GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di...

113
i GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA NON AMATIR DI INDONESIA ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh: ERIK DESTIAWAN NIM. C0502011 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di...

Page 1: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

i

GALATAMA 1979 – 1994

( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA

NON AMATIR DI INDONESIA )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh:

ERIK DESTIAWAN

NIM. C0502011

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

ii

GALATAMA 1979 – 1994

( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA

NON AMATIR DI INDONESIA )

Disusun oleh:

ERIK DESTIAWANNIM. C0502011

Telah Disetujui oleh Pembimbing :

Pembimbing

Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M.HumNIP.19730613 200003 2002

Mengetahui:

Ketua Jurusan Sejarah

Dra. Sri Wahyuningsih, M.HumNIP. 19540223 198601 2001

Page 3: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

iii

GALATAMA 1979 – 1994

( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA

NON AMATIR DI INDONESIA )

Disusun oleh:ERIK DESTIAWAN

C0502011

Telah Disetujui Oleh Tim Penguji SkripsiFakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Tanggal 2010

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua

Sekretaris

Penguji I

Penguji II

Dra. Sri Wahyuningsih, M.HumNIP. 19540223 198601 2001

Dra. Sawitri Pri Prabawati, M. PdNIP. 19580601 198601 2001

Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M.HumNIP.19730613 200003 2002

Drs. Supariadi, M.HumNIP. 19620714 198903 1002

........................................

.........................................

.........................................

.........................................

Dekan,Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Drs. Sudarno, M.A.NIP. 19530314 198506 1001

Page 4: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

iv

PERNYATAAN

Nama : ERK DESTIAWANNIM : C 0502011

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul GALATAMA 1979 – 1994 (Perkembangan Sepakbola Non Amatir di Indonesia) adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, April 2010Yang membuat pernyataan,

Erik Destiawan

Page 5: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

v

MOTTO :

Bersyukurlah pada Yang Maha Kuasa

Hargailah orang-orang yang menyayangimu, yang selalu ada setia di sisimu

Siapapun yang engkau pernah sakiti,

dalam pencarian jati diri dan semua yang engkau impikan

Tegarlah sang pemimpi!

( Gigi - Sang Pemimpi )

I will do my best and God will take the rest

( Penulis )

Page 6: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

vi

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini penyusun persembahkan kepada:

Ayah, ibu dan kedua adikku tercinta

Semua orang yang mencintai sepak bola Indonesia

Page 7: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas berkah,

rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“GALATAMA 1979 – 1994 (Perkembangan Sepakbola Non Amatir di

Indonesia)”. Skripsi ini penulis ajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai

gelar Sarjana Sejarah pada Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mengalami kesulitan dan

hambatan. Namun berkat bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak,

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walaupun masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan rasa terima kasih yang setulus-

tulusnya kepada:

1. Drs. Sudarno, MA. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Sejarah Fakultas Sastra

dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M.Hum. selaku pembimbing skripsi yang

dengan tekun, teliti dan sabar telah membimbing penulis dalam menyusun

skripsi ini.

4. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd. selaku pembimbing akademis yang telah

memberikan bimbingan selama penulis menjalani studi di Fakultas Sastra dan

Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 8: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

viii

5. Bapak dan ibu dosen Jurusan Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu

selama penulis kuliah.

6. Para informan yang telah membantu memberikan informasi yang sangat

berharga sebagai bahan penulisan skripsi

7. Bapak, ibu dan kedua adikku yang tidak kenal lelah memberi dorongan dan

semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Keluarga besar mahasiswa Ilmu Sejarah FSSR UNS khususnya teman-teman

angkatan 2002.

9. Keluarga Bp. Teguh di Depok atas bantuannya selama penulis mencari data

sebagai bahan skripsi di Jakarta, khususnya Stefanus Yugo

10. Sahabat-sahabat setia yang selalu memberi semangat agar tidak menyerah

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu-persatu yang dengan segala

upaya dan bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini sangat jauh

dari sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun

dan menyempurnakan sekripsi ini sangat penulis harapkan. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan jika ada kesalahan

dan kekurangan dalam tulisan ini penulis mohon maaf sebesar-besarya.

Surakarta, April 2010

Penulis

Page 9: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ..................................................................... .............................. i

PERSETUJUAN ..................................................................................... ii

PERNYATAAN...................................................................................... iii

MOTTO .................................................................................................. iv

PERSEMBAHAN................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................ vi

DAFTAR ISI........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................... …… xii

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH .............................................. xiii

ABSTRAK ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 8

E. Kajian Pustaka.................................................................... 8

F. Metode Penelitian............................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ........................................................ 13

BAB II LATAR BELAKANG LAHIRNYA GALATAMA

A. Sepakbola Masa Perserikatan …………………………… 14

B. Peran Perserikatan Dalam Sepak Bola Indonesia ………... 21

C. Lahirnya Galatama ............................................................. 23

BAB III PERKEMBANGAN GALATAMA

A. Peraturan Dasar Galatama.................................................. 30

B. Perkembangan Kompetisi Galatama.................................. 32

Page 10: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

x

1. Kompetisi I Galatama .................................................... 32

2. Kompetisi II Galatama .................................................. 35

3. Kompetisi III Galatama ................................................. 38

4. Kompetisi IV Galatama ………………………………. 41

5. Kompetisi V Galatama ………………………………. 44

6. Kompetisi VI Galatama ………………………………. 46

7. Kompetisi VII Galatama ……………………………… 49

8. Kompetisi VIII Galatama …………………………….. 51

9. Kompetisi IX Galatama ………………………………. 52

10. Kompetisi X Galatama ……………………………… 55

11. Kompetisi XI Galatama ……………………………… 56

12. Kompetisi XII Galatama …………………………… 57

13. Kompetisi XIII Galatama …………………………… 59

14. Lahirnya Liga Indonesia ……………………………… 60

C. Permasalahan Dalam Galatama …………………………… 60

1. Permasalahan Suap di Galatama ……………………… 60

2. Permasalahan Wasit di Galatama……………………… 67

3. Sponsor dan Pendanaan Kompetisi Galatama ………… 68

4. Catatan Lain di Galatama ……………………………… 71

a. Larangan Pemain Asing di Galatama ………………. 71

b. Pengakuan Luar Negeri atas Pemain Galatama ……. 74

BAB IV PERAN GALATAMA DALAM SEPAKBOLA INDONESIA

A. Peran Galatama dalam Pembinaan Sepakbola .................. 76

1. Pembinaan Melalui Kompetisi Reguler ………………. 77

2. Pembinaan dan Pembibitan Pemain Usia Dini ……….. 78

3. Klub Sebagai Pusat Pembangkit Kemajuan ………….. 79

B. Peran Galatama dalam meningkatkan Kesejahteraan

Pemain................................................................................ 80

C. Peran Galatama dalam Menbantu PSSI Meraih Prestasi .... 82

Page 11: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xi

1. Galatama Sebagai Sumber Utama Rekrutmen

Pemain Nasional .................................................................. 82

2. Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen Internasional 83

D. Peran Galatama Sebagai Landasan ke Arah

Sepakbola Profesioanal ....................................................... 84

BAB V KESIMPULAN........................................................................ 86

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 89

DAFTAR INFORMAN............................................................................ 92

LAMPIRAN............................................................................................ 94

Page 12: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran1.Peraturan Dasar Lembaga Sepakbola Utama ….............................. 94

Page 13: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.Klasemen Akhir Kompetisi I Galatama............................................... 34

Tabel 2. Klasemen Akhir Kompetisi II Galatama …........................................ 36

Tabel 3. Klasemen Akhir Kompetisi III Galatama …...................................... 39

Tabel 4. Klasemen Akhir Kompetisi IV Galatama …...................................... 42

Tabel 5. Klasemen Akhir Kompetisi V Galatama …....................................... 45

Tabel 6. Klasemen Akhir Kompetisi VI Galatama …...................................... 49

Tabel 7. Klasemen Akhir Kompetisi VII Galatama ….................................... 50

Tabel 8. Klasemen Akhir Kompetisi VIII Galatama …................................... 51

Tabel 9. Klasemen Akhir Kompetisi IX Galatama …..................................... 54

Tabel 10. Klasemen Akhir Kompetisi X Galatama …......................................55

Tabel 11. Klasemen Akhir Kompetisi XI Galatama …................................... 57

Tabel 12. Klasemen Akhir Kompetisi XII Galatama …................................. 58

Tabel 13. Klasemen Akhir Kompetisi XIII Galatama ….... .......................... 59

Page 14: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xiv

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

AD/ART : Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga

AFC : Asian Football Confederation

BPD Jateng : Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah

Galatama : Lembaga Sepakbola Utama

Galatama : Liga Sepakbola Utama

Home Away : Pertandingan yang dilakukan di kandang sendiri dan lawan

Home Base : Wisma administrasi dan latihan dari klub (home ground)

KTB : Krama Yudha Tiga Berlian

PSSI : Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia

Liga : Pengurus liga atau yang berkaitan dengan liga Galatama

Round Robin : Mirip Home Away tapi dapat dilaksanakan ditempat netral

Sintelbaan : Bagian pinggir atau tepi dari lapangan sepak bola

Stedenwedsrtyden :pertandingan antar kota tahunan dan secara bergiliran tiap

kota menjadi pemyelenggara.

Striker : Penyerang atau posisi depan dalam formasi sepak bola

TPPKS : Tim Peneliti dan Penganggulangan Kasus Suap

Top scorer : Pencetak gol terbanyak

UMS 80 : Union Makes Strengh 80

Page 15: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xv

ABSTRAK

Erik Destiawan. C0502011. 2010. GALATAMA 1979 – 1994 (Perkembangan Sepakbola Non Amatir di Indonesia). Skripsi: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarata.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apa yang melatarbelakangi kompetisi sepak bola non-amatir Galatama oleh PSSI? (2) Bagaimana proses berlangsungnya kompetisi Galatama dan aspek apa saja yang mempengaruhi selama musim kompetisi Galatama? (3) Apa pengaruh Galatama dalam sepak bola nasional Indonesia? (4) Faktor apa saja yang menyebabkan kompetisi sepak bola non-amatir Galatama dibubarkan oleh PSSI? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan tahapan:Pertama, Heuristik, yaitu tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber/kritik sejarah, adalah menilai atau mengkritik sumber itu, baik itu ekstern maupun intern; ketiga, interpretasi, yaitu penafsiran sumber yang dapat dipercaya; keempat,historiografi, adalah penulisan sejarah sebagai suatu kisah

Hasil penelitian menggambarkan bahwa Galatama merupakan proses perkembangan sistem manajemen dan kompetisi dalam sepak bola Indonesia pada tahun 1979 -1994 sebagai terobosan bagi PSSI untuk dapat kembali berprestasi di ajang internasional. Galatama telah menggelar 13 kompetisi reguler selama 15 tahun. Eksistensi klub-klub Galatama banyak dipengaruhi kondisi finansial klub atau perusahaan yang menaungi. Kasus suap juga melanda banyak klub Galatama, sehingga membuat beberapa pemain dikenakan sanksi dari PSSI.

Sebagai bagian dari PSSI, Galatama memikul kewajiban dalam membina sepak bola Indonesia. Selain melalui sistem kompetisi reguler, pembibitan pemain dari usia dini dan menjadikan klub sebagai pembangkit kemajuan sepak bola merupakan agenda utama pembinaan di Galatama. Galatama turut membantu meningkatkan kesejahteraan pemain sepak bola. Galatama memberikan bayaran dalam bentuk gaji dalam jumlah yang lebih besar daripada Perserikatan. Terkait pencapaian prestasi PSSI di ajang internasional, Galatama senantiasa menyumbangkan pemain-pemain terbaik di tim nasonal. Klub juara Galatama berperan sebagai wakil PSSI di kejuaraan Asia. Beban biaya kompetisi dan pengelolaan klub yang besar membuat satu persatu klub Galatama bubar. Jumlah penonton yang sedikit menambah klub semakin sulit bertahan dalam kompetisi. Untuk menjaga eksistensi klub Galatama agar tetap bertahan ditengah kondisi keuangan yang sulit, PSSI melebur Galatama dan Perserikatan kedalam wadah baru bernama Liga Indonesia pada tahun 1994.

Page 16: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xvi

ABSTRACT

Erik Destiawan. C0502011. 2010.Galatama 1979 - 1994 (Non-Amateur Football Development in Indonesia). Thesis: Department of History Faculty of Letter and Fine Arts Sebelas Maret University Surakarata

Problems in this study were (1) What is behind the competition of non-amateur football Galatama by PSSI? (2) How is the ongoing competition Galatama and aspects of what influences during Galatama season? (3) What Galatama influence in the Indonesian national football team? (4) What factors cause the competition of non-amateur football team was disbanded by the PSSI Galatama? The method used in this research is the history of the following phases: First, heuristics, namely the collection phase of the source document; second, source criticism / historical criticism, is a judge or criticize those sources, both external and internal; third, interpretation, that is the interpretation of the source wich can be trusted; fourth, historiography, the writing of history as a story

The results illustrate that Galatama an development process of competition system and football management in Indonesia at 1979 -1994 as a breakthrough for PSSI to be re-achievers in the international arena. Galatama has held the 13th regular competitions for 15 years. Galatama clubs existence is heavily influenced financial condition or companies that overshadowed the club. Bribery cases Galatama also affected many clubs, so made some penalized players from PSSI.

As part of PSSI, Galatama assume liability in managing of Indonesian football. Aside from regular competition system, seeding the players from an early age and made progress generating football club as a main agenda in Galatama coaching. Galatama also helped improve the welfare of football players. Galatama provided in the form of salaries paid in amounts greater than United. PSSI related achievements in the international arena, Galatama always donate the best players in the national team. Galatama champions serve as vice of PSSI in the Asian championships. Big amount of competition and the management costs of the clubs to make one by one Galatama club disbanded. The number of spectators who add to the club a little more difficult to survive in the competition. To maintain the club's existence of Galatama to survive amid a difficult financial condition, PSSI Perserikatan. melt Galatama and Perserikatan into a new container called Liga Indonesia in 1994.

Page 17: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepak bola merupakan olah raga yang populer dalam masyarakat

Indonesia, juga di seluruh dunia. Orang rela berdesak-desakan di tribun stadion,

berpawai di jalanan, dan begadang di depan televisi sampai dini hari. Orang juga

rela membeli dan memakai segala pernak-pernik sepak bola, seperti kaos beserta

nomor punggung pemain kesayangan, celana, stiker, dan foto-foto para jagoan

lapangan hijau ini. Tidak cukup sampai di situ. Di sepanjang sejarah

perjalanannya, olah raga ini tidak pernah sepi dari gesekan ideologi, kekuasaaan,

bisnis, rasial, hegemoni kultural dan juga gender.

Sepak bola telah menjadi budaya yang dapat menimbulkan gairah untuk

turut serta yang luar biasa di antara penggemarnya. Daya tarik lintas budaya sepak

bola meluas, dari budaya orang tertentu di Eropa dan Amerika Selatan ke

khalayak kebanyakan di Australia, Afrika, Asia dan bahkan Amerika Serikat.

Profil lintas kelas permainan ini di negara Latin mulai ditiru di Eropa Utara dan

wilayah sepak bola baru lainnya. Sepakbola juga menunjukkan beragam

Page 18: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xviii

keterlibatan dari kaum perempuan di antara pemain, penonton, komentator, dan

ofisial dalam perkembangannya1

Sejauh ini popularitas sepak bola masih tetap terjaga. Termasuk di

Indonesia dan kawasan Asia yang lainnya. Bangsa Belanda merupakan yang

pertama kali memperkenalkan olah raga ini di Indonesia melalui pegawai mereka

yang bekerja di

1

Richard Giulianotti, 2006, Kata Pengantar dalam Sepak Bola Pesona Sihir Permainan Global, Yogyakarta: Apeiron Philotes, halaman v

Page 19: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xix

instansi pemerintah Hindia Belanda. Mereka memilih permainan yang tengah

populer di Eropa saat itu sebagai sarana rekreasi dan menjaga kebugaran.

Pada mulanya sepak bola hanya dapat dilakukan oleh orang-orang Barat,

terutama Belanda. Kemudian diikuti oleh orang-orang Tionghowa dan baru orang-

orang bumiputra, namun hal tersebut terbatas bagi orang bumiputra yang setaraf

dengan bangsa Belanda. Ketenaran sepak bola yang semula hanya sebagai sarana

pelepas lelah, melatih ketangkasan, ketrampilan, dan daya tahan, mulai mendapat

perhatian serius. Muncul keinginan dari karyawan-karyawan, pegawai-pegawai,

sedadu-serdadu, pelaut-pelaut yang aktif bermain bola untuk membentuk klub-

klub atau perkumpulan-perkumpulan. Klub sepak bola pertama muncul di

Indonesia adalah Road-Wit pada tahun 1884 dan Victory di Surabaya dua tahun

sesudahnya. Semenjak saat itu muncullah klub-klub sepak bola yang terbentuk di

kantor atau dinas-dinas pemerintah, maskapai-maskapai perdagangan dan

lembaga-lembaga pemerintah.

Pada masa berikutnya klub-klub sepak bola yang terbentuk di kota-kota

pusat kekuasaaan Belanda membentuk bond-bond sepak bola, yakni West Java

Voetbal Bond, Soerabajas Voetbal Bond, Bandung Voetbal Bond dan Semarang

Voetbal Bond. Pada tahun 1914 di Semarang untuk pertama kali diadakan

kejuaraan antar klub-klub lokal empat kota utama di Jawa: Batavia, Bandung

Surabaya, dan Semarang. Pertandingan semacam itu awalnya diurus oleh komite

ad hoc salah satu anggota keempat bond sepak bola, baru pada atahun 1919

Page 20: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xx

dibentuklah Nedherlandsch Indische Voetbal Bond ( NIVB ) untuk mengorganisir

pertandingan antar kota tahunan dengan aturan tetap. 2

Dalam perkembanganya NIVB lebih banyak memperhatikan klub-klub

bangsa Belanda sendiri yang ada di Hindia Belanda, sehingga persepakbolaan

bumiputra dan Tionghowa tidak begitu mendapat perhatian bahkan lebih dianggap

sebagai sepak bola rendahan. Atas keadaan ini kalangan bumi putra dan

Tionghowa masing-masing bertekad untuk mendirikan lembaga sepak bola yang

independen dan mandiri terhadap NIVB. Keinginan itu terwujud dengan

dibentuknya PSSI (Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia) pada 19 April 1930.

Organisasi-organisasi sepak bola nasional yang telah ada sebelumnya dilebur ke

dalam PSSI. Tujuan dari PSSI adalah untuk mengimbangi monopoli NIVB yang

dianggap tidak mampu mengakomodasi kepentingan dan eksisitensi sepak bola

bumiputra. Anggota PSSI adalah perserikatan di setiap kotamadya yang sekurang-

kurangnya mempunyai lima perkumpulan sepak bola.

Pada 1931, kompetisi Perserikatan mulai diperkenalkan. Sebuah kompetisi

amatir yang diikuti oleh perserikatan mewakili daerahnya masing-masing. Selama

48 tahun Perserikatan adalah satu-satunya kompetisi tingkat nasional di Indonesia.

Baru pada tahun 1979 sepak bola Indonesia memasuki era Galatama ( Liga Sepak

Bola Utama ). Galatama secara konsep bersifat semi-profesional atau non-amatir.

Galatama beranggotidakan klub-klub swasta dan sistem kompetisi yang digelar

menggunakan sistem liga (secara penuh) sesuai dengan namanya. Galatama dapat

dikatidakan sebagai sebuah revolusi dalam kompetisi dan pembinaan klub sepak

2

S. Agustina Palupi, 2004, Politik dan Sepak Bola di Jawa 1920 -1942. Yogyakarta: Ombak, halaman 25-27.

Page 21: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxi

bola di Indonesia. Betapa tidak, dibandingkan dengan Perserikatan, satu-satunya

barometer sepak bola nasional yang ada sebelumnya, Galatama membawa

perubahan besar yang begitu mendasar. Sebagai contoh: Sistem kompetisi yang

digunakan adalah format liga dalam satu wilayah. Setiap tim dalam satu wilayah

yang mengikuti Galatama demikian dipastikan akan saling bertemu. Tidak

disangsikan lagi bahwa yang menjadi juaranya adalah best of the best.

Pertandingan seleksi, kepemilikan tim yunior, dukungan dana yang kuat lewat

garansi bank dan pengelolaan klub secara profesional adalah contoh lain mengapa

Galatama hadir dengan membawa nuansa baru bagi sepak bola Indonesia. Klub-

klub Galatama didukung perusahaan yang besar pada saat itu. Misalnya

Pardedetex dan kelompok usaha Pardede, Krama Yudha dengan kelompok Krama

Yudha Tiga Berlian, Warna Agung dengan perusahaan cat Warna Agung. Mereka

itulah yang menjadi sponsor bagi klub masing-masing. Terakhir di akhir 1980-an

sejumlah BUMN masuk untuk mendanai klubnya seperti Semen Padang dan

Pupuk Kaltim.

Dari segi pendanaan, era Galatama lebih baik karena tidak mengandalkan

uang rakyat. Klub-klub Galatama berada di bawah perusahaan-perusahaan bonafid

atau sponsor yang memang mempunyai dana promosi yang besar. Klub yang

tergabung dalam kompetisi diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah uang sebagai

bank garansi dalam partisipasi mereka dalam kompetisi. Manajemen klub juga

diminta untuk menjadi badan hukum. Sejumlah pemain asing berkualitas seperti

Jairo Matos (Pardedetex Medan) dan Fandy Ahmad (Niac Mitra) hadir di

Indonesia. Penggunaan pemain asing yang diharapkan mampu mendongkrak

Page 22: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxii

kualitas permainan juga turut menggairahkan minat dan antusiasme para pecinta

sepak bola untuk menonton pertandingan Galatama.

Galatama sempat dianggap sebagai tempat yang menjanjikan

kesejahteraan bagi pemainnya, dengan bergabung dengan klub-klub Galatama

setidaknya mereka mendapatkan bayaran yang lebih baik dibandingkan jika

mereka memperkuat klub-klub Perserikatan. Hal ini jelas karena kebanyakan

anggota Galatama adalah klub-klub kaya. Juga Galatama dianggap sebagai

'universitas' nya sepak bola dan Perserikatan adalah ‘sekolah’ yang membina

pemain sebelum terjun ke Galatama. Semenjak saat itu juga kompetisi sepak bola

nasional terasa terbagi menjadi dua kutub. Galatama dan Perserikatan, masing-

masing berjalan secara pararel sebagai dua kompetisi dengan format yang

berbeda3.

