GAMBARAN UMUM DOMPU.pdf

45
 | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1.  ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS 2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah  A. Luas dan Batas Wilayah Kabupaten Dompu merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/ Kota yang berada di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di Pulau Sumbawa bagian tengah, dengan luas wilayah 2.324,55 Km 2  dan batas – batas wilayah sebagai berikut :  Sebelah Utara : Laut Flores dan Kabupaten Bima  Sebelah Selatan : Lautan Indonesia  Sebelah Timur : Kabupaten Bima  Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa Secara administratif Kabupaten Dompu terbagi dalam 8 (delapan) Kecamatan, 79 Desa dengan 8 Desa Persiapan, 9 Kelurahan, 41 Lingkungan dan 348 Dusun, dengan luas wilayah yaitu seluas 2.324,55 km 2 . Wilayah Kecamatan yang terluas yaitu Kecamatan Pekat dengan luas 875,17 km², sedangkan wilayah Kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Pajo yaitu seluas 135,32 km². Luas perairan laut di Kabupaten Dompu seluas 1.298,17 Km² dan panjang pantai 272,6 Km yang terdiri dari 3 (tiga) teluk, antara lain : Teluk Cempi, Teluk Saleh, dan Teluk Sanggar. Dengan kondisi luas yang demikian, maka memberikan peluang bagi Kabupaten Dompu untuk konsisten memanfaatkan potensi kelautan sebagai penggerak utama roda perekonomian daerah, sehingga dapat meningkatkan perekonomian lokal. B. Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Dompu terletak antara 117 0  42’ – 118 0  30’ Bujur Timur dan 8 0  06’ – 9 0  05’ Lintang Selatan. Dengan letak geografis tersebut, Kabupaten Dompu mempunyai posisi strategis karena :  Berada pada lintas perhubungan NTT – NTB – BALI dan JAWA yang secara ekonomis menguntungkan;  Merupakan lintas perdagangan Bima – Surabaya;  Pantai utara dan pantai selatan Kabupaten Dompu merupakan daerah persinggahan armada – armada penangkap ikan.  Terletak pada daerah sentral perhubungan antara bagian barat, bagian timur, bagian utara dan bagian selatan pulau Sumbawa.

Transcript of GAMBARAN UMUM DOMPU.pdf

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-1

    BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    2.1. ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS

    2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah A. Luas dan Batas Wilayah

    Kabupaten Dompu merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/

    Kota yang berada di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di Pulau Sumbawa

    bagian tengah, dengan luas wilayah 2.324,55 Km2 dan batas batas wilayah

    sebagai berikut :

    Sebelah Utara : Laut Flores dan Kabupaten Bima

    Sebelah Selatan : Lautan Indonesia

    Sebelah Timur : Kabupaten Bima

    Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa

    Secara administratif Kabupaten Dompu terbagi dalam 8 (delapan)

    Kecamatan, 79 Desa dengan 8 Desa Persiapan, 9 Kelurahan, 41 Lingkungan dan

    348 Dusun, dengan luas wilayah yaitu seluas 2.324,55 km2. Wilayah Kecamatan

    yang terluas yaitu Kecamatan Pekat dengan luas 875,17 km, sedangkan wilayah

    Kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Pajo yaitu seluas 135,32 km.

    Luas perairan laut di Kabupaten Dompu seluas 1.298,17 Km dan panjang

    pantai 272,6 Km yang terdiri dari 3 (tiga) teluk, antara lain : Teluk Cempi, Teluk

    Saleh, dan Teluk Sanggar. Dengan kondisi luas yang demikian, maka memberikan

    peluang bagi Kabupaten Dompu untuk konsisten memanfaatkan potensi kelautan

    sebagai penggerak utama roda perekonomian daerah, sehingga dapat

    meningkatkan perekonomian lokal.

    B. Letak dan Kondisi Geografis

    Kabupaten Dompu terletak antara 1170 42 1180 30 Bujur Timur dan 80

    06 90 05 Lintang Selatan. Dengan letak geografis tersebut, Kabupaten Dompu

    mempunyai posisi strategis karena :

    Berada pada lintas perhubungan NTT NTB BALI dan JAWA yang secara

    ekonomis menguntungkan;

    Merupakan lintas perdagangan Bima Surabaya;

    Pantai utara dan pantai selatan Kabupaten Dompu merupakan daerah

    persinggahan armada armada penangkap ikan.

    Terletak pada daerah sentral perhubungan antara bagian barat, bagian timur,

    bagian utara dan bagian selatan pulau Sumbawa.

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-2

    C. Keadaan Topografi Wilayah

    Topografi wilayah dapat ditunjukkan oleh keadaan relief suatu wilayah yaitu

    dilihat berdasarkan ketinggian dari permukaan laut dan kemiringan lerengnya.

    Kondisi topografi Kabupaten Dompu bervariasi dari ketinggian 0 m hingga 500 m.

    Dengan ketinggian yang bervariasi maka bentuk lahan yang terbentuk mulai dari

    daerah dataran hingga perbukitan.

    Klasifikasi lereng di Kabupaten Dompu bervariasi dari lereng datar, landai,

    curam, dan sangat curam. Luas daerah berdasarkan klasifkasi kemiringan lereng

    terlihat pada Tabel dibawah ini.

    Tabel 2.1. Luas wilayah berdasarkan kemiringan lereng di Kabupaten Dompu

    No. Kecamatan

    Klasifkasi Lereng Jumlah (Ha) 0-2%

    (datar) 2-15 % (landai)

    15-40 %

    (curam)

    40% (sangat curam)

    1. HU'U 2.822 4.695 6.416 1.717 15.650

    2. DOMPU 3.932 2.690 8.275 5.792 20.689

    3. WOJA 5.723 3.915 12.046 8.432 30.116

    4. KEMPO 3.450 8.434 6.133 1.150 19.167

    5. PEKAT 15.753 38.507 28.005 5.252 87.517

    6. KILO 3.995 470 13.865 5.170 23.500

    7. MANGGELEWA 3.176 7.764 5.647 1.059 17.646

    8. PAJO 3.316 4.754 7.409 5.170 18.170

    Total 42.167 71.229 87.796 33.742,4 232.455

    Prosentase(%) 18,1 30,6 37,8 13,4 100,0

    Sumber: BAPPEDA Kabupaten Dompu

    D. Keadaan Geologi

    Geologi merupakan kondisi suatu batuan yang menyusun suatu wilayah

    yang terbentuk pada masa lalu. Berdasarkan peta Geologi Indonesia kondisi

    geologi yang terdapat di Kabupaten Dompu terdiri atas beberapa jenis batuan

    sebagai berikut :

    Tabel 2.2. Keadaan Geologi di Kabupaten Dompu

    No Jenis Batuan Luas (Ha)

    Persentase (%)

    1 Batuan Gunung Api Tua 1259.79 54.2

    2 Batuan Gunung Api Muda 66.60 2.9

    3 Batuan Terobosan 684.93 29.5

    4 Batuan Alivium & Endapan Pantai 243.71 10.5

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-3

    No Jenis Batuan Luas (Ha)

    Persentase (%)

    5 Batuan gamping berlapis 19.33 0.8

    6 Tufa dasitan 50.16 2.2

    Jumlah Total 232.455 100.00

    Sumber : Bappeda Kabupaten Dompu 2010

    E. Keadaan Hidrologi Wilayah

    Kabupaten Dompu tergolong sebagai daerah yang banyak dialiri sungai

    yaitu 124 sungai dan pada umumnya dimanfaatkan untuk pengairan lahan

    pertanian. Pada musim hujan debit air cukup besar, akan tetapi pada musim

    kemarau menurun hingga tersisa 25 % atau sebagian besar sungai sungai kering

    (tidak berair). Potensi sumber mata air di Kabupaten Dompu adalah sebanyak 37

    buah yang tersebar di Kecamatan Huu 6 buah mata air, di Kecamatan Dompu 6

    buah, di Kecamatan Kempo 17 dan Kecamatan Kilo 8 buah. F. Keadaan Klimatologi Wilayah

    Keadaan iklim suatu wilayah dapat dilihat dari keadaan curah hujan, hari

    hujan, temperatur, kelembaban relatif, kecepatan angin, dan intensitas penyinaran

    matahari. Sedangkan untuk menggambarkan kondisi iklim di suatu kawasan

    tertentu yang areanya lebih sempit dapat dilihat dari keadaan curah hujan dan hari

    hujan yang terjadi di kawasan tersebut. Sebagaimana daerah tropis lainnya,

    Kabupaten Dompu hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim

    hujan. Musim hujan rata rata mulai Oktober sampai April. Pada bulan Oktober

    sampai Maret angin bertiup dari barat daya ke timur laut dengan membawa

    hujan. Pada musm kemarau suhu udara relatif rendah yaitu 20 - 30C pada siang

    hari dan 20C pada malam hari.

    Kabupaten Dompu memiliki iklim yang bertipe D, E dan F. Kondisi suhu

    udara rata rata bervariasi antara 22,5 - 31,4 C dengan suhu maksimum rata

    rata 32,2 C dan minimum 21,2 C. Suhu udara maksimum terjadi pada jam 13.00

    dan minimum pada jam 05.00 WITA. Kondisi lembab nisbi rata rata selama

    periode survey pada siang hari dan malam hari berkisar antara 60% dan 95%.

    Kondisi tekanan udara rata rata harian memiliki fluktuasi tekanan dua kali

    maksimum yaitu sekitar jam 09.00 dan 23.00, serta dua kali minimum yaitu

    sekitar jam 17.00 dan jam 04.00 waktu setempat. Tekanan udara rata rata

    bervariasi antara 1009,4 mb - 1013,1 mb.

    Keadaan curah hujan, hari hujan di wilayah Kabupaten Dompu sangat erat

    kaitannya dengan fenomena El Nino dan La - Nina. Adapun kondisi rata rata

    curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Dompu adalah sebagai berikut :

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-4

    Tabel 2.3. Rata rata banyaknya hari hujan dirinci menurut bulan dan Kecamatan Tahun 2009

    Bulan Huu Dompu Woja Kempo Kilo Pekat

    Januari 20 21 19 11 11 8 Februari 19 19 19 15 21 18

    Maret 28 16 20 26 20 23

    April 8 5 5 2 14 20 Mei 1 17 2 3 12 5 Juni - - - - - - Juli - - - - - - Agustus - - - - - - September - - - - - - Oktober - - - - - - November 6 6 6 2 - 4 Desember 26 6 - 25 2 28

    Rata rata 9 8 6 7 7 9

    2008 12 11 10 9 11 11

    2007 11 9 9 9 7 9

    Sumber : BPS Kabupaten Dompu DDA

    Tabel 2.4. Rata rata banyaknya curah hujan dirinci Menurut bulan dan Kecamatan Tahun 2009

    Bulan Huu Dompu Woja Kempo Kilo Pekat

    Januari 184 208 205 180 193 200 Februari 135 195 201 150 100 115 Maret 60 95 95 50 40 45 April 61 65 15 23 30 30 Mei 11 10 11 10 11 11 Juni - - - - - - Juli - - - - - - Agustus - - - - - - September - - - - - - Oktober - - - - - - November 1 6 9 2 - 4 Desember 5 12 35 25 2 28

    Rata-rata 38 49 48 37 31 36

    2008 130 67 52 73 131 161

    2007 131 118 107 87 89 144

    Sumber : BPS Kabupaten Dompu - DDA

    G. Penggunaan Lahan

    Tata guna lahan merupakan pencerminan kegiatan masyarakat sebagai

    gambaran ruang hasil jenis usaha, jumlah manusia dan keadaan fisik daerah. Pola

    penggunaan lahan akan mencirikan kegiatan masyarakat yang mendiami daerah

    yang bersangkutan. Adapun pola penggunaan lahan Kabupaten Dompu adalah

    sebagai berikut :

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-5

    Tabel 2.5. Pola Penggunaan Lahan Kabupaten Dompu

    No Penggunaan Lahan Luas (Ha)

    a. Pemukiman/Pekarangan 3.255

    b. Tanah Tegalan/Kebun 15.159

    c. Tanah Sawah 18.948

    d. Ladang 2.754

    e. Padang Penggembalaan 6.526

    f. Rawa Rawa Tidak Ditanami 2

    g. Tambak 1.177

    h. Kolam/Empang 3

    i. Tidak Diusahakan 3.838

    j. Hutan Rakyat 20.866

    k. Hutan Negara 96.272

    l. Perkebunan 8.440

    m. Lainnya 55.313

    J u m l a h 232.553

    Sumber: BPS Kabupaten Dompu , 2010

    2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

    Kabupaten Dompu merupakan daerah dengan luas wilayah 2.324,55 Km2 dan

    batas batas wilayah yang terbagi atas dalam 8 (delapan) Kecamatan, 79 Desa dengan 8

    desa persiapan, 9 Kelurahan, 41 Lingkungan dan 348 Dusun pada umumnya memiliki

    karakteristik wilayah yang hampir seragam. Disamping itu dengan dengan Luas perairan

    1.298,17 Km2 yang terdiri dari 3 (tiga) teluk, antara lain : Teluk Cempi, Teluk Saleh, dan

    Teluk Sanggar berada pada 7 Kecamatan kecuali Kecamatan Dompu. Hal ini menunjukkan

    bahwa keseluruhan wilayah di Kabupaten Dompu memiliki potensi wilayah yang

    cenderung seragam. Akan tetapi secara spesifik beberapa wilayah menunjukkan potensi

    wilayah yang berbeda.

