GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara...

44
0 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI LINGKUNGAN II KELURAHAN TANJUNG GUSTA MEDAN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Ahli Madya Kebidanan Diajukan Oleh : SAMSURYANTI HARAHAP NIM : 10330206043 PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-III) FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN Juli, 2013

Transcript of GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara...

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

0

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI LINGKUNGAN II KELURAHAN

TANJUNG GUSTA MEDAN TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Ahli Madya Kebidanan

Diajukan Oleh :

SAMSURYANTI HARAHAP NIM : 10330206043

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-III) FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Juli, 2013

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tekanan darah tinggi atau disebut dengan hipertensi merupakan

kondisi dimana tekanan darah sistolik sama atau lebih tinggi dari 140

mmHg dan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg, yang terjadi karena

menurunnya elastisitas arteri pada proses menua (Wahyunita dan Fitrah,

2010).

World Health Organization (WHO), memperkirakan sekitar 30%

penduduk dunia tidak terdiagnosa adanya hipertensi (underdiagnosed

condition). Hal ini disebabkan tidak adanya gejala yang pasti bagi

penderita hipertensi. Kalaupun ada gejala seperti sakit kepala, tengkuk

nyeri, dan lain-lain, itu tidak pasti menunjukkan penderitanya terkena

hipertensi. Padahal hipertensi jelas merusak organ tubuh, seperti jantung

(70% ppenderita hipertensi akan mengalami kerusakan jantung), ginjal,

otak, mata, serta organ tubuh lainnya (Susilo dan Wulandari, 2011).

Menurut laporan data demografi penduduk Internasional yang

dikeluarkan oleh Bureau Of The Cencus USA (1993), dilaporkan

Indonesia pada tahun 1990-2025 akan mempunyai kenaikan jumlah lansia

sebesar 414%, suatu angka paling tinggi diseluruh dunia dibandingkan

jumlah lansia dinegara-negara lain seperti di negara Kenya sebesar

347%, Brasil 255%, India 242%, China 220%, Jepang 129%, Jerman

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

2

66%, Swedia 33%. Beberapa hasil penelitian epidemiologi didapatkan

bahwa dengan meningkatnya umur, tekanan darah meninggi. Hipertensi

menjadi masalah pada usia lanjut karena sering ditemukan dan menjadi

lebih dari separuh kematian diatas usia 60 tahun disebabkan oleh

penyakit jantung dan serebrovaskuler. Dari hasil survey hipertensi yang

telah diadakan di Indonesia bahwa prevalensi hipertensi pada orang

Indonesia dewasa berkisar 5-10% dan angka ini akan menjadi lebih dari

20% pada kelompok umur diatas 50 tahun (Sudiarto, dkk, 2007).

Prevalensi hipertensi di dunia diperkirakan sebesar 1 milyar jiwa

dan hampir 7,1 juta kematian setiap tahunnya akibat hipertensi atau

sekitar 13% dari lansia di Indonesia pada tahun 2002 didapatkan

prevalensi hipertensi sebesar 57,4%. Proporsi ini lebih besar dari

penelitian sebelumya tahun 2001 yaitu 50%. Penelitian terhadap

hipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat

bahwa hipertensi di negara Jerman sebanyak 29,9%, Swedia 21,0%,

Inggris 40,3%, Spanyol 18,7%, Italia 28,1%, Kanada 47,3% dan Amerika

Serikat sebanyak 54,5% (Gusmira, 2012).

Pada umur 45 tahun wanita dianggap keluar dari masa reproduksi

dan pada masa lampau wanita berumur 45 tahun sudah pada akhir masa

kehidupannya. Karena itu pada waktu lampau masa klimakterium dan

berbagai gangguannya tidak berdampak pada kualitas hidup kaum wanita.

Keadaan ini berangsur berubah, pada tahun 1995 diperkirakan harapan

hidup wanita Indonesia menjadi 66,7 tahun, artinya ia masih akan hidup

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

3

20 tahun lebih setelah keluar dari dari masa reproduksi dengan paparan

pola penyakit yang khas pada klimakterium dan senium seperti

osteoporosis, kanker alat reproduksi, penyakit kardiovaskular, infeksi

saluran kemih dan sebagainya (Wiknjosastro, 2008).

Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan oleh peneliti di

Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Medan Tahun 2013 pada bulan

Februari 2013 terdapat 4 dari 7 wanita lansia kurang mengetahui tentang

hipertensi, padahal hipertensi sangat berbahaya karena dapat

menyebabkan kerusakan jantung, ginjal,otak,mata serta organ tubuh

lainnya. Berdasarkan data tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Gambaran Pengetahuan Wanita Lansia Tentang

Hipertensi Di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Medan Tahun

2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka perumusan

masalah diatas adalah kurangnya infomasi dan rasa ingin tahu dan

kepedulian wanita lansia tentang hipertensi. Maka dari itu, Peneliti ingin

mengetahui “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Wanita Lansia Tentang

Hipertensi Di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Medan Tahun

2013”.

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

4

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Pengetahuan wanita Lansia tentang Hipertensi

di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Tahun 2013.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakan penelitian ini, maka diharapkan dapat

memberikan mamfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman melakukan penelitian

dibidang kebidanan di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Medan

Tahun 2013.

2. Bagi responden

Sebagai bahan masukan kepada masyarakat khususnya bagi wanita

lansia tentang hipertensi.

3. Bagi institusi pendidikan

Bagi institusi pendidikan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bacaan dan menambah pembendaharaan perpustakaan yang telah

ada.

4. Bagi tempat penelitian

Sebagai sumber informasi dan masukan dalam meningkatkan

pengetahuan tentang hipertensi kepada responden.

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Defenisi pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu, pengindraan

terjadi melalui pancaindra manusia yakni, indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan kognitif merupakan

dominan yang sangat penting dalam membentuk seseorang (overt

behavior) (Notoadmodjo, 2007).

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa

Inggris yaitu knowledge. Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan

bahwa defenisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar. Menurut

Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil

pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar,

insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi

pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan proses dari usaha

manusia untuk tahu (Bakhtiar, 2012).

Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berdasarkan

pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia (Mubarak, 2011).

