GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi...

27
GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL MENCIT C3H PASCA PEMBERIAN CAPSAICIN FITRIAH IDRIS FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi...

Page 1: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL

MENCIT C3H PASCA PEMBERIAN CAPSAICIN

FITRIAH IDRIS

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara
Page 3: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Gambaran

Toksikopatologi Organ Hati dan Ginjal Mencit C3H Pasca Pemberian Capsaicin

adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2014

Fitriah Idris

NIM B04100201

Page 4: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

ABSTRAK

FITRIAH IDRIS. Gambaran Toksikopatologi Organ Hati dan Ginjal Mencit C3H

Pasca Pemberian Capsaicin. Dibimbing oleh MAWAR SUBANGKIT dan

ANDRIYANTO.

Capsaicin adalah senyawa utama yang ditemukan dalam cabai genus

Capsicum. Capsaicin secara in vitro terbukti bersifat antiproliferatif terhadap sel

kanker pada lambung, usus besar, hati, prostat, dan leukosit. Organ hati dan ginjal

merupakan organ sasaran utama dari efek toksik. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui efek pemberian capsaicin terhadap gambaran toksikopatologi organ

hati dan ginjal mencit C3H. Sebanyak 12 ekor mencit galur C3H dibagi dalam 3

kelompok. Kelompok 1 sebagai kontrol negatif tidak diberi capsaicin. Kelompok

2 diberi capsaicin selama dua minggu. Kelompok 3 diberi capsaicin selama empat

minggu. Pemberian capsaicin dilakukan dengan rute peroral dengan dosis 10

mg/kgBB. Pengamatan gejala klinis dilakukan sepanjang periode perlakuan.

Setelah itu, mencit dieutanasi dan diambil organnya untuk diamati dan dibuat

sediaan histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE) dan

imunohistokimia (IHK) menggunakan antibodi TNF-α. Hasil pengamatan patologi

anatomi dan histopatologi menunjukkan bahwa mencit yang diberikan capsaicin

selama 2 minggu menunjukkan kerusakan sedang pada hati dan ginjal sedangkan

mencit yang diberikan capsaicin selama 4 minggu mengalami kerusakan berat

pada hati dan ginjal. Hal ini menunjukkan tingkat keamanan capsaicin yang

rendah terhadap organ hati dan ginjal.

Kata kunci: capsaicin, ginjal, hati, mencit C3H, toksikopatologi

Page 5: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

ABSTRACT

FITRIAH IDRIS. Toxicopathology of liver and kidney of C3H Mice Post-

Capsaicin Administration. Supervised by MAWAR SUBANGKIT and

ANDRIYANTO.

Capsaicin is the mayor compound founds in chilli peppers of the Capsicum

genus. Capsaicin has been shown to have antiproliferative activity to intestine,

liver, prostate, and leucocytes cancer cells in vitro. The liver and kidney are the

main target of toxic effect. The research was conducted to know the effect of

capsaicin to liver and kidney toxicopathology of C3H mice. Twelve mice strain

C3H were divided into 3 groups. Groups 1 as a negative control were not

administered capsaicin. Groups 2 were administered capsaicin for 2 weeks.

Groups 3 were administered capsaicin for 4 weeks. The capsaicin was

administered perorally with 10 mg/kgBW dose. Clinical observations made

throughout the treatment period. Then, the mice euthanized and their organs were

observed and preparated for histopathology stained hematoxylin-eosin (HE) and

immunohistochemistry (CPI) using TNF-α antibody. The gross anatomy and

histopathology showed that the mice treated capsaicin for 2 weeks showed

average damage to the liver and kidney, while mice treated capsaicin for 4 weeks

suffered severe damage to the liver and kidney. This shows the lack of security

levels of capsaicin to the liver and kidneys.

Keywords: capsaicin, C3H mice, kidney, liver, toxicopathology

Page 6: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara
Page 7: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan

GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL

MENCIT C3H PASCA PEMBERIAN CAPSAICIN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

FITRIAH IDRIS

Page 8: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara
Page 9: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara
Page 10: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul

Penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2013 sampai Juli 2014 ini ialah

Gambaran Toksikopatologi Organ Hati dan Ginjal Mencit C3H Pasca Pemberian

Capsaicin.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drh Mawar Subangkit, MSi

APVet dan Bapak Drh Andriyanto, MSi selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan banyak pengarahan kepada penulis. Terima kasih pula penulis

sampaikan kepada Ibu Dr Drh Anita Esfandiari, MSi selaku pembimbing

akademik yang telah memberi bimbingan kepada penulis. Ungkapan terima kasih

kepada Bapak Endang, Bapak Kasnadi dan Bapak Sholeh serta seluruh staf

Bagian Patologi yang telah memberikan banyak bantuan selama penulis

melakukan penelitian. Penulis juga berterima kasih kepada Metrizal Abdi Taufik

selaku teman seperjuangan penulis selama penelitian. Terima pula penulis

sampaikan kepada Bapak M Idris Nur, Ibu Nur Alam, Muhammad Juwaini,

Pahimah, dan Muhammad Fuad yang telah melimpahkan kasih sayang dan

bantuan materiil maupun moril kepada menulis. Terima kasih kepada Keluarga

Besar Maddeppungeng, Keluarga Cendana 53, Keluarga Ikami SulSelBar,

Acromion 47, Andalas 12, serta seluruh pihak yang telah memberikan banyak

bantuan dan dukungan kepada penulis.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2014

Fitriah Idris

Page 11: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 1

TINJAUAN PUSTAKA 2

Capsaicin 2

Organ Hati 2

Organ Ginjal 3

METODOLOGI 3

Waktu dan Tempat 3

Hewan Percobaan 3

Alat dan Bahan 3

Metode Penelitian 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Gejala Klinis 6

Patologi Anatomi Organ Hati dan Ginjal 6

Histopatologi Organ Hati dan Ginjal 7

Pengamatan Pewarnaan Imunohistokimia 11

SIMPULAN 11

DAFTAR PUSTAKA 12

RIWAYAT HIDUP 15

Page 12: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

DAFTAR TABEL

1 Gambaran gejala klinis kelompok kontrol (K1), capsaicin 2 minggu

(K2), dan capsaicin 4 minggu (K3) 6 2 Lesio patologi anatomi pada organ hati dan ginjal mencit C3H

kelompok kontrol (K1), capsaicin 2 minggu (K2), capsaicin 4 minggu

(K3) 6 3 Hasil rataan skoring pengamatan organ hati dan ginjal mencit C3H

pada kelompok kontrol (K1), pemberian capsaicin 2 minggu (K2),

pemberian capsaicin 4 minggu (K3) 8 4 Hasil pengamatan IHK organ hati dan ginjal mencit C3H pada

kelompok kontrol (K1), pemberian capsaicin 2 minggu (K2),

pemberian capsaicin 4 minggu (K3) 8

DAFTAR GAMBAR

1 Gambaran patologi anatomi organ hati mencit (K1) tanpa capsaicin,

(K2) capsaicin 2 minggu, (K3) capsaicin 4 minggu. Organ hati pada

K3 mengalami hemoragi ditandai dengan permukaan berwarna hitam

dan belang (tanda panah) 7 2 Gambaran patologi anatomi organ ginjal mencit (K1) tanpa capsaicin,

