GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F....

120
GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.) Program Studi Psikologi Oleh: Selvister Lucky Mery Diliantoro NIM: 059114052 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Transcript of GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F....

Page 1: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA

DI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)

Program Studi Psikologi

Oleh: Selvister Lucky Mery Diliantoro

NIM: 059114052

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2010

Page 2: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

ii

Page 3: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

iii

Page 4: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

iv

MOTTO

“Kegagalan merupakan proses menuju keberhasilan”

Page 5: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

v

Dipersembahkan untuk:

Diriku, Keluarga, dan Sahabat-sahabatku

Page 6: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

vi

Page 7: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

vii

GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI YOGYAKARTA

Selvister Lucky Mery Diliantoro

ABSTRAK

Dalam dekade terakhir, masyarakat dunia tampaknya menjadi lebih takut dan lebih khawatir tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan daripada masa lalu (Handayani, 2010). Di Indonesia sendiri sebagai negara berkembang yang tingkat kesejahteraannya tergolong rendah, kasus gangguan kesehatan jiwa, bunuh diri, dan rendahnya ikatan sosial yang terjadi akibat ketakutan ternyata juga terus menunjukkan peningkatan. Kondisi ini tidak terlepas dari kehidupan kaum muda di Yogyakarta. Kaum muda dalam perkembangannya menjadi golongan yang paling rentan terhadap perubahan sosial. Perubahan yang terjadi di Yogyakarta dari waktu ke waktu disinyalir telah menumbangkan pola-pola kerja, komunitas, dan pertalian keluarga yang sudah dikenal, serta menumbangkan juga cara-cara yang dikuasai dalam memahami dunia sekitarnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai gambaran ketakutan yang dialami oleh kaum muda di Yogyakarta saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur sebagai alat pengambilan data. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 5 kaum muda sebagai responden penelitian. Responden penelitian adalah kaum muda yang berdomisili di Yogyakarta. Usia para responden yang digunakan berkisar dari 22-24 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran ketakutan pada kaum muda di Yogyakarta terdiri dari 2 kategori utama yaitu ketakutan terhadap kematian dan ketakutan akan kegagalan. Ketakutan terhadap kematian para responden muncul karena adanya bayang-bayang kematian yang dilingkupi dengan rasa sakit, penyiksaan, dan perasaan tertekan. Ketakutan terhadap kematian juga muncul karena adanya ikatan sosial yang cukup kuat dan ketidaksiapan dari para responden dalam menjalani kehidupannya secara individu. Ketakutan akan kegagalan muncul karena adanya kekhawatiran terhadap target yang dimiliki para responden tidak terealisir, terulangnya pengalaman yang dinilai buruk dimasa lalu, dan menghadapi situasi di luar kebiasaan.

Kata kunci : ketakutan, kaum muda.

Page 8: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

viii

OVERVIEW OF FEAR IN YOUTH IN YOGYAKARTA

Selvister Lucky Mery Diliantoro

ABSTRACT

In the last decade, people seem to be more afraid and concerned about their safety, security, social acceptance, and environmental health than in the past (Handayani, 2010). In Indonesia, as a developing country which has low welfare level, cases of mental health disorders, suicide, and low social bonding that occurs that happened because of the fear factor also increasing continuously. This condition can not be separated from the life of young people in Yogyakarta. Youngsters on its development become the most vulnerable groups of social changes. The changes that occurred in Yogyakarta from time to time allegedly had uprooted work patterns, community and family ties are already known, as well as ways to subvert the well-controlled in understanding the world around them. Therefore, researchers interested in studying about the picture of the fear experienced by youth in Yogyakarta today. This study uses descriptive qualitative method using semi-structured interview technique as a means of collecting data. In this study, researchers took five young people as research respondents. The respondents were young people who live in Yogyakarta. The age of the respondents were ranged from 22-24 years. The results of this study indicate that the image of fear which is faced by youngsters in Yogyakarta were consist of two main categories: the fear of death and fear of failure. Fear of death due to the respondents appeared by the shadow of death are covered with pain, torture, and feeling depressed. Fear of death also appeared by appear because of the strong social bonding and unpreparedness of the respondents to run their life individually. Fear of failure arose because of the concerns over the target possessed by the respondents did not realized, repetition of bad experiences, and facing an unusual situation.

Key words: fear, youth.

Page 9: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Selvister Lucky Mery Diliantoro Nomor Mahasiswa : 059114052

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Ketakutan pada Kaum Muda di Yogyakarta beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti Kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikan pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 29 September 2010

Yang menyatakan,

Selvister Lucky Mery Diliantoro

Page 10: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

x

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya sehingga peneliti

dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Gambaran Ketakutan Kaum

Muda di Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti banyak mendapat dukungan

dari berbagai pihak. Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kasih secara tulus

kepada orang-orang yang telah menginspirasi peneliti selama kuliah dan

melakukan penelitian ini :

1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku dekan Fakultas Psikologi Sanata

Dharma sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah dengan tulus

merelakan energi, waktu, dan fasilitas secara total dalam membimbing dan

membagikan ilmu kepada peneliti.

2. Ibu ML. Anantasari, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik

peneliti. Terima kasih atas bimbingan dan kepercayaan Ibu.

3. Ibu Dr. Tjipto Susan, M.Si. dan Dra. L. Pratidarmanastiti, MS. selaku dosen

penguji.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Psikologi sebagai pendidik dan

panutan bagi peneliti.

5. Segenap karyawan Fakultas Psikologi: Mas Muji, Mas Gandung, Mbak

Nanik, Mas Doni, Pak Gi yang telah banyak membantu peneliti selama studi,

Matur Nuwun nggih atas pelayanannya.

Page 11: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

xi

6. Keluargaku tercinta dan Elisabeth Galih lokajati atas cinta kasih, dukungan,

dan canda tawa selama ini.

7. Ibu Risa Permanadeli atas pengalaman penelitian dan dukungannya.

8. Teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2005 untuk kebersamaan selama

ini.

9. Teman-teman Kontraksi’05 (Tristan, Hanes, Aan, Arya, Bagus, Bayu, Tesi,

Budi “kempol”, Renda “kriwil, dll.) untuk pengalaman yang tak terlupakan

selama ini.

10. Teman-teman “Repsos & Taman Cemara” (Bella, Arya, Shinta, Tiwi, Lilo,

Alma, dan Wida), Baka, Wandan, dan Nur untuk semua dukungan dan

perjuangan bersama yang luar biasa.

11. Teman-teman “MAGiS & Sr. FCJ” atas doa dan dukungannya selama ini.

12. Teman-teman “Dragadoel Vespa”, “Retroland Rip” (Lukas, Masteng, dkk.),

OMK Salam, dan Tim ADT (Bora, Sutaboy, Dita, dll.) atas kebersamaannya.

13. Semua pihak yang tak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu peneliti.

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa penelitian dan penyusunan skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk kesempurnaan skripsi ini dari pembaca semua. Semoga skripsi

ini memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Page 12: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................................. vii

ABSTRACT ............................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................ ix

KATA PENGANTAR ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 6

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................................... 7

A. Ketakutan .............................................................................................................. 7

Page 13: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

xiii

1. Pengertian Ketakutan ................................................................................... 7

2. Sumber Ketakutan ........................................................................................ 8

B. Kaum Muda ........................................................................................................... 9

C. Gambaran Ketakutan Kaum Muda di Yogyakarta ............................................. 11

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 13

A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 13

B. Desain Penelitian ................................................................................................. 14

C. Lokasi dan Subyek Penelitian ............................................................................. 16

1. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 16

2. Subyek Penelitian ...................................................................................... 17

D. Batasan Istilah ..................................................................................................... 18

E. Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 18

1. Wawancara ................................................................................................. 18

2. Observasi ................................................................................................... 19

F. Metode Analisis Data .......................................................................................... 19

1. Organisasi Data .......................................................................................... 20

2. Koding dan Kategorisasi ............................................................................ 21

3.Penafsiran Data ........................................................................................... 22

G. Keabsahan Data Penelitian ................................................................................. 22

Page 14: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

xiv

1. Kredibilitas ................................................................................................. 22

2. Confirmability ............................................................................................ 23

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 24

A. Hasil Penelitian ................................................................................................... 24

1. Penelitian Pendahuluan .............................................................................. 24

2. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 26

B. Hasil Penelitian ................................................................................................... 27

1. Gambaran Ketakutan pada Kaum muda di Yogyakarta ............................ 27

2. Gambaran Ketakutan Masing-masing Responden Penelitian .................... 33

3. Integrasi Ketakutan Para Responden Penelitian ....................................... 52

C. Pembahasan ......................................................................................................... 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 62

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 62

B. Keterbatasan Penelitian... .................................................................................... 63

C. Saran............... ..................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 65

LAMPIRAN ................................................................................................................ 68

Page 15: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan dunia sekitar, baik yang bersifat konstruktif maupun

destruktif, menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan manusia.

Setiap terjadi perubahan lingkungan, manusia harus mengambil keputusan

pribadi sebagai konsekuensi interaksi manusia dengan dunia sekitarnya.

Kegagalan manusia dalam menemukan orientasi di tengah berbagai

kemungkinan yang tak terhitung banyaknya berpotensi menimbulkan

ketakutan yang menjadi salah satu ancaman terhadap kebermaknaan hidup

manusia. Sebaliknya, keberhasilan menemukan orientasi dan membuat

keputusan pribadi dalam mengatasi krisis mendatangkan pengalaman-

pengalaman emosi positif (Sumanto, 2006).

Dalam dekade terakhir, masyarakat dunia tampaknya menjadi lebih takut

dan lebih khawatir tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan

lingkungan daripada masa lalu (Handayani, 2010). Kondisi ini menghasilkan

pengalaman emosi negatif berupa ketakutan yang lebih tinggi. Berbagai macam

ancaman terhadap diri seseorang dinilai semakin meningkat. Beberapa di antaranya

adalah acaman kejahatan dan kekerasan, perang nuklir, berbagai penyakit seperti

AIDS, ketakutan akan serangan terorisme, kekhawatiran akan serangan flu babi,

hingga pemanasan global.. Untuk menunjukkan betapa tingginya tingkat ketakutan,

1

Page 16: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

2

beberapa ahli memberi label abad ini sebagai abad ketakutan, meski ketakutan itu

sendiri sesungguhnya sudah ada sejak manusia ada (Handayani, 2010).

Di Indonesia sendiri sebagai negara berkembang yang tingkat

kesejahteraannya tergolong rendah, kasus gangguan kesehatan jiwa yang

terjadi akibat ketakutan ternyata juga terus menunjukkan peningkatan.

Menurut data riset kesehatan dasar tahun 2007 yang diadakan Departemen

Kesehatan, gangguan mental emosional (depresi dan kecemasan) dialami

sekitar 11,6 persen dari seluruh populasi Indonesia yang usianya di atas 15

tahun. Sementara data tahun 2009 menunjukkan jumlah masyarakat yang

mengalami gangguan kesehatan jiwa seperti stress, depresi, cemas berlebihan,

ketakutan, hingga kasus parah schizophrenia mencapai angka 20-30 persen

(Bararah, 2009). Dari jumlah itu, 2-3 persennya mengalami gangguan jiwa

kronis kegilaan dan schizophrenia. Bahkan, setiap tahun tercatat, lima puluh

ribu orang Indonesia melakukan tindakan bunuh diri.

Sebagai perbandingan, kota besar seperti Jakarta, angka gangguan

mental emosional dan gangguan jiwa berat jauh lebih tinggi dibandingkan

kota lain. Untuk angka kematian karena bunuh diri saja, di Jakarta, mengalami

peningkatan sepanjang tahun 2009. Khususnya untuk kota besar, salah satu

penyebab tingginya angka depresi adalah gaya hidup yang individual. Ikatan

sosial yang terbentuk antar individu bukan lagi menjadi sebuah prioritas

utama. Hubungan yang terjalin antar individu hanya tampak di permukaan

saja dengan tingkat keterikatan yang cenderung rendah. Korelasi dengan

indeks sosial (misalnya, tingkat perceraian dan tingkat kejahatan)

Page 17: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

3

menunjukkan bahwa penurunan keterikatan sosial dan peningkatan bahaya

lingkungan tampaknya bertanggung jawab atas meningginya tingkat ketakutan

(Twenge, 2000). Penurunan ikatan sosial juga tidak lepas dari meningkatnya

kebebasan masyarakat. Masyarakat yang memiliki tingkat keterikatan sosial

yang rendah menghasilkan sosok-sosok pribadi yang mudah takut (Fukuyama,

1999).

Ketakutan adalah reaksi manusia saat mengidentifikasikan bahaya

eksternal secara objektif yang dapat membuat seseorang merasa diserang

pertahanan dirinya (Zimbardo, 2002). Pendapat tersebut diperkuat dengan

pendapat Seligman (1975) dan Schwartz (1989) (dalam Gleitman, 1991) yang

menyatakan bahwa ketakutan adalah kondisi emosional yang berasal dari

objek spesifik. Ketakutan juga merupakan emosi dasar manusia yang akan

selalu ada pada setiap individu. Menurut Darwin (1872) (dalam Twenge,

2000), ketakutan juga berfungsi untuk memperingatkan potensi bahaya dan

defensif yang memicu reaksi fisiologi dan psikologis.

Kaum muda dalam perkembangannya menjadi golongan yang paling

rentan terhadap perubahan sosial. Tahap perkembangan kaum muda dalam

pencarian jati diri saat ini justru dihadapkan dengan banyaknya persaingan dan

pilihan hidup yang beraneka ragam. Kota Yogyakarta sendiri sebagai kota

yang tergolong didominasi oleh kaum muda saat ini sedang mengalami

perubahan ke arah industrialisasi urban sehingga dikhawatirkan dapat

berdampak pada meningkatnya tingkat ketakutan bagi masyarakat terkhusus

kaum muda. Menurut Fiske (1989), hal tersebut bisa berdampak timbulnya

Page 18: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

4

cultural shock. Perubahan yang terjadi di Yogyakarta dari waktu ke waktu

telah menumbangkan pola-pola kerja, komunitas, dan pertalian keluarga yang

sudah dikenal, serta menumbangkan juga cara-cara yang dikuasai dalam

memahami dunia sekitarnya. Sebagai contoh, relasi yang tumbuh pada kaum

muda cenderung mengarah kepada hal-hal yang berbau materialistis.

Hubungan pertemanan antar kaum muda terjadi bukan lagi karena ada

kedekatan emosional diantara mereka tapi lebih pada apa yang mereka

gunakan, seperti gaya berpakaian yang sama, gaya rambut yang sama,

kendaraan yang sama, dan lain sebagainya.

Sebagian masyarakat memandang bahwa Yogyakarta telah berubah.

Perubahan ini dapat dirasakan dari berbagai gejala-gajala yang muncul seperti

perubahan nilai dan gaya hidup serta pola konsumsi (Subanar, 2007). Nilai

utama budaya Jawa, yaitu nilai komunal yang menekankan kebersamaan

masyarakat, saat ini mulai luntur akibat meningkatnya kedudukan nilai

ekonomi dalam masyarakat.

Tawaran gaya hidup modern yang ditawarkan adalah gaya hidup

konsumsi. Hal ini dapat terlihat dari perubahan wajah kota Yogyakarta, jalan

kota Yogyakarta dipenuhi billboard, spanduk-spanduk yang mengiklankan

barang-barang konsumsi. Penampilan luar menjadi penting sebagai cara

ekspresi yang baru (Miles, 1998), demikian pula bagi masyarakat Yogyakarta.

Hal ini terlihat dari menjamurnya toko-toko yang menjual barang-barang yang

mencerminkan gaya hidup materialis seperti pakaian serta alat-alat

komunikasi. Kita dapat dengan mudah menyaksikan para kaum muda asyik

Page 19: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

5

mengerjakan tugas ataupun browsing internet di tempat-tempat nongkrong

seperti kafe ataupun mall tanpa mempedulikan orang di sekitarnya.

Keberadaan kaum muda di Yogyakarta dalam hal ini sebenarnya

berada di posisi yang dilematis. Di satu sisi prinsip hidup Jawa yang telah

tertanam dalam masyarakat menjadi pegangan yang mau tak mau harus

dimiliki kaum muda sebagai penerus di masa yang akan datang. Namun di lain

hal, kehidupan modern yang telah merambah kota Yogyakarta juga menjadi

sesuatu yang tidak dapat dihindari lagi. Pergulatan dalam menjalani kehidupan

tersebut yang disinyalir dapat menimbulkan kebingungan dan mengarah pada

ketakutan kaum muda di Yogyakarta saat ini.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai

gambaran ketakutan yang dialami oleh kaum muda di Yogyakarta saat ini.

Usia para responden yang digunakan berkisar dari 22-24 tahun. Penelitian ini

penting dilakukan untuk mengetahui ketakutan apa yang muncul pada kaum

muda di Yogyakarta. Hal ini dapat membantu menentukan pendekatan yang

sesuai bagi kaum muda di Yogyakarta. Hasil penelitian ini juga diharapkan

dapat menghasilkan pemahaman yang lebih tepat dan kontekstual terkait

dengan kaum muda saat ini.

Page 20: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

6

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah : Bagaimana gambaran ketakutan pada

kaum muda di Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang gambaran

ketakutan yang dialami oleh kaum muda di Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoretis

Penelitian ini berguna untuk memperoleh gambaran ketakutan pada kaum

muda di Yogyakarta. Dalam dunia psikologi, penelitian ini dapat

memperkaya kajian di bidang psikologi perkembangan, klinis, dan sosial.

b. Manfaat Praktis

Sebagai bahan evaluasi bagi pihak pemerintahan, lembaga-lembaga

terkait, dan orangtua sehingga mampu mengambil tindakan pendampingan

yang tepat dalam menghadapi ketakutan kaum muda.

Page 21: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Berikut ini merupakan landasan teori yang mendasari penelitian

‘Gambaran Ketakutan pada Kaum Muda di Yogyakarta’. Dalam landasan teori ini

akan dibahas mengenai pengertian ketakutan, kaum muda, dan deskripsi

ketakutan pada kaum muda di Yogyakarta.

A. Ketakutan

1. Pengertian Ketakutan

Seligman (1975) dan Schwartz (1989) (dalam Gleitman, 1991)

mengungkapkan bahwa ketakutan adalah kondisi emosional yang berasal

dari objek spesifik. Ketakutan juga merupakan emosi dasar manusia yang

akan selalu ada pada setiap individu. Respon fight or flight yang terdapat

pada sistem syaraf simpatetik mengijinkan individu untuk merespon secara

cepat ketika menghadapi beberapa ancaman yang akan hadir segera

(Carson, 2000). Ketakutan secara subjektif juga bisa berubah seketika dari

ketakutan yang normal menjadi ketakutan yang sangat kuat (Carson,

2000).

Ketakutan mempunyai 3 komponen. Komponen yang pertama

adalah kognitif atau subjektif yang terjadi saat seseorang mengatakan

bahwa dirinya takut. Komponen yang kedua adalah fisiologis yang bisa

ditunjukkan dengan detak jantung yang meningkat atau nafas yang berat.

