Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

22
KOMPILASI GAGASAN UNTUK PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH PERLINDUNGAN ANAK KOTA BANDUNG Bandung, 13 Juli 2011 Kompilasi gagasan ini disusun oleh Lingkar perlindungan anak kota Bandung bersama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung. Lingkar perlindungan anak merupakan kumpulan lembaga dan perorangan yang memiliki focus pada masalah anak di kota Bandung. Kita terus mendorong lahirnya regulasi perlindungan anak di daerah yang mampu menyelesaikan masalah- masalah anak di kota Bandung. Gagasan ini lebih menekankan pada upaya perlindungan anak. Secara umum upaya perlindungan anak dibagi dua, yaitu upaya Pencegahan dan upaya Penanganan. Upaya pencegahan meliputi pencegahan primer dan sekunder. Berikut uraiannya: I. PENCEGAHAN PRIMER Upaya untuk membangun kemampuan “masyarakat” Kota Bandung dalam menciptakan kondisi yang dapat mencegah terjadinya masalah perlindungan anak. 1. Membangun Kesadaran dan Sikap Masyarakat Upaya untuk membangun masyarakat kota Bandung menjadi masyarakat yang secara kolektif memiliki kesadaran tinggi dan kesiapan bertindak terhadap masalah perlindungan anak. UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWAB PEMKO MASYARAKAT a. Melakukan upaya-upaya yang dapat memastikan difahaminya perundangan, peraturan dan kebijakan nasional dan daerah yang berkaitan dengan perlindungan anak oleh seluruh aparatur perangkat pemerintahan kota sampai ke tingkat rt. M m b. Melakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran orangtua atau siapapun yang bertanggungjawab atas pengasuhan anak mengenai perlindungan anak dan pengasuhan anak di dalam keluarga. M m 1 Sekretariat: Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected] . Mailinglist: [email protected]

Transcript of Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

Page 1: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

KOMPILASI GAGASAN UNTUK PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH PERLINDUNGAN ANAK KOTA BANDUNG Bandung, 13 Juli 2011

Kompilasi gagasan ini disusun oleh Lingkar perlindungan anak kota Bandung bersama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung. Lingkar perlindungan anak merupakan kumpulan lembaga dan perorangan yang memiliki focus pada masalah anak di kota Bandung. Kita terus mendorong lahirnya regulasi perlindungan anak di daerah yang mampu menyelesaikan masalah-masalah anak di kota Bandung.

Gagasan ini lebih menekankan pada upaya perlindungan anak. Secara umum upaya perlindungan anak dibagi dua, yaitu upaya Pencegahan dan upaya Penanganan. Upaya pencegahan meliputi pencegahan primer dan sekunder. Berikut uraiannya:

I. PENCEGAHAN PRIMER

Upaya untuk membangun kemampuan “masyarakat” Kota Bandung dalam menciptakan kondisi yang dapat mencegah terjadinya masalah perlindungan anak.

1. Membangun Kesadaran dan Sikap MasyarakatUpaya untuk membangun masyarakat kota Bandung menjadi masyarakat yang secara kolektif memiliki kesadaran tinggi dan kesiapan bertindak terhadap masalah perlindungan anak.

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Melakukan upaya-upaya yang dapat memastikan difahaminya perundangan, peraturan dan kebijakan nasional dan daerah yang berkaitan dengan perlindungan anak oleh seluruh aparatur perangkat pemerintahan kota sampai ke tingkat rt.

M m

b. Melakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran orangtua atau siapapun yang bertanggungjawab atas pengasuhan anak mengenai perlindungan anak dan pengasuhan anak di dalam keluarga.

M m

c. Melakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran pendidik, atau siapapun yang bertanggungjawab atas pembinaan dan pendidikan anak mengenai perlindungan anak.

M m

d. Melakukan upaya-upaya yang dapat memperluas dan meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan seluruh warga masyarakat Kota Bandung mengenai resiko dan ancaman terjadinya berbagai bentuk tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran terhadap anak, termasuk juga di dalamnya bahaya perdagangan manusia, eksploitasi seksual, eksploitasi ekonomi, pelibatan dalam perdagangan dan penyalahgunaan narkotika, minuman keras, dan zat adiktif/berbahaya, atau infeksi HIV/AIDs.

M m

e. Melakukan kampanye (Komunikasi-Informasi-Edukasi) untuk M m

1

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 2: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

perubahan sikap masyarakat secara berkala dan berkelanjutan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran terhadap anak.

f. Melakukan kampanye (Komunikasi-Informasi-Edukasi) secara berkala dan berkelanjutan untuk perubahan sikap penyedia layanan publik dan masyarakat guna menghilangkan pandangan yang salah (stigmatisasi) yang mengarah kepada perlakuan salah dan diskriminatif terhadap anak-anak yang menjadi korban tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran, maupun anak-anak yang berkebutuhan khusus lainnya seperti anak yang berhadapan dengan hukum, anak dengan kecacatan (difabel), dan anak yang terdampak/terinfeksi HIV/AIDs.

