Gangguan kesadaran dan perhatian : kesadaran

berkabut-koma, 3P terganggu• Gangguan kognitif secara umum : distorsi

persepsi (ilusi, halusinasi (visual)), disorientasi, hendaya daya ingat segera dan pendek

• Gangguan psikomotor : hipo/hiperaktivitas• Gangguan siklus tidur-bangun : insomnia, gejala

memburuk di malam hari• Gangguan emosional : depresi, anxietas/takut,

mudah marah, apatis, kehilangan akal Onset cepat, hilang timbul sepanjang hari kurang

dari 6 bulan

Page 9: gangguan jiwa

F0(4)Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik• Adanya penyakit fisik/medik, kerusakan atau

disfungsi otak yang berhubungan dengan satu sindroma mental yang tercantum

• Adanya hubungan waktu (bbrp minggu atau bulan) antara perkembangan penyakit dgn sindroma mental

• Gangguan mental sembuh setelah gangguan fisik hilang

• Tidak ada bukti penyebab lain

Page 10: gangguan jiwa

F0(5)

Jenis-jenisnya :

1. Halusinosis organik

2. Gangguan katatonik organik

3. Gg waham organik

4. Gg afektif organik

5. Gg cemas organik

6. Gg kepribadian organik

Page 11: gangguan jiwa

F1. Gangguan mental dan perilaku akibat pengunaan zat

• Gangguan mental yang diakibatkan oleh karena penggunaan satu atau lebih zat psikoaktif

Intoksikasi akut menggunakan zat sehingga menimbulkan perubahan kesadaran

Penggunaan yang merugikan Sindroma ketergantunganPutus zatGangguan psikotk, amnestik, anxietas,

kepribadian karena zat

Page 12: gangguan jiwa

F2. Skizofrenia, Gangguan Skizotipal, dan gangguan waham

Skizofrenia

• Ditandai dengan penyimpangan dari pikiran dan persepsi, afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul

• Kesadaran jernih

• Kemampuan intelektual biasanya terpelihara

Page 13: gangguan jiwa

Pedoman diagnosis SkizofreniaHarus ada sedikitnya satu gejala yang jelas :• Tought echo, tought insertion/ithdrawal, broadcasting• Delusion of control, influence, passivity, perception• Halusinasi auditorik• Waham2 menetap jenis lainnya yang tidak wajar dan

mustahilAtau Sedikitnya 2 gejala secara jelas :• Halusinasi pancaindera mana saja yang menetap,

disertai waham yang mengambang• Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan

inkoherensi, neologisme• Perilaku katatonik, gaduh gelisah, posturing,

negativisme, mutisme, stupor• Gejala-gejala negatif apatis, bicara< , menarik diri, dll

Page 14: gangguan jiwa

• Telah berlangsung > 1 bulan Jenis-jenis :1. Skizofrenia paranoid halusinasi, waham2. Skizofrenia katatonik perilaku katatonik,

negativisme, fleksibilitas cerea3. Skizofrenia hebefrenik disorganisasi4. Skizofrenia tak terinci tdk penuhi 5. Depresi pasca skizofrenia depresi setelah 1

tahun skizofrenia6. Skizofenia residual gejala negatif setelah 1

tahun skizofrenia7. Skizofrenia simpleks gejala negatif

Page 15: gangguan jiwa

F2• Gangguan Skizotipal (F21) eksentrik, mistik• Gangguan waham menetap (F22) waham yang

menonjol, sistematik, khas pribadi, waktu > 3 bulan. Tidak ada halusinasi.

• Gangguan psikotik akut dan sementara (F23) polimorik akut, lir skizofrenia, psikotik akut lainnya,< 1 bulan

• Gangguan waham terinduksi (F24) dua atau lebih orang punya sistem waham yang sama, punya hubungan dekat, satu orang menginduksi yang lain

• Gangguan skizoafektif (F25) gejala skizofrenia dan afektif menonjol bersama dan timbul bersama tipe manik, tipe depresi

Page 16: gangguan jiwa

F3. Gangguan suasana perasaan

• Perubahan suasana perasaan (mood) kearah depresi atau kearah elasi (meningkat)

• F30. Episode manik mood yang meningkat, perilaku meningkat :

hipomanik F30.0Mania tanpa gejala psikotik F30.1Mania dengan gejala psikotik F30.2

Page 17: gangguan jiwa

F3(2)• F31. Gangguan afektif bipolar : terdapat episode

mania-depresi yang berulang (sekurangnya 2 episode).

