GAMBARAN STATUS GIZI MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM...

51
GAMBARAN STATUS GIZI MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH ANGKATAN 2012, 2013 , 2017 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN DISUSUN OLEH : REFIYANDI TRIANDARU 11151030000066 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of GAMBARAN STATUS GIZI MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM...

  • GAMBARAN STATUS GIZI MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM

    NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH ANGKATAN 2012, 2013 , 2017

    Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    SARJANA KEDOKTERAN

    DISUSUN OLEH :

    REFIYANDI TRIANDARU

    11151030000066

    PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

    memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat

    menyelesaikan penulisan penelitian ini yang berjudul “Gambaran Status Gizi

    Mahasiwa Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”. Dalam

    pelaksanaan penulisan hasil penelitian ini, penulis telah memperoleh bimbingan

    dan dukunga dari banyak pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. dr. Hari Hendarto, Ph.D, Sp.PD-KEMD, FINASIM selaku Dekan Fakultas

    Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

    membimbing serta memberikan ilmu kepada saya selama menjalani

    pendidikan di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. DR dr. Achmad Zaki, Sp.OT, M.Epid selaku Kepala Program Studi

    Kedokteran di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

    telah membimbing serta memberikan ilmu kepada saya selama menjalani

    pendidikan di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. dr.Witri Ardini M.Gizi Sp.GK selaku Pembimbing 1 yang telah meluangkan

    banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk mendampingi dan memberi ilmu

    serta membimbing penulis dari awal penelitian ini hingga akhir penyusunan

    dan penyelesaian laporan penelitian ini.

    4. dr. Erike Anggraini Suwarsono, M.pd Sp.MK selaku Pembimbing 2 yang

    telah banyak memberikan arahan, motivasi dan telah meluangkan waktu serta

    pikiran dalam membimbing penulis dalam proses penulisan laporan penelitian

    ini serta membantu penulis hingga akhir penyusunan laporan penelitian ini.

    5. DR. dr. Mukhtar Ikhsan, Sp.P(K), MARS dan DR dr. Achmad Zaki,

    M.Epid,Sp.OT penguji pada sidang yang memberi banyak masukan untuk

    perbaikan laporan penelitian ini.

    6. dr. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D selaku penanggung jawab modul riset

    mahasiswa Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan 2015 yang

  • vi

    selalu memberikan arahan, mengingatkan, serta mendukung penulis untuk

    segera menyelesaikan penelitian ini.

    7. Kedua orang tua penulis, ibu saya dr. April Yani dan ayah saya Ir Moch Arifin ,

    yang menjadi sumber motivasi dan penyemangat penulis dalam menyelesaikan

    laporan penelitian ini. Terima kasih atas kasih sayang, dukungan, serta doa

    sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini pada waktunya,

    dan selalu menjadi pendengar keluh kesah penulis.

    8. Kakak penulis, Dimas Dwityo Previanto dan Ryan Adhi Pranata , yang selalu

    menyemangati, menjadi tempat berkeluh kesah dan menghibur penulis dalam

    proses penulisan laporan ini.

    9. Seluruh anggota keluarga yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu per

    satu. Terima kasih atas kasih sayang, do’a, dan dukungan yang tak henti

    mengalir selama penulis menjalani masa pendidikan.

    10. Pihak administrasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta yang membantu dalam proses pembuatan surat

    persetujuan dan perizinan penelitian.

    11. Kawan-kawan Seangkatan Achmad Faris Wahyudi , Ahmad Fairuz , Robby

    Franata Sitepu , Buay Pemaca , Sarwan Hardi , Romi Romadhon , Reyfal

    Khaidar , Ubaidhilah Romadlon yang senantiasa membantu dan memotivasi

    penulis sehingga bisa menyelesaikan penelitian ini.

    12. Teman-teman riset Nur Fajrina , Faras Salsabila Kuswatin , Nailufar Hamro ,

    Safira Belarizkia , Hanifa Syafly yang telaj membantu dan saling

    mengingatkan dalam melakukan penelitian ini.

    13. Seluruh sejawat AMIGDALA 2015 yang selalu memberikan semangat dan

    dukungan kepada saya selama menjalankan penelitian ini.

    14. Pak Ihksan dari Pustipanda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

    membantu memberikan data yang digunakan dalam penelitian ini.

    15. Seluruh pihak yang membantu, memberikan dukungan dan semangat serta doa

    untuk lancarnya penelitian ini yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu

    namun tidak mengurangi rasa terima kasih saya yang sebesar-besarnya.

  • vii

    Saya mohon maaf karena dalam penelitian ini masih banyak kekurangan. Kritik

    dan saran sangat saya harapkan dari semua pihak agar laporan penelitian ini

    dapat menjadi lebih baik.

    Demikian laporan penelitian ini saya buat, semoga dapat memberikan banyak

    manfaat bagi kita semua.

    Ciputat,27 Desember 2019

    Penulis

  • viii

    ABSTRAK

    Refiyandi Triandaru. Fakultas Kedokteran. Gambaran Status Gizi

    Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Angkatan

    2012,2013 2017

    Latar Belakang: Masalah kekurangan dan kelebihan gizi merupakan masalah

    yang sangat penting di Indonesia Status gizi merupakan refleksi dari apa yang kita

    konsumsi. Status gizi dikatakan baik bila pola makan kita seimbang dan baik

    jumlahnya, frekuensi dan jenis makanan yang kita konsumsi harus sesuai dengan

    kebutuhan tubuh. Berdasarkan Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada

    tahun 2018 indonesia memiliki tren IMT yang meningkat setiap 5 tahun , Tujuan:

    Mengetahui perbandingan Status Gizi Mahasiswa/wi strata 1 Universitas Islam

    Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012, 2013, 2017 Metode:

    penelitian ini merupakan studi cross sectional deskriptif kategorik untuk

    mengetahui Gambaran Status Gizi Mahasiswa Baru Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2017 Hasil. Dari data yang diperoleh

    dapat disimpulkan bahwa status gizi terbanyak pada mahasiswa Angkatan 2012,

    2013, 2017 adalah normal baik mahasiswa berjenis kelamin laki-laki maupun

    perempuan , Terdapat tren peningkatan rata rata IMT mahasiswa dan frekuensi

    obesitas setiap tahunnya sesuai dengan hasil riskesdas 2013 dan 2018 , Mahasiswa

    dengan presentase status gizi normal terbanyak adalah fakultas kedokteran

    Kesimpulan status gizi terbanyak adalah normal , terdapat peningkatan rerata

    indeks massa tubuh antar tahun 2012 dengan 2017 dan 2013 dengan 2017 dalam

    penelitian ini.

    Kata kunci: Indeks Massa Tubuh , status gizi, mahasiswa uin syarif hidayatullah

    Jakarta .