M m

g. Melakukan kampanye (Komunikasi-Informasi-Edukasi) secara berkala dan berkelanjutan di lingkungan lembaga pendidikan tingkat dasar dan menengah untuk memastikan setiap anak mendapatkan informasi yang memadai dan layak mengenai resiko dan ancaman penyalahgunaan NAPZA, penularan HIV/AIDS, maupun bentuk perilaku-perilaku beresiko lainnya dengan isi dan cara komunikasi yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

M m

2. Kebijakan, Program, & Mekanisme

Bagian ini untuk memastikan adanya konsistensi dan upaya sistematis dalam penyiapan model dan pemenuhan standar layanan perlindungan anak di Kota Bandung.

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Membuat kebijakan-kebijakan operasional di tingkat Kota yang dapat menjamin tersedianya pedoman, program, dan mekanisme pencegahan dan penanganan

M

b. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan kepentingan setiap anak terlindungi dan tak ada resiko tambahan terhadap kesejahteraan anak dalam setiap kebijakan maupun program yang dibuat Pemko.

M

c. Secara jelas menetapkan lembaga/unit-unit di dalam Pemerintah Kota Bandung yang dimandatkan memegang kendali/ bertanggungjawab/berwenang atas perencanaan dan penyelenggaraan layanan-layanan perlindungan anak.

M

d. Menyusun rencana strategis perlindungan anak jangka panjang, menengah, dan pendek sebagai bagian yang terintegrasi dengan rencana strategis pembangunan masyarakat Kota Bandung.

M

e. Kebijakan yang dapat memastikan ketersediaan layanan kesehatan, pendidikan, atau kependudukan terhadap setiap anak di Kota Bandung, dan tak ada perlakuan diskriminatif dalam pelayanan terutama terhadap anak-anak yang menjadi korban tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran, anak-anak yang berhadapan dengan hukum, anak yang menjadi

M

2

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 3: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

korban penyalahgunaan NAPZA, anak yang terdampak atau terinfeksi HIV/AIDs, anak dengan kecacatan (difable), dan anak dari kelompok minoritas.

f. Mengupayakan kecukupan ketersediaan ruang publik di pemukiman-pemukiman hingga tingkat kelurahan sebagai prasarana bagi anak untuk bersosialisasi dan beraktivitas secara sehat.

M M

g. Membuat program yang sistematis untuk memasukkan muatan pesan-pesan perlindungan anak -- pencegahan dan penanganannya-- pada kegiatan-kegiatan layanan pada masyarakat

M M

h. Membuat standar (fasilitas) ruang publik seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas, pusat pertokoan, yang layak anak, yaitu yang memperhatikan kepentingan, kondisi, kebutuhan, dan keamanan anak.

M M

i. Jaminan dan mekanisme partisipasi warga kota dan anak-anak dalam mengembangkan kebijakan

M M

j. Membangun sistem dan mekanisme pencegahan, pengawasan, pengaduan/pelaporan dan penanganan masalah perlindungan anak di Kota Bandung dengan mengintegrasikan dan melibatkan seluruh sumber daya yang relevan yang dimiliki Pemerintah Kota Bandung dan organisasi-organisasi berbasis masyarakat yang ada, dalam koordinasi lembaga sebagaimana disebut pada poin-c dan sejalan dengan strategi perlindungan anak sebagaimana dihasilkan dari kegiatan d di atas.

M m

k. Memastikan adanya ketentuan dan mekanisme pengawasan untuk menjamin bahwa Dinas/Unit kerja yang bertanggungjawab atas pemenuhan hak-hak anak di bidang sipil/kependudukan mampu dan menjalankan kewajibannya memberikan pengakuan atas identitas dengan menerbitkan segera akta kelahiran bagi setiap anak.

M m

l. Memastikan adanya ketentuan dan mekanisme pengawasan untuk menjamin bahwa Dinas /Unit Kerja yang bertanggungjawab atas bidang pendidikan mampu dan menjalankan kewajibannya memenuhi hak setiap anak atas pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi karena latar belakang /kondisi apa pun.

M m

m. Memastikan adanya ketentuan dan mekanisme pengawasan untuk menjamin bahwa Dinas /Unit Kerja yang bertanggungjawab atas bidang kesehatan mampu dan menjalankan kewajibannya menyelenggarakan layanan kesehatan berkualitas bagi setiap anak tanpa diskriminasi karena latar belakang /kondisi apa pun.

M m

n. Memastikan adanya ketentuan dan mekanisme pengawasan untuk menjamin bahwa Dinas /Unit Kerja yang bertanggungjawab atas layanan kesejahteraan sosial mampu dan menjalankan kewajibannya menyelenggarakan jaminan/bantuan/perlindungan sosial terhadap setiap keluarga dan anak yang membutuhkan secara memadai.