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

6

2. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang mencakup dalam

domain kognitif dari 6 tingkat yaitu:

Pertama tahu (know), diartikan sebagai mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat

ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima. Oleh

karena itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah

untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari.

Kedua memahami (comprehension), diartikan sebagai suatu

kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

Ketiga aplikasi (application), diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil

(sebenarnya). Aplikasi ini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks

atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam

perhitungan-perhitungan hasil penelitian.

Keempat analisis (analysis), adalah kemampuan untuk

menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen,

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

7

tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari

penggunaan kata-kata kerja dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

Kelima sintesis (synthesis), sintesis menunjukkan pada suatu

kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian

dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis ini

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan,

dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya, terhadap

suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

Keenam evaluasi (evaluation), evaluasi berkaitan dengan

kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria

yang telah ada.

3. Jenis-jenis pengetahuan

Menurut Burhanuddin Salam yang dikutip oleh Bakhtiar (2012),

jenis-jenis pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat, yaitu :

Pertama pengetahuan biasa, yakni pengetahuan yang dalam

filsafat dikatakan dengan istilah common sense, dan sering diartikan

dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu dimana ia

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

8

menerima secara baik. Semua orang menyebutkannya sesuatu itu merah

karena itu merah, benda itu panas karena memang dirasakan panas dan

sebagainya. Dengan common sense, semua orang sampai pada

keyakinan secara umum tentang suatu, dimana mereka akan berpendapat

sama semuanya. Common sense diperoleh dari pengalaman sehari-hari.

Kedua, pengetahuan ilmu adalah sebagai terjemahan dari science.

Dalam pengertian sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu

pengetahuan alam, yang sifatnya kuantitatif dan objektif, ilmu pada

prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan

mensistemasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari

pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan

yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi, eksprimen,

klasifikasi. Ilmu merupakan milik manusia secara komprehensif. Ilmu

merupakan lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsistensi

mengenai hal-hal yang dipelajarinya dalam ruang dan waktu sejauh

jangkauan logika dan dapat diamati pancaindera manusia.

Ketiga pengetahuan filsafat, adalah pengetahuan yang diperoleh

dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan

filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian

tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan krisis, sehingga ilmu yang

tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar kembali.

Keempat, pengetahuan agama adalah pengetahuan yang hanya

diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

9

mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama. Pengetahuan

mengandung beberapa hal yang pokok, yaitu ajaran tentang cara

berhubungan dengan tuhan, yang sering juga disebut dengan hubungan

vertikal dan cara berhubungan dengan sesama manusia, yang sering juga

disebut dengan hubungan horizontal.

4. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmojo (2010), ada beberapa macam cara yang telah

digunakan untuk memperoleh pengetahuan sepanjang sejarah dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu :

a. Cara tradisional

Cara tradisional atau kuno, yang dipakai orang untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau

metode penemuan secara sistematik dan logis adalah dengan cara non

ilmiah, tanpa melalui penelitian. Cara-cara penemuan pada periode ini

antara lain terdiri dari empat cara yaitu :

Pertama cara coba salah (trial and error), coba-coba ini dilakukan

dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan

masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

kemungkinan yang lain. Metode ini telah digunakan orang dalam waktu

yang cukup lama untuk memecahkan berbagai masalah. Metode ini telah

banyak jasanya, terutama dalam meletakkan dasar-dasar menemukan

teori-teori dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan.

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

10

Kedua cara kekuasaan atau otoritas, pengetahuan tersebut

diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang yang

mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintahan,

otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah, tokoh agama,

maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme

yang sama di dalam penemuan pengetahuan. Prinsip inilah, orang lain

menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai

otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya,

baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.

Ketiga berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu

pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang

dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan

tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk

memecahkan masalah yang lain yang sama, orang dapat pula

menggunakan cara tersebut. Tetapi bila ia gagal menggunakan cara

tersebut, ia tidak akan mengulangi cara itu, dan berusaha untuk mencari

yang lain sehingga berhasil memecahkannya.

Keempat melalui jalan pikiran. Dari jalan pikir manusia telah mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Dalam

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

11

memperoleh pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya

baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya

merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui

pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya

sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan

kesimpulan melalui pertanyaan-pertanyaan khusus kepada yang umum

dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan

dari pertanyaan umum kepada yang khusus.

b. Cara modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian

(research methodology) yang mengembangkan metode induktif dengan

mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau

kemasyarakatan.kemudian hasil pengamatannya tersebut dikumpulkan

dan diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum

(Notoatmodjo, 2010).

5. Hakikat pengetahuan

Menurut Bakhtiar (2012), mengetahui sesuatu adalah menyusun

pendapat tentang suatu objek, dengan kata lain menyusun gambaran

tentang fakta yang ada diluar akal. Ada dua teori untuk mengetahui

hakikat pengetahuan itu, yaitu :

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

12

Pertama, realisme teori ini mempunyai pandangan realistis terhadap

alam. Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran atau kopi yang

sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata (dari fakta atau hakikat).

Pengetahuan atau gambaran yang ada dalam akal adalah kopi dari hasil

yang ada di luar akal. Hal ini tidak ubahnya seperti gambaran yang

terdapat dalam foto. Dengan demikian, realisme berpendapat bahwa

pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan.

Kedua, idealisme. Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk

mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan

adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses-proses mental atau proses

psikologis yang bersifat subjektif. Oleh karena itu, pengetahuan bagi

seorang idealis hanya merupakan gambaran subjektif dan bukan

gambaran objektif tentang realitas. Subjektif dipandang sebagai suatu

yang mengetahui, yaitu dari orang yang membuat gambaran tersebut.

Karena itu, pengetahuan menurut teori ini tidak menggambarkan hakikat

kebenaran, yang diberikan pengetahuan hanyalah gambaran menurut

pendapat atau penglihatan orang yang mengetahui.

6. Sumber-sumber pengetahuan

Menurut Bakhtiar (2012), ada beberapa alat yang merupakan

sumber pengetahuan :

Empirisme, Kata ini berasal dari kata yunani empeirikos, artinya

pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

13

melalui pengalamannya. Pengalaman yang dimaksud ialah pengalaman

duniawi.

