Gambar 3

2
Gambar 3.4 memperlihatkan respon sistem orde satu, yang juga disebut respon eksponensial. Karakteristik penting respon ini adalah reaksi cepat pada saat awal, kemudian kemiringannya mengecil dan akhirnya nol, sehingga tercapai kondisi steady state baru. Sebagai contoh, pemanasan air dalam ketel. Ketika pemanas dinyalakan, energi panas masuk ke air hingga tercapai suhu tertentu yang menghasilkan respon sistem orde satu. Respon sistem tidak berubah seketika akibat adanya kapasitansi termal ketel dan air. Suhu akan tetap ketika energi panas masuk sama dengan energi panas keluar. Pembahasan 1…. Respon input yang digunakan adalah respon input system orde satu (fungsi step). Pada praktikum ini diberi perubahan masukan dari 30 ke 40 kemudian menjadi 40, sehingga bentuk masukannya adalah double step, seperi yang ditunjukan oleh kertas grafik. Untuk menentukan gain (kp0, dead time, dan time constan, kami menggunakan 3 metode. Pada metode 1 didapatkan nilai Kp sebesar yang berasal dari … 2. Pada dasarnya gain selalu dimaksudkan steady state gain karena unsur inilah yang menjadi kunci stabil atau tidaknya system. Kemudian didapatkan nilai tho sebesar …. . Tho merupakan waktu konstan yaitu Waktu yang diperlukan oleh variabel keluaran sistem dinamik untuk mencapai nilai tertentu dari nilai akhirnya yang dihitung dari kondisi awal. Besaran ini menunjukkan seberapa cepat waktu yang digunakan untuk mencapai steady-state baru. Sehingga konstanta waktu menjadi ukuran keterlambatan. Semakin besar waktu konstan maka berarti semakin lambat variabel keluaran . Pada metode 3 didapatkan nilai Kp sebesar … , nilai tho sebesar …. , dan to yang merupakan dead time sebesar ….. .

description

k

Transcript of Gambar 3

Gambar 3.4 memperlihatkan respon sistem orde satu, yang juga disebut respon eksponensial. Karakteristik penting respon ini adalah reaksi cepat pada saat awal, kemudian kemiringannya mengecil dan akhirnya nol, sehingga tercapai kondisi steady state baru. Sebagai contoh, pemanasan air dalam ketel. Ketika pemanas dinyalakan, energi panas masuk ke air hingga tercapai suhu tertentu yang menghasilkan respon sistem orde satu. Respon sistem tidak berubah seketika akibat adanya kapasitansi termal ketel dan air. Suhu akan tetap ketika energi panas masuk sama dengan energi panas keluar.

Pembahasan1.Respon input yang digunakan adalah respon input system orde satu (fungsi step). Pada praktikum ini diberi perubahan masukan dari 30 ke 40 kemudian menjadi 40, sehingga bentuk masukannya adalah double step, seperi yang ditunjukan oleh kertas grafik. Untuk menentukan gain (kp0, dead time, dan time constan, kami menggunakan 3 metode.Pada metode 1 didapatkan nilai Kp sebesar yang berasal dari 2. Pada dasarnya gain selalu dimaksudkan steady state gain karena unsur inilah yang menjadi kunci stabil atau tidaknya system. Kemudian didapatkan nilai tho sebesar . . Tho merupakan waktu konstan yaitu Waktu yang diperlukan oleh variabel keluaran sistem dinamik untuk mencapai nilai tertentu dari nilai akhirnya yang dihitung dari kondisi awal. Besaran ini menunjukkan seberapa cepat waktu yang digunakan untuk mencapai steady-state baru. Sehingga konstanta waktu menjadi ukuran keterlambatan. Semakin besar waktu konstan maka berarti semakin lambat variabel keluaran . Pada metode 3 didapatkan nilai Kp sebesar , nilai tho sebesar . , dan to yang merupakan dead time sebesar .. . Dead time menunjukkan tenggang waktu yang dibutuhkan proses untuk mengeluarkan perubahan output setelah terjadi perubahan input.Kemudian data berupa fungsi hantar dengan metode 1 dan 3 yang menggunakan rumus . Serta fungsi hantar secara eksperimen, digambarkan dalam sebuah grafik hubungan fungsi hantar atau H(t) dengan waktu (s) seperti diatas. Namun, nilai kp yang digunakan adalah perbandingan antara %PO dengan MV, Mv disini adalah yang didapatkan dari judul praktikum sebelumnya. Kami menggunakan nilai kp tersebut untuk mendapatkan fungsi hantar yang lebih mendekati eksperimen. Grafik H(t) dengan waktu dapat digunakan untuk menentukan fungsi transfer yang akan memberikan respon fungsi step.Fungsi step merupakan perubahan mendadak pada satu titk. FUngsi step pada pengendali digambarkan apada kertas grafik yaitu pada perubahan ke . . Dalam kondisi nyata, respon step dapat terlihat berbeda dari elemen sederhana yang digambarkan pada kertas grafik tersebut. Karena pada umumnya berupa kombinasi beberapa elemen sederhana yang ditunjukan pada grafik diatas, yaitu grafik . .Transfer function mempunyai dua unsur gain yaitu steady state gain dan dinamyc gain, pada pengendali ini merupakan unsur . Dimana tidak/adanya memiliki unsur keterlambatan. Fungsi hantar yang diperoleh menunjukkan karateristik berupa respon