GAMBARAN UMUM DESA WISATA DAN POTENSI PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT DI DESTINASI WISATA KABUPATEN MUNA

GAMBARAN UMUM DESA WISATADAN POTENSI PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT DI DESTINASI WISATA KABUPATEN MUNAOLEH:NURSINA TAEDA, BAKADIS PARIWISATA KABUPATEN MUNA

DALAM RANGKA BINTEK PENGEMBANGAN SISTEM SADAR WISATA DAN SAPTA PESONA15 OKTOBER 2015 DI KOTA KENDARI

DESA WISATABentukintegrasiantara :Atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. (Nuryanti, Wiendu. 1993. Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenaiPariwisata Budaya yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 2-3)

KOMPONEN UTAMA DESA WISATAAKOMODASIsebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan atau unit-unit yang berkembang atas konsep tempat tinggal penduduk.

ATRAKSIseluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipasi aktif seperti: kursus tari,bahasadan lain-lain yang spesifik.

Edward Inskeep, dalam Tourism Planning An Integrated and Sustainable Development Approach, hal. 166 memberikan definisi: Wisata Perdesaan dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal dalam atau dekat dengan suasana tradisional, sering di desa-desa yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat.

AKOMODASI DI DESA WISATA

AKOMODASI PARIWISATA DI PULAU MUNA TERDIRI DARIRUMAH-RUMAH TRADISIONAL MILIK MASYARAKAT, RUMAH-RUMAH ADAT YANG MASIH DILESTARIKANHOTEL, WISMA DAN PENGINAPAN DI KOTA RAHAPENGINAPAN-PENGINAPAN PADA OBYEK WISATA

AKOMODASI HOTEL DI KABUPATEN MUNA(2009-2013)TahunJumlah HotelJumlah KamarJumlah Tempat TidurJumlah TamuDalam NegriAsing20091818533812100-2010181813381533419201117194336176541120122021934612001242013192003131672938

Terdapat 18 hotel dalam Kota Raha dan 1 buah hotel di Wakuru

ATRAKSI DESA WISATADI MUNA

FASILITAS PENDUKUNGFASILITAS-FASILITAS PENDUKUNGPELABUHAN LAUT DI KOTA RAHAPELABUHAN FERRY DI TAMPOBANDAR UDARA SUGIMANURUBANK-BANKRUMAH MAKAN DAN RESTORANRUMAH SAKIT RUJUKANLISTRIK PELAYANAN AIR BERSIHKANTOR POSPUSAT INFORMASI PARIWISATANoNamaJumlah SDMKapasitas(Kursi)Jumlah PengunjungPelayananFisik1RM Jawa Sunda52010900BaikKurang Baik2RM Jeneberang 144014680BaikBaik3RM Fatimah3209150BaikKurang Baik4RM Somabaya63814640BaikBaik5RM Pangkep46010960BaikBaik6RM Ardesa825015650BaikBaik7RM Roxy85010500BaikBaik8RM Wakenta6608550BaikBaik9RM Laisa62009250BaikBaik

NoInfrastrukturKondisi1Jalan rayaKurang Baik2AirBaik3KelistrikanBaik4PelabuhanBaik5TerminalKurang baik

VISI MISI DINAS PARIWISATA KABUPATEN MUNA TERWUJUDNYA KABUPATEN MUNA SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA YANG AMAN, MAJU DAN BERKELANJUTAN

MISI

PENDEKATAN PENGEMBANGAN DESA WISATA

PENDEKATAN PENGEMBANGAN DESA WISATA (KRITERIA DESA WISATA)

PENDEKATAN PENGEMBANGAN DESA WISATA

PRINSIP DASAR DARI PENGEMBANGAN DESA WISATA

JENIS WISATAWAN PENGUNJUNG

TIPE DESA WISATATipe terstruktur(enclave)Lahan terbatas yang dilengkapi dengan infrastruktur yang spesifik untuk kawasan tersebut. Tipe ini mempunyai kelebihan dalam citra yang ditumbuhkannya sehingga mampu menembus pasar internasional.Lokasi pada umumnya terpisah dari masyarakat atau penduduk lokal, sehingga dampak negatif yang ditimbulkannya diharapkan terkontrol. Selain itu pencemaran sosial budaya yang ditimbulkan akan terdeteksi sejak dini.Lahan tidak terlalu besar dan masih dalam tingkat kemampuan perencanaan yang integratif dan terkoordinasi, sehingga diharapkan akan tampil menjadi semacam agen untuk mendapatkan dana-dana internasional sebagai unsur utama untuk menangkap servis-servis dari hotel-hotel berbintang lima.

