GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA...

114
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR DI WISMA SEGAR PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Keperawatan KETUT ARMA DINATA P00320015027 JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI 2018

Transcript of GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA...

Page 1: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM

PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

DI WISMA SEGAR PANTI SOSIAL TRESNA

WERDHA MINAULA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan PendidikanProgram Diploma III Keperawatan

KETUT ARMA DINATA

P00320015027

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

2018

Page 2: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar
Page 3: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... iLEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iiLEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iiiKATA PENGANTAR .................................................................................... ivDAFTAR ISI ................................................................................................... vDAFTAR TABEL ........................................................................................... viDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ...................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................. 4C. Tujuan Studi Kasus ............................................................... 4D. Manfaat Studi Kasus ............................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Pemenuhan

Kebutuhan Istirahat Dan Tidur............................................... 7B. Konsep Istirahat Dan Tidur Pada Lansia .............................. 15

BAB III METODE STUDI KASUSA. Jenis / Desain/ Rancangan Studi Kasus ................................ 32B. Subjek Studi Kasus ................................................................ 33C. Fokus Studi Kasus ................................................................. 33D. Definisi Operasional............................................................... 34E. Instrument Studi Kasus .......................................................... 36F. Metode Pengumpulan Data ................................................... 37G. Lokasi Dan Waktu Studi Kasus ............................................ 37H. Analisa Data Dan Penyajian Data ......................................... 37I. Etika Studi Kasus .................................................................. 38

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASANA. Hasil Studi kasus ................................................................... 39B. Pembahasan ........................................................................... 57C. Keterbatasan Sudi Kasus ....................................................... 61

BAB IV PENUTUPA. Kesimpulan ............................................................................ 62B. Saran....................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 4: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

ABSTRAK

Ketut Arma Dinata (P00320015027)”Gambaran Asuhan Keperawatan PadaLansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar PantiSosial Tresna Werdha Minaulan Kendari”Pembimbing I: AsminarsihZ.P.M.Kep.Sp.Kom, Pembimbing II: Nurfantri,S.Kep.Ns.MSc. Asuhankeperawatan gerontik pada Tn.husen dengan masalah gangguan pemenuhankebutuhan istirahat dan tidur di wisma segar panti sosial tresna werdha minaulakendari. Pengkajian: keluhan utama klien mengatakan sulit untuk tidur cepat dimalam hari, Klien mengatakan pusing dan tiba-tiba sakit kepala ketika bangunpada pagi hari, Klien mengatakan tidur malam jam 23.30 – 03.00 dan sulit untuktertidur kembali, Tidur siang 12.00 – 13.00 wita. Data objektif : ada are gelapsekitar mata, kunjungtiva anemis, Klien tampak lelah, Klien menguap, klien tidurjam 23.30 dan bagun jam 03.00 dan sulit untuk tertidur lagi, TTV : TD :140/80mmhg, S : 36,5 0C, N : 80 x/menit, R : 20 x/menit. Diagnose keperawatan :Insomia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik dan menganuk secaraberlebihan. Perencanaan yang di buat untuk menyelesaikan masalah klienberdasarkan diagnosa keperawatan yang sesuai kondisi klien. Implementasi : padatahap pelaksanaan secara umum penulis dapat merealisasikan rencana yang telahdi susun berdasarkan masalah yang muncul pada kien. Evaluasi : pada tahapevaluasi berdasarkan tujuan dan kareteria hasil yang di tegakan maka penulismenganallisa bahwa semua masalah yang di alami klien sudah teratasi.

Kata Kunci : Asuhan keperawatan, lansia, Istirahat dan Tidur

Page 5: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

KATA PENGANTAR

Angayu bagia penulis panjat kanatas Asung Kerta WaraNugraha Ida SangHyang

Widhi Wasa (Tuhan Yang MahaEsa), sehingga penulis diberikan kesehatan dalam

menyelesaikan penulisan karyatulis ilmiah disusun untuk memenuhi salah satu

syarat dalam menyelesaika npendidikan Di Politeknik Kesehatan Kendari dengan

judul :“ Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dalam Pemenuhan

Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar Panti Social Tresna Werdha

Minaulan Kendari” Rasa terimakasih yang setinggi-tingginya penulis sampaikan

kepada pembimbing yang terhormat ibu Asminarsih Z.P.M.Kep.Sp.Kom

selakupembimbing I dan ibu Nurfantri,S.Kep.Ns.MSc selaku pembimbing II

yang telah rela, iklas serta sabar dalam membimbing dan meluangkan waktu

untuk memberikan pengarahan serta perbaikan kepada penulis selama penyusunan

studi kasus.

Dalam penulisan studi kasus ini penulis telah banyak menemukan

hambatan dan kesulitan, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan banyak

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya

penyusunan Karya TulisI lmiah ini.

Oleh sebab itu dengan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terimakasih

yang setulusnya kepada :

1. IbuAskrening,SKM. M,Kes selaku direkturPoliteknikKesehatanKendari

2. Indriono hadi. S.Kep.Ns,M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kendari.

Page 6: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

3. Fitri Wijayanti, S.Kep.,M.Kep (selaku penguji 1) yang telah banyak

memberikan pendidikan di saran dan perbaikan untuk kesempurnaan Studi

kasus ini.

4. Seluruh dosen dan staf pengajar Politeknik Kesehatan Kendari yang telah

membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikut

ipendidikan di politeknik kesehatan Kendari

5. Kepala Panti Solial Tresna Werdha Minaula Kendari yang telah memberikan

data dan informasi terkait penelitian ini.

6. Terkhusus dan Terhorma tuntuk ayah (I Made Arsika) dan ibu (Ni Ketut

Tarini),sertasa udara-saudara, dan, Ni Made Maetri S.Si tersayang yang senan

tiasa memberikan doa restu serta dorong anmoril, semangat dan doa yang

tiada hentinya.

7. Teman-teman prodi D3 keperawatan yang senang tiasa membantu saya.

Semoga segala yang telah mereka berikan senantiasa mendapatkan Rahmat serta

balasan dari Ida Sang HyangWidhiWasa (Tuhan Yang MahaEsa). Penulis

berharap semoga skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat .Dalam

penyusunan skripsi ini tentu masih banyak terdapat kekurangan, oleh sebab itu

kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk

perbaikan skripsi ini, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih baik, Akhir

kata penulis ucapkan banyak terimakasih.

Kendari, juli 2018

penulis

Page 7: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO (World Health Organization) lanjut usia (lansia)

adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih. Secara

global pada tahun 2013 proporsi dari populasi penduduk berusia lebih

dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi dunia dan diperkirakan

jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan peningkatan usia

harapan hidup (WHO,2013). Berdasarkan Susenas tahun 2014, jumlah lansia

di Indonesia mencapai 20,24 juta orang atau sekitar 8,03% dari seluruh

penduduk Indonesia. Data tersebut menunjukkan peningkatan jika

dibandingkan dengan hasil sensus penduduk tahun 2010 yaitu 18,1 juta

orang atau 7,6% dari total jumlah penduduk. Berdasrkan data proyeksi

penduduk , pada tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia di

indonesia atau sekitar 9,03% (Depkes, 2017).

Setiap manusia memiliki kebutuhan khusus yang harus dipenuhi,

baik secara fisiologis maupun psikologis. Terdapat banyak kebutuhan

fisiologis manusia, salah satunya adalah istirahat dan tidur. Tidur merupakan

suatu kebutuhan yang sangat penting untuk kesehatan manusia. Tidur

merupakan suatu mekanisme yang memperbaiki tubuh dan fungsinya untuk

mempertahankan energi dan kesehatan, tetapi masih banyak orang yang

sedikit mengerti tentang pentingnya tidur demi sesuatu hal yang harus

diselesaikan (Maryam, 2016).

1

Page 8: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Proses penuaan berhubungan dengan perubahan tidur obyektif dan

subyektif. Keluhan tidur adalah keluhan berulang mulai usia lansia dan

tampaknya akan mempengaruhi lebih dari 30% dari populasi berusia di atas

65 tahun. Lanjut usia biasanya mengalami perubahan-perubahan fisik yang

wajar, kulit sudah tidak kencang, otot-otot yang sudah mengendor, dan

organ-organ tubuhnya kurang berfungsi dengan baik (Maryam, 2016).

Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering ditemukan

pada lansia. Setiap tahun diperkirakan sekitar 20%-50% orang dewasa

melaporkan gangguan tidur dan sekitar 17% mengalami gangguan

tidur yang serius. Prevalensi gangguan tidur pada lansia tergolong tinggi

yaitu sekitar 67% (Stenley, 2007).

Insomnia adalah salah satu gangguan utama dalam memulai dan

mempertahankan tidur di kalangan lansia. Insomnia didefinisikan sebagai

suatu keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang disebabkan oleh satu

dari sulit memasuki tidur, sering terbangun malam kemudian kesulitan untuk

kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak. Insomnia

dapat dibagi menjadi dua yaitu insomnia sekunder dan primer.

Insomnia sekunder adalah insomnia yang disebabkan oleh faktor medis,

psikiatri atau substansi, sedangkan insomnia primer merupakan insomnia

yang disebabkan oleh faktor psikologis. Sebuah diagnosa pada insomnia

dikonfirmasi jika ada keluhan tidur atau masalah siang hari terkait

penyebab dari stres atau penurunan fungsional minimal selama 1 bulan

(Syarif. 2016).

Page 9: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Kualitas tidur pada lansia yang buruk tidak lepas dari faktor-faktor

yang mempengaruhinya. Dengan bertambahnya usia juga terdapat

penurunan dalam kualitas tidur. Kebutuhan tidur setiap orang

berbeda-beda, usia lanjut membutuhkan waktu tidur 6-7 jam per hari.

Penyebab insomnia pada lansia dibagi menjadi empat kelompok yaitu

penyakit fisik atau gejala: seperti nyeri jangka panjang, kandung kemih

atau masalah prostat, penyakit sendi seperti arthritis atau bursitis, dan

gastroesophageal reflux; lingkungan/ factor perilaku, penggunaan obat-

obatan, seperti kafein, alkohol, atau resep obat untuk penyakit kronis;

penyakit mental atau gejala, seperti kecemasan, depresi, kehilangan identitas

pribadi, atau persepsi status kesehatan yang buruk (Padila, 2013). Menurut

National Sleep Foundation ada sebelas kondisi kesehatan yang disertai oleh

rasa nyeri dan ketidaknyamanan dapat menyebabkan gangguan tidur.

Keadaan tersebut adalah tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke,

diabetus mellitus, arthritis, penyakit paru, kanker, depresi, gangguan

memori, osteoporosis, dan hipertropi prostat (Avidan, 2018).

Berdasarkan data dari hasil studi pendahuluan di Panti sosial tresna

Werdha Minaula Kendari bahwa jumlah lansia saat ini yang tinggal

sebanyak 87 orang jumlah wanita 53 orang dan laki-laki 34 orang. Dari

hasil obsevasi seluruh panti dibagi menjadi 10 wisma, setiap wisma ada

beberapa kamar dan dalam satu kamar ada jumlah lansia 2 atau 3 orang,

wawancara singkat terhadap 5 orang lansia yang tinggal di panti wisma

segar didapatkan bahwa yang mengeluhkan adanya gangguan tidur berupa

kesulitan untuk memulai tidur, sering terbangun pada saat malam dan

kesulitan untuk tidur kembali.

Page 10: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Berdasarkan masalah-masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian kepada lansia yang tinggal di Wisma Segar Panti Sosial Tresna

Werdha Minaula Kendari tentang Gambaran Asuhan Keperawatan Pada

Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas bahwa

pada lanjut usia banyak yang mengalami insomnia, maka permasalahan

dalam study kasus ini dirumuskan sebagai berikut bagaimana ” Bagaimana

Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan

Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar Panti Sosial tresna Werdha Minaula

Kendari Tahun 2018 ?”

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Mampu memahami dan melaksanakan asuhan keperawatan pada

lansia dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur di Wisma Segar

Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada lansia

dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur di Wisma Segar

Panti Sosial Tresna Werdha Manaula Provinsi Sulawesi Tenggara .

b. Mampu menegakkan diagnosa asuhan keperawatan pada lansia

dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur Wisma Segar Panti

Sosial Tresna Werdha Minaula Provinsi Sulawesi Tenggara.

Page 11: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

c. Mampu menyusun atau merencanakan tindakan asuhan keperawatan

pada lansia dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur di

Wisma Segar Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Provinsi

Sulawesi Tenggara .

d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana asuhan

keperawatan pada lansia dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan

tidur Wisma Segar Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Provinsi

Sulawesi Tenggara.

e. Mampu melaksanakan evaluasi hasil tindakan keperawatan pada

lansia dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur di Wisma

Segar Panti Sosial tresna Werdha Minaula Provinsi Sulawesi

Tenggara.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan studi kasus ini dapat memperkaya bahan kepustakaan

dan mampu memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu

keperawatan khususnya manajemen asuhan keperawatan dengan kasus

pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada lansia di Wisma Segar

Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Bagi Panti Sosial Kresna Werdha

Sebagai bahan masukan dan tambahan referensi pelaksanaan

asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus pemenuhan kebutuhan

istirahat dan tidur.

Page 12: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

3. Bagi Perawat

Mengetahui bagaimana cara membuat asuhan keperawatan yang

komprehensif dan memberikan perawatan yang maksimal pada pasien

dengan kasus pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.

4. Bagi Penulis

Menambah pengalaman dan wawasan penulis dalam melakukan

asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus pemenuhan kebutuhan

istirahat dan tidur dan bisa membandingkan antara teori dan kenyataan.

Page 13: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Pemenuhan Kebutuhan

Istirahat dan Tidur

1. Pengkajian

Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap

dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan

dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial

maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga

kegiatan,yaitu pengumpulan data,analisis data,dan penentuan masalah

kesehatan serta keperawatan (Tarwoto & Wartonah, 2010).

a. Pengumpulan data

Tujuan :

Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan

yang ada pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang

harus di ambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut

aspek fisik,mental,sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang

mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah di

analisis.

