GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

90
GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA KONSUMSI MAKANAN YANG DISAJIKAN SERTA STATUS GIZI ANAK DI PANTI ASUHAN ACEH SEPAKAT YAYASAN DARUL AITAM KELURAHAN SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2017 SKRIPSI OLEH: EVA ELISNA TANJUNG NIM. 131000031 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara

Transcript of GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Page 1: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA

KONSUMSI MAKANAN YANG DISAJIKAN SERTA STATUS

GIZI ANAK DI PANTI ASUHAN ACEH SEPAKAT

YAYASAN DARUL AITAM KELURAHAN

SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN

AREA TAHUN 2017

SKRIPSI

OLEH:

EVA ELISNA TANJUNG

NIM. 131000031

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA

KONSUMSI MAKANAN YANG DISAJIKAN SERTA STATUS

GIZI ANAK DI PANTI ASUHAN ACEH SEPAKAT

YAYASAN DARUL AITAM KELURAHAN

SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN

AREA TAHUN 2017

Skripsi ini diajukan sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH:

EVA ELISNA TANJUNG

NIM. 131000031

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 3: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

PERNYATAAN

GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA

KONSUMSI MAKANAN YANG DISAJIKAN SERTA STATUS

GIZI ANAK DI PANTI ASUHAN ACEH SEPAKAT

YAYASAN DARUL AITAM KELURAHAN

SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN

AREA TAHUN 2017

SKRIPSI

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini

dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Oktober 2017

Yang membuat pernyataan

Eva Elisna Tanjung

131000031

Universitas Sumatera Utara

Page 4: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Universitas Sumatera Utara

Page 5: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

ABSTRAK

Perhatian terhadap gizi dan kesehatan anak-anak di Panti Asuhan masih

tergolong minim, sehingga memungkinkan angka malnutrisi tinggi terhadap anak

asuh. Demikian pula perbandingan jumlah anak yang lebih besar dari pada jumlah

pengasuh, sehingga perhatian terhadap status gizi pun akan lebih rendah.

Kemungkinan lain berupa masalah dana yang rendah sehingga kebutuhan gizi

tidak sebanding dengan asupan yang diterima anak-anak panti asuhan. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Perencanan Menu Makanan dan Pola

Konsumsi Makanan yang Disajikan serta Status Gizi Anak di Panti Asuhan Aceh

Sepakat Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area

Tahun 2017.

Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain penelitian cross

sectional. Penelitian ini dilakukan dengan melihat master menu makanan, siklus

menu dan alokasi dana.Data konsumsi energi dan protein diperolehdengan

menggunakan metode food weighing, jenis makanan anak asuh menggunakan

formulir food frequency dan frekuensi makan dilihat dari berapa kali kegiatan

makan dalam sehari. Sampel dalam penelitian ini bejumlah 80 orang yang

merupakan anak asuh di Panti Asuhan Aceh Sepakat. Teknik pengambilan sampel

adalah total sampling. Berat badan anak asuh diukur menggunakan timbangan dan

tinggi badan anak asuh menggunakan microtoise. Data dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa susunan jenis makanan anak asuh

100% tidak lengkap, konsumsi energi 57,5% kategori di bawah AKG, dan

konsumsi protein 58,8% kategori di bawah AKG. Status gizi anak asuh

berdasarkan IMT/U kurus 6,3%, normal 81,3%, gemuk 7,5% dan obesitas 5,0.

Berdasarkan TB/U terdapat sangat pendek 22,5%, pendek 38,8% dan normal

38,8%.

Panti asuhan diharapkan lebih memperhatikan susunan jenis makanan

yang akan dikonsumsi anak asuh agar anak asuh mendapatkan zat gizi sesuai

kebutuhan tubuh, membuat master menu dan siklus menu tetap agar dapat

mengontrol dana yang tersedia dengan baik dan melakukan penimbangan berat

badan secara berkala 1 kali/6 bulan.

Kata Kunci : Pola konsumsi, perencanaan menu, status gizi, panti asuhan.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

ABSTRACT

Attention to the nutrition and health of childrens in the orphanage is still

relatively minimal, thus allowing high malnutrition rates for foster childrens.

Similarly, the comparison of the number of childrens are greater than the number

of carers, so the attention to nutritional status will be lower. Another possibility of

low funding problems so that the nutritional needs was not comparable with the

intake received by orphanage childrens. This study aims to find out the

description of Food Planning and Food Consumption Pattern Presented and

Nutritional Status of Childrens in Aceh Sepakat Orphanage Darul Aitam

Foundation Sukaramai Urban Village Medan Area Year 2017.

The type of this research was observational with cross sectional

research design. This research have done by looking at master menu, menu cycle

and fund allocation. The data of energy and protein consumption was obtained by

using food weighing method, foster child food type using food frequency form and

eat frequency seen from how many times of daily meal. The sample in this study

amounts to 80 people who are foster childrens in Aceh Sepakat Orphanage. The

sampling technique was total sampling. Weight of foster childrens was measured

using the scales and height of foster childrens used microtoise. Data were

analyzed descriptively.

The results showed that the composition of 100% foster childs food was

incomplete, energy consumption 57,5% under category AKG, and consumption of

protein 58,8% category under AKG. Nutritional status of foster childrens based

on BMI/U there are thin 6,3%, normal 81,3%, grease 7,5% and obesity 5,0%.

Based on TB/U there are very short 22,5%, short 38,8% and normal38,8%.

Orphanages are expected to pay more attention to the arrangement of

foods that will be consumed by foster childrens so that foster childrens get the

nutrients according to the needs of the body, create a master menu and a fixed

menu cycle in order to control the funds available properly and perform weighing

periodically 1/6 months.

Keywords: Consumption Pattern, Menu Planning, Nutritional Status,

Orphanage.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Gambaran Perencanaan Menu Makanan dan

Pola Konsumsi Makanan yang Disajikan serta Status Gizi Anak di Panti Asuhan

Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan

Area Tahun 2017”, guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Universitas Sumatera Utara.

Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan,

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, M.Si, selaku Ketua Departemen Gizi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang

telah banyak memberikan saran dan arahan kepada penulis.

4. Dra. Jumirah, Apt, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

dalam pengerjaan skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

5. Fitri Ardiani, SKM, MPH, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak

memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi

ini.

6. Prof. Dr. Ir. Evawany Y. Aritonang, M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran dan arahan kepada penulis.

7. Ernawati Nasution, SKM, M.Kes, selaku Dosen Penguji II yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran dan arahan kepada penulis.

8. Marihot Oloan Samosir, ST, selaku staf Departemen Gizi Kesehatan

Masyarakat yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan

berkas-berkas penelitian dengan tepat waktu.

9. Dr. Juanita, SE, M. Kes, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan banyak bimbingan dan nasehat selama penulis mengikuti

pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

10. Para Dosendanstaf di lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat khususnya

Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat.

11. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda Hasan Basri

Tanjung dan Ibunda Masdewarni Daulay, yang tiada henti memberikan

kasih sayang, do’a, bimbingan, arahan, motivasi, serta memberikan apapun

yang bisa dan mampu diberikan demi kebahagiaan dan kesuksesan anak-

anaknya.

12. Saudara/iku tersayang, Henri Hamonangan Tanjung, SH, Zulmina

Tanjung, Amd. Farm, Zulmia Tanjung dan Allim Wahab Tanjung, yang

Universitas Sumatera Utara

Page 9: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan serta semangat kepada

penulis selama ini.

13. Pengelola Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kelurahan

Sukaramai Kecamatan Medan Area yang telah banyak membantu penelitian

penulis.

14. Sahabat-sahabat yang turut membantu secara langsung dalam masa proses

penelitian dan penyusunan skripsi, Sri Masitoh Hasibuan, Ina Yusanti Rambe,

SKM, Nurul Mawaddah, Sri Wahyuni harahap, SKM, RisyaSepriaAlfarah,

SKM dan Fahmaliza, SKM.

15. Keluarga keduaku “Can Family” dan “Anak Sholehah”, Ina Yusanti Rambe,

SKM, Nurholijah Nasution, Ayu Handayani, SKM, Isna Ramadhani, SKM,

Safrina Hayati Hasibuan, SKM, Sri Masitoh Hasibuan, Nurul Mawaddah, Nur

Arsi Ramadhani, Melati Indah Mustika.

16. Teman-teman PBL Desa Petuaran Hulu (Ricky, Isna, Siska, Noni, Kakak

Tika, Husna). Dan juga teman-teman LKP di Puskesmas Terjun Marelan, Sri

Masitoh Hasibuan dan Sri Wahyuni Harahap yang telah memberikan

dukungan dan semangat yang luarbiasa agar skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

17. Teman-teman angkatan 2013 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara, khususnya kepada teman-teman dan kakak-kakak di

Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat yang tidak bisa disebutkan satu per

satu.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kemakluman dan pengertian dari

berbagai pihak dalam membaca skripsi ini.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung

skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

kita semua.

Medan, Oktober 2017

Penulis,

Eva Elisna Tanjung

131000031

Universitas Sumatera Utara

Page 11: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii

ABSTRAK ............................................................................................................. iii

ABSTRACK .......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 8

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 8

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................. 8

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 8

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 10

2.1 Status Gizi ............................................................................................ 10

2.2 Pola Konsumsi Makanan di Panti Asuhan ........................................... 12

2.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi

Makanan di Panti Asuhan .......................................................... 12

2.3 Angka Kecukupan Gizi ........................................................................ 14

2.3.1 Energi ................................................................................. 15

2.3.2 Protein ................................................................................ 16

2.4 Perencanaan Menu di Panti Asuhan ..................................................... 16

2.4.1 Tujuan Perencanaan Menu di Panti Asuhan ............................... 19

2.4.2 Syarat Menu yang Baik ............................................................... 20

2.5 Kerangka Konsep Penelitian ................................................................ 21

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 22

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 22

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 22

3.2.1 Lokasi Penelitian........................................................................ 22

3.2.2 Waktu Peneltitian ...................................................................... 22

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................ 22

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 23

3.5 Definisi Operasional ............................................................................ 24

3.6 Aspek Pengukuran ............................................................................... 25

3.6.1 Status Gizi Anak ....................................................................... 25

Universitas Sumatera Utara

Page 12: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

3.6.2 Pola Konsumsi Makan .............................................................. 26

3.7 Metode Analisis Data .......................................................................... 27

3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................ 27

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................... 28

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ................................................................ 28

4.2 Gambaran Jenis Kelamin dan Umur Anak Panti Asuhan .................... 28

4.2.1 Jenis Kelamin ............................................................................. 28

4.2.2 Umur........................................................................................... 29

4.3 Status Gizi ........................................................................................... 29

4.4 Pola Konsumsi Makanan yang Disajikan di Panti Asuhan

Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Tahun 2017 ............................... 30

4.4.1 Frekuensi Makan ........................................................................ 30

4.4.2 Jenis Makanan ............................................................................ 31

4.5 Asupan Energi ...................................................................................... 34

4.6 Asupan Protein ..................................................................................... 34

4.7 Gambaran Status Gizi Berdasarkan Pola Konsumsi Makan ................ 35

4.8 Gambaran Perencanaan Menu Makanan di Panti Asuhan

Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam ................................................... 37

4.8.1 Perencanaan Menu Makanan di Panti Asuhan ........................... 37

4.8.2 Alokasi Dana .............................................................................. 38

BAB V PEMBAHASAN ...................................................................................... 40

5.1 Status Gizi Anak Panti Asuhan ............................................................ 40

5.2 Asupan Energi dan Protein Anak Asuh di Panti Asuhan ..................... 41

5.2.1 Asupan Energi Anak Asuh ......................................................... 42

5.2.2 Asupan Protein Anak Asuh ........................................................ 43

5.3 Status Gizi Berdasarkan Asupan Energi dan Protein .......................... 44

5.4 Status Gizi Berdasarkan Jenis Makanan .............................................. 46

5.5 Perencanaan Menu di Panti Asuhan ..................................................... 46

BAB VI KESIMPILAN DAN SARAN ............................................................... 51

6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 51

6.2 Saran ..................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 53

LAMPIRAN

``

Universitas Sumatera Utara

Page 13: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi (Energi dan Protein) Rata-rata yang

Dianjurkan pada Kelompok Umur (4-18 tahun) ............................. 15

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Anak Asuh Panti Asuhan

Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Tahun 2017 ........................... 29

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Umur Anak Asuh Panti Asuhan Aceh

Sepakat Yayasan Darul Aitam Tahun 2017 .................................... 29

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Asuh Berdasarkan

IMT/U di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam

Tahun 2017 ...................................................................................... 30

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Asuh Berdasarkan

TB/U di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam........... 30

Tabel 4.5 Distribusi Jenis Makanan Pokok yang Dikonsumsi Anak

Asuh di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam ........... 31

Tabel 4.6 Distribusi Jenis Lauk Pauk yang Dikonsumsi Anak Asuh

di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam ..................... 32

Tabel 4.7 Distribusi Jenis Sayuran yang Dikonsumsi Anak Asuh di

Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam ......................... 33

Tabel 4.8 Distribusi Jenis Makanan Tambahan yang Dikonsumsi Anak

Asuh di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam ........... 33

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Asupan Energi Anak Asuh Panti Asuhan

Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam 2017 ...................................... 34

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Asupan Protein Anak Asuh Panti Asuhan

Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam 2017 ...................................... 35

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Status Gizi IMT/U Berdasarkan Asupan

Energi dan Protein Anak Asuh Panti Asuhan Aceh Sepakat.......... 36

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Status Gizi TB/U Berdasarkan Asupan

Energi dan Protein Anak Asuh Panti Asuhan Aceh Sepakat........... 37

Tabel 5.1 Makanan yang disajikan kepada Anak Asuh Panti Asuhan

Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Tahun 2017 ........................... 48

Universitas Sumatera Utara

Page 14: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 21

Universitas Sumatera Utara

Page 15: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pertanyaan .................................................................... 58

Lampiran 2. Master Data ................................................................................ 60

Lampiran 3. Lembar Output ........................................................................... 63

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian ................................................................... 69

Lampiran 5. Lembar Bukti Telah Selesai Melakukan Penelitian ................... 70

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian .............................................................. 71

Universitas Sumatera Utara

Page 16: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Eva Elisna Tanjung

Tempat Lahir : Singanyal

Tanggal Lahir : 27 Juli 1994

Suku Bangsa : Batak Mandailing

Agama : Islam

Nama Ayah : Hasan Tanjung

Suku Bangsa : Batak Mandailing

Nama Ibu : Masdewarni Daulay

Suku Bangsa : Batak Mandailing

Pendidikan Formal

1. SD/Tamat Tahun : SD Negeri No. 105110 Lubuk Torop/2007

2. SLTP/Tamat Tahun : Madrasah Tsanawiyah Baharuddin/2010

3. SLTA/Tamat Tahun :Madrasah Aliyah Swasta KH. Ahmad Dahlan/2013

4. FKM USU : 2013- 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 17: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status gizi merupakan keadaan yang ditentukan oleh derajat kebutuhan

fisik terhadap energi dan zat-zat gizi yang diperoleh dari asupan makanan yang

dampak fisiknya dapat diukur. Status gizi dibedakan menjadi status gizi kurang,

status gizi baik dan status gizi lebih. Status gizi selain dipengaruhi oleh pola

konsumsi energi dan protein, status gizi juga dapat dipengaruhi oleh faktor status

kesehatan, pengetahuan, ekonomi, lingkungan dan budaya. Faktor pencetus

munculnya masalah gizi dapat berbeda antar wilayah ataupun antar kelompok

masyarakat.

