Gagap Paper

24
GAGAP (STUTTERING) 2015 BAB I PENDAHULUAN Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, organ-organ dan sistem organ berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.Gangguan bicara dan bahasa adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. 1 Pengetahuan tentang gangguan ini terutamanya sangat penting untuk penjagaan kanak-kanak, disebabkan ini sangat terkait dengan aspek perkembangan normal ,psikopatologi dan juga kehidupan harian. Terdapat sejumlah minoritas dari kanak-kanak dengan gangguan komunikasi didapati mempunyai kelainan neuropatologik. Trauma otak , infeksi, penyakit vaskular, ataupun tumor juga bisa menyebabkan gangguan komunikasi. Selain itu, faktor perinatal seperti asfiksia, lahir dengan berat badan rendah, dan NOVEVA CENO – FK UNMAL PSIKIATRI – RS. HAJI MEDAN Page 1

description

psikiatri

Transcript of Gagap Paper

GAGAP (STUTTERING)

GAGAP (STUTTERING)2015

BAB IPENDAHULUAN

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, organ-organ dan sistem organ berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.Gangguan bicara dan bahasa adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak.1Pengetahuan tentang gangguan ini terutamanya sangat penting untuk penjagaan kanak-kanak, disebabkan ini sangat terkait dengan aspek perkembangan normal ,psikopatologi dan juga kehidupan harian. Terdapat sejumlah minoritas dari kanak-kanak dengan gangguan komunikasi didapati mempunyai kelainan neuropatologik. Trauma otak , infeksi, penyakit vaskular, ataupun tumor juga bisa menyebabkan gangguan komunikasi. Selain itu, faktor perinatal seperti asfiksia, lahir dengan berat badan rendah, dan prematuritas boleh menjadi sebagai faktor gangguan komunikasi.2Gangguan gagap selalunya bersertakan dengan mekanisme linguistik dan manuver sosial untuk mengelak dari manifestasi klinisnya dan sering muncul dengan apabila cemas maupun stress. Seseorang dengan gangguan gagap juga menghadapi masalah diskriminasi dari sosial. 3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

I. FISIOLOGI BERBAHASA DAN BICARADorongan bahasa bermula dari area Wernickle dan ditransmisi ke area Broca di frontal. Di daerah Broca, program yang sudah familir menyusun bahasa, distimulasi menjadi aktif lalu daerah Broca mentransmisi ke serebrum. Bahasa yang sempurna memerlukan gerakan otot yang mahir. Aktivitas bahasa diselesaikan oleh area motorik serebrum yang berkaitan dengan motorik korteks depan. Korteks memberikan pengaruh pada pusat pernapasan dan mengambil alih control terhadap diafragma dan otot interkostal. Dengan demikian, udara yang digunakan untuk pernapasan dipaksa untuk mengeluarkan suara melalui pita suara. Area motorik serebrum otak mengatur pita suara hingga menimbulkan getaran suara. Akhirnya , korteks motorik mengendalikan otot bibir, lidah dan tenggorokan untuk menciptakan suara bicara. 4Ketika berbicara, dorongan perasaan yang multikompleks mempengaruhi informasi ke otak. Mereka membawa perasaan sentuh dan posisi bibir, lidah dan tenggorokkan agar otak memahami bagaimana kemajuan daya, ruang, dan sudut(ketika mulut penuh dengan makanan dan masih berbicara merupakan koordinasi system saraf). Saat mendengar suara sendiri , dorongan pendengaran feedback daerah pendengaran pertama yang terletak di temporal. Daerah pendengaran yang bersebelahan dengan area Wernickle dapat membantu area Wernickle untuk mengetahui bagimana setiap intonasi, dan jika perlu membantu melakukan koreksi yang diperlukan. Otak kecil dan basal neuroglia membantu korteks untuk mengkoordinasi gerakan otot untuk berbicara. 4Pada penderita gagap terdapat gangguan pada area Broca menimbulkan seseorang bicara yang terpatah-patah, di samping penguasaan kosa kata yang amat minimum ataupun terbatas dan sering mengulangi kata-kata tertentu. 4

II. GAGAPA. DefinisiMenurut buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa rujukan ringkas dari Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa, gagap itu adalah cara berbicara yang ditandai dengan pengulangan suara atau perpanjangan suku kata atau kata, atau sering gugup atau terhenti sehingga menggangu irama alur bicara.5Disritmia ringan dari gangguan ini sering ditemukan sebagai suatu fase transisi pada usia dini anak,atau sebagai pola bicara yang ringan namun berkelanjutan pada usia selanjutnya dan pada usia dewasa. Harus digolongkan sebagai gangguan hanya bila keparahannya sangat menganggu kelancaran berbicara. Mungkin kondisi ini disertai gerakan pada wajah dan/atau bagian tubuh lainnya yang bersamaan waktu dengan penggulangan, atau hambatan alur bicara. Tidak ditemukan gangguan neurologis yang mendasari.5

