GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota...

96
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 9 Pemerintah Kota Mataram BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu (Tahun 2014) dan permasalahan pembangunan daerah. 2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Gambaran Umum Kondisi Daerah menjelaskan tentang kondisi daerah mencakup Aspek Geografi dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan, dan Aspek Daya Saing dengan indikator makro, sebagai berikut: INDIKATOR MAKRO ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI ASPEK KESEJAHTERAAN MASAYARAKAT ASPEK PELAYANAN UMUM ASPEK DAYA SAING Karakteristik Lokasi dan Wilayah Potensi Pengembangan Wilayah Wilayah Rawan Bencana Demografi Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Fokus Kesejahteraan Sosial Fokus Seni Budaya dan Olahraga Fokus Layanan Urusan Wajib Fokus Layanan Urusan Pilihan Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Fokus Iklim Berinvestasi Fokus Sumber Daya Manusia

Transcript of GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota...

Page 1: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 9

Pemerintah Kota Mataram

BAB 2

EVALUASI PELAKSANAAN RKPD

TAHUN LALU

Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu (Tahun 2014) dan permasalahan pembangunan daerah.

2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Gambaran Umum Kondisi Daerah menjelaskan tentang kondisi daerah

mencakup Aspek Geografi dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek

Pelayanan, dan Aspek Daya Saing dengan indikator makro, sebagai berikut:

INDIKATOR MAKRO

ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

ASPEK KESEJAHTERAAN

MASAYARAKAT

ASPEK PELAYANAN UMUM

ASPEK DAYA SAING

Karakteristik Lokasi dan Wilayah Potensi Pengembangan Wilayah Wilayah Rawan Bencana Demografi

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Fokus Kesejahteraan Sosial Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Fokus Layanan Urusan Wajib Fokus Layanan Urusan Pilihan

Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Fokus Iklim Berinvestasi Fokus Sumber Daya Manusia

Page 2: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 10

Pemerintah Kota Mataram

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

a. Luas dan Wilayah Administrasi

Kota Mataram adalah salah satu dari 10 (sepuluh) bagian wilayah

kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan terletak di Pulau Lombok,

dengan luas wilayah 61,30 Km2 (6.130 Ha). Luas wilayah Kota Mataram 0,30

persen dari luas Provinsi Nusa Tenggara Barat (20.153,15 Km2), menjadikan Kota

Mataram sebagai kota terkecil dari kabupaten/kota yang ada. Adapun luas

wilayah Kota Mataram dirinci menurut kecamatan dan kelurahan dapat dilihat

pada berikut

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Mataram menurut Kecamatan dan Kelurahan

No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)

1. Kecamatan Ampenan

Ampenan Selatan

83,92

Ampenan

Tengah 59,00

Ampenan Utara 249,36

Banjar 41,37

Bintaro 81,77

Dayan Peken 53,87

Kebon Sari 57,52

Pejarakan Karya 73,94

Pajeruk 84,54

Taman Sari 160,71

Luas Kecamatan Ampenan 945,29

No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)

2. Kecamatan Cakranegara

Cakranegara Barat

51,34

Cilinaya 128,94

Sapta Marga 85,72

Cakra Timur 67,03

Mayura 101,97

Cakra Selatan 73,24

Cakra Selatan Baru

55,76

Cakra Utara 129,43

Karang Taliwang 61,59

Sayangsayang 212,00

Luas Kecamatan Cakranegara 967,02

5.31%

13.33%

8.86%

6.93%

10.54% 7.57% 5.77%

13.38%

6.37%

21.92%

Kecamatan Cakranegara Cakranegara Barat

Cilinaya

Sapta Marga

Cakra Timur

Mayura

Cakra Selatan

Cakra Selatan Baru

Cakra Utara

Karang Taliwang

Sayangsayang

8.87%

6.24%

26.36%

4.37% 8.64%

5.69%

6.08% 7.82%

8.94%

16.99%

Kecamatan Ampenan Ampenan Selatan

Ampenan Tengah

Ampenan Utara

Banjar

Bintaro

Dayan Peken

Kebon Sari

Pejarakan Karya

Pajeruk

Taman Sari

Page 3: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 11

Pemerintah Kota Mataram

No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)

3. Kecamatan Mataram

Pejanggik 103,49

Mataram Timur 123,51

Pagesangan 195,60

Pagesangan

Barat 75,28

Pagesangan

Timur 110,12

Pagutan Barat 103,58

Pagutan 186,39

Pagutan Timur 91,03

Punia 87,53

Luas Kecamatan Mataram 1.076,53

No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)

4. Kecamatan Sandubaya

Selagalas 299,00

Bertais 103,50

Mandalika 100,48

Babakan 109,56

Turida 197,44

Dasan Cermen 158,07

Abian Tubuh Baru

63,95

Luas Kecamatan Sandubaya 1.032,00

No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)

5. Kecamatan

Sekarbela

Kekalik Jaya 135,18

Tanjung Karang Permai

67,81

Tanjung Karang 257,01

Karang Pule 106,75

Jempong Baru 465,25

Luas Kecamatan Sekarbela 964,19

9.61%

11.47%

18.17%

6.99% 10.23%

9.62%

17.31%

8.46%

8.13%

Kecamatan Mataram

Pejanggik

Mataram Timur

Pagesangan

Pagesangan Barat

Pagesangan Timur

Pagutan Barat

Pagutan

Pagutan Timur

Punia

28.97%

10.03%

9.74% 10.62%

19.13%

15.32% 6.20%

Kecamatan Sandubaya

Selagalas

Bertais

Mandalika

Babakan

Turida

Dasan Cermen

Abian Tubuh Baru

13.10%

6.57%

24.90%

10.34%

45.08%

Kecamatan Sekarbela

Kekalik Jaya

Tanjung Karang

Permai

Tanjung Karang

Karang Pule

Jempong Baru

Page 4: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 12

Pemerintah Kota Mataram

No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha)

6. Kecamatan

Selaparang

Rembiga 315,00

Karang Baru 237,00

Monjok Timur 36,88

Monjok 134,70

Monjok Barat 50,42

Mataram Barat 68,64

Gomong 38,84

Dasan Agung 79,25

Dasan Agung Baru

115,75

Luas Kecamatan Selaparang 1.076,48

Luas Kota Mataram 6.130,03

Secara administrasi Kota Mataram terbagi dalam 6 wilayah Kecamatan, 50

Kelurahan dan 321 lingkungan. Kecamatan Cakranegara memiliki jumlah wilayah

kelurahan dan lingkungan terbanyak yaitu 10 Kelurahan dan 72 lingkungan

sedangkan Kecamatan Sekarbela memiliki jumlah wilayah kelurahan dan

lingkungan terkecil yaitu 5 Kelurahan dan 34 lingkungan, sebagaimana tabel dan

berikut :

Tabel 2.2 Jumlah Kelurahan dan Lingkungan Menurut Kecamatan

serta Luas Wilayah di Kota Mataram Tahun 2014

Kecamatan Jumlah

Kelurahan Jumlah

Lingkungan Luas Wilayah

(Km2) Persentase

(%)

Ampenan 10 55 9,46 15,43

Sekarbela 5 34 10,32 16,84

Mataram 9 55 10,76 17,55

Selaparang 9 61 10,77 17,57

Cakranegara 10 72 9,67 15,77

Sandubaya 7 44 10,32 16,84

Jumlah 50 321 61,30 100,00

Sumber: BPS Kota Mataram

29.26%

22.02%

3.43% 12.51% 4.68%

6.38%

3.61%

7.36%

10.75%

Kecamatan Selaparang Rembiga

Karang Baru

Monjok Timur

Monjok

Monjok Barat

Mataram Barat

Gomong

Dasan Agung

Dasan Agung Baru

Ampenan

15.43%

Sekarbela

16.84% Mataram

17.55%

Selaparang

17.57%

Cakranegara

15,77%

Sandubaya

16.84%

KOTA MATARAM

Page 5: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 13

Pemerintah Kota Mataram

Kota Mataram

b. Letak dan Batas Wilayah

Secara astronomis Kota Mataram terletak pada posisi antara 08o33’ dan

08o38’ Lintang Selatan dan antara 116o04’ dan 116o10’ Bujur Timur, dengan

panjang garis pantai 9 km dengan batas wilayah yaitu:

Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan

Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat

Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten

Lombok Barat

Bagian Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat

Bagian Barat : Selat Lombok

Gambar 2.1. Letak Geografis Kota Mataram di Provinsi NTB

c. Topografi

Bentuk topografi wilayah Kota Mataram bervariasi dari datar sampai agak

curam dengan klasifikasi sebagai berikut:

Lereng 0–2%, bentuk wilayah datar, seluas 4.652,057 Ha (75,9 %).

Lereng 2–8%, bentuk wilayah agak landai, seluas 1.299,147 Ha (21,20%).

Lereng 8-15%,bentuk wilayah bergelombang, seluas 174,283 Ha (2,84 %).

Lereng 15-25%, bentuk wilayah curam, seluas 4,568 Ha (0,07%).

Kondisi tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota

Mataram adalah hamparan datar.

Ketinggian tanah bervariasi yaitu Kecamatan Cakranegara mencapai 25 meter,

Kecamatan Mataram 15 meter dan Kecamatan Ampenan 5 meter dari

permukaan laut termasuk daerah pantai.

d. Geologi dan Jenis Tanah

Satuan batuan yang tersingkap di Kota Mataram terdiri dari batuan gunung

api, batuan sedimen, serta batuan terobosan yang umurnya berkisar dari jaman

tersier sampai kuarter. Formasi bantuan yang terbentuk adalah Formasi

Page 6: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 14

Pemerintah Kota Mataram

Kalipalung (TQp) yang mempunyai anggota Selayar (TQs), Formasi Kalibalak

(TQb), dan Formasi Lekopiko (Qvl) dengan jenis batuan sebagai berikut:

Formasi Kalipalung : Breksi gampingan dan lava.

Anggota Selayar : Batu pasir tuffan dan batu lempung tuffan dengan

sisipan tipis karbon.

Formasi Kalibabak : Breksi dan lava.

Formasi Lekopiko : Tuff berbatu apung, breksi lahar, dan lava.

Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut, dan

pecahan koral tersebar hampir di seluruh Kota Mataram, khususnya di daerah

muara sungai. Kota termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat,

yang merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda

sebelah barat. Busur tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan

melengkung mengitari Laut Banda. Kota Mataram sendiri tidak memiliki daerah

pegunungan dengan timbulan kasar.

e. Hidrologi

Kota Mataram memiliki potensi air tanah (aquifer) yang cukup besar. Hal ini

dapat dilihat di beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan

Rembiga (Kecamatan Selaparang), Kelurahan Sayangsayang (Kecamatan

Cakranegara), dan Kecamatan Mataram memiliki kedalaman akuifer 5-7 m.

Sedangkan Kelurahan Monjok dan Kelurahan Dasan Agung bagian utara

(Kecamatan Selaparang) memiliki kedalaman air tanah hingga 15 m. Di samping

potensi akuifer, Kota Mataram masih dapat mensuplai kebutuhan air bersih yang

berasal dari mata air Sarasuta, Ranget, dan Saraswata di Kecamatan Narmada

(Kabupaten Lombok barat).

Titik-titik mata air tersebar di Kelurahan Pejeruk, Karang Baru,

Sayangsayang, Cakranegara Utara, Dasan Cermen, Babakan, Mandalika, dan

Pagesangan Tengah. Kota Mataram dialiri empat sungai besar yang berfungsi

sebagai drainase alam, yaitu Sungai Jangkok (86 km dengan luas 1.712,12 Ha),

Sungai Ancar (21 km dengan luas 858,47 Ha), Sungai Brenyok (42 km dengan

luas 2.277,55 Ha), dan Sungai Midang (26 km dengan luas 562,47 Ha). Hulu

sungai-sungai tersebut berada di sekitar lereng Gunung Rinjani dan bermuara di

Selat Lombok.

f. Klimatologi

Menurut Stasiun Klimatologi I Mataram, suhu udara rata-rata di Mataram

berkisar antara 21,03°C sampai dengan 26,62°C. Untuk kelembaban udara rata-

rata bervariasi, dari 77% sampai dengan 87%. Curah hujan tertinggi tercatat

pada bulan Januari sebesar 424 mm dan hari hujan terbanyak tercatat pada

bulan Januari sebesar 29 hari.

Page 7: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 15

Pemerintah Kota Mataram

g. Penggunaan lahan

Pola guna lahan di Kota Mataram dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

cenderung berkembang secara linier, konsentrik, dan parsial. Perkembangan pola

linear terjadi karena tata guna lahan mengikuti pola jaringan jalan yang ada,

seperti pada koridor utama Kota Mataram di Jalan Yos Sudarso – Jalan Langko –

Jalan Pejanggik – Jalan Selaparang – Jalan Sandubaya (Ampenan-Mataram-

Cakranegara). Perkembangan guna lahan secara konsentrik ditunjang pola

jaringan jalan yang berbentuk grid (mengelompok) seperti yang tersebar di

Kawasan Cakranegara dan sekitarnya.

Sedangkan pola guna lahan yang berkembang secara parsial terjadi di

Kelurahan Rembiga, Sayangsayang di bagian utara, Kelurahan Jempong Baru,

Pagutan, dan pusat permukiman di Kawasan Bertais. Pada pola linier,

konsentrik, dan parsial tersebut terjadi penyatuan-penyatuan guna lahan,

sehingga terbentuklah kawasan terbangun yang telah berkembang seperti saat

ini. Perubahan penggunaan lahan menjadi kawasan terbangun terjadi pada lahan

non-terbangun dengan perubahan yang bersifat fungsional, seperti kawasan

permukiman berubah menjadi kawasan pusat perdagangan dan jasa.

Neraca penggunaan tanah Kota Mataram pada tahun 2013 menunjukkan

komposisi yang berimbang antara penggunaan tanah terbangun sebesar 3.176,25

Ha (51,82%) dan non terbangun seluas 2.953,25 Ha (48,18%) dari total luas

wilayah Kota Mataram seluas 6.130 Ha. Penggunaan lahan di Kota Mataram

sampai 2012 didominasi oleh kawasan perumahan (39,17%) dan tanah pertanian

(45,08%). Dalam perkembangannya konversi lahan sebagian besar untuk fungsi

perumahan, perkantoran, pendidikan serta untuk pertokoan. Hal ini tentunya

terjadi dengan semakin pesatnya dinamika perkembangan dan pertumbuhan

Kota yang berimplikasi pada penyesuaian terhadap kebutuhan lahan untuk

pengembangannya, sebagaimana Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3

Penggunaan Lahan Menurut Kesesuaian dengan RUTR (Ha) di Kota Mataram Tahun 2011-2013

No Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha)

2011 2012 2013

1 Perumahan 2.338,56 2.352,18 2.401,12

2 Lapangan Olahraga 46,10 46,10 46,10

3 Kuburan 51,64 51,64 51,64

4 Perkantoran 115,36 115,45 115,45

5 Pendidikan 146,50 151,82 151,82

6 Kesehatan 20,95 23,37 23,37

7 Ibadah 63,33 63,33 63,33

8 Pasar / Terminal 67,35 68,35 68,35

9 Pertokoan / SPBU 97,80 101,98 102,78

10 Warung / Rumah Makan 0,40 1,32 1,56

Page 8: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 16

Pemerintah Kota Mataram

No Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha)

2011 2012 2013

11 Hotel 18,91 18,91 18,91

12 Pergudangan 50,60 50,60 50,01

13 Industri dan Jasa 51,75 51,75 51,24

14 Taman Kota 6,07 6,07 6,07

15 Tanah Diperuntukan 125,32 125,82 129,88

16 Tanah Pertanian 2,847,47 2,819,42 2,763,49

17 Tanah Tidak Diusahakan 81,88 81,89 81,89

Kota Mataram 6.130,00 6.130,00 6.130,00

Sumber: Mataram Dalam Angka, 2014

Sedangkan menurut data yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Nasional Provinsi NTB tahun 2014, lahan di Kota Mataram digunakan

untuk wilayah Permukiman (3.263,93 ha), Industri (843,53 ha), Persawahan

(1.881,56 ha), Perairan Darat (94,43 ha), dan Tanah terbuka (46,45 ha).

2. Potensi Pengembangan Wilayah

Dalam RTRW Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan

Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai simpul utama transportasi serta kegiatan

perdagangan dan jasa skala regional. Sementara, dalam RTRW Provinsi NTB, Kota

Mataram ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di

bidang pertumbuhan ekonomi. Keberadaan Kota Mataram sebagai PKN dan KSP

memiliki potensi yang sangat strategis dalam pengembangan wilayah kota.

Secara kewilayahan Kota Mataram dibagi menjadi beberapa pusat pelayanan

dengan fungsi utama adalah:

1) Wilayah Ampenan berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan

dan jasa serta pariwisata;

2) Wilayah Mataram berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perkantoran

pemerintahan dan fasilitas sosial, seperti pendidikan;

3) Wilayah Cakranegara berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan

perdagangan dan pusat bisnis.

Kota Mataram memiliki beberapa kawasan strategis yang diharapkan mampu

untuk mendorong pertumbuhan wilayah dan memiliki pengaruh yang sangat penting

dan strategis terhadap pertumbuhan dan perkembangan wilayah baik dalam bidang

ekonomi, sosial-budaya, dan/atau lingkungan, yaitu:

a. Kawasan strategis bidang pariwisata;

Kawasan pariwisata biasanya akan membawa pada efek berganda (multiplier

effects), sehingga mampu menghasilkan pemasukan bagi suatu wilayah. Kawasan

strategis bidang pariwisata ditetapkan di beberapa lokasi berikut ini:

Page 9: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 17

Pemerintah Kota Mataram

1) Kawasan eks. Bandar Udara Selaparang di Kelurahan Rembiga (Kecamatan

Selaparang) dan Kelurahan Ampenan Utara (Kecamatan Ampenan) sebagai

kawasan pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and

Exhibitions) yang berbasis lingkungan;

2) Kawasan Mayura yang terdiri dari Taman Mayura, Pura Meru, dan kolam

pemandian Mayura di Kelurahan Mayura (Kecamatan Cakranegara);

3) Kawasan Udayana di Kelurahan Kebon Sari dan Kelurahan Pejarakan Karya

(Kecamatan Ampenan);

4) Kawasan Mutiara Sekarbela di Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Pagesangan

Barat (Kecamatan Mataram), dan Kelurahan Karang Pule (Kecamatan Sekarbela);

5) Kawasan Mapak yang terdiri dari pariwisata pantai, situs makam Loang Baloq,

dan taman rekreasi, serta kawasan pengembangan pelabuhan wisata yang

membentang dari Kelurahan Tanjung Karang hingga Kelurahan Jempong Baru

(Kecamatan Sekarbela);

6) Kawasan Kota Tepian Air di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, dan

Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);

7) Kawasan Sayang-Sayang di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang-sayang

(Kecamatan Sandubaya) sebagai kawasan pariwisata kuliner.

b. Kawasan strategis bidang perdagangan dan jasa.

Kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bidang perdagangan dan jasa

ditetapkan di lokasi berikut:

1) Pusat perdagangan Ampenan di Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan Ampenan

Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);

2) Pusat perdagangan grosir dan pusat bisnis Cakranegara di Kelurahan

Cakranegara Barat, Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Mayura, Kelurahan

Cakranegara Timur, dan Kelurahan Cakranegara Selatan;

3) Kawasan Bertais dan Kawasan Mandalika.

c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya

Kawasan strategis di bidang sosial budaya ditetapkan pada sebuah kawasan

yang dianggap memiliki nilai historis maupun kegiatan-kegiatan budaya untuk

tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya. Kawasan strategis

ini juga merupakan aset wisata sejarah dan budaya yang dapat menunjukkan jati diri

maupun penanda Kota Mataram. Kawasan-kawasan tersebut adalah:

1) Kawasan Bintaro di Kelurahan Bintaro (Kecamatan Ampenan);

2) Kawasan Makam Van Ham di Kelurahan Cilinaya (Kecamatan Cakranegara);

3) Kawasan Pusat Kajian Islam (Islamic Center) di Kelurahan Dasan Agung;

4) Kawasan Kota Tua Ampenan di Kelurahan Ampenan Tengah dan Ampenan

Selatan (Kecamatan Ampenan).

Page 10: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 18

Pemerintah Kota Mataram

d. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup

Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan

hidup di Kota Mataram adalah:

1) Kawasan konservasi di sepanjang Sungai Midang, Sungai Jangkok, Sungai

Ancar, dan Sungai Brenyok;

2) Kawasan konservasi sempadan pantai Selat Lombok sepanjang 8 - 9 km;

3) Kawasan lindung di Kelurahan Pagutan Timur (Kecamatan Mataram) serta

Kelurahan Sayang-sayang dan Selagalas (Kecamatan Sandubaya);

4) Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tiap tanah pecatu yang terdapat di Kota

Mataram.

3. Wilayah Rawan Bencana

Dalam RPJMD Kota Mataram 2011-2015 wilayah rawan bencana di Kota

Mataram, antara lain:

1) Longsor, Genangan, dan Banjir

Kondisi topografi Kota Mataram yang sebagian besar merupakan daerah datar-

landai dan dilalui oleh empat sungai besar, menyebabkan tiap daerah aliran

sungai tersebut menjadi daerah rawan longsor terutama di musim penghujan.

Selain bencana longsor, beberapa titik di Kota Mataram terutama di Kecamatan

Sekarbela, Mataram, dan Cakranegara kerap terjadi genangan dan banjir.

Genangan air ini, selain disebabkan oleh kondisi topografi yang cenderung datar,

juga disebabkan oleh banyaknya saluran drainase yang tidak berfungsi secara

optimal. Beralihnya fungsi dari saluran irigasi menjadi drainase/air buangan.

2) Gelombang Pasang dan Tsunami

Wilayah-wilayah yang rentan terkena bencana gelombang pasang dan tsunami

adalah wilayah yang dekat dengan pantai (Selat Lombok) atau dengan kata lain

adalah kawasan pesisir. Wilayah-wilayah yang masuk dalam kawasan rawan

gelombang pasang dan tsunami adalah Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan

Tengah, Kelurahan Banjar, Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung

Karang Permai, Kelurahan Tanjung Karang, dan Kelurahan Jempong Baru.

3) Abrasi Pantai

Abrasi pantai terjadi karena tergerusnya pantai oleh gelombang atau ombak

tinggi pada waktu tertentu yang terus menerus. Hal ini dikarenakan pantai tidak

memiliki penahan gelombang, sehingga mempercepat proses terjadinya abrasi

pantai. Kawasan yang rawan abrasi pantai di Kota Mataram adalah wilayah

pesisir yang telah disebutkan di atas. Salah satu dampak abrasi pantai adalah

terjadinya intrusi air laut yang dapat mempengaruhi kondisi air tanah di wilayah

Kota Mataram.

Page 11: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 19

Pemerintah Kota Mataram

4) Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan fenomena alam yang waktu kejadiannya tidak bisa

diprediksi. Kondisi tektonik di wilayah Provinsi NTB, khususnya Kota Mataram

merupakan jalur tumbukan lempeng Hindia-Australia dengan lempeng Euro-Asia

menyebabkan wilayah ini memiliki ancaman kegempaan yang potensial. Selain

ini terdapat ancaman dari utara berupa patahan busur belakang. Kedalaman

pusat gempa di wilayah Kota Mataram dan sekitarnya adalah sekitar 50 km.

4. Kondisi Demografi

a. Jumlah Penduduk

Kota Mataram merupakan daerah otonom dengan luas wilayah terkecil di

Provinsi NTB, namun dihuni oleh jumlah penduduk yang relatif besar.

Berdasarkan data BPS, penduduk Kota Mataram pada tahun 2011 hingga tahun

2014 didominasi oleh penduduk perempuan dengan selisih antara penduduk

perempuan dan laki-laki 4.928 jiwa pada tahun 2014. Jumlah penduduk tahun

2014 mengalami peningkatan 9.188 jiwa dari tahun 2013. Besarnya jumlah

penduduk tersebut di satu sisi dapat menjadi potensi Sumber Daya Manusia bagi

pembangunan Kota Mataram di segala bidang, namun di sisi yang lain banyak

kebutuhan sosial kemasyarakatan yang harus dipenuhi.

Lebih jelas mengenai gambaran komposisi jumlah penduduk Kota Mataram

tahun 2011 hingga tahun 2014 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

sebagaimana gambar berikut.