M m

3

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 4: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

o. Membuka ruang untuk keterlibatan (partisipasi) anak dalam penyiapan keputusan/kebijakan publik di berbagai tingkatan yang akan berdampak terhadap kehidupan mereka, mulai dari memfasilitasi secara sistematis proses pengembangan kemampuan anak untuk berpastisipasi dan berorganisasi dalam forum anak.

M m

II. PENCEGAHAN SEKUNDER

Upaya untuk memastikan kesiapan Pemerintah dan masyarakat Kota Bandung dalam melakukan intervensi segera dan memberikan perlindungan terhadap anak (dan keluarganya) yang berada dalam situasi beresiko mengalami berbagai bentuk tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran.

1. Kebijakan, Program, dan MekanismeUpaya yang dilakukan secara terencana untuk menciptakan layanan dan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan aksi perlindungan terhadap anak (dan keluarganya) yang berada dalam situasi beresiko mengalami berbagai bentuk tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran.

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

p. Mengembangkan program untuk meningkatkan kemampuan orangtua dalam pengasuhan dan pencegahan anak menjadi pekerja rumah tangga anak, anak jalanan, ESKA, dan korban perdagangan orang.

M m

q. Meningkatkan kemampuan lembaga lokal untuk mengontrol perekrutan anak yang bekerja baik di kota Bandung maupun yang bekerja di luar kota Bandung atau di luar negeri.

M

r. Merumuskan dan menetapkan aturan bagi anak yang bekerja di sektor informal. Aturan tersebut meliputi

i. Larangan mempekerjakan anak di bawah usia 15 tahunii. Mewajibkan majikan memberikan keleluasaan anak

mengakses pendidikaniii. Upah minimum, jam kerja, hari kerjaiv. Tidak dipekerjakan pada malam hariv. Waktu istirahat, istirahat mingguan dan istirahat tahunan

vi. Menerima dan mengelola upah sendiri kecuali bila atas kepentingan terbaik bagi anak pengelolaan upah dilakukan oleh majikan atau pihak yang diminta untuk itu

vii. Mendapat tunjangan hari raya sebesar 1 (satu) bulan gajiviii. Memperoleh informasi dan dengan keluarga

ix. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannyax. Majikan dilarang mempekerjakan di orang atau tempat di luar

rumah tangganya sendiri

M

s. Mengembangkan mekanisme untuk mengidentifikasi keluarga-keluarga yang berada dalam situasi beresiko “melahirkan”

M

4

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 5: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

pekerja anak, ESKA, anak jalanan, drugs, tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran.

t. Mengembangkan program program dukungan bagi keluarga-keluarga yang berada dalam situasi beresiko “melahirkan” pekerja anak, ESKA, anak jalanan, drugs, tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran.

M M

u. Mengembangkan program penguatan bagi anak yang rentan/berisiko hidup di jalan, PRTA, ESKA, drugs, korban tindak perdagangan orang, tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran

M M

v. Instansi pemerintah di tingkat Kota Bandung yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan mengambil langkah-langkah untuk memastikan untuk menghilangkan hambatan administratif & finansial

M

w. Pengajuan ke sidang perdata terhadap orangtua yang menyuruh,mendorong,membiarkan anak mencari nafkah di jalan, pekerja rumah tangga, dan ESKA

M m

x. Mengembangkan mekanisme pelaporan dari tingkat masyarakat tentang tindakan-tindakan yang mengarah ke tindak pidana perdagangan orang

M

y. Mengembangkan jaminan aksesibilitas hak PRTA, ESKA, anak jalanan, anak yang berhadapan dengan hukum, difabel, dan anak dengan HIV/AIDS untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis sesuai dengan kebutuhan khususnya

M

z. Melakukan sosialisasi dan mengembangkan mekanisme pelibatan manajemen sekolah-sekolah yang rentan untuk pencegahan anak terjebak ESKA dan drugs. Pengembangan mekanisme ini termasuk upaya meningkatkan untuk mengidentifikasi anak-anak yang beresiko

M m

aa. Diknas mengembangkan intervensi khusus berupa kebijakan, program, kegiatan untuk menguatkan kemampuan sekolah-sekolah yang rentan dengan ESKA dan drugs

M

bb. Mengembangkan sistem dan mekanisme penanganan untuk mengidentifikasi keberadaan pekerja anak pada setiap hotel dan perusahaan hiburan

M

cc. Melakukan upaya untuk mengurangi faktor resiko keluarga-keluarga yang beresiko tinggi terhadap terjadinya kekerasan terhadap anak, ESKA, drugs, anak jalanan, pekerja anak, dan anak yang berhadapan dengan hukum

M M

dd. Memastikan perlindungan anak menjadi komponen dalam manajemen kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk dengan tersedianya mekanisme supervisi dan monitoring

M m

ee. Instansi pemerintah di tingkat kota bandung yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan memastikan setiap lembaga pendidikan memenuhi standar sehat, aman, selamat di lingkungannya