Tipe Terbuka(spontaneus)Tipe ini ditandai dengan karakter-karakter yaitu tumbuh menyatunya kawasan dengan struktur kehidupan, baik ruang maupun pola dengan masyarakat lokal. Distribusi pendapatan yang didapat dari wisatawan dapat langsung dinikmati oleh penduduk lokal, akan tetapi dampak negatifnya cepat menjalar menjadi satu ke dalam penduduk lokal, sehingga sulit dikendalikan.TIPE DESA WISATA

HIRARKI MODEL PENGEMBANGAN WISATA DI KABUPATEN MUNAPENGEMBANGAN WISATAASPEK SARANA PRASARANA(0,311)ASPEK DAYA TARIK(0,439)ASPEK KERAMAH TAMAHAN(0,196)WISATA BUDAYA(0, 350)PRIORITASWISATA ALAM(0, 540)PRIORITAS IWISATA BUATAN(0, 540)PRIORITAS IIISUMBER: RIPDA KABUPATEN MUNA (2015)

POTENSI PARIWISATA KABUPATEN MUNANoKecamatanPotensi WisataJenis Wisata1Pasir PutihPantai Pulau MunanteAlam Laut/bahari2TongkunoPantai Walengkabola Teluk MatanueAlam Laut/bahariPermandian mata Air KamonuAlam pegunungan/hutanKontukowuna, Kapal sawrigading dan makam OmputoWisata budaya/Sejarah Mesjid Tua MunaWisata budaya/Sejarah Benteng Kora WunaWisata budaya/Sejarah Benteng LapadakuWisata budaya/Sejarah Gua LansirofaWisata budaya/Sejarah Benteng LaputeWisata budaya/Sejarah 3LohiaPantai MeleuraAlam Laut/bahariGua Liang KoboriWisata budaya/Sejarah Permandian Danau NapabaleAlam pegunungan/hutanKompleks Makam LohiaWisata budaya/Sejarah Gua WambikidoWisata budaya/Sejarah Gua MetandunoWisata budaya/Sejarah 4ParigiPermandian Mata Air FotunoreteAlam pegunungan/hutanKompleks Makam Kamono KambaWisata budaya/Sejarah 5KatobuPermandian Mata Air JompiAlam pegunungan/hutan6MaliganoPermandian Air Terjun Kalima-limaAlam pegunungan/hutan7KontunagaBenteng KontunagaWisata budaya/Sejarah Gua KontunagaWisata budaya/Sejarah Gua KontudopiWisata budaya/Sejarah 8KabawoBenteng KasakaWisata budaya/Sejarah Benteng SangiaWisata budaya/Sejarah 9*)WakorumbaSelatanMata Air Sangia Pure-pureWisata AlamAir Terjun FariWisata AlamKawaliWisata Alam10*)ToweaPantai ToweaWisata Alam Laut

LOKASI RENCANA PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KAB. MUNA

Pantai Pulau MunanteDanau NapabaleGua Liang KoboriPantai MeleuraCagar Budaya (Kompleks Makam Lohia, Gua Wambikido, Gua Metanduno)Permandian FotunoreteCagar Budaya (Kompleks makam Komuno Kamba)Pantai WalengkabolaTeluk MataunePermandian KamonuWisata Budaya/Sejarah( Kapal Saweri- gading, Makam Omputo, Mesjid Tua Muna, Benteng Kora Wuna, Benteng Lapadaku, Benteng Lapute, Gua Lansirofa)Permandian Mata Air JompiWisata Buatan (GOR, Alun-alun, Stadion)Permandian Air Terjun Kalima-limaCagar Budaya (Benteng Kontunaga, Gua Kontu-naga, Gua Kontudopi)Cagar Budaya (Benteng Kasaka, Benteng Sangia)Sangia Pure-pureAir Terjun FariKawaliPantai Towea