Rasionalisme, aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar

kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur

dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan

menangkap objek.

Intuisi, Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi

pemahaman yang tertinggi. Kemungkinan ini mirip dengan insting, tetapi

berbeda dengan kesadaran dan kebebasannya. Pengembangan

kemampuan ini (intuisi) memerlukan suatu usaha. Intuisi adalah suatu

pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan bukan pengetahuan yang

nisbi.

Wahyu, adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada

manusia lewat perantaraan para nabi. Para nabi memperoleh

pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah, tanpa

memerlukan waktu untuk memperolehnya. Pengetahuan mereka terjadi

atas kehendak Tuhan semesta.

7. Cara mengukur pengetahuan

Pengukur pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

14

atau diukur dapat diselesaikan dengan tingkat-tingkat pengetahuan

(Notoatmodjo, 2007).

Menurut Arikunto (2006) yang dikutip Machfoedz (2010), skala

pengukuran untuk mengukur tingkat pengetahuan dikategorikan dengan

tiga kategori yaitu :

a. Baik, bila responden mampu menjawab dengan benar 16-20 (76%-

100%) dari seluruh pertanyaan.

b. Cukup, bila responden mampu menjawab dengan benar 12-15 (56%-

75%) dari seluruh pertanyaan.

c. Kurang, bila responden mampu menjawab dengan benar <12 (<56%)

dari seluruh pertanyaan.

B. Lansia

1. Pengertian lansia

Menurut badan kesehatan dunia (WHO), lansia adalah seseorang

yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Penggolongan lansia menurut

WHO dikelompokkan menjadi empat yakni : usia pertengahan (middle

age) 45-59 tahun, usia lanjut (elderly) 60-70 tahun, lanjut usia tua (old) 75-

90 tahun, usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun (Notoatmodjo, 2007).

Usia lanjut disebut jika telah berumur 60 tahun keatas. Diantara

usia lanjut yang berumur ke atas di kelompokkan menjadi young old (60-

69 tahun), old (70-79 tahun), dan old-old (80 tahun keatas) (Pinem, 2009).

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

15

Menurut UU No.13 tahun 1998 yang dikatakan lansia adalah

seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun (Wahyunita dan Fitrah,

2010).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan :

Menurut Bandiyah (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi

ketuaan meliputi : hereditas atau keturunan/genetik, nutrisi atau makanan,

status kesehatan, pengalaman hidup, lingkungan, stres.

3. Ciri-ciri yang dijumpai di usia lanjut :

Ciri-ciri yang dijumpai di usia lanjut menurut Wahyunita dan Fitrah

(2010), meliputi :

Secara fisik : penglihatan dan pendengaran menurun, kulit tampak

mengendur, aktivitas tubuh menurun, penumpukan lemak di bagian perut

dan panggul.

Secara psikologis : merasa kurang percaya diri, sering merasa

kesepian, merasa sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak berguna, tipe

optimis, dependen (ketergantungan), tipe marah/frustasi (kecewa akibat

kegagalan dalam melakukan sesuatu), putus asa (benci pada diri sendiri).

Merujuk kembali pada hasil ASEAN Teaching Seminar on

Pshychogeriatric Problems yang dikutip dari Yaumil Agoes Achir dari

Fakultas Psikologi UI, persolan dan keluhan pada lanjut usia meliputi :

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

16

Pertama orgono-biologik, misalnya : dementia, gangguan fungsi

afektif, sulit tidur, diabetes mellitus, hipertensi dan lain-lain.

Kedua psiko-edukatif, seperti merasa kesepian, kehilangan, ditolak

dan tidak disenangi, hubungan yang tegang dengan sanak keluarga,

apatis dan lain-lain.

Ketiga sosio-ekonomi dan budaya, misalnya : kesulitan keuangan,

kesulitan mendapatkan pekerjaan, tidak mempunyai rumah tempat

menetap, dan lain sebagainya.

C. Hipertensi

1. Pengertian hipertensi

Hipertensi merupakan bila tekanan darahnya jauh melebihi batas

normal, batas normal tersebut 120/80 mmHg yang berarti tekanan sistolik

120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg (Susilo dan Wulandari, 2011).

Hipertensi merupakan jika tekanan darah diantara 140/90 dan

160/90 mmHg (Beavers, 2008).

Hipertensi pada lansia didefenisikan dengan tekanan sistolik 140

mmHg atau tekanan diastolik 90 mmHg (Fatimah, 2010).

2. Etiologi hipertensi

Menurut Susilo dan Wulandari (2011), faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya hipertensi secara umum. Salah satu saja

mengenai tubuh maka dengan mudah menderita hipertensi :

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

17

Pertama, toksin adalah zat-zat sisa pembuangan yang seharusnya

dibuang karena bersifat racun. Sisa-sisa pembuangan di dalam saluran

darah akan menghambat kelancaran peredaran darah. Hal tersebut

mengakibatkan jantung terpaksa bekerja lebih keras untuk membantu

perjalanan darah melalui saluran yang tersumbat. Hal tersebut

mengakibatkan pembesaran jantung dan selanjutnya mengakibatkan

penyakit jantung. Sementara itu tekanan yang dilakukan terhadap saluran

darah akan mengakibatkan tekanan darah tinggi.

Kedua faktor genetik, individu dengan orang tua hipertensi

mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi

daripada individu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat

hipertensi. Baiknya mulai sekarang memeriksa riwayat kesehatan

keluarga sehingga dapat melakukan antisipasi dan pencegahan.

Ketiga umur, kepekaan terhadap hipertensi akan meningkat

seiring dengan bertambahnya umur seseorang. Individu yang berumur di

atas 60 tahun, 50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama

dengan 140/90 mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi yang

terjadi pada orang yang bertambah usia. Bukan berarti takut dengan

bertambahnya umur karena proses menua adalah hal yang alami dan

tidak bisa hindari. Oleh karena itu jagalah dan rawatlah baik-baik

kesehatan. Sebenarnya perawatan terhadap kesehatan sangatlah mudah

dan murah asal tekun dan mau berusaha untuk disiplin.