(K2) capsaicin 2 minggu, (K3) capsaicin 4 minggu. Organ ginjal pada

K3 mengalami kongesti ditandai dengan warna kehitaman yang

menyebar merata pada korteks dan medula 7 3 Lesio histopatologi (A) organ hati K3 (pemberian capsaicin 4

minggu). Adanya lesio kongesti (panah hitam), degenerasi lemak

(panah hijau), sel radang (kepala panah), nekrosa (asterik), dan

anisositosis (panah merah) (B) organ ginjal K3 (pemberian capsaicin

4 minggu). Terlihat lesio kongesti (panah) dan nekrosa (asterik).

Pewarnaan HE perbesaran 400x 10

4 Hasil pewarnaan IHK yang bersifat imunoreaktif positif (panah)

terhadap antibodi anti TNF-α pada (A) hepatosit dan (B) sel tubulus

proksimal ginjal. Pewarnaan IHK metode LSAB perbesaran 400x 11

Page 13: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Capsaicin adalah senyawa utama yang ditemukan dalam tanaman cabai

(Bode dan Dong 2011). Capsaicin dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat di

dunia. Rasa pedas yang ditimbulkan oleh capsaicin pada cabai dimanfaatkan

sebagai penyedap makanan karena dapat menimbulkan nafsu makan.

Capsaicin berperan membantu pasien dengan beberapa kondisi seperti tukak

lambung. Zat ini juga berperan sebagai obat gangguan pencernaan. Selain itu,

capsaicin dapat meningkatkan sekresi saliva dan asam lambung serta

meningkatkan aktivitas saluran pencernaan. Studi terakhir menemukan bahwa

capsaicin berpotensi sebagai antikanker (Kautsar 2009). Capsaicin secara in vitro

terbukti memiliki efek antiproliferatif terhadap kanker prostat (Mori et al. 2006;

Sa'nchez et al. 2006), kanker usus besar (Kim et al. 2004), kanker lambung (Lo et

al. 2005), kanker hati (Jung et al. 2001) dan kanker leukemia (Ito et al. 2004)

tanpa menimbulkan efek samping signifikan pada sel-sel normal. Anandakumar et

al. (2009) telah membuktikan capsaicin yang diberikan peroral dengan dosis 10

mg/kgBB bersifat kemporeventif terhadap tumor paru-paru.

Hati dan ginjal merupakan organ penting dalam tubuh yang berfungsi

sebagai organ detoksifikasi. Ginjal merupakan organ ekskresi utama yang

berperan untuk mengeluarkan toksikan. Oleh karena itu, hati dan ginjal menjadi

organ sasaran utama dari efek toksik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian

mengenai efek samping capsaicin terhadap organ hati dan ginjal menjadi penting

untuk dilakukan.

Penelitian ini menggunakan mencit C3H sebagai hewan coba. Menurut

Jaxmice (2014), mencit C3H digunakan sebagai strain dengan tujuan umum dalam

berbagai bidang penelitian termasuk penelitian kanker, penyakit menular,

sensorineural, dan biologi kardiovaskular. Sebuah mutasi spontan terjadi pada

mencit C3H membuat mencit ini lebih tahan terhadap endotoksin.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran toksikopatologi organ

hati dan ginjal mencit C3H pasca pemberian capsaicin dengan pewarnaan

Hematoksilin-Eosin (HE) dan imunohistokimia (IHK).

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dibidang farmakologi,

toksikologi, dan patologi, khususnya mengetahui toksisitas capsaicin terhadap

organ hati dan ginjal sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

penggunaannya sebagai obat antikanker.

Page 14: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

2

TINJAUAN PUSTAKA

Capsaicin

Capsaicin (8-methyl-N-vanillyl1trans-6-nonenamide) termasuk dalam

capsaicinoid (Sanatombik 2008). Capsaicinoid berasal dari tanaman famili

Solanaceae dan diproduksi sebagai metabolit sekunder oleh cabai. Capsaicin

merupakan komponen aktif cabai yang menghasilkan panas yang bersifat iritan

terhadap mamalia termasuk manusia dan menimbulkan rasa terbakar dan panas

pada jaringan manapun yang tersentuh.

Capsaicin murni bersifat hidrofobik, tidak berwarna, tidak berbau, dan

bentuk kristal bahan digunakan sebagai bahan campuran lilin. Capsaicin disintesis

pada septa interlokular buah cabai dengan penambahan cabang rantai asam lemak

ke vanillyalamine. Biosintesis capsaicin tergantung pada gen AT3 (Stewart et al.

2005). Capsaicin termasuk senyawa Fenilpropanoid dengan rumus molekul

C18H27NO3 yang memiliki berat molekul 305.41 g/mol dengan titik lebur 62-65°C

dan titik didih 210-220°C (Chhabra et al. 2012).

Capsaicin memiliki aktifitas biologis yang tinggi diantaranya sebagai

antioksidan, iron-binding, dan efek hypolipidemic (Dairam et al. 2008;

Manjunatha dan Srinivasan 2007; Srinivasan et al. 2004). Capsaicin dapat

meredakan rasa nyeri dan peradangan (Sancho et al. 2002).

Kemampuan capsaicin menghambat pertumbuhan sel-sel kanker terletak

pada kemampuannya menginduksi terjadinya apoptosis, penangkapan

pertumbuhan siklus sel, regulasi faktor ekspresi transkripsi, dan penghambatan

terhadap growth signal transduction pathways (Lin et al. 2013).

Organ Hati

Hati adalah organ terbesar kedua dalam tubuh manusia setelah kulit. Hati

berbentuk segitiga yang memanjang melintasi rongga perut di kaudal diafragma.

Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan

merah muda kecokelatan yang sangat lunak yang dibalut oleh kapsul jaringan ikat

yang diperkuat oleh peritoneum yang melindungi dan memfiksasi hati di dalam

rongga perut. Organ hati berperan dalam banyak proses tubuh, diantaranya proses

digesti, metabolisme, detoksifikasi, imunitas, dan penyimpanan nutrisi (Taylor

2014).