Galatama memiliki muara yang sama dengan Perserikatan sebagai sebuah

sistem kompetisi, yaitu turut mewujudkan tujuan PSSI dalam membangun dan

meningkatkan kualitas persepakbolaan nasional dengan semangat persaudaraan,

persahabatan, kejujuran, sportivitas, nasionalisme dan profesionalisme.4 Galatama

memberikan andil besar dalam kemajuan sepak bola nasional. Banyak pemain

terbaik Galatama yang dipangil untuk memperkuat tim nasional. Sebagai contoh:

Bambang Nurdiansyah, pencetak gol terbanyak empat musim berturut turut dari

klub Yanita Utama dan Kramayudha Tiga Berlian, libero berpengalaman dari

Niac Mitra Surabaya, Heri Kiswanto, penyerang berbakat Ricky Yacobi dan

3

Sumohadi Marsis, 1992, Sepakbola Kita dalam Catatan Ringan, Jakarta: PT. Gramedia, halaman 7.

4Pedoman Dasar PSSI Bab I pasal 3.

Page 23: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxiii

masih banyak nama-nama lain yang berasal dari Galatama. Bahkan PSSI melalui

tim nasional di era Galatama mampu mencatat prestasi mengagumkan di level

internasional, yaitu juara SEA Games pada tahun 1987 di Jakarta dan 1991 di

Manila

Penelitian ini akan membahas tentang kompetisi Galatama yang

diselenggarakan dari tahun 1979 – 1994. Rentang waktu tersebut dimulai pada

tahun 1979 saat pertama kali digelar kompetisi Galatama dan 1994 adalah masa

akhir dari Galatama, ketika PSSI menggabung Galatama dan Perserikatan menjadi

satu bernama Liga Indonesia dan mengubah status klub menjadi 'profesional'.

Pada awal kompetisi, Galatama mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat

dan dianggap lebih bergengsi dari pada Perserikatan. Ada beberapa catatan buruk

terkait Galatama. Galatama dari tahun ke tahun mengalami pasang surut kualitas.

Terlebih sejak dikeluarkannya larangan bermain bagi pemain asing, kemudian

adanya kecurigaan pengaturan skor pertandingan oleh beberapa klub, dan juga isu

suap, Galatama bukan hanya ditinggalkan penonton, satu per satu klub pesertanya

mengundurkan diri.5 Selain itu, sejumlah persyaratan yang ketat yang

diberlakukan pada klub kala itu tidak diikuti dengan ketegasan turut menjadi

penyebab kemunduran

Galatama sempat dilanda isu suap yang parah di awal tahun 1980-an. Kekalahan

besar klub-klub tertentu dari klub lain sebagai salah satu indikasinya.

PSSI mengeluarkan keputusan bahwa pemain asing dilarang untuk

bermain di Galatama mulai kompetisi III. Akhirnya kompetisi yang berdesain pro

5

http://id.wikipedia.org/wiki/Galatama

Page 24: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxiv

itu mulai ditinggalkan penonton. Inilah awal kehancuran klub tersebut. Jumlah

peserta yang semula 18 klub terus menciut. Sebagai contoh BBSA Tama adalah

klub pertama yang mundur dari kompetisi perdana.

Selanjutnya Galatama kehilangan wibawa dibanding kompetisi

Perserikatan yang mengutamakan persaingan dan fanatisme kedaerahan. Sponsor

dan penonton tidak datang, sementara masalah terus muncul. Meski dikelola

dengan profesional, Galatama tidak kuat untuk terus bertahan di tengah situasi

yang tidak menguntungkan. Akhirnya ide peleburan antara Galatama dan

perserikatan muncul tahun 1994 dan bertahan hingga kini.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dan penelitian yaitu :

1. Apa yang melatarbelakangi kompetisi sepak bola non-amatir Galatama

oleh PSSI ?

2. Bagaimana proses berlangsungnya kompetisi Galatama dan aspek apa

saja yang mempengaruhi selama musim kompetisi Galatama ?

3. Apa pengaruh Galatama dalam prestasi dan kualitas sepak bola nasional

Indonesia ?

4. Faktor apa saja yang menyebabkan kompetisi sepak bola non-amatir

Galatama dibubarkan oleh PSSI ?

C. Tujuan Penelitian

Page 25: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxv

Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui latar belakang digelarnya Galatama sebagai kompetisi

sepak bola non-amatir oleh PSSI

2. Untuk mengetahui proses berlangsungnya kompetisi Galatama dan dan

aspek–aspek apa saja yang mempengaruhi selama musim kompetisi

Galatama

3. Untuk mengetahui pengaruh Galatama dalam prestasi dan kualitas sepak

bola nasional Indonesia

4. Untuk mengetahui faktor-faktor menyebabkan kompetisi sepak bola non-

amatir Galatama dibubarkan oleh PSSI

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaaat baik secara

langsung maupun tidak langsung bagi berbagai pihak. Pertama, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan masukan kepada peneliti lain yang ingin meneliti

lebih lanjut tentang penelitian sejenis. Kedua, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi tentang Galatama ( Liga Sepak Bola Utama ) dan

kaitannya dengan sepak bola Indonesia. Ketiga, hasil penelitian ini diharapkan

dapat berguna menambah wawasan pengetahuan sejarah sosial yang bertemakan

olahraga

Page 26: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxvi

E. Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini, untuk mendukung dan membahas permasalahan-

permasalahan, maka digunakan beberapa literatur sebagai pedoman dan acuan

untuk landasan berpikir. Literatur tersebut diharapkan dapat membantu

memecahkan permasalahan-permasalahan pokok yang akan diteliti. Adapun yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Buku PSSI Alat Perjuangan Bangsa, karya Eddi Elison tahun 2005.

Dalam buku tersebut Eddi menguraikan sejarah panjang dari ‘kehidupan’ PSSI

semenjak dari masa kolonial hingga era futsal. Perjalanan panjang dari sepak bola

nasional dapat ditemukan disini meskipun tidak begitu detail. Dalam salah satu

bab dari buku ini bercerita bagaimana ketika sepak bola Indonesia memasuki era

Liga. Galatama, Galakarya, Galanita, Galasiswa hingga Ligina dijelaskan secara

deskriptif kronologis. Menurutnya, Galatama adalah sebuah babak menuju

profesional bagi sepak bola Indonesia yang sebelumnya berkutat dengan

pembinaan ala Perserikatan. Meskipun tidak sepenuhnya profesional lantaran

masih merupakan batu pijakan ke arah tersebut. Namun, di dalam buku ini, tidak

dijelaskan mengenai pengaruh Galatama terhadap prestasi dan kualitas tim

nasional sepak bola Indonesia dan hal teknis semacam keterkaitan Galatama

terhadap tingkat kesejahteraan olahragawan utamanya yang berasal dari sepak

bola apabila dibandingkan dengan Perserikatan

Sebuah buku terbitan PSSI pada tahun 2001 dengan judul 70 Tahun PSSI:

Mengarungi Millenium Baru. Buku ini dapat dianggap sebagai potret perjalanan

PSSI semenjak masa kolonial hingga menjelang millenuim baru. Pergulatan sepak

Page 27: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxvii

bola nasional di bawah PSSI merupakan sebuah lembaran panjang yang layak

menjadi bagian dari sejarah negeri ini. Perjuangan awal organisasi di masa-masa

sulit, jatuh bangun prestasi sepak bola nasional, profil tokoh PSSI dan pemain

yang telah memberikan yang terbaik bagi sepak bola nasional ditulis secara

kronologis. Buku ini layak menjadi sebuah pengantar untuk membuat penulisan

lebih lanjut tentang galatama yang diuraikan dalam sebuah bab tersendiri sebagai

bagian dari agenda PSSI untuk mengangkat kembali prestasi sepak bola yang

sempat terpuruk sekaligus memperkenalkan sebuah konsep sepak bola profesional

di Indonesia. Namun tidak dijelaskan bagaimana keterkaitan Galatama dengan

kualitas prestasi sepak bola nasional.

Sebuah buku dari PSSI pada than 1979 yang berjudul Galatama

Sepakbola: Mencatat Sejarah. Buku yang merupakan buku panduan tentang

kompetisi Galatama di musim pertamanya. Buku ini memuat tentang peraturan

organisasi Lembaga Sepakbola Utama (Galatama). Juga disertai profil tentang

klub-klub yang akan berlaga di kompetisi perdana Galatama. Galatama menurut

buku ini adalah suatu hal baru dalam sepak bola di Indonesia, sebuah catatan baru

dalam persepakbolaan Indonesia. Sebagai sebuah lembaga yang muncul oleh

semangat profesionalisme yang didukung oleh pihak-pihak swasta dengan

dukungan dana yang kuat untuk dapat memajukan sepak bola nasional melalui

sebuah kompetisi yang berkualitas. Semua klub yang tergabung dalam Galatama

sebelumnya berada dibawah divisi Perserikatan. Level klub-klub terangkat

menjadi setara dengan Perserikatan setelah terbentuknya Galatama. Hampir semua

pemain bintang yang ada di Perserikatan ditarik ke dalam klub-klub Galatama.

Page 28: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxviii

Layaknya sebuah pengantar, buku ini kurang dapat menjelaskan peran swasta

lebih jauh di musim kompetisi berikutnya dan apakah swasta satu-satunya faktor

pendukung jalanya kompetisi di kemudian hari bagi Galatatama itu sendiri dan

klub-klub yang tergabung didalamnya.

Sebagai tambahan, ada sebuah penelitian sejenis yang mendukung skripsi

ini. Penelitian skripsi dari Srie Agustina Palupi yang kemudian diterbitkan dalam

bentuk buku pada tahun 2004 berjudul “Politik dan Sepak Bola di Jawa 1920 –

1942”. Buku ini memberikan informasi yang cukup mengenai sepak bola

Indonesia pada masa Perserikatan yang menjadi pembangkit semangat persatuan

dan nasionalisme pribumi., yang menjadi bahasan dalam skripsi ini khususnya bab

II.

F. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian tentu perlu adanya dukungan dari suatu metode,

karena peranan sebuah metode dalam suatu penelitian ilmiah sangat penting.

Sebab berhasil tidaknya tujuan yang hendak dicapai, tergantung dari metode yang

akan digunakan. Dalam hal ini, suatu metode dipilih dengan mempertimbangkan

kesesuaiannya dengan objek yang diteliti.. Sehubungan dengan upaya ilmiah,

maka metode menyangkut masalah kerja yaitu cara kerja untuk memahami objek

yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.6

6

Koentjaraningrat, 1983, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia, halaman 7.

Page 29: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxix

Sesuai dengan tema permasalahan yang akan dibahas, maka metode yang

digunakan adalah metode sejarah. Menurut Nugroho Notosusanto, metode sejarah

adalah serangkaian prinsip-prinsip atau aturan yang sistematis yang dimaksudkan

memberi bantuan secara efektif di dalam usaha mengumpulkan bahan-bahan bagi

penulisan sejarah, menilai secara kritis dan kemudian menyajikan suatu sintesa

dari pada hasil-hasilnya dalam bentuk tertulis.7 Metode historis ini terdiri dari

empat tahap yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Pertama, adalah

heuristik, yaitu suatu proses mencari dan menemukan sumber-sumber atau data

bagi penelitian sejarah.

Pengumpulan data yang diperoleh dari penggunaan studi dokumen yang

merupakan data primer, ini sangat penting bagi penelitian sejarah karena dalam

dokumen tersimpan sejumlah fakta yang berguna. Data diperoleh dari Persatuan

Sepakbola Seluruh Indonesia, Komite Olahraga Nasional Indonesia, Badan Liga

Indonesia dan Perpustidakaan Nasioal Republik Indonesia yang ada di Jakarta,

serta Monumen Pers Surakarta. Sumber tertulis yang digunakan adalah dokumen

dan surat kabar. Dokumen yang digunakan adalah Katalogus Olahraga Indonesia

1987, Laporan Empat Thaunan PSSI 1983 – 1987 dan Peraturan Organisasi

tentang Lembaga Sepakbola Utama. Surat kabar yang digunakan sebagai sumber

adalah Pos Kota edisi Januari 1977 sampai dengan Desember 1994 dan majalah

Tempo Tahun 1979 – 1994.

Selain itu juga diperlukan sumber lisan guna mendukuung bahan

penulisan. Hal tersebut diperoleh dengan wawancara dengan narasumber yang

7

Nugroho Notosusanto, 1978, Masalah Penelitian Sejarah: Suatu Pengalaman, Jakarta: Yayasan Idayu, halaman 11.

Page 30: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxx

berkompeten dan valid atas informasi yang diberikan terkait dengan tema

penulisan skripsi. Nama dari informan tersebut adalah Ronny Pattinasarani,

Iswadi Idris, Risdiyanto, John Halmahera, Sofyan Hadi, Rudi William Keltjes,

Memed Permadi dan Eduard Tjong. Pengumpulan data yang lain adalah dengan

studi pustaka yaitu dengan membaca buku, majalah, dan literatur lainnya yang

berkaitan dengan topik permasalahan yang akan dikaji.

Kedua, adalah kritik sumber, yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Kritik

ekstern adalah untuk mencari otentisitas sumber tertulis, sedangkan kritik intern

adalah untuk membuktikan bahwa isi dari suatu sumber itu memang dapat

dipercaya. Ketiga, adalah interpretasi yaitu penafsiran keterangan yang saling

berhubungan dari fakta-fakta yang diperoleh dan merangkainya. Keempat, adalah

historiografi yaitu menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk kisah

sejarah atau penulisan sejarah.8 Disinilah pemahaman dan interpretasi atas fakta-

fakta sejarah itu ditulis dalam bentuk kisah sejarah yang menarik dan masuk akal.

Dalam hal ini historiografi merupakan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini menggunakan sumber tertulis sebagai sumber utama

dan saling mengaitkan data yang diperoleh dari sumber tersebut sehingga saling

melengkapi. Validitas dan objektifitas data yang diperoleh dari sumber juga turut

diperhatikan, sehingga diperoleh fakta yang benar atau mendekati kebenaran. Hal

ini terlihat dari bab II, III dan IV, di mana dapat ditarik sebuah tulisan yang

faktual. Jika sumber tertulis kurang mencukupi untuk diambil datanya, maka akan

8

Ibid, halaman 36.

Page 31: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxxi

dilengkapi dari sumber lisan hasil wawancara dengan narasumber, seperti yang

terlihat dalam bab IV.

G. Sistematika Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah serta dukungan data-

data yang ada maka akan mengetahui seluruh kajian dalam penulisan skripsi ini

dapat dikemukakan dalam sistematika penulisannya sebagai berikut :

Bab I : PENDAHULUAN. Berisi pendahuluan yang menjelaskan tentang

latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tinjauan beberapa studi yang relevan, metode penelitian dan analisis

data.

Bab II : LATAR BELAKANG LAHIRNYA GALATAMA. Berisi uraian

tentang kondisi sepak bola di Indonesia pada masa kompetisi Perserikatan. Sub

bab yang dibahas adalah peran Perserikatan dalam sepak bola Indonesia dan sub

bab terakhir adalah latar belakang munculnya Galatama

Bab III : PERKEMBANGAN GALATAMA. Berisi tentang

perkembangan Galatama dari awal sampai akhir. Sub bab yang dibahas adalah

jalannya kompetisi Galatama, permasalahan yang timbul dan solusinya,

Bab IV : PERAN GALATAMA DALAM SEPAK BOLA INDONESIA.

Sub bab yang dibahas adalah peranan Galatama dalam pembinaan sepak bola

Indonesia, peranan Galatama dalam peningkatan kesejahteraan pemain, peranan

Galatama membantu PSSI meraih prestasi.

Bab V : KESIMPULAN

Page 32: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxxii

BAB II

LATAR BELAKANG LAHIRNYA GALATAMA

A. Sepakbola Masa Perserikatan

Sejak diperkenalkan di Indonesia pada masa kolonial, sepak bola telah

berkembang dan memasyarakat ke seluruh daerah di Indonesia. Hal tersebut

disebabkan karena sepak bola adalah olah raga dengan aturan yang relatif

sederhana dan mudah dimainkan. Umumnya sepak bola dimainkan oleh laki-laki

sebagai simbol maskulinitas untuk sebuah pengakuan kemenangan atas tim lawan.

Terlepas dari latar belakang budaya, bahkan kepentingan politik yang kadang

bersembunyi dibelakangnya, sepak bola selalu mampu menarik perhatian dari

para pecintanya.

Sebelum tahun 1930, segala kegiatan sepak bola dilakukan terpusat dalam

wilayah Perserikatan dari daerah yang bersangkutan. Ada tujuh Perserikatan yang

berinisiatif untuk membentuk suatu wadah yang menaungi sepak bola secara

menyeluruh di Indonesia. VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta), BIVB

(Bandoengsche Indonesische Voetbalbond), IVBM (Indonesische Voetbalbond

Magelang), MVN (MadioenscheVoetbalbond), SIVB (Soerabajasche

Indonesische Voetbalbond), VVB (Vorstenlandsche Voetbalbond) Solo dan PSM

(Persatuan Sepakbola Mataram) dalam sebuah pertemuan di Yogyakarta

memutuskan untuk membentuk PSSI (Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia),

Page 33: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxxiii

dengan maskud agar sepak bola pribumi tidak tertinggal dengan NIVB

(Nederlands Indische Voetbalbond)9.

PSSI menyelenggarakan kompetisi rutin yang dikenal dengan nama

Perserikatan, dalam upaya meningkatkan kualitas sepak bola pribumi agar tidak

jauh tertinggal dengan sepak bola Belanda yang bernaung dibawah NIVB,.

Kompetisi ini diikuti oleh bond-bond sepak bola pribumi yang tergabung didalam

PSSI. Pada mulanya kompetisi ini hanya diikuti oleh 7 perserikatan yang

mendidirkan PSSI tadi. Seiring waktu jumlah peserta pun semakin bertambah.

Walaupun kurang berpengalaman dan lemah dibidang keuangan, PSSI

pada periode tahun 1931 – 1943 memiliki kelebihan yang menonjol, yaitu

pelaksanaan kompetisi dan kejuaraan yang lancar. Kelancaran kompetisi dan

peningkatan mutu permainan merupakan hal yang diinginkan oleh PSSI, sebagai

tolak ukur kemampuan dalam berorganisasi. Pada periode tersebut tidak satu

tahun pun kosong dari pertandingan kejuaraan tahunan PSSI. Demikian juga

pelaksanaan kompetisi pendahulunya di setiap distrik dan kompetisi antar klub

karena pemain bond diambil dari klub. Terjadi beberapa kejutan di final pada

kejuaraan tahunan periode itu10.

Sebagai contoh, bond dari Purwokerto, Magelang, Madiun, Cirebon dan

Jatinegara dan lainnya terpampang dalam deretan nama juara di samping Jakarta,

Surabaya, Bandung atau Yogyakarta. Hal terserbut berarti bahwa bond dari kota

kecil pun dapat menghasilkan pemain yang bermutu. Dengan demikian, mereka

9 S. Agustina Palupi, 2004, Politik dan Sepak Bola di Jawa 1920 -1942. Yogyakarta:

Ombak, halaman 3510 Edy Elison, 2005, PSSI Alat Perjuangan Bangsa, Jakarta: PSSI, halaman 33

Page 34: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxxiv

sanggup menyusun suatu kesebelasan yang mengimbangi tim juara seperti

Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surakarta dan Surabaya pada waktu itu. Ini juga

berarti bahwa bond kota kecil itu dapat menyelenggarakan program kompetisi

regionalnya dengan cukup baik. Semenjak PSSI berdiri, kompetisi Perserikatan

merupakan level kejuaraan tertinggi sampai dengan tahun 1978.

Sebelum PSSI terbentuk sebenarnya telah ada kejuaraan sepak bola antar

kota. Tentunya masih berada dibawah naungan NIVB selaku induk organisasi

sepak bola saat itu. Kejuaraan ini hanya mempertemukan kota-kota besar yang

ada di Jawa, yaitu Batavia Soerabaja, Bandoeng, Semarang, Malang, Soekaboemi

dan Djogjakarta. Hanya ada dua tim yang berbagi trofi, Batavia mengoleksi 10

trofi. Sementara Soerabaja hanya memiliki selisih 3 trofi dari yang dimiliki oleh

Batavia. Selain kedua tim tadi, belum pernah ada yang mengangkat trofi di

kejuaraan ini. Kejuaraan pertama digelar pada tahun 1914, kemudian berlangsung

secara rutin setiap tahunnya tanpa selang sampai dengan tahun 1930.11

Usai PSSI terbentuk pada tahun 1930, tidaklah serta merta

diselenggarakan sebuah kompetisi bagi Perserikatan. Tentu saja kompetisi

menjadi agenda utama setelah terbentuknnya PSSI. Hal ini dilakukan sebagai

wujud eksistensi PSSI, disamping mengingat beberapa Perserikatan yang ada

diluar Jawa belum mengetahui bahwa PSSI telah terbentuk. Kompetisi sekaligus

juga diharapkan menjadi sinyal bagi NIVB, bahwa kekuatan baru sepak bola

pribumi telah muncul. Setidaknya diperlukan selang waktu satu tahun untuk

mempersiapkannya, mulai dari anjuran bagi Perserikatan untuk menggelar

11 http://www.rsssf.com/tablesi/indoamchamp.html

Page 35: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxxv

kompetisi internalnya terlebih dahulu, ketersediaan lapangan yang layak pakai,

hingga minimnya pemain pribumi yang akan memperkuat Perserikatan lantaran

banyak dari mereka yang tergabung lebih dulu dengan kompetisi NIVB.

Setelah persiapan yang dirasa cukup, maka kompetisi yang disebut

“Stedenwedsrtyden (Stedenwed)”12, dimantapkan untuk segera digelar. Untuk kali

pertama dipilihlah Solo sebagai tuan rumah. Berbekal tekad bulat dan segala

kekurangannya, akhirnya kejuaraan Perserikatan yang pertama tersebut dapat

terlaksana dengan bertempat di alun-alun yang digunakan sebagai lapangan.

Stedenwed di Solo itu berakhir sukses dalam pelaksanaannya. Jakarta, yang tampil

dengan pemain andalan Soemo, berhasil menjadi sebagai juara. Yogyakarta dan

Solo masing-masing mengakhiri kejuaraan di urutan dua dan tiga setelah Jakarta.

Berikutnya, Jakarta menjadi tuan rumah pada kejuaraan tahun 1932.

Beberapa pemain pribumi yang tergabung dalam NIVB, tidak dapat mengikuti

kejuaraan kali ini. Hal ini disebabkan karena adanya larangan bagi mereka untuk

turut serta dalam kejuaraan PSSI. Larangan ini disinyalir sebagai bagian dari

upaya NIVB agar PSSI tidak dapat berkembang. Meski larangan tersebut cukup

berpengaruh bagi Bandung dan Surabaya sehingga terpaksa menurunkan pemain

lapis dua, toh kejuaraan tetap terlaksana dengan lancar. Tiga tim yang maju ke

final kala itu adalah Yogyakarta, Madiun dan Jakarta. Bandung dan Surabaya

tidak mampu lolos dibabak awal. Usai pertandingan antara ketiga finalis,

Yogyakarta mengokohkan diri sebagai jawara baru, disusul Jakarta dan Madiun13.