7

Page 22: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

8

Komponen yang ketiga adalah perilaku yang ditunjukkan dengan

keinginan kuat untuk melarikan diri (Lang dalam Carson, 2000). Ketiga

komponen ini bisa muncul secara tidak bersamaan, maksudnya adalah

bahwa seseorang mungkin hanya memperlihatkan indikator ketakutan

secara fisiologis dan perilaku tanpa memperlihatkan komponen subjektif

(Lang dalam Carson, 2000).

2. Sumber Ketakutan

Ketakutan sendiri atau hakikat rasa takut menurut Moreno (1985)

memiliki dua sumber utama: pertama, penglihatan adanya ancaman yang

nyata, dan yang kedua, hilangnya simbol-simbol atau tanda-tanda

keselamatan, dimotivasi oleh adanya kebutuhan akan rasa aman dari

kondisi-kondisi eksternal, antara lain kematian.

Sama seperti Dister (1988) yang mengatakan bahwa harus

dibedakan antara ketakutan yang ada objeknya, seperti takut pada musuh,

takut pada anjing, takut pada dosen penguji, dan seterusnya di satu pihak,

dan ketakutan yang tidak ada objeknya, takut begitu saja, cemas hati:

orang memang takut, tetapi tidak tahu kenapa ia takut atau apa saja yang ia

takuti. Ketakutan tanpa objek itu dapat bersifat patologis (neorosis atau

malah psikosis), namun sama sekali tidak harus bersifat demikian.

Ketakutan tanpa objek itu bukan selalu gejala penyakit mental, tetapi dapat

juga bersifat tanda kemanusiaan.

Page 23: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

9

Ketakutan ada bersama manusia karena itu sungguh-sungguh

memanusiakan manusia, ketakutan menjadi berbeda karena ada objek dan

tanpa objek. Di dalam jenis perasaan takut karena ada objek, kita

merasakan takut yang dihubungkan secara khusus dengan bahaya tertentu

yang jelas-jelas ada di hadapan kita. Ada hubungan langsung antara

bahaya atau ancaman yang langsung dengan keutuhan fisik serta rasa takut

tersebut. Sedangkan rasa takut tanpa objek bersumber dari perasaan dalam

jiwa seseorang yang merasa keberadaan hidupnya terancam, namun di

mana letak sebenarnya ancaman tersebut sulit diketemukan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka ketakutan dapat diartikan sebagai

kondisi emosional dasar pada individu saat mengidentifikasikan bahaya

eksternal yang berasal dari objek spesifik yang dapat membuat seseorang

merasa diserang pertahanan dirinya. Ketakutan merupakan emosi dasar

manusia yang bisa berubah dari keadaan normal ke ketakutan yang sangat

kuat. Tiga komponen dari ketakutan adalah kognitif, fisiologis, dan perilaku.

Ketiganya bisa hadir secara tidak bersamaan. Ketakutan dapat bersumber dari

penglihatan terhadap ancaman yang nyata dan lenyapnya simbol-simbol

keselamatan berupa kebutuhan akan rasa aman dari kondisi eksternal.

B. Kaum muda

Kaum muda adalah golongan yang baru saja meninggalkan masa

remaja dan mulai menapaki masa dewasa awal. Pada tahap dewasa awal,

pembentukan jati diri menjadi penting karena pada masa ini perkembangan

fisik, kognitif, dan sosial individu cukup matang sehingga mampu memilih

Page 24: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

10

dan mensintesiskan jati dirinya pada masa kanak-kanak untuk membangun

suatu jalan untuk menuju kematangan kaum dewasa (Santrock, 2005). Pada

masa ini, menurut Erikson (dalam Larsen & Buss, 2005), kaum muda berjuang

untuk melepaskan dirinya dari orangtuanya, berhenti bersandar pada

orangtuanya, dan memutuskan nilai-nilai apa yang akan dipegangnya dan apa

tujuan yang ingin dicapainya di masa depan.

Di samping itu, saat memasuki masa dewasa awal, kaum muda juga

memiliki tugas perkembangan untuk berelasi dalam masyarakat sosial.

Mereka memandang diri mereka termasuk dalam satu atau lebih kelompok

dalam masyarakat, keluarga, pekerjaan, pendidikan, etnik atau ras, dan

komunitas lainnya (Brym & Lie, 2007). Mereka mengembangkan identitas

yang sesuai dengan kategori sosial di mana mereka tergabung, karena itu

perilaku dan keyakinannya pun sesuai dengan aturan yang berlaku dalam

kategori sosial ini (Brym & Lie, 2007). Ketegori sosial ini terus berubah

seiring perkembangan waktu, jadi kaum muda pun terus berusaha mengikuti

perkembangan tersebut. Dengan demikian, identitas kaum muda pun

fluktuatif, belum stabil, terus berkembang hingga sepanjang hidupnya (Brym

& Lie, 2007; Santrock, 2005). Kaum muda terus membangun identitas dirinya

melalui diskursus sosial dan budaya di mana ia berada.

Berdasarkan uraina tersebut, maka kaum muda dapat diartikan sebagai

golongan yang sedang mengalami transisi dari masa remaja menuju masa

dewasa. Pada tahap ini kaum muda mulai melepaskan diri dari ketergantungan

Page 25: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

11

terhadap orangtua, membuat keputusan-keputusan pribadi, dan mulai

mengembangkan relasi dengan lingkungan sekitar.

C. Gambaran Ketakutan Kaum Muda di Yogyakarta

Ketakutan merupakan kondisi emosional dasar pada individu saat

mengidentifikasikan bahaya eksternal yang berasal dari objek spesifik yang

dapat membuat seseorang merasa diserang pertahanan dirinya. Ketakutan

merupakan emosi dasar manusia yang bisa berubah dari keadaan normal ke

ketakutan yang sangat kuat. Tiga komponen dari ketakutan adalah kognitif,

fisiologis, dan perilaku. Ketakutan bersumber dari penglihatan terhadap

ancaman yang nyata dan lenyapnya simbol-simbol keselamatan berupa

kebutuhan akan rasa aman dari kondisi eksternal.

Yogyakarta sendiri sebagai lokasi penelitian telah mengalami

perubahan ke arah industrialisasi dengan lebih mementingkan nilai ekonomi

dalam masyarakat. Sebagai contoh, hampir jarang kita temui lagi di kota

Yogyakarta kegiatan seperti “sambatan” yang sebenarnya menjadi tradisi

Jawa yang tumbuh dalam masyarakat di kota ini. Justru sikap tolong-

menolong kini telah dinilai dengan uang, ketika orang yang dibantu mampu

membayar maka dorongan untuk membantu dari orang lain atau masyarakat

disekitarnya akan semakin tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa

masyarakat kota Yogyakarta sendiri sedang berada pada keterasingan.

Kehidupan sosial yang pada mulanya dibentuk dari sesuatu yang diketahui,

disusun dan dibentuk oleh kebiasaan, kini menjadi sesuatu yang semakin

Page 26: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

12

anonim (Handayani, 2005). Kehidupan masa ini menuntut individu untuk

selalu siap berubah dan mengikuti perubahan tanpa arah yang bisa saja

menimbulkan ketakutan pada diri individu untuk menghadapinya.

Perkembangan kehidupan kaum muda di Yogyakarta sendiri

menunjukkan adanya indikasi untuk selalu mengikuti perubahan jaman tanpa

terlalu memperdulikan nilai-nilai sosial yang telah ada di lingkungannya.

Salah satu contoh yang dapat kita lihat adalah gaya hidup kaum muda di

Yogyakarta saat ini. Kaum muda di kota ini lebih tampak berlomba-lomba

untuk selalu berpenampilan trendi sesuai dengan mode yang sedang marak

dipasaran dengan sekmentasi kaum muda. Hal ini berdampak pula pada relasi

yang mereka jalani. Kaum muda cenderung akan berelasi dengan rekan-

rekannya yang memiliki gaya hidup atau penampilan yang sama, sehingga

pertemanan akan cenderung tampak karena adanya nilai material saja bukan

lagi karena kedekatan emosional. Nilai komunal yang menjadi tradisi budaya

Jawa pun tampak perlahan-lahan mulai menghilang. Kondisi demikian

tentunya akan menimbulkan ketakutan bagi kaum muda, karena bila mereka

tidak dapat berpenampilan sesuai dengan rekan-rekan sebayanya maka mereka

akan merasa tidak diterima oleh lingkungan sebayanya.

Dengan demikian, gambaran ketakutan pada kaum muda di

Yogyakarta merupakan pengalaman-pengalaman yang muncul pada kaum

muda dari kondisi emosional ketika mengidentifikasi ancaman eksternal yang

berasal dari objek spesifik di lingkungan mereka.

Page 27: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Menurut

Bogdan dan Tylor (dalam Moleong, 2006), metode kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang atau perilaku yang diamati, selanjutnya Poerwandari (2005)

menyatakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan

mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara dan

catatan laporan.

Definisi penelitian kualitatif menurut Creswell (2007) adalah proses

pencarian data untuk memahami masalah sosial yang diperoleh dari situasi

yang alamiahnya. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggali dan

memahami inti sebuah masalah sosial atau fenomena yang dialami individu

secara alamiah dalam suatu konteks khusus dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah (Creswell, 2007; Moleong, 2006). Dalam penelitian ini,

peneliti memberikan pertanyaan yang luas dan umum kepada responden,

mengumpulkan pandangan secara detail berdasarkan kata-kata dan kesan

partisipan, kemudian menganalisis informasi tersebut untuk menentukan tema

utamanya dan mendeskripsikannya. Berdasarkan data tersebut, peneliti

menginterpretasikan makna informasi yang menggambarkan refleksi personal.

13

Page 28: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

14

Penelitian bersifat deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta

dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Suryabrata, 2002). Menurut

Peshkin (dalam Leedy & Ormrod, 2005) penelitian bersifat deskriptif dapat

mengungkap situasi, seting, proses, hubungan, sistem, dan orang-orang secara

alami. Dengan pendekatan ini, berbagai dimensi gejala-gejala psikologi dapat

digali dan diuraikan secara intensif (Suwignyo, 2002). Kekuatan dari penelitian

ini adalah pada kekayaan interpretasi data. Pendekatan ini menekankan pada

analisa data melalui pemetaan data ke dalam kategori-kategori yang dasar

pembentukannya jelas, sistematis, dan logis (Suwignyo, 2002). Bobot data

pertama ditentukan oleh kedalaman interpretasi dan pemaknaan data oleh

peneliti, bukan mutu objektif (mutu empiris) data tersebut. Oleh karena itu,

dalam penelitian ini peneliti harus memiliki kepekaan untuk mencatat,

merekam, dan menangkap detil-detil fakta diamati selama obeservasi dan

kemampuan merefleksikan detil-detil fakta tersebut.

Berdasarkan definisi tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan pemahaman ketakutan pada kaum muda

di Yogyakarta.

B. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Menurut Poerwandari (1998) penelitian kualitatif memilki

ciri yang membedakannya dengan jenis penelitian lainnya. Penelitian kualitatif

Page 29: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

15

merupakan studi dalam situasi alamiah (naturalistic inquiry) yaitu: desain yang

bersifat alamiah, dalam arti peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi seting

penelitian. Menggunakan analisis induktif, dalam artian peneliti mencoba

memahami situasi sesuai dengan bagaimana situasi tersebut menampilkan diri.

Kontak personal langsung peneliti di lapangan, agar peneliti memperoleh

pemahaman secara jelas tentang realitas dan kondisi nyata kehidupan sehari-

hari. Penelitian kualitatif menekankan pada perspektif holistik, perspektif

dinamis, dan perspektif perkembangan yaitu: keseluruhan fenomena perlu

dimengerti sebagai suatu sistem yang kompleks dan bahwa yang menyeluruh.

Penelitian kualitatif melihat gejala sosial sebagai sesuatu yang dinamis

dan berkembang, bukan sebagai suatu hal yang statis dan tidak berubah dalam

perkembangan kondisi dan waktu. Peneliti mengamati dan melaporkan objek

yang diteliti dalam konteks perkembangan atau perubahan tersebut. Dikatakan

berorientasi pada kasus unik, karena dalam penelitian kualitatif akan

menampilkan kedalaman dan detil, karena fokusnya memang penyelidikan

yang mendalam pada sejumlah kecil kasus. Netralitas empatik, mengacu pada

sikap peneliti terhadap subjek yang dihadapi dan diteliti, sementara netralitas

mengacu pada sikap peneliti yang tanpa dugaan tentang hasil-hasil yang harus

didukung atau ditolak (bersikap netral). Mengacu pada fleksibilitas desain,

yaitu: desain penelitian yang bersifat luwes, akan berkembang sejalan dengan

bekembangnnya pekerjaan lapangan dan peneliti sebagai instrumen kunci,

yaitu peneliti berperan besar dalam keseluruhan proses penelitian, mulai dari

Page 30: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

16

memilih topik, mendekati topik tersebut, mengumpulkan data hingga

menganalisis dan menginterpretasikannya.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka pendekatan kualitatif deskriptif

adalah pendekatan yang sesuai dengan tujuan utama penelitian ini yaitu

mengetahui atau melakukan penggalian, faktual, akurat mengenai fakta-fakta

dan sifat-sifat pada populasi atau daerah tertentu. Peneliti mencoba

memberikan gambaran ketakutan pada kaum muda di Yogyakarta.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya yang memiliki ikatan

tradisi yang masih sangat kuat (Subanar, 2007). Namun saat ini

Yogyakarta tidak lepas dari arus perubahan perkembangan jaman

(Subanar, 2007). Sebagian masyarakat memandang bahwa Yogyakarta

telah berubah. Perubahan ini dapat dirasakan dari berbagai gejala-gajala

yang muncul seperti perubahan nilai dan gaya hidup serta pola konsumsi

(Subanar, 2007). Nilai utama budaya Jawa, yaitu nilai komunal yang

menekankan kebersamaan masyarakat, saat ini mulai luntur akibat

meningkatnya kedudukan nilai ekonomi dalam masyarakat.

Keberadaan kaum muda di Yogyakarta dalam hal ini sebenarnya

berada di posisi yang dilematis. Di satu sisi prinsip hidup Jawa yang telah

tertanam dalam masyarakat menjadi pegangan yang mau tak mau harus

dimiliki kaum muda sebagai penerus di masa yang akan dating. Namun di

Page 31: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

17

lain hal, kehidupan modern yang telah merambah kota Yogyakarta juga

menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari lagi. Pergulatan dalam

menjalani kehidupan tersebut yang disinyalir dapat menimbulkan

kebingungan dan mengarah pada ketakutan kaum muda di Yogyakarta saat

ini.

2. Subjek Penelitian

Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti terlebih dahulu

menetapkan satuan kajian. Moleong (2006) mengemukakan bahwa

keputusan tentang penentuan subjek, besarnya dan strategi sampling itu

bergantung pada penetapan satuan kajian yang dalam penelitian ini bersifat

perorangan. Peneliti menentukan subjek penelitian dengan metode

purposive sampling. Pemilihan metode ini lebih didasarkan pada

pertimbangan bahwa suatu kajian penelitian itu tidak homogen, sehingga

tidak semua dapat dijadikan subjek penelitian. Subjek dipilih dengan

pertimbangan bahwa ia dapat memberikan informasi yang dibutuhkan

berkaitan dengan tujuan penelitian dan diperkirakan mewakili

(penghayatan terhadap) penelitian secara intens. Oleh karena itu,

kemudian peneliti membuat beberapa kriteria antara lain untuk membatasi

subjek yang akan digunakan :

1) Responden adalah kaum muda yakni berusia 22 sampai 24 tahun.

2) Responden adalah kaum muda yang bertempat tinggal di daerah

Yogyakarta.

Page 32: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

18

D. Batasan Istilah

Penelitian ini hendak mengungkap tentang gambaran ketakutan

menurut kaum muda di Yogyakarta. Peneliti membatasi istilah ketakutan

sebagai pengalaman-pengalaman yang muncul dari kondisi emosional ketika

mengidentifikasi ancaman eksternal yang berasal dari objek spesifik di

lingkungan. Jadi, penelitian ini hendak mengungkap gambaran kondisi

emosional ketika mengidentifikasi ancaman eksternal yang berasal dari objek

spesifik pada orang yang berumur 22-24 tahun di Yogykarta.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif terdapat beragam metode pengumpulan

data yang dapat digunakan. Dalam penelitian ini terdapat dua metode yang

digunakan sebagai alat dalam mengumpulkan data penelitian. Metode-metode

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Poerwandari (Banister et al., seperti dikutip Poerwandari, 1998)

menjelaskan bahwa wawancara kualitatif adalah percakapan tanya Jawab

yang dilakukan peneliti untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-

makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang

diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap topik tersebut.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara dengan pedoman umum. Menurut Poerwandari (1998), bentuk

wawancara ini menggunakan pedoman wanwancara yang sangat umum,

Page 33: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

19

yang mencantumkan isu-isu yang diliput tanpa harus menentukan urutan

pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Metode

wawancara ini dinilai efektif bagi peneliti karena wawancara yang

dilakukan peneliti adalah wawancara terfokus mengenahi hal-hal khusus

yaitu tentang pandangan tentang ketakutan.

Adapun panduan umum wawancara yang teah direvisi dalam

penelitian ini adalah :

1. Ketakutan apa yang anda rasakan saat ini?

2. Mengapa ketakutan tersebut bisa terjadi?

2. Observasi

Tujuan observasi adalah mendeskripsikan keadaan yang dipelajari,

aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam

aktivitas dan makna kejadian dilihat dari perspektif responden

(Poerwandari, 2005). Metode ini dilakukan dengan mengamati ekspresi

kaum muda saat menceritakan pengalaman ketakutan mereka. Melalui

metode observasi, diharapkan dapat diperoleh data mengenai ekspresi

responden terhadap pertanyaan peneliti. Metode observasi ini dilakukan

dengan membuat catatan lapangan selama proses peneleitian berlangsung.

F. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data

Page 34: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

20

(dalam Moleong, 1988). Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh

data yang terdiri dari berbagai sumber, kemudian langkah selanjutnya adalah

menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan terebut kemudian

dikategorisasikan, langkah berikutnya pembuatan koding dan yang terakhir

penafsiran data. Langkah-langkah untuk menganalisis data verbatim hasil

wawancara, observasi, dan crosscheck dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Organisasi data

Dalam proses penelitian organisasi data merupakan tahap awal

dalam kegiatan mengolah dan menganalisis data. Organisasi data

dilakukan agar peneliti dapat memperoleh kualitas data yang baik, dapat

mendokumentasikan analisis yang dilakukan serta dapat menyimpan data

dan analisis yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian ini. Melalui

Tahap ini, peneliti mengumpulkan dan menyusun secara cermat berbagai

data yang diperoleh dilapangan yang berupa transkrip wawancara dan

catatan observasi (catatan lapangan).

Poerwandari (1998) menjelaskan organisasi data dilakukan agar

peneliti dapat memperoleh kualitas data yang baik, dapat

mendokumentasikan analisis yang dilakukan serta dapat menyimpan data

dan analisis yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian ini, kemudian

hal-hal penting yang disimpan dan diorganisasikan adalah catatan

lapangan, transkrip wawancara dan catatan refleksi peneliti, dokumentasi

umum yang kronologis mengenai pengumpulan data dan langkah analisis,

Page 35: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

21

serta data-data yang sudah diberi kode-kode tertentu guna kemudahan

dalam mencari data.