B. EpidemiologiDari hasil survei terutama di United States dan Europe mengindikasikan prevalensi untuk gagap adalah 1% dalam populasi umum. Gagap paling sering terjadi padi kanak-kanak dan selalunya berkurang secara spontan pada waktu anak tersebut semakin meningkat usianya. Usia onsetnya gangguan ini adalah pada 2-7 tahun dan waktu puncaknya pada umur 5 tahun. Gagap dialami antara 3-4 orang lelaki dibandingkan seorang perempuan. Gangguan ini lebih sering terjadi antara ahli keluarga yang mempunyai riwayat anak dengan gagap di banding populasi umum. Menurut DSM-IV-TR, lelaki yang gagap akan mendapatkan 20% anak lelaki dan 10% anak perempuan mereka yang gagap juga.6Gangguan ini terjadi lebih kurang 1-2% dari populasi anak yang bersekolah. Pada waktu remaja hanya 1 dari setiap 300 individu akan menderita gagap. 7

C. EtiologiEtiologi gagap masih belum terbukti tapi mempunyai multifaktoral , termasuk faktor genetik, neurofisiologikal dan psikologikal yang menjadi predisposisi seorang kanak untuk mempunyai gangguan komunikasi. 6Dari sebuah penelitian didapati faktor-faktor seperti fungsi kognitif, genetik , faktor lingkungan memainkan peranan juga. Menurut penelitian tersebut fungsi kognitif seseorang yang gagap dan yang tidak gagap berbeda. Dinyatakan bahwa seseorang yang gagap mempunyai waktu reaksi lama dibanding dengan yang normal karena fungsi kognitif kompleksnya meningkat. Proses kognitif seseorang yang gagap melibatkan lebih banyak penggunakan hemisfera kanan dibanding yang tidak gagap. 8Penelitian lain menyatakan pada Magnetic Resonance Imaging(MRI) fungsional individu yang gagap dengan tidak didapati sistem saraf akan mengaktivasi secara berbeda untuk generasi dan produksi kata. Individu gagap tersebut memerlukan perhatian yang lebih tinggi untuk mengurangi masalah gagap yang mereka hidapi. 8Pada sebuah penelitian lagi para ilmuwan menyatakan berhasil menemukan tiga gen yang kemungkinan menyebabkan seseorang menderita gagap. Sebelumnya gagap dianggap sebagai penyakit keturunan. Kini para ilmuwan menduga mutasi yang terkait kelainan metabolism mungkin dapat pula mempengaruhi sebagian fungsi otak manusia. Penelitian sejumlah kasus ini dilakukan di Pakistan, Amerika Serikat dan Inggris dan diterbitkan di New England Journal of Medicine. 9Para paneliti menemukan bahwa satu dari tiga gen penderita yang diperiksa mengalami mutasi. Dua dari gen itu, GNPB dan GNPTG, dikaitkan dengan dua penyakit terkait metabolism. Gangguan yang disebut kelainan penyimpanan liposomal itu menyebabkan gangguan gagap .9Terdapat penelitian menyatakan kemungkinan besar faktor neurologi juga terlibat. Dominan salah satu hemisfera cerebral terhadap yang satu lagi dan faktor lain seperti kekurangan kordinasi otot bicara dalam penggagap juga merupakan faktor penting. 10D. PatomekanismeTerdapat sekelompok peneliti telah menemui hubungan antara fungsi otak dibahagian lateral dan medial dengan gagap.Otak bahagian lateral mengkontrol kata-kata yang juga disebut sebagai area broca, pergerakkan otot di area motorik dan pengertian bahasa di area wernicke yang juga diketahui sebagai closed-loop motor . Dengan penggunaan area otak ini , seorang yang gagap dapat berbicara dengan lancar tetapi harus mempunyai konsentrasi yang tinggi terhadap pembicaraannya. Hal ini menyebabkan bicaranya menjadi lambat. Selain itu, bagian medial otak bertugas mengkontrol open-loop motor yang berkaitan dengan mengingat kembali kegiatan motorik yang telah direncanakan dan tidak merespon kembali. Ini berarti suatu pembicaran dapat dilalukan dengan usaha yang sedikit tetapi disebabkan tidak ada regulasi kesalahan, penggagap akan terus melakukan kesalahan yang sama dengan corak bicara yang sama terutama waktu tertekan.11Terdapat juga ide yang disebut sebagai mekanisme Valsalva yang merupakan mekanisme fisiologis fungsi tubuh terkait dengan gagap. Valsalva Manuever dikaitkan dengan gangguan gagap karena seorang penggagap meggunakan banyak tenaga dan usaha dalam kata-katanya. Usaha ini menyebabkan bibir dan lidah penggagap tersebut untuk tertekan lebih hebat lagi yang juga menyebabkan tekanan udara dalam paru-paru tinggi, seterusnya gangguan bicara terjadi.11Apa yang sebenarnya terjadi waktu seorang penggagap bicara masih belum diketahui secara terperinci tetapi sekiranya kita mengambil contoh seseorang yang menggagap pada waktu menggunakan kata yang bermula dengan p, misalnya pergi, maka otak akan mengingat bahwa kata p tersebut susah disebutkan. Jadi apa yang berlaku adalah otak berpikir bahwa memerlukan lebih banyak usaha dan tenaga untuk menyebutkan kata p, oleh itu mekanisme Valsalva tejadi dengan lebih agresif yang meyebabkan penggagap memberikan tekanan yang tinggi pada bibir dan coba untuk menyebutkan kata p tersebut. Perkataan p selalunya susah untuk disebut oleh penggagap karena waktu menyebut kata p tersebut bibir harus dirapat antara satu sama lain untuk memperoleh tekanan udara yang lebih tinggi. 11Perlu diketahui juga gagap tidak berkaitan dengan kelemahan ataupun ataksia otot yang digunakan untuk bicara. Hanya otot akan spasme apabila sesuatu kata yang spesifik dibicarakan.7

