Gambaran umum perekomomian indonesia

12
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA BANGSA BANTEN Gilang Jupriono 5V 11140081 PEREKONOMIAN INDONESIA GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONSIA

Transcript of Gambaran umum perekomomian indonesia

Page 1: Gambaran umum perekomomian indonesia

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMIBINA BANGSA BANTEN

Gilang Jupriono5V

11140081

PEREKONOMIAN INDONESIAGAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONSIA

data
Page 2: Gambaran umum perekomomian indonesia

GAMBARAN UMUM

Berdasarkan pendekatan kronologis history, di golongkan menjadi:1. Masa Kolonial2. Masa kemerdekaan

a. masa ekonomi riberalb. masa ekonomi terpimpin / ORLAc. masa ekonomi pancasila / ORBA

3. Masa pembangunan ekonomi

Page 3: Gambaran umum perekomomian indonesia

MASA KOLONIALKarakteristik

Ciri perekonomian kolonial Pada jaman Kolonial belanda, ekonomi Indonesia diwarnai oleh suatu

strategiyang melahirkan dualisme dalam kegiatan ekonoi, yaitu dualisme antara sektor ekspor (enclave) dan sektor tradisonal (hinterland). Sektor ekspor diwakili dengann kehadiran perkebunan-perkebunan di daerah pedesaan (Suroso, 1994).

Pendirian perkebunan di daerah pedesaan semata-mata karena pertimbangan lokasi yang menguntungkan (tanah subur, iklim cocok) dan bukan untuk menciptakan lapangan kerja baru untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Konsep Dualisme Sejak jaman penjajahan sampai saat ini perekonomian Indonesia masih juga menunjukkan ciri-ciri adanya dualisme, baik dualisme yang bersifat teknologis, maupun yang bersifat ekonomis, sosial dan kultural. Boeke memberikan definisi masyarakat dualistis (Anne Booth, 1990)

Page 4: Gambaran umum perekomomian indonesia

LANJUTANKarakteristik Ekonomi Kolonial

Kedudukan dan Fungsi Hindia Belanda Sistem pemerintahan Kolonial (Hindia Belanda) menciptakan sistem ekonomi kolonial yang diarahkan untuk memenuhi kepentingan negeri Belanda. Maka Hindia belanjda sebagai negeri jajahan dijadikan sebagai :

1. Daerah penghasil bahan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan industry negeri Belanda.

2. Daerah pemasaran bagi hasil industri dari negeri Belanda. 3. Daerah penghasil devisa bagi kepentingan negeri Belanda.

Page 5: Gambaran umum perekomomian indonesia

MASA KEMERDEKAANMasa Demokrasi Liberal (1945 – 1959)

Masalah yang dihadapi tahun 1945 – 1950 Rusaknya prasarana-prasarana ekonomi akibat perang Blokade laut oleh Belanda sejak Nopember 1946 sehingga kegiatan

ekonomi ekspor-impor terhenti. Agresi Belanda I tahun 1947 dan Agresi belanda II tahun 1948. Dimasyarakat masih beredar mata uang rupiah Jepang sebanyak 4 miliar

rupiah (nilainya rendah sekali). Pemerintah RI mengeluarkan mata uang “ORI” pada bulan Oktober 1946 dan rupiah Jepang diganti/ ditarik dengan nilai tukar Rp 100 (Jepang) = Rp 1 (ORI).

Pengeluaran yang besar untuk keperluan tentara, menghadapi Agresi Belanda dan perang gerilya. (Suroso, 1994).

Page 6: Gambaran umum perekomomian indonesia

LANJUTAN

Masalah yang dihadapi Tahun 1951 – 1959 Silih bergantinya kabinet karena pergolakan politik dalam negeri. Defisit APBN yang terus meningkat yang ditutup dengan mencetak uang baru. Tingkat produksi yang merosot sampai 60% (1952), 80% (1953) dibandingkan produksi

tahun 1938. Jumlah uang beredar meningkat dari Rp 18,9 miliar (1957) menjadi Rp 29,9 miliar (1958)

sehingga inflasi mencapai 50%. Ketegangan dengan Belanda akibat masalah Irian Barat menyebabkan pengambilalihan

perusahaan[erusahaan asing (Barat)

Page 7: Gambaran umum perekomomian indonesia

MASA EKONOMI TERPIMPIN ( 1959 – 1966 )

Masalah yang dihadapi Selama Orde Lama telah terjadi berbagai penyimpangan, dimana

ekonomi terpimpin yang mula-mula disambut baik oleh bung Hatta, ternyata berubah menjadi ekonomi komando yang statistik (serba negara). Selama periode 1959 – 1966 ini perekonomian cepat memburuk dan inflasi merajalela karena politik dijadikan panglima dan pembangunannnn ekonoi disubordinasikan pada pembangunan politik. (Mubyarto, 1990).

Ada hubungan yang erat antara jumlah uang yang beredar dan tingkat harga

Tahun 1960-an cadangan devisa yang sangat rendah mengakibatkan timbulnya kekurangan bahan mentah dan suku cadang yang masih harus diimpor dan diperkirakan dalam tahun 1966 sektor industri hanya bekerja 30% dari kapasitas yang ada (Peter McCawley dalam Anne booth dan Peter McCawley, ed., 1990)

Page 8: Gambaran umum perekomomian indonesia

LANJUTAN

Rencana dan Kebijaksanaan Ekonomi Rencana : pembangunan nasional semesta berencana (PNSB) 1961-1969. Rencana

pembangunan ini disusun berlandasarkann “Manfesto Politik 1960” untuk meningkatkan kemakmuran rakyat dengan azas ekonomi terpimpin.

Faktor yang menghambat/ kelemahannya antara lain : Rencana ini tidak mengikuti kaidah-kaidah ekonomi yang lazim. Defisit anggaran yang terus meningkat yang mengakibatkan hyper inflasi.

Kondisi ekonomi dan politik saat itu: dari dunia luar (Barat) Indonesia sudah terkucilkan karena sikpanya yang konfrontatif

Page 9: Gambaran umum perekomomian indonesia

MASA EKONOMI PANCASILA/ ORDER BARU (1966 – 1998)

MASA STABILISASI DAN REHABILITASI (1966 – 1968) Masalah yang dihadapi

Menanggapi masalah ekonomi yang kin dengan tajam disoroti oleh MPRS, maka Prof. Dr. Widjojo Nitisastro dalam percakapan dengan wartawan Kompas menyatakan, bahwa sumber pokok kemerosotan ekonomi ialah penyelewenangan pelaksanaan UUD 1945. sebagai misal pasal 33 yang selama beberapa tahun ini dengan sengaja atau tidak telah didesak oleh landasan-landasan ideal yang lain. Demikian pula realisasi Pancasila dalam bidang ekonomi sering dilupakan. Misalnya sila Kedaulatan Rakyat tercermin dalam pasal 23 yang mengatur anggaran belanja negara (Kompas, 29 Juni 1966, Penyunting Redaksi Ekonomi Harian Kompas, 1982).

Periode ini dikenal sebagai periode stabilisasi dan rehabilitasi sesuai dengan masalah pokok yang dihadapi, yaitu :

1. Meingkatnya inflasi yang mencapai 650% pada tahun 19652. Turunnya produksi nasional di semua sektor 3. Adanya dualisme pengawas dan pembinaan perbankan. Dualisme ini muncul dari struktur organisasi perbankan yang meletakkan Deputy Menteri bank Sentral dan Deputy Menteri Urusan Penertiban bank dan Modal Swasta berada di bawah Menteri Keuangan. (Suroso, 1994).

Page 10: Gambaran umum perekomomian indonesia

LANJUTAN

Kebijakan Ekonomi :1. Memerangi Inflasi2. Mencukupi stok bahan pangan (beras)3. Rehabilitasi prasarana ekonomi4. Meningkatkan eksport5. Menyediakan atau menciptakan kesempatan kerja UU PMA (outward looking)1966-1968 Masa Stabilisasi dan Rehabilitasi EkonomiProgram Ekonomi Jangka Pendek yaitu :1. Tahap Penyelamatan (Juli – Desb 1966)2. Tahap Rehabilitasi ( Jan - Juli 1967)3. Tahap Konsolidasi (Juli - Desb 1967)4. Tahap Stabilisasi (Jan – Juli 1968)

Page 11: Gambaran umum perekomomian indonesia

Program Pembangunan dimulai tahun 1969/ 1970 (jangka panjang)

PELITA

PELITA I 69 / 70 = 73 / 74Titik berat pada sektor pertanian dan industri yang menunjang sektor pertanian. PLITA II 74/75 – 78/79Titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri pengolah bahan mentah menjadi bahan bakuPELITA III 79/80 – 83/84Titik berat sektor pertanian (swasembada beras) dengan meningkatkan industri pengolah bahan baku menjadi barang jadi.

PELITA IV 84/85 – 88/89Titik berat pertanian (melanjutkan swasembada pangan) dengan meningkatkan industri penghasil mesin-mesin. PELITA V 89/90 – 93/94Sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dengan meningkatkan sektor industri penghasil komoditi ekspor, pengolah hasil pertanian, penghasil mesin-mesin dan industri yang banyakk menyerap tenaga kerja.

Page 12: Gambaran umum perekomomian indonesia

TERIMA KASIH