Gambar 2.2

Jumlah Penduduk Kota Mataram Berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun 2012 - 2014

Sumber : BPS Kota Mataram, 2015

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

2012 2013 2014

2012 2013 2014

Laki - Laki 208,886 213,520 218,068

Perempuan 213,787 218,356 222,996

Total Penduduk 422,673 431,876 441,064

Laki - Laki

Perempuan

Total Penduduk

Page 12: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 20

Pemerintah Kota Mataram

b. Pertumbuhan Penduduk

Kota Mataram pada tahun 2011 hingga tahun 2014 mengalami

pertumbuhan penduduk yang terus meningkat sebagai akibat kelahiran alami

dan migrasi. Kedudukan dan fungsi Kota Mataram sebagai Ibukota Provinsi,

pusat pemerintahan, pendidikan, kesehatan serta perdagangan dan jasa menjadi

penyebab tingginya migrasi ke Kota Mataram dibandingkan daerah lain di

Provinsi NTB. Peningkatan jumlah penduduk tersebut terjadi merata di seluruh

wilayah kecamatan di Kota Mataram. Kepadatan penduduk Kota Mataram tahun

2014 yaitu 7.195 jiwa/km² dimana angka tersebut menjadikan Kota Mataram

memiliki tingkat kepadatan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk berdasarkan Kecamatan Tahun 2012-2014

No Kecamatan Luas

Wilayah (Km2 )

Penduduk (Jiwa)

Kepadatan Penduduk (Jiwa /Km2)

2012 2013 2014 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Ampenan 9,46 82.585 84.324 86.052 8.730 8.914 9.096

2 Sekarbela 10,32 57.792 60.123 62.508 5.600 5.826 6.057

3 Mataram 10,76 77.397 79.420 81.450 7.193 7.381 7.570

4 Selaparang 10,77 73.806 74.181 74.513 6.853 6.888 6.919

5 Cakranegara 9,67 65.488 66.026 66.516 6.772 6.828 6.879

6 Sandubaya 10,32 65.605 67.802 70.025 6.357 6.570 6.785

Jumlah/Total 61,30 422.673 431.876 441.064 6.895 7.045 7.195

Sumber: data proyeksi BPS Kota Mataram, 2015

Dari tabel 2.4 diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan Ampenan memiliki

jumlah penduduk terbanyak tiap tahunnya, dengan luas wilayah terkecil jumlah

penduduk di wilayah ini menghasilkan kepadatan penduduk yang paling tinggi

dibandingkan kecamatan lainnya yang ada di Kota Mataram, pada tahun 2014

Kepadatan Penduduk di Kecamatan Ampenan sebesar 9.096

Jiwa/Km2.Sedangkan jumlah Kecamatan Sekarbela dengan luas wilayah terbesar

ketiga memiliki jumlah penduduk terkecil sehingga kepadatan penduduknya

paling rendah yaitu 6.057 Jiwa/Km2 pada tahun 2014.

5. Struktur dan Komposisi Penduduk

Secara umum komposisi penduduk Kota Mataram pada tahun 2014

didominasi oleh penduduk perempuan. Kondisi ini terjadi hampir di semua

kelompok umur terutama pada kelompok usia di atas 14 tahun. Namun pada

kelompok umur dengan jumlah terbesar yaitu 20-24 tahun, penduduk laki-laki

lebih banyak daripada peduduk perempuan dengan jumlah selisih 2.941 jiwa.

Page 13: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 21

Pemerintah Kota Mataram

Menurut komposisi umur, komposisi penduduk tahun 2014 terbanyak pada

umur 20-24 tahun yaitu sebanyak 56.105 jiwa, sedangkan komposisi penduduk

terkecil pada kelompok umur 70-74 tahun 4.896.

Tabel 2.5

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2014

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

0 – 4 21.347 20.428 41.775

5 – 9 19.760 18.988 38.748

10 – 14 18.861 17.990 36.851

15 – 19 22.487 22.767 45.254

20 – 24 29.523 26.582 56.105

25 – 29 18.394 19.352 37.746

30 – 34 16.852 19.384 36.236

35 – 39 15.312 16.925 32.237

40 – 44 14.541 15.578 30.119

45 – 49 11.762 12.306 24.068

50 – 54 9.246 9.541 18.787

55 – 59 7.615 7.853 15.468

60 – 64 4.891 5.290 10.181

65 – 69 3.408 3.985 7.393

70 – 74 2.121 2.775 4.896

75 + 1.948 3.252 5.200

Jumlah 218.068 222.996 441.064 Sumber: BPS Kota Mataram, 2015.

Jika dikelompokkan masing-masing menurut jenis kelamin dan kelompok

usia produktif maka komposisi penduduk Kota Mataram dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Gambar 2.3

Persentase Penduduk Kota Mataram

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014

Gambar 2.4

Struktur Umur Penduduk

Kota Mataram Tahun 2013

49.44

%

50.56

%

Laki-laki

Perempuan

26.61%

69.42%

3.97%

0 -14 thn 15 - 64 thn > 65 thn

Page 14: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 22

Pemerintah Kota Mataram

Melihat kondisi struktur umur penduduk Kota Mataram pada tahun 2014

termasuk dalam transisi demografi yang menguntungkan karena proporsi

penduduk terbesar adalah yang berusia 15 sampai 64 tahun atau yang masih

dalam usia produktif. Kondisi demografi ini disebut menguntungkan karena

berpeluang untuk menciptakan kesejahteraan bila penduduk produktif tersebut

merupakan sumber daya manusia yang dapat memberikan kontribusi terhadap

pembangunan. Proporsi penduduk wanita yang lebih besar dan tingginya jumlah

penduduk usia produktif ini perlu di antisipasi oleh pemerintah dengan kebijakan

pembangunan daerah yang pro gender dan pro job.

Jika disusun dalam struktur piramida, penduduk Kota Mataram termasuk

dalam Piramida Penduduk Muda yaitu kondisi penduduk yang memiliki

pertumbuhan penduduk yang cepat dimana angka kelahiran jauh lebih tinggi

jika dibandingkan dengan angka kematian. Hal ini ditandai dengan komposisi

jumlah penduduk usia muda sangat besar, sedangkan usia tua sedikit

sebagaimana dapat dilihat seperti gambar di atas

Gambar 2.5 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Tahun 2014

Sumber: BPS Kota Mataram, 2015

40,000 30,000 20,000 10,000 00 10,000 20,000 30,000

0 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

65 – 69

70 – 74

75 +

Jumlah Penduduk

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan

Page 15: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 23

Pemerintah Kota Mataram

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah dari nilai tambah yang

diciptakan oleh seluruh aktivitas perekonomian di suatu daerah pada tahun

tertentu. Dengan kata lain, PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah

dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya guna menciptakan nilai tambah

bagi masing-masing sektor perekonomian.

Menurut data BPS Kota Mataram, hingga tahun 2014 nilai PDRB Kota

Mataram Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) terus mengalami peningkatan,

dimana pada tahun 2014 PDRB ADHB Kota Mataram menjadi Rp.8,116 triliun

atau mengalami peningkatan sebesar 15,58% dari tahun 2013. Sejalan dengan

PDRB ADHB, nilai PDRB Kota Mataram Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) juga

mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 PDRB ADHK sebesar Rp.2,43 triliun,

meningkat menjadi Rp.2,63 triliun pada tahun 2013 dan menjadi Rp.2,84 triliun

pada tahun 2014

Tabel 2.6

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kota Mataram Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2014

Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Ribu Rp.) PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Ribu Rp.)

2012* 2013** 2014*** 2012* 2013** 2014***

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pertanian 218.470.419 241.666.672 265.314.721 91.015.340 92.823.309 95.014.395

Pertambangan

& Penggalian 663.802 701.816 736.305 313.601 314.573 316.335

Industri

Pengolahan 613.314.304 668.264.359 743.426.751 293.450.261 307.858.669 326.207.700

Listrik, Gas,

Air 71.596.604 82.907.708 95.669.685 21.298.973 23.421.960 25.647.700

Bangunan 583.903.454 669.098.062 781.009.156 245.802.804 267.998.797 292.440.287

Perdagangan,

Hotel &

Restoran

1.397.171.260 1.695.799.388 2.022.777.111 524.314.619 582.996.649 647.532.922

Pengangkutan

& Komunikasi 1.182.536.034 1.319.148.200 1.452.809.230 476.425.057 497.939.720 522.245.263

Keuangan,

Persewaan &

Jasa

Perusahaan

1.196.064.654 1.413.991.859 1.689.150.598 486.286.378 541.705.980 605.286.889

Jasa-Jasa 829.208.988 930.799.139 1.064.855.196 290.910.948 310.328.988 330.816.924

PDRB 6.092.929.519 7.022.377.203 8.115.748.753 2.429.817.981 2.625.388.645 2.845.507.761

Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Prediksi

Sumber: BPS Kota Mataram, 2015

Page 16: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 24

Pemerintah Kota Mataram

Gambar 2.6

Kontribusi Masing-masing Sektor (persen) terhadap Pembentukan PDRB

Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000

Kota Mataram Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014

Sebagai ibukota Provinsi, Kota Mataram menjadi pusat perdagangan dan

jasa dimana arus keluar masuk barang dari berbagai daerah serta jasa terjadi di

Kota Mataram. Peranan pemerintah daerah dalam mendukung aktivitas

perdagangan cukup besar yang ditandai dengannya banyaknya bangunan ruko-

ruko baru di Kota Mataram. Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun

2014 menjadi leading sector bagi perekonomian yang mana tercermin dalam nilai

tambah bruto atas PDRB ADHB pada sektor ini mencapai nilai sebesar Rp.2,02

trilliun atau kontribusi sektor ini pada pembentukan PDRB ADHB Kota Mataram

sebesar 24,92 persen. Penyumbang terbesar dari sektor ini adalah subsektor

perdagangan besar dan eceran. Pada nilai tambah bruto ADH Konstan sektor ini

sebesar Rp.647,53 miliar rupiah atau berkontribusi 22,76 persen.

Penyumbang PDRB terbesar kedua adalah sektor Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan yang menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Pada

tahun 2014 nilai tambah bruto atas PDRB ADHB pada sektor ini mencapai

sebesar Rp.1,68 trilliun, dengan kata lain kontribusi sektor ini sebesar 20,81

persen. Subsektor Bank merupakan kontributor dominan dimana kegiatan

perbankan merupakan penunjang semua kegiatan perekonomian masyarakat

baik melalui simpanan maupun kredit yang tersalurkan, selanjutnya yang lain

dihasilkan oleh lembaga keuangan bukan bank, jasa penunjang keuangan, sewa

bangunan, dan jasa perusahaan. Nilai tambah bruto ADH Konstan sektor ini

sebesar Rp.605,28 miliar rupiah atau berkontribusi 21,27 persen.

0 1,000,000,000 2,000,000,000

Pertanian

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, Air

Bangunan

Perdagangan, Hotel & Restoran

Pengangkutan & Komunikasi

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

Jasa-Jasa

3,27%

0,01%

9,16%

1,18%

9,62

24,92%

17,90%

20,81%

13,12%

3,34%

0,01%

11,46%

0,90%

10,28

22,76%

18,35%

21.27%

11,63%

PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Ribu Rp.) PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Ribu Rp.)

Page 17: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 25

Pemerintah Kota Mataram

Perkembangan kegiatan ekonomi suatu daerah, salah satunya sangat

ditentukan oleh kelancaran distribusi hasil kegiatan produksi dan didukung oleh

kegiatan komunikasi yang memadai. Sektor pengangkutan dan komunikasi pada

tahun 2014 telah menghasilkan nilai tambah bruto adh berlaku sebesar Rp 1,45

trilliun atau kontribusi 17,90 persen. Untuk nilai tambah bruto adh konstan,

sektor ini mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp.522,24 miliar atau

berkontribusi sebesar 18,35 persen.

Kontribusi sektor jasa-jasa terhadap pembentukan PDRB ADHB Kota

Mataram tahun 2014 sebesar Rp.1,06 triliun atau 13,12 persen, dimana nilai

tambah yang dihasilkan sektor ini masih didominasi oleh subsektor

pemerintahan umum dibandingkan oleh subsektor swasta termasuk perorangan.

Sedangkan nilai tambah bruto ADHK sektor ini sebesar Rp. 330,81 miliar atau

dengan kontribusi sebesar 11,63 persen.

Sektor industri pengolahan pada tahun 2014 mampu menciptakan nilai

tambah bruto ADHB sebesar Rp. 743,42 miliar dengan kontribusi sebesar 9,16

persen. Sektor industri pengolahan memiliki potensi yang besar untuk

berkembang menjadi leading sektor bagi perekonomian Kota Mataram. Industri

pengolahan memiliki dampak yang luas terhadap perkembangan sektor

perekonomian lainnya. Sektor bangunan pada tahun 2014 juga memberikan

kontribusi yang cukup signifikan pada pembentukan PDRB Kota Mataram

dengan memberikan nilai tambah Rp.781 miliar atau kontribusi sebesar 9,62

persen pada PDRB ADHB dan Rp.292,44 miliar atau 1,28 persen pada PDRB

ADHK.

Sektor listrik, gas dan air bersih memberikan nilai tambah PDRB ADHB

Rp.95,66 miliar senilai dengan kontribusi yang tetap dengan tahun sebelumnya

yaitu sebesar 1,18 persen dan pada PDRB ADHK dengan nilai tambah Rp.292,44

miliar atau kontribusi 0,90 persen. Sektor pertanian dan sektor pertambangan

memberikan kontribusi yang tidak terlalu tinggi pada pembentukan PDRB Kota

Mataram. Pada tahun 2014 sektor pertanian memberikan nilai tambah bruto

ADHB sebesar Rp.265,31 miliar dengan kontribusi sebesar 3,27 persen dan nilai

tambah bruto ADHK Rp. 95,01 miliar atau kontribusi 3,34%. Sedangkan sektor

pertambangan memberikan kontribusi sebesar 0,01 persen pada PDRB Kota

Mataram dengan nilai tambah bruto ADHB Rp.736,81 juta dan ADHK Rp.316,3

juta.

Pembentukan PDRB ADHB menurut lapangan usaha di Kota Mataram

dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok sektor yaitu: kelompok sektor Primer

terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian; kelompok

sektor Sekunder terdiri dari sektor Industri sektor Pengolahan, Listrik, Gas, Air,

dan sektor Bangunan; dan; sektor Tersier terdiri dari sektor perdagangan hotel &

restoran, sektor pengangkutan & komunikasi, sektor bank, usaha persewaan &

jasa perusahaan dan sektor jasa- jasa.

Page 18: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 26

Pemerintah Kota Mataram

Gambar 2.7 PDRB Kota Mataram Menurut Kelompok Sektor Tahun

2012-2014 (Ribu Rp)

Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Prediksi

Sumber: Dokumen PDRB Kota Mataram, 2013; BPS Kota Mataram, 2015.

Peranan PDRB atas dasar harga berlaku menurut kelompok sektor dalam

kurun waktu 2012-2014 masih didominasi oleh kelompok sektor tersier. Pada

tahun 2014 kontribusi sektor tersier mengalami peningkatan dari 76,32 persen

pada tahun 2013 menjadi 76,76 persen. Hal ini menggambarkan struktur

perekonomian Kota Mataram mengarah kepada struktur jasa (Service City),

dimana Kota Mataram yang menjadi Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat

mempunyai fungsi-fungsi utama sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan

perdagangan, jasa dan pariwisata. Sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan

perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial. Juga sebagai pusat pelayanan

bagi kegiatan perdagangan dan pusat bisnis. Karena fungsinya sebagai pusat

pelayanan-pelayanan tersebut, maka kebutuhan akan jasa pendukungnya cukup

tinggi.

Struktur perekonomian di setiap kecamatan di Kota Mataram secara umum

sama yaitu pada sektor tersier sangat menonjol sedangkan sektor primer sangat

kecil peranannya. Gambaran kinerja perekonomian kecamatan dapat dianalisa

dari data berikut :

0.00

1,000,000,000.00

2,000,000,000.00

3,000,000,000.00

4,000,000,000.00

5,000,000,000.00

6,000,000,000.00

7,000,000,000.00

2012* 2013** 2014***

3,60% 3,45% 3,28%

20,82% 20,22% 19,96%

75,58%

76,32%

76,76%

2012* 2013** 2014***

Primer 219,134,221.00 242,368,488.00 266,051,026.00

Sekunder 1,268,814,362.00 1,420,270,129.00 1,620,105,592.00

Tersier 4,604,980,936.00 5,359,738,586.00 6,229,592,135.00

Page 19: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 27

Pemerintah Kota Mataram

Tabel 2.7 PDRB Kecamatan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2011-

2013 Kota Mataram

No Kecamatan PDRB ADHB (Rp.000) PDRB ADHK (Rp.000)

2011 2012* 2013** 2011 2012* 2013**

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Ampenan 674.103.473 763.565.986 877.181.149 291.355.138 318.179.389 341.739.449

2 Sekarbela 448.994.312 507.559.850 574.657.923 197.098.377 213.986.722 227.046.109

3 Mataram 806.604.103 936.982.270 1.075.617.986 327.621.180 358.242.089 386.947.682

4 Selaparang 1.304.581.291 1.260.092.753 1.442.284.321 595.016.668 491.100.464 529.699.500

5 Cakranegara 1.282.759.111 1.499.107.672 1.738.687.360 546.945.075 606.133.845 660.533.449

6 Sandubaya 978.049.907 1.125.620.988 1.313.948.464 400.559.220 442.175.472 479.422.456

Jumlah/Total 5.495.092.197 6.092.929.519 7.022.377.203 2.358.595.658 2.429.817.981 2.625.388.645

Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Sumber: Dokumen PDRB Kecamatan di Kota Mataram, 2013.

Memperhatikan PDRB yang dihasilkan oleh kecamatan se-Kota Mataram

dalam kurun waktu 2012-2013 tampak cukup bervariasi dimana kecamatan

yang mencapai PDRB tertinggi atas dasar harga berlaku adalah Kecamatan

Cakranegara dan yang terkecil adalah Kecamatan Sekarbela. Semua Kecamatan

di Kota Mataram mengalami peningkatan PDRB yang positif. Keunggulam

masing-masing Kecamatan dalam hal pembentukan nilai tambah PDRB juga

bervariasi dan berbeda. Kecamatan Ampenan dan Sekarbela memberikan

kontribusi terbesar pada sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, listrik,

gas dna air bersih, serta sektor bangunan.

Kecamatan Cakranegara memberikan kontribusi terbesar pada sektor

industri pengolahan, sektor keuangan dan jasa perusahaan serta sektor

perdagangan, hotel dan restoran. Sementara Kecamatan Sandubaya memberikan

kontribusi terbesar pada sektor pengangkutan dan komunikasi, sedangkan

Kecamatan Mataram dan Selaparang memberikan kontribusi terbesar pada

sektor jasa-jasa terutama jasa pemerintahan.

2. Laju Inflasi

Salah satu indikasi stabilnya perekonomian suatu daerah adalah harga

barang. Inflasi atau deflasi adalah perubahan harga barang di tingkat konsumen,

atau merupakan persentase perubahan dari indeks harga konsumen (IHK).

Dalam PDRB, kenaikan harga barang-barang dicerminkan oleh perkembangan

laju indeks harga implisit (IHI). Indeks harga implisit menggambarkan tingkat

inflasi yang menyeluruh dari seluruh kegiatan perekonomian mulai sektor

pertanian sampai dengan jasa-jasa atau dengan kata lain tingkat perubahan

Page 20: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 28

Pemerintah Kota Mataram

6.38

4.1

9.27 7,18

0

5

10

2011 2012 2013 2014

Gambar 2.8 LAJU INFLASI KOTA MATARAM TAHUN 2011 - 2014

2011 2012 2013 2014

1,56

1,010,72 0,61

-1,03

0,91

4,55

0,78

-1,51

0,62

0,03

0,771,48

0,30

-0,39 -0,49

-0,04

0,45

0,98

0,73 0,26 0,30

1,14

2,27

-2

-1

0

1

2

3

4

5

Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des

2013 2014

indeks harga implisit menggambarkan tingkat perubahan harga yang terjadi pada

sektor/sub sektor. Secara agregat indeks harga implisit menunjukkan tingkat

perubahan harga yang terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.

Perkembangan harga barang akan mempengaruhi kemampuan masyarakat

membeli barang-barang kebutuhan hidup. Sehingga dalam hal ini pertumbuhan

ekonomi yang tinggi apabila tanpa diikuti oleh stabilnya harga-harga barang,

dikatakan belum mampu menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Inflasi pada tahun 2014 dapat ditekan, hasilnya nilai inflasi tahun 2014 lebih

kecil dibanding tahun 2013. Inflasi pada tahun 2014 yaitu 7,18% atau menurun

2,09% dari tahun 2013 sebesar 9,27%.

Sumber : BPS Kota Mataram dan Bank Indonesia, 2015

Adapun fluktuasi inflasi bulanan selama tahun 2013 dan 2014 dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.9

Inflasi bulanan Kota Mataram (%) Tahun 2013-2014

Sumber : BPS Kota Mataram dan Bank Indonesia, 2015

Page 21: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 29

Pemerintah Kota Mataram

Dari gambar dapat terlihat bahwa tingkat inflasi tertinggi pada tahun 2013

terjadi pada bulan Juli dengan nilai 4,55%, sedangkan pada tahun 2014 tingkat

inflasi tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan nilai 2,27%. Sementara pada

tahun 2013 terjadi deflasi sebesar 1,51% di bulan September pada dan pada

tahun 2014 terjadi deflasi pada bulan April sebesar 0,49%. Adapun penyebab

utama inflasi pada tahun 2014 antara lain didorong permintaan saat Maulid Nabi

Muhammad SAW (Januari), Hari Raya Idul Fitri (Juli) dan efek kenaikan BBM

pada akhir tahun 2014 (Desember).

Bank Indonesia telah memetakan inflasi yang terjadi di Kota Mataram

tahun 2014, hasil pemetaan menunjukan bahwa trend yang berbeda dengan

daerah lain dimana di kota Mataram ketika perayaan Maulid Nabi Muhammad

SAW terjadi inflasi yang tinggi bahkan lebih tinggi daripada saat Idul Fitri.

Komoditi yang paling sering menjadi penyumbang inflasi tertinggi sepanjang

tahun 2014 yaitu beras, tongkol pindang, tomat sayur, cabai rawit, dan daging

ayam ras. Perkembangan Inflasi Kota Mataram menjadi perhatian bagi NTB

karena memiliki bobot terbesar bagi inflasi NTB secara keseluruhan.

3. PDRB per Kapita

Angka PDRB per Kapita memberikan gambaran kasar bagian PDRB yang

diterima secara rata-rata oleh seluruh penduduk dalam suatu daerah. Meskipun

kasar, PDRB per Kapita tetap ianggap relevan digunakan untuk mengukur

kemakmuran suatu daerah. Angka ini merupakan hasil pembagian antara

besaran PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Adapun

perkembangan pendapatan per Kapita Kota Mataram dapat dilihat sebagai

berikut :

Gambar 2.10 PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kota Mataram

Tahun 2011-2014

**data prediksi

Sumber: BPS Kota Mataram, 2015.

Pada Tahun 2014 PDRB Per Kapita Kota Mataram atas harga berlaku

mencapai kisaran Rp. 18.822.000, yang mana mengalami peningkatan sebesar

12,48% dibandingkan dengan tahun 2013.

2011 2012 2013 2014**

PDRB Per Kapita

(Rp.000/tahun)13,504 14,745 16,734 18,822

12,000

14,000

16,000

18,000

20,000

Page 22: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 30

Pemerintah Kota Mataram

4. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya mencerminkan aktifitas

perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya

peningkatan, sedangkan pertumbuhan yang negatif menunjukkan terjadinya

perlambatan dalam kegiatan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan stabil merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di bidang

ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dicerminkan oleh laju PDRB

berdasarkan harga konstan. Berbagai kebijakan diambil pemerintah untuk

mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil. Kebijakan tersebut akan

tercermin dari kondisi makro ekonomi yang kondusif seperti tingkat inflasi yang

cukup terkendali dan nilai tukar rupiah yang semakin menguat terhadap mata

uang asing terutama Dolar Amerika (USD).

Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram kurun waktu

2011-2014 dapat dilihat sebagai berikut:

**data prediksi

Sumber: BPS Kota Mataram, 2015

Pada tahun 2013 masa transisi perpindahan bandara Selaparang ke

Bandara Internasional Lombok telah selesai, sehingga pertumbuhan ekonomi

Kota Mataram yang ditunjukkan oleh PDRB atas dasar harga konstan lebih baik

dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012. Pada tahun 2012

pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Kota Mataram mencapai 3,02 persen

sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2013 mencapai 8,05 persen dan terus

meningkat di tahun 2014 mencapai 8,38 persen. Pada tahun 2012 sektor

pengangkutan dan komunikasi khususnya subsektor angkutan udara tidak lagi

berkontribusi terhadap pembentukan PDRB, hal inilah yang menyebabkan

pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sangat rendah.

7.67

3.02

8.05

8,38**

0

5

10

2011 2012 2013 2014

Gambar 2.11 LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA MATARAM

TAHUN 2011-2014

2011 2012 2013 2014

Page 23: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 31

Pemerintah Kota Mataram

b. Fokus Kesejahteraan Sosial

1. Kemiskinan

Selama tahun 2011-2014 jumlah penduduk miskin Kota Mataram terus

mengalami penurunan. Dengan kecenderungan selalu menurun di beberapa

tahun terakhir, Angka kemiskinan diharapkan akan terus dapat ditekan sekecil

mungkin sehingga kesejahteraan masyarakat di Kota Mataram dapat dinikmati

secara menyeluruh dan merata. Penurunan angka kemiskinan Kota Mataram

yang juga menjadi tanda peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilihat

sebagaimana grafik berikut:

Grafik 1.9 Penduduk Miskin di Kota Mataram Tahun 2011 - 2014

*data proyeksi diolah Sumber: BPS Kota Mataram (2011-2013)

Berkurangnya jumlah penduduk miskin setiap tahunnya seiring dengan

meningkatnya IPM Kota Mataram. Hal ini juga dapat diartikan bahwa pendapatan

penduduk semakin meningkat, karena secara konseptual penduduk miskin

adalah penduduk yang pendapatannya lebih kecil dari pendapatan yang

dibutuhkan untuk hidup secara layak di wilayah tempat tinggalnya.