Jenis data antara lain Data objektif, yaitu data yang

diperoleh melalui suatu pengukuran, pemeriksaan, dan

pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.

Adapun fokus dalam pengumpulan data meliputi:

1) Status kesehatan sebelumnya dan sekarang

7

Page 14: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

2) Pola koping sebelumnya dan sekarang

3) Fungsi status sebelumnya dan sekarang

4) Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan

5) Resiko untuk masalah potensial

6) Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien

Pengkajian kebutuhan aktivitas dan istirahat tidur

1) Dalam aktivitas sehari-hari apakah menggunakan alat bantu?

Sebelum MSR : Selama MRS :

Jenis alat bantu : Jenis alat bantu :

2) Dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara ?

Sebelum MSR : pasif/aktif

Selama MRS : pasif/aktif

3) Apakah ada kelainan sendi ?

Sebelum MRS : Selama MRS :

4) Berapa lama melakukan kegiatan sehari-hari?

Sebelum MRS : Selama MRS :

5) Apakah klien memiliki keterampilan kuhusus ?

6) Pola tidur

Sebelum MRS : Selama MRS :

Siang siang

Pukul s/d ( jam) Pukul s/d ( jam)

Malam malam

Pukul s/d ( jam) Pukul s/d ( jam)

Page 15: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

7) Kegiatan yang biasa di lakukan untuk pengantar tidur?

Sebelum MRS : Selama MRS :

8) Kebiasaan meminum obat stimulan/penenang/lain-lain?

Sebelum MRS : Selama MRS :

9) Kondisi yang dapat menganggu tidur?

Sebelum MRS : Selama MRS :

10) Aktivitas yang dilakukan setelah bangun tidur?

Sebelum MRS : Selama MRS :

b. Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan

kemampuan berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu

pengetahuan.

c. Perumusan Masalah

Setelah analisa data dilakukan, dapat irumuskan beberapa

masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat

diintervensi dengan asuhan keperawatan (masalah keperawatan)

tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis.

Selanjutnya disusun diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritas.

Prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan

segera. Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan

menimbulkan komplikasi, sedangkan segera mencakup waktu

misalnya pada pasien stroke yang tidak sadar maka tindakan harus

segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah

atau kematian. Prioritas masalah juga dapat d itentukan

Page 16: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu : Keadaan

yang mengancam kehidupan, keadaan yang mengancam kesehatan,

persepsi tentang kesehatan dan keperawatan (Tarwoto &

Wartonah, 2010).

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan

respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari

individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat

mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga

status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah

(Tarwoto & Wartonah, 2010). Perumusan diagnosa keperawatan :

a. Actual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan

data klinik yang ditemukan.

b. Resiko: menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi

jika tidak di lakukan intervensi.

c. Kemungkinan : menjelaskan bahwa perlu adanya data

tambahan untuk memastikan masalah keperawatan kemungkinan.

d. Wellness : keputusan klinik tentang keadaan individu,keluarga,atau

masyarakat dalam transisi dari tingkat sajetrah tertetu ketinkat

sajetera yang lebih tinggi.

e. Syndrom : diagnose yang terdiri dari kelompok

diagnosa keperawatan actual dan resiko tinggi yang diperkirakan

muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi tertentu (Huda &

Kusuma, 2016).

Page 17: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat dari gangguan pola

istirahat tidur diantaranya yaitu :

a) Insomia berhubungan dengan ketidanyamanan fisik dan mengantuk

b) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer

oksigen, gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi, pengaruh

obat, imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi, lingkungan yang

mengganggu.

c) Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk tidur, henti

nafas saat tidur, (sleep apnea) dan ketidak mampuan mengawasi

prilaku.

d) Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.

e) Gangguan pertukaran gas berhubungan henti nafas saat tidur.

f) Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangan tidur

hipersomia. (Tarwoto & Wartonah, 2010)

3. Perencanaan Keperawatan

Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu

klien beralih dari status kesehatan saat ini ke status kesehatan yang di

uraikan dalam hasil yang di harapkan (Huda & Kusuma, 2016).

Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana

perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat

mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan. Rencana asuhan

keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi konyinuitas

asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya. Sebagai hasil,

semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan asuhan

yang berkualitas tinggi dan konsisten.

Page 18: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran

informasi oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas. Rencana

perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka panjang

(Huda & Kusuma, 2016).

Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

NOC

Intervensi Keperawatan :

NIC

Dx.Insomia

berhubungan

dengan

ketidaka

nyamanan fisik

dan mengantuk

secara berlebih

Rest : Extent and Pattern

Sleep : Extent an Pattern

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan diharapkan

pencapaian kebutuhan

istirahat dan tidur dapat

terpenuhi.

Kriteria Hasil :

a. Jumlah Jam Tidur Dalam

Batas Normal 6-8

Jam/Hari

b. Pola Tidur, Kualitas

Dalam Batas Normal

c. Perasaan Segar Sesudah

Sleep Enhancement (

peningkatan tidur)

a. Fasilitas untuk

mempertahankan

aktivitas sebelum tidur

(mendengar musik)

b. Ciptakan lingkungan

yang nyaman

c. Instruksikan untuk

memonitor tidur pasien

d. Monitor waktu makan

dan minum dengan

waktu tidur (Huda &

Kusuma, 2016).

Page 19: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Tidur Atau Istirahat

4. Implementasi Keperawatan

Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai

tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah

rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk

membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan.

Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah

sebagai berikut :

Tahap 1: Persiapan

Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat

untuk mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap

perencanaan.

Tahap 2: Intervensi

Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan

dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk

memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan

tindakan keperawatan meliputi tindakan : independen,

dependen,dan interdependen.

Tahap 3: Dokumentasi

Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh

pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu

kejadian dalam proses keperawatan.

Page 20: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

5. Evaluasi

Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan

keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat

dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana

proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan

membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan

sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang

telah di rumuskan sebelumnya.Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut:

a. Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang

telah disusun.

b. Hasil tindakan keperawatan, berdasarkan kriteria keberhasilan

yang telah dirumuskan dalam rencana evaluasi.

Hasil evaluasi

Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :

a. Tujuan tercapai, apabila pasien telah menunjukan perbaikan /

kemajuan sesuai dengan criteria yang telah di tetapkan.

b. Tujuan tercapai sebagian, apabila tujuan itu tidak tercapai secara

maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.

c. Tujuan tidak tercapai,apabila pasien tidak menunjukan

perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah

baru.dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih

mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan

faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak

tercapainya tujuan (Huda & Kusuma, 2016).

Page 21: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

B. Konsep istirahat dan tidur pada lansia

1. Pengertian Istirahat Dan Tidur

a. Istirahat

Istirahat Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres

emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak

melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau

berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat.

Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka

sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang

selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh

karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan

lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat bagi

klien/pasien. Terdapat enam kondisi seseorang dapat beristirahat:

1) Merasa segala sesuatu berjalan normal

2) Merasa diterima

3) Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung

4) Bebas dari perlukaan dan ketidaknyamanan

5) Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna

6) Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila

membutuhkannya ( Padila 2016 ).

b. Tidur

Page 22: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar di mana persepsi

dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau menghilang,

dan dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang

cukup (Azizah. 2014). Tidur juga disebut sebagai kondisi tidak

sadar di mana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau

sensoris yang sesuai atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan

penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu

urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas

yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat

perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respons

terhadap rangsangan dari luar. Tidur juga bisa didefinisikan

sebagai suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status

keadaan yang terjadi selama periode tertentu. (Tamher &

Noorkasiani. 2011).

Sebagian besar lansia berisiko tinggi mengalami gangguan

tidur akibat beberapa faktor. Selama penuaan, terjadi perubahan

fisik dan mental yang diikuti dengan perubahan pola tidur yang

khas yang membedakan dari orang yang lebih muda. Perubahan-

perubahan itu mencakup kelatenan tidur, terbangun pada dini hari,

dan peningkatan jumlah tidur siang (Tamher & Noorkasiani. 2011).

Kurang tidur berkepanjangan dan sering terjadi dapat

mengganggu kesehatan fisik maupun psikis. Kebutuhan tidur setiap

orang berbeda-beda, usia lanjut membutuhkan waktu tidur 6-7 jam

per hari. Walaupun mereka menghabiskan lebih banyak waktu di

Page 23: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

tempat tidur, tetapi usia lanjut sering mengeluh terbangun pada

malam hari, memiliki waktu tidur kurang total, mengambil lebih

lama tidur, dan mengambil tidur siang lebih banyak. Sebagai

contoh seorang lansia yang mengalami artritis mempunyai kesulitan

tidur akibat nyeri sendi. Kecenderungan tidur siang meningkat

secara progresif dengan bertambahnya usia. Peningkatan waktu

siang hari yang dipakai untuk tidur dapat terjadi karena seringnya

terbangun pada malam hari. Dibandingkan dengan jumlah waktu

yang dihabiskan ditempat tidur menurun sejam atau lebih

(Azizah, 2014).

Pada usia lanjut menunjukkan berkurangnya jumlah tidur

gelombang lambat, sejak dimulai tidur secara progresif menurun

dan menaik melalui stadium 1 ke stadium IV, selama 70-100 menit

yang diikuti oleh letupan REM. Periode REM berlangsung kira-

kira 15 menit dan merupakan 20% dari waktu tidur total.

Umumnya tidur REM merupakan 20-25% dari jumlah tidur,

stadium II sekitar 50% dan stadium III dan IV bervariasi. Jumlah

jam tidur total yang normal berkisar 5-9 jam pada 90% orang

dewasa. Pada usia lanjut efisiensi tidur berkurang, dengan waktu

yang lebih lama di tempat tidur namun singkat dalam keadan tidur.

1) Fisiologi Tidur

a) Fisiologi Secara Umum

Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur

oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara

Page 24: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak

agar agar dapat tidur dan bangun. Pusat pengaturan tidur

terdapat pada medula oblongata (Hidayat, 2008).

Berdasarkan gambaran EGG tidur dapat dibagi menjadi dua

fase yaitu non rapid eye movement (NREM) dan rapid eye

movement (REM). Pada awal tidur didahului oleh fase

NREM yang terdiri dari tiga stadium NREM dan satu REM.

b) Tidur Stadium 1 (N1)

Stadium ini merupakan antara tahap terjaga dan tahap

awal tidur.Saat seseorang mulai mengantuk, perlahan-lahan

kesadaran mulai meninggalktan dirinya.Stadium ini juga

disebut dengan downiness, yaitu tahap ketika pikiran kita

melayang-layang tak menentu tetapi masih menyadari

kondisi disekeliling sehingga merasa belum tidur. Stadium

ini hanya berlangsung 3-5 menit dan mudah ekali

dibangunkan. Gambaran EKG biasanya terdiri dari

gelombang campuran alfa, beta, dan kadang gelombang

teta dengan amplitude yang rendah. Tidak didapatkan

adanya gelombang sleep spindle dan kompleks K.

c) Tidur Stadium 2 (N2)

Setelah stadium N1, maka akan semakin dalam

tertidur dan masuk ke tidur fase stadium N2. Gelombang

otak lambat masih menjadi latar, tetapi sesekali muncul

gelombang khas berupa gelombang sleep spindle. Pada

Page 25: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

stadium ini, tidur semakin sulit bangunpanggilan berulang-

ulang karena merupakan tahap tidur terbanyak, kira-kira 50

% dari total tidur satu malam.

d) Tidur Stadium 3 (N3 )

Setelah kira-kira 10 menit dalam tahap N2, maka akan

masuk ke stadium tidur yang lebih dalam, yaitu tahap

stadium 3 (N3) atau sering disebut tidur slow wave karena

gelombang otak semakin melambat dengan frekuensi

yang lebih rendah. Pada gambaran EEG terdapat lebih

banyak gelombang delta simetris antara 25%-50% serta

tampak gelombang sleep spindle. Dalam stadium ini

hormone pertumbuhan (growth hormon) dan prolaktin

dikeluarkan oleh tubuh untuk pertumbuhan pada bayi dan

perbaikan untuk mempertahankan keutuhan maupun

kemudaan jaringan tubuh.Sementara prolaktin adalah

hormon yang banyak terdapat pada ibu menyusui maka

semakin tinggi pula produksi prolaktin. Namun fungsi pada

saat tidur belum dapat dijelaskan.

e) Tahap Tidur REM

Dari tahap N3 biasanya akan terus meningkat dan

kembali pada tahap N2. EEG akan menunjukkan aktivitas

otak yang meningkat secara drastis, yang pertanda

seseorang memasuki tahap tidur R (REM) atau hanyut

dalam mimpi. Tahap ini tubuh tidak bisa menerima

Page 26: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

rangsangan apa pun, karena tubuh tidak merespon aktivitas

otak yang menimbulkan lumpuh sesaat.

Pada lansia yang sering terbangun dan kembali tidur,

maka tahap 1 akan dimulai kembali. Dalam pola tidur

normal, sekitar 70 sampai 90 menit setelah awitan tidur.

Konsekuensi dari terbangun pada malam hari dapat

menimbulkan efek buruk pada fisiologis dan fungsi mental

pada usia lanjut (Stanley, 2007).

2) Fisiologi Tidur Pada Lansia

Jumlah tidur total tidak berubah sesuai dengan

pertambahan usia. Akan tetapi, kualitas tidur kelihatan menjadi

berubah pada kebanyakan usia lanjut. Episode tidur REM

cenderung memendek.Terdapat penurunan yang progresif pada

tahap tidur NREM 3 dan 4. Beberapa usia lanjut tidak memiliki

tahap 4 atau tidur dalam. Seorang usia lanjut yang terbangun

lebih sering pada malam hari, dan membutuhkan banyak waktu

untuk jatuh tidur. Tetapi pada lansia yang berhasil beradaptasi

terhadap perubahan fisiologis dan psikologis dalam

penuaan lebih mudah mempertahankan tidur REM (Stanley,

2007).

2. Gangguan Istirahat Tidur Pada Usia Lanjut

Beberapa sumber yang mengemukan tentang gangguan tidur

pada lansia. Kemudian didapatkan gangguan tidur pada usia lanjut terdiri

Page 27: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

dari insomnia, hipersomnia, enuresis, narkolepsi, dan apnea tidur.