12 Stedenwedsrtyden (Stedenwed) adalah pertandingan antar kota tahunan dan secara

bergiliran tiap kota menjadi pemyelenggara.13 Edy Elison, 2005, PSSI Alat Perjuangan Bangsa, Jakarta: PSSI, halaman 45

Page 36: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxxvi

Setahun kemudian, 1933, giliran Surabaya sebagai tuan rumah. PSSI turut

mengundang pengurus NIVB untuk menyaksikan pertandingan, dengan tujuan

memperlihatkan kemampuan pribumi untuk melaksanakan pertandingan

kejuaraan. Selain itu, pada kejuaraan kali ini NIVB mengijinkan pemain mereka

untuk memperkuat Surabaya dan Bandung, sehingga keduanya mampu bermain

sampai babak final bersama dua tim lain yaitu, Jakarta dan Surabaya. Keluar

sebagai juara adalah Jakarta, dususul Bandung dan Surabaya di posisi berikutnya.

Perkembangan PSSI semakin baik dan menyebar ke daerah lain yang

belum menjadi anggota. Hal tersebut terlihat pada tahun 1935 dengan

bertambahnya bond yang menjadi anggotanya dari 7 menjadi 19. Sebuah

perkembangan kuantitatif yang signifikan, meskipun semua bond masih bertempat

di pulau Jawa. Pada tahun-tahun berikutnya, kompetisi dapat berjalan rutin dan

terencana. Secara bergantian Jakarta, Bandung, Solo, Bandung menjadi juara pada

kejuaraan selanjutnya14.

Catatan lain adalah tentang persebakbolaan di kota Solo. Setelah stadion

Sriwedari diresmikannya oleh Paku Buwono X untuk digunakan sebagai arena

olahraga, kota batik ini mampu mencapai prestasi yang membanggakan. Setelah

hanya duduk di posisi ketiga di Stedenwed I dan tersisih dalam kejuaraan

berikutnya, pada tahun 1935, saat Sriwedari berusia 2 tahun, Solo keluar sebagai

kampiun. Gelar itu dipertahankan tahun-tahun berikutnya sampai dengan tahun

1943, kecuali pada tahun 1937, Solo harus merelakan gelar tersebut kepada

Bandung. Ketersediaan lapangan Sriwedari untuk kegiatan sepak bola turut

14 Ibid, halaman 42

Page 37: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxxvii

membantu Solo meraih predikat sebagai juara Perserikatan terbanyak yaitu 8 kali.

Kegemilangan ini tidak lepas dari kemampuan Solo menggelar kompetisi

internalnya secara rutin dan teratur, ditambah fasilitas lampu sorot yang dimiliki

stadion Sriwedari sehingga memungkinkan pertandingan digelar pada malam hari.

Masa pendudukan Jepang mulai tahun 1942 praktis membuat PSSI

perlahan mengalami kemunduran. PSSI lalu dilebur ke dalam Tai Iku Kai, sebuah

organisasi olahraga bentukan Jepang. Posisi PSSI kemudian hanya menjadi salah

satu bidang di organisasi tersebut maka kompetisi perserikatan PSSI terhenti

sampai dengan tahun 1950. Kongres PSSI tahun 1950 , yang mengubah

kepanjangan PSSI dari “Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia” menjadi

“Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia” menjadi titik awal kebangkitan kembali

persepakbolaan tanah air. Kongres tersebut sekaligus memantapkan PSSI sebagai

sepak bola kebangsaan dengan melahirkan pula mukadimah, yang didalamnya

tertulis dengan jelas, bahwa PSSI sebagai alat perjuangan bangsa.

Semenjak kongres PSSI tahun 1950, kompetisi kembali berjalan lancar.

Perserikatan anggota PSSI pun bertambah jumlahnya, semakin meluas dan

menjangkau luar pulau Jawa. Medan merupakan wakil dari Sumatra dan Makasar

adalah wakil dari Sulawesi. Sementara Kalimatan belum memiliki wakil di PSSI

kendati sudah terbentuk perserikatan di sana. Makasar menjadi wakil luar pulau

Jawa yang pertama kali menjuarai kompetisi Perserikatan PSSI, tepatnya pada

tahun 1957 dan mempertahankannya pada kejuaraan berikutnya pada tahun 1959,

juga pada tahun 1965 dan 1966. Medan selaku wakil dari Sumatra baru mampu

meraih gelar juara pada kompetisi Perserikatan PSSI tahun 1967. Jayapura turut

Page 38: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxxviii

mencatatkan diri sebagai tim luar Jawa yang pernah menjuarai Kompetisi

Perserikatan pada tahun 1980. Kejuaraan berikutnya giliran Banda Aceh yang

memboyong trofi15.

Selama berlangsungnya kompetisi Perserikatan, terjadi sebuah keunikan

pada kompetisi tahun 1975. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Bardosono,

PSSI memutuskan untuk memberikan gelar juara bersama kepada Persija -

PSMS pada partai final. Hal ini terpaksa dilakukan lantaran, semua pemain dari

kedua tim berkelahi di lapangan saat pertandingan masih berjalan dan wasit tidak

dapat mengatasinya. Bardosono harus turun tangan demi mendamaikan kedua

belah pihak, akhirnya keduanya ditetapkan sebagai juara kembar sebagai jalan

tengah16.

Pertandingan final antara PSMS versus Persib di Stadion Utama Senayan

dalam kompetisi 1982-1984 menunjukkan bahwa kompetisi di tahun 1931 – 1979

sengaja dilaksanakan PSSI demi membangkitkan nasionalisme, sebaliknya setelah

lahirnya Galatama (1979), Kompetisi Perserikatan dijadikan medium

membangkitkan fanatisme kedaerahan. Hal tersebut sangat nampak dalam dua

kali final antara Medan vs Bandung, Stadion Utama Senayan tidak mampu

menampung penonton baik yang datang dari Bandung ataupun orang-orang

Medan yang berdomisili di Jakarta. Jumlah penonton melebihi kapasitas tempat

duduk stadion , sampai-sampai sebagian dari mereka ditempatkan di sintelbaan.

Kedua final tersebut dimenangkan oleh Medan, tapi yang menjadi terasa luar

15 Ibid, halaman 5616 PSSI, 2000, 70 Tahun PSSI - Mengarungi Millenium Baru, Jakarta: PSSI, halaman 41

Page 39: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xxxix

biasa adalah puluhan ribu penonton pendukung Bandung tidak sampai

menimbulkan kerusuhan sedikitpun17.

Semenjak tahun 1979 – 1994, Kompetisi Perserikatan berjalan secara

pararel dengan kompetisi Galatama. Bandung keluar sebagai juara di musim

kejuaraan 1993-1994, dan menjadi pemilik trofi Perserikatan untuk yang terakhir .

Akibat memudarnya perhatian masyarakat terhadap kompetisi Galatama, kedua

kompetisi ini pun akhirnya dilebur oleh PSSI di bawah kepengurusan Azwar Anas

menjadi Kompetisi Liga Indonesia.

B. Peran Perserikatan Dalam Sepak Bola Indonesia

Jika berbicara tentang sepak bola Indonesia maka tidak akan lepas dari

Perserikatan, setidaknya mulai PSSI berdiri sampai dengan tahun 1978.

Perserikatan pulalah yang telah membentuk PSSI, sebuah organisasi resmi yang

menaungi segala bentuk kegiatan olahraga sepak bola di Indonesia. Awalnya

Perserikatan hanyalah kumpulan klub lokal dari kota-kota besar di Jawa.

Perserikatan tumbuh di berbagai daerah sebagai wadah kegiatan sepak bola bagi

klub-klub yang bernaung di bawahnya. Sampai akhirnya tercapai kesepakatan

melalui pertemuan rapat bertempat di Gedung Handeproyo pada 19 April 1930,

yang dihadiri oleh wakil dari 7 perserikatan dari Jakarta, Bandung, Yogya, Solo,

Madiun, Surabaya, Magelang18. Kesepakatan tersebut tidak lain adalah

membentuk organisasi bernama Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia

17 Edy Elisson, 2005. PSSI Alat Perjuangan Bangsa, Jakarta: PSSI, halaman 60

18 PSSI, 2000, 70 Tahun PSSI - Mengarungi Millenium Baru, Jakarta: PSSI, halaman 48

Page 40: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xl

(PSSI). Jelas peran pertama dan terpenting dari Perserikatan adalah sebagai awal

perkembangan sepak bola dan embrio bagi PSSI. Kendati pada permulaan

pembentukan PSSI lebih bermotif politis ketimbang olahraga, terbukti

Perserikatan telah mampu menggabungkan keduanya dengan baik.

Sampai dengan tahun 1942, tujuan utama PSSI selain membangkitkan

nasionalisme melalui sepak bola adalah berupaya menaikkan derajat sepak bola

pribumi yang dipandang ketinggalan oleh NIVB, melalui kompetisi perserikatan.

Kompetisi yang rutin dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan PSSI sebagai wadah

yang mengatur kegiatan persepakbolaan. Dengan demikian NIVB lebih mengakui

eksistensi dan kemampuan PSSI dalam menjalankan kejuaraan. Di sini tentu

Perserikatan lah yang menjadi ujung tombak PSSI dalam mengatur kompetisi

lokal sebagai bekal dalam pelaksanaan kompetisi antar bonden yang ada.

Setelah vakum selama 4 tahun, kejuaraan Perserikatan kembali bergulir

pada 1948. Tiga tahun berselang tepatnya 4 Maret 1951, tim nasional sepak bola

Indonesia melakoni partai perdana internasionalnya melawan tuan rumah India di

ajang Asian Games. Semenjak itu praktis muara harapan sepak bola Indonesia

sudah bukan lagi membangkitkan rasa kebangsaan tapi lebih ke arah prestasi,

sebuah upaya untuk mengangkat dan mengharumkan nama bangsa di pentas

dunia. Lagi-lagi Perserikatan memegang peran pentingnya. Pemain-pemain yang

menunjukkan permainan gemilang bersama Perserikatan-lah yang nantinya akan

diseleksi untuk bisa memperkuat tim nasional19.

19 PSSI, 1979, Galatama Mencatat Sejarah, Jakarta: PSSI, halaman 29

Page 41: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xli

Pemilihan pemain dilaksanakan secara bertahap, melalui enam distrik, tiga

di Jawa, sisanya dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Kemudian dibentuk enam

kesebelasan dari enam distrik itu untuk selanjutnya diadu di Jakarta. Dari situ

akan dipilih lagi 25 pemain terbaik untuk dikirimkan ke pelatnas di bawah KOI (

Komite Olimpiade Indonesia ) yang kemudian akan dirampingkan jumlahnya

menjadi 18 pemain inti yang akan dikirim ke New Delhi (Asian Games).

Seterusnya mekanisme seleksi semacam inilah yang digunakan PSSI untuk

menentukan siapa yang pantas bermain untuk tim nasional.20

Guna mencapai prestasi yang diharapkan dalam perkembangan sepak bola,

tentu diperlukan pembinaan sepak bola nasional yang berkesinambungan dan

berkelanjutan. Bentuk pembinaan yang paling utama adalah pembibitan,

pelatihan, dan kompetisi yang rutin. Perserikatan yang tersebar cukup merata di

seluruh Indonesia merupakan medium yang efektif untuk menjaring bakat-bakat

baru dan kompetisi lokal dan nasional dari tim Perserikatan tentu memberikan

pengalaman tanding guna mengangkat mental para pemainnya. Semua itu wajib

dilakukan dan menjadi syarat umum bagi pemain yang akan memperkuat tim

nasional.

Semenjak 1979, Perserikatan sedikit mengalami kemunduran lantaran banyak

para pemainnya yang bagus pindah ke Galatama. Kompetisi Perserikatan sempat

dianggap sebagai kompetisi yang kualitasnya berada di bawah Galatama. Oleh

karena itu Perserikatan lebih menunjukkan fungsinya sebagai wadah dan

pembangkit fanatisme kedaerahan dalam hal sepak bola. Perserikatan pun menjadi

20 PSSI, 2000, 70 Tahun PSSI - Mengarungi Millenium Baru, Jakarta: PSSI, halaman 52

Page 42: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xlii

simbol milik bersama bagi daerah yang bersangkutan dan kebanggaan tersendiri

apabila timnya mampu menorehkan prestasi yang menggembirakan.

C. Lahirnya Galatama

Sampai dengan tahun 1978, Perserikatan merupakan satu-satunnya,

kompetisi sepak bola tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PSSI. Kompetisi

tersebut merupakan bagian dari program kerja PSSI dalam pembinaan dan

peningkatan kualitas sepak bola nasional. Tentu saja Persrikatan merupakan

pemasok utama pemain tim nasional sepak bola dalam berlaga di kejuaraan

internasional. Meski demikian perjalanan yang telah dilalui oleh Perserikatan

tidak selamanya mulus. Kondisi dan situasi keamanan dan politik di negeri ini

turut mempengaruhi kalender kompetisi Perserikatan. Sedikit gambaran

persepakbolaan Indonesia pada akhir tahun 1970-an sebelum Galatama

berlangsung, adalah minimnya prestasi. Hal tersebut terlihat dari hasil turnamen

sepak bola yang diikuti oleh PSSI di dalam maupun luar negeri yang membawa

hasil yang mengecewakan. Dari sejumlah turnamen yang diikuti sepanjang tahun

1970 – 1978, PSSI hanya mampu sekali berprestasi sebagai juara selebihnya

gagal di babak penyisihan, semifinal dan final 21. Tentu saja hal tersebut cukup

mengecewakan bagi publik pencinta sepak bola tanah air mengingat pada dekade

sebelumnya Indonesia mencatat prestasi yang membanggakan dalam turnamen

antar negara atau internasional yang digelar baik di dalam maupun luar negeri.

21www.rsssf.com/tablesi/indo-intres.html

Page 43: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xliii

Raihan prestasi yang minim selama tahun 1970-an itulah yang kemudian

membuat para tokoh-tokoh sepak bola memunculkan wacana sepak bola bayaran

sebagai alternatif untuk membuat Indonesia kembali berjaya di level internasional.

Melihat kenyataan ini, PSSI melihat kemunduran itu semata-mata disebabkan oleh

cara pengelolaan sepak bola, serta tidak adanya jaminan sosial yang konstan bagi

pemain, sehingga menimbulkan rasa ketidakseriusan dan enggan untuk berprestasi

ke arah yang lebih baik lagi.22 PSSI kemudian mengambil kesimpulan untuk

memecahkan persoalan tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya perombakan sistem

manajemen yang lebih memperhatikan kehidupan sosial pemain.

Terlepas dari permasalahan minimnya prestasi, wacacana tentang sepak

bola profesioanal sempat muncul pada pertengahan 1970-an. Menurut rencana

liga itu akan dibentuk tanggal 8 Agustus 1976, lengkap dengan pengurusnya dan

delapan klub anggota. Kedelapan klub itu adalah Pardedetex, Jayakarta, Warna

Agung, Beringin Putra, Bangka Putra, Buana Putra dan Tunas Jaya. Klub-klub

tersebut merupakan anggota dari masing-masing perserikatan yang menaunginya.

Sebagai contoh Jayakarta, Warna Agung, Beringin Putra, Tunas Jaya adalah

anggota dari Persija. Sisanya, Bangka Putra berada dibawah PSBB dan

Pardedetex dibawah PSMS. Ide yang dimatangkan lewat diskusi di Balai Sidang

Senayan, Jakarta pada tanggal 15 s/d 16 Mei 1976 itu tidak sempat menemui

bentuk yang pasti. Kegagalan penuangan bentuk sepak bola professional itu,

disebabkan klub-klub yang ingin melepaskan status amatir mereka tersebut belum

begitu siap untuk melangkah. Setelah kemungkinan diperhitungkan lewat neraca

22Pos Kota, 1 Maret 1979

Page 44: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xliv

laba-rugi, diperkirakan klub-klub masih membutuhkan dana bantuan untuk

mempertahankan hidup. Kurangnya pendanaan merupakan hambatan dari

kelahiran sepak bola professional. Akhirnya kompetisi yang semula akan digelar

seusai PON IX bulan Agustus 1977, sementara gagal terlaksana23.

Namun demikian, hal tersebut tidak sepenuhnya memupus ide sepak bola

profesional. Setelah Bardosono melepas kewenangannya sebagai ketua umum

PSSI, melalui Kongres PSSI 1977 di Semarang, terpilih Ali Sadikin sebagai

penerus jabatan ketua umum PSSI lima tahun ke depan terhitung sejak bulan

September 1977. Setahun kemudian, melalui SK ketua umum PSSI bernomor 27-

XII/1977 tertanggal 18 Desember 1977, ditetapkanlah Kadir Yusuf sebagai Ketua

Komisi Sepakbola Profesional. Dengan demikian sejak dikeluarkannya SK

tersebut PSSI tidak lagi hanya membina sepak bola amatir, tetapi juga

memberdayakan sepak bola profesional, sebagai bagian dari wahana menyeleksi

pemain untuk dipilih memperkuat tim nasional.

Kadir Yusuf yang dikenal begitu mendalami sepak bola, mencoba

mempersiapkan perangkat peraturan dan segala sesuatunya yang diperlukan

untuk mewujudkan konsep sepak bola profesional yang telah diusung dalam rapat

sebelumnya. Hal ini terutama terkait dengan masalah manajemen sepak bola.

Berangkat dari hasil bahasan dan penelitian, bisa dirasakan bahwa pada saat itu

Indonesia belum mungkin terjun langsung ke dalam dunia sepak bola profesional

seperti di Eropa, sehingga kemudian diputuskan, bahwa pengurus PSSI belum

bisa merealisasikan sepak bola profesional. Namun demikian pengurus PSSI

23 PSSI, 1987, Laporan Empat Tahunan PSSI 1983-1987, Jakarta: PSSI, halaman 30

Page 45: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xlv

menyetujui lahirnya sistem pembinaan sepak bola semacam profesional dengan

sebuah konsepsi dasar yang menyeluruh.

Berkenaan dengan hal itu, salah satu topik yang akan disampaikan

pimpinan PSSI dalam sidang paripurna tahun 1978 adalah masalah

pengembangan sepak bola ke arah profesional atau non-amatir. Perumus konsep

tersebut adalah Ketua Bidang Organisasi PSSI, Soeparjo Poncowinoto,

berdasarkan bahan-bahan dari Kadir Yusuf. Dari inti permasalahan yang akan

dituangkannya dalam sidang paripurna PSSI, Soeparjo mengatakan bahwa

perkembangan sepak bola di Indonesia menuntut adanya suatu lembaga untuk

mengurus persoalan yang timbul dengan kaitan non-amatir.

Wacana pembentukan lembaga profesional sebagai jalan keluar terkait

masalah sepak bola non-amatir memang sempat diutarakan dalam siding

paripurna. Namun, Poncowinoto menjelaskan bahwasanya untuk saat itu belum

bisa diterapkan secara langsung. Beberapa alasannya antara lain, dikatakan bahwa

klub profosional itu belum mungkin hidup dari hasil penjualan karcis

pertandingan semata. Bagi PSSI, pemain yang sudah meneken kontrak dalam klub

profosional, tidak mungkin bisa dimanfaatkan lagi untuk memperkuat tim dalam

turnamen yang bersifat amatir. Oleh karena itu Poncowinoto mengusulkan sebuah

jalan tengah24.

Jalan tengah yang akan diperkenalkan itu bernama Liga Sepakbola Utama

(Galatama). Menurut Poncowinoto, pemain dari klub yang akan bergabung dalam

liga itu nantinya masih berstatus amatir, hanya saja klubnya ditata secara

24 PSSI, 1979, Galatama Mencatat Sejarah, Jakarta: PSSI, halaman 29

Page 46: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xlvi

profesional. Penataan secara profesional itu, antara lain, adalah diperkenalkannya

sistim kontrak bagi pemain. Dengan sistim kontrak ini diharapkan bisa

diselesaikan masalah pelanggaran disiplin atas pemain. Selama ini tidak pernah

ada ikatan khusus antara pemain dengan suatu klub, sehingga mereka hanya

terikat secara moril. Rencananya, Liga ini nanti, sebagaimana juga perserikatan,

akan mempunyai kompetisi sendiri. Pemain dari klub yang memilih bergabung

dengan Liga tidak mungkin lagi bermain dalam kompetisi perserikatan. Inilah

sebagian hal yang akan ditertibkan lewat Liga25.

Akhirnya, melalui Sidang Pengurus Paripurna tahun 1978, PSSI

membentuk Komisi Galatama. Tidak hanya Galatama, PSSI juga menetapkan

lahirnya tiga lembaga lain yaitu Galakarya, Galasiswa, dan Galanita26. Untuk

pimpinan Bidang Lembaga-lembaga tersebut selama tiga bulan dipegang langsung

oleh Ketua Umum PSSI, dalam hal ini Ali Sadikin. Disusul kemudian

ditetapkannya Sjarnoebi Said, sebagai Ketua Pelaksana Bidang Lembaga-

lembaga. Pemilihan tersebut beralasan, mengingat sebelum digelarnya Sidang

Pengurus Paripurna 1978, Sjarnoebi Said telah diangkat sebagai Ketua Bidang

Liga. Selama dalam jabatan tersebut Sjarnoebi bertugas melakukan kunjungan-

kunjungan ke daerah-daerah mensosialisasikan konsep Galatama, selain ingin

mendapatkan dukungan dari Komda PSSI27.

Untuk menindaklanjuti konsep Galatama, Sjarnoebi mengadakan

pertemuan pertama dengan para calon anggota Galatama pada 17 Oktober 1978 di

25 Ibid26 Galakarya: Liga Sepakbola Karyawan, Galasiswa: Liga Sepakbola Mahasiswa Galanita : Liga Sepakbola Wanita

27 Edy Elison, 2005, PSSI Alat Perjuangan Bangsa, Jakarta: PSSI, halaman 42

Page 47: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xlvii

kantor PSSI. Rapat lanjutan digelar ditempat yang sama sampai dengan 8 kali

untuk membahas masalah, mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang

terjadi, selain memantapkan peraturan yang sudah dipersiapkan oleh Komisi

Galatama sebelumnya. Melalui pertemuan-pertemuan itulah akhirnya ditetapkan

laga Kompetisi Galatama pertama akan dimainkan pada 22 s/d 24 Desember

197828.