    2.1.3 Wilayah Rawan Bencana

    Disamping sebagai sebuah wilayah yang memiliki potensi secara ekonomi, wilayah

    Kabupaten Dompu juga merupakan wilayah Kabupaten rawan bencana seperti gempa

    bumi dan banjir. Adapun bencana yang memiliki kerawanan cukup tinggi adalah gempa

    bumi. Hal ini terjadi karena letak wilayah Kabupaten Dompu dan Pulau Sumbawa pada

    umumnya yang diapit oleh 2 (dua) alur gempa (Ring of Fire) yang terletak disebelah utara

    dan sebelah selatan wilayah Kabupaten Dompu.

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-6

    Selain gempa bumi, banjir merupakan bencana yang memiliki tingkat kerawanan

    yang tinggi di Kabupaten Dompu. Untuk beberapa wilayah Desa/Kelurahan yang berada di

    Kecamatan Dompu dan Woja yaitu Kel. Bali, Kel. Bada, Kel. Simpasai, Kel. Kandai Dua,

    dan Desa Wawonduru selalu mengalami banjir pada setiap puncak musim hujan. Hal ini

    disebabkan karena letak wilayah wilayah tersebut yang berada pada alur sungai besar di

    Kecamatan Dompu dan Woja, juga disebabkan oleh semakin menyempit dan dangkalnya

    alur sungai pada lokasi lokasi tersebut sebagai akibat perluasan dan penambahan areal

    pemukiman penduduk.

    2.1.4 Kondisi Demografis

    Jumlah penduduk Kabupaten Dompu berdasarkan hasil sensus penduduk tahun

    2010 adalah sebesar 218.984 jiwa yang terdiri dari 110.704 orang laki laki dan 108.280

    orang perempuan. Dari jumlah penduduk tersebut terlihat bahwa Kecamatan Dompu dan

    Kecamatan Woja merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar masing

    masing yaitu 51.594 jiwa dan 49.903 jiwa. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Dompu

    menurut Kecamatan berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Kabupaten Dompu Menurut Kecamatan

    No Kecamatan Laki Laki Perempuan Jumlah Penduduk

    Sex

    Ratio

    1. Huu 8.093 7.948 16.041 101,82

    2. Pajo 6.385 6.194 12.579 103,08

    3. Dompu 24.937 24.966 49.903 99,88

    4. Woja 26.184 25.410 51.594 103,05

    5. Kilo 6.211 5.855 12.066 106,08

    6. Kempo 9.180 8.980 18.160 102,23

    7. Manggelewa 14.049 13.727 27.776 102,35

    8. Pekat 15.665 15.200 30.865 103,06

    Kab. Dompu 110.704 108.280 218.984 102,24

    Sumber: BPS Kabupaten Dompu , 2010

    Dengan luas wilayah sebesar 2.324,55 Km yang didiami oleh 218.984 orang

    penduduk, maka rata rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Dompu adalah 94

    jiwa/Km. Kecamatan yang memilki tingkat kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Dompu

    yaitu 224 jiwa/Km, sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Pekat yaitu 35

    jiwa/Km.

    Dari hasil sensus penduduk tahun 2010 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten

    Dompu dari tahun 2000 s/d tahun 2010 adalah sebesar 1,43 % pertahun. Kecamatan

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-7

    yang memiliki pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Pekat yaitu 2,52 %

    pertahun dan yang terendah adalah Kecamatan Kempo yaitu sebesar 0,44 % pertahun.

    Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Dompu berdasarkan hasil sensus penduduk

    tahun 2010 adalah sebesar 53.073 rumah tangga. Dengan demikian maka rata rata

    jumlah jiwa per rumah tangga adalah sebsar 4,13 jiwa. Kecamatan yang memiliki rata

    rata anggota rumah tangga tertinggi adalah Kecamatan Dompu yaitu sebesar 4,29 jiwa

    per Rumah Tangga, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Pekat yaitu 3,76 jiwa

    per Rumah Tangga.

    2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

    A. Pertumbuhan PDRB

    Indikator yang sering digunakan untuk mengetahui keragaan perekonomian

    suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), karena angka PDRB

    dapat memberikan informasi tentang kemampuan lapangan usaha atau sektor

    ekonomi dalam menghasilkan output (barang dan jasa) dalam periode waktu

    tertentu yang biasanya dilihat dalam satu tahun. Adapun perkembangan PDRB

    Kabupaten Dompu dalam kurun waktu 2005 2009 adalah sebagai berikut :

    Tabel 2.7. Perkembangan PDRB Kabupaten Dompu dalam Kurun Waktu Tahun 2006 - 2010

    Tahun PDRB Harga Berlaku

    (Rp)

    PDRB Harga Konstan Th 2000

    (Rp)

    Pertumbuhan Ekonomi

    ADH Berlaku

    ADH Konstan

    2006 1.233.983.510.000 775.178.050.000 10,94 4,08

    2007 1.391.218.100.000 813.517.960.000 12,74 4,94

    2008 1.552.672.610.000 845.636.620.000 11,60 4,05

    2009 1.762.646.010.000 888.806.240.000 11,59 5,10

    2010 1.984.267.580.000 931.591.630.000 12,57 4,57

    Sumber: BPS Kabupaten Dompu , 2005 2010

    Gambar 2.1. Grafik Perbandingan PDRB Kab. Dompu dengan PDRB Propinsi NTB Tahun

    2006 2009

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-8

    B. PDRB Perkapita

    Sasaran pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan nilai tambah

    sektoral, serta untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu untuk

    melihat keberhasilan pembangunan yang telah dilakukan selama ini, tidak cukup

    hanya memperhatikan peningkatan dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    sektoral semata, akan tetapi dari sisi lain juga perlu diperhatikan, seperti

    perkembangan PDRB per kapita. Gambaran lebih rinci mengenai PDRB per kapita

    Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 2.8. PDRB, Pertumbuhan dan PDRB Perkapita atas dasar Harga BerlakuTahun 2006 2009

    No Tahun PDRB Berlaku (juta)

    Pertumbuhan (%)

    Jumlah Penduduk

    PDRB Per Kapita (juta)

    Pertumbuhan (%)

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    2006

    2007

    2008

    2009

    2010

    1.233.927,11

    1.390.314,81

    1.551.157,95

    1.762.219,46

    1.984.267,58

    -

    12,67

    11,57

    13,61

    12,97

    206.414

    208.867

    213.185

    217.479

    218.973

    5.977.923,57

    6.656.459,92

    7.276.112,05

    8.102.940,80

    9.061.699,73

    -

    11,35

    9,30

    11,36

    11,83 Sumber: BPS Kabupaten Dompu, 2006-2010

    C. Inflasi

    Pengukuran tingkat inflasi Kabupaten Dompu mengikuti tingkat inflasi wilayah

    survey yang terdekat yaitu Kota Bima. Kota Bima mengalami inflasi pada bulan

    November 2010 sebesar 0,37 persen dan inflasi tahun kalender (November 2009

    Desember 2010) sebesar 4,93 persen. Laju inflasi tahun ke tahun Kota Bima untuk

    bulan November 2010 terhadap bulan November 2009 sebesar 5,18 persen.

    D. Golongan Pengeluaran Masyarakat

    Pendapatan penduduk dapat dicirikan dengan tingkat pengeluaran rumah

    tangga yang dilakukan. Adapun Jumlah Rumah Tangga menurut Kelompok

    Pengeluaran Perkapita Menurut Sumber Penghasilan Perbulan Kabupaten Dompu

    berdasarkan data BPS Kabupaten Dompu tahun 2009 adalah sebagai berikut :

    Tabel 2.9. Jumlah Rumah Tangga Menurut Kelompok Pengeluaran Per Kapita Menurut Sumber Penghasilan Per Bulan

    Golongan Pengeluaran

    Pertanian Industri Perdagangan Jasa Lainnya Jumlah

    30.000 39.999 - - - - - -

    40.000 59.999 - - - - - -

    60.000 79.999 - - - - - -

    80.000 99.999 335 - - - - 335

    100.000 - 149.999 2.923 166 84 - - 3.423

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-9

    Golongan Pengeluaran

    Pertanian Industri Perdagangan Jasa Lainnya Jumlah

    150.000 - 299.999 21.827 1.423 1.202 1.842 - 29.979

    300.000 5.807 1.006 3.058 6.252 - 20.907

    Jumlah 30.892 2.595 4.344 8.094 - 54.644

    Sumber: BPS Kabupaten Dompu

    E. Kemampuan Dan Daya Beli

    Kemampuan dan daya beli masyarakat yang dapat dicerminkan oleh tingkat

    dan pola konsumsi masyarakat yang digambarkan oleh tingkat konsumsi perkapita

    dan distribusi pengeluaran masyarakat sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

    Tabel.2.10. Konsumsi per Kapita Kabupaten Dompu Tahun 2006 2009

    No. Uraian 2006 2007 2008 2009

    1 Total pengeluaran (Rp)

    544,957,541,446 595,218,315,516 795,002,959,185 911,702,705,147

    2 Penduduk 206,414 208,867 213,185 217,479

    3 Rasio (1/2) 2,640,119.09 2,849,748.00 3,729,169.31 4,192,141.33

    Tabel.2.11.Distribusi Pengeluaran Kabupaten Dompu Tahun 2006 2009

    No. Uraian 2006 2007 2008 2009

    1. Total pengeluaran RT non pangan

    197,142,956,472 212,023,253,834 352,778,048,899 360,616,263,592

    2. Total pengeluaran

    544,957,541,446 595,218,315,516 795,002,959,185 911,702,705,147

    3. Rasio % 36.18 35.62 44.37 39.55

    F. Nilai Tukar Petani

    Nilai Tukar Petani (NTP) adalah salah satu indikator relatif untuk mengukur

    tingkat kesejahteraan petani. Semakin tinggi NTP yang diraih suatu daerah, maka

    relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani di daerah tersebut. NTP ini

    sendiri diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap

    indeks harga yang dibayar petani.

    NTP menjadi salah satu indikator kesejahteraan masyarakat mengingat

    sebagian besar masyarakat Dompu bekerja di bidang pertanian, yaitu mencapai

    47,76 %. Tingkat kesejahteraan petani di Kabupaten Dompu tidak berbeda jauh

    dari rata rata tingkat kesejahteraan petani umumnya di Propinsi NTB. Bila dilihat

    dari NTP Propinsi NTB dari tahun 2006 hingga tahun 2010, meskipun nilai NTP

    berfluktuasi namun memiliki kecenderungan naik.