Makan merupakan kebutuhan pokok bagi semua orang. Tuntutan agar

dapat memenuhi kebutuhan akan makanan dirasakan secara naluri mulai pada

masa bayi hingga manula atau lansia. Tanpa diajarkan terlebih dahulu, setiap

manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan. Sejak bayi

makanan disuplai oleh ibu. Namun setelah semakin bertambah usia menjadi anak-

anak, mereka sudah dapat memilih sendiri makanan yang akan mereka konsumsi.

Demikian pula halnya dengan anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan, namun

cara memilih makanan yang dikonsumsi berbeda dengan anak seusia mereka pada

umumnya, sebab anak yang tinggal di panti asuhan memiliki keterbatasan dalam

memilih makanan yang akan di konsumsi karena keterbatasan biaya dan harus

berbagi dengan banyak orang.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Makanan yang dimakan diperoleh dari proses perencanaan menu.

Perencanaan menu merupakan bagian dalam penyelenggaraan makanan.

Penyelenggaraan makanan perlu dilakukan di Panti Asuhan untuk menyediakan

makanan bagi anak asuh dengan jumlah dan mutu yang memenuhi syarat gizi,

sesuai dengan cita rasa dan selera anak asuh, serta melaksanakan sistem pelayanan

makanan yang layak, tepat dan cepat. Perencanaan menu dapat dinilai dari

berbagai aspek, seperti adanya petugas perencanaan menu, memperhatikan siklus

menu, ketersediaan bahan makanan, dana yang tersedia, kebutuhan gizi

konsumen, evaluasi menu serta keterlibatan ahli gizi dalam proses perencanaan

menu (Depkes, 2011).

Beberapa faktor yang mungkin muncul pada anak panti asuhan

dibandingkan dengan populasi anak pada umumnya, mengingat panti asuhan

dikelola sebagai tempat pengasuhan anak secara berkelompok, berbeda dengan

anak-anak yang berada dalam tatanan rumah tangga yang diasuh secara langsung

oleh ibu rumah tangga (anggota rumah tangga). Akibatnya pengasuhan dan

perhatian terhadap gizi dan kesehatan mereka masing-masing secara langsung

kurang, sehingga kemungkinan angka malnutrisi tinggi. Demikian pula

perbandingan jumlah anak yang lebih besar daripada jumlah pengasuh, sehingga

perhatian terhadap status gizi pun akan lebih rendah. Kemungkinan lain berupa

masalah dana yang rendah sehingga kebutuhan gizi tidak sebanding dengan

asupan yang diterima anak-anak panti asuhan.

Anak adalah individu yang belum berusia 18 tahun, termasuk yang masih

di dalam kandungan. Perhatian khusus terhadap pertumbuhan dan perkembangan

Universitas Sumatera Utara

Page 19: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

anak baik secara fisik, mental dan sosial (Alifiani & Maharani, 2011). Setiap anak

memiliki hak yang sama dalam tumbuh dan berkembang, termasuk didalamnya

adalah anak yang terlantar. Sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesiano.

35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, bahwa setiap anak berhak atas

kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang.

Bagi anak terlantar, Pemerintah telah membangun beberapa fasilitas yang

berguna untuk membentuk perkembangan anak-anak yang terlantar, yaitu Panti

asuhan. Anak-anak merupakan salah satu kelompok yang rawan mengalami gizi

kurang, diantara penyebabnya ialah tingkat ekonomi yang rendah dan asupan

makanan yang kurang seimbang (Anzarkusuma et al., 2014). Pahlevi(2012)

menyebutkan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan gizi adalah

ketidakseimbangan gizi yang dikonsumsi, serta faktor penyediaan dan penyajian

makanan yang bergizi dapat mempengaruhi status gizi anak (Lazzeri et al,. 2006).

Penyelenggaraan makanan institusi merupakan rangkaian kegiatan mulai

dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, anggaran

belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan

bahan makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan, penyelenggaraan makanan

institusi yaitu untuk menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan

gizi, biaya, dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang

optimal (Kemenkes, 2013).

Perencanaan menu merupakan serangkaian kegiatan menyusun hidangan

dalam variasi yang serasi untuk manajemen penyelenggaran makanan di institusi.

Kegiatan ini sangat penting dalam sistem pengelolaan makanan, karena menu

Universitas Sumatera Utara

Page 20: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

sangat berhubungan dengan kebutuhan dan penggunaan sumber daya lainnya

dalam sistem tersebut seperti anggaran belanja, perencanaan menu harus

disesuaikan dengan anggaran yang ada dengan mempertimbangkan kebutuhan

gizi dan aspek kepadatan makanan dan variasi bahan makanan. Menu seimbang

perlu untuk kesehatan, namun agar menu yang disediakan dapat dihabiskan, maka

perlu disusun variasi menu yang baik, aspek komposisi, warna, rasa, rupa, dan

kombinasi masakan yang serasi (Sulistiyo, 2013). Menyusun menu harus sesuai

dengan kebutuhan gizi, bahan makanan harus bervariasi dan pemilihan bahan

makanan dapat dibantu dengan mengunakan daftar bahan makanan penukar

(Sulistyoningsih, 2011).

Hasil penelitian Rahmawati dkk (2011) dalam manajemen gizi institusi

penyelenggaraan makanan di sekolah Madania SD, SMP dan SMA bahwa menu

yang disajikan pihak kantin sekolah mengalami perubahan khususnya dalam menu

makan siang setiap satu bulan sekali. Hal ini dilakukan guna menghindari

kejenuhan siswa, setiap perubahan menu akan melibatkan pihak guru. Setiap

menu diharapkan memenuhi tujuan dari penyelenggaraan kantin sekolah. Hal ini

menunjukan bahwa dalam perencanaan menu harus memperhatikan keadaan

konsumen dengan memperhatikan selera konsumen masing-masing institusi.

Kegiatan menyusun menu dengan perencanaan yang baik dapat

memberikan banyak manfaat yakni, dapat disusun hidangan yang mengandung zat

gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur

sehingga dapat menghindari kebosanan yang disebabkan pengulangan jenis bahan

makanan dan cara pengolahan, susunan hidangan dapat disesuaikan dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 21: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

kondisi keuangan atau biaya yang tersedia, menghemat waktu dan tenaga.

Perencanaan menu dapat disesuaikan dengan kondisi, sehingga sudah dapat

diperkirakan waktu dan tenaga yang dibutuhkan.Menu yang terencana dengan

baik dapat menjadi alat pendidikan gizi yang baik, karena menu yang baik

mengajarkan pola makan yang baik.

Hasil penelitian Astriana (2011), menunjukan bahwa penyelenggaraan

makanan di Panti Asuhan Pamardi Putra Kabupaten Demak mengunakan siklus

menu 10 hari, artinya menu tersebut digunakan hanya untuk 10 hari makan (hari

ke-1 sampai dengan hari ke-10) dan untuk selanjutnya hari ke-11 menu itu akan

kembali lagi ke menu awal dan seterusnya. Selain itu, setiap 6 bulan sekali

diadakan evaluasi susunan siklus menu. Dari hasil evaluasi tersebut, maka

susunan menu yang sudah digunakan dapat digunakan kembali atau juga susunan

tersebut ditukar dengan susunan menu yang lain atau juga kombinasi

menu(Sutardji, 2007)..

Panti asuhan merupakan suatu lembaga kesejahteraan sosial yang

bertanggung jawab memberikan pelayanan pengganti dalam memenuhi kebutuhan

fisik, mental dan sosial anak asuh, sehingga memperoleh kesempatan yang luas,

tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang

diharapkan (Depkes, 2000).

Pemberian makanan di panti asuhan diduga masih kurang karena panti

asuhan dituntut untuk dapat menyediakan makanan yang berkualitas baik dengan

menu makanan sesuai kebutuhan anak asuh dalam keterbatasan sarana dan biaya

(Dewi, 2007). Ketersediaan bahan di pasar, daya beli panti asuhan dan

Universitas Sumatera Utara

Page 22: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

keterampilan pengelola makanan mempengaruhi penyelenggaraan makanan,

sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi pula pola konsumsi makan

anak asuhnya, mengingat sebagian besar makanan yang mereka konsumsi berasal

dari sana. Selanjutnya tingkat konsumsi makanan dapat dilihat melalui status gizi

anak asuh.

Salah satu institusi yang mengadakan perencanaan menu makanan adalah

Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai Kota

Medan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 M. Semenjak berdirinya, Panti

Asuhan ini memperoleh bantuan dana dari pemerintah, namun pada tahun 2014

hingga saat ini sumber dana yang tersedia hanya dari masyarakat saja. Dana dari

masyarakat tidak setiap harinya ada, oleh karena itu dana yang tersedia akan

diperhitungkan untuk kebutuhan selanjutnya. Sehingga makanan yang tersedia

akan disajikan secara merata terhadap anak asuh dengan porsi seadanya dan

tergolong sedikitdan diduga kurang memenuhi kebutuhan gizi anak-anak pada

umumnya.

Berdasarkan survei pendahuluan yang sudah dilakukan pada tanggal 20

Februari 2017, perencanaan menu di Panti Asuhan Aceh Sepakat menggunakan

siklus menu 10 hari, namun tidak menentukan pola menu yang akan digunakan

pada setiap harinya karena anak asuh tidak selalu makan di Panti Asuhan

tersebut. Hal ini dikarenakan adanya berbagai undangan/jamuan terhadap anak

asuh dan sumbangan sosial berupa makanan dari masyarakat. Jumlah anak asuh

yang mengikuti jamuan adalah ditentukan oleh pihak pengelola jamuan, biasanya

berjumlah 30-50 orang. Apabila panti asuhan memperoleh sumbangan sosial

Universitas Sumatera Utara

Page 23: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

berupa makanan, maka makanan tersebut yang dijadikan sebagai konsumsi anak

asuh, sehingga panti asuh tidak lagi melakukan penyediaan makanan untuk anak

asuh. Oleh karena itu perencanaan menu yang sudah dibuat pun tidak selalu

dipakai, sebab kadang kala mengalami persamaan dengan menu yang disuguhkan

saat menghadiri jamuan atau sumbangan masyarakat. Sehingga menu yang sudah

direncanakan harus diubah untuk menghindari kebosanan anak asuh terhadap

makanan yang disajikan.

Anak yang tinggal di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam

Kota Medan berumur 3 -18 tahun. Di usia ini anak-anak membutuhkan asupan

gizi memadai yang akan berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak. Hasil

pengamatan yang menunjukkan ukuran tubuh anak asuh menurut tingkat

pendidikan mereka tidak memenuhi ukuran tubuh optimal sesuai usia. Sedangkan

dilihat dari sisa makanan anak di Panti Asuhan masih meninggalkan sisa berupa

nasi, lauk nabati, dan lauk hewani. Survei terhadap 20 orang anak asuh terdapat

10% sangat kurus usia 12-13 tahun, 30% kurus usia 11-15 tahun, 5% gemuk usia

14 tahun dan 55% berat badannya normal usia 12-16 tahun. Hal ini diduga karena

kecukupan asupan zat gizi terhadap anak asuh masih kurang.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melihat gambaran

perencanaan menu makanan dan pola konsumsi makanan yang disajikan serta

status gizi anak di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kelurahan

Sukaramai Kecamatan Medan Area Tahun 2017.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah

adalah bagaimana gambaran perencanaan menu makanan dan pola konsumsi

makanan yang disajikan serta status gizi anak di Panti Asuhan Aceh Sepakat

Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area Kota Medan

tahun 2107.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran perencanaan menu makanan dan pola konsumsi

makanan yang disajikan serta status gizi anak di Panti Asuhan Aceh Sepakat

Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area Tahun 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui perencanaan menu makanan yang dilihat dari alokasi biaya,

master menu dan siklus menu di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan

Darul Aitam Kota Medan.

2. Mengetahui pola konsumsi makanan yang disajikan dilihat dari jenis

makanan yang dikonsumsi, jumlah makanan yang dikonsumsi dan

frekuensi makan anak di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul

Aitam Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan informasi bagi pihak pengelola Panti Asuhan Aceh

Sepakat Yayasan Darul Aitam Kota Medan.

2. Sebagai bahan masukan bagi Panti Asuhan Aceh Sepakat kota Medan

untuk meningkatkan perencanaan menu agar makanan yang disajikan

dapat diterima dengan baik oleh konsumen dan meningkatkan status gizi

anak panti asuhan.

3. Sebagai informasi bagi pihak Fakultas Kesehatan Masyarakat khususnya

bidang Gizi Kesehatan Masyarakat dan sebagai bahan referensi yang

dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Status Gizi

Staus gizi dapat diartikan suatu keadaan seseorang sebagai akibat dari

keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaan zat-

zat tersebut oleh tubuh untuk pertambahan produksi energi dan proses tubuh. Gizi

merupakan faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan

manusia. Status gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan

keserasian antara fisik dan perkembangan mental orang tersebut, serta merupakan

salah satu tolok ukur untuk menentukan kualitas hidup manusia, yang akan

menentukan tingkat produktivitas dan kemampuan berfikirnya.

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian,

penyerapan, dan penggunaan makanan. Menurut Supariasa dkk (2002) status gizi

merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk ke dalam

tubuh dengan kebutuhan tubuh akan suatu zat gizi dan dapat pula diartikan

sebagai ekspresi (nutriture) dalam bentuk variabel tertentu. Status gizi dapat

dikatakan sebagai suatu keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dari zat-

zat gizi(Almatsier, 2001).

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang

dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan menggunakan zat-zat gizi di

dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi 3 kategori yaitu: status gizi kurang, status

gizi normal, status gizi lebih (Almatsier, 2005).

Universitas Sumatera Utara

Page 27: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Status gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan zat gizi optimal

terpenuhi. Namun perlu diketahui bahwa keadaan gizi seseorang dalam suatu

masa bukan hanya ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa yang telah

lampau. Ini berarti konsumsi gizi masa kanak-kanak memberi pengaruh terhadap

status gizi masa dewasa. Menurut Dewi dan Mustika (2012) status gizi seseorang

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Produk pangan (jumlah dan jenis makanan),

2. Pembagian makanan

3. Akseptabilitas (daya terima), menyangkut penerimaan atau penolakan

terhadap makanan yang terkait dengan cara memilih dan menyajikan

makanan.

4. Prasangka buruk pada bahan makanan tertentu, seperti anggapan yang

keliru bahwa terong dapat berdampak buruk karena menyebabkan tubuh

lemas.

