Gambaran umum akuntansi berbasis akrual

65
GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Transcript of Gambaran umum akuntansi berbasis akrual

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PEMERINTAH

BERBASIS AKRUAL

Direktorat Jenderal Perbendaharaan

POKOK BAHASAN

1.Dasar Hukum

2.Pengertian Basis Akuntansi

3. Manfaat Penerapan Basis Akrual

4. Kesimpulan

DASAR HUKUM AKUNTANSIBERBASIS AKRUAL

Pasal 1 UU 17/2003

Pendapatannegara/daerah

adalah hakpemerintah pusat/ daerah yang diakuisebagai penambahnilai kekayaan bersih

Belanjanegara/daerah

adalah kewajibanpemerintah

pusat/daerah yang diakui sebagai

pengurang nilaikekayaan bersih

Pasal 36 ayat(1) UU 17/2003

Pengakuan danpengukuran

pendapatan danbelanja berbasis

akrual dilaksanakanselambat-lambatnyadalam 5 (lima) tahun

Pasal 70 ayat(2) UU 1/2004

Pengakuan danpengukuran

pendapatan danbelanja berbasis

akrual dilaksanakanselambat-lambatnyatahun anggaran 2008

Penerapan penuh Basis Akrual: 2015

PENGERTIAN AKUNTANSI

• …merupakan kegiatanmencatat, menggolongkan danmeringkas transaksi-transaksi

• … serta melaporkan hasil-hasilnya ke dalam laporankeuangan

• Kegiatan ini dilakukan olehsuatu entitas/ organisasi.

(Definisi dari Segi Proses).

• …merupakan kegiatan jasa yg menyajikan informasi kuantitatif ,terutama yang bersifat keuangan

• ... untuk dijadikan dasar dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi

• Kegiatan ini dilakukan olehsuatu entitas/ organisasi.

(Definisi dari Segi Fungsi).

BASIS AKUNTANSI

Prinsip yang menetapkan KAPANsuatu transaksi atau

kejadian harusdiangap telah terjadi

(diakui) dalam rangkapenyusunan laporan

keuangan

Basis Kas

Basis Akrual

Basis Lainnya

Kata kunci

BASIS AKUNTANSI

Kapan

Diakui

BASIS AKUNTANSI

Kapan

• Kata kunci KAPAN mencerminkan periode/tahunbuku laporan keuangan (bukanmencerminkan saat/tanggalharus dicatat).

• Dalam tehnik / praktikpencatatan, bisa saja suatutransaksi dicatat mendahuluiatau melampaui tanggalkejadian sebenarnya.

• Namun demikian, dalamproses penyajian laporankeuangan, transaksi tersebutharus masuk ke tahun buku / tahun anggaran yang sebenarnya/seharusnya.

Diakui

• Kata kunci DIAKUI mengandung arti“dianggap telah terjadi danmempengaruhi pos-pos laporankeuangan”.

• Dalam Basis Kas, pendapatan danbelanja negara dianggap terjadi jikauang telah masuk/keluar dari kasnegara.

• Dalam Basis Akrual,

• pendapatan dianggap telahterjadi jika telah timbul hakmenagih dan jumlahnya dapatditentukan secara meyakinkan.

• beban dianggap telah terjadi jikasuatu sumberdaya telahdigunakan yang berakibat timbulkewajiban membayar ataumenyebabkan aset organisasiberkurang karena penggunaantsb.

MANFAAT PENERAPAN BASIS AKRUAL

1. Pengukuran kinerja menjadi lebih baik.

2. Hak dan Kewajiban dicatat dan

dilaporkan secara lebih tepat.

3. Biaya penyelenggaraan pemerintahan

dapat dianalisis dan dievaluasi secara

lebih baik.

KESIMPULAN

• Azas Akrual harus dilaksanakan 2015

• Kata Kunci Pengertian Basis Akuntansi:

• KAPAN

• DIAKUI

• Manfaat penerapan Basis Akrual:

• Pengukuran kinerja menjadi lebih baik

• Hak dan Kewajiban dicatat dan dilaporkan secara lebihtepat

• Biaya penyelenggaraan pemerintahan dapat dianalisisdan dievaluasi secara lebih baik

• Basis Akuntansi yang diterapkan di Indonesia mulai 2015:

• Menerapkan basis Akrual untuk kelompok laporantertentu, dan

• Basis Kas untuk kelompok laporan tertentu lainnya

PPAKP 2014

8

SISTEM AKUNTANSIPEMERINTAH PUSAT (SAPP)

November 2014

SAPPSAPP

diselenggarakandalam rangkamenghasilkan

LaporanKeuangan

Pemerintah Pusat(LKPP) yang terdiridari 7 jenis utama

LaporanKeuangan.