Struktur mikroskopis dari hati dibagi menjadi sinusoid, lobulus, hepatosit,

dan triad portal. Sinusoid memiliki empati jenis sel yaitu sel Kupffer, sel endotel,

sel Ito, dan sel pit. Lobulus yaitu unit kecil berbentuk heksagonal dengan venule

terminal hepatik pada bagian tengah dan triad portal pada bagian ujung

heksagonal. Hepatosit merupakan parenkim organ hati yang tersusun radial dalam

lobulus hati yang tergabung satu sama lain dalam anastomosis plate yang dibatasi

oleh sinusoid. Triad portal terdiri dari cabang terminal vena porta, arteriol yang

merupakan cabang dari arteri hepatika, dan bile ductules (Lumongga 2008).

Page 15: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

3

Organ Ginjal

Ginjal adalah suatu organ yang secara struktural kompleks dan berkembang

untuk beberapa fungsi, diantaranya ekskresi produk sisa metabolisme,

pengendalian air dan garam, pemeliharaan keseimbangan asam dan basa, serta

sekresi berbagai hormon dan autokoid (Cotran et al. 2007). Ginjal menjadi salah

satu organ sasaran utama dari efek toksik karena merupakan organ ekskresi utama

yang berperan untuk mengeluarkan toksikan.

Ginjal terdiri dari struktur internal berupa hilus, sinus, pelvis, parenkim, dan

lobus. Unit fungsional ginjal yaitu nefron yang terdiri dari glomerulus, tubulus

kontortus proksimal, ansa henle, tubulus kontortus distal, tubulus kolektivus, dan

duktus kolektivus (Slonane 2004).

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2013 sampai Juli 2014 di Bagian

Patologi, Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran

Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Hewan Percobaan

Mencit dengan galur C3H berjenis kelamin betina, sebanyak 12 ekor

dengan berat badan rata-rata 20 g dipelihara dalam kotak plastik berukuran 20 x

30 cm, dalam ruangan dengan suhu berkisar antara 25-27°C, kelembapan relatif

antara 58-63%, dan pengondisian cahaya 12 jam terang dan 12 jam gelap. Mencit

diberi pakan pelet dan minum ad libitum. Mencit dibagi dalam 3 kelompok sama

rata sebagai berikut:

1. Kelompok 1 (K1), variabel kontrol negatif, tidak diberi capsaicin.

2. Kelompok 2 (K2), variabel kelompok perlakuan, diberi capsaicin selama dua

minggu dengan dosis 10 mg/kgBB.

3. Kelompok 3 (K3), variabel kelompok perlakuan, diberi capsaicin selama

empat minggu dengan dosis 10 mg/kgBB.

Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan adalah kandang, syringe, timbangan, sonde

lambung, peralatan bedah minor, peralatan pembuatan sediaan histopatologi, dan

mikroskop cahaya. Bahan yang digunakan adalah pakan mencit crude protein

(CP) 14%, albendazole, amoxicillin, metronidazole, fraksi aktif capcaisin (Sigma

Life Science®

), NaCl fisiologis, Tween 80, Lithium Karbonat, buffered neutral

formalin (BNF) 10%, etanol dengan konsentrasi 70%, 80%, 90%, 96%, etanol

Page 16: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

4

absolut (Merck®), xylene, parafin, akuades, pewarna Mayer’s hematoksilin dan

eosin, Permount®

, poly-L-lysine, phosphate buffered saline (PBS), asam sitrat,

antibodi primer anti TNF-α (Santa Cruz Biotechnology®

), dan fetal bovine serum

1% (FBS 1%). Pewarnaan IHK menggunakan kit produksi Dako LSAB HRP

K0679®

yang berisi H2O2 0.3%, biotin, streptavidin, dan diaminobenzidin

(DAB).

Metode Penelitian

Aklimatisasi Mencit

Mencit diaklimatisasi selama 7 hari untuk menyamakan status kesehatan,

adaptasi kandang, dan pemberian pakan. Selama masa aklimatisasi, tiap mencit

diberi anthelmentik (albendazole 25 mg/kgBB), antibiotik (amoxicillin 25

mg/kgBB), dan antiprotozoa (metronidazole 25 mg/kgBB), yang dilarutkan

dalam air minum mencit.

Persiapan dan Pemberian Capsaicin

Sebanyak 250 mg serbuk capsaicin murni dicampur dengan 1.25 mL etanol

100%. Setelah campuran homogen, ditambahkan 1.25 mL Tween 80 dan 22.5 mL

saline 0.9% (Ohara Lab®

2013). Larutan stok kemudian diencerkan dengan

aquades hingga mencapai 0.1%. Pemberian capsaicin dilakukan dengan

pencekokan dengan dosis 10 mg/kgBB selama dua minggu (K2) dan empat

minggu (K3) dengan interval pemberian dua hari sekali.

Pengamatan Gejala Klinis

Selama perlakuan, diamati gejala klinis dengan parameter berupa temperatur

tubuh, nafsu makan, diare, tampilan klinis, dan bobot badan.

Pengambilan Organ Hati dan Ginjal

Pada akhir perlakuan, semua kelompok mencit dieuthanasia menggunakan

ketamin HCl dengan dosis 15 mg/kgBB dengan rute intraperitoneal. Setelah

tertidur, dilakukan laparotomi medianus untuk mengambil organ hati dan ginjal.

Organ tersebut diamati keadaan patologi dan anatominya, kemudian difiksasi

dalam larutan BNF 10% selama ± 48 jam.

Pembuatan Sediaan Histopatologi

Organ hati dan ginjal dipotong dengan ketebalan kurang lebih 3 mm,

dimasukkan ke dalam tissue casette, kemudian dimasukkan ke dalam automatic

tissue processor untuk proses dehidrasi, clearing, dan infiltrasi. Proses dehidrasi

dimulai dengan merendam organ secara berturut-turut ke dalam etanol 70%, 80%,

90%, 96%, etanol absolut I, etanol absolut II, dan etanol absolut III. Proses

clearing dilakukan dengan merendam organ pada larutan xylene I dan xylene II,

dan proses infiltrasi dilakukan dengan merendam organ pada parafin I dan parafin

II yang bersuhu 58°C, dengan waktu masing-masing selama 2 jam.

Selanjutnya organ dimasukkan ke dalam cetakan berisi parafin cair

menggunakan paraffin embedding console dan dibiarkan mengeras hingga

terbentuk blok parafin. Organ dalam parafin kemudian dipotong menggunakan

mikrotom dengan ketebalan 3 µm. Hasil potongan berbentuk pita tipis diletakkan

Page 17: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

5

di atas air pada waterbath bersuhu 45°C untuk menghilangkan lipatan-lipatan.