• Khas : terjadi penyembuhan sempurna antar episode

• Episode manik : 2 minggu-5 bulan• Episode depresi : rata-rata 6 bulan• F31.1.Bipolar kini manik tanpa ciri psikotik• F31.2.Bipolar kini manik dengan ciri psiotik• F31.4.Bipolar kini depresi berat tanpa ciri psikotik• F31.5.Bipolar kini depresi berat dengan ciri psikotik• F31.6.Bipolar episode kini campuran

Page 18: gangguan jiwa

F3(3)• F32. Episode DepresiGejala utama :- Afek depresi- Kehilangan minat dan kegembiraan- Berkurangnya energiGejala lainnya :- konsentrasi dan perhatian berkurang- harga diri dan kepercayaan diri berkurang- Ide rasa bersalah dan tidak berguna- Pandangan masa depan suram dan pesimis- Tidur terganggu- Nafsu makan terganggu Waktu sekurangnya 2 minggu

Page 19: gangguan jiwa

F3(4)

• F32.0. Episode depresi ringan (2 utama, 2 tambahan)

• F32.1. Episode depresi sedang (2 utama, 3-4 tambahan)

• F32.2. Episode depresi berat tanpa gejala psikotik (3 utama, 4 tambahan)

• F32.3. Episode depresi berat dengan gejala psikotik (disertai adanya waham atau halusinasi)

• F33.Gg depresi berulang• F34. Gg mood menetap : siklotimia, distimia

Page 20: gangguan jiwa

F4. Gangguan Neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan terkait stres

F40. Gg anxietas fobik : dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang sebenarnya tidak membahayakan, dihindari dan bila dihadapi dengan kecemasan hebat

F40.0. Agorafobia : takut tempat terbuka

F40.1. Fobia sosial : situasi sosial tertentu

F40.2. Fobia khas

Page 21: gangguan jiwa

F4(1)• F41.0. Gangguan panik :- Serangan anxietas berat berulang dalam satu bulan- Timbul tiba-tiba- Berlangsung sebentar (5-15 menit)• F41.1. Gangguan cemas menyeluruh :- Gejala anxietas primer yang berlangsung hampir

setiap hari dalam waktu beberapa minggu-bulan- Mengenai kehidupan sehari-hari,- Bersifat free floating- Gejala berupa : kecemasan, ketegangan motorik,

overaktivitas otonom• F41.2. Gangguan campuran anx-dep : anxietas dan

depresi tidak berat

Page 22: gangguan jiwa

F4(2)

• F42. gangguan obsesif kompulsif :- Gejala obsesif atau kompulsif ditemukan hampir

setiap hari selama 2 minggu berturut-turutGejala obsesif : - pikiran disadari berasal dari diri sendiri,- terkadang tidak berhasil dilawan, - bila dilakukan hanya menimbulkan perasaan

lega- Pikiran tersebut berulang-ulang dan tidak

menyenangkan

Page 23: gangguan jiwa

F4(3)

• F43. Reaksi terhadap stres berat dan gg penyesuaian

• F43.0. Reaksi stres akut : - Reaksi terhadap trauma/stresor bersifat

katastropik, biasanya setelah beberapa menit atau segera, menghilang dalam beberapa hari (3 hari)

- Gejala yang timbul : terpaku (daze), dapat disertai gejala cemas,depresi, marah, menarik diri dll

Page 24: gangguan jiwa

F4(4)