2. Koding dan Kategorisasi

Tahap ini peneliti sudah melakukan klarifikasi data melalui

pengkodingan sehingga pada akhirnya data-data lapangan akan dapat

dipisahkan berdasarkan kategorinya masing-masing. Menurut Poerwandari

(1998) agar lebih efektif, koding dapat dilakukan dengan cara:

1) Peneliti menyusun transkripsi verbatim atau catatan, sehingga ada

kolom kosong yang besar disebelah kanan dan kiri transkrip.

2) Peneliti melakukan penomoran secara urut dan kontinyu pada

transkrip verbatim

3) Peneliti memberikan nama untuk masing-masing berkas dengan

kode tertentu.

Poerwandari menyatakan pembuatan kolom 1 dan 3, yaitu: kolom

kiri dan kanan memang dibiarkan kosong untuk pencatatan berbagai

komentar peneliti maupun tema-tema khusus yang dibuat peneliti.

Sedangkan kolom 2 (kolom yang berada di tengah) merupakan tempat

menuliskan verbatim wawancara penelitian.

Peneliti menemukan banyak tema dalam proses pengkodingan ini.

Peneliti kemudian membuat tema yang lebih umum sesuai dengan konsep

ketakutan yang muncul. Keseluruhan proses koding dan kategorisasi

dengan merangkum dan memilih tema-tema pokok yang fokus pada tujuan

penelitian yang disusun secara sistematis agar mudah dianalisa.

Page 36: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

22

3. Penafsiran data

Setelah melakukan proses organisasi, koding dan kategorisasi,

peneliti kembali membaca hasilnya berulang-ulang untuk semakin

mempertajam pemahaman terhadap hasil penelitian sementara tersebut.

Kemudian peneliti melakukan interpretasi data atau yang distilahkan

Moleong (1988) sebagai penafsiran data yang bertujuan untuk

mendeskripsikan.

G. Keabsahan Data Penelitian

Penelitian kualitatif seringkali diragukan keabsahannya, karena

dianggap yang berpegang pada paradigma subjektifitas penelitinya. Agar

penelitian kualitatif dianggap ilmiah maka, para ahli menyarankan digunakan

istilah alternatif yang lebih merefleksikan paradigma penelitian kualitatif.

1. Kredibilitas

Credibility (kredibilitas) merupakan istilah yang paling banyak

dipilih untuk menggantikan konsep validitas dalam penelitian kualitatif.

Kredibilitas dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas

penelitian kualitatif. Validitas dicapai dengan menggunakan metode yang

paling cocok untuk pengambilan dan analisa data.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi untuk

menjaga validitas penelitian. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Maleong, 2006). Denzim

Page 37: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

23

(dalam Maleong, 2006) menyebutkan empat macam triangulasi sebagai

teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode,

penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini peneliti melakukan triangulasi

dengan metode, yaitu dengan melakukan beberapa teknik pengumpulan

data yang berbeda, yaitu wawancara, observasi dan crosscheck dengan

mengkonfirmasikan hasil transkrip wawancara kepada responden

penelitian.

2. Confirmability

Konstruk terakhir menurut Poerwandari (1998) adalah

confirmability atau konformabilitas menggantikan konsep objektivitas.

Dalam hal ini menekankan bahwa temuan penelitian dapat

dikonfirmasikan, dalam artian penelitian kualitatif yang lebih penting

adalah objektivitas dalam pengertian transparansi, yaitu kesediaan peneliti

mengungkapkan secara terbuka proses dan elemen-elemen penelitiannya,

sehingga memungkinkan pihak lain melakukan penilaian.

Page 38: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk memperoleh data

sementara yang digunakan sebagai objek kajian penelitian dan

menentukan alat yang tepat dalam pengambilan data. Peneliti melakukan

penelitian awal dengan mengambil 3 responden penelitian. Ketiga

responden tersebut adalah kaum muda yang berada di Yogyakarta.

Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara semi terstruktur.

Metode yang digunakan adalah wawancara dengan pertanyaan pembuka

“ketakutan apa yang muncul dalam hidup anda saat ini?”, “mengapa

ketakutan tersebut terjadi?”. Adapun pertanyaan tersebut diikuti dengan

probing.

Responden 1 adalah seorang wanita berumur 21 tahun. Saat ini ia

masih menjadi mahasiswa di sebuah Universitas swasta di Yogyakarta.

Responden 1 merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Selain kuliah

responden 1 mengisi hari-harinya dengan berlatih menari, karena menari

sudah menjadi hobinya sejak kecil. Responden 1 mengungkapkan

ketakutan yang muncul dalam hidupnya saat ini ialah takut gagal. Takut

gagal tersebut muncul karena adanya harapan yang tidak bisa diperoleh.

24

Page 39: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

25

Selain itu, takut gagal yang dimaksud responden 1 ialah takut gagal dalam

memilih pasangan. Responden 1 juga mengungkapkan bahwa ia memiliki

ketakutan kehilangan orang yang dicintainya karena ada ikatan emosional

yang telah terjalin.

Responden 2 adalah seorang laki-laki berumur 23 tahun. Saat ini ia

sedang menyelesaikan studi jurusan pendidikan bahasa Inggris di sebuah

Universitas swasta di Yogyakarta. Responden merupakan anak pertama

dari dua bersaudara. Hobi yang dimiliki responden 2 dalam bidang

fotografi ternyata cukup menyita masa studinya hingga saat ini. Responden

2 mengungkapkan ketakutan yang muncul dalam dirinya saat ini ialah

ketakutan akan kegagalan. Hal tersebut dikarenakan dirinya sampai saat ini

masih berjuang dalam bangku perkuliahan, ia takut gagal dalam

perkuliahannya tersebut.

Responden 3 adalah seorang laki-laki berumur 24 tahun. Ia masih

aktif menjadi mahasiswa fakultas Psikologi di salah satu Universitas swasta

di Yogyakarta. Responden 3 merupakan anak kedua dari tiga bersaudara,

dan ia merupakan anak laki-laki satu-satunya di keluarganya. Responden 3

mengungkapkan ketakutan yang muncul dalam dirinya saat ini ialah takut

tidak berguna. Ia menjelaskan ketakutan tersebut didorong karena adanya

rasa khawatir tidak mampu melayani orang lain sehingga hanya akan

menjadi beban orang lain. Responden 3 juga merasa takut kehilangan orang

yang dicintainya. Hal tersebut dikarenakan orang-orang yang dicintainya

merupakan tempat bagi responden 3 untuk berkeluh kesah. Ketakutan

Page 40: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

26

lainnya ialah ketakutan akan bencana alam. Responden 3 menjelaskan

bahwa adanya pengalaman mengalami bencana gempa beberapa tahun

yang lalu membuatnya merasa tidak tahan melihat para korban dan hal itu

sangat mengerikan baginya.

Setelah melakukan penelitian pendahuluan, peneliti menambahkan

3 pertanyaan dalam panduan umum wawancara. Pertanyaan yang

ditambahkan tersebut adalah : Bagaimana anda mengatasi ketakutan yang

anda alami?; Apa yang menjadi penting atau utama dalam hidup anda?;

Apa harapan anda terhadap hidup anda kedepan? Pertanyaan-pertanyaan

tersebut ditambahkan untuk melihat secara lebih mendalam terkait

ketakutan yang muncul dan bagaimana ketakutan tersebut berproses dalam

diri kaum muda.

2. Pelaksanaan Penelitian

Tahap pengambilan data dilakukan dengan teknik-teknik yang

telah dipaparkan pada bab III. Teknik yang digunakan dalam memperoleh

data atas bahan kajian penelitian meliputi wawancara dan observasi

(selama proses wawancara). Peneliti melibatkan 5 orang responden. Para

responden merupakan teman atau kenalan peneliti, sehingga hal ini

mempermudah dalam melakukan rapport.

Di awal pertemuan, peneliti menjelaskan gambaran umum proses

penelitian dan apa yang harus responden lakukan. Kemudian peneliti

menanyakan kesedian calon responden untuk menjadi responden

Page 41: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

27

penelitian. Setelah responden bersedia, lalu peneliti membuat janji kepada

responden untuk melakukan wawancara.

Proses wawancara dilakukan di tempat tinggal peneliti dan

beberapa dilakukan di tempat tinggal responden. Wawancara dilakukan

untuk memperoleh data terkait gambaran ketakutan pada kaum muda yang

diteliti oleh peneliti. Waktu yang dibutuhkan dalam wawancara tergantung

dari keterbukaan responden menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan oleh peneliti. Secara umum wawancara dilakukan selama 15

sampai 60 menit untuk masing-masing responden.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama

adalah gambaran ketakutan pada kaum muda di Yogyakarta, ketakutan

masing-masing responden, dan integrasi ketakutan yang muncul.

1. Gambaran Ketakutan pada Kaum Muda di Yogyakarta

Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti menjabarkan ketakutan

secara umum dari para responden yang telah diwawancarai menjadi dua

kategori. Kedua kategori tersebut ialah ketakutan terhadap kematian dan

ketakutan akan kegagalan. Dari kategori-kategori tersebut, kemudian

peneliti membagi lagi menjadi beberapa sub kategori. Kategori ketakutan

terhadap kematian terdiri dari dua sub kategori, yaitu ketakutan kematian

terhadap diri sendiri dan kehilangan orang lain. Kategori ketakutan akan

Page 42: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

28

kegagalan terdiri dari sub kategori mengulang kesalahan yang sama, tidak

bisa mencapai target, dan menghadapi situasi baru. Berikut ini adalah tabel

data ketakutan yang muncul dari para responden :

Tabel ketakutan yang muncul pada para responden

a. Ketakutan akan kematian

1) Ketakutan mati secara pribadi (Responden 3 dan 5)

Ketakutan akan kematian dimaknai sebagai sebuah situasi

di mana responden merasa terancam karena ketidaksiapannya

menghadapi kematian. Ketakutan ini muncul di antaranya karena

ada pengalaman sakit yang pernah dirasakan oleh responden

sehingga terlintas rasa takut akan kematian. Ketakutan akan

kematian ini juga dianggap sebagai bahaya yang di luar kontrol diri

responden, sehingga ia sendiri tidak tahu harus bagaimana

menghadapinya. Responden lain juga mengungkapkan perasaan

Responden

Kematian Kegagalan

Diri sendiri

Kehilangan orang lain

Mengulangi kesalahan yang sama

Tidak bisa mencapai

target

Menghadapi situasi baru

1 v

2 v v

3 v v v

4 v

5 v v

Page 43: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

29

takut mati ini timbul karena ia memiliki bayang-bayang kematian

itu dilingkupi dengan rasa sakit, penyiksaan, dan perasaan tertekan.

(Lk, L, 22th) : “..takut banget kalau sampai mati gitu sih..kenapa

ya…karena gak tau ya…badan sudah sakit banget entah gimana pikiran

adanya itu…ya gak tau juga sih tiba-tiba seperti itu, badan tiba-tiba gak

bisa apa-apa…kejang…gak bisa apa…saya gak percaya sampai seperti

itu..”

(Pr, L, 23th) : “..saya membayangkan berada di dalam situasi, ancaman,

dan rasa sakit. Ancaman dari..tahu bahwa besok seakan-akan aku mati

atau sewaktu-waktu mati dalam situasi yang seperti ini..”

2) Ketakutan kehilangan orang lain (Responden 1, 2, 3)

Ketakutan akan kematian dalam hal ini tidak hanya dialami

responden terhadap kondisi yang akan ia alami saja, tetapi

berkaitan juga dengan kehilangan orang lain terlebih orang-orang

yang mereka cintai baik itu keluarga, sahabat, atau orang-orang

terdekat. Ketakutan akan kehilangan orang yang dicintai ini

disebabkan karena responden masih merasa butuh akan keberadaan

orang yang dicintai tersebut sehingga ia belum siap bila suatu saat

ia ditinggalkan. Responden juga merasa mempunyai banyak

kesalahan terhadap anggota keluarga dan saudara. Bagi responden

kesalahan ini masih bisa diperbaiki ketika orang yang bersangkutan

masih hidup, namun ia merasa bila orang berkaitan telah

meninggal maka kesalahan tersebut tidak bisa ditebus kembali.

Page 44: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

30

Selain itu, responden juga merasa belum bisa membahagiakan

orang-orang yang mereka cintai sejauh ini, terlebih bagi orangtua

mereka.

(Tr, P, 24th) : “..mungkin tidak siap saja..tidak siap untuk

ditinggalkan..ya itu mungkin ketakutan terbesarnya sekarang..”

(Dm, L, 23th) : “..yang terbesar ya katakanlah..itu sebuah..emm..ketidak

siapan saya ketika saya harus kehilangan saudara dalam artian

kehilangan disini mungkin dia tidak hidup lagi..itu..itu yang memang

saya belum siap..”

(Lk, L, 22th) : “Ya yang saya rasakan ya saya gak mau mati dulu gitu

kan. Saya belum bisa...intinya saya belum memenuhi keinginan saya ya

saya jangan mati dulu..bisa membahagiakan orangtua terus sampai ee

istilahnya pokoknya masa depan yang saya rancang itu terwujud. Dan

saya harus melakukan itu sebelum mati saya makanya jangan..gak mau

mati dulu sebelum itu gitu..”

b. Ketakutan akan kegagalan

1) Takut mengulangi kesalahan yang sama (Responden 2)

Ketakutan akan kegagalan yang dialami responden muncul

karena adanya rasa takut untuk mengulangi peristiwa yang pernah

dinilai kurang berhasil atau kesalahan pada masa lalu. Walaupun

peristiwa tersebut dapat memberi sebuah pengalaman untuk

melakukan sesuatu dengan lebih baik, namun responden merasa

Page 45: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

31

peristiwa itu tidak diharapkan untuk muncul kembali karena dapat

menjadi penghalang untuk keberlangsungan hidupnya.

(Tr, P, 24th) : “..jadi kayak lingkaran..kembali ke titik-titik itu-itu saja

dan seperti pengulangan..rupa-rupanya saya menyadari akhirnya..saat

pengulangan-pengulangan yang berbeda bentuk sih, tapi saat itu dilihat

itu mejadi sebuah pengulangan..pengulangan..entah itu melakukan

kesalahan yang sama, entah itu menghadapi sesuatu dengan pola yang

sama..”

2) Takut tidak bisa mencapai target (Responden 4 dan 5)

Dalam menjalani kehidupan responden memiliki target atau

rencana yang ingin dicapainya. Kegagalan dalam mencapai apa

yang telah menjadi target atau perencanaan akan menimbulkan

perasaan takut bagi responden karena akan mengubah perencanaan

lainnya yang telah dibuat. Ketakutan ini juga tidak lepas dari

kehadiran pihak lain yang ternyata juga memiliki target atau

perencanaan yang sama. Bila pihak lain tersebut telah mencapai

target atau perencanaan terlebih dahulu, tentunya hal ini juga dapat

menambah rasa takut dan cemas bagi responden untuk mencapai

targetnya tersebut.

(El, P, 22th) : “..saat ini ketakutan yang sedang saya alami..saya

takut..saya masang target gitu mas..saya takut aja dengan apa yang saya

lakukan sekarang tetap aja tidak bisa mencapai target itu. Misalkan saya

ingin lulus tahun ini begitu..”

Page 46: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

32

(El, P, 22th) : “..kalau teman saya sudah lulus itu takut banget. Sejauh

ini belum sih, tapi kalau denger ada teman yang mau lulus itu yang jadi

semakin takut. Tapi termotivasi juga karena takut itu..”

(Pr, L, 23th) : “..pernah mengalami ketakutan ketika aku berada pada

situasi yang tidak aku inginkan. Misal’e..aku telah membuat gambaran-

gambaran idea tentang hidupku, pencapaian-pencapaianku misalkan

target bulan ini dan bulan depan aku harus seperti apa..dan ketika aku

tidak mencapai target itu aku kayak seolah-olah dalam hidupku

selanjutnya akan mengalami seperti itu dan aku merasa takut seandainya

dalam hidupku situasinya akan seperti itu terus kayak gitu itu. Paling

ndak ada dua hal yang aku sadari atau yang aku lihat selama ini itu

tentang ketakutan..”

3) Takut menghadapi situasi baru (Responden 3)

Ketakutan menghadapi situasi atau kondisi baru ini muncul

karena adanya rasa takut dan kekhawatiran responden dalam

melakukan penyesuaian terhadap situasi di luar kebiasaannya.

Untuk menghadapi hal tersebut, maka dibutuhkan sebuah proses.

Ketidakmampuan dalam menjalani proses akan menjadi sebuah

kegagalan yang harus diterima responden sebagai sebuah

konsekuensinya. Tentunya hal tersebut menjadi sesuatu yang tidak

dihendaki oleh responden sehingga muncul ketakutan dalam

menghadapi situasi baru.

Page 47: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

33

(Lk, L, 22th) : “..menurut saya ya itu sih…tapi ketakutan-ketakutan yang

biasa seperti berada di daerah yang asing..ya ketakutan biasa jadi cuma

bentar aja kalau sesudah itu ya sudah gak lagi..”

2. Gambaran Ketakutan Masing-masing Responden Penelitin

Responden 1

Responden adalah seorang laki-laki yang berumur 24 tahun.

Responden merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini ia sedang

menyelesaikan studinya di fakultas pendidikan bahasa Inggris di sebuah

Universitas di Yogyakarta. Kehidupan sehari-harinya selain kuliah, ia juga

mengembangkan bakatnya dibidang musik yaitu bermain gitar. Berkat

kerja kerasnya, responden sering tampil di beberapa event musik di

Yogyakarta bersama teman-temannya. Ketakutan yang dimiliki responden

saat ini ialah ketakutan akan kehilangan anggota keluarga (saudara

/orangtua). Hal ini disebabkan karena responden merasa mempunyai

banyak kesalahan terhadap anggota keluarga dan saudara. Bagi responden

kesalahan ini masih bisa diperbaiki ketika orang yang bersangkutan masih

hidup, namun ia merasa bila orang berkaitan telah meninggal maka

kesalahan tersebut tidak bisa ditebus kembali. Hal inilah yang

menyebabkan responden takut kehilangan anggota keluarganya. Oleh

karena itu, responden memiliki harapan untuk cepat lulus sehingga bisa

dapat membahagiakan anggota keluarganya. Status kelulusan inilah

Page 48: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

34

sebagai modal besar responden untuk mewujudkan cita-citanya seseorang

yang berguna bagi teman, keluarga, dan negara.

“..yang terbesar ya katakanlah..itu sebuah..emm..ketidak siapan saya ketika saya

harus kehilangan saudara dalam artian kehilangan disini mungkin dia tidak

hidup lagi..itu..itu yang memang saya belum siap..”

“..iya..mati..kematian..itu yang memang saya belum siap. Dulu memang

prosesnya sempat menghantui saya gitu, jadi pikiran saya kok..waduh ibu saya

mati..ibu saya mati..ibu saya mati..itu yang sangat menakutkan..”

”..nah banyak kesalahan-kesalahan yang saya lakukan ya mungkin terhadap dia

dan secara pribadi kepada keluarganya..”

“..hidup saya..apa ya..lulus cepat..lulus cepat..hehehe..”

“..ya bisa berguna bagi teman, keluarga, dan negara..”