(Tamher & Noorkasiani. 2011).

a. Insomnia

Insomnia adalah bukan bagian normal dari penuaan, tapi

gangguan tidur malam hari pada dewasa yang lebih tua, yang

menyebabkan kantuk di siang hari yang berlebihan.

Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tetap tidur atau pun

seseorang yang terbangun dari tidur, tetapi merasa belum cukup

tidur .Menurut (Tamher & Noorkasiani. 2011) insomnia dibagi

menjadi tiga jenis yaitu:

1) Insomnia initial, yang merupakan ketidakmampuan untuk

jatuh atau mengawali tidur.

2) Insomnia intermiten, yang merupakan ketidakmampuan

memepertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur.

3) Insomnia terminal, yang merupakan ketidakmampuan untuk

tidur kembali setelah bangun tidur pada malam hari.

Sedangkan menurut Stanley (2007), insomnia dibagi menjadi

1) Jangka pendek

Berakhir beberapa minggu dengan muncul akibat

pengalaman stress yang bersifat sementara seperti kehilangan

orang yang dicintai, tekanan di tempat kerja.

2) Sementara

Page 28: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Biasanya disebabkan oleh perubahan-perubahan lingkungan

seperti konstruksi bangunan yang bising atau pengalaman yang

menimbulkan ansietas.

3) Kronis

Berlangsung selama 3 minggu atau seumur hidup.Disebabkan

kebiasaan tidur yang buruk, masalah psikologis, penggunaan

obat tidur yang berlebihan, penggunaan alkohol yang

berlebihan.Empat puluh persen insomnia kronis disebabkan

oleh masalah fisik seperti apnea tidur, sindrom kaki gelisah,

atau nyeri kronis.

b. Hipersomnia

Hipersomnia dicirikan dengan tidur lebih dari 8 atau 9 jam per

periode 24 jam, dengan keluhan tidur berlebihan (Stanley, 2007).

Biasanya disebabkan oleh masalah psikologis, depresi, kecemasan,

dan gaya hidup yang membosankan (Tamher & Noorkasiani.

2011) Dengan pada ciri mengantuk di siang hari yang persisten,

mengalami serangan tidur.

c. Enuresis

Enuresis yaitu kencing yang tidak disengaja atau mengompol,

paling banyak terjadi pada laki-laki. Pada pria lansia dapat terjadi

hipertrofi kelenjar prostat yang menyebabkan tekanan pada leher

kandung kemih sehingga sering berkemih. Selain itu, hipertrofi

prostat dapat mengakibatkan kesulitan memulai dan

Page 29: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

mempertahankan aliran urine. Wanita lansia, terutama wanita

yang memiliki anak, dapat mengalami inkontinensia stress, yaitu

terjadi pelepasan urine involunter saat batuk, bersin, atau pun saat

tidur tanpa disadari mereka akan mengompol sehingga

menyebabkan terbangun hal ini disebabkan karena melemahnya

otot kandung kemih pada lansia (Tamher & Noorkasiani. 2011)

d. Narkolepsi

Merupakan keinginan yang tidak terkendali untuk tidur atau

serangan mengantuk mendadak, sehingga dapat tertidur pada

setiap saat di mana serangan tidur itu datang. Serangan mendadak

yang dialami pada siang hari tidak bisa dihindari, biasanya

berlangsung 10-20 menit atau kurang dari 1 jam. Gambaran tidur

pada narkolepsi ini menunjukkan penurunan fase REM 30-70 %.

Terdapat empat gejala klasik penderita narkolepsi yaitu rasa kantuk

berlebihan (EDS), melemasnya otot secara mendadak (katapleksi),

dan sleep paralysis (keadaan ketika akan tidur atau bangun tidur

merasa sesak napas seperti tercekik, dada sesak, sulit berteriak, dan

badan sulit bergerak) (Azizah, 2014).

e. Apnea Tidur

Apnea tidur merupakan henti napas saat tidur atau

mendengkur (Stanley, 2007). Yang disebabkan oleh rintangan

terhadap pengaliran udara di hidung dan di mulut. Pangkal lidah

yang menyumbat saluran napas sering terjadi pada usia lanjut

karena otot-otot di bagian belakang mengendur lalu bergetar jika

dilewati udara pernapasan. Telah dilaporkan apnea napas terjadi

Page 30: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

pada 11% sampai 62% pada usia lanjut. Sebagian besar penderita

apnea tidur ini adalah pria, dengan keluhan sering terbangun di

malam hari, banyak tidur di siang hari, mendengkur,dan nyeri

kepala pada saat bangun (Tamher & Noorkasiani. 2011)

3. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur

Jumlah tidur total tidak berubah sesuai pertambahan usia. Akan

tetapi kualitas tidur kelihatan menjadi berubah pada kebanyakan lansia.

Episode tidur REM cenderung memendek. Terdapat penurunan yang

progresif pada tahap tidur NREM 3 dan 4, beberapa lansia hamoir tidak

memiliki tahap 4 atau tidur yang dalam. Seorang lansia terbangun lebih

sering dimalam hari dan membutuhkan banyak waktu untuk jatuh

tertidur.

Keragaman dalam perilaku tidur lansia adalah umum. Keluhan

tentang kesulitan tidur waktu malam seringkali terjadi antara lansia.

Seringkali akibat keberadaan penyakit kronik yang lain. Perubahan pola

tidur pada lansia disebabkan SSP yang mempengaruhi pengaturan tidur.

Kerusakan sensorik, umum dengan penuaan, dapat mengurangi sensivitas

terhadap waktu yang mempertahankan irama sirkadian.

Kualitas tidur merujuk pada kemampuan seseorang untuk dapat

tidur dan mendapatkan tidur REM dan NREM yang tepat. Kualitas tidur

adalah jumlah total waktu tidur seseorang. Faktor yang mempengaruhi

kualitas dan kuantitas tidur, yaitu :

a. Lingkungan

Page 31: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lingkungan dapat mendukung dan menghambat tidur. Temperatur,

ventilasi, penerangan ruangan dan kondisi kebisingan sangat

berpengaruh terhadap tidur seseorang.

b. Kelelahan

Kelelahan akan berpengaruh terhadap pola tidur seseorang semakin

lelah seseorang maka akan semakin pendek tidur REMnya.

c. Penyakit

Sakit menyebabkan nyeri dapat menimbulkan masalah tidur.

Seseorang yang sedang sakit membutuhkan waktu tidur lebih lama

dari keadaan normal. Sering sekali pada orang sakit pola tidurnya

juga akan terganggu karena penyakitnya seperti rasa nyeriyang

ditimbulkan oleh luka.

d. Gaya hidup

Orang yang bekerja shift dan sering berubah shiftnya harus

mengatur kegiatan agar dapat tidur pada waktu yang tepat. Keadaan

rileks sebelum istirahat merupakan faktor yang berpengaruh

terhadap seseorang untuk dapat tidur.

e. Obat-obatan dan alcohol

Beberapa obat-obatan berpengaruh terhadap kualita tidur. Obat-

obatan yan mengandung diuretic menyebabkan insomnia, anti

depresan akan memsupresi REM. Orang yang minum alcohol terlalu

banyak sering kali mengalami gangguan tidur.

f. Merokok

Page 32: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Nicotine mempunyai efek menstimulasi tubuh dan perokok

seringkali mempunyai lebih banyak kesulitan untuk bisa tidur

dibandingkan dengan yang tidak perokok. Dengan menahan tidak

merokok setalah makan malam orang biasanya akan tidur lebih baik.

Banyak perokok melaporkan pola tidurnya menjadi lebih baik ketika

mereka berhenti merokok (Syarif. 2016).

4. Edukasi Pada Penderita Ganguan Istirahat Dan Tidur

a. Mengedukasi cara mengontrol lingkungan

1) Tutup pintu kamar klien jika diperlukan.

2) Jaga agar pintu area kerja di unit tersebut ditutup ketika sedang

digunakan.

3) Kurangi volume telepon yang terdekat dan peralatan yang

berbunyi.

4) Gunakan sepatu beralas karet, hindari pemakaian sepatu beralas

kayu.

5) Matikan oksigen di samping tempat tidur dan peralatan lain

yang tidak digunakan.

6) Matikan alarm dan bunyi pada alat monitor di samping tempat

tidur.

7) Matikan teelevisi dan radio dalam kanmar kecuali jika klien

menyukai musik yang lembut.

8) Hindari bunyi keras yang tiba-tiba seperti menyiram toilet atau

menggeser tempat tidur.

Page 33: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

9) Lakukan percakapan yang diperlukan dengan suara rendah

terutama di malam hari.

10) Lakukan percakapan dan pelaporan di ruangan khusus yang jauh

dari kamar klien.

b. Edukasi Peningkatan Rutinitas Menjelang Tidur

1) Rutinitas menjelang tidur merilekskan klien dalam persiapan

untuk tidur. Penting bagi seeseorang untuk pergi tidur pada saat

mereka merasa letih atau mengantuk.

2) Pada bayi aktivitas yang diperlukan tenang seperti

menggendongnya dalam selimut, menyanyi atau berbicara

dengan lembut, menimang dengan lembut, membantu bayi

tertidur, rutinitas menjelang tidur misalnya kudapan atau

aktivitas.

3) Toodler dan anak pra sekolah terlalu begmbira dan penuh energi

untuk tidur seperti membaca cerita membiarkan anak untuktidur

dipangkuan orang tuanya sambil mendengarkan musik, atau

mendengarkan doa .

4) Orang dewasa perlu menghindari stimulasi mental berlebihan

sesaat menjelang tidur seperti membaca novel ringan,

menonoton program televisi yang merilekskan, atau

mendengarkan musik membantu seseorang untuk rileks.

c. Edukasi Meningkatkan Kenyamanan

1) Lakukan tindakan hygiene bagi klien yang tirah birang.

2) Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang longgar.

Page 34: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

3) Singkirkan atau ganti adanya iritan pada kulit klien seperti

balutan yang lembab atau selang drainase.

4) Pososikan dan topang bagian tubuh yang menggantung untuk

melindungi titik tekan dan membantu relaksasi otot.

5) Berikan topi dan kaus kaki untuk klien lansia dan klien yang

cenderung kedinginan.

6) Anjurkan klien berkemih sebelum tidur

7) Berikan analgesik atau sedatif sekitar 30 menit sebelum tidur

8) Berikan masase tepat sesaat sebelum klien pergi tidur.

9) Berikan matras yang nyaman dan jaga agar tempat tidur tetap

bersih dan kering.

d. Edukasi Pengendalian Gangguan Fisiologis

1) Menbantu klien mengendalikan gejala-gejala yang menggangu

tidur seperti klien dengan abnormalitas pernapasan harus tidur

dengan dua bantal atau dengan posisi semi duduk untuk

mempermudah pernapasan.

2) Perawat membantu klien dalam memenuhi aktivitas tidur seperti

mencegah gangguan tidur, menganjurkan klien memakan

makanan kecil beberapa jam sebelum tidur dengan posisi semi

duduk.

3) Untuk mencegah klien dengan nyeri, mual, atau gejala

kambuhan lainnya, perawat harus menganjurkan klien untuk

mendapatkan obat mengurangi gejala sehingga obat tersebut

dapat efektif pada saat klien tertidur.

Page 35: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

e. Edukasi Menetapkan Periode Istirahat dan Tidur

1) Membantu klien untuk tetap aktif secara fisik dan siang hari

sehingga mereka cenderung tidur di malam hari.

2) Menyediakan waktu istirahat dan tidur untuk klien.

3) Membuat rencana asuhan agar tidak membangunkan klien untuk

tugas-tugas yang tidak penting seperti jadwal pengkajian,

pengobatan, prosedur dan rutinitas di saat klien terjaga.

f. Edukasi Pengurangan Stres

1) Perawat membantu pasien untuk bangun dan melakukan

aktivitas yang merilekskan seperti menjahit dan membaca.

2) Usapkan punggung pasien yang berguna untuk membantu klien

rileks

g. Edukasi Kudapan Menjelang Tidur

1) Perawat harus menganjurkan klien untuk mencoba menahan diri

dari meminum atau mengkonsumsi kafein sebelum tidur.

2) Pada bayi anjurkan untuk memberi makanan ( susu atau ASI)

terakhir semalam mungkin dan jangan berikan bayi susu botol di

tempat tidur.

h. Edukasi Pendekatan Farmakologis Untuk Meningkatkan Tidur

1) Perawat dapat membantu klien menggunakan prilaku dan

tindakan hygiene tidur yang tepat untuk membuat pola tidur

yang tidak memerlukan penggunaan obat.

2) Perawat harus memberikan pemahaman mengenai kemungkinan

efek samping dari obat tidur kepada klien.

Page 36: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

3) Pantau respon klien secara rutin terhadap obat tidur yang

diberikan.

i. Promosi Kesehatan Melalui Penyuluhan Klien

1) Ajarkan pasien mengenai tehnik-tehnik yang meningkatkan

tidur dan dan kondisi-kondisi yang mengganggu tidur.

2) Perawat harus memperingatkan klien untuk tidak meminum obat

lebih dari yang diresepkan terutama jika obat tersebut tampak

kurang efektif setelah penggunaan awal (Husna. 2018)

Page 37: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Jenis /Desain/Rancangan Studi Kasus

Desain penelitian adalah suatu rencana tentang bagaimana

mengumpulkan dan mengolah data agar penelitian yang diharapkan dapat

tercapai (Sujarweni, 2014 : 26). Setiap tipe penelitian empiris

mempunyai desain penelitian yang emplisit, jika tidak biasa eksplisit. Pada

tingkat yang paling sederhana, desain merupakan kaitan logis antara data

empiris dengan pertanyaan awal penelitian dan konklusi-konklusinya.

Ciri-ciri yang membedakan dengan metode penelitian yang lain adalah

menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata,batas-batas antara

fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan multi sumber bukti

dimanfaatkan (Nursalam. 2011).

Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus.

Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu

unit penelitian secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok,

komunitas atau institusi (Nursalam, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk

mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur di Wisma Segar Panti Sosial Tresna

Werdha Minaula Kendari. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

30

Page 38: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

B. Subyek Studi Kasus

Subyek penelitian merupakan sasaran yang akan diteliti oleh peneliti

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Lansia usia ≥ 60

b. Terdaftar di Wisma Segar Panti Sosial Tresna Werdha Minaula

Kendari

c. Mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

d. Lansia Kooperatif

e. Bersedia dijadikan responden

2. Kriteria Ekslusi

a. Lansia tidak bisa berbahasa Indonesia

b. Lansia tidak bersedia menjadi responden.

C. Fokus Studi

Fokus Penelitian ini adalah Gambaran Asuhan Keperawatan Pada

Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2018 . Dalam

penelitian ini diharapkan ada perubahan pola istirahat dan tidur pada lansia

sebelum dan sesudah dilakukan asuhan keperawatan.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2014 : 181).

Untuk mempermudah dalam memahami proses penelitian ini, maka penulis

membuat penjelasan sebagai berikut :

Page 39: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

1. Asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan pemenuhan

kebutuhan istirahat dan tidur.

Interaksi antara peneliti dengan lansia yang mengalami gangguan

pemenuhan istirahat dan tidur, untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan

tidur pada lansia terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi, dan evaluasi.

a. Pengkajian

Melakukan pengumpulan data pada lansia dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur meliputi pengkajian

kebutuhan aktifitas dan istirahat tidur.

b. Diagnosa keperawatan

Menegakan masalah keperawatan yang di temukan pada lansia

terkait masalah gangguan pemenuhan istirahat dan tidur yaitu

insomnia jika memenuhi batasan karakteristik sebagai berikut:

1) Kesulitan untuk memulai tidur

2) Ketidakpuasan tidur

3) Menyatakan tidak merasa cukup istirahat

4) Bangun terlalu dini

5) Penurunan kemampuan berfungsi

6) Perubahan pola tidur normal

7) Sering terjaga tanpa jelas penyebabnya

Diagnosa keperawatan menggunakan format analisis data

(terlampir).

Page 40: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

c. Intervensi keperawatan

Rencana tindakan keperawatan untuk mengetahui masalah

gangguan pola tidur yang terdiri dari tujuan, NOC dan NIC.

Tujuan adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan

gangguan istirahat dan tidur tidak terjadi.

NOC adalah rest (kuantitas dan kualitas ) dan sleep (pola dan

karakteristik).

NIC adalah perbaikan tidur (sleep enhancement).

Intervensi keperawatan menggunakan format intervensi keperawatan

(terlampir)

d. Implementasi keperawatan

Pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan

dengan menggunakan format implementasi keperawatan. (terlampir)

e. Evaluasi

Penilaian ektifitas tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah

gangguan pola tidur dengan melakukan penilaian pada pola kualitas

istirahat dan tidur. Pada penelitian ini ada masalah evaluasi ada 2 hal

yaitu kuantitas tidur dan kualitas tidur.

1. Kuantitas tidur

Jumblah tidur pasien dalam sehari jam tidur siang di

tambah (+) tidur malam.

Keterangan:

Kurang jika < 6 jam

Cukup jika jam tidur 6 – 8 jam

Page 41: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

2. Kualitas tidur

Terhadap lembar obsevasi fisik dan tehadap fisiologi.

Keterangan:

Kurang jika nilainya > 50 %

Cukup jika nilainya < 50 %

Istirahat dan tidur setelah dilakukan tindakan keperawatan

menggunakan format evaluasi tindakan keperawatan (terlampir).

2. Lansia dengan gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

Seseorang yang telah berusia ≥ 65 di diagnosa dokter mengalami

gangguan insomnia atau mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan

istirahat dan tidur.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus adalah peneliti dengan beberapa alat pengumpul

data, sehingga penelitian memerlukan waktu yang lama (Sujarweni,2014).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar kuisioner dan format

pengkajian asuhan keperawatan. Ciri-ciri untuk mengukur kebutuhan istirahat

dan tidur : peneliti akan menggunakan instrumen tambahan berupa pedoman

wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi.

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan

proses karakteristik subyek yang diperlukan untuk melihat alat ukur

pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian. Metode

pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi askep

(Sujarweni,2014).

Page 42: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

G. Lokasi Dan Waktu Studi Kasus

Studi kasus ini dilakukan kepada klien yang mengalami gangguan

pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur / insomnia di Wisma Segar Panti

Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari, pengumpulan data di lakukan pada

tanggal 1 juli 2018 sampai 4 Juli 2018.

H. Analisa Data Dan Penyajian Data

Analisis data dilakukan sejak penelitian di lapangan. Dalam tahap ini

data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu. Analisis data

dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan

dengan teori yang ada kemudian dituangkan dalam opini pembahasan

(Notoadmodjo, 2010 : 174).

Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-

jawaban dari penelitian yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara

mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah

penelitian. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti

dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya

diinterprestasikan dan dibandingkan dengan teori yang ada sebagai bahan

untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut.

I. Etika Studi Kasus

Dalam melakukan penelitian ini, etika yang harus diperhatikan oleh

peneliti yaitu :

Page 43: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

(Notoadmodjo, 2010). Sebelum memberikan lembar persetujuan peneliti

akan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan

serta dampak yang mungkin akan terjadi selama dan sesudah

pengumpulan data. Jika responden menolak maka peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.

2. Beneficence

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian

untuk mendapatkan hasil yang maksimal mungkin baik bagi responden

dan rumah sakit dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien. Selama

proses penelitian dengan pengisian kuisioner telah memberikan manfaat

berupa kesadaran (awareness) pada reponden terhadap keselamatan

pasien. Ini bermanfaat bagi responden yaitu memberikan kesadaran

(awareness) dalam pelaksaanan keselamatan pasien.

3. Confidientially (kerahasiaan)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan

oleh peneliti, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan di jamin kerahasiannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan diperoleh pada hasil riset.

Page 44: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

BAB IV

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

A. HASIL STUDI KASUS

Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Tn.H Dengan Pemenuhan

Kebutuhan Istirahat dan Tidur di Wisma Segar Panti Sosial

Tresna Werdha Minaula Kendari

1. FORMAT PENGKAJIAN

A. Pengkajian

1. Identitas

a. Nama : Tn.H

b. Tempat /Tahun : Boro-boro / 1939 (79 Tahun)

c. Jenis Kelamin : Laki – laki

d. Status Perkawinan : Menikah

e. Agama : Islam

f. Suku : Tolaki

g. Tanggal pengkajian : 1 juli 2018

2. Keluarga atau orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi

a. Nama : Tn. I

b. Alamat : Boro-boro

c. Hubungan dengan klien : 082271208359

3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

a. Pekerjaan saat ini : Petani

b. Pekerjaan sebelumnya : Petani

c. Sumber pendapatan : Diri sendiri

d. Kecukupan pendapatan : Cukup

37

Page 45: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

4. Riwayat Keluarga

a. Saudara Kandung

Nama Keadaan Saat ini Keterangan1. Tn. Y Sehat Saudara laki-laki2. Ny. H Sehat Saudara perempuan

b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)

1) Nama : -

2) Umur : -

3) Penyebab Kematian : -

c. Kunjungan keluarga

Klien mengatakan anaknya sering datang menjenguk klien

sebulan sekali.

B. Pola Kebiasaan Sehari-hari

1. Nutrisi

Klien mengatakan setiap hari klien makan 3x sehari, nafsu makan

klien baik tidak mengalami gangguan. Jenis makanannya yaitu nasi,

lauk pauk, susu, dan sayuran. Kebiasaan klien sebelum makan yaitu

klien minum. Klien mengatakan menyukai semua jenis makanan,

klien tidak mempunyai alergi terhadap makanan. Klien mempunyai

pantangan makanan seperti, makanan yang diawetkan, ikan asin,

karena memiliki penyakit hipertensi. Tidak ada keluhan yang

berhubungan dengan makan.

2. Eliminasi

a. BAK

Frekuensi BAK 4-5 kali sahari ,warna kuning jernih dan klien

tidak mengalami keluhan BAK.

Page 46: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

b. BAB

Frekuensi BAB klien 1x sehari, konsistensinya lembek. Klien

tidak ada keluhan BAB.

3. Personal Higiene

Klien mandi sehari 2x selalu memakai sabun mandi, gosok gigi juga

sehari 2x dengan menggunakan pasta gigi sedangkan keramas

dilakukan 1 minggu sekali dengan menggunakan shampo, kuku dan

tangan klien selalu bersih karena rajin cuci tangan menggunakan

sabun sedangkan klien selalu melakukan gunting kuku 1x dalam

seminggu.

4. Istirahat dan Tidur

Istirahat tidur klien tidak tentu kadang tidur dari jam 23.30-03.00

Wita (3 jam 30 menit) pada malam hari dan istirahat pada siang hari

klien dari jam 12.00-13.00 Wita (1 jam).

5. Kebiasaan mengisi waktu luang

Klien biasanya mengisi waktu luang dengan membersihkan wisma

dan menonton televisi di panti.

6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan:

Klien mengatakan merokok 1 hari menghabiskan 3-4 batang ,jenis

rokoknya sampurna, klien mengatakan merokok hanya setelah

makan, berhenti minum-minuman keras sejajak memiliki istri dan

tidak ada ketergantungan terhadap obat.

Page 47: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari

Jenis Kegiatan Lama Kegiatan/Jam

Bangun pagi

Shalat tahajut

Shalat subuh

Makan pagi

Olahraga

Bersih – bersih

Nonton tv

Makan siang

Tidur siang

Menonton tv

Mandi dan mencuci pakaian

Makan malam

Menonton tv

Tidur malam

03.00 Wita

1 jam

½ jam

½ jam

1 jam

2 jam

3 jam

½ jam

1 jam

3 jam

1 jam

½ jam

3 jam

23.30 Wita

C. Status Kesehatan

1. Status Kesehatan Saat Ini

a. Keluhan utama dalam 1 tahun terahir

Klien mengatakan pusing dan tiba-tiba sakit kepala ketika

bangun pada pagi hari.

b. Gejala yang dirasakan

Page 48: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Pusing yang dirasakan Tn.H seperti mutar-mutar. Pusing

bertambah apabila klien kurang tidur dan berkurang jika klien

banyak istirahat seperti tiduran.

c. Faktor Pencetus

kurang istirahat maka klien akan merasakan pusing di kepala.

d. Timbulnya Keluhan

Pusing dirasakan Tn. H pada pagi hari setelah bangun tidur.

e. Waktu mulai timbulnya keluhan

Pusing yang dirasakan Tn.H pada saat klien bangun tidur dan

saat klien ingin tidur.

2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

a. Penyakit yang pernah di derita

Klien mengatakan pernah mengalami sakit hipertensi.

b. Riwayat Alergi (obat, makanan, binatang, debu dan lain-lain)

Tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat, makanan,

binatang, debu, dan lain-lain.

c. Riwayat Kecelakaan

Klien pernah mengalami jatuh di panti pada saat klien ke kamar

mandi.

d. Riwayat dirawat di rumah sakit

Klien mengatakan pernah di rawat di Rumah Sakit dikarenakan

klien pernah sakit hipertensi.

3. Pengkajian/pemeriksaan fisik

Page 49: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

(observasi, pengukuran, panjang, auskultasi, perkusi, dan palpasi)

a. Keadaan umum : Kompos mentis

b. BB/TB : BB : 53, TB : 161

c. TD/N/S/RR : 140/80 Mmhg / 80 x/Menit / 36,50C

/ 20 x/Menit

d. Rambut : Putih

e. Mata : Gangguan fungsi penglihatan dan

ada area gelap di sekitar mata.

f. Telinga : Simetris tidak ada nyeri tekan.

g. Abdomen : Tidak ada pembesaran dan tidak ada

nyeri tekan.

h. Dada : Simetris kiri dan kanan.

i. Kulit : Tidak ada luka pada bagian kulit.

j. Ekstremitas atas : Normal.

k. Ekstremitas bawah : Normal.

D. Lingkungan Tempat Tinggal

1. Kebersihan dan Kerapian Ruangan

Kebersihan kamar cukup baik dan rapi, ruangan tampak tertata.

2. Penerangan

Penerangan baik, cahaya masuk ke dalam ruangan.

3. Sirkulasi udara

Lingkungan tempat tinggal klien baik.

4. Keadaan kamar mandi dan WC

Keadaan kamar mandi bersih, terdapat pegangan pada tembok

dikarenakan lantai licin.

Page 50: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

5. Pembuangan air kotor

Pembuangan air kotor ada di tempat mencuci baju dan piring.

6. Sumber air minum

Sumber air mineral/galon.

7. Pembuangan sampah

Tiap pagi hari sampah dibuang oleh petugas kebersihan.

8. Sumber pencemaran

Tidak terdapat sumber pencemaran di lingkungan rumah.

9. Penataan halaman (kalau ada)

Halaman tertata rapi dan bersih.

10. Privasi

Klien menjaga privasinya dengan baik terlihat dengan klien selalu

menutup pintu ketika berganti pakaian maupun pada saat klien

shalat.

11. Risiko injury

Resiko cedera bisa terjadi saat lantai licin

E. Sistem Nilai Kepercayaan

1. Aktivitas Keagamaan yang Dilakukan di Panti

Klien mengatakan selalu mengikuti pengajian setiap malam Jumat

dan tiap dini hari klien melaksanakan shalat sunat tahajud serta pagi

klien melaksanakan shalat dhuha dan sesudah shalat klien

mengatakan sering bertasbih.

2. Pengetahuan Tentang Praktik Keagamaan

Page 51: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Pada saat dilakukan pengkajian klien sangat taat dalam

melaksanakan ibadah, selain shalat wajib, Tn.H juga sering

melaksanakan ibadah shalat sunah. Saat bulan Ramadhan tiba klien

selalu ikut shalat tarawih berjamaah di mushola panti.

3. Kegiatan Keagamaan yang Ingin Dilakukan Selama di Panti

Klien mengatakan selalu ikut kegiatan mengaji.