JUMLAH KUNJUNGAN WISATA BEBERAPA DESTINASI WISATA DI KAB. MUNAJenis WisataNama Destinasi WisataLokasiJumlah Pengunjung/ TahunAlamPantai WalengkabolaDesa Oempu Kec. Tongkuno5000Permandian MokoDesa Oempu Kec. Tongkuno860Pantai ToweaDesa Lakarama Kec. Towea1360Pantai NapabaleDesa Lohia Kec. Lohia25395Batu BerbungaKec,. Tongkuno1223Air Terjun Kalima LimaKec. Batukaran.aBudayaSejarah Liang KaboriDesa Liang Kabori Kec. Lohia2446Sejarah Liang MetandunoDesa Liang KaboriKec. Lohia2196Sejarah Liang Sugi PataniDesa Liang Kabori Kec. Lohia2193Pertunjukan Tari (Tari Linda, Tari Dalego, Tari Fari)Kab. Muna3500

KAWASAN UNGGULAN PENGEMBANGAN WISATA DI KAB MUNA

IIIIIIKeteranganI Kecamatan LohiaII Kecamatan ToweaIII Kecamatan Tongkuno

KAWASAN UNGGULAN IKECAMATAN LOHIA

Kec. Duruka Kec. Tongkuno Kec. Kontunaga Selat Buton Pantai NapabaleLiang KaboriLiang Sugi PataniLiang MetandunoPantai Meleura

POTENSI DESA-DESA WISATADI KABUPATEN MUNA(KECAMATAN LOGHIA DESA LOGHIA)JARAK RELATIF DEKAT DENGAN KOTA RAHATERDAPAT KEMUDAHAN FASILITAS DAN MEMBERIKAN MULTIPLIER EFFECT BAGI KECAMATAN SEKITAR, SEPERTI KECAMATAN KONTUNAGA DAN TONGKUNO YANG MEMILIKI POTENSI WISATA SEJARAH DAN TERMASUK DALAM KAWASAN CAGAR BUDAYA.NODESA/KELURAHANINDUSTRI TEXTILINDUSTRI LAINNYA1LIANGKOBORI21002BOLO12003KONDONGIA1014WAARA305MANTOBUA0126KORIHI0100*7LAKARINTA4108LOHIA0109WABINTINGI2013JUMLAH367146

* KERAJINAN ANYAMAN NENTUODTW DI LOHIA1. GOA LIANG KABORI2. PEMANDIAN MELEURA3. PANTAI NAPABALE4. LIANG METANDUNO5. GUA WAMBIKIDO6. LIANG SUGI PATANI7. PEMANDIAN MOTONUNO8. KULINER KHAS MUNA9. MESJID TUA LOHIA10. SITUS SUMUR TUA

KAWASAN UNGGULAN IIKECAMATAN TOWEAKECAMATAN TOWEA DIKELILINGI OLEHSELAT, SEHINGGA AKSES JALAN LEBIH CENDERUNG MENGGUNAKAN TRANSPORTASI LAUT.POTENSI ODTW KECAMATAN TOWEA:PANTAI BUNGIN PINUNGANMANGROVESATWA ENDEMIK BURUNG MALEO POTENSI KULINER LAUT, SEPERTI KEPITING, CUMI, IKAN DAN LOBSTER.5. POHON SANTIGHI, AKAR POHINNYA DIMANFAATKAN UNTUK PEMBUATAN GEMBOL DAN BIJI TASBIH.KERAJINAN DENGAN MEMANFAATKAN KERANG LAUT MENJADI HIASAN DINDING, DAN SOUVENIR LAINNYA.7. PEMUKIMAN MASYARAKAT BAJO

PANTAI TOWEALetak : Desa lakarama Kecamatan ToweaJarak Tempuh: kurang lebih 1 jam, dengan transportasi darat dari Raha ke Tampo sekitar 35 menit, dari dari Tampo ke Desa Lakarama menggunakan transportasi laut kurang lebih 35 menit. Panorama: keindahan alam pantai, putih dan bersih, dan hutan mangrove

POTENSI DESA-DESA WISATADI KABUPATEN MUNA(KECAMATAN TONGKUNO)

Selat ButonKec. WadagaKec. KabawoKec. Tongkuno SelatanKec. LohiaKec. ParigiKec. LawaPantai Waleng KabolaPermandian MokoMata Air KamonuPOTENSI ODTW DI KECAMATAN TONGKUNO1.PANTAI PEMANDIAN MOKO (WALENG KABOLA)2.PEMANDIAN KAMONU3.KONTUKOWUNA4. KAPAL SAWERIGADING5. MAKAM OMPUTO6. BENTENG SAWERIGADING7. BENTENG KOTA WUNA (TERLUAS DI DUNIA)8. GUA LANSIROFA9. BENTENG LAPUTE