5. Pantangan pada makanan tertentu

6. Kesukaan terhadap jenis makanan tertentu

7. Keterbatasan ekonomi

8. Kebiasaan makan

9. Selera makan

10. Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian dan penyimpanan)

11. Pengetahuan gizi

Universitas Sumatera Utara

Page 28: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

2.2 Pola Konsumsi Makanan di Panti Asuhan

Pola konsumsi makanan adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang

dikonsumsi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu (Khomsan, 2010). Pola

konsumsi makanan yang baik berpengaruh positif pada diri seseorang seperti

menjaga kesehatan, mencegah dan membantu menyembuhkan penyakit.

Mengkonsumsi makanan dalam aspek gizi bertujuan untuk memperoleh

sejumlah zat gizi yang diperlukan tubuh. Konsumsi makanan yang baik dan cukup

secara kualitas dan kuantitas, artinya makanan yang dikonsumsi harus

mengandung semua zat-zat gizi esensial yang diperlukan tubuh dalam jumlah

yang memadai.

Pola konsumsi makanan anak di panti asuhanumumnya terdiri dari tiga

kali makan utama (pagi, siang dan malam) dan satu kali makan selingan (snack).

Waktu memberikan makanan selingan adalah diantara dua waktu makan yaitu

tepatnya diantara waktu makan pagi dan makan siang pada pukul 10.00 WIB

pagi.

2.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Makanan Anak di

Panti Asuhan

Pemilihan makanan individu sangat kompleks dan dipengaruhi oleh

berbagai faktor antara lain (Septiana, 2011):

1. Karakteristik individu

Konsumsi makan seseorang salah satunya dipengaruhi oleh karakteristik

individu seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan gizi, nafsu makan,

rasa bosan dan makanan tambahan dari luar.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

2. Penilaian makanan

Kualitas hidangan dapat mempengaruhi pola konsumsi makan seseorang.

Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh di

dalam suatu hidangan. Konsumsi makan seseorang yang berasal dari karakteristik

makanan yaitu cita rasa makanan yang terdiri dari penampilan makanan dan rasa

makanan. Menurut Moehyi (1992) cita rasa makanan ditimbulkan oleh terjadinya

rangsangan terhadap berbagai indera dalam tubuh manusia, terutama indera

penglihatan, indera penciuman dan indera pengecap. Makanan yang memiliki cita

rasa yang tinggi adalah makanan yang disajikan dengan menarik, menimbulkan

bau yang sedap dan memberikan rasa yang lezat.

Menurut Septiana (2011) penampilan makanan sewaktu disajikan

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: warna makanan, tekstur makanan, bentuk

makanan, porsi makanan dan variasi menu. Rasa makanan dipengaruhi oleh

aroma makanan, bumbu masakan dan bahan penyedap, keempukan makanan,

kerenyahan makanan, tingkat kematangan dan suhu makanan yang disajikan.

3. Lingkungan

Panti asuhan merupakan suatu institusi yang memiliki banyak anak asuh.

Sehingga pangan yang tersedia untuk seluruh anak asuh mungkin akan dibagikan

sesuai kecukupan makanan yang tersedia, bukan berdasarkan kebutuhan gizi anak

asuh. Hal ini dapat menyebabkan banyak anak-anak yang mengalami kurang gizi.

Jadi jumlah anak asuh di dalam panti asuhan dapat mempengaruhi konsumsi

makanan seorang anak asuh (Azinar, 2005).

Universitas Sumatera Utara

Page 30: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

4. Personal Preference

Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat berpengaruh terhadap

kebiasaan makan seseorang. Perasaan suka dan tidak suka seseorang terhadap

makanan tergantung asosiasinya terhadap makanan tersebut (Depkes, 2007).

5. Rasa Lapar, Nafsu Makan, dan Rasa Kenyang

Rasa lapar umumnya merupakan sensasi yang kurang menyenangkan

karena berhubungan dengan kekurangan makanan. Sebaliknya, nafsu makan

merupakan sensasi yang menyenangkan berupa keinginan seseorang untuk makan.

Sedangkan rasa kenyang merupakan perasaan puas karena telah memenuhi

keinginannya untuk makan. Pusat pengaturan dan pengontrolan mekanisme lapar,

nafsu makan dan rasa kenyang dilakukan oleh sistem saraf pusat, yaitu

hipotalamus (Depkes, 2007).

6. Kesehatan

Kesehatan seseorang berpengaruh besar terhadap kebiasaan makan.

Sariawan atau gigi yang sakit seringkali membuat individu memilih makanan

yang lembut. Tidak jarang orang yang kesulitanmenelan, memilih menahan lapar

dari pada makan (Depkes, 2007).

2.3 Angka Kecukupan Gizi

Angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan adalah taraf konsumsi zat-

zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan alamiah dinilai cukup untuk

memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat. AKG yang dianjurkan

didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur,

Universitas Sumatera Utara

Page 31: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

gender dan aktivitas fisik. Angka Kecukupan Gizi (energi dan protein) rata-rata

yang dianjurkan untuk anak pada kelompok umur 4-18 tahun tampak pada tabel

berikut:

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi (energi dan protein) rata-rata yang

dianjurkan pada kelompok umur (4-18 tahun).

Kelompok Umur(Tahun) Energi (Kkal) Protein (g)

Pria

4-6 1600 35

7-9 1850 49

10-12 2100 56

13-15 2475 72

16-18 2675 66

Wanita

4-6 1600 35

7-9 1850 49

10-12 2000 60

13-15 2125 69

16-18 2125 59

Sumber: Permenkes 2013, Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan

bagi Bangsa Indonesia

2.3.1 Energi

Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup guna

menunjang proses pertumbuhan dan melakukan aktivitas harian. Energi yang

masuk melalui makanan harus seimbang dengan kebutuhan energi seseorang.

Kelebihan konsumsi energi dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau

kegemukan. Sebaliknya, bila asupan energi kurang akan menyebabkan berat

badan lebih rendah dari normal (FKM UI, 2007).

Energi yang diperlukan tubuh dapat bersumber dari zat gizi karbohidrat,

lemak, dan protein. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan energi sebesar 4

kalori,1 gram protein menghasilkan 4 kalori, dan 1 gram lemak menghasilkan 9

kalori. Energi sangat berpengaruh terhadap laju pembelahan sel pembentukan

Universitas Sumatera Utara

Page 32: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

struktur organ-organ tubuh. Apabila energi berkurang maka proses dan

pembelahan sel akan terganggu dapat mengakibatkan organ-organ tubuh dan otak

anak mempunyai sel-sel yang lebih sedikit dari pada pertumbuhan normal

(Asydhad, 2006).

2.3.2 Protein

Protein merupakan zat makanan bagian terbesar tubuh sesudah air,

seperlima bagian tubuh adalah protein. Protein bertindak sebagai prekusor

sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat dan molekul-molekul yang

esensial untuk kehidupan, membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh

(Mitayani, 2010).Fungsi utama protein pada anak adalah untuk pertumbuhan.

Kecukupan protein juga penting untuk membangun antibodi sebagai pelindung

dari penyakit infeksi.Sumber protein hewani yang baik, terutama dilihat dari segi

jumlah maupun mutu adalah daging sapi, daging ayam, ikan, udang, hidangan

laut, susu, telur dan semua jenis olahannya. Sumber protein nabati, contohnya

jamur dan kacang kedelai dan semua olahannya, seperti tempe, tahu, oncom kecap

(Sutomo, 2008).

2.4 Perencanaan Menu di Panti Asuhan

Panti asuhan adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang

mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial

kepada anak terlantar serta melaksanakan pelayanan pengganti, atau perwalian

anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial kepada anak asuh

sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi

perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari

Universitas Sumatera Utara

Page 33: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

generasi penerus cita-cita bangsa, sebagai insan yang akan turut serta aktif di

dalam bidang pembangunan nasional (Depsos, 2004)

Panti asuhan memiliki fungsi memberikan pelayanan, informasi,

konsultasi dan pengembangan keterampilan bagi kesejahteraan sosial anak.

Tujuan panti asuhan adalah memberikan pelayanan, bimbingan dan keterampilan

kepada anak asuh agar menjadi manusia yang berkualitas. Salah satu fungsi yang

dapat dilakukan oleh panti asuhan yaitu memberikan pelayanan konsumsi

makanan yang baik terhadap anak-anak asuh untuk tersedianya makanan.

Perencanaan menu merupakan penentu keberhasilan pengolahan makanan

sebagai langkah awal dalam fungsi penyelenggaraan makanan. Kemampuan dan

keterampilan tenaga perencana menu sangat mempengaruhi hidangan yang akan

ditampilkan dalam menu. Orang-orang yang akan menerima hidangan sudah

diketahui, baik jumlahnya, kondisi masing-masing anggota dan biaya. Karena itu

menu dapat disusun untuk 3 hari, satu minggu bahkan untuk satu bulan.

Perencanaan menu yang baik adalah apabila disusun oleh suatu tim yang terdiri

dari mereka yang banyak kaitannya dalam penyelenggaraan makanan (Kemenkes,

2014). Dalam perencanaan menu di Panti Asuhan perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut (Depkes, 2011):

1. Siklus menu

Perencanaan menu dilakukan untuk beberapa hari atau yang disebut siklus

menu, misalnya 5 hari atau 10 hari. Penggunaan siklus menu pada institusi Panti

Asuhan dapat menghemat waktu dalam perencanaan menu (Dewi, 2011).

Perencanaan menu berdasarkan siklus menu di Panti Asuhan dapat berfungsi

Universitas Sumatera Utara

Page 34: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

antara lain: (1) untuk menghindari kebosanan anak-anak asuh akibat terlalu sering

pengulangan jenis bahan makanan tertentu dan cara pengolahannya, (2)

mengurangi adanya kebocoran dana akibat penyusunan menu yang tidak sesuai

dengan biaya yang tersedia, (3) mempergunakan waktu dan tenaga dengan baik

dan sehemat mungkin dan (4) menyusun menu yang mengandung zat-zat gizi

yang dibutuhkan oleh anak-anak asuh.

2. Ketersediaan bahan makanan

Pemakaian bahan perlu diperhatikan agar dalam pengadaan bahan

makanan tidak menemui kesulitan. Mengambil bahan pada waktu sedang musim

tentu akan lebih menguntungkan karena biasanya harga bahan akan lebih murah.

Ketersediaan bahan makanan perlu diperhatikan untuk menghindari kehabisan

bahan makanan dalam suatu waktu tertentu (Fajriani, 2012).

3. Biaya/Dana

Perencanaan menu yang tepat dan cermat dapat membantu menghasilkan

hidangan yang sesuai dengan biaya yang tersedia tanpa mengabaikan mutu gizi

makanan. Menggunakan bahan makanan sesuai musimnya, karena pada umumnya

harga bahan makanan yang sedang musim akan lebih murah. Biaya dapat

menentukan jenis menu apakah tergolong sederhana, sedang atau mewah. Biaya

yang tersedia sangat besar pengaruhnya terhadap menu yang akan disusun.

Perencanaan menu harus disesuaikan dengan keuangan yang tersedia.

Makanan yang baik bukan berarti makanan yang mahal, tetapi kualitas dan

kuantitas zat gizi yang melengkapinya. Harga makanan yang mahal belum tentu

dapat menjamin makanan bermutu gizi yang baik. Yang perlu adalah pengadaan

Universitas Sumatera Utara

Page 35: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

yang tepat guna sehingga biaya yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan efisien

untuk bahan makanan yang diperlukan (Irianty, 2010).

4. Kebutuhan gizi konsumen

Menurut Depkes (2011) mutu gizi makanan setiap anggota keluarga harus

dapat dipenuhi. Untuk itu pada waktu menyusun menu perlu diperhatikan

penggunaan beranekaragam bahan makanan dalam menu sehari-hari. Banyaknya

bahan makanan harus dapat memenuhi kecukupan gizi anak, setiap anak

memperoleh makan sesuai kebutuhan gizinya. Sebagai pedoman memilih bahan

makanan dan menyusun menu dapat digunakan paduan berbagai kelompok bahan

makanan. Jumlah orang yang akan makan erat hubungannya dengan jenis

masakan yang akan diambil dan jumlah penggunaan bahan makanan.

2.4.1 Tujuan Perencanaan Menu di Panti Asuhan

Tujuan perencanaan menu di panti asuhan adalah tersedianya beberapa

buah susunan menu yang dilengkapi dengan pedoman menu menurut klasifikasi

pelayanan yang ada di panti asuhan atas dasar kebijakan dan ketetapan panti

asuhan.

Suatu institusi memerlukan perencanaan menu yang baik agar dapat

memenuhi kebutuhan gizi seseorang atau kelompok orang. Begitu juga halnya

dengan panti asuhan memerlukan perencanaan menu untuk dapat dijadikan

sebagai pedoman dalam kegiatan pengolahan makanan, mengatur variasi dan

kombinasi makanan agar tidak menimbulkan kebosanan, menyesuaikan biaya

yang tersedia dan menghemat penggunaan waktu dan tenaga dalam

penyelenggaraan makanan.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

2.4.2 Syarat Menu yang Baik

Menu dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan berikut (Suyatno,

2009):

1. Pola menu seimbang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi.

Susunan makanan yang dihidangkan dapat memenuhi kebutuhan gizi

sesuai dengan umur, jenis kelamin dan aktivitas yang dilakukan.

2. Warna dan kombinasi makanan harus menarik sehingga dapat

membangkitkan selera makan, namun penggunaan pewarna dan

bahan tambahan makanan juga harus memperhatikan keamanannya

dan diutamakan menggunakan pewarna alami.

3. Tekstur dan konsistensi makanan yang dihidangkan disesuaikan

dengan kemampuan fisiologis dan umur.

4. Aroma masakan yang kuat dikombinasikan dengan makanan yang

tidak tajam baunya. Bahan makanan seperti kol harus

dikombinasikan dengan bahan makanan segar.

5. Adanya kreasi dalam bentuk potongan dapat membangkitkan selera

makan.

6. Pertimbangkan makanan yang harus dihidangkan panas atau dingin

dengan menyesuaikan suhu lingkungan, udara atau iklim.

7. Makanan disajikan dalam keadaan yang bersih, terhindar dari

pencemaran yang dapat membahayakan kesehatan.