Dalam menghadapi ketakutan tersebut, usaha yang dilakukan

responden ialah mempersiapkan diri sejak dini dalam menghadapi

kehilangan anggota keluarga. Responden mempunyai kepercayaan bahwa

semua orang akan meninggal pada waktunya. Kepercayaan ini lah yang

menimbulkan sikap pasrah dalam diri responden ketika harus menghadapi

situasi kehilangan tersebut. Pasrah dalam hal ini tidak hanya menerima

keadaan saja, namun juga mampu dan mau mengubah keadaan itu menjadi

lebih baik. Ketika menghadapi situasi yang paling buruk, responden selalu

berusaha untuk menjadikan situasi tersebut lebih baik.

Page 49: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

35

“..yang saya lakukan itu ya..apa ya..selalu waspada. Dalam artian selalu

waspada itu mengingatkan pada diri kita sendiri bahwa hidup dan mati itu nggak

tau kapan terjadi..mati itu nggak tahu kapan terjadi makanya siap terus, dalam

artian siap itu untuk kalau memang..ya secara batin sendiri lah maksud’e

gitu..mempersiapkan secara batin sendiri lah seperti itu. Sekalipun kalau

memang itu harus terjadi nggak cukup untuk persiapan semacam ini..nggak

cukup..”

“Sebenarnya kalau memang itu sudah terjadi pun maksud’e itu ya sudah, saya

pun akan..maksud’e punya banyak hal di belakang saya dalam otak saya itu yang

bisa membesarkan hati saya tu..saya punya..tapi itu saya tidak menjamin dalam

artian opo yo..tetep takut gitu loh..murni takut gitu loh..”

Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui ketakutan yang

dimiliki responden 1 adalah ketakutan kehilangan orang lain dalam hal ini

keluarga. Ketakutan ini muncul karena adanya perasaan belum siap untuk

ditinggalkan, meskipun responden 1 menyadari bahwa setiap orang akan

mati dan mau tidak mau kita harus mensyukuri itu. Kesalahan-kesalahan

yang dimilki responden 1 terhadap keluarga atau orang-orang yang

dicintainya juga menjadi sumber timbulnya ketakutan ini. Kondisi tersebut

menjadikan responden 1 saat ini selalu berusaha melakukan sesuatu yang

terbaik bagi mereka. Sejauh ini responden 1 berusaha mempersiapkan diri

bila suatu saat kematian yang akan dialami keluarga atau orang-orang

terdekatnya terjadi. Responden 1 juga mencoba pasrah, menyerahkan

semua yang akan terjadi kepada Tuhan karena Dia-lah yang telah

Page 50: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

36

mengatur semua. Responden 1 juga berusaha dapat segera menyelesaikan

tugas akhir kuliah yang sedang ia jalani untuk mewujudkan harapan dari

keluarga dan dirinya sendiri.

Hasil observasi menunjukkan bahwa ketakutan yang dimiliki oleh

responden 1 kurang ia sadari secara langsung. Hal ini tampak ketika ia

membutuhkan beberapa waktu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan

peneliti berupa ketakutan apa yang ia alami saat ini? Kondisi demikian

juga terjadi karena pertanyaan mengenai ketakutan tidak biasa muncul

pada diri responden 1 dalam kesehariannya. Ketakutan terhadap

kehilangan keluarganya tampak benar-benar menjadi ketakutan yang

sebenarnya ia hadapi, karena responden 1 tampak bersemangat dan serius

ketika mengungkapkan ketakutan tersebut. Responden 1 juga tampak

memiliki kesungguhan untuk mengatasi ketakutan yang ia hadapi dengan

mempersiapkan dirinya sejak dini bila suatu saat ia ditinggalkan. Hal

tersebut tampak dari ekspresi responden 1 dengan memejamkan mata pada

saat mengungkapkan usaha untuk mengatasi ketakutannya. Responden

juga menunjukkan adanya keinginan untuk lepas dari beban akibat adanya

tuntutan atau kewajiban yang harus ia jalani saat ini. Hal ini tampak dari

ekspresi tersenyum responden 1 ketika menjawab ia harus segera

menyelesaikan tugas kuliah yang sedang dijalani untuk membahagiakan

orangtuanya.

Responden 2

Page 51: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

37

Responden adalah seorang wanita yang berusia 24 tahun.

Responden adalah anak kedua dari dua bersaudara. Saat ini ia telah bekerja

staf pengajar bahasa Inggris di sebuah lembaga bahasa di Yogyakarta.

Ketakutan yang dimiliki responden ini adalah takut kehilangan orang yang

dicintai. Hal ini disebabkan karena responden masih merasa butuh akan

keberadaan orang yang dicintai tersebut sehingga ia belum siap bila suatu

saat ia ditinggalkan. Menurut responden, kehilangan dalam hal ini ialah

terkait dengan kematian. Responden juga memiliki ketakutan untuk

mengulangi kesalahan yang sama.

“kehilangan orang yang aku cintai..”

“..mungkin tidak siap saja..tidak siap untuk ditinggalkan..ya itu mungkin

ketakutan terbesarnya sekarang..”

“..maksudnya kalau dalam hal ini ditinggalkan itu meninggal lo..dalam konteks

meninggal..”

“..jadi kayak lingkaran..kembali ke titik-titik itu-itu saja dan seperti

pengulangan..rupa-rupanya saya menyadari akhirnya..saat pengulangan-

pengulangan yang berbeda bentuk sih, tapi saat itu dilihat itu mejadi sebuah

pengulangan..pengulangan..entah itu melakukan kesalahan yang sama, entah itu

menghadapi sesuatu dengan pola yang sama..”

Usaha yang dilakukan responden untuk mengatasi ketakutan

tersebut ialah dengan bersikap pasrah dalam menghadapi kehilangan

situasi kehilangan tersebut. Pasrah dalam hal ini tidak hanya menerima

Page 52: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

38

keadaan saja, namun ada kepercayaan bahwa semua situasi tersebut akan

terjadi dan tidak bisa dihindari sehingga ia harus siap. Responden juga

berusaha mengatasi ketakutan yang ada dengan berrefleksi. Dirinya

mencoba menggali pengalaman-pengalaman hidup yang telah ia lalui

kemudian mencoba memahami mengapa bisa terjadi sehingga dapat

menjalani hidup yang lebih baik. Hal inilah membantu ia untuk melakukan

peziarahan dalam hidupnya dengan belajar mengerti banyak hal dan

memaknai peristiwa-peristiwa yang ia alami. Dan harapan responden

untuk masa yang akan datang ialah mampu hidup nyaman, tenang, dan

bahagia.

“..aku akhirnya bisa pasrah juga..maksudnya..yah pasti ada waktunya untuk

itu..dan saat itu ada mau nggak mau aku harus siap, tapi untuk solusi aku harus

bagaimana..aku belum ada sekarang..”

“..dibantu dengan mungkin refleksi..refleksi ya..merenung..akhirnya kembali

misalnya menemukan kembali sesuatu yang salah ni..akhirnya mungkin karena

itu sering..akhirnya kan selalu berpikir..apa sih ini..apa sih ini..selalu

berpikir..apa sih ini..apa sih ini..dan ternyata saat mulai berpikir-berpikir atau

merenung-renung itu akhirnya menemukan bahwa oh dulu aku mengalami hal

yang sama dan aku melakukan ini. dan ternyata saat itu terjadi lagi dengan

bentuk yang lain ternyata aku melakukan hal yang sama..rupa-rupanya seperti

itu. Mulai tahu karena mungkin sering terjatuh di lubang yang sama jadi mulai

tahu trick-nya..”

Page 53: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

39

“..apa ya..peziarahan..untuk belajar mengerti banyak hal..ee..bahwa setiap

peristiwa pasti ada artinya dan untuk memberi arti setiap peristiwa itu. Hehe..”

Berdasarkan hasil tersebut, maka ketakutan yang dimiliki

responden 2 adalah ketakutan kehilangan orang yang dicintainya dalam

hal ini keluarga. Ketakutan ini muncul karena responden 2 merasa butuh

akan keberadaan orang yang dicintainya tersebut. Responden 2 juga

merasa dirinya belum siap bila suatu saat ia ditinggalkan. Situasi ini yang

membawa responden 2 bersikap pasrah terhadap ketakutannya tersebut.

Responden 2 berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk selalu siap jika

benar-benar kondisi tersebut terjadi. Ketakutan lain yang dimiliki

responden 2 adalah ketakutan mengulang kesalahan yang sama. Meskipun

terkadang kesalahan yang terjadi tersebut memberi sebuah pembelajaran

dan penyadaran bagi responden 2 untuk menerima kesalahan yang telah ia

perbuat. Pengulangan kesalahan yang terjadi juga membantu responden

dalam merefleksikan dirinya secara pribadi. Responden 2 kemudian

memaknai hidupnya sebagai sebuah peziarahan di mana banyak hal yang

bisa didapatkan dan dipelajari untuk kehidupan kita.

Hasil observasi menunjukkan bahwa responden 2 benar-benar

mengalami ketakutan terhadap kehilangan orang yang ia cintai. Hal

tersebut tampak dari ekspresi responden 2 yang mengangguk-anggukkan

kepalanya ketika menjawab. Responden 2 juga menunjukkan ekspresi

yang serius ketika menjawab pasrah menjadi cara untuk mengatasi

ketakutan yang ia hadapi. Responden 2 tampak mencoba menerima

Page 54: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

40

keadaan atau kenyataan bila suatu saat ia akan ditinggalkan oleh orang

yang ia cintai, meskipun sebenarnya ia merasa berat untuk menjalaninya.

Responden tampak kurang memiliki optimis dalam menjawab harapan

yang ia miliki. Hal tersebut tampak dari ekspresi responden 2 saat

menjawab dengan nada yang cukup pelan.

Responden 3

Responden adalah laki-laki berumur 22 tahun. Ia merupakan anak

pertama dari 3 bersaudara. Saat ini responden sedang menyelesaikan tugas

akhirnya sebagai seorang mahasiswa di sebuah universitas swasta di

Yogykarata. Selain menyelesaikan studi, responden juga sedang merintis

sebuah usaha dibidang traveling. Ketakutan yang dimiliki responden saat

ini ialah ketakutan akan kematian. Ketakutan tersebut muncul karena ada

pengalaman sakit yang pernah dirasakan oleh responden sehingga terlintas

rasa takut akan kematian. Ketakutan terhadap kematian ini juga

mendorong responden merasa takut akan kehilangan orang yang

dicintainya dalam hal ini adalah keluarga. Responden merasa belum bisa

membahagiakan orangtuanya sejauh ini. Ia juga merasa belum bisa

memenuhi keinginan pribadinya, sehingga rasa takut terhadap gambaran

akan masa depan yang belum jelas hadir dalam kehidupannya saat ini.

Ketakutan lain yang dimiliki responden ialah takut berada di daerah asing,

karena ia merasa membutuhkan beberapa waktu untuk beradaptasi dengan

lingkungan baru. Namun ia mengatakan bahwa rasa takut ini merupakan

Page 55: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

41

ketakutan yang biasa, sehingga bila sudah bisa menyesuaikan maka rasa

takut itu pun akan hilang dengan sendirinya.

“..takut banget kalau sampai mati gitu sih.

kenapa ya…karena gak tau ya…badan sudah sakit banget entah gimana pikiran

adanya itu…ya gak tau juga sih tiba-tiba seperti itu, badan tiba-tiba gak bisa

apa-apa…kejang…gak bisa apa…saya gak percaya sampai seperti itu..”

“ee…sebenarnya gak ingin kehilangan orang juga…jadi ketika itu pertama sih

langsung telepon ke orangtua…sakit gini-gini ni…ya terus ya kalo kehilangan

orang seperti keluarga…teman…tapi yang aku pikirkan ialah lebih ke

kehilangan keluarga sih sebenarnya..”

“Ya yang saya rasakan ya saya gak mau mati dulu gitu kan. Saya belum

bisa...intinya saya belum memenuhi keinginan saya ya saya jangan mati

dulu..bisa membahagiakan orangtua terus sampai ee istilahnya pokoknya masa

depan yang saya rancang itu terwujud. Dan saya harus melakukan itu sebelum

mati saya makanya jangan..gak mau mati dulu sebelum itu gitu..”

“..menurut saya ya itu sih…tapi ketakutan-ketakutan yang biasa seperti berada

di daerah yang asing..ya ketakutan biasa jadi cuma bentar aja kalau sesudah itu

ya sudah gak lagi..”

Dalam menghadapi ketakutan-ketakutan tersebut, usaha yang

dilakukan responden salah satunya dengan merawat tubuh dengan pola

hidup sehat. Rasa takut akan kematian ketika responden mengalami sakit

membuat ia sadar untuk lebih menjaga kesehatan dirinya sendiri dengan

Page 56: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

42

makan yang teratur dan istirahat yang cukup. Usaha lain untuk mengatasi

ketakutan responden ialah dengan merintis karir sejak dini. Mulai saat ini

perlahan-lahan responden telah mencoba membuat lapangan pekerjaan

baru di bidang travelling. Usaha ini ia lakukan agar harapan untuk

membahagiakan keluarga dan membuat lapangan pekerjaan bagi orang

lain dapat terwujud dimasa yang akan datang. Tentunya hal ini juga

dilakukan untuk mengatasi akan ketakutannya terhadap masa depan yang

belum jelas dan ketakutan belum bisa membahagiakan keluarga yang

dimilikinya.

“..pertama kalau dari adanya kematian itu tadi aku sadar sebenarnya aku harus

merawat tubuh dengan baik sehingga tidak sakit dan tidak gampang cepat mati.

Terus.. jadi istilahnya ya ingin pola hidup yang sehat mulai mencoba pola hidup

yang sehat seperti makan gak sembarangan mungkin pilih-pilih, terus makan

yang banyak juga supaya gak gampang lemas apa lagi musim hujan atau musim

pergantian cuaca gampang capek gampang sakit jadi sehingga ya intinya tetap

menjaga tubuh supaya tidak sakit..”

“..sudah mulai mencicil mencoba membentuk usaha..membuka usaha kecil-

kecilan bersama teman terus ya berusaha untuk lulus kemudian kalau sudah

lulus sudah bisa membahagiakan orangtua...kemudian kerja...kerja ini masih

dibagi dua sehingga saya masih bingung antara wiraswasta atau pegawai. Tapi

menurut saya sih keduanya sama saja. Pegawai pun bisa menjadi wiraswasta,

wiraswasta juga bisa menjadi pegawai. Di situ saya tetep ingin menghidupkan

usaha yang sudah saya rintis dari sekarang, supaya intinya bisa membuat

lapangan pekerjaan bagi orang lain..”

Page 57: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

43

“..yang paling utama ya itu membahagiakan orangtua jadi saya bisa bekerja

terus bisa membantu orangtua ketika pensiun. Terus orangtua tidak susah-susah

lagi dengan membiayai hidupnya sendiri, terus yang paling penting saya ingin

membantu orang lain yang sulit bekerja jadi ee tidak terpatok jadi saya ingin

membuat satu usaha jadi orang lain itu juga bisa dapat pekerjaan karena susah

juga mencari pekerjaan...jadi seperti itu..”

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat diketahui bahwa ketakutan

yang dimiliki responden 3 ialah ketakutan terhadap kematian. Ketakutan

ini muncul karena adanya pengalaman sakit yang pernah dialami oleh

responden 3. Ketakutan terhadap kematian ini yang kemudian berpengaruh

pada munculnya ketakutan kehilangan orang yang keluarga. Keluarga

menjadi sesuatu yang sangat penting dalam diri responden. Sejauh ini

responden 3 merasa belum bisa membahagiakan keluarganya sehingga ia

berusaha untuk mewujudkan harapannya tersebut dengan membuat usaha

di bidang travelling. Usaha tersebut juga untuk mewujudkan harapannya

membuat lapangan pekerjaan bagi orang lain. Ketakutan lain yang dimiliki

responden 3 ialah takut berada di daerah asing atau menghadapi situasi

baru. Dalam kondisi ini responden 3 mengatakan butuh proses untuk

menghadapi situasi tersebut. Meskipun dirasa sebagai ketakutan yang

biasa karena dianggap akan hilang dengan sendirinya, namun tampak

adanya perasaan takut bila responden 3 gagal dalam beradaptasi sehingga

ini akan berdampak pula sikap yang akan ia lakukan.

Page 58: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

44

Berdasarkan hasil observasi responden 3 tampak kurang menyadari

ketakutan yang ia alami secara langsung. Hal ini tampak ketika peneliti

memberikan pertanyaan berupa ketakutan apa yang muncul dalam

hidupnya saat ini? Responden 3 membutuhkan beberapa waktu untuk

menjawab pertanyaan tersebut. Ekspresi mukanya juga menunjukkan

adanya kebingungan untuk mengungkapkan ketakutan yang ia alami.

Situasi ini mungkin terjadi karena pertanyaan terkait dengan ketakutan

tidak biasa ditemui oleh responden dalam kesehariannya. Ketika

menjawab ketakutan yang muncul responden tampak menggerak-gerakkan

badannya, hal ini menunjukkan ia tidak kaku dalam menghadapi hal yang

tidak biasa muncul dalam kehidupannya sehari-hari. Responden 3 juga

tampak optimis dalam menjawab keinginan ia untuk merintis karir sejak

dini. Hal ini tampak dari ekspresinya ketika menjawab dengan suara yang

keras.

Responden 4

Responden adalah seorang wanita yang berusia 22 tahun. Ia

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini responden sedang

menyelesaikan tugas akhir kuliah di Fakultas Pendidikan Bahasa Inggris,

di salah satu universitas swasta, di Yogyakarta. Dalam mengisi waktu

luangnya, responden juga memberi kursus bagi beberapa siswa SMA yang

membutuhkan pendampingan dalam mata pelajaran bahasa Inggris.

Ketakutan yang dimiliki responden saat ini ialah takut akan kegagalan.

Responden telah membuat beberapa target dalam dirinya, salah satunya

Page 59: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

45

adalah lulus kuliah pada tahun ini. Rasa takut akan gagal muncul karena ia

khawatir bila target yang ingin dicapainya tersebut tidak dapat terwujud.

Selain itu, beberapa teman responden telah mampu menyelesaikan studi

mereka sehingga hal ini juga membuat responden merasa takut bila

mengalami kegagalan.

“..saat ini ketakutan yang sedang saya alami..saya takut..saya masang target gitu

mas..saya takut aja dengan apa yang saya lakukan sekarang tetap aja tidak bisa

mencapai target itu. Misalkan saya ingin lulus tahun ini begitu..”

“..ow..karena saya punya cita-cita. Awalnya saya punya plan, kalau saya bisa

lulus tahun ini saya bisa gini..gini..gini.. nah kalau itu tidak bisa tentunya itu

akan merubah rencana saya yang lainnya juga..”

“..kalau teman saya sudah lulus itu takut banget. Sejauh ini belum sih, tapi kalau

denger ada teman yang mau lulus itu yang jadi semakin takut. Tapi termotivasi

juga karena takut itu..”

Dalam menghadapi ketakutan tersebut, usaha yang dilakukan

responden adalah meyakini bahwa setiap perjalanan hidup yang ia jalani

pasti ada jalan keluar dari permasalahan atau ketakutan yang ia hadapi.