SAPP dikembangkansesuai dengan

ketentuan dalamStandar Akuntansi

Pemerintahan(SAP)

LRA LPSAL Neraca LO LAK LPE CaLK

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

TUJUAN SAPP

Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya

Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah Pusat untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas

Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan

Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien

1

2

3

4

KERANGKA UMUM SAPP

SAPP

SAI(Kementerian/Lembaga)

SA-BUN(Kementerian Keuangan)

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

KERANGKA UMUM SAPP – SUBSISTEM SAI

SAI

Unit Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan

Unit Akuntansi dan

Pelaporan Barang

Pembentukan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan /

Barang dibuat secara berjenjang dengan unsur vertikal

dan dapat disesuaikan dengan karakteristik entitas

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

GAMBARAN PROSES AKUNTANSIPADA ENTITAS AKUNTANSI

14

SISTEM AKUNTANSI

Dokumen Sumber

Transaksi

Proses Akuntansi- Analisis Transaksi

- Jurnal / Entries- Posting

- LRA- LO- LPE- Neraca- CaLK

-Relevan

-Andal

-Dpt dibandingkan

-Dpt dipahami

Input Process Output

FormulasiProsedurTransaksi

BaganAkun

Standar

PengaturanKelembagaan

HardwareDan

Software

PersonilTerampil

Standar Akuntansi

KESIMPULAN

• SAPP menerapkan akuntansi basis akrual.

• SAPP menghasilkan Laporan Keuangan PemerintahPusat (LKPP) yang merupakan konsolidasi dari prosesyang dihasilkan dari SA BUN dan SAI.

• Komponen LKPP terdiri dari LRA, LO, LPE, Neraca, LAK, LPSAL dan CaLK.

• Komponen LK SAI terdiri dari LRA, LO, LPE, Neraca, danCaLK

• Desentralisasi/penjenjangan penyusunan laporankeuangan.

• Sanksi administratif atas kelalaian dalammelaksanakan kegiatan rekonsiliasi data danpenyampaian laporan keuangan

BAGAN AKUN STANDAR

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

DEFINISI BAGAN AKUN STANDAR

Daftar kodefikasi dan klasifikasi terkait transaksikeuangan yang disusun secara sistematissebagai pedoman dalam perencanaan,penganggaran, pelaksanaan anggaran, danpelaporan keuangan pemerintah.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

HUBUNGAN SAPP DENGAN BAS

APBN

Penganggaran

SAPPPelaksanaan

AnggaranPengawasan

Pertanggungjawaban

Anggaran

BAS

BAS

BAS

BAS

RKA-K/L

DIPA

SPM

SP2D

MPN

SIMAK

BMN

SAIBASA-BUN

E-AUDIT

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

TUJUAN BAGAN AKUN STANDAR

• Memastikan rencana keuangan (anggaran), realisasi dan pelaporan keuangan dinyatakan dalam istilah yang sama;

• Meningkatkan kualitas informasi keuangan;

• Memudahkan pengawasan keuangan.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

20

Perluasan definisi BAS dari akun menjadi 12 kode yang membentuk struktur BAS

Menggunakan satu BAS untuk pencatatan akrual dan kas (Accrual Ledger dan Cash Ledger)

Mengakomodir Penganggaran Berbasis Kinerja dengan adanya kode Output

Penyesuaian dengan aplikasi SPAN, SAIBA

- Terdapat pemisahan antara struktur dan atribut pelaporan

Penyempurnaan akun untuk implementasiakuntansi berbasis akrual

a

b

d

c

e

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

TAMPILAN BAS PADA SPAN

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

ISI STRUKTUR BAS

22

No KLASIFIKASI DIGIT PENJELASAN ATRIBUT PELAPORAN

1 SATKER 6 Kode satker BA, Eselon1, Konsolidasi Satker

2 KPPN 3 Kode KPPN Kode Kanwil Ditjen

Perbendaharaan

3 AKUN 6 Kode Akun

4 PROGRAM 3+2+2 Kode BA, Eselon I, Program

5 OUTPUT 4+3 Kode Kegiatan, Output Kegiatan, Fungsi, Subfungsi,

Satuan

6 DANA 1+1+8 Kode Sumber Dana, Cara Tarik, No.

Register

No Register

7 Bank 1+4 Kode Tipe Rekening, No. Rekening,

Bank

Kode KPPN

8 Kewenangan 1 Kode Kewenangan

9 Lokasi 2+2 Kode Propinsi, Kab/Kota

10 Tipe Anggaran 1 Kode Tipe Anggaran

11 Antar entitas 6 Kode Antar Entitas

12 Cadangan 6 Kode Cadangan Belum digunakan

Jumlah (minus

cadangan)

