GAMBARAN UMUM DOMPU.pdf
-
Upload
nicole-guerrero -
Category
Documents
-
view
307 -
download
0
Transcript of GAMBARAN UMUM DOMPU.pdf
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-1
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah A. Luas dan Batas Wilayah
Kabupaten Dompu merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/
Kota yang berada di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di Pulau Sumbawa
bagian tengah, dengan luas wilayah 2.324,55 Km2 dan batas batas wilayah
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Flores dan Kabupaten Bima
Sebelah Selatan : Lautan Indonesia
Sebelah Timur : Kabupaten Bima
Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa
Secara administratif Kabupaten Dompu terbagi dalam 8 (delapan)
Kecamatan, 79 Desa dengan 8 Desa Persiapan, 9 Kelurahan, 41 Lingkungan dan
348 Dusun, dengan luas wilayah yaitu seluas 2.324,55 km2. Wilayah Kecamatan
yang terluas yaitu Kecamatan Pekat dengan luas 875,17 km, sedangkan wilayah
Kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Pajo yaitu seluas 135,32 km.
Luas perairan laut di Kabupaten Dompu seluas 1.298,17 Km dan panjang
pantai 272,6 Km yang terdiri dari 3 (tiga) teluk, antara lain : Teluk Cempi, Teluk
Saleh, dan Teluk Sanggar. Dengan kondisi luas yang demikian, maka memberikan
peluang bagi Kabupaten Dompu untuk konsisten memanfaatkan potensi kelautan
sebagai penggerak utama roda perekonomian daerah, sehingga dapat
meningkatkan perekonomian lokal.
B. Letak dan Kondisi Geografis
Kabupaten Dompu terletak antara 1170 42 1180 30 Bujur Timur dan 80
06 90 05 Lintang Selatan. Dengan letak geografis tersebut, Kabupaten Dompu
mempunyai posisi strategis karena :
Berada pada lintas perhubungan NTT NTB BALI dan JAWA yang secara
ekonomis menguntungkan;
Merupakan lintas perdagangan Bima Surabaya;
Pantai utara dan pantai selatan Kabupaten Dompu merupakan daerah
persinggahan armada armada penangkap ikan.
Terletak pada daerah sentral perhubungan antara bagian barat, bagian timur,
bagian utara dan bagian selatan pulau Sumbawa.
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-2
C. Keadaan Topografi Wilayah
Topografi wilayah dapat ditunjukkan oleh keadaan relief suatu wilayah yaitu
dilihat berdasarkan ketinggian dari permukaan laut dan kemiringan lerengnya.
Kondisi topografi Kabupaten Dompu bervariasi dari ketinggian 0 m hingga 500 m.
Dengan ketinggian yang bervariasi maka bentuk lahan yang terbentuk mulai dari
daerah dataran hingga perbukitan.
Klasifikasi lereng di Kabupaten Dompu bervariasi dari lereng datar, landai,
curam, dan sangat curam. Luas daerah berdasarkan klasifkasi kemiringan lereng
terlihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 2.1. Luas wilayah berdasarkan kemiringan lereng di Kabupaten Dompu
No. Kecamatan
Klasifkasi Lereng Jumlah (Ha) 0-2%
(datar) 2-15 % (landai)
15-40 %
(curam)
40% (sangat curam)
1. HU'U 2.822 4.695 6.416 1.717 15.650
2. DOMPU 3.932 2.690 8.275 5.792 20.689
3. WOJA 5.723 3.915 12.046 8.432 30.116
4. KEMPO 3.450 8.434 6.133 1.150 19.167
5. PEKAT 15.753 38.507 28.005 5.252 87.517
6. KILO 3.995 470 13.865 5.170 23.500
7. MANGGELEWA 3.176 7.764 5.647 1.059 17.646
8. PAJO 3.316 4.754 7.409 5.170 18.170
Total 42.167 71.229 87.796 33.742,4 232.455
Prosentase(%) 18,1 30,6 37,8 13,4 100,0
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Dompu
D. Keadaan Geologi
Geologi merupakan kondisi suatu batuan yang menyusun suatu wilayah
yang terbentuk pada masa lalu. Berdasarkan peta Geologi Indonesia kondisi
geologi yang terdapat di Kabupaten Dompu terdiri atas beberapa jenis batuan
sebagai berikut :
Tabel 2.2. Keadaan Geologi di Kabupaten Dompu
No Jenis Batuan Luas (Ha)
Persentase (%)
1 Batuan Gunung Api Tua 1259.79 54.2
2 Batuan Gunung Api Muda 66.60 2.9
3 Batuan Terobosan 684.93 29.5
4 Batuan Alivium & Endapan Pantai 243.71 10.5
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-3
No Jenis Batuan Luas (Ha)
Persentase (%)
5 Batuan gamping berlapis 19.33 0.8
6 Tufa dasitan 50.16 2.2
Jumlah Total 232.455 100.00
Sumber : Bappeda Kabupaten Dompu 2010
E. Keadaan Hidrologi Wilayah
Kabupaten Dompu tergolong sebagai daerah yang banyak dialiri sungai
yaitu 124 sungai dan pada umumnya dimanfaatkan untuk pengairan lahan
pertanian. Pada musim hujan debit air cukup besar, akan tetapi pada musim
kemarau menurun hingga tersisa 25 % atau sebagian besar sungai sungai kering
(tidak berair). Potensi sumber mata air di Kabupaten Dompu adalah sebanyak 37
buah yang tersebar di Kecamatan Huu 6 buah mata air, di Kecamatan Dompu 6
buah, di Kecamatan Kempo 17 dan Kecamatan Kilo 8 buah. F. Keadaan Klimatologi Wilayah
Keadaan iklim suatu wilayah dapat dilihat dari keadaan curah hujan, hari
hujan, temperatur, kelembaban relatif, kecepatan angin, dan intensitas penyinaran
matahari. Sedangkan untuk menggambarkan kondisi iklim di suatu kawasan
tertentu yang areanya lebih sempit dapat dilihat dari keadaan curah hujan dan hari
hujan yang terjadi di kawasan tersebut. Sebagaimana daerah tropis lainnya,
Kabupaten Dompu hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim
hujan. Musim hujan rata rata mulai Oktober sampai April. Pada bulan Oktober
sampai Maret angin bertiup dari barat daya ke timur laut dengan membawa
hujan. Pada musm kemarau suhu udara relatif rendah yaitu 20 - 30C pada siang
hari dan 20C pada malam hari.
Kabupaten Dompu memiliki iklim yang bertipe D, E dan F. Kondisi suhu
udara rata rata bervariasi antara 22,5 - 31,4 C dengan suhu maksimum rata
rata 32,2 C dan minimum 21,2 C. Suhu udara maksimum terjadi pada jam 13.00
dan minimum pada jam 05.00 WITA. Kondisi lembab nisbi rata rata selama
periode survey pada siang hari dan malam hari berkisar antara 60% dan 95%.
Kondisi tekanan udara rata rata harian memiliki fluktuasi tekanan dua kali
maksimum yaitu sekitar jam 09.00 dan 23.00, serta dua kali minimum yaitu
sekitar jam 17.00 dan jam 04.00 waktu setempat. Tekanan udara rata rata
bervariasi antara 1009,4 mb - 1013,1 mb.
Keadaan curah hujan, hari hujan di wilayah Kabupaten Dompu sangat erat
kaitannya dengan fenomena El Nino dan La - Nina. Adapun kondisi rata rata
curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Dompu adalah sebagai berikut :
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-4
Tabel 2.3. Rata rata banyaknya hari hujan dirinci menurut bulan dan Kecamatan Tahun 2009
Bulan Huu Dompu Woja Kempo Kilo Pekat
Januari 20 21 19 11 11 8 Februari 19 19 19 15 21 18
Maret 28 16 20 26 20 23
April 8 5 5 2 14 20 Mei 1 17 2 3 12 5 Juni - - - - - - Juli - - - - - - Agustus - - - - - - September - - - - - - Oktober - - - - - - November 6 6 6 2 - 4 Desember 26 6 - 25 2 28
Rata rata 9 8 6 7 7 9
2008 12 11 10 9 11 11
2007 11 9 9 9 7 9
Sumber : BPS Kabupaten Dompu DDA
Tabel 2.4. Rata rata banyaknya curah hujan dirinci Menurut bulan dan Kecamatan Tahun 2009
Bulan Huu Dompu Woja Kempo Kilo Pekat
Januari 184 208 205 180 193 200 Februari 135 195 201 150 100 115 Maret 60 95 95 50 40 45 April 61 65 15 23 30 30 Mei 11 10 11 10 11 11 Juni - - - - - - Juli - - - - - - Agustus - - - - - - September - - - - - - Oktober - - - - - - November 1 6 9 2 - 4 Desember 5 12 35 25 2 28
Rata-rata 38 49 48 37 31 36
2008 130 67 52 73 131 161
2007 131 118 107 87 89 144
Sumber : BPS Kabupaten Dompu - DDA
G. Penggunaan Lahan
Tata guna lahan merupakan pencerminan kegiatan masyarakat sebagai
gambaran ruang hasil jenis usaha, jumlah manusia dan keadaan fisik daerah. Pola
penggunaan lahan akan mencirikan kegiatan masyarakat yang mendiami daerah
yang bersangkutan. Adapun pola penggunaan lahan Kabupaten Dompu adalah
sebagai berikut :
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-5
Tabel 2.5. Pola Penggunaan Lahan Kabupaten Dompu
No Penggunaan Lahan Luas (Ha)
a. Pemukiman/Pekarangan 3.255
b. Tanah Tegalan/Kebun 15.159
c. Tanah Sawah 18.948
d. Ladang 2.754
e. Padang Penggembalaan 6.526
f. Rawa Rawa Tidak Ditanami 2
g. Tambak 1.177
h. Kolam/Empang 3
i. Tidak Diusahakan 3.838
j. Hutan Rakyat 20.866
k. Hutan Negara 96.272
l. Perkebunan 8.440
m. Lainnya 55.313
J u m l a h 232.553
Sumber: BPS Kabupaten Dompu , 2010
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah
Kabupaten Dompu merupakan daerah dengan luas wilayah 2.324,55 Km2 dan
batas batas wilayah yang terbagi atas dalam 8 (delapan) Kecamatan, 79 Desa dengan 8
desa persiapan, 9 Kelurahan, 41 Lingkungan dan 348 Dusun pada umumnya memiliki
karakteristik wilayah yang hampir seragam. Disamping itu dengan dengan Luas perairan
1.298,17 Km2 yang terdiri dari 3 (tiga) teluk, antara lain : Teluk Cempi, Teluk Saleh, dan
Teluk Sanggar berada pada 7 Kecamatan kecuali Kecamatan Dompu. Hal ini menunjukkan
bahwa keseluruhan wilayah di Kabupaten Dompu memiliki potensi wilayah yang
cenderung seragam. Akan tetapi secara spesifik beberapa wilayah menunjukkan potensi
wilayah yang berbeda.