Sediaan kemudian diangkat dari permukaan air dengan gelas objek yang telah

diulas larutan albumin kemudian dikeringkan semalam dalam inkubator bersuhu

60°C.

Proses Deparafinisasi dan Rehidrasi

Sediaan direndam dalam xylene dua kali selama 2 menit, kemudian

direhidrasi menggunakan etanol bertingkat (absolut III, absolut II, absolut I, 96%,

80%) masing-masing 2 menit. Kemudian dicuci dengan air mengalir selama 1

menit dan dikeringkan.

Pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE)

Sediaan direndam dalam pewarna Mayer’s hematoksilin 8 menit, kemudian

dibilas dengan air mengalir, dicuci dengan Lithium Karbonat 15 sampai 30 detik,

dan dibilas dengan air mengalir kembali. Selanjutnya sediaan dicelup ke dalam

pewarna eosin 2 menit, dibilas dengan air selama 30 sampai 60 detik, dicelup ke

dalam etanol 90% sebanyak 10 kali, etanol absolut I 10 kali, etanol absolut II

selama 2 menit, xylene I selama 1 menit, dan xylene II selama 2 menit. Kemudian

dikeringkan, diteteskan Permount® dan ditutup dengan gelas penutup.

Pembuatan Sediaan Imunohistokimia (IHK)

Sebelum digunakan, dilakukan proses coating slide menggunakan poly-L-

lysine. Sediaan kemudian direndam dalam larutan PBS sitrat dan dimasukkan ke

dalam microwave selama 5 menit. Selanjutnya sediaan didinginkan mencapai

25°C. Kemudian dilakukan proses rinsing (pencucian sediaan dengan larutan PBS

I, II, dan III masing-masing selama 5 menit). Proses selanjutnya adalah blocking

endogenous peroxidase dengan meneteskan H2O2 0.3% pada sediaan dan

dibiarkan selama 30 menit. Selanjutnya dilakukan rinsing, blocking normal serum

menggunakan FBS 1% selama 30 menit, rinsing, penetesan antibodi primer pada

sediaan dan diinkubasi selama satu malam pada suhu 4°C.

Keesokan harinya, dilakukan rinsing, kemudian diinkubasi dengan antibodi

sekunder yang telah dilabel dengan biotin selama 30 menit, dan dilakukan rinsing.

Selanjutnya inkubasi streptavidin selama 30 menit yang diikuti dengan rinsing,

kemudian sediaan diberi DAB selama 15 detik. Selanjutnya dilakukan

counterstain dengan pewarnaan Mayer’s hematoksilin sebanyak 5 kali celupan,

dehidrasi (etanol 70%, 80%, 90%, 96%, absolut I, absolut II, dan absolut III),

clearing (xylene I, II, dan III) masing-masing selama 2 menit. Selanjutnya sediaan

ditetesi Permount® dan diamati dengan mikroskop cahaya. Hasil dinyatakan

positif jika ditemukan warna cokelat tua pada jaringan.

Pengamatan dan Analisis Data

Data pengamatan gambaran histopatologi hati dan ginjal dijelaskan

menggunakan skoring dengan skala 0 sampai 3. Skor 0 menyatakan tidak ada

lesio pada organ. Skor 1 menyatakan terjadi kongesti dan degenerasi (khusus

organ hati). Skor 2 menyatakan terjadi kongesti, degenerasi, dan peradangan. Skor

3 menyatakan terjadi kongesti, degenerasi, peradangan, dan nekrosa. Skor tiap

individu kemudian dijumlahkan dan ditentukan rata-rata kelompok untuk

identifikasi lesio ringan, sedang, dan berat, serta dideskripsikan.

Page 18: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

6

Peubah yang diamati pada pewarnaan IHK adalah reaksi positif terhadap

antibodi primer TNF-α, yang ditunjukkan oleh warna cokelat tua pada sitoplasma

sel. Hasil positif pewarnaan IHK menunjukkan kecenderungan sediaan menjadi

nekrosa jaringan. Hasil dinyatakan negatif apabila sediaan tidak terwarnai cokelat.

Hasil positif TNF-α dibagi menjadi positif ringan, sedang, dan berat. Positif

ringan apabila warna cokelat berbentuk fokus, positif sedang apabila warna

cokelat multifokus, dan positif berat apabila warna cokelat difusa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gejala Klinis

Pemberian capsaicin tidak menimbulkan kelainan klinis pada kelompok

kontrol maupun perlakuan. Kelainanan klinis berupa diare, penurunan bobot

badan, penurunan nafsu makan, penurunan aktivitas, serta kenaikan temperatur

tidak ditunjukkan oleh setiap kelompok. Hasil pengamatan gejala klinis disajikan

pada Tabel 1.

Tabel 1 Gambaran gejala klinis kelompok kontrol (K1), capsaicin 2 minggu (K2),

dan capsaicin 4 minggu (K3)

Kelompok

Rataan temperatur tubuh

(oC)

Rataan bobot badan

pada akhir

perlakuan (g)

Aktivitas Diare Nafsu

Makan Pre

treatment

Post

treatment

K1 36.46±0.48 36.98±0.30 21.09±0.47 Baik

(4/4)

Tidak ada

(0/4)

Baik

(4/4)

K2 36.65±0.60 36.95±0.18 22.15±0.15 Baik

(4/4)

Tidak ada

(0/4)

Baik

(4/4)

K3 36.59±0.48 36.87±0.43 23.64±0.48 Baik

(4/4)

Tidak ada

(0/4)

Baik

(4/4)

Patologi Anatomi Organ Hati dan Ginjal

Lesio yang diamati pada organ hati dan ginjal adalah lesio akibat perlakuan

pemberian capsaicin diantaranya kongesti dan hemoragi. Hasil pengamatan

patologi anatomi (PA) hati dan ginjal disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Lesio patologi anatomi pada organ hati dan ginjal mencit C3H kelompok

kontrol (K1), capsaicin 2 minggu (K2), capsaicin 4 minggu (K3)

Organ Lesio Kelompok

K1 K2 K3

Hati Kongesti Tidak ada (0/4) Tidak ada (0/4) Tidak ada (0/4)

Hemoragi Tidak ada (0/4) Tidak ada (0/4) Ada (2/4)

Ginjal Kongesti Tidak ada (0/4) Tidak ada (0/4) Ada (2/4)

Hemoragi Tidak ada (0/4) Tidak ada (0/4) Tidak ada (0/4)

Page 19: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

7

Organ hati kelompok pemberian capsaicin 4 minggu (K3) menunjukkan

terjadinya hemoragi yang ditunjukkan dengan warna kehitaman dan belang. Pada

kelompok kontrol (K1) dan kelompok pemberian capsaicin 2 minggu (K2) tidak

teramati lesio kongesti maupun hemoragi. Hemoragi pada kelompok pemberian

capsaicin 4 minggu (K3) menunjukkan pemberian capsaicin selama empat minggu

kurang aman bagi organ hati.