56

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

KLASIFIKASI AKUN DALAM SEGMEN AKUN DI

BAS

KODE AKUN NAMA AKUN

1 ASET

2 KEWAJIBAN

3 EKUITAS

4 PENDAPATAN

5 BELANJA

6 TRANSFER KE DAERAH

7 PEMBIAYAAN

8 TRANSITORIS

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

AKUN DALAM AKRUAL

Kas Menuju Akrual Akrual

Kode Uraian Kode Uraian

1xxxxx ASET 1xxxxx ASET

2xxxxx KEWAJIBAN 2xxxxx KEWAJIBAN

3xxxxx EKUITAS 39xxxx EKUITAS

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

AKUN TRANSAKSI LRA VS LO

Kas Menuju Akrual Akrual

Kode Uraian Kode Uraian

4xxxx

x

PENDAPATAN-LRA 4xxxxx PENDAPATAN-

LO

49xxxx PENDAPATAN

PENYESUAIAN

5xxxx

x

BELANJA 5xxxxx BEBAN

59xxxx BEBAN

PENYESUAIAN

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

AKUN TRANSAKSIBEBAN PENYESUAIAN (59XXXX)

• Akun ini digunakan untuk mencatat:

• Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi;

• Konsumsi Barang Persediaan;

• Penyisihan Piutang Pajak;

• Tidak tertagihnya Dana Bergulir;

• Reklasifikasi Aset

• Beban dari Kegiatan Non Operasional

• Selisih Belanja antara Kementerian/ Lembaga dengan BUNyang masih menunggu penelusuran kebenaran datanya

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Pendapatan

- Pajak XXXX

- PNBP XXXX

Belanja

- Belanja Barang XXXX

- Belanja Modal XXXX

- Belanja Bansos XXXX

NERACA

Aset Lancar Kewajiban

- Persediaan

Aset Tetap

- Tanah, Gedung,

- Peralatan dll.

Ekuitas

Aset Lainnya

Total Aset Total Kewajiban+

Ekuitas

Belanja

Barang

Belanja

Modal

Belanja

Bansos

berupa barang

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

KONSEP DAN DEFINISI JURNALSTANDAR

• Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses identifikasi, pencatatan pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya.

• Setiap transaksi yang terjadi dijurnal dengan suatu metodetertentu yang telah ditetapkan secara konsisten.

• Penjurnalan adalah suatu tahap dalam suatu siklus akuntansiyang bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mencatatdampak ekonomi suatu transaksi terhadap suatu entitasakuntansi sedemikian rupa menggunakan Bagan AkunStandar.

• Jurnal Standar adalah media pencatatan atas transaksi keuangan yang tersusun secara sistematis yang menggunakan klasifikasi kelompok akun dalam Bagan Akun Standar dalam rangka penyusunan laporan keuangan pemerintah.

28

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

JURNAL STANDAR ANGGARAN

Jurnal Standar Anggaran

29

Jurnal Standar Anggaran dilakukan pada saat diterbitkannya UU APBN

atau UU APBN-P dan DIPA. Jurnal Standar Anggaran terdiri dari Jurnal

Standar APBN dan Jurnal Standar DIPA

Pada saat diterbitkannya UU

APBN atau UU APBN-P

Oleh Menkeu selaku Pengelola

Fiskal c.q. DJPB q.q. Dit. APK

Mencatat estimasi

pendapatan, apropriasi

belanja/transfer, estimasi

penerimaan pembiayaan dan

apropriasi pengeluaran

pembiayaan

Dicatat dalam Buku Besar

Akrual

Pada saat diterimanya DIPA

Oleh setiap satker selaku entitas

akuntansi yang menerima DIPA

Mencatat estimasi pendapatan

yang dialokasikan, allotment

belanja/transfer, estimasi

penerimaan pembiayaan yang

dialokasikan, dan allotment

pengeluaran pembiayaan

dicatat dalam Buku Besar Akrual

Jurnal Standar APBN Jurnal Standar DIPA

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

JURNAL STANDAR DIPA

30

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

K Estimasi Pendapatan Pajak yang Dialokasikan

K Estimasi Pendapatan Bukan Pajak yang Dialokasikan

K Estimasi Pendapatan Hibah yang Dialokasikan

D Allotment Belanja Pegawai

D Allotment Belanja Barang

D Allotment Belanja Modal

D Allotment Belanja Pembayaran Bunga Utang

D Allotment Belanja Subsidi

D Allotment Belanja Hibah

D Allotment Belanja Bantuan Sosial

D Allotment Belanja Lain-lain

D Allotment Transfer ke Daerah

K Estimasi Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri yang Dialokasikan

K Estimasi Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri yang Dialokasikan

D Allotment Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri

D Allotment Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri

Digunakan untuk mencatat anggaran Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan berdasarkan DIPA.

JURNAL STANDAR DIPA

JURNAL STANDAR SALDO AWAL

31

Jurnal Standar Saldo Awal dilakukan pada saat penyusunan neraca

untuk pertama kali. Jurnal Standar Saldo Awal dicatat dalam Buku Besar

Akrual oleh satuan kerja, dan Buku Besar Kas oleh Kuasa BUN.

