Galvanisasi Kel 5

38
GALVANIZING PROCESS DISUSUN OLEH : DANU WIJAYA (3334130213) M. KIDAM HADY (3334132302) ANDINI (3334132477) MERLIANA KRISCENCIA W. (3334132309) TORANG ARITONANG (3334132150) ABRAR MUHARMAN (3334131932) FALIH ALIYUN (3334132729) DIANNISA RACHMAWATI (3334131862) R.E.DINAR RAHMAWATI (3334121138) REFOUR J. TOBING (3334122350) OLTA MEDI PRAYOGA (3334121350) RENDI MULYADI (3334120038) GALIH PURWASITO A. (3334121753)

description

abcd

Transcript of Galvanisasi Kel 5

Page 1: Galvanisasi Kel 5

GALVANIZING PROCESS

DISUSUN OLEH :

DANU WIJAYA (3334130213)

M. KIDAM HADY (3334132302)

ANDINI (3334132477)

MERLIANA KRISCENCIA W. (3334132309)

TORANG ARITONANG (3334132150)

ABRAR MUHARMAN (3334131932)

FALIH ALIYUN (3334132729)

DIANNISA RACHMAWATI (3334131862)

R.E.DINAR RAHMAWATI (3334121138)

REFOUR J. TOBING (3334122350)

OLTA MEDI PRAYOGA (3334121350)

RENDI MULYADI (3334120038)

GALIH PURWASITO A. (3334121753)

Page 2: Galvanisasi Kel 5

PENGERTIAN

Galvanisasi adalah proses pelapisan besi, baja, atau aluminium dengan lapisan seng tipis, dengan melapisi logam dengan cairan seng pada suhu sekitar 860 ° F (460 ° C). Galvanisasi juga merupakan proses pelapisan logam induk dengan logam lain dengan tujuan agar logam induk mempunyai ketahanan korosi yang lebih baik.

Adapun tujuan dari proses galvanisasi ini adalah:

1.    Sebagai pelindung korosi / karat2.    Sebagai anoda korban

Page 3: Galvanisasi Kel 5

PROSES

Proses Galvanisasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Electrogalvanizing

Proses ini dengan cara memberi aliran listrik dalam kolam galvanis. Sehingga partikel galvanis menempel pada besi sampai ketebalan yang diinginkan.

2. Hot dip galvanizing

Yaitu dengan mencelupkan besi ke dalam kolam galvanis panas. semakin tebal lapisan galvanisnya jika besi sering dicelupkan.

Page 4: Galvanisasi Kel 5

TAHAPAN PROSES HOT DIP GALVANIZING

Page 5: Galvanisasi Kel 5

1. Persiapan (pre treatment)Logam utama dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan zat

kimia asam klorida (HCl) dengan kosentrasi 32% - 33% (pembatasan ini dikarenakan tekanan uapnya sangat tinggi), ini berfungsi untuk menghilangkan asam atau basa yang merupakan bahan pengotor terhadap logam utama. Halini dimaksudkan agar permukaan spesimen diperoleh kondisi permukaan yang bersih dan hasil yang baik. ini disebut proses pembersihan kimiawi, sedangkan proses pembersihan secara fisik (mekanik)juga bisa dilakukan dengan cara di blasting, gurinda, bakar, dll.

Proses pre treatment ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Pembersihan secara mekanik dengan menggunakan gerinda

2. Pembersihan secara kimiawi dengan menggunakan reagent kimia

a. Degreasing

b. Rinsing I

c. Pickling

d. Rinsing II

e. Fluxing

f. Drying

Page 6: Galvanisasi Kel 5

a. DegreasingProses degreasing merupakan proses yang

bertujuan untuk menghilangkan kotoran, minyak, lemak, cat dan kotoran padat lainnya yang menempel pada permukaan spesimen. Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan larutan NaOH (soda kaustik) dengan konsentrasi 5% – 10% pada suhu 70oC – 90oC selama kurang lebih 10 menit

b. Rinsing IProses rinsing I bertujuan untuk

membersihkan soda kaustik pada proses degreasing yang masih menempel pada permukaan spesimen dalam dengan menggunakan air bersih pada temperatur kamar