8. Jenis hidangan yang akan disajikan disesuaikan dengan peralatan,

kemampuan, tenaga dan waktu yang dimiliki oleh institusi.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

2.5Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan kerangka konsep penelitian

sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

Perencanaan menu dapat dilihat dari alokasi biaya yang digunakan untuk

ketersediaan bahan makanan, tersedianya master menu dan siklus menu yang

dibuat oleh tim perencana menu.Pola konsumsi makanan yang disajikan dapat

dilihat dari jenis makanan yang dikonsumsi, jumlah makanan yang dikonsumsi

dan frekuensi makan anak asuh, dimana biaya akan menentukan tersedianya

bahan makanan yang akan dijadikan menu, dan menu yang disajikan akan

berpengaruh terhadap pola konsumsi makanan yang disajikan. dan akan

berpengaruh terhadap jumlah makanan yang dikonsumsi. Sehingga

akanberpengaruh terhadap status gizi anak di panti asuhan yang akan berdampak

pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Komsumsi Makan

1. Jenis makanan yang

dikonsumsi

2. Jumlah makanan yang

dikonsumsi

a. Kecukupan energi

b. Kecukupan protein

3. Frekuensi makan

Perencanaan Menu

1. Alokasi biaya

2. Master menu

3. Siklus menu

Status Gizi Anak Asuh

Universitas Sumatera Utara

Page 38: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif yaitu

melihat gambaran perencanaan menu makanan dan pola konsumsi makanan yang

disajikan serta status gizi anak di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul

Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area Tahun 2017. Desain yang

digunakan pada penelitian ini adalah crossectional yaitu penelitian yang

mengamati subjek dengan pendekatan pada suatu saat.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan

Darul Aitam yang terletak di Jalan Medan Area, Kecamatan Medan Area. Lokasi

penelitian ini ditentukan dengan alasan bahwa banyak anak yang tinggal di Panti

Asuhan Aceh Sepakat tidak menghabiskan makanan yang disajikan yang dinilai

dapat mengurangi asupan gizi (intake) dan memiliki banyak anak asuh yang masih

belia dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2017 sampai dengan bulan

Agustus 2017.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak asuh yang berusia 6-18

Tahun dan minimal sudah terdaftar selama 6 bulan tinggal di Panti Asuhan Aceh

Universitas Sumatera Utara

Page 39: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Sepakat karena dalam masa 6 bulan anak asuh diharapkan sudah beradaptasi

dengan tempat tinggal dan makanan yang disajikan oleh Panti Asuhan Aceh

Sepakat Yayasan Darul Aitam Kecamatan Medan Area yang berjumlah 80 orang

antara lain:

a) Laki-laki : 46 Orang

b) Perempuan : 34 Orang

Maka seluruh populasi untuk anak Panti Asuhan Aceh Sepakat adalah 80 orang.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi (total sampling) dari

anak Panti Asuhan Aceh Sepakat yaitu berjumlah 80 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data penelitian diperoleh melalui dua cara yaitu:

1. Data primer, yaitu meliputi data perencanaan menu, pola konsumsi

dan status gizi anak-anak asuh.

a. Data sistem perencanaan menu diperoleh melalui wawancara

langsung terhadap 6 (enam) orang Tim Perencana Menu dengan

pendidikan sarjana di Panti Asuhan Aceh Sepakat tentang sistem

perencanaan menu yang dilakukan dan wawancara terhadap anak

panti asuhan tentang jenis makanan yang disajikan dengan

menggunakan kuesioner dan observasi menggunakan daftar

observasi.

b. Data pola konsumsi makanan diperoleh melalui metode food

frequency dengan menggunakan food frequeny checklist untuk

mengetahui jenis dan frekuensi makan anak asuh. Metode food

Universitas Sumatera Utara

Page 40: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

weighing menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 1

gram untuk mengetahui jumlah kecukupan energi dan protein

yang di konsumsi oleh anak asuh.

c. Status gizi anak panti dihitung dengan menggunakan ukuran

antropometri tubuh dengan menghitung IMT/U terhadap anak

asuh dan diolah menggunakan WHO Anthro.

2. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dari bagian administrasi

Panti Asuhan Aceh Sepakat yang meliputi gambaran umum Panti

Asuhan tersebut.

3.5 Definisi Operasional

1. Anak panti asuhan adalah anak yang tinggal di panti asuhan dan

terdaftar sebagai penghuni Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan

Darul Aitam Kecamatan Medan Area minimal 6 bulan.

2. Status gizi anak adalah gambaran atau kondisi status gizi anak asuh

yang diukur dengan menggunakan standar antropometri IMT / U.

3. Perencanaan menu di panti asuhan adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh pihak pengelola panti asuhan untuk menyajikan

makanan yang dilihat dari alokasi biaya, menu yang disajikan kepada

anak panti asuhan dan siklus menu yang digunakan oleh panti

asuhan.

4. Alokasi biaya adalah penggunaan budget biaya dalam perencanaan

menu untuk terpenuhinya menu sesuai dengan biaya dan kebutuhan

konsumsi anak asuh di Panti Asuhan dalam satu bulan.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

5. Master menu adalah daftar susunan menu yang akan disajikan

kepada anak-anak asuh di Panti Asuhan.

6. Siklus menu adalah perputaran makanan yang akan disajikan kepada

anak-anak di Panti Asuhan dalam kurun waktu 6 bulan.

7. Pola konsumsi makanan adalah susunan jenis makanan dan jumlah

makanan yang dikonsumsi serta frekuensi makan anak di panti

asuhan.

8. Jenis makanan yang dikonsumsi adalah macam-macam makanan

yang disajikan berupa makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,

sayur dan buah.

9. Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah banyaknya asupan gizi

yang dikonsumsi oleh anak asuh yang dilihat dari kecukupan energi

dan protein.

10. Frekuensi makan adalah jumlah berapa kali kegiatan makan yang

dilakukan oleh anak panti asuhan dalam sehari.

3.6 Aspek Pengukuran

3.6.1 Status gizi anak

Indikator status gizi yang digunakan untuk kelompok umur ini didasarkan

pada hasil pengukuran antropometri berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) yang

disajikan dalam bentuk Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U). Status gizi

anak diperoleh melalui pengukuran antropometri IMT/Udengan menggunakan

standart Kemenkes RI. 2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi

Anak.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Kategori status gizi berdasarkan indeks IMT/U, 5- 18 Tahun

a. Sangat Kurus :

b. Kurus :

c. Normal :

d. Gemuk :

e. Obesitas : ˃ 2 SD

3.6.2 Pola Konsumsi Makan

Untuk mendapatkan informasi tentang jenis dan kebiasaan makan anak

asuh dapat dilakukan dengan metodefood frequency menggunakan food frequency

checklistdan jumlah makanan yang dikonsumsi dilakukan dengan metode

penimbangan makanan (food weighing). Pada metode ini, peneliti menimbang

semua makanan yang akan dikonsumsi dan makanan yang sisa (jika ada) dalam

gram. Jumlah makanan yang dikonsumsi sehari kemudian dianalisis dengan

menggunakan DKBM atau DKGJ (Daftar Komposisi Gizi Jajanan). Kuantitas

asupan makanan adalah selisih antara kuantitas yang akan dikonsumsi dengan

kuantitas pangan yang sisa. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan Kecukupan

Gizi yang Dianjurkan (AKG).

1. Asupan Energi

Jumlah total energi yang dikonsumsi anak asuh berdasarkan pada Angka

Kecukupan Gizi yang dianjurkan. Klasifikasi tingkat kecukupan energi sebagai

berikut (WNPG, 2004):

a. Baik jika konsumsi energi 80-110% AKG

b. Kurang jika konsumsi energi < 80% AKG

Universitas Sumatera Utara

Page 43: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

c. Lebih jika konsumsi energi >110% AKG

2. Asupan protein

Jumlah total protein yang dikonsumsi anak asuh berdasarkan pada Angka

Kecukupan Gizi yang dianjurkan.Klasifikasi tingkat kecukupan protein sebagai

berikut (WNPG, 2004):

a. Baik jika konsumsi protein 80-110% AKG

b. Kurang jika konsumsi protein < 80% AKG

c. Lebih jika konsumsi protein >110% AKG

3.7 Metode Analisis Data

Data yang sudah terkumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk

mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan

data dimulai dari editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan.

Coding, yaitu memberikan kode numerik atau angka kepada masing-masing

kategori. Data entry yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam

master tabel atau database komputerisasi. Analisis ini untuk mendeskripsikan

masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan tabulasi

silang dan tabel distribusi frekuensi.

3.8 Teknik Analisis Data

Data yang telah diolah akan dianalisis secara deskriptif dan disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam merupakan panti asuhan

yang berdiri sejak tanggal 21 November 1979 M dan terletak di Jalan Medan Area

Selatan No.333 Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area dan luas areal panti

asuhan 20 x 100 m2 dan luas bangunan 540 m

2.

Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai

Kecamatan Medan Area dipimpin oleh seorang ketua umum, wakil ketua umum 2

orang, sekretaris 3 orang, bendahara 2 orang dan dibantu oleh 7 orang pengawas

dibawah binaan 10 orang pembina panti asuhan.

Sarana yang dimiliki oleh Panti Asuhan Aceh Sepakat adalah sebagai berikut:

a) Ruang Administrasi : 1 buah

b) Ruang kamar tidur : 19 buah

c) Kamar mandi : 7 buah

d) Dapur : 1 buah

e) Mushalla : 1 buah

f) Sumber air bersih : PDAM

4.2 Gambaran Jenis Kelamin dan Umur Anak Panti Asuhan

4.2.1 Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil pengumpulan data menggunakan kuesioner, gambaran

anak Panti Asuhan menurut karakteristik jenis kelamin ditampilkan pada tabel 4.1.

Anak asuh berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46 orang dengan persentase

Universitas Sumatera Utara

Page 45: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

(57,5%) dan anak asuh berjenis kelamin perempuan sebanyak 34 orang dengan

persentase (42,5%).

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Anak Asuh Panti Asuhan Aceh

Sepakat Yayasan Darul Aitam Tahun 2017

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-laki 46 57,5

2 Perempuan 34 42,5

Total 80 100,0

4.2.2 Umur

Berdasarkan hasil pengumpulan data menggunakan kuesioner, gambaran

anak asuh di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kecamatan

Medan Area menurut karakteristik umur ditampilkan pada tabel 4.2. Umur anak

asuh yang paling banyak adalah pada kelompok usia 13-15 tahun yaitu 43 orang

(53,8%) dan yang paling sedikit pada kelompok usia 4-6 tahun yaitu 1 orang

(1.3%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Umur Anak Asuh Panti Asuhan Aceh Sepakat

Yayasan Darul Aitam Tahun 2017

No. Umur Jumlah Persentase (%)

1. 4-6 tahun 1 1,3

2. 7-9 tahun 7 8,8

3. 10-12 tahun 14 17,5

4. 13-15 tahun 43 53,8

5. 16-18 tahun 15 18,8

Total 80 100,0

4.3 Status Gizi

Penilaian status gizi yang dilakukan terhadap 80 orang anak asuh di Panti

Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan

Medan Area berdasarkan hasil ukur tinggi badan dan hasil timbang berat badan

yang disesuaikan dengan Indeks Massa tubuh menurut Umur (IMT/U), maka

Universitas Sumatera Utara

Page 46: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

diperoleh distribusi status gizi anak asuh yang disajikan dalam Tabel 4.3.

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa status gizi anak asuh kategori kurus 5

orang (6,3%), kategori normal 65 orang (81,3%), kategori gemuk yaitu 6 orang

(7,5%), dan kategori obesitas 4 orang (5,0%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Asuh Berdasarkan IMT/Udi

Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Tahun 2017

No Status Gizi n %

1 Kurus 5 6,3

2 Normal 65 81,3

3 Gemuk 6 7,5

4 Obesitas 4 5,0

Total 80 100,0

Status gizi berdasarkan tinggi badan menurut umur anak asuh di Panti

Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam terdapat anak asuh dalam kategori

sangat pendek 18 orang (22,5%), pendek 31 orang (38,8%) dan normal 31 orang

(38,8%) seperti pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Asuh Berdasarkan TB/U di

Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Tahun 2017

No Status Gizi n %

1 Sangat pendek 18 22,5

2 Pendek 31 38,8

3 Normal 31 38,8

Total 80 100,0

4.4 Pola Konsumsi Makanan yang Disajikan di Panti Asuhan Aceh Sepakat

Yayasan Darul Aitam Tahun 2017

4.4.1 Frekuensi Makan

Berdasarkan hasil penelitian, frekuensi makan anak asuh di Panti Asuhan

Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam adalah 3 kali/hari kecuali pada hari jumat dan

minggu. Frekuensi makan anak asuh pada hari jumat dan minggu tidak menentu

Universitas Sumatera Utara

Page 47: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

karena pada dua hari tersebut dikhususkan untuk menerima undangan jamuan dan

menerima sumbangan berupa makanan.

4.4.2 Jenis Makanan

4.4.2.1 Makanan Pokok

Berdasarkan hasil penelitian, jenis makanan pokok yang disajikan kepada

anak asuh di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam ditampilkan pada

tabel 4.5. Jenis makanan pokok yang selalau dikonsumsi anak asuh di Panti

Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kecamatan Medan Areaadalah nasi

putih yaitu sebanyak 100%.

Tabel 4.5 Distribusi Jenis Makanan Pokok yang Dikonsumsi Anak Asuh di

Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam

No Jenis

Makanan

Pokok

Frekuensi makan

Tidak

pernah

Selalu

(1-3x

sehari )

Sering

(3-5x

seminggu)

Jarang

(1-2x

sebulan)

Total

n % n % n % n % n %

1 Nasi 0 0 80 100 0 0 0 0 80 100

2 Ubi jalar

putih

5 6,3 0 0 9 11,3 66 82,5 80 100

3 Ubi jalar

merah

6 7,5 0 0 0 0 74 92,5 80 100

4 Jagung 0 0 68 85,0 9 11,3 3 3,8 80 100

5 Singkong 0 0 0 0 19 23,8 61 76,3 80 100

6 Kentang 0 0 0 0 80 100 0 0 80 100

7 Mie 0 0 0 0 0 0 80 100 80 100

4.4.2.2 Lauk Pauk

Berdasarkan hasil penelitian, jenis lauk pauk yang disajikan kepada anak

asuh di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam ditampilkan pada tabel

4.6. Lauk pauk yang selalu ada setiap harinya disajikan kepada anak-anak asuh di

Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasaan Darul Aitam Kecamatan Medan Area

adalah ikan, teri, tahu dan kacang-kacangan yaitu sebanyak 100%.

Universitas Sumatera Utara

Page 48: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Tabel 4.6 Distribusi Jenis Lauk Pauk yang Dikonsumsi Anak Asuh di Panti

Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam

No

Jenis

Lauk

Pauk

Frekuensi

Tidak

pernah

Selalu

(1-3x

sehari)

Sering

(3-5x

seminggu)

Jarang

(1-2x

Sebulan)

Total

n % n % n % n % n %

1 Daging 2 2,5 0 0 75 93,8 3 3,8 80 100

2 Ayam 0 0 0 0 80 100 0 0 80 100

3 Ikan 0 0 80 100 0 0 0 0 80 100

4 Udang 1 1,3 0 0 78 97,5 1 1,3 80 100

5 Sardin 3 3,8 0 0 77 96,3 0 0 80 100

6 Telur 0 0 0 0 80 100 0 0 80 100

7 Teri 0 0 80 100 0 0 0 0 80 100

8 Tempe 1 1,3 79 98,8 0 0 0 0 80 100

9 Tahu 0 0 80 100 0 0 0 0 80 100

10 Kacang-

kacangan

0 0 80 100 0 0 0 0 80 100

4.4.2.3 Sayur

Berdasarkan hasil penelitian, jenis sayuran yang disajikan kepada anak

asuh di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam ditampilkan pada tabel

4.7. Jenis sayuran yang paling sering dikonsumsi anak asuh di Panti Asuhan Aceh

Sepakat Yayasan Darul Aitam Kecamatan Medan Area adalahdaun singkong,

kacang panjang, terung dan taoge yaitu masing-masing sebanyak 98,8%.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Tabel 4.7 Distribusi Jenis Sayuran yang Dikonsumsi Anak Asuh di Panti

Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam

No Jenis Sayur Frekuensi

Tidak

pernah

Selalu

(1-3x

sehari)

Sering

(3-5x

seminggu)

Jarang

(1-2x

Sebulan)

Total

n % n % n % n % n %

1 Bayam 3 3,8 0 0 77 96,3 0 0 80 100

2 Brokoli 3 3,8 0 0 77 96,3 0 0 80 100

3 Kangkung 4 5,0 76 95,5 80 100

4 Daun

singkong

1 1,3 0 0 79 98,8 0 0 80 100

5 Jagung muda 1 1,3 0 0 0 0 79 98,8 80 100

7 Kacang

panjang

1 1,3 0 0 79 98,8 0 0 80 100

8 Kol 5 6,3 0 0 75 93,8 0 0 80 100

11 Sawi 3 3,8 0 0 77 96,3 0 0 80 100

12 Selada 3 3,8 0 0 77 96,3 0 0 80 100

13 Terung 1 1,3 0 0 79 98,8 0 0 80 100

14 Toge 1 1,3 0 0 79 98,8 0 0 80 100

15 Wortel 2 2,5 0 0 78 97,5 0 0 80 100

4.4.2.4 Makanan Tambahan

Berdasarkan hasil penelitian, jenis makanan tambahan yang disajikan

kepada anak asuh di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam

ditampilkan pada tabel 4.8. Makanan tambahan ini dikonsumsi oleh anak-anak

asuh setiap minggu yaitu pada hari minggu pagi.