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

18

Keempat jenis kelamin, setiap jenis kelamin memiliki struktur

organ dan hormon yang berbeda, laki-laki mempunyai resiko yang lebih

besar terhadap morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler. Sedangkan pada

perempuan, biasanya lebih rentan terhadap hipertensi ketika mereka

sudah berumur diatas umur 50 tahun, sangatlah penting untuk menjaga

kesehatan sejak dini. Terutama mereka yang memiliki sejarah keluarga

terkena penyakit.

Kelima ethis, setiap ethis memiliki kekhasan masing-masing yang

menjadi ciri khas dan pembeda satu dengan lainnya. Hipertensi lebih

banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada yang berkulit putih.

Belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi pada orang kulit hitam

ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sensitivitas terhadap

vasopresin yang lebih besar.

Keenam stres, stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah

perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf

simpatetik. Adapun stres ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas

sosial, ekonomi dan karakteristik personal. Stres tidak hanya memicu

timbulnya hipertensi, tetapi juga banyak penyakit fisik berat lainnya yang

disebabkan oleh stres. Hidup sehat dan menggunakan pola pikir sehat

merupakan salah satu cara untuk mengendalikan stres.

Ketujuh kegemukan (obesitas), kegemukan juga merupakan

salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit

berat, salah satunya hipertensi. Penelitian epidemiologi menyebutkan

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

19

adanya hubungan antara berat badan dengan tekanan darah pada pasien

hipertensi. Pada populasi yang tidak ada peningkatan berat badan seiring

umur, tidak dijumpai peningkatan tekanan darah sesuai peningkatan

umur, yang sangat mempengaruhi tekanan darah adalah kegemukan

pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah lemak pada bagian

perut atau kegemukan terpusat (obesitas sentral).

Kedelapan merokok, penelitian terbaru menyatakan bahwa

merokok menjadi salah satu faktor resiko hipertensi yang dapat

dimodifikasi. Merokok merupakan faktor resiko yang potensial untuk

ditiadakan dalam upaya melawan arus peningkatan hipertensi khususnya

dan penyakit kardiovaskuler secara umum di Indonesia.

Sembilan narkoba, mengkonsumsi narkoba jelas tidak sehat.

Komponen-komponen zat adiktif dalam narkoba juga akan memicu

peningkatan tekanan darah. Sangatlah penting untuk menjalani pola hidup

sehat agar terhindar dari hipertensi.

Sepuluh alkohol, penggunaan alkohol secara berlebihan juga

akan memicu tekanan darah seseorang. Selain tidak bagus bagi tekanan

darah, alkohol juga membuat kecanduan yang akan sangat menyulitkan

untuk lepas. Menghentikan kebiasaan mengkonsumsi alkohol sangatlah

baik, tidak hanya bagi hipertensi tetapi juga untuk kesehatan secara

keseluruhan.

Sebelas kafein, kandungan kafein selain tidak baik pada tekanan

darah dalam jangka panjang, pada orang-orang tertentu juga

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

20

menimbulkan efek yang tidak baik seperti tidak bisa tidur, jantung

berdebar-debar, sesak nafas dan lain-lain. Kalau ragu-ragu banyaknya

kafein yang boleh dikonsumsi secara aman sesuai dengan kondisi tubuh

maka datanglah ke dokter dan mintalah nasihat yang bijak.

Dua belas kurang olahraga, dengan adanya kesibukan yang luar

biasa, manusia pun merasa tidak punya waktu lagi untuk berolahraga.

Akibatnya, kurang gerak dan kurang olahraga. Kondisi inilah yang memicu

kolesterol tinggi dan juga adanya tekanan darah yang terus menguat

sehingga memunculkan hipertensi.

Tiga belas kolesterol tinggi, kandungan lemak yang berlebihan

dalam darah menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh

darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya

tekanan darah akan meningkat. Sudah sangat layak harus mengendalikan

kolesterol sedini mungkin.

3. Gejala hipertensi

Gejala hipertensi menurut Susilo dan Wulandari (2011), Pada

sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala yang

khusus. Meskipun secara tidak sengaja, beberapa gejala terjadi

bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan hipertensi padahal

sesungguhnya bukan hipertensi. Gejala yang dimaksud adalah sakit

kepala, perdarahan dari hidung (mimisan), migren atau sakit kepala

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

21

sebelah, wajah kemerahan, mata berkunang-kunang, sakit tengkuk dan

kelelahan.

Gejala-gejala tersebut bisa saja terjadi pada penderita hipertensi

maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Jika

hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala

sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan

menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata

jantung dan ginjal.

Kadang-kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan

kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.

Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif yang memerlukan

penanganan segera. Apabila tidak ditangani keadaannya akan semakin

parah dan dapat memicu kematian.

4. Patofisiologis

Menurut Beavers (2008), pembuluh darah mirip dengan tabung

karet yang mengalirkan darah terus-menerus, arteri yang mengalirkan

darah keluar dari jantung harus menahan tekanan yang tinggi ketika darah

dipompakan keluar. Jika tekanan darah lebih tinggi dari biasanya selama

bertahun-tahun seperti pada hipertensi yang tidak diobati, pembuluh darah

tersebut menjadi rusak, lapisan pada arteri menjadi kasar dan tebal, pada

akhirnya terjadi penyempitan sehingga menjadi kurang lentur dari

sebelumnya. Jika arteri menjadi terlalu sempit darah tidak dapat

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

22

melaluinya dengan benar, dan bagian yang bergantung pada arteri

tersebut untuk mendapatkan darah mengalami kekurangan darah dan

oksigen yang dibutuhkan. Ketika arteri menyempit terjadi peningkatan

kecenderungan darah membeku (thrombosis), yang dapat menyebabkan

penyumbatan total pada arteri sehingga bagian tubuh yang dilayaninya

menjadi mati.

5. Komplikasi hipertensi

Menurut Susilo dan Wulandari (2011), komplikasi hipertensi antara

lain :

Pertama hipertensi merusak ginjal, hipertensi adalah salah satu

penyebab penyakit ginjal kronis. Hipertensi membuat ginjal harus bekerja

lebih keras, akibatnya sel-sel pada ginjal akan lebih cepat rusak.