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana
Disamping sebagai sebuah wilayah yang memiliki potensi secara ekonomi, wilayah
Kabupaten Dompu juga merupakan wilayah Kabupaten rawan bencana seperti gempa
bumi dan banjir. Adapun bencana yang memiliki kerawanan cukup tinggi adalah gempa
bumi. Hal ini terjadi karena letak wilayah Kabupaten Dompu dan Pulau Sumbawa pada
umumnya yang diapit oleh 2 (dua) alur gempa (Ring of Fire) yang terletak disebelah utara
dan sebelah selatan wilayah Kabupaten Dompu.
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-6
Selain gempa bumi, banjir merupakan bencana yang memiliki tingkat kerawanan
yang tinggi di Kabupaten Dompu. Untuk beberapa wilayah Desa/Kelurahan yang berada di
Kecamatan Dompu dan Woja yaitu Kel. Bali, Kel. Bada, Kel. Simpasai, Kel. Kandai Dua,
dan Desa Wawonduru selalu mengalami banjir pada setiap puncak musim hujan. Hal ini
disebabkan karena letak wilayah wilayah tersebut yang berada pada alur sungai besar di
Kecamatan Dompu dan Woja, juga disebabkan oleh semakin menyempit dan dangkalnya
alur sungai pada lokasi lokasi tersebut sebagai akibat perluasan dan penambahan areal
pemukiman penduduk.
2.1.4 Kondisi Demografis
Jumlah penduduk Kabupaten Dompu berdasarkan hasil sensus penduduk tahun
2010 adalah sebesar 218.984 jiwa yang terdiri dari 110.704 orang laki laki dan 108.280
orang perempuan. Dari jumlah penduduk tersebut terlihat bahwa Kecamatan Dompu dan
Kecamatan Woja merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar masing
masing yaitu 51.594 jiwa dan 49.903 jiwa. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Dompu
menurut Kecamatan berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Kabupaten Dompu Menurut Kecamatan
No Kecamatan Laki Laki Perempuan Jumlah Penduduk
Sex
Ratio
1. Huu 8.093 7.948 16.041 101,82
2. Pajo 6.385 6.194 12.579 103,08
3. Dompu 24.937 24.966 49.903 99,88
4. Woja 26.184 25.410 51.594 103,05
5. Kilo 6.211 5.855 12.066 106,08
6. Kempo 9.180 8.980 18.160 102,23
7. Manggelewa 14.049 13.727 27.776 102,35
8. Pekat 15.665 15.200 30.865 103,06
Kab. Dompu 110.704 108.280 218.984 102,24
Sumber: BPS Kabupaten Dompu , 2010
Dengan luas wilayah sebesar 2.324,55 Km yang didiami oleh 218.984 orang
penduduk, maka rata rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Dompu adalah 94
jiwa/Km. Kecamatan yang memilki tingkat kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Dompu
yaitu 224 jiwa/Km, sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Pekat yaitu 35
jiwa/Km.
Dari hasil sensus penduduk tahun 2010 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Dompu dari tahun 2000 s/d tahun 2010 adalah sebesar 1,43 % pertahun. Kecamatan
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-7
yang memiliki pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Pekat yaitu 2,52 %
pertahun dan yang terendah adalah Kecamatan Kempo yaitu sebesar 0,44 % pertahun.
Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Dompu berdasarkan hasil sensus penduduk
tahun 2010 adalah sebesar 53.073 rumah tangga. Dengan demikian maka rata rata
jumlah jiwa per rumah tangga adalah sebsar 4,13 jiwa. Kecamatan yang memiliki rata
rata anggota rumah tangga tertinggi adalah Kecamatan Dompu yaitu sebesar 4,29 jiwa
per Rumah Tangga, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Pekat yaitu 3,76 jiwa
per Rumah Tangga.
2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
A. Pertumbuhan PDRB
Indikator yang sering digunakan untuk mengetahui keragaan perekonomian
suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), karena angka PDRB
dapat memberikan informasi tentang kemampuan lapangan usaha atau sektor
ekonomi dalam menghasilkan output (barang dan jasa) dalam periode waktu
tertentu yang biasanya dilihat dalam satu tahun. Adapun perkembangan PDRB
Kabupaten Dompu dalam kurun waktu 2005 2009 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.7. Perkembangan PDRB Kabupaten Dompu dalam Kurun Waktu Tahun 2006 - 2010
Tahun PDRB Harga Berlaku
(Rp)
PDRB Harga Konstan Th 2000
(Rp)
Pertumbuhan Ekonomi
ADH Berlaku
ADH Konstan
2006 1.233.983.510.000 775.178.050.000 10,94 4,08
2007 1.391.218.100.000 813.517.960.000 12,74 4,94
2008 1.552.672.610.000 845.636.620.000 11,60 4,05
2009 1.762.646.010.000 888.806.240.000 11,59 5,10
2010 1.984.267.580.000 931.591.630.000 12,57 4,57
Sumber: BPS Kabupaten Dompu , 2005 2010
Gambar 2.1. Grafik Perbandingan PDRB Kab. Dompu dengan PDRB Propinsi NTB Tahun
2006 2009
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-8
B. PDRB Perkapita
Sasaran pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan nilai tambah
sektoral, serta untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu untuk
melihat keberhasilan pembangunan yang telah dilakukan selama ini, tidak cukup
hanya memperhatikan peningkatan dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
sektoral semata, akan tetapi dari sisi lain juga perlu diperhatikan, seperti
perkembangan PDRB per kapita. Gambaran lebih rinci mengenai PDRB per kapita
Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.8. PDRB, Pertumbuhan dan PDRB Perkapita atas dasar Harga BerlakuTahun 2006 2009
No Tahun PDRB Berlaku (juta)
Pertumbuhan (%)
Jumlah Penduduk
PDRB Per Kapita (juta)
Pertumbuhan (%)
1.
2.
3.
4.
5.
2006
2007
2008
2009
2010
1.233.927,11
1.390.314,81
1.551.157,95
1.762.219,46
1.984.267,58
-
12,67
11,57
13,61
12,97
206.414
208.867
213.185
217.479
218.973
5.977.923,57
6.656.459,92
7.276.112,05
8.102.940,80
9.061.699,73
-
11,35
9,30
11,36
11,83 Sumber: BPS Kabupaten Dompu, 2006-2010
C. Inflasi
Pengukuran tingkat inflasi Kabupaten Dompu mengikuti tingkat inflasi wilayah
survey yang terdekat yaitu Kota Bima. Kota Bima mengalami inflasi pada bulan
November 2010 sebesar 0,37 persen dan inflasi tahun kalender (November 2009
Desember 2010) sebesar 4,93 persen. Laju inflasi tahun ke tahun Kota Bima untuk
bulan November 2010 terhadap bulan November 2009 sebesar 5,18 persen.
D. Golongan Pengeluaran Masyarakat
Pendapatan penduduk dapat dicirikan dengan tingkat pengeluaran rumah
tangga yang dilakukan. Adapun Jumlah Rumah Tangga menurut Kelompok
Pengeluaran Perkapita Menurut Sumber Penghasilan Perbulan Kabupaten Dompu
berdasarkan data BPS Kabupaten Dompu tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.9. Jumlah Rumah Tangga Menurut Kelompok Pengeluaran Per Kapita Menurut Sumber Penghasilan Per Bulan
Golongan Pengeluaran
Pertanian Industri Perdagangan Jasa Lainnya Jumlah
30.000 39.999 - - - - - -
40.000 59.999 - - - - - -
60.000 79.999 - - - - - -
80.000 99.999 335 - - - - 335
100.000 - 149.999 2.923 166 84 - - 3.423
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-9
Golongan Pengeluaran
Pertanian Industri Perdagangan Jasa Lainnya Jumlah
150.000 - 299.999 21.827 1.423 1.202 1.842 - 29.979
300.000 5.807 1.006 3.058 6.252 - 20.907
Jumlah 30.892 2.595 4.344 8.094 - 54.644
Sumber: BPS Kabupaten Dompu
E. Kemampuan Dan Daya Beli
Kemampuan dan daya beli masyarakat yang dapat dicerminkan oleh tingkat
dan pola konsumsi masyarakat yang digambarkan oleh tingkat konsumsi perkapita
dan distribusi pengeluaran masyarakat sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Tabel.2.10. Konsumsi per Kapita Kabupaten Dompu Tahun 2006 2009
No. Uraian 2006 2007 2008 2009
1 Total pengeluaran (Rp)
544,957,541,446 595,218,315,516 795,002,959,185 911,702,705,147
2 Penduduk 206,414 208,867 213,185 217,479
3 Rasio (1/2) 2,640,119.09 2,849,748.00 3,729,169.31 4,192,141.33
Tabel.2.11.Distribusi Pengeluaran Kabupaten Dompu Tahun 2006 2009
No. Uraian 2006 2007 2008 2009
1. Total pengeluaran RT non pangan
197,142,956,472 212,023,253,834 352,778,048,899 360,616,263,592
2. Total pengeluaran
544,957,541,446 595,218,315,516 795,002,959,185 911,702,705,147
3. Rasio % 36.18 35.62 44.37 39.55
F. Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah salah satu indikator relatif untuk mengukur
tingkat kesejahteraan petani. Semakin tinggi NTP yang diraih suatu daerah, maka
relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani di daerah tersebut. NTP ini
sendiri diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap
indeks harga yang dibayar petani.
NTP menjadi salah satu indikator kesejahteraan masyarakat mengingat
sebagian besar masyarakat Dompu bekerja di bidang pertanian, yaitu mencapai
47,76 %. Tingkat kesejahteraan petani di Kabupaten Dompu tidak berbeda jauh
dari rata rata tingkat kesejahteraan petani umumnya di Propinsi NTB. Bila dilihat
dari NTP Propinsi NTB dari tahun 2006 hingga tahun 2010, meskipun nilai NTP
berfluktuasi namun memiliki kecenderungan naik.
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-10
Tabel 2.12. Nilai Tukar Petani Propinsi NTB
Tahun NTP 2006 71.82 2007 56.59 2008 98.84 2009 96.45
Tabel diatas menggambarkan bahwa tingkat kesejahteraan petani masih
sangat rendah yaitu dibawah 100 %, artinya rata rata penghasilan petani belum
mampu mencukupi kebutuhan baik untuk konsumsi rumah tangganya maupun
untuk memenuhi biaya produksi kegiatan pertanian.
G. Penduduk Miskin
Pada Tahun 2006 Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Dompu adalah
sebesar 30,68 % dan pada tahun 2010 telah dapat diturunkan menjadi 19,97 %.
rata rata penurunan kemiskinan selama tahun 2006 s.d tahun 2010 adalah
sebesar 1,56 %. Adapun perkembangan angka kemiskinan Kabupaten Dompu
selama tahun 2005 s.d 2009 adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2. Grafik Angka Kemiskinan Kabupaten Dompu Tahun 2006 2010
2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM
2.3.1. Urusan Wajib
A. Pendidikan
Salah satu aspek penting yang menjadi indikator dalam mengukur tingkat
kesejahteraan sosial masyarakat adalah dilihat dari aspek pendidikan masyarakat
yang antara lain meliputi Angka Melek Huruf, Rata rata Lama Sekolah, Angka
Pendidikan Yang Ditamatkan, APK/APM.