Tabel 4.8 Distribusi Jenis Makanan Tambahan yang Dikonsumsi Anak Asuh

di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam

No Jenis

Makanan

Tambahan

Frekuensi

Tidak

pernah

Selalu

(1-3x

sehari)

Sering

(3-5x

seminggu)

Jarang

(1-2x

Sebulan)

Total

n % n % n % n % n %

1 Bubur

kacang

hijau

0 0 0 0 80 100 0 0 80 100

2 Susu 0 0 0 0 80 100 0 0 80 100

Universitas Sumatera Utara

Page 50: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Berdasarkan jenis makanan yang dikonsumsi anak asuh di Panti Asuhan

Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan

Area dapat diketahui bahwa jenis makanan di panti asuhan tersebut berada dalam

kategori tidak lengkap karena tidak adanya buah.

4.5 Asupan Energi

Asupan energi dikatakan baik apabila asupan energi anak asuh sebanyak

80-110% dari AKG, kategori kurang apabila asupan energi anak asuh dibawah

80% dari AKG, dan kategori lebih apabila asupan energi anak asuh di atas 110%

dari AKG. Berdasarkan hasil penimbangan makanan melalui metode food

weighing yang dilakukan terhadap 80 anak asuh bahwa distribusi jumlah energi

yang dikonsumsi siswa dapat dilihat pada Tabel 4.9. Jumlah energi yang

dikonsumsi anak asuh lebih banyak pada kategori kurang sebanyak 46 orang

(57,5%) dan kategori cukup sebanyak 34 orang (42,5%).

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Asupan Energi Anak Asuh Panti Asuhan

Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam 2017

No Asupan Energi n %

1 Kurang 46 57,5

2 Cukup 34 42,5

3 Lebih 0 0,0

Total 80 100,0

4.6 Asupan Protein

Distribusi asupan protein yang dikonsumsi anak asuh dapat dilihat pada

Tabel 4.10. Asupan protein pada anak asuh lebih banyak pada kategori

kurangyaitu sebanyak 47 orang (58,8%), kategori cukup ditemukan sebanyak 31

orang (38,8%), dan kategori lebih 2 orang (2,5%).

Universitas Sumatera Utara

Page 51: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Asupan Protein Anak Asuh di Panti Asuhan

Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam 2017

No Asupan Protein N %

1 Kurang 47 58,8

2 Cukup 31 38,8

3 Lebih 2 2,5

Total 80 100,0

4.7 Gambaran Status Gizi Berdasarkan Pola Konsumsi Makan Anak Asuh

Jenis makanan dikategorikan menjadi dua yaitu lengkap apabila konsusmsi

makanan utama terdiri dari makanan pokok, lauk pauk (nabati atau hewani),

sayuran, buah buahan dan tidak lengkap apabila dalam konsumsi makanan utama

tidak ada salah satu dari makanan pokok, lauk pauk (nabati atau hewani), sayuran,

buah buahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak asuh dengan keempat

kategori status gizi yaitu kurus, normal, gemuk dan bahkan obesitas memiliki

konsumsi jenis makanan yang tidak lengkap karena tidak ada buah dalam susunan

makanan yang disajikan terhadap anak asuh di Panti Asuhan.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa anak asuh dengan keempat

kategori status gizi yaitu kurus, normal, gemuk dan bahkan obesitas memiliki

frekuensi makan 3 kali/hari kecuali pada hari jumat dan minggu. Frekuensi makan

anak asuh pada hari jumat dan minggu tidak menentu karena pada dua hari

tersebut dikhususkan untuk menerima undangan jamuan dan menerima

sumbangan berupa makanan.

Asupan zat energi dan protein berdasarkan status gizi anak asuh dapat

dilihat pada Tabel 4.11. Status gizi anak asuhdilihat dari asupan energinya, 8,7%

kurus berada pada kategori asupan energi kurang, 82,6% normal berada pada

Universitas Sumatera Utara

Page 52: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

kategori asupan energi kurang, 8,8% gemuk berada pada kategori asupan energi

cukup dan 8,8% obesitas berada pada kategori asupan energi cukup.

Status gizi anak asuh dilihat dari asupan proteinnya, 8,5% kurus berada

pada kategori asupan protein kurang, 83,0% normal berada pada kategori asupan

protein kurang, 50 % gemuk berada pada kategori asupan protein lebih dan 9,7%

obesitas berada pada kategori asupan protein cukup.

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Status Gizi IMT/U Berdasarkan Asupan Energi

dan Protein Anak Asuh Panti Asuhan Aceh Sepakat

Asupan

zat Gizi

Status Gizi

Sangat

kurus

Kurus Normal Gemuk Obesita

s

Total

n % n % n % n % n % n %

Energi

Kurang 0 0,0 4 8,7 38 82,6 3 6,5 1 2,2 46 100

Cukup 0 0,0 1 2,9 27 79,4 3 8,8 3 8,8 34 100

Protein

Kurang 0 0,0 4 8,5 39 83,0 3 6,4 1 2,1 47 100

Cukup 0 0,0 1 3,2 25 80,6 2 6,5 3 9,7 31 100

Lebih 0 0,0 0 0,0 1 50,0 1 50,0 0 0,0 2 100

Asupan zat energi dan protein berdasarkan status gizi Tinggi Badan

menurut Umur anak asuh jugadapat dilihat pada Tabel 4.12. Status gizi anak asuh

dilihat dari asupan energinya, 26,1% sangat pendek berada pada kategori asupan

energi kurang, 41,2% pendek berada pada kategori asupan energi cukup, 41,2%

normal berada pada kategori asupan energi cukup.

Status gizi anak asuh dilihat dari asupan proteinnya, 23,4% sangat pendek

berada pada kategori asupan protein kurang, 42,6% pendek berada pada kategori

asupan protein kurang, 42,6 % normal berada pada kategori asupan protein cukup

dan masing-masing 50,0% pendek dan gemuk berada pada kategori asupan

protein lebih.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Status Gizi TB/U Berdasarkan Asupan Energi

dan Protein Anak Asuh Panti Asuhan Aceh Sepakat

Asupan

Zat Gizi

Status Gizi

Sangat Pendek Pendek Normal Total

n % n % N % n %

Energi

Kurang 12 26,1 17 37,0 17 37,0 46 100

Cukup 6 17,6 14 41,2 14 41,2 34 100

Protein

Kurang 11 23,4 20 42,6 16 34,0 47 100

Cukup 7 22,6 10 32,3 14 45,2 31 100

Lebih 1 50,0 1 50,0 2 100

4.8 Gambaran Perencanaan Menu Makanan di Panti Asuhan Aceh Sepakat

Yayasan Darul Aitam

4.8.1 Perencanaan Menu Makanan di Panti Asuhan

Perencanaan menu makanan di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul

Aitam Kelurahan Sukarami Kecamatan Medan Area tidak memiliki master menu

dan siklus menu, menu makanan yang disediakan tergantung pada bahan makanan

yang tersedia dari hasil pemberian masyarakat dan donatur tetap kemudian

pengelola panti dibantu tenaga masak belanja setiap harinya untuk melengkapi

bahan-bahan yang tidak tersedia. Jumlah tenaga masak tetap yaitu 3 orang

dibantu oleh 3 orang pengelola panti asuhan. Kegiatan memasak dilakukan hanya

2 kali/hari untuk 3 kali makan yaitu pagi untuk makan pagi dan menjelang siang

untuk menu makan siang dan makan malam kecuali pada hari jumat dan minggu.

Jadi menu makan siang sama dengan menu makan malam.

Menurut hasil wawancara terhadap pengelola panti, pada hari jumat dan

minggu tidak diadakan penyelenggaraan makan sebab pada hari-hari tersebut

pihak panti asuhan menerima undangan jamuan makan maupun sumbangan

berupa makanan. Pada setiap hari minggu pagi anak-anak asuh disuguhkan bubur

Universitas Sumatera Utara

Page 54: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

kacang hijau dan susu sebagai pengganti makan pagi, selanjutnya untuk makan

siang dan malam diperoleh dari jamuan dan sumbangan makanan dari masyarakat

berupa nasi bungkus, roti dan kue.

Anak-anak di panti asuhan berdasarkan frekuensi makannya sudah baik

yaitu makan3 kali sehari yakni pada waktu pagi sebelum berangkat ke sekolah

(pukul 06.15 WIB), siang setelah melaksanakan shalat dzuhur (pukul 13.00 WIB)

dan malam sebelum sholat maghrib (pukul 17.30 WIB). Pembagian makanan di

Panti Asuhan, anak-anak dibebaskan untuk mengambil porsi makanan sesuai

dengan selera dan keinginan. Pada penelitian ini makanan yang diberikan kepada

anak-anak di panti asuhan saat makan pagi, siang dan malam berdasarkan jenis

makanan yang dikonsumsi tidak lengkap yaitu meliputi makanan pokok,

sayur,dan lauk pauk. Tidak ada konsumsi buah. Pada saat makan pagi menu

makanan yang diberikan hanya berupa makanan pokok dan lauk pauk tanpa sayur.

Berdasarkan jumlah kecukupan energi dan protein, anak asuh yang

mengalami asupan energi kurang sebanyak 57,5 % dan anak asuh yang

mengalami asupan protein kurang sebanyak 58,8 %.

4.8.2 Alokasi Dana

Dana operasional termasuk didalamnya biaya sekolah, makan dan kegiatan

lain didapatkan dari bantuan donatur dan masyarakat. Banyak donatur yang terus

berdatangan untuk membantu anak-anak di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan

Darul Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area dan sebagian

diantaranya merupakan donatur tetap. Bantuan yang diberikan bukan hanya

berupa uang, tetapi banyak juga yang memberikan bantuan dalam bentuk bahan

Universitas Sumatera Utara

Page 55: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

makanan dan barang, seperti beras misalnya, sehingga untuk bahan konsumsi

beras pengelola Panti Asuhan tidak perlu membelinya lagi karena sudah ada

donatur tetap untuk itu. Adapun bahan pangan/makanan dari donatur tetap yaitu

beras, minyak, kacang hijau dan susu setiap bulannya.

Dana yang diperkirakan untuk konsumsi makanan anak asuh tidak

termasuk bahan makanan beras, minyak, kacang hijau, gula dan susu adalah

sekitar Rp13.200.000 perbulannya untuk 90 orang termasuk 3 orang juru masak

dan 3 orang pengelola panti asuhan. Perkiraan dana dalam satu minggu yaitu

sekitar Rp3.000.000, dalam sehari sekitar Rp600.000 dan perkiraan dana untuk

makan perorang dalam sehari yaitu Rp6.600 sehingga perkiraan dana perorang

untuk sekali makan yaitu sekitar Rp2200.

Pihak Panti Asuhan juga harus mempertimbangkan dana lain disamping

dana untuk penyelenggaraan makanan anak asuh diantaranya: gaji para pekerja

yayasan, seperti guru, tenaga masak dan biaya pendidikan anak asuh yang

bersekolah di sekolah-sekolah umum dan pendidikan tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Status Gizi Anak Panti Asuhan

Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau

sekelompok orang yang diakibatkan oleh kondisi penyerapan zat gizi makanan

(Riyadi, 2001). Anak yang bergizi baik akan tumbuh sesuai dengan potensi

pertumbuhannya namun sebaliknya anak yang kekurangan akan mengalami

hambatan dalam pertumbuhannya.

Hasil penilaian status gizi yang dilakukan terhadap 80 orang anak asuh

berdasarkan IMT/U paling banyak adalah kategori normal yaitu sebanyak81,3%

dan ditemukan juga anak asuh pada kategori gemuk dan obesitas sebanyak 12,5%.

Status gizi berdasarkan TB/U anak asuh paling banyak berada pada kategori

pendek dan sangat pendek yaitu sebanyak 61,3%. Terdapat 12,5% anak asuh

dengan kategori gemuk dan obesitas, hal ini diduga karena sebagian besar anak

asuh tergolong pendek dan sangat pendek yaitu sebanyak 61,3%.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar anak asuh berada

pada kategori status gizi normal. Hal ini kemungkinan karena pola makan anak

asuh yang telah baik sebelum penelitian dilakukan sebab anak asuh memiliki

jadwal memenuhi undangan jamuan dan seringkali menerima sumbangan

makanan yang dapat memberi konsumsi yang layak sehingga dapat mencukupi

kekurangan konsumsi zat gizi dari panti asuhan.

Status gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat

gizi di dalam tubuh. Bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan

Universitas Sumatera Utara

Page 57: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

secara efisien akan tercapai status gizi optimal yang memungkinkan pertumbuhan

fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada

tingkat setinggi mungkin (Almatsier, 2001).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rupita

(2016) tentang status gizi anak di Panti Asuhan Putra Utama 1 yang menunjukkan

bahwa distribusi responden berdasarkan status gizi IMT/U terdapat sebanyak 45

anak asuh (83.33%) memiliki status gizi normal dan 9 anak asuh (16.67%)

memiliki status gizi kurus..

Anak asuh yang merupakan anak usia sekolah pada umumnya berada

dalam masa pertumbuhan yang sangat cepat dan aktif. Untuk memastikan

kecukupan gizi anak perlu dilakukan pengaturan makanan yang bergizi baik,

seimbang dan memiliki susunan makanan yang lengkap. Pada anak usia remaja

konsumsi makanan lebih diperhatikan, karena apa yang biasa mereka makan akan

berdampak pada usia dewasanya nanti seperti penyakit kurang energi kronik

maupun obesitas akan berdampak pada penyakit degeneratif (Mann & Truswell,

2012).