4. Kepercayaan Tentang Kematian

Klien mempercayai bahwa semua makhluk Tuhan akan kembali

kepada-Nya.

F. Data Demografi

Jawablah pertanyaan ini sesuai gambaran situasi / keadaan bapak atau ibu

selama di panti.

Observasi Kualitas Tidur Berdasarkan tanda fisik

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Area gelap di skitar mata

2. Bengkak di kelopak mata

3. Konjungtiva berwarna kemerahan

4. Mata cekung

5. Kantuk yang berlebihan yang sering di tandai

dengan seringkali nya menguap

Page 52: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

6. Tidak mampu untuk berkonsentrasi

7. Selalu merasa murung

8. Penglihatan kabur

9. Sering merasa mual

10. Sering merasa pusing

Jumlah 5 5

G. Observasi Kualitas Tidur Berdasarkan Tanda Psikologis

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Menarik diri

2. Apatis

3. Respon menurun

4. Bingung

5. Daya ingat berkurang

6. Halusinasi

Page 53: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

7. Halusinasi pendengaran

8. Halusinasi penglihatan

9. Kurang mampu memberikan pertimbangan

10. Kurang mampu memberikan keputusan

Jumlah 5 5

H. Kuantitas Tidur Berdasarkan Jumlah Jam Tidur Siang Hari

1. Jam berapa bapak/ibu mulai tidur siang : jam 12.00 - 13.00 Wita

2. Berapa lama bapak/ibu tidur siang : 1 jam

Malam Hari

1. Jam berapa bapak/ibu mulai tidur malam : 23.30 Wita - 03.00 Wita

2. Berapa lama bapak/ibu tidur malam: 03.30 jam

Page 54: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

B. Analisa data

No Data Etiologi Problem

1. S : - Klien mengatakan sulit untuk tidur cepat

pada malam hari.

- Klien mengatakan pusing dan tiba-tiba

sakit kepala ketika bangun pada pagi hari

- Klien bangun terlalu dini.

- Klien mengatakan tidur malam jam 23.30

– 03.00 WITA dan sulit untuk tertidur

kembali.

- Tidur siang 12.00 – 13.00 WITA.

O : - Terdapat area gelap di sekitar mata

- Konjungtiva anemis

- Klien tampak lelah

- Klien menguap

- Klien tidur jam 23.30 WITA dan bagun

jam 03.00 WITA dan sulit untuk tertidur

lagi.

- TTV

TD : 140/80 mmhg S : 36,50C

N : 80 x/menit R : 20 x/menit

-ketidak

nyamanan

fisik.

mengantuk

berlebih

Insomia

Page 55: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Insomia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik dan mengantuk secara

berlebihan.

Page 56: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

D. INTERVENSI

No. Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

Dx. Insomia berhubungan

dengan ketidaknyamanan

fisik dan mengantuk

secara berlebihan.

S - Klien mengatakan sulit

untuk tidur cepat pada

malam hari.

- Klien mengatakan pusing

dan tiba-tiba sakit kepala

ketika bangun pada pagi

hari.

- Klien mengatakan tidur

malam jam 23.30 – 03.00

Wita dan sulit untuk

tertidur kembali.

- Klien mengatakan tidur

Setelah di lakukan tindakan

3 x 24 jam di harapkan

gangguan istirahat dan tidur

terjadi.

Noc :

Sleep : Extent ang patter

Kreteria hasil :

1. Klien tampak rileks dan

lebih segar.

2. Ttv dalam batas normal.

3. Klien dapat tidur 6-8 jam

setiap malam.

4. Keadaan tempat tidur

yang nyaman, bersih dan

bantal yang nyaman

5. Bunyi telepon dan

Nic : sleep Enhancemen

1. Fasilitas untuk

mempertahankan

aktivitas sebelum tidur

(mendengarkan musik).

2. Ciptakan lingkungan

yang bersih, tempat tidur

dan bantal yang nyaman.

3. Lakukan persiapan untuk

tidur malam seperti tidur

jam 21.00-04.00.

4. Monitor waktu makan

dan minum 1 jam

sebelum tidur.

1. Untuk merelaksasi

dan mengurangi

aktivitas menonton

televisi terlalu lama.

2. Lingkungan yang

nyaman dapat

meningkatkan

kualitas tidur dan

mengurangi

gangguan tidur.

3. Untuk mendapatkan

tidur dalam batas

normal 6 – 8 jam.

4. Makan dan minum

tepat waktu dapat

mengurangi gangguan

tidur.

Page 57: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

siang 12.00 – 13.00

Wita.

O: - Keadaan umum baik

- Ada area gelap

disekitar mata

- Kunjungtiva anemis

- Klien tampak lelah

- Klien menguap

- Klien tidur jam 23.30

Wita dan bangun jam

03.00 Wita dan sulit

untuk tertidur lagi

- TTV :

TD :140/80 mmhg

S : 36,5 0C

N : 80 x/menit

televisi di kecilkan.

6. Tutup jendela /pintu jika

perlu.

7. Tingkatkan aktivitas

sehari-hari dan kurangi

kegiatan sebelum tidur.

8. Pengetahuan kesehatan

:jadwal tidur mengurangi

stres, cemas dan latihan

relaksasi.

9. Kualitas tidur terhadap

fisik dan fisiologi. Ket:

kurang jika nilainya

> 50 % Cukup jika

nilainya < 50 %.

Page 58: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

R : 20 x/menit

Page 59: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

E. IMPLEMENTASI

NoHari/Tanggal

/ Jam

DIAGNOSA

KEPERAWATANIMPLEMENTASI EVALUASI

1. Senin,

2/7/ 2018

Jam 20.00

Insomnia

berhubungan dengan

ketidaknyamanan

fisik dan mengantuk

secara berlebihan

1. Mengfasilitas untuk mempertahankan

aktivitas sebelum tidur (mendengarkan

musik).

Hasil : klien mengatakan belum bisa tidur

dengan cepat.

2. Menciptakan lingkungan yang bersih, tempat

tidur dan bantal yang nyaman.

Hasil : Tempat tidur klien nampak masih

berantakan dan sarung bantal nampak kotor.

3. Melakukan persiapan untuk tidur malam

seperti tidur jam 21.00-04.00.

Hasil: klien nampak belum paham dengan

keadaan yang di deritanya

4. Memonitor waktu makan dan minum 1 jam

sebelum tidur.

Hasil : klien mengatakan makan setelah 1

S. - Klien mengatakan belum

bisa tidur dengan cepat.

O - Kuantitas tidur malam 3

Jam 30 menit, tidur siang

1 jam, total 4 jam 30

menit.

- Kualitas tidur fisik

50% kategori kurang

dan psikologis 50%

kategori kurang.

A. - Masalah belum teratasi

P. - Interpensi di lanjutkan

1,2,3 dan 4

Page 60: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

jam sebelum tidur.

NoHari/tanggal

/ jam

DIAGNOSA

KEPERAWATANIMPLEMENTASI EVALUASI

2. Selasa,

3/7/2018

Jam 22.00

Insomnia

berhubungan dengan

ketidaknyamanan

fisik dan mengantuk

secara berlebihan

1. Mengfasilitas untuk mempertahan kan

aktivitas sebelum tidur (mendengarkan

musik).

Hasil : klien mengatakan belum bisa tidur

dengan cepat.

2. Menciptakan lingkungan yang

bersih,tempat tidur dan bantal yang nyaman.

Hasil : nampak tempat tidur klien sudah

nyaman seprai dan bantal sudah bersih.

3. Melakukan persiapan untuk tidur malam

seperti tidur jam 21.00-04.00.

Hasil : klien nampak mulai paham.

4. Memonitor waktu makan dan minum 1 jam

sebelum tidur.

S.- Klien mengatakan belum bisa

tidur dengan cepat.

O - Kuantitas tidur malam 4 Jam

45 menit, tidur siang 1 jam,

total 5 jam 45 menit.

- Kualitas tidur fisik 50%

kategori kurang dan

psikologis 50% kategori

kurang.

A. Masalah belum teratasi

P. Interpensi di lanjutkan 1,2,3

dan 4

Page 61: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Hasil : klien mengatakan makan setelah 3

jam sebelum tidur.

NoHari/tanggal

/ jam

DIAGNOSA

KEPERAWATANIMPLEMENTASI EVALUASI

3. Rabu,

4/7/2018

Jam 21.00

Insomnia

berhubungan dengan

ketidaknyamanan

fisik dan mengantuk

secara berlebihan

1. Mengfasilitas untuk mempertahankan

aktivitas sebelum tidur (mendengarkan

musik).

Hasil : klien mengatakan mulai bisa tidur

cepat.

2. Menciptakan lingkungan yang bersih,

tempat tidur dan bantal yang nyaman.

Hasil : nampak tempat tidur klien sudah

nyaman seprai dan bantal sudah bersih.

3. Melakukan persiapan untuk tidur malam

seperti tidur jam 21.00-04.00.

Hasil : klien nampak mulai paham dengan

penyakitnya.

S-Klien mengatakan mulai bisa

tidur cepat.

O- Kuantitas tidur malam 5 Jam

10 menit, tidur siang 1 jam,

total 6 jam 10 menit.

- Kualitas tidur fisik 40%

kategori cukup dan

psikologis 40% kategori

cukup.

A. Masalah teratasi sebagian

P. interpensi di pertahankan 1,2,3

Page 62: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

4. Memonitor waktu makan dan minum 1 jam

sebelum tidur.

Hasil : klien mengatakan makan setelah 3

jam.

dan 4.

Page 63: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

B. PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang gambaran asuhan

keperawatan pada lansia dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur di

Wisma Segar Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari. Dengan

pendekatan proses asuhan keperawatan gerontik yang terdiri dari beberapa

tahap yaitu pengkajian diagnose keperawatan, perencanaan dan evaluasi.

1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah proses sistematik dari

pengumpulan,verifikasi dan komunikasi tentang data klien. Fase proses

keperawatan ini mencangkup dua langkah yaitu data dari sumber primer

(klien), dan data sekunder (keluarga dan tenaga kesehatan) dan analisis

data sebagai dasar diagnose keperawatan (Nursalam,2011). Pengkajian

merupakan komponen dasar dalam proses keperawatan dengan

pengkajian yang tepat akan menentukan langkah berikutnya.

Penulis mengumpulkan data dengan pengkajian di lakukan pada

tanggal pada 1 juni 2018 dan di dapatkan data pasien bernam Tn.H ,usia

70 Tahun , alamat Ranomeeto, pekerjaan petani, pendidikan terakhir

SMA. Berdasarkan pengakuan pasien bahwa Tn.H sudah tinggal selama

5 tahun bersama istrinya di Panti Sosial Tresna Werdha Kendari.

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, data subjektif, Klien

mengatakan sulit untuk tidur cepat pada malam hari, Klien mengatakan

pusing dan tiba-tiba sakit kepala ketika bangun pada pagi hari, klien

bangun terlalu dini, klien mengatakan tidur malam jam 23.30 – 03.00

WITA dan sulit untuk tertidur kembali, serta tidur siang 12.00 – 13.00

Page 64: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

WITA. Data objektif: Keadaan umum baik, terdapat area gelap di sekitar

mata, kunjungtiva anemis, klien tampak lelah, klien nampak menguap

dan sulit untuk tertidur lagi, TTV tekanan darah 140/80, nadi 80x/menit,

suhu 36,5 °C, pernapasan 20x/menit.

Pengkajian status kesehatan saat ini klien tidak mengkonsumsi

obat-obatan secara rutin, klien tidak mempunyai riwayat alergi makanan,

obat-obatan dan suhu. Selama berada di Panti Sosial Tresna Werdha

klien selalu di hidangkan makanan dan klien sangat menyukai semua

makanan yang di hidangkan setiap harinya. Klien mengaku tidak

mengetahui makanan yang harus dihindari pada usianya saat ini. Klien

makan 3 kali sehari habis 1 porsi tanpa bantuan orang lain . Status

kesehatan masalalu ,status kesehatan keluarga seperti mengkonsumsi

alcohol, mengidap penyakit jantung, gastritis, asma, dan penyakit

menular seksual tidak di temukan oleh penulis.

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan

respon aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang

mempunyai lisensi dan kompeten untuk mengatasinya. Diagnosa

keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi untuk mencapai

hasil yang menjadi tanggung gugat perawat. (Nursalam, 2011)

Dari hasil pengkajian tanggal 1 juni 2018 pukul 08.00 WITA di

dapatkan diagnosa Insomia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik

dan mengantuk secara berlebihan. Data-data yang mendukung untuk

Page 65: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

mengangkat diagnosa tersebut yaitu sulit memulai tidur, bangun terlalu

dini dan kesulitan tidur nyenyak.

3. Perencanaan

Untuk mengatasi masalah keperawatan insomnia maka di perlukan

rencana tindakan keperawatan gangguan tidur.

NOC yaitu:

a. Rest : Extent and pattern/ kualitas tidur dan kuantitas tidur

Kepuasan seseorang terhadap tidur,sehingga seseorang tersebut tidak

memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu

dan apatis, kehitaman di sekitar mata, bengkak, konjungtiva merah,

mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering

menguap atau mengantuk.

b. Sleep : Extent an pattern/perbaikan tidur

Faktor usia dan kesibukan menyebabkan rutinitas tidur dapat

berubah dengan mudah. Kurangnya waktu tidur malam dan

digantikan dengan digantikan tidur di siang hari adalah salah satu

contoh perubahan pola tidur, dan hal ini dapat menyebabkan tubuh

tidak bekerja secara optimal. Pola tidur normal adalah waktu tidur 6

hingga 8 jam pada waktu malam hari, dan sisanya di habiskan

dengan terjaga. Pola tidur 6-8 jam di malam hari mungkin terlalu

sulit di ikuti bagi beberapa orang. Namun hal yang perlu di

perhatikan dalam membentuk rutinitas tidur adalah membuat diri

klien senyaman mungkin.