M

ff. Mendorong lembaga pendidikan memiliki tatacara dan prosedur yang sesuai untuk membantu pendidik, orangtua, dan anak

M M

5

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 6: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

untuk bekerjasama dalam mengidentifikasi resiko dan kemunculan semua bentuk kekerasan terhadap anak. Dorongan ini termasuk pula dengan upaya bekerja sama dengan lembaga-lembaga penyedia layanan penanganan masalah perlindungan anak.

gg. Mengembangkan mekanisme penyelesaian alternatif bagi anak yang (beresiko) berhadapan dengan hukum M m

3. Peningkatan KesadaranPoint ini untuk memastikan adanya langkah yang mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat dan lembaga yang terlibat dalam upaya perlindungan anak

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Instansi pemerintah di tingkat Kota Bandung yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan mengembangkan program yang dapat memastikan seluruh sekolah dan guru dan penyelenggara pendidikan menghayati pendidikan tanpa kekerasan dan perlakuan diskriminatif, dan menghargai ruang partisipasi anak

M

b. Meningkatkan kemampuan aparat RT, RW, kelurahan, dan kecamatan dalam pengenalan/identifikasi ancaman atau tanda-tanda adanya tindak pidana perdagangan orang di wilayahnya

M M

c. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran serta penguatan kemampuan keluarga yang memiliki anak dengan HIV/AIDS, anak dalam perawatan alternatif, dan anak difabel dalam melakukan perawatan dan pengasuhan

M M

d. Penghindaran penggunaan pendekatan ketertiban dan keamanan dalam upaya penganan anak jalanan, eksa, dan trafiking, dengan memastikan setiap unsure pemko terkait dan aparat penegakan ketertiban mendapatkan pembekalan perspektif perlindungan anak

M

4. Pelibatan MasyararakatBagian ini merupakan upaya untuk melibatkan warga masyarakat dan anak itu sendiri dalam menciptakan yang protektif bagi anak

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Melibatkan lembaga-lembaga berbasis masyarakat dalam pencegahan dan penanganan ESKA, anak jalanan, pekerja anak, anak yang terjebak drugs, dan anak yang mengalami berbagai bentuk tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran. Upaya pelibatan ini dilakukan melalui penguatan fungsi untuk peningkatan pemahaman/kesadaran, identifikasi

M

6

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 7: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

resiko, dan monitoring kasus di tingkat masyarakat. Untuk kepentingan pelibatan ini dinas atau lembaga induk di pemerintah kota bertanggungjawab dalam penyiapan dan fasilitasi

b. Penguatan LKSA dan lembaga-lembaga berbasis masyarakat lain agar mampu berperan mencegah anak hidup di jalan, pekerja anak, ESKA, terjebak drugs, terjebak tindak pidana perdagangan orang, berbagai bentuk tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran.

M m

c. Meningkatkan peran PIKKRR (Pusat Informasi & Konseling Kespro Remaja) di setiap kecamatan/kelurahan untuk mengidentifikasi, menjangkau, dan ikut melakukan upaya pencegahan di tingkatan kelompok rentan

M m

d. Mengembangkan dan meningkatkan keterlibatan masyarakat termasuk lembaga-lembaga yang ada di masyarakat dan keluarga dalam mencegah stigmatisasi dan diskriminasi terhadap ADHA, ESKA, PRTA, anak jalan, anak difabel, anak yang berhadapan dengan hukum, anak korban tindak pidana perdagangan orang, dan anak yang terjebak drugs

M M

e. Menguatkan kemampuan pendamping baik dari LSM maupun lembaga lainnya dalam memberikan perlindungan bagi ADHA, anak jalanan, ESKA, pekerja anak, anak yang berhadapan dengan hukum, anak difabel, anak yang terjebak drugs, anak korban perdagangan orang, anak korban kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran.

M M

f. Membuka ruang bagi peserta didik untuk terlibat dalam penyusunan aturan sekolah/kelas yang berkaitan dengan non-diskriminasi, kekerasan, dan pelecehan

M M

g. Menguatkan kemampuan pengasuhan ADHA, anak difabel, dan anak yang berhadapan dengan hukum bagi pengelola/pengasuh di lembaga pengasuhan alternatif

M M

5. Kelembagaan/ManajemenBagian ini merupakan upaya untuk mensistematisasikan, memperlancar dan memastikan langkah perlindungan anak berjalan sesuai dengan tujuan

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Membentuk Tim Khusus di tingkat kota untuk melakukan pemantauan terhadap realisasi pelayanan yang diberikan terhadap ADHA, anak jalanan, ESKA, pekerja anak, anak yang berhadapan dengan hukum, anak korban perdagangan orang, anak difabel, anak yang terjebak drugs, anak korban kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran

M

6. LayananBagian ini merupakan jenis dan bentuk layanan yang dilakukan untuk mewujudkan perlindungan anak di Kota Bandung