BENTENG KOTA WUNA (BENTENG TERLUAS DI DUNIA)

Kerajaan Wuna yang merupakan kota besar yang dikelilingi mega benteng sepanjang 8 kilometer yang membuatnya menjadi benteng terluas di dunia. Namun sayangnya, kini Wuna lenyap bak ditelan bumi. Kota Wuna yang memiliki benteng megah, ditinggal seluruh penghuninya, menjelma jadi hutan belantara, dan kini jejak peradaban yang tersisa hanyalah ladang jagung purba (KOMPAS TV).

KONDISI BEBERAPA LOKASI WISATA ALAM1LOKASI WISATA ALAM TERSEBAR, ADA YANG SUDAH DITANGANI OLEH PEMERINTAH, NAMUN MASIH BANYAK YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT SETEMPAT.2.KONTRIBUSI PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN DAERAH BELUM OPTIMAL3FASILITAS YANG DIBANGUN OLEH PEMERINTAH KURANG TERAWAT4.PERLUNYA PEMBANGUNAN FASILITAS-FASILITAS YANG DAPAT MENGAKOMODIR KEBUTUHAN WISATAWAN.5.AKTIFITAS EKONOMI KREATIF YANG TERBANGKITKAN OLEH AKTIFITAS WISATA BELUM TERGARAP DENGAN MAKSIMAL

1ATRAKSI WISATA SUDAH DIPROGRAMKAN SECARA RUTIN UNTUK DILAKSANAKAN, SEPERTI FESTIVAL LAYANG-LAYANG SERTA EVENT-EVENT BUDAYA LOKAL LAINNYA.2.PERLUNYA INVENTARISASI, DOKUMENTASI DAN PEMBUATAN DOKUMEN PARIWISATA DALAM ANGKA3.PENGGALAKAN KOMPETISI ATRAKSI BUDAYA UNTUK PELESTARIAN NILAI-NILAI LOCAL WISDOM.4.PEMANTAUAN DAN SERTIFIKASI AKOMODASI WISATA SERTA FASILITAS PENDUKUNG WISATA DI KABUPATEN MUNA.5.SOSIALISASI MELALUI MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIK TENTANG POTENSI WISATA KABUPATEN MUNA.6.PENDIDIKAN SADAR WISATA, SEJAK USIA DINI MAUPUN KEPADA KELOMPOK-KELOMPOK PEMUDA PEMERHATI WISATA.7.PENDAMPINGAN KEPADA UKM UNTUK MENDORONG PRODUKTIFITAS EKONOMI KREATIF YANG MENDUKUNG PENGEMBANGAN POTENSI WISATA LOKAL.KONDISI ATRAKSI DAN AKOMODASI WISATA SAAT INI

KONDISI BEBERAPA SITUS BUDAYA SAAT INIMASIH DAPAT DITELUSURI JEJAKNYA, NAMUN:1.SUDAH KEHILANGAN BENTUK ASLINYA, BERGANTI DENGAN BENTUK YANG LEBIH MODERN2.RUSAK DAN TIDAK TERPELIHARA

STRATEGI PENANGANAN1REKONDISI SESUAI DENGAN BENTUK ASLINYA BERDASARKAN DOKUMEN SEJARAH ATAU SUMBER LEGAL LAINNYA.2.IDENTIFIKASI TITIK-TITIK LOKASI SITUS BERSEJARAH, MENDOKUMENTASIKANNYA SERTA MEMELIHARANYA DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI PENDEKATAN.

PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA

Integrasikan budaya lokal dalam pengembangan wisata alamEvent BudayaPengadaan sarana/prasarana wisataoleh pemerintah daerahProgram pengembangan ekonomi kreatif kepariwisataanPengadaan sistem informasi wisata dan promosi Hak pengembangan wisata budaya kepada masyarakat

Pengadaan Perda kearifan lokal kawasan wisataPembentukan dan pembinaan kelompok pemuda/masyarakat wisataPengembangan fasilitas ekonomi masyarakat kawasan wisata alamEdukasi keramah-tamahan Hak pengembangan wisata budaya kepada pihak swastaSUMBER: RIPDA KABUPATEN MUNA (2015)

TERIMA KASIH