Kondisi Angka Melek Huruf di Kabupaten Dompu tahun 2010 telah mencapai
98,07 % dari penduduk usia 15 tahun keatas. Hal ini menunjukkan bahwa
Kabupaten Dompu hampir tuntas dalam menyelesaikan penduduk buta akasara.
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-11
Rata2 Lama
Sekolah; 7,00Rata2 Lama
Sekolah; 7,00
Rata2 Lama
Sekolah; 7,06
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
2007 2008 2009
LAMA SEKOLAH
(Tahun)
Adapun perkembangan Angka Melek Huruf dalam kurun waktu 2009 s.d 2010
adalah sebagai berikut
Gambar.2.3. Gambar grafik jumlah buta aksara usia diatas 15 Tahun pada tahun 2008/2009 2009/2010
Rata rata lama sekolah penduduk Kabupaten Dompu berdasarkan data BPS
tahun 2009 adalah sebesar 7,06 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa secara
keseluruhan rata rata tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Dompu baru
mencapai kelas 1 ( satu ) SMP atau baru menamatkan pendidikan Sekolah Dasar,
sedangkan target secara nasional maupun MDGs adalah 9 ( sembilan ) tahun atau
tamat SMP. Adapun perkembangan rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten
Dompu selama tahun 2007 s.d 2009 sebagai berkut :
Gambar.2.4. Perkembangan rata-rata lama sekolah Kabupaten Dompu Tahun 2007 2009
Berdasarkan jenjang pendidikan yang ditamatkan menunjukkan bahwa
penduduk Kabupaten Dompu yang berusia diatas 10 tahun yang belum pernah
bersekolah dan belum menamatkan pendidikan SD masih cukup tinggi yaitu
sebesar 39,33%. Sedangkan jumlah penduduk usia sepuluh tahun keatas yang
sudah menamatkan pendidikan pada jenjang SMA dan Perguruan tinggi hanyalah
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-12
sebesar 23,30 %. penduduk Kabupaten Dompu yang berusia 10 tahun keatas
menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan jenis kelamin pada tahun 2009
dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel.2.13. Penduduk 10 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan jenis kelamin
Tahun 2009
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Tidak/belum pernah sekolah
5.467 10.105 15.572
2. Tidak/belum tamat Sekolah Dasar
24.294 24.125 48.419
3. Sekolah Dasar 16.850 17.801 34.651
4. SMP 13.597 12.551 26.148
5. SMU 16.642 12.867 29.509
6. Diploma / Akademi 1.783 1.408 3.191
7. Universitas 3.006 2.211 5.217
Jumlah 81.639 81.068 162.707
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu
1. Pemerataan Dan Perluasan Akses Pendidikan
Capaian partisipasi pendidikan dapat dilihat dari angka partisipasi pendidikan
pada masing masing jenjang pendidikan sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tabel.2.14. Capaian Partisipasi Pendidikan
NO URAIAN Capaian ( % )
1 Angka Partisipasi Kasar
- SD/MI 126,1
- SMP/MTs 123,49
- SMA/SMK/MA 86,56
2 Angka Partisipasi Murni
- SD/MI 108
- SMP/MTs 93,58
- SMA/SMK/MA 53,72
Salah satu indikator yang dapat menunjukkan tingkat pelayanan pendidikan
adalah ketersediaan sekolah dan ketersediaan kelas belajar terhadap jumlah murid.
Adapun kondisi ketersediaan sekolah dan kelas terhadap jumlah murid di
Kabupaten Dompu berdasarkan data terakhir tahun 2009 adalah sebagai berikut :
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-13
Tabel 2.15. Rasio sekolah terhadap murid, rasio kelas terhadap murid dan rasio guru terhadap murid Kab. Dompu Tahun 2010
NO JENJANG SEKOLAH
URAIAN TAHUN 2010
1 SD/MI Murid 38.660 Sekolah 248 R. Kelas 1.652
Perpustakaan 129
Guru 3.454 Rasio sekolah murid 1/155,88 Rasio kelas murid 1/23,4 Rasio guru murid 1/11,19
2 SMP Murid 16.108 Sekolah 91
R. Kelas 488 Perpustakaan 28
Laboratorium 34
Guru 1.893 Rasio sekolah murid 1/177
Rasio kelas murid 1/33 Rasio guru murid 1/8,5
3 SMA/MA/SMK Murid 13.086 Sekolah 20
R. Kelas 452 Perpustakaan 13
Laboratorium 33
Guru 1.382
Rasio Sekolah murid 1/654 Rasio Kelas murid 1/28 Rasio Guru murid 1/9,46
Sumber :Dikpora Prov NTB Data Pokok Perencanaan Pembangunan Prov NTB 2009
2. Mutu, Relevansi Dan Daya Saing Pendidikan
Mutu Pendidikan dapat digambarkan dari 5 aspek indikator yaitu meliputi mutu
masukan, mutu proses, mutu SDM, mutu fasilitas, dan biaya. Adapun gambaran
mutu pendidikan di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.16. Tingkat kelulusan semua SD, SMP dan SMA di Kabupaten Dompu
No. INDIKATOR JENJANG PENDIDIKAN
SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
1. Persentase Akreditasi Sekolah
Akreditasi A 5,70 3,70 0 Akreditasi B 36,20 29,60 30,90 Akreditasi C 40,50 13,00 61,90 2. Rata-Rata Nilai UN 6,00 5,95 8,20 3. Tingkat Kelulusan 99,90 87,17 96,35 4. Persentase Kelayakan
Guru Mengajar
S1 keatas 23,57 71,97 91,17
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-14
NTB; 61,20
NTB; 61,50
NTB; 61,8
! " ! "
! "
No. INDIKATOR JENJANG PENDIDIKAN
SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
S1 kebawah 76,43 28,03 8,83
5. Guru Bersertifikasi 1,9 6,10 3.14
6. Persentase kondisi Ruang Kelas
Baik 61,90 71,19 69,19
Rusak Ringan 29,82 26,90 21,95
Rusak Berat 8,28 11,96 8,94 7. Persentase Fasilitas
Sekolah
Perpustakaan 52,02 31,46 26,00 Laboratorium 0,00 33,70 9,13 Lap. Olahraga 0,00 14,61 60,00 Ruang Keterampilan 12,00
B. Kesehatan
Indikator dalam mengukur tingkat kesejahteraan sosial masyarakat juga dapat
dilihat dari kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi Usia Harapan Hidup,
Angka Kelangsungan Hidup Bayi, dan prevalensi Balita Gizi Buruk.
Perkembangan Usia harapan hidup Kabupaten Dompu dari tahun 2006 s.d
2009 masih menunjukkan tingkat perkembangan yang relatif lamban. Adapun
perkembangan usia harapan hidup Kabupaten Dompu selama tahun 2006 s.d 2009
dan perbandingannya dengan Usia Harapan Hidup Prov NTB adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.5. Grafik Perbandingan Usia Harapan Hidup Kabupaten Dompu dengan Propinsi NTB selama
Tahun 2006 s.d 2009
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-15
Angka kematian bayi (AKB) Kabupaten Dompu berdasarkan perhitungan
terakhir oleh BPS Tahun 2009 adalah sebesar 65,95 per 1000 kelahiran hidup.
Angka ini masih berada diatas AKB provinsi dan AKB Nasional sebagaimana terlihat
pada grafik berikut :
Gambar2.6. Perbandingan AKB Kab. Dompu dengan AKB Provinsi NTB dan AKB Nasional
Didalam pembangunan kesehatan terdapat beberapa indikator utama yang
menjadi ukuran bagi kinerja pelayanan dibidang kesehatan. Indikator tersebut
tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 741/MENKES/PER/VII/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota. Adapun
pencapaian SPM Bidang Kesehatan Kabupaten Dompu tahun 2010 adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.17. Pencapaian SPM Bidang Kesehatan Kabupaten Dompu tahun 2010
NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %
TARGET
SPM (% dan nilai)
1. Cakupan Desa Siaga aktif
Jumlah Desa Siaga yang aktif 76 100 75 Jumlah Desa Siaga yang
dibentuk 76
2 Cakupan Posyandu Aktif
Jumlah Posyandu Aktif di suatu wilayah pada tahun
2010 331
100 75 Jumlah seluruh posyandu di suatu wilayah dalam kurun
waktu yang sama 331
3 Cakupan Rumah Tangga Sehat
Jumlah Rumah Tangga Sampel yang termasuk Rumah Tangga Sehat di suatu wilayah pada kurun
waktu tertentu
105
50 65
Jumlah Rumah Tangga Sampel di suatu wilayah
dalam kurun waktu yg sama 210
31,42/1000
65,95/1000 62,14/1000
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-16
NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %
TARGET
SPM (% dan nilai)
4 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat
Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga terlatih di suatu wilayah pada
kurun waktu tertentu
1.151
6 80 Jumlah murid SD dan setingkat di satu wilayah dalam kurun waktu yang
sama
19.007
5 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
Jumlah kunjungan pasien maskin di Sarana Kesehatan
Strata 1 45.503
38.34 85 Jumlah seluruh maskin di
Kab./Kota 118.669
6 Cakupan Masyarakat Miskin yang ditangani
Jumlah pasien maskin di Sarkes Strata 1 yang
ditangani 45.503
100 100 Jumlah kunjungan maskin di
Sarkes Strata 1 45.503
7 Puskesmas dengan kinerja baik
Jumlah Puskesmas dengan kinerja baik
7 77.78 50
Jumlah seluruh Puskesmas 9
8 Visite Rate Jumlah kunjungan masyarakat ke Puskesmas dan jaringannya (dalam &
luar gedung)
94.843 0.43 1.5
Jumlah penduduk di wilayah tertentu
218.934
9 Rumah Sakit melaksanakan PONEK
Jumlah Rumah Sakit PONEK 0 0 100 Jumlah Rumah Sakit
Kabupaten/Kota 1
10 Puskesmas melaksanakan PONED
Jumlah Puskesmas PONED 5
125 100 Jumlah target Puskesmas PONED
(4 Puskesmas per Kab./Kota) 4
11 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan
antenatal K4 di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
5.296
85.47 95 Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah pada kurun
waktu yang sama (proyeksi) 6.196
12 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1
Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan
antenatal K1 di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
5.621
90.72 95 Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah pada kurun
waktu yang sama (proyeksi) 6.196
13 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Jumlah komplikasi yang mendapat penanganan
definitif di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
5.621
76.59 82 Jumlah sasaran ibu hamil
dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu
6.196
14 Cakupan pertolongan persalinan oleh
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
4.875 82.43 90
Lanjutan Tabel 2.17
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-17
NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %
TARGET
SPM (% dan nilai)
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
kesehatan di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh sasaran di satu wilayah pada kurun
waktu yang sama 5.914
15 Cakupan pelayanan nifas
Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
5.060
85.56 92
Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah pada kurun
waktu yang sama 5.914
16 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu
215
25.47 82 Jumlah seluruh neonatus
dengan komplikasi yang ada di satu wilayah pada kurun waktu yang sama (proyeksi)
844
17 Cakupan kunjungan bayi1)
Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di satu wilayah pada
kurun waktu tertentu
5.155
91.51 92 Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah pada kurun aktu yang sama
5.633
18 Cakupan pelayanan anak balita1)
Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu
12.792
56.77 70
Jumlah sasaran balita di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama (proyeksi)
22.532
19 Cakupan peserta KB aktif1)
Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu
30.582
68.06 75 Seluruh pasangan usia subur di satu wilayah dalam kurun
waktu yang sama 44.934
20 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan (Rumah Sakit Pemerintah) yang terakreditasi2)
Jumlah RS Pemerintah yang sudah terakreditasi di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
1
100 60 Jumlah seluruh RS
Pemerintah yang ada di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama
1
21 Sarana Pelayanan Kesehatan Penunjang terakreditasi (berijin)3)
Jumlah sarana pelayanan kesehatan penunjang berijin di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu
0
0 100 Jumlah seluruh sarana pelayanan kesehatan
penunjang yang ada di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama
0
Lanjutan Tabel 2.17
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-18
NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %
TARGET
SPM (% dan nilai)
22 Sarana pelayanan kesehatan penunjang yang terakreditasi3)
Jumlah sarana pelayann kesehatan penujang
terakreditasi di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
0
0 10 Jumlah seluruh sarana pelayanan kesehatan
penunjang yang ada di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama
0
23 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin1)
Jumlah pasien maskin di Sarkes Strata 2 dan Strata 3
173 0.15 60
Jumlah masyarakat miskin 118.669
24 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan di RS kabupaten/ kota1)
Jumlah RS yang mampu membrikan pelayanan gawat
darurat level 1 1
100 100
Jumlah RS kabupaten/kota 1
25 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan pada keluarga miskin
Jumlah anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP-ASI
400
11.83 80 Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan keluarga miskin di satu wilayah pada kurun
waktu yang sama
3.380
26 Prevalensi balita gizi buruk
Jumlah balita sampel yang mengalami gizi buruk
84 3.30 2.8
Seluruh balita sampel 2.545
27 Prevalensi balita kurang gizi
Jumlah balita sampel yang mengalami kurang gizi
275 10.81 22
Seluruh balita sampel 2.545
28 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan1)
Jumlah balita gizi buruk yang dirawat
8 24.24 100
Jumlah balita gizi buruk yang ditemukan
33
29 Cakupan bayi yang mendapat ASI Ekslusif (6 bulan)3)
Jumlah bayi mendapat ASI ekslusif 6 bulan di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
1.479
26.26 80 Jumlah bayi (0-6 bulan) di satu wilayah pada kurun
waktu yang sama (proyeksi) 5.633
30 Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe3)
Jumlah ibu hamil mendapat 90 tablet Fe di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
5.296
85.47 95 Jumlah ibu hamil di satu wilayah pada kurun waktu yang sama (proyeksi)
6.196
31 Cakupan konsumsi garam beryodium tingkat rumah tangga2)
Jumlah rumah tangga sampel yang menggunakan
garam beryodium 527
20.71 80 Jumlah seluruh rumah
tangga sampel 2.545
32 Penemuan pasien baru TB (BTA positif)1)
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan diobati dalam satu wilayah
selama satu tahun
88
39.29 50 Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu wilayah dalam waktu
224
Lanjutan Tabel 2.17
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-19
NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %
TARGET
SPM (% dan nilai)
satu tahun
33 Kesembuhan penderita TB (BTA positif)2)
Jumlah penderita baru TB BTA positif yang sembuh di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu
92
73.02 85 Jumlah penderita baru TB BTA positif yang diobati di satu wilayah pada kurun
waktu yang sama
126
34 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes2)
Jumlah rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
767
95.88 95 Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di satu
wilayah pada kurun waktu yang sama
800
35 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang dari 24 jam1)
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang
ditangani
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-20
NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %
TARGET
SPM (% dan nilai)
Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam satu waktu yang sama
130
42 ODHA yang mendapat penanganan HIV dan AIDS2)
Jumlah ODHA yang ditangani/diobati di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
1
100 95 Jumlah seluruh ODHA yang membutuhkan pengobatan di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu
1
43 PMS yang diobati2) Jumlah PMS yang diobati di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu 2
100 95 Jumlah PMS yang ditemukan di satu wilayah pada kurun
waktu yang sama 2
44 AMI (Annual Malaria Incidence)3)
Jumlah penderita malaria yang ditangani berdasarkan
pemeriksaan klinis 29,4/1.000 Per 1000
pddk 25
Jumlah Penduduk 2,7/1.000
45 API (Annual Paracite Incidence)2)
Jumlah penderita positif malaria
2,7/1.000 Per 1000 pddk
3 Jumlah penduduk
46 Cakupan kab/kota yang melaksanakan pengendalian penyakit tidak menular (PTM)2)
Jumlah kab/kota yang melaksanakan kegiatan
pengendalian penyakit tidak menular pada kurun waktu
tertentu
1 100 100
Jumlah seluruh kab/kota 1
47 KK dengan kondisi rumah sehat3)
Jumlah keluarga yang dipantau dengan rumah memenuhi syarat
12.683 51.77 67
Jumlah keluarga yang dipantau
24.497
48 KK dengan jamban memenuhi syarat kesehatan3)
Jumlah keluarga yang dipantau memiliki jamban
memenuhi syarat 25.291
42.55 70 Jumlah keluarga yang
dipantau 59.438
49 KK yang memiliki akses air bersih3)
Jumlah keluarga yang dipantau memliki akses air bersih memenuhi syarat
59.438 209.63 74
Jumlah keluarga yang dipantau
28.354
50 Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan2)
Jumlah tempat umum yang dipantau memenuhi syarat
626 81.72 70
Jumlah tempat umum yang dipantau
766
51 Ketersediaan obat esensial generik di Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar2)
Jumlah obat generik yang tersedia
124 63.59 67
Jumlah obat generik yang dibutuhkan
195
52 Penggunaan injeksi pada kasus terpilih2)
Jumlah pasien kasus terpilih yang mendapat injeksi
5 0.12 1.5
Jumlah pasien kasus terpilih 4.151
53 Penggunaan antibiotik pada kasus
Jumlah pasien kasus terpilih yang mendapat antibiotik
1.655 39.87 6
Lanjutan Tabel 2.17
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-21
NO INDIKATOR JENIS DATA CAPAIAN %
TARGET
SPM (% dan nilai)
terpilih2) Jumlah pasien kasus terpilih 4.151
54 Penulisan resep obat generik2)
Jumlah resep obat generik 13.932 100 90
Jumlah resep keseluruhan 13.932
55 Rasio dokter terhadap penduduk3)
Jumlah dokter di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu 28
13/100.000 25/100.000 Jumlah penduduk di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama 217.479
56 Rasion Bidan terhadap penduduk3)
Jumlah bidan di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
96
44/100.000 60/100.000 Jumlah penduduk di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama 217.479
57 Rasio Perawat terhadap penduduk3)
Jumlah perawat di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu 187
86/100.000 80 Jumlah penduduk di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama 217.479
58 Institusi pelatihan terakreditasi3)
Jumlah institusi pelatihan di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu -
- 100 Jumlah institusi pelatihan di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu -
59 Institusi pendidikan tenaga kesehatan terakreditasi3)
Jumlah institusi pendidikan tenaga kesehatan terakreditasi
- - 75
Sumber : DIKES Kab. Dompu Tahun 2010
Berdasarkan uraian tabel diatas menunjukkan kinerja pelayanan kesehatan di
Kabupaten Dompu belum dapat memberikan kualitas pelayanan yang optimal bagi
masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar capaian indikator SPM belum
dapat dicapai sebagaimana yang telah ditargetkan. Oleh karena upaya peningkatan
pelayanan kesehatan masih menjadi tugas penting yang harus dilakukan oleh
pemerintah.
C. Pekerjaan Umum, Perumahan dan Penataan Ruang
Perkembangan jumlah penduduk dan arus mobilisasi antar wilayah
membutuhkan ketersediaan jaringan jalan yang memadai. Kondisi kemantapan
jalan di Kabupaten Dompu sampai dengan tahun 2010 dapat ditunjukkan pada
tabel berikut:
Lanjutan Tabel 2.17
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-22
Tabel 2.18. Tingkat Pelayanan Jalan di Kabupaten Dompu
Keadaan
Status Jalan
Jl. Negara (2010)
Jl. Propins
i (2010)
Jalan Kabupaten
2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6 7 8
I. Jenis Permukaan
a. Diaspal 74.13 184.84 187.6
3 201.1
3 209.6
4 218.3
1 234.8
9
b. Kerikil - 31.52 162.6
6 149.1
6 142.6
5 150.3
0 149.6
5
c. Tanah - - 180.0
5 180.0
5 182.1
0 172.1
0 161.8
5
Jumlah 74.13 216.36 530.34
530.34
534.39
540.71
546.39
II. Kondisi Jalan
a. Baik 51.13 66.80 69.10 76.47 128.0
7 161.5
9 207.2
8
b. Sedang 12 19.60 103.5
5 107.6
1 81.15 83.16 53.70
c. Rusak 11 42.49 182.4
5 161.9
6 113.8
2 103.7
6 108.0
7 d. Rusak
Berat - 87.47
175.2
4 184.3
0 211.3
5 192.2
0 176.6
0
Jumlah 74.13 216.36 530.34
530.34
534.39
540.71
545.65
% Kemantapan
Jalan 68.97 30.87 13.03 14.42 23.97 29.88 37.99
Sumber :Data Dinas PU Kabupaten Dompu
Gambar 2.7. Grafik Jenis dan Kondisi Tingkat Pelayanan Jalan di Kabupaten Dompu Tahun 2006
2010
#$%& %' ()(# (*(+,#-
(%. / ,$(#0 & (. & (. ,1(+
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-23
Pelaksanaan pembangunan pada subsektor Sumber Daya Air pada tahun 2010
menitikberatkan pada pembenahan sarana dan prasarana irigasi dan
pengembangan kapabilitas kelompok pemakai air. Bila melihat kondisi sarana dan
prasarana pengairan yang ada, maka upaya yang dilakukan oleh pemerintah hanya
baru dapat menangani sebagian kecil permasalahan irigasi yang ada. Berikut
adalah gambaran kodisi irigasi di Kabupaten Dompu.