Jurnal Standar Saldo Awal

untuk Buku Besar Akrual

dilakukan oleh satuan kerja

Digunakan untuk mencatat

saldo awal seluruh jenis Aset.

Digunakan untuk mencatat

saldo awal Aset yang

mempunyai akun lawan

Kewajiban.

Digunakan untuk mencatat

saldo awal seluruh jenis Kewajiban.

Jurnal Standar Saldo Awal untuk

Buku Besar Kas dilakukan oleh

Kuasa BUN untuk menghasilkan

Neraca Kas Umum Negara.

Digunakan untuk mencatat

saldo awal Kas pada Neraca Kas Umum Negara.

Buku Besar Akrual Buku Besar Kas

JURNAL STANDAR KOMITMEN

Perolehan

Aset Tetap

Penjualan Investasi(Sekuritas)

32

Jurnal Standar Komitmen dilakukan pada saat

terjadinya komitmen pengeluaran negara.

Jurnal Standar Komitmen dicatat oleh setiap satuan

kerja selaku entitas akuntansi.

Jurnal Standar Komitmen terdiri dari Jurnal Standar

Komitmen Belanja/Transfer dan Jurnal Standar

Komitmen Pengeluaran Pembiayaan.

Jurnal Standar Komitmen dicatat dalam Buku Besar

Akrual.

Jurnal Standar Komitmen tidak digunakan dalam

rangka penyusunan laporan keuangan, melainkan

untuk tujuan manajemen anggaran.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Perolehan

Aset Tetap

Penjualan Investasi(Sekuritas)

33

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Belanja/Transfer

K Dicadangkan untuk Belanja/Transfer

Digunakan untuk mencatat transaksi komitmen belanja/transfer sesuai dengan jenis belanja/transfer.

Jurnal Standar Komitmen Belanja/Transfer

Jurnal Standar Komitmen Pengeluaran Pembiayaan

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri

K Dicadangkan untuk Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri

Digunakan untuk mencatat transaksi komitmen Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri.

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri

K Dicadangkan untuk Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri

Digunakan untuk mencatat transaksi komitmen Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri.

Jurnal Standar Komitmen atas Belanja/Transfer, Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri, dan Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri akan dibalik pada saat Resume Tagihan.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

JURNAL STANDAR REALISASI

Jurnal Standar Realisasi dilakukan oleh satuan kerja dan Kuasa

BUN. Jurnal Standar Realisasi dilakukan pada saat terjadinya Berita

Acara Serah Terima (BAST) atau perolehan Persediaan atau

Aset Tetap, resume tagihan, piutang, pendapatan,

penerimaan pembiayaan, belanja, pengeluaran pembiayaan,

pemakaian persediaan, penyediaan/pengembalian Uang

Persediaan, penerimaan/pengeluaran PFK, dan

penerimaan/pengeluaran pemindahbukuan/Kiriman Uang.

Jurnal Standar Realisasi terdiri atas Jurnal Standar BAST, Jurnal

Standar Resume Tagihan, Jurnal Standar Piutang Pendapatan,

Jurnal Standar Realisasi Pendapatan, Jurnal Standar Realisasi Belanja, Jurnal Standar Realisasi Penerimaan Pembiayaan,

Jurnal Standar Realisasi Pengeluaran Pembiayaan, Jurnal

Standar Pemakaian Persediaan, dan Jurnal Standar Transitoris.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

BAST PEROLEHAN ASET TETAP / PERSEDIAAN

Kiriman Uang

35

Jurnal Standar BAST/Perolehan Aset Tetap dan Persediaan (hanya dicatat dalam Buku Besar Akrual dan dilakukan oleh satuan kerja)• BAST/Perolehan Aset Tetap

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Aset Tetap yang Belum Diregister

K Utang yang Belum Diterima Tagihannya

Digunakan untuk mencatat transaksi perolehan Aset Tetap baik yang berdasarkan BAST maupun

yang tidak melalui BAST yang belum dilakukan verifikasi.

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Aset Tetap

K Aset Tetap yang Belum Diregister

Digunakan untuk mencatat transaksi perolehan Aset Tetap baik yang berdasarkan BAST maupun

yang tidak melalui BAST setelah dilakukan verifikasi.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

JURNAL STANDAR PIUTANG PENDAPATAN

Jurnal Standar Piutang Pendapatan (hanya dicatat dalam Buku Besar Akrual dan dilakukan oleh satuan kerja)

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Piutang Pendapatan

K Pendapatan

Digunakan untuk mencatat terjadinya Piutang dan Pendapatan baik Perpajakan, PNBP, dan Hibah.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

JURNAL STANDAR REALISASI PENDAPATAN

Jurnal Standar Realisasi Pendapatan (dicatat dalam Buku Besar Akrual dan Buku Besar Kas)

Buku Besar Akrual

37

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Diterima dari Entitas Lain

K Piutang Pendapatan

Digunakan untuk mencatat terjadinya penerimaan kas yang berasal dari pelunasan Piutang

Perpajakan/PNBP/Hibah.