Hal ini juga membantu responden untuk menyelesaikan tugas yang

dihadapi dengan sungguh-sungguh. Responden mengungkapkan dalam

konteks menyelesaikan tugas akhir yang ia hadapai, dirinya tetap berusaha

menyelesaikan skripsi dengan kesungguhan meski diliputi rasa takut akan

kegagalan. Responden juga berusaha selalu belajar dari pengalaman-

pengalaman hidupnya agar kegagalan yang menjadi ketakutan tidak terjadi

Page 60: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

46

dimasa yang akan datang. Dukungan dari orang lain juga dirasa responden

menjadi sesuatu yang berarti bagi dirinya untuk mengatasi ketakutan akan

kegagalan. Harapan responden kedepan ialah mampu memperoleh

pekerjaan yang layak untuk membahagiakan keluarganya, karena keluarga

menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupannya. Ia juga

mengungkapkan dalam menghadapi pekerjaannya yang akan datang, uang

bukan menjadi sesuatu yang terpenting meski sebenarnya uang itu penting.

“..saya kan beriman..sejauh ini saya merasa saya beriman. takut ya takut tapi ya

udah pasti ada jalan begitu..”

“..yo digarap skripsinya, tapi tetep takut sih. Apa iya ya..agak ragu..apa

nyampek ya..”

“..mungkin dukungan saja..dukungan dari orang-orang lain. Kalau saya sendiri

sejauh ini sudah merasa melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Mungkin

dukungan dari orang lain bisa membuat saya tidak takut lagi..”

“..saya seorang yang selalu belajar tidak pernah merasa pintar tapi beruntung..”

“..impian..ya gimana ya..pekerjaan yang nantinya akan saya ambil tapi bukan

uang sih, walau materi itu dibutuhkan..”

Berdasarkan hasil tersebut, maka ketakutan yang dirasakan oleh

responden 4 adalah ketakutan akan kegagalan. Ketakutan ini dimaknai

sebagai ketidakmampuan responden 4 dalam mencapai target atau rencana

yang telah ia buat sebelumnya. Ketakutan terhadap kegagalan responden 4

juga muncul karena adanya keberhasilan yang telah lebih dahulu diperoleh

Page 61: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

47

orang lain. Contoh konkrit yang dimiliki responden 4 ialah saat ini ia

sedang menyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasisiwa sehingga ia

ingin lulus kuliah pada tahun ini. Persaan takut dalam diri responden

muncul pada saat ia mengetahui beberapa temannya telah terlebih dahulu

menyelesaikan kuliah, sedangkan ia sampai saat ini belum. Selain itu,

beberapa masalah pribadi yang sedang ia hadapi membuat ia takut bila

gagal dalam mencapai targetnya tersebut. Dalam mengatasinya responden

4 berusaha meyakini bahwa setiap perjalanan hidup yang ia jalani pasti

ada jalan keluar dari permasalahan atau ketakutan yang ia hadapi. Hal ini

menjadi sebuah motivasi dalam diri responden 4 untuk segera

menyelesaikan tugas-tugas yang ia miliki dengan kesungguhan sehingga

harapannya untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan membahagiakan

keluarga dapat terwujud. Responden 4 juga berusaha selalu belajar dari

pengalaman-pengalaman hidupnya agar kegagalan yang menjadi ketakutan

tidak terjadi dimasa yang akan datang.

Hasil observasi mengindikasikan responden 4 tampak santai ketika

menghadapi ketakutan akan kegagalan yang ia hadapi. Ekspresi yang

ditunjukkan responden 4 pada saat menjawab ialah dengan tersenyum.

Ekspresi tersebut juga tampak ketika responden 4 menjawab cara ia

mengatasi ketakutan tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun

kegagalan menjadi sesuatu yang ia takuti, namun tidak membuatnya

merasa berat untuk menjalaninya. Responden 4 juga tampak menyadari

bahwa ia harus lebih mengembangkan dirinya agar lebih baik lagi. Hal

Page 62: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

48

tersebut tampak ketika ia memberi tekanan pada kata belajar saat

menjawab cara mengatasi ketakutan yang dihadapi.

Responden 5

Responden adalah anak laki-laki yang berumur 23 tahun.

Responden merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Keaktifan

responden dalam kegiatan-kegiatan kerohaniannya di gereja ternyata

sangat membantunya untuk menjalani kehidupan sehari-hari, terlebih

permasalahan yang ia hadapi. Ketakutan yang dihadapi responden saat ini

ialah ketakutan terhadap kematian. Ketakutan ini muncul salah satunya

ketika dirinya menonton sebuah film di mana tokoh pemeran dalam film

itu tiba-tiba ditodong pistol oleh pemberontak. Ketakutan akan kematian

ini dianggap sebagai bahaya yang di luar kontrol dirinya, sehingga ia

sendiri tidak tahu harus bagaimana menghadapinya. Responden

mengungkapkan perasaan takut mati tersebut timbul karena ia memiliki

bayang-bayang kematian itu dilingkupi dengan rasa sakit, penyiksaan, dan

perasaan tertekan. Ketakutan lain yang juga dimiliki responden ialah rasa

takut ketika berada dalam situasi yang tidak diinginkan. Hal tersebut juga

bisa diartikan sebagai sebuah ketakutan akan kegagalan karena responden

mengatakan bahwa situasi yang tidak diinginkan tersebut merupakan

kondisi di mana ia tidak mampu mencapai target yang telah ia rencanakan

sebelumnya.

Page 63: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

49

“..ketakutan dalam hidup..aku jarang memikirkannya..tetapi kadang ketakutan

itu muncul dalam kesadaran yang sepontan, misalkan ketika pada waktu itu yang

saya sadari pertama waktu itu..saya nonton film Oskar Romero, dia seorang

uskup yang ditugaskan di Elsavador Amerika. Dia hanya memperjuangkan

“semple” hosti..dia tidak mempedulikan pemberontak yang menudingkan pistol

di depan kepalanya. Spontan waktu itu saya langsung memposisikan diri dalam

keadaan seperti itu seandainya tiba-tiba aku menghadapi situasi semacam itu

gimana? Itu ketakutan yang sangat luar biasa waktu itu yang saya

rasakan..ketakutan untuk menghadapi bahaya yang di luar kontrolku, di luar

kontrol artine yang membuat orang lain dan itu di luar kontrolku..”

“..saya membayangkan berada di dalam situasi, ancaman, dan rasa sakit.

Ancaman dari..tahu bahwa besok seakan-akan aku mati atau sewaktu-waktu mati

dalam situasi yang seperti ini..aku ditekan oleh pihak lain. Beda dengan

misalkan bencana alam kayak gitu..bencana alam kita tidak memperkirakan..aku

tidak memperkirakan itu akan tiba..ee..misalkan ada itu akan datang tiba-tiba,

tetapi dalam konteks film itu aku membayangkan itu diberada diantara

pemberontak..orang yang otoriter..dan karya atau tugas menuntutku untuk

berada disana dan setia, ya memang ada bekal iman tetapi dalam konteks

diriku..imanku belum dalam..dan bayang-bayang tentang rasa sakit, penyiksaan,

tertekan..kemungkinan besar yang aku rasakan atau yang menyebabkan rasa

takut hal-hal kayak gitu..”

“..pernah mengalami ketakutan ketika aku berada pada situasi yang tidak aku

inginkan. Misal’e..aku telah membuat gambaran-gambaran idea tentang

hidupku, pencapaian-pencapaianku misalkan target bulan ini dan bulan depan

aku harus seperti apa..dan ketika aku tidak mencapai target itu aku kayak

Page 64: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

50

seolah-olah dalam hidupku selanjutnya akan mengalami seperti itu dan aku

merasa takut seandainya dalam hidupku situasinya akan seperti itu terus kayak

gitu itu. Paling ndak ada dua hal yang aku sadari atau yang aku lihat selama ini

itu tentang ketakutan..”

Dalam mengatasi ketakutan-ketakutan yang dihadapi responden, ia

berusaha mengatasinya dengan beberapa cara yaitu salah satunya mencoba

memberi waktu untuk diam sejenak. Diam dalam hal ini diartikan dengan

mencoba merenungkan dan menyadari ketakutan yang muncul, kemudian

setelah itu baru mengambil tindakan yang dianggap tepat untuk

mengatasinya. Penyadaran responden terhadap ketakutan tersebut

dilakukan pula melalui relasi dan melihat cara hidup seseorang dalam

keseharian. Responden juga mencoba membaca buku rohani terkait

dengan kematian manusia. Ia merasa hal tersebut dilakukan untuk

memperkuat dirinya agar tidak perlu khawatir lagi bila suatu saat akan

menghadapi kematian. Responden mengungkapkan Tuhan dan keluarga

menjadi sesuatu yang terpenting dalam dirinya, sehingga ia berharap apa

yang ia lakukan selama masa kehidupannya di dunia ini dapat memberikan

yang terbaik bagi Tuhan dan orang-orang di sekitarnya.

“..ketika saya melihat kedalam itu sebenarnya saya hanya tidak menyadari

situasi diriku sendiri..artinya sebenarnya ketakutan di dalam diri sendiri yang

harus saya sadari itu saja dan itu sebenarnya normal gitu loh..sering kali ketika

menghadapi ketakutan itu saya hanya ingin diam, tidak mau bergerak..”

Page 65: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

51

“..saya tidak mempersiapkan secara khusus untuk menghadapi ketakutan

terhadap kematian karena dalam konteks ceritaku yang tadi itu kayak eksidental

aku tiba-tiba nonton film, tapi memang kesadaran itu membawa

kepada..ee..apa..kesadaran sehari-hari bahwa suatu saat aku memang akan mati,

cuma caranya seperti apa kayak gitu to. Nah..ee..sambil jalan aku percaya

bahwa hidupku itu selalu berkembang selalu ada penyadaran-penyadaran

kesadaran diri untuk tumbuh entah dalam iman entah dalam pendewasaan diri.

Kesadaran atau mengatasi rasa takut terhadap kematian itu tidak saya lakukan

secara khusus, tetapi dalam kehidupan sehari-hari itu terbangun dengan

sendirinya, dengan relasi, dengan melihat cara hidup seseorang, lalu dengan

pembelajaran pribadi artinya dari pengalaman-pengalaman membaca

buku..baca buku rohani juga tentang yang entah secara langsung membahas

kematian atau tidak itu memperkuat diri saya bahwa saya tidak perlu

mengkhawatirkan hal itu..”

“Tuhan dan keluarga yang terpenting dalam hidup saya..”

“..Selalu memberi yang terbaik, baik untuk Tuhan maupun orang-orang

disekitar..”

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat diketahui bahwa ketakutan

yang dimiliki responden 5 adalah ketakutan terhadap kematian. Ketakutan

ini muncul karena adanya bayang-bayang kematian itu dilingkupi dengan

rasa sakit, penyiksaan, dan perasaan tertekan. Responden 5 juga

memberikan contoh ketika dirinya menonton sebuah film di mana tokoh

pemeran dalam film itu tiba-tiba ditodong pistol oleh pemberontak. Pada

saat itu perasaan takut mati muncul karena ia merasa hal tersebut sebagai

Page 66: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

52

bahaya yang di luar kontol, dan ia menyadari bahwa ia belum siap bila itu

benar-benar terjadi pada dirinya saat ini. Kejadian tersebut membuat

responden 5 mengambil waktu untuk diam sejenak. Ia mencoba

merenungkan dan menyadari mengapa ketakutan tersebut bisa terjadi pada

dirinya. Responden 5 juga mencoba membaca buku-buku rohani terkait

dengan kematian. Hal tersebut ia lakukan untuk mengatasi perasaan takut

yang ia hadapi terhadap kematian. Ketakutan lain yang juga dirasakan

responden 5 adalah ketakutan akan kegagalan. Ketakutan ini dimaknai

responden 5 sebagai sebuah kegagalan dalam mencapai target atau rencana

yang telah dibuatnya. Sejauh ini responden 5 selalu membuat perencanaan

setiap bulan terkait dengan apa yang akan dilakukannya, dan ketika

perencanaan tersebut tidak terwujud maka seolah-olah muncul perasaan

selanjutnya ia akan mengalami keadaan seperti itu. Keadaan ini

menjadikan responden 5 merasa takut seandainya situasi seperti itu terus

terjadi pada dirinya.

Hasil observasi mengindikasikan responden 5 menyadari ketakutan

yang ia alami. Hal ini tampak dari ekspresinya saat menjawab ketakutan

yang ia miliki. Responden 5 menjelaskan ketakutan yang ia miliki dengan

penuh penghayatan akan apa yang ia rasakan. Ekspresi tersebut juga

muncul ketika ia menjawab beberapa pertanyaan lainnya yang diberikan

oleh peneliti. Responden juga tampak tenang dan santai dalam menjawab

pertanyaan yang diberikan peneliti. Hal tersebut menunjukkan bahwa

sejauh ini responden 5 telah mengenal dirinya.

Page 67: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

53

3. Integrasi Ketakutan Para Responden Penelitian

Para responden mengungkapkan beberapa ketakutan yang mereka

alami. Ketakutan yang dimiliki responden 1 hanyalah ketakutan

kehilangan orang lain dalam hal ini keluarga. Ketakutan tersebut muncul

karena responden 1 merasa mempunyai banyak kesalahan terhadap

anggota keluarga dan saudara. Bagi responden kesalahan ini masih bisa

diperbaiki ketika orang yang bersangkutan masih hidup, namun ia merasa

bila orang berkaitan telah meninggal maka kesalahan tersebut tidak bisa

ditebus kembali. Ketakutan kehilangan keluarga juga dialami responden 2

dan 3. Responden 2 mengatakan ketakutan ini muncul karena ia masih

merasa butuh akan keberadaan orang yang dicintai tersebut sehingga ia

belum siap bila suatu saat ia ditinggalkan. Hal tersebut juga dirasakan oleh

responden 3. Ia merasa bahwa sejauh ini ia belum mampu membahagiakan

keluarganya sehingga mucul ketidaksiapan kehilangan keluarga.

Responden 3 juga memiliki ketakutan terhadap kematian diri

sendiri. Ketakutan ini muncul karena ia memiliki pengalaman ketika sakit,

di mana terlintas rasa takut akan kematian. Ketakutan terhadap kematian

diri sendiri juga dialami oleh responden 5. Ketakutan terhadap kematian

muncul karena adanya bayang-bayang kematian yang dilingkupi dengan

rasa sakit, penyiksaan, dan perasaan tertekan.

Ketakutan akan kegagalan bagi sebagian responden muncul akibat

adanya rasa takut bila target atau rencana yang telah dibuat tidak mampu

Page 68: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

54

tercapai. Ketakutan ini yang dialami oleh responden 4 dan 5. Berdasarkan

latar belakang kedua responden, mereka sedang dalam tahap

menyelesaikan tugas akhir kuliah dan ini menjadi target utama mereka.

Sejauh ini mereka merasa takut bila tugas akhir kuliah yang sedang

mereka kerjakan tersebut mengalami kegagalan.

Ketakutan mengulangi kesalahan yang sama hanya dialami oleh

responden 2. Ketakutan ini merupakan bagian dari perasaan takut gagal

oleh responden 2 dalam menghadapi masa yang akan datang. Hal ini

muncul karena responden 2 memiliki peristiwa atau pengalaman yang

dinilai kurang berhasil pada masa lalu yang tidak dinginkannya timbul

kembali di masa depan.

Ketakutan menghadapi situasi atau kondisi baru hanyal dialami

oleh responden 3. Ketakutan ini muncul karena adanya rasa takut dan

kekhawatiran responden 3 dalam melakukan penyesuaian terhadap situasi

di luar kebiasaannya. Untuk menghadapi hal tersebut, maka dibutuhkan

sebuah proses. Ketidakmampuan responden 3 dalam menjalani proses

dirasa akan menjadi sebuah kegagalan yang harus diterimanya. Tentunya

hal tersebut menjadi sesuatu yang tidak dihendaki oleh responden 3

sehingga muncul ketakutan dalam menghadapi situasi baru.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat 2 kategori terkait dengan

gambaran ketakutan pada kaum muda di Yogyakarta. Kedua gambaran

Page 69: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

55

ketakutan tersebut adalah ketakutan terhadap kematian dan ketakutan akan

kegagalan.

Ketakutan akan kematian dimaknai sebagai sebuah situasi di mana

para responden merasa terancam karena ketidaksiapannya menghadapi

kematian. Ketakutan terhadap kematian ini ternyata dialami oleh hampir

seluruh responden. Dalam menganalisis ketakutan terhadap kematian

ditemukan 2 sub kategori yaitu ketakutan terhadap kematian diri sendiri dan

ketakutan terhadap kematian orang lain.

Responden 3 mengungkapkan ketakutan terhadap kematian yang ia

rasakan muncul akibat pengalaman sakit yang pernah diderita. Pengalaman

ketika sakit tersebut membawa responden 3 menyadari akan harapan-harapan

yang belum ia capai, sehingga ia tidak ingin mati terlebih dahulu sebelum

semua itu terwujud. Usaha yang lakukan responden 3 ialah dengan mencoba

merintis karir sejak dini. Ketakutan tersebut juga dirasakan oleh responden 5

di mana perasaan takut mati ini timbul karena ia memiliki bayang-bayang

kematian itu dilingkupi dengan rasa sakit, penyiksaan, dan perasaan tertekan.

Selain itu, responden 5 juga mengatakan bahwa ketakutan terhadap kematian

ini sebagai bahaya yang di luar kontrol dirinya, sehingga ia sendiri tidak tahu

harus bagaimana menghadapinya. Usaha yang dilakukan responden 5 dalam

mengatasi ketakutan ini ialah dengan mengambil waktu untuk diam sejenak.

Ia mencoba merenungkan dan menyadari mengapa ketakutan tersebut bisa

terjadi pada dirinya. Responden 5 juga mencoba membaca buku-buku rohani

Page 70: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

56

terkain dengan kematian. Hal tersebut ia lakukan untuk mengatasi perasaan

takut yang ia hadapi terhadap kematian.

Ketakutan terhadap kematian dalam hal ini tidak hanya dialami

responden terhadap dirinya saja, tetapi berkaitan juga dengan kehilangan

orang lain terlebih orang-orang yang mereka cintai baik itu keluarga, sahabat,

atau orang-orang terdekat. Turner dan Helms (1995) menyebutnya dengan

ketakutan kehilangan keluarga dan teman-teman (fear of loss of family and

friends). Dalam penelitian ini ketakutan akan kehilangan orang yang dicintai

muncul karena para responden masih merasa butuh akan keberadaan orang

yang dicintai tersebut, sehingga ia belum siap bila suatu saat ia ditinggalkan.

Selain itu, keluarga dan orang-orang yang dicintai menjadi hal yang utama

dalam kehidupan para responden. Hal ini tidak terlepas dari tahap

perkembangan kaum muda sebagai responden yang sedang menjalani proses

pencarian jati diri yang masih membutuhkan pendampingan dari orang-orang

disekitarnya (Santrock, 2005). Menurut responden 1 ketakutan ini juga

muncul karena ia merasa mempunyai banyak kesalahan terhadap anggota

keluarga dan saudara. Bagi responden 1 kesalahan ini masih bisa diperbaiki

ketika orang yang bersangkutan masih hidup, bila orang itu telah meninggal

maka kesalahan tersebut tidak bisa ditebus kembali. Usaha yang dilakukan

responden 1 untuk mengatasi ketakutan ini adalah dengan berusaha bersikap

pasrah. Hal serupa juga dilakukan responden 2. Pasrah yang dimaksud oleh

responden tersebut ialah dengan mencoba menerima bahwa kematian yang

dialami ialah kehendak Tuhan dan kita tidak bisa menolaknya. Selain itu,

Page 71: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

57

responden 3 mengungkapkan ketakutan kehilangan muncul karena ia merasa

belum bisa membahagiakan orang-orang yang ia cintai sejauh ini, terlebih

orangtuanya. Kondisi tersebut menurut Schaie (1977) (dalam Santrock, 2002)

sebagai fase tanggung jawab (the responsibility stage) yang menjadi bagian

dari tahap perkembangan kehidupan kaum muda. Tahap ini menunjukkan

adanya tanggung jawab sosial berupa perhatian terhadap orang lain.