Tabel.2.19. Kondisi Jaringan Irigasi Kabupaten Dompu Tahun 2010
No Jenis Luas (Ha)
Panjang Jaringan (M)
PRIMER SEKUNDER TERSIER
Baku Potensial Permanen Tanah Permanen Tanah Permanen Tanah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 IRIGASI PU 17,010 13,304 24,824 2,550 150,533 48,152 22,595 205,971
2 IRIGASI DESA
13,697 11,515 14,499 11,239 50,586 118,500 4,350 122,627
JUMLAH 30,707 24,819 39,323 13,789 201,119 166,652 26,945 328,598
% 80.83 35.07 82.86 1,219.51
Sumber :Data Dinas PU Kabupaten Dompu
Cakupan layanan jaringan irigasi baru mencapai 80,83 % dari luas areal
potensial yang ada. Masih belum optimalnya layanan ini adalah dampak dari
kondisi jaringan dimana untuk jaringan primer baru mencapai 35.07 % dengan
status permanen, jaringan sekunder 82.86 % dan untuk jaringan tersier masih
terlalu banyak yang kondisinya berupa saluran tanah biasa. Jaringan irigasi yang
sudah permanen, kondisinya pun belum sepenuhnya optimal
Ketersediaan sarana dan prasarana umum dan lingkungan permukiman yang
layak merupakan aspek yang mencerminkan tingkat perkembangan suatu wilayah
seperti rumah tinggal bersanitasi, rumah layak huni, pemukiman layak huni.
Adapun kondisi sarana dan prasarana umum dan lingkungan permukiman yang
layak di Kabupaten Dompu adalah sebagai berikut :
Tabel.2.20. Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi, Rumah Layak Huni, dan Permukiman Layak
Tahun 2010
% RT Bersanitasi
% Rumah Layak Huni
% Permukiman Layak
Layak Sedang Kumuh
62 76 46.83 26.06 27.11
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Dompu Tahun 2010
Selain sarana dan prasarana umum sebagaimana tersebut diatas, ketersediaan
air bersih, listrik serta aspek penataan ruang merupakan aspek penting lainnya
yang dapat menunjukkan tingkat perkembangan suatu wilayah. Adapun gambaran
ketersediaan air bersih di Kabupaten Dompu sampai dengan tahun 2010 adalah
sebagai berikut :
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-24
Tabel 2.21. Persentase Rumah Pengguna Air Bersih
No Uraian Tahun
2006 2007 2008 2009 2010 1 Jumlah Rumah
Tangga 45,811 47,412 48,546 50,176 54,448
2 RT yang Menggunakan Air Bersih
21,544 24,667 27,199 29,116 33,773
3 Porsentase RT yang Menggunakan Air Bersih
47 52 56 58 62
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Dompu Tahun 2010
Cerminan kondisi penataan ruang daerah salah satunya ditunjukkan oleh rasio
bangunan ber IMB persatuan bangunan. Adapaun rasio bangunan IMB
berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum tahun 2010 adalah 1 : 728, artinya
bahwa dikabupaten Dompu pada setiap 728 bangunan hanya 1 bangunan yang
memilik IMB. Hal ini juga mencerminkan bahwa tingkat ketaatan terhadap
kebijakan penataan ruang daerah yang masih sangat rendah. Hal lain yang
menunjukkan kinerja penataan ruang daerah adalah ketersediaan RTH terhadap
wilayah ber HPL/HGB. Adapaun persentase RTH terhadap wilayah HPL/HGB di
Kabupaten Dompu berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum tahun 2010 adalah
sebesar 20 %. Kondisi ini masih dibawah standar secara nasional yaitu 30 %.
D. Perhubungan
Dalam Upaya mempermudah aksesibilitas barang dan jasa serta membuka
isolasi masyarakat dari ketertinggalan serta mempermudah akses produksi dengan
pasar, maka diperlukan optimalisasi fungsi urusan Perhubungan. Faktor yang
sangat mempengaruhi capaian kinerja urusan perhubungan dalam
mengoptimalkan kinerjanya adalah ketersediaan sarana dan prasarana jalan dan
sarana transportasi lainnya yang memadai, SDM yang handal, regulasi yang
komprehensif serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Secara umum ketersediaan sarana dan prasarana jalan dan jembatan sudah
menjangkau keseluruh pelosok, namun dilihat dari fungsi masih relatif rendah
mengingat kondisi jalan masih relatif jelek (data kondisi jalan dapat dilihat pada
penjelasan urusan Pekerjaan Umum). Demikian juga dengan sarana dan prasarana
Perhubungan Laut walaupun sudah tersedia Pelabuhan / Dermaga namun secara
fungsi belum dapat dimaksimalkan mengingat kondisi sarana dan prasarana
tersebut masih belum memenuhi standar.
Adapun data perkembangan kondisi sarana dan prasarana Perhubungan
sebagai berikut :
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-25
Tabel 2.22. Kondisi Sarana dan Prasarana Perhubungan Kabupaten Dompu Tahun 2008-2010
TAHUN NO URAIAN JUMLAH KONDISI
KET BAIK SEDANG BURUK
2
0 0
8
1
2
3
4
5
6
7
Terminal Traffic Light
Pos Pengawasan Rambu
Marka Jalan Pelabuhan/Dermaga Halte
7
2
14
250
500 m
2
6
2
1
10
75
-
-
5
3
1
3
75
500
1
1
2
-
1
100
-
1
-
2
0 0
9
1
2
3
4
5
6
7
Terminal Traffic Light
Pos Pengawasan Rambu
Marka Jalan Pelabuhan/ Dermaga
Halte Terminal
7
4
14
250
500 m
2
4
2
3
10
75
-
-
2
2
1
3
75
500
1
1
3
-
1
100
-
1
1
2 0
1 0
1
2
3
4
5
6
7
Terminal Traffic Light
Pos Pengawasan Rambu Marka Jalan
Pelabuhan/Dermaga Halte
6
4
16
250
500
3
4
-
2
11
50
-
-
-
2
1
-
50
400
2
-
4
1
5
150
100
1
4
Sumber: Dishubkominfo Kab.Dompu 2010
E. Lingkungan Hidup
Luas kawasan hutan di Kabupaten Dompu sebesar 114.496 Ha atau 49,26 %
dari luas daratan Kabupaten Dompu. Dari luasan tersebut 42 % berupa kawasan
lindung, 47 % hutan produksi dan sisanya adalah kawasan konservasi. Bila dilihat
dari luas kawasan kritis yang ada, kondisi kawasan hutan di Kabupaten mulai
menunjukkan kondisi yang mengarah pada keadaan yang mengkhawatirkan. Hal
ini terlihat dari jumlah luas areal kritis di dalam kawasan hutan yang mencapai
15,94 % dari total luas kawasan hutan. Selain areal lahan kritis di dalam kawasan,
masih terdapat juga areal di luar kawasan hutan yang diidentifikasi kritis yaitu
seluas 17.113 Ha.
Hal lain yang berpengaruh terhadap tingkat kelestarian lingkungan adalah
terumbu karang. Kabupaten Dompu memiliki terumbu karang yang telah
teridentifikasi seluas 315 Ha dengan tingkat kerusakan 20%. Terumbu karang
tersebut tersebar di 23 titik lokasi.
Keberadaan mangrove sangat penting terutama untuk melindungi pantai dari
abrasi, menahan bila terjadi gelombang tsunami dan merupakan bagian penting
dari siklus ekologi serta rantai makanan biota laut. Namun demikian keberadaan
hutan mangrove menjadi terancam akibat meningkatnya kebutuhan kayu bakar
penduduk, kebutuhan bahan bangunan dan konversi lahan menjadi lahan tambak.
Luas hutan mangrove di Kabupaten Dompu adalah sebesar 4.750 ha. Dari
jumlah tersebut yang telah dialih fungsikan sebagai tambak adalah 1.714 ha
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-26
termanfaatkan sebagai tambak dan 17 % dari total luas hutan mangrove dalam
keadaan rusak.
Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan
perumahan serta fasilitas lain, maka semakin meningkat pula permasalahan
persampahan atau limbah padat yang dihasilkan. Pengelolaan sampah di
Kabupaten Dompu pada umumnya dilakukan sendiri oleh masyarakat secara
individual dengan cara pembakaran, penimbunan dan membuang sendiri pada
tempat tertentu yang bukan merupakan tempat pembuangan sampah. Sedangkan
penanganan sampah yang dilakukan oleh pemerintah masih terbatas pada wilayah
perkotaan yang kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Produksi
sampah diperkirakan mencapai 3.677 m3 dan khusus untuk wilayah perkotaan
mencapai 2.173 m3. Pelayanan yang mampu dilakukan pemerintah baru sekitar
253 m3 atau sekitar 11,64 %.
F. Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pelayanan kependudukan dan catatan sipil dititik beratkan pada aspek
penyelenggaraan tertib administrasi kependudukan dan tertib administrasi
pencatatan sipil. Dalam penyelenggaraan tertib administrasi penduduk dan
pencatatan sipil sejak tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Dompu telah
mengimplementasikan pelayanan pembuatan KTP, KK dan akta catatan sipil
melalui aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ( SIAK ). Sejak tahun
2007 pula Pemerintah Kabupaten Dompu telah menggratiskan pelayanan
pencatatan kelahiran bagi anak yang berusia 0 12 bulan sesuai dengan Perda
Nomor 9 Tahun 2006.
Cerminan penyelenggaraan pelayanan dalam rangka tertib administrasi
kependudukan terlihat dari cakupan kepemilikan dokumen kependudukan berupa
KTP. Jumlah kepemilikan KTP sampai dengan keadaan 31 Desember 2009 adalah
sebanyak 72.312 orang dari 156.943 orang wajib KTP atau baru mencapai 46,08%.
Adapun cerminan penyelenggaraan pelayanan dalam rangka tertib administrasi
pencatatan sipil terlihat dari cakupan kepemilikan akta catatan sipil khususnya akta
kelahiran. Adapun cakupan kepemilikan akte kelahiran di Kabupaten Dompu secara
kumulatif sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebanyak 125.415 orang atau
50,75 % dari jumlah wajib Akta Kelahiran.
G. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Sesuai dengan data BPS Tahun 2010 perbandingan jumlah penduduk
Kabupaten Dompu berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa perempuan lebih
banyak (50,16%). Besarnya jumlah penduduk perempuan tersebut masih
menimbulkan ketimpangan, diantaranya pada sektor tenaga kerja berdasarkan
Data Dompu Dalam Angka Tahun 2009 dari 79.053 penduduk diatas 15 tahun yang
bekerja hanya 29.027 (36,72%) perempuan yang terserap sebagai tenaga kerja
demikian halnya disektor pendidikan perempuan yang tidak pernah sekolah
sebanyak 66.34% dari jumlah penduduk perempuan 10 tahun keatas.
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-27
Berdasarkan data dari Kepolisian Republik Indonesia Resort Dompu tingkat
kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Dompu cukup tinggi, dimana dalam
tahun 2010 terdapat 93 kasus pelecehan seksual dan KDRT.
Masih tingginya persentase gizi buruk pada anak dan masih belum
tersediannya sarana dan prasarana permukiman yang khusus menyediakan sarana
bermain untuk anak menunjukkan bahwa permasalahan tumbuh kembang anak
perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan kesempatan anak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan, dan kesempatan anak untuk berpartisipasi
didalam pendidikan bermutu dan pembangunan masih kurang. Meskipun Perda
yang mengatur mengenai penerbitan akta kelahiran telah menetapkan pengurusan
akta kelahiran bagi anak yang berumur 0 sampai 6 bulan tidak dikenakan biaya,
namun kesadaran untuk membuat akta kelahiran masih perlu terus digalakkan.
H. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Kinerja pelayanan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera
tercermin dari pencapaian beberapa indikator yang meliputi : Menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Menurunkan Total Fertility Rate ( TFR ) Menurunkan Unmet Need Meningkatkan jumlah keluarga Pra Sejahtera dan KS I dalam kegiatan
ekonomi produktif( Kelompok UPPKS ) di semua Desa/Kelurahan yang ada Meningkatkan jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan program KB. Perlindungan anak dan pengarusutamaan gender.
Sebagai upaya untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui
penekanan angka kelahiran total melalui peningkatan peserta KB Baru dan KB aktif
bagi pasangan usia subur (PUS). Selama tahun 2005 2009 peserta KB baru
maupun KB aktif terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2005 peserta KB
baru adalah sebanyak 5.407 orang dan pada tahun 2009 sebanyak 21.999 orang,
sedangkan peserta KB aktif pada tahun 2005 adalah sebanyak 26.826 dan 34.64
pada tahun 2009. Adapun perkembangan peserta KB Baru dan peserta KB aktif
selama tahun 2005 2009 adalah sebagai berikut :
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
2005 2006 2007 2008 2009
KB Baru
KB Aktif
Tahun
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-28
TFRTFRTFRTFR
Gambar.2.8. Perkembangan Peserta KB Baru dan Peserta KB aktif tahun 2005 2009
Sebagai kontribusi langsung maupun tidak langsung dari hal hal tersebut
diatas, selama tahun 2005 2008 angka kelahiran (Total Fertility Rate/TFR)
menunjukkan kecenderungan yang menurun meskipun dari tahun 2007 ke tahun
2008 terjadi peningkatan. TFR Pada tahun 2005 adalah sebesar 2,65 dan pada
tahun 2008 menjadi 2,28. Adapun perkembangan TFR selama tahun 2005 2009
adalah sebagai berikut :
Gambar. 2.9. Perkembangan TFR selama Tahun 2005 2009
I. Sosial
Secara umum pelaksanaan urusan sosial adalah diarahkan pada upaya
penanggulan permasalahan kesejahteraan sosial masyarakat. Sampai tahun 2010
berbagai permasalahan kesejahteraan sosial dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten
Dompu. Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten
Dompu sampai saat ini masih relatif banyak sebagaimana terlihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.23. Jenis Permasalahan Sosial di Kabupaten Dompu
NO JENIS PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL
(PMKS) POPULASI
1 Anak Balita Terlantar 804 Jiwa
2 Anak Terlantar 8000 Jiwa
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-29
Tk.Pengangguran
NO JENIS PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL
(PMKS) POPULASI
3 Anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah 109 Jiwa
4 Anak Nakal 1041 Jiwa
5 Anak Jalanan 1019 Jiwa
6 Anak Cacat 801 Jiwa
7 Wanita Rawan Sosial Ekonomi 1056 Jiwa
8 Wanita Yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah 245 Jiwa
9 Lanjut Usia Terlantar 3181 Jiwa
10 Lanjut usia yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah
1023 Jiwa
11 Penyandang Cacat :
o Tubuh o Netra o Tuna Wicara o Mental
709 Jiwa 723 Jiwa 254 Jiwa 520 Jiwa
12 Penyandang Cacat bekas penderita penyakit kronis 115 Jiwa
13 Tuna Sosial 50 Jiwa
14 Pengemis 14 Jiwa
15 Gelandangan 57 Jiwa
16 Bekas Narapidana 198 Jiwa
17 Korban penyalahgunaan Narkotika 246 Jiwa
18 Keluarga fakir miskin 30631 KK
19 Keluarga berumah tak layak huni 6498 KK
20 Keluarga Rentan 22376 KK
21 Keluarga berumah tidak layak huni 3518 KK
22 Komunitas adat terpencil (KAT) 756 KK
23 Masyarakat yang tinggal didaerah rawan bencana 5067 KK
24 Korban Bencana Alam 1283 KK
25 Korban Bencana Sosial 695 KK
26 Pekerja Migran 695 Jiwa
27 Penyandang HIV/AIDS 0 Jiwa
Sumber :Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010
J. Tenaga Kerja
Pengangguran
Hal terpenting dalam penyelenggaraan urusan ketenaga kerjaan adalah
penyiapan dan penciptaan lapangan pekerjaan dalam rangka menekan angka
pengangguran. Tingkat pengangguran Kabupaten Dompu dalam kurun waktu 2007
2010 cenderung berfluktuasi sebagaimana terlihat pada grafik berikut :
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-30
Gambar. 2.10. Grafik Tingkat Pengangguran Kab. Dompu Tahun 2007 - 2010
K. Koperasi dan UKM
Perkembangan Koperasi di Kabupaten Dompu belum menunjukkan tingkat
perkembangan yang progresif. Hal ini ditunjukkan oleh perkembangan jumlah
koperasi dari tahun 2005 s/d 2009 yang hanya berjumlah 13 Koperasi. Adapun
gambaran perkembangan jumlah koperasi di Kabupaten Dompu selama tahun
2005 s.d 2009 berdasarkan jenis koperasi adalah sebagai berikut :
Gambar 2.11. Gambar perkembangan jumlah koperasi di Kabupaten Dompu selama Tahun 2005 s.d 2009
berdasarkan jenis koperasi
Dari segi kualitas dan kesehatan masih memerlukan pembinaan dan perhatian
yang lebih intensif lagi. Dari jumlah koperasi sebanyak 184 buah yang dapat dinilai
menjadi koperasi yang berkualitas sesuai Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 22/PER/M.KUKM/IV/2007
tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi pencapain Koperasi Berkualitas di
Kabupaten Dompu tahun 2005 s/d 2009 sebagaimana terlihat pada Tabel di bawah
ini :
Tabel 2.24. Daftar pencapaian koperasi berkualitas Tahun 2005 s/d 2009
No. Klas Koperasi 2005 2006 2007 2008 2009
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-31
1.
2.
3.
A
B
C
5
30
9
8
5
17
2
19
2
5
8
7
3
11
14
JUMLAH 44 42 23 20 28
Sumber: Dinas Koperindag Tamben Kab. Dompu
Sedangkan dari tingkat kesehatan koperasi juga menunjukkan tingkat
kesehatan yang belum memadai. Hal ini ditunjukkan oleh masih sangat minimnya
jumlah koperasi yang berkategori sehat. Adapun gambaran tingkat kesehatan
koperasi di Kabupaten Dompu dari Tahun 2005 s/d 2009 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 2.25. Penilaian kesehatan koperasi Tahun 2005 s/d 2009
No. Klas Koperasi 2005 2006 2007 2008 2009
1.
2.
3.
Sehat
Cukup Sehat
Kurang Sehat
5
64
5
8
58
6
9
36
17
7
71
12
8
54
6
JUMLAH 74 72 63 90 68
Sumber: Dinas Koperindag Tamben Kab. Dompu
L. Penanaman Modal ( Investasi )
Pengembangan wilayah identik dengan jumlah dan nilai investasi yang ada
pada wilayah tersebut. Semakin menggeliat investasi pada wilayah tersebut, maka
akan semakin berkembang wilayah tersebut dan memberikan dampak pada
pertumbuhan ekonomi wilayah.
Di Kabupaten Dompu, jumlah investasi sampai pada akhir tahun 2009 sebanyak
11 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan 4 Penanaman Modal Asing
(PMA). Dengan nilai investasi yang disetujui adalah sejumlah
Rp.2.034.340.612.000,- untuk PMDN, dan US $ 6.026.000,- untuk PMA. Namun
dari jumlah tersebut belum dapat terealisasikan secara optimal.
M. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah dan Kepegawaian
1. Ketentraman dan Ketertiban Umum
Kondisi ketenteraman dan ketertiban umum di Kabupaten Dompu cukup
aman, terjaga dan terkendali. Hal ini ditunjukkan dengan tidak terjadinya
konflik dan berbagai tindakan anarkis meskipun pada saat saat rawan konflik
seperti penyelenggaraan Pemilu. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran
masyarakat yang semakin tinggi. Dalam menyelenggarakan ketentraman dan
ketertiban umum, Pemerintah Kabupaten Dompu didukung oleh ketersediaan
Satuan Polisi Pamong Praja yang beranggotakan sebanyak 176 orang yang
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-32
terdiri dari 110 orang PNS dan 66 orang PTT. Jika dibandingkan dengan total
jumlah penduduk Kabupaten Dompu maka terdapat rasio 1 orang anggota Sat.
Pol. PP diperuntukkan bagi 1.250 orang penduduk.
Selain ketersediaan Sat. Pol. PP, dalam mendukung penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum juga didukung oleh ketersediaan Satuan
Linmas. terdapat Jumlah potensi linmas di Kabupaten Dompu adalah sebanyak
1.810 orang. Dengan demikian terdapat rasio 83 orang anggota linmas per
10.000 orang penduduk.
Meskipun secara umum kondisi ketentraman dan ketertiban umum di
Kabupaten Dompu cukup aman, terjaga dan terkendali, namun tetap terjadi
aksi kriminalitas dan gangguan ketertiban masyarakat lainnya. Seiring dengan
perkembangan jumlah dan mobilitas penduduk, kejadian kriminalitas di
Kabupaten Dompu dalam kurun waktu terakhir memperlihatkan kecenderungan
yang meningkat. Adapun tingkat kejadian kriminalitas di Kabupaten Dompu
dalam kurun waktu 2006 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel.2.26. Tingkat kejadian kriminalitas di Kabupaten Dompu dalam kurun waktu 2006 2010
NO JENIS KRIMINALITAS
TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010
(JAN - OKT)
1 NARKOBA 2 1 5 4 3
2 PEMBUNUHAN 1 1 2 2 - 3 SEKSUAL (PEMERKOSAAN) 3 10 7 5 4
4 PENGANIAYAAN 110 158 180 163 296
5 PENCURIAN 112 110 113 113 130
6 PENIPUAN 46 69 76 58 69
7 PEMALSUAN UANG 0 2 0 0 2
8 JUMLAH TINDAK PIDANA 524 597 703 812 1019
9 JUMLAH PENDUDUK 206,414 208,867 213,185 217,479 218,984
10 RASIO TINDAK PIDANA 25,39/10.000 28,58/10.000 32,98/10.000 37,34/10.000 46,53/10.000
Hal lain yang merupakan bentuk gangguan terhadap ketentraman dan
ketertiban umum adalah kejadaian unjuk rasa dan demonstrasi. Adapun
kejadian demonstrasi di Kabupaten Dompu selama kurun waktu tahun 2007 s.d
2010 adalah sebagai berikut :
Tabel.2.27. Kejadian demonstrasi di Kabupaten Dompu selama kurun waktu tahun 2007 s.d 2010
NO URAIAN TAHUN
2007 2008 2009 2010
1 Bidang Politik 3 10 19 10
2 Ekonomi / Sosbud 8 10 11 14
3 Kasus Mogok Kerja
J u m l a h 11 20 30 24
2. Organisasi Perangkat Daerah dan Aparatur
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-33
Organisasi Perangkat Daerah Kab. Dompu terdiri dari 38 (Tiga Puluh
Delapan) Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, 12 (dua belas) Lembaga Teknis Daerah, 14 (empat belas)
Dinas Daerah dan 8 (delapan) Kantor Kecamatan terdiri dari Kecamatan
Dompu, Kecamatan Woja, Kecamatan Huu, Kecamatan Pajo, Kecamatan
Manggelewa, Kecamatan Kilo, Kecamatan Kempo dan Kecamatan Pekat.