Ternyata rencana semula untuk menggelar laga perdana kompetisi

Galatama sebelum tahun 1979, tidak dapat dilaksanakan, mengingat pembenahan

administrasi klub, termasuk setiap peserta diwajibkan memiliki deposit uang di

bank sebagai persyaratan belum terpenuhi secara keseluruhan. Rapat Pengurus

Harian PSSI akhirnya menetapkan 17 Maret 1979 sebagai hari pembukaan

Kompetisi Galatama dengan peserta 14 klub, menggunakan sistem kompetisi

home and away, setiap klub akan saling bertemu dua kali.

28 PSSI, 1979, Galatama Mencatat Sejarah, Jakarta: PSSI, halaman 30

Page 48: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xlviii

BAB III

PERKEMBANGAN KOMPETISI GALATAMA

A. Peraturan Dasar Galatama

Pasal 1 Peraturan Organisasi Tentang Lembaga Sepakbola Utama

menyebutkan bahwa : “Lembaga Sepakbola Utama, selanjutnya disingkat

GALATAMA, adalah wadah dalam lingkungan organisasi PSSI bagi

penyelenggaraan, pengurusan dan pembinaan kegiatan sepak bola melalui

Perkumpulan-perkumpulan Sepakbola Anggota GALATAMA, di mana para

pemainnya menjadikan sepak bola sebagai jenjang karir. Di lingkungan organisasi

PSSI, GALATAMA adalah satu bagian dari Bidang Lembaga-lembaga

Sepakbola, wadah kegiatan sepak bola yang berciri khusus”. Beberapa pihak

dalam kalangan sepak bola juga ada yang menyebut Galatama sebagai

kepanjangan dari Liga Sepakbola Utama.

Secara organisasi, dalam PSSI kedudukan Galatama merupakan bagian

dari Bidang Lembaga-lembaga Sepakbola PSSI yang mengurus penyelenggaraan

kegiatan perkumpulan anggota Galatama sebagai anggota penyokong PSSI.29

Galatama dipimpin oleh Ketua Bidang Lembaga-lembaga Sepakbola yang dibantu

oleh unsur staf yang terdiri atas staf sekretariat, komisi Galatama dan komisi lain

yang dianggap perlu. Sementara untuk pengurusan dan penyelenggaraan

administrasi Galatama dilaksanakan oleh sekretariat bidang. Di tingkat kongres

29 Peraturan Organisasi Tentang Lembaga Sepakbola Utama, Pasal 3

Page 49: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xlix

PSSI, kepentingan perkumpulan anggota Galatama diperhatikan dan diwakili oleh

pengurus PSSI.30

Sebagaimana juga diatur dalam Peraturan Organisasi Tentang Lembaga

Sepakbola Utama, syarat-syarat bagi perkumpulan sepak bola untuk menjadi

anggota antara lain:

CI. Memiliki Badan Hukum dengan modal kerja sekurang-kurangnya

dua puluh lima juta rupiah.

CII. Memiliki sekurang-kurangnya dua kesebelasan masing-

masing Senior dan Yunior sebagai anggota perkumpulan.

CIII. Membayar uang muka kepada PSSI sebesar seratus ribu

rupiah dan iuran bulanan dua puluh lima ribu rupiah.

CIV. Menyatakan kesediaan untuk mengutamakan kepentingan

nasional dalam sepak bola (PSSI)

CV. Mendapat persetujuan pengurus PSSI berdasarkan

pertimbangan kekuatan perkumpulan

CVI. Memiliki peraturan tentang jaminan kesejahteraan pemain

CVII. Menyatakan kesediaan memberikan pemain anggota

perkumpulannya kepada Perserikatan anggota PSSI, jika

diperlukan dalam pertandingan resmi yaitu Kompetisi Nasional

Utama dan Pekan Olahraga Nasional

30 Peraturan Organisasi Tentang Lembaga Sepakbola Utama, Pasal 4

Page 50: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

l

CVIII. Mengajukan permohonan menjadi anggota Galatama

dengan mengisi formulir yang disediakan oleh Pengurus

PSSI/Bidang lembaga-lembaga Sepakbola31

Dalam peraturan, disebutkan bahwa yang diakui sebagai pemain Galatama

adalah seorang pria berumur sekurang-kurangnya 18 tahun, berbadan sehat yang

dinyatakan dengan surat keterangan dokter dan berkelakuan baik. Melalui

pengurus, PSSI dapat memberi dispensasi bagi pemain dibawah umur. Pemain

harus terdaftar sebagai anggota perkumpulan yang tergabung dalam Galatama dan

didaftarkan pada Pengurus PSSI. Pemain tersebut menyatakan ikatannya pada

perkumpulan Galatama dalam suatu naskah perjanjian yang ditandatangani

sendiri. Mentaati segala peraturan Perkumpulannya dan PSSI, serta memberikan

segala kemampuannya dalam sepak bola kepada perkumpulannya dan PSSI.

Status yang dimiliki pemain Galatama adalah tetap sebagai pemain amatir, namun

memiliki nilai kontrak dan bayar sesuai kesepakatan dengan pihak klub .32

Perkumpulan Galatama juga dibenarkan mempergunakan pemain asing dengan

syarat pemain yang bersangkutan telah mendapatkan izin dari pemerintah

Republik Indonesia dengan rekomendasi dari PSSI serta persetujuan dari federasi

sepak bola negara asalnya.33

B. Perkembangan Kompetisi Galatama

1. Kompetisi I Galatama (17 Maret 1979 s/d 06 Mei 1980)

31 Peraturan Organisasi Tentang Lembaga Sepakbola Utama, Pasal 932 Peraturan Organisasi Tentang Lembaga Sepakbola Utama, Pasal 1533 Peraturan Organisasi Tentang Lembaga Sepakbola Utama, Pasal 18

Page 51: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

li

Satu minggu sebelum partai perdana Galatama digelar, Syarnoebi Said,

selaku ketua bidang lembaga-lembaga PSSI berkeyakinan dan berharap bahwa

dengan adanya Galatama prestasi olahraga khususnya sepak bola akan meningkat.

Jumlah perkumpulan yang akan berpartisipasi dalam kompetisi perdana Galatama

berjumlah 14. Mereka adalah Jayakarta (Jakarta), Indonesia Muda (Jakarta),

Warna Agung (Jakarta), Pardedetex (Medan), Parkesa 78 (Bogor), Arseto

(Jakarta), Tunas Inti (Jakarta), Jaka Utama (Lampung), Sari Bumi Raya (

Bandung), Niac Mitra (Surabaya), BBSA Tama (Jakarta), Cahaya Kita (Jakarta),

Tidar Sakti (Magelang), Buana Putra (Jakarta). Dari keempat belas klub, yang

paling diunggulkan menjadi juara adalah Warna Agung, Indonesia Muda, Niac

Mitra, Jayakarta, Padedetex, mengingat banyak pemainnya yang memperkuat tim

nasional34.

Beberapa klub peserta kompetisi I telah memasang target. Warna Agung

berharap Galatama akan tetap eksis, untuk itu perlu adanya keseimbangan

didalamnya. Keseimbangan yang dimaksud adalah meratanya kekuatan diantara

perkumpulan, sehingga Warna Agung sangat mendukung bila ada perpindahan

pemain berkualitas yang menyebar diantara perkumpulan.35 Berbeda dengan

Parkesa 78, sebelum kompetisi dimulai, sang direktur Acub Zainal telah

memasang target untuk berada di empat besar teratas saat kompetisi berakhir.

Sementara itu, Jayakarta menyebut bahwa mereka telah menanti bentuk kompetisi

semacam Galatama ini selama 9 tahun sehingga dapat dikatakan Jayakarta adalah

tim paling siap secara pembinaan dan modal prestasi di Galatama. Berbekal dua

34Pos Kota, 19 Februari 197935Pos Kota, 14 Februari 1979

Page 52: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lii

kali menjuarai kompetisi Persija divisi I, Jayakarta bersama Warna Agung dan

Indonesia Muda disebut sebagai tim favorit juara untuk kompetisi perdana

Galatama36. Perkumpulan lain meski tidak mematok prestasi yang jelas, tetap

berpartisipasi dalam Galatama guna meningkatkan prestasi sepak bola

Indonesia37.

Tabel 1Klasemen Akhir Kompetisi I Galatama

36Pos Kota, 19 Februari 197937Pos Kota, 20 Februari 1979

Page 53: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

liii

Perebutan juara kompetisi I ditentukan dalam pertandingan antara

Jayakarta dan Warna Agung yang berlangsung di Senayan. Berada di posisi

teratas klasemen dengan hanya selisih satu poin membuat keduanya memiliki

peluang yang sama untuk menjadi juara. Melalui skor tipis 1-0, Warna Agung

akhirnya berhasil menggenggam gelar juara kompetisi I Galatama. Catatan lain

menunjukkan, Indonesia Muda, Warna Agung dan Niac Mitra menjadi tim

produktif selama kompetisi dengan masing-masing mencetak 64 gol, sementara

Jayakarta memiliki pertahanan paling kokoh dengan kemasukan 8 gol. Meski

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Warna Agung 25 17 4 4 62 24 38

2 Jayakarta 25 14 9 2 36 8 37

3 Indonesia Muda 25 15 6 4 62 28 36

4 Niac Mitra 25 13 8 4 62 19 34

5 Pardedetex 25 10 8 7 37 21 28

6 Jaka Utama 25 10 5 10 30 33 25

7 Perkesa '78 25 10 4 11 33 30 24

8 Arseto 25 7 10 8 34 33 24

9 Tunas Inti 25 7 7 11 34 39 21

10 Sari Bumi Raya 25 7 7 11 26 42 21

11 Cahaya Kita 25 8 5 12 28 58 21

12 Tidar Sakti 25 4 5 16 30 74 13

13 Buana Putra 25 3 6 16 19 52 12

14 Bbsa Tama 13 2 0 11 10 42 4

Jumlah Gol = 503 503

Pencetak Gol Terbanyak : Hadi Ismanto ( 22 Gol ) Indonesia Muda

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

Page 54: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

liv

hanya berakhir di posisi 3 Indonesia Muda boleh berbangga, karena penyerang

mereka Hadi Ismanto menjadi pencetak gol terbanyak dengan 22 gol38.

2. Kompetisi II Galatama ( 11 Oktober 1980 s/d 13 Maret 1982 )

Dalam rapat anggota Galatama tanggal 5 Juni 1979 di Senayan untuk

persiapan Kompetisi II, Nabun Noor selaku perwakilan dari Parkesa 78 terpilih

menjadi ketua liga. Selanjutnya akan dipersiapkan seleksi bagi calon anggota baru

Galatama. Minat untuk membentuk sebuah klub Galatama terus saja muncul,

kendati banyak permasalahan yang muncul pada musim pertama. Tidak kurang

ada 7 klub baru yang ingin bergabung menjadi anggota Galatama. Tidak semua

calon tersebut langsung bergabung secara otomatis menjadi anggota baru

Galatama, meski telah mendaftarkan diri secara resmi ke PSSI. Untuk kali ini,

Liga lebih selektif dalam memilih tim yang layak menjadi anggota baru39.

Dari 7 calon anggota baru diadakan seleksi untuk menentukan 5 tim yang

berhak berpartisipasi dalam kompetisi II. Penyaringan itu dilakukan melalui

pertandingan seleksi.40 Lima tim terbaik yang lolos menjadi anggota baru

Galatama sesuai urutan adalah Angkasa, UMS 80, Mertju Buana, Bintang Timur

dan Makasar Utama. Sementara dua tim lain gagal karena berada di posisi

terbawah klasemen dalam pertandingan seleksi, keduanya adalah Jakarta Putra

dan Sawunggaling41.

38Rekap Kompetisi I Galatama39Pos Kota, 18 Juni 198040Pos Kota, 15 September 198041Pos Kota, 3 Oktober 1980

Page 55: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lv

Dalam kompetisi II kali ini, beberapa klub ada yang berpindah home base.

Berikut adalah daftar lengkap peserta kompetisi II Galatama : Warna Agung,

Jayakarta, Tunas Inti, UMS 80, Arseto, Angkasa (Jakarta), Pardedetex, Mertju

Buana (Medan), Jaka Utama (Lampung), Niac Mitra, Indonesia Muda, Parkesa 78

(Surabaya), Cahaya Kita (Semarang), Bintang Timur (Cirebon), Sari Bumi Raya

(Yogyakarta), Buana Putra (Bogor), Tidar Sakti (Magelang), Makasar Utama

(Makasar)42. Ada 18 tim yang berlaga di kompetisi II kali ini dan masih

menggunakan sistem klasemen penuh.

Tabel 2Klasemen Akhir Kompetisi II Galatama

N0 Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Niac Mitra 34 25 5 3 102 21 55

2 Jayakarta 34 22 8 3 50 12 52

3 Indonesia Muda 34 21 9 4 66 18 51

4 Warna Agung 34 18 9 7 74 30 45

5 Pardedetex 34 17 10 7 54 21 44

6 Mertju Buana 34 16 11 7 45 29 43

7 Perskasa '78 34 14 11 9 48 34 39

8 Makassar Utama 34 13 13 8 34 26 39

9 Arseto 34 14 7 13 53 41 35

10 U.M.S. ' 80 34 14 7 13 48 38 35

11 Tunas Inti 34 13 9 12 46 41 35

12 Jaka Utama 34 8 16 10 44 45 32

13 Angkasa 34 10 9 15 35 44 29

14 Sari Bumi Raya 34 5 10 19 29 75 20

15 Bintang Timur 34 5 9 20 19 53 19

16 Tidar Sakti 34 3 12 19 23 75 18

17 Buana Putra 34 2 10 22 23 73 14

18 Cahaya Kita 34 1 3 30 23 140 5

42Pos Kota, 7 Juli 1980

Page 56: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lvi

Jumlah Gol = 816 816

Pencetak Gol Terbanyak : Syamsul Arifin ( 30 Gol ) Niac Mitra

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

Dalam kompetisi II, sempat ada kekecewaan dari beberapa perkumpulan

Galatama terhadap PSSI. Kekecewaan itu berdasar atas mekanisme pemanggilan

pemain untuk pelatnas guna memperkuat tim PSSI Utama. Di tahun 1980, banyak

sekali agenda pertandingan dari PSSI yang bersamaan dengan jadwal kompetisi

Galatama, alhasil beberapa klub Galatama tidak diperkuat oleh pemain

andalannya karena harus memperkuat tim nasional. Tentu saja hal ini merugikan

beberapa klub Galatama. Mengingat dalam peraturan organisasi ada kewajiban

untuk mengutamakan kepentingan tim nasional dan Galatama sendiri merupakan

salah satu elemen dari PSSI maka tidak dapat dihindari beberapa klub kehilangan

pemainnya sementara waktu tanpa dispensasi apapun sedangkan kompetisi terus

berjalan43.

Gambar I

Foto pertandingan Warna Agung dan Arseto pada Kompetisi II Galatama

43Pos Kota, 15 April 1981

Page 57: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lvii

Sumber : Pos Kota, 18 April 1981

Sejak pertengahan kompetisi Niac Mitra memang difavoritkan menjadi

juara. Dengan menyisakan satu laga sisa, Niac Mitra berhasil mengunci gelar

juara kompetisi II Galatama44. Gelar tersebut dilengkapi dengan kemenangan di

sisa laga, menundukkan Jayakarta yang berada di posisi runner up dengan skor 1-

0. Titel juara Niac Mitra makin sempurna dengan raihan 30 gol yang dicetak

Syamsul Arifin sebagai top scorer. Raihan Syamsul Arifin pun akhirnya menjadi

rekor abadi pencetak gol terbanyak selama kompetisi Galatama digelar. Niac

Mitra juga tercatat sebagai tim paling offensive sepanjang kompetisi, 102 gol

berhasil dicetak. Jayakarta yang gagal menjadi juara dan berada di posisi kedua

menjadi tim paling kokoh pertahanannya, 12 kali gawang mereka kemasukan gol

lawan45.

3. Kompetisi III Galatama (28 Agustus 1982 s/d 28 Mei 1983)

Menginjak kompetisi III, Galatama akan memberlakukan pembagian

divisi. Hanya ada 15 tim yang akan berlaga di kompetisi III divisi I Galatama,

semuanya adalah tim yang berada dperingkat 1 sampai 15 klasemen akhir

kompetisi II. Tiga tim sisa (Cahaya Kita, Buana Putra, dan Tidar Sakti) kompetisi

II dipastikan degradasi dan direncanakan untuk bergabung dalam divisi II46.

Untuk divisi II ada 6 tim yang akan berlaga Semen Padang (Padang), Bima

Kencana (Ujung Pandang), Caprina Bali (Sukabumi), Tempo Utama (Bandung),

44 Pos Kota, 10 Maret 198245 Rekap Kompetisi II Galatama46 Pos Kota, 16 Maret 1982

Page 58: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lviii

Cahaya Kita (Jakarta) dan Mataram Putra (Yogyakarta). Buana Putra dan Tidar

Sakti yang semula direncanakan bergabung di divisi II mengundurkan diri47.

Pada kompetisi III, antusiasme masyarakat semakin meluas, karena 2 klub

yakni Pardedetex dan Niac Mitra mulai menggunakan jasa pemain asing. Jairo

Matos (Brasil) dan Ulrich Wilson (Jerman Barat) merupakan pemain yang

dikontrak Pardedetex. Keduanya mampu memberikan peran yang berarti bagi tim

dan kontrak keduanya bukanlah hal yang mubazir. Menurut TD Pardede,

merupakan sosok pemain kunci bagi Pardedetex. Jairo selalu tampil bagus di

setiap laga yang dijalani Pardedetex. Pujian yang diberikan kepada Jairo tidaklah

berlebihan. Tanpa merendahkan peran pemain lain, terbukti untuk kompetisi III,

Pardedetex yang dua musim sebelumnya selalu berada di posisi 5, setelah

kehadiran Jairo dan Ulrich berada di ranking 3 klasemen akhir48.

Tabel 3Klasemen Akhir Kompetisi III Galatama

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Niac Mitra 28 18 6 4 57 18 42

2 U.M.S. ' 80 28 15 9 4 40 21 39

3 Pardedetex 28 16 7 5 38 20 39

4 Warna Agung 28 14 7 7 45 23 35

5 Indonesia Muda 28 15 4 9 42 29 34

6 Perkesa '78 28 11 11 6 27 22 33

7 Tunas Inti 28 12 8 8 37 30 32

8 Arseto 28 9 11 8 42 37 29

9 Makassar Utama 28 10 7 11 26 21 27

10 Mertju Buana 28 7 12 9 24 25 26

47 Pos Kota, 3 Maret 198348 Edy Elison, PSSI Alat Perjuangan Bangsa, 2005, Jakarta: PSSI, halaman 83

Page 59: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lix

11 Jaka Utama 28 9 4 15 26 40 22

12 Sari Bumi Raya 28 7 7 14 25 41 21

13 Angkasa 28 4 8 16 18 46 16

14 Jayakarta 28 0 13 15 11 43 13

15 Bintang Timur 28 7 6 19 23 65 12

Jumlah Gol = 481 481

Pencetak Gol Terbanyak : Dede Sulaiman (17 Gol ) Indonesia Muda

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

Jika di Pardedetex ada Jairo dan Ulrich, maka di Niac Mitra ada Fandi

Ahmad dan David Lee yang berasal dari Singapura. Keduanya adalah pemain

asing termahal yang pernah dimiliki Galatama. Niac Mitra berani membayar

mahal keduanya, untuk satu musim kompetisi tidak kurang dari 22,5 juta rupiah

dikeluarkan sebagai bayaran Fandi Ahmad dan 15 juta rupiah untuk David Lee.

Agustinus Wenas, sang pemilik klub, tanpa keraguan berani mengeluarkan uang

dalam jumlah besar melihat kemampuan keduanya setimpal dengan bayarannya.

Niac Mitra, kampiun musim sebelumnya kembali mengangkat trofi juara.

Selama kompetisi III, Niac Mitra hanya mampu menorehkan 57 gol, hampir

separuh lebih sedikit dari yang mampu dicetak di kompetisi sebelumnya. Tetap

saja capaian itu membuat Niac Mitra sebagai tim paling produktif sekaligus

defensive di lini belakang dengan kemasukan 18 gol49. Penampilan bagus selama

kompetisi ini tidak lepas andil dua pemain asingnya yang begitu memegang peran

penting selama kompetisi. Fandi Ahmad, yang bertugas sebagai playmaker,

awalnya belum begitu menyatu dengan permaiman tim, masih terlihat canggung.

49 Rekap Kompetisi III Galatama

Page 60: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lx

Beruntung banyak pemain-pemain Niac Mitra yang terus memberi dukungan dan

membantu Fandi untuk beradaptasi serta menunjukkan kemampuan terbaiknya50.

Torehan gol terbanyak pada kompetisi III dimiliki oleh Dede Sulaiman,

ujung tombak Indonesia Muda. Kejutan muncul dari pendatang baru UMS 80

yang berhasil duduk di posisi 2 klasemen akhir. Lima besar hasil kompetisi III

secara berurutan adalah: Niac Mitra, UMS 80, Pardedetex, Warna Agung,

Indonesia Muda. Tiga urutan terbawah adalah Angkasa, Jayakarta, Bintang

Timur.51

Divisi II yang baru diadakan pada kompetisi III memiliki kisah sendiri.

Semen Padang yang sejak awal kompetisi menunjukkan dominasinya mampu

meraih gelar juara divisi II. Langkah Semen Padang ke tangga juara tidak mudah.

Tempo Utama yang duduk di urutan 2 memiliki poin yang sama yaitu 16. Semen

Padang didaulat menjadi kampiun berkat keunggulan selisih gol sebanyak plus 22

gol, sedangkan Tempo Utama hanya plus 10 gol dari 10 kali pertandingan. Semen

Padang dan Tempo Utama berhak masuk ke divisi I kompetisi berikutnya. Bima

Kencana akan memainkan playoff segitiga bersama Jayakarta dan Bintang Timur

untuk merebut satu tiket sisa untuk masuk sebagai tim ke 16 kompetisi divisi I

berukitnya52.

4. Kompetisi IV Galatama (30 November 1983 s/d 20 Mei 1984)

Kompetisi IV yang semula diadakan pada akhir Agustus 1983, diundur

menjadi akhir November pada tahun yang sama. Pemanggilan pemain dari klub

50Wawancara dengan Rudy Ketjes, 25 Agustus 200751Rekap Kompetisi III Galatama52 Jawa Pos , 7 Juni 1983

Page 61: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxi

Galatama untuk masuk pelatnas guna persiaan pra Olympiade menyebabkan

jadwal mundur dari seharusnya. Bagaimanapun juga Galatama wajib

mengutamakan kepentingan nasional.