  • ix

    ABSTRACT

    Refiyandi Triandaru. Faculty of medicine . Description of nutritional status on

    Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta students year 2012,2013

    2017

    Background : the problem of malnutrition and over nutrition is a very important

    issues in Indonesia nutritional status is what we consumes are reflected,

    nutritional status can be good if our dietary habit are good in amount and well

    balanced frequency and type of our diet should be appropriate with our needs

    Berdasarkan basic health research on the year 2018 indonesia Body Mass Index

    have a trend that its increasing every 5 years , methods: this research is a cross

    sectional descriptive category to know the of nutritional status of college student

    in Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta year 2012 , 2013 ,2017

    results. From the obtained data it can be concluded that the most common

    nutritional status are normal based on asia pacific criteria on both male and female

    respondent, there is a escalation of average Body Mass Index and frequency of

    obesity , college Conclusions the most common nutritional status are normal , in

    this research there is a escalation of average Body Mass Index between year 2012

    with year 2017 and year 2013 with year 2017.

    Kata kunci: Body Mass Index , nutritional status, Syarif Hidayatullah State

    Islamic University Jakarta

  • x

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

    DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

    Daftar grafik ......................................................................................................... xiv

    BAB I ...................................................................................................................... 1

    PENDAHULUAN................................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

    1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2

    1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................... 2

    1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 2

    1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 2

    1.4.1 Institusi .............................................................................................. 2

    1.4.2 Peneliti............................................................................................... 2

    1.4.3 Masyarakat ........................................................................................ 3

    BAB II ..................................................................................................................... 4

    2.1 Landasan Teori ............................................................................................. 4

    2.1.1 Definisi Obesitas .............................................................................. 4

    2.1.2 Stasistik Obesitas ............................................................................. 4

    2.1.3 Etiologi Obesitas ............................................................................. 4

    2.1.4 Prevalensi obesitas di Indonesia .................................................... 5

    2.1.5 Indeks Massa Tubuh (IMT) ........................................................... 5

    2.1.6 Pengetahuan Gizi ............................................................................ 7

    2.1.7 Gizi Seimbang .................................................................................. 7

    2.1.8 Pola Makan ...................................................................................... 8

    2.1.9 Faktor Yang Mempengaruhi pola makan .................................... 9

    2.1.10 Penyebab Gizi Lebih ........................................................................ 10

    2.1.11 Gizi Seimbang .................................................................................. 11

    2.2 Kerangka teori ........................................................................................... 12

    2.3 Kerangka Konsep ..................................................................................... 12

    BAB III.................................................................................................................. 13

  • xi

    METODE PENELITIAN ...................................................................................... 13

    3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 13

    3.2 Waktu dan tempat penelitian .................................................................. 13

    3.3 Populasi dan Sampel Penleitian.............................................................. 13

    3.4 Besar Sampel Penelitian ......................................................................... 13

    3.5 Cara Pengambilan Sampel ...................................................................... 13

    3.5.1 Kriteria Inklusi .............................................................................. 13

    3.5.2 Kriteria eksklusi .................................................................................. 13

    3.6 Alat dan bahan ........................................................................................ 13

    3.7 Alur penelitian ........................................................................................ 14

    3.8 Cara kerja penelitian ............................................................................... 15

    3.9 Identifikasi variable ................................................................................ 15

    3.9.1 Variable Terikat ............................................................................ 15

    1. Angkatan 2012, 2013, 2017. ..................................................................... 15

    3.9. 2 Variable bebas ............................................................................... 15

    3.10 Manajemen data......................................................................................... 15

    3.10.1 Pengolahan data ................................................................................ 15

    3.11 Definisi Operasional .................................................................................. 17

    BAB IV ................................................................................................................. 19

    HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 19

    4.1 Analisis Univariat ................................................................................... 19

    4.1.1 Karakteristik Responden ..................................................................... 19

    4.1.1.1 Distribusi Responden............................................................................. 19

    4.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 26

    4.3 Aspek Keislaman .................................................................................... 27

    BAB V ................................................................................................................... 28

    SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 28

    5.1 Simpulan ................................................................................................ 28

    5.2 Saran ...................................................................................................... 28

    Daftar pustaka ....................................................................................................... 29

    LAMPIRAN .......................................................................................................... 31

  • xii

    DAFTAR SINGKATAN

    WHO :World Health Organization

    AHA :American Heart Association

    Riskesdas :Riset Kesehatan Dasar

    Pustipanda :Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data

    CDC :Centers for Disease Control

    SPSS :Statistic Package for Social Sciences

    BB :Berat Badan

    TB :Tinggi Badan

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT

    Menurut Kriteria Asia Pasifik

    Tabel 4.1 Distribusi sampel status gizi Mahasiswa Angkatan 2012, 2013,

    2017.

    Tabel 4.2 Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin Angkatan 2012, 2013,

    2017.

    Tabel 4.3 Frekuensi status gizi Mahasiswa Angkatan 2012, 2013, 2017.

    Tabel 4.4 Distribusi status gizi berdasarkan data fakultas Angkatan 2012

    Tabel 4.5 Distribusi status gizi berdasarkan data fakultas Angkatan 2013

    Tabel 4.6 Distribusi status gizi berdasarkan data fakultas Angkatan 2017

    Tabel 4.7 Frekuensi status gizi Mahasiswa Tingkat Sarjana Angkatan 2012,

    2013 , 2017

    Tabel 4.8 Rerata Indeks Massa Tubuh Mahasiswa berdasarkan jenis kelamin

    Tingkat Sarjana Angkatan 2012, 2013, 2017 UINSH Jakarta 2012, 2013, 2017

    Tabel 4.9 Rerata Indeks Massa Tubuh Mahasiswa berdasarkan fakultas

    Tingkat Sarjana Angkatan 2012, 2013, 2017 UINSH Jakarta 2012, 2013, 2017

  • xiv

    Daftar grafik

    Grafik 4.1 Distribusi Status gizi per angkatan 2012 , 2013, 2017.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak

    yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat

    mengganggu kesehatan.1

    Seiring dengan berkembangnya zaman serta perubahan tren dan pola hidup

    yang kurang sehat, saat ini banyak sekali jumlah masyarakat yang menderita

    obesitas. Obesitas dianggap sebagai sinyal pertama munculnya kelompok

    penyakit–penyakit non infeksi yang banyak t erjadi di negara maju maupun

    negara berkembang. Fenomena ini sering diberi nama sindroma dunia baru dan

    hal ini telah menimbulkan beban sosial–ekonomi serta kesehatan masyarakat yang

    sangat besar di negara–negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia .2

    Obesitas merupakan salah satu permasalahan gizi di indonesia dan

    prevalensi obesitas selalu meingkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan Laporan

    Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, prevalensi obesitas pada

    penduduk berusia ≥18 tahun berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah

    15,4%. Prevalensi penduduk laki-laki dewasa obesitas pada tahun 2013 sebanyak

    19,7 persen, lebih tinggi dari tahun 2007 (13,9%) dan tahun 2010 (7,8%). Pada

    tahun 2013, prevalensi obesitas perempuan dewasa (>18 tahun) 32,9 persen, naik

    18,1 persen dari tahun 2007 (13,9%) dan 17,5 persen dari tahun 2010 (15,5%) .3

    Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

    penelitian tentang gambaran status gizi mahasiswa Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah angkatan 2012, 2013, 2017.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan

    pertanyaan sebagai berikut :

    1. Bagaimana gambaran status gizi mahasiswa Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah pada angkatan 2012, 2013, 2017.

  • 2

    2. Bagaimana Gambaran status gizi mahasiswa berdasarkan fakultas

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan pada angkatan

    2012,2013,2017.