Intervensi pada teori dan kasus ini adalah sebagai berikut :

Page 66: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Berdasarkan NIC (NANDA 2016), perencanaan yang dapat dilakukan

yaitu determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur, jelaskan

pentingnya tidur yang adekuat, fasilitasi untuk mempertahankan aktifitas

sebelum tidur (mendengarkan musik), ciptakan lingkungan yang nyaman,

kolaborasi pemberian obat tidur, diskusikan dengan pasien dan keluarga

tentang tehnik tidur pasien, instruksikan untuk monitor tidur pasien,

monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur, monitor atau catat

kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam. Namun yang dapat dilakukan

penulis berdasarkan kasus diatas yaitu fasilitas untuk memmpertahankan

aktivitas sebelum tidur (mendengarkan musik), ciptakan lingkungan yang

nyaman, intruksikan untuk monitor tidur pasien, monitor waktu makan

dan minum dengan waktu tidur.

4. Pelaksanaan tindakan keperawatan

Dalam melakukan asuhan keperawatan gerontik, penulis bekerja

sama dengan klien dan perawat di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula

Kendari dalam mencapai tujuan yang di harapkan dari diagnosa

keperawatan yang muncul untuk masalah istirahat dan tidur .Tindakan

yang dapat di lakukan oleh penulis adalah melaksanakan tindakan

berdasarkan rencana keperawatan yang telah di susun.

Faktor pendukung yaitu adanya kerjasama yang baik antara klien

dan petugas panti kepada mahasiswa praktek untuk melakukan tindakan

keperawatan pada klien yang menjadi kelolaannya.

5. Evaluasi

Evaluasi keperawatan merupakan tahapan penilaian dan tolak ukur

keberhasilan asuhan keperawatan yang mengacu pada tujuan dengan

Page 67: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

kriteria. Pada peneltian ini masalah evaluasi terhadap 2 hal yaitu kualitas

tidur dan kuantitas tidur.

a. Kuantitas tidur

Pada penelitian kuantitas tidur di dapatkan data sebagai berikut :

Kuantitas tidur Tidur Siang Tidur malam Total Jam Tidur

Hari I 1 jam 3 jam 30 Menit 4 jam 30 menit

Hari II 1 jam 4 jam 45 Menit 5 jam 45 menit

Hari III 1 jam 5 jam 10 Menit 6 jam 10 menit

b. Kualitas tidur

Pengkajian terhadap kualitas tidur di dapatkan sebagai berikut :

Kualitas tidur Hari I Hari II Hari III

Fisik

Psikologis

Jumlah Ket. Jumlah Ket. Jumlah ket.

5

5

50%

50%

5

5

50%

50%

4

4

40%

40%

Keterangan :

> 50% kategori kurang

< 50% kategori cukup

Page 68: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan gerontik pada klien Tn. H dengan

masalah Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal

berhubungan dengan kurang kontrol tidur (insomnia) di Panti Sosial Tresna

Werdha Minaula Kendari tanggal 1 Juni – 3 Juni 2018, penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Dari uraian penulis tentang pelaksanaan asuhan keperawatan gerontik

pada Tn.H dengan masalah gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur

akibat faktor eksternal berhubungan dengan kurang kontrol tidur (insomnia)

dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Nama klien Tn.H berusia 79 Tahun. Keluhan utama klien yaitu klien

mengatakan pusing dan tiba-tiba sakit kepala ketika bangun pada pagi

hari dan klien bangun terlalu dini. Kejadian ini sudah berlangsung selama

3 bulan belakangan. Selain itu klien sering merasa tidak nyaman saat

tidur karena keadaan tempat tidur yang tidak bersih. Tn.H hanya bisa

tidur selama 3-4 jam saja dan hal itu sering kali membuatnya mudah

lelah dan merasa pusing. TTV: Tekanan Darah 140/80,Nadi 80 X/Menit,

Suhu 36,5 C ,Pernapasan 20x/Menit.

2. Diagnosa yang muncul pada kasus ini berdasarkan respon klien yaitu

Insomnia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik dan mengantuk

secara berlebihan.

59

Page 69: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

3. Perencanaan keperawatan yang di tegakan adalah meliputi NOC : tidur

(kuantitas dan kualitas tidur), NIC yang di tetapkan adalah sleep

Enhancement (fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur

seperti mendengarkan musik, ciptakan lingkungan yang nyaman, monitor

waktu makan dan minum dengan waktu tidur dan catat kebutuhan tidur

pasien setiap hari dan jam).

4. Pelaksanaan pada pengelolaan kasus gangguan kualitas dan kuantitas

tidur pada klien harus selalu disesuaikan dengan kondisi dan keluhan

klien, lingkungan serta kemampuan klien dengan melibatkan peran

perawat sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.

5. Evaluasi yang di peroleh terhadap NOC yang di tetapkan adalah setelah

di lakukan pengkajian di dapatkan peningkatan kuantitas tidur sekitar 1

jam 40 menit sejak hari pertama hingga hari ketiga. Sedangkan kualitas

tidur mengalami peningkatan sebesar 20 % untuk kualitas tidur fisik dan

10% untuk kualitas tidur psikologis sejak hari pertama hingga hari

ketiga.

B. Saran

1. Bagi lahan praktek Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari

Sebaiknya bekerja sama antar perawat dan klien lebih ditingkatkan dan

meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan

kesehatan kepada penerima manfaat yang membutuhkan informasi

masalah kesehatan yang dialami, serta dalam pemberian pelayanan

kepada klien disiapkan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk menunjang

Page 70: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

pemeriksaan dan tindakan keperawatan terutama pada klien dengan

masalah gangguan istirahat dan tidur.

2. Bagi penulis

Penulis supaya terus mengembangkan pengetahuan yang telah didapat

tentang gangguan istirahat dan tidur pada lansia serta menginformasikan

pada orang lain atau lansia sehingga tindakan pencegahan dan

pengobatan gangguan istirahat dan tidur dapat dilakukan secara optimal.

Sebaiknya penulis juga harus lebih mempersiapkan peralatan dan

mengatur waktu dalam melaksanakan tindakan keperawatan.

3. Bagi institusi

Istitusi akademik diharapkan agar terus mengembangkan dan menambah

referensi buku untuk para mahasiswa tentang gangguan istirahat dan

tidur pada lansia, untuk memudahkan bagi penulis atau peneliti.

Selanjutnya untuk mendapatkan sumber-sumber referensi buku dan

mengembangkan ilmu pengetahuan.

Page 71: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lampiran 1

SURAT PERNYATAAN MPERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMEN CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi responden

dalam penelitian yang di lakukan oleh mahasiswa politehnik kesehatan kendari

jurusan keperawatan an. : Ketut Arma Dinata (P0032015027) dengan judul ’’

“Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dalam Pemenuhan

Kebutuhan Istirahatdan Tidur di Wisma Sentosa Panti Sosial Tresna

Werdha Minaula Kendari”, dan saya memahami bahwa data ini bersipat

rahasia.

Demikian pernyataan ini dibuat denagan suka rela tampa paksaan dari pihak

manapun, semoga dapat dipergunakan sebagai mana mestinya

Kendari, Juli 2018

Responden,

(...........................................)Nama lengkap dan tanda tangan

Page 72: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lampiran 2

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth

Bapak /ibu . . .

Di -

PSTW Minaula Kota Kendari

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, maka saya :

Nama : Ketut Arma Dinata

Nim : P0032015027

Sebagai mahasiswa politeknik kesehatan kemenkes kendari jurusan

keperawatan, bermaksud akan melakukan penelitian “Gambaran Asuhan

Keperawatan Pada Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahatdan

Tidur Di Wisma Sentosa Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari”.

Sehubungan dengan hal ini, mohon bersedia bapak/ibu untuk meluangkan

waktu menjadi responden dalam penelitian ini.anda berhak untuk menyetujui atau

menolak menjadi responden menjadi responden. Apa bila setuju,maka bapak atu

ibu menandatangani surat persetujuan responden ini.

Atas kesediaan berpartisipasi dalam penelitian ini, sebelumnya di ucapkan

terimakasi.

Kendari, Juli 2018

Penelitian

KETUT ARMA DINATA

Page 73: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI

Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dalam Pemenuhan

Kebutuhan Istirahatdan Tidur Di Wisma Sentosa Panti Sosial

Tresna Werdha Minaula Kendari

A. Data Demograpi

Jawablah pertanyaan ini sesuai gambaran situasi / keadaan bapak atau ibu

selama di di panti.

Umur : 79 Tahun

Jenis kelamin : laki – laki Perempuan

B. Oservasi Kualitas Tidur Berdasarkan tanda fisik

No. pertanyaan Ya Tidak

1. Area gelap di skitar mata

2. Bengkak di kelopak mata

3. Kunjungtiva berwarna kemerahan

4. Mata cekung

5. Kantuk yang berlebihan yang sering di tandai dengan

seringkali nya menguap

6. Tidak mampu untuk berkonsentrasi

7. Selalu merasa murung √

8. Pengelihatan kabur

9. Sering merasa mual

10. Sering merasa pusing

Jumblah 5 5

Sumber: Dimodivikasi dari hidayat dalam segala (2011)

Page 74: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

C. Observasi Kualitas Tidur Berdasarkan Tanda Psikologis

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Menarik diri

2. Apatis

3. Respon menurun

4. Bingung

5. Daya ingat berkurang

6. halusinasi

7. Halusinasi pendegaran

8. Halusinasi pengelihatan

9. Kurang mampu memberikan pertimbangan

10. Kurang mampu memberikan keputusan

Jumblah 4 6

D. Kualitas Tidur Berdasarkan Jumlah Jam Tidur Siang Hari

3. Jam berapa bapak/ibu mulai tidur siang : jam 12.00 - 13.00 wita

4. Berapa lama bapak/ibu tidur siang : 1 jam

Malam Hari

3. Jam berapa bapak/ibu mulai tidur malam : 23.30 -03.00

4. Berapa lama bapak/ibu tidur malam: 03.30 jam

Page 75: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lampiran 4

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. PENGKAJIAN

1. Identitas

h. Nama :

i. Tempat /Tahun :

j. Jenis Kelamin :

k. Status Perkawinan :

l. Agama :

m. Suku :

n. Tanggal pengkajian :

2. Keluarga atau orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi

d. Nama :

e. Alamat :

f. Hubungan dengan klien :

3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

e. Pekerjaan saat ini :

f. Pekerjaan sebelumnya :

g. Sumber pendapatan :

h. Kecukupan pendapatan :

4. Aktivitas Rekreasi

a. Hobi :

b. Bepergian/wisata :

Page 76: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

5. Riwayat Keluarga

a. Saudara Kandung

Nama Keadaan Saat Ini Keterangan

b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)

a) Nama :

b) Umur :

c) Penyebab Kematian :

c. Kunjungan keluarga :

B. Pola Kebiasaan Sehari-hari

1. Nutrisi

2. Eliminasi

a. BAK

b. BAB

3. Personal Higiene

4. Istirahat dan Tidur.

5. Kebiasaan mengisi waktu luang

6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan:

7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari

Jenis kegiatan Lama keegiatan

Page 77: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Status Kesehatan

1. Status Kesehatan Saat Ini

a. Keluhan utama dalam 1 tahun terahir

b. Gejala yang dirasakan

c. Faktor Pencetus

d. Timbulnya Keluhan

e. Waktu mulai timbulnya keluhan

2. Riwayat Kesehatan MasaLalu

a. Penyakit yang pernah di derita

b. Riwayat Alergi (obat,makanan,binatang,debu dan lain-lain)

c. Riwayat Kecelakaan

d. Riwayat dirawat di rumah sakit

3. Pengkaji/pemeriksaan fisik Keadaan umum :

a. BB/TB :

b. TD/N/S/RR :

c. Rambut :

d. Mata :

e. Telinga :

f. Abdomen :

g. Dada :

h. Kulit :

i. Ekstremitas atas :

j. Ekstremitas bawah :

Page 78: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lampiran 4.

PENGKAJIAN KATZ INDEKS

Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-hari

Nama Klien : Tn. Husen

Wisma : Segar

SKORE KRITERIA

AKemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar

kecil, berpakaian dan mandi.

BKemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali satu dari

fungsi tersebut.

CKemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi dan

satu fungsi tambahan.

DKemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi,

berpakaian dan satu fungsi tambahan.

EKemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi,

berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan.

FKemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi,

berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan.

G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut

LAIN-

LAIN

Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat

diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F

Hasil :

Hasil dari pengkajian katz indeks adalah klien mampu melakukan aktivitas

secara mandiri dalam hal mandi, makan, ke kamar kecil, berpindah, dan

berpakaian.

Page 79: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lampiran 5

BARTHEL INDEKS

MODIFIKASI INDEKS KEMANDIRIAN KATZ

No Aktivitas Mandiri(Nilai 1)

Tergantung(0)

1 Mandi dikamar mandi(menggosok, membersihkan,dan mengeringkan badan).

1

2. Menyiapkan pakaian,membuka, danmengenakannya.

1

3. Memakan makanan yangtelah disiapkan.

1

4. Memelihara kebersihan diriuntuk penampilan diri(menyisir rambut, mencucirambut, menggosok gigi,mencukur kumis).

1

5. Buang air besar di WC(membersihkan danmengeringkan daerahbokong).

1

6. Dapat mengontrolpengeluaran feses (tinja).

1

7. Buang air kecil di kamarmandi (membersihkan danmengeringkan daerahkemaluan).

1

8. Dapat mengontrolpengeluaran air kemih

1

9. Berjalan di lingkungantempat tinggal atau keluarruangan tanpa alat bantuseperti tongkat

0

10. Menjalankan ibadah sesuaiagama dan kepercayaan yangdianutnya

1

11. Melakukan pekerjaan sepertimerapikan tempat tidur,mencuci pakaian, memasak,dan membersihkan ruangan.

1

12. Berjalan untuk kebutuhansendiri atau kebutuhankeluarga.

1

Page 80: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

13. Pengelolaan keuangan(menyimpan danmenggunakan uang sendiri.

0

14. Menggunakan saranatransportasi umum untukbepergian.

0

15. Menyiapkan obat dan minumobat sesuai dengan aturan(takaran obat dan waktuminum obat yang tepat).

0

16. Merencanakan danmengambil keputusan untukkepentingan keluarga dalamhal pengunaan uang, aktivitassosial yang dilakukan dankebutuhan akan pelayanankesehatan.