5.2 Asupan Energi dan Protein Anak Asuh di Panti Asuhan Aceh Sepakat

Yayasan Darul Aitam

Tingkat konsumsi seseorang sangat ditentukan oleh kualitas dan

kuantitasmakanan.Kualitas makanan menunjukkan adanya semua zat gizi yang

diperlukan tubuh yang terdapat dalam makanan, sedangkan kuantitas makanan

menunjukkan jumlah masing-masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh

(Sediaoetama, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 58: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Zat gizi Energi dan Protein adalah zat yang dibutuhkan tubuh dalam

jumlah besar. Kelompok usia anak-anak dan remaja sangat rentan mengalami

kekurangan zat gizi energi dan protein. Zat ini digunakan untuk membentuk dan

memelihara jaringan sel-sel tubuh, sebagai sumber tenaga agar bisa beraktivitas

dan sebagai zat pengatur sistem di dalam tubuh (Irianto, 2014).

5.2.1 Asupan Energi Anak Asuh di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan

Darul Aitam

Hasil penimbangan makanan yang dilakukan terhadap 80 orang anak asuh

untuk mengetahui asupan energi yang dikonsumsi dengan menggunakan metode

food weighing dapat diketahui bahwa jumlah energi yang dikonsumsi anak asuh

lebih banyak pada kategori kurang dari batas tingkat konsumsi energi yaitu

sebanyak 57,5%. Hal ini disebabkan oleh susunan makanan yang disajikan belum

memenuhi kebutuhan dalam sehari berdasarkan jenis dan porsi makanan yang

disajikan pada saat penelitian.

Sejalan dengan penelitian Susanti (2012) mengenai asupan energi, protein

dan status gizipada remaja di Panti Asuhan mengatakan bahwa sampel dengan

asupan energi kurang sebanyak 82,6%. Hal ini menunjukkan bahwa rerata asupan

energi anak asuh di Panti Asuhan kurang dari AKG. Apabila konsumsi energi

kurang pada anak asuh akan mengalami penurunan berat badan dan pertumbuhan

yang terhambat, maka status gizi anak asuh tidak terpenuhi akibat dari asupan

energi kurang yang masuk kedalam tubuh.

Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup guna

menunjang proses pertumbuhan dan melakukan aktivitas harian. Energi yang

masuk melalui makanan harus seimbang dengan kebutuhan energi seseorang.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Kelebihan konsumsi energi dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau

kegemukan. Sebaliknya, bila asupan energi kurang akan menyebabkan berat

badan lebih rendah dari normal (FKM UI, 2007).

5.2.2 Asupan Protein Anak Asuh di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan

Darul Aitam

Hasil penelitian yang dilakukan pada 80 anak asuh untuk mengetahui

asupan protein yang dikonsumsi dengan menggunakan metode penimbangan

makanan dapat diketahui bahwa jumlah protein yang dikonsumsi anak asuh lebih

banyak pada kategori kurang dari batas tingkat konsumsi protein yaitu sebanyak

58,8%. Anak asuh dengan asupan protein kurang bisa terjadi karena sebagian

besar anak asuh tergolong kurang energi, sehingga protein yang dikonsumsi

digunakan sebagai pengganti energi yang kurang.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Susanti (2012) terhadap remaja di

Panti Asuhan mengatakan bahwa sampel memiliki asupan protein yang cukup

sebanyak 69,6%, asupan protein kurang 13,0% dan lebih sebanyak 17,4%. Namun

sejalan dengan penelitian Sulastri (2012) bahwa kemungkinan protein yang

dikonsumsi digunakan sebagai pengganti energi yang kurang, karena protein

adalah salah satu sumber utama energi, bersama-sama dengan karbohidrat dan

lemak.

Menurut Mitayani (2010) protein merupakan zat makanan bagian terbesar

tubuh sesudah air, seperlima bagian tubuh adalah protein. Protein bertindak

sebagai prekusor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat dan molekul-

molekul yang esensial untuk kehidupan, membangun serta memelihara sel-sel

jaringan tubuh.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

5.3 Status Gizi Berdasarkan Asupan Energi dan Protein

Berdasarkan tabulasi silang asupan energi dan protein berdasarkan IMT/U

anak asuh didapat paling banyak kurang dari batas konsumsi energi dan protein

yang ditentukan yaitu sebanyak 82,6% dan 83,0% berada pada kategori status gizi

normal. Berdasarkan TB/U anak asuh didapat paling banyak anak asuh memiliki

asupan energi dan protein yang cukup yaitu sebanyak 41,2% dan 45,2% berada

pada kategori status gizi normal.Dalam penelitian ini didapatkan 38 orang anak

asuh (82,6%) berstatus gizi normal namun asupan energinya kurang.

Ketidaksesuaian terjadi pula dalam hal asupan protein anak asuh. Sebanyak 39

orang anak asuh (83,0%) berstatus gizi normal namunasupan proteinnya kurang.

Hal ini menunjukkan bahwa status gizi merupakan gambaran apa yang

dikonsumsi dalam waktu lama. Artinya status gizi saat ini bukan merupakan

gambaran apa yang dikonsumsi saat ini, melainkan apa yang dikonsumsi anak

asuh pada masa lalu. Dengan demikian kuat dugaan lama sebelum penelitian

dilakukan, pola konsumsi anak asuh telah baik sehingga berdampak pada pola

konsumsi gizi yang cukup dan tercermin dalam status gizi yang normal saat

penelitian. Hal ini diperkuat dengan adanya hari-hari yang dikhususkan oleh panti

asuhan untuk menerima undangan jamuan dan sumbangan berupa makanan yamg

memberi konsumsi yang layak sehingga dapat mencukupi kekurangan konsumsi

zat gizi dari panti asuhan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Yuliansyah (2007) yang

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan energi dan protein dengan

status gizi. Hal ini dilihat dari responden pada kelompok yang mempunyai asupan

Universitas Sumatera Utara

Page 61: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

energi kurang dan asupan protein kurang , sebagian besar mempunyai status gizi

normal dantidak sesuai dengan pernyataan bahwa apabila asupan energi seseorang

rendah maka ia akan memiliki peluang yang lebih besar untuk berada pada

kategori status gizi kurus dan apabila asupan energi seseorang tinggi maka akan

memiliki peluang yang lebih besar pada kategori gemuk bahkan obesitas.

Menurut Proverwati (2011) jika konsumsi energi melalui makanan kurang

dari energi yang dikeluarkan maka tubuh akan kekurangan energi, akibat yang

dapat ditimbulkan adalah tubuh akan mengalami ketidakseimbangan (energi

negatif), sehingga berat badan kurang dari berat badan seharusnya. Bila konsumsi

energi melalui makanan melebihi energi yang dikeluarkan maka akan terjadi berat

badan lebih atau kegemukan.Jumlah konsumsi makanan yang kurang dan pola

konsumsi yang salah dapat menyebabkan konsumsi makanan yang kurang

(Mayasari, 2011).

Mitayani (2010) menyebutkan bahwa keadaan gizi seseorang banyak

ditentukan oleh konsumsi pada masa lalu. Pada keadaan normal tinggi badan

bertambah seiring betambahnya umur. Pengaruh defisiensi gizi terhadap tinggi

badan akan tampak dalam waktu relatif lama. Oleh sebab itu TB/U

menggambarkan masalah gizi kronis. Perubahan berat badan sangat rentan dengan

kondisi tubuh. Dalam keadaan normal pertambahan berat badan akan searah

dengan pertumbuhan tinggi badan pada kecepatan tertentu. Oleh sebab itu IMT/U

lebih sesuai untuk menggambarkan status gizi saat ini atau menggambarkan

masalah gizi akut (Supariasa, 2001).

Universitas Sumatera Utara

Page 62: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

5.4 Status Gizi Berdasarkan Jenis Makanan yang Dikonsumsi

Hasil penelitian status gizi anak asuh berdasarkan jenis makanan, sebagian

besar anak asuh memiliki konsumsi jenis makanan yang tidak lengkap berada

pada status gizi normal (81,3%). Hal ini menunjukkan anak asuh dengan makanan

yang tidak lengkap belum tentu memiliki status gizi yang buruk, namun pada

kenyataannya banyak juga anak asuh dengan status gizi normal. Hal ini sejalan

dengan penelitian Adinda (2017) tentang kebiasaan makanyang mengatakan tidak

ada hubungan bermakna antara jenis makanan dengan status gizi siswa.

Tidak ada satu jenis makanan yang lengkap mengandung seluruh jenis zat

gizi yang diperlukan tubuh. Apabila konsumsi makanan sehari-hari tidak beragam,

maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi

yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif.

5.5 Perencanaan Menu Makanan di Panti Asuhan

Perencanaan menu merupakan penentu keberhasilan pengolahan makanan

sebagai langkah awal dalam fungsi penyelenggaraan makanan. Kemampuan dan

keterampilan tenaga perencana menu sangat mempengaruhi hidangan yang akan

ditampilkan dalam menu. Orang-orang yang akan menerima hidangan sudah

diketahui, baik jumlahnya, kondisi masing-masing anggota dan biaya.

Perencanaan menu yang baik adalah apabila disusun oleh suatu tim yang terdiri

dari mereka yang banyak kaitannya dalam penyelenggaraan makanan (Kemenkes,

2014). Dalam perencanaan menu di Panti Asuhan perlu diperhatikan siklus menu,

ketersediaan bahan makanan dan biaya yang tersedia (Depkes, 2011).

Universitas Sumatera Utara

Page 63: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Perencanaan menu makanan di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul

Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area tidak memiliki master menu

dan siklus menu. Pengelola maupun tenaga masak di Panti Asuhan sudah

mengetahui tentang master menu dan siklus menu dan kegunaannya masing-

masing. Namun pengetahuan tentang kegunaan masing-masing master menu dan

siklus menu belum sepenuhnya baik karena mereka hanya beranggapan siklus

menu hanya untuk mengatur makanan anak asuh saja dan master menu hanya

sebagai pengingat. Sehingga pengelola panti asuhan menganggap master menu

dan siklus menu tidak terlalu penting bagi panti asuhan yang sering menerima

sumbangan berupa makanan dari masyarakat dan donatur tetap.

Penyelenggaraan makan di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul

Aitam dilakukan oleh 3 orang juru masak dan dibantu oleh 3 orang pengelola

panti asuhan. Kegiatan memasak dilakukan 2 kali dalam sehari untuk 3 kali

makan setiap hari kecuali pada hari jumat dan minggu karena pada hari-hari

tersebut dikhususkan untuk anak-anak asuh menerima undangan jamuan berupa

pengajian maupun syukuran dan kegiatan lainnya. Pada hari jumat tidak ada sama

sekali penyelenggaraan makan, namun pada hari minggu pagi anak-anak asuh

disuguhkan bubur kacang hijau dan susu, selanjutnya untuk makan siang dan

malam anak asuh mengonsumsi makanan jamuan dan sumbangan dari

masyarakat. Untuk kemungkinan terlambatnya undangan jamuan dan sumbangan

makanan, maka anak-anak asuh akan mengonsumsi makanan berupa mie instan

sebagai pengganti menu makanan.

Universitas Sumatera Utara

Page 64: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Adapun susunan makanan yang disajikan terhadap anak asuh masih

tergolong tidak lengkap. Untuk makan pagi, makanan yang disajikan

terhadapanak asuh hanya nasi dan lauk pauk saja, pada makan siangmakanan yang

disajikan adalah nasi, sayur dan lauk pauk dan untuk makan malam makanan yang

disajikan sama dengan makanan yang disajikan pada saat makan siang. Tidak ada

buah dalam susunan makanan yang disajikan terhadap anak asuh sehingga

susunan makanan yang dikonsumsi anak asuh tergolong tidak lengkap. Dan untuk

porsi makanan anak asuh menenuntukan sendiri porsi yang diinginkan namun

ternyata anak asuh masih saja meninggalkan sisa makanan berupa nasi dan lauk

pauk.

Contoh susunan makanan yang disajikan di Panti Asuhan Aceh Sepakat

Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area pada tabel

berikut:

Tabel 5.1Makanan yang disajikan kepada Anak Asuh Panti Asuhan Aceh

Sepakat Yayasan Darul Aitam Tahun 2017

Hari Pagi Siang Malam

Senin Nasi putih + tempe

goreng (sambal)

Nasi putih, sayur

daun singkong dan

lele goreng

Sama dengan makan

siang

Selasa Nasi putih + kentang

campur tempe

goreng (sambal)

Nasi putih, sayur

tahu + ayam suwir-

suwir

Sama dengan makan

siang

Rabu Nasi Putih + sambal

teri campur kacang

goreng

Nasi putih, sayur

lodeh, ikan goreng

Sama dengan makan

siang

Kamis Nasi gurih Nasi putih, tumis

kangkung, ayam

goreng

Sama dengan makan

siang

Sabtu Nasi Putih + sambal

teri campur kacang

goreng

Nasi putih, mihun

goreng, telur goreng

Sama dengan makan

siang

Minggu Bubur kacang hijau

+ susu

- -

Universitas Sumatera Utara

Page 65: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Perencanaan menu berdasarkan siklus menu di Panti Asuhan dapat

berfungsi antara lain: (1) untuk menghindari kebosanan anak-anak asuh akibat

terlalu sering pengulangan jenis bahan makanan tertentu dan cara pengolahannya,

(2) mengurangi adanya kebocoran dana akibat penyusunan menu yang tidak

sesuai dengan biaya yang tersedia, (3) mempergunakan waktu dan tenaga dengan

baik dan sehemat mungkin dan (4) menyusun menu yang mengandung zat-zat gizi

yang dibutuhkan oleh anak-anak asuh. Dengan demikian diharapkan pengelola

Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam untuk membuat suatu siklus

menu yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan makan anak

asuh dan dapat menambahkan buah pada siklus menu yang dibuat.

Perencanaan menu harus disesuaikan dengan keuangan yang tersedia.

Makanan yang baik bukan berarti makanan yang mahal, tetapi kualitas dan

kuantitas zat gizi yang melengkapinya. Harga makanan yang mahal belum tentu

dapat menjamin makanan bermutu gizi yang baik. Yang perlu adalah pengadaan

yang tepat guna sehingga biaya yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan efisien

untuk bahan makanan yang diperlukan (Irianty, 2010).

Dana yang diperkirakan untuk konsumsi makanan anak asuh tidak

termasuk bahan makanan beras, minyak, kacang hijau, gula dan susu adalah

sekitar Rp13.200.000 perbulannya untuk 90 orang termasuk 3 orang juru masak

dan 3 orang pengelola panti asuhan. Perkiraan dana dalam satu minggu yaitu

sekitar Rp3.000.000, dalam sehari sekitar Rp600.000 dan perkiraan dana untuk

makan perorang dalam sehari yaitu Rp6.600 sehingga perkiraan dana perorang

untuk sekali makan yaitu sekitar Rp2200.

Universitas Sumatera Utara

Page 66: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai

Kecamatan Medan Area Mempunyai 5 sumber dana yang merupakan donatur

tetap yang rutin menyumbangkan dana dan bahan-bahan makanan setiap

bulannya. Donatur 1 menyumbang beras 90 Kg dan uang sebanyak Rp5.000.000

perbulannya, donatur 2 menyumbang beras 150 Kg dan minyak goreng 20 liter

perbulannya, donatur 3 menyumbangkan dana sebesar Rp4.000.000 perbulannya,

donatur 4 menyumbang bahan makanan berupa kacang hijau sebanyak 15 Kg dan

susu kaleng 1 kotak perbulannya dan donatur 5 menyumbang dana sebesar

Rp2.000.000 dan beras 60 Kg perbulannya. Sehingga dapat diketahui dana dari

donatur tetap untuk satu tahun terakhir adalah sebesar Rp132.000.000. Dan untuk

tambahan dana lainnya diperoleh dari pendapatan yayasan dan sumbangan dari

masyarakat yang berdatangan ke panti asuhan.