7

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 8: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Mengidentifikasi keluarga/kelompok beresiko tinggi lahirnya anak jalanan, ESKA, pekerja anak , anak yang berhadapan dengan hukum, anak korban perdagangan orang, anak difabel, anak yang terjebak drugs, anak korban kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran

M m

b. Dinas Sosial Kota Bandung menyelenggarakan layanan-layanan dukungan pemenuhan kebutuhan dasar untuk memampukan anak mengakses layanan pendidikan

M

c. Mencari keluarga pengganti untuk mengasuh anak dari kalangan anak atau keluarga asuh lainnya atau pengasuhan alternatif lainnya

M m

d. Mengidentifikasi kelahiran atau anak dari kelompok rentan atau ODHA M M

e. Penyediaan layanan PMTCT bagi ibu hamil HIV positif M Mf. Mengidentifikasi keluarga-keluarga yang mengasuh ADHA, anak

dalam pengasuhan alternatif, anak difabel termasuk menilai kemampuan mereka dalam memberikan perawatan, pengasuhan, dan perlindungan terhadapnya

M M

g. Memberikan dukungan penguatan ekonomi bagi keluarga ADHA, anak jalanan, anak difabel, PRTA yang dinilai tak memiliki kecukupan ekonomi dan beresiko menelantarkan berupa pelatihan usaha dan bantuan modal usaha

M M

h. Menyiapkan fasilitas pengasuhan alternatif untuk ADHA, anak difabel, dan anak yang berhadapan dengan hukum yang karena berbagai alasan tak dapat diasuh oleh keluarga dan kerabatnya.

M M

i. Mengembangkan informasi dan layanan bagi anak yang rentan menjadi korban exploitasi dan kekerasan seksual, terjebak drugs, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran di tingkat kelurahan

M M

7. KoordinasiBagian merupakan upaya untuk memastikan setiap aksi perlindungan anak yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat berjalan secara maksimal dan terhindar dari tumpang tindih

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Melakukan kerjasama lintas sektoral yang terkait isu pekerja anak dan anak korban perdagangan orang M

b. Melakukan kerjasama dengan aparat penegak hukum dalam menerapkan sanksi penjara/denda bagi orang yang dengan sengaja menyuruh, membujuk, mengajak, menempatkan anak untuk bekerja di jalan, ESKA, pekerja anak, dan untuk tujuan eksploitatif lainnya

M M

c. Melakukan kerjasama dengan pemerintah kota/pemerintah M8

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 9: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

kabupaten lain dalam hal pencegahan, penarikan, dan pemulangan anak yang menjadi korban TPPO, baik daerah pengirim, transit, maupun tujuan

d. Instansi pemerintah di tingkat kota bandung yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan mengkoordinasikan review berkala terhadap tata-tertib sekolah dalam mengendalikan tingkah laku anak di lingkungan sekolah. Upaya koordinasi ini termasuk memastikan tidak adanya peraturan yang menyebabkan anak hamil, anak yang berhadapan dengan hukum, dan anak yang terjebak narkoba dikeluarkan dari sekolah)

M

III. PENANGANAN

Pengembangan mekanisme ditingkat kota untuk memastikan dilakukannya respon berupa penanganan secara segera oleh pemerintah kota terhadap setiap anak yang menjadi korban dari berbagai bentuk tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran. Penanganan dimulai dari identifikasi, penyelamatan, rehabilitasi dan reintegrasi.

1. Identifikasi dan reportingUpaya yang dilakukan oleh pemerintah kota untuk secara dini mengidentifikasi dan mengenali keberadaan anak-anak yang menjadi korban kekerasan, perlakuan salah, eklpoitasi dan penelantaran.

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Memastikan agar majikan wajib untuk menginformasikan PRTA/pekerja anak yang bekerja dirumahnya/diperusahannya kepada pejabat terbawah atau lembaga yang bertugas untuk itu. Dan termasuk alur system pendataan ; RT ke RW ke Camat, Ke Dinas Sosial atau Naker

M M

a. Memastikan agar penjangkauan oleh pemko (sampai tingkat kelurahan) dan Dinsos melakukan pendataan dan penetapan anak jalanan atau anak yang pelayanan dasarnya gagal dipenuhi oleh keluarga, kerabat, dan masyarakat sekitarnya

M M

b. Menetapkan penerima layanan adalah semua anak yang berada di wilayah Bandung

M

c. Memastikan adanya mekanisme ditingkat kota dalam melakukan identifikasi terhadap anak-anak yang berada dalam situsi ekploitasi dan menjadi kerban tindak kekerasan serta penelantaran

M

2. Penarikan/ Rescue

9

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 10: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

Upaya penyelamatan terhadap anak-anak yang berada dalam situsi mendapatkan kekerasan, perlakuan salah, ekploitasi dan penelantaran

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Pemerintah kota wajib upaya melakukan penyelamatan segera untuk setiap laporan kasus kekerasan, eska, trafiking dan penyalahgunaan anak, dilakukan dengan menyiapkan tim pendamping untuk identifikasi dan memastikan penanganan sesuai dengan kepentingan terbaik bagi anak

M

b. Menjamin setiap upaya penyelamatan dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan, kepentingan dan kerahasiaan/privasi anak, dengan melibatkan pendamping (pekerja sosial).