Kedua hipertensi merusak kinerja otak, kinerja otak juga bisa

terganggu dari adanya hipertensi yang disebabkan oleh adanya

pembentukan lepuh kecil pada pembuluh darah di otak (neurisma) yang

selanjutnya akan menyebabkan terjadinya stroke dan gagal jantung

karena terjadinya penyempitan dan pengerasan pembuluh-pembuluh

darah yang ada di jantung.

Ketiga hipertensi merusak kinerja jantung, tekanan darah tinggi dan

tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara rutin maka hal

ini dapat membawa si penderita ke dalam kasus-kasus serius dan bahkan

menyebabkan kematian.

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

23

Keempat hipertensi menyebabkan kerusakan mata, karena adanya

gangguan tekanan darah akan menyebabkan perubahan-perubahan

dalam retina pada belakang mata. Pemeriksaan mata pada pasien

hipertensi berat dapat mengungkapkan kerusakan, penyempitan

pembuluh-pembuluh darah kecil, kebocoran darah kecil pada retina, dan

menyebabkan terjadinya pembengkakan saraf mata. Dari jumlah

kerusakan, dokter dapat mengukur keparahan dari hipertensi. Setelah itu

akan dilakukan tindakan-tindakan lanjutan untuk menangani hipertensi

tersebut.

Kelima hipertensi menyebabkan resistensi pembuluh darah, orang

yang terkena hipertensi akut biasanya mengalami suatu kekakuan yang

meningkat atau resistensi pada pembuluh-pembuluh darah sekeliling

diseluruh jaringan-jaringan tubuhnya. Peningkatan beban kerja ini dapat

menjurus pada kelainan-kelainan jantung yang umumnya pertama kali

terlihat sebagai pembesaran otot jantung.

Keenam hipertensi menyebabkan stroke, hipertensi yang tidak

terkontrol dapat menyebabkan stroke yang dapat menjurus pada

kerusakan otak dan saraf. Stoke umumnya disebabkan oleh kebocoran

darah atau suatu gumpalan darah dari pembuluh-pembuluh darah yang

mensuplai darah ke otak. Dan pencegahan yang paling baik untuk

komplikasi-komplikasi hipertensi adalah kontrol tekanan darah.

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

24

6. Pencegahan hipertensi

Hipertensi tidak akan muncul begitu saja. Naiknya tekanan darah,

biasanya merupakan akumulasi dari sikap hidup yang tidak sehat dan

sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Sebenarnya untuk

melakukan pencegahan hipertensi dalam berbagai penyakit secara umum

yaitu adanya pola makan sehat dan pola hidup sehat.

Menurut Susilo dan Wulandari (2011), pencegahan hipertensi

antara lain :

a. Pola makan sehat

Pola makan sehat adalah makan-makanan yang mengandung

kalori dan kebutuhan nutrisi sesuai dengan keperluan. Oleh karena itu,

pola makan sehat masing-masing orang sebenarnya tidak sama. Untuk

mengetahui pola makan sehat dan berapa kadar kalori maupun nutrisi

yang diperlukan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi

yang dipercaya.

Ada beberapa patokan pola makan sehat, yaitu sebagai berikut :

Pertama, kurangi konsumsi garam dalam makanan sehari-hari. Jika

sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya menghindari makanan

yang mengandung garam. Pergunakan garam sesedikit mungkin atau

lebih baik hindari sama sekali.

Kedua, konsumsi makanan yang mengandung kalium bahan

tersebut dapat diperoleh dari : pisang, wortel, bayam, tomat, ikan salmon.

Magnesium kandungan magnesium bisa didapat dari makanan coklat,

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

25

kedelai, gandum dan kerang laut. Kalsium bahan tersebut dapat diperoleh

dari makanan nabati seperti : kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau,

dan dari hewani seperti ikan dan susu.

Ketiga kurangi minum-minuman beralkohol, untuk laki-laki yang

menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diizinkan maksimal 30 ml

alkohol per hari dan untuk perempuan 15 ml per hari.

Keempat, makan sayur dan buah-buahan yang berserat tinggi

seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon dan jeruk.

Kelima kendalikan kadar kolesterol, kurangi makanan yang

mengandung lemak jenuh, tingginya kolesterol dalam tubuh akan

menyebabkan terjadinya plak-plak yang menyumbat aliran darah,

sehingga tekanan darah makin tinggi.

Keenam kendalikan diabetes bila menderita diabetes, konsumsilah

makanan yang sehat. Jangan menggunakan obat-obatan pengendali

diabetes yang memicu komplikasi penyakit lainnya, kalau menggunakan

obat tertentu haruslah dengan pengawasan dokter.

Ketujuh tidur yang cukup setiap hari, antara 6-8 jam setiap hari,

kondisi tubuh yang kurang istirahat akan menyebabkan tekanan darah

naik dan memicu terjadinya hipertensi.

Delapan, kurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan

perbanyak aktivitas fisik untuk mengurangi berat badan.

Sembilan konsumsi minyak ikan, karena peningkatan konsumsi

minyak ikan yang mengandung asam lemak (omega-3) dapat menurunkan

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

26

tekanan darah secara signifikan terutama bagi mereka yang menderita

diabetes.

Sepuluh suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit

tekanan darah tetapi kalsium juga cukup membantu mengendalikan

tekanan darah.

b. Pola hidup sehat

Menurut Susilo dan Wulandari (2011), untuk mengendalikan dan

mencegah hipetensi, selain pola makan sehat dilakukan bersamaan pola

hidup sehat. Ini sangat penting karena pola pola hidup sehat akan

membuat sehat secara keseluruhan, termasuk terhindar dari penyakit

hipertensi. Adapun cara pola hidup sehat adalah sebagai berikut :

Pertama, melakukan olahraga secara teratur bisa menurunkan

tekanan darah tinggi, seperti : berjalan kaki, bersepeda, lari santai dan

berenang lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali

seminggu.

Kedua, jalankan terapi anti stress agar mengurangi stress dan

mampu mengendalikan emosi secara stabil.