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-10

    Tabel 2.12. Nilai Tukar Petani Propinsi NTB

    Tahun NTP 2006 71.82 2007 56.59 2008 98.84 2009 96.45

    Tabel diatas menggambarkan bahwa tingkat kesejahteraan petani masih

    sangat rendah yaitu dibawah 100 %, artinya rata rata penghasilan petani belum

    mampu mencukupi kebutuhan baik untuk konsumsi rumah tangganya maupun

    untuk memenuhi biaya produksi kegiatan pertanian.

    G. Penduduk Miskin

    Pada Tahun 2006 Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Dompu adalah

    sebesar 30,68 % dan pada tahun 2010 telah dapat diturunkan menjadi 19,97 %.

    rata rata penurunan kemiskinan selama tahun 2006 s.d tahun 2010 adalah

    sebesar 1,56 %. Adapun perkembangan angka kemiskinan Kabupaten Dompu

    selama tahun 2005 s.d 2009 adalah sebagai berikut :

    Gambar 2.2. Grafik Angka Kemiskinan Kabupaten Dompu Tahun 2006 2010

    2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

    2.3.1. Urusan Wajib

    A. Pendidikan

    Salah satu aspek penting yang menjadi indikator dalam mengukur tingkat

    kesejahteraan sosial masyarakat adalah dilihat dari aspek pendidikan masyarakat

    yang antara lain meliputi Angka Melek Huruf, Rata rata Lama Sekolah, Angka

    Pendidikan Yang Ditamatkan, APK/APM.

    Kondisi Angka Melek Huruf di Kabupaten Dompu tahun 2010 telah mencapai

    98,07 % dari penduduk usia 15 tahun keatas. Hal ini menunjukkan bahwa

    Kabupaten Dompu hampir tuntas dalam menyelesaikan penduduk buta akasara.

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-11

    Rata2 Lama

    Sekolah; 7,00Rata2 Lama

    Sekolah; 7,00

    Rata2 Lama

    Sekolah; 7,06

    0,00

    2,00

    4,00

    6,00

    8,00

    2007 2008 2009

    LAMA SEKOLAH

    (Tahun)

    Adapun perkembangan Angka Melek Huruf dalam kurun waktu 2009 s.d 2010

    adalah sebagai berikut

    Gambar.2.3. Gambar grafik jumlah buta aksara usia diatas 15 Tahun pada tahun 2008/2009 2009/2010

    Rata rata lama sekolah penduduk Kabupaten Dompu berdasarkan data BPS

    tahun 2009 adalah sebesar 7,06 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa secara

    keseluruhan rata rata tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Dompu baru

    mencapai kelas 1 ( satu ) SMP atau baru menamatkan pendidikan Sekolah Dasar,

    sedangkan target secara nasional maupun MDGs adalah 9 ( sembilan ) tahun atau

    tamat SMP. Adapun perkembangan rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten

    Dompu selama tahun 2007 s.d 2009 sebagai berkut :

    Gambar.2.4. Perkembangan rata-rata lama sekolah Kabupaten Dompu Tahun 2007 2009

    Berdasarkan jenjang pendidikan yang ditamatkan menunjukkan bahwa

    penduduk Kabupaten Dompu yang berusia diatas 10 tahun yang belum pernah

    bersekolah dan belum menamatkan pendidikan SD masih cukup tinggi yaitu

    sebesar 39,33%. Sedangkan jumlah penduduk usia sepuluh tahun keatas yang

    sudah menamatkan pendidikan pada jenjang SMA dan Perguruan tinggi hanyalah

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-12

    sebesar 23,30 %. penduduk Kabupaten Dompu yang berusia 10 tahun keatas

    menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan jenis kelamin pada tahun 2009

    dapat dilihat pada tabel dibawah ini

    Tabel.2.13. Penduduk 10 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan jenis kelamin

    Tahun 2009

    Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

    Laki-Laki Perempuan Jumlah

    1. Tidak/belum pernah sekolah

    5.467 10.105 15.572

    2. Tidak/belum tamat Sekolah Dasar

    24.294 24.125 48.419

    3. Sekolah Dasar 16.850 17.801 34.651

    4. SMP 13.597 12.551 26.148

    5. SMU 16.642 12.867 29.509

    6. Diploma / Akademi 1.783 1.408 3.191

    7. Universitas 3.006 2.211 5.217

    Jumlah 81.639 81.068 162.707

    Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu

    1. Pemerataan Dan Perluasan Akses Pendidikan

    Capaian partisipasi pendidikan dapat dilihat dari angka partisipasi pendidikan

    pada masing masing jenjang pendidikan sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

    Tabel.2.14. Capaian Partisipasi Pendidikan

    NO URAIAN Capaian ( % )

    1 Angka Partisipasi Kasar

    - SD/MI 126,1

    - SMP/MTs 123,49

    - SMA/SMK/MA 86,56

    2 Angka Partisipasi Murni

    - SD/MI 108

    - SMP/MTs 93,58

    - SMA/SMK/MA 53,72

    Salah satu indikator yang dapat menunjukkan tingkat pelayanan pendidikan

    adalah ketersediaan sekolah dan ketersediaan kelas belajar terhadap jumlah murid.

    Adapun kondisi ketersediaan sekolah dan kelas terhadap jumlah murid di

    Kabupaten Dompu berdasarkan data terakhir tahun 2009 adalah sebagai berikut :

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-13

    Tabel 2.15. Rasio sekolah terhadap murid, rasio kelas terhadap murid dan rasio guru terhadap murid Kab. Dompu Tahun 2010

    NO JENJANG SEKOLAH

    URAIAN TAHUN 2010

    1 SD/MI Murid 38.660 Sekolah 248 R. Kelas 1.652

    Perpustakaan 129

    Guru 3.454 Rasio sekolah murid 1/155,88 Rasio kelas murid 1/23,4 Rasio guru murid 1/11,19

    2 SMP Murid 16.108 Sekolah 91

    R. Kelas 488 Perpustakaan 28

    Laboratorium 34

    Guru 1.893 Rasio sekolah murid 1/177

    Rasio kelas murid 1/33 Rasio guru murid 1/8,5

    3 SMA/MA/SMK Murid 13.086 Sekolah 20

    R. Kelas 452 Perpustakaan 13

    Laboratorium 33

    Guru 1.382

    Rasio Sekolah murid 1/654 Rasio Kelas murid 1/28 Rasio Guru murid 1/9,46

    Sumber :Dikpora Prov NTB Data Pokok Perencanaan Pembangunan Prov NTB 2009

    2. Mutu, Relevansi Dan Daya Saing Pendidikan

    Mutu Pendidikan dapat digambarkan dari 5 aspek indikator yaitu meliputi mutu

    masukan, mutu proses, mutu SDM, mutu fasilitas, dan biaya. Adapun gambaran

    mutu pendidikan di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 2.16. Tingkat kelulusan semua SD, SMP dan SMA di Kabupaten Dompu

    No. INDIKATOR JENJANG PENDIDIKAN

    SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA

    1. Persentase Akreditasi Sekolah

    Akreditasi A 5,70 3,70 0 Akreditasi B 36,20 29,60 30,90 Akreditasi C 40,50 13,00 61,90 2. Rata-Rata Nilai UN 6,00 5,95 8,20 3. Tingkat Kelulusan 99,90 87,17 96,35 4. Persentase Kelayakan

    Guru Mengajar

    S1 keatas 23,57 71,97 91,17

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-14

    NTB; 61,20

    NTB; 61,50

    NTB; 61,8

    ! " ! "

    ! "

    No. INDIKATOR JENJANG PENDIDIKAN

    SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA

    S1 kebawah 76,43 28,03 8,83

    5. Guru Bersertifikasi 1,9 6,10 3.14

    6. Persentase kondisi Ruang Kelas

    Baik 61,90 71,19 69,19

    Rusak Ringan 29,82 26,90 21,95

    Rusak Berat 8,28 11,96 8,94 7. Persentase Fasilitas

    Sekolah

    Perpustakaan 52,02 31,46 26,00 Laboratorium 0,00 33,70 9,13 Lap. Olahraga 0,00 14,61 60,00 Ruang Keterampilan 12,00

    B. Kesehatan

    Indikator dalam mengukur tingkat kesejahteraan sosial masyarakat juga dapat

    dilihat dari kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi Usia Harapan Hidup,

    Angka Kelangsungan Hidup Bayi, dan prevalensi Balita Gizi Buruk.

    Perkembangan Usia harapan hidup Kabupaten Dompu dari tahun 2006 s.d

    2009 masih menunjukkan tingkat perkembangan yang relatif lamban. Adapun

    perkembangan usia harapan hidup Kabupaten Dompu selama tahun 2006 s.d 2009

    dan perbandingannya dengan Usia Harapan Hidup Prov NTB adalah sebagai

    berikut:

    Gambar 2.5. Grafik Perbandingan Usia Harapan Hidup Kabupaten Dompu dengan Propinsi NTB selama

    Tahun 2006 s.d 2009

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-15

    Angka kematian bayi (AKB) Kabupaten Dompu berdasarkan perhitungan

    terakhir oleh BPS Tahun 2009 adalah sebesar 65,95 per 1000 kelahiran hidup.

    Angka ini masih berada diatas AKB provinsi dan AKB Nasional sebagaimana terlihat

    pada grafik berikut :

    Gambar2.6. Perbandingan AKB Kab. Dompu dengan AKB Provinsi NTB dan AKB Nasional

    Didalam pembangunan kesehatan terdapat beberapa indikator utama yang

    menjadi ukuran bagi kinerja pelayanan dibidang kesehatan. Indikator tersebut

    tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 741/MENKES/PER/VII/2008

    tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota. Adapun

    pencapaian SPM Bidang Kesehatan Kabupaten Dompu tahun 2010 adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 2.17. Pencapaian SPM Bidang Kesehatan Kabupaten Dompu tahun 2010

    NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %

    TARGET

    SPM (% dan nilai)

    1. Cakupan Desa Siaga aktif

    Jumlah Desa Siaga yang aktif 76 100 75 Jumlah Desa Siaga yang

    dibentuk 76

    2 Cakupan Posyandu Aktif

    Jumlah Posyandu Aktif di suatu wilayah pada tahun

    2010 331

    100 75 Jumlah seluruh posyandu di suatu wilayah dalam kurun

    waktu yang sama 331

    3 Cakupan Rumah Tangga Sehat

    Jumlah Rumah Tangga Sampel yang termasuk Rumah Tangga Sehat di suatu wilayah pada kurun

    waktu tertentu

    105

    50 65

    Jumlah Rumah Tangga Sampel di suatu wilayah

    dalam kurun waktu yg sama 210

    31,42/1000

    65,95/1000 62,14/1000

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-16

    NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %

    TARGET

    SPM (% dan nilai)

    4 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat

    Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga terlatih di suatu wilayah pada

    kurun waktu tertentu

    1.151

    6 80 Jumlah murid SD dan setingkat di satu wilayah dalam kurun waktu yang

    sama

    19.007

    5 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

    Jumlah kunjungan pasien maskin di Sarana Kesehatan

    Strata 1 45.503

    38.34 85 Jumlah seluruh maskin di

    Kab./Kota 118.669

    6 Cakupan Masyarakat Miskin yang ditangani

    Jumlah pasien maskin di Sarkes Strata 1 yang

    ditangani 45.503

    100 100 Jumlah kunjungan maskin di

    Sarkes Strata 1 45.503

    7 Puskesmas dengan kinerja baik

    Jumlah Puskesmas dengan kinerja baik

    7 77.78 50

    Jumlah seluruh Puskesmas 9

    8 Visite Rate Jumlah kunjungan masyarakat ke Puskesmas dan jaringannya (dalam &

    luar gedung)