M M

c. Menguatkan peran represif aparat penegak hukum dalam pengawasan dan penindakan pengusaha pariwisata dan hiburan yang mempekerjakan anak

M

d. Memastikan adanya Jaminan intervensi segera ketika ada kecurigaan anak menjadi korban TPPO (lihat bab ESKA rescue)

M

e. Memastikan adanya mekanisme ditingkat kota dalam menyelamatkan anak-anak yang berada dalam sistuasi ekploitasi, kekerasan dan mendapatkan perlakuan salah.

M

3. Rehabilitasi

Upaya pemerintah kota dalam memastikan setiap anak yang menjadi korban kekerasan, perlakuan salah, ekploitasi dan penelantaran mendapatkan dukungan rehabilitasi yang mencakup ; rescue (penyelamatan), kesehatan, pendidikan, psiko-sosial, ekonomi, dan legal .

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Pemerintah kota menjamin tersedianya “rumah aman” untuk anak korban kekerasan, ESKA, trafiking dan penelantaran anak yang diselamatkan yang memerlukan perlindungan sementara, seperti selama menjalani proses rehabilitasi, proses hokum

M

b. Pemko menyelenggarakan layanan rehabilitatif bagi anjal, eska, korban kekerasan, dan trafiking untuk memulihkan kondisi fisik/kesehatan, psikologis, dan sosialnya, termasuk mengupayakan reintegrasi sosial bagi anjal dengan keluarga & masyarakatnya

M

c. Penyelenggaraan layanan spesifik di dinas/badan/lembaga terkait terhadap anak korban TPPO sebagaimana diamanatkan dalam UUPTPPO dan PP mengenai SOP penanganannya, yang meliputi upaya penyelamatan/resque, pemulangan, rehabilitasi, dan reintegrasi

M

d. Mekanisme jamkesda untuk pembiayaan pemenuhan hak M m10

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 11: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

kesehatan (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif) oleh Dinkes melalui layanan kesehatan dasar dan rujukan di tingkat puskesmas, rumah sakit, dan jaringannya. Proses dipermudah dengan melibatkan Dinsos dan lembaga pendamping anak

e. Terjaminnya pelayanan pemeriksaan kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi dan HIV test, untuk setiap anak yang berhasil diselamatkan dari jeratan ESKA, trafiking, korban kekerasan seksual termasuk anak-anak yang mengalami ketergantungan narkoba

M

f. Terjaminnya Pemberian layanan kesehatan dasar dan rujukan pemulihan komprehensif bagi anak sesuai kebutuhan masalah kesehatan yang dialami anak (misal terpapar IMS karena mendapat kekerasan seksual, mengalami kecacatan akibat kekerasan fisik)

g. Penguatan kemampuan tenaga pelayanan bidang medis, psikologis, sosial, dan hukum dalam mengidentifikasi anak yang menjadi korban kekerasan

h. Terjaminnya Penyelenggaraan layanan kesehatan yang lebih mampu menjangkau dan sesuai dan dengan karakteristik anak jalanan, seperti layanan kesehatan keliling, pemeriksaan kesehatan berkala minimal 1 bulan sekali yang dilakukan oleh tenaga medis professional

i. Memastikan anak-anak korban kekerasan dan ekploitasi yang terpapar HIV mendapatkan : hak-haknya atas layanan layanan tes HIV, tes PCR, tes CD4,

dan konseling VCT keluarga Jaminan kemudahan bagi ADHA dari keluarga tak mampu

untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis Mendekatkan layanan pemeriksaan maupun konsultasi

kesehatan ADHA sampai tingkat Puskesmas Jaminan dukungan pemenuhan kebutuhan pertumbuhan

dan pemeliharaan kesehatan ADHA, (pemberian susu formula untuk ADHA)

Tambahan pengetahuan bagi orangtua untuk penanganan khusus bagi ADHA

Jaminan untuk melindungi konfidensialitas status HIV anak disekolah, lingkungan keluarga dan masyarakat.

f. Terjaminnya penyelenggaraaan pendidikan layanan khusus (formal maupun non-formal) untuk tingkat SD, SMP, SLA bagi anjal, PRTA, pekerja anak, atau anak yang mengalami kecacatan akibat kekerasan sebagai perantara masuk ke pendidikan umum diselenggarakan di lokasi-lokasi kantung anjal dengan cakupan yang cukup

g. Dinas pendidikan membuat standar minimum pendidikan (termasuk kurikulum khusus) untuk pendidikan layanan khusus, mendukung/ menyelenggarakan pendidikan layanan khusus, dan mempermudah penerimaan anak yang telah didampingi di pendidikan layanan khusus ke pendidikan umum (formal).