Lesio kongesti maupun hemoragi tidak teramati pada ginjal kelompok

kontrol (K1) dan kelompok pemberian capsaicin 2 minggu (K2). Organ ginjal

kelompok pemberian capsaicin 4 minggu (K3) mengalami kongesti, ditandai

dengan warna kehitaman yang menyebar secara merata pada korteks dan medula.

Hal tersebut menunjukkan rendahnya tingkat keamanan capsaicin terhadap organ

ginjal pada pemberian empat minggu. Foto makrografi organ hati dan ginjal

disajikan pada Gambar 1 dan 2.

K1

K2

K3

Gambar 1 Gambaran patologi anatomi organ hati mencit (K1) tanpa capsaicin,

(K2) capsaicin 2 minggu, (K3) capsaicin 4 minggu. Organ hati pada

K3 mengalami hemoragi ditandai dengan permukaan berwarna hitam

dan belang (tanda panah)

K1

K2

K3

Gambar 2 Gambaran patologi anatomi organ ginjal mencit (K1) tanpa capsaicin,

(K2) capsaicin 2 minggu, (K3) capsaicin 4 minggu. Organ ginjal pada

K3 mengalami kongesti ditandai dengan warna kehitaman yang

menyebar merata pada korteks dan medula

Histopatologi Organ Hati dan Ginjal

Metode pewarnaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Hematoksilin-Eosin (HE) yang merupakan metode pewarnaan umum yang

digunakan dalam histologi. Pewarnaan HE memberikan gambaran struktur

jaringan, memungkinkan diferensiasi struktur sebagai normal, mengalami

peradangan, mengalami perubahan degeneratif, atau patologis (Merck® 2004).

Page 20: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

8

Pada penelitian ini, lesio histopatologi yang diamati adalah kongesti, degenerasi,

keberadaan sel radang, dan nekrosa.

Pewarnaan penunjang yang dilakukan adalah pewarnaan immunohistokimia

(IHK) yang bertujuan mendeteksi keberadaan antigen sitokin TNF-α pada

sitoplasma sel hati maupun ginjal. Hasil rataan skoring dan pengamatan IHK

organ hati dan ginjal disajikan pada Tabel 3 dan 4.

Tabel 3 Hasil rataan skoring pengamatan organ hati dan ginjal mencit C3H pada

kelompok kontrol (K1), pemberian capsaicin 2 minggu (K2), pemberian

capsaicin 4 minggu (K3)

No Organ Kelompok

K1 K2 K3

1 Hati 2.0 ± 1.1 2.5 ± 0.6 2.8 ± 0.5

2 Ginjal 1.8 ± 1.0 2.3 ± 1.0 2.8 ± 0.5

*Rataan skor 0<x≤0.5= tidak ada kerusakan; rataan skor 0.5<x≤1.5= ringan, terjadi kongesti dan

degenerasi (khusus organ hati); rataan skor 1.5<x≤2.5= sedang, ditandai oleh akumulasi sel

radang; rataan skor 2.5<x= berat, terjadi nekrosa

Tabel 4 Hasil pengamatan IHK organ hati dan ginjal mencit C3H pada kelompok

kontrol (K1), pemberian capsaicin 2 minggu (K2), pemberian capsaicin 4

minggu (K3)

No Organ Kelompok

K1 K2 K3

1 Hati Negatif (0/4) Positif ringan (2/4)

Positif sedang (1/4) Positif sedang (4/4)

2 Ginjal Positif ringan (1/4) Positif ringan (3/4)

Positif sedang (1/4)

Positif ringan (1/4)

Positif sedang (3/4)

Organ hati kelompok kontrol (K1) mengalami kerusakan sedang yang

ditunjukkan dengan lesio kongesti, degenerasi hidropis, dan nekrosa ringan. Pada

kelompok pemberian capsaicin 2 minggu (K2), lesio yang teramati adalah

kongesti ringan sampai sedang, degenerasi hidropis ringan, degenerasi lemak

ringan, sel radang, dan nekrosa ringan. Organ hati pada kelompok pemberian

capsaicin 4 minggu (K3) mengalami kerusakan berat dengan lesio kongesti ringan,

degenerasi hidropis sedang, degenerasi lemak ringan, proliferasi sel radang, dan

nekrosa ringan.

Lesio kongesti ringan teramati pada semua kelompok perlakuan. Kongesti

merupakan suatu keadaan ketika darah berakumulasi atau tertimbun di dalam

pembuluh darah yang melebar. Lesio kongesti terbagi menjadi dua yaitu kongesti

aktif dan kongesti pasif. Kongesti dapat disebabkan oleh vasodilatasi. Menurut

Richardson dan Vasko (2002), capsaicin mampu menyebabkan vasodilatasi

melalui aktivitas transient receptor potential vanilloid I (TRPV I).

Degenerasi dapat bersifat fisiologis maupun patologis yang dapat dibedakan

dengan melihat kelainan inti sel. Jika tidak terdapat kelainan inti sel, degenerasi

tergolong fisiologis sedangkan jika terdapat kelainan inti sel, degenerasi tergolong

patologis. Degenerasi hidropis ringan teramati pada kelompok kontrol (K1) dan

kelompok pemberian capsaicin 2 minggu (K2), sedangkan degenerasi hidropis

sedang teramati pada kelompok pemberian capsaicin 4 minggu (K3). Menurut

Page 21: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

9

Cheville (2006), degenerasi hidropis merupakan respon awal terhadap bahan-

bahan yang bersifat toksik dan merupakan kerusakan sel karena adanya toksin

yang masuk melalui membran sel sehingga mengakibatkan menurunnya produksi

ATP dan terganggunya pengaturan ion sodium-potasium.

Hati sering menjadi organ sasaran sebagian besar toksikan yang masuk ke

tubuh melalui sistem gastrointestinal terkait fungsinya sebagai organ detoksikasi.

Menurut Chada et al. (2008), pada organ hati terdapat mikrosom dan fraksi S9

yang memiliki kemampuan mendetoksifikasi capsaicin murni menjadi

metabolitnya. Perlu ditekankan pula bahwa yang berbahaya bukanlah capsaicin,

namun zat metabolitnya.