Ketakutan lain yang dialami para responden adalah ketakutan akan

kegagalan. Ketakutan akan kegagalan ini cenderung terjadi pada kaum muda.

Astin, Green, & Korn (1989) (dalam Santrock, 2002) menyatakan ketakutan

akan kegagalan dalam sebuah dunia yang berorientasi pada kesuksesan sering

kali menjadi alasan untuk stres dan depresi di antara kaum muda. Tekanan

untuk sukses di universitas, mendapatkan pekerjaan yang sangat baik, dan

menghasilkan uang banyak adalah suatu hal yang sangat berpengaruh pada

sebagain besar kaum muda (Santrock, 2002).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketakutan akan kegagalan

dapat terbagi menjadi 3 sub kategori yaitu takut mengulangi kesalahan yang

sama, takut tidak bisa mencapai target, dan takut menghadapi situasi baru.

Ketakutan akan kegagalan yang dialami oleh responden 2 muncul

karena adanya rasa takut untuk mengulangi peristiwa yang pernah dinilai

kurang berhasil atau kesalahan pada masa lalu. Menurut responden 2,

walaupun peristiwa tersebut dapat memberi sebuah pengalaman untuk

melakukan sesuatu dengan lebih baik, namun ia merasa peristiwa itu tidak

diharapkan untuk muncul kembali karena dapat menjadi penghalang untuk

Page 72: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

58

keberlangsungan hidupnya. Kondisi merupakan bentuk traumatis yang dialami

responden akibat pengulangan kejadian yang tidak ia harapankan berulang

kali terjadi.

Ketakutan akan kegagalan juga muncul karena adanya rasa takut tidak

tercapainya target yang telah dibuat sebelumnya. Menurut responden 5, sejauh

ini ia selalu membuat perencanaan setiap bulan terkait dengan apa yang akan

dilakukannya, dan ketika perencanaan tersebut tidak terwujud maka seolah-

olah muncul perasaan selanjutnya ia akan mengalami situasi seperti itu.

Keadaan ini menjadikan responden 5 merasa takut seandainya hal seperti itu

terus terjadi pada dirinya. Kondisi tersebut juga dirasakan oleh responden 4. Ia

menambahkan, ketakutan ini juga muncul karena adanya keberhasilan yang

telah lebih dahulu diperoleh orang lain. Contoh konkrit yang dimiliki

responden 4 ialah saat ini ia sedang menyelesaikan tugas akhirnya sebagai

mahasisiwa sehingga ia ingin lulus kuliah pada tahun ini. Perasaan takut

dalam diri responden muncul pada saat ia mengetahui beberapa temannya

telah terlebih dahulu menyelesaikan kuliah, sedangkan ia sampai saat ini

belum. Selain itu, beberapa masalah pribadi yang sedang ia hadapi membuat

ia takut bila gagal dalam mencapai targetnya tersebut. Dalam mengatasinya

responden 4 berusaha meyakini bahwa setiap perjalanan hidup yang ia jalani

pasti ada jalan keluar dari permasalahan atau ketakutan yang ia hadapi.

Ketakutan kegagalan lainnya juga dimiliki responden 3. Ia takut berada

di daerah asing atau menghadapi situasi baru. Dalam kondisi ini responden 3

mengatakan butuh proses untuk menghadapi situasi tersebut. Meskipun dirasa

Page 73: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

59

sebagai ketakutan yang biasa karena dianggap akan hilang dengan sendirinya,

namun tampak adanya perasaan takut bila responden 3 gagal dalam

beradaptasi sehingga ini akan berdampak pula sikap yang akan dilakukan.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa harapan yang dimiliki

responden didominasi keinginan untuk membahagiakan orangtua. Usaha yang

dilakukan bermacam-macam, responden 1 dan 5 berusaha untuk segera

menyelesaikan studinya untuk mewujudkan harapan tersebut. Responden 3

berusaha untuk membuat lapangan pekerjaan baru, hal ini dikarenakan ia ingin

mewujudkan cita-citanya sebagai wirausahawan. Sedangkan responden 4

berusaha mewujudkan harapan membahagiakan orangtuanya dengan cara

berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga nantinya dapat

membantu kehidupan orangtuanya kelak. Keinginan untuk membahagiakan

orangtua juga tidak lepas dari hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa

keluarga menjadi sesuatu yang penting atau utama dalam diri para responden.

Hampir semua responden mengungkapkan bahwa keluarga menjadi bagian

yang sangat berarti dalam hidup mereka. Hal ini dapat memperkuat akan

munculnya ketakutan akan kehilangan orang-orang yang dicintai seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya.

Berdasarkan uraian tersebut, ketakutan dimaknai para responden

sebagai ketidaksiapan dalam menerima sesuatu dari situasi lingkungan yang

mereka jalani. Menurut Carson (2000), perasaan takut merupakan respon

terhadap ancaman yang hadir dalam diri individu. Pada penelitian ini ancaman

yang muncul adalah kematian dan kegagalan.

Page 74: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

60

Ketakutan akan kematian dan ketakutan terhadap kegagalan dianggap

sebagai kemandegan atau keterputusan atas proses yang sudah berjalan.

Ketakutan akan kematian dalam penelitian ini muncul dalam bentuk akan

keterputusan relasi antara individu dengan orang yang meninggal. Sebagai

contoh pernyataan dari responden 1 di mana ia mengungkapkan

“..ketidaksiapan saya ketika saya harus kehilangan saudara..”. Ketakutan

akan kematian juga dianggap sebagai sesuatu yang sudah tidak bisa diperbaiki

lagi. Hal tersebut muncul pada pernyataan responden 1 berupa, “...kehilangan

di sini mungkin dia tidak hidup lagi..itu yang memang saya belum siap”.

Sedangkan ketakutan akan kegagalan muncul dari keterputusan terhadap

sebuah proses yang dijalani. Sebagai contoh pernyataan yang disampaikan

oleh responden 3 di mana ia mengungkapkan “...seperti berada di daerah

asing...”. Hal ini menunjukkan bahwa dunia asing itu dipersepsikan sebagai

sesuatu yang sama sekali berbeda dengan apa yang dialami saat ini. Dengan

demikian, responden mangalami keterputusan antara situasi saat ini dengan

situasi baru yang akan dialami. Akan tetapi keterputusan ini bersifat sementara

karena responden masih melihat peluang untuk mengatasi keterputusan

tersebut. Sebagai mana muncul dalam pernyataan responden 3 berupa

“..Cuma bentar aja kalau sesudah itu ya sudah gak lagi..”.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa perubahan jaman tidak

sampai menyentuh pada ikatan sosial ketika berhadapan pada hal-hal yang

substansial dalam hal ini kematian. Perubahan jaman boleh saja merubah pola

Page 75: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

61

relasi yang berkaitan dengan gaya hidup atau cara hidup seseorang, tetapi

tidak pernah menyentuh atau mengubah hal substantif seperti kematian.

Page 76: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa ketakutan

dimaknai oleh para responden sebagai kondisi dari ketidaksiapan dalam

menghadapi kejadian atau tuntutan dari lingkungan sosial mereka. Gambaran

ketakutan pada kaum muda di Yogyakarta terdiri dari 2 kategori utama. Kedua

gambaran ketakutan tersebut adalah ketakutan terhadap kematian dan

ketakutan akan kegagalan. ketakutan terhadap kematian terbagi menjadi

ketakutan kematian diri sendiri dan kehilangan orang lain. Sedangkan

ketakutan akan kegagalan terbagi menjadi ketakutan mengulangi kesalahan

yang sama, ketakutan tidak dapat mencapai target, dan takut menghadapi

situasi baru.

Ketakutan terhadap kematian muncul karena adanya bayang-bayang

kematian yang dilingkupi dengan rasa sakit, penyiksaan, dan perasaan

tertekan. Ketakutan terhadap kematian juga muncul karena adanya ikatan

sosial yang cukup kuat dan ketidaksiapan dari para responden dalam

menjalani kehidupannya secara individu. Hal ini menunjukkan bahwa pemisah

ikatan sosial bukan karena adanya perubahan jaman, tetapi karena adanya

kematian. Sedangkan ketakutan akan kegagalan muncul karena adanya

kekhawatiran terhadap target yang dimiliki para responden tidak terealisir,

62

Page 77: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

63

terulangnya pengalaman yang dinilai buruk dimasa lalu, dan menghadapi

situasi di luar kebiasaan.

B. Keterbatasan Penelitian

Fenomena ketakutan pada kaum muda merupakan fenomena sosial

dalam masyrakat yang sangat beragam karakteristiknya. Penelitian ini hanya

mampu mengkaji fenomena ketakutan dari 5 orang kaum muda pada

umumnya, bukan pada kaum muda dari komunitas tertentu misalnya

komunitas yang berlandaskan seni ataupun keagamaan.

C. Saran

Peneliti memberikan saran kepada orangtua, institusi pemerintah,

lembaga pendidikan, maupun pihak swasta untuk tetap memberikan

pendampingan kepada kaum muda. Hal ini dikarenakan kaum muda dalam

perkembangannya sedang berada pada tahap pencarian jati diri. Kurangnya

pendampingan dikhawatirkan dapat menimbulkan kebingungan pada diri

kaum muda dalam menentukan pilihan hidup yang sesuai dengan karakter

mereka. Pendampingan yang diberikan tentunya juga akan cukup membantu

kaum muda dalam menghadapi ketakutan-ketakutan yang ada dalam diri kaum

muda.

Peneliti juga memberikan saran untuk penelitian selanjutnya yang

meneliti dengan tema yang sama agar tidak hanya meneliti berdasarkan

konsep-konsep atau teori yang sudah ada, namun juga harus memperhatikan

Page 78: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

64

konsep atau teori yang berlaku dalam masyarakat yang hendak diteliti

sehingga penelitian menjadi relevan bagi responden penelitian.

Page 79: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

65

DAFTAR PUSTAKA

Bararah, V. F. (2009, 26 Oktober), 30 persen Masyarakat Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Jiwa. detikhealth.com. Diunduh dari (http://health.detik.com/read/2009/10/26/181344/1228933/763/30-persen-masyarakat-indonesia-alami-gangguan-kesehatan-jiwa).

Brym, R., & Lie, J. (2007). Applying the four theoretical perspectives: The problem of fashion. [Timbangan buku Sociology: Your compass for a new world, 3rd]. Diunduh dari http://www.chass.utoronto.ca/soc101y/brym/ fashion.pdf

Carson, R. (2000). Abnormal psychology and modern life. Elevent Edition. Allyn and Bacon: Boston.

Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry & research design: Choosing among five approach, 2nd Ed. Thousand Oaks: SAGE Publications.

Dister, N. S. (1982). Pengalaman dan motivasi beragama pengantar psikologi agama. Jakarta: Lembaga Penunjang Nasional (LAPPENAS).

Feifel, Herman & Nagy, Vivian Tong. (1981). Another look at fear of death. Journal of Gerrig, Consulting and Clinical Psychology. Vol 49. No 2. 278-286.

Fiske, J. (l989). Shopping for pleasure: malls, power and resistence, in Fiske, J. (2000), The consumer society reader. New York: The New York Press.

Fukuyama, F. (1999). The great disruption: Human nature and the reconstitution of social order. New York: Free Press.

Gleitman, H. (1991). Psychology. Third edition. W. W. Norton & Company: New York-London.

Hadi, P., & Hardono. (1996). Jatidiri manusia berdasar filsafat organisme whitehead. Kanisius: Yogyakarta.

Handayani, C. S. (2005). Gambaran identitas diri dalam budaya konsumsi. Disertasi doktor yang tidak diterbitkan, Universitas Indonesia, Jakarta

Handayani, C. S. (2010). Bisnis kecemasan dalam BASIS nomor 01-02 tahun ke-59. Yogyakarta: Kanisius.

Page 80: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

66

Larsen, R. J., & Buss, D. M. (2005). Personality psychology: Domains of knowledge about human nature, 2nd Ed. New York: McGraw-Hill.

Miles, S. (1998). Consumerism as a way of life. London: Sage Publications

Moleong, L. J. (2002). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, L. J. (2006). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, & Lexy J. (1988). Metodologi penelitian kualiatatif. Bandung: CV Penerbit Remaja Rosdakarya.

Moreno, & Francisco Jose. (1985). Agama dan akal fikiran: Naluri rasa takut dan keadaan jiwa manusiawi, Jakarta: Rajawali.

Leedy, P. D., & Ormrod, J. E. (2005). Practical research: Planning and design research. Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall.

Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Poerwandari, E. K. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta: Perfecta LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Santrock, J. W. (2005). Life-span development: Perkembangan masa hidup, ed. 5, jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Subanar, G. B. (2007). Bayang-bayang sejarah kota pendidikan Yogyakarta: Komunitas learning society. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Sumanto. (2006). Kajian psikologi kebermaknaan hidup. Jurnal Buletin Psikologi. Volume 14 Nomor 2, Desember 2006.

Suryabrata, S. (2002). Metodologi penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Susanti, Cynthia, Wahyuningsih, Sri, Sukamto, & Elizabeth, M. (2003). Makna hidup dan ketakutan akan kematian pada penderita penyakit kanker usia dewasa madya sebuah studi kasus. Anima (Indonesia Psychological Journal). Vol 19 no 1. 54-85.

Page 81: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

67

Suwignyo, A. (2002). Psikologi dan pendekatan kualitatif deskriptif: Meretas tabu-tabu metodik dalam kajian perilaku. Jurnal Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ‘Suksma’. Vol 1. No.1, Nov 2002. Hal 29-38

Turner, J., & Helms, D. B. (1995). Life span development. Fifth Edition. Rinehart and Winston, Inc: Orlando.

Twenge, J. M. (2000). “The age of anxiety? Birth cohort change in anxiety and neuroticism, 1952-1993”. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 79, No. 6, 1007-1021.

Zimbardo. (2002). Psychology and life. Sixteenth Edition. Allyn & Bacon: Boston.

Page 82: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

68

Page 83: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

69

Responden 1

No.

Pertanyaan Jawaban Tema Interpretasi Kode Catatan Lapangan

1 ok mas Damar..selamat malam..

selamat malam mas..

2 umurnya berapa mas? saya 24 tahun. 3 24 tahun. Ok langsung

saja ya mas.. ya

4 ketakutan dalam hidup mas itu apa?

ee..yang muncul dalam hidup saya salah satunya..atau mungkin ini yang terbesar ya katakanlah..itu sebuah..emm..ketidak siapan saya ketika saya harus kehilangan saudara dalam artian kehilangan disini mungkin dia tidak hidup lagi..itu..itu yang memang saya belum siap..

Ketakutan yang muncul

Kehilangan saudara KM 1 Responden diam sejenak

5 mati? iya..mati..kematian..itu yang memang saya belum siap. Dulu memang prosesnya sempat menghantui saya gitu, jadi pikiran saya kok..waduh ibu saya mati..ibu saya mati..ibu saya mati..itu yang sangat menakutkan..itu dulu.

Ketakutan yang muncul

Kehilangan saudara : Ibu

KM 1 Responden menjawab dengan bersemangat

6 kemudian apa sih menjadikan mas merasa takut akan kehilangan saudara?

Yang menjadikan itu takut apa ya..sebenarnya kalau..kalau..takut karena memang tidak siap gitu. Sebenarnya kalau memang itu

Cara mengatasi ketakutan

Pasrah CM 1

Page 84: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

70

sudah terjadi pun maksud’e itu ya sudah, saya pun akan..maksud’e punya banyak hal di belakang saya dalam otak saya itu yang bisa membesarkan hati saya tu..saya punya..tapi itu saya tidak menjamin dalam artian opo yo..tetep takut gitu loh..murni takut gitu loh.

7 Ok..kira-kira apa sih yang misalnya..kesiapan apa yang seharusnya ada dalam diri mas sehingga ketika ada yang mati yo wes..itu apa yang belum dimiliki mas agar bisa siap gitu?

He..eh..itu sudah saya miliki tapi belum bisa saya terapkan dengan baik. Dalam artian gini, atau mungkin satu pengertian semua itu milik Tuhan karena saya percaya Tuhan..dalam artian semua dari Dia dan akan kembali ke Dia. Dan saya sendiri juga tahu bahwa..saya lahir tapi saya juga mati..maksud’e semua serba seimbang. Ada mati ada hidup dan ya seperti itu lah, jadi kabeh wong..semua orang..itu akan mati.

Cara mengatasi ketakutan

Percaya kepada Tuhan

CM 2 Responden menjawab dengan menggerakkan tangan

8 ada tidak ketakutan lain dalam hidup mas selain ketakutan terhadap kematian?

sementara ini belum ada.

9 kemudian peristiwa apa yang mungkin pernah dialami mas Damar dan peristiwa itu

kalau dihubungkan dengan ketakutan saya tadi ya..titik balik itu seperti pengalaman saya dan teman saya..maksud’e

Sebab ketakutan

Banyak kesalahan SK 1

CM 3

Page 85: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

71

menjadikan titik balik, di mana mungkin mas dulunya menjalani biasa saja terus ketika mengalami peristiwa itu wah aku kok koyo ngene..singkatnya peritiwa apa yang menjadi mas menemukan titik baliknya itu?

opo..seorang sahabat yang katakan lah namanya Adi..itu yang dari dulu dengan saya kemana-mana..ya maksud’e memang saudara gitu..sudah seperti saudara sendiri. Dan ketika itu dia seperti menghilang dan saya juga..nah banyak kesalahan-kesalahan yang saya lakukan ya mungkin terhadap dia dan secara pribadi kepada keluarganya. Jadi itu mungkin titik balik, tapi buka titik balik..ee..sebuah kaca atau gambaran sehingga saya bisa melakukan hal untuk lebih baik nggak..tapi..ee..walaupun selama ini ketika saya dihadapkan dengan sesuatu yang salah atau sesuatu yang..dipentokkan dengan sesuatu..saya tu..ee..selalu berusaha untuk menjadi lebih baik, tapi saat ini saya belum bisa melangkah kesitu gitu loh. Dengan peristiwa itu beberapa bulan belakangan ini tu saya belum bisa melangkah menjadi lebih baik, dalam artian dipentokkan hal seperti itu saya belum bisa berkomunikasi dengan dia lagi..belum bisa

Cara mengatasi ketakutan

Berusaha lebih baik

Page 86: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

72

menjalin..maksud’e meskipun dia tidak memikirkan saya..ora nduwe pikiran koyo ngene loh..mungkin dia juga fine..fine saja, tapi saya perasaannya dalem gitu loh. Saya belum bisa mengambil solusi untuk saya bisa bersilahturahmi lagi menjalin hubungan yang bagi saya sendiri itu seperti dulu ok lagi itu belum bisa..jadi titik baliknya itu kok saya mundur atau membeku gitu.