    3. Bagaimana Gambaran status gizi mahasiswa berdasarkan jenis kelamin

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada angkatan 2012 ,2013,

    2017.

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    1. Memberikan Gambaran status gizi mahasiswa Universitas Islam

    Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2012, 2013, 2017.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1. Memberikan gambaran status gizi mahasiswa berdasarkan fakultas

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada angkatan 2012, 2013,

    2017.

    2. Memberikan Gambaran status gizi mahasiswa berdasarkan jenis

    kelamin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada angkatan 2012,

    2013, 2017.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk :

    1.4.1 Institusi

    1. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini

    dapat memberikan Gambaran status gizi mahasiswa Universitas Islam

    Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2012, 2013, 2017.

    1.4.2 Peneliti

    1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Gambaran status gizi

    mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan

    2012 , 2013, 2017.

  • 3

    2. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran.

    1.4.3 Masyarakat

    1. Mendapat informasi mengenai Gambaran status gizi mahasiswa

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2012, 2013,

    2017

  • 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Landasan Teori

    2.1.1 Definisi Obesitas

    Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan ataupun abnormal

    yang dapat mengganggu kesehatan.2 seseorang yang dikatakan obesitas apabila

    terjadi pertambahan atau pembesaran sel lemak tubuh mereka.4

    2.1.2 Stasistik Obesitas

    Angka kejadian obesitas meningkat dengan pesat akibat pola hidup tidak

    aktif. Energi dari aktivitas fisik sehari-hari yang digunakan berkurang seiring

    globalisasi dan akibat dari kemajuan teknologi. Dengan adanya fasilitas seperti

    transportasi bermotor, elevator, lift, pendingin ruangan, dan pemanas ruangan

    sehingga energi untuk bergerak digunakan lebih sedikit.5 berdasarkan data WHO

    (2011),2 terdapat 1,6 miliar orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih

    (overweight) dan 400 juta diantaranya mengalami obesitas atau kegemukan.2

    Menurut data dari American Heart Association (AHA) pada tahun 2011, terdapat

    12 juta (16,3%) anak di Amerika yang berumur 2-19 tahun sebagai penyandang

    obese. Sekitar satu pertiga (32,9%) atau 72 juta orang dewasa warga negara

    Amerika Serikat adalah obese. Sedangkan di Indonesia, menurut data Riset

    Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 Prevalensi penduduk laki-laki

    dewasa obesitas pada tahun 2013 sebanyak 19,7 persen, lebih tinggi dari tahun

    2007 (13,9%) dan tahun 2010 (7,8%). revalensi obesitas perempuan dewasa (>18

    tahun) 32,9 persen, naik 18,1 persen dari tahun 2007 (13,9%) dan 17,5 persen dari

    tahun 2010 (15,5%).

    2.1.3 Etiologi Obesitas

    Menurut CDC banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki

    berat badan berlebih atau obesitas

    1. Ketidakseimbangan antara asupan kalori dari makanan dengan

    penggunaan kalori sebagai energi pada aktivitas fisik.

  • 5

    2. Lingkungan tempat tinggal dan tempat bekerja.

    3. Faktor genetik.

    4. Faktor lain seperti obat-obatan. Menurut orang yang menggunakan

    steroid jangka panjang akan mengalami penambahan berat badan.

    Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh beberapa ahli fisiologi,

    dimana salah satu faktor yang dapat menyebabkan kegemukan adalah

    dikarenakan kurangnya olahraga.8

    Faktor-faktor lainnya adalah karena gangguan emosi dengan makan

    berlebihan yang menggantikan rasa puas lainnya, pembentukan sel-sel lemak

    dalam jumlah berlebihan akibat pemberian makan yang berlebihan pada saat usia

    anak-anak, gangguan endokrin tertentu seperti hipotiroidisme, gangguan pusat

    pengatur kenyakselera makan (satiety-apetite centre) di hipotalamus dan kelezatan

    makanan yang tersedia. Selain itu, Sherwood juga mengatakan bahwa, makanan

    yang dimakan sebelum tidur lebih besar kemungkinannya akan disimpan sebagai

    cadangan makanan atau biasa disebut glikogen. Dalam hal ini, makanan yang

    dimakan sebelum tidur lebih menyebabkan seseorang menjadi gemuk jika

    dibandingkan dengan makanan yang dimakan lebih awal.8

    2.1.4 Prevalensi obesitas di Indonesia

    Prevalensi obesitas di Indonesia Menurut hasil riset kesehatan dasar atau

    Riskesdas tahun 2018 meningkat menjadi 21,8% hal ini meningkat dibandingkan

    hasil riset kesehatan dasar atau Riskesdas tahun 2013 yang menyebut bahwa

    angka obesitas di Indonesia hanya mencapai 14,8 persen begitu juga dengan

    prevalensi berat badan berlebih dengan indeks massa tubuh antara 25 hingga 27,

    juga meningkat dari 11,5 persen di 2013 ke 13,6 persen di 2018 angka obesitas

    pada dewasa diatas 18 tahun menurut hasil Riskesdas 2018 paling tinggi di

    Sulawesi Utara, yakni sebanyak 30,2 persen. Di posisi tertinggi selanjutnya

    berada di DKI Jakarta, Kalimantan Timur, dan Papua Barat.

    2.1.5 Indeks Massa Tubuh (IMT)

    Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat atau cara yang sederhana

    untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan

  • 6

    kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan

    resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan

    resiko terhadap penyakit degeneratif2. Oleh karena itu, mempertahankan berat

    badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang

    lebih panjang. Untuk mengetahui nilai IMT, dapat dihitung dengan rumus berikut:

    Menurut CDC dan WHO batas ambang untuk orang dewasa yang

    dikatakan overweight, apabila memiliki IMT 25-29,9. Sedangkan orang dewasa

    yang dikatakan obesitas apabila ia memiliki IMT lebih dari atau sama dengan 30.

    Untuk menentukan berat badan normal, WHO membagi batas ambang laki-laki

    berbeda dengan perempuan. IMT bernilai 20,1–25,0 adalah ambang batas berat

    badan normal untuk laki-laki dan 18,7-23,8 untuk berat badan normal perempuan.

    Berdasarkan Pedoman Praktis IMT yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia 1994, ambang batas yang digunakan di Indonesia, sedikit

    berbeda dengan ambang batas yang digunakan di seluruh dunia. Ambang batas

    yang digunakan berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian dibeberapa

    negara berkembang. Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk

    Indonesia adalah sebagai berikut:

    Tabel 1 Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT Menurut

    Kriteria Asia Pasifik

  • 7

    Sumber: WHO (2000)

    2.1.6 Pengetahuan Gizi

    Bahan Pengetahuan gizi adalah kemampuan seseorang untuk mengingat

    kembali kandungan gizi makanan serta kegunaan zat gizi tersebut dalam tubuh.

    Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

    dalam memilih makanan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan

    seseorang. Semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi seseorang diharapkan

    semakin baik pula keadaan gizinya. 11

    Pengetahuan tentang gizi yang harus dimiliki masyarakat antara lain

    kebutuhan-kebutuhan bagi tubuh (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan

    mineral). Selain itu, jenis-jenis makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi

    yang dibutuhkan tubuh tersebut, baik secara kualitataif dan kuantitatif, akibat atau

    penyakit-penyakit yang disebabkan karena kekurangan gizi dan sebagainya. 12

    Pengetahuan gizi mempunyai peranan penting dalam pembentukan

    kebiasaan makan seseorang, sebab hal ini akan mempengaruhi seseorang dalam

    memilih jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Suatu hal yang meyakinkan

    tentang pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada tiga kenyataan, yaitu :

    Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan. 2) Setiap

    orang hanya akan cukup gizi jika makanan yang dimakannya mampu

    menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh yang optimal,

    pemeliharaan dan energi. 3) Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu

    sehingga penduduk dapat belajar menggunakan pangan dengan baik bagi

    kesejahteraan gizi. 13

    Individu memiliki pengetahuan yang baik akan mempunyai kemampuan

    untuk menerapkan pengetahuan gizinya dalam pemilihan maupun pengolahan

    pangan, sehingga konsumsi pangan mencakupi kebutuhan . 11

    2.1.7 Gizi Seimbang

    Gizi mempunyai peran besar dalam daur kehidupan. Setiap tahap daur

    kehidupan terkait dengan satu set prioritas nutrien yang berbeda. Semua orang

    sepanjang kehidupan membutuhkan nutrien yang sama, namun dalam jumlah

  • 8

    yang berbeda. Nutrien tertentu yang didapat dari makanan, melalui peranan

    fisiologis yang spesifik dan tidak tergantung pada nutrien yang lain, sangat

    dibutuhkan untuk hidup dan sehat14.

    Zat gizi (nutrien) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk

    melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara

    jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Makanan setelah dikonsumsi

    mengalami proses pencernaan. Bahan makanan diuraikan menjadi zat gizi atau

    nutrien. Zat tersebut selanjutnya diserap melalui dinding usus dan masuk kedalam

    cairan tubuh. 15

    Indonesia menerapkan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) yang berdasarkan

    pada kebijakan Repelita V tahun 1995 dan menjadi bagian dari program perbaikan

    gizi. Pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima oleh masyarakat, sesuai dengan

    Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit

    “Gizi Seimbang” dalam program perbaikan gizi). Gizi seimbang adalah susunan

    makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang

    sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman

    atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan Berat Badan (BB) ideal. 16

    2.1.8 Pola Makan

    Berdasarkan Departemen Kesehatan RI Pengertian Pola Makan adalah

    suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan

    informasi gambaran dengan meliputi mempertahankan kesehatan, status nutrisi,

    mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pengertian pola makan menurut

    Handajani adalah tingkah laku manusia atau sekelompok manusia dalam

    memenuhi makanan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pilihan makanan,

    sedangkan menurut Suhardjo pola makan di artikan sebagai cara seseorang atau

    sekelompok orang untuk memilih makanan dan mengkonsumsi makanan terhadap

    pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial. dan menurut seorang ahli

    mengatakan bahwa pola makan di definisikan sebagai karateristik dari kegiatan

    yang berulang kali makan individu atau setiap orang makan dalam memenuhi

    kebutuhan makanan secara umum pola makan memiliki 3 (tiga) komponen yang

    terdiri dari: jenis, frekuensi, dan jumlah makanan. 17

  • 9

    a. Jenis makan adalah sejenis makanan pokok yang dimakan setiap hari

    terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran ,dan buah yang

    dikonsumsi setiap hari makanan pokok adalah sumber makanan utama di negara

    indonesia yang dikonsumsi setiap orang atau sekelompok masyarakat yang terdiri

    dari beras, jangung, sagu, umbi-umbian, dan tepung.

    b. Berdasarkan departemen kesehatan frekuensi makan frekuensi makan

    adalah beberapa kali makan dalam sehari meliputi makan pagi18, makan siang,

    makan malam dan makan selingan. sedangkan menurut Suhardjo frekuensi makan

    merupakan berulang kali makan sehari dengan jumlah tiga kali makan pagi,

    makan siang, dan makan malam.19

    c. Jumlah makan adalah banyaknya makanan yang dimakan dalam setiap

    orang atau setiap individu dalam kelompok

    2.1.9 Faktor Yang Mempengaruhi pola makan

    Pola makan yang terbentuk gambaran sama dengan kebiasaan makan

    seseorang. Secara umum faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola makan

    adalah faktor ekonomi, sosial budaya, agama, pendidikan, dan lingkungan.17

    a. Faktor ekonomi variabel ekonomi mencukup dalam peningkatan

    peluang untuk daya beli pangan dengan kuantitas dan kualitas dalam pendapatan

    menurunan daya beli pangan secara kualitas maupun kuantitas masyarakat.

    Pendapatan yang tinggidapat mencakup kurangnya daya beli denganh kurangnya

    pola makan masysrakat sehingga pemilihan suatu bahan makanan lebih di

    dasarkan dalam pertimbangan selera dibandingkan aspek gizi. Kecenderungan

    untuk mengkonsumsi makanan impor.

    b. Faktor sosial Budaya Pantangan dalam mengkonsumsi jenis makanan

    dapat dipengaruhi oleh faktor budaya sosial dalam kepercayaan budaya adat

    daerah yang menjadi kebiasaan atau adat. Kebudayaan di suatu masyarakat

    memiliki cara mengkonsumsi pola makan dengan cara sendiri. Dalam budaya

    mempunyai suatu cara bentuk macam pola makan seperti: dimakan, bagaimana

    pengolahanya, persiapan dan penyajian.

  • 10

    c. Agama, dalam agama pola makan ialah suatu cara makan dengan

    diawali berdoa sebelum makan dengan diawali makan mengunakan tangan kanan.

    d. Pendidikan, Dalam pendidikan pola makan iala salah satu pengetahuan,

    yang dipelajari dengan berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan dan

    penentuan kebutuhan gizi.

    e. Lingkungan, Dalam lingkungan pola makan ialah berpengaruh terhadap

    pembentuk perilaku makan berupa lingkungan keluarga melalui adanya promosi,

    media elektroni, dan media cetak.

    f. Kebiasaan, makan Kebiasaan makan ialah suatu cara seseorang yang

    mempunyai keterbiasaan makan.

    2.1.10 Penyebab Gizi Lebih

    Faktor utama penyebab overweight dan obesitas adalah aktivitas fisik yang

    kurang, perubahan gaya hidup, serta pola makan yang salah diantaranya pola

    makan tinggi lemak dan rendah serat Obesitas merupakan penyakit yang

    disebabkan oleh multifaktorial, antara lain disebabkan oleh faktor genetik, faktor-

    faktor individu (usia dan jenis kelamin, pekerjaan), sedentary life style

    (peningkatan asupan makanan tinggi lemak dan tinggi karbohidrat, pengurangan

    aktivitas fisik dikarnakan pekerjaan), konsumsi alkohol dan rokok, pengetahuan

    dan sikap mengenai hidup sehat. beberapa faktor yang menyebabkan seseorang

    memiliki berat badan lebih antara lain; faktor genetik, pola makan, pengetahuan,

    dan aktivitas fisik

    1. Pola Makan

    Kebiasaan yang kurang baik yang sering dilakukan seperti; mengonsumsi

    makanan cepat saji, makan berlebihan, makan tidak teratur, menghindari

    makan pagi,dan kebiasaan ngemil. Makan saat ingin makan tidak saat

    merasa lapar akan menyebabkan kegemukan. Pola makan jika tidak

    dikonsumsi secara rasional mudah menyebabkan kelebihan masukan

    kalori yang akan menimbulkan berat badan berlebih.