0

17. Melakukan aktivitas diwaktuluang (kegiatan keagamaan,sosial, rekreasi, olahraga danmenyalurkan hobi)

0

Jumlah nilai 13

ANALISIS HASIL :

NILAI 13 – 17 : MANDIRI

NILAI 0 – 12 ` : KETERGANTUNGAN

Page 81: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lampiran 6.

Pengkajian Status Mental Gerontik (SPSMQ)

Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Potable

Mental Status Questioner (SPSMQ)

Intruksi :

Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban

Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.

BENAR SALAH N0 PERTANYAAN

01. Tanggal berapa hari ini ?

16 Mei 2018

02. Hari apa sekarang ?

Rabu

03. Apa nama tempat ini ?

Wisma Segar

04. Dimana alamat anda ?

Boro-boro

05. Berapa umur anda ?

79 Tahun

06. Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir)

1939

07. Siapa presiden Indonesia sekarang ?

Jokowi

08. Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?

SBY

Page 82: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

09. Siapa nama ibu anda ?

Endak

10. Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari tiap

angka baru semua secara menurun.

20 , 17, 14, 11

Score total

Interprestasi data

1. Salah 0 – 2 : Fungsi intelektual utuh

2. Salah 3 – 4 : Kerusakan intelektual ringan

3. Salah 5 – 7 : Kerusakan intelektual sedang

4. Salah 8 – 10 : Kerusakan intelektual berat

10

Page 83: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lampiran 7.

Pengkajian MMSE (Mini Mental Status Exam)

Identifikasi aspek kognitif dari fungsi metal dengan menggunakan MMSE (Mini

Mental Status Exam) yaitu Orientasi, Registrasi, Perhatian, Kalkulasi, Mengingat

kembali, dan Bahasa.

N0ASPEK

KOGNITIF

NILAI

MAKS

NILAI

KLIENKRITERIA

1. Orientasi 5 5

Menyebutkan dengan benar

1. Tahun : 2018

2. Musim : hujan

3. Tanggal : 16

4. Hari : Rabu

5. Bulan : Mei

2. Orientasi 5 5

Dimana kita sekarang berada ?

1. Negara : Indonesia

2. Provinsi : Sulawesi Tenggara

3. Kota : Kendari

4. PSTW : Minaula Kendari

5. Wisma : Segar

3. Registrasi 3 3

Sebutkan nama 3 objek (oleh

pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan

masing-masing objek. Kemudian

tanyakan kepada klien 3 objek tadi

(untuk disebutkan)

Page 84: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

1. Objek 1 : Meja

2. Objek 2 : Kursi

3. Objek 3 : Televisi

4.Perhatian dan

kalkulasi5 5

Minta klien untuk memulai dari angka

100 kemudian dikurangi 7 sampai 5

kali atau tingkat

1. 93

2. 84

3. 79

4. 71

5. 65

5. Mengingat 3 3

Minta klien untuk mengulangi ketiga

objek pada No.2 (Registrasi) tadi. Bila

benar, 1 point untuk masing-masing

objek.

1. Objek 1 : Meja

2. Objek 2 : Televisi

6. Bahasa 9 9

a. Tunjukkan pada klien suatu

benda dan tanyakan namanya

pada klien (Misal jam tangan,

pensil) 2 angka)

b. Minta klien untuk mengulang

kata berikut “jika tidak dan

atau tapi” (Bila benar 1 point)

Page 85: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

c. Minta klien untuk mengikuti

perintah berikut yang terdiri

dari 3 langkah

“Ambil kertas ditangan anda,

lipat dua dan taruh dilantai”

1. Ambil kertas ditangan anda

2. Lipat dua

3. Taruh di lantai ( 2 angka )

d. Perintahkan pada klien untuk

hal berikut (bila aktivitas

sesuai perintah point 1 )

“pejamkan mata anda”.

e. Perintahkan pada klien untuk

menulis satu kalimat menyalin

gambar (1 angka)

Interpretasi hasil :

24 – 30 : Normal

17 – 23 : Probable gangguan kognitif

0 – 16 : Definitif gangguan kognitif

Page 86: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lapiran 8.

(TINNETI,ME,DAGINTER,SF,1998)

Penkajian keseimbangan di nilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari

kedua komponen tersebut dibagi lagi dalam beberapa gerakan yang perlu di

observasi oleh perawat. Kedua komponen tersebut adalah:

a. Perbahan posisi ata gerakan keseimbangan

Beri nilai 0 (nol) jika klien tidak menunjukan kondisi di bawah ini,atau beri

niali 1(satu) jika klien menunjukan salah satu kondisi di bawah ini

1. Bangun dari korsi (di masukan dalam analisisis)

Tidak bangun dari duduk dan duduk denga 1 kali gerakan,tetapi

mendorong tubuhnya ke atas denagan tangan atau bergerak kebagian

depan kursi terlebih dahulu,tidak stabil pada saat berdiri pertama kali.(0)

2. Duduk di kursi (di masukan dalm analisis),menjatuhkan diri kekursi ,tidk

duduk di tengah kursi. Keteranagn (*) kursi yang keras dan tampa

lenagan.(1)

3. Menahan dorongan pada pada sternum (pemeriksa pendorong sternum

perlahan – lahan sebanyak 3 kali.(0)

4. Klien menggerakan kaki ,memegang objek untuk dukuan,kaki tidk

menyentuh sisi – sisinya. (0)

5. Mata tertutup(lakukan pemeriksaan seperti di atas tetapi klien di suruh

menutup mata).(1)

6. Perputan kaki dan leher

Menggerakan kaki,menggenggam objek untuk dukungan; kaki tidak

menyentuh sisinya ;keluahn vertigo, pusing atau keadaantidak stabil.(1)

Page 87: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

7. Gerakan menggapai sesuatu menggampai

Tidak mampu untuk enggampai sesuatu denagan bahu fleksi sepenuhnya

sementara berdiri pada ujung-ujung kaki,tidak stabil,memgang suatu utuk

dukungan . (0)

8. Membungkuk

Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misal

pulpen) dari latai,memegang objek untuk bisa berdiri lagi,memerlukan

usaha-usha multipel untuk bangun. (0)

b. Komponen gaya berjalan atau gerakan

Beri nilai 0 (nol) jika klien tidak menunjukan kondisi di bawah ini ,atau beri

nilai 1 (satu) jika klen menunjukan salah satu dari kondisi di bawah ini.

1. Minta klien untuk berjalan ke tempat yang di tentukan.ragu-

ragu,tersandung,memegang objek untk dukungan. (0)

2. Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah )

Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser ataumenyeret

kaki mengangkat kaki terlalu tinggi (>5cm).(1)

3. Kontuinitas langkah kaki (lebih baik di observasi dari samping klien)

Setelah langkah-langkah awal,langkah awal,langkah menjadi tidak

konsisten,memulai mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain

menyentuh lantai.(1)

4. Kesimetrisan langkah (lebih baik di observasi dari samping pasien)

Tidak berjaln dalm garis lurus,bergelombang dari sisi kesisi.(1)

Page 88: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

5. Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik di observasi dari

belakang klien )

Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.(1)

6. Berbalik

Berhenti sebelum memulai berbalik, Jalan sempoyongan ;

bergoyang,memegang objek untuk dukungan (1)

Intepretasi hasil

Jumblahkan semua nilai yang di peroleh klien,dan tempat interestasi sebagai

berikut:

a. 0 – 5 : Resiko jatuh rendah

b. 6 – 10 : Resiko jatuh sedang

c. 11 – 15 : Resiko jatuh tinggi

Page 89: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lampiran 9.

PENGKAJIAN LINGKUNGAN PADA LANSIA

1. Berapa buahkah kamar khusus untuk lansia?

Kamar tidur : Ya

Kamar mandi : Ya

WC : Ya

Dapur : Tidak

Ruang tamu : Ya

2. Berapa jumlah ruangan yang ada di rumah/wisma lansia? 5 kamar

3. Apakah penderita harus turun naik tangga bila masuk atau keluar rumah?

Tidak

4. Apakah lingkungan sekitar rumah cukup aman? Iya

5. Bagaimana kebersihan rumah tersebut? Baik

6. Apakah rumah cukup berventilasi? Iya

7. Apakah terlihat tanda-tanda kurang di urus ?

a. makanan basi di lemari makan / lemari es? Tidak

b. Alat makan yang tidak dicuci ? Iya

c. Tumpukan pakaian kotor ? Iya

8. Daftar keamanan ? tidak

a. Apakah penderita dapat :

1. Membuka/mengunci pintu? Iya

2. Mencapai sakelar lampu ? Tidak

3. Mencari pertolongan bila perlu ? Iya

4. Berjalan dalam rumah dengan aman (WC, kamar mandi, meja

makan, ruang tamu, dll) ? Iya

Page 90: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

9. Apakah terdapat bahaya yang jelas/nyata

1. Fitting lampu yang bertumpuk-tumpuk ? Tidak

2. Kabel listrik yang telanjang ? Tidak

3. Penyinaran yang tidak terang ? Tidak

4. Perabotan yang berserakan ? Tidak

5. Perabotan/mebel yang tak aman (mudah patah) ? Tidak

10. Daftar bahaya / penyebab jatuh :

a. Lingkungan rumah, pastikan bahwa hal berikut ini terpasang dengan

baik :

1) Lantai dan karpet dalam keadaan baik dan tidak menonjol disana

sini, yang mungkin menyebabkan terpeleset/jatuh.

2) Pencahayaan cukup terang dan tidak silau

3) Penempatan lampu cukup baik, terutama di dekat tangga atau tempat

lalu antara tempat tidur dan kamar mandi. Sakelar lampu di tempat

beresiko tinggi kalau perlu dari jenis yang bisa berpendar.

4) Telepon ditempatkan sedemikian sehingga tidak perlu harus

bergegas untuk menjawab panggilan.

5) Kabel listrik tidak terletak di lantai. Bila perlu harus diperpendek dan

di pakukan ke dinding.

6) Tidak terdapat barang berserakan di jalan tempat lampu.

b. Kamar mandi :

1) Terdapat ril pegangan di daerah toilet dan bak madi dan mudah

dicapai bila di perlukan.

Page 91: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

2) Permukaan lantai pancuran atau bak rendam tak licin. Bila

mempergunakan pelapis bak rendam harus dari kualitas baik.

3) Belakang kesed harus berlapis karet yang tak bisa licin.

4) Drainase air harus baik hingga mencegah lantai licin setelah dipakai

mandi.

c. Kamar tidur :

1) Kased tidak merupakan hambatan yang memungkinkan terpeleset

atau tergelincir terutama dijalan lalu ke kamar mandi.

2) Terdapat meja disamping tempat tidur untuk meletakkan kaca mata

atau barang lain sehingga tidak diletakan di lantai di samping tempat

tidur.

d. Dapur :

1) Lantai terbuat dari bahan tak licin.

2) Tumpahan-tumpahan cepat di bersihkan untuk mencegah terpeleset

3) Bahan untuk membersihkan dan memasak diletakkan ditempat yang

tak terlalu tinggi (sehingga orang yang agak pendek tak perlu

memanjat) atau terlalu pendek (untuk orang yang sering merasa

pusing setelah membungkuk).

4) Disediakan kursi tinggi untuk keperluan mencuci tangan.

5) Tersedia tempat pijakan yang stabil untuk mencapai barang yang

letaknya agak tinggi.

e. Kamar duduk :

1) Kesed-kesed tidak terletak diatas karper atau berserakan sana sini.

2) Mebel/perabotan diletakan sedemikian sehingga jalan lalu cukup

besar.

Page 92: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

3) Tinggi kursi dan sofa cukup sehingga mudah bagi lansia untuk

duduk atau bangkit.

f. Tangga :

1) Terdapat ril pegangan yang kuat di kedua sisi anak tangga, termasuk

anak tangga ke lantai dasar.

2) Lantai anak tangga tidak licin.

3) Bahan/barang-barang tidak diletakan di lantai anak tangga terbawah

atau lantai anak tangga teratas.

4) Bila mungkin, anak tangga terbawah dan teratas diwarnai dengan

warna terang untuk menandai awal dan akhir tangga.

g. Di luar rumah :

1) Pintu masuk depan dan belakang dalam keadaan baik. Pada musim

hujan tersedia pasir untuk mencegah lantai menjadi licin.

2) Jalan lalu harus bebas dari lumpur atau air di musim hujan, sehingga

mencegah terpeleset/jatuh.

3) Anak tangga/ril pegangan harus terpasang kuat/baik.

Page 93: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

Lampiran10.

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT

DAN TIDUR PADA LANSIA

A. LatarBelakang

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus

dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh

baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki

makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum, istirahat berarti

suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari

perasaan gelisah Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas

sama sekali. Terkadang berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai

suatu bentuk istirahat.

Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi

dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan

dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi,

perubahan proses fsiologis tubuh dan penurunan respon terhadap stimulus

eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita digunakan untuk tidur. Hal

tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau

mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stress dan

kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat

hendak melakukan aktivitas sehari-hari.

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit, peserta dapat

memahami pentingnya istirahat dan tidur.

Page 94: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

2. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :

a. Menyebutkan pengertian istirahat

b. Menyebutkan lama waktu istirahat yang baik

c. Menyebutkan manfaat istirahat

d. Menyebutkan defenisi tidur

e. Menyebutkan cara dan poisi tidur yang benar

f. Menyebutkan waktu yang diperlukan untuk tidur

g. Menyebutkan tanda-tanda klinis kurang istirahat dan tidur

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Pokok bahasan : pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada lansia

2. Sub pokok bahasan : pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada

lansia

3. Sasaran : lansia

4. Penyuluh : Ketut Arma Dinata

5. Tempat : Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari (Wisma Segar)

6. Hari/Tanggal : Senin/ 18 Juni 2018

7. Waktu : 15.00 WITA

D. Metode

Ceramah dan tanya jawab

E. Media

Leaflet

Page 95: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

G. Kegiatan Penyuluhan

No. TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA

1. Pembukaan 3 menit 1. Salam

2. Perkenalan

3. Menjelaskan tujuan

penyuluhan

2. Pelaksanaan 20 menit Memberi penyuluhan tentang :

1. Pengertian istirahat

2. Lama waktu ibu istirahat

pada malam hari

3. Manfaat istirahat

4. Defenisi tidur

5. Cara dan posisi tidur yang

benar

6. Waktu yang diperlukan

untuk tidur?