h. Dinas pendidikan, Naker, dan Dinsos menyelenggarakan 11

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 12: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

pendidikan alternatif vokasional sebagai bagian dari upaya rehabilitatif bagi anjal, eska, trafiking.

i. Mempersyaratkan kemampuan atau Penguatan kemampuan peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam penanganan masalah kekerasan dan ekploitasi terhadap anak

j. Mdenjamin tersedianya layanan kesehatan jiwa dan pemulihan psikologis

M

k. Menguatkan peran Dinas sosial menyelenggarakan layanan rehabilitasi sosial yang meliputi dukungan psikososial, pengembangan kecakapan hidup, konseling pengembangan sikap dan perencanaan masa depan

M m

l. Penguatan kemampuan dan jaminan ketersediaan tenaga bantuan hukum dan pekerja sosial profesional bagi anak korban tindak kekerasan dan anak sebagai pelaku

M

m. Menjamin tersedianya psikolog, pekerja social dan tenaga professional lainnya untuk melaksanakan pendampingan psikososial bagi anak berhadapan dengan hokum

M m

n. Memastikan proses mediasi antara anak yang “melakukan kesalahan” dengan fihak korban dan keluarganya, dengan melibatkan masyarakat (tokoh, cs).

M M

o. Mejamin tersedianya advokat dan tenaga pendampingan profesional yang lain sesuai kebutuhan anak selama menjalani proses

M

p. Menjamin Setiap anak yang berada dalam institusi penahanan dan pemenjaraan berhak untuk memiliki kesempatan berinteraksi dengan:1. Orang tua dan atau keluarga2. Kawan sebaya

M m

q. Menjamin terlaksanaya advokasi bagi diterapkannya mekanisme diversi untuk anak yang diduga melakukan tindak pidana

M

r. Memastikan anak yang menjadi korban TPPO, ekploitasi seksual dan kekerasan mendapatkan perlindungan dan layanan hukum yang memadai sesuai dengan prinsip kepentingan terbaik bagi anak

M

s. Melakukan upaya agar dokumen kependudukan sebagai pemenuhan hak identitas (disduk), termasuk peluang mekanisme keterlibatan/ jaminan Dinsos/LKSA sebagai pendamping anak

M

t. Dinsos dan LKSA sebagai penanggungjawab pendaftaran dan pendampingan anak untuk mendapatkan layanan dasar (akta, kebutuhan dasar, kesehatan, pendidikan)

M m

u. Memastikan setiap pendidik, petugas kesehatan, kepolisian kota, pengasuh anak-anak dipanti, penjara, institusi pendidikan, satpol PP dan relawan yang berhubungan dengan anak diwajibkan mengikuti sertifikasi ( pelatihan khusus ) tentang hak-hak anak dan kebijakan keselamatan anak.

M m

v. Pemkot menyelenggarakan Pelatihan perlindungan anak bagi pihak-pihak yang memberikan layanan pemulihan bagi anak dalam situasi exploitasi.

M M

12

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 13: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

w. Melakukan penguatan kemampuan tenaga pelayanan bidang medis, psikologis, sosial, dan hukum dalam mengidentifikasi anak yang menjadi korban kekerasan

M m

x. Menjamin terselenggaranya penyediakan layanan rekreasional dan budaya M m

y. Sekurang-kurangnya 1 kali dalam sebulan Instansi pemerintah kota yang memiliki fungsi pelayanan sosial harus mengunjungi dan memonitor kondisi anak guna memastikan bahwa setiap anak terpenuhi kebutuhan tersebut di atas, dan membantu menyediakan tambahan kebutuhan dasar anak sesuai hasil penilaiannya tersebut

M

4. Reintegrasi

Berupa dukungan layanan lanjutan pasca rehabilitasi untuk anak-anak korban kekerasan, perlakuan salah, ekploitasi dan penelantaran untuk memberikan jaminan agar anak bisa diterima/ kembali bersatu dengan keluarga dan lingkungannya serta terjamin tumbuh kembangnya dimasa mendatang

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Terjaminnya penyediaan layanan reintegrasi sosial bagi anak korban kekerasan, ekploitasi dan penelantaran termasuk penyiapan keluarga, pemulangan, layanan lanjutan seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan dan kebutuhan lainnya yang dibutuhkan anak korban kekerasan pada saat berada di keluarga maupun masyarakat

M m

b. Tejaminnya peningkatan keberfungsian keluarga khususnya dalam penguatan ekonomi orang tua (mis: UEP, KUBE, PKH,PNPM,...)