  • 11

    2. Pengetahuan

    Tingkat pengetahuan seseorang akan memengaruhi status gizinya.

    Pengetahuan hasil dari tahu dan bagaimana seseorang akan

    mengaplikasikan ilmunya. Pengetahuan akan berhubungan erat dengan

    sikap dan tindakan. Pengetahuan yang baik dapat menghasilkan tindakan

    yang baik. Pengetahuan gizi seseorang akan memengaruhi status gizinya.

    3. Aktivitas Fisik

    Aktivitas fisik adalah gerakan fisik yang dilakukan mahasiswa sebagai

    salah satu bentuk pengeluaran energi. Beberapa penelitian epidemiologi

    menyebutkan bahwa obesitas pada remaja terjadi karena interaksi antara

    makan yang banyak dan sedikit aktivitas. Aktivitas fisik menyebabkan

    terjadinya proses pembakaran energi sehingga semakin remaja beraktivitas

    semakin banyak energi yang terpakai. Hasil penelitian ini senada dengan

    studi yang dilakukan Sherwood , yang menunjukkan bahwa olahraga

    berkonstribusi pada pencegahan kenaikan berat badan. 18

    2.1.11 Gizi Seimbang

    Pengertian gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang

    mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan

    tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,

    perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah

    masalah gizi.

    Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) pilar yang pada dasarnya

    merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar

    dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Empat

    pilar tersebut adalah

    1. Mengonsumsi makanan beragam.

    2. Membiasakan perilaku hidup bersih perilaku hidup bersih sangat terkait

    dengan prinsip gizi Seimbang

    3. Melakukan aktivitas fisik.

    4. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal.

  • 12

    2.2 Kerangka teori

    2.3 Kerangka Konsep

    Sesuai dengan kerangka teori yang telah dijelaskan diatas, maka kerangka

    konsepnya sebagai berikut:

    Kebiasaan makan

    Pendidikan

    Faktor ekonomi

    Agama

    Faktor budaya

    Pola makan &

    Gaya hidup

    Hal yang

    mempengaruhi

    perubahan berat

    badan

    Status Gizi

    Perbedaan tahun

    Fakultas Status gizi Jenis kelamin

  • 13

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    Penelitian yang dilaksanakan merupakan studi cross sectional deskriptif

    kategorik untuk mengetahui Gambaran status gizi mahasiswa Universitas Islam

    Negeri Syarif Hidayatullah angkatan 2012, 2013, 2017.

    3.2 Waktu dan tempat penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Desember tahun 2019 di

    kampus fakultas kedokteran UIN Syarif hidayatullah Jakarta.

    3.3 Populasi dan Sampel Penleitian

    Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa sarjana

    angkatan 2012, 2013, 2017.

    3.4 Besar Sampel Penelitian

    Besar sampel penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh data tinggi

    badan dan berat badan pada mahasiswa 2012, 2013, 2017.

    3.5 Cara Pengambilan Sampel

    Cara pengambilan sampel berdasarkan data sekunder total sampling,data

    diambil dari Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustipanda) UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta selaku pemegang data AIS mahasiswa.

    3.5.1 Kriteria Inklusi

    1. Mahasiswa sarjana angkatan 2012 , 2013, 2017

    2. Mahasiswa yang memiliki data berat badan dan tinggi badan di Pustipanda

    3.5.2 Kriteria eksklusi

    1. Mahasiswa yang tidak memiliki data berat badan dan tinggi badan di

    Pustipanda

    3.6 Alat dan bahan

    1. Kertas

    2. Laptop dan program Microsoft excel dan spss

  • 14

    3.7 Alur penelitian

    Meminta data sekunder kepada Pusat Teknologi

    Informasi dan Pangkalan Data (Pustipanda) UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta

    Menentukan mahasiswa yang termasuk

    kedalam kriteria inklusi dan ekslusi dan

    menjadikannya kedalam subjek penelitian

    Memasukan data ke program

    pengolah data

    Menggolongkan kategori status

    gizi setiap fakultas di UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta

    Melakukan Analisa data

  • 15

    3.8 Cara kerja penelitian

    1. Mempersiapkan penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Islam

    Negeri Syarif Hidayatullah.

    2. Meminta data ke Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data

    (Pustipanda) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    3. Memasukan data ke program pengolah data

    4. Menggolongkan status gizi tiap fakultas

    5. Melakukan analisa data menggunakan Microsoft excel

    3.9 Identifikasi variable

    3.9.1 Variable Terikat

    1. Angkatan 2012, 2013, 2017.

    3.9. 2 Variable bebas

    1. IMT dalam skala numerik

    3.10 Manajemen data

    3.10.1 Pengolahan data

    Data yang telah dikumpulkan akan diolah melalui beberapa tahapan, yaitu:

    1. Cleaning

    Tahapan pertama data dibersihkan terlebih dahulu, dipisahkan mana data

    yang tidak diperlukan pada penelitian ini.

    2. Editing

    Pada tahap ini, proses pengolahan data dengan mengecek kelengkapan

    data untuk mengoreksi data yang masih belum jelas.

    3. Coding

  • 16

    Tahapan ini yaitu memberikan kode-kode pada data yang telah terkumpul

    dan dikelompokkan agar mudah dalam pemasukan data.

    4. Entry

    Data yang telah dikelompokkan dan diberi kode selanjutnya dilakukan

    penyusunan. Proses penyusunan dapat dilakukan manual atau dengan

    computer (data entry), kemudian akan dilakukan analisis data.

  • 17

    3.11 Definisi Operasional

    No Variabel Definisi Cara Pengukuran Skala

    1. Status gizi Indeks massa tubuh

    (IMT) adalah nilai

    yang diambil dari

    perhitungan

    antara berat badan

    (BB) dan tinggi

    badan (TB)

    seseorang.