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Diterima dari Entitas Lain

K Pendapatan

Digunakan untuk mencatat terjadinya penerimaan kas dari Pendapatan Perpajakan/PNBP/Hibah, tanpa

didahului adanya Piutang.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

JURNAL STANDAR REALISASI BELANJA

Jurnal Standar Realisasi Belanja (dicatat dalam Buku Besar

Akrual dan Buku Besar Kas)

a) Buku Besar Akrual

b) Buku Besar Kas

38

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Belanja/Transfer yang Masih Harus Dibayar

K Ditagihkan ke Entitas Lain

Digunakan untuk mencatat pembayaran belanja/transfer, sesuai dengan jenis belanja/transfer.

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Belanja/Transfer

K Ditagihkan ke Entitas Lain

Digunakan untuk mencatat pembayaran belanja/transfer, sesuai dengan jenis

belanja/transfer.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

JURNAL STANDAR TRANSITORIS

Digunakan untuk mencatat transaksi Perhitungan Fihak

Ketiga, pemindahbukuan/Kiriman Uang, dan Transito

(Uang Persediaan)

Dilakukan oleh Kuasa BUN, kecuali untuk Uang

Persediaan yang dilaksanakan oleh Kuasa BUN dan

satuan kerja

Penerimaan/Pengeluaran Transito (Uang Persediaan)

dilakukan oleh satuan kerja dalam Buku Besar Akrual

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

JURNAL STANDAR PENYESUAIAN

• digunakan pada saat akhir periode pelaporan keuangan untuk menyesuaikan pos-pos dalam laporan keuangan

• dilakukan oleh satuan kerja

• terdiri dari Jurnal Standar Penyusutan Aset Tetap, Jurnal Standar Amortisasi Aset Tak Berwujud, Jurnal Standar Amortisasi Pemium/Diskonto, Jurnal Standar Beban Persediaan, Belanja Yang Masih Harus Dibayar, Jurnal Standar Belanja Dibayar di Muka, dan Jurnal Standar Pendapatan Diterima di Muka

• dicatat dalam Buku Besar Akrual

40

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

PPAKP 2014Kementerian Keuangan

41

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Beban

K Beban Dibayar Dimuka

Digunakan untuk mencatat Beban dan untuk menyesuaikan jumlah Beban Dibayar Dimuka yang telah

menjadi kewajiban sampai dengan akhir periode pelaporan. Jurnal ini digunakan untuk

metode/pendekatan Aset dalam pencatatan Beban Dibayar di Muka.

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Beban Dibayar di Muka

K Beban

Digunakan untuk mencatat Beban Dibayar di Muka dan untuk menyesuaikan jumlah Beban yang belum

menjadi kewajiban sampai dengan akhir periode pelaporan. Jurnal ini digunakan untuk

metode/pendekatan beban dalam pencatatan Beban Dibayar di Muka.

Jurnal Standar Belanja Dibayar di Muka

JURNAL STANDAR PENGEMBALIAN42

dilakukan pada saat terjadinya pengembalian pendapatan,

belanja, penerimaan pembiayaan, dan pengeluaran pembiayaan

dilakukan oleh satuan kerja dan Kuasa BUN

Untuk setiap pengembalian tersebut, dibedakan atas

pengembalian atas transaksi tahun anggaran berjalan dan

pengembalian atas transaksi tahun anggaran sebelumnya

terdiri dari Jurnal Standar Pengembalian Pendapatan, Jurnal

Standar Pengembalian Belanja, dan Jurnal Standar Pengembalian

Pembiayaan

dicatat dalam Buku Besar Akrual dan Buku Besar Kas

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Pengembalian Tahun Anggaran Berjalan

Buku Besar Akrual

Buku Besar Kas

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Pendapatan

K Diterima dari Entitas Lain

Digunakan untuk mencatat pengembalian atas pendapatan tahun berjalan

JURNAL STANDAR PENGEMBALIAN PENDAPATAN

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Pendapatan

K Diterima dari Entitas Lain

Digunakan untuk mencatat pengembalian atas pendapatan tahun berjalan

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

JURNAL STANDAR PENUTUP44

Dilakukan pada saat penyusunan laporan keuangan

Dilakukan oleh satuan kerja dan Kuasa BUN

Terdiri dari Jurnal Standar Penutup Pendapatan, Jurnal Standar

Penutup Belanja/Transfer dan Beban, Jurnal Standar Penutup

Penerimaan Pembiayaan, Jurnal Standar Penutup Pengeluaran

Pembiayaan, Jurnal Standar Penutup Surplus /Defisit LRA, Jurnal

Standar Penutup Surplus/Defisit-LO, Jurnal Penutup Transaksi

Transitoris

Dicatat dalam Buku Besar Akrual dan Buku Besar Kas

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Buku Besar Akrual

45

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Pendapatan

K Surplus/Defisit-LO

Digunakan untuk mencatat penutupan Pendapatan ke Surplus/Defisit Laporan Operasional (LO)