Larangan pemain asing telah diberlakukan. Tanpa pemain asing pun Niac

Mitra, Tunas Inti dan Pardedetex tetap optimis meraih hasil gemilang di kompetisi

IV. Rencana seleksi klub Galatama untuk kompetisi IV dibatalkan, karena Buana

Putra dan Tidar Sakti mengundurkan diri. Perkembangan selanjutnya divisi II

batal diadakan. Semua klub divisi II otomatis masuk ke divisi I, sehingga peserta

kompetisi IV menjadi 18 klub lagi. Berdasarkan pengalaman pada kompetisi

sebelumnya, ada klub yang kalang kabut menghimpun dana untuk pertandingan

tandang, sehingga disinyalir terjadi jual beli gol sekedar untuk menutupi biaya

akomodasi. Atas pertimbangan dari aspek finansial agar tidak memberatkan

peserta, maka diputuskan kompetisi IV dibagi dalam 2 wilayah, Timur dan Barat.

Tabel 4Klasemen Akhir Kompetisi IV Galatama

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Yanita Utama 15 9 4 2 34 11 22

2 Indonesia Muda 15 6 8 1 28 18 20

3 U.M.S '80 15 6 6 3 32 18 18

4 Mertju Buana 15 5 8 2 21 14 18

5 Semen Padang 15 4 8 3 17 16 16

6 Tempo Utama 16 4 5 7 14 24 13

7 Perdedetex 9 3 5 1 10 10 11

8 Sari Bumi Raya 15 1 4 10 13 28 6

9 Angkasa 15 1 4 10 9 39 6

Jumlah Gol = 178 178

Wilayah Barat

Page 62: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxii

Babak 8 Besar Gruop B

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Tunas Inti 16 11 5 0 42 8 27

2 Perkesa '78 16 7 6 3 35 11 20

3 Makassar Utama 16 5 10 1 17 5 20

4 Caprina 16 8 3 5 21 19 19

5 Warna Agung 16 6 4 6 29 12 16

6 Arseto 16 4 8 4 22 12 16

7 Niac Mitra 16 6 3 7 16 12 15

8 Bima Kencana 16 3 3 10 10 27 9

9 Cahaya Kita 16 1 0 15 7 93 2

Jumlah Gol = 199 199

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Tunas Inti 6 2 3 1 8 4 7

2 Mertju Buana 6 2 2 2 9 5 6

3 Indonesia Muda 6 2 2 2 3 7 6

4 Makassar Utama 6 2 1 3 3 7 5

Jumlah Gol = 23 23

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 U.M.S.'80 6 5 1 0 9 2 11

2 Yanita Utama 6 3 2 1 9 5 8

3 Perkesa'78 6 1 2 3 4 5 4

4 Caprina Bali 6 0 1 5 1 11 1

Jumlah Gol = 23 23

Semi Final Final 3 & 4

U.M.S. '80 1 U.M.S.'80 1

Wilayah Timur

Babak 8 Besar Gruop A

Page 63: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxiii

Vs Vs

Mertju Buana 3 Tunas Inti 2

Final 1 & 2

Yanita Utama 7 Yanita Utama 1

Vs Adu Pinalti Vs

Tunas Inti 6 Mertju Buana 0

Pencetak Gol Terbanyak :Bambang Nurdiansyah (13 Gol ) Yanita Utama

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

Pembagian dua wilayah tersebut ditetapkan sebagai berikut :

Barat: Yanita Utama, Indonesia Muda, UMS 80, Mertju Buana, Semen

Padang, Tempo Utama, Pardedetex, Sari Bumi Raya, Angkasa

Timur: Tunas Inti, Parkesa Mataram, Makasar Utama, Caprina, Warna

Agung, Arseto, Niac Mitra, Bima Kencana, Cahaya Kita.

Terjadi perpindahan home base di antara klub perserta kompetisi IV.

Caprina yang sebelumnya bermarkas di Sukabumi kini pindah ke Bali. Parkesa 78

pindah ke Yogyakarta, sehingga berganti nama menjadi Parkesa Mataram. Arseto

pun turut hijrah dari Jakarta ke Solo. Yanita Utama adalah tim baru bermaterikan

sebagian besar pemain Jaka Utama yang dibubarkan oleh Marzli Warganegara,

sang pemilik klub. Yanita Utama tetap bermarkas di Bogor53.

Kompetisi IV kali ini terbagi dalam dua wilayah, sehingga dipastikan

setiap klub tidak akan saling bertemu. Menurut aturan liga, empat tim teratas dari

masing-masing wilayah berhak masuk ke babak play-off 8 besar dengan sistem

silang yag juga terbagi dalam dua grup. Dua klub teratas dari masing-masing grup

akan melaju ke semi final dan yang menang selanjutnya masuk ke final. Di babak

53 http://www.rsssf.com/tablesi/indo84a.html

Page 64: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxiv

8 besar, UMS 80, Yanita Utama, Parkesa Mataram, Caprina berada di grup A.

Penghuni grup B adalah Tunas Inti , Mertju Buana, Indonesia Muda dan Makasar

Utama. Pada pertandingan semifinal UMS 80 melawan Metju Buana, sedangkan

Yanita Utama bertemu Tunas Inti. Di final, Yanita Utama berhasil menyandang

gelar juara setelah menaklukan Merju Buana dengan skor tipis 1-054.

5. Kompetisi V Galatama (04 Agustus 1984 s/d 3 Desember 1984)

Galatama semakin mundur di kompetisi V. Kali ini hanya ada 12 klub

yang turut ambil bagian. Hanya ada satu klub baru, Bali Yudha. Bali Yudha

merupakan ‘reinkasnasi’ dari Caprina yang dilepas oleh Herlina Kasim pada

musim sebelumnya. Sebelas tim lainnya adalah: Yanita Utama, U.M.S. '80,

Makassar Utama, Tunas Inti, Warna Agung, Semen Padang, Mertju Buana,

Perkesa'78, Indonesia Muda, Niac Mitra, Arseto. Liga memutuskan untuk

menggelar kompetisi V dalam satu wilayah, karena hanya diikuti oleh 12 klub55.

Tabel 5Klasemen Akhir Kompetisi V Galatama

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Yanita Utama 22 12 7 3 37 17 31

2 U.M.S. '80 22 11 7 4 36 16 29

3 Makassar Utama 22 9 11 2 25 14 29

4 Tunas Inti 22 11 5 6 30 19 27

5 Warna Agung 22 9 7 6 28 16 25

54 Rekap Kompetisi IV Galatama55 Edy Elison, PSSI Alat Perjuangan Bangsa, 2005, Jakarta: PSSI, halaman 86

Page 65: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxv

6 Semen Padang 22 9 5 8 22 21 23

7 Mertju Buana 22 6 9 7 24 20 21

8 Perkesa'78 22 7 7 8 28 25 21

9 Indonesia Muda 22 7 5 10 25 29 19

10 Niac Mitra 22 4 8 10 17 24 16

11 Arseto 22 5 3 14 18 34 13

12 Bali Yudha 22 3 4 15 13 68 10

Jumlah Gol = 303 303

Pencetak Gol Terbanyak :Bambang Nurdiansyah (13 Gol ) Yanita Utama

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

Klasemen akhir liga menunjukkan Yanita Utama keluar sebagai juara

dengan raihan 31 poin hasil dari 22 laga. Di tempat kedua dan ketiga bersaing

ketat antara UMS 80 dan Makassar Utama dengan koleksi poin yang sama, 29.

Bali Yudha dan Arseto berada di posisi terbawah. Nasib buruk rupanya sedang

berpihak pada Niac Mitra. Kembali juara kompetisi II dan III harus menerima

posisi 3 dari dasar klasemen akhir. Yanita Utama juga mencatat hasil baik,

penyerang andalan Bambang Nurdiansyah kembali bertengger sebagai pencetak

gol terbanyak. 13 gol dari 22 pertandingan berhasil dibuat oleh Bambang56.

Setalah kompetisi V berakhir, salah satu klub perintis Galatama dipastikan

mundur dari kompetisi VI. Klub perintis itu dalah Indonesia Muda. Selama

Galatama berlangsung Indonesia Muda termasuk tim papan atas. Hanya sekali

terseok diperingkat 9 kompetisi V dan ujungnya adalah pengunduran diri dari liga.

Di dalam surat pengunduran diri yang diajukan ke PSSI, Indonesia Muda

beralasan telah mengalami kerugian dalam membiayai partisipasi mereka dalam

Galatama. Sejak berdiri tahun 1930, Indonesia Muda tidak hanya membina

56 Rekap Kompetisi V Galatama

Page 66: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxvi

cabang sepak bola saja, namun juga renang dan atletik. Jika hanya mengurusi

sepak bola saja dapat menggangu pembinaan cabang olahraga lainnya.

Menurut M.A. Rais, pemilik klub, untuk membiayai sepak bola selama

setahun saja, Indonesia Muda rata- rata menghabiskan dana sebanyak 150 juta

rupiah. Ditambah cabang olahraga lain, yang masuk dalam binaan, mencapai 200

juta rupiah. Hasil terakhir dari kompetisi V, dirasakan amat mengecewakan

pengurus Indonesia Muda. Di tengah kondisi Liga yang sedang meredup akibat

kasus suap, klub yang mendapat dukungan dana dari Pertamina ini, akhirnya

memutuskan untuk menarik diri dari kompetisi. Secara pribadi, Stanley Gouw

(manajer Tunas Inti) mengutarakan, mundurnya Indonesia Muda berarti liga telah

kehilangan satu tim tangguh. Pada akhir tahun 1984, sempat merebak kabar

Galatama akan bubar. Hal ini disebabkan anggota Galatama tersisa 8 klub saja.

Konsistensi dan semangat yang tersisa dari anggota yang masih bertahan

membuat Galatama tetap berjalan meski sedikit klub yang masih eksis57.

6. Kompetisi VI Galatama (22 September 1985 s/d 24 Desember 1985)

Semarak sepak bola kembali hadir menjelang kompetisi VI Galatama,

sayang itu semua hanya berlaku di Perserikatan. Sejak dimulainya kompetisi 12

besar Perserikatan pada awal Januari 1985, selera menonton pertandingan dari

para pecandu bola kembali kembali bangkit, jika dibandingkan dengan Galatama

yang sering sepi penonton di kompetisi V. Galatama, wadah sepak bola non-

amatir ini kian tenggelam wibawanya, justru saat minat penonton datang ke

stadion di Perserikatan mulai tumbuh kembali. Harus diakui mutu pemain

57 Majalah Tempo, 22 Desember 1984, hal 70

Page 67: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxvii

Galatama semakin menurun saja, terbukti banyak sekali pemain yang terlibat

kasus suap, bahkan bisa disamakan dengan Perserikatan. Terbukti dari hasil

turnamen Perserikatan 1985. Persija, yang diperkuat sedikitnya delapan eks

pemain Galatama tidak bisa berbuat banyak. Tim yang diperkuat oleh pemain

tenar semacam Hadi Ismanto dan Didik Darmadi ini tersingkir di babak 6 besar

Kejuaraan Nasional Perserikatan 1985.

Di tengah sorotan miring terhadap kemampuan pemain eks Galatama,

kembali muncul kabar menyedihkan buat Galatama, Yanita Utama, klub yang

telah dua kali juara kompetisi, mengirimkan surat pemberitahuan kepada PSSI

yang ditandatangan oleh Boesairi Abdullah selaku manager tim. Dalam surat itu

tertulis bahwa sejak tanggal 12 Februari 1985, Yanita Utama dibubarkan. Alasan

pembubaran itu adalah pimpinan klub yang sedang sakit dan bisnisnya mengalami

kemunduran karena terlalu lama ditinggalkan untuk kegiatan bola. Yanita Utama

dinaungi oleh grup Yanita yang bergerak di perkebunan tebu dan pabrik gula.

Pitoyo Haryanto mendirikan klub Yanita Utama pada 1983. Pitoyo membeli klub

yang sebelumnya bernama Jaka Utama dari Marzoeli Warganegara, pengusaha

asal Lampung.

Keberhasilan Yanita Utama tidak lepas dari besarnya biaya yang

dikeluarkan untuk menghidupi klub. Menurut pengakuan Pitoyo, gaji pemain

terendah di Yanita Utama adalah 200 ribu rupiah, tidak termasuk bonus. Selain

itu, khusus kepada pemain beberapa pemain top, klub bersedia membayar kontrak

sebesar 3 sampai 5 juta rupiah selama setahun. Dengan fasilitas yang

menggiurkan itu, dalam waktu beberapa bulan saja, banyak pemain tenar pindah

Page 68: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxviii

ke Yanita Utama. Maka wajar bila klub ini cepat menanjak dan langsung jadi

juara berturut-turut dalam dua musim kompetisi. Pembubaran Yanita Utama

menambah panjang daftar klub yang angkat kaki dari Galatama. Klub lain, Tunas

Inti juga telah menyatidakan mengundurkan diri dan tidak ikut kompetisi VI58.

Pembubaran Yanita Utama, menarik keprihatinan dan simpati dari

Syarnoebi Said. Syarnoebi merasa menyayangkan pembubaran klub dan tidak

tega melihat nasib para pemain Yanita Utama, yang umumnya adalah pemain

nasional, maka Syarnoebi pun memutuskan untuk menghimpun kembali para

pemain yang tercecer dan membentuk mereka dalam sebuah tim baru. Semua

pemain eks Yanita Utama, ditampung ke dalam klub baru yang diberi nama

Kramayudha Tiga Berlian (KTB). KTB selanjutnya berada dibawah naungan PT.

Krama Yudha Tiga Berlian Motors, agen tunggal mobil Mitsubishi59.

Dengan diikuti 8 peserta, kompetisi VI kali ini berjalan singkat. KTB

menunjukkan dominasi dalam kompetisi. Semenjak laga pertama kompetisi VI,

KTB selalu berada di dua besar klasemen. KTB, tim baru bentukan Syarnoebi

Said, keluar sebagai juara.Kembali Bambang Nurdiansyah, penyerang andalan

KTB, menyandang titel sebagai pencetak gol terbanyak. Gelar juara KTB semakin

sempurna dengan catatan selama kompetisi VI memiliki agregat gol 20-5. Secara

berurutan urutan klasemen akhir kompetisi VI adalah: KTB, Arseto, Parkesa 78,

Makassar Utama, Semen Padang Niac Mitra, Warna Agung, Tunas Inti60.

58 Majalah Tempo, 23 Februari 1985, hal 6059 Edy Elison, PSSI Alat Perjuangan Bangsa, 2005, Jakarta: PSSI, halaman 8760Rekap Kompetisi VI Galatama ,

Page 69: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxix

Tabel 6Klasemen Akhir Kompetisi VI Galatama

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Krama Yudha TB 14 10 2 2 20 5 22

2 Arseto 14 9 1 4 19 11 19

3 Perkesa'78 14 5 5 4 13 13 15

4 Makassar Utama 14 6 2 6 13 13 14

5 Semen Pandang 14 4 6 4 13 14 14

6 Niac Mitra 14 4 4 6 14 17 12

7 Warna Agung 14 1 8 5 8 16 10

8 Tunas Inti 14 2 2 10 5 16 6

Jumlah Gol = 105 105

Pencetak Gol Terbanyak : Bambang Nurdiansyah (13 Gol ) Krama Yudha

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

7. Kompetisi VII Galatama (31 Agustus 1986 s/d 16 November 1986)

Kondisi ekonomi yang sulit di Indonesia, ditambah makin suramnya

Galatama, ternyata tidak menjadi penghalang bagi keluarga pengusaha dibawah

nuangan PT. Bakrie Bersaudara untuk terus meningkatkan kegiatan mereka dalam

olahraga. Setelah sebelumnya pada 1983, Abu Rizal Bakrie (putra sulung

Achmad Bakrie, pemilik grup perusahaan), mendirikan klub bulutangkis dengan

nama Pelita Jaya, kini giliran Nirwan Bakrie (putra ketiga Achmad Bakrie)

mencoba di cabang sepak bola dengan membentuk klub dengan nama yang sama.

Page 70: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxx

Masuknya Pelita Jaya kedalam Galatama, otomatis menambah jumlah peseta

kompetisi VII menjadi 9 klub61.

Menjelang kompetisi berakhir, ada sedikit pertikaian antara Syarnoebi

Said dengan Acub Zainal, selaku ketua lembaga Galatama PSSI. Ketegangan ini

berawal dari keikutsertaan KTB dalam turnamen antar klub se-Asia. Semula

Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) menjanjikan KTB langsung lolos ke putaran

final bila mampu menang dalam babak penyisihan di Bangkok. AFC tiba-tiba

merubah keputusannya. KTB diharuskan menjalani pertandingan segitiga terlebih

dahulu di Hongkong. Perubahan keputusan ini tidak dapat diterima Syarnoebi,

kemudian dia memutuskan KTB batal ke Hongkong sebagai tanda protes.

Tabel 7Klasemen Akhir Kompetisi VII Galatama

61 Majalah Tempo, 23 Februari 1985, hal 60

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Krama Yudha Tb 16 10 4 2 26 7 35

2 Pelita Jaya 16 10 4 2 25 9 34

3 Arseto 16 7 6 3 22 13 31

4 Niac Mitra 16 5 7 4 19 17 23

5 Makassar Utama 16 5 3 8 14 13 20

6 Semen Pandang 16 5 4 7 15 25 20

7 Perkesa '78 16 4 6 6 13 17 17

8 Warna Agung 16 2 8 6 8 19 17

9 Tunas Inti 16 1 4 11 10 32 7

Jumlah Gol = 152 152

Pencetak Gol Terbanyak : Ricky Yacob ( 9 Gol ) Arseto

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

Page 71: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxi

Ditempat lain PSSI memutuskan untuk mengirim Pelita Jaya yang sedang

naik daun sebagai pengganti. Syarnoebi merasa keberatan karena Acub justru

memilih Pelita Jaya, bukannya KTB sebagai wakil Indonesia. Menurut Acub,

Pelita Jaya akan menjadi opsi terakhir bila KTB benar-benar batal bermain di

Hongkong. Pelita Jaya sendiri mengiginkan agar tetap KTB yang mewakili

Indonesia. Kesalahpaham ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan, dan KTB

bersedia berlaga di Hongkong62.

8. Kompetisi VIII Galatama (03 Oktober 1987 s/d 06 April 1988)

Tabel 8Klasemen Akhir Kompetisi VIII Galatama

62 Majalah Tempo, 26 November 1986, hal 61

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Niac Mitra 26 19 3 4 44 13 61

2 Pelita Jaya 26 18 3 5 51 20 57

3 Arseto 26 13 9 4 50 18 48

4 Krama Yudha 26 11 8 7 21 15 41

5 Makassar Utama 26 12 5 9 21 24 41

6 Arema 26 10 10 6 33 20 40

7 Palu Putra 26 10 10 6 25 15 40

8 Semen Padang 26 11 4 11 27 30 37

9 Perkesa Mataram 26 8 9 9 26 27 33

10 Medan Jaya 26 6 6 14 18 32 24

11 Pusri Palembang 26 5 6 15 22 52 21

12 Lampung Putra 26 5 5 16 17 42 20

13 Warna Agung 26 4 7 15 11 33 19

14 Bandung Raya 26 4 6 16 20 45 18

Jumlah Gol = 386 386

Pencetak Gol Terbanyak : Nasrul Koto ( 16 Gol ) Arseto

Page 72: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxii

Berkat Pelita Jaya yang sedikit mampu menghidupkan kembali gairah

sepak bola, beberapa pihak ada yang mencoba kembali membentuk klub

Galatama. Kali ini ada enam tim pendatang baru yang mencoba menyemarakkan

Galatama. Keenam tim itu adalah Bandung Raya, Lampung Putra, Pusri

Palembang, Medan Jaya, Palu Putra. Kali ini para pendatang baru sedikit

berupaya mencuri fanatisme Perserikatan. Lihat saja nama-nama dari keenam klub

baru itu. Semuanya menggunakan nama daerah asal63.

Pada kompetisi kali ini Niac Mitra di luar dugaan keluar sebagai kampiun.

Melihat perjalanan Niac Mitra di kompetisi sebelumnya, tidak banyak yang

menjagokan Niac Mitra sebagai juara. KTB secara mengejutkan hanya finish di

tempat ke 4 di bawah Arseto. Sementara Pelita Jaya harus puas berada di nomor 2.

Nasrul Koto, striker Arseto keluar sebagai top scorer dengan raihan 16 gol64.

9. Kompetisi IX Galatama (15 Oktober 1988 s/d 01 April 1989)

Gambar 2

Foto dari pertandingan Pelita Jaya vs Parkesa Mataram pada Kompetisi IX

63Pos Kota, 29 September 198764Rekap Kompetisi VIII Galatama

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

Page 73: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxiii

Sumber : Pos Kota, 2 Januari 1989

Kompetisi IX Galatama, juga disebut dengan Kompetisi Bentoel Galatama

IX. Hal ini disebabkan kompetisi disponsori oleh perusahaan rokok PT. Bentoel.

Selama gelaran kompetisi IX, tercipta 554 gol dari 18 klub peserta. Empat klub

pendatang baru adalah Barito Putra, Petrokimia Putra, BPD Jateng dan Pupuk

Kaltim. Dari keempatya Petrokimia Putra memberi kejutan denga duduk di posisi

5 klasemen akhir. Pelita Jaya,yang diasuh Benny Dolo, untuk pertama kalinya

menjuarai kompetisi Galatama setelah bersaing ketat sepanjang musim dengan

Niac Mitra. Gelar juara diperoleh Pelita Jaya dengan susah payah hingga laga

pamungkas kompetisi. Selisih gol, yang menjadikan Pelita Jaya juara, karena

keduanya memiliki poin yang sama 42. Di kelompok pencetak gol, Dadang

Kurnia (Bandung Raya) dan Micky Tata (Arema Malang) memimpin dengan 18

gol. Menyusul di belakang keduanya ada Ricky Yacob (Arseto) degan 15 gol65.

Gelar juara Pelita Jaya bukan satu-satunya penutup kompetisi IX

Galatama. Kejadian memalukan dan tidak senonoh turut menutup kompetisi X.

Tidak lama berselang dari laga akhir, PSSI menjatuhkan sanksi kepada pemain

Galatama atas tindakan tidak senonoh di lapangan. Hal yang tidak pantas

dilakukan bagi siapapun, terlebih seorang pemain tim nasional. Pemain yang

65Pos Kota. 8 April 1989

Page 74: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxiv

dimaksud adalah Elly Idris (Pelita Jaya). Melalui komisi hukum dan disiplin PSSI,

Elly dikenai skorsing selama 2 tahun. Putusan ini meralat putusan yang

sebelumnya dijatuhkan, skorsing 1 tahun percobaan 2 tahun. Elly terbukti

bersalah melakukan perbuatan tidak senonoh di hadapan official Petrokimia pada

laga pertengahan Maret 198966.