2. Pendidikan

Penduduk usia 10 tahun keatas dari hasil Susenas menunjukkan,

pencapaian angka melek huruf (AMH) di Kota Mataram tahun 2014 telah

mencapai angka 94,31 persen. Sedangkan penduduk yang masih buta huruf

sebesar 5,69 persen. Jumlah itu kebanyakan di dominasi oleh penduduk

perempuan dan penduduk usia lanjut. Diperlukan kerja keras semua pihak

sehingga buta huruf di Kota Mataram bisa berangsur-angsur berkurang.

2011 2012 2013 2014*

Jumlah Penduduk Miskin

(Jiwa)53,736 49,633 46,670 44,772

Persentase Penduduk Miskin

Kota Mataram (%)13.18 11.87 10.75 10.06

0

2

4

6

8

10

12

14

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000Jiwa %

Page 24: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 32

Pemerintah Kota Mataram

Rata-rata lama sekolah penduduk Kota Mataram dari tahun ke tahun

semakin meningkat dengan semakin sadarnya masyarakat akan arti pentingnya

pendidikan. Pada tahun 2011 rata-rata lama sekolah selama 9,22 tahun, tahun

2014 rata – rata lama sekolah meningkat signifikan menjadi 9,89. Artinya rata-

rata penduduk Kota Mataram bersekolah selama 9,89 tahun atau setingkat

dengan kelas 1 SMA. Dengan demikian wajib belajar 9 tahun di Kota Mataram

sudah dapat dilampaui.

Gambar 2.12

Perkembangan Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah

Kota Mataram Tahun 2012 – 2014

Sumber: LKPJ Akhir Masa Jabatan Walikota Mataram Periode 2011-2015

Adapun persentase tingkat kelulusan pada tahun 2013 untuk tingkat SD

sebesar 99,83 persen, tingkat SMP kelulusan sebesar 100 persen dan tingkat

SLTA kelulusan sebesar 98,05 persen. Untuk kelulusan MI, MTs, dan MA masing

– masing 100 persen, 100 persen, dan 96,92 persen. Dengan semakin baiknya

ketersediaan sarana dan prasarana sekolah, serta kualitas tenaga pendidik dapat

meningkatkan mutu pendidikan penduduk.

Pembangunan bidang pendidikan di Kota Mataram merupakan proses

panjang untuk meningkatkan daya saing warga Kota Mataram. Berbagai

kebijakan untuk memberikan hasil yang memuaskan dengan meningkatnya IPM

Kota Mataram.

Daya serap penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu, dapat

dilihat dengan menggunakan indikator yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) dan

Angka Partisipasi Murni (APM).

Angka Partisipasi Kasar adalah perbandingan antara jumlah murid pada

setiap jenjang pendidikan (SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, SMA/MA/Paket

C), tanpa memperhitungkan umur, terhadap jumlah warga kota kelompok usia

2011 2012 2013 2014

AMH (%) 91.85 92.25 93.68 94.31

RLS (tahun) 9.22 9.68 9.69 9.89

8.8

9

9.2

9.4

9.6

9.8

10

90.5

91

91.5

92

92.5

93

93.5

94

94.5

Rata-rata Lama

Sekolah

Angka Melek

Huruf

Page 25: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 33

Pemerintah Kota Mataram

sekolah (7-12, 13-15, 16-18 tahun) yang sesuai. Sedangkan Angka Partisipasi

Murni (APM) adalah perbandingan antara jumlah murid kelompok usia sekolah

(7-12, 13-15, 16-18 tahun) pada jenjang pendidikan tertentu ( SD/MI/Paket A,

SMP/MTs/Paket B, SMA/MA/Paket C) terhadap jumlah warga kota kelompok

usia sekolah (7-12, 13-15, 16-18 tahun) yang sesuai.

Berikut gambaran perkembangan APK dan APM di Kota Mataram pada

tahun 2012-2013 :

Gambar 2.13

Perkembangan APM dan APK untuk SD/Setara, SMP/Setara

dan SMU/Setara Di Kota Mataram Tahun 2012 – 2014

Sumber: LKPJ Akhir Masa Jabatan Walikota Mataram Periode 2011-2015

Dari gambar dapat dilihat bahwa Angka Partisipasi Kasar tahun 2012 -

2014 pada jenjang pendidikan SD/MI/Paket A mencapai lebih dari 100% dimana

hal ini disebabkan terdapat murid sekolah yang berusia di luar usia resmi

sekolah atau terdapat murid sekolah yang berasal dari luar Kota Mataram. Pada

jenjang pendidikan SMP/MTs/PAket B dan SMA/MA/PAket C juga mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun, terutama untuk tahun 2014 mencapai lebih

dari 100% dengan factor penyebab sama dengan yang terjadi pada tingkat

SD/MI/Paket A.

Angka Partisipasi Murni tahun 2014 juga mengalami peningkatan di semua

jenjang pendidikan kecuali pada tingkat SMP/MTs/Paket B yang mengalami

penurunan. APK SD sampai dengan 2014 telah tercapai sebesar 110,4% dan

melampaui target RPJMD yang ditetapkan sebesar 105,27%, termasuk APM SD

sampai dengan 2014 telah tercapai sebesar 98,91% dan melampaui target

RPJMD yang ditetapkan sebesar 89,68%. Sementara capaian untuk APK dan

APM SMP/MTs/Paket B serta APK dan APM SMA/SMK/MA/Paket C dipengaruhi

oleh masih tingginya biaya pendidikan pada dua jenjang pendidikan tersebut.

100.7

91.8 84.63 94.76

74.22

64.41

101.35

96.82

75.91

95.91

83.19

64.67

110.4 106.65

92.16

98.91

77.82

67.01

60

66

72

78

84

90

96

102

108

APK SD APK SMP APK SMA APM SD APM SMP APM SMA

2012 2013 2014

Page 26: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 34

Pemerintah Kota Mataram

Dalam mengatasi keterbatasan tersebut, Pemerintah Kota Mataram melakukan

mekanisme pembiayaan tambahan melalui BOSDA untuk memberikan

pembebasan biaya pendidikan bagi siswa miskin/tidak mampu.

3. Kesehatan

Kota Mataram dengan karakteristik perkotaan yang berkembang

membutuhkan upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang memadai bagi

masyarakat. Hal ini menjadi prioritas bagi Pemerintah Kota Mataram, agar

derajat kesehatan selalu meningkat dan lebih baik. Muara dari kualitas

kesehatan masyarakat, akan tergambarkan dalam Angka Harapan Hidup (AHH),

Angka kelangsungan hidup bayi dan persentase balita gizi buruk. Adapun

capaian kualitas kesehatan masyarakat Kota Mataram yang terukur dari

indikator-indikator tersebut di atas dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 2.14

Perkembangan Angka Indikator Kesehatan Kota Mataram 2011-2014

Sumber: LKPJ Akhir Masa Jabatan Walikota Mataram Periode 2011-2015

Setiap tahunnya angka harapan hidup Kota Mataram mengalami

peningkatan, selama kurun waktu 2011 – 2014. Angka Harapan Hidup (AHH)

Kota Mataram pada tahun 2011 mencapai 67,13 tahun meningkat 1,67 menjadi

68,80 tahun pada tahun 2014. Meningkatnya AHH mencerminkan derajat

kesehatan masyarakat Kota Mataram dari tahun ke tahun semakin baik oleh

karena meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan, intensitas penyuluhan

kesehatan dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap arti hidup sehat.

Pada kasus prevalensi gizi buruk terjadi pada anak usia Balita sebagai

dampak kekurangan asupan gizi. Langkah penurunan angka kejadian gizi buruk

setiap tahunnya dilakukan dengan mengefektifkan mekanisme pendataan,

kontrol kejadian, dan intervensi penanganannya.

2.5 2.5 2.25

40.82 40.31

43.22 44.5

67.13 67.62 68.12 68.63

2

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

30

40

50

60

70

2011 2012 2013 2014

PGB AHH & AHKB

Prevalensi Gizi Buruk (%)Angka Kelangsung-an Hidup Bayi per 1000 kelahiran hidup (%)Angka Harapan Hidup (Tahun)

Page 27: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 35

Pemerintah Kota Mataram

4. Ketenagakerjaan

Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya manusia yang

sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan. Pemerintah Kota Mataram terus

mengupayakan peningkatan mutu tenaga kerja dengan cara membekali

masyarakat dengan keterampilan sehingga dapat memasuki lapangan pekerjaan

sesuai yang dikehendaki. Bahkan, pemerintah sangat mengharapkan agar

masyarakat mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dengan memanfaatkan

peluang yang ada atau membuka kesempatan kerja. Menurut data statistik yang

dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, jumlah

pengangguran penduduk Kota Mataram tahun 2014 sebanyak 9.530 jiwa atau

menurun 212 jiwa dari tahun 2013 yang berjumlah 9.742 jiwa.

Indikator yang memliki relevansi dalam pengukuran tingkat keberhasilan

pelaksanaan program/kegiatan. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

merupakan indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang

penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari, merujuk pada

suatu waktu dalam periode survey. Sedangkan Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)

merupakan peluang penduduk usia kerja yang termasuk angkatan kerja untuk

bekerja.

Terjadinya penurunan TPAK tidak serta merta diartikan minimnya kinerja

pemerintah Kota Mataram dalam hal penanganan ketenagakerjaan akan tetapi

lebih pada pola penghitungan yang digunakan, dimana penghitungan TPAK

didasarkan atas jumlah angkatan kerja berbanding jumlah penduduk usia kerja

sehingga dapat dijelaskan bahwa angkatan kerja berdasarkan kelompok umur

yaitu 15-24 tahun (kelompok usia sekolah) dan umur 65 ke atas (kelompok

purna bakti/pensiun) lebih banyak masuk ke kelompok bukan angkatan kerja.

Dengan demikian terjadi penurunan rasio jumlah angkatan kerja terhadap

jumlah penduduk usia kerja yang berimplikasi pada berfluktuasinya angka TPAK.

Gambar 2.15

Perkembangan Angka Indikator Ketenagakerjaan Kota Mataram 2011-2014

Sumber: BPS Kota Mataram, 2015

6.7 6.53 5.48 4.79

64.71 61.98 56.15

61.2

93.3 93.47 94.52 95.21

4

5

6

7

45

65

85

105

2011 2012 2013 2014

TPT TPAK & TKK

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)

Page 28: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 36

Pemerintah Kota Mataram

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) menunjukkan besarnya penyerapan

angkatan kerja terhadap pasar kerja. Meningkatnya TKK tidak terlepas dari

upaya pemerintah Kota Mataram diantaranya dengan menjalin kerjasama secara

intens dan berkelanjutan dengan stakehoder ketenagakerjaan, peningkatan

kapasitas dan profesionalisme pencari kerja, adanya regulasi ketenagakerjaan

yang berorientasi pada pemanfaatan tenaga kerja lokal serta keterbukaan akses

informasi melalui bursa tenaga kerja online.

c. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Jumlah grup/sanggar kesenian di Kota Mataram berfluktuasi dari tahun ke

tahun sebagaimana diuraikan dalam berikut:

Tabel 2.8 Rasio Grup Kesenian/Sanggar Kesenian per 10.000 penduduk

di Kota Mataram Tahun 2014

No Uraian Jumlah

1 Jumlah Grup/Sanggar Kesenian 206

2 Jumlah Penduduk 441.064

Rasio Sanggar Kesenian per 10.000 penduduk 4,67

Sumber : BPS Kota Mataram, 2015 dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2014

Sementara itu kondisi jumlah klub olahraga dan lapangan olah raga yang

ada di Kota Mataram menunjang peningkatan prestasi di even olahraga baik

tingkat nasional maupun internasional. Rasio klub olahraga di Kota Mataram,

sebagaimana tabel terlampir:

Tabel 2.9 Rasio Klub Olahraga per 10.000 penduduk

di Kota Mataram Tahun 2013

No Uraian Jumlah

1 Jumlah Klub Olahraga 55

2 Jumlah Penduduk 441.064

Rasio Klub Olahraga per 10.000 penduduk 1,25

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2014

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

1. Fokus Layanan Urusan Wajib

a. Pendidikan

Program pendidikan gratis yang dilaksanakan secara nasional untuk

tingkat SD dan SMP sangat membantu masyarakat kurang mampu untuk

melanjutkan sekolah termasuk Kota Mataram. Dengan dilaksanakan program

pendidikan gratis diharapkan kualitas pendidikan di Kota Mataram meningkat.

Pelaksanaan Urusan Wajib Kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran

Page 29: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 37

Pemerintah Kota Mataram

strategis meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat yang ditetapkan dalam

RKPD Tahun 2014.

Tabel 2.10 Statistik Sekolah di Kota Mataram Tahun 2013

URAIAN TK & RA SD & MI SMP & MTs SMA, SMK, MA

Sekolah 117 184 58 56

Guru 640 2.608 1.645 2.097

Murid 6.661 47.155 23.235 22.465

Sumber: Mataram dalam Angka 2014

Kebijakan pemerintah yang semakin memperhatikan pendidikan maka

fasilitas pendidikan di Kota Mataram juga semakin meningkat. Tahun 2013 Di

Kota Mataram terdapat 95 Pra sekolah atau TK, 184 SD sederajat (2012:179), 62

SMP sederajat (2012:62) dan 56 SMA sederajat (2012:55) yang tersebar di enam

kecamatan. Tenaga pengajar masing – masing 497 guru TK, 2.608 guru SD,

1.645 guru SMP dan 2.097 guru SMA.

Tabel 2.11 Partisipasi Sekolah Penduduk Usia 5-24 tahun

Di Kota Mataram Tahun 2013 (%)

Jenis Kelamin Tidak/Belum

Pernah Sekolah Masih

Bersekolah Tidak Bersekolah

Lagi

Laki-laki 8,52 71,21 20,26

Perempuan 7,87 68,58 23,55

Laki-laki & Perempuan 8,20 69,89 21,91

Sumber: Buku Statistik Daerah Kota Mataram, 2014

Program belajar 9 tahun di Kota Mataram sedang diupayakan meningkat

menjadi 12 tahun. Jika dilihat dari tingkat pendidikan penduduk usia 10 keatas

tahun 2013 umumnya pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah SMA yaitu

sebanyak 29,64 persen, terdapat penduduk lulusan Perguruan tinggi sebanyak

8,02 persen. Untuk melihat penduduk usia sekolah umumnya mengacu pada

penduduk usia 5- 24 tahun. Dari seluruh penduduk usia ini sebanyak 69,28

persen masih bersekolah sedangkan 21,91 persen sudah tidak bersekolah lagi,

dan sebanyak 8,2 persen tidak pernah atau belum bersekolah. Masih adanya

penduduk usia 5-24 tahun yang tidak atau belum bersekolah ini perlu menjadi

perhatian semua pihak, karena masih ada warga Kota Mataram yang belum

pernah mengenyam pendidikan di era modern ini.

Data penunjang layanan pendidikan Kota Mataram tahun 2014 dapat

dilihat sebagai berikut:

Page 30: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 38

Pemerintah Kota Mataram

Tabel 2.12

Pembangunan Urusan Wajib Pendidikan Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PENDIDIKAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1. Pendidikan dasar:

1.1. Angka partisipasi sekolah % 110,4

1.2. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah

% 37,81

1.3. Rasio guru/murid % 587,55

1.4. Rasio guru/murid per kelas rata-rata % 58,82

2. Pendidikan menengah:

2.1. Angka partisipasi sekolah % 35,22

2.2. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah

% 37,81

2.3. Rasio guru terhadap murid % 1:25

2.4. Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata

% 36,7

2.5. Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)

% 99,1

3. Fasilitas Pendidikan:

3.1. Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

% 2,601

3.2. Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik

% 1,881

4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):

4.1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) % 0,3

5. Angka Putus Sekolah:

5.1. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,14

5.2. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,39

5.3. Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA % 1,7

6. Angka Kelulusan:

Page 31: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 39

Pemerintah Kota Mataram

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PENDIDIKAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

6.1. Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 100

6.2. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 100

6.3. Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 99,9

6.4. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

% 110,04

6.5. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

% 124,24

6.6. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV % 90,97

b. Kesehatan

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi

serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai sebuah investasi untuk

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Pembangunan bidang kesehatan

bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan

kesehatan secara mudah, merata, dan terjangkau, sehingga dapat meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat. Pelaksanaan Urusan Wajib Kesehatan diarahkan

untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan

masyarakat yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.

Kondisi umum kesehatan di Kota Mataram dipengaruhi oleh berbagai faktor

yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara faktor yang

mempengaruhi pelayanan kesehatan ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan

kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan

manajemen kesehatan. Kebijakan dalam memfungsikan Puskesmas sebagai

Pelayanan Perawatan dengan ketersediaan 4 Puskesmas Perawatan di Kota

Mataram agar masyarakat dapat lebih efisien dalam mendapatkan layanan

kesehatan, serta dalam memberikan pemerataan pelayanan antara RSUD dan

Puskesmas, sehingga optimalisasi pelayanan kesehatan tingkat pratama atau

pelayanan kesehatan tingkat dasar dapat dicapai. Sebagai sebuah Kota dengan

dinamika yang kompleks, penanganan penyakit tertentu membutuhkan

penanganan khusus dan berkelanjutan, seperti Penanganan HIV-AIDS, Gizi

Buruk dan Gizi Kurang. Langkah-langkah optimalisasi dilakukan dengan

penguatan kelembagaan dan jejaring kerja yang jelas dan berkesinambungan

antara stakeholders terkait.

Page 32: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 40

Pemerintah Kota Mataram

Guna melayani masyarakat di bidang kesehatan di Kota Mataram, pada

tahun 2014 terdapat fasilitas kesehatan yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.13

Jumlah Sarana Kesehatan di Kota Mataram Tahun 2014

No Sarana Kesehatan Jumlah Keterangan

1 RSU Pemerintah 2 RSUD Pemprov NTB & Kota Mataram

2 RSU TNI/Polri 2 TNI/Polri

3 RSU Swasta 5

RS Islam Siti Hajar, RS Saint Antonius, RS Risa, RS Biomedika, RS Harapan Keluarga

4 Rumah Sakit Jiwa 1 Pemprov NTB

5 Rumah Bersalin 7 Swasta

6 Balai Kesehatan Mata 1 Pemprov NTB

7 Klinik 5 Swasta

8 Puskesmas Perawatan 4 Pemerintah Kota Mataram

9 Puskesmas Non Perawatan 7 Pemerintah Kota Mataram

10 Puskesmas Pembantu 18 Pemerintah Kota Mataram

11 UP2F 1 Swasta

12 Poskesdes 24 Pemerintah Kota/Kabupaten

13 Posyandu 344 Pemerintah Kota/Kabupaten

14 Poskestren 12 Swasta

15 Praktek Dokter Perorangan 523 Swasta

Sumber: Mataram Dalam Angka, 2014

Di bawah ini diuraikan mengenai sebaran (proporsi) jumlah Puskesmas &

Pustu di Kota Mataram diuraikan sebagai berikut:

Gambar 2.16 Sebaran Puskesmas, Pustu dan Poskesdes di masing-masing Kecamatan di Kota

Mataram:

Page 33: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 41

Pemerintah Kota Mataram

Sumber: Dinas Kesehatan, 2014

Tersedianya tenaga medis juga sangat menunjang, dengan banyaknya

tenaga medis masyarakat dapat terlayani dengan baik. Hal ini terlihat jumlah

dokter umum sebanyak 28 orang, dokter spesialis 37 orang, dokter gigi 12 orang,

dan perawat sebanyak 118 orang. Dengan ketersediaanya fasilitas kesehatan

maka akses masyarakat akan kesehatan menjadi mudah. Keberhasilan

pelayanan kesehatan masyarakat tidak saja meningkatkan usia harapan hidup

namun seseorang akan tetap aktif sampai usia lanjut hal ini otomatis akan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Tabel 2.14

Pembangunan Urusan Wajib Kesehatan Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KESEHATAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1. Rasio Posyandu per satuan balita % 7,67

2. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk

% 0,06

3. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk % 0,02

4. Rasio dokter per satuan penduduk % 0,086

5. Rasio tenaga medis per satuan penduduk % 0,022

6. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

% 120,93

AMPENAN SEKARBELA MATARAM SELAPARANGCAKRANEGAR

ASANDUBAYA

PUSKESMAS 2 2 1 3 1 2

PUSTU 2 5 0 5 1 5

POSKESDES 1 6 2 5 1 9

0

2

4

6

8

10

PUSKESMAS PUSTU POSKESDES

Page 34: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 42

Pemerintah Kota Mataram

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KESEHATAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

7. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

%

88,25

8. Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

% 92

9. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat

perawatan %

100

10. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

% 60,13

11. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

% 100

12. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

% 10,83

13. Cakupan kunjungan bayi % 92,99

14. Cakupan puskesmas % 183,33

15. Cakupan pembantu puskesmas % 36

c. Pekerjaan Umum

Penyelenggaraan Urusan Wajib Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas

Pekerjaan Umum. Layanan Urusan Wajib Pekerjaan Umum diarahkan untuk

mencapai sasaran strategis Fungsi Saluran Drainase, Optimalisasi Penataan

Sempadan Sungai dan Pantai, dan Meningkatkan penanganan perumahan tidak

layak huni dan kawasan permukiman kumuh yang ditetapkan dalam RKPD

Tahun 2014.

Pembangunan urusan pekerjaan umum mencakup penyediaan sarana dan

prasarana yang dapat mempermudah akses masyarakat. Sebagai sektor

penunjang, urusan pekerjaan umum berperan besar dalam mendukung

keberhasilan pembangunan pertanian, membuka isolasi wilayah, serta

pembangunan sektor-sektor lainnya. Ketersediaan sarana dan prasarana yang

memadai yang dikelola secara efisien, akan menciptakan peningkatan

aksesibilitas dan kinerja sistem transportasi sehingga kegiatan perdagangan dan

jasa akan berkembang dan memicu keunggulan daya saing perekonomian. Pada

sisi lainnya tersedianya sarana prasarana perkotaan yang memadai, akan

mampu minimalisir terjadinya bencana serta dampaknya yang menghambat

kemajuan perkembangan kota.

Page 35: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 43

Pemerintah Kota Mataram

Tabel 2.15 Pembangunan Urusan Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PEKERJAAN UMUM

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Cakupan layanan air bersih % 68,24

2 Jalan dalam Kondisi Baik km 291.514

3 Panjang jalan km 347,188

4 Cakupan drainase dalam kondisi baik

% 91,10

5 Panjang drainase dalam kondisi baik

M 399.602,39

6 Pembangunan turap/talud/bronjong

M 1.646

7 Panjang normalisasi sungai M

1.400

8 Rumah tidak layak huni Unit

721

9 Rumah tinggal ber-sanitasi %

78,94

10

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

km 83,94

11 Rasio Jaringan Irigasi % 73,48

12 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk

% 3,27

13 Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk

% 19,35

14 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

% 2,37

15 Rasio rumah layak huni % 241,70

17 Panjang jalan dilalui Roda 4 km 84,32

19 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )

km 291.514

22 Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat

km 9,16

24 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik

M2 73,48

Page 36: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 44

Pemerintah Kota Mataram

25 Lingkungan Permukiman ha 4,95

Cakupan layanan air bersih sebagai salah satu komponen layanan dasar

masyarakat mengalami peningkatan. Dari jumlah rumah tangga sebanyak

124.128 RT dengan pelanggan air minum sebanyak 51.388 pelanggan pada

tahun 2013, meningkat menjadi 132.000 RT atau 54.613 pelanggan, terjadi

peningkatan sebesar 26,7% dari 41,54% pada tahun 2013 menjadi 68,24%

pelanggan pada tahun 2014. Salah satu yang berkontribusi pada peningkatan

cakupan layanan air bersih melalui sambungan langsung PDAM adalah adanya

Program Sambungan Air Bersih Gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan

Pemerintah Australia melalui AUSaid.

Adapun kebutuhan air baku PDAM sampai dengan saat ini masih

mengandalkan suplai dari mata air Sarasuta, Ranget dan Saraswaka di

Kabupaten Lombok Barat. Namun demikian sudah mulai dirintis untuk

menambah kapasitas suplai air melalui pemanfaatan beberapa potensi air bawah

tanah di Kota Mataram yang sudah dilakukan survei dan penetapan lokasi oleh

tim dari Universitas Gajah Mada, seperti di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan

Sayang-sayang. Kedalaman air tanah tersebut antara 5–7 meter, kecuali di

beberapa lokasi, seperti Cakranegara, Monjok dan Dasan Agung bagian utara

kedalaman air tanah mencapai 15 meter.

Kinerja Bina Marga ditunjukkan dengan status jalan dengan kondisi jalan

baik yang merupakan kewenangan Pemerintah Kota Mataram tahun 2014

meningkat sebesar 12,03% dari tahun 2013. Penambahan panjang jalan pada

tahun 2014 adalah sepanjang 13.270 km dari panjang jalan tahun 2013. Adapun

status jalan provinsi dan nasional yang juga mengalami perbaikan pada beberapa

ruas diantaranya Jalan TGH. Faisal, Jalan Bung Karno, Jalan Saleh Sungkar,

Jalan Energi dan lain-lain. Perbaikan tersebut juga disertai dengan penataan

drainase dan trotoar. Kinerja Bina Marga juga dapat dilihat dengan adanya

peningkatan panjang jalan sebagai akibat dibukanya ruas jalan baru diantaranya

jalan tembus dari ruas Jalan Bung Hatta menuju Jalan Jenderal Sudirman,

akses BIL menuju Kota Mataram tembus Jalan Gajah Mada, dan Jalan Dakota.