Page 7: Galvanisasi Kel 5

c. PicklingProses pencelupan material

kedalam bak larutan HCl (H2SO4) untuk membersihakan karat, lak, aspal, dan zat asam lainya, sehingga didapat permukaan material yang besih, agar proses hot dip galvanize dapat maksimal.

d. Rinsing IIProses rinsing II bertujuan

untuk membersihkan larutan HCl atau H2SO4 yang menempel pada spesimen saat proses pickling dengan menggunakan air bersih pada temperatur kamar.

Page 8: Galvanisasi Kel 5

e. Fluxing

Proses pelapisan awal dengan menggunakan Zinc Cloride dan Amunium Cloride dengan perbandingan 20% - 30% selama beberapa menit (5 - 8 menit), bertujuan untuk :

(a) Sebagai lapisan dasar untuk memperkuat lapisan seng pada saat dilakukan proses pelapisan.

(b) Sebagai katalisator reaksi terjadinya pelapisan Fe-Zn.

(c) Untuk menghindari terjadinya proses oksidasi sebelum proses galvanizing dilakukan.

Proses fluxing berlangsung pada temperatur 60°C – 80°C, hal ini dimaksudkan agar perpindahan panas pada material berlangsung secara perlahan dan bertahap sehingga dapat menghindari terjadinya deformasi plastis yang dapat mengganggu proses pelekatan seng pada benda kerja saat proses galvanizing berlangsung.

Page 9: Galvanisasi Kel 5

f. Drying

Proses drying merupakan proses pengeringan dan pemanasan awal dengan menggunakan gas panas yang suhunya kurang lebih 150°C, tujuannya untuk menghilangkan cairan yang mungkin terdapat pada permukaan material yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan uap saat proses galvanizing berlangsung.

Page 10: Galvanisasi Kel 5

IDENTIFIKASI BAHAYA PROSES GALVANISASI

Physical hazardbahaya ini timbul karena pada saat proses pengalusan menggunakan gerinda menimbulkan

kebisingan, getaran, dan percikan api.

Mechanicl hazard

setiap mesin/alat yang bergerak pasti dapat menimbulkan bahaya, terlebih mesin gerinda yang dapat membuat tangan terluka. pengelasan, penggerindaan, pemotongan logam dengan busur api

merupakan sumber bahaya timbulnya ledakan dan kebakaran yang bisa disebabkan dari kesalahan penempatan, penanganan dan penggunaan pada tabung gas yang digunakan.

Chemical hazardpada saat digerinda, spesimen yang digerinda pasti akan menghasilkan debu. Dan debu dalam jmlah banyak sangat membahayakan kesehatan pekerja karena dapat masuk ke dalam saluran

pernafasan.

Electrical hazard

Bahaya lain yang mungkin memiliki potensi besar terhadap kebakaran dan ledakan dapat timbul dari peralatan atau perlengkapan yang mendukung proses produksi seperti contoh generator set

dan instalasi listrik

Physicological hazardWaktu kerja yang lama sehingga mengakibatkan kelelahan dan ketidakfokusan saat bekerja dan

juga adanya tekanan dari atasan.

Ergonomical hazardMengangkat benda-benda berat yang akan di proses secara galvanizing sehingga dapat

mengakibatkan bahaya bagi pekerja

Biological hazard

Akibat dari lingkungan pabrik yang kurang bersih, dapat mengakibatkan timbulnya bakteri dan jamur pada alat. APD yang digunakan secara terus-menerus tanpa pencucian juga dapat

menyebabkan bakteri dan jamur yang akan menempel pada tubuh pekerja

Proses pre-treatment secara mekanik

Page 11: Galvanisasi Kel 5

IDENTIFIKASI BAHAYA PROSES GALVANISASI

Chemical hazard bahaya kimia ini ditimbulkan dari penggunaa NaOH dengan konsentrasi 5-10% jika terkena MATA : Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan; KULIT : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis; TERTELAN : Menyebabkan

luka bakar membrane mukosa di mulut, Esophagus dan mulut; TERHIRUP : Menyebabkan bronchitis kronis.