    94.843 0.43 1.5

    Jumlah penduduk di wilayah tertentu

    218.934

    9 Rumah Sakit melaksanakan PONEK

    Jumlah Rumah Sakit PONEK 0 0 100 Jumlah Rumah Sakit

    Kabupaten/Kota 1

    10 Puskesmas melaksanakan PONED

    Jumlah Puskesmas PONED 5

    125 100 Jumlah target Puskesmas PONED

    (4 Puskesmas per Kab./Kota) 4

    11 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

    Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan

    antenatal K4 di satu wilayah pada kurun waktu tertentu

    5.296

    85.47 95 Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah pada kurun

    waktu yang sama (proyeksi) 6.196

    12 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1

    Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan

    antenatal K1 di satu wilayah pada kurun waktu tertentu

    5.621

    90.72 95 Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah pada kurun

    waktu yang sama (proyeksi) 6.196

    13 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

    Jumlah komplikasi yang mendapat penanganan

    definitif di satu wilayah pada kurun waktu tertentu

    5.621

    76.59 82 Jumlah sasaran ibu hamil

    dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah pada kurun

    waktu tertentu

    6.196

    14 Cakupan pertolongan persalinan oleh

    Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga

    4.875 82.43 90

    Lanjutan Tabel 2.17

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-17

    NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %

    TARGET

    SPM (% dan nilai)

    tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

    kesehatan di satu wilayah pada kurun waktu tertentu

    Jumlah seluruh sasaran di satu wilayah pada kurun

    waktu yang sama 5.914

    15 Cakupan pelayanan nifas

    Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah pada kurun waktu

    tertentu

    5.060

    85.56 92

    Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah pada kurun

    waktu yang sama 5.914

    16 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

    Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani di satu wilayah pada kurun

    waktu tertentu

    215

    25.47 82 Jumlah seluruh neonatus

    dengan komplikasi yang ada di satu wilayah pada kurun waktu yang sama (proyeksi)

    844

    17 Cakupan kunjungan bayi1)

    Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di satu wilayah pada

    kurun waktu tertentu

    5.155

    91.51 92 Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah pada kurun aktu yang sama

    5.633

    18 Cakupan pelayanan anak balita1)

    Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan

    pemantauan pertumbuhan di satu wilayah pada kurun

    waktu tertentu

    12.792

    56.77 70

    Jumlah sasaran balita di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama (proyeksi)

    22.532

    19 Cakupan peserta KB aktif1)

    Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi di satu wilayah pada kurun

    waktu tertentu

    30.582

    68.06 75 Seluruh pasangan usia subur di satu wilayah dalam kurun

    waktu yang sama 44.934

    20 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan (Rumah Sakit Pemerintah) yang terakreditasi2)

    Jumlah RS Pemerintah yang sudah terakreditasi di satu wilayah pada kurun waktu

    tertentu

    1

    100 60 Jumlah seluruh RS

    Pemerintah yang ada di satu wilayah pada kurun waktu

    yang sama

    1

    21 Sarana Pelayanan Kesehatan Penunjang terakreditasi (berijin)3)

    Jumlah sarana pelayanan kesehatan penunjang berijin di satu wilayah pada kurun

    waktu tertentu

    0

    0 100 Jumlah seluruh sarana pelayanan kesehatan

    penunjang yang ada di satu wilayah pada kurun waktu

    yang sama

    0

    Lanjutan Tabel 2.17

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-18

    NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %

    TARGET

    SPM (% dan nilai)

    22 Sarana pelayanan kesehatan penunjang yang terakreditasi3)

    Jumlah sarana pelayann kesehatan penujang

    terakreditasi di satu wilayah pada kurun waktu tertentu

    0

    0 10 Jumlah seluruh sarana pelayanan kesehatan

    penunjang yang ada di satu wilayah pada kurun waktu

    yang sama

    0

    23 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin1)

    Jumlah pasien maskin di Sarkes Strata 2 dan Strata 3

    173 0.15 60

    Jumlah masyarakat miskin 118.669

    24 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan di RS kabupaten/ kota1)

    Jumlah RS yang mampu membrikan pelayanan gawat

    darurat level 1 1

    100 100

    Jumlah RS kabupaten/kota 1

    25 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan pada keluarga miskin

    Jumlah anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP-ASI

    400

    11.83 80 Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan keluarga miskin di satu wilayah pada kurun

    waktu yang sama

    3.380

    26 Prevalensi balita gizi buruk

    Jumlah balita sampel yang mengalami gizi buruk

    84 3.30 2.8

    Seluruh balita sampel 2.545

    27 Prevalensi balita kurang gizi

    Jumlah balita sampel yang mengalami kurang gizi

    275 10.81 22

    Seluruh balita sampel 2.545

    28 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan1)

    Jumlah balita gizi buruk yang dirawat

    8 24.24 100

    Jumlah balita gizi buruk yang ditemukan

    33

    29 Cakupan bayi yang mendapat ASI Ekslusif (6 bulan)3)

    Jumlah bayi mendapat ASI ekslusif 6 bulan di satu wilayah pada kurun waktu

    tertentu

    1.479

    26.26 80 Jumlah bayi (0-6 bulan) di satu wilayah pada kurun

    waktu yang sama (proyeksi) 5.633

    30 Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe3)

    Jumlah ibu hamil mendapat 90 tablet Fe di satu wilayah pada kurun waktu tertentu

    5.296

    85.47 95 Jumlah ibu hamil di satu wilayah pada kurun waktu yang sama (proyeksi)

    6.196

    31 Cakupan konsumsi garam beryodium tingkat rumah tangga2)

    Jumlah rumah tangga sampel yang menggunakan

    garam beryodium 527

    20.71 80 Jumlah seluruh rumah

    tangga sampel 2.545

    32 Penemuan pasien baru TB (BTA positif)1)

    Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan diobati dalam satu wilayah

    selama satu tahun

    88

    39.29 50 Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu wilayah dalam waktu

    224

    Lanjutan Tabel 2.17

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-19

    NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %

    TARGET

    SPM (% dan nilai)

    satu tahun

    33 Kesembuhan penderita TB (BTA positif)2)

    Jumlah penderita baru TB BTA positif yang sembuh di satu wilayah pada kurun

    waktu tertentu

    92

    73.02 85 Jumlah penderita baru TB BTA positif yang diobati di satu wilayah pada kurun

    waktu yang sama

    126

    34 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes2)

    Jumlah rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di satu wilayah pada kurun waktu tertentu

    767

    95.88 95 Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di satu

    wilayah pada kurun waktu yang sama

    800

    35 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang dari 24 jam1)

    Jumlah KLB di desa/kelurahan yang

    ditangani

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-20

    NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %

    TARGET

    SPM (% dan nilai)

    Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam satu waktu yang sama

    130

    42 ODHA yang mendapat penanganan HIV dan AIDS2)

    Jumlah ODHA yang ditangani/diobati di satu wilayah pada kurun waktu

    tertentu

    1

    100 95 Jumlah seluruh ODHA yang membutuhkan pengobatan di satu wilayah pada kurun

    waktu tertentu

    1

    43 PMS yang diobati2) Jumlah PMS yang diobati di satu wilayah pada kurun

    waktu tertentu 2

    100 95 Jumlah PMS yang ditemukan di satu wilayah pada kurun

    waktu yang sama 2

    44 AMI (Annual Malaria Incidence)3)

    Jumlah penderita malaria yang ditangani berdasarkan

    pemeriksaan klinis 29,4/1.000 Per 1000

    pddk 25

    Jumlah Penduduk 2,7/1.000

    45 API (Annual Paracite Incidence)2)

    Jumlah penderita positif malaria

    2,7/1.000 Per 1000 pddk

    3 Jumlah penduduk

    46 Cakupan kab/kota yang melaksanakan pengendalian penyakit tidak menular (PTM)2)

    Jumlah kab/kota yang melaksanakan kegiatan

    pengendalian penyakit tidak menular pada kurun waktu

    tertentu

    1 100 100

    Jumlah seluruh kab/kota 1

    47 KK dengan kondisi rumah sehat3)

    Jumlah keluarga yang dipantau dengan rumah memenuhi syarat

    12.683 51.77 67

    Jumlah keluarga yang dipantau

    24.497

    48 KK dengan jamban memenuhi syarat kesehatan3)

    Jumlah keluarga yang dipantau memiliki jamban

    memenuhi syarat 25.291

    42.55 70 Jumlah keluarga yang

    dipantau 59.438

    49 KK yang memiliki akses air bersih3)

    Jumlah keluarga yang dipantau memliki akses air bersih memenuhi syarat

    59.438 209.63 74

    Jumlah keluarga yang dipantau

    28.354

    50 Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan2)

    Jumlah tempat umum yang dipantau memenuhi syarat

    626 81.72 70

    Jumlah tempat umum yang dipantau

    766

    51 Ketersediaan obat esensial generik di Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar2)

    Jumlah obat generik yang tersedia

    124 63.59 67

    Jumlah obat generik yang dibutuhkan

    195

    52 Penggunaan injeksi pada kasus terpilih2)

    Jumlah pasien kasus terpilih yang mendapat injeksi

    5 0.12 1.5

    Jumlah pasien kasus terpilih 4.151

    53 Penggunaan antibiotik pada kasus

    Jumlah pasien kasus terpilih yang mendapat antibiotik

    1.655 39.87 6

    Lanjutan Tabel 2.17

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-21

    NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %

    TARGET

    SPM (% dan nilai)

    terpilih2) Jumlah pasien kasus terpilih 4.151

    54 Penulisan resep obat generik2)

    Jumlah resep obat generik 13.932 100 90

    Jumlah resep keseluruhan 13.932

    55 Rasio dokter terhadap penduduk3)

    Jumlah dokter di satu wilayah pada kurun waktu

    tertentu 28

    13/100.000 25/100.000 Jumlah penduduk di satu wilayah pada kurun waktu

    yang sama 217.479

    56 Rasion Bidan terhadap penduduk3)

    Jumlah bidan di satu wilayah pada kurun waktu tertentu

    96

    44/100.000 60/100.000 Jumlah penduduk di satu wilayah pada kurun waktu

    yang sama 217.479

    57 Rasio Perawat terhadap penduduk3)

    Jumlah perawat di satu wilayah pada kurun waktu

    tertentu 187

    86/100.000 80 Jumlah penduduk di satu wilayah pada kurun waktu

    yang sama 217.479

    58 Institusi pelatihan terakreditasi3)

    Jumlah institusi pelatihan di satu wilayah pada kurun

    waktu tertentu -

    - 100 Jumlah institusi pelatihan di satu wilayah pada kurun

    waktu tertentu -

    59 Institusi pendidikan tenaga kesehatan terakreditasi3)

    Jumlah institusi pendidikan tenaga kesehatan terakreditasi

    - - 75

    Sumber : DIKES Kab. Dompu Tahun 2010

    Berdasarkan uraian tabel diatas menunjukkan kinerja pelayanan kesehatan di

    Kabupaten Dompu belum dapat memberikan kualitas pelayanan yang optimal bagi

    masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar capaian indikator SPM belum

    dapat dicapai sebagaimana yang telah ditargetkan. Oleh karena upaya peningkatan

    pelayanan kesehatan masih menjadi tugas penting yang harus dilakukan oleh

    pemerintah.

    C. Pekerjaan Umum, Perumahan dan Penataan Ruang

    Perkembangan jumlah penduduk dan arus mobilisasi antar wilayah

    membutuhkan ketersediaan jaringan jalan yang memadai. Kondisi kemantapan

    jalan di Kabupaten Dompu sampai dengan tahun 2010 dapat ditunjukkan pada

    tabel berikut:

    Lanjutan Tabel 2.17

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-22

    Tabel 2.18. Tingkat Pelayanan Jalan di Kabupaten Dompu

    Keadaan

    Status Jalan

    Jl. Negara (2010)

    Jl. Propins

    i (2010)

    Jalan Kabupaten

    2006 2007 2008 2009 2010

    1 2 3 4 5 6 7 8

    I. Jenis Permukaan

    a. Diaspal 74.13 184.84 187.6

    3 201.1

    3 209.6

    4 218.3

    1 234.8

    9

    b. Kerikil - 31.52 162.6

    6 149.1

    6 142.6

    5 150.3

    0 149.6

    5

    c. Tanah - - 180.0

    5 180.0

    5 182.1

    0 172.1

    0 161.8

    5

    Jumlah 74.13 216.36 530.34

    530.34

    534.39

    540.71

    546.39

    II. Kondisi Jalan

    a. Baik 51.13 66.80 69.10 76.47 128.0

    7 161.5

    9 207.2

    8

    b. Sedang 12 19.60 103.5

    5 107.6

    1 81.15 83.16 53.70

    c. Rusak 11 42.49 182.4

    5 161.9

    6 113.8

    2 103.7

    6 108.0

    7 d. Rusak

    Berat - 87.47

    175.2

    4 184.3

    0 211.3

    5 192.2

    0 176.6

    0

    Jumlah 74.13 216.36 530.34

    530.34

    534.39

    540.71

    545.65

    % Kemantapan

    Jalan 68.97 30.87 13.03 14.42 23.97 29.88 37.99

    Sumber :Data Dinas PU Kabupaten Dompu

    Gambar 2.7. Grafik Jenis dan Kondisi Tingkat Pelayanan Jalan di Kabupaten Dompu Tahun 2006

    2010

    #$%& %' ()(# (*(+,#-

    (%. / ,$(#0 & (. & (. ,1(+

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-23

    Pelaksanaan pembangunan pada subsektor Sumber Daya Air pada tahun 2010

    menitikberatkan pada pembenahan sarana dan prasarana irigasi dan

    pengembangan kapabilitas kelompok pemakai air. Bila melihat kondisi sarana dan

    prasarana pengairan yang ada, maka upaya yang dilakukan oleh pemerintah hanya

    baru dapat menangani sebagian kecil permasalahan irigasi yang ada. Berikut

    adalah gambaran kodisi irigasi di Kabupaten Dompu.

