Gallery Wall

8
B. Tujuan Terapi Perilaku 1.Mengubah perilaku yang tidak sesuai pada klien 2.Membantu klien belajar dalam proses pengambilan keputusan secara lebih efisien. 3.Mencegah munculnya masalah di kemudian hari. 4. Memecahkan masalah perilaku khusus yang diminta oleh klien. 5. Mencapai perubahan perilaku yang F. Hubungan antara Terapis dan Klien Pembentukan hubungan pribadi yang baik adalah salah satu aspek yang esensial dalam proses terapeutik, peran terapis yang esensial adalah peran sebagai agen pemberi perkuatan. Para terapis tingkah laku menghindari bermain peran yang dingin dan impersonal sehingga hubungan terapeutik lebih terbangun daripada hanya memaksakan teknik-teknik

description

semoga bermanfaat

Transcript of Gallery Wall

Page 1: Gallery Wall

B. Tujuan Terapi Perilaku 1. Mengubah perilaku yang tidak sesuai pada

klien2. Membantu klien belajar dalam proses

pengambilan keputusan secara lebih efisien.

3. Mencegah munculnya masalah di kemudian hari.

4.  Memecahkan masalah perilaku khusus yang diminta oleh klien.

5.  Mencapai perubahan perilaku yang dapat dipakai dalam kegiatan kehidupannya.

F.Hubungan antara Terapis dan Klien

Pembentukan hubungan pribadi yang baik adalah salah satu aspek yang esensial dalam proses terapeutik, peran terapis yang esensial adalah peran sebagai agen pemberi perkuatan. Para terapis tingkah laku menghindari bermain peran yang dingin dan impersonal sehingga hubungan terapeutik lebih terbangun daripada hanya memaksakan teknik-teknik kaku kepada para klien.

Page 2: Gallery Wall

C.Teori dasar Metode Terapi Perilaku

1. Perilaku maladaptif dan kecemasan persisten telah dibiasakan (conditioned) atau dipelajari (learned)

2. Terapi  untuk perilaku maladaptif adalah dengan penghilangan kebiasaan (deconditioning) atau ditinggalkan (unlearning)

3. Untuk menguatkan perilaku adalah dg pembiasaan perilaku

Page 3: Gallery Wall

E. Fungsi dan Peran Terapis

Terapis tingkah laku harus memainkan peran aktif dan direktif dalam pemberian treatment, yakni terapis menerapkan pengetahuan ilmiah pada pencarian pemecahan masalah-masalah manusia, para kliennya. Terapi tingkah laku secara khas berfungsi sebagai guru, pengarah, dan ahli dalam mendiagnosis tingkah laku yang maladaptif dan dalam menentukan prosedur-prosedur penyembuhan yang diharapkan, mengarah pada tingkahlaku yang baru dan adjustive.

Page 4: Gallery Wall

D.Teknik-Teknik Terapi Perilaku Desensitisasi sistematik dipandang sebagai proses

deconditioning atau counterconditioning. Prosedurnya adalah memasukkan suatu respons yang bertentangan dengan kecemasan, seperti relaksasi. Individu belajar untuk relaks dalam situasi yang sebelumnya menimbulkan kecemasan.

Flooding adalah prosedur terapi perilaku di mana orang yang ketakutan memaparkan dirinya sendiri dengan apa yang membuatnya takut, secara nyata atau khayal, untuk periode waktu yang cukup panjang tanpa kesempatan meloloskan diri.

Penguatan sistematis (systematic reinforcement) didasarkan atas prinsip operan, yang disertai pemadaman respons yang tidak diharapkan. Pengkondisian operan disertai pemberian hadiah untuk respons yang diharapkan dan tidak memberikan hadiah untuk respons yang tidak diharapkan. 

Pemodelan (modeling) yaitu mencontohkan dengan menggunakan belajar observasionnal. Cara ini sangat efektif untuk mengatasi ketakutan dan kecemasan, karena memberikan kesempatan kepada klien untuk mengamati orang lain mengalami situasi penimbul kecemasan tanpa menjadi terluka. Pemodelan lazimnya disertai dengan pengulangan perilaku dengan permainan simulasi (role-playing).

Regulasi diri melibatkan pemantauan dan pengamatan perilaku diri sendiri, pengendalian atas kondisi stimulus, dan mengembangkan respons bertentangan untuk mengubah perilaku maladaptif.

Page 5: Gallery Wall
Page 6: Gallery Wall
Page 7: Gallery Wall
Page 8: Gallery Wall

TERAPI PERILAKU

A. PENGERTIANTerapi perilaku adalah penggunaan prinsip dan paradigm belajar yang ditatpkan secara eksperimental untuk mengatasi perilaku tidak adaptif. Dalam prakteknya, terapi perilaku adalah penekanan pada analisis perilaku untuk menguji secara sistematik hipotesis mana terapi didasarkan.