Physical hazard bahaya secara fisik ditumbulkan dari suhu, karena suhu larutan NaOH yang digunakan untuk membersihkan kotoran berkisar 70oC – 90oC dapat membuat kulit terkelupas/melepuh dan terasa panas jika sampai terkena bagian tubuh.. kebisingan

saat proses juga dapat menjadi sumber bahaya.

Mechanical hazard alat yang digunakan untuk mengangkat baja yang akan dicelupkan juga dapat menjadi sumber bahaya, karena jika ikatan antara baja dan mesin yang bergerak

tersebut kurang/tidak tepat bisa menyebabkan baja jatuh sewaktu-waku.

Ergonomical hazard Metode kerja yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan bahaya pada pekerja

Electrical hazard Bahaya lain yang mungkin memiliki potensi besar terhadap kebakaran dan ledakan dapat timbul dari peralatan atau perlengkapan yang mendukung proses produksi

seperti contoh generator set dan instalasi listrik

Biological hazard Akibat dari lingkungan pabrik yang kurang bersih, dapat mengakibatkan timbulnya bakteri dan jamur pada alat. APD yang digunakan secara terus-menerus tanpa

pencucian juga dapat menyebabkan bakteri dan jamur yang akan menempel pada tubuh pekerja

Physicological hazard Waktu kerja yang lama sehingga mengakibatkan kelelahan dan ketidakfokusan saat bekerja dan juga adanya tekanan dari atasan.

•Degreasing Pre-treatment secara kimiawi

Page 12: Galvanisasi Kel 5

DEGREASING

Page 13: Galvanisasi Kel 5

RINSING

Page 14: Galvanisasi Kel 5

•PICKLING

Chemical hazard bahaya kimia ini ditimbulkan dari penggunaa HCl dengan konsentrasi10-15% jika terkena MATA : Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan; KULIT : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis; TERTELAN : Menyebabkan luka

bakar membrane mukosa di mulut, Esophagus dan mulut; TERHIRUP : Menyebabkan bronchitis kronis.

Mechanical hazard alat yang digunakan untuk mengangkat baja yang akan dicelupkan juga dpt menjadi sumber bahaya, karena jika ikatan antara baja dan mesin yang bergerak tersebut kurang/tidak tepat

bisa menyebabkan baja jatuh sewaktu-waku.

Physical hazard Suara bising dari alat dapat menjadi sumber bahaya.

Electrical hazard Bahaya lain yang mungkin memiliki potensi besar terhadap kebakaran dan ledakan dapat timbul dari peralatan atau

perlengkapan yang mendukung proses produksi seperti contoh generator set dan instalasi listrik

Biological hazard Akibat dari lingkungan pabrik yang kurang bersih, dapat mengakibatkan timbulnya bakteri dan jamur pada alat. APD

yang digunakan secara terus-menerus tanpa pencucian juga dapat menyebabkan bakteri dan jamur yang akan menempel pada

tubuh pekerja

Ergonimical hazard Metode kerja yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan bahaya pada pekerja. APD yang tidak sesuai ukuran.

Physicological hazard Waktu kerja yang lama sehingga mengakibatkan kelelahan dan ketidakfokusan saat bekerja dan juga adanya tekanan dari atasan.

IDENTIFIKASI BAHAYA PROSES GALVANISASI

Page 15: Galvanisasi Kel 5

PICKLING

Page 16: Galvanisasi Kel 5

•FLUXINGChemical hazard bahaya yang ditimbukan secara kimia jika terkena mata : dapat

menyebabkan iritasi dan mata merah, kulit: dapat menyebabkan iritasi kulit. Pernafasan: dapat menyebabkan batuk, iritasi ringan.

Uap dari ZAC juga dapat mengganggu pernapasan.