    Menggunakan

    rumus

    BB(KG)/TB(M)2

    Kategorik

    BB kurang

    Normal

    Berat badan lebih

    Beresiko

    Obese 1

    Obese 2

    2. Fakultas Fakultas program

    studi sarjana yang

    berada di UIN

    syarif hidayatullah

    Seluruh fakultas

    yang ada pada

    UIN Syarif

    Hidayatullah

    Jakarta

    Kategorik

    Adab dan Humaniora

    Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi

    Dirasat Islamiyah

    Ekonomi dan Bisnis

    Ilmu Kesehatan

    Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

    Kedokteran

    Psikologi

    Sains dan Teknologi

    Syariah dan Hukum

    Ushuluddin

    3 Jenis kelamin Jenis kelamin

    sampel berdasarkan

    data yang didapat

    Jenis kelamin

    mahasiswa UIN

    Syarif

    Hidayatullah

    Kategorik

    Laki-laki

    perempuan

    4 Angkatan Angkatan

    mahasiswa yang

    Menggunakan

    data yang

    Kategorik

    2012

  • 18

    ada di UIN Syarif

    Hidayatullah

    diperoleh dari

    pustipanda

    2013

    2017

  • 19

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisis Univariat

    Analisis Univariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis

    variabel-variabel karakteristik individu yang ada secara deskriptif dengan

    menggunakan distribusi frekuensi dan persentase.20

    Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan pada variabel penelitian

    yang meliputi: karakteristik responden (jenis kelamin, Fakultas dan angkatan)

    4.1.1 Karakteristik Responden

    Jumlah total populasi terjangkau adalah 2436 dari angkatan 2012 , 2013 ,

    2017 dengan rincian sebagai berikut

    4.1.1.1 Distribusi Responden

    Tabel 4.1 Distribusi Responden Status Gizi Mahasiswa Berdasarkan

    Angkatan 2012, 2013, 2017

    Angkatan

    (n)

    Jumlah

    Persen (%)

    2012 613 25,2

    2013 643 26,4

    2017 1180 48,4

    Total 2436 100,0

    Tabel 4.1 menunjukan distribusi sampel berdasarkan Angkatan menunjukan

    bahwa sampel dari penelitian ini sebanyak 2436 dengan sampel paling banyak

    dari Angkatan 2017 yang terdiri dari 417 orang berjenis kelamin laki-laki dan 763

    orang berjenis kelamin perempuan dengan total 1180 atau (48.4%) dari seluruh

    sampel lalu 2013 yang terdiri dari 25 laki-laki dan 390 orang perempuan dengan

    total 613 atau (26.4%)dari seluruh sampel dan 2012 yang terdiri dari 225 laki-laki

    dan 388 perempuan dengan total 613 ata (25.2%) dari seluruh sampel.

  • 20

    Tabel 4.2 Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin Angkatan 2012 ,

    2013, 2017

    Berdasarkan tabel didapatkan distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin

    sampel terbanyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 1541 sampel (63,3%)

    dan laki-laki sebanyak 895 sampel (36,7%).

    Tabel 4.3 Distribusi sampel berdasarkan fakultas Angkatan 2012 ,

    2013, 2017

    Fakultas

    Jumlah

    n Persen(%)

    Adab dan Humaniora 264 10,8

    Dakwah dan Ilmu Komunikasi 227 9,3

    Dirasat Islamiyah 36 1,5

    Ekonomi dan Bisnis 261 10,7

    Ilmu Kesehatan 176 7,2

    Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 135 5,5

    Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 534 21,9

    Kedokteran 42 1,7

    Psikologi 101 4,1

    Sains dan Teknologi 300 12,3

    Syariah dan Hukum 212 8,7

    Ushuluddin 148 6,1

    Jenis kelamin

    Jumlah

    n Persen(%)

    Laki-laki 895 36,7

    Perempuan 1541 63,3

    Total 2436 100,0

  • 21

    Total 2436 100,0

    Dari tabel diatas didapatkan distribusi sampel berdasarkan fakultas ,

    sampel terbanyak berasal dari fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebanyak 534

    sampel (21,9%) sedangkan sampel pang sedikit berasal dari fakultas Dirasat

    Islamiyah sebanyak 36 sampel (1,5%).

    Tabel 4.4 Distribusi status gizi berdasarkan data fakultas Angkatan

    2012

    Fakultas

    STATUS GIZI

    n

    berat badan

    kurang Beresiko Normal Obesitas 1 Obesitas 2

    Adab dan

    Humaniora

    26(40,62%) 5(7,81%) 26(40,62%) 6(9,37%) 1(1,56%) 64

    Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi

    17(26,56%) 0(0%) 31(48,43%) 4(6,25%) 0(0%) 52

    Dirasat Islamiyah 2(25%) 2(25%) 4(50%) 0(0%) 0(0%) 8

    Ekonomi dan

    Bisnis

    22(40%) 3(5,45%) 28(50,90%) 1(1,81%) 1(1,81%) 55

    Ilmu Kesehatan 16(25%) 6(9,37%) 36(56,25%) 5(7,81%) 1(1,56%) 64

    Ilmu Sosial dan

    Ilmu Politik

    14(40%) 2(5,71%) 15(42,85%) 4(11,42%) 0(0%) 35

    Ilmu Tarbiyah

    dan Keguruan

    62(39,24%) 4(2,53%) 83(52,53%) 9(5,69%) 0(0%) 158

    Kedokteran 5(29,42%) 0(0%) 12(70,58%) 0(0%) 0(0%) 17

    Psikologi 8(30,76%) 1(3,84%) 11(42,30%) 5(19,23%) 1(3,84%) 26

    Sains dan

    Teknologi

    26(40,62%) 5(7,81%) 30(46,87%) 2(3,12%) 1(1,56%) 64

    Syariah dan

    Hukum

    6(15%) 6(15%) 21(52,5%) 6(15%) 1 40

    Ushuluddin 9(30%) 1(3,33%) 20(66,66%) 0(0%) 0(0%) 30

    Total 213 35 317 42 6 613

    Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Status Gizi angkatan berdasarkan

    kriteria asia pasifik presentase normal terbanyak pada fakultas kedokteran

    (70,58%) fakultas dengan status gizi berat badan kurang terbanyak adalah fakultas

    sains dan teknologi serta fakultas adab dan humaniora (40,62%) fakultas dengan

    status gizi beresiko terbanyak adalah fakultas kesehatan dengan presentase

    (9,37%) fakultas dengan status gizi obesitas 1 terbanyak adalah fakultas psikologi

  • 22

    dengan presentase (19,23%) lalu fakultas dengan presentase obesitas 2 terbanyak

    adalah psikologi dengan presentase (3,84%).

    Tabel 4.5 Distribusi status gizi berdasarkan data fakultas Angkatan

    2013

    Fakultas

    STATUS GIZI

    n

    berat badan

    kurang Beresiko Normal Obesitas 1 Obesitas 2

    Adab dan

    Humaniora

    29(42,03%) 5(7,25%)

    32(46,38%) 2(2,90%) 1(1,45%) 69

    Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi

    30(42,25%) 3(4,23%) 35(49,30%) 3(4,23%) 0(0%) 71

    Dirasat Islamiyah 2(33,33%) 0(0%) 4(66,66%) 0(0%) 0(0%) 6

    Ekonomi dan

    Bisnis

    25(33,33%) 4(5,33%) 41(54,67%) 3(4%) 2(2,67%) 75

    Ilmu Kesehatan 11(28,95%) 3(7,89%) 23(60,53%) 1(2,63%) 0(0%) 38

    Ilmu Sosial dan

    Ilmu Politik

    20(55,56%) 1(2,78%) 13(36,11%) 1(2,78%) 1(2,78%) 36

    Ilmu Tarbiyah

    dan Keguruan

    40(27,78%) 12(8,33%) 84(58,33%) 6(4,17%) 2(1,39%) 144

    Kedokteran 2(15,38%) 2(15,38%) 7(53,85%) 2(15,38%) 0(0%) 13

    Psikologi 10(34,48%) 1(3,45%) 13(44,83%) 2(6,90%) 3(10,34%) 29

    Sains dan

    Teknologi

    21(31,34%) 8(11,94%) 36(53,73%) 1(1,49%) 1(,49%) 67

    Syariah dan

    Hukum

    18(34,62%) 6(11,54%) 25(48,08%) 3(5,77%) 0(0%) 52

    Ushuluddin 20(46,51%) 3(6,98%) 17(39,53%) 1(2,33%) 2(4,65%) 43

    Total 228 48 330 25 12 643

    Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada data angkatan 2013 Status

    Gizi berdasarkan kriteria asia kriteria asia pasifik fakultas dengan presentase

    normal terbanyak pada fakultas dirasat islamiyah (66,66%) fakultas dengan status

    gizi berat badan kurang terbanyak adalah fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    (55,56%) fakultas dengan status gizi beresiko terbanyak adalah fakultas

    kedokteran dengan presentase (15,38%) fakultas dengan status gizi obesitas 1

    terbanyak adalah fakultas kedokteran dengan presentase (15,28%) lalu fakultas

    dengan presentase obesitas 2 terbanyak adalah psikologi dengan presentase

    (10,34%).