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Pendapatan

K Surplus/Defisit-LRA

Digunakan untuk mencatat penutupan Pendapatan ke Surplus/Defisit Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

JURNAL STANDAR PENUTUP PENDAPATAN

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Buku Besar Kas

Dilakukan oleh satuan kerja dalam Buku Besar Kas

• Dalam hal terjadi Surplus LRA

• Dalam hal terjadi Defisit LRA

46

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Surplus-LRA

K SiLPA/SiKPA

Digunakan untuk mencatat penutupan Surplus-LRA ke SiLPA/SiKPA

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D SiLPA/SiKPA

K Defisit-LRA

Digunakan untuk mencatat penutupan Defisit-LRA ke SiLPA/SiKPA

Jurnal Standar Penutup

Surplus/Defisit-LRA

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Buku Besar Akrual

• Dalam hal terjadi Surplus LO

• Dalam hal terjadi Defisit LO

47

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Surplus LO

K Ekuitas

Digunakan untuk mencatat penutupan Surplus-LO ke Ekuitas

Debet (D)/

Kredit (K)Uraian

D Ekuitas

K Defisit LO

Digunakan untuk mencatat penutupan Defisit-LO ke Ekuitas

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Jurnal Standar Penutup

Surplus/Defisit-LO

PROSES BISNIS SAIBA

Standar dan Sistem Akuntansi

Dokumen

Sumber

Transaksi

Proses

Akuntansi

- Analisa

Transaksi

- Jurnal / Entries

- Posting

-LRA

-LO

- Neraca

- LAK

- CaLK

-Relevan

-Andal

-Dptdibandingkan

-Dpt dipahami

Input Proces

s

Outpu

t

Saldo Awal

Transaksi

Akrual

Transaksi

Anggaran

Transaksi

Lainnya

Transaksi

Berjalan

MIGRASI SALDO AWAL

No Akun CTA Mapping Akun Akrual

1. Aset Aset

2. Kewajiban

(kecuali akun Pendapatan Ditangguhkan)

Kewajiban

3. Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas Dana Lainnya

Ekuitas

SISTEM JURNAL KOROLARI DARI BUKU BESAR KAS KE BUKU BESAR AKRUAL UNTUK TRANSAKSI ANGGARAN

Transaksi Buku Besar Kas Buku Besar Akrual

Uraian Dr Cr Uraian Dr Cr

Pendapatan Utang kepada KUN X Diterima DEL X

Pendapatan Pajak

Pendapatan PNBP

Pendapatan Hibah

X

X

X

Pendapatan Pajak

Pendapatan PNBP

Pendapatan Hibah

X

X

X

Belanja/

Beban

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Bunga Utang

Belanja Subsidi

Bantuan Sosial

Belanja Hibah

Belanja lain-Lain

X

X

X

X

X

X

X

Beban Pegawai

Beban Persediaan

Beban Jasa

Beban Pemeliharaan

Beban Perjalanan

Beban Brg. Diserahkan

Kepada Masyarakat

Beban Bunga Utang

Beban Subsidi

Bantuan Sosial

Beban Hibah

Beban lain-Lain

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

Piutang dari KUN X Ditagihkan KEL X

Belanja Modal Belanja Modal XXX X Aset Tetap Sbl Diregister

Aset Lainnya Sbl

Diregister

X

X

Piutang dari KUN X Ditagihkan KEL X

Uang

Persediaan

Kas di Bendahara

Pengeluaran

X

Uang Muka dari KPPN X

Pengembalian

Uang

Persediaan

Uang Muka dari KPPN X

Kas di Bendahara

Pengeluaran

X

Pengembalian

Pendapatan

Pendapatan PNBP Pendapatan PNBP X

Utang Kepada KUN Diterima DEL X

Pengembalian

Belanja

Piutang dari KUN Ditagihkan KEL X

Belanja Beban X

Transaksi Buku Besar Kas Buku Besar Akrual

SISTEM JURNAL KOROLARI DARI BUKU BESAR KAS KE BUKU BESAR AKRUAL UNTUK TRANSAKSI ANGGARAN

FORMULA DAN TAMPILAN LO Surplus/Defisit LO pada LO diperoleh dari perhitungan realisasi

pendapatan dan beban, sementara itu pos Surplus/Defisit LO pada LPE diperoleh dari perhitungan jurnal tutupan akun-akun pendapatan dan beban, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu mekanisme check and balance pada masing-masing laporan;

Beban Barang dilebur ke dalam Beban Persediaan, Beban Jasa, Beban Pemeliharaan, dan Beban Lain-lain sesuai peruntukannya.