Mechanical hazard alat yang digunakan untuk mengangkat baja yang akan dicelupkan juga dpt menjadi sumber bahaya, karena jika ikatan antara baja dan mesin yang bergerak tersebut kurang/tidak tepat bisa menyebabkan

baja jatuh sewaktu-waku.

Physical hazard Temperatur tinggi yang digunakan dapat membahayakan jika sampai terjadi kontak dengan tubuh. Kebisingan saat proses juga menjadi

sumber bahaya.

Electrical hazard Bahaya lain yang mungkin memiliki potensi besar terhadap kebakaran dan ledakan dapat timbul dari peralatan atau perlengkapan

yang mendukung proses produksi seperti contoh generator set dan instalasi listrik

Biological hazard Akibat dari lingkungan pabrik yang kurang bersih, dapat mengakibatkan timbulnya bakteri dan jamur pada alat. APD yang

digunakan secara terus-menerus tanpa pencucian juga dapat menyebabkan bakteri dan jamur yang akan menempel pada tubuh

pekerja

Ergonimical hazard APD yang tidak sesuai ukuran tubuh dapat menimbulkan ketidaknyaman, bahkan dapat membuat tersangkut.

Physicological hazard Kondisi badan yang kurang sehat dapat menimbulkan ketidakfokusan saat bekerja.

IDENTIFIKASI BAHAYA PROSES GALVANISASI

Page 17: Galvanisasi Kel 5

FLUXING

Page 18: Galvanisasi Kel 5

•DRYINGChemical hazard uap yang dihasilkan saat proses galvanizing dapat

mengganggu pernapasan pekerja yang juga berbahaya jika terhirup terus menerus.

Mechanical hazard alat yang digunakan untuk mengangkat baja yang akan dicelupkan juga dpt menjadi sumber bahaya, karena jika ikatan

antara baja dan mesin yang bergerak tersebut kurang/tidak tepat bisa menyebabkan baja jatuh sewaktu-waku.

Physical hazard pada proses pengeringan suhu yang digunakan mencapai 150oC. Hal ini dilihat sebagai potensi bahaya yang sangat

besar bagi pekerja.

Electrical hazard Alat yang sudah lama belum di kalibrasi juga dapat meyebabkan terjadinya electrical error sehingga berbahaya bagi pekerja dimana dapat menyebabkan pekerja tersengat

listrik

Biological hazard Lingkungan/ area prosesing yang tidak steril(bersih) menimbulkan tumbuhnya jamur di sekitar area kerja yang juga

berdampak pada kesehatan pekerja.

Ergonimical hazard APD yang tidak sesuai ukuran tubuh dapat menimbulkan ketidaknyaman, bahkan dapat membuat tersangkut.

Physicological hazard Kelelahan dan kondisi tubuh yang kurang sehat dapat mengurangi kinerja saat bekerja serta adanya tekanan dari atasan yang mengakibatkan ketidakfokusan saat bekerja.

IDENTIFIKASI BAHAYA PROSES GALVANISASI

Page 19: Galvanisasi Kel 5

2. Pencelupan (galvanizing) Pada proses galvanizing (pencelupan) ini , cairan

seng akan melapisi baja dengan membentuk lapisan baja seng kemudian barulah terbentuk lapisan yang sepenuhnya berupa unsur seng pada permukaan terluar baja, larutan yang digunakan minimal adalah 98 % murni unsur seng (Zn). Tahap pencelupan dilakukan selama kurang lebih 1,5 menit (bergantung dengan struktur materialnya) dengan suhu 440°C – 460°C. Ketebalan lapisan seng pada pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing dipengaruhi oleh kondisi permukaan, lamanya pencelupan dan temperatur pencelupan. Dan untuk memperindah penampilan material sebaiknya ditambahkan bahan baku ezda dengan perbandingan tertentu.