    Tabel.2.19. Kondisi Jaringan Irigasi Kabupaten Dompu Tahun 2010

    No Jenis Luas (Ha)

    Panjang Jaringan (M)

    PRIMER SEKUNDER TERSIER

    Baku Potensial Permanen Tanah Permanen Tanah Permanen Tanah

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1 IRIGASI PU 17,010 13,304 24,824 2,550 150,533 48,152 22,595 205,971

    2 IRIGASI DESA

    13,697 11,515 14,499 11,239 50,586 118,500 4,350 122,627

    JUMLAH 30,707 24,819 39,323 13,789 201,119 166,652 26,945 328,598

    % 80.83 35.07 82.86 1,219.51

    Sumber :Data Dinas PU Kabupaten Dompu

    Cakupan layanan jaringan irigasi baru mencapai 80,83 % dari luas areal

    potensial yang ada. Masih belum optimalnya layanan ini adalah dampak dari

    kondisi jaringan dimana untuk jaringan primer baru mencapai 35.07 % dengan

    status permanen, jaringan sekunder 82.86 % dan untuk jaringan tersier masih

    terlalu banyak yang kondisinya berupa saluran tanah biasa. Jaringan irigasi yang

    sudah permanen, kondisinya pun belum sepenuhnya optimal

    Ketersediaan sarana dan prasarana umum dan lingkungan permukiman yang

    layak merupakan aspek yang mencerminkan tingkat perkembangan suatu wilayah

    seperti rumah tinggal bersanitasi, rumah layak huni, pemukiman layak huni.

    Adapun kondisi sarana dan prasarana umum dan lingkungan permukiman yang

    layak di Kabupaten Dompu adalah sebagai berikut :

    Tabel.2.20. Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi, Rumah Layak Huni, dan Permukiman Layak

    Tahun 2010

    % RT Bersanitasi

    % Rumah Layak Huni

    % Permukiman Layak

    Layak Sedang Kumuh

    62 76 46.83 26.06 27.11

    Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Dompu Tahun 2010

    Selain sarana dan prasarana umum sebagaimana tersebut diatas, ketersediaan

    air bersih, listrik serta aspek penataan ruang merupakan aspek penting lainnya

    yang dapat menunjukkan tingkat perkembangan suatu wilayah. Adapun gambaran

    ketersediaan air bersih di Kabupaten Dompu sampai dengan tahun 2010 adalah

    sebagai berikut :

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-24

    Tabel 2.21. Persentase Rumah Pengguna Air Bersih

    No Uraian Tahun

    2006 2007 2008 2009 2010 1 Jumlah Rumah

    Tangga 45,811 47,412 48,546 50,176 54,448

    2 RT yang Menggunakan Air Bersih

    21,544 24,667 27,199 29,116 33,773

    3 Porsentase RT yang Menggunakan Air Bersih

    47 52 56 58 62

    Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Dompu Tahun 2010

    Cerminan kondisi penataan ruang daerah salah satunya ditunjukkan oleh rasio

    bangunan ber IMB persatuan bangunan. Adapaun rasio bangunan IMB

    berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum tahun 2010 adalah 1 : 728, artinya

    bahwa dikabupaten Dompu pada setiap 728 bangunan hanya 1 bangunan yang

    memilik IMB. Hal ini juga mencerminkan bahwa tingkat ketaatan terhadap

    kebijakan penataan ruang daerah yang masih sangat rendah. Hal lain yang

    menunjukkan kinerja penataan ruang daerah adalah ketersediaan RTH terhadap

    wilayah ber HPL/HGB. Adapaun persentase RTH terhadap wilayah HPL/HGB di

    Kabupaten Dompu berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum tahun 2010 adalah

    sebesar 20 %. Kondisi ini masih dibawah standar secara nasional yaitu 30 %.

    D. Perhubungan

    Dalam Upaya mempermudah aksesibilitas barang dan jasa serta membuka

    isolasi masyarakat dari ketertinggalan serta mempermudah akses produksi dengan

    pasar, maka diperlukan optimalisasi fungsi urusan Perhubungan. Faktor yang

    sangat mempengaruhi capaian kinerja urusan perhubungan dalam

    mengoptimalkan kinerjanya adalah ketersediaan sarana dan prasarana jalan dan

    sarana transportasi lainnya yang memadai, SDM yang handal, regulasi yang

    komprehensif serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.

    Secara umum ketersediaan sarana dan prasarana jalan dan jembatan sudah

    menjangkau keseluruh pelosok, namun dilihat dari fungsi masih relatif rendah

    mengingat kondisi jalan masih relatif jelek (data kondisi jalan dapat dilihat pada

    penjelasan urusan Pekerjaan Umum). Demikian juga dengan sarana dan prasarana

    Perhubungan Laut walaupun sudah tersedia Pelabuhan / Dermaga namun secara

    fungsi belum dapat dimaksimalkan mengingat kondisi sarana dan prasarana

    tersebut masih belum memenuhi standar.

    Adapun data perkembangan kondisi sarana dan prasarana Perhubungan

    sebagai berikut :

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-25

    Tabel 2.22. Kondisi Sarana dan Prasarana Perhubungan Kabupaten Dompu Tahun 2008-2010

    TAHUN NO URAIAN JUMLAH KONDISI

    KET BAIK SEDANG BURUK

    2

    0 0

    8

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    Terminal Traffic Light

    Pos Pengawasan Rambu

    Marka Jalan Pelabuhan/Dermaga Halte

    7

    2

    14

    250

    500 m

    2

    6

    2

    1

    10

    75

    -

    -

    5

    3

    1

    3

    75

    500

    1

    1

    2

    -

    1

    100

    -

    1

    -

    2

    0 0

    9

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    Terminal Traffic Light

    Pos Pengawasan Rambu

    Marka Jalan Pelabuhan/ Dermaga

    Halte Terminal

    7

    4

    14

    250

    500 m

    2

    4

    2

    3

    10

    75

    -

    -

    2

    2

    1

    3

    75

    500

    1

    1

    3

    -

    1

    100

    -

    1

    1

    2 0

    1 0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    Terminal Traffic Light

    Pos Pengawasan Rambu Marka Jalan

    Pelabuhan/Dermaga Halte

    6

    4

    16

    250

    500

    3

    4

    -

    2

    11

    50

    -

    -

    -

    2

    1

    -

    50

    400

    2

    -

    4

    1

    5

    150

    100

    1

    4

    Sumber: Dishubkominfo Kab.Dompu 2010

    E. Lingkungan Hidup

    Luas kawasan hutan di Kabupaten Dompu sebesar 114.496 Ha atau 49,26 %

    dari luas daratan Kabupaten Dompu. Dari luasan tersebut 42 % berupa kawasan

    lindung, 47 % hutan produksi dan sisanya adalah kawasan konservasi. Bila dilihat

    dari luas kawasan kritis yang ada, kondisi kawasan hutan di Kabupaten mulai

    menunjukkan kondisi yang mengarah pada keadaan yang mengkhawatirkan. Hal

    ini terlihat dari jumlah luas areal kritis di dalam kawasan hutan yang mencapai

    15,94 % dari total luas kawasan hutan. Selain areal lahan kritis di dalam kawasan,

    masih terdapat juga areal di luar kawasan hutan yang diidentifikasi kritis yaitu

    seluas 17.113 Ha.

    Hal lain yang berpengaruh terhadap tingkat kelestarian lingkungan adalah

    terumbu karang. Kabupaten Dompu memiliki terumbu karang yang telah

    teridentifikasi seluas 315 Ha dengan tingkat kerusakan 20%. Terumbu karang

    tersebut tersebar di 23 titik lokasi.

    Keberadaan mangrove sangat penting terutama untuk melindungi pantai dari

    abrasi, menahan bila terjadi gelombang tsunami dan merupakan bagian penting

    dari siklus ekologi serta rantai makanan biota laut. Namun demikian keberadaan

    hutan mangrove menjadi terancam akibat meningkatnya kebutuhan kayu bakar

    penduduk, kebutuhan bahan bangunan dan konversi lahan menjadi lahan tambak.

    Luas hutan mangrove di Kabupaten Dompu adalah sebesar 4.750 ha. Dari

    jumlah tersebut yang telah dialih fungsikan sebagai tambak adalah 1.714 ha

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-26

    termanfaatkan sebagai tambak dan 17 % dari total luas hutan mangrove dalam

    keadaan rusak.

    Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan

    perumahan serta fasilitas lain, maka semakin meningkat pula permasalahan

    persampahan atau limbah padat yang dihasilkan. Pengelolaan sampah di

    Kabupaten Dompu pada umumnya dilakukan sendiri oleh masyarakat secara

    individual dengan cara pembakaran, penimbunan dan membuang sendiri pada

    tempat tertentu yang bukan merupakan tempat pembuangan sampah. Sedangkan

    penanganan sampah yang dilakukan oleh pemerintah masih terbatas pada wilayah

    perkotaan yang kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Produksi

    sampah diperkirakan mencapai 3.677 m3 dan khusus untuk wilayah perkotaan

    mencapai 2.173 m3. Pelayanan yang mampu dilakukan pemerintah baru sekitar

    253 m3 atau sekitar 11,64 %.

    F. Kependudukan dan Pencatatan Sipil

    Pelayanan kependudukan dan catatan sipil dititik beratkan pada aspek

    penyelenggaraan tertib administrasi kependudukan dan tertib administrasi

    pencatatan sipil. Dalam penyelenggaraan tertib administrasi penduduk dan

    pencatatan sipil sejak tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Dompu telah

    mengimplementasikan pelayanan pembuatan KTP, KK dan akta catatan sipil

    melalui aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ( SIAK ). Sejak tahun

    2007 pula Pemerintah Kabupaten Dompu telah menggratiskan pelayanan

    pencatatan kelahiran bagi anak yang berusia 0 12 bulan sesuai dengan Perda

    Nomor 9 Tahun 2006.

    Cerminan penyelenggaraan pelayanan dalam rangka tertib administrasi

    kependudukan terlihat dari cakupan kepemilikan dokumen kependudukan berupa

    KTP. Jumlah kepemilikan KTP sampai dengan keadaan 31 Desember 2009 adalah

    sebanyak 72.312 orang dari 156.943 orang wajib KTP atau baru mencapai 46,08%.

    Adapun cerminan penyelenggaraan pelayanan dalam rangka tertib administrasi

    pencatatan sipil terlihat dari cakupan kepemilikan akta catatan sipil khususnya akta

    kelahiran. Adapun cakupan kepemilikan akte kelahiran di Kabupaten Dompu secara

    kumulatif sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebanyak 125.415 orang atau

    50,75 % dari jumlah wajib Akta Kelahiran.