Tabel 9Klasemen Akhir Kompetisi IX Galatama

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Pelita Jaya 34 17 12 5 46 21 46

2 Niac Mitra 34 18 10 6 44 21 46

3 Arseto 34 16 9 9 38 24 41

4 Petrokimia Putra 34 15 10 9 32 26 40

5 Medan Jaya 34 15 9 10 41 32 39

6 Semen Padang 34 14 9 11 35 27 37

7 Bandung Raya 34 13 10 11 33 27 36

8 Arema 34 14 8 12 33 32 36

9 Pupuk Kaltim 34 11 12 11 26 28 34

10 Makassar Utama 34 12 10 12 29 38 34

11 Krama Yudha TB 34 9 14 11 36 31 32

12 Warna Agung 34 10 12 12 29 33 32

13 Pusri Palembang 34 12 7 15 28 34 31

14 BPD Jateng 34 10 10 14 28 31 30

15 Palu Putra 34 8 13 13 19 30 29

66Majalah Tempo. 6 Mei 1989

Page 75: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxv

16 Perkesa Mataram 34 8 13 13 20 35 29

17 Lampung Putra 34 8 11 15 23 37 27

18 Barito Putra 34 3 8 23 14 47 14

Jumlah Gol = 554 554

Pencetak Gol Terbanyak : 1. Micky Tata (18 Gol ) Arema

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

10. Kompetisi X Galatama (07 Januari 1990 s/d 08 Agustus 1990)

Tabel 10Klasemen Akhir Kompetisi X Galatama

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Pelita Jaya 34 16 14 4 45 19 46

2 Krama Yudha Tb 34 19 6 9 53 27 44

3 Pupuk Kaltim 34 15 11 8 36 19 41

4 Arema 34 15 11 8 31 26 41

5 Arseto 34 14 12 8 39 29 40

6 Niac Mitra 34 15 8 11 43 31 38

7 Semen Padang 34 14 10 10 42 31 38

8 Petrokimia Putra 34 13 8 13 32 32 34

9 Pusri Palembang 34 11 12 11 31 32 34

10 Lampung Putra 34 10 13 11 27 31 33

11 Palu Putra 34 12 9 13 33 38 33

Page 76: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxvi

12 Medan Jaya 34 11 10 13 38 40 32

13 Makassar Utama 34 7 15 12 26 37 29

14 BPD Jateng 34 11 7 16 27 39 29

15 Perkesa Mataram 34 6 14 14 25 33 26

16 Barito Putra 34 8 10 16 30 47 26

17 Bandung Raya 34 8 9 17 36 56 25

18 Warna Agung 34 7 9 18 24 51 23

Jumlah Gol = 618 618

Pencetak Gol Terbanyak : Bambang Nurdiansyah ( 15 Gol ) Pelita Jaya

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

Masih dibawah bendera sponsor PT. Bentoel, kompetisi X juga masih

diikuti oleh semua klub peserta kompetisi sebelumnya. Dengan percaya diri,

Pelita Jaya untuk kali kedua menjuarai kompetisi Galatama, memenuhi target

mereka di awal musim. Selama kompetisi X Galatama tercatat 618 gol tercipta.

Selisih 2 poin dari rivalnya, KTB, Pelita Jaya mengoleksi 46 poin dengan agregat

gol 45 – 19. Pelita Jaya mengukuhkan diri sebagai tim dengan produktivitas gol

tertinggi, sekaligus paling sedikit kemasukan gol. Bambang Nurdiansyah,

penyerang Pelita Jaya membekukan 15 gol selama kompetisi dan menjadi top

scorer. Di posisi terakhir, ada Warna Agung. Juara edisi perdana Galatama itu

kian melorot prestasinya67.

11. Kompetisi XI Galatama (11 November 1990 s/d 27 Februari 1992)

Masih ada banyak klub yang bermain di kompetisi XI meskipun sponsor

PT. Bentoel menarik diri dari Galatama. Kompetisi XI Galatama diikuti oleh 20

klub. 13 klub berasal dari kompetisi X. 7 klub sisanya pendatang baru. Ada 5 klub

yang mengundurkan diri di kompetisi XI, yaitu Lampung Putra, Makassar Utama,

67 Rekap Kompetisi X Galatama

Page 77: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxvii

Palu Putra, Pusri Palembang dan Niac Mitra. 7 klub pendatang baru adalah Aceh

Putra, Assyabaab SGS, Bentoel Galatama, Putra Mahakam dan Mitra Surabaya.

Kompetisi XI diwarnai pembubarkan KTB oleh pemilik pada paruh kompetisi68.

Kompetisi XI merupakan kompetisi terbaik berdasarkan kans rivalitas dari

5 tim teratas, karena saat meyisakan 4 laga sisa kelima tim memiliki peluang

juara69. Klasemen akhir menempatkan klub asal kota Solo, Arseto sebagai juara.

Persaingan ketat meraih gelar juara ada di tiga besar. Pupuk Kaltim dan Pelita

Jaya adalah rival berat Arseto dalam meraih gelar juara. Raihan 53 poin

mengukuhkan Arseto di puncak klasemen dengan agregat 48 -21, sekaligus

sebagai tim dengan kemasukan gol terendah. Arema yang menempati posisi 4

klasemen justru menjadi tim dengan produktivitas tertinggi. Pemain Arema,

Singgih Pitono, berhasil menjadi pencetak gol terbanyak dengan 21 gol70.

Tabel 11Klasemen Akhir Kompetisi XI Galatama

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Arseto 37 23 7 7 48 21 53

2 Pupuk Kaltim 37 22 7 8 50 24 51

3 Pelita Jaya 37 20 10 7 43 23 50

4 Arema 37 18 11 8 54 29 47

5 Petrokimia Putra 37 15 16 6 42 24 46

6 Medan Jaya 37 17 9 11 45 29 43

68 Rekap Kompetisi XI Galatama 69 Wawancara dengan Eduard Tjong, 24 Oktober 200770 Rekap Kompetisi XI Galatama

Page 78: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxviii

7 Barito Putra 37 13 16 8 37 25 42

8 Gelora Dewata 37 13 13 11 34 27 39

9 Mitra Surabaya 37 12 13 12 39 31 37

10 Perkesa Mataram 37 13 11 13 25 30 37

11 Semen Padang 37 12 12 13 35 32 36

12 BPD Jateng 37 12 12 13 28 36 36

13 Assyabaab 37 12 9 16 41 47 33

14Bentoel

Galatama37 9 14 14 21 32 32

15 Putra Mahakam 37 8 14 15 32 47 30

16 Aceh Putra 37 8 12 17 24 57 28

17 Bandung Raya 37 7 10 20 22 40 24

18 Gajah Mungkur 37 6 11 20 20 53 23

19Krama Yudha

TB19 7 5 7 25 18 19

20 Warna Agung 37 6 4 27 20 60 16

Jumlah Gol = 685 685

Pencetak Gol Terbanyak : Singgih Pitono (21) Arema

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

12. Kompetisi XII Galatama (10 September 1992 s/d 12 Agustus 1993)

Ada 17 klub yang bertahan dari kompetisi sebelumnya. 3 klub yang

mengundurkan diri adalah Bentoel Galatama, Mitra Surabaya dan KTB.

Kompetisi XII membawa klub asal kota Malang, Arema menjadi juara. Arema

telah resmi menjadi juara saat kompetisi masih menyisakan 1 laga. 45 poin

dengan agregat 53 – 22, membawa Arema di puncak klasemen. Juara sebelumnya

Arseto gagal mempertahankan gelar dengan menempati posisi 10. Pupuk Kaltim

Page 79: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxix

dan Barito Putra bersama Arema di tiga besar klasemen. Pemain Arema, Singgih

Pitono, kembali menjadi pencetak gol terbanyak71.

Tabel 12Klasemen Akhir Kompetisi XII Galatama

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Arema 32 18 9 5 53 22 45

2 Pupuk Kaltim 32 17 7 8 48 23 41

3 Barito Putra 32 17 6 9 36 21 40

4 Assyabaab Sgs 32 14 10 8 41 32 38

5 Gelora Dewata 32 12 14 6 33 24 38

6 Pelita Jaya 32 14 8 10 32 26 36

7 BPD Jateng 32 10 15 7 34 23 35

8 Semen Padang 32 11 13 8 29 30 35

9 Aceh Putra 32 9 14 9 29 31 32

10 Mitra Surabaya 32 12 7 13 39 34 31

11 Arseto 32 8 14 10 25 27 30

12 Petrokimia Putra 32 8 12 12 32 33 28

13 Medan Jaya 32 11 6 15 24 39 28

14 Mataram Putra 32 6 14 15 24 34 26

15 Putra Mahakam 32 7 12 13 20 31 26

16 Bandung Raya 32 6 9 17 23 51 21

17 Warna Agung 32 3 8 21 15 56 14

Jumlah Gol = 537 537

Pencetak Gol Terbanyak : Singgih Pitono ( 16 Gol ) Arema

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

71 Rekap Kompetisi XII Galatama

Page 80: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxx

13. Kompetisi XIII Galatama (4 September 1993 s/d 8 Juli 1994)

Tabel 13Klasemen Akhir Kompetisi XIII Galatama

Wilayah Barat

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Medan Jaya 32 18 10 4 37 17 46

2 Pelita Jaya 32 17 10 5 49 23 44

3 Semen Padang 32 16 9 7 50 23 41

4 Arseto 32 15 6 11 41 35 46

5 Mataram Putra 32 11 10 11 23 31 32

6 BPD Jateng 32 9 10 13 34 41 28

7 Aceh Putra 32 6 14 11 27 33 26

8 Bandung Raya 32 5 12 15 23 34 22

9 Warna Agung 32 4 5 23 19 66 13

Jumlah Gol = 303 303

Wilayah Timur

No Klub Main Menang Seri Kalah Gol Nilai

1 Pupuk Kaltim 28 12 11 5 32 19 35

2 Gelora Dewata 28 11 11 6 29 21 33

3 Assyabaab Sg 28 10 12 6 30 24 32

4 Mitra Surabaya 28 7 13 8 35 36 27

5 Barito Putra 28 8 11 9 26 35 27

6 Arema 28 5 17 6 19 23 27

7 Petrokimia Putra 28 6 12 10 26 31 24

8 Putra Samarinda 28 5 9 14 26 34 19

Jumlah Gol = 223 223

Putaran Final 2 Juli S/D 6 Juli 1994

1 Pelita Jaya 3 2 0 1 2 1 6

2 Gelora Dewata 3 1 2 0 2 1 5

Page 81: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxxi

3 Pupuk Kaltim 3 0 2 1 3 4 2

4 Medan Jaya 3 0 2 1 2 3 2

9 9

Pencetak Gol Terbanyak : Ansyari Lubis ( 19,Gol ) Pelita Jaya

Sumber : Badan Liga Indonesia ( format .xls ), 2007

Kompetisi XII digelar dengan membagi pesertanya ke dalam dua wilayah,

Barat dan Timur. Kebijakan ini diambil untuk menghemat pengeluaran klub

Galatama dalam membiayai pertandingan lawatan. Dua tim teratas dari masing-

masing wilayah akan dipertemukan dalam satu grup di putaran final. Pelita Jaya,

Gelora Dewata, Pupuk Kaltim dan Medan Jaya bertemu di putaran final. Pelita

Jaya keluar sebagai kampiun setelah mengalahkan Gelora Dewata di fnal dengan

skor tipis 1-0. Penyerang andalan, Pelita Jaya, Ansyari Lubis menempati tempat

tertinggi di jajaran pencetak gol72.

14. Lahirnya Liga Indonesia

13 Kompetisi dalam kurun 15 tahun adalah usia Galatama mewarnai

pentas sepak bola Indonesia. Tidak lama setelah akhir kompetisi XIII, PSSI

memutuskan untuk melebur Galatama dan Perserikatan ke dalam wadah baru

bernama Liga Indonesia. Keputusan ini didasari oleh keadaan klub-klub Galatama

yang semakin sepi penonton, PSSI ingin menampilkan kualitas pemain-pemain

Galatama dan fanatisme penonton di Perserikatan sekaligus dalam satu wadah

baru.

C. Permasalahan dalam Galatama

72 Rekap Kompetisi XIII Galatama

Page 82: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxxii

1. Permasalahan Suap di Galatama

Belum genap putaran pertama edisi perdana kompetisi Galatama terlewati,

kabar mengejutkan datang dari Parkesa 78. Melalui surat pemberitahuan resmi

bernomor 07/U/PA/VII/79 tanggal 14 Juli 1979 yang ditandatangani Acub Zainal

selaku pimpinan Parkesa 78, menyebutkan bahwa kesebelasan Galatama Parkesa

78 dinyatakan bubar oleh karena kasus suap yang melibatkan para pemainnya73.

Tentu saja kabar tersebut mengejutkan banyak pihak, mengingat dalam urutan

klasemen sementara Parkesa 78 berada di empat besar. Aneh rasanya sebuah klub

yang berada dipapan atas klasemen secara tiba-tiba dibubarkan oleh sang pemilik.

Kasus ini berawal dari upaya seorang bandar judi yang menyuap Yafeth Sibi,

seorang pemain Parkesa 78, agar mengalah dalam pertandingan melawan Cahaya

Kita pada awal Juli.

Upaya suap terhadap para pemain Parkesa 78 kembali terbongkar saat

ucapan Chaidir yang juga pemain Parkesa 78 terekam oleh media. Dari pihak

Parkesa 78 meminta yang bersangkutan agar diberi kelonggaran untuk tidak

bermain selama 2 bulan. Akibat dari pembubaran ini beberapa pemain telah

dipulangkan. Tercatat 15 orang kembali ke Jayapura, 1 pulang ke Medan, 9

lainnya asal Bogor kembali ke rumah masing-masing74.

Dua hari kemudian, kabar baik datang dari Parkesa 78. Melalui surat

pemberitahuan resmi 08/U/PA/VII/79 tertanggal 16 Juli 1979, pembubaran

Parkesa 78 dibatalkan. Pembatalan tersebut didasari oleh perkembangan kondisi

dan situasi terbaru dari pihak klub. Mengingat hasrat yang menyala-nyala dari

73 Pos Kota, 15 Juli 197774 Pos Kota, 7 Juli 1977

Page 83: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxxiii

sebagian besar pemain Parkesa 78 yang tidak terlibat skandal suap, yang

mengharapkan Parkesa tetap utuh dan melanjutkan pertandingan sisa dalam

kompetisi, bahkan banyak desakan dan saran dari berbagai pihak agar Parkesa 78

tetap bejalan terus75.

PSSI, sendiri selaku induk organisasi, melalui Ali Sadikin turut gembira

atas pembatalan pembubaran Parkesa 78. PSSI sendiri termasuk pihak yang

mendesak agar Parkesa 78 tetap utuh, namun tidak berarti melepas sanksi bagi

pemainnya yang terlibat suap. PSSI menyarankan kepada Parkesa78 agar

menyelesaikan masalah suap secara intern, dan bila perlu diambil tindakan tegas

bagi pemain yang terlibat suap. Tidak sampai di situ, dalam rapat pengurus harian

tanggal 20 Juli 1979, PSSI memutuskan pengukuhan pemecatan terhadap Yafeth

Sibi sebagai pemain Parkesa 78, serta tidak diperkenankan untuk memperkuat

kembali Perserikatan maupun klub Galatama yang menjadi anggota PSSI. Empat

orang pemain Parkesa 78 lainnya diberi peringatan keras, mereka adalah Baco

Ivak Dalam, Frederik Sibi, Saul Sibi, dan Yulius Wolf. Ali Sadikin juga meminta

bantuan polisi dalam mengungkap kasus suap ini secara tuntas76.

Terlepas sanksi yang dijatuhkan oleh PSSI, kemelut di Parkesa 78 dapat

dikatakan terselesaikan secara silaturahmi dan kekeluargaan dengan saling

memaafkan. Hal tersebut terlihat dari pembicaran secara kekeluargaan dari pihak

klub dan Yafeth Sibi serta beberapa pemain yang diduga terlibat suap. Pihak klub

sendiri masih menginginkan Yafeth Sibi kembali untuk menjadi keluarga Parkesa

75 Surat Pemberitahuan Resmi Parkesa 78 nomor 08/U/PA/VII/79 tertanggal 16 Juli 197976 Pos Kota, 21 Juli 1979

Page 84: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxxiv

78, namun keputusan dari PSSI berkata lain. Usai kasus suap ini Parkesa 78

memutuskan untuk pindah markas ke Palembang77.

Setelah Parkesa 78, kini giliran Warna Agung yang dilanda isu suap.

Dugaan suap dalam tubuh Warna Agung sebenarnya sudah lama berhembus,

hampir bersamaan ketika melanda Parkesa 78. Namun saat itu masih samar, dan

tidak ada kelanjutan yang berarti sampai kompetisi menginjak bulan November

1979. Pada 16 November 1979 PSSI secara resmi menjatuhkan skorsing terhadap

Marsely Tambayong 2 tahun dan Endang Tirtana 1 tahun dalam masa percobaan 6

bulan. Skorsing ini dijatuhkan terkait kasus suap yang melanda Warna Agung

dalam lanjutan kompetisi Galatama saat melawan Niac Mitra bulan sebelumnya.

Kedua pemain tersebut menurut Ali Sadikin terbukti bersalah meski belum

menerima uang dari bandar, dan niat untuk disuap sudah ada.

Ali Sadikin menilai kasus suap yang menimpa Warna Agung tidak lepas

dari tanggung jawab pelatih. Sebagaimana diketahui melalui penyelidikan, Jefri

Suganda, yang dikenal sebagai tukang judi, dapat dengan bebas keluar masuk

mess dan bergaul dengan para pemain Warna Agung. Jefri Suganda adalah orang

yang sama yang diketahui melakukan suap terhadap Yafeth Sibi, pemain Parkesa

79. Kecurigaan suap muncul dari pihak klub yang menilai pertandingan kontra

Niac Mitra berjalan tidak beres. Warna Agung yang lebih dulu unggul dengan

skor 3-1 mampu disamakan oleh Niac Mitra. Proses terjadinya dua gol

penyeimbang inilah yang dianggap oleh pihak Warna Agung tidak wajar.

77 Pos Kota, 27 Juli 1979

Page 85: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxxv

Ternyata dalam penyelidikan diketahui muncul nama seorang makelar dari bandar

judi, tidak lain adalah Jefri Suganda78.

Jefri hanya seorang makelar kecil, di belakangnya baik yang terkait

langsung dengan Jefri maupun tidak, diketahui ada 14 orang lagi yang berasal

dari Jakarta dan Semarang. Mereka sudah tidak asing lagi di kalangan judi bola,

termasuk juga yang terlibat dalam kasus suap Merdeka Games 1978. Nama-nama

bandar dan makelar yang ada dalam daftar PSSI adalah: Ya Sen, Tje Sen, Tje

Khong, Jefry Gunawan, Bie Tek, Bon Hin , Yusin, Siddik, Oker, Akian (

Jakarta), Oey Tjon Liat alias Arief Hidayat, Samino Budiman, Oey Tjien Hiang,

Tek Kong ( Semarang )79.

Terkait kasus suap yang melanda klub Galatama dan diduga juga terjadi di

Perserikatan, PSSI mengeluarkan sebuah pernyataan resmi tanggal 16 November

1979 berjudul “Pendirian dan Sikap PSSI Terhadap Kemelut Suap”. Dalam

pernyataan tersebut PSSI menegaskan bahwa persoalan suap yang terjadi di dunia

olahraga, khususnya sepak bola, bukanlah semata-mata persoalan olahraga saja,

namun juga telah menjadi persoalan masyarakat, bangsa dan negara. Sebagai

tindak lanjut, PSSI mengundang setiap elemen masyarakat untuk mendorong

pemerintah ataupun lembaga negara menciptakan suatu peraturan atau

perundang-undangan yang memberikan kepastian hukum bahwa tindak

penyuapan di bidang olahraga merupakan pelanggaran tindak pidana dan diancam

dengan sanksi yang sesuai dan dapat dibenarkan oleh ketentuan hukum yang

berlaku di Indonesia. Secara organisatoris ke dalam, PSSI dalam menegakkan

78 Pos Kota, 17 November 197979 Pos Kota, 18 November 1979

Page 86: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxxvi

disiplin organisasi serta perwujudan dari pendirian dan sikap, sesuai dengan

keputusan Sidang Pengurus Paripurna PSSI ke III/1979, segera mengeluarkan

surat keputusan yang mengatur ketentuan hukum dan disiplin organisasi atas

setiap tindakan suap dalam linkungan organisasi PSSI80.

Meski sudah lama tidak muncul, kini kembali terdapat upaya penyuapan

yang melibatkan klub Jaka Utama. Secara internal, pihak klub telah menjatuhkan

skorsing bagi pemainnya. PSSI sendiri telah mengambil upaya lebih serius dalam

mengatasi kasus suap. Berdasarkan surat keputusan no. 21/9/81, pada tanggal 9

Oktober 1981 dibentuk dan dilantik Tim Peneliti dan Penanggulangan Kasus Suap

(TPPKS) yang terdiri atas Mursanto selaku ketua. Keempat anggota lainnya

adalah Sardjono , Hadi Suwarno, Mus Sobagjo, Lucien Pahala. TPPKS bertugas

untuk meneliti setiap kasus suap yang muncul sampai tuntas. Diharapakan

melalui TPPKS kasus suap dapat diminimalisir bahkan dihilangkan jika mampu.

Tentunya TPPKS tidak berkerja sendiri tapi bersama-sama dengan Galatama dan

Persrikatan dalam menangani kasus suap. Pembentukan TPPKS merupakan

sebuah langkah maju dan kongkret dari PSSI81.

Kasus suap tetap saja terjadi dalam kompetisi IV, salah satu korbannya

kali ini adalah Pardedetex. TD Pardede, pemilik klub terpaksa membubarkan klub

dan mengundurkan diri dari kompetisi, lantaran beberapa pemainnya diyakini

terlibat suap. Kasus yang menimpa Pardedetex ini menambah daftar panjang

skandal suap yang menimpa persepakbolaan Indonesia82. Antusias penonton

80Pendirian dan Sikap PSSI Terhadap Kemelut Suap, 16 November 197981Pos Kota, 10 Oktober 198182Majalah Tempo, 18 Februari 1984, hal 60

Page 87: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxxvii

Galatama pada kompetisi kali ini mulai menurun dibandingkan kompetisi

sebelumnya. Galatama perlahan mengalami kemunduran karena kasus suap terus

saja terjadi dan pemain asing tidak lagi bermain. Keadaannya sangat berbeda

seperti saat Niac Mitra diperkuat pemain asing, tim tuan rumah yang menjamu

Niac Mitra, selalu mendapat penonton yang lebih banyak dari biasa. Tidak

diragukan bahwa pemain asing memang memiliki daya tarik bagi penonton untuk

datang ke stadion83.