Page 20: Galvanisasi Kel 5

• GALVANIZING

Chemical hazard Bahaya dari gas buang yang dihasilkan dari reaksi proses produksi. Bahaya dari bahan baku yang digunakan (bahan kimia), Bahaya dari gas yang terkompresikan (Tabung O2, CO2, Acetylene), bahan kimia yang digunakan dapat menyebabkan Kebakaran dan Ledakan

Mechanical hazard alat yang digunakan untuk mengangkat baja yang akan dicelupkan juga dpt menjadi sumber bahaya, karena jika ikatan antara baja dan mesin yang bergerak tersebut kurang/tidak tepat

bisa menyebabkan baja jatuh sewaktu-waku.

Physical hazard temperatur yang terlalu tinggi pada proses ini dapat menimbulkan bahaya karena jika sampai terjadi kontak kulit dengan pekerja dapat menyebabkan kulit melepuh. Pakaian yang

digunakan juga harus sesuai standar untuk meminimalisir bahaya tersebut. Kebisingan juga menjadi salah satu bahaya dlm proses ini.

Electrical hazard Bahaya lain yang mungkin memiliki potensi besar terhadap kebakaran dan ledakan dapat timbul dari peralatan atau perlengkapan yang mendukung proses produksi seperti contoh

generator set dan instalasi listrik

Biological hazard Akibat dari lingkungan pabrik yang kurang bersih, dapat mengakibatkan timbulnya bakteri dan jamur pada alat. APD yang digunakan secara terus-menerus tanpa pencucian juga dapat

menyebabkan bakteri dan jamur yang akan menempel pada tubuh pekerja

Ergonimical hazard APD yang tidak sesuai ukuran tubuh dapat menimbulkan ketidaknyaman, bahkan dapat membuat tersangkut. Metode kerja yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan bahaya

pada pekerja

Physicological hazard Waktu kerja yang lama sehingga mengakibatkan kelelahan dan ketidakfokusan saat bekerja dan juga adanya tekanan dari atasan. Perploncoan saat bekerja.

IDENTIFIKASI BAHAYA PROSES GALVANISASI

Page 21: Galvanisasi Kel 5

GALVANIZING

Page 22: Galvanisasi Kel 5

a. Pendinginan (quenching)Tahap pendinginan material proses,

dengan memasukan material kedalam larutan sodium bicromate dengan kosentrasi 0,015% pada suhu kamar dengan dicampur air bersih bertujuan untuk mencegah terjadinya white rust (bercak putih/jamur).

b. Finishing Merupakan menghaluskan permukaan

material dari sisa proses dipping, jaruman, jendolan, dan sisa aliran zinc yang tidak dikehendaki, sehingga menghasilkan product material yang berkwalitas baik.

3. TAHAP PENDINGINGAN DAN TAHAP AKHIR

Page 23: Galvanisasi Kel 5

Chemical hazard Zat kimia yang digunakan dalam proses quenching dapat menyebabkan iritasi jika sampai terjadi kontak dengan tubuh.

Mechanical hazard Dapat tertusuk permukaan logam yang runcing. Mesin yang digunakan untuk menghaluskan juga dapat membuat tangan

terluka.

Physical hazard Pada proses penghalusan permukaan menimbulkan banyak debu yang berbahaya bagi pernapasan. Lingkungan kerja yang bising

juga dapat menjadi penyebab bahaya.

Electrical hazard Electrical error pada mesin penghalus yang digunakan dapat menyebabkan terganggunya proses penghaluskan. Jika terjadi

kebocoran arus listrik pekerja dapat tersengat.

Biological hazard Lingkungan/ area prosesing yang tidak steril(bersih) menimbulkan tumbuhnya jamur di sekitar area kerja yang juga

berdampak pada kesehatan pekerja.

Ergonimical hazard APD yang tidak sesuai ukuran tubuh dapat menimbulkan ketidaknyaman, bahkan dapat membuat tersangkut di mesin pada

tahap akhir ini

Physicological hazard Kelelahan dan kondisi tubuh yang kurang sehat dapat mengurangi kinerja saat bekerja serta adanya tekanan dari atasan

yang mengakibatkan ketidakfokusan saat bekerja.