7. Tanda-tanda klinis kurang

istirahat dan tidur?

leflet

3. Evaluasi 2 menit 1. Membuka sesi tanya jawab

kepada peserta

2. Peserta dapat mengulang

kembali apa yang telah

dijelaskan tadi

Tanya jawab

diskusi

Penutup 1. Mengakhiri pertemuan

2. Pembicaraan mengucapkan

terima kasih atas perhatian

peserta

3. Mengucapkan salam

penutup

Ceramah

Page 96: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

H. Evaluasi :

1. Jelaskan tentang pengertian istirahat?

2. Sebutkan lama waktu lansia istirahat?

3. Jelaskan Manfaat istirahat ?

4. Jelaskan defenisi tidur?

5. Sebutkan Cara dan posisi tidur yang benar?

6. Jelaskan waktu yang diperlukan untuk tidur?

7. Sebutkan tanda-tanda klinis kurang istirahat dan tidur?

Page 97: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

MATERI

Konsep Istirahat dan Tidur Pada Lansia

Lansia : 19% kesulitan tidur, 21% tidur terlalu sedikit, 24% kesulitan tidur

mengantuk berlebihan di siang hari. Kaplan dan Sadock melaporkan kurang lebih

40 – 50% dari populasi lanisia menderita gangguan tidur.

A. ISTIRAHAT

1. Defenisi

Istirahat merupakan keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan

emosional dan bebas dari kegelisahan (ansientas).

2. Lama waktu lansia istirahat dan tidur

Lama waktu lansia istirahat dan tidur yaitu 6 - 8 jam pada malam

hari.

3. Manfaat istirahat

Manfaat istirahat yang cukup bagi lansia merupakan salah satu

herbal dan faktor untuk mendapatkan kondisi tubuh yang segar bugar dan

terbebas penyakit.

4. Relaksasi musik

Kesimpulan ini adalah relaksasi otot progresif dengan musik

dapat meningkatkan kualitas tidur lansia.

5. Syarat yang harus dilakukan untuk melakukan relaksasi atau alat yang di

butuhkan untuk relaksasi musik antara lain :

a. Lemaskan seluruh otot-otot tubuh, termasuk otot-otot wajah

b. Pusatkan pikiran anda pada irama musik atau pada hal-hal yang

menenangkan

Page 98: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

c. Pilih posisi relaksasi yang menurut anda paling menyenangkan

d. Alat : laptop dan lagu khusus

6. Waktu untuk melakukan relaksasi

Waktu terbaik untuk melakukan relaksasi adalah malam sewaktu

mau tidur.

B. TIDUR

1. Defenisi tidur

Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang dialami seseorang

yang dapat di bangunkan kembali dengan indra / rangsangan yang cukup.

Tidur ditandai dengan aktivitas fisik minimal, tingkat kesadaran yang

bervariasi. Perubahan-perubahan proses fisiologis tubuh dan penurunan

respon terhadap rangsangan dari luar.

2. Tujuan

Tujuan tidur secara jelas tidak diketahui namun diyakini tidur

diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan

kesehatan.

3. Waktu yang diperlukan untuk tidur

a. Tidur siang

Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tidur

siang dilakukan kurang lebih selama 2 jam dan dilakukan lebih

sering. Tidur siang dilakukan setelah makan siang tetapi tidak

langsung tidur beri waktu 5-10 menit untuk tidur. Tidur siang

dilakukan untuk mengistirahatkan tubuh dan fisik serta pikiran.

Page 99: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

f. Tidur malam

Lansia hendaknya lebih banyak tidur pada malam hari selama

± 6-8 jam. Lansia sebaiknya tidur lebih awal dan jangan tidur terlalu

malam.

4. Tempat tidur

Saat lansia hendaknya jangan tidur pada tempat tidur yang terlalu

tinggi agar tidak mempersulit pada saat lansia naik ke tempat tidur.

Tempat tidur diusahakan senyaman mungkin misalnya menggunakan

kasur yang tidak terlalu keras.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISTIRAHAT DAN

TIDUR

1. Umur

Semakin bertambahnya umur manusia semakin berkurang total

waktu kebutuhan tidur terutama pada lansia. Hal ini dikarenakan

terjadinya degenerasi sel dan organ yang mempengaruhi fungsi dan

mekanisme tidur.

2. Sakit

Orang sakit membutuhkan lebih banyak tidur lebih dari normal dan

siklus normal untuk tidur. Nyeri dapat menghalangi tidur atau

membangunkan yang tertidur.

3. Lingkungan

Lingkungan dapat mendukung atau mengganggu tidur. Orang

sering menjadi biasa pada suara, lampu, kehadiran stimulus aneh dapat

membuat orang terjaga dari tidur.

Page 100: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

4. Lelah

Kelelahan dapat mengakibatkan pada pola tidur. Ketika orang

beristirahat tahapan tidur menjadi lebih panjang.

5. Cemas

Kecemasan dan gangguan emosional mengakibatkan gangguan

kemampuan seseorang untuk tidur.

6. Obat

Obat khususnya hipnotis dan obat penenang berakibat pada pola

tidur.

7. Alkohol

Alkohol menekan tingkat tidur normal. Daya tahan pada alkohol

dapat menghasilkan insomnia (susah tidur) dan mudah marah.

D. TANDA-TANDA KLINIS KURANG ISTIRAHAT DAN TIDUR

Ada beberapa tanda klinis yang perlu diketahui lansia terhadap tanda-

tanda kurang istirahat atau tidur, yaitu :

1. Pasien mengungkapkan rasa capek

2. Pasien mudah tersinggung dan kurang santai

3. Warna kehitam-hitaman disekitar mata, konjungtiva merah

4. Sering kurang perhatian

5. Pusing

6. Mual

Apabila gangguan tidur atau kurang istirahat ini berlangsung lama,

maka dapat terjadi gangguan tubuh. Beberapa tanda gangguan tidur yang

perlu diperhatikan :

Page 101: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

a. Perubahan kepribadian

b. Rasa capek meningkat

c. Gangguan persepsi

d. Halusinasi gangguan atau pendengaran

e. Bingung dan disorientasi terhadap tempat dan waktu

f. Koordinasi menurun

g. Bicara tidak jelas

1) Upaya-upaya lansia untuk mangatasi sulit tidur :

a) Jika lansia sulit tidur karena memikirkan masalahnya, langkah pertama

untuk mengatasinya adalah mencari pokok penyebab permasalahan dan

mengatasi masalah tersebut, menceritakan masalah tersebut kepada orang

terdekatnya, misaklnya : istri, keluarga, teman ataupun perawat dan jika

permasalahanya belum dapat diselesaikan, maka bisa berkonsultasi

dengan psikolog atau psikiater

b) Mendengarkan musik klasik atau slow

c) Membaca buku dan bacaan lainnya

d) Minum susu sebelum tidur

e) Berendam di air hangat adan pijat untuk merilekskan otot

2) Ada dua macam tidur yaitu REM (Rapid Eye Movement = gerakan mata

cepat) dan tidur NREM (Non Eye Mevement = gerakan mata tidak cepat).

Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur paradoksial yang

ditandai dengan :

a) Mimpi yang bermacam-macam

b) Otot-otot kendor

Page 102: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

c) Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur, sering lebih cepat

d) Perubahan tekanan darah

e) Gerakan otot tidak teratur

f) Gerakan mata cepat

g) Pembesaran steroid

h) Sekresi lambung meningkat

Saraf-saraf simpatetik berkerja selama tidur REM. Dalam tidur REM

diperkirakan terjadi proses penyimpanan secara mental yang digunakan

sebagai pelajaran, adaptasi psikologis dan memori. Tidur NREM merupakan

tidur yang nyaman dan dalam tidur gelombang pendek karena gelombang

otak selama NREM lebih lambat daripada gelombang alfa dan beta pada

orang yang sadar atau tidak dalam keadaan tidur. Tanda-tanda orang tidur

NREM :

a) Mimpi berkurang

b) Keadaan istirahat

c) Tekanan darah turun

d) Kecepatan pernafasan turun

e) Metabolisme turun

f) Gerakan mata turun

Tidur NREM mempunyai 4 tahap ditandai dengan gelombang otak.

1) Tahap 1

Merupakan tahap transisi berlangsung selama 5 menit yang mana

seseorang beralih dari sadar menjadi tidur. Seseorang merasa kabur dan

relaks, mata bergerak ke kanan dan kiri, kecepatan jantung dan pernafasan

Page 103: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

turun secara jelas. Gelombang alpha sewaktu seseorang masih sadar berganti

dengan gelombang beta yang lebih lambat. Pada tahap ini seseorang mudah

dibangunkan.

2) Tahap 2

Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menerus menurun.

Mata masih bergerak-gerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan

jelas, suhu tubuh dan metabolism menurun. Gelombang otak ditandai dengan

“Sleep Spindles” dan gelombang K Kompleks. Tahap II berlangsung pendek

dan berakhir dalam waktu

3) Tahap 3

Pada tahap ini kecepatan jantung, pernafasan serta proses tubuh

berlanjut mengalami penurunan akibat dominasi sistim saraf para simpatik.

Seorang menjadi lebih baik dibangunkan. Gelombang otak menjadi lebih

teratur dan terdapat penambahan gelombang delta yang lambat.

4) Tahap 4

Merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan predominasi

gelombang delta yang melambat. Kecepatan jantung dan pernafasan turun.

Seseorang dalam keadaan rileks, jarang bergerak dan sulit dibangunkan.

Selama tidur seseorang mengalami empat sampai enam kali siklus tidur

dalam waktu 7-8 jam. Siklus tidursebagian besar merupakan tidur NREM dan

berakhir dengan tidur REM.

Page 104: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

EVALUASI

1. Pengertian istirahat

2. Lama waktu lansia istirahat

3. Manfaat istirahat

4. Defenisi tidur

5. Cara dan posisi tidur yang benar

6. Waktu yang diperlukan untuk tidur?

7. Tanda-tanda klinis kurang istirahat dan tidur?

Page 105: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

“Terapi Musik”

Mata Kuliah : Intensif

Kompetensi : Pemberian Terapi Musik

Pengertian : Pemanfaatan kemampuan musik dan elemen musik oleh

terapis kepada klien

Tujuan : Memperbaiki kondisi fisik, emosional, dan kesehatan spiritual

pasien.

Persiapan alat dan bahan

1. Hanpohone /radio

2. Musik klasik/lagu keagamaan

3. Headset

PROSEDUR :

Pre interaksi

1. Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada)

2. Siapkan alat-alat

3. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi

4. Cuci tangan

Tahap orientasi

5. Beri salam dan panggil klien dengan namanya

6. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga

Tahap kerja

7. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan

8. Menanyakan keluhan utama klien

Page 106: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

9. Jaga privasi klien. Memulai kegiatan dengan cara yang baik

10. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan

seperti relaksasi, stimulasi konsentrasi dan mengurangi rasa seakit.

11. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.

12. Identipikasi pemilihan musik klien.

13. Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi pengalaman dalam musik.

14. Pilih musik yang mewakili pilihan musik klien.

15. Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.

16. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung, panggilan

telepon selama mendengarkan musik.

17. Dekatkan tipe musik yang mau di dengarkan oleh klien.

18. Pastikan tipe musik yang mau di dengarkan dalam kondisi baik

19. Nyalahkan musik dan lakukan terapi musik.

20. Pastikan polume kusik tidak terlalu keras.

21. Hindari menghidupkan musik dan meninggalkannya dalam waktu yang lama.

22. Fasilitasi jika klien ingin berpartisipasi aktif seperti memainkan alat musik

atau bernyanyi.

23. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.

24. Identipikasi pilihan musik klien

Terminasi

26. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)

27. Simpulkan hasil kegiatan

28. Berikan umpan balik positif

29. Kontrak pertemuan selanjutnya

Page 107: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

30. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

31. Bereskan alat-alat

32. Cuci tangan

Dokumentasi

33. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

- Nama Px, Umur, Jenis kelamin, Nama perawat, Respon pasien.

- Keluhan utama

- Tindakan yang dilakukan (terapi musik)

- Lama tindakan

- Jenis terapi music yang diberikan

- Reaksi selama, setelah terapi pemberian terapi musik, tanggal

pemeriksaan.

Page 108: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR TERAPI PIJAT KAKI

No. Tindakan

1. Cuci tangan perawat

2. Beritahukan klien untuk mencuci tangan dan kaki terlebih dahulu

3. Keringkan kaki klien

4. Posisikan klien senyaman mungkin

5. Ambil minyak zaitun secukupnya dan usapkan pada seluruh bagian tangan

perawat dan kaki klien

6. Gunakan pangkal lengan untuk memijat telapak kaki klien dari arah atas ke

bawah. Lakukan sebanyak 30 kali

7. Kepalkan tangan dan pijat kaki klien dari atas ke bawah. Lakukan sebanyak

30 kali

8. Pijat punggung kaki klien dengan pangkal tangan sebanyak 30 kali

9. Remas kaki klien dari pergelangan kaki sampai ujung kaki klien sebanyak 30

kali

10. Tarik satu persatu jari kaki klien (1 jari 3 kali tarikan). Penarikan tidak

boleh mengeluarkan bunyi

11. Tekan menggunakan 8 jari dari pergelangan kaki sampai lutut klien

sebanyak 5x

12. Pijat dari pergelangan kaki sampai lutut klien sebanyak 5x balikan

13. Cuci kaki klien dan keringkan

Page 109: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar
Page 110: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar
Page 111: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar
Page 112: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar
Page 113: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar
Page 114: GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DALAM …repository.poltekkes-kdi.ac.id/572/1/KTI KETUT ARMA DINATA (NIM...Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur Di Wisma Segar