Ketiga, berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi

hipertensi. Rokok mengandung banyak nikotin. Selain buruk bagi tekanan

darah, nikotin juga sangat buruk bagi kesehatan secara umum. Oleh

karena itu, berhenti merokok sebenarnya adalah jalan cepat dan praktis

untuk menghindarkan diri dari berbagai penyakit. Kalau masih kesulitan

untuk berhenti dari merokok, konsultasikan dengan dokter.

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

27

Keempat, mendekatkan diri pada Tuhan sehingga tiap ada persolan

besar tidak langsung emosi tinggi.

Kelima, mengendalikan pola kesehatan secara keseluruhan,

termasuk mengendalikan kadar kolesterol, diabetes, berat badan dan

pemicu-pemicu penyakit lainnya.

Pola hidup sehat dan makan sehat ini tetap dapat bisa dibuat

dengan menyenangan, sesuai dengan keinginan dan selera masing-

masing.

7. Pengobatan hipertensi

Menurut Susilo dan Wulandari (2011), apabila seseorang sudah

dinyatakan terkena hipertensi maka akan diberikan pengobatan.

Hipertensi secara pasti tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan

pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Langkah awal adalah

mengubah pola hidup penderita hipertensi dengan cara-cara berikut ini :

Pertama, penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat

badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.

Kedua, mengubah pola makan pada penderita diabetes,

kegemukan (obesitas), atau kadar kolesterol darah tinggi. Mengurangi

pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram

natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium,

magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

28

Ketiga, olahraga aerobik yang tidak terlalu berat, penderita

hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan

darah terkendali.

Keempat, berhenti merokok ini wajib dilakukan. Kelima,

menghentikan pemakaian alkohol dan narkoba. Keenam, hidup dengan

pola yang sehat. Ketujuh, istirahat dan tidur yang cukup. Delapan,

mengelola stres dengan baik.

Kalau pengobatan dengan pengubahan pola hidup tersebut tidak

mampu mengatasi hipertensi, dapat memilih pengobatan yang paling

sesuai atau yang paling disenangi, pengobatan bisa dengan pengobatan

tradisional dan pengobatan modern:

a. Pengobatan tradisional

Menurut Susilo dan Wulandari (2011), berikut ini adalah bahan-

bahan alami yang sudah terbiasa dan terbukti ampuh untuk mengobati

hipertensi :

Pertama mengkudu (morinda citrifolia l.), cara mengkonsumsinya

bermacam-macam ada yang suka membuat sebagai jus dengan

campuran es dan gula secukupnya, mengemasnya dalam bentuk jamu

mengkudu, kalau mau praktis sekarang ini juga banyak jus-jus mengkudu

kemasan yang tersedia bebas di pasaran.

Kedua daun salam (syzigium polyanthum), sebagian besar orang

menggunakannya dengan cara direbus dengan air, setelah mendidih

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

29

diangin-anginkan. Dalam keadaan hangat, daun salam diangkat, air

rebusan daun salam diminum secara rutin sehari tiga kali.

Ketiga rumput laut (laminan japonica), cara mengkonsumsinya

dapat digunakan sebagai es rumput laut, campuran pudding, maupun di

jus. Porsinya dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sehingga

pengobatan terhadap hipertensi dapat efektif.

Keempat mentimun (cucumis sativus), cara mengkonsumsi dapat

dipilih sesuai kesenangan. Bisa dikonsumsi secara langsung, dijus,

digunakan untuk campuran lalapan, disayur, direbus lebih dulu dan lain-

lain. Porsinya dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sehingga

pengobatan terhadap hipertensi dapat efektif.

Kelima temu hitam (curcuma aeruginoa roxb), temu hitam memiliki

khasiat untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencairkan gumpalan

darah sehingga menurunkan tekanan darah.

Keenam bawang putih (allium sativum l.), cara mengkonsumsinya

bisa langsung dikunyah bagi yang suka, bisa dicampurkan dalam

makanan mentah dan bisa dicampurkan dalam makanan tertentu.

Konsultasikan dengan dokter agar kadarnya pas dan sesuai dengan

kondisi hipertensi.

Tujuh jantung pisang, dapat digunakan untuk mencegah stroke dan

perdarahan diotak, jantung dan pembuluh darah, konsumsilah

secukupnya sehingga dapat membantu mengatasi hipertensi yang sedang

derita.

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

30

b. Pengobatan modern

Menurut Susilo dan Wulandari (2011), ada beberapa jenis obat-

obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi hipertensi, tetapi

penggunaan dan pemakaian haruslah dengan resep dan pengawasan

dokter, mengingat adanya efek samping dan indikasi-indikasi tertentu

yang hanya dimengerti oleh dokter :

Pertama diuretik tiazide, diuretika merupakan obat pertama untuk

mengobati hipertensi, diuretika membantu ginjal membuang garam dan

air, yang akan mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga

menurunkan tekanan darah.

Kedua penghambat adrenergik, beta-blocker yang efektif diberikan

kepada penderita hipertensi usia muda, penderita yang pernah mengalami

serangan jantung, penderita dengan denyut jantung yang cepat, angina

pektoeris (nyeri dada) dan yang mengalami sakit kepala migren.

Ketiga angiotensin converting enzyme inhibitor (ace-inhibitor), obat

ini efektif diberikan pada orang kulit putih, hipertensi usia muda, penderita

gagal jantung, penderita dengan protein dalam air kemihnya yang

disebabkan oleh penyakit ginjal menahun, pria yang menderita impotensi.

Keempat angiotensin-II-blocker, obat jenis ini menyebabkan

penurunan tekanan darah dengan suatu mekanisme yang mirip dengan

ace-inhibitor.

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

31

Kelima antagonisme kalsium, obat ini sangat efektif diberikan

kepada orang-orang kulit hitam, penderita lanjut usia, penderita angina

pectoris (nyeri dada), denyut jantung yang cepat dan sakit kepala migren.

Keenam vasolidator, obat ini langsung menyebabkan melebarnya

pembuluh darah. Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai

tambahan terhadap obat anti-hipertensi lainnya.