Jumlah jabatan struktural dalam lingkup pemerintah Kabupaten Dompu adalah
sebanyak 719 jabatan yang terdiri dari 1 jabatan eselon 2a, 28 jabatan eselon
2b, 51 jabatan eselon 3a, 90 jabatan eselon 3b, 438 jabatan eselon 4a, 62
jabatan eselon 4b, dan 49 jabatan eselon 5a. Disamping itu dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi masing-masing SKPD harus didukung oleh ketrsediaan
aparatur PNS yang profesional dan berkualitas dengan kualifikasi kualifikasi
tertentu sehingga tujuan memberikan pelayanan publik yang terbaik dapat
dilaksanakan. Adapun jumlah dan kualifikasi PNS di Kabupaten Dompu dapat
ditampilkan melalui tabel dibawah ini :
Tabel.2.28. Komposisi pegawai di Kabupaten berdasarkan tingkatan golongan selamaTahun 2009 2010
No Uraian Tahun
Ket 2009 2010
1 Jumlah Pegawai 5.665 6.036
2 Jumlah Pegawai Berdasarkan tingkatan golongan
- Gol I 1.204 201
- Gol II 1.829 1.999
- Gol III 2.712 2.868
- Gol IV 920 969
3 Jumlah pegawai berdasarkan tingkat Pendidikan
- SD/MI 114 108
- SMP/MTS 209 202
- SMA/MA 1.650 1.724
- D1/D2 1.164 1.196
- D3 514 619
- S1/D4 1.971 2.141
- S2 43 46
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Dompu
N. Ketahanan Pangan
Ketersediaan bahan pangan utama terutama beras di Kabupaten Dompu cukup
terjaga. Hal ini ditandai dengan jumlah produksi beras di Kabupaten Dompu yang pada
tiap tahunnya selalu surplus. Adapun gambaran ketersediaan beras di Kabupaten
Dompu dalam 3 (tiga ) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.29. Produksi Dan Kebutuhan Padi/Beras Kabupaten Dompu Selama Tiga Tahun (2008 - 2010)
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-34
NO URAIAN PRODUKSI (TON) / TAHUN RATA-
RATA 2008 2009 2010
1 Produksi (ton) 124,301 149,452 165,661
2 Konversi Beras (ton) 72,095 86,682 96,083
3 Jumlah Penduduk (ton) 206,867 213,185 218984
4 Kebutuhan Perkapita (ton) 136 136 136
5 Kebutuhan Konsumen (ton)
Konsumen (ton) 28,993 28,993 29,782
Benih (ton) 1,482 1,636 1,813
Kebutuhan Lain (10%) 7,209.50 8,668.20 9,608.32
6 Sisa Stok 34,411 47,385 54,880 45,559
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Dompu
Sampai dengan tahun 2010 ketahanan pangan daerah belum didukung oleh
regulasi ketahanan pangan daerah baik dalam Perda maupun Peraturan Bupati.
Namun secara insidentil pada setiap muncul permasalahan ketahanan pangan selalu
ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati maupun Keputusan Kepala SKPD
penyelenggara Ketahanan Pangan.
Dalam penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan
(PPH) tahun 2010 Kabupaten Dompu, menunjukkan bahwa banyaknya kalori yang
dikonsumsi adalah 4.462,41 Kalori per kapita per hari dimana 91,53% berasal dari
Nabati dan sisanya berasal dari hewani.
Sumbangan kalori perkapita perhari yang terbesar adalah kelompok padi - padian
yaitu sebesar 3.498,28 kalori atau 78.39% disusul buah/biji berminyak sebesar 463,07
kalori atau 10,38% dan daging sebesar 248,40 kalori atau 5,57% sedangkan yang
terendah adalah susu sebesar 0,26 kalori atau sebesar 0,01%.
Adapun kandungan Gizi bahan makanan yang tersedia di kabupaten tahun 2010
yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.30.Bahan Makanan yang tersedia di Kabupaten Dompu tahun 2010
No. Kelompok Bahan Makanan Kalori Proten Lemak
1. Padi-padian 3,498.20 67.47 8.54 2. Makanan Berpati 40.75 0.40 0.12 3. Gula 21.74 0.01 0.02 4. Buah/Biji berminyak 463.07 40.58 25.53 5. Buah/Buah-buahan 23.83 0.28 0.09 6. Sayur-sayuran 13.52 0.61 0.18 7. Daging 248.40 27.17 14.56 8. Telur 9.38 0.72 0.68 9. Susu 0.26 0.01 0.01 10. Ikan 80.09 14.00 1.93 11. Minyak dan Lemak 63.12 0.10 7.01 Total 4,462.41 151.35 58.66
Nabati 4,084.65 109.38 37.11
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-35
No. Kelompok Bahan Makanan Kalori Proten Lemak
Hewani 377.76 41.97 21.55 Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Adapun gambaran tingkat konsumsi khususnya ikan dan daging dalam tiga tahun
terakhir sebagai berikut :
Tabel 2.31. Tingkat Konsumsi ikan dan daging perkapita dalam tiga tahun terakhir
No. Tahun Ikan ( Kg) Daging ( Kg)
Ket. Target Realisasi Target Realisasi
1. 2008 26.40 25.80 - -
2. 2009 57.60 27.20 - -
3. 2010 29.20 28.70 - 3.94
Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
2.3.2. Urusan Pilihan
A. Pertanian
Kabupaten Dompu merupakan Kabupaten yang sebagian besar PDRB nya
merupakan kontribusi dari sektor pertanian. Disamping itu sebagian besar
penduduknya pun bekerja pada sektor pertanian. Adapun kontribusi sektor pertanian
terhadap PDRB Kabupaten Dompu selama tahun 2006 2009 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.32. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Dompu selama tahun 2006 2009
Tahun 2006 2007 2008 2009
Rata-Rata Pertumbuhan
Nilai Produksi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restauran
286.607.680.000 293.239.770.000 301.021.470.000 308.601.470.000 5,95
Nilai PDRB 774.208.590.000 812.709.320.000 845.636.620.000 888.806.240.000 4,71
Persentase Nilai Produksi Thd Nilai PDRB
37,02 36,08 35,60 34,72
1. Sub Sektor Tanaman Pangan
Potensi lahan pertanian tanaman pangan dan holtikultura Kabupaten
Dompu cukup luas dan subur. Lahan sawah seluas 19.194 Hektar yang terdiri dari
7.503 Hektar yang memiliki Indeks Pertanaman (IP) lebih dari 200 % dan 11.691
Hektar dengan IP 100 % (Sekali Tanam). Sementara lahan kering yang berpotensi
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-36
bagi aktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura lebih kurang 50.000
60.000 Hektar. Potensi lahan yang dimiliki belum sepenuhnya termanfaatkan
secara optimal baik dari kegiatan ekstensifikasi maupun kegiatan intensfikasi.
Adapun gambaran produksi dan produktifitas tanaman pangan Kab. Dompu tahun
2008 s.d tahun 2009 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.33. Perkembangan Luas Panen Padi Dan Palawija Kabupaten Dompu Tahun 2008 - 2010
NO KOMODITI
LUAS PANEN (HA)
TAHUN 2008
TAHUN 2009
TAHUN 2010
1 PADI 29.635 32.71 34,540
2 JAGUNG 1.931 2.312 5,957
3 KEDELAI 7.000 10.108 14,197
4 KACANG TANAH 738 883 405
5 KACANG HIJAU 2.542 2.857 3,330
6 UBI KAYU 140 211 156
7 UBI JALAR 63 92 62
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Dompu
Tabel 2.34. Perkembangan Produktifitas Padi Dan Palawija Kabupaten Dompu Tahun 2008 2010
NO KOMODITI PRODUKTIVITAS (KWINTAL/HA)
2008 2009 2010
1 PADI 41,94 45,69 47,96
2 JAGUNG 26,73 37,9 31,12
3 KEDELAI 11,33 12,08 12,08
4 KACANG TANAH 11,48 12,17 12,17
5 KACANG HIJAU 8,00 8,90 8,90
6 UBI KAYU 114,00 119,22 119,23
7 UBI JALAR 106,67 114,44 114,52
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Dompu Tahun 2010
Tabel 2.35. Perkembangan Produksi Padi Dan Palawija Kabupaten Dompu Tahun 2008-2010
No Komoditi Produksi (Ton) / Tahun
2008 2009 2010
1 PADI 124,301 149,452 165,661
2 JAGUNG 5,161 8,762 18,538
3 KEDELAI 7,933 12,21 17150
4 KACANG TANAH 847 1,075 493
5 KACANG HIJAU 2,034 2,543 2,964
6 UBI KAYU 1,596 2,516 1,860
7 UBI JALAR 672 1,053 710
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-37
No Komoditi Produksi (Ton) / Tahun
2008 2009 2010
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Dompu Tahun 2010
2. Sub Sektor Perkebunan
Potensi Lahan Perkebunan berdasarkan Peta Tata Guna Lahan Kabupaten
Dompu seluas 50.324 ha. Dari jumlah tersebut yang sudah termanfaatkan adalah
seluas 18.196,98 Ha atau 36,16 % dari potensi lahan yang tersedia. Adapun
jumlah pemanfaatan lahan perkebunan terbesar adalah untuk tanaman jambu
mente yaitu sebesar 12.705,90 ha atau 69,82 % dari total lahan perkebunaan yang
sudah termanfaatkan. Selanjutnya pemanfaatan lahan perkebunan dengan luasan
ditas 1.000 ha adalah untuk tanaman kelapa seluas 2.380,25 ha dan tanaman kopi
seluas 1.173,62 ha. Adapun luas areal tanam dan jumlah produksi masing-masing
komoditi perkebunan di Kabupaten Dompu tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.36. Luas areal tanam dan jumlah produksi masing-masing komoditi perkebunan di Kabupaten Dompu tahun 2010
KOMODITI Areal perkebunan/(Ha) Jumlah Produksi/(Ton)
Jambu Mete 12.705,90 6.522,01 Kelapa dalam 2.380,25 482,54
Kopi Robusta 1.173,62 603,81
Kakao 160,35 4,75
Pinang 36,63 12,84
Kapuk 175,05 64,06
Asam 597,04 169,29
Vanili 6,25
Kemiri 337 33,95
Kapas 63
Tembakau 15 2,25
Jarak 612,89 48,62
Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Dompu Tahun 2010
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pemanfaatan potensi perkebunan
di Kabupaten Dompu belum mencapai tahapan yang optimal, dan masih banyak
potensi perkebunan yang masih dapat dimanfaatkan. Selain pemanfaatan lahan
yang belum optimal, produktifitas masing masing komoditi tersebut pun belum
mencapai taraf yang optimal.