    G. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

    Sesuai dengan data BPS Tahun 2010 perbandingan jumlah penduduk

    Kabupaten Dompu berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa perempuan lebih

    banyak (50,16%). Besarnya jumlah penduduk perempuan tersebut masih

    menimbulkan ketimpangan, diantaranya pada sektor tenaga kerja berdasarkan

    Data Dompu Dalam Angka Tahun 2009 dari 79.053 penduduk diatas 15 tahun yang

    bekerja hanya 29.027 (36,72%) perempuan yang terserap sebagai tenaga kerja

    demikian halnya disektor pendidikan perempuan yang tidak pernah sekolah

    sebanyak 66.34% dari jumlah penduduk perempuan 10 tahun keatas.

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-27

    Berdasarkan data dari Kepolisian Republik Indonesia Resort Dompu tingkat

    kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Dompu cukup tinggi, dimana dalam

    tahun 2010 terdapat 93 kasus pelecehan seksual dan KDRT.

    Masih tingginya persentase gizi buruk pada anak dan masih belum

    tersediannya sarana dan prasarana permukiman yang khusus menyediakan sarana

    bermain untuk anak menunjukkan bahwa permasalahan tumbuh kembang anak

    perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan kesempatan anak untuk

    memperoleh pelayanan kesehatan, dan kesempatan anak untuk berpartisipasi

    didalam pendidikan bermutu dan pembangunan masih kurang. Meskipun Perda

    yang mengatur mengenai penerbitan akta kelahiran telah menetapkan pengurusan

    akta kelahiran bagi anak yang berumur 0 sampai 6 bulan tidak dikenakan biaya,

    namun kesadaran untuk membuat akta kelahiran masih perlu terus digalakkan.

    H. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

    Kinerja pelayanan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera

    tercermin dari pencapaian beberapa indikator yang meliputi : Menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Menurunkan Total Fertility Rate ( TFR ) Menurunkan Unmet Need Meningkatkan jumlah keluarga Pra Sejahtera dan KS I dalam kegiatan

    ekonomi produktif( Kelompok UPPKS ) di semua Desa/Kelurahan yang ada Meningkatkan jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan

    pelayanan program KB. Perlindungan anak dan pengarusutamaan gender.

    Sebagai upaya untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui

    penekanan angka kelahiran total melalui peningkatan peserta KB Baru dan KB aktif

    bagi pasangan usia subur (PUS). Selama tahun 2005 2009 peserta KB baru

    maupun KB aktif terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2005 peserta KB

    baru adalah sebanyak 5.407 orang dan pada tahun 2009 sebanyak 21.999 orang,

    sedangkan peserta KB aktif pada tahun 2005 adalah sebanyak 26.826 dan 34.64

    pada tahun 2009. Adapun perkembangan peserta KB Baru dan peserta KB aktif

    selama tahun 2005 2009 adalah sebagai berikut :

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    25000

    30000

    35000

    2005 2006 2007 2008 2009

    KB Baru

    KB Aktif

    Tahun

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-28

    TFRTFRTFRTFR

    Gambar.2.8. Perkembangan Peserta KB Baru dan Peserta KB aktif tahun 2005 2009

    Sebagai kontribusi langsung maupun tidak langsung dari hal hal tersebut

    diatas, selama tahun 2005 2008 angka kelahiran (Total Fertility Rate/TFR)

    menunjukkan kecenderungan yang menurun meskipun dari tahun 2007 ke tahun

    2008 terjadi peningkatan. TFR Pada tahun 2005 adalah sebesar 2,65 dan pada

    tahun 2008 menjadi 2,28. Adapun perkembangan TFR selama tahun 2005 2009

    adalah sebagai berikut :

    Gambar. 2.9. Perkembangan TFR selama Tahun 2005 2009

    I. Sosial

    Secara umum pelaksanaan urusan sosial adalah diarahkan pada upaya

    penanggulan permasalahan kesejahteraan sosial masyarakat. Sampai tahun 2010

    berbagai permasalahan kesejahteraan sosial dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten

    Dompu. Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten

    Dompu sampai saat ini masih relatif banyak sebagaimana terlihat pada tabel

    berikut :

    Tabel 2.23. Jenis Permasalahan Sosial di Kabupaten Dompu

    NO JENIS PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

    (PMKS) POPULASI

    1 Anak Balita Terlantar 804 Jiwa

    2 Anak Terlantar 8000 Jiwa

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-29

    Tk.Pengangguran

    NO JENIS PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

    (PMKS) POPULASI

    3 Anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah 109 Jiwa

    4 Anak Nakal 1041 Jiwa

    5 Anak Jalanan 1019 Jiwa

    6 Anak Cacat 801 Jiwa

    7 Wanita Rawan Sosial Ekonomi 1056 Jiwa

    8 Wanita Yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah 245 Jiwa

    9 Lanjut Usia Terlantar 3181 Jiwa

    10 Lanjut usia yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah

    1023 Jiwa

    11 Penyandang Cacat :

    o Tubuh o Netra o Tuna Wicara o Mental

    709 Jiwa 723 Jiwa 254 Jiwa 520 Jiwa

    12 Penyandang Cacat bekas penderita penyakit kronis 115 Jiwa

    13 Tuna Sosial 50 Jiwa

    14 Pengemis 14 Jiwa

    15 Gelandangan 57 Jiwa

    16 Bekas Narapidana 198 Jiwa

    17 Korban penyalahgunaan Narkotika 246 Jiwa

    18 Keluarga fakir miskin 30631 KK

    19 Keluarga berumah tak layak huni 6498 KK

    20 Keluarga Rentan 22376 KK

    21 Keluarga berumah tidak layak huni 3518 KK

    22 Komunitas adat terpencil (KAT) 756 KK

    23 Masyarakat yang tinggal didaerah rawan bencana 5067 KK

    24 Korban Bencana Alam 1283 KK

    25 Korban Bencana Sosial 695 KK

    26 Pekerja Migran 695 Jiwa

    27 Penyandang HIV/AIDS 0 Jiwa

    Sumber :Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010

    J. Tenaga Kerja

    Pengangguran

    Hal terpenting dalam penyelenggaraan urusan ketenaga kerjaan adalah

    penyiapan dan penciptaan lapangan pekerjaan dalam rangka menekan angka

    pengangguran. Tingkat pengangguran Kabupaten Dompu dalam kurun waktu 2007

    2010 cenderung berfluktuasi sebagaimana terlihat pada grafik berikut :

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-30

    Gambar. 2.10. Grafik Tingkat Pengangguran Kab. Dompu Tahun 2007 - 2010

    K. Koperasi dan UKM

    Perkembangan Koperasi di Kabupaten Dompu belum menunjukkan tingkat

    perkembangan yang progresif. Hal ini ditunjukkan oleh perkembangan jumlah

    koperasi dari tahun 2005 s/d 2009 yang hanya berjumlah 13 Koperasi. Adapun

    gambaran perkembangan jumlah koperasi di Kabupaten Dompu selama tahun

    2005 s.d 2009 berdasarkan jenis koperasi adalah sebagai berikut :

    Gambar 2.11. Gambar perkembangan jumlah koperasi di Kabupaten Dompu selama Tahun 2005 s.d 2009

    berdasarkan jenis koperasi

    Dari segi kualitas dan kesehatan masih memerlukan pembinaan dan perhatian

    yang lebih intensif lagi. Dari jumlah koperasi sebanyak 184 buah yang dapat dinilai

    menjadi koperasi yang berkualitas sesuai Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

    Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 22/PER/M.KUKM/IV/2007

    tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi pencapain Koperasi Berkualitas di

    Kabupaten Dompu tahun 2005 s/d 2009 sebagaimana terlihat pada Tabel di bawah

    ini :

    Tabel 2.24. Daftar pencapaian koperasi berkualitas Tahun 2005 s/d 2009

    No. Klas Koperasi 2005 2006 2007 2008 2009

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-31

    1.

    2.

    3.

    A

    B

    C

    5

    30

    9

    8

    5

    17

    2

    19

    2

    5

    8

    7

    3

    11

    14

    JUMLAH 44 42 23 20 28

    Sumber: Dinas Koperindag Tamben Kab. Dompu

    Sedangkan dari tingkat kesehatan koperasi juga menunjukkan tingkat

    kesehatan yang belum memadai. Hal ini ditunjukkan oleh masih sangat minimnya

    jumlah koperasi yang berkategori sehat. Adapun gambaran tingkat kesehatan

    koperasi di Kabupaten Dompu dari Tahun 2005 s/d 2009 dapat dilihat pada tabel

    dibawah ini :

    Tabel 2.25. Penilaian kesehatan koperasi Tahun 2005 s/d 2009

    No. Klas Koperasi 2005 2006 2007 2008 2009

    1.

    2.

    3.

    Sehat

    Cukup Sehat

    Kurang Sehat

    5

    64

    5

    8

    58

    6

    9

    36

    17

    7

    71

    12

    8

    54

    6

    JUMLAH 74 72 63 90 68

    Sumber: Dinas Koperindag Tamben Kab. Dompu

    L. Penanaman Modal ( Investasi )

    Pengembangan wilayah identik dengan jumlah dan nilai investasi yang ada

    pada wilayah tersebut. Semakin menggeliat investasi pada wilayah tersebut, maka

    akan semakin berkembang wilayah tersebut dan memberikan dampak pada

    pertumbuhan ekonomi wilayah.

    Di Kabupaten Dompu, jumlah investasi sampai pada akhir tahun 2009 sebanyak

    11 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan 4 Penanaman Modal Asing

    (PMA). Dengan nilai investasi yang disetujui adalah sejumlah

    Rp.2.034.340.612.000,- untuk PMDN, dan US $ 6.026.000,- untuk PMA. Namun

    dari jumlah tersebut belum dapat terealisasikan secara optimal.

    M. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah dan Kepegawaian

    1. Ketentraman dan Ketertiban Umum

    Kondisi ketenteraman dan ketertiban umum di Kabupaten Dompu cukup

    aman, terjaga dan terkendali. Hal ini ditunjukkan dengan tidak terjadinya

    konflik dan berbagai tindakan anarkis meskipun pada saat saat rawan konflik

    seperti penyelenggaraan Pemilu. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran

    masyarakat yang semakin tinggi. Dalam menyelenggarakan ketentraman dan

    ketertiban umum, Pemerintah Kabupaten Dompu didukung oleh ketersediaan

    Satuan Polisi Pamong Praja yang beranggotakan sebanyak 176 orang yang

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-32

    terdiri dari 110 orang PNS dan 66 orang PTT. Jika dibandingkan dengan total

    jumlah penduduk Kabupaten Dompu maka terdapat rasio 1 orang anggota Sat.

    Pol. PP diperuntukkan bagi 1.250 orang penduduk.

    Selain ketersediaan Sat. Pol. PP, dalam mendukung penyelenggaraan

    ketentraman dan ketertiban umum juga didukung oleh ketersediaan Satuan

    Linmas. terdapat Jumlah potensi linmas di Kabupaten Dompu adalah sebanyak

    1.810 orang. Dengan demikian terdapat rasio 83 orang anggota linmas per

    10.000 orang penduduk.