Dari hasil perhitungan sumbangan bahan makanan beras, panti asuhan

memperoleh sekitar 300 Kg beras perbulannya. Dan perkiraan kebutuhan beras

untuk 90 orang di Panti Asuhan yaitu sekitar 170 Kg untuk perbulannya. Sehingga

beras yang berlebih sekitar 130 Kg perbulannya menjadi tumpukan di gudang

penyimpanan bahan makanan panti asuhan. Dan kemungkinan beras-beras yang

yang datang lebih awal dan sudah lama menumpuk itulah yang dimasak dan

disajikan kepada anak asuh sehingga sebagian besar anak asuh meninggalkan sisa

makanan yaitu nasi. Oleh karena itu diharapkan kepada pengelola panti asuhan

agar dapat mempertimbangkan sumbangan bahan makanan beras diganti dengan

bahan makanan lauk pauk dan ataupun dana untuk melengkapi susunan makanan

anak asuh di Panti Asuhan.

Universitas Sumatera Utara

Page 67: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada anak asuh diPanti

Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan

Medan Area, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan menu makanan di Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul

Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area tidak mempunyai

master menu dan siklus menu. Menu yang disajikan terhadap anak asuh

adalah menu makanan yang tidak lengkap. Dana yang dialokasikan untuk

penyelenggaraan makanan diperoleh dari donatur tetap dan masyarakat.

2. Status gizi anak asuh Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam

Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area lebih banyak berada pada

kategori normal yaitu sebanyak 81,3%, namun ditemukan juga status gizi

kurus sebanyak 6,3%, status gizi gemuk sebanyak 7,5%, kemudian status

gizi obesitas sebanyak 5,0%.

3. Asupan zat gizi energi dan protein anak asuh yang dilihat mulai dari

asupan energi yaitu lebih banyak pada kategori kurang yaitu sebanyak

57,5% dan asupan protein anak asuh lebih banyak pada kategori kurang

yaitu sebanyak 58,8%.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

6.2 Saran

1. Pihak Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam diharapkan untuk

membuat master menu sebagai acuan agar bisa membuat suatu makanan

yang lengkap dan porsi yang sesuai.

2. Pihak Panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam diharapkan agar

dapat memperbaiki susunan makanan di Panti Asuhan khususnya porsi

dan variasi makanan yang disajikan kepada anak asuh terutama buah yang

sebelumnya tidak ada dalam menu makanan yang disajikan agar asupan

zat gizi anak asuh dapat terpenuhi dengan baik.

3. Kemudian untuk memantau ukuran antropometri tubuh anak asuh

disarankan kepada pihak Panti Asuhan agar melakukan penimbangan berat

badan secara berkala 1 kali/6 bulan.

Universitas Sumatera Utara

Page 69: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

DAFTAR PUSTAKA

Adinda, Desti., 2017. Gambaran Kebiasaan Makan, Aktivits Fisik, Body Image

dan Status Gizi pada Remaja Putri di SMK Negeri 2 Sibolga. Skripsi.

FKM USU. Medan.

Adriani, M., Wirjatmadi, B., 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan.

Kencana. Jakarta.

Alifiani dan Maharani Y., 2011. Pusat Tumbuh Kembang Anak. Jurnal Tingkat

Sarjana Seni Rupa dan Desain, 1(3).

Almatsier, S., 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta.

., 2005. Penuntun Diet. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

., 2009. Prinsip Dasar Imu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Anzarkusuma, I.S., Mulyani, E.Y., Jus’at, I., Angkasa, D., 2014. Status Gizi

Berdasarkan Pola Makan Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Rajeg

Tangerang. Indonesian Journal of Human Nutrition, 1(2), 135-148.

Asydhad, L. A, Mardiah., 2006. Makanan Tepat Untuk Balita. PT. Kawan

Pustaka. Jakarta.

Azinar, Muhammad. 2005. Tingkat Konsumsi Energi Dan Konsumsi Protein Serta

Hubungannya Dengan Status Gizi Anak Asuh Usia 10-18 Tahun (Studi

Pada Penyelenggaraan Makanan Di Panti Asuhan Pamardi Putra

Kabupaten Demak) Tahun 2005. Skiripsi. Universitas Negeri Semarang.

Budiyanto, M. AK., 2001. Dasar-dasar Ilmu Gizi. UMM Pres. Malang.

Butarbutar, A. F., 2011. Sistem Penyelenggaraan Makanan di PT Inalum Kuala

Tanjung Tahun 2011. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara. Medan.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI., 2007. Gizi dan Kesehatan

Masyarakat. Jakarta : PT Grafindo Persada.

Departemen Kesehatan., 2000. Pedoman Perbaikan Gizi di Panti Sosial Asuhan

Anak. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Direktorat

Bina Gizi Masyarakat. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Page 70: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

., 2007. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang

Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Direktorat Bina Kesehatan

Masyarakat. Diunduh dari http://gizi.depkes.go.id tanggal 18 April 2017.

., 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1096 Tahun 2011 Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Diunduh dari

http://gizi.depkes.go.id tanggal 18 April 2017.

., 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi

Bangsa Indonesia. Diunduh dari http://gizi.depkes.go.id tanggal 12

Februari 2017.

., 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Diunduh dari

http://gizi.depkes.go.id tanggal 12 Februari 2017.

Dewi, K., 2007. Hubungan Antara Penampilan Makanan Dan Rasa Makanan

Dengan Daya Terima Makan Siang Siswa SPK Sungailat Bangka Tahun

2007. Skripsi. Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.

Dewi. HAY., 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan menu dan

kualitas menu di panti asuhan sunan kalijaga malang. Berita dan

informasi Prodi gizi poltekkes kemenkes. Malang.

Dewi, C., Mustika, NH., 2012. Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan. Bandung.

Fajriani, ND., 2012. Penyelenggaraan Makanan dan Konsumsi Zat Gizi (Energi

dan Protein) Anak Asuh pada Panti Asuhan Almadinah di Kota Semarang

Tahun 2012. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Irianto, Koes. 2014. Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi. Alfabeta.

Bandung.

Irianty, A., 2010. Hubungan Menu Hidangan Makan, Kecukupan Energi Serta

Protein Dengan Status Gizi Santri Putri di Pondok Pesantren Batu Licin.

Kemenkes RI., 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

1995/Menkes/ SK/ XII /2010. Tentang Standart Antropometri Penilaian

Status Gizi Anak.

Khomsan, A.,Baliwati,Y.F, Dwiriani, C.M., 2010. Pengantar Pangan dan Gizi.

Cetakan 3. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lazzeri, G., Casorelli, A., Giallombardo, D., Grasso A., Guidoni, C., Menoni, E.,

Giacchi, M., 2006. Nutritional Surveillance in Tuscany: Maternal

Universitas Sumatera Utara

Page 71: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Perception of Nutritional Status of 8-9 Y-Old School-Children. Journal of

Perventive Medicine and Hygiene, 47, 16-21.

Mann, Jim &Truswell, A. Stewart. 2012. Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: Buku

Kedoktera. EGC

Mayasari,D. 2011. Perbedaan Asupan Energi, protein frekuensi Jajan disekolah

dengan status gizi antara Sekolah Penerima dan Bukan Penerima

Program Makanan Tambahan Anak Sekolah, Fakultas kedokteran

Universitas Diponegoro Semarang.

Menteri Sosial RI., 2010. Panduan Umum Program Kesejahteraan Sosial Anak.

Kementerian Sosial Republik Indonesia. Jakarta.

Mitayani., Sartika., 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. Trans Info Media. Jakarta.

Moehyi, S., 1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi Dan Jasa Boga. Cet. 1.

Bhratara. Jakarta.

Mukrie., 1990. Manajemen Pelayanan Gizi Institusi Dasar. Akademi Gizi,

Depkes RI. Jakarta.

Notoatmojo, S., 2003. Metedologi Penelitian Kesehatan. Penebit Rineka. Jakarta.

Pahlevi, A., 2012. Determinan Status Gizi Pada Siswi Sekolah Dasar. Jurnal

Kesehatan Masyarakat, 7(2), 122-126.

Purwaningtyas, S., 2013. Gambaran Penyelenggaraan Makan di Pondok

Pesantren Al-Qodiri Kabupaten Jember. Skripsi. Universitas Jember.

Proverawati, Atikah . 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan.

Yogyakarta: Medical Bok. Nuha Medika.

Rahmawati. 2011. Managemen Gizi Institusi Penyelenggaraan Makanan

disekolah Madania SD, SMP,SMA.Skripsi. Fakultas Kedokteran dan

Kesehatan. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Riskesdas., 2013. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI.

Jakarta.www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesda

s%202013.pdf. Diakses pada tanggal 15 Maret 2017.

Riyadi, H., 2001. Metode Penelitian Status Gizi Secara Antropometri Diktat

Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Fakultas

Pertanian , IPB, Bogor.

Universitas Sumatera Utara

Page 72: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Rupita, M., 2016. Hubungan Penyelenggaraan Makanan Dan Daya Terima

Terhadap Status Gizi Anak Di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 1.

Program Studi Ilmu Gizi. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan. Universitas Esa

Unggul Jakarta Barat.

Santoso. 2004. Kesehatan Dan Gizi. Rineksa Cipta. Jakarta.

Sediaoetama, A. D., 1996. Ilmu gizi dasar untuk Mahasiswa dan Profesi di

Indonesia Jilid I. Dian Rakyat. Jakarta.

., 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid II. Jakarta:

Dian Rakyat.

Septiana. SL. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Energi

dan Protein Pada Peserta Didik Di Man Insan Cendikia Serpong Tahun

2010. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Jakarta.

Soekirman., 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Jakarta.

Suhardjo., 2008. Perencanaan Pangan dan Gizi. Ed. 1, Cet. 5. Bumi Aksara.

Jakarta.

Sulistyoningsih, H., 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Supariasa, I. D. N., Bakri B & Fajar I., 2002. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku

Kedokteran, EGC. Jakarta.

Susanti DA. 2012. Perbedaan Asupan Energi, Protein dan Status Gizi pada

Remaja Panti Asuhan dan Pondok Pesantren. Fakultas Kedokteran.

Universitas Diponegoro.

Sutardji, A.M., 2007. Tingkat Konsumsi Energi dan Konsumsi Protein Serta

Hubungannya dengan Status Gizi Anak Asuh Usia 10-18 Tahun. Studi

Pada Penyelenggaraan Makanan di Panti Asuhan Pamardi Putra

KabupatenDemak.(www.google.co.idJournal.Unnes.Ac.Id/Index.Php/Kem

as/Article/Download/604/556) diunduh 10 April 2017.

Sutomo, B. 2008. Makanan Untuk Balita. PT. Primamedia Pustaka. Jakarta.

Suyatno., 2009. Managemen Menu. Departemen Gizi Fakultas Kesehatan

Masyarakat. Universitas Diponegoro. Semarang.

Universitas Sumatera Utara

Page 73: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.

file:///C:/Users/HP%20USER/Downloads/Documents/UU_NO_35_2014.P

DF. Diakses pada tanggal 15 Maret 2017.

Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional. Kemensos. Jakarta.

Utari, D Lintang. 2016. Gambaran Status Gizi dan Asupan Zat Gizi pada siswa

Sekolah Dasar Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai. JOM FK

Volume 3 No. 1 Februari 2016. diakses 25April 2017.

Widodo, R., 2009. Pemberian Makanan, Suplemen dan Obat pada Anak. ECG.

Jakarta.

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG). 2004. Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia: Jakarta.

Yuliansyah, Deny. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi

Remaja Putri di Sekolah Menengah Umum Negeri Toho Kabupaten

Pontianak. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi S1 Gizi Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Universitas Sumatera Utara

Page 74: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Lampiran

Lembar Pertanyaan

GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA

KONSUMSI MAKANAN YANG DISAJIKAN SERTA STATUS

GIZI ANAK DI PANTI ASUHAN ACEH SEPAKAT

YAYASANDARUL AITAM KELURAHAN

SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN

AREA TAHUN 2017

1. IDENTITAS RESPONDEN

1. Tanggal wawancara dilaksanakan :

2. Responden : Petugas perencana menu/Pengelola

menu

3. Tempat/ Tanggal Lahir :

4. Usia/Umur :

5. Pendidikan Terakhir :

II.PERTANYAAN

1. Bagaimana perencanaan menu makanan di Panti Asuhan ini dilaksanakan?

2. Darimana sumber dana untuk penyelenggaraan makanan di Panti Asuhan

ini?

Universitas Sumatera Utara

Page 75: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

3. Berapakah perkiraan anggaran untuk konsumsi makan satu orang anak asuh

perharinya?

4. Berapakah anggaran biaya untuk konsumsi makan anak-anak asuh dalam

satu bulan?

5. Berapa jumlah tenaga penyelenggara makanan di Panti Asuhan ini dan

apakah peralatan untuk penyediaan menu sudah mencukupi?