Pardedetex bukan satu-satunya korban suap di kompetisi IV, Cahaya Kita

juga terlibat. Bedanya, Cahaya Kita diputus terlibat suap olah PSSI setelah

merampungkan seluruh pertandingan di grup timur. Dalam surat kepuusan PSSI

bernomor 28/IV/1984 yang ditandatangani oleh Kardono memutuskan untuk

membekukan segala kegiatan klub Cahaya Kita. Inilah untuk pertama kali PSSI

menindak anggota Galatama. Menurut Nugraha Besoes, keputusan ini diambil

PSSI karena semenjak tahun 1979 sampai 1984, Cahaya Kita terlibat kasus suap.

Hal itu didasarkan pada laporan pemain dan pengurus klub itu sendiri. Secara

materi Cahaya Kita juga telah kehilangan banyak pemain. Banyak dari mereka

yang dipecat oleh Kaslan Rosidi (Bos Cahaya Kita) sendiri karena dugaan terlibat

suap84.

Mohammbad Barmen, ketua klub Assyabab, menilai masih suburnya

praktek suap tidak lepas dari kurang tegasnya sikap yang diambil oleh PSSI.

Selanjutnya Barmen mengambil contoh, M Asik , Budi Santoso dan Bujang Nasril

( pemain Jaka Utama) yang terkena skorsing 5 tahun karena suap, ternyata

83Wawancara dengan Rudi William Ketjes, , 25 Agustus 200784Majalah Tempo , 21 April 1984, hal 64

Page 88: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxxviii

direhabilitasi dan memperkuat Yanita Utama pada musim berikutnya.

Kelonggaran dan ketidak-tegasan sikap semacam inilah yang tidak memberikan

efek jera bagi pemain yang terlibat suap. Contoh lain adalah Ronny Paslah yang

belum selesai menjalani skorsing 5 tahun telah diminta kembali oleh PSSI untuk

memperkuat tim nasional. Penganganan lain yang lebih parah, Iswadi Idris yang

tersangkut suap saat masih membela Persija. Dalam masa hukuman, Iswadi justru

menuju ke Australia, memperkuat klub Western Suburbs. Ketika pulang ke tanah

air Iswadi justru dijadikan pelatih tim nasional85.

Pada waktu yang hampir bersamaan ‘pengadilan’ anti-suap PSSI,

menjatuhkan skorsing kepada Jimmy Sukisman, bendahara Caprina. Jimmy

terbukti berusaha melakukan suap terhadap para pemain Makassar Utama, pada

pertengahan Maret 1984. Bagi Herlina Kasim, pemilik Caprina, menilai sanksi

atas Jimmy sebagai langkah gegabah. Jimmy hanya pemain kecil, bandar besar

masih berkeliaran diluar sama. Apapun keputusan PSSI, Herlina tetap saja

kecewa. Tidak kurang dari 120 juta rupiah digelontorkan untuk membina Caprina,

tapi tidak cukup mehanan praktik suap yang melibatkan Caprina86. Merasa tidak

sanggup lagi membina Caprina, Herlina lalu memutuskan untuk melepas Caprina,

dan pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat Bali.

2. Permasalahan Wasit di Galatama

Kinerja wasit pada semenjak kompetisi III, memang mendapat sorotan dari

Liga dan PSSI sendiri. Ketegasan sikap dan prinsip keadilan yang dinilai kurang,

sering menjadi penyulut keributan dalam pertandingan. Kondisi serupa juga

85Ibid, hal 6586Ibid, hal 66

Page 89: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

lxxxix

terjadi di Perserikatan. Beberapa pertandingan di Galatama dan Perserikatan,

diwarnai keributan baik yang melibatkan pemain, official, maupun penonton.

PSSI sendiri mengakui kericuhan dalam pertandingan itu banyak yang bermula

dari kepemimpinan wasit yang buruk. Usaha meningkatkatkan prestasi melalui

Galatama terancam tidak akan berhasil jika tidak diimbangi kualitas wasit yang

baik. Sampai dengan kompetisi VII belum ada upaya menyeluruh yang dilakukan

PSSI terkait kualitas wasit. Tindakan yang diambil PSSI hanya sebatas teguran,

peringatan, dan skorsing terhadap wasit-wasit bermasalah87.

Joppie De Fretes, selaku Ketua Komisi Wasit PSSI di bawah

kepemimpinan Kardono periode 1987-1991, mengakui wibawa ‘korps baju hitam’

memang sedang anjlok dan kualitasnya dinilai masih rendah. Memasuki tahun

1988, sebuah langkah maju ditempuh PSSI guna meningkatkan mutu wasit.

Sebanyak 34 wasit terbaik pemegang lisensi C-1 dari seluruh Indonesia

dikumpulkan di Senayan. Mereka adalah saringan dari 351 wasit C-1 yang aktif di

Indonesia. Dalam pertemuan itu, dibahas segala macam masalah perwasitan, tukar

pengalaman sembari memperdalam pengetahuan tentang peraturan dalam

pertandingan. PSSI mengharapkan ada penyeragaman pemahaman bagi wasit

tentang peraturan pertandingan sekaligus pola bertindak dalam kepemimpinan

dalam sebuah laga. Melalui penataran ini, para wasit diharapkan untuk bersikap

tegas tanpa keraguan dalam setiap keputusannya di lapangan. Kamarudin

Panggabean, tokoh bola asal Medan, mengingatkan segala upaya dalam

87 Majalah Tempo. 8 Januari 1988 hal 37

Page 90: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xc

peningkatan mutu wasit akan sia-sia bila tidak disertai kesadaran dari manajer,

pelatih, pemain dan penonton untuk lebih memahami aturan permainan88.

3. Sponsor dan Pendanaan Kompetisi Galatama

Beberapa klub di Galatama umumnya merupakan suatu perkumpulan

sepak bola dibawah naungan dari perusahaan. Pendanaan untuk membiayai

sebuah klub Galatama ditanggung oleh manajemen klub. Uang untuk membiayai

klub Galatama bersumber pada alokasi dana yang diberikan oleh perusahaan atau

badan yang menaunginya. Alternatif lain adalah donasi dan penjualan tiket. Cara

memperoleh pendanaan sepenuhnya diserahkan pada masing-masing klub. Klub-

klub Galatama tentu saja tidak memiliki kemampuan memperoleh pendanaan

yang sama.

Selama kompetisi I sampai V ada beberapa klub yang mengundurkan diri

dari Galatama disebabkan masalah finansial. Tingginya biaya untuk mengelola

klub dalam kompetisi menjadi penyebab beberapa klub menarik diri dari

Galatama. Pihak Liga menyadari sepenuhnya, jika tidak ada upaya pendanaan

secara menyeluruh dalam Galatama, eksistensi klub akan semakin berkurang.

Pada tahun 1985 upaya Galatama dalam mencari pendanaan menemui hasil

positif. Piala Liga, kompetisi extra Galatama, berhasil memperoleh sponsor.

Sebuah perusahaan susu dengan nama produk Milo, sanggup memberikan dana 75

juta rupiah untuk satu musim kompetisi Piala Liga. Keberhasilan dalam

memperoleh sponsor ini berlanjut hingga kompetisi Piala Liga V.

88Ibid

Page 91: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xci

Kompetisi reguler Galatama baru mendapat bantuan dana dari sponsor

pada kompetisi IX dan X. Kali ini sebuah perusahaan rokok asal kota Malang, PT.

Bentoel bersedia menjadi sponsor. Andi Darussalam, sekretaris Liga, mengakui

bahwa Galatama hampir tenggelam dan suntikan dana dari Bentoel memberi

dukungan yang sangat berarti bagi Galatama. Dana yang dianggarkan Bentoel

untuk menyokong Galatama cukup banyak . Jumlah alokasi dana dari Bentoel

untuk Galatama tidak kurang dari 350 juta rupiah. Di tengah tren penonton yang

menurun, upaya Bentoel mendanai Galatama ini terbilang nekat. Kris Bintoro,

kepala bagian promosi Bentoel, mengatidakan bahwa perusahaan melihat sepak

bola masih bisa diandalkan sebagai media promosi, selain juga ingin mengankat

kembali semarak yang ada di Galatama89.

Upaya dari Bentoel ini tentunya diimbangi dengan timbal balik wajib dari

Galatama. Klub Galatama yang menjadi tuan rumah dalam laga kompetisi harus

memasang umbul-umbul, spanduk, dan alat-alat promosi lainnya yang bertuliskan

Bentoel. Liga juga harus mengupayakan agar setidaknya delapan pertandingan

diliput penuh dan masuk siaran TV. Galatama tidak hanya menjadi penerima dana

sponsor saja dari pihak Bentoel, tapi juga secara aktif sebagai agen penjualan

produk rokok. Setiap klub ditargetkan menjual 50.000 pak rokok kepada

penonton. Pemilik klub tidak kurang akal tentunya dengan penjualan ini. Setiap

rokok akan dijual satu paket dengan karcis tertentu90.

Terlepas dari penjualan rokok, setiap klub tentunya berupaya mendapatkan

penonton sebanyak mungkin. Semakin banyak penonton berarti semakin banyak

89Majalah Tempo, 3 Desember 1988, hal 4090Ibid

Page 92: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xcii

pendapatan klub. Untuk memikat penonton agar datang ke stadion, selain rokok,

klub juga menyediakan semacam undian berhadiah. Salah satu klub yang getol

untuk urusan undian adalah BPD Jateng, pendatang baru di Galatama. Selain

rokok yang sudah satu paket dengan tiket, BPD Jateng juga memberikan rumah

BTN tipe 21, sepeda motor, sepeda BMX dan lainnya sebagai hadiah undian.

Tidak heran penonton tampak berjubel setiap kali BPD Jateng bermain di

kandang91.

Kompetisi XI dan XII tidak lagi mendapat bantuan dari sponsor. Klub

kembali mengandalkan pemasukan dari penonton. Kompetisi XIII, sponsor

kembali lagi ke Galatama. Sebuah perusahaan besar Spectrum dengan produk

bernama Kodak sanggup membantu Liga membiayai kompetisi dengan dana 1,25

milyar rupiah. Bantuan dana terbesar yang pernah diterima Galatama. Sebagai

konsekuensi, Spectrum menginginkan upaya promosi yang besar pula lewat

Galatama, sehingga pada kompetisi XIII digunakan sistem double round robin,

setiap klub bertemu dengan lawan yang sama sebanyak empat kali dalam satu

wilayah dalam babak penyisihan92.

Pendanaan dalam mengelola klub Galatama ada yang dilakukan secara

mandiri. Sebagai contoh adalah Pelita Jaya. Klub yang berada dibawah asuhan

Bakrie Bersaudara itu mampu sedikit mendobrak kelesuan yang dalam dua musim

sebelumnya melilit Galatama. Yaitu kurang ketatnya persaingan antar tim dan

sedikitnya penonton. Stadion Menteng Jakarta, tidak kurang didatangi 10.000

91Ibid, halaman 4192Majalah Sportif, No.238 tahun 1993, hal 50

Page 93: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xciii

penonton dalam kompetisi, sejak Pelita Jaya turun ke liga. Ini bisa dijadikan

sebagai tolak ukur pasang naik bagi Galatama.

Bahkan Abu Rizal, berani mengatakan bahwa dengan sepinya penonton

Pelita Jaya masih tetap untung. Tidak ada klub Galatama lain yang berani bicara

seperti ini. Sudah banyak contoh klub Galatama gulung tikar karena masalah

keuangan. Ucapan Abu Rizal ini tidak asal-asalan, bukan dengan didukung Bakrie

Bersaudara lantas klub ini jauh dari merugi. Kunci utama pembiayaan Pelita Jaya

terletak pada multi sponsor. Tidak kurang dari 21 sponsor yang mengontrak Pelita

Jaya dengan total pemasukan 300 juta rupiah93.

Klub ini turun ke lapangan dengan peralatan lengkap. Ada beberapa ribu

suporter datang menggunakan kaos bertuliskan nama klub di setiap laga kandang.

Para sponsor selalu mengelilingi pemain saat berlaga di kandang, terserak di

stadion, berjejer dalam berbagai bentuk papan iklan. Misalnya: Panin Bank,

Garuda Indonesia Airways, British Petrolium dan Indo Milk. Khusus Indo Milk,

kontraknya bernilai 150 juta rupiah setahun, sebagai timbal balik, nama

perusahaan susu ini terpampang jelas di bagian depan kostum Pelita Jaya. Selama

setahun pengeluaran klub mencapai sektar 150 juta rupiah dengan demikian baru

kali ini ada klub Galatama mampu mendapatkan laba, dalam jumlah besar pula.

Abu Rizal menyebutkan bahwa dalam mengelola klub bola harus bisa

menggabungkan 3 aspek: olahraga, bisnis, dan hiburan. Prinsip itulah yang selalu

dipegang Bakrie Bersaudara dalam mengelola Pelita Jaya94.

4. Catatan Lain di Galatama

93Majalah Tempo, 25 Oktober 1986, hal 3394 Ibid

Page 94: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xciv

a. Larangan Pemain Asing di Galatama

AD/ART PSSI maupun peraturan organisasi liga menyebutkan bahwa

penggunaan pemain asing diperbolehkan dalam Galatama. Sejak 7 Juni

1983,pemain asing sudah tidak lagi diperbolehkan dalam Galatama. Keputusan

resmi PSSI ini sudah diduga banyak kalangan Galatama, lantaran isu larangan

pemain asing sudah berhembus kencang di Senayan sejak awal Januari. Tetap saja

bagi klub yang menggunakan jasa pemain asing, keputusan ini dirasakan sepihak.

Niac Mitra, Pardedetex, dan Tunas Inti yang mengunakan pemain asing, sama

sekali tidak pernah diajak berunding soal larangan ini. Justru yang diajak

berembug soal pemain asing oleh Syranoebi Said adalah Nabun Noor ( Parkesa

78) dan Sigit Harjojudanto (Arseto) yang sama sekali tidak memiliki pemain

asing.

Soeparjo Pontjowinoto sendiri memiliki pandangan lain soal pemain asing.

Asalkan pemain asing itu berkualitas maka tidak ada masalah. Jika pandangan

semua orang di PSSI seperti Soeparjo, maka pemain sekaliber Fandi Ahmad tidak

perlu pulang kampung. Dalam surat keputusan itu tercantum pertimbangan yang

menyebut bahwa Pemain asing dapat merupakan hambatan dan saingan bagi

pertumbuhan potensi pemain-pemain nasional (lokal). Banyak kalangan merasa

janggal atas keputusan itu. Liga Utama yang telah memperoleh hak otonomi

memiliki AD/ART yang membenarkan impor pemain asing. Justru aturan itu

didobrak sendiri oleh PSSI dari atas95. Padahal hanya ada 6 pemain asing yang

memperkuat 3 klub Galatama.

95Majalah Tempo, 25 Juni 1983, hal 69

Page 95: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xcv

Kalangan sepak bola sendiri ada yang kurang sependapat dengan

keputusan larangan pemain asing. Kadir Yusuf, orang yang oleh Ali Sadikin

diserahi tugas menyusun konsep Galatama, merasa terpukul. Bagi Kadir,

Galatama ibarat seorang bayi di mana ia telah menjadi bidan yang membantu

kelahirannya. Menurut Kadir, untuk menggairahkan persepakbolaan, pemain

asing secara selektif mutlak diperlukan, apalagi menuju arah professional. Pemain

asing juga dapat dijadikan teladan bagi pemain lokal. Maladi, sesepuh PSSI, justru

menegaskan bahwa pemain asing itu lebih baik dari pelatih asing. Lain lagi

dengan Kosasih Purwanegara (mantan Ketua Umum PSSI) yang menilai bahwa

pemain asing bukan saja menjadi contoh ikut menunjang persepakbolaan

Indonesia. Asal dibatasi dan dilihat dulu mutunya, kehadiran mereka tidak apa-

apa96. Banyak yang mengharapkan agar pemain asing tidak dilarang, hanya saja

perlu selektif bagi klub Galatama.

Terkait larangan pemain asing, surat resmi PSSI baru diterima Niac Mitra

pada 16 Juni 1983, ketika pertandingan melawan Arsenal. Pertandingan yang

menjadi laga perpisahan bagi Fandi Ahmad dan David Lee. Pada saat laga

berjalan, Fandi Ahmad yang mendapat kepungan dari 3 pemain belakang Arsenal

(Graham Rix, David O’leary, Chris Whyte), mampu lolos dan mencetak gol

pertama di menit 37. Pada menit ke-83, pemain ujung kanan, Djoko Malis,

mencetak gol kedua setelah menerima umpan manis dari Fandi Ahmad.

Sepanjang pertandingan David Lee mampu meredam sejumlah serangan yang

dibangun oleh Arsenal. Sampai peliut akhir dibunyikan skor bertahan 2-0 untuk

96Ibid

Page 96: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xcvi

Niac Mitra. Pertandingan ini diakhiri dengan kegembiraan sekaligus kesedihan

bagi Niac Mitra97.

Sedikit catatan, Arsenal merupakan tim papan atas divisi utama liga

Inggris. Sepanjang kompetisi tahun 1981 – 1984, Arsenal berada di posisi 5, 10,

dan 698. Saat pertandingan melawan Niac Mitra, Arsenal diperkuat oleh 4 pemain

internasional (Pat Jennings, Graham Rix, Kenny Sansom dan Alan Sunderland).

Materi pemain Arsenal saat dikalahkan Niac Mitra sama dengan yang diturunkan

saat mengalahkan PSSI Selection 5-0. Dapat dikatakan pertandingan ini sebagai

sindiran halus bagi PSSI dari Fandi Ahmad99.

b. Pengakuan dari Luar Negeri atas Pemain Galatama

Untuk kesekian kalinya pemain sepak bola Indonesia, mencoba mengadu

nasib di negara lain. Pemain itu adalah Ricky Yacob (Arseto). Sebelum Ricky

bermain di luar negeri, Risdianto, Iswadi Idris, Abdul Kadir, Ristomoyo dan

Robby Darwis terlebih dahulu bermain di negara tetangga. Bedanya, jumlah

transfer dan gaji pemain tidak pernah diumumkan. Sebuah klub sepak bola

ternama Jepang, Matsushita mengontrak Ricky selama 1 tahun. Sebelumnya

pemain Thailand, Withaya juga menandatangani kontrak dengan klub yang sama.

Kepindahan Ricky ke Jepang merupakan buah rekomendasi dari Withaya kepada

Yoji Mizugichi, bos Matsushita. Menurut Withaya, Ricky adalah pemain berbakat

dengan kemampuan luar biasa. Ricky boleh berbangga, selain kemampuannya

diakui klub Jepang, nilai kontrak dan gajinya pun bernilai tinggi. Untuk

97Jawa Pos, 17 Juni 198398 http://www.rssf.com/engpaul/FLA/1983-84.html, 99Wawancara dengan Rudy William Keltjes, 25 Agustus 2007

Page 97: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xcvii

mendapatkan Ricky, Matsushita membayar 3 juta yen kepada Arseto. Ricky

mendapat bayaran 9 juta yen untuk nilai kontrak satu tahun,100.

Kepindahan Ricky merupakan kehilangan bagi Arseto dan tim nasional.

Selama ini Ricky adalah pemain kunci Arseto. Sinyo Aliandoe, selaku pelatih

melihat hal ini tetap positif demi perkembangan karir bagi Ricky dan kebanggaan

bagi Arseto. Ricky juga tergabung dalam tim nasional juara SEA Games 1987101.

Keberadaannya di Jepang tidak berlangsung lama, Ricky hanya beberapa bulan

saja memperkuat Matsushita. Cedera membuat Ricky tidak mampu memberikan

penampilan terbaiknya di Jepang. Setelah kembali ke Indonesia, dengan cedera

yang masih membekap, Ricky memutuskan untuk kembali ke Arseto102.

100 Majalah Tempo, 12 Agustus 1989, hal 39101Ibid102PSSI. 70 Tahun PSSI, 2001, Jakarta: PSSI, hal 150

Page 98: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xcviii

BAB IV

PERAN GALATAMA DALAM SEPAK BOLA INDONESIA

A. Peran Galatama Dalam Pembinaan Sepak Bola

Pola pembinaan sepak bola nasional mengenal adanya sistem utama dan

ekstra dalam sepak bola. Sistem utama dibagi menjadi tiga sub sistem yaitu wadah

utama, pengelola sepak bola, sarana utama. Ketiganya saling berhubungan erat

dan tidak terpisahkan satu sama lain. Klub Galatama dan Perserikatan dalam

tingkat sejajar berada dalam sub sistem wadah utama. Pengurus, pelatih , wasit,

pemain, pers, penonton berada dalam satu sub sistem pengelola sepak bola. Sub

sistem sarana utama diisi oleh pendidikan dan pelatihan, pertandingan, peraturan,

lapangan dan peralatan. Semuanya menyatu dalam satu sistem utama yang

bersama-sama bekerja dengan sistem ekstra. Sistem ekstra dibagi atas dua sub

sistem, subjek dan aktivitas. Terdapat instansi-instansi pemerintah, kelompok

masyarakat, perusahaan-perusahaan, dan lembaga penelitian olahraga dalam sub

sistem subjek. Segala kegiatan pendukung semacam sepak bola pelajar, Galakarya

dan Galanita berada dalam sub sistem aktivitas103.

Galatama dalam posisi tersebut tidak hanya sekedar sekumpulan klub yang

menggelar kompetisi reguler untuk meraih prestasi lewat gelar juara, namun juga

memikul kewajiban yang lebih utama sebagai bagian dari pembinaan sepak bola

nasional. Pembinaan sepak bola merupakan upaya jangka panjang yang hasilnya

tidak bisa dirasakan secara instan. Sebagai salah satu unsur pokok dalam sub

103 PSSI, 1982, Konsep Pola Pembinaan Sepak Bola Nasional, Jakarta: PSSI, halaman 12

Page 99: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

xcix

sistem wadah utama, Galatama secara berkesinambungan melakukan upaya

pembinaan dengan tetap mengutamakan fungsinya sebagai pusat pembangkit

kemajuan sepak bola. Pembinaan dilakukan dengan cara pembenahan pola latihan,

memberikan pemahaman aturan sepak bola dengan benar, adanya sistem

kompetisi reguler yang menunjang prestasi dan pembibitan bakat-bakat sejak usia

dini104.

1. Pembinaan Melalui Kompetisi Reguler

Sejak kehadirannya dalam persepakbolaan Indonesia, Galatama membawa

beberapa contoh pembinaan yang baru. Klub memiliki jadwal rutin dan pola

latihan yang disesuaikan dengan sistem kompetisi yang digelar oleh Galatama.

Kompetisi dengan sistem home away mengharuskan setiap klub untuk saling

bertemu dan membuat jumlah pertandingan yang banyak. Untuk itu perlu

kesiapan dari setiap klub menjelang sebuah laga digelar agar mendapatkan hasil

maksimal. Jadwal latihan yang rutin akan membuat tim lebih siap dalam

pertandingan.