10 apa yang dilakukan mas untuk menghadapi hal semacam ini atau ketakutan terhadap kematian tadi?

yang saya lakukan itu ya..apa ya..selalu waspada. Dalam artian selalu waspada itu mengingatkan pada diri kita sendiri bahwa hidup dan mati itu nggak tau kapan terjadi..mati itu nggak tahu kapan terjadi makanya siap terus, dalam artian siap itu untuk kalau memang..ya secara batin sendiri lah maksud’e gitu..mempersiapkan secara batin sendiri lah seperti itu. Sekalipun kalau memang itu harus terjadi nggak cukup untuk persiapan semacam ini..nggak cukup.

Cara mengatasi ketakutan

Mempersiapkan diri sejak dini

CM 4 Responden memejamkan matanya sambil menjawab

11 ok..mas melihat dalam diri mas sendiri..hal apa yang bagi mas itu

maksudnya?

Page 87: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

73

sangat penting? 12 dalam hidup mas tu hal

apa yang harusnya menjadi sesuatu yang diutamakan gitu?

yang diutamakan..

atau menjadi sesuatu yang penting dalam hidup mas?

apa ya..kedamaian mungkin..

13 kedamain yang seperti apa?

kedamain itu yang seperti apa ya..hehehe..

Penting/utama kedamaian bersyukur

P 1

14 mungkin kedamaian dengan sahabat atau dengan lingkungan..seperti apa mas?

ya..semuanya damai gitu..iya..hehehe..itu mungkin juga porsinya berbeda-beda ya ada kedamaian..menuju kedamaian dengan bersyukur dan sebagainya.

15 harapan mas kedepan dengan kehidupan mas seperti apa?

hidup saya..apa ya..lulus cepat..lulus cepat..hehehe..

Harapan Cepat lulus H 1 Responden menjawab dengan tersenyum

16 hehehe.. ya bisa berguna bagi teman, keluarga, dan negara.

Harapan Berguna bagi teman, keluarga, dan negara.

H 2

17 ok mas Damar mungkin itu dulu saja, nanti kalau saya butuh inforamasi lagi akan saya hubungi.

ya.

Page 88: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

74

Responden 2

No.

Pertanyaan Jawaban Tema Interpretasi Kode Catatan

Lapangan

1 ok mbak Tiara.. ya dek Lucky..hehehe..

2 umurnya berapa mbak? saya umurnya..ee..hampir 24

3 ok..langsung saja..ketakutan yang ada dari dalam diri mbak Tiara itu apa?

maksudnya?

4 ee..lebih..ketakutan atau ketidak siapan dalam menghadapi sesuatu gitu..

kehilangan orang yang aku cintai.

Ketaktuan yang muncul

Takut kehilangan orang yang dicintai

KM 1 Responden menjawab sambil mengangguk-anggukan kepala

5 mengapa itu menjadi ketakutan dalam diri mbak Tiara?

pertanyaannya berat banget ya..hehehe..apa ya?..mungkin tidak siap saja..tidak siap untuk ditinggalkan..ya itu mungkin ketakutan terbesarnya sekarang.

Sebab ketakutan

Merasa tidak siap untuk ditinggalkan

SK 2

6 ok..jenis ketakutan akan kehilangan semacam itu..itu biasanya untuk

he..eh..

Page 89: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

75

mengatasi itu seperti apa? Maksudnya lebih ke..kehilangan seseorang yang dicintai itu mungkin suatu saat bakal terjadi gitu..

7 tapi untuk mempersiapkan diri mbak Tiara menerima itu seperti apa?

ya kadang aku tetap aja nggak siap hehehe..maksudnya..ya kadang-kadang saya sering men-delay itu menjadi masalah yang akan saya hadapi suatu saat nanti tapi tidak sekarang, tapi ada kalanya aku akhirnya bisa pasrah juga..maksudnya..yah pasti ada waktunya untuk itu..dan saat itu ada mau nggak mau aku harus siap, tapi untuk solusi aku harus bagaimana..aku belum ada sekarang.

Cara mengatasi takut

Pasrah mau tidak mau harus siap

CM 1 Responden menjawab dengan wajah serius

8 mungkin ada contoh konkrit pernah mengalami kejadian seperti itu?

belum sih..maksudnya kalau dalam hal ini ditinggalkan itu meninggal lo..dalam konteks meninggal. Belum sih..sejauh ini belum..belum bener-bener orang yang dekat dengan saya.

Ketakutan yang muncul

Takut kehilangan orang yang dicintai

KM 1

9 ada tidak peristiwa atau kejadian dimana mbak

ya..ada hubungannya dengan ketakutan itu sendiri?

Page 90: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

76

merasa menemukan titik balik..titik balik dalam artian mungkin dulu mbak Tiara merasa biasa atau seperti apa, tapi setelah mengalami peristiwa itu mbak menemukan penyadaran..mungkin menemukan mbak Tiara yang baru atau..seperti apa?

10 bisa dengan ketakutan bisa dengan hal-hal baru..

emm..ya..aku bingung..hehehe..

11 mungkin peristiwa yang berkesan bagi mbak Tiara atau bisa peritiwa yang tragis..yang menjadikan mbak Tiara menemukan penyadaran.

oww..lingkaran..bagi saya hidupku itu seperti lingkaran, jadi kayak lingkaran..kembali ke titik-titik itu-itu saja dan seperti pengulangan..rupa-rupanya saya menyadari akhirnya..saat pengulangan-pengulangan yang berbeda bentuk sih, tapi saat itu dilihat itu mejadi sebuah pengulangan..pengulangan..entah itu melakukan kesalahan yang sama, entah itu menghadapi sesuatu dengan pola yang sama.

Ketaktuan yang muncul

Takut mengulangi kesalahan yang sama

KM 2 Responden menjawab dengan menggerakkan tangan

Page 91: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

77

Jadi pengulangan-pengulangan itu akhirnya setelah itu disadari..akhirnya bisa terjadi seperti kalau ngulang kuliah..ini menjadi remidi terakhir bagi saya gitu. Akhirnya saya tahu bagaimana pengulangan itu..biar pengulangan itu tidak terjadi lagi atau tidak terulang lagi dalam kehidupan saya..atau melakukan kesalahan yang sama..atau melakukan sesuatu dengan pola yang sama..itu tidak terjadi lagi karena saya menyadari pengulangan itu..jadi seperti menyadari kelemahan..bagaimana menghadapi sesuatu itu.

12 ee..dalam proses untuk menyadari itu..

he..eh..

13 apa sih yang menjadikan mbak Tiara mampu menyadari itu?

yang jelas sih..dulu sih dibantu dengan mungkin refleksi..refleksi ya..merenung..akhirnya kembali misalnya menemukan kembali sesuatu yang salah ni..akhirnya mungkin karena itu sering..akhirnya kan selalu berpikir..apa sih ini..apa sih ini..selalu berpikir..apa sih ini..apa

Cara mengatasi ketakutan

Berrefleksi CM 5

Page 92: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

78

sih ini..dan ternyata saat mulai berpikir-berpikir atau merenung-renung itu akhirnya menemukan bahwa oh dulu aku mengalami hal yang sama dan aku melakukan ini. dan ternyata saat itu terjadi lagi dengan bentuk yang lain ternyata aku melakukan hal yang sama..rupa-rupanya seperti itu. Mulai tahu karena mungkin sering terjatuh di lubang yang sama jadi mulai tahu trick-nya.

14 ok..lalu harapan mbak Tiara kedepan seperti apa?

untuk?

15 ya terkait dengan kehidupan mbak Tiara sejauh ini..

diharapkan hidup nyaman, tenang, dan bahagia.

Harapan

Hidup nyaman

Tenang

Bahagia

H 3 Responden menjawab dengan pelan-pelan

16 seperti apa itu? Apa kah saat ini belum merasakan hal seperti itu atau..

lumayan..saat ini hidup saya stabil..nyaman..ya..

17 jadi lebih ingin berlanjut dengan yang saat ini sepert itu?

ya..hehehe..absurd mas pertanyaannya..

Page 93: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

79

18 emang dibuat seperti itu..hehehe..

ya jadi jawabannya juga absurd..hehehe..

19 bagaimana mbak Tiara menilai..atau mengartikan hidup mbak sejauh ini?

emm..peziarahan.

Cara mengatasi ketakutan

Peziarahan; untuk belajar mengerti banyak hal dan memaknai peristiwa

CM 5

20 seperti? apa ya..peziarahan..untuk belajar mengerti banyak hal..ee..bahwa setiap peristiwa pasti ada artinya dan untuk memberi arti setiap peristiwa itu. Hehe..

21 ok mbak Tiara terima kasih..

ok.

Page 94: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

80

Responden 3

No.

Pertanyaan Jawaban Tema Interpretasi Kode Catatan

Lapangan

1 umurnya berapa mas? ee…tahun ini 22

2 22? Ya!

3 ok langsung saja kepertanyaannya…ketakutan yang ada dalam yang ada dalam diri mas itu apa?

ee…ketakutan apa ni maksudnya? Yang sudah pernah atau yang dibayangkan?

Responden tampak bingung

4 em…terserah..! kalau saya sih ketika…merasa apa ya…pernah dulu itu sakit terus apa ya…kejang gitu lah…jadi gak tau rasanya gimana itu takut banget…saya gak tau rasanya kayak gimana tapi itu takut banget.

5 takut banget? takut banget kalau sampai mati gitu sih.

Ketakutan yang muncul

Takut mati KM 3

6 kenapa itu bisa muncul?

…dalam artian kok bisa berpikir sampai mati?

kenapa ya…karena gak tau ya…badan sudah sakit banget entah gimana pikiran adanya itu…ya gak tau juga sih tiba-tiba seperti itu, badan tiba-tiba gak bisa apa-apa…kejang…gak bisa

Ketakutan yang muncul

Takut mati; ada pengalaman sakit

KM 3 Responden menjawab sambil menggerak-gerakkan badan

Page 95: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

81

apa…saya gak percaya sampai seperti itu.

7 kok kematian menjadi ketakutan mas, kenapa mas?

ee…sebenarnya gak ingin kehilangan orang juga…jadi ketika itu pertama sih langsung telepon ke orang tua…sakit gini-gini ni…ya terus ya kalo kehilangan orang seperti keluarga…teman…tapi yang aku pikirkan ialah lebih ke kehilangan keluarga sih sebenarnya.

Ketakutan yang muncul

Takut kehilangan keluarga

KM 1

8 dari kematian bagian dari ketakutan itu mungkin juga kematian itu menyebar ke kehilangan keluarga. Ketakutan terhadap kematian itu sendiri kok bisa ketika sakit itu yang muncul yaitu ketakutan akan kematian dalam artian apakah ada hal lain dari

maksudnya hal lain? ya gak tau ya emang saat itu seperti itu…ya gak tau kenapa hal itu bisa terjadi seperti itu.

Page 96: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

82

kematian itu atau apa?

9 em…ketakutan lainnya gimana? Ada ketakutan lain yang dirasakan dalam hidup mas?

menurut saya ya itu sih…tapi ketakutan-ketakutan yang biasa seperti berada di daerah yang asing..ya ketakutan biasa jadi cuma bentar aja kalau sesudah itu ya sudah gak lagi.

Ketakutan yang muncul

Takut berada di daerah asing

KM 4 Responden melihat ke atas

10 terus misalnya ya kembali keketakutan itu. Pernah gak terbayangkan suatu kondisi mas mengalami kematian seperti itu?

ya kalau membayangin sih pernah. Mungkin pas itu ada satu sesi di sebuah acara renungan gitu. Kita diajak berpikir…membawa kita ketika telah mati seperti apa...jadi ada kayak renungan-renungan itu ya juga membawa gambaran tentang kematian.

11 sejauh ini gambaran mas terhadap kematian apa?

apa ya....gambaran terhadap kematian..ap ya..gambaran terhadap kematian..ap ya.. ya gak tahu juga sih semua belum pernah juga mati

12 mungkin secara umum aja yang mas ketahui tentang kematian!

ya secara materi itu kita sudah tidak ada lagi di dunia ini, dan secara physicaly kita sudah tidak bisa ngapa-ngapain gitu.

13 ok.. tadi mas cerita kalau

ketika kita diajak untuk membayangkan seandainya saat

Responden menjawab

Page 97: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

83

menemukan..e..semacam mengikuti kegiatan ada semacam sesi mungkin renungan ketika mati atau apa seperti itu terus teringat. Kira-kira hal apa atau renungan memacam apa yang menjadikan mas teringat akan kematian itu?

itu kita mati tapi kita tidak tahu kalau saat itu kita bisa mati..ee..mungkin karena audionya juga mungkin membawa kita..ya kalau kita berandai-andai dibawa..yang bawa renungan jadi seolah-olah kita tidak sadar kalau kita mati ternyata kita semua sudah mati, apa yang akan kita lakukan di situ gitu. Jadi ya pokoknya gambar di situ gitu.

dengan suara yang pelan

14 Yang dirasakan ketika mengikuti renungan itu apa?

Ya yang saya rasakan ya saya gak mau mati dulu gitu kan. Saya belum bisa...intinya saya belum memenuhi keinginan saya ya saya jangan mati dulu..bisa membahagiakan orang tua terus sampai ee istilahnya pokoknya masa depan yang saya rancang itu terwujud. Dan saya harus melakukan itu sebelum mati saya makanya jangan..gak mau mati dulu sebelum itu gitu.

Sebab ketakutan

Belum bisa memenuhi keinginan pribadi

Belum bisa membahagiakan orang tua

SK 3

SK 4

15 em..sebenarnya tadi mas katakan ada rancangan yang ingin diwujudkan kalau

sebenarnya layaknya manusia juga..ya pengen nikah terus punya keluarga terus yang paling utama ya itu membahagiakan orang tua

Harapan

Membahagiakan orang tua

Membuat lapangan pekerjaan baru agar

H 4 Responden manjawab dengan

Page 98: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

84

boleh tau seperti apa yang diharapkan mas terhadap diri mas sendiri kedeapan?

jadi saya bisa bekerja terus bisa membantu orang tua ketika pensiun. Terus orang tua tidak susah-susah lagi dengan membiayai hidupnya sendiri, terus yang paling penting saya ingin membantu orang lain yang sulit bekerja jadi ee tidak terpatok jadi saya ingin membuat satu usaha jadi orang lain itu juga bisa dapat pekerjaan karena susah juga mencari pekerjaan...jadi seperti itu.

bisa membantu orang lain yang membutuhkan pekerjaan

H 5 tersenyum

16 saat ini usaha mas sudah...ee...sejauh mana usaha mas mewujudkan itu?

sudah mulai mencicil mencoba membentuk usaha..membuka usaha kecil-kecilan bersama teman terus ya berusaha untuk lulus kemudian kalau sudah lulus sudah bisa membahagiakan orang tua...kemudian kerja...kerja ini masih dibagi dua sehingga saya masih bingung antara wiraswasta atau pegawai. Tapi menurut saya sih keduanya sama saja. Pegawai pun bisa menjadi wiraswasta, wiraswasta juga bisa menjadi pegawai. Di situ saya tetep ingin menghidupkan usaha yang sudah saya rintis dari sekarang, supaya intinya bisa membuat lapangan

Cara mengatasi ketakutan

Merintis karir sejak dini

CM 6 Responden tampak optimis dalam menjawab

Page 99: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

85

pekerjaan bagi orang lain.

17 ok...terus dari adanya harapan kedepan kemudian adanya ketakutan-ketakutan dalam diri mas itu, kalau boleh tau mas melihat itu semua sebagai peristiwa apa atau arti apa yang terjadi dalam diri mas sejauh ini?

pertama kalau dari adanya kematian itu tadi aku sadar sebenarnya aku harus merawat tubuh dengan baik sehingga tidak sakit dan tidak gampang cepat mati. Terus.. jadi istilahnya ya ingin pola hidup yang sehat mulai mencoba pola hidup yang sehat seperti makan gak sembarangan mungkin pilih-pilih, terus makan yang banyak juga supaya gak gampang lemas apa lagi musim hujan atau musim pergantian cuaca gampang capek gampang sakit jadi sehingga ya intinya tetap menjaga tubuh supaya tidak sakit.

Cara mengatasi ketakutan

Merawat tubuh (dengan pola hidup sehat)

CM 7

18 kemudian untuk mengartikan hidup mas secara umum, maksudnya dari perjalanan mungkin dari kecil sampai saat ini itu mas melihat ada sesuatu apa ya..titik di mana mas merasa bahwa ini yang menjadi saya berubah

ketika itu saya harus melakukan sesuatu..ketika apa ya? Melihat banyak realita banyak sekali pengangguran berarti susah sekali cari pekerjaan. Pada saat itu saya berpikir kenapa kita susah cari pekerjaan kalau kita bisa bikin pekerjaan, jadi saya mulai ya baru akhir-akhir tahun ini lah saya bisa menemukan hal seperti itu dari berbagai realita yang ada jadi saya

Page 100: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

86

atau saya menjadi lebih in ke itu mungkin lebih ke peristiwa apa?

berusaha membentuk lapangan. Itu gak terpikir sebelumnya ketika itu..karena soalnya dari SMA gak ada gambaran mau bekerja seperti apa. Pertama-tama mikirnya jadi pegawai PNS menyenangkan tapi ketika itu pernah dapat cerita dari teman-teman..iya jadi PNS enak gitu kan kerjanya itu-itu aja. Tapi bagi orang yang bosen akan gak enak sekali, nah aku lihat diriku itu istilahnya cepet sekali bosen mungkin gak cepet ya satu sampai dua tahun mungkin masih bisa aja tapi ketika sampai tiga puluh tahun itu sangat membosankan kalau tidak ada pekerjaan lain. Di sini kan kalau kita kerja sendiri dengan lapangan pekerjaan yang kita buat kita bisa melakukan semau kita, jadi kita mau membawa diri kita kemana itu bisa.

19 ok..mungkin cukup segitu dulu kalau butuh informasi lebih nanti saya akan ngobrol-ngobrol lagi..terima kasih mas!

ok!

Page 101: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

87

Responden 4

No.

Pertanyaan Jawaban Tema Interpretasi Kode Catatan

Lapangan

1 selamat malam mbak.. selamat malam..

2 umurnya berapa mbak? saya 22

3 22..ok langsung saja mbak..ketakutan yang muncul dalam hidup mbak sejauh ini itu apa?

saat ini ketakutan yang sedang saya alami..saya takut..saya masang target gitu mas..saya takut aja dengan apa yang saya lakukan sekarang tetap aja tidak bisa mencapai target itu. Misalkan saya ingin lulus tahun ini begitu.

Ketakutan yang muncul

Takut gagal KM 5 Responden tersenyum

4 ada ketakutan lain dalam hidup?

nggak sih..saya kan beriman..sejauh ini saya merasa saya beriman. takut ya takut tapi ya udah pasti ada jalan begitu.

Cara mengatasi ketakutan

Memiliki keyakinan pasti ada jalan

CM 2

5 kemudian apa ya..ada nggak peristiwa atau pengalaman yang ketakutan menyelesaikan hal ini itu menjadi ketakutan mbak itu kenapa?

maksudnya gimana?

6 jadi misalnya ketakutan ow..karena saya punya cita-cita.