Jalan baru tersebut selain mengurai kemacetan pada ruas jalan tertentu, juga

membuka akses dari dan ke Kota Mataram yang diharapkan dapat memberikan

dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitarnya. Adanya peningkatan

kinerja kebinamargaan sangat didukung oleh kemitraan dan kerjasama yang baik

antara Pemerintah Kota Mataram dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Pusat melalui Balai Pemeliharaan Jalan Nusa Tenggara I.

Kondisi topografi Kota Mataram yang sebagian besar merupakan daerah

datar-landai dan dilalui oleh empat sungai besar berpotensi untuk menimbulkan

genangan pada beberapa titik, sehingga dalam perancangan sistem drainase

Page 37: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 45

Pemerintah Kota Mataram

harus memperhatikan kondisi tersebut. Beberapa titik di Kota Mataram terutama

di Kecamatan Sekarbela, Mataram, dan Ampenan kerap terjadi genangan.

Pada tahun 2014 persentase cakupan drainase dalam kondisi baik

meningkat sebesar 2,82% dari 88,28% pada tahun 2013, menjadi 91,10%.

Kondisi tersebut dapat dicapai, selain dengan pemeliharaan saluran drainase,

juga melalui pembangunan drainase baru. Panjang drainase dalam kondisi baik

pada tahun 2013 sebesar 387.232,7 bertambah menjadi 399.602,39 pada tahun

2014, atau terjadi peningkatan 3,19 %.

Pemeliharaan drainase juga dilakukan melalui pengerahan Pasukan Biru

dalam memastikan drainase berfungsi sebagaimana mestinya yang didukung oleh

170 Orang pada tahun 2013, dan meningkat menjadi 220 orang pada tahun

2014.

Pembangunan turap/talud/bronjong sepanjang 1.646m. Pada tahun 2013

dilakukan normalisasi pada ruas Sungai Unus sepanjang 2.400 m dan 1.400 m

pada Sungai Remeneng pada tahun 2014. Penataan tepi sungai ditangani pula

melalui pembangunan jalan tepi Sungai Jangkok sepanjang 2.075m yang

ditangani melalui kerjasama Pemerintah Kota Mataram dengan Satker

Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi NTB. Sedangkan penataan

sempadan pantai dilakukan dengan melakukan pembangunan jetty pada muara

Sungai Unus yang dapat mencegah terjadinya abrasi pantai. Penataan sempadan

pantai tidak hanya dalam upaya mengurangi abrasi, namun dilakukan untuk

merevitalisasi kawasan dengan menambah ruang publik dan ruang terbuka

hijau. Penataan pantai dilakukan di Pantai Gading di Kawasan Mapak,

Pembangunan RTH Muara Jangkok, dan Penataan kembali kawasan Eks-

Pelabuhan Ampenan.

d. Urusan Wajib Perumahan

Penyelenggaraan Urusan Wajib Perumahan dilaksanakan oleh Satuan

Dinas Pekerjaan Umum, Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah. Pelaksanaan Urusan Wajib Perumahan diarahkan untuk

mencapai sasaran strategis Meningkatnya efektifitas layanan penanggulangan

bencana daerah, yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014

Penyelenggaraan urusan perumahan dilaksanakan agar masyarakat

mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan terjangkau di

dalam kondisi yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan.

Jumlah rumah di Kota Mataram pada akhir tahun 2014 adalah sebanyak

101.415 unit, dengan jumlah rumah layak sebanyak 99.518, dan rumah tidak

layak sebanyak 1.897 unit. Penanganan rumah tidak layak huni (RTLH) hingga

tahun 2014 telah mengintervensi 3.900 unit rumah. Intervensi tersebut

dilakukan dengan memberikan stimulan perbaikan rumah kepada Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui beberapa pihak baik itu SKPD Kota

Page 38: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 46

Pemerintah Kota Mataram

Mataram, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Pusat, PNPM

Mandiri Perkotaan, BAZNAS Kota Mataram dan Pihak Peduli Lainnya. Pada tahun

2014 jumlah penanganan mengalami penurunan karena Pemerintah Provinsi

NTB dan Pemerintah Pusat menganggap penanganan RTLH hampir tuntas,

sehingga kontribusi penanganan diluar Pemerintah Kota Mataram berkurang.

Pada tahun 2014 penanganan RTLH dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota

Mataram sebanyak 12 unit, PNPM-MP sebanyak 418, Badan Pemberdayaan

Masyarakat sebanyak 86 unit, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi sebanyak 25 unit,

BAZNAS Kota Mataram sebanyak 74 unit, Dana Pembangunan Kelurahan

sebanyak 16 unit, dan Dinas Sosial Kota Mataram sebanyak 90 unit. Sisa RTLH

pada tahun 2014 adalah sebanyak 1.866 unit.

Pengurangan luasan kawasan kumuh memiliki beberapa kriteria yaitu

vitalitas non ekonomi kawasan, vitalitas ekonomi, status tanah dan kondisi

prasarana dan sarana berupa kondisi jalan, drainase, air bersih dan air limbah.

Penanganan RTLH dan kawasan permukiman kumuh dilakukan melalui

penyediaan air bersih dan sanitasi. Penyediaan air bersih dilakukan melalui

Sambungan PDAM, Sumur Gali, Kran Umum atau Hidran Umum, Sumur Bor,

Sumur Pompa Tangan dan Perlindungan Mata Air. Pada tahun 2013 penyediaan

air bersih sudah mencakup 41,54% dan pada tahun 2014 mencapai 68,24%.

Di bidang sanitasi, cakupan sanitasi pada tahun 2013 mencapai 79,13%

dan pada tahun 2014 mencapai 78,94%. Penurunan cakupan sanitasi

disebabkan oleh kenaikan jumlah penduduk yang tidak dapat diimbangi oleh

pembangunan sarana sanitasi seperti Jamban dan MCK Komunal.

Dalam menangani bencana kebakaran, pada tahun 2013 Pemerintah Kota

Mataram memiliki 9 unit mobil pemadam kebakaran dan bertambah menjadi 10

unit mobil pemadam kebakaran pada tahun 2014. Untuk mengantisipasi

kejadian awal kebakaran, dilakukan upaya mendekatkan sarana kebakaran

berupa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kepada Kepala Lingkungan se-Kota

Mataram. Pada tahun 2013 jumlah APAR yang diserahkan kepada lingkungan

berjumlah 100 unit, dan pada tahun 2014 bertambah 100 unit sehingga saat ini

200 Lingkungan telah memiliki APAR.

Tabel 2.16

Pembangunan Urusan Wajib Perumahan Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERUMAHAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Daya tanggap darurat bencana % 83,35

2 Jumlah kendaraan pemadam kebakaran

unit 10

3 Jumlah Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

unit 200

Page 39: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 47

Pemerintah Kota Mataram

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERUMAHAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

4 Rumah tangga pengguna air bersih % 68,24

6 Rumah tangga ber-Sanitasi % 78,94

7 Lingkungan pemukiman kumuh

%

4,95

8 Rumah layak huni

%

98,13

Dari 14 jenis bencana yang ada di Indonesia, 9 jenis berpotensi terjadi di

Kota Mataram antara lain : banjir atau genangan, gempa bumi, tsunami,

gelombang laut ekstrim dan abrasi pantai, angin kencang/ putting beliung,

kebakaran, kekeringan, wabah penyakit dan konflik sosial.

Pada tahun 2013 kejadian bencana di Kota Mataram sebanyak 64 kali

kejadian sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 35 kali. Pemerintah Kota

Mataram senantiasa mengupayakan untuk dapat mengantisipasi terjadinya

bencana alam maupun bencana sosial. Sebagaimana yang dilakukan bersama

GIZ Jerman dan Institut Teknologi Bandung dalam penyiapan Peta Rawan

Bencana di Kota Mataram. Dengan adanya peta tersebut diharapkan

meningkatnya kesiapsiagaan akan terjadinya bencana. Meningkatnya daya

tanggap darurat bencana dari 82,50% pada tahun 2013 menjadi 83,35% pada

tahun 2014 atau meningkat 0,85%, didukung oleh semakin terampilnya tenaga

TRC yang pada tahun 2013 berjumlah 50 orang meningkat menjadi 54 orang

pada tahun 2014. Jumlah peralatan tanggap bencana juga mengalami

peningkatan. Jumlah perahu karet pada tahun 2013 berjumlah 4 unit, pada

tahun 2014 bertambah menjadi 6 unit. Tahun 2014, Pemerintah Kota Mataram

memperoleh bantuan dari Pemerintah Pusat berupa satu buah Kendaraan

Rescue, dimana kendaraan ini dilengkapi dengan peralatan lengkap untuk

membantu bila terjadi bencana.

e. Urusan Wajib Penataan Ruang

Penyelenggaraan Urusan Wajib Penataan Ruang dilaksanakan oleh Dinas

Tata Kota Dan Dinas Pertamanan. Pelaksanaan Urusan Wajib Penataan Ruang

diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatkan Efektivitas

Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang yang Berwawasan Lingkungan Hidup,

yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014.

Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut adalah komitmen Pemerintah

Kota Mataram untuk secara bertahap menambah dan menata Ruang Terbuka

Page 40: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 48

Pemerintah Kota Mataram

Hijau (RTH) baik berupa taman kota di setiap sudut kota, RTH jalur di jalan jalan

utama dan jalan-jalan baru serta di areal permakaman.

Di samping itu pula, melakukan upaya penghematan energi listrik (green

energy) melalui penggantian lampu PJU yang konvensional dengan daya listrik

yang besar dengan Lampu berteknologi Light Emitting Diode (LED) dengan

spesifikasi daya yang lebih rendah namun memiliki pencahayaan yang lebih

terang, yang dilakukan di beberapa ruas jalan utama di Kota Mataram dengan

jumlah 564 titik lampu.

Tabel 2.17 Pembagunan Urusan Wajib Penataan Ruang Kota Mataram

Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB TATA RUANG

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Ruang Terbuka Hijau (RTH) % 12,50

2 Rasio Tempat Pemakaman Umum

(TPU)

% 19,35

3 Jumlah Titik Penerangan Jalan

Umum (PJU)

Unit 6.580

4 Jumlah Ijin Mendirikan Bangunan

(IMB) yang diterbitkan

Unit 1.349

6 Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan

%

9,588

7 Ruang publik yang berubah peruntukannya

%

13,568

Isu pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan

tantangan bagi Pemerintah Kota Mataram dalam mewujudkan rencana tata

ruang pada tahun 2031. Kota Mataram dengan luas 6.130 Ha membutuhkan 20

persen Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik setara dengan luas 460,86 Ha (1.226

km2). Saat ini RTH Publik Kota Mataram mencapai 12,50 persen atau seluas

765,57 Ha meningkat 0,02 persen dari tahun 2013, dimana penambahan RTH

yang relatif kecil ini berasal dari penambahan RTH Jalur pada beberapa jalan-

jalan baru.

Salah satu isu penataan ruang yang mendesak saat ini adalah pemenuhan

rasio Tempat Pemakaman Umum (TPU). Sejauh ini Pemerintah Kota Mataram

hanya menata pemakaman umum sesuai aspirasi masyarakat. Kegiatan itu

berupa penembokan, paving block, pengurukan, penerangan makam,

pembangunan atau penataan fasilitas pemakaman. Selanjutnya diserahkan

pengelolaannya kepada masyarakat sekitar pemakaman tersebut, Pemerintah

Kota Mataram akan terus berikhtiar untuk menambah luasan RTH untuk

Page 41: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 49

Pemerintah Kota Mataram

memenuhi rasio Tempat Pemakaman Umum. Indikator rasio TPU menunjukkan

saat ini jumlah areal pemakaman yang ada di wilayah Kota Mataram sebanyak 51

areal pemakaman dengan luas sebesar 197.181 meter persegi.

Komitmen Pemerintah Kota Mataram untuk memenuhi ketersediaan RTH

Publik dan Privat 30% pada tahun 2031 dilakukan pula melalui upaya-upaya

koordinasi dan sinkronisasi program daerah dengan pemerintah pusat,

diantaranya Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang diinisiasi oleh

Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaaan Umum Republik

Indonesia dengan kegiatan antara lain: Pembangunan Taman Abian Tubuh,

Taman Muara Jangkok, Pembentukan Forum Kota Hijau, serta Kampanye Kota

Hijau melalui Green Festival dan Aksi Kota Hijau.

Bertambahnya jumlah PJU pada tahun 2014 yang berjumlah 6.580 titik

merupakan upaya Pemerintah Kota Mataram dalam memenuhi standar

pelayanan minimum bidang perhubungan. Penambahan jumlah dari tahun 2013

mencapai 790 titik. Penambahan tersebut selain pada ruas-ruas jalan yang

belum memiliki PJU, juga terjadi penambahan pada ruas-ruas jalan baru.

Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan upaya pengendalian

pemanfaatan ruang. Jumlah IMB yang dikeluarkan pada tahun 2013 sebanyak

1.762 ijin, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 1.349 ijin. Menurunnya ijin

yang diterbitkan memberikan gambaran bahwa dari ijin yang diusulkan terdapat

ijin yang tidak sesuai dengan rencana pemanfaatan ruang.

f. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan

Penyelenggaraan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan dilaksanakan

oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram.

Pelaksanaan kebijakan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan diarahkan

untuk mencapai sasaran strategis Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan

pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata

pemerintahan yang baik (Good Governance), yang ditetapkan dalam RKPD Tahun

2014

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32

tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa dalam rangka

penyelenggaraan Pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun

perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan

pembangunan nasional. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan

tindakan yang akan dilakukan pada masa depan melalui urutan pilihan dan

penggunaan sumber daya secara tepat.

Page 42: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 50

Pemerintah Kota Mataram

Ruang lingkup urusan perencanaan pembangunan meliputi tahapan, tata

cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan dokumen perencanaan

pembangunan daerah, sehingga tujuan dan sasaran pembangunan yang telah

ditetapkan dapat dilaksanakan secara terpadu dan efektif. Perencanaan

pembangunan daerah disusun untuk menjamin keterkaitan, keterpaduan dan

konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian

pelaksanaan pembangunan. Selain itu, perencanaan pembangunan juga disusun

dengan mendorong keterlibatan masyarakat, akademisi dan lembaga masyarakat

lainnya dalam proses perencanaan.

Keseluruhan program dan kegiatan bidang perencanaan pembangunan

dilaksanakan sebagai implementasi kebijakan penyelenggaraan Urusan Wajib

Perencanaan Pembangunan yang bertujuan untuk mencapai salah satu sasaran

strategis dari misi yang tertuang dalam RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015,

yaitu “Meningkatkan Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance”. Capaian Indikator Kinerja Utama urusan wajib Perencanaan

Pembangunan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.18 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Perencanaan

Pembangunan Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERENCANAAN PEMBANGUNAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Persentase tingkat perwujudan usulan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan aspirasi masyarakat

%

80,00

2 Persentase ketepatan jadwal penetapan PERWAL RKPD sesuai dengan UU 25/2004 tentang SPPN

%

100,00

3 Persentase ketepatan waktu penyampaian KUA & PPAS

sebagai dasar penetapan RAPBD

%

100,00

4 Persentase keselarasan program dalam RKPD dengan program dalam RPJMD

%

90,00

5 Persentase hasil pengkajian dan penelitian yang dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan pembangunan daerah

%

75,00

6 Persentase SKPD yang menyampaikan LAKIP tepat

% 85,29

Page 43: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 51

Pemerintah Kota Mataram

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERENCANAAN PEMBANGUNAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

waktu, berdasarkan Permen PAN & RB No. 53 Tahun 2014

7 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA

Ada/Tidak Ada

8 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA

Ada/Tidak Ada

9 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA

Ada/Tidak Ada

10 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD

% 100%

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2001, Musyawarah

Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) merupakan wadah partisipasi

masyarakat dalam merumuskan usulan program/kegiatan pembangunan yang

nantinya menjadi bahan dalam penyusunan rencana kerja Pemerintah Kota

Mataram. Keterlibatan pemangku kepentingan pembangunan dalam MPBM

untuk mengakomodir keterwakilan segala unsur masyarakat salah satunya

seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, partisipasi perempuan melalui kader

posyandu, dan lain-lain. Dengan demikian perwujudan usulan masyarakat yang

direalisasikan dalam APBD mencapai 80% dari keseluruhan usulan program dan

kegiatan yang ada.

Pada tahun 2014, telah disusun dokumen perencanaan sebagaimana

ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 37 tahun

2013 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2014, dengan registrasi sebagai

berikut:

1. RKPD Kota Mataram Tahun 2015 ditetapkan tanggal 31 Mei 2014.

2. Rancangan KUA dan PPAS RAPBD 2015 telah disusun dan disampaikan

kepada DPRD Kota Mataram pada tanggal 26 Juni 2014.

3. Rancangan KUA dan PPAS RAPBD PERUBAHAN 2014 telah disusun dan

disampaikan kepada DPRD Kota Mataram pada tanggal 24 Mei 2014.

Page 44: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 52

Pemerintah Kota Mataram

Dapat diartikan bahwa penyusunan dokumen perencanaan sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Dalam

rangka sinergitas dan konsistensi perencanaan, program dan kegiatan dalam

RKPD yang dituangkan dalam KUA dan PPAS telah diselaraskan dengan program

dan kegiatan yang tertuang dalam RPJMD.

Ketersediaan data dan informasi yang mutakhir dan mudah diakses

menjadi salah satu elemen penting dalam proses perencanaan pembangunan.

Data dan informasi perencanaan pembangunan yang tersedia pada tahun 2014

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.19

Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Tahun 2014

NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN

1 Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Kota Mataram

5 Dokumen RKPD, KUA, PPAS

2 Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Kinerja

2 Dokumen PK, LAKIP

3 Data Kajian Perencanaan 35 Kajian -

Berdasarkan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 53 Tahun 2014,

ditegaskan bahwa penyampaian LAKIP Satuan Kerja Perangkat Daerah

disampaikan paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir. LAKIP

menjadi salah satu bahan bagi kelengkapan penyusunan LKPJ (Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban) Walikota Mataram kepada DPRD Kota

Mataram, sehingga ketepatan waktu penyampaian LAKIP SKPD menjadi indikator

yang penting untuk dipenuhi.

g. Urusan Wajib Perhubungan

Penyelenggaraan Urusan Wajib Perhubungan dilaksananakan oleh Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Pelaksanaan Urusan Wajib

Perhubungan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya

Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik yang ditetapkan dalam

RKPD Kota Mataram 2014.

Tabel 2.20 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Perhubungan Kota

Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERHUBUNGAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Rasio terpasangnya fasilitas keselamatan & perlengkapan

% 60,00

Page 45: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 53

Pemerintah Kota Mataram

jalan

2 Jumlah arus penumpang angkutan umum

Orang 552.442

4 Jumlah uji kir angkutan umum unit 18.341

5 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

unit 1

6 Angkutan darat % 2,6

7 Kepemilikan KIR angkutan umum

% 88

8 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

menit 15

9 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

Rp. 15.000-100.000

10 Pemasangan Rambu-rambu titik 1.656

Pada tahun 2014 indikator tersebut terealisasi sebesar 60%, meningkat 6%

dari tahun 2013 sebesar 54%. Adapun rincian pemasangan fasilitas keselamatan

dan perlengkapan jalan tahun 2014 adalah Rambu – Rambu Lalu Lintas

terpasang sebanyak 1.295 unit, meningkat 198 unit dari tahun 2013; Rambu

Pendahulu Penunjuk Jurusan terpasang sebanyak 113 unit, meningkat sebanyak

20 unit dari tahun 2013; Marka Jalan terpasang seluas 2.454 m2, meningkat

sebesar 1.224 m2 dari tahun 2013; Paku Marka Jalan terpasang sebanyak 1.073

unit, meningkat sebanyak 396 unit dari tahun 2013; Pagar Pengaman Jalan

terpasang sepanjang 850 meter, meningkat 150 meter dari tahun 2013; Warning

Light terpasang sebanyak 11 unit, meningkat sebanyak 3 unit dari tahun 2013.

Kompleksitas Urusan Wajib Perhubungan dihadapkan pada ketersediaan

SDM yang belum memadai, disisi lain keberadaan Kota Mataram menuju

Mataram Metro menghadapi persoalan perhubungan yang membutuhkan

penanganan secara terpadu dan terintegrasi.

h. Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Penyelenggaraan Urusan Wajib Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh

Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, dan Dinas Pertamanan.

Pelaksanaan Urusan Wajib Lingkungan Hidup diarahkan untuk mencapai

sasaran strategis Meningkatnya Ketersediaan Kawasan Resapan Air,

Berkurangnya Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang ditetapkan dalam

RKPD Kota Mataram Tahun 2014.

Page 46: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 54

Pemerintah Kota Mataram

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk

melestarikan fungsinya yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,

pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian. Dasar

dan prinsip pengelolaannya adalah untuk mencapai kelestarian hubungan

manusia dengan lingkungan hidup untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Perkembangan jumlah penduduk yang cukup pesat diiringi peningkatan

pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya menyebabkan tingginya permintaan akan

pembangunan permukiman dan perdagangan baik barang maupun jasa di Kota

Mataram. Hal ini menyebabkan tingginya alih fungsi lahan pada kawasan

pertanian menjadi kawasan non pertanian yang secara tidak langsung

menyebabkan gangguan pada ketersedian kawasan resapan air. Oleh karena itu

untuk mengatasinya Pemerintah Kota Mataram melaksanakan Program

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam untuk menambah cakupan

biopori atau sumur resapan pada beberapa titik genangan.

Tabel 2.21 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Lingkungan Hidup Kota

Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Rasio Ketersediaan kawasan resapan air

% 75,65

2 Jumlah Sumur Resapan titik 8

3 Jumlah Biopori Stang, Unit Casing

50 228

4 Cakupan Layanan Persampahan

% 65,0

5 Penanganan Pencemaran/Kerusakan Lingkungan

kasus 5

6 Pelestarian Sumber Daya Alam titik 36

7 Persentase penanganan sampah % 65

10 Pencemaran status mutu air

% 50

11 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air

% 28,5

12 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.

% 22,2

13 Tempat pembuangan sampah

% 71,17

Page 47: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 55

Pemerintah Kota Mataram

(TPS) per satuan penduduk

14 Penegakan hukum lingkungan

% 100

Kawasan resapan air di Kota Mataram pada tahun 2014 mengalami

peningkatan 1,15 % dari tahun 2013 sebesar 74,50 % menjadi 75,65 %. Kawasan

resapan air ini didukung oleh ketersediaan sumur-sumur resapan. Jumlah

Sumur Resapan mengalami peningkatan sebesar 3 titik pada tahun 2014 dari 5

titik pada tahun 2013. Selain itu jumlah Biopori juga mengalami peningkatan 18

unit casing pada tahun 2014 dari 10 unit casing pada tahun 2013.

Ruas sungai yang berada di Kota Mataram merupakan hilir aliran sungai

yang ada di Pulau Lombok. Hal tersebut menyebabkan Kota Mataram berpeluang

mengalami terjadinya genangan atau banjir. Sungai besar yang melintasi wilayah

Kota Mataram berjumlah empat sungai dan semuanya bermuara di sepanjang

pesisir barat Kota Mataram. Sebagai upaya pencegahan potensi genangan

dibutuhkan kawasan resapan air untuk mengurangi run off air hujan yang

langsung ke aliran sungai.

Sumur resapan yang dibangun di empat lingkungan, antara lain:

Lingkungan Arong Arong dan Lingkungan Darul Hikmah Kelurahan Dasan

Agung, Lingkungan Karang Jangu Kelurahan Sapta Marga, Lingkungan Kebun

Jeruk, Pejeruk Perluasan, Pejeruk Baru Kelurahan Pejeruk dan Lingkungan

Kebun Bawak Timur Kelurahan Kebun Sari. Masing-masing dengan diameter 1,2

meter dan kedalaman 3 meter. Disamping sumur resapan juga dibangun

BIOPORI sebanyak 228 unit yang didukung dengan alat pengebor 50 unit.

Guna meningkatkan ketersediaan kawasan resapan air, Pemerintah Kota

Mataram melalui Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam,

akan menambah cakupan biopori dan sumur resapan pada kawasan yang rawan

genangan. Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) juga dilakukan dengan

mengoptimalkan ruang terbuka hijau yang ada di Kota Mataram.

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan ketersediaan

kawasan resapan air, adalah sebagai berikut : Melakukan pengendalian dalam

pemberian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dalam alih fungsi lahan terutama

pada kawasan resapan air dan kawasan permukiman; Menambah luasan RTH

dengan membangun Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di Kelurahan

Selagalas; Penyediaan dan penanaman Pohon Pelindung; Mengimplementasikan

dokumen Survey Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dalam pengkajian Dampak

Lingkungan.

Page 48: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 56

Pemerintah Kota Mataram

Prioritas lain yang ditangani dalam urusan lingkungan hidup adalah

mengatasi masalah persampahan. Hingga saat ini, dari total volume sampah

sebanyak 1.350 m3 per hari pada tahun 2014, yang tertangani adalah 831,76m3

perhari atau hanya sekitar 65% dari total volume sampah. Sehingga dalam

rangka mengimbangi penambahan volume sampah, Pemerintah Kota Mataram

memerlukan peningkatan jumlah sarana prasarana persampahan seperti dump

truck, arm roll, pick up dan container. Upaya lain dalam mengatasi persoalan

sampah adalah dengan mengurangi jumlah timbulan sampah melalui Gerakan

LISAN dan Bank Sampah Kota Mataram.

Upaya-upaya lain yang dapat menjadi indikator kinerja urusan wajib

lingkungan hidup adalah jumlah penanganan pengaduan terhadap pencemaran

dan kerusakan lingkungan serta jumlah titik perlindungan sumber daya alam.