Ada dua kompetisi dalam Galatama, kompetisi liga dan piala liga.

Kompetisi liga adalah suatu bentuk kompetisi reguler yang diadakan oleh

Galatama diikuti oleh anggotanya. Kompetisi liga menggunakan sistem klasemen

dan home away, dengan sistem poin yang diperoleh dari tiap pertandingan. Klub

yang memiliki poin tertinggi di akhir klasemen berhak menyandang gelar juara

kompetisi. Piala liga memiliki kesamaan dengan kompetisi liga, bedanya tidak

menggunakan sistem turnamen round robin, atau biasa dikenal dengan sistem

104 Ibid, hal 15

Page 100: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

c

gugur. Masing-masing klub akan berhadapan dengan klub yang sama dua kali,

bermain tandang dan kandang. Klub yang unggul secara skor hingga partai final

berhak menjadi juara Piala Liga.

Pembinaan semacam ini membawa efek positif di tim nasional. Pemain

akan memiliki pengalaman tanding yang cukup sebagai bekal untuk memperkuat

tim nasional. Kebugaran dan kondisi fisik pemain lebih terjaga karena pola latihan

rutin. Atas dasar inilah pembinaan dalam Galatama dirasakan lebih efektif

dibandingkan dengan Perserikatan, sehingga tidak heran jika banyak pemain

Galatama yang memperkuat tim nasional. Sejak Galatama bergulir, pemain-

pemainnya selalu mejadi prioritas bagi PSSI, karena tidak ada pilihan lain yang

memiliki pola latihan teratur dan sistem kompetisi yang panjang. PSSI

membutuhkan pemain yang siap secara mental maupun fisik untuk bertanding

kapanpun dan dalam agenda turnamen manapun.

Selain mendukung faktor fisik dan pengalaman, sistem kompetisi

Galatama juga mirip dengan sistem kejuaraan tingkat internasional yang dikuti

oleh PSSI. Kejuaraan semacam Merdeka Games, Annie Cup, SEA Games, Pra

Olimpiade, King’s Cup mempunyai sistem kompetisi yang sama atau kombinasi

keduanya. Nilai positifnya adalah para pemain Galatama yang memperkuat PSSI

di ajang internasional sudah terbiasa dengan pola kompetisi yang hampir sama.

2. Pembinaan dan Pembibitan Pemain Usia Dini

Pembinaan secara terpadu tidak terlepas dari pembinaan usia dini.

Ketentuan dalam Galatama mewajibkan setiap klub memiliki tim yunior, sebagai

usaha regenerasi internal pemain. Jayakarta merupakan salah satu klub dengan

Page 101: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

ci

pembinaan tim yunior yang baik. Sekolah sepak bola yang berada di bawah

asuhan Jayakarta adalah salah satu contoh upaya pembinaan usia dini. Jayakarta

meniru pola pembinaan junior seperti yang diterapkan di klub Ajax Amsterdam.

Contohnya: menggunakan asrama dalam pembinaannya sehingga pemain yunior

dapat lebih optimal dalam belajar sepak bola. Di awal kompetisi Galatama,

Jayakarta lebih banyak diisi oleh pemain didikannya sendiri atau yang sudah

terlebih dahulu tergabung sejak pertengahan tahun 1970-an105.

Dalam pembinaan dan pembibitan usia dini dikenal dalam 4 tahapan

berdasarkan jenjang usia. Kelompok anak-anak (usia 8 – 12 tahun ), yang

menitikberatkan pembinaan dalam menciptakan berbagai permain dengan bola

untuk merangsang motivasi keikutsertaan sebanyak mungkin dari anak-anak

dengan ekspetasi hasil mendapatkan anak-anak yang potensial untuk

dikembangkan menjadi pemain yang baik. Kelompok remaja (usia 12 -16 tahun),

yang mengimplementasikan aspek lebih dalam tentang sepak bola dan

merangsang kecintaan terhadap permainan sepak bola. Ekspetasi yang diharapkan

dari pembinaan kelompok remaja adalah menciptakan pemain yang ingin serius

meningkatkan diri dalam keterampilan bermain bola.

Pembinaan usia dini semacam ini tentu memberikan peran secara

keseluruhan bagi sepak bola Indonesia, selain motif pribadi klub-klub Galatama

sebagai langkah regenerasi. Tidak semua klub-klub Galatama memiliki sekolah

sepak bola yang secara intensif memberikan pembinaan usia dini. Beberapa

diantaranya klub yang memiliki sekolah sepak bola guna pembinaan usia dini

105 Wawancara dengan Memed Permadi, 25 Juli 2007

Page 102: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

cii

adalah Jayakarta, Niac Mitra, Arseto, UMS 80, Indonesia Muda, Tunas Inti, Pelita

Jaya, Arema106.

3. Klub sebagai pusat pembangkit kemajuan

Sebagai upaya lanjutan dari pembinaan usia dini, klub juga memiliki peran

sebagai pusat kemajuan. Kelompok taruna atau lebih dikenal dengan tim yunior,

merupakan bagian strategi pembinaan yang menitikberatkan pada pemantapan dan

pematangan. Pada tahap yunior, pemain akan dipacu menimbulkan perasaan

fanatik terhadap sepak bola dan menanamkan sikap bahwa tanpa latihan serius,

pemain tidak akan sampai ke puncak kemampuan. Pemain mulai diarahkan untuk

memilih sepak bola sebagai karir. Tahap akhir sebagai pemain adalah masuk

dalam kelompok senior. Penggalangan prestasi menjadi strategi pembinaan yang

utama di tahap ini. Pokok implementasi dalam tahap ini adalah menegakkan sikap

mental juara dan memaksimalkan kemampuan pemain dalam kompetisi untuk

meraih prestasi.107. Semua klub yang tergabung di Galatama telah menjalankan

fungsi ini, karena sesuai ketentuan Liga, klub diwajibkan memiliki tim yunior dan

senior untuk tergabung dalam Galatama.

B. Peran Galatama Dalam Meningkatkan Kesejahteran Pemain

Galatama selain menjadi upaya untuk membantu meningkatkan prestasi

tim nasional, juga sempat menjadi tujuan baru pemain-pemain yang berasal dari

Perserikatan karena menjanjikan bayaran yang lebih besar. Gaji yang lebih besar

dibandingkan saat bermain di Perserikatan turut membawa kesejahteraan pemain

106 Wawancara dengan John Halmahera, 23 Juli 2007107 Konsep Pola Pembinaan Sepak Bola Nasional, hal 69

Page 103: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

ciii

menjadi lebih baik lagi. Besar kecilnya gaji seorang pemain Galatama tidak lepas

dari kemapuan finansial sebuah klub. Semakin kuat dan bonafit perusahaan atau

lembaga yang menaungi, semakin besar pula anggaran yang diberikan untuk

mengelola klub Galatama108.

Besaran rata-rata gaji yang diterima pemain Pardedetex, Niac Mitra,

Warna Agung, KTB tentu lebih besar dari yang diterima pemain dari klub Cahaya

Kita, BBSA Tama ataupun Tidar Sakti. Umumnya klub yang berani memberi gaji

besar kepada pemain adalah yang ditopang oleh perusahaan besar. Pardedetex di

awal kompetisi Galatama termasuk salah satu klub yang membayar tinggi gaji

pemainnya. Tidak kurang 300 ribu sampai 500 ribu rupiah dikeluarkan Pardedetex

untuk seorang pemain setiap bulan. Jika ada pemainnya yang mencetidak gol dan

memberi kemenangan, Pardedetex akan memberi bonus mencapai 250 ribu

rupiah. Di tempat lain, Warna Agung yang berada di bawah perusahaan cat,

menggaji pemainnya 250 ribu sampai 400 ribu rupiah. Pada tahun 1986, KTB,

klub asal Bogor, membayar 300 ribu sampai 600 ribu rupiah setiap bulan untuk

seorang pemain. Klub-klub ‘kecil’ semacam BBSA Tama dan Cahaya Kita paling

tinggi memberi gaji bulanan pemain sampai 300 ribu rupiah untuk seorang

pemain. Secara rata-rata pemain mendapatkan bayaran yang lebih besar saat

menjadi pemain Galatama dibandingkan saat masih berada di Perserikatan.

Tidak dapat dipungkiri Galatama turut meningkatkan kesejahteraan

pemain saat masih memperkuat klub bersangkutan. Namun tidak ada jaminan

108 Wawancara dengan Ronny Pattinasarani, Iswadi Idris, Risdianto, 23 Juli 2007

Page 104: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

civ

masa depan bagi pemain manapun yang ada di Galatama109. Ikatan antara pemain

dan klub hanya sebatas waktu saat masih aktif bermain bersama klub yang dibela.

Jika sudah tidak ada ikatan sebagai pemain ada yang kemudian dijadikan

karyawan pada perusahaan yang membawahi klub Galatama bersangkutan.

Umumnya pemain yang sudah tidak terpakai di Galatama kembali ke Perserikatan

atau memperkuat klub Galakarya. Pilihan terbaik adalah bergabung di Galakarya.

Selain masih mendapat gaji dari bermain bola meski dalam jumlah kecil

dibandingkan Galatama, pemain akan mendapat status karyawan110.

C. Peran Galatama dalam Membantu PSSI Meraih Prestasi

Motif utama dibentuknya Galatama adalah sebagai jalan pintas untuk

mewujudkan harapan PSSI dalam meraih prestasi di ajang internasional. Gelar

juara memang bukanlah patokan tunggal untuk kesuksesan meraih prestasi,

namun tetap menjadi tolak ukur yang paling sederhana. PSSI memberikan

ekspetasi tinggi terhadap Galatama sebagai kunci utama dalam meraih prestasi

dalam kejuaraan tingkat internasional. Hadirnya Galatama dalam persepakbolaan

Indonesia tidaklah serta merta menghasilkan capaian prestasi secara instan seperti

yang diharapkan. Perlu adanya sebuah proses bagi Galatama membantu sepak

bola nasional ke arah prestasi.

1. Galatama Sebagai Sumber Utama Rekrutmen Pemain Nasional

Sebelum tahun 1979, praktis Perserikatan memiliki andil terbesar sebagai

sumber pemain dalam tim nasional karena satu-satunya kejuaraan tingkat tertinggi

109 Wawancara Eduard Tjong 24, Oktober 2007110 Wawancara Memed Permadi, 25 Juli 2007

Page 105: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

cv

ada di Perserikatan. Memasuki tahun pertama dan kedua Galatama, terjadi

peralihan fungsi dari Perserikatan ke Galatama sebagai sumber pemain nasional.

Hal tersebut dinilai wajar, karena semua pemain terbaik Perserikatan yang

bermain untuk tim nasional pindah ke Galatama111. Pada tahun ketiga sampai

enam Galatama tetap menjalankan perannya secara tunggal sebagai sumber

utama pemain nasional secara mandiri dengan mencetidak pemain hasil

binaannya. Berikutnya baik Galatama dan Perserikatan kembali bersama-sama

sebagai sumber utama pemain nasional dalam porsi yang berimbang112.

2. Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen Internasional

Sebagai bagian dari Asosiasi Sepakbola Asia (AFC), PSSI diwajibkan

untuk ikut serta dalam kejuaraan yang diselenggarakan di bawah AFC. AFC

selain menggelar kejuaraan yang diikuti oleh tim nasional juga memberi

kesempatan kepada klub-klub sepak bola negara anggota dalam kejuaraan antar

klub Asia. AFC menyelenggarakan kejuaraan antar klub Asia sejak tahun 1967

bernama Asian Champions' Cup. PSSI sebagai anggota AFC wajib mengirimkan

wakil yang diambil dari Galatama113. Klub yang terpilih menjadi wakil PSSI

dalam Asian Champions' Cup adalah juara kompetisi Galatama, dengan

memberikan klub terbaik diharapkan akan memberi hasil positif bagi pencapaian

prestasi.

111 Wawancara dengan Ronny Pattinasarani, Iswadi Idris, Risdianto, 23 Juli 2007112 Wawancara dengan Rudy William Keltjes, 25 Agustus 2007

113 www.rsssf.com/tablesa/as1.html

Page 106: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

cvi

Gambar 3

Foto pertandingan KTB dalam kejuaraan Asian Champion’s Cup

.

Sumber : Pos Kota, 25 Juni 1986

Hasil yang diperoleh klub-klub Galatama dalam kejuaraan AFC berbeda di

setiap turnamen. Catatan terbaik selama era Galatama dimiliki oleh klub KTB

(Yanita Utama)114. KTB berhasil mencapai semi final dan mengalahkan Al

Ittihad, wakil dari Arab Saudi, dengan skor 1-0 di tahun 1986115. Capaian tersebut

merupakan rekor terbaik yang pernah diraih klub asal Indonesia di tingkat Asia.

Belum ada klub Indonesia lain yang menyamai prestasi KTB di Asian Champions'

114 KTB terdaftar dalam Asian’s Champoins Cup dengan nama Yanita Utama. Yanita

Utama kemudian dibubarkan lalu dibentuk klub baru dengan nama KTB dengan materi pemain yang sama.

115 Wawancara dengan Sofyan Hadi, 24 Juni 2007

Page 107: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

cvii

Cup (AFC Cup) sampai dengan tahun 2010116. Klub Galatama lain yang pernah

bermain di Asian Champions' Cup adalah Niac Mitra, Pelita Jaya dan Arseto.

D. Peran Galatama Sebagai Landasan ke Arah Sepakbola Profesioanal

Konsep sepak bola profesional yang dituangkan lewat Galatama adalah

langkah maju bagi persepakbolaan di Indonesia. Galatama memang belum bisa

murni professional, oleh karena itu disebut dengan non-amatir atau semi

professional. Kehadiran sepak bola professional murni di Indonesia belum

mencapai bentuk yang sesungguhnya. Liga Indonesia yang menjadi gabungan dari

Perserikatan dan Galatama sesungguhnya merupakan upaya penyelamatan klub-

klub Galatama agar tetap eksis dan mengenalkan pembinaan profesional bagi

Perserikatan. Sepakbola Indonesia patut berterima kasih kepada Galatama

sebagai perwujudan konsep sepak bola professional, meski penerapannya belum

sempurna. Setidaknya Galatama dapat dijadikan evaluasi bagi PSSI untuk

perencanaan dan penerapan sepak bola professional yang lebih baik. 15 tahun

Galatama dapat dijadikan pembelajaran bagi PSSI dan masyarakat pencinta sepak

bola agar sepak bola professional dapat terwujud secara optimal di Indonesia

dengan tetap mengutamakan kepentingan sepak bola nasional117.

116 Sejak tahun 2004, Asian Champions' Cup beganti nama menjadi AFC Cup117 Wawancara dengan Sofyan Hadi, 24 Juni 2007

Page 108: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

cviii

BAB V

KESIMPULAN

Minimnya prestasi yang diraih PSSI pada tahun 1970-an, membuat PSSI

memutuskan untuk menerapkan konsep sepak bola profesional di Indonesia

sebagai jalan pintas agar dapat kembali berprestasi di ajang internasional. Konsep

tersebut diwujudkan dalam Lembaga Sepakbola Utama (Galatama), dengan pola

pembinaan klub secara profesional, namun status pemain masih sebagai amatir.

Oleh karena itu, Galatama disebut sebagai sepak bola non-amatir atau semi

profesional. Galatama menitikberatkan pembinaan klub sebagai pusat kemajuan

sepak bola melalui sistem kompetisi reguler, dan pembinaan pemain sejak usia

muda.

Selama kurang lebih 15 tahun, Galatama telah menggelar 13 kompetisi

reguler dengan jumlah peserta yang berubah di setiap penyelenggaraannya.

Galatama merupakan penerapan manajemen profesional dalam sepakbola yang

menitikberatkan pendanaan mandiri di bawah lembaga atau perusahaan.

Eksistensi klub-klub Galatama sangat dipengaruhi oleh kemampuan finansial

lembaga atau perusahaan yang menaunginya, mengingat diperlukan dana yang

besar dalam keikutsertaan dalam kompetisi. Terlihat bahwa yang mampu bertahan

dalam 13 kali penyelenggaraan kompetisi, hanya klub-klub yang memiliki

dukungan finansial yang kuat.

Terlepas dari sisi pendanaan, semua klub Galatama memiliki peluang

resiko yang sama atas kasus suap dalam sepak bola. Kasus suap yang sempat

melanda tim nasional PSSI dan Perserikatan pada tahun 1970-an, juga terjadi di

Page 109: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

cix

Galatama. Sejumlah bandar dan makelar judi berada dibalik kasus suap. Tim

peneliti dan penanggulangan kasus suap dibentuk PSSI untuk menyelidiki dan

mengatasi kasus suap yang terjadi. Beberapa pemain yang terbukti terlibat suap

dijatuhi sanksi oleh PSSI, sementara bandar dan makelar judi diajukan ke

pengadilan. Upaya pemberantasan suap ini tidak diiringi ketegasan sikap PSSI

dalam menjatuhkan sanksi kepada pemain yang terbukti terlibat kasus suap.

Sanksi yang dijatuhkan dapat dengan mudah kurangi oleh PSSI. Tidak adanya

efek jera dalam sanksi yang berikan oleh PSSI, membuat kasus suap terus saja

terjadi tidak hanya di Galatama, tapi juga di Perserikatan.

Suap yang terus terjadi di Galatama membuat penonton kehilangan minat

untuk menyaksikan pertandingan di stadion. Sepinya penonton otomatis membuat

pemasukan klub mengalami penurunan, yang berimbas pada kemampuan untuk

bertahan di Galatama. Beberapa pemilik klub Galatama mengaku semakin merugi

dalam mengelola klub Galatama, sehingga lebih memilih untuk membubarkan

klubnya. Sponsor yang sempat hadir di tahun-tahun akhir Galatama ternyata tidak

mampu menolong klub-klub dari kesulitan keuangan. Pada tahun 1994, PSSI

memutuskan untuk menggabungkan teknik permainan yang ada di Galatama dan

fanatisme penonton di Perserikatan ke dalam satu wadah bernama Liga Indonesia.

Terlepas dari pasang surut yang dialami, Galatama tetap memberikan andil

besar dalam sepak bola Indonesia. Sumber utama rekrutmen pemain nasional

adalah Galatama. Hal ini tetap bertahan selama era Galatama. Peran dasar lain

yang dijalankan Galatama adalah sebagai pusat pembinaan sepak bola.

Pengiriman klub-klub terbaik dalam turnamen tingkat Asia semakin menguatkan

Page 110: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

cx

peran Galatama untuk berprestasi di tingkat Internasional Galatama, meski belum

sepenuhnya profesional, layak diberi apresiasi sebagai landasan sepak bola

Indonesia menuju bentuk profesional murni. PSSI sebaiknya menjadikan

Galatama sebagai evaluasi dan pertimbangan dalam perencanaan dan penerapan

sepak bola profesional di Indonesia.

Page 111: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

cxi

DAFTAR PUSTAKA

A. Dokumen

Peraturan Organisasi Tentang Lembaga Sepakbola Utama

Laporan Empat Tahunan PSSI 1983 - 1987

Manual Kompetisi Liga Bentoel Galatama 1990

Surat Pemberitahuan Resmi Parkesa 78 nomor 08/U/PA/VII/79 tertanggal 16 Juli 1979

Rekap Kompetisi I – X Galatama

B. Buku

Amir Machmud. 1994. Potret Olahraga ( Kumpulan Kolom ). Semarang:

Yayasan Panca Agni.

Eddi Elison, 2005. PSSI Alat Perjuangan Bangsa. Jakarta: PSSI.

Foer, Franklien. 2006. Memahami Dunia Lewat Sepak Bola: Kajian Tak

Lazim tentang Sosial-Politik Globalisasi. Yogyakarta: Marjin Kiri.

Giulianotti, Richard. 2006. Sepak Bola Pesona Sihir Permainan Global.

Yogyakarta: Aperion Philotes.

Gottschalk, Louis. 1969. Mengerti Sejarah. Jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia.

Kadir Yusuf. 1982. Sepak Bola Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Koentjaranigrat. 1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

PT. Gramedia.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, 1979. Galatama Sepakbola:

Mencatat Sejarah. Jakarta: PSSI.

_______, 2000, 70 Tahun PSSI: Mengarungi Millenium Baru. Jakarta:

PSSI

_______, 1981, Konsep Pola Pembinaan Sepakbola Nasional, Jakarta:

PSSI

Page 112: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

cxii

Sartono Kartodirdjo. 1982. Pemikiran dan Perkembangannya

Historiografi. Jakarta: PT. Gramedia.

Srie Agustina Palupi. 2004. Politik dan Sepak Bola di Jawa 1920 – 1942.

Yogyakarta: Ombak.

Sumohadi Marsis. 1992. Catatan Ringan. Jakarta: PT. Gramedia

Sutopo, H.B. 2002. Metode Penelitian Kuantitatif : Dasar dan Teori

dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press.

C. Majalah

Majalah Tempo, 22 Desember 1984

Majalah Tempo, 23 Februari 1985

Majalah Tempo, 23 Februari 1985

Majalah Tempo, 26 November 1986

Majalah Tempo, 18 Februari 1984

Majalah Tempo , 21 April 1984

Majalah Tempo. 8 Januari 1988

Majalah Tempo, 25 Juni 1983

Majalah Tempo, 3 Desember 1988

Majalah Tempo, 25 Oktober 1986

Majalah Tempo. 6 Mei 1989

Majalah Tempo, 12 Agustus 1989

Majalah Sportif, No.238 tahun 1993

D. Surat Kabar

Pos Kota, 7 Juli 1977

Pos Kota, 15 Juli 1977

Pos Kota, 14 Februari 1979

Pos Kota, 19 Februari 1979

Pos Kota, 20 Februari 1979

Pos Kota, 19 Februari 1979

Page 113: GALATAMA 1979 – 1994 ( PERKEMBANGAN SEPAK BOLA …/Galatama... · Galatama Sebagai Wakil PSSI di Turnamen ... tahap pengumpulan sumber dokumen; kedua, kritik sumber ... Sepak bola

cxiii

Pos Kota, 27 Juli 1979

Pos Kota, 21 Juli 1979

Pos Kota, 17 November 1979

Pos Kota, 18 November 1979

Pos Kota, 18 Juni 1980

Pos Kota, 15 September 1980

Pos Kota, 3 Oktober 1980

Pos Kota, 7 Juli 1980

Pos Kota, 15 April 1981

Pos Kota, 10 Oktober 1981

Pos Kota, 10 Maret 1982

Pos Kota, 16 Maret 1982

Pos Kota, 3 Maret 1983

Pos Kota, 29 September 1987

Pos Kota. 8 April 1989

Jawa Pos , 7 Juni 1983

Jawa Pos, 17 Juni 1983

E. Situs Web

The Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation. http://rsssf.com

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. http://pssi-football.com

Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Sepak_Bola_Utama

Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Piala_Galatama

Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan

Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Indonesia