Ketujuh, obat-obat hipertensi lainnya ini adalah jenis obat-obat

tertentu yang digunakan dalam kondisi khusus. Misalnya saja hipertensi

maligma yang memerlukan obat penurun tekanan darah dengan segera.

Sebagian besar obat yang segera bisa menurunkan tekanan darah

diberikan secara intravena atau melalui pembuluh darah. Obat tersebut

antara lain : diazoxide, nitroprusside, nitroglycerin dan labetalol. Nifedipine

merupakan kalsium antagonis dengan kerja yang sangat cepat dan bisa

diberikan per-oral (ditelan).

D. Kerangka Konsep

Kerangka konsep peneliti tentang gambaran pengetahuan wanita

lansia tentang hipertensi di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta

Medan Tahun 2013.

Variabel Tunggal

Pengetahuan Wanita Lansia Tentang Hipertensi

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan bersifat deskriptif untuk mengetahui

gambaran pengetahuan wanita lansia tentang hipertensi di Lingkungan II

Kelurahan Tanjung Gusta Medan Tahun 2013.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Lingkungan II Kelurahan Tanjung

Gusta Tahun 2013. Alasan penulis memilih Lingkungan II Kelurahan

Tanjung Gusta sebagai lokasi penelitian dikarenakan Lingkungan II

kelurahan Tanjung Gusta mempunyai sampel yang cukup.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13-20 juni 2013 di Lingkungan

II Kelurahan Tanjung Gusta.

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

33

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Arikunto (2010), populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita

lansia di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Medan Tahun 2013

yang berumur 60-70 tahun sebanyak 61 orang.

2. Sampel

a. Besar sampel

Menurut Setiadi (2007), sampel adalah sebagian dari keseluruhan

objek yang diteliti dan dianggap mewakili dari seluruh populasi. Sampel

yang diperoleh peneliti sebanyak 38 responden dengan menggunakan

rumus (Setiadi, 2007), yaitu : n = ேଵାே(ௗమ)

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan

n = ଵଵାଵ(,ଵమ)

n = ଵଵାଵ(,ଵ)

n = ଵଵା,ଵ

n = ଵଵ,ଵ

n = 38 orang

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

34

b. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dengan

menggunakan metode non random sampling dengan accidental sampling,

artinya semua wanita lansia yang kebetulan ditemukan (kebetulan ada)

pada saat penelitian dilakukan sampai jumlah sampel yang dibutuhkan

terpenuhi. Dalam penelitian ini sampel diperoleh dengan cara interview

(door to door), yang dijadikan responden adalah wanita lansia yang

berumur 60-70 tahun.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer

adalah data yang diambil langsung dari responden dengan cara

membagikan kuesioner kepada responden, data sekunder adalah data

yang diambil secara tidak langsung, yaitu data yang diambil dari data yang

sudah ada di tempat penelitian dengan menggunakan rekam medik.

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

35

E. Variabel dan Defenisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu

Pengetahuan Wanita Lansia Tentang Hipertensi. Untuk lebih jelasnya

dapat di lihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 3. 1. Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Parameter Alat ukur Skala Skor

Pengetahuan wanita lansia tentang hipertensi

Pengetahuan adalah hasil tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

a. Defenisi hipertensi

b. Etiologi hipertensi

c. Gejala hipertensi

d. Komplikasi hipertensi

e. Tindakan pencegahan terhadap hipertensi

Kuesioner Ordinal 1. Baik, bila responden mampu menjawab soal dengan benar 16-20 (76-100%). (Kode 1) dari seluruh pertanyaan

2. Cukup, bila responden mampu menjawab soal dengan benar 12-15 (56-75%). (Kode 2) dari seluruh pertanyaan

3. Kurang, bila responden mampu menjawab soal dengan benar <12 (<56%). (Kode 3) dari seluruh pertanyaan

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

36

F. Aspek Pengukuran

Sebelum menentukan ketegori baik, cukup, dan kurang terlebih

dahulu menentukan kriteria tolak ukur yang dijadikan penentuan score

pada setiap jawaban, misalnya nilai 1 untuk jawaban “benar” dan nilai 0

untuk jawaban “salah”.

Menurut Arikunto yang dikutip oleh Machfoedz (2010), skala

pengukuran untuk pengetahuan dapat dikategorikan :

1. Baik, bila menjawab pertanyaan dengan benar 16-20 soal (76%-

100%).

2. Cukup, bila menjawab pertanyaan dengan benar 12-15 soal (56%-

75%).

3. Kurang, bila menjawab pertanyaan dengan benar <12 (<56%).

G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Menurut Notoatmodjo (2010), data yang dikumpulkan diolah melalui

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing (pemeriksaan data), pada awalnya peneliti

memperkenalkan diri, peneliti meminta persetujuan kepada calon

responden untuk menjadi responden. Sebelum membagikan

kuesioner, peneliti memberikan beberapa penjelasan cara

pengisian kuesioner yang telah dipersiapkan dalam bentuk

kuesioner. Peneliti membagikan kuesionernya dan setelah

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

37

responden selesai menjawab kuesionernya, peneliti melakukan

pemerikasaan ulang di tempat penelitian apakah ada pertanyaan

yang terlewatkan dan peneliti kembali menanyakan pertanyaan

tersebut.

b. Coding (pengkodean data), setelah dilakukan pengeditan,

kemudian dilakukan pengkodean. Data yang diedit kemudian

diubah dalam bentuk angka yaitu dengan cara memberikan kode

1 bila jawaban benar dan kode 0 bila jawaban salah. Pengetahuan

wanita lansia di kategorikan baik jika renponden dapat menjawab

benar 16-20 (76-100%) pertanyaan diberi kode 1, dikategorikan

cukup jika responden menjawab benar 12-15 (56-75%)

pertanyaan dan diberi kode 2, dikategorikan kurang jika

responden menjawab benar <12 (<56%) pertanyaan dan diberi

kode 3.

c. Tabulasi (pemasukan data), data selanjutnya dikelompokkan

secara teliti, dihitung dan dijumlahkan kemudian dimasukkan ke

dalam tabel-tabel distribusi frekuensi.

2. Analisa data

Analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif dengan

melihat presentase yang terkumpul analisa data dilanjutkan dengan

membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori dan pustaka yang

ada (Hidayat, 2009).