6. Apakah terdapat siklus menu pada pemberian makanan? (Dapat ditunjukkan)

Universitas Sumatera Utara

Page 76: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

LAMPIRAN

MASTER DATA GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA KONSUMSI MAKANAN

YANG DISAJIKAN SERTA STATUS GIZI ANAK DI PANTI ASUHAN ACEH SEPAKAT YAYASAN

DARUL AITAM KELURAHAN SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2017

No JK Umur TB BB TBU TB/U IMT IMT/U

Status

gizi JM AE AE% KE AP AP% KP FM

1 2 4 150 39 -2 3 -0.83 3 3 2 1182 55.62 2 37.6 54.49 2 3

2 2 3 140 35 -3.49 3 0.04 3 3 2 1724.2 86.21 1 64.7 107.83 1 3

3 2 4 141 38 -2.9 2 0.14 3 3 2 1108.6 52.16 2 27.5 39.85 2 3

4 2 3 138 26 -2.87 3 -2.08 2 2 2 1858 92.9 1 54.2 90.33 1 3

5 1 3 129 25 -3.74 2 -1.56 3 3 2 1692.4 80.59 1 85.1 151.96 3 3

6 1 3 130 27 -2.65 3 0.53 3 3 2 965.9 45.99 2 49.5 88.39 1 3

7 1 3 131 27 -2.85 3 -0.6 3 3 2 931.3 44.34 2 46.2 82.5 1 3

8 1 4 138 39 -2.73 1 0.65 3 3 2 1996.9 80.68 1 58.4 81.11 1 3

9 1 4 146 38 0.2 3 -0.56 3 3 2 789.4 31.89 2 30.1 41.8 2 3

10 1 3 126 16 -3.25 2 -0.56 3 3 2 1683.1 80.14 1 49 87.5 1 3

11 1 3 153 38 -2.72 3 -0.73 3 3 2 1810.8 86.22 1 45 80.35 1 3

12 1 2 134 31 -2.81 3 0.75 3 3 2 1021.9 55.23 2 36.5 74.48 2 3

13 1 4 141 32 -4.46 1 -1.8 3 3 2 1980.1 80.08 1 64.6 89.72 1 3

14 1 5 167 81 -2.97 3 2.02 5 5 2 1199.5 44.84 2 68.1 103.18 1 3

15 1 4 150 43 -2.78 2 -0.2 3 3 2 1390.8 56.19 2 45.9 63.72 2 3

16 1 3 126 25 -2.81 2 -0.68 3 3 2 1754.6 83.55 1 40.7 72.67 2 3

17 1 3 130 30 -3.26 1 -0.05 3 3 2 1271.3 60.53 2 46.1 82.32 1 3

18 1 3 124 22 -2.93 1 -2.06 2 2 2 1043.4 49.68 2 32.8 58.57 2 3

19 1 3 141 37 -2.25 3 0.75 3 3 2 939.9 44.75 2 36.6 63.35 2 3

20 2 2 118 28 -1.91 3 2.03 5 5 2 1666.6 90.08 1 39.3 80.2 1 3

21 2 4 141 33 -2.6 2 -1.11 3 3 2 1719.8 80.93 1 58.5 84.78 1 3

Universitas Sumatera Utara

Page 77: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

22 1 4 135 28 -3.74 2 -1.86 3 3 2 1988.2 80.33 1 33.8 46.94 2 3

23 1 4 130 25 -2.52 1 -2.32 2 2 2 1391.2 56.21 2 44.2 61.38 2 3

24 1 4 117 23 -1.76 1 -0.92 3 3 2 1130.8 45.68 2 38.5 53.47 2 3

25 2 1 116 19 -2.08 1 -0.84 3 3 2 1256 78.5 2 36.9 105.42 1 3

26 2 4 137 38 -2.45 1 0.12 3 3 2 1749.6 82.33 1 29.1 42.17 2 3

27 2 4 152 61 -1.69 1 1.55 4 4 2 1826.7 85.96 1 55.9 81.01 1 3

28 2 5 154 54 -3.77 1 0.6 3 3 2 1878.7 88.4 1 53.5 90.67 1 3

29 2 4 144 45 -3.04 1 0.44 3 3 2 1268.4 59.1 2 40.9 59.27 2 3

30 2 5 154 61 -2.54 1 1.32 4 4 2 1691.9 79.62 2 47.6 80.67 1 3

31 2 5 150 45 -2.63 1 -0.4 3 3 2 1200.1 56.47 2 62.6 106.1 1 3

32 2 5 151 78 -3.7 1 2.73 5 5 2 1828.9 86.06 1 47.7 80.84 1 3

33 2 4 151 50 -0.89 1 0.94 3 3 2 1005.5 47.31 2 34 49.27 2 3

34 2 5 154 52 -0.38 1 0.16 3 3 2 1018.9 47.94 2 32.7 55.42 2 3

35 2 4 143 44 -3.42 1 0.84 3 3 2 813.3 38.27 2 61 88.4 2 3

36 2 3 150 35 -1.38 1 -1.63 3 3 2 1142.3 57.11 2 56.4 94 2 3

37 2 2 124 25 -3.59 1 -0.14 3 3 2 1551.5 83.86 1 39.3 80.2 2 3

38 2 5 145 43 -1.43 1 -0.35 3 3 2 1049.3 49.37 2 47.2 80 2 3

39 2 4 155 62 -2.21 1 1.7 4 4 2 1781.7 83.84 1 56.1 81.3 2 3

40 2 4 146 43 -0.78 1 -0.06 3 3 2 1855.4 87.31 1 55.5 80.43 2 3

41 2 4 152 51 -2.27 1 1.01 4 4 2 1643.5 77.34 2 45.9 66.52 2 3

42 2 4 142 58 -0.64 1 2.37 5 5 2 1825.2 85.89 1 59.7 86.52 2 3

43 1 4 152 38 -2.58 1 -1.32 3 3 2 1982.7 80.1 1 62.3 86.52 2 3

44 1 4 142 33 -1.82 1 -1.84 3 3 2 1379 55.71 2 45.4 63.05 2 3

45 2 2 116 23 -0.78 1 0.82 3 3 2 1208.4 89.51 1 44.2 90.2 2 3

46 2 5 140 42 -2.09 1 0.13 3 3 2 858.2 40.38 2 35.1 59.49 2 3

47 1 2 120 19 -1.3 1 -1.96 3 3 2 1619.7 87.55 1 40.3 82.24 2 3

48 1 5 155 60 -0.89 1 1.11 4 4 2 1997.2 74.74 2 46 69.69 2 3

49 1 3 125 26 -1.83 1 -0.61 3 3 2 1973.3 93.96 1 55.4 98.92 1 3

50 2 4 139 40 -1.75 1 0.61 3 3 2 1900 89.41 1 59.4 86.08 1 3

51 2 4 140 37 -1.2 1 -0.07 3 3 2 804.3 37.84 2 33.7 48.84 2 3

52 1 4 140 34 -2.45 1 -0.82 3 3 2 824.4 33.3 2 59.6 82.77 1 3

Universitas Sumatera Utara

Page 78: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

53 2 4 134 36 -1.28 1 0.14 3 3 2 970.3 45.66 2 35.5 51.44 2 3

54 2 5 152 46 -1.53 1 -0.49 3 3 2 1063.4 50.04 2 33.6 56.94 2 3

55 2 5 147 53 -3.26 1 0.92 3 3 2 1314.8 61.87 2 42.8 72.54 2 3

56 2 5 149 45 -0.75 1 -0.27 3 3 2 1999.9 94.11 1 62.5 105.93 1 3

57 2 4 150 40 -5.61 1 -1.07 3 3 2 1228.4 57.8 2 38.8 56.23 2 3

58 2 4 140 39 -3.67 1 0.32 3 3 2 1739.1 81.84 1 59.6 86.37 1 3

59 1 4 137 40 -2.92 1 0.73 3 3 2 1227.1 49.57 2 38.3 53.19 2 3

60 1 4 144 42 -2.21 1 0.45 3 3 2 1189.3 48.05 2 37.9 52.63 2 3

61 1 4 150 38 -0.85 1 -1.16 3 3 2 1204.8 48.64 2 40.7 56.52 2 3

62 1 5 159 60 -0.42 1 0.72 3 3 2 1259.9 47.06 2 54.9 83.18 1 3

63 1 4 142 38 -3.96 1 -0.15 3 3 2 1015.4 41.02 2 43.2 60 2 3

64 1 4 140 33 -3.08 1 -1.22 3 3 2 1991.6 80.46 1 62.6 86.94 1 3

65 1 4 139 29 -2.21 1 -2.19 2 2 2 1170.4 47.28 2 36.8 51.11 2 3

66 1 4 142 38 -2.05 1 -0.08 3 3 2 1157 46.74 2 40.5 56.25 2 3

67 1 4 139 35 -1.16 1 -0.33 3 3 2 1990.7 80.43 1 64.3 89.3 1 3

68 1 4 130 36 -3.09 1 0.8 3 3 2 1996.2 80.65 1 65 90.27 1 3

69 1 4 149 42 1.19 1 -0.51 3 3 2 1986.5 80.24 1 62.5 86.8 1 3

70 1 3 131 28 0.51 1 -0.74 3 3 2 1128.2 53.72 2 36 64.28 2 3

71 1 4 138 38 -2.66 1 0.39 3 3 2 1128.1 45.57 2 47.8 66.38 2 3

72 1 2 129 26 -1.88 1 -0.1 3 3 2 1509.8 81.61 1 40.5 82.65 1 3

73 1 5 156 52 -3.08 1 -0.17 3 3 2 1019.9 38.12 2 49.7 75.3 2 3

74 1 5 155 58 -1.12 1 0.76 3 3 2 968.4 36.2 2 50.1 75.9 2 3

75 1 4 152 48 -1.88 1 0.13 3 3 2 1982 80.08 1 65.7 91.25 1 3

76 1 4 140 39 -2.87 1 0.04 3 3 2 1133.3 45.78 2 38.1 52.91 2 3

77 1 4 150 42 -0.79 1 -0.74 3 3 2 1997.5 80.7 1 60 83.33 1 3

78 1 4 146 38 -2.28 1 -0.88 3 3 2 844.3 34.11 2 48.9 67.91 2 3

79 1 4 139 28 -1.39 1 -2.98 2 2 2 862.6 34.85 2 53 73.61 2 3

80 1 2 120 26 -1.24 1 1.1 4 4 2 1615.2 87.3 1 59.9 122.24 3 3

Universitas Sumatera Utara

Page 79: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Lampiran Output

Frequency Table JK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 46 57,5 57,5 57,5

Perempuan 34 42,5 42,5 100,0

Total 80 100,0 100,0

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 4-6 tahun 1 1,3 1,3 1,3

7-9 tahun 7 8,8 8,8 10,0

10-12 tahun 14 17,5 17,5 27,5

13-15 tahun 43 53,8 53,8 81,3

16-18 tahun 15 18,8 18,8 100,0

Total 80 100,0 100,0

imtmenurutumur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid kurus 5 6,3 6,3 6,3

normal 65 81,3 81,3 87,5

gemuk 6 7,5 7,5 95,0

obesitas 4 5,0 5,0 100,0

Total 80 100,0 100,0

tbmenurutumur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid sangat pendek 18 22,5 22,5 22,5

pendek 31 38,8 38,8 61,3

normal 31 38,8 38,8 100,0

Total 80 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara

Page 80: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

jenismakanan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid tidak lengkap 80 100,0 100,0 100,0

frekuensimakan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 3x sehari 80 100,0 100,0 100,0

kecukupanenergi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid cukup 34 42,5 42,5 42,5

tidak cukup 46 57,5 57,5 100,0

Total 80 100,0 100,0

kecukupanprotein

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid cukup 31 38,8 38,8 38,8

tidak cukup 47 58,8 58,8 97,5

lebih 2 2,5 2,5 100,0

Total 80 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara

Page 81: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Crosstabs

kecukupanenergi * imtmenurutumur Crosstabulation

imtmenurutumur Total

kurus normal gemuk obesit

as kurus

kecukupanenergi

cukup Count 1 27 3 3 34

% within kecukupanenergi

2,9% 79,4% 8,8% 8,8% 100,0%

% within imtmenurutumur 20,0% 41,5% 50,0% 75,0% 42,5%

% of Total 1,3% 33,8% 3,8% 3,8% 42,5%

tidak cukup

Count 4 38 3 1 46

% within kecukupanenergi

8,7% 82,6% 6,5% 2,2% 100,0%

% within imtmenurutumur 80,0% 58,5% 50,0% 25,0% 57,5%

% of Total 5,0% 47,5% 3,8% 1,3% 57,5%

Total Count 5 65 6 4 80

% within kecukupanenergi

6,3% 81,3% 7,5% 5,0% 100,0%

% within imtmenurutumur

100,0%

100,0% 100,0% 100,0

% 100,0%

% of Total 6,3% 81,3% 7,5% 5,0% 100,0%

Universitas Sumatera Utara

Page 82: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

kecukupanprotein * imtmenurutumur Crosstabulation

imtmenurutumur Total

Kurus normal gemuk obesitas kurus

kecukupanprotein

cukup Count 1 25 2 3 31

% within kecukupanprotein 3,2% 80,6% 6,5% 9,7% 100,0%

% within imtmenurutumur

20,0% 38,5% 33,3% 75,0% 38,8%

% of Total 1,3% 31,3% 2,5% 3,8% 38,8%

tidak cukup

Count 4 39 3 1 47

% within kecukupanprotein 8,5% 83,0% 6,4% 2,1% 100,0%

% within imtmenurutumur

80,0% 60,0% 50,0% 25,0% 58,8%

% of Total 5,0% 48,8% 3,8% 1,3% 58,8%

lebih Count 0 1 1 0 2

% within kecukupanprotein ,0% 50,0% 50,0% ,0% 100,0%

% within imtmenurutumur

,0% 1,5% 16,7% ,0% 2,5%

% of Total ,0% 1,3% 1,3% ,0% 2,5%

Total Count 5 65 6 4 80

% within kecukupanprotein 6,3% 81,3% 7,5% 5,0% 100,0%

% within imtmenurutumur

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 6,3% 81,3% 7,5% 5,0% 100,0%

Universitas Sumatera Utara

Page 83: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

kecukupanprotein * tbmenurutumur Crosstabulation

Tbmenurutumur Total

sangat pendek pendek normal

sangat pendek

kecukupanprotein

cukup Count 7 10 14 31

% within kecukupanprotein 22,6% 32,3% 45,2% 100,0%

% within tbmenurutumur

38,9% 32,3% 45,2% 38,8%

% of Total 8,8% 12,5% 17,5% 38,8%

tidak cukup

Count 11 20 16 47

% within kecukupanprotein 23,4% 42,6% 34,0% 100,0%

% within tbmenurutumur

61,1% 64,5% 51,6% 58,8%

% of Total 13,8% 25,0% 20,0% 58,8%

lebih Count 0 1 1 2

% within kecukupanprotein ,0% 50,0% 50,0% 100,0%

% within tbmenurutumur

,0% 3,2% 3,2% 2,5%

% of Total ,0% 1,3% 1,3% 2,5%

Total Count 18 31 31 80

% within kecukupanprotein 22,5% 38,8% 38,8% 100,0%

% within tbmenurutumur

100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 22,5% 38,8% 38,8% 100,0%

Universitas Sumatera Utara

Page 84: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

kecukupanenergi * tbmenurutumur Crosstabulation

tbmenurutumur Total

sangat pendek pendek normal

sangat pendek

kecukupanenergi

cukup Count 6 14 14 34

% within kecukupanenergi 17,6% 41,2% 41,2% 100,0%

% within tbmenurutumur

33,3% 45,2% 45,2% 42,5%

% of Total 7,5% 17,5% 17,5% 42,5%

tidak cukup

Count 12 17 17 46

% within kecukupanenergi 26,1% 37,0% 37,0% 100,0%

% within tbmenurutumur

66,7% 54,8% 54,8% 57,5%

% of Total 15,0% 21,3% 21,3% 57,5%

Total Count 18 31 31 80

% within kecukupanenergi 22,5% 38,8% 38,8% 100,0%

% within tbmenurutumur

100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 22,5% 38,8% 38,8% 100,0%

Universitas Sumatera Utara

Page 85: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Universitas Sumatera Utara

Page 86: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Universitas Sumatera Utara

Page 87: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Dokumentasi Penelitian

Penimbangan berat badan anak asuh menggunakan timbangan manual.

Universitas Sumatera Utara

Page 88: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Pengukuran tinggi badan anak asuh menggunakan microtoise.

Universitas Sumatera Utara

Page 89: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Penimbangan makanan yang disajikan terhadap anak asuh menggunakan

timbangan dapur digital.

Universitas Sumatera Utara

Page 90: GAMBARAN PERENCANAAN MENU MAKANAN DAN POLA …

Wawancara dengan pengelola dan juru masak mengenai sistem perencanaan menu

makanan di Panti Asuhan.

Penjelasan dan pengisian formulir food frekuensi

Universitas Sumatera Utara