Degenerasi lemak teramati pada kelompok pemberian capsaicin 2 minggu

(K2) dan kelompok pemberian capsaicin 4 minggu (K3). Degenerasi lemak

merupakan akumulasi lemak atau trigliserida dalam sitoplasma hepatosit.

Kehadiran lemak pada hepatosit tidak selalu mengindikasikan perubahan

patologis. Menurut Suhita et al. (2013), etiologi dari degenerasi lemak adalah

toksin, malnutrisi protein, diabetes melitus, obesitas dan anoksia.

Keberadaan sel radang limfosit, sel plasma, dan neutrofil teramati pada

kelompok pemberian capsaicin 2 minggu (K2) dan kelompok pemberian capsaicin

4 minggu (K3). Sel radang secara normal dapat ditemukan di area vena hati

karena merupakan folikel limfoid sebagai pertahanan di daerah portal hati. Namun

dalam jumlah tertentu, banyaknya sel radang akan memberikan efek negatif

terhadap fungsi hati. Menurut Vegad dan Swamy (2010), adanya nekrosa dan

apoptosis sel hepatosit, serta hadirnya sel-sel radang seperti neutrofil, limfosit, dan

sel plasma yang mengindikasikan terjadinya hepatitis akut.

Nekrosa ringan teramati pada seluruh mencit kelompok pemberian capsaicin

4 minggu (K3) dan sebagian mencit kelompok kontrol (K1) dan pemberian

capsaicin 2 minggu (K2). Nekrosa atau kematian sel merupakan lanjutan dari

degenerasi, dapat pula terjadi akibat lanjutan dari kongesti. Kongesti yang

bertambah parah mengakibatkan penumpukan deoksihemoglobin. Statis darah

yang tidak mengandung oksigen dalam waktu lama mengakibatkan hipoksia berat

yang menyebabkan kematian sel (Mitchell 2006).

Pengamatan organ hati menghasilkan tingkat keparahan, dengan tingkat

keparahan tertinggi pada kelompok pemberian capsaicin 4 minggu (K3) yang

diikuti oleh kelompok pemberian capsaicin 2 minggu (K2). Tingkat keparahan ini

sebanding dengan waktu pemberian capsaicin, sehingga dapat disimpulkan lama

pemberian capsaicin berbanding lurus dengan tingkat keparahan organ hati. Selain

itu, pemberian capsaicin selama empat minggu tidak aman untuk organ hati pasca

pemberian. Kelompok kontrol menunjukkan keparahan sedang akibat pengamatan

lesio dengan derajat yang berbeda dari masing-masing preparat diberi skor yang

sama. Gambaran lesio histopatologi organ hati ditunjukkan pada Gambar 3A.

Pada organ ginjal, rataan skor lesio histopatologi kelompok kontrol (K1)

dan kelompok pemberian capsaicin 2 minggu (K2) menunjukkan tingkat

keparahan sedang, sedangkan kelompok pemberian capsaicin 4 minggu (K3)

menunjukkan tingkat keparahan yang berat. Organ ginjal kelompok kontrol (K1)

ditandai dengan kongesti dan infiltrasi sel radang neutrofil dan limfosit di sekitar

glomerulus. Selain lesio tersebut, ditemukan beberapa kelainan inti pada tubulus

proksimal. Pada kelompok pemberian capsaicin 2 minggu (K2), lesio yang

teramati adalah kongesti ringan sampai sedang, peradangan ringan, dan nekrosa

Page 22: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

10

ringan. Kelompok pemberian capsaicin 4 minggu (K3) menunjukkan adanya

kongesti sedang, infiltrasi sel radang sedang dan nekrosa ringan. Lesio kongesti teramati pada semua kelompok perlakuan. Kongesti merupakan

pembendungan pada kapiler darah karena lambatnya aliran darah. Kongesti dapat

disebabkan oleh adanya agen infeksius atau kelemahan jantung kanan. Menurut

Reilly et al. (2003), inhalasi capsaicinoid dapat menyebabkan kongesti ringan dan

sedang pada bronkus dan alveolus paru.

Peradangan ringan ditunjukkan oleh semua kelompok perlakuan.

Peradangan pada ginjal akibat capsaicin sangat berkaitan dengan keterlibatan

saluran TRPV 1 di neuron akar dorsal yang menginervasi ginjal. Menurut

Richardson dan Vasko (2002), vaniloid termasuk capsaicin yang berikatan dengan

reseptor TRPV I mengakibatkan melepaskan berbagai neuropeptida proinflamasi

dari ujung saraf sensitif yang menyebabkan peradangan.

Nekrosa ringan terjadi pada sebagian kecil ginjal dari setiap kelompok

perlakuan. Nekrosa adalah tingkat kerusakan tubulus yang lebih tinggi setelah

terganggunya permeabilitas membran dengan adanya bengkak keruh kemudian

diikuti oleh lisis (Marusin et al. 2001). Nekrosa teramati pada epitel tubulus

proksimal karena tubulus bagian ini merupakan bagian yang paling mudah

mengalami perlukaan akibat iskemia dan zat toksik. Pada tubulus proksimal

terjadi proses absorbsi dan sekresi zat, sehingga kadar zat toksik lebih tinggi.

Selain itu, sebagian besar sitokrom P450 memacu timbulnya nefrotoksisitas di

ginjal berada di tubulus proksimal (Fang et al. 2008). Gambar 3B menujukkan

lesio histopatologi pada organ ginjal.

Pengamatan pada kelompok yang diberi capsaicin selama 4 minggu (K2)

menunjukkan tingkat keparahan yang lebih tinggi dibanding kelompok kontrol

(K1) maupun kelompok yang diberi capsaicin selama 2 minggu (K3). Secara

keseluruhan, kelompok capsaicin 4 minggu (K3) paling parah dibandingkan

kelompok capsaicin 2 minggu (K2) maupun kelompok kontrol (K1). Hal ini

diakibatkan capsaicin yang bersifat nefrotoksik (Uzoh et al. 2009). Oleh karena

itu, tingkat keamanan capsaicin terhadap organ ginjal rendah, sehingga perlu

dilakukan pengamatan lanjutan dengan pewarnaan imunohistokimia.

Gambar 3 Lesio histopatologi (A) organ hati K3 (pemberian capsaicin 4 minggu).