M m

c. Dinsos melakukan penguatan /pembinaan orangtua/ keluarga dalam hal pengasuhan anak, termasuk upaya memastikan orangtua menarik anak untuk tidak turun ke jalan

M m

d. Menjamin akses keluarga-keluarga miskin kepada program pemberdayaan anak dan keluarganya yang wajib dikembangkan oleh pemkot kota Bandung

M

e. Teselenggaranya penyiapan kesiapan dan kemampuan keluarga M Mf. Melibatkan unsur pemuka masyarakat untuk ikut serta dalam

mendukung reintegrasi anak korban ESKA/traiking/kekerasanM M

g. Menjamin terselenggaranya layanan lanjutan: kesehatan dan pendidikanbagi anak-anak tersebut

M m

h. Melakukan upaya untuk Penyiapan lembaga pengasuhan alternatif bagi anak yg tak dapat diasuh oleh orangtua maupun kerabatnya, dan jaminan dukungan keuangan dan program bagi lembaga pengasuhan yang memberikan asuhan

M M

i. Jaminan penempatan anak pada pengasuhan alternatif untuk ADHA/kekersan/ekploitasi yang berdasar penilaian tak dapat

M m

13

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 14: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

diasuh oleh keluarga atau kerabatnya.j. Menjamin proses pemulangan bagi anak-anak fdari luar kota

Bandung , prinsip kerahasiaan dan non-diskriminatif bila anak bukan warga Bandung

M M

k. Menjamin terlaksananya monitoring dan pendampingan lanjutan untuk mendukung dan memastikan tetap berlangsungnya proses adaptasi/perubahan perilaku anak dan keluarga, monitoring berkala dilakukan juga terhadap lembaga-lembaga pengasuhan (penjara, panti asuhan)

M m

5. Manajemen Layanan

Upaya dalam membangun dan memperkuat sistem layanan, peningkatan koordinasi serta membangun keberpihakan layanan terhadap anak-anak.

UPAYA PERLINDUNGAN TANGGUNGJAWABPEMKO MASYARAKAT

a. Menjamin kepastian ketersediaan layanan dan penguatan kemampuan pelayanan khusus di seluruh rumah sakit, tenaga medis terlatih, ketersediaan obat, alat test IMS/HIV, obat khusus seperti ARV, ARV sirup untuk anak, pemeriksaan CD4.

b. Memastikan terselenggaranya pelatihan-pelatihan untuk membangun pemahaman dan sikap non-diskriminatif dari para penyedia layanan di atas

c. Menjamin Instansi pemerintah di tingkat kota bandung yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan mengembangkan mekanisme kerja sama dengan dinsos, dinkes, lembaga-lembaga lain yang bergerak di bidang perlindungan anak untuk menyediakan penanganan khusus untuk anak yang membutuhkan perlindungan khusus

d. Jaminan adanya mekanisme lintas sektor untuk penanganan pengaduan bagi ADHA/eska/difabel/korban ekploitasi yang mengalami penolakan atau hambatan atau pengurangan kualitas atau perlakuan diskriminatif dalam mendapatkan layanan dasar di bidang kesehatan dan pendidikan

e. Menjamin terhindarnya penggunaan pendekatan ketertiban & keamanan dalam upaya penanganan anjal, eska, trafiking, drug abuse dengan memastikan setiap unsur pemko terkait dan aparat penegakan ketertiban mendapat pembekalan perspektif perlindungan anak

f. Memastikan langkah-langkah agar Pemko membentuk dan memfasilitasi keberlangsungan mekanisme kerja sama dan koordinasi antar lembaga/dinas/badan/organisasi yang terlibat dalam penanganan anak korban TPPO

g. Jaminan terpenuhinya SPM sesuai SOP penanganan anak korban TPPO dengan menugaskan P2TP2A Kota sebagai focal point penanganan

14

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]

Page 15: Gagasan perda perlindungan anak kota bandung, juli 2011

h. Menjamin agar anak yang mengalami kendala karena identitas kependudukan, tetap dilayani dengan jaminan lembaga pendamping anak dan Dinsos

i. Menyediakan tim terlatih (mengidentifikasi, menyelamatkan, merespon awal, melakukan rujukan, aspek etika) dalam merespon dan menindak lanjuti laporan warga mengenai tindak kekerasan th anak yg terjadi, termasuk dalam melakukan penyelamatan anak

j. (P2TP2A) Membuat sistem dan mekanisme pengaduan, penyelamatan, dan penanganan yang cepat dan terpadu di tingkat kota sampai tingkat masyarakat mengenai kekerasan thd anak yang bisa diakses oleh anak, keluarga, dan warga masyarakat

k. Pemenuhan SPM penanganan anak korban kekerasan dengan memastikan ketersediaan lembaga layanan dan tenaga layanan bidang medis, psikologis, social, dan hokum sesuai standart

l. Penyusunan mekanisme akses/rujukan yang dapat mempermudah, memperluas, dan meningkatkan akses layanan kesehatan komprehensif bagi anak sesuai kebutuhannya

15

Sekretariat:Jl. Kliningan III No. 9B Bandung Telp. 022-73203003, kontak: Rijaludin 0857579014110, [email protected]. Mailinglist: [email protected]