• Tahap pendingan dan Tahap akhir

IDENTIFIKASI BAHAYA PROSES GALVANISASI

Page 24: Galvanisasi Kel 5

FINISHING

Page 25: Galvanisasi Kel 5

UPAYA PENCEGAHAN

1. Menggunakan APD sesuai dengan prosedur saat proses galvanizing

2. Mengkalibrasi alat-alat yang akan digunakan

3. Menggunakan metode kerja yang sesuai standar prosedur

Page 26: Galvanisasi Kel 5

4. Penggunaan penyekat (shielding) terutama untuk mengurangi panas radiasi dari proses pencelupan.

5. Melakukan pengendalian pada sumber bahaya dengan melakukan eliminasi, subtitusi, engineering, administrasi.

6. Merawat mesin dan alat yang digunakan pada proses galvanizing secara teratur

7. Mengubah cara kerja yang dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja saat proses galvanizing berlangsung.

Page 27: Galvanisasi Kel 5
Page 28: Galvanisasi Kel 5

http://youtube.com/watch?v=i-VcyOkOmbc https://www.youtube.com/watch?v=c2J07n5hSbshttp://www.youtube.com/watch?v=c2J07n5hSbs http://www.youtube.com/watch?v=UE7zY9JoVIc

**Contoh Video terlampir

GALVANIZING PROCESS VIDEO

Page 29: Galvanisasi Kel 5

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

KEUNTUNGAN

1. Memiliki umur panjang dan tidak memerlukan topcoat untuk lingkungan pH 5-10.

2. Dapat memproteksi bentuk struktur yang komplek dan rumit.

3. Serta sekali celup dapat melapisi permukaan luar dan dalam secara bersamaan.

4. Melindungi besi atau baja terhadap karat dalam jangka waktu yang lama.

5. Tidak memerlukan biaya pemeliharaan.

6. Tidak memerlukan pengecatan.

7. Melindungi permukaan besi atau baja terhadap goresan.

8. Proses cepat, praktis dan ekonomis.

Page 30: Galvanisasi Kel 5

KERUGIAN

1. Diantaranya besar struktur yang akan dilapisi dibatasi dengan ukuran penampung.

2. Tidak baik untuk struktur yang selalu terendam serta tidak cocok struktur yang diaplikasikan untuk lingkungan pH <5 dan >10.

3. Kalau akan dilakukan topcoating, permukaan yang porous harus ditutupi dengan sealer.

Page 31: Galvanisasi Kel 5

APLIKASI PENGGUNAAN GALVANIZING

Bridges and Highways. Power Generation. Transportation. Water and Waste Water Treatment. Pulp and Paper. Agriculture and Food Processing. Petrochemical and Chemical. Original Equipment Manufacturing. Telecomunication.

Page 32: Galvanisasi Kel 5

PERLINDUNGAN BARRIER DAN KATODA

Perlindungan Barrier benar-benar melindungi permukaan baja dari lingkungan luar seperti dari udara, laut dan kelembaban yang tinggi. Barrier tersebut dapat melindungi dari 20 tahun, tergantung dari lingkungannya.

Perlindungan Katoda membuat elemen seperti seng (Zn) sebagai area anoda pada baja.

Sebagai anoda, seng (Zn) akan berkorosi terlebih dahulu, membuat katoda (besi atau baja) tetap bertahan.

Page 33: Galvanisasi Kel 5

KARAKTERISTIK LAPISAN HOT DIP GALVANIZINGMENUTUP DAN MELAPISI DENGAN BAIK

Galvanizing menjamin ketebalan lapisan yang sama pada semua permukaan yang terlapisi termasuk tepi, sudut, galur, serta bagian dalam pipa dan tempat-tempat yang sulit dijangkau. Ketebalan lapisan yang sama ini menghilangkan segala macam bagian yang sulit dijangkau dan menjadi pelindung yang sempurna terhadap karat pada bagian tersebut.

Page 34: Galvanisasi Kel 5

MSDS GALVANIZING COMPOUND

Page 35: Galvanisasi Kel 5
Page 36: Galvanisasi Kel 5
Page 37: Galvanisasi Kel 5
Page 38: Galvanisasi Kel 5

SEKIANTERIMA KASIH