  • 23

    Tabel 4.6 Distribusi status gizi berdasarkan data fakultas Angkatan

    2017

    Fakultas

    STATUS GIZI

    n

    berat badan

    kurang Beresiko Normal Obesitas 1 Obesitas 2

    Adab dan

    Humaniora

    42(32,06%) 9(6,87%) 65(49,62%) 13(9,92%) 2(1,53%) 131

    Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi

    26(25%) 10(9,62%) 57(54,81%) 11(10,58%) 0(0%) 104

    Dirasat Islamiyah 8(36,36%) 2(9,09%) 11(50%) 1(4,55%) 0(0%) 22

    Ekonomi dan

    Bisnis

    29(22,14%) 16(12,21%) 67(51,15%) 17(12,98%) 2(1,53%) 131

    Ilmu Kesehatan 20(27,03%) 6(8,11%) 41(55,41%) 6(8,11%) 1(1,35%) 74

    Ilmu Sosial dan

    Ilmu Politik

    17(26,56%) 7(10,94%) 33(51,56%) 5(7,81%) 2(3,13%) 64

    Ilmu Tarbiyah

    dan Keguruan

    72(31,03%) 20(8,62%) 125(53,88%) 14(6,03%) 1(0,43%) 232

    Kedokteran 3(25%) 2(16,67%) 7(58,33%) 0(0%) 0(0%) 12

    Psikologi 16(34,78%) 6(13,04%) 20(43,48%) 3|(6,52%) 1(2,17%) 46

    Sains dan

    Teknologi

    54(31,95%) 14(8,28%) 85(50,3%) 10(5,92%) 6(3,55%) 169

    Syariah dan

    Hukum

    20(16,67%) 15(12,5%) 75(62,5%) 9(7,5%) 1(0,83%) 120

    Ushuluddin 21(28%) 9(12%) 39(52%) 4(5,33%) 2(2,67%) 75

    Total 328 116 625 93 18 1180

    Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada data angkatan 2013 Status

    Gizi berdasarkan kriteria asia kriteria asia pasifik fakultas dengan presentase

    normal terbanyak pada fakultas dirasat islamiyah (58,33%) fakultas dengan status

    gizi berat badan kurang terbanyak adalah adab dan humaniora (32,06%) fakultas

    dengan status gizi beresiko terbanyak adalah fakultas kedokteran dengan

    presentase (16,67%) fakultas dengan status gizi obesitas 1 terbanyak adalah

    fakultas ekonomi dan bisnis dengan presentase (12,98%) lalu fakultas dengan

    presentase obesitas 2 terbanyak adalah sains dan teknologi (3,55%).

    Grafik 4.1 status gizi per angkatan 2012 , 2013, 2017

  • 24

    Dari grafik diatas dapat disimpulkan presentase status gizinormal

    terbanyak ada pada angkatan 2017 (52,97%) status gizi kurang pada angkatan

    2013 (35,46%) status gizi lebih pada angkatan 2017 (19,24%) hal ini menunjukan

    adanya eningkatan status gizi lebih antara angkatan 2012 dengan 2017 dan 2013

    dengan 2017.

    Tabel 4.7 Frekuensi status gizi Mahasiswa Tingkat Sarjana Angkatan

    2012, 2013 , 2017

    Status Gizi

    Jumlah

    n Persen(%)

    berat badan kurang 769 31,6

    beresiko 199 8,2

    normal 1272 52,2

    obesitas 1 160 6,6

    obesitas 2 36 1,5

    Total 2436 100,0

    Dari tabel diatas didapatkan status gizi mahasiswa UIN syarif hidayatullah

    Angkatan 2012,2013,2017 menurut kriteria asia pasifik terbanyak adalah normal

    sebanyak 1272 orang (52.2%), berat badan kurang (31.6) sebanyak 199 orang,

    obesitas 1 (6.6%) sebanyak 160 orang dan obesitas 2 (1.5) sebanyak 36 orang.

    34,75% 35,46%

    27,80%

    51,71% 51,32% 52,97%

    13,54% 13,23%

    19,24%

    0,00%

    10,00%

    20,00%

    30,00%

    40,00%

    50,00%

    60,00%

    2012 2013 2017

    status gizi

    status gizi kurang status gizi normal status gizi lebih

  • 25

    Tabel 4.8 Rerata Indeks Massa Tubuh Mahasiswa berdasarkan jenis kelamin

    Tingkat Sarjana Angkatan 2012, 2013, 2017 UINSH Jakarta 2012, 2013,

    2017

    Angkatan Jenis kelamin Rerata Range

    2012 Laki-laki 19,48 14,51-39,03

    perempuan 19,27 14,69-34,80

    2013 Laki-laki 19,53 14,04-36,13

    Perempuan 19,22 14,06-42,06

    2017 Laki-laki 20,28 15,31-41,76

    Perempuan 19,97 14,69-36,51

    Tabel diatas menunjukan rerata Indeks Massa Tubuh angkatan 2012, 2013 ,

    2017 dimana menurut kriteria asia pasifik rerata angkatan 2012, 2013 , 2017

    adalah normal baik lak-laki maupun perempuan, rerata juga terjadi peningkatan

    pada angkatan 2012 dan 2013 dibanding angkatan 2017 hal ini sesuai dengan

    penelitian Riskesdas dimana di Indonesia terdapat peningkatan rerata indeks

    massa tubuh dalam 5 tahun pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

    Tabel 4.9 Rerata Indeks Massa Tubuh Mahasiswa berdasarkan fakultas

    Tingkat Sarjana Angkatan 2012, 2013, 2017 UINSH Jakarta 2012, 2013,

    2017

  • 26

    Fakultas 2012 2013

    2017

    Adab dan Humaniora 19,53(14,51-35,37) 19,22(14,52-32,57) 19,70(15,24-35,26)

    Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi

    19.72(14,04-29,43) 19,03(14,04-26,98) 20,29(16,10-28,12)

    Dirasat Islamiyah 20,06(2,50) 19,95(2,05) 19,97(2,58)

    Ekonomi dan Bisnis 19,55(14,35-41,76) 19,28(14,35-36,13) 20,41(15,05-41,76)

    Ilmu Kesehatan 19,84(15,60-31,99) 19,65(16,44-26,72) 19,84(16,02-31,88)

    Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 19,53(14,34-34,52) 18,06(14,34-31,21) 20,50(14,86-31,46)

    Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 19,47(14,06-42,06) 19,50(14,06-42,06) 19,59(14,84-31,46)

    Kedokteran 20,12(16,33-29,41) 20,03(3,42) 20,29(1,89)

    Psikologi 19,92(14,56-35,91) 19,77(14,56-31,22) 19,84(15,57-35,91)

    Sains dan Teknologi 19,51(14,87-39,44) 19,59(14,87-30,79) 19,49(15,40-39,44)

    Syariah dan Hukum 20,69(14,59-34,60) 19,33(14,98-28,72) 20,76(14,69-33,76)

    Ushuluddin 19,59(14,17-34,21) 18,73(14,17-34,21) 20,00(16,18-31,88)

    Dari hasil dapat disimpulkan bahwa rerata IMT berdasarkan fakultas tahun

    2012 ,2013 , 2017 termasuk kategori normal berdasarkan kriteria status gizi asia

    pasifik pada semua fakultas yang ada pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    4.3 Keterbatasan Penelitian

    1. Data sekunder yang didapat tidak lengkap sehingga tidak mencakup

    seluruh mahasiswa angkatan 2012,2013,2017 UIN Syarif hidayatullah.

    Rerata/range/std deviasi

  • 27

    4.3 Aspek Keislaman

    Pada penelitian ini telah diketahui bahwa terjadi peingkatan rerata Indeks

    Massa Tubuh dan frekuensi obesitas pada data mahasiswa angkatan 2012 , 2013 ,

    2017 agar kita memiliki status gizi yang ideal Allah SWT telah berfirman

    Makan dan minumlah, tetapi jangan“ اْلُمْسِرفِينَُ يُِحبُ ال إِنَّهُُ تُْسِرفُوا َوال َواْشَربُوا َوكُلُوا

    berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

    (QS. Al-A’raf, Ayat: 31) ayat diatas menjelaskan agar manusia tidak makan dan

    minum secukupnya tidak secara berlebihan

    selain dengan menjaga pola makan salah satunya adalah berolahraga

    sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi “Ajarkan putera-puteramu

    berenang dan memanah.” (HR. Ath-Thahawi). Dimana Umat muslim dianjurkan

    untuk berolahraga seperti berenang , berkuda atau memanah agar menjaga status

    gizi tetap ideal.

  • 28

    BAB V

    SIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Simpulan

    Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian tentang gambaran

    status gizi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat disimpulkan yaitu:

    1. Status gizi terbanyak pada mahasiswa Angkatan 2012, 2013, 2017

    adalah normal pada mahasiswa berjenis kelamin laki-laki.

    2. Status gizi terbanyak pada mahasiswa Angkatan 2012, 2013, 2017

    adalah normal pada mahasiswa berjenis kelamin perempuan.

    3. Terdapat tren peningkatan rerata IMT mahasiswa dan frekuensi

    obesitas setiap antar angkatan 2012 dan 2017.

    4. Terdapat tren peningkatan rerata IMT mahasiswa dan frekuensi

    obesitas setiap antar angkatan 2013 dan 2017.

    5.2 Saran

    a. Bagi peneliti lain :

    - Mengambil data secara primer sehingga dapat mendapat data yang lebih

    lengkap dan akurat.

    - Meneliti pada cakupan Angkatan yang lebih luas sehingga bisa melihat

    perkembangan status gizi mahasiswa dalam jangka waktu lebih lama.

    b. Bagi institusi :

    - Menginput data menggunakan hasil data tes kesehatan mahasiswa dan

    mengisi AIS pemeriksaan kesehatan mahasiswa agar lebih mudah dalam

    penelitian selanjutnya.

    - Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk menentukan

    intervensi atau penyuluhan yang akan dilakukan.

    c. Bagi masyarakat :

    - Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan mengenai

    status gizi mahasiswa.

  • 29

    Daftar pustaka

    1. Sugondo, S. Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M

    Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 5th ed. Jakarta: Departemen Ilmu

    Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ; 2009

    2. WHO | Obesity and overweight . WHO. Tersedia pada:

    http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/ [dikutip 20 Juni

    2019].

    3. Balitbang Kemenkes RI.. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS.

    Jakarta: Balitbang Kemenkes RI ; 2013

    4. Myers, Michael D.. Definition of Obesity 2004. Tersedia di

    http://www.weight.com/definition.asp [dikutip 21 Juni 2019]

    5. Adiwinanto, Wahyu.. Pengaruh Intervensi Olahraga di Sekolah

    Terhadap Indeks Massa Tubuh dan Tingkat Kebugaran

    Kardiorespirasi Pada Remaja Obesitas. Fakultas Kedokteran

    Universitas Diponegoro ; 2008 Tersedia dari:

    eprints.undip.ac.id/17622/1/Wahyu_Adiwinanto.pdf diakses 8 juni

    2019

    6. American Heart Association (AHA) Metabolic risk for cardiovascular

    disease edited by Robert H. Eckel. Wiley - Blackwell Publishing. ;

    2011

    7. Balitbang Kemenkes RI.. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS.

    Jakarta: Balitbang Kemenkes RI ; 2007

    8. Sherwood, L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta:

    EGC ; 2014

    9. CDC. 2009. Overweight and Obesity. Tersedia di : http://www.cdc.gov

    [dikutip 22 juni 2019]

    10. CDC. 2011. Healthy Weight - it's not a diet, it's a lifestyle! Tersedia

    di :

    http://www.cdc.gov/healthyweight/physical_activity/index.html [dikutip

    22 juni 2019]

    http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/

  • 30

    11. Ali Khomsan. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja

    Grafindo Persada ; 2004

    12. Notoatmodjo, S.. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :

    Rineka Cipta ;2007

    13. Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. Biokimia harper (27

    ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2009

    14. Kusharisupeni,. Gizi dalam Daur Kehidupan (Prinsip-Prinsip Dasar).

    Dalam: Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas

    Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, ;2007.

    15. Almatsier, Sunita.. “Prinsip Dasar Ilmu Gizi “. Jakarta. Gramedia

    Pustaka Umum ; 2012

    16. Depkes RI.. “Pedoman Pencatatan Kegiatan Pelayanani Rumah Sakit

    Di Indonesia:. Jakarta: Depkes RI. ;1994

    17. Sulistyoningsih, Hariyani.. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak.

    Yogyakarta: Graha Ilmu.; 2011

    18. Sherwood, L.. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta:

    EGC. 2014

    19. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan

    Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.

    http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakor

    pop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf –dikutip 1 desember 2019

    20. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.

    Edisi 4. Jakarta: CV Sagung seto ; 2011

  • 31

    LAMPIRAN

  • 32

  • 33

  • 34

  • 35

    Data 2012

  • 36

    data 2013

  • 37

    Lampiran

    Riwayat Hidup Penulis

    Nama : Refiyandi Triandaru

    NIM : 11151030000066

    Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Mei 1997

    Agama : Islam

    email : [email protected]

    Riwayat Pendidikan

    1. TK puspa Indah Pamulang

    2. Madrasah pembangunan UIN Jakarta

    3. Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

    Jakarta

    4. SMA Muhammadiyah 25 pamulang

    mailto:[email protected]