3. Sub Sektor Peternakan
Sub Sektor Peternakan menjadi salah satu sektor andalan bagi Kabupaten
Dompu. Mengingat kondisi geografis dan ekologis, sektor peternakan menyimpan
potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan. Potensi sektor peternakan
adalah dilihat dari daya dukung lahan sebagai penyedia makanan ternak dan daya
tampung ternak berdasarkan kebutuhan pakan ternak. Sampai dengan tahun 2010
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-38
pemanfaatan daya tampung 45,49 % dari daya tampung yang tersedia. Adapun
gambaran potensi peternakan Kabupaten Dompu dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.37. Potensi Peternakan Kabupaten Dompu tahun 2010
No Kecamatan Potensi (Ha)
Daya Tampung (ST)
Dimanfaatkan (ST)
Potensi yang Masih Tersedia
ST % ST %
1 Dompu 22.327 27,015.67 15,371 56.90 11,645 43.10
2 Woja 30.116 36,440.36 24,868 68.24 11,572 31.76
3 Hu'u 18.650 22,566.50 7,637 33.84 14,930 66.16
4 Kempo 19.167 23,192.07 29,808 128.53 (6,616) (28.53)
5 Kilo 23.500 28,435.00 9,059 31.86 19,376 68.14
6 Pekat 87.517 105,895.57 21,893 20.67 84,003 79.33
7 Manggelewa 17.646 21,351.66 13,667 64.01 7,685 35.99
8 Pajo 13.532 16,373.72 5,661 34.57 10,713 65.43
Jumlah 232.455 281,270.55 127,964 45.49 153,307 54.51
Adapun jumlah populasi ternak berdasarkan jenis dan wilayah
penyebarannya adalah sebagai berikut :
Tabel 2.38. Perkembangan Jumlah dan Jenis Populasi Ternak berdasarkan Kecamatan.
No. Kec. Sapi Kerbau Kuda Kambi
ng Domba Babi
Ayam
Buras
Ayam
Ras
Itik/
Entok
1 Dompu 7,839 1,378 1,142 7.109 18 - 31.833
17.82
0 9.604
2 Hu'u 2,396 708 71 5.751 17 - 8.574 2.916 7.140
3 Kempo 14,742 11.363 1.526 5.621 78 976 18.050
12.54
3 1.181
4 Kilo 7,252 967 634 1.243 - 144 1.103 - 747
5 M. Lewa 10.115 1.392 679 3.674 - 797 43.168 - 1.209
6 Pajo 3.018 256 163 2.989 48 - 7.920 834 1.238
7 Pekat 20.428 340 926 5.241 - 1.047 25.717 - 3.252
8 Woja 9.099 872 1,574
18.65
7 - - 11.222
12.57
6 1.285
Jumlah 74.889 17.276 6.715 50.28
5 161 2.964
147.58
7
46.68
9
25.65
6
2009 63,198 16,486
6,375
40,75
1 115 1,039
143,28
7
20,54
3
24,91
2
2008 61,120
15,522 6,319
43,40
7 137 1,344
237,05
5
25,46
7
58,99
5
2007 58,897 14,705 6,126
37,53
4 126 1,316
225,30
1
22,71
2
58,38
0
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-39
B. Kelautan dan Perikanan
Luas perairan laut di Kabupaten Dompu seluas 1.298,17 Km2 yang terdiri
dari 3 (tiga) teluk, antara lain : Teluk Cempi, Teluk Saleh, dan Teluk Sanggar.
Dengan kondisi luas yang demikian, maka memberikan peluang bagi Kabupaten
Dompu untuk konsisten memanfaatkan potensi kelautan sebagai penggerak utama
roda perekonomian daerah, sehingga dapat meningkatkan perekonomian lokal.
Tabel 2.39. Panjang Dan Luas Perairan Pantai Menurut Kecamatan Tahun 2009
Kecamatan Panjang (Km) Luas (Ha)
1. HUU 47.6 968.9
2. PAJO 7.5 16.7
3. DOMPU 22.7 52.6
4. WOJA 32.2 991.0
5. KILO 40.0 172.0
6. KEMPO 75.0 309.6
7. MANGGELEWA 9.6 35.8
8. PEKAT 38.0 206.4
Jumlah 272.6 2.753.0 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Dompu
Adapun gambaran produksi sektor kelautan dan perikanan dalam kurun waktu tahun 2008 s.d 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.40. Rincian Produksi Sektor Kelautan dan Perikanan Tahun 2008 s/d 2010
NO JENIS KEGIATAN PRODUKSI TAHUNAN/TON
KET 2008 2009 2010
1 Penangkapan di Laut 6,661.40 7,566.90 6.632
2 Penagkapan di Perairan Umum 837.50 951.34 -
3 Budidaya Laut 905.50 965.00 220
4 Budidaya Air Payau 1,334.90 1,341.60 295,70
5 Budidaya Air Tawar 117.30 123.10 862,50
JUMLAH 9,856.60 10,947.94 8010,20
Selain penangkapan dilaut, budi daya perikanan memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Adapun perkembangan luas areal budidaya perikanan di Kabupaten Dompu selama tahun 2008 2010 adalah sebagai berikut :
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-40
Tabel 2.41. Perkembangan Luas Lahan Budidaya Perikanan Kabupaten Dompu Tahun 2008 - 2010
NO LAHAN BUDIDAYA TAHUN
KET 2008 2009 2010
1 Budidaya Tambak (Ha) 1,777.00 1,885.00 1855
2 Budidaya Laut (Ha) 475.50 500.00 500
3 Budidaya Air Tawar (Ha)
- Kolam 16.50 59.00 62.95
- Mina Padi 14.00 14.00 14.00
- Karamba 5.00 6.40 6.40
JUMLAH 2.288 2.464.4 2.438,35
C. Pariwisata
Wilayah Kabupaten Dompu memiliki tempat wisata yang cukup potensial
untuk dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata domestik maupun
mancanegara. Adapun jumlah obyek wisata di Kabupaten Dompu adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.42. Jumlah Obyek Wisata di Kabupaten Dompu Tahun 2005-2009
NO JENIS OBYEK WISATA JUMLAH
2005 2006 2007 2008 2009 1 Obyek Wisata Alam 13 13 13 13 13
2 Obyek Wisata Budaya 12 12 16 16 16
3 Obyek Wisata Minat Khusus 2 2 2 2 3
JUMLAH 27 27 31 31 32 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu
Salah satu obyek wisata yang paling diminati oleh wisatawan domestik
maupun macanegara adalah obyek wisata laut Pantai Lakey yang memiliki
gelombang laut yang sangat diminati oleh pemain olah raga selancar domestik
maupun mancanegara. Setiap tahun dalam bulan Desember Pantai Lakey
digunakan untuk lomba selancar internasional. Dengan adanya Pantai Lakey
tersebut dapat menarik wisatawan domestik maupun macanegara berkunjung ke
Kabupaten Dompu yang secara langsung berdampak pada peningkatan
perekonomian masyarakat Kabupaten Dompu. Pada tahun 2006 jumlah wisatawan
mancanegara 16.574 orang dan wisatawan domestik 72.317 orang. Berdasarkan
data yang diperoleh jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik dari tahun
2006 sampai tahun 2010 selalu mengalami peningkatan jumlah wisatawan dan
pada tahun 2010 wisatawan mancanegara mencapai 36.350 orang sedangkan
wisatawan domestik 89.522 orang. Kedatangan wisatawan tersebut didukung oleh
tempat penginapan yang cukup memadai yang tersebar di tempat wiasata maupun
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-41
di kota Kabupaten Dompu. Informasi mengenai data perkembangan jumlah
wisatawan dan fasilitas penginapan di Kabupaten Dompu dapat di lihat pada tabel
2.43.
Tabel 2.43. Perkembangan Kunjungan Wisata dan Hotel di Kab. Dompu
No. Tahun Wisatawan (orang) Perkemb.
Per Tahun (%)
Jumlah
Manca negara
Nusantara Jumlah Hotel Kamar
1 2006 16,574 72,319 88,893 17 217
2 2007 18,403 75,117 93,520 5,21 17 264
3 2008 20,842 75,436 96,278 2,95 17 280
4 2009 23,596 82,479 106,075 10,18 17 317
5 2010 26,350 89,522 115,872 9,24 17 340
Rata-rata Perkembangan 6,89
Sumber : Dompu Dalam Angka dan Dinas Pariwisata Kab.Dompu
D. Perdagangan
Salah satu sektor yang memiliki trend pertumbuhan yang meningkat dalam
menyokong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dompu adalah sektor perdagangan.
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Dompu selama tahu
2006 2009 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.44. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Dompu selama tahun
2006 2009
Tahun
2006
2007
2008
2009 Rata-Rata Pertumbuhan (%)
Nilai Produksi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restauran (Rp)
140.489.870.000 148.147,690.000 155.420.230.000 167.078.700.000 5,95
Nilai PDRB (Rp) 774.208.590.000 812.709.320.000 845.636.620.000 888.806.240.000 4,71
Persentase Nilai Produksi Thd Nilai PDRB
18,15 18,23 18,38 18,80
Sumber:BPS - Dompu Dalam Angka 2010
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan trend pertumbuhan sektor
perdagangan yang terus meningkat dengan rata pertumbuhan sebesar 5,95 %.
Meskipun mengalami tingkat pertumbuhan sebagaimana tersebut diatas akan
tetapi kontribusinya masih relatif stagnan.
Perkembangan sektor perdagangan dapat dilihat dari perkembangan jumlah
pedagang formal maupun informal. Jumlah perkembangan pedagang formal jika
dilihat dari jumlah SIUP dan TDP yang diterbitkan selama tahun 2006 2009
-
| RPJMD | Kabupaten Dompu Tahun 2011 - 2015 II-42
,
$(
0(
#0
#
21
()
31(
#0
4adalah sebesar 886 unit usaha. Adapun perkembangan jumlah penerbitan SIUP
dan TDP selama tahun 2006 2007 adalah sebagai berikut :
Tabel.2.45. Perkembangan ijin usaha perdagangan, penyerapan tenaga kerja dan nilai investasi
selama tahun 2006 2009
No. Tahun Unit Usaha Tenaga Kerja Nilai Investasi (Rp)
1 2006 198 521 20.449.618.813
2 2007 196 595 30.730.963.000
3 2008 126 286 15.965.000.000
4 2009 134 345 21.071.387.487 Sumber:Dinas Koperasi ,Perindustrian Perdagangan,Pertambangan dan Energi Kab. Dompu
Potensi usaha perdagangan tidak saja digerakkan oleh usaha perdagangan
formal sebagaimana tersebut diatas tetapi juga digerakkan oleh usaha dagang
informal. Pedagang informal sebagai salah satu pelaku usaha perdaga