Untuk jumlah pengaduan, Pada tahun 2014 yang dapat diselesaikan sebanyak 5

kasus dari 5 yang diadukan, menurun dari tahun sebelumnya yang berjumlah 7

kasus dari 7 kasus yang diadukan. Sementara pelestarian sumber daya alam

dilihat dari perlinungan mata air dimana antara tahun 2013 dan 2014 tidak ada

bertambah ataupun berkurang. Artinya jumlah mata air yang ada masih

terpelihara dan terjaga dengan baik.

i. Urusan Wajib Pertanahan

Penyelenggaraan Urusan Wajib Pertanahan dilaksanakan oleh Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan

Wajib Pertanahan diarahkan untuk meningkatkan penyediaan dan pelayanan

infrastruktur perkotaan yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014

Sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 jumlah tanah yang

dibebaskan seluas 167.547 m2, yang diperuntukan untuk tanah bangunan

kantor pemerintah seluas 21.273 m2 dan untuk fasilitas umum seluas 146.274

m2, terutama pembebasan lahan untuk pembangunan jalan.

Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan sasaran Meningkatnya

Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik yang dilaksanakan Bagian

Umum Setda Kota Mataram adalah sebagai berikut:

Tabel 2.22 Pembagunan Urusan Wajib Pertanahan Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERTANAHAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Luas Tanah yang dibebaskan Ha 70.791

2 Persentase luas lahan bersertifikat

% 8

Page 49: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 57

Pemerintah Kota Mataram

3 Penyelesaian kasus tanah Negara

Kasus 50 228

4 Penyelesaian izin lokasi %

65,0

Pada tahun 2014, jumlah tanah yang dibebaskan sejak tahun 2013

sejumlah 70.791 m2, meningkat seluas 16.888 m2 yang diperuntukan untuk

failitas umum terutama pembebasan lahan untuk pembangunan jalan. Selain

untuk jalan, terdapat kebutuhan lahan dalam rangka pembangunan gedung

kantor. Perlu diketahui bahwa masih terdapat banyak SKPD Kota Mataram yang

menggunakan fasilitas gedung pinjaman dari Pemerintah Provinsi NTB. Selain

untuk jalan dan bangunan kantor, terdapat kebutuhan lahan dalam rangka

pembangunan jaringan air irigasi, bangunan pasar, pembangunan sekolah dan

makam. Pada Tahun 2015, rencana pembebasan lahan akan terus diupayakan

dalam rangka mendukung kelanjutan pembangunan dan peningkatan jalan,

penyediaan lahan untuk rumah potong hewan di Gubuk Mamben, Sekarbela

serta rencana relokasi Pasar Kebon Roek di Kebon Talo, Ampenan.

j. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil

Penyelenggaraan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil

dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram.

Pelaksanaan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil diarahkan untuk

mencapai sasaran strategis meningkatkan Efektivitas Pemerataan dan Kualitas

Pelayanan Publik yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.

Dalam rangka pencapaian tertib administrasi kependudukan, upaya

pencatatan dan pendataan terhadap pertumbuhan dan pergerakan penduduk

Kota Mataram dilakukan dengan mengoptimalkan mekanisme pelayanan

kependudukan secara terpadu dan tetap mengacu pada peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil

dilaksanakan dalam rangka pemberian pelayanan publik bidang Kependudukan

dan Catatan Sipil yang merata dan adil dengan mengedepankan aspek

transparansi dan akuntabilitas. Pelaksanaan Urusan Wajib Kependudukan dan

Catatan Sipil dilaksanakan melalui Program Penataan Administrasi

Kependudukan, bertujuan meningkatkan tertib administrasi kependudukan

dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang

kependudukan, Pengembangan data base kependudukan, Sosialisasi kebijakan

kependudukan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan, Pelayanan Akta Perkawinan

dan Perceraian, Pelayanan Akta Kelahiran dan Kematian, Pengawasan

Administrasi Kependudukan, Pelayanan Akta Perubahan Nama

Kewarganegaraan, Pengangkatan, Pengakuan dan Pengesahan Anak, Penyusunan

Perencanaan, Penataan dan Analisis Kependudukan.

Page 50: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 58

Pemerintah Kota Mataram

Tabel 2.23 Pembagunan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil

Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Rasio Penduduk ber-KTP % 86,91

2 Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk

% 0,869

3 Rasio bayi berakte kelahiran % 0,815

4 Rasio pasangan berakte nikah % 0,249

5 Kepemilikan KTP % 0,869

6 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk

% 0,256

7 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi

Ada/Tidak ADA

8 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

Sudah/belum SUDAH

Program e-KTP yang dilaksanakan di Kota Mataram selaras dengan

prioritas nasional untuk mengembangkan identitas tunggal bagi seluruh warga

Negara Indonesia. Optimalisasi e-KTP dalam kerangka SIAK (Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan) sasarannya diarahkan untuk validitas data

kependudukan. Dengan diberlakukannya e-KTP secara tidak langsung akan

memudahkan pendataan penduduk Kota Mataram, terutama yang terkait dengan

validitas data. Pada tahun 2014 penduduk Kota Mataram yang memiliki KTP

sebanyak 247.706 jiwa meningkat sebesar 25.251 dari tahun 2013 yang

berjumlah 222.455 jiwa atau 11,36% dari keseluruhan penduduk Kota Mataram

sebanyak 441.064 jiwa, sehingga rasio penduduk ber-KTP sebesar 86,91%.

Secara lengkap data penduduk wajib KTP dan Penduduk ber-KTP untuk masing-

masing kecamatan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.24 Data Kependudukan Per Kecamatan Tahun 2014

NO

KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK WAJIB KTP

JUMLAH KTP ELEKTRONIK YANG

TERCETAK

1 AMPENAN 58.664 51.573

2 MATARAM 52.732 45.963

3 CAKRANEGARA 48.115 42.347

4 SEKARBELA 35.109 29.838

Page 51: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 59

Pemerintah Kota Mataram

5 SELAPARANG 47.483 41.722

6 SANDUBAYA 42.897 36.262

JUMLAH 285.000 247.706

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, 2014.

Berdasarkan tabel 2.24 terdapat penduduk yang belum melakukan

perekaman data e-KTP, terhadap penduduk yang belum melakukan perekaman

tersebut, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melakukan upaya yang terpadu

dan berkesinambungan, antara lain operasionalisasi mobil e-KTP dan jemput

bola, sehingga diharapkan dalam jangka waktu tertentu dapat diminimalkan

penduduk Kota Mataram yang belum memiliki KTP.

k. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan

keseteraan gender yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014

Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan

bagian integral dalam penyelenggaraan pembangunan daerah yang merata dan

berkeadilan. Gerakan emansipasi perempuan dalam segala aspek pembangunan

harus diapresiasikan dengan memberikan kesetaraan peran antara perempuan

dan laki-laki dari sisi pengarusutamaan gender serta peningkatan kualitas hidup

dan perlindungan terhadap perempuan.

Urusan wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan

Indikator kinerja utama Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) dan Angka Melek

Huruf Perempuan. Adapun realisasi capaian masing-masing indikator, dapat

dilihat pada tabel dan grafik, sebagai berikut:

Tabel 2.25

Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Indeks Pemberdayaan Gender (IPG)

- 57,77

2 Angka Melek Huruf Perempuan % 90,03

3 Persentase partisipasi % 36,01

Page 52: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 60

Pemerintah Kota Mataram

perempuan di lembaga pemerintah

4 Partisipasi perempuan di lembaga swasta

% 63,99

5 Rasio KDRT % 0,08

7 Partisipasi angkatan kerja perempuan

% 6.044

Indeks Pemberdayaan Gender adalah indeks komposit yang mengukur

peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. Peran aktif

perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup partisipasi

berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta penguasaan

sumber daya ekonomi. Angka IPG sebesar 57,77 dipengaruhi oleh implementasi

kebijakan gender dengan memberikan peluang keterlibatan perempuan dalam

pembangunan.

Populasi penduduk perempuan Kota Mataram lebih banyak dibandingkan

penduduk laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari nilai sex ratio sebesar 98 (kurang

dari 100) yang berarti bahwa dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98

penduduk laki-laki. Angka Melek Huruf (AMH) di Kota Mataram mulai tahun

2014 mencapai diatas 94,31%, baik perempuan maupun laki-laki. Sedangkan

untuk penduduk yang masih buta huruf sebesar 5,69 persen yang didominasi

oleh penduduk usia lanjut.

Disamping itu, dalam mewujudkan kesetaraan gender telah dilakukan

upaya-upaya, antara lain dengan meningkatkan keterlibatan perempuan dalam

pembangunan, terutama dalam aspek perencanaan pembangunan dengan

menargetkan proporsi peserta Musrenbang/MPBM sebesar 30 persen adalah

peserta dari unsur perempuan, membuka seluas-luasnya informasi yang dapat

diakses oleh Ibu, maupun Calon Ibu terhadap kesehatan reproduksi, keluarga

berencana dan keluarga sejahtera, meningkatkan pengetahuan dan

pengembangan diri perempuan dengan membuka kesempatan pembentukan

lembaga-lembaga non formal pemerhati perempuan, ibu dan anak, serta

meningkatkan ruang expresi perempuan melalui peningkatan frekuensi acara

berbasis gender bernilai kebangsaan seperti Peringatan Hari Ibu, Hari Kartini,

dan lain-lain.

Dalam rangka peningkatan kualitas hidup anak dan perlindungan

perempuan serta peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam

pembangunan, telah dilaksanakan sosialisasi PPRG untuk 50 orang, rakor pokja

PUG dan PA dengan peserta sebanyak 140 orang, sosialisasi UU PDKRT, PA dan

Traficking dengan peserta sebanyak 200 orang, Sosialisasi dalam rangka

Page 53: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 61

Pemerintah Kota Mataram

peringatan hari ibu dengan peserta sebanyak 100 orang, kemudian sosialisasi

Kota Layak Anak dengan peserta sebanyak 80 orang, sosialisasi kesehatan

reproduksi anak yang berperspektif agama dengan peserta sebanyak 65 orang,

ada juga pertemuan dan pembinaan forum anak serta pembinaan/pendampingan

terhadap perempuan dan anak korban kekerasan.

Jumlah kasus yang melibatkan anak pada tahun 2014 sebanyak 74 kasus,

mengalami penurunan 39 kasus dibandingkan tahun 2013 yaitu 113 kasus. Hal

ini karena adanya peningkatan kinerja dari mitra kerja yaitu LPA (Lembaga

Perlindungan Anak) yang secara intens mengadakan sosialisasi di masyarakat

sehingga kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya perlindungan anak

semakin meningkat.

l. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Penyelenggaraan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya kualitas

keluarga yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.

Program Keluarga Berencana merupakan salah satu program nasional yang

bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk sehingga tercapai

Penduduk Tumbuh Seimbang dengan tujuan terciptanya keluarga kecil bahagia

dan sejahtera. Keberhasilan program KB didukung oleh pola pemberdayaan

masyarakat yang tepat dan komitmen semua pihak dalam memahami pentingnya

program KB.

Dalam rangka meningkatkan kualitas keluarga dalam upaya Pendewasaan

Usia Perkawinan (PUP) telah dilakukan berbagai kegiatan antara lain konseling

KRR bagi remaja yang dilaksanakan di pondok pesantren, SLTA/SLTP, dan

melakukan penyuluhan di setiap kelurahan dalam rangka meningkatkan

pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja.

Disamping itu, untuk meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga-keluarga

prasejahtera dan KS I, telah dilakukan pemberian bantuan modal, pembinaan

kepada kelompok UPPKS, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina

Keluarga Lansia. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan jumlah KS dari

78.141 menjadi 78.950.

Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program KB dilihat dari

meningkatnya penggunan alat kontrasepsi bagi peserta KB aktif mengalami

peningkatan sebesar 17.960 Pasangan Usia Subur (PUS). Guna memaksimalkan

Page 54: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 62

Pemerintah Kota Mataram

program KB dilakukan advokasi kepada masyarakat sehingga dapat

meningkatkan pencapaian program KB.

Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan Urusan Wajib Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut:

Tabel 2.26 Pembagunan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kota

Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Jumlah Keluarga Sejahtera jiwa

78.950

2 Cakupan Layanan PUS ber-KB Aktif

jiwa 67.605

3 Rata-rata jumlah anak per keluarga

jiwa 1,51

4 Rasio akseptor KB %

69,52

5 Cakupan peserta KB aktif % 73,90

6 Jumlah Keluarga Sejahtera Jiwa 78,95

m. Urusan Wajib Sosial

Penyelenggaraan Urusan Wajib Sosial dilaksanakan oleh Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram. Pada pelaksanaan Urusan Wajib

Sosial diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya Upaya

Penanganan Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat yang ditetapkan dalam RKPD

Tahun 2014

Perkembangan Kota Mataram sebagai kota urban dengan karakteristik

heterogenitas-nya dihadapkan pada permasalahan sosial kemasyarakatan yang

makin beragam. Daya tarik Kota Mataram yang berdampak pada meningkatnya

arus urbanisasi masyarakat menjadikan permasalahan sosial terus meningkat

setiap tahunnya. Selain urbanisasi, dinamika pertumbuhan penduduk dengan

rata-rata 1,7% setiap tahunnya menjadi faktor yang mempengaruhi makin

beragamnya permasalahan sosial kemasyarakatan, antara lain penyandang

masalah kesejahteraan sosial, anak terlantar, fakir miskin dan penyakit sosial

lainnya. Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib sosial

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.27

Page 55: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 63

Pemerintah Kota Mataram

Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Sosial Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB SOSIAL

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Persentase Penduduk Miskin % 10,06

2 Jumlah Panti Asuhan/Panti Jompo/Panti Rehabilitasi yang bina

unit 16

3 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

unit 16

4 PMKS yg memperoleh bantuan sosial

orang 7.264

Dalam konteks pembangunan manusia masalah kemiskinan dapat menjadi

akar dari permasalahan sosial dalam suatu daerah. Kota dengan kepadatan

penduduk yang cukup tinggi rawan akan masalah kemiskinan. Kinerja dalam

penanganan kemiskinan adalah kemampuan menekan angka kemiskinan sesuai

dengan target yang sudah ditetapkan. Pada tahun 2014, upaya untuk

mempercepat penurunan angka kemiskinan dilakukan melalui program

pembangunan yang berkelanjutan antara lain menerapkan layanan kesehatan

gratis, bantuan siswa miskin, bedah rumah, sambungan gratis air bersih bagi

MBR, bantuan beras miskin (raskin), bantuan beras bagi penduduk Jompo,

bantuan modal usaha, Baitul Mal Wa Tamwil (BMT), dan Santunan Kematian.

Menurut data BPS Kota Mataram jumlah penduduk miskin yang ada di

Kota Mataram tahun 2014 sebanyak 44.772 jiwa menurun sebesar 1.898 jiwa

atau sebesar 0,69 persen dibandingkan dengan tahun 2013 yang berjumlah

46.670 jiwa. Berkurangnya jumlah penduduk miskin berkontribusi terhadap

peningkatan IPM Kota Mataram.

Untuk indikator Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) dilakukan melalui peningkatan kemampuan petugas dan pendamping

sosial PMKS, pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial bagi PMKS serta

pelatihan bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE).

n. Urusan Wajib Ketenagakerjaan

Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketenagakerjaan dilaksanakan oleh Dinas

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan

Wajib Ketenagakerjaan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis

Page 56: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 64

Pemerintah Kota Mataram

meningkatnya ketersediaan lapangan kerja yang ditetapkan dalam RKPD Tahun

2014.

Tenaga kerja (sumber daya manusia) merupakan modal yang sangat

dominan dalam menyukseskan program pembangunan. Masalah ketenagakerjaan

semakin kompleks seiring bertambahnya jumlah penduduk, yang memerlukan

perhatian serius dari berbagai pihak. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan, yang dimaksud tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu

melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa, baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Pemerintah terus mengupayakan peningkatan mutu tenaga kerja dengan

cara membekali masyarakat dengan keterampilan sehingga dapat memasuki

lapangan pekerjaan sesuai yang dikehendaki. Bahkan, pemerintah sangat

mengharapkan agar masyarakat mampu menciptakan lapangan kerja sendiri

dengan memanfaatkan peluang yang ada atau membuka kesempatan kerja.

Realisasi indikator kinerja utama pelaksanaan urusan wajib

Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.28

Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib KetenagaKerjaan Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

% 61,20

2 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) % 95,21

3 Angka partisipasi angkatan kerja

orang 7.264

5 Tingkat partisipasi angkatan

kerja % 61.20%

6 Pencari kerja yang ditempatkan % 61.20%

7 Tingkat pengangguran terbuka % 7.08

8 Keselamatan dan perlindungan % 4.79%

9 Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah

% 44.72

Page 57: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 65

Pemerintah Kota Mataram

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) didifinisikan sebagai indikator

ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif

secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam

periode survey. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Mataram pada tahun

2014 mengalami peningkatan sebesar 5,05% dari tahun 2013. Peningkatan TPAK

Kota Mataram didukung oleh kondusivitas wilayah, berkembangnya sektor formal

dan sektor informal serta keberadaan wirausaha baru dan ekonomi kreatif

masyarakat.

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) merupakan peluang seseorang penduduk

usia kerja yang termasuk angkatan kerja untuk bekerja. Secara umum TKK

mengalami peningkatan sebesar 0,69 % dari 94,52% pada tahun 2013 menjadi

95.21% tahun 2014. Peningkatan tersebut didukung oleh kebijakan pemerintah

Kota Mataram terkait keterbukaan usaha melalui kemudahan pemberian ijin

usaha (SITU), TDP, IMB di bidang perdagangan dan jasa, diharapkan dapat

menyebabkan menurunnya penduduk tidak bekerja (menganggur) di Kota

Mataram. Kemudahan ini didukung dengan peningkatan kinerja pelayanan

perijinan terpadu melalui pembentukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perijinan Terpadu Kota Mataram serta kebijakan pelimpahan kewenangan

Walikota Mataram kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

Terpadu Kota Mataram dalam penandatanganan ijin.

Hal lain yang mempengaruhi adalah bertumbuhnya sektor tersier yang

positif terkait berkembangnya pasar modern yang menggunakan tenaga kerja

lokal, sehingga diharapkan sebagian besar angkatan kerja dapat tertampung di

lapangan usaha dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Sebagai bagian lain dari penilaian kinerja oleh pihak independent, Dinas

Sosial, Tenagakerja dan Transmigrasi Kota Mataram atas penilaian Ombusdman

RI perwakilan Nusa Tenggara Barat dalam penilaian kinerja pelayanan publik

bidang ketenagakerjaan (AK 1/Kartu Kuning) dengan nilai 890 berada pada Zona

Hijau.

o. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Penyelenggaraan Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

dilaksanakan oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram.

Penyelenggaraan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya efektifitas

pengembangan usaha yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.

Urusan Koperasi merupakan urusan yang dianggap penting bagi

perkembangan perekonomian Indonesia dalam kaitannya mendukung usaha

kecil dan menengah. Koperasi adalah sebuah kata yang tidak asing untuk

didengar bagi masyarakat Indonesia karena mencerminkan budaya bangsa yang

Page 58: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 66

Pemerintah Kota Mataram

gotong royong dan tolong menolong. Dalam konteks Indonesia, koperasi

merupakan bentuk usaha yang sah, dimana keberadaannya diakui dalam UUD

1945. Koperasi adalah bentuk kegiatan usaha yang paling ideal dimana

anggotanya bertindak sebagai produsen, konsumen dan sekaligus juga sebagai

pemilik. Koperasi pertama kali muncul pada awal abad ke-19 sebagai reaksi

sistem ekonomi liberal dimana pada waktu itu segolong kecil pemilik modal

menguasai kehidupan masyarakat.

Tabel 2.29 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Koperasi dan UKM Kota

Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Jumlah Wirausaha Baru WUB 2.082

2 Koperasi Berkualitas Unit 133

3 Koperasi Aktif Unit 355

4 Persentase koperasi aktif % 59,76 %

7 Usaha Mikro dan Kecil % 92,50%

Dalam perkembanganya, pertumbuhan Wira Usaha Baru (WUB) di Kota

Mataram menunjukan adanya peningkatan yang signifikan dari tahun

sebelumnya. Berdasarkan target yang ditetapkan untuk tahun anggaran 2014

sebesar 1.840 WUB, pemerintah Kota Mataram telah berhasil melampaui target

tersebut dengan realisasi sebesar 2.082 WUB atau terjadi peningkatan sebesar

167 % dari jumlah WUB tahun 2013. Keberhasilan tersebut tentunya tidak

terlepas dari upaya startegis yang dilakukan melalui kegiatan-kegiatan berupa 1)

peningkatkan kemampuan kewirausahaan, 2) membudayakan kewirausahaan, 3)

pemberdayaan sumberdaya 4) pendayagunaan sumber daya, serta 5)

pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam dan Lembaga Keuangan Mikro.

Disisi lain, dalam kaitannya dengan upaya peningkatan iklim usaha yang

kondusif di Kota Mataram serta daya dukungnya dalam penciptaan WUB, peran

koperasi menjadi prioritas perhatian pemerintah Kota Mataram. Dalam

perkembangannya jumlah koperasi di Kota Mataram Tahun 2014 tercatat

sebanyak 594 unit, dimana terjadi peningkatan sebanyak 6 unit koperasi dari

588 unit Koperasi di tahun 2013. Dari total 594 unit koperasi di Kota Mataram

masih terdapat koperasi yang tidak aktif yang membutuhkan pembinaan dan

pendampingan lebih lanjut, sehingga keberadaan koperasi aktif yang berjumlah

355 akan dapat makin ditingkatkan.

Page 59: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 67

Pemerintah Kota Mataram

Masih besarnya proporsi koperasi tidak aktif terlepas dari belum

optimalnya kinerja program/kegiatan, akan tetapi lebih pada beberapa faktor

diantaranya koperasi yang berada di wilayah pemekaran dan masuk dalam

binaan pemerintah Kota Mataram tercatat sebagai koperasi tidak aktif serta

terkendala prosedur penghapusan.

Upaya peningkatan jumlah koperasi aktif dan jumlah koperasi berkualitas

diintervensi melalui kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan

Pelatihan Perkoperasian, Pembinaan, Pengawasan, dan Perhargaan Koperasi

Berprestasi, serta Peningkatan Penataan Data Koperasi. Dari jumlah koperasi

aktif yang ada, secara berkesinambungan dilakukan penilaian kinerja dalam

rangka penetapkan koperasi yang berkualitas. Dasar penetapan kinerja koperasi

dilakukan melalui Pemeringkatan Koperasi yang mengacu pada Permen Nomor

06/Per/M.KUMKM/III/2008 tanggal 12 Maret 2008 tentang perubahan atas

Permen nomor 22/KEP/M.KUMKM/IV/2007 tanggal 16 April 2007 tentang

pemeringkatan koperasi. Berdasarkan hasil pengklasifikasian/penilaian yang

dilakukan ditetapkan 133 koperasi berkualitas, meningkat sebanyak 5 koperasi

dari tahun sebelumnya.

p. Urusan Wajib Penanaman Modal

Penanaman modal dalam suatu Negara maupun daerah mempunyai peran

yang sangat penting dalam penyelenggaraan pembangunan nasional dan daerah.

Peningkatan investasi dapat meningkatkan PAD secara langsung yang dapat

dibelanjakan untuk program pembangunan. Selain itu, besarnya investasi dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat terkait dengan kesempatan kerja yang

lebih luas. Dari sisi peran pemerintah, harus mengupayakan pembenahan

terhadap peningkatan pelayanan secara prima dalam menunjang iklim

berinvestasi.

Penyelenggaraan Urusan Wajib Penanaman Modal dilaksanakan oleh Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram sesuai dengan

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang perubahan kedua atas Peraturan

Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan Wajib

Penanaman Modal diarahkan untuk mencapai sasaran strategis yaitu

meningkatnya kepastian berinvestasi yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.

Peningkatan pelayanan perizinan pada BPMP2T diatur dengan Peraturan

Walikota Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pelimpahan Kewenangan Di Bidang

Perijinan Kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu

Kota Mataram yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik

bidang perijinan.

Page 60: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 68

Pemerintah Kota Mataram

Tabel 2.30 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Penanaman Modal Kota

Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Pembentukan Modal Tetap Brutto (PMTB)

Rp (ribuan)

2.365.478.459*

2 Laju Pertumbuhan Investasi % 12,76*

3 Penyelesaian Ijin Investasi Tepat Waktu

% 97

4 Laju Pertumbuhan Investasi % 12,76*

*) Angka perkiraan Sumber : BPS Kota Mataram, BPMP2T data diolah

Berdasarkan PDRB Penggunaan, investasi dikenal sebagai Pembentukan

Modal Tetap Brutto (PMTB). PMTB menggambarkan adanya proses penambahan

dan pengurangan barang modal pada tahun tertentu. PMTB disebut sebagai

brutto karena di dalamnya masih terkandung unsur penyusutan, atau nilai

barang modal sebelum diperhitungkan nilai penyusutannya. Atas dasar nilai

PMTB, perkembangan investasi di Kota Mataram menunjukan perkembangan

yang cukup baik. Pada tahun 2014 tercatat peningkatan PMTB sebesar Rp

267.679.187.000 dari Rp.2.097.799.272.000.000,- pada tahun 2013 menjadi

Rp.2.365.478.459.000.000,-.

