Gambaran Umum

download Gambaran Umum

of 3

description

e

Transcript of Gambaran Umum

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria, dan HIV/AIDS, Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Tuberkulosis paru juga merupakan salah satu emerging diseases. Indonesia termasuk ke dalam kelompok high burden countries, menempati urutan keempat setelah India, China dan Afrika Selatan berdasarkan WHO tahun 2011 dan 2012. Menurut jenis kelamin, sebesar 59,3% kasus BTA positif yang ditemukan berjenis kelamin laki-laki dan 40,7% kasus berjenis kelamin perempuan. Menurut kelompok umur, kasus baru yang ditemukan paling banyak pada kelompok umur 25-34 tahun yaitu sebesar 22,3% diikuti kelompok umur 35-44 tahun sebesar 19,3% dan pada kelompok umur 45-54 tahun sebesar 18,9%. Pada seluruh kelompok umur tersebut penderita laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, kecuali pada kelompok umur 0-14 tahun penderita perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2013 menyatakan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur menempati urutan kedelapan kasus tuberkulosis tertinggi di Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2012 tercatat jumlah penderita dengan Basil Tahan Asam positif (BTA +) sebanyak 3.961 kasus, yang diobati selama tahun 2012 tercatat sebanyak 4.295 kasus dengan kesembuhan sebesar 2.806 atau 65,3% dan ini artinya angka kesembuhan TB Paru BTA positif berada di bawah target yang ingin dicapai tahun 2012 yakni sebesar 86%. Kabupaten Manggarai merupakan salah satu dari 16 kabupaten yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara geografis wilayah Kabupaten Manggarai terletak di antara 8 LU 8,30 LS dan 119,30 - 12,30 BT. Terletak dibagian barat pulau Flores. Luas wilayah kabupaten Manggarai ialah 4.188,9 Km2. Kabupaten Manggarai ini terletak di dataran tinggi, suhu di daerah ini dingin sekitar 16C. Kota Ruteng adalah ibukota dari Kabupaten Manggarai. Puskesmas Kota ini terletak di pusat kota Ruteng ini. Kabupaten Manggarai memiliki 10 penyakit tertinggi yaitu ISPA,Diare,Malaria,Tuberkulosis Paru, HIV/AIDS, Hepatitis, DBD, Diabetes,Stroke dan Hipertensi. Tuberkulosis Paru menduduki peringkat ke-4. Kabupaten Manggarai menempati urutan ke-7 dari 10 kabupaten di NTT tahun 2012 yang menderita Tuberkulosis Paru. Puskesmas pelaksana program TB Paru berjumlah 21 puskesmas dengan menggunakan sistem DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yang mengharuskan adanya pemeriksaan sputum di laboratorium pada penemuan penderita dan evaluasi pengobatan 2 bulan dan 6 bulan setelah minum obat. Jumlah penderita pada tahun 2012 yang diduga menderita TB Paru yaitu 3140 orang (TBC Suspect) ditemukan penderita BTA positif sebanyak 314 kasus. Laporan P2TB Paru Puskesmas Kota tahun 2012 jumlah kasus penderita TB Paru yaitu 901 kasus (TB Paru Suspect) dan ditemukan penderita dengan BTA positif yaitu 64 penderita. Puskesmas Kota merupakan puskesmas yang memiliki jumlah kasus TB Paru terbanyak di Kabupaten Manggarai. Penularan penderita TB paru dapat melalui droplet infection. Droplet infection berasal dari droplet nuclei yang berisi kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis atau M.TB) dan dapat dihirup oleh orang yang sehat. Penduduk di wilayah kerja Puskemas Kota paling banyak bekerja sebagai petani kopi. Penderita TB paru di wilayah kerja puskesmas kota paling banyak berusia 25-60 tahun dengan pekerjaan sebagai petani kopi dan tergolong dalam kondisi ekonomi sosial yang rendah. Wilayah kerja puskesmas kota terletak di dataran tinggi. Bentuk rumah penduduk seperti rumah kolong yang disebut rumah gendang. Rumah gendang umumnya ditempati 3-4 keluarga. Kondisi rumah gendang berlantai papan dengan pintu dan jendela yang masing-masing 1 buah. Lantai rumah berupa tanah atau semen yang berdebu menyebabkan rumah menjadi lembab, tidak memiliki ventilasi yang cukup dan tidak memiliki pencahayaan yang baik sehingga rumah pengap dapat menyebabkan terbentuknya lingkungan yang nyaman untuk perkembangan bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab TB paru serta kepadatan hunian rumah yang sangat berperan dalam penyebaran TB paru ini. Kondisi lingkungan rumah seperti ini tidak memenuhi cakupan rumah sehat untuk menjamin kesehatan penghuninya.