    Meskipun secara umum kondisi ketentraman dan ketertiban umum di

    Kabupaten Dompu cukup aman, terjaga dan terkendali, namun tetap terjadi

    aksi kriminalitas dan gangguan ketertiban masyarakat lainnya. Seiring dengan

    perkembangan jumlah dan mobilitas penduduk, kejadian kriminalitas di

    Kabupaten Dompu dalam kurun waktu terakhir memperlihatkan kecenderungan

    yang meningkat. Adapun tingkat kejadian kriminalitas di Kabupaten Dompu

    dalam kurun waktu 2006 2010 adalah sebagai berikut :

    Tabel.2.26. Tingkat kejadian kriminalitas di Kabupaten Dompu dalam kurun waktu 2006 2010

    NO JENIS KRIMINALITAS

    TAHUN

    2006 2007 2008 2009 2010

    (JAN - OKT)

    1 NARKOBA 2 1 5 4 3

    2 PEMBUNUHAN 1 1 2 2 - 3 SEKSUAL (PEMERKOSAAN) 3 10 7 5 4

    4 PENGANIAYAAN 110 158 180 163 296

    5 PENCURIAN 112 110 113 113 130

    6 PENIPUAN 46 69 76 58 69

    7 PEMALSUAN UANG 0 2 0 0 2

    8 JUMLAH TINDAK PIDANA 524 597 703 812 1019

    9 JUMLAH PENDUDUK 206,414 208,867 213,185 217,479 218,984

    10 RASIO TINDAK PIDANA 25,39/10.000 28,58/10.000 32,98/10.000 37,34/10.000 46,53/10.000

    Hal lain yang merupakan bentuk gangguan terhadap ketentraman dan

    ketertiban umum adalah kejadaian unjuk rasa dan demonstrasi. Adapun

    kejadian demonstrasi di Kabupaten Dompu selama kurun waktu tahun 2007 s.d

    2010 adalah sebagai berikut :

    Tabel.2.27. Kejadian demonstrasi di Kabupaten Dompu selama kurun waktu tahun 2007 s.d 2010

    NO URAIAN TAHUN

    2007 2008 2009 2010

    1 Bidang Politik 3 10 19 10

    2 Ekonomi / Sosbud 8 10 11 14

    3 Kasus Mogok Kerja

    J u m l a h 11 20 30 24

    2. Organisasi Perangkat Daerah dan Aparatur

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-33

    Organisasi Perangkat Daerah Kab. Dompu terdiri dari 38 (Tiga Puluh

    Delapan) Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah,

    Sekretariat DPRD, 12 (dua belas) Lembaga Teknis Daerah, 14 (empat belas)

    Dinas Daerah dan 8 (delapan) Kantor Kecamatan terdiri dari Kecamatan

    Dompu, Kecamatan Woja, Kecamatan Huu, Kecamatan Pajo, Kecamatan

    Manggelewa, Kecamatan Kilo, Kecamatan Kempo dan Kecamatan Pekat.

    Jumlah jabatan struktural dalam lingkup pemerintah Kabupaten Dompu adalah

    sebanyak 719 jabatan yang terdiri dari 1 jabatan eselon 2a, 28 jabatan eselon

    2b, 51 jabatan eselon 3a, 90 jabatan eselon 3b, 438 jabatan eselon 4a, 62

    jabatan eselon 4b, dan 49 jabatan eselon 5a. Disamping itu dalam pelaksanaan

    tugas dan fungsi masing-masing SKPD harus didukung oleh ketrsediaan

    aparatur PNS yang profesional dan berkualitas dengan kualifikasi kualifikasi

    tertentu sehingga tujuan memberikan pelayanan publik yang terbaik dapat

    dilaksanakan. Adapun jumlah dan kualifikasi PNS di Kabupaten Dompu dapat

    ditampilkan melalui tabel dibawah ini :

    Tabel.2.28. Komposisi pegawai di Kabupaten berdasarkan tingkatan golongan selamaTahun 2009 2010

    No Uraian Tahun

    Ket 2009 2010

    1 Jumlah Pegawai 5.665 6.036

    2 Jumlah Pegawai Berdasarkan tingkatan golongan

    - Gol I 1.204 201

    - Gol II 1.829 1.999

    - Gol III 2.712 2.868

    - Gol IV 920 969

    3 Jumlah pegawai berdasarkan tingkat Pendidikan

    - SD/MI 114 108

    - SMP/MTS 209 202

    - SMA/MA 1.650 1.724

    - D1/D2 1.164 1.196

    - D3 514 619

    - S1/D4 1.971 2.141

    - S2 43 46

    Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Dompu

    N. Ketahanan Pangan

    Ketersediaan bahan pangan utama terutama beras di Kabupaten Dompu cukup

    terjaga. Hal ini ditandai dengan jumlah produksi beras di Kabupaten Dompu yang pada

    tiap tahunnya selalu surplus. Adapun gambaran ketersediaan beras di Kabupaten

    Dompu dalam 3 (tiga ) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 2.29. Produksi Dan Kebutuhan Padi/Beras Kabupaten Dompu Selama Tiga Tahun (2008 - 2010)

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-34

    NO URAIAN PRODUKSI (TON) / TAHUN RATA-

    RATA 2008 2009 2010

    1 Produksi (ton) 124,301 149,452 165,661

    2 Konversi Beras (ton) 72,095 86,682 96,083

    3 Jumlah Penduduk (ton) 206,867 213,185 218984

    4 Kebutuhan Perkapita (ton) 136 136 136

    5 Kebutuhan Konsumen (ton)

    Konsumen (ton) 28,993 28,993 29,782

    Benih (ton) 1,482 1,636 1,813

    Kebutuhan Lain (10%) 7,209.50 8,668.20 9,608.32

    6 Sisa Stok 34,411 47,385 54,880 45,559

    Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Dompu

    Sampai dengan tahun 2010 ketahanan pangan daerah belum didukung oleh

    regulasi ketahanan pangan daerah baik dalam Perda maupun Peraturan Bupati.

    Namun secara insidentil pada setiap muncul permasalahan ketahanan pangan selalu

    ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati maupun Keputusan Kepala SKPD

    penyelenggara Ketahanan Pangan.

    Dalam penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan

    (PPH) tahun 2010 Kabupaten Dompu, menunjukkan bahwa banyaknya kalori yang

    dikonsumsi adalah 4.462,41 Kalori per kapita per hari dimana 91,53% berasal dari

    Nabati dan sisanya berasal dari hewani.

    Sumbangan kalori perkapita perhari yang terbesar adalah kelompok padi - padian

    yaitu sebesar 3.498,28 kalori atau 78.39% disusul buah/biji berminyak sebesar 463,07

    kalori atau 10,38% dan daging sebesar 248,40 kalori atau 5,57% sedangkan yang

    terendah adalah susu sebesar 0,26 kalori atau sebesar 0,01%.

    Adapun kandungan Gizi bahan makanan yang tersedia di kabupaten tahun 2010

    yaitu sebagai berikut :

    Tabel 2.30.Bahan Makanan yang tersedia di Kabupaten Dompu tahun 2010

    No. Kelompok Bahan Makanan Kalori Proten Lemak

    1. Padi-padian 3,498.20 67.47 8.54 2. Makanan Berpati 40.75 0.40 0.12 3. Gula 21.74 0.01 0.02 4. Buah/Biji berminyak 463.07 40.58 25.53 5. Buah/Buah-buahan 23.83 0.28 0.09 6. Sayur-sayuran 13.52 0.61 0.18 7. Daging 248.40 27.17 14.56 8. Telur 9.38 0.72 0.68 9. Susu 0.26 0.01 0.01 10. Ikan 80.09 14.00 1.93 11. Minyak dan Lemak 63.12 0.10 7.01 Total 4,462.41 151.35 58.66

    Nabati 4,084.65 109.38 37.11

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-35

    No. Kelompok Bahan Makanan Kalori Proten Lemak

    Hewani 377.76 41.97 21.55 Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

    Adapun gambaran tingkat konsumsi khususnya ikan dan daging dalam tiga tahun

    terakhir sebagai berikut :

    Tabel 2.31. Tingkat Konsumsi ikan dan daging perkapita dalam tiga tahun terakhir

    No. Tahun Ikan ( Kg) Daging ( Kg)

    Ket. Target Realisasi Target Realisasi

    1. 2008 26.40 25.80 - -

    2. 2009 57.60 27.20 - -

    3. 2010 29.20 28.70 - 3.94

    Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

    2.3.2. Urusan Pilihan

    A. Pertanian

    Kabupaten Dompu merupakan Kabupaten yang sebagian besar PDRB nya

    merupakan kontribusi dari sektor pertanian. Disamping itu sebagian besar

    penduduknya pun bekerja pada sektor pertanian. Adapun kontribusi sektor pertanian

    terhadap PDRB Kabupaten Dompu selama tahun 2006 2009 adalah sebagai berikut :

    Tabel 2.32. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Dompu selama tahun 2006 2009

    Tahun 2006 2007 2008 2009

    Rata-Rata Pertumbuhan

    Nilai Produksi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restauran

    286.607.680.000 293.239.770.000 301.021.470.000 308.601.470.000 5,95

    Nilai PDRB 774.208.590.000 812.709.320.000 845.636.620.000 888.806.240.000 4,71

    Persentase Nilai Produksi Thd Nilai PDRB

    37,02 36,08 35,60 34,72

    1. Sub Sektor Tanaman Pangan

    Potensi lahan pertanian tanaman pangan dan holtikultura Kabupaten

    Dompu cukup luas dan subur. Lahan sawah seluas 19.194 Hektar yang terdiri dari

    7.503 Hektar yang memiliki Indeks Pertanaman (IP) lebih dari 200 % dan 11.691

    Hektar dengan IP 100 % (Sekali Tanam). Sementara lahan kering yang berpotensi

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-36

    bagi aktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura lebih kurang 50.000

    60.000 Hektar. Potensi lahan yang dimiliki belum sepenuhnya termanfaatkan

    secara optimal baik dari kegiatan ekstensifikasi maupun kegiatan intensfikasi.

    Adapun gambaran produksi dan produktifitas tanaman pangan Kab. Dompu tahun

    2008 s.d tahun 2009 dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 2.33. Perkembangan Luas Panen Padi Dan Palawija Kabupaten Dompu Tahun 2008 - 2010

    NO KOMODITI

    LUAS PANEN (HA)

    TAHUN 2008

    TAHUN 2009

    TAHUN 2010

    1 PADI 29.635 32.71 34,540

    2 JAGUNG 1.931 2.312 5,957

    3 KEDELAI 7.000 10.108 14,197

    4 KACANG TANAH 738 883 405

    5 KACANG HIJAU 2.542 2.857 3,330

    6 UBI KAYU 140 211 156

    7 UBI JALAR 63 92 62

    Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Dompu

    Tabel 2.34. Perkembangan Produktifitas Padi Dan Palawija Kabupaten Dompu Tahun 2008 2010

    NO KOMODITI PRODUKTIVITAS (KWINTAL/HA)

    2008 2009 2010

    1 PADI 41,94 45,69 47,96

    2 JAGUNG 26,73 37,9 31,12

    3 KEDELAI 11,33 12,08 12,08

    4 KACANG TANAH 11,48 12,17 12,17

    5 KACANG HIJAU 8,00 8,90 8,90

    6 UBI KAYU 114,00 119,22 119,23

    7 UBI JALAR 106,67 114,44 114,52

    Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Dompu Tahun 2010

    Tabel 2.35. Perkembangan Produksi Padi Dan Palawija Kabupaten Dompu Tahun 2008-2010

    No Komoditi Produksi (Ton) / Tahun

    2008 2009 2010

    1 PADI 124,301 149,452 165,661

    2 JAGUNG 5,161 8,762 18,538

    3 KEDELAI 7,933 12,21 17150

    4 KACANG TANAH 847 1,075 493

    5 KACANG HIJAU 2,034 2,543 2,964

    6 UBI KAYU 1,596 2,516 1,860

    7 UBI JALAR 672 1,053 710

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-37

    No Komoditi Produksi (Ton) / Tahun

    2008 2009 2010

    Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Dompu Tahun 2010

    2. Sub Sektor Perkebunan

    Potensi Lahan Perkebunan berdasarkan Peta Tata Guna Lahan Kabupaten

    Dompu seluas 50.324 ha. Dari jumlah tersebut yang sudah termanfaatkan adalah

    seluas 18.196,98 Ha atau 36,16 % dari potensi lahan yang tersedia. Adapun

    jumlah pemanfaatan lahan perkebunan terbesar adalah untuk tanaman jambu

    mente yaitu sebesar 12.705,90 ha atau 69,82 % dari total lahan perkebunaan yang

    sudah termanfaatkan. Selanjutnya pemanfaatan lahan perkebunan dengan luasan

    ditas 1.000 ha adalah untuk tanaman kelapa seluas 2.380,25 ha dan tanaman kopi

    seluas 1.173,62 ha. Adapun luas areal tanam dan jumlah produksi masing-masing

    komoditi perkebunan di Kabupaten Dompu tahun 2009 adalah sebagai berikut :

    Tabel 2.36. Luas areal tanam dan jumlah produksi masing-masing komoditi perkebunan di Kabupaten Dompu tahun 2010

    KOMODITI Areal perkebunan/(Ha) Jumlah Produksi/(Ton)

    Jambu Mete 12.705,90 6.522,01 Kelapa dalam 2.380,25 482,54

    Kopi Robusta 1.173,62 603,81

    Kakao 160,35 4,75

    Pinang 36,63 12,84

    Kapuk 175,05 64,06

    Asam 597,04 169,29

    Vanili 6,25

    Kemiri 337 33,95

    Kapas 63

    Tembakau 15 2,25

    Jarak 612,89 48,62

    Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Dompu Tahun 2010

    Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pemanfaatan potensi perkebunan

    di Kabupaten Dompu belum mencapai tahapan yang optimal, dan masih banyak

    potensi perkebunan yang masih dapat dimanfaatkan. Selain pemanfaatan lahan

    yang belum optimal, produktifitas masing masing komoditi tersebut pun belum

    mencapai taraf yang optimal.