Penyajian persediaan menggunakan pendekatan beban, sehingga belanja-belanja yang berpotensi menghasilkan persediaan langsung dimapping ke beban persediaan, dan pada akhir periode dilakukan penyesuaian atas nilai persediaan pelaporan. Selain itu, persediaan yang berasal dari transfer, pengakuan bebannya terdapat pada entitas yang menerima persediaan.

Ditambahkan pos Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi pada LPE untuk menampung transaksi koreksi nilai aset tetap yang tidak berasal dari kegiatan revaluasi;

Terdapat penambahan beberapa akun baru guna mengakomodasi penyajian pada LO dan LPE.

DEMO APLIKASI SAIBA

SIKLUS AKUNTANSI

PencatatanDokumenSumber

Transaksi

ProsesAkuntansi

Penyusunan LK

TransaksiTahun

Berjalan

Saldo Awal

TransaksiLainnya

TransaksiAnggaran

TransaksiAkrual

AnalisisTransaksi

Jurnal / Entries

Posting

LRA

LPE

LO

Neraca

CaLK

IMPLEMENTASI BASIS AKRUAL PERTAMA KALI

Pencatatan Saldo Akhir akunneraca menurut basis kasmenuju akrual (CTA) menjadisaldo awal untuk neracamenurut basis akrual;

TRANSAKSI DIPA

TRANSAKSI DIPA

TRANSAKSI TAHUN BERJALAN

Tanggal Transaksi

6 Januari 2015 Dibuat SPP/SPM Permintaan Uang Persediaan sebesar Rp 10 juta. Pada hari itujuga diterbitkan SP2D UP. (Jurnal huruf a)

8 Januari 2015 Ditandatangani kontrak pengadaan ATK dan Bibit Tanaman untuk diserahkankepada Masyarakat Nilai kontrak sebesar Rp 150 juta. (jurnal Komitmen)

12 Januari 2015 Diserahterimakan ATK dan Bibit Tanaman dengan BAST. (jurnal BAST)

13 Januari 2015 Diajukan SPP/SPM ke KPPN untuk pengadaan ATK dengan akun 521111sebesar Rp 50.000.000 dan Bibit Tanaman dengan akun 526115 sebesarRp 100.000.000. (jurnal huruf b)

14 Januari 2015 Diterbitkan SP2D atas SPM ATK dan Bibit Tanaman (jurnal huruf c)

15 Januari 2015 Diterbitkan SPP/SPM pembayaran Gaji dan Tunjangan PNS bulan Februari 2015sebesar Rp. 150 juta. (belum dijurnal)

16 Januari 2015 Ditandatangani perjanjian sewa ruangan untuk pembukaan gerai ATM bankBTN sebesar Rp 120 juta untuk jangka waktu 5 tahun. Pada hari itu jugaditerima pembayaran sewa ruangan untuk ATM dari bank BTN sebesar Rp 120juta dan langsung disetor ke kas Negara melalui bank persepsi. (Jurnal hurufd&e)

TRANSAKSI TAHUN BERJALAN

Tanggal Transaksi

19 Januari 2015 Bendahara pengeluaran membayar dengan UP biaya-biaya:

- Penggandaan dokumen sebesar Rp 4 juta (521219);

- Service rutin motor dan mobil sebesar Rp 3 juta (523121);

- Pengiriman surat-surat dinas sebesar Rp 1 juta (521114).

20 Januari 2015 Dibuat SPP/SPM GU sebesar Rp 8 juta dan SP2D-nya terbit pada hari yang sama. (jurnal f &

g)

30 Januari 2015 Digunakan persediaan senilai Rp 17 juta (jurnal Persediaan)

1 Februari 2015 Diterbitkan SP2D Gaji dan Tunjangan PNS bulan Februari 2015. Pada potongan SP2D gaji

tersebut terdapat pendapatan PNBP (potongan sewa rumah dinas) sebesar Rp350.045,-.

(jurnal (h & i)

1 April 2015 Diterima penyerahan laptop dari pihak ketiga (dibuatkan BAST). Hari itu juga dibuat

SPP/SPM LS Belanja Modal (532111) sebesar Rp.7.500.000 dan SP2D-nya terbit pada hari

yang sama. (jurnal l & m)

5 Desember 2015 Dibuat SPP/SPM LS Belanja Uang Makan (511129) sebesar Rp. 8.200.000 dan SP2D-nya terbit

pada hari yang sama.

21 Desember

2015

Dibuat SPP/SPM GU Nihil belanja jasa pemeliharaan (523111) sebesar Rp 9 juta dan SP2D-

nya terbit pada hari yang sama.

22 Desember

2015

Disetorkan sisa UP sebesar Rp 1 juta ke kas Negara.