Sebab

Karena memiliki target SK 5 Responden

Page 102: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

88

untuk menyelesaikan studi gitu, kenapa itu menjadi ketakutan?

Awalnya saya punya plan, kalau saya bisa lulus tahun ini saya bisa gini..gini..gini.. nah kalau itu tidak bisa tentunya itu akan merubah rencana saya yang lainnya juga

ketakutan melihat kebawah

7 ada nggak tekanan yang menjadikan itu sebagai ketakutan mbak?

ada..kalau teman saya sudah lulus itu takut banget. Sejauh ini belum sih, tapi kalau denger ada teman yang mau lulus itu yang jadi semakin takut. Tapi termotivasi juga karena takut itu.

Sebab ketakutan

Pengaruh orang lain; teman

SK 6

8 kemudian bagaimana cara mbak mengatasi hal tersebut?

ya melakukan yang terbaik saja.

9 contoh konkritnya seperti apa?

yo digarap skripsinya, tapi tetep takut sih. Apa iya ya..agak ragu..apa nyampek ya..

Cara mengatasi ketakutan

Menyelesaikannya dengan sungguh-sungguh

CM 8 Responden tersenyum

10 sejauh ini yang mbak lakukan terhadap ketakutan mbak itu apa sudah cukup maksimal atau ada hal-hal yang lain yang menjadi hambatan sehingga itu justru menjadikan ketakutan yang lebih

mungkin dukungan saja..dukungan dari orang-orang lain. Kalau saya sendiri sejauh ini sudah merasa melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Mungkin dukungan dari orang lain bisa membuat saya tidak takut lagi.

Cara mengatasi ketakutan

Mendapatkan dukungan dari orang lain

CM 9

Page 103: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

89

yang dihadapi saat ini?

11 ada tidak peristiwa di mana mbak menemukan titik balik mungkin dari kecil sampai saat ini?

titik di mana saya merasa..ee..

12 misalnya ketika menjalani hidup kemudian mengalami suatu peristiwa entah itu menyenangkan atau pun menyedihkan di situ mbak merasa tersadar terhadap diri mbak?

ada

13 mungkin bisa diceritakan!

saya menjadi sadar ketika saya putus setelah 3 tahun jalan dengan pacara saya.

14 itu kenapa itu menjadi titik balik dalam hidup mbak?

karena saat itu saya menjadi lebih matang, lebih baik, lebih dewasa, lebih bahagia dengan teman-teman dan keluarga dengan diri saya sendiri dengan semua yang lebih. Dulu saya orangnya tertekan..saya ambisius sekali orangnya..saya mau gini ya gini..kaya ngeyelan orangnya, tapi sekarang masih

Page 104: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

90

rada ngeyelan sih. Tapi saya lebih ambisius kemarin, tapi sekarang nggak. Yak kemarin itu malah lebih menikmati hidup tapi nggak nglokro jadi balance aja..seimbang.

15 ketika menjalin relasi..mengapa diri mbak yang sebenarnya itu nggak muncul?

maksudnya? Responden tampak bingung

16 mungkin tadi mbak merasa bahwa lebih merasa nggak tertekan atau apa ..tapi dalam menjalani suatu hubungan itu kan ada komitmen dan itu kan mbak berani masuk kesitu. Tapi dalam menjalani kok justru tidak menemukan diri mbak..

memaksakan gitu ya..

17 he..eh.. terlalu memaksakan semuanya..saya pikir banyak hal akan bisa berubah tapi ternyata kalau sudah mentok ya udah..dan saya cenderung orang yang

Page 105: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

91

terkadang memaksakan. Saya berpikir saya bisa tapi pasangan saya berpikir saya nggak bisa dan saya selalu merasakan, akhirnya saya sendiri yang menjadi stres.

18 saat ini mbak menilai atau mengartikan hidup mbak itu seperti apa?

saya seorang yang selalu belajar tidak pernah merasa pintar tapi beruntung..Lucky lah..

Cara mengatasi ketakutan

Belajar CM 10 Responden memberikan tekanan pada kata ‘belajar’

19 seperti saya donk..hahaha..

lucky lah..hehe..

20 yang sangat penting dalam hidup mbak itu apa sih?

keluarga

utama /penting

keluarga P 2

21 ada yang lain? impian..ya gimana ya..pekerjaan yang nantinya akan saya ambil tapi bukan uang sih, walau materi itu dibutuhkan.

Harapan

Mendapatkan pekerjaan

Bukan uang, tapi tidak berarti uang tidak penting

H 6

22 ok

Page 106: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

92

Responden 5

No.

Pertanyaan Jawaban Tema Interpretasi Kode Catatan

Lapangan

1 selamat pagi mas pras.. selamat pagi..

2 umurnya berapa mas? saya 24 besok Agustus..

3 24 besok Agustus..oke langsung saja kepertanyaannya..ketakutan mas Pras dalam hidup ini seperti apa?

ketakutan dalam hidup..aku jarang memikirkannya..tetapi kadang ketakutan itu muncul dalam kesadaran yang sepontan, misalkan ketika pada waktu itu yang saya sadari pertama waktu itu..saya nonton film Oskar Romero, dia seorang uskup yang ditugaskan di Elsavador Amerika. Dia hanya memperjuangkan “semple” hosti..dia tidak mempedulikan pemberontak yang menudingkan pistol di depan kepalanya. Spontan waktu itu saya langsung memposisikan diri dalam keadaan seperti itu seandainya tiba-tiba aku menghadapi situasi semacam itu gimana? Itu ketakutan yang

Ketakutan yang muncul

Ketakutan yang muncul

Takut menghadapi bahaya yang di luar kontrol diri (kematian)

Takut gagal

KM 3

KM 5

Responden menjelaskan dengan penuh penghayatan

Page 107: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

93

sangat luar biasa waktu itu yang saya rasakan..ketakutan untuk menghadapi bahaya yang di luar kontrolku, di luar kontrol artine yang membuat orang lain dan itu di luar kontrolku. Waktu itu aku merenungkan sampai aku menuliskan di buku dan itu dibaca oleh pembimbingku..ee..dia berpesan bahwa kematian itu..atau kematian semacam Romero yang akhirnya dia ditembak mati, itu bukan kuasa kita..kita hanya tinggal menjalani saja..tapi itu jelas..waktu melihat itu aku mengalami ketakutan..itu yang pertama. Lalu yang kedua, pernah mengalami ketakutan ketika aku berada pada situasi yang tidak aku inginkan. Misal’e..aku telah membuat gambaran-gambaran idea tentang hidupku, pencapaian-pencapaianku misalkan target bulan ini dan bulan depan aku harus seperti apa..dan ketika aku tidak mencapai target itu

Page 108: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

94

aku kayak seolah-olah dalam hidupku selanjutnya akan mengalami seperti itu dan aku merasa takut seandainya dalam hidupku situasinya akan seperti itu terus kayak gitu itu. Paling ndak ada dua hal yang aku sadari atau yang aku lihat selama ini itu tentang ketakutan.

4 ok mungkin kalau yang untuk tadi yang pertama itu kan terkait dengan ketakutan akan kematian kan mas?

he..em..

5 itu ada contohnya dari film tadi kan..kemudian untuk ketakutan mungkin terkait dengan kegagalan atau ketidak capaian untuk mencapai sesuatu..pernah nggak mas mengalami hal itu?

kalau yang pertama jelas saya tidak mengalami..

6 ya.. kalau yang kedua sering saya mengalami itu, tapi ketika saya melihat kedalam itu sebenarnya saya hanya tidak

Cara mengatasi ketakutan

Memberi waktu untuk diam (menyadari ketakutan itu sendiri) kemudian baru

CM 5

Page 109: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

95

menyadari situasi diriku sendiri..artinya sebenarnya ketakutan di dalam diri sendiri yang harus saya sadari itu saja dan itu sebenarnya normal gitu loh..sering kali ketika menghadapi ketakutan itu saya hanya ingin diam, tidak mau bergerak. Contoh..dulu saya pernah ketika berwirausaha menjual tauge di pasar..itu..ee..dagangan saya tidak laku dan ada banyak tauge di rumah yang tidak bisa terjual dan kalau mau dimasak sendiri sudah mblenger..sudah mabuk gitu lah. Akhirnya tak diamkan begitu saja..dan banyak..sebenarnya kalau dilihat sekarang masih banyak peluang menjual tauge itu misalkan datang ke penjual soto, warung soto dan warung-warung lainnya yang belum aku datangi. Dan kecenderungan aku hanya diam dan tidak mau melakukan semacam stres gitu loh. Lalu ketika aku diam, aku mencoba menyelami kedalam

mengambil tindakan dengan penuh kepercayaan diri

Page 110: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

96

sebenarnya itu adalah ketakutan akan gambaran-gambaran yang aku ciptakan karena gambaran negatif. Gambaran negatif seperti apa dalam konteks ini? saya gambaran seakan-akan ketika aku datang ke warung itu nanti aku langsung ditolak, lalu ada rasa malu dan lain sebagainnya. Itu sebenarnya gambaran yang aku ciptakan sendiri dan itu belum tentu benar. Ketika aku diam, lalu waktu itu aku mencoba memilah-milah akhirnya sebenarnya ketakutan dalam diriku.. aku harus..ee..menceburkan diriku kesana benar-benar masuk..lalu bagaimana aku mengatasinya yaitu jalani aja kayak gitu. Akhirnya waktu itu aku kayak melawan atau menghancurkan tembok ketakutan itu dengan langsung aja menyeburkan diri kesana aku nggak peduli apa pun yang akan dikatakan di warung atau di mana saja, entah ditolak

Page 111: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

97

atau malu..aku ingin merasakan itu kalau memang itu terjadi pada ku. Akhirnya aku bener datang ke warung, bilang aku punya dagangan kayak gini tauge apakah kamu mau? Dan ternyata di luar dugaanku warung itu menerimaku dengan sangat ramah..kami mau menerimanya..dan itu kayak menghancurkan pandanganku..itu hanya sekedar pandangan negatif yang aku ciptakan terhadap diriku sendri gitu loh. Dan itu sangat mengubah segalanya kayak gitu.

7 ok..kemudian..ini sedikit kembali ke awal..kenapa kematian itu menjadi ketakutan bagi mas?

saya membayangkan berada di dalam situasi, ancaman, dan rasa sakit. Ancaman dari..tahu bahwa besok seakan-akan aku mati atau sewaktu-waktu mati dalam situasi yang seperti ini..aku ditekan oleh pihak lain. Beda dengan misalkan bencana alam kayak gitu..bencana alam kita tidak memperkirakan..aku tidak

Sebab ketakutan

Bayang-bayang tentang rasa sakit, penyiksaan, dan tertekan

SK 7 Responden menjawab dengan penuh penghayatan

Page 112: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

98

memperkirakan itu akan tiba..ee..misalkan ada itu akan datang tiba-tiba, tetapi dalam konteks film itu aku membayangkan itu diberada diantara pemberontak..orang yang otoriter..dan karya atau tugas menuntutku untuk berada disana dan setia, ya memang ada bekal iman tetapi dalam konteks diriku..imanku belum dalam..dan bayang-bayang tentang rasa sakit, penyiksaan, tertekan..kemungkinan besar yang aku rasakan atau yang menyebabkan rasa takut hal-hal kayak gitu.

8 sejauh ini yang mas persiapkan..atau amunisi yang mas kumpulkan untuk menghadapi ketakutan itu seperti apa?

ketakutan yang mana? Responden mengerutkan wajah

9 terhadap kematian. kalau terhadap kematian..

10 walaupun itu kan kita tidak akan tahu kapan akan terjadi karena itu menjadi

saya tidak mempersiapkan secara khusus untuk menghadapi ketakutan

Cara mengatasi ketakutan

Melakukan penyadaran pribadi melalui relasi dan melihat cara hidup

CM 11

Page 113: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

99

suatu hal yang..yang belum diinginkan tetapi ada tidak semacam yang disiapkan dalam diri mas?

terhadap kematian karena dalam konteks ceritaku yang tadi itu kayak eksidental aku tiba-tiba nonton film, tapi memang kesadaran itu membawa kepada..ee..apa..kesadaran sehari-hari bahwa suatu saat aku memang akan mati, cuma caranya seperti apa kayak gitu to. Nah..ee..sambil jalan aku percaya bahwa hidupku itu selalu berkembang selalu ada penyadaran-penyadaran kesadaran diri untuk tumbuh entah dalam iman entah dalam pendewasaan diri. Kesadaran atau mengatasi rasa takut terhadap kematian itu tidak saya lakukan secara khusus, tetapi dalam kehidupan sehari-hari itu terbangun dengan sendirinya, dengan relasi, dengan melihat cara hidup seseorang, lalu dengan pembelajaran pribadi artinya dari pengalaman-pengalaman membaca buku..baca buku rohani juga tentang yang entah secara langsung membahas

seseorang dalam keseharian

Membaca buku rohani untuk memperkuat diri sehingga tidak perlu khawatir akan kematian

CM 12

Page 114: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

100

kematian atau tidak itu memperkuat diri saya bahwa saya tidak perlu mengkhawatirkan hal itu..saya hanya perlu mengatakan saya tidak perlu trick khusus untuk mempersiapkan itu tetapi dari pengalamanku itu sudah terbangun secara otomatis kayak gitu tu loh. Contoh juga saya takut berjalan malam hari waktu itu..lalu seiring dengan pemahaman-pemahaman tentang hidup pembelajaran sehari-hari tentang pengalaman, sekarang saya nggak takut untuk berjalan malam hari. Saya juga kadang bertanya apa to bedanya yang dulu dengan sekarang? Aku nggak melakukan trick khusus bagaimana caranya supaya ketika aku keluar rumah malam hari itu nggak takut..nggak, tetapi kayaknya dengan sendirinya sekarang aku berubah sendiri kayak gitu loh. Aku pikir karena pengalaman sehari-hari itu membangunku. Nah aku juga

Page 115: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

101

percaya tentang hal kematian atau apa pun juga akan berkembang seiring dengan perkembangan hidupku..pembelajaranku kayak gitu.

11 kemudian ada tidak contoh atau peristiwa konkrit di mana di situ mas menemukan semacam titik balik atau semacam lebih ke penyadaran terhadap diri mas sendiri?

titik balik tentang rasa takut dan bagaimana mengolah atau..

12 bisa itu..bisa juga kehidupan mas secara umum kehidupan mas gitu..misalnya peristiwa-peristiwa yang benar-benar menjadikan mas ada perasaan lebih dalam peristiwa atau kejadian tertentu sehingga mas menemukan sesuatu..mungkin berpikir oh kok aku koyo ngene, kudune lebih seperti ini atau gimana gitu..

aku belum nangkap kontek’e.. Responden melihat ke atas

Page 116: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

102

13 lebih ke peristiwa yang mas merasakan..menemukan penyadaran yang luar biasa..mungkin suatu peristiwa di mana mas menemukan penyadaran dalam hidup mas..

penyadaran tentang?

14 mungkin tentang ketakutan..bisa juga tentang arti hidup..bisa juga tentang masalah-masalah dalam hidup mas..

em..tentang menilai diriku sendiri ya..ketika aku masuk kedalam diriku melihat pengalaman-pengalamanku bagaimana aku berelasai. Selama ini aku merasa..aku melihat bahwa sebenarnya diriku ini baik. Diriku ini selalu bertumbuh dari waktu ke waktu dan aku orang yang bisa bertanggung jawab dan serius untuk mengembangkan diriku, artinya ketika gimana ya..ketika melihat bahwa terutama ada kaitannya dengan pertanggung jawaban bagaimana aku harus hidup. Aku cenderung serius untuk hal itu. Contohnya dalam beberapa waktu yang lalu..ee..aku berelasi dengan

Responden menjawab dengan menggerakkan tangan dan kepala

Page 117: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

103

seorang cewek..aku ingin belajar hidup. Katakanlah aku pacaran kayak gitu ya..dan aku memiliki visi tentang pacaran itu bukan sekedar having fun tetapi benar-benar menyiapkan hidupku nanti kayak gitu loh. Aku benar-benar membayangkan dalam sebuah keluarga dan aku memiliki pasangan, dan aku ingin belajar sungguh dari pasanganku dan dari relasiku itu loh..bukan sekedar pacaran untuk senang-senang. Ini ada peristiwanya bahwa aku benar-benar ingin mempersiapkan itu gitu loh..aku serius..tetapi bukan berarti serius bahwa nanti aku bawa serius sampai ke perkawinan, bukan. Tapi serius bahwa aku menjalin relasi untuk belajar, lalu dalam membangun relasi itu aku benar-benar ingin bertanggung jawab terutama mengenali kelemahan-kelemahan pasanganku itu. Dan sejauh mana aku bisa menerima itu..memaklumi itu, karena

Page 118: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

104

suatu saat aku akan hidup dalam sebuah keluarga entah dengan dia atau entah dengan yang lain pasti lama-kelamaan ketika setiap hari berelasi dengan dia akan tahu kelemahannya gitu loh..dan aku ingin mempersiapkan itu..apakah aku..ee..bisa melihat kelemahan itu dan bisa hidup..aku ingin belajar tentang itu kayak gitu. Itu salah satu momennya yang aku sadari bahwa aku serius untuk menjalani hidup ini.

15 ok..bagaimana mas menilai atau mengartikan hidup mas sejauh ini..dari mungkin dari perjalanan semenjak kecil sampai saat ini mas melihat hidup mas seperti apa?

hidupku seiring dengan kesadaran diri dan pengolahan diri selama ini, kalau aku melihat konteksnya bukan hanya saat ini tapi ditarik dari masa kecil lalu sampai saat ini..aku melihat kayaknya apa yang banyak hal dan mungkin selama hidup ini bukan sesuatu yang kebetulan, tetapi ada rencana yang di luar diriku di luar kehendakku gitu loh..ada hal-hal yang begitu luar biasa menyenangkan

Page 119: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

105

tetapi ada hal-hal yang bagiku pribadi itu tidak menyenangkan tetapi itu bagian dari proses. Tetapi ketika semuanya itu aku rangkaikan..aku melihat begitu luar biasa rencana itu dilaksanakan hingga aku menjadi diriku yang saat ini gitu loh. Secara rohani aku mengaitkan ini kayak..Tuhan telah merencanakan hidupku yang luar biasa sampai saat ini, entah aku merasakan Dia kehadiran-Nya itu ada atau tidak..Dia tetap bersamaku meskipun aku tidak merasakan-Nya kayak gitu tu loh. Itu pemaknaan..dan aku merasa semuanya sungguh sangat adil sangat luar biasa semuanya diciptakan padaku bagiku dan aku ada di sini bukan tanpa sengaja tapi sungguh disengaja dan dengan rencana sesuatu yang luar biasa ngono lo kayak gitu tu.

16 Apa yang terpenting dalam Tuhan dan keluarga yang

Utama /penting

Tuhan

Keluarga P 2

Page 120: GAMBARAN KETAKUTAN PADA KAUM MUDA DI …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/059114052_full.pdf · tentang keselamatan, keamanan, penerimaan sosial, dan kesehatan lingkungan

106

diri mas? terpenting dalam hidup saya.

17 Kemudian harapan mas kedepan seperti apa?

Selalu memberi yang terbaik, baik untuk Tuhan maupun orang-orang disekitar.

Harapan

Memberi yang terbaik untuk Tuhan dan orang lain

H 2 Responden tersenyum