Laju pertumbuhan investasi selama tahun 2014 mengalami peningkatan

sebesar 0,38% dari 12,38% pada tahun 2013 menjadi 12.76 % di tahun 2014.

Bila dilihat kontribusi masing-masing sektor ekonomi tergambarkan bahwa laju

pertumbuhan sektor-sektor tertentu yang menjadi inti dari perkembangan laju

investasi yang positif tersebut. Pertumbuhan per sektor pada tahun 2014,

terdapat dua sektor yang menunjukan laju yang besar yaitu sektor keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan (11,74%) serta sektor perdagangan, hotel dan

restoran (11,07%). Hal ini menunjukan bahwa Kota Mataram berhasil

memanfaatkan keunggulannya sebagai pusat pemerintahan serta pusat

perdagangan dan jasa dengan terus menjaga dan meningkatkan iklim

berinvestasi dan berusaha.

Indikator Meningkatnya Efektifitas Pengembangan Usaha capaiannya

didukung oleh pelaksanaan program/kegiatan Peningkatan Kwalitas Pelayanan

Publik, yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan

perijinan termasuk di dalamnya adalah yang berkaitan dengan waktu

penyelesaian izin. Waktu penyelesaian Izin IMB, PIMB, ILOK, SITU MB, HO, SIUP,

TDP, TDG, TDI/IUI dan Perluasan, IUJK, Ijin Hotel, Ijin Rumah Makan, Ijin

Page 61: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 69

Pemerintah Kota Mataram

Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum, Ijin Usaha Jasa Pariwisata, Ijin Sewa Lahan

dan lain-lain dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitas pelayananya. Pada tahun

2014 ijin yang ditangani sebanyak 6.330 izin, terjadi peningkatan pelayanan dari

tahun 2013 yang sebanyak 2.312 izin atau terjadi peningkatan pelayanan

perijinan sebesar 273%. Dari 6.330 ijin yang dilayani pada tahun 2014 terdapat

peningkatan pelayanan perijinan tepat waktu dari 90% yang ditargetkan menjadi

97% atau melampaui target sebesar 7%.

q. Urusan Wajib Kebudayaan

Sebagai ibukota Provinsi NTB, Kota Mataram dengan keberagaman budaya

tetap peduli dalam upaya pelestarian terhadap nilai-nilai kebudayaan dan

keragaman budaya. Penyelenggaraan Urusan Wajib Kebudayaan dilaksanakan

oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram dan Dinas Pendidikan dan

Olahraga. Pelaksanaan Urusan Wajib Kebudayaan diarahkan untuk mencapai

sasaran strategis meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang

mencerminkan kearifan lokal, yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.

Tabel 2.31

Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Kebudayaan Kota Mataram

Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Jumlah sanggar seni dan budaya

sanggar 203

2 Penyelenggaraan festival seni dan budaya

kegiatan 56

3 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

lokasi 4

4 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

Lokasi 5

5 Jumlah Pranata Adat lembaga

7

Penyelenggaran Festival Seni & Budaya berupa Festival Gendang Beleq,

Bale Ganjur, Qasidah, dan Serakalan Barzanji diselenggarakan di Kota Mataram.

Dalam upaya mempertahankan seni budaya lokal daerah, penyelenggaraan

festival tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk

mengetahui keberadaan budaya daerahnya.

Jumlah sanggar seni 203 tersebar di seluruh kecamatan. Sanggar seni yang

ada berupa sanggar seni tari, seni rudat, zikir jaman, peresean, cupak gerantang,

Page 62: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 70

Pemerintah Kota Mataram

hadrah dan qasidah. Selain sanggar seni, terdapat beberapa komunitas seni yang

dikembangkan oleh komunitas muda dalam mengembangkan seni akustik,

keroncong, dan sebagainya.

Jumlah situs di Kota Mataram sampai dengan saat ini sebanyak 4 situs,

yaitu: Taman Mayura, Pure Miru, Makam Van Ham, dan Makam Loang Baloq.

Situs tersebut telah tercatat di Balai Pelestarian Cagar Budaya Gianyar Bali yang

wilayah kerjanya termasuk Kota Mataram. Selain 4 situs tersebut, terdapat

beberapa situs lainnya yang dilestarikan dan dipublikasikan sebagai Cagar

Budaya Kota Mataram, antara lain: Makam Dende Seleh, Makam Tuan Guru

Tretetet, Masjid Lebai Sandar, Makam Al Kaff dan Titi Gangsa Sayang Sayang.

r. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga

Pembangunan pemuda dan olahraga diarahkan untuk meningkatkan peran

aktif dan partisipasi pemuda dalam berbagai bidang pembangunan serta

menumbuhkan dan meningkatkan budaya dan prestasi olahraga. Peningkatan

kualitas sumber daya pemuda, organisasi pemuda merupakan tujuan strategis

dalam upaya menciptakan SDM Kota Mataram yang sehat jasmani dan rohani,

serta mampu berdaya saing. Untuk mewujudkan hal tersebut, dilaksanakan

penyelenggaraan Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga. Urusan Wajib

Kepemudaan dan Olahraga dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga

diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan kualitas pendidikan

yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014

Tabel 2.32 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga

Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Jumlah Organisasi Pemuda buah 71

2 Jumlah Organisasi Keolahragaan

buah 30

3 Jumlah kegiatan kepemudaan Jenis 5

4 Jumlah kegiatan olahraga Jenis 5

5 Jumlah lapangan olahraga buah 43

6 Jumlah organisasi pemuda buah 60

7 Jumlah organisasi olahraga buah 50

8 Jumlah kegiatan kepemudaan buah 3

Page 63: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 71

Pemerintah Kota Mataram

9 Jumlah kegiatan olahraga buah 5

10 Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta)

buah 4

Capaian kinerja kepemudaan dan olahraga dilakukan dengan

mengoptimalkan wadah organisasi yang ada yaitu organisasi kepemudaan

meliputi organisasi kepemudaan sebanyak 71 buah yang terdiri dari 11

organisasi kepemudaan yang berada di sekolah, dan 60 organisasi kepemudaan

yang berada di luar sekolah. Organisasi kepemudaan di sekolah terdiri dari

Forum Organisasi Siswa Intra Sekolah (FK-OSIS), Paskibraka, Pramuka, Palang

Merah Remaja (PMR), UKS, Kelompok Sukarela Remaja (KSR), Sahabat Teman

Sebaya (STS), Sanggar Olahraga Rekreasi, dan Kelompok Pencinta Alam. Kegiatan

kepemudaan yang dilaksanakan sebanyak 5 jenis yaitu Latihan Dasar

Kepemimpinan Pelajar dan Kepemudaan, Pembinaan Paskibraka, Musabaqah

Pelajar Kota Mataram (MTQ, MFQ/MHQ, MSQ dan MKQ), Pelaksanaan Tadarus

Al-Qur’an Pelajar dan Guru Pembina Imtaq, Pertukaran Pemuda Antar Daerah, serta Lawatan Sejarah Pelajar.

Sedangkan untuk indikator utama olahraga dilakukan dengan

mengoptimalkan organisasi olahraga yang terdiri dari 50 jenis olahraga, yang

telah memiliki kepengurusan cabang olahraga di Kota Mataram sebanyak 30

cabang dan 20 cabang kepengurusannya belum terbentuk di Kota Mataram.

Kegiatan keolahragaan sebanyak 5 kali secara rutin dilakukan setiap tahun,

antara lain Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Liga Pendidikan

Indonesia (LPI), Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), Kompetisi Olahraga

Unggulan Daerah (KOUD), dan Pekan Olahraga Antar Satuan Pendidikan. Dalam

mendukung pembinaan olahraga di sekolah didukung oleh 43 lapangan olahraga

berupa lapangan basket, lapangan volley dan lain-lain.

Dalam mengoptimalkan pembinaan olahraga professional di luar sekolah,

dengan keberadaan Komite Olahraga Nasional (KONI) Kota Mataram diarahkan

untuk meningkatkan prestasi atlet Kota Mataram terutama dalam menghadapi

event olahraga regional dan nasional. Untuk mendukung capaian prestasi atlet

Pemerintah Kota Mataram telah memberikan bantuan stimulus baik kepada atlet

maupun pelatih masing-masing Cabang Olahraga (Cabor). Dalam

mengoptimalkan pengelolaan sarana olahraga khususnya Stadion Malomba telah

dibentuk Badan Pengelola Stadion Legenda Malomba Ampenan dengan

Keputusan Walikota.

s. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Kota Mataram memiliki karakteristik heterogenitas dari sisi agama, ras,

suku dan golongan. Kondisi kehidupan sosial kemasyarakatan di Kota Mataram

Page 64: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 72

Pemerintah Kota Mataram

berpeluang untuk terjadinya konflik, sehingga upaya preventif dalam

mengantisipasi konflik dan sejenisnya dilakukan melalui komunikasi, koordinasi

dan sosialisasi yang intensif dengan unsur kepolisian, TNI, lembaga adat dan

kemasyarakatan. Pelaksanaan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Negeri dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik Kota Mataram, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Pelaksanaan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri diarahkan

untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota

Mataram yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.

Tabel 2.33

Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Cakupan Penanganan Konflik kasus 2

2 Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP

kegiatan 1

3 Kegiatan Pembinaan Politik Daerah

kegiatan 1

4 Jumlah Tower Peringatan Dini Tsunami

Unit 1

5 Inventaris Peralatan Penanggulangan Bencana

Unit 42

6 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

Kali 1

7 Kegiatan pembinaan politik daerah

Kali 1

Komposisi penduduk Kota Mataram yang majemuk dengan berbagai ras,

suku dan agama dapat menyimpan potensi konflik, jika tidak ditangani dengan

benar. Dalam mengoptimalkan penanganan konflik, beberapa hal yang

dilakukan: pertama, meningkatkan intervensi kebijakan Pemerintah Kota

Mataram yang aktif mendorong harmonisasi dan mengantisipasi sedini mungkin

potensi konflik. Kedua, Pemerintah Daerah secara terus menerus dan aktif

memfasilitasi dialog terbuka, menggelar rapat koordinasi, serta melakukan

Page 65: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 73

Pemerintah Kota Mataram

mediasi penanganan konflik. Tidak ketinggalan keberadaan Komunitas Intelejen

Daerah (KOMINDA) dan jejaringnya juga dioptimalkan. Upaya lain adalah

memfasilitasi dan mendukung program kerja sejumlah ormas yang merupakan

wadah masyarakat untuk membangun pemahaman atas pluralisme dan

keberagaman, seperti Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB). Disamping itu,

dilaksanakan pula sosialisasi yang efektif untuk Pemberantasan Penyakit

Masyarakat (PEKAT) pada 6 kecamatan dan penurunan penanganan konflik dari

4 kasus pada tahun 2013 menjadi hanya 2 kasus pada tahun 2014. Upaya

penanganan konflik tersebut dengan melakukan musyawarah perdamaian

dengan penandatanganan ikrar perdamaian antara pihak yang bertikai dengan

melibatkan Tokoh Masyarakat (Toma) dan Tokoh Agama (Toga).

Kota Mataram merupakan salah satu Kota/Kabupaten di Prop. NTB

termasuk dalam zona rawan bencana. Dari 14 jenis bencana yang ada di

Indonesia, beberapa jenis berpotensi terjadi di Kota Mataram antara lain:

Longsor, genangan, banjir, gelombang pasang dan tsunami, abrasi pantai, gempa

bumi, angin puting beliung, kebakaran, serta konflik sosial. Potensi bencana ini

tentu dipengaruhi oleh kondisi geografis, tofografi, geologis, klimatologi, demografi

dan faktor tektonik wilayah NTB dan Indonesia umumnya.

Dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat Kota Mataram dari

ancaman bencana, khususnya gelombang pasang/tsunami, pada tahun 2013

Kota Mataram mendapat bantuan Tower Peringatan Dini Tsunami dari BMKG

Pusat kerjasama dengan GIZ yang dipasang di halaman kantor Kelurahan

Ampenan Selatan.

Dalam memberikan pelayanan penanggulangan bencana baik pencegahan,

pengurangan risiko bencana, mitigasi bencana, peringatan dini, kesiapsiagaan

pada pra bencana, maupun pencarian, pertolongan dan evakuasi, pemulihan

darurat saat terjadi bencana, serta rehabilitasi dan rekontruksi pada pasca

bencana telah disediakan sarana dan fasilitas penunjang yang memadai agar

tujuan penanggulan bencana untuk penyelamatan dan mengurangi penderitaan

korban dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, pada

tahun 2013 telah disediakan 22 unit peralatan penanggulangan bencana berupa

perahu karet, mesin chainsaw, tenda dan lain-lain. Serta tahun 2014

ditambahkan sekitar 20 unit peralatan yang sebagian besar dananya bersumber

dari APBN.

t. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

Dan Persandian

Penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Page 66: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 74

Pemerintah Kota Mataram

dilaksanakan oleh: Dinas Pendapatan; Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

Sekretariat Daerah Kota Mataram; Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

Inspektorat; Badan Kepegawaian Daerah; Badan Pengelolaan Keuangan Dan

Asset Daerah; Kecamatan Cakranegara; Kecamatan Mataram; Kecamatan

Ampenan; Kecamatan Selaparang; Kecamatan Sandubaya; Kecamatan Sekarbela;

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI.

Implementasi keseluruhan program dan kegiatan Urusan Wajib Otonomi

Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian dan Persandian dilaksanakan untuk mencapai sasaran

strategis yang tertuang dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014, yaitu

“Meningkatnya Kemandirian Pembiayaan Daerah”; “Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance” dan “Meningkatnya Efektivitas Penerapan SPM dan SOP”.

Tabel 2.34 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian Kota Mataram Tahun 2014”

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Realisasi PAD Rp. (juta) 202.589,01

2 Persentase Capaian PAD terhadap target

% 126,23

3 Persentase PAD terhadap Pendapatan Daerah

% 18,70

4 Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim sesuai eselon

% 65.36

5 Jumlah pelanggaran disiplin PNS

kasus 10

6 Presentase bezeting pegawai % 90.54

7 Monev perijinan pada bagian ekonomi (SITU, HO)

izin 975

8 Penyaluran Raskin Yang Tepat Sasaran

RTS 28.533

9 Penetapan Perda APBD Tepat Waktu

% 100

10 Jumlah pengadaan barang/jasa melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) / E-Procurement.

Paket 58

11 Jumlah pegawai yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa.

Orang 87

Page 67: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 75

Pemerintah Kota Mataram

12 SKPD yang mempunyai SPM &

SOP SKPD 15

13 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

- 0.55

14 Rasio Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk

- 0.0186

15 Rasio Pos Siskamling per jumlah kelurahan

- 0.20

16 Pertumbuhan ekonomi % 8.38

18 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah

- Website BPMP2T

19 Jumlah Penegakan PERDA buah 222

20 Cakupan patroli petugas Satpol PP

% 90

22 Jumlah Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten

orang 186

23 Cakupan pelayanan bencana kebakaran kota

% 100

24 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

menit 14

25 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik

% 64

Potensi PAD menjadi semakin meningkat sejak berlakunya Undang-undang

Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah karena

diberikannya kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memungut

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan

Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang sebelumnya menjadi

kewenangan pusat. Kedua komponen ini memberikan peningkatan yang

signifikan bagi peningkatan PAD secara keseluruhan.

Pada tahun 2013, realisasi PAD sebesar Rp. 139.877.149.931,54 meningkat

sebesar Rp. 62.713.659.311,71 atau 44,83% dari tahun 2014 yaitu sebesar Rp.

202.589.009.699,25. Realisasi pada tahun 2014 tersebut melampaui target yang

ditetapkan yaitu sebesar 126,23%.

Page 68: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 76

Pemerintah Kota Mataram

Peningkatan kemandirian daerah juga terlihat dari peningkatan persentase

PAD terhadap Pendapatan APBD yaitu dari 16,24% di tahun 2013 meningkat

sebesar 2,46% menjadi 18,70% tahun 2014. Peningkatan ini terjadi karena upaya

yang dilakukan Pemerintah Kota Mataram melalui intensifikasi dalam proses

pemungutan potensi pendapatan daerah khususnya penerimaan dari pajak

daerah dan retribusi daerah; serta ekstensifikasi potensi pendapatan daerah

dengan memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah dengan

mengidentifikasi potensi daerah yang dapat dijadikan sumber penerimaan,

mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial, memperbaiki basis data objek,

menjaring wajib pajak daerah/wajib retribusi daerah baru melalui pendataan

rutin setiap triwulan.

Terkait dengan persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklat

sesuai eselon, sampai tahun 2013, pejabat struktural yang telah mengikuti

diklatpim sebanyak 54 orang, terdiri dari diklatpim tingkat II sebanyak 5 orang,

diklatpim tingkat III sebanyak 19 orang, dan diklatpim tingkat IV sebanyak 30

orang. Sedangkan pada tahun 2014, pejabat struktural yang mengikuti diklatpim

sebanyak 41 orang, yang terdiri dari diklatpim tingkat III sebanyak 10 orang dan

diklatpim tingkat IV sebanyak 31 orang.

Terkait dengan jumlah pelanggaran disiplin PNS, pada tahun 2013 kasus

yang ditangani sebanyak 36 kasus terdiri dari ijin cerai sebanyak 28 kasus dan 8

kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan berat. Sedangkan pada tahun

2014 kasus yang ditangani sebanyak 34 kasus yang terdiri dari ijin cerai

sebanyak 24 kasus dan 10 kasus pelanggaran disiplin PNS tingkat sedang dan

berat. Capaian indikator kinerja rasio pelanggaran disiplin PNS tercapai 100%

dari target kasus 14 dapat ditekan hanya 10 kasus pelanggaran disiplin PNS

tingkat sedang dan berat pada tahun 2014. Penurunan kasus pelanggaran

disiplin PNS tersebut merupakan dampak positif adanya kejelasan pemberian

sanksi bagi PNS yang melakukan tindak pelanggaran disiplin PNS sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Terkait dengan bezeting pegawai, mengacu pada peraturan yang ditetapkan

oleh Kementerian PAN dan RB serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah

ditindaklanjuti dengan penyampaian Usulan Formasi CPNS Daerah oleh

Pemerintah Kota Mataram pada tahun 2014 dan Susunan Kekuatan Pegawai.

Realiasasi capaian target bezetting pegawai sebesar 90,54% dari target sebesar

94%. Tidak dapat terpenuhinya target yang diharapkan pada capaian kinerja

tahun 2014 disebabkan beberapa hal, antara lain karena adanya ketentuan

Pemerintah Pusat melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi yang memberlakukan kebijakan moratorium penerimaan

CPNS mulai tahun 2011 sampai 2013, dimana dalam kebijakan tersebut telah

ditetapkan bahwa daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota tidak diperkenankan

Page 69: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 77

Pemerintah Kota Mataram

melaksanakan rekruitmen CPNS apabila Belanja Tidak Langsung (BTL) yang

tertuang dalam APBD melebihi 50%, serta jumlah tenaga honorer kategori II yang

ada di Kabupaten/Kota lebih dari 500 orang. Menindaklanjuti kebijakan tersebut,

Pemerintah Kota Mataram telah menyusun formasi CPNS dengan

mempertimbangkan azas zero growth yaitu pengangkatan CPNS yang didasarkan

pada perhitungan jumlah PNS yang memasuki batas usia pensiun (purna tugas).

Dalam rangka memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kelembagaan DPRD,

keberadaan Sekretariat DPRD sebagai salah satu lembaga daerah sangat

diperlukan. Peran lembaga ini diarahkan untuk peningkatan kapasitas Lembaga

Perwakilan Rakyat Daerah sehingga dapat mewujudkan hubungan yang

harmonis antara Eksekutif (Pemerintah Kota Mataram) dengan Legislatif (DPRD

Kota Mataram). Upaya meningkatnya kapasitas pimpinan dan anggota DPRD

dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang lembaga legislatif,

dilaksanakan dengan beberapa kegiatan antara lain Penyusunan dan

Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah sebanyak 6 Rancangan Perda,

hearing/dialog dan koordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan

tokoh agama, rapat-rapat alat kelengkapan dewan, rapat paripurna, kunjungan

kerja, kegiatan panitia khusus dan fraksi-fraksi DPRD, kegiatan reses dan

pelayanan bantuan hukum Pemda. Dalam menunjang kegiatan DPRD Kota

Mataram dialokasikan anggaran sebesar Rp.21.448.924.000 dengan realisasi

sebesar Rp.17.995.330.196 atau 84,00%.

Pelaksanaan kinerja program Pembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan

Pemberdayaan Ekonomi Rakyat , dan Program Peningkatan Penanaman Modal

Daerah dalam monitoring dan evaluasi tindak lanjut pengajuan perijinan SITU

dan HO terjadi peningkatan kinerja dari yang ditargetkan, yaitu dari 555 izin di

tahun 2013 menjadi 975 izin di tahun 2014.

Pelaksanaan penyaluran Beras Miskin (Raskin) dimana data penerima

Raskin merupakan kewenangan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah Rumah

Tangga Sasaran (RTS) yang ditetapkan untuk Kota Mataram sebanyak 28.533.

Tersalurkannya Raskin kepada 28.533 RTS di tahun 2013 dan 2014 menjadi

salah satu kinerja bagi tercapainya sasaran Meningkatnya Efektivitas

Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance.

Pembinaan umat beragama di Kota Mataram dilaksanakan secara intensif

dalam kegiatan sehari-hari. Dengan digalakkan imtaq di sekolah-sekolah dan

kantor-kantor pada hari Jum’at diharapkan kualitas Sumber Daya Manusia di Kota Mataram dapat lebih ditingkatkan, utamanya dari segi religiusitasnya.

Jumlah pemeluk agama di Kota Mataram tercatat sebanyak 388.898 jiwa

pemeluk agama islam, 68.242 jiwa pemeluk agama Hindu, 18.017 jiwa pemeluk

Nasrani, dan 7.653 jiwa pemeluk agama Budha dan lainnya. Untuk mendukung

Page 70: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 78

Pemerintah Kota Mataram

pelaksanaan kehidupan beragama di Kota Mataram, telah dibangun sarana

peribadatan, yaitu 232 Masjid, 163 Pura, 15 Gereja Kristen, 2 Gereja Katholik,

dan 11 Vihara. Sementara itu, terdapat beberapa lembaga pendidikan agama

sejak dini, yaitu sebanyak 36 Raudhatul Athfal (RA), 24 Madrasah Ibtidaiyah (MI),

22 Madrasah Tsanawiyah (MTs), 12 Madrasah Aliyah (MA), 7 sekolah katholik,

dan 6 sekolah kristen.

Dalam rangka mewujudkan salah satu Visi Kota Mataram yaitu Religius,

dapat tergambar dalam dukungan berbagai kegiatan keagamaan yang secara

rutin dilakukan setiap tahun oleh berbagai pemeluk agama di Kota Mataram.

Beberapa kegiatan keagamaan tersebut antara lain: (1) Festival Maulid, (2)

Festival Lebaran Topat, (3) MTQ/MFQ, (4) Pawai Ogoh-ogoh. Pertemuan antar

umat beragama dilakukan selama 5 kali dalam satu tahun dengan melibatkan

seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan.

Banyaknya lembaga kelembagaan mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen

dari tahun 2013 sebanyak 46 kegiatan menjadi 52 kegiatan di tahun 2014.

Namun, terjadi penurunan realisasi akibat bertambahnya target capaian yang

diinginkan di tahun 2014, yang menyebabkan capaian tercapai 89,81 persen.

Implementasi pelayanan publik sangat berkaitan dengan penyelenggaran

pemerintahan yang bersih, jujur dan transparan. Pemantapan komitmen dalam

mendukung Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi dan implementasi

Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) Kota Mataram

merupakan bagian penting bagi terselenggaranya Good Governance.

Jika merujuk hasil Survey KPK terkait Integritas Daerah (ID), Kota Mataram

menunjukkan progress ID yang positif pada 7,36 yang berada 1,36 diatas nilai

standar minimal KPK sebesar 6,00. Hasil survey KPK menunjukkan kinerja

pelayanan publik terutama pada unit pelayanan perijinan, pelayanan kesehatan

dasar Puskesmas dan Pengadaan Barang Jasa memiliki kriteria sangat baik.

Dalam mendukung pencapaian Integritas Daerah pada bidang lainnya dilakukan

upaya peningkatan dalam sistem pengawasan internal, koordinasi pengawasan

serta pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dan pengelolaan keuangan

daerah.

Dalam peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur

pengawasan dilakukan pelatihan diklat fungsional pengembangan tenaga

pemeriksa dan aparatur pengawasan untuk memenuhi ketersediaan tenaga

fungsional auditor yang memadai . Jumlah auditor tahun 2014 sebanyak 21

orang meningkat sebanyak 2 orang dibandingkan tahun 2013 sebanyak 19

orang. Ketersediaan tenaga auditor dapat mendukung pelaksanaan sistem

pengawasan dan pengendalian pengelolaan keuangan daerah.

Page 71: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 79

Pemerintah Kota Mataram

Kinerja pengelolaan keuangan daerah dimulai dari penyusunan APBD

setelah proses perencanaan. Ketepatan waktu dalam penetapan APBD menjadi

hal penting guna kelancaran pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan.

Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

Perubahanan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang mengamanatkan

penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala

Daerah tentang penjabaran APBD dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember

tahun anggaran sebelumnya. Sesuai dengan amanat Permendagri tersebut,

Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan APBD tepat waktu setiap tahunnya.