E. Gejala gagap Pengulangan bunyi( seperti b-b-b-bola), silibus ( seperti ma- ma- makan),bagian dari kata( seperti sepak- sepak- sepakbola), keseluruhan kata dan frase.12 Pemanjangan atau pemoloran bunyi ( seperti k---ucing).12 Hambatan dalam menyelesaikan kalimat, ragu-ragu atau tanpa suara diantara kata.12 Bicara yang terjadi seperti menyembur, dimana mencoba mengawali dan memelihara suara.12 Perilaku dihubungkan seperti reaksi anggota tubuh yang berhubungan dengan gagap adalah gerakan otot bibir, rahang, leher atau lidah saat berbicara. Organ lain adalah mata, gerakan kaki, gerakan mata saat foot tapping, kedipan mata dan mengalihkan perhatian untuk mencoba keluar dari bicara gagap. Terdapat banyak penyimpangan perilaku yang dihubungkan yang dapat terjadi dan pada setiap anak berbeda penampilannya. Perbedaan jenis gagap tergantung dari situasi, teman komunikasi dan dalam kapasitas apa anak berkomunikasi. Penderita gagap lebih sering mengalami kelancaran bicara bila berhadapan dengan terapis bicara dibandingkan dengan sekolah atau di lingkungan lainnya. 12

Anak yang berbicara gagap biasanya mempunyai pengalaman takut terhadap suara atau kata tertentu, situasi menakutkan atau memalukan . 12Empat fase yang secara bertahap berkembang dalam perkembangan gagap telah dikenali: 61. Fase 1 terjadi selama periode prasekolah. Awalnya, kesulitan cenderung episodic tampak untuk periode beberapa minggu atau bulan antara jeda bicara normal yang panjang.62. Fase 2 biasanya terjadi di tahun-tahun sekolah dasar. Anak yang terkena menjadi menyadari kesulitan bicaranya dan menganggap dirinya penggagap. 63. Fase 3 biasanya terlihat setelah usia 8 tahun sampai dewasa. Beberapa kata dirasakan lebih sulit dari kata atau bunyi lainnya. 64. Fase 4 biasanya ditemukan pada masa remaja akhir dan masa dewasa. Penggagap menunjukkan antisipasi gagap yang jelas dan menakutkan. Mereka takut terhadap kata, suara, dan situasi. 6

F. Jenis- jenis gagap

a. Gagap developmentalIni merupakan jenis gagap yang paling sering terjadi pada kanak-kanak.Hal ini terjadi pada kanak-kanak yang sedang mengalami perkembangan kemampuan bahasa dan bicara dimana harus mengekspresi diri mereka lebih dari kemampuan verbal dirinya.13

b. Gagap neurogenikMerupakan jenis gagap yang sering terjadi apabila otak tidak dapat mengkordinasi semua perbedaan komponen mekanisme bicara, termasuk nervus and otot. Gagap neurogenic boleh juga muncul pada seseorang sesudah strok ataupun kecederaan otak.13

c. Gagap psikogenik Dipercayai muncul dari regio otak yang bertanggungjawab dalam pemikiran. Gagap ini jarang terjadi dan boleh menyerang pasien dengan penyakit jiwa ataupun mereka yang sedang mengalami stress psikologika yang hebat. 13Menurut