Adanya lesio kongesti (panah hitam), degenerasi lemak (panah hijau),

sel radang (kepala panah), nekrosa (asterik), dan anisositosis (panah

merah) (B) organ ginjal K3 (pemberian capsaicin 4 minggu). Terlihat

lesio kongesti (panah) dan nekrosa (asterik). Pewarnaan HE

perbesaran 400x

B A

Page 23: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

11

Pengamatan Pewarnaan Imunohistokimia

Organ hati menunjukkan hasil imunoreaktif positif pada seluruh mencit

kelompok pemberian capsaicin 4 minggu (K3) dan 3 dari 4 mencit kelompok

pemberian capsaicin 2 minggu (K2). Hasil ini berbanding lurus dengan pewarnaan

HE pada kelompok pemberian capsaicin selama 2 dan 4 minggu (K2 dan K3)

yang mengalami nekrosa. TNF-α merupakan sitokin inflamasi yang paling

berperan pada proses inflamasi dan dipakai sebagai indikator untuk sel yang

mengalami stres oksidatif, apoptosis atau nekrosis. Kadar TNF-α yang

dikeluarkan oleh makrofag atau limfosit yang mengalami inflamasi akan

meningkat (Heimdall et al. 2000).

Organ ginjal menunjukkan hasil imunoreaktif positif pada keempat mencit

kelompok pemberian capsaicin 4 minggu (K3) dan 2 minggu (K2), dan 1 dari 4

mencit kelompok kontrol (K1). Hasil ini sesuai dengan hasil skor dengan tingkat

kerusakan berat pada pewarnaan HE. Konsetrasi TNF-α yang tinggi menyebabkan

kematian sel yang tinggi dan cepat (Schliemann et al. 2011) sedangkan dalam

konsentrasi rendah TNF-α berperan dalam upaya regenerasi sel (Langen dan

Schols 2007). Berdasarkan hal tersebut, terdapat kemungkinan regenerasi sel yang

mengalami kerusakan ringan akibat pemberian capsaicin. Timbulnya warna cokelat yang mengindikasikan hasil imunoreaktif positif

(Gambar 4) disebabkan dalam proses pewarnaan imunohistokimia (IHK) antigen

berupa sitokin TNF-α pada sitoplasma sel berikatan dengan antibodi primer (Rat Anti

TNF-α) selanjutnya dilabeli oleh antibodi sekunder. Setelah semua berikatan

dilakukan penambahan substrat Diaminobenzidine (DAB) yang bertujuan untuk

menghasilkan warna cokelat pada sitokin (TNF-α) (Wulandari et al. 2013).

Gambar 4 Hasil pewarnaan IHK yang bersifat imunoreaktif positif (panah)

terhadap antibodi anti TNF-α pada (A) hepatosit dan (B) sel tubulus

proksimal ginjal. Pewarnaan IHK metode LSAB perbesaran 400x

SIMPULAN

Pemberian capsaicin dosis 10 mg/kgBB selama 2 minggu menyebabkan

kerusakan sedang pada hati dan ginjal sedangkan dosis 10 mg/kgBB selama 4

minggu menyebabkan kerusakan berat pada hati dan ginjal mencit C3H. Hal ini

menunjukkan tingkat keamanan capsaicin yang rendah terhadap organ hati dan

ginjal pada pemberian 4 minggu.

Page 24: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

12

DAFTAR PUSTAKA

Anandakumar P, Kamaraj S, Jagan S, Ramakrishnan G, Devaki T. 2009. Effect of

capsaicin on glucose metabolism studied in experimental lung

carcinogenesis. Nat Prod Res. 23(8):763-74.

Bode AM, Dong Z. 2011. The two faces of capsaicin. Cancer Res. 71(8):2809-

2814.doi:10.1158/0008-5472.

Chada S, Bashir M, Babbar S, Koganti A, Bley K. 2008. In vitro hepatic and skin

metabolism of capsaicin. Drug Metabo Dispos. 36(4):670-

5.doi:10.1124/dmd.107.019240.

Cheville NF. 2006. Introduction to Veterinary Pathology. Ed ke-3. Blackwell

(US): Blackwell Publishing.

Chhabra N, Aseri ML, Goyal V, Sankhla S. 2012. Capsaicin : a promising

therapy-a critical reapraisal. Int J of Nutr, Pharmac, Neur dis. 2(1):8-15.

Dairam A, Fogel R, Daya S, and Limson JL . 2008. Antioxidant and iron-binding

properties of curcumin, capsaicin, and S-allylcysteine reduce oxidative

stress in rat brain homogenate. Journal of Agricultural and Food Chemistry.

56(9):3350-3356.

Fang C, Behr M, Xie F, Lu S, Doret M, Luo H, Yang W, Aldous K, Ding X, Gu J.

2008. Mechanism of chloroform-induced renal toxicity: non-involvement of

hepatic cytochrome P450-dependent metabolism. ToxicolAppl Pharmacol.

227(1):48-55.

Heimdall JH, Aarstad HJ, Olofsson J. 2000. Peripheral blood-lymphocyte and

monocyte function and survival in patients with head and neck carcinoma.

Laryngoscope. 110(3):402-407.

Ito K, Nakazato T, Yamato K, Miyakawa Y, Yamada T, Hozumi N. 2004.

Induction of apoptosis in leukemic cells by homovanillic acid derivative,

capsaicin, through oxidative stress: implication of phosphorylation of p53 at

Ser-15 residue by reactive oxygen species. Cancer Res. 64(3):1071-1078.

[Jaxmice] The Jackson Laboratory. 2014. C3H/HeJ Mice [internet]. [diunduh

pada: 2014 Jul 10]. Tersedia pada: http://jaxmice.jax.org/strain/000659.html

JAX 2014.

Jung MY, Kang HJ, Moon A. 2001. Capsaicin-induced apoptosis in SK-Hep-1

hepatocarcinoma cells involves Bcl-2 downregulation and capsase-3

activation. Cancer Lett. 165(2):139-145.

Kautsar A. 2009. Peran capsaicin pada proses penyembuhan ulkus lambung tikus

yang diberi paparan piroksikam [skripsi]. Jakarta (ID): Universitas

Indonesia.

Kim CS, Park WH, Park JY, Kang JH, Kim MO, Kawada T. 2004. Capsaicin, a

spicy component of hot pepper, induces apoptosis by activation of the

peroxisome proliferator-activated receptor gamma in HT-29 human colon

cancer cells. J Med Food. 7(3):267-273.

Langen RCD, Schols AMWJ. 2007. Inflammation: friend or foe of muscle

remodelling in COPD?. ERS Journal. 30(4):605-607.doi:

10.1183/09031936.00098107.

Page 25: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

13

Lin CH, Lu WC, Wang CW, Chan YC, Chen MK. 2013. Capsaicin induces cell

cycle arrest and apoptosis in human KB cancer cells. BMC Complementary

and Alternative Medicine. 13:1472-6882.doi:10.1186/1472-6882-13-46.