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian mengenai Gambaran Pengetahuan wanita Lansia

Tentang Hipertensi di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Medan

Tahun 2013 telah dilakukan pengambilan data dengan cara pengisian

kuesioner kepada 38 responden dimana setelah dilakukan pengumpulan

dan pengolahan, maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.1 : Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Wanita Lansia Tentang Hipertensi di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Medan Tahun 2013

No Pengetahuan Frekuensi (f) Persentasi (%)

1. Baik 10 26,3%

2. Cukup 17 44,7%

3. Kurang 11 29%

Total 38 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 38 orang

responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (44,7%)

dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 10 orang (26,3%).

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

39

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian mengenai gambaran pengetahuan wanita lansia tentang

pencegahan hipertensi di lingkungan II kelurahan tanjung gusta Medan

Tahun 2013 memiliki pembahasan sebagai berikut: Pengetahuan Wanita

Lansia Tentang Hipertensi di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta

Medan Tahun 2013.

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.

Pengetahuan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan

atau kognitif merupakan domain yang penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang.

Hasil penelitian dapat diketahui responden yang berpengetahuan baik

sejumlah 10 orang. Menurut Bakhtiar (2012), bahwa pengetahuan

merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Dalam kamus

filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah proses

kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadaran

sendiri untuk mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) yang

didalam dirinya sendiri supaya mudah untuk mengetahui dan menyusun

yang diketahui pada dirinya sendiri. Menurut asumsi peneliti wanita

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

40

berpengetahuan baik karena wanita lansia memperoleh pengetahuan baru

serta mendapatkan pengalaman tentang hipertensi , hal ini sesuai dengan

Machfoedz (2010), bahwa ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari

pengalaman-pengalaman seseorang sehingga wanita lansia tersebut

memperoleh nilai baik.

Hasil penelitian dapat diketahui responden yang mempunyai pengetahuan

cukup berjumlah 17 orang. Menurut asumsi penelitian dikarenakan

sedikitnya rasa peduli wanita lansia tentang hipertensi dan dalam

menjawab pertanyaan wanita lansia sekedar mengerti tentang hipertensi,

hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2010), bahwa pengetahuan

merupakan hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan

“what”, misalnya apa itu, apa manusia, apa alam, dan sebagainya.

Sehingga wanita lansia tersebut memperoleh pengetahuan cukup.

Hasil penelitian dapat dapat diketahui responden yang berpengetahuan

kurang berjumlah 11 orang. Menurut asumsi penelitian wanita lansia sama

sekali tidak tahu serta ketidak pedulian wanita lansia tentang hipertensi,

bahkan tidak ada keinginan untuk mendapat dari berbagai sumber

informasi tentang hipertensi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mubarak

(2012), bahwa pada dasarnya pengetahuan akan terus bertambah sesuai

dengan proses pengalaman manusia yang dialami, sumber informasi baru

didapatkan merupakan pengganti pengetahuan yang telah diperoleh

sebelumnya atau merupakan penyempurnaan informasi sebelumnya.

Sehingga wanita lansia tersebut memperoleh pengetahuan kurang.

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

41

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap gambaran pengetahuan

wanita lansia tentang hipertensi di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta

Medan Tahun 2013 mempunyai pengetahuan cukup.

B. Saran

1. Bagi Responden

Disarankan kepada semua wanita lansia untuk lebih peduli dalam

menjaga kesehatan diri dan keluarga. Meningkatkan pengetahuan

kesehatan dengan cara mencari informasi yang lebih akurat khususnya

mengenai hipertensi dari media cetak dan tenaga kesehatan.

2. Bagi Tempat Penelitian

Kepada tempat penelitian diharapkan untuk semakin meningkatkan

pengetahuan wanita lansia tentang hipertensi dan melakukan promosi

kesehatan dengan cara memberikan penyuluhan dan pendekatan kepada

semua wanita lansia di wilayah Tanjung Gusta Medan

3. Bagi Peneliti

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan

aspek yang lebih luas dan metode yang lebih lengkap untuk

menyempurnakan hasil penelitian selanjutnya.

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

42

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Bandiyah, S., 2009. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik, Numed, Yogyakarta.

Bakhtiar, A., 2012. Filsafat Ilmu, Rajawali Pers, Jakarta.

Beavers, G.D., 2008. Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah, Dian Rakyat, Jakarta.

Fatimah., 2010. Merawat Manusia Lanjut Usia, Trans Info Media, Jakarta.

Gusmira, S., (2012), Evaluasi Penggunaan Anti Hipertensi Konvensional Dan Kombinasi Konvensional-Bahan Alam Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Wilayah Depok, Makara, Kesehatan, Vol. 16, No. 2, Desember 2012:77-83. Diakses 19 Juli 2013

Hidayat, A.A., 2009. Metode Penelitian Keperawatan Teknik Analisis Data,

Salemba Medika, Jakarta. Mubarak, W.I., 2012. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan, Salemba

Medika, Jakarta. Machfoedz, I., 2010. Metodologi Penelitian, Fitramaya, Yogyakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni,

Rineka Cipta, Jakarta.

., 2010. Metodologi Penelitian kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Wiknjosastro, H., 2008. Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo, Jakarta.

Pinem, Saroha., 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi, Trans Info Media, Jakarta.

Setiadi., 2007. Konsep & Penulisan Riset Keperawatan, Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANSIA TENTANG HIPERTENSI · PDF filehipertensi di beberapa negara Eropa dan Amerika tahun 1990, didapat ... tentang sesuatu yang bersifat reflektatif dan

43

Sudiarto., Wijayanti, R., Sumedi, T., (2007), Pengaruh Terapi Relaksasi Meditasi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Binaan Rumah Sakit Emanuel Klampok Banjarnegara, Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.3, November 2007. Diakses pada tanggal 17 Juli 2013

Susilo, Y., Wulandari, A., 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi, C.V Andi

Offset, Yogyakarta. Wahyunita, V.D., Fitrah., 2010. Memahami Kesehatan Pada Lansia, Trans

Info Media, Jakarta.