24 Desember

2015

Disetorkan Pengembalian Uang Makan bulan November 2015 sebesar Rp 100.000 ke Kas

Negara.

Jurnal PengeluaranTransito

JURNAL PENYESUAIANTanggal Transaksi

31

Desember

2015

1. Jurnal Beban Penyusutan (metode garis lurus tanpa nilai sisa):

a. Peralatan dan Mesin, masa manfaat:

Mobil Rp210.000.000/7 tahun = 30.000.000

Laptop 7.500.000/4 tahun = 1.875.000

Jumlah = 31.875.000

b. Gedung dan Bangunan Rp450.000.000/50 tahun = 9.000.000

c. Jalan, irigasi dan jaringan Rp267.000.000/10 tahun = 26.700.000

Pendapatan diterima dimuka yang sudah dapat diakui sebagai pendapatan sewa adalah 12 bulan.

Pendapatan sewa ruangan untuk ATM transaksi ke-7, jumlah pendapatan tahun 2015 menjadi

Rp120.000.000/5 tahun =Rp24.000.000

Saldo awal belanja dibayar dimuka sebesar Rp 20 juta merupakan sewa rumah pejabat untuk masa 2015

sampai dengan 2018. Beban sewa untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp20.000.000/4 tahun= 5.000.000.

Diterima SK Kenaikan Pangkat pegawai, TMT 1 Oktober 2015.Jumlah kekurangan gaji yang belum dibayar

adalah Rp 1 juta.

Terdapat keterlambatan serah terima pekerjaan barang (Sesuai dengan BAST no 21) sehingga perlu

dikenakan denda keterlambatan senilai Rp. 1,2 juta (berdasarkan surat PPK no S- 21/PPK/PP.52/2015).

Akan dilunasi tanggal 5 Januari 2016 dengan Akun 423752.

Dilakukan penyisihan piutang PNBP atas transaksi sebelumnya dengan akun 594211 senilai Rp1.200.000 x

5 per mil = Rp6.000

Nilai Persediaan pada akhir Tahun 2015 Rp 132 juta; terdiri dari Persediaan dari 526111 Rp. 100 jt dan

persediaan yang berasal dari akun 521111 32 jt;

Diterima kas yang belum disetorkan ke kas Negara dari PNBP sebesar Rp2.300.000,-;

Terdapat pendapatan jasa giro yang belum disetor sebesar Rp300.000,-

Terdapat uang makan atas SP2D yang terbit tanggal 5 Desember 2015 sebesar Rp1.000.000,- yang belum

diserahkan kepada yang Berhak

Pendapatan-LO-satker

Ditagihkan ke entitas lainBeban LO

Beban Ymh. Dibayar

Piutang pendapatan

Kas di Bend. Penerimaan

Hubungan Antar Akun dalam basis akrual pada Kementerian Negara/Lembaga termasuk satker

Uang Muka dr BUN/KPPN

Diterima dari entitas lain

c) 150.000 b) 150.000

b) 150.000 c) 150.000

d) 120.000 d) 120.000 e) 120.000e) 120.000

f) 8.000

f) 8.000 g) 8.000

g) 8.000q) 9.000

Kas Di Bend. Pengeluaran

a) 10.000a) 10.000 q) 9.000

h) 150.000i) 150.000

h) 150.000

j) 350j) 350

i) 150.000

k) 350 k) 350

l) 7.500 m) 7.500

l) 7.500

o) 9.000 p) 9.000

o) 9.000

p) 9.000

r) 1.000r) 1.000

t) 67.575

u) 96.000

v) 5.000

w) 1.000

x) 1.200x) 1.200y) 2.300

y) 2.300

Aset tetap belum diregister Aset Tetap

m) 7.500

n) 8.200n) 8.200

n) 8.200 n) 8.200

s) 100 s) 100

AK. Penyusutan

t) 67.575

u) 96.000

Pendapatan DTM Sewa dibayar di muka

Saldo awal

20.000

Persediaan

SA. 117.000v) 5.000

w) 1.000

b) 154.000

z) 15.000

z) 139.000

aa) 300

aa) 300bb) 1000 bb) 1.000

Laporan Operasional

Pendapatan 28.150Beban-LO (383.675)Surplus/Defisit LO (355.525)

(C) Fauzi Syafriel, Kasi Verifikasi akuntansi KPPN Gorontalo

Lap. Perubahan Ekuitas

Ekuitas Awal 1.390.100 Surplus/Defisit LO (355.525)Transaksi Antar Entitas 212.250Ekuitas Akhir 1.246.825

KDBPG 1.300

PDDM 96.000

UKPH3 244.500

Piutang 1.200

Total 1.587.325

Ekuitas 1.246.825

Total 1.587.325

Neraca

KDBPN 2.300

SDBD 15.000

Perdiaan 132.000

AT 1.634.500

AK P (198.975)