• F43.1. Gangg stres pasca trauma- Dalam kurun waktu 6 bulan setelah

kejadian traumatik- Gejala flashback, re-experience,

avoidanceF43.2. Gangguan penyesuaian- Reaksi terhadap stres dalam kehidupan

sehari-hari. Hal ini tergantung dari berat ringan stres, kepribadian seseorang

Page 25: gangguan jiwa

F4(5)• F44. Gangguan disosiatif (konversi)- Gejala utama adalah kehilangan sebagian atau

seluruh integrasi normal antara ingatan masa lalu, identitas, kontrol terhadap gerakan tubuh

- Ada bukti penyebab psikologis yang bersifat stresful

- Amnesia disosiatif (daya ingat) (F44.0), fugue dis (perjalanan)(F44.1), stupor dis (hilang respon terhadap rangsangan) (F44.2), trans dis /kesurupan (hilangnya kesadaran identitas)(F44.3)

Page 26: gangguan jiwa

F4(6)• F45. Gangguan somatoform- Keluhan gejala-gejala fisik yang berulang-ulang, disertai

dengan permintaan pemeriksaan medik tidak ditemukan kelainan

- Menyangkal adanya konflik- Tidak mau mendengarkan penjelasan dokterF45.0. Gg Somatisasi : banyak keluhan fisik 2 tahunF45.1. Gg somatoform tak terinci : keluhan> tapi tidak

penuhi somatisasiF45.2. Gg hipokondrik : keyakinan menetap adanya

penyakit fisik yang seriusF45.3. Disfungsi otonomik : keluhan otonomik berulangF45.4. Nyeri somatoform menetap : gejala nyeri dominan

dan menetap

Page 27: gangguan jiwa

F5. Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik

• F5.0. Gangguan makan• F5.1. Gangguan tidur non organik• F5.2. Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh

gangguan atau penyakit organik• F5.3. Gangguan jiwa dan perilaku yang berhubungan

dengan masa nifas YTK• F5.4. Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan

dengan gangguan atau penyakit YDK• F5.5. Penyalahgunaan zat yang tidak menyebaban

ketergantungan• F5.9. Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan

gangguan fisiologis dan faktor fisik

Page 28: gangguan jiwa

F6. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa

• F6.0. Gangguan kepribadian khas• F6.1. Gangguan kepribadian campuran dan lainnya• F6.2. Perubahan kepribadian yang berlangsung lama

yang tidak diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit• F6.3. Gangguan kebiasaan dan impuls (judi,trikotilo)• F6.4. Gangguan identitas jenis kelamin

(transeksualisme, transvetisme peran ganda)• F6.5. Gangguan preferensi seksual (fetisme, pedofil)• F6.6. Gangguan psikologis dan perilaku yang

berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual

Page 29: gangguan jiwa

F7. Retardasi Mental

Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, ditandai oleh hendaya ketrampilan selama masa perkembangan mempengaruhi kecerdasan secara menyeluruh IQ

• F7.0. Retardasi mental ringan (IQ 50-69)• F7.1. Retardasi mental sedang ( 35-49)• F7.2. Retardasi mental berat (20-34)• F7.3. Retardasi mental sangat berat (<20)

Page 30: gangguan jiwa

F8. Gangguan perkembangan psikologis

• F8.0. Gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa

• F8.1. Gangguan perkembangan belajar khas• F8.2. Gangguan perkembangan motorik khas• F8.3. Gangguan perkembangan khas campuran• F8.4. Gangguan perkembangan pervasif• F8.8. Gangguan perkembangan psikologis

lainnya• F8.9. Gangguan perkembangan psikologis YTT

Page 31: gangguan jiwa

F9. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja

• F9.0. Gangguan hiperkinetik• F9.1. Gangguan tingkah laku• F9.2. Gangguan campuran tingkah laku dan emosi• F9.3. Gangguan emosional dengan onset khas pada

masa kanak• F9.4. Gangguan fungsi sosial dengan onset khas pada

masa kanak dan remaja• F9.5. Gangguan Tic• F9.8. Gangguan perilaku dan emosional lainnya

dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja (contoh : pica pada bayi dan kanak)

Page 32: gangguan jiwa