    3. Sub Sektor Peternakan

    Sub Sektor Peternakan menjadi salah satu sektor andalan bagi Kabupaten

    Dompu. Mengingat kondisi geografis dan ekologis, sektor peternakan menyimpan

    potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan. Potensi sektor peternakan

    adalah dilihat dari daya dukung lahan sebagai penyedia makanan ternak dan daya

    tampung ternak berdasarkan kebutuhan pakan ternak. Sampai dengan tahun 2010

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-38

    pemanfaatan daya tampung 45,49 % dari daya tampung yang tersedia. Adapun

    gambaran potensi peternakan Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 2.37. Potensi Peternakan Kabupaten Dompu tahun 2010

    No Kecamatan Potensi (Ha)

    Daya Tampung (ST)

    Dimanfaatkan (ST)

    Potensi yang Masih Tersedia

    ST % ST %

    1 Dompu 22.327 27,015.67 15,371 56.90 11,645 43.10

    2 Woja 30.116 36,440.36 24,868 68.24 11,572 31.76

    3 Hu'u 18.650 22,566.50 7,637 33.84 14,930 66.16

    4 Kempo 19.167 23,192.07 29,808 128.53 (6,616) (28.53)

    5 Kilo 23.500 28,435.00 9,059 31.86 19,376 68.14

    6 Pekat 87.517 105,895.57 21,893 20.67 84,003 79.33

    7 Manggelewa 17.646 21,351.66 13,667 64.01 7,685 35.99

    8 Pajo 13.532 16,373.72 5,661 34.57 10,713 65.43

    Jumlah 232.455 281,270.55 127,964 45.49 153,307 54.51

    Adapun jumlah populasi ternak berdasarkan jenis dan wilayah

    penyebarannya adalah sebagai berikut :

    Tabel 2.38. Perkembangan Jumlah dan Jenis Populasi Ternak berdasarkan Kecamatan.

    No. Kec. Sapi Kerbau Kuda Kambi

    ng Domba Babi

    Ayam

    Buras

    Ayam

    Ras

    Itik/

    Entok

    1 Dompu 7,839 1,378 1,142 7.109 18 - 31.833

    17.82

    0 9.604

    2 Hu'u 2,396 708 71 5.751 17 - 8.574 2.916 7.140

    3 Kempo 14,742 11.363 1.526 5.621 78 976 18.050

    12.54

    3 1.181

    4 Kilo 7,252 967 634 1.243 - 144 1.103 - 747

    5 M. Lewa 10.115 1.392 679 3.674 - 797 43.168 - 1.209

    6 Pajo 3.018 256 163 2.989 48 - 7.920 834 1.238

    7 Pekat 20.428 340 926 5.241 - 1.047 25.717 - 3.252

    8 Woja 9.099 872 1,574

    18.65

    7 - - 11.222

    12.57

    6 1.285

    Jumlah 74.889 17.276 6.715 50.28

    5 161 2.964

    147.58

    7

    46.68

    9

    25.65

    6

    2009 63,198 16,486

    6,375

    40,75

    1 115 1,039

    143,28

    7

    20,54

    3

    24,91

    2

    2008 61,120

    15,522 6,319

    43,40

    7 137 1,344

    237,05

    5

    25,46

    7

    58,99

    5

    2007 58,897 14,705 6,126

    37,53

    4 126 1,316

    225,30

    1

    22,71

    2

    58,38

    0

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-39

    B. Kelautan dan Perikanan

    Luas perairan laut di Kabupaten Dompu seluas 1.298,17 Km2 yang terdiri

    dari 3 (tiga) teluk, antara lain : Teluk Cempi, Teluk Saleh, dan Teluk Sanggar.

    Dengan kondisi luas yang demikian, maka memberikan peluang bagi Kabupaten

    Dompu untuk konsisten memanfaatkan potensi kelautan sebagai penggerak utama

    roda perekonomian daerah, sehingga dapat meningkatkan perekonomian lokal.

    Tabel 2.39. Panjang Dan Luas Perairan Pantai Menurut Kecamatan Tahun 2009

    Kecamatan Panjang (Km) Luas (Ha)

    1. HUU 47.6 968.9

    2. PAJO 7.5 16.7

    3. DOMPU 22.7 52.6

    4. WOJA 32.2 991.0

    5. KILO 40.0 172.0

    6. KEMPO 75.0 309.6

    7. MANGGELEWA 9.6 35.8

    8. PEKAT 38.0 206.4

    Jumlah 272.6 2.753.0 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Dompu

    Adapun gambaran produksi sektor kelautan dan perikanan dalam kurun waktu tahun 2008 s.d 2010 adalah sebagai berikut :

    Tabel 2.40. Rincian Produksi Sektor Kelautan dan Perikanan Tahun 2008 s/d 2010

    NO JENIS KEGIATAN PRODUKSI TAHUNAN/TON

    KET 2008 2009 2010

    1 Penangkapan di Laut 6,661.40 7,566.90 6.632

    2 Penagkapan di Perairan Umum 837.50 951.34 -

    3 Budidaya Laut 905.50 965.00 220

    4 Budidaya Air Payau 1,334.90 1,341.60 295,70

    5 Budidaya Air Tawar 117.30 123.10 862,50

    JUMLAH 9,856.60 10,947.94 8010,20

    Selain penangkapan dilaut, budi daya perikanan memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Adapun perkembangan luas areal budidaya perikanan di Kabupaten Dompu selama tahun 2008 2010 adalah sebagai berikut :

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-40

    Tabel 2.41. Perkembangan Luas Lahan Budidaya Perikanan Kabupaten Dompu Tahun 2008 - 2010

    NO LAHAN BUDIDAYA TAHUN

    KET 2008 2009 2010

    1 Budidaya Tambak (Ha) 1,777.00 1,885.00 1855

    2 Budidaya Laut (Ha) 475.50 500.00 500

    3 Budidaya Air Tawar (Ha)

    - Kolam 16.50 59.00 62.95

    - Mina Padi 14.00 14.00 14.00

    - Karamba 5.00 6.40 6.40

    JUMLAH 2.288 2.464.4 2.438,35

    C. Pariwisata

    Wilayah Kabupaten Dompu memiliki tempat wisata yang cukup potensial

    untuk dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata domestik maupun

    mancanegara. Adapun jumlah obyek wisata di Kabupaten Dompu adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 2.42. Jumlah Obyek Wisata di Kabupaten Dompu Tahun 2005-2009

    NO JENIS OBYEK WISATA JUMLAH

    2005 2006 2007 2008 2009 1 Obyek Wisata Alam 13 13 13 13 13

    2 Obyek Wisata Budaya 12 12 16 16 16

    3 Obyek Wisata Minat Khusus 2 2 2 2 3

    JUMLAH 27 27 31 31 32 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu

    Salah satu obyek wisata yang paling diminati oleh wisatawan domestik

    maupun macanegara adalah obyek wisata laut Pantai Lakey yang memiliki

    gelombang laut yang sangat diminati oleh pemain olah raga selancar domestik

    maupun mancanegara. Setiap tahun dalam bulan Desember Pantai Lakey

    digunakan untuk lomba selancar internasional. Dengan adanya Pantai Lakey

    tersebut dapat menarik wisatawan domestik maupun macanegara berkunjung ke

    Kabupaten Dompu yang secara langsung berdampak pada peningkatan

    perekonomian masyarakat Kabupaten Dompu. Pada tahun 2006 jumlah wisatawan

    mancanegara 16.574 orang dan wisatawan domestik 72.317 orang. Berdasarkan

    data yang diperoleh jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik dari tahun

    2006 sampai tahun 2010 selalu mengalami peningkatan jumlah wisatawan dan

    pada tahun 2010 wisatawan mancanegara mencapai 36.350 orang sedangkan

    wisatawan domestik 89.522 orang. Kedatangan wisatawan tersebut didukung oleh

    tempat penginapan yang cukup memadai yang tersebar di tempat wiasata maupun

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-41

    di kota Kabupaten Dompu. Informasi mengenai data perkembangan jumlah

    wisatawan dan fasilitas penginapan di Kabupaten Dompu dapat di lihat pada tabel

    2.43.

    Tabel 2.43. Perkembangan Kunjungan Wisata dan Hotel di Kab. Dompu

    No. Tahun Wisatawan (orang) Perkemb.

    Per Tahun (%)

    Jumlah

    Manca negara

    Nusantara Jumlah Hotel Kamar

    1 2006 16,574 72,319 88,893 17 217

    2 2007 18,403 75,117 93,520 5,21 17 264

    3 2008 20,842 75,436 96,278 2,95 17 280

    4 2009 23,596 82,479 106,075 10,18 17 317

    5 2010 26,350 89,522 115,872 9,24 17 340

    Rata-rata Perkembangan 6,89

    Sumber : Dompu Dalam Angka dan Dinas Pariwisata Kab.Dompu

    D. Perdagangan

    Salah satu sektor yang memiliki trend pertumbuhan yang meningkat dalam

    menyokong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dompu adalah sektor perdagangan.

    Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Dompu selama tahu

    2006 2009 adalah sebagai berikut :

    Tabel 2.44. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Dompu selama tahun

    2006 2009

    Tahun

    2006

    2007

    2008

    2009 Rata-Rata Pertumbuhan (%)

    Nilai Produksi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restauran (Rp)

    140.489.870.000 148.147,690.000 155.420.230.000 167.078.700.000 5,95

    Nilai PDRB (Rp) 774.208.590.000 812.709.320.000 845.636.620.000 888.806.240.000 4,71

    Persentase Nilai Produksi Thd Nilai PDRB

    18,15 18,23 18,38 18,80

    Sumber:BPS - Dompu Dalam Angka 2010

    Berdasarkan tabel diatas menunjukkan trend pertumbuhan sektor

    perdagangan yang terus meningkat dengan rata pertumbuhan sebesar 5,95 %.

    Meskipun mengalami tingkat pertumbuhan sebagaimana tersebut diatas akan

    tetapi kontribusinya masih relatif stagnan.

    Perkembangan sektor perdagangan dapat dilihat dari perkembangan jumlah

    pedagang formal maupun informal. Jumlah perkembangan pedagang formal jika

    dilihat dari jumlah SIUP dan TDP yang diterbitkan selama tahun 2006 2009

  • | RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-42

    ,

    $(

    0(

    #0

    #

    21

    ()

    31(

    #0

    4adalah sebesar 886 unit usaha. Adapun perkembangan jumlah penerbitan SIUP

    dan TDP selama tahun 2006 2007 adalah sebagai berikut :

    Tabel.2.45. Perkembangan ijin usaha perdagangan, penyerapan tenaga kerja dan nilai investasi

    selama tahun 2006 2009

    No. Tahun Unit Usaha Tenaga Kerja Nilai Investasi (Rp)

    1 2006 198 521 20.449.618.813

    2 2007 196 595 30.730.963.000

    3 2008 126 286 15.965.000.000

    4 2009 134 345 21.071.387.487 Sumber:Dinas Koperasi ,Perindustrian Perdagangan,Pertambangan dan Energi Kab. Dompu

    Potensi usaha perdagangan tidak saja digerakkan oleh usaha perdagangan

    formal sebagaimana tersebut diatas tetapi juga digerakkan oleh usaha dagang

    informal. Pedagang informal sebagai salah satu pelaku usaha perdaga