Dari sisi pengelolaan keuangan daerah, dengan semangat reformasi

pengelolaan keuangan daerah yang ditandai dengan ditetapkannya Undang-

Undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor

15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan

Negara, dimana disebutkan bahwa bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang saat ini dalam

penyusunanya wajib mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Berdasarkan ketiga regulasi tersebut pada pada tahun 2010 Pemerintah

menerbitkan Peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) untuk meningkatkan kualitas

pertanggungjawaban kinerja pemerintah yang merupakan revisi dari Peraturan

pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang standar Akuntansi Pemerintah

dimana Peraturan pemerintah dimaksud mewajibkan penerapan akuntansi

berbasis akrual oleh Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah dari yang

sebelumnya “ berbasis kas menuju akrual” dan ditegaskan pula dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah yang

penerapan akuntansi berbasis akrual secara penuh paling lambat Tahun

Anggaran 2015.

Dalam mendukung penyesuaian-penyesuaian penerapan peraturan

perundang-undangan tersebut Pemerintah Kota Mataram pada tahun 2014

melalui BPKAD membangun SimDaPers dalam rangka pencatatan persediaan

yang mendukung Sistem Informasi yang telah dibangun sebelumnya, yaitu

SimDa dengan bekerjasama dengan lembaga-lembaga Pemerintah dalam

penyediaan Tehnologi Informasi (BPKP, Depdagri, Depkeu) dalam penyediaan

Sistem informasi Pengelolaan keuangan. Sistem informasi yang telah

dibangunpun tetap dibenahi guna mengakomodir solusi permasalahan yang

terjadi pada tahun sebelumnya. Sampai dengan akhir tahun 2014, Simda telah

Page 72: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 80

Pemerintah Kota Mataram

dikembangkan menjadi versi 2.7. dimana aplikasi ini mendukung penerapan

akuntansi berbasis akrual dan terintegrasi dengan pencatatan barang milik

daerah dalam rangka memenuhi Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Pengelolan Barang Milik Daerah (BMD).

Dalam upaya penanganan masalah Hukum dan HAM dilakukan 4 kali

Konsultasi Publik dan 6 kali publikasi produk hukum daerah selama tahun

2013. Guna peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan kepatuhan aparatur

dan masyarakat dalam menegakkan nilai-nilai HAM telah tersusun Rencana Aksi

Hak Asasi Manusia (RAN-HAM) yang menjadi dasar pelaksanaan harmonisasi

nilai-nilai HAM ke dalam program dan kegiatan Pemerintah Kota Mataram.

Disamping itu, Penegakan Peraturan Daerah sebagai bagian penting

pelaksanaan kebijakan daerah terus digalakkan, mulai dari tahapan sosialisasi

yang intensif, uji coba, dan penerapan produk hukum daerah tersebut. Tim

penegakan PERDA berupa tim operasional 20 orang.

Tabel 2.35 Jumlah Produk Hukum Daerah yang Ditetapkan Pemerintah Kota Mataram

Tahun 2013-2014

Produk Hukum Tahun 2013 Tahun 2014

Peraturan Daerah Kota

Mataram 11 Perda 10 Perda

Peraturan Walikota Mataram 41 Perwal 51 Perwal

Keputusan Walikota Mataram 984 Keputusan 1212 Keputusan

Sumber : LAKIP Setda Kota Mataram Tahun 2014

Pada Tahun Anggaran 2013 jumlah paket lelang yang sudah ditenderkan

sejumlah 57 paket, dan Tahun Anggaran 2014 jumlah paket yang melalui proses

lelang sejumlah 58 Paket.

Jumlah PNS yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa

pada tahun 2013 sebanyak 120 orang, sedangkan pada tahun 2014 berjumlah 87

orang, berkurang sebanyak 33 orang. Hal tersebut disebabkan sebagian PNS

yang bersertifikat menduduki Jabatan Struktural di SKPD masing-masing dan

tidak mau memperpanjang sertifikat yang dimiliki. Selain itu beberapa PNS yang

bersertifikat telah memasuki masa pensiun.

Dari tabel 2.31 menunjukkan bahwa IKU yang berkaitan dengan

penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) masih belum optimal. Beberapa

SKPD teknis telah menetapkan SPM (13 SPM) yang ditetapkan oleh Kementerian

terkait di Pemerintah Pusat. Dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada

masyarakat, saat ini standar yang digunakan masih mengacu pada penetapan

Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) yang telah ditetapkan dengan Perda Nomor 5

Tahun 2008. Tupoksi yang sudah ada menjadi acuan pelaksanaan tugas

Page 73: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 81

Pemerintah Kota Mataram

kedinasan, serta tugas lain yang diberikan oleh atasan/pimpinan. Upaya yang

dilakukan saat ini, yang difasilitasi oleh SKPD terkait, adalah: Melaksanakan

asistensi penyusunan SPM dan SOP yang dikoordinasikan oleh Bappeda Kota

Mataram, Memantau pelaksanaan penerapan SPM dan SOP melalui mekanisme

monitoring dan evaluasi yang tepat sasaran, yang dilaksanakan oleh Bagian APP

Setda Kota Mataram dan Bagian Organisasi Setda Kota Mataram, dan Menyusun

draft Perwal tentang Penyusunan SOP dan SPM, termasuk pula urgensi dan

kebutuhannya bagi kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan serta efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).

u. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketahanan Pangan dilaksanakan oleh

Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Kantor

Ketahanan Pangan Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketahanan

Pangan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis yaitu meningkatnya

efektifitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah yang ditetapkan dalam RKPD

Tahun 2014.

Tabel 2.36

Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Ketahanan Pangan Kota

Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Ketersediaan dan Cadangan

Pangan

Ketersediaan Energi dan Protein

Per Kapita % 171,78

3 Ketersediaan Informasi

Pasokan, Harga dan Akses

Pangan di Daerah

% 100

Stabilitas Harga dan Pasokan

Pangan % 100

4 Penganekaragaman dan

Keamana Pangan

Skor Pola Pangan Harapan

(PPH) % 80,80

Pengawasan dan Pembinaan

Keamanan Pangan % 50

4 Penanganan Kerawanan Pangan % 100

Page 74: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 82

Pemerintah Kota Mataram

5 Cakupan Bina Kelompok Petani % 85,00

6 Cakupan layanan penyuluhan % 68,17

7 Regulasi ketahanan pangan regulasi 2

Dari tabel di atas terlihat bahwa kinerja indikator utama urusan wajib

ketahanan pangan rata-rata sudah tercapai. Untuk Indikator Ketersediaan dan

Cadangan Pangan dilihat dari Ketersediaan Energi dan Protein, tahun 2014

mengalami peningkatan dengan presentase sebesar 23,52 % dari tahun 2013

sebesar 148,26% menjadi 171,78 % pada tahun 2014, dimana energi dan protein

per kapita ( energi : 119,66%) lebih tinggi 19,65 % dari target 100 % dan (Protein :

223,91 %) lebih tinggi 123,91 % dari target 100%. Sementara realisasi

ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan daerah, stabilitas harga

dan pasokan pangan masing-masing sebesar 100 %. Skor Pola Pangan Harapan

(PPH) yang menjadi indikator kinerja telah mencapai 80,80 % dengan

peningkatan 3,6 % dibandingkan tahun 2013 sebesar 77,20%. Untuk diketahui

bahwa penyusunan PPH berdasarkan data tahun sebelumnya, sehingga PPH

yang disusun pada tahun 2014 merupakan data PPH pada tahun 2013. Pada

tahun 2014, Kinerja Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan mengalami

penurunan sebesar 50% dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai

realisasi 100%. Hal ini didasarkan dari hasil uji laboraturium yang dilaksanakan

oleh Laboratorium MIPA Universitas Mataram terdapat 2 sampel produk segar

yang terkontaminasi oleh polutan, tetapi masih berada dibawah ambang Batas

Maksimum Residu (BMR) sesuai standar yang berlaku untuk dikonsumsi.

Untuk Penanganan Kerawanan Pangan sesuai SPM mencapai 100% dengan

mengacu data SKPG, data peta kerawanan pangan dan data jumlah keluarga

prasejahtera.

Peningkatan Cakupan bina kelompok petani pada tahun 2014 sebesar 15 %

dari tahun 2013, disebabkan oleh peningkatan pelatihan tani dan agrobisnis,

penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, pembinaan dan

pendampingan kelompok tani, pemberdayaan dan pendampingan keluarga tani

miskin/Gakin (Program peningkatan kesejahteraan petani).

Cakupan layanan penyuluhan pada tahun 2014 mencapai 68,17% dengan

peningkatan 0,94% dibanding tahun 2013 sebesar 67,23%. Hal ini dikarenakan

adanya peningkatan kapasitas kelembagaan Penyuluhan Tingkat Kota,

Peningkatan kapasitas Balai Penyuluhan Kecamatan sebagai posko pelaksanaan

pembangunan pertanian, dan peningkatan penumbuhan dan pemberdayaan

penyuluh pertanian swadaya melalui Pos Penyuluhan Desa. Dengan peningkatan

jumlah kelompok tani dan gapoktan pemerintah Kota Mataram pada Tahun 2015

menargetkan cakupan layanan penyuluhan sebesar 68,17%.

Page 75: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 83

Pemerintah Kota Mataram

v. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mataram. Pelaksanaan

Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa diarahkan untuk mencapai

sasaran strategis Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi

masyarakat yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.

Dalam rangka mewujudkan peningkatan keberdayaan masyarakat

pedesaan, dilaksanakan kegiatan pemberian bantuan modal kepada pokmas yang

telah disalurkan kepada 50 pokmas guna meningkatkan kemampuan manajerial

pokmas dalam pengelolaan unit usahanya, kepada 50 orang anggota pokmas

diberikan pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan. Hingga tahun 2014,

sebanyak 150 anggota pokmas telah mengikuti pelatihan. Untuk perbaiki

kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak pada tingkat posyandu,

dilaksanakan bimbingan teknis kepada 50 orang kader posyandu. Diharapkan

melalui pelaksanaan bimbingan teknis ini, kualitas pelayanan kesehatan ibu dan

anak di posyandu akan mengalami peningkatan, sehingga dapat mendukung

upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita. Masih

terkait dengan upaya peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan,

dilaksanakan pemberian bantuan beras kepada 2000 orang warga jompo/lansia.

Dengan bantuan ini diharapkan dapat mengurangi kesulitan mereka dalam

memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Selain capaian program dan kegiatan di atas, salah satu capaian program

dan kegiatan lainnya yang tak kalah penting adalah terlaksananya rehabilitasi

rumah tidak layak huni sejumlah 1.175 unit, sehingga sampai dengan tahun

2014 sebanyak 1.089 unit yang tersebar di beberapa kelurahan di Kota Mataram.

Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas sanitasi serta pemenuhan

kebutuhan air bersih bagi masyarakat, dilaksanakan program pengadaan MCK

dan sarana air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan sanitasi dasar dan air bersih.

Tabel 2.37

Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Kota Mataram 2014

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)

Kelompok 50

Page 76: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 84

Pemerintah Kota Mataram

2 Jumlah kelompok binaan PKK Kelompok 56

5 Jumlah PKK aktif Kelompok 57

6 Posyandu aktif Kelompok 346

7 Jumlah Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM 50

8 Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat

% 90

w. Urusan Wajib Statistik

Penyelenggaraan Urusan Wajib Statistik dilaksanakan oleh Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram.

Pelaksanaan Urusan Wajib Statistik diarahkan untuk mencapai sasaran

strategis Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan

dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good

Governance), yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014, bertujuan menyediakan

data dan informasi sebagai bahan acuan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan. Kegiatan yang dilaksanakan berupa: Penyusunan Buku Profile

Daerah Kota Mataram, Penyusunan Buku Mataram Dalam Angka, Penyusunan

Buku Kecamatan Dalam Angka, Penyusunan Indikator Kesejahteraan Rakyat,

Koordinasi Perencanaan Bidang Litbang dan Statistik, Koordinasi Penyusunan

Laporan Kinerja Pemerintah Daerah.

Tabel 2.38

Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Statistik Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB STATISTIK

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Persentase tingkat ketersediaan

sistem informasi dan data-data

yang menunjang perencanaan

pembangunan

% 85,00

2 Buku ”Mataram dalam angka” Ada/Tidak Ada ada

3 Buku ”PDRB Kota Mataram” Ada/Tidak Ada ada

Page 77: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 85

Pemerintah Kota Mataram

Ketersediaan data dan informasi yang mutakhir dan mudah diakses

menjadi salah satu elemen penting dalam proses perencanaan pembangunan.

Data dan informasi statistik untuk menunjang proses perencanaan

pembangunan yang tersedia pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.39 Dokumen Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Tahun 2014

NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN

1 Dokumen Statistik Daerah

12 Dokumen - Daerah Dalam Angka

- Kecamatan dalam Angka

- Indikator Kesejahteraan Rakyat

- Produk Domestik Regional Bruto

- Indeks Pembangunan Manusia

x. Urusan Wajib Kearsipan

Penyelenggaraan Urusan Wajib Kearsipan dilaksanakan oleh Kantor

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan Wajib

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa diarahkan untuk mencapai sasaran

strategis Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan

Good Governance yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.

Pelaksanaan Urusan Wajib Kearsipan selama tahun 2014 antara lain

penyelamatan dan pelestarian dokumen arsip daerah melalui pengadaan sarana

pengolahan, penyimpanan arsip dan penataan dokumen/arsip daerah. Selain itu

untuk menunjang ketertiban penyelenggaraan kegiatan kearsipan, berpedoman

pada Peraturan Walikota Mataram Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tata Kearsipan.

Dalam upaya mewujudkan tata kelola arsip dilaksanakan pelatihan dan

pembinaan bidang kearsipan kepada staf kearsipan seluruh SKPD se-Kota

Mataram dengan harapan adanya peningkatan kemampuan aparatur pengelola

arsip SKPD secara mandiri, efektif dan efisien.

Tabel 2.40 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Kearsipan Kota Mataram

Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KEARSIPAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Pengelolaan arsip secara baku 17

2 Peningkatan SDM pengelola kearsipan

kegiatan 4

y. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika

Penyelenggaraan Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika dilaksanakan

Oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan Bagian Pengelolaan

Data Elektronik dan Informatika. Pelaksanaan Urusan Wajib Komunikasi dan

Page 78: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 86

Pemerintah Kota Mataram

Informatika diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya

Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publikyang ditetapkan dalam

RKPD Kota Mataram 2014.

Tabel 2.41 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika

Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Jumlah Website milik Pemerintah Daerah

Unit 25

2 Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)

Kecamatan 6

3 Rasio Wartel/Warnet terhadap penduduk

% 25

5 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

% 0,073

6 Jumlah surat kabar nasional/lokal

Surat kabar 10

7 Jumlah penyiaran radio/TV lokal

Stasiun 20

8 Web site milik pemerintah daerah

Jaringan 25

9 Pameran/expo kegiatan 5

Sampai dengan tahun 2014 jaringan komunikasi dan informasi antar SKPD

yang telah memiliki dan mengoperasikan jaringan internet untuk mendukung

kemudahan akses informasi di lingkungan internal maupun eksternal sebanyak

25 SKPD.

Selain upaya pengembangan jaringan, dilakukan pula pengembangan

sistem informasi, melalui peningkatan kapasitas bandwith internet dan

upgrading program aplikasi website dan hosting/domain yang disewa, serta mulai

digunakannya layanan SMS kepada seluruh pegawai Pemerintah Kota Mataram

dan masyarakat dalam menyampaikan informasi layanan publik. Selain itu,

untuk memberikan pedoman dalam pengembangan sistem dan pemberian

pelayanan informasi telah disusun pedoman master plan, blue print dan SOP

TIK.

Kemudian dalam rangka meningkatkan pengembangan dan penguasaan

teknologi informasi dan komunikasi yang berbudaya dan berdaya guna.

Page 79: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 87

Pemerintah Kota Mataram

Pemerintah Kota Mataram membentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)

yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat

dalam pemanfaatan dan pengawasan penggunaan teknologi informasi. Dimana

pada tahun 2014 telah terbentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di 6

Kecamatan Kota Mataram, meningkat dari 1 Kecamatan pada tahun 2013.

Akhirnya untuk mendukung pengembangan jaringan dan sistem informasi,

dilakukan penguatan kapasitas sumber daya manusia bidang komunikasi dan

informasi melalui pelatihan TIK. Sampai dengan tahun 2014, sejumlah 159

aparatur SKPD telah mengikuti pelatihan internet dan pelatihan TIK diluar

daerah yang telah diikuti oleh aparatur Bagian PDEI.

z. Urusan Wajib Perpustakaan

Pembangunan perpustakaan diarahkan untuk meningkatkan BUDAYA

GEMAR MEMBACA dan kualitas layanan perpustakaan, baik dalam hal akses

dan kapasitas, serta utilitas yang memadai melalui sinergi antara perpustakaan

dengan satuan pendidikan, promosi gemar membaca dengan memanfaatkan

perpustakaan dan pola partisipasi industri penerbitan dan masyarakat dalam

membentuk KOMUNITAS BACA.

Penyelenggaraan Urusan Wajib Perpustakaan dilaksanakan oleh Kantor

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram. Pelaksanaan Urusan Wajib

Perpustakaan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya

kualitas pendidikan yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014.

Tabel 2.42 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Wajib Perpustakaan Kota Mataram

Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB PERPUSTAKAAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Rata-rata kunjungan perpustakaan

orang 30.513

2 Cakupan Layanan Perpustakaan

unit 158

3 Jumlah perpustakaan unit 187

4 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun

orang 5.489

5 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

eksemplar 49.883

Capaian urusan wajib perpustakaan diarahkan untuk mendukung

peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan rata-rata kunjungan

perpustakaan dari tahun 2013 sebesar 27.549 orang menjadi sebesar 30.513

orang pada tahun 2014 atau sebesar 11%. Akselerasi cakupan layanan

Page 80: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 88

Pemerintah Kota Mataram

perpusatakan dilakukan dengan optimalisasi layanan Perpustakaan Keliling

sebanyak satu unit yang merupakan bantuan dari Perpusatakaan Nasional RI.

Sebagai alternatif pilihan masyarakat untuk mengakses perpustakaan,

keberadaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang berjumlah 39 TBM dapat

memperpendek jarak layanan perpustakaan bagi masyarakat Kota Mataram.

2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

a. Urusan Pilihan Pertanian

Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pertanian dilaksanakan oleh Dinas

Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan

Pilihan Pertanian diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya

efektifitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah yang ditetapkan dalam RKPD

Kota Mataram Tahun 2014

Tabel 2.43 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Pilihan Pertanian Kota Mataram

Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN PERTANIAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

Kw/Ha 39

2 Produktifitas rata-rata Padi Kw/Ha 62,00

3 Produktifitas rata-rata kedelai Kw/Ha 16,00

4 Cakupan Bina Kelompok Tani % 85,00

5 Cakupan layanan penyuluhan % 68,17

6 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

Kw/Ha 62

7 Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB

% 3.34

Kondisi lahan pertanian di Kota Mataram saat ini tersebar di 6 Kecamatan.

Ketersediaan jumlah areal pengembangan pertanian antar kecamatan satu

dengan yang lainnya mengalami perbedaan yang disebabkan oleh perubahan

fungsi lahan dan perbedaan luas kawasan. Saat ini Kecamatan Sandubaya

memiliki sebaran lahan pertanian tertinggi dibandingkan Kecamatan lainnya

seluas 603,96 Hektar, dan Kecamatan Ampenan dengan sebaran terendah

Page 81: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 89

Pemerintah Kota Mataram

seluas 173,41 Hektar. Jika dilihat dari capaian sasaran produktifitas rata-rata

padi pada tahun 2013 dengan realisasi sebesar 57,00 kw/Ha telah terjadi

peningkatan sebesar 5 Kw/H pada tahun 2014 menjadi 62,00 Kw/Ha . Hal ini

karena ditunjang dengan adanya pengadaan bibit bermutu dan pupuk baik dari

provinsi maupun Kota Mataram kepada kelompok tani serta sarana prasarana

seperti jalan usaha tani, mesin traktor, sumur bor, dan mesin air. Hal ini juga

didukung oleh meningkatnya presentase jumlah cakupan bina kelompok tani

sebesar 15% yang diikuti dengan meningkatnya cakupan layanan penyuluhan

sebesar 0,94%.

Dengan keterbatasan lahan pertanian di Kota Mataram, produksi hasil

panen tetap dipertahankan, terutama kedelai. Hal ini dapat tercapai melalui

intensifikasi pertanian, bahkan Kelompok Petani Kedelai Kota Mataram dapat

meraih juara nasional. Kinerja urusan pilihan pertanian dapat terlihat dari

meningkatnya realisasi produktifitas rata-rata padi terhadap target yang

dicanangkan pada tahun 2014.

b. Urusan Pilihan Pariwisata

Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan Pilihan

Pariwisata diarahkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya efektifitas

pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal yang

ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014

Tabel 2.44 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Pilihan Pariwisata Kota Mataram

Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN PARIWISATA

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap

PDRB

% 22,76

2 Angka kunjungan wisatawan Orang 429.325

3 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

% 22,76

Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB Kota

Mataram ADH Konstan mengalami peningkatan sebesar 0,55% dari 22,21%

tahun 2013 menjadi 22,76% pada tahun 2014. Sedangkan jika dilihat dari

kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran ADH Berlaku terjadi

peningkatan yang lebih signifikan sebesar 0,78% dari 24,15% tahun 2013

menjadi 24.92% pada tahun 2014. Perkembangan positif ini sejalan dengan geliat

Page 82: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 90

Pemerintah Kota Mataram

pembangunan di Kota Mataram dengan memperhatikan posisi strategis Kota

Mataram sebagai pusat pemerintahan provinsi Nusa Tenggara Barat dan pusat

perdagangan dan jasa.

Disisi lain, penataan dan restrukturisasi kawasan pantai dan Kota Tua

Ampenan serta kawasan-kawasan destinasi dan situs bersejarah di Kota

Mataram, menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik

maupun mancanegara untuk lebih mengenal Kota Mataram. Peningkatan jumlah

kunjungan wisatawan menjadi indikator utama dan memiliki korelasi untuk

melihat keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan kepariwisataan, dimana

pada tahun 2014, terjadi peningkatan sebesar 30.053 wisatawan dari 399.272

wisatawan tahun 2013 menjadi 429.325 wisatawan. Upaya peningkatan tingkat

kunjungan wisatawan dilakukan melalui beberapa kegiatan diantaranya

pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara Dalam dan Luar Negeri,

Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata, Pengembangan Jenis Paket dan

Paket Wisata Unggulan.

c. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan

Penyelenggaraan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh

Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram. Penyelenggaraan

Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan untuk mencapai sasaran

strategis yaitu Meningkatnya Efektifitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah

yang ditetapkan dalam RKPD Kota Mataram Tahun 2014

Tabel 2.45 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Pilihan Kelautan Perikanan Kota

Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN KELAUTAN PERIKANAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Tingkat Konsumsi Ikan Kg/Kapita/Thn

27,94

2 Produksi Perikanan Tangkap Ton 1.672,80

3 Produksi Perikanan Budidaya Ton 284,18

4 Produksi perikanan Ton 1.956,98

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi

ikan dilakukan melalui kampanye gerakan masyarakat gemar makan ikan yang

di canangkan oleh pemerintah Kota Mataram menghasilkan terjadinya

peningkatan yang signifikan pada pola konsumsi masyarakat. Peningkatan pada

tahun 2014 menunjukan angka 5,44 kg/Kapita/Tahun dari tahun 2013 sebesar

22,5 kg/kapita/Tahun menjadi 27,94 kg/kapita/Tahun.

Page 83: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 91

Pemerintah Kota Mataram

Peningkatan konsumsi ikan masyarakat disertai pula dengan ketersediaan

ikan di pasaran. Dari tabel 4.26, dapat dilihat capaian indikator kinerja utama

menunjukkan terjadinya peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar 364

ton dari 1.308,80 pada tahun 2013 menjadi 1.672,80 pada tahun 2014 yang

ditunjang dengan adanya penyediaan sarana dan prasarana perikanan seperti

motor tempel, kapal motor, pukat kantong, jaring insang, jaring angkat dan

pancing.

Sedangkan dari sisi kinerja Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar terjadi

peningkatan sebesar 11,73 ton yaitu sebesar 272,45 tahun 2013 menjadi 284,18

ton pada tahun 2014. Kenaikan tersebut didukung adanya upaya Penyediaan

Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya yang ditargetkan pada kelompok

pembudidayaan ikan air tawar serta melalui perluasan area pembudidayaan air

tawar seperti keramba, kolam dan mina padi.

d. Urusan Pilihan Perdagangan

Penyelenggaraan Urusan Pilihan Perdagangan dilaksanakan oleh Dinas

Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram. Penyelenggaraan

Urusan Pilihan Perdagangan diarahkan untuk mencapai sasaran strategis

meningkatnya efektifitas pengembangan usaha yang ditetapkan dalam RKPD

Tahun 2014

Tabel 2.46 Capaian Indikator Pembagunan Urusan Pilihan Perdagangan Kota Mataram

Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN KELAUTAN PERIKANAN

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 Jumlah Usaha Perdagangan Unit usaha 1.687

2 Tingkat Inflasi % 7,18

3 Penataan PKL Titik 19

4 Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB

% 24.15%

6 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

% 5.27%

Perkembangan usaha di Kota Mataram menunjukan pertumbuhan yang

signifikan berdasarkan jumlah SIUP, TDP, TDI, TDG, IUI yang diterbitkan.

Jumlah usaha perdagangan pada tahun 2014 meningkat sebanyak 1.164 unit

usaha atau 222,56% dari 523 unit usaha tahun 2013 menjadi 1.687 unit usaha

di tahun 2014.

Page 84: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 92

Pemerintah Kota Mataram

Dari sisi tingkat inflasi di Kota Mataram menujukkan penurunan yang

signifikan yaitu sebesar 2,09% dari 9,27% tahun 2013 menjadi 7,18% pada

tahun 2014. Upaya yang dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan

pengawasan terhadap ketersediaan dan distribusi serta perkembangan harga

sembako dan komoditas strategis lainnya di Kota Mataram pada 4 (empat) pasar

tradisional serta melalui koordinasi yang intensif oleh Tim Pengendalian Inflasi

Daerah (TPID) Kota Mataram berkontribusi positif dalam pengendalian inflasi.

Pemerintah Pusat telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 125

Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki

Lima yang kemudian ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan dan

Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. Dalam Permendagri disebutkan bahwa

tujuan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah untuk memberikan

kesempatan berusaha bagi PKL melalui penetapan lokasi sesuai dengan

peruntukannya; menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha PKL

menjadi usaha mikro yang tangguh dan mandiri; dan untuk mewujudkan kota

yang bersih, indah, tertib dan aman dengan sarana dan prasarana perkotaan

yang memadai dan berwawasan lingkungan.

Dalam upaya mengimplementasikan peraturan tersebut, Pemerintah Kota

Mataram telah melaksanakan penataan titik-titik PKL. Pada tahun 2014 jumlah

titik PKL yang ditata sejumlah 19 titik, meningkat sebanyak 5 titik dari tahun

2013.

e. Urusan Pilihan Industri

Penyelenggaraan Urusan Pilihan Industri dilaksanakan oleh Dinas

Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram. Penyelenggaraan

Urusan Pilihan Industri diarahkan untuk mencapai sasaran strategis

Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Potensi Unggulan Daerah berbasis

Sumber Daya Lokal yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014

Tabel 2.47

Capaian Indikator Pembagunan Urusan Pilihan Industri Kota Mataram Tahun 2014

FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN INDUSTRI

No Indikator Pembangunan Satuan Realisasi

2014

1 PDRB sektor industri pengolahan ADH Konstan

(juta) 326.207,05

2 Perkembangan jumlah IKM : a. Formal b. Non Formal

Unit Usaha Unit Usaha

1.947 1.707

3 Penataan PKL Titik 19

Page 85: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 93

Pemerintah Kota Mataram

4 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB

% 9.52%

6 Pertumbuhan Industri. % 4.28%

7 Cakupan bina kelompok pengrajin

% 53.12%

Berdasarkan tabel 2.48, perkembangan PDRB Sektor Industri Pengolahan

Atas Dasar Harga (ADH) Konstan mengalami peningkatan sebesar Rp.18.348,38

juta atau 5,96% dari Rp.307.858,67 juta tahun 2013 menjadi Rp.326.207,05

juta. Peningkatan PDRB sektor industri pengolahan sejalan dengan pesatnya

perkembangan sektor-sektor Industri Kecil Menengah di Kota Mataram baik

industri formal maupun industri non formal. Pemberian kemudahan ijin usaha

serta jaminan dukungan kerjasama kemitraan usaha industri mikro, kecil dan

menengah dengan pihak swasta dan perbankan berkontribusi positif dalam

peningkatan PDRB sektor Industri Pengolahan.

Dalam mengembangkan potensi unggulan daerah, Pemerintah Kota

Mataram di tahun 2014 melaksanakan berbagai upaya, antara lain: melakukan

pembinaan IKM serta kemampuan teknologi industri, pemberian kemudahan ijin

usaha serta bantuan peralatan dan Pengembangan Ekonomi Produktif, Fasilitasi

kerjasama kemitraan IKM dengan swasta.

Pemerintah Kota Mataram secara intensif telah melakukan upaya

peningkatan klaster unggulan di sentra-sentra industri. Penanganan secara

intensif dimaksudkan dalam rangka percepatan peningkatan daya saing industri

dari berbagai aspek secara menyeluruh.

Dalam mengembangkan potensi unggulan daerah, Pemerintah Kota

Mataram melaksanakan berbagai upaya, antara lain: Meningkatkan cakupan

potensi unggulan daerah pada masing-masing kelurahan, dengan melakukan

mapping potensi; Meningkatkan penyelenggaraan serta keikutsertaan dalam

event-event sebagai sarana pemasaran hasil produksi unggulan daerah; Menjaga

stabilitas ekonomi daerah, dengan mempertahankan kondusivitas wilayah.

Dari berbagai upaya tersebut, terjadi pengembangan jumlah IKM dari tahun

ke tahun. Jumlah IKM formal di Kota Mataram pada tahun 2014 sebanyak 1.947

mengalami peningkatan sejumlah 80 unit usaha dari jumlah IKM tahun 2013

yang sejumlah 1.867 unit usaha. Sedangkan IKM non formal mengalami

peningkatan sejumlah 57 unit usaha, yaitu dari sejumlah 1.650 unit usaha di

tahun 2013 menjadi 1.707 unit usaha di tahun 2014.

f. Ketransmigrasian

Page 86: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 94

Pemerintah Kota Mataram

Urusan Wajib Transmigrasi dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kota Mataram. Penyelenggaraan Urusan Pilihan

Ketransmigrasian diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Meningkatnya

Upaya Penanganan Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat yang ditetapkan dalam

RKPD Tahun 2014

Kecilnya alokasi anggaran untuk urusan pilihan transmigrasi disebabkan

oleh Kota Mataram bukan sebagai tujuan lokasi transmigrasi, namun pengirim

transmigran. Alokasi ini diperuntukkan melaksanakan sosialisasi dan

penjaringan calon transmigran.

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mataram Tahun 2014

adalah sebesar Rp. 961,096 milyar atau meningkat 18,26 persen dari yang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mataram Tahun 2013 yaitu sebesar Rp.

812,709 Milyar.

Dari sisi daya saing anggaran daerah, penerimaan pendapatan daerah Kota

Mataram tahun 2013 di dominasi oleh oleh dana perimbangan dengan perbandingan

terhadap PAD sebesar 70:30. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap

penerimaan masih relatif kecil dibanding dengan sumber penerimaan dari Dana

Perimbangan. Pada tahun 2013 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram

meningkat dari Rp. 95,87 milyar dengan rencana hanya Rp. 65,56 milyar di tahun

2012 menjadi Rp. 139,87 milyar dengan rencana Rp. 124,95 milyar. Sehingga pada

tahun 2013 total penerimaan daerah Kota Mataram adalah Rp. 865 milyar, meningkat

Rp. 56 milyar dari tahun lalu dan Rp. 13 milyar lebih banyak dari yang ditargetkan.

2. Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur

Kemampuan suatu daerah utuk dapat bersaing dalam pembangunan juga

diukur dari ketersediaan infrastruktur sarana dan prasarana yang menunjang

kegatan pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat. Transportasi merupakan

salah satu bagian yang berperan penting dalam menentukan laju pertumbuhan sosial

dan ekonomi suatu daerah, Kota Mataram tidak dapat dilepaskan dari kota-kota

disekelilingnya, mengingat mobilitas penduduk antar kota antara wilayah yang sangat

tinggi di kota Mataram sebagai pusat pemerintahan tingkat Provinsi, pendidikan,

perdagangan, jasa dan keuangan. Selain itu salah satu instrument untuk menjaga

kesinambungan perencanaan pembangunan nasional dengan daerah adalah

instrument penataan ruang. Penataan ruang yang meliputi perencanaan,

pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang mutlak dibutuhkan dalam rangka

menjamin hak kepemilikan setiap orang, mewujudkan kesejahteraan dan keadilan

Page 87: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 95

Pemerintah Kota Mataram

sosial, dan mengelola perkembangan pembangunan yang terjadi, serta mewujudkan

tata ruang Kota Mataram yang aman, nyaman dan berkelanjutan.

Perkembangan perekonomian Kota mataram juga dapat dilihat dari

perkembangan sektor Bank dan Asuransi, dimana kegiatan perbankan merupakan

penunjang semua kegiatan perekonomian masyarakat baik melalui simpanan

maupun kredit yang tersalurkan. Pertumbuhan ekonomi juga dapat dilihat pada

perkembangan sektor hotel dan restoran yang menandakan kegiatan ekonomi

masyarakat semakin berkembang.

Aspek daya saing daerah juga dilihat dari aspek aksesibilitas air bersih kepada

masyarakat, yang mana menandai tingkat kelayakan hidup masyarakat pada suatu

daerah.

Adapun perkembangan aspek daya saing daerah Kota Mataram dalam Fokus

Fasilitas Wilayah/Infrastruktur dapat dilihat pada data berikut :

FOKUS FASILITAS WILAYAH/INFRASTUKTUR

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR SATUAN 2014

1. PERHUBUNGAN

1.1. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

% 10,09

1.2. Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum

Orang/barang

20.942

1.3. Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/ terminal per tahun

orang 522.422

2. PENATAAN RUANG

2.1. Luas wilayah produktif ha 6,330

2.2. Luas wilayah industri ha 0,478

2.3. Luas wilayah kebanjiran - -

2.4. Luas wilayah kekeringan - -

2.5. Luas wilayah perkotaan ha 145,5748345

3. OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

3.1. Jenis dan jumlah bank dan cabang

kantor 61

Page 88: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 96

Pemerintah Kota Mataram

3.2. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang

kantor 12

3.3. Jenis, kelas, dan jumlah restoran restoran 211

3.4. Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel

Unit Hotel Bintang : 12

Hotel Non Bintang : 87

4. LINGKUNGAN HIDUP

4.1. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih

% 68,24

3. Fokus Iklim Berinvestasi

Ukuran lain yang dapat menggambarkan perekonomian wilayah adalah

besarnya investasi swasta yang masuk (PMA dan PMDN). Dalam era otonomi daerah,

persaingan investor asing cenderung semakin ketat. Meskipun investasi asing

sebagian besar merupakan industri padat modal, tetapi banyak daerah berkeinginan

untuk meningkatkan investasi asing di daerahnya untuk mempercepat

berkembangnya perekonomian daerah, pemerintah daerah harus mampu

meningkatkan pertumbuhan investasi di daerahnya tidak hanya yang berskala besar

seperti dilakukan oleh PMA atau PMDN, namun investasi yang dilakukan masyarakat

menengah ke bawah juga sangat penting karena dengan bertambahnya investasi

diharapkan akan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak sehingga nantinya

masalah pengangguran dapat teratasi.

Berdasarkan PDRB Penggunaan, investasi dikenal sebagai Pembentukan Modal

Tetap Brutto (PMTB). PMTB menggambarkan adanya proses penambahan dan

pengurangan barang modal pada tahun tertentu. PMTB disebut sebagai brutto karena

di dalamnya masih terkandung unsur penyusutan, atau nilai barang modal sebelum

diperhitungkan nilai penyusutannya. Atas dasar nilai PMTB, perkembangan investasi

di Kota Mataram menunjukan perkembangan yang cukup baik. Pada tahun 2014

tercatat peningkatan PMTB sebesar Rp 267.679.187.000 dari

Rp.2.097.799.272.000.000,- pada tahun 2013 menjadi Rp.2.365.478.459.000.000,-.

Peningkatan nilai investasi yang cukup signifikan mengindikasikan iklim keamanan

yang kondusif, serta peran aktif semua pihak dalam meningkatkan minat investor

dalam menanamkan modalnya di Kota Mataram. Besarnya nilai investasi yang masuk

juga memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan perekonomian Kota

Mataram.

Bidang usaha investasi yang telah ada saat ini antara lain:

Jasa Telekomunikasi Seluler,

Perdagangan (ekport-import),

Jasa rekreasi wisata,

Jasa konsultansi pengembangan bisnis dan manajemen,

Page 89: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 97

Pemerintah Kota Mataram

Biro perjalanan wisata, dan,

Jasa penyediaan gedung perkantoran dan pusat bisnis.

Adapun perkembangan aspek daya saing daerah Kota Mataram dalam Fokus

Iklim Berinvestasi dapat dilihat pada data berikut :

FOKUS IKLIM BERINVESTASI

BIDANG URUSAN/INDIKATOR SATUAN 2014

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

Angka kriminalitas kasus 1296

Jumlah demo Kali/tahun 18

Lama proses perijinan

- IMB - PIMB - ILOK - SITU MB - HO - SIUP - TDP - TDG - TDI/IUI dan Perluasan - IUJK - Ijin Hotel - Ijin Rumah Makan - Ijin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum - Ijin Usaha Jasa Pariwisata - Ijin Sewa Lahan

Hari Hari Hari Hari Hari

Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari

30 30 30 30 30

7 7 7 7 14 14 14 14 14

7

Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah

macam Pajak: 10; Retribusi 16

Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha

jenis 9 Perda

4. Fokus Sumber Daya Manusia

Kualitas Sumber Daya Manusia Kota Mataram juga merupakan aset dalam

kemampuan daya saing. Kota Mataram menjadi pusat pendidikan dan

pengembangan karir karena fasilitas pendidikan dasar hingga tingkat perguruan

tinggi sudah tersedia secara memadai, pusat kegiatan pemerintahan terutama

tingkat nasional, provinsi dan Kota, serta pusat kegiatan bisnis dan keuangan.

Tingkat pendidikan tenaga kerja yang lulus strata satu atau lebih menjadi

salah satu tolok ukur kualitas tenaga kerja. Begitu pula dengan rasio

Page 90: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 98

Pemerintah Kota Mataram

ketergantungan yang dapat mengukur besar beban yang ditanggung oleh

penduduk usia produktif atau usia kerja di Kota Mataram dengan

membandingkan penduduk yang dianggap belum produktif (0-14 tahun) atau

sudah tidak produktif lagi (>65 tahun) dengan penduduk usia produktif (15-64

tahun). Adapun gambaran Rasio ketergantungan penduduk Kita Mataram dapat

dilihat sebagai berikut :

Dari gambaran tersebut, terlihat bahwa rasio ketergantungan penduduk tahun

2014 sebesar 44%, artinya setiap 100 orang penduduk Kota Mataram yang

berusia kerja mempunyai tanggungan sebesar 44 orang yang belum produktif

dan tidak produktif lagi, terdiri dari rasio ketergantungan penduduk usia muda

sebesar 38% dan rasio ketergantungan penduduk usia tua sebesar 6%.

Penduduk usia kerja di Kota Mataram masih dibebani tanggung jawab akan

penduduk usia muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung

jawab terhadap penduduk usia tua. Sehingga kebijakan dan program perlu

memperhatikan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar maupun pendidikan.

Adapun perkembangan aspek daya saing daerah Kota Mataram dalam

Fokus Sumber Daya Manusia dapat dilihat pada data berikut :

FOKUS SUMBER DAYA MANUSIA

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR SATUAN 2014

1. KETENAGAKERJAAN

1.1. Rasio lulusan S1/S2/S3 % 0,083823726

1.2. Rasio ketergantungan % 0,445884843

Grafik 1.7. Rasio Ketergantungan Penduduk Kota Mataram Tahun 2014

0%

20%

40%

60%

Rasio ketergantungan

Muda

Rasio ketergantungan

Tua

Rasio Ketegantuangan

Total

38%

6%

44%

Page 91: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 99

Pemerintah Kota Mataram

2.2. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI

TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD

Bagian ini merupakan telaah terhadap hasil evaluasi status dan kedudukan

pencapaian kinerja pembangunan daerah. Telaah dilakukan dengan melakukan

akumulasi capaian program dan kegiatan tahun 2014 yang dapat dilihat dari

seberapa besar capaian masing-masing sasaran strategis RPMJD 2011-2015 di tahun

2014.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan selama tahun 2014 dapat dilihat dari

tingkat capaian masing-masing Misi RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015, dengan

mengacu pada penetapan sasaran-sasaran strategis dengan mengimplementasikan

pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana Keputusan Walikota Mataram

Nomor: 657/IX/2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota

Mataram Tahun 2011-2015.

Dengan mengacu pada 5 (lima) MISI RPJMD, kerangka pencapaian kinerja

penyelenggaraan pemerintahan tetap diarahkan dalam upaya pencapaian sasaran

strategis melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian kinerja pemerintahan

selama lima tahun (2011-2015). Adapun sasaran strategis dimaksud, sebagai berikut:

1. Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram.

2. Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat.

5. Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan

lokal.

6. Meningkatnya kesetaraan gender.

7. Meningkatnya kualitas keluarga.

8. Meningkatnya pendapatan per kapita.

9. Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat.

10. Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja.

11. Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah.

12. Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah.

13. Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis

sumber daya lokal.

14. Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah.

15. Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM.

16. Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha.

17. Meningkatnya kepastian berinvestasi.

18. Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good

Governance.

19. Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP.

20. Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik.

Page 92: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 100

Pemerintah Kota Mataram

21. Meningkatnya fungsi saluran drainase.

22. Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air.

23. Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai.

24. Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan

permukiman kumuh.

25. Meningkatnya ketersediaan media expresi dan ruang publik.

26. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang

berwawasan lingkungan hidup.

27. Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah.

Pencapaian 27 Sasaran Strategis RPJMD Kota Mataram 2011-2015

merupakan muara dari seluruh capaian yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) terkait implementasi setiap urusan dan program. Sasaran merupakan

bagian integral dalam proses perencanaan kinerja dan merupakan dasar yang kuat

untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Pemerintah Kota Mataram.

Sasaran kinerja juga lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana kinerja

program yang menyangkut keseluruhan Satuan Kerja Pemerintah Kota Mataram.

Masing-masing sasaran strategis telah memiliki indikator capaian kinerja,

dengan mengukur seberapa besar target-target indikator kinerja setiap urusan dalam

RKPD 2014 dapat dicapai. Apabila capaian program dan kegiatan melampaui target

indikator berarti pelaksanaan program dan kegiatan dinilai berhasil. Namun jika

pencapaian program dan kegiatan dibawah target yang telah ditetapkan, maka dalam

penetapan prioritas selanjutnya dipertimbangkan untuk dientaskan dan kemungkinan

dilanjutkan ke tahap program dan kegiatan berikutnya.

Dalam rangka evaluasi pelaksanaan program tahun 2014 ada dua hal utama

yang dinilai, yakni: capaian kinerja indikator makro dan capaian pelaksanaan

program RKPD 2014. Indikator makro merupakan variabel-variabel yang berdampak

luas. Oleh karena itu, indikator makro lebih berorientasi kepada pencapaian target-

target visi ataupun misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2011-2015. Sedangkan

capaian pelaksanaan program RKPD 2014 diukur dari seberapa besar pencapaian dari

target urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana tertuang dalam RKPD 2014.

Gambar 2.12: Keterkaitan Misi dan Sasaran Strategis

MISI 1

SASARAN STRATEGIS

1. Meningkatnya Kondusivitas wilayah Kota

Mataram.

2. Meningkatnya toleransi masyarakat dalam

kehidupan beragama.

Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya

Page 93: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 101

Pemerintah Kota Mataram

MISI 2

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing

1. Meningkatkan kualitas pendidikan.

2. Meningkatnya kualitas dan derajat

kesehatan masyarakat.

3. Meningkatnya internalisasi nilai seni dan

budaya yang mencerminkan kearifan lokal.

4. Meningkatnya kesetaraan gender.

5. Meningkatnya kualitas keluarga

MISI 3

Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah

1. Meningkatnya pendapatan per kapita.

2. Meningkatnya upaya penanganan

masalah sosial ekonomi masyarakat.

3. Meningkatnya ketersediaan lapangan

kerja.

4. Meningkatnya stabilitas pertumbuhan

ekonomi daerah.

5. Meningkatnya efektivitas pemenuhan

kebutuhan pangan daerah.

6. Meningkatnya efektivitas pengembangan

potensi unggulan daerah berbasis

sumber daya lokal.

7. Meningkatnya kemandirian pembiayaan

daerah.

8. Meningkatnya efektivitas pengembangan

sistem dan akses permodalan UMKM.

9. Meningkatnya efektivitas

pengembangan usaha.

10. Meningkatnya kepastian berinvestasi.

MISI 4

Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good

Governance)

1. Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan berdasarkan Good Governance

2. Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan

SOP.

3. Meningkatnya efektivitas pemerataan dan

kualitas pelayanan publik.

1. Meningkatnya fungsi saluran drainase. 2. Meningkatnya ketersediaan kawasan

resapan air. 3. Optimalisasi penataan sempadan sungai

dan pantai. 4. Meningkatnya penanganan perumahan

tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh.

5. Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik.

6. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup.

7. Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan

MISI 5

Page 94: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 102

Pemerintah Kota Mataram

2.3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

Dalam mengidentifikasi permasalahan strategis yang dihadapi oleh Kota

Mataram juga dilakukan berdasarkan pendekatan 4 (empat) aspek yang digunakan

untuk mengukur Keberhasilan kinerja pembangunan daerah, yaitu (a) aspek geografis

dan demografi; (b) aspek Kesejahteraan rakyat; (c) aspek pelayanan, dan (d) aspek

daya saing.

a) Aspek Geografis dan Demografis, permasalahan yang dihadapai adalah:

1. Jumlah penduduk mencapai 441.064 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk

mencapai 2,13% per tahun menggambarkan tingginya tingkat kepadatan

penduduk Kota Mataram yang mencapai angka rata-rata 7.195 jiwa/km2

pada 2014.

2. Alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian cukup tinggi di

Kota Mataram. Hal ini dibuktikan dengan berkurangnya lahan pertanian

seluas 55,93 Ha dari tahun 2012 ke tahun 2013.

3. Masih tingginya permukiman padat dan kumuh di Kota Mataram. Menurut

data luas kawasan kumuh di Kota Mataram seluas 303,58 Ha.

4. Masih terdapat titik genangan air serta ancaman bencana abrasi khususnya

bagi masyarakat pesisir pantai Ampenan yang sulit dikendalikan dan

diprediksi secara pasti.

b) Aspek Kesejahteraan Rakyat

1. Masalah-masalah kesehatan yang masih dihadapi dan perlu mendapat

perhatian lebih lanjut di antaranya adalah tingginya masih angka kematian

ibu dan bayi; penyebaran penyakit menular serta status gizi bayi dan balita;

masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat masyakat serta

peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan.

2. Kemajuan pembangunan Kota Mataram berdampak pada tingginya

urbanisasi karena “daya tarik” para pencari pekerjaan di Kota Mataram. Tidak saja dari penduduk kota Mataram, tetapi penduduk dari luar Kota

Mataram. Sementara jika dilihat data penduduk menurut struktur penduduk

Kota Mataram pada kelompok usia produktif (15-64 tahun) berjumlah

Page 95: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 103

Pemerintah Kota Mataram

69,42%, namun kelompok ini memiliki akses yang lemah terhadap pasar

kerja dan sektor produktif. Sehingga hal ini menyebabkan tingginya angka

pengangguran di Kota Mataram. Akibatnya tingginya angka pengangguran

dan keterbatasan lapangan kerja, angka kemiskinan juga belum dapat

dikurangi secara signifikan. Penduduk kemiskinan masih berada pada angka

10,06% dari jumlah penduduk.

c) Aspek Pelayanan

1. Belum meratanya kualitas pendidikan dan lemahnya pengawasan

penyelenggaraan pendidikan. Masalah ini selalu mencuat ketika masa

penerimaaan siswa baru setiap tahun ajaran baru dimulai. Hal ini dipicu

akibat adanya dikotomi istilah “sekolah favorit dan non favorit”. Akhirnya kondisi ini cenderung dimanfaatkan untuk praktek penerimaaan siswa baru

secara tidak transparan dan untuk itu diperlukan pengawasan dalam

penyelenggaraan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah.

2. Belum optimalnya akses dan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan

jaringannya serta ketersediaan tenaga SDM dengan jumlah dan kompetensi

yang memadai sehingga pelayanannya menjadi belum optimal. Disisi lain

akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin juga masih perlu

ditingkatkan.

3. Belum optimalnya pelayanan air bersih bagi masyarakat miskin. Salah satu

masalah pelayanan infrastruktur dasar (utilitas) masyarakat perkotaan

adalah air bersih.

4. Belum optimalnya pelayanan persampahan. Volume sampah di Kota

Mataram secara signifikan meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas

rumah tangga di wilayah pemukiman baru, serta kawasan perdagangan dan

jasa yang tumbuh secara merata di wilayah kota. Hal ini disebabkan

kemampuan dan keterbatasan sarana prasarana serta perilaku masyarakat

yang belum memiliki pengetahuan pengelolaan sampah berbasis partisipasi

masyarakat.

5. Kurang tersedianya sarana prasarana pendukung untuk ketertiban dan

keselamatan berlalu lintas serta masalah kemacetan di beberapa titik dan

waktu-waktu tertentu.

d) Aspek Daya Saing

1. Tingkat ketergantungan daerah masih sangat tinggi. APBD kecil dan sangat

tergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU), sementara kontribusi

Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD masih rendah.

2. Pelayanan perijinan yang belum didasarkan pada standar pelayanan

minimum yang dipersyaratkan khususnya dalam memberikan pelayanan

Page 96: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - PPID Kota Mataramsip-ppid.mataramkota.go.id/file/rkpd-kota-mataram-tahun-2016-ii.pdf · Bagian ini memuat gambaran umum kondisi daerah, ... (Tahun 2014)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2016 104

Pemerintah Kota Mataram

publik kepada masyarakat, disamping itu, belum adanya pedoman untuk

insentif dalam berinvestasi serta masih lemahnya data dan informasi peluang

investasi.