Lo YC, Yang YC, Wu IC, Kuo FC, Liu CM, Wang HW. 2005. Capsaicin-induced

cell death in a human gastric adenocarcinoma cell line. World J

Gastroenterol. 11(40):6254-6257.

Lumongga F. 2008. Struktur Liver [internet]. [diunduh pada: 2014 Sep 28].

Tersedia pada: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2052/3/

09E01467.pdf.txt.

Manjunatha H, Srinivasan K. 2007. Hypolipidemic and antioxidant effects of

dietary curcumin and capsaicin in induced hypercholesterolemic rats. Lipids.

42(12):1133-1142.

[Merck]. 2004. H&E staining [internet]. [diunduh pada: 2014 Jul 22]. Tersedia

pada: http://microscopy.merck.de.

Mitchell R. 2006. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. Ed ke-7. New York (US):

Elsevier inc.

Mori A, Lehmann S, O’Kelly J, Kumagai T, Desmond JC, Pervan M. 2006.

Capsaicin, a component of red peppers, inhibits the growth of androgen

independent, p53 mutant prostate cancer cells. Cancer Res. 66(6):3222–

3229.

[Ohara Lab]. 2013. Protocol ML003 000 capsaicin [internet]. [diunduh pada: 2014

Mar 13]. Tersedia pada: http://oharalab.ucsf.edu/common/Techniques/

capcaicin.pdf.

Reilly CA, Taylor JL, Lanza DL, Carr BA, Crouch DJ, Yost GS. 2003.

Capsaicinoids Cause Inflammation and Epithelial Cell Death through

Activation of Vanilloid Receptors. Toxicol Sci. 73(1):170-

181.doi:10.1093/toxsci/kfg044.

Richardson JD1, Vasko MR. 2002. Cellular mechanisms of neurogenic

inflammation. J Pharmacol Exp Ther. 302(3):839-845.

Sa'anchez AM, Sa´nchez MG, Malagarie-Cazenave S, Olea N, Di´az-Laviada I.

2006. Induction of apoptosis in prostate tumor PC-3 cells and inhibition of

xenograft prostate tumor growth by the vanilloid capsaicin. Apoptosis.

11(1):89–99.

Sanatombik K, Sharma GJ. 2008. Capsaicin content and pungency of different

Capsicum spp. cultivars. India (IN): Manipur University.

Schliemann M, Bullinger E, Borchers S, Allgower F, Findeisen R, Scheurich P.

2011. Heterogeneity Reduces Sensitivity of Cell Death for TNF-Stimuli.

BMC Syst Biol. 5(1):204.

Slonane E. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta (ID): Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Sancho R, Lucena C, Macho A, Calzado MA, Blanco-Molina M, Minassi A,

Appendino G, Muñoz E. 2002. Immunosuppressive activity of

capsaicinoids: capsiate derived from sweet peppers inhibits NF-kappaB

activation and is a potent antiinflammatory compound in vivo. Eur J

Immunol. 32:1753–1763.

Srinivasan K, Sambaiah K, Chandrasekhara N. 2004. Spices as beneficial

hypolipidemic food adjuncts: a review. Food Reviews International. 20:187-

220.

Page 26: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

14

Stewart C Jr1, Kang BC, Liu K, Mazourek M, Moore SL, Yoo EY, Kim BD. 2005.

The Pun1 gene for pungency in pepper encodes a putative acyltransferase.

Paran I, Jahn MM. Plant J. 42(5):675-88.

Suhita NLPR, Sudira IW, Winaya IBO. 2013. Histopatologi ginjal tikus putih

akibat pemberian ekstrak pegagan (Centella asiatica) peroral [skripsi].

Denpasar (ID): Universitas Udayana.

Taylor T. 2014. Liver [internet]. [diunduh pada: 2014 Sep 28]. Tersedia pada:

http://www.innerbody.com/image_digeov/card10-new2.html#fulldescription.

Vegad JL, Swamy M. 2010. Veterinary Systemic Pathology. Ed ke-2. India (IN):

ibdc publishers.

Wulandari SH, Aulanni’am, Oktavianie DA. 2013. Ekspresi tumor necrosis factor

(TNF-α) dan gambaran histopatologi ginjal pada tikus (Rattus norvegicus)

renal fibrosis pasca induksi streptokinase [skripsi]. Malang (ID): Universitas

Brawijaya.

Page 27: GAMBARAN TOKSIKOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL … · Sebagian besar massa hati terletak di sisi kanan tubuh. Hati terdiri dari jaringan ... Ginjal adalah suatu organ yang secara

15

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pangkajene, Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi

Selatan pada 20 Maret 1992. Penulis merupakan putri ketiga dari tiga bersaudara

dari Bapak Drs. H. M. Idris Nur dan Ibu Nur Alam. Penulis menempuh

pendidikan menengahnya di SMP Negeri 1 Pangsid (2004-2007) dan SMA

Andalan Sulawesi Selatan Negeri 2 Tinggimoncong (2007-2010) hingga terdaftar

sebagai mahasiswa IPB melalui jalur SNMPTN 2010. Selama kuliah, penulis aktif

di UKM KSR PMI Unit 1 IPB (2010-2011), BEM FKH IPB (2012-2013), Himpro

Ruminansia (2012-2013), serta Omda IKAMI SULSELBAR (2013-2014). Selama

menjadi aktivis kampus, penulis pernah mengetuai beberapa program kerja

diantaranya Temu Pembina dan Korps 2011, Upgrading LK FKH IPB 2013, dan

Pelatihan Penulisan PKM FKH IPB PRAKTISI 2013. Penulis juga beberapa kali

mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa diantaranya berjudul “Potensi Gel

Ekstrak Biji Lengkeng (Dimocarpus longan) sebagai Penyembuh Luka Sayat

Penderita Diabetes Melitus dengan Model Mencit Hiperglikemia”, “Breast Cells

Guard: Inhibisi Angiogenesis dan Proliferasi Sel Kanker Payudara dengan Fraksi

Aktif Capsaicin”, “Kukang: Kartu Indikator Penilaian Kualitas Pangan Asal

Hewan Berbasis Pewarnaan Red Green Blue”, dan “The Quarantine Island: Pulau

Karantina sebagai Filter Ancaman Emerging Disease dan Zoonosis Asal Sapi

Impor Berbasis Konsep Animal Welfare”. Penulis pernah menjuarai kompetisi

Tournament of Veteriner 2012 di FKH Universitas Airlangga Surabaya. Penulis

juga sempat menjadi asisten praktikum pada empat mata kuliah diantaranya

Histologi I, Histologi II, Anatomi Veteriner I, dan Embriologi Dasar. Penulis juga

merupakan peseta short term invitation program Jenesys 2.0 Batch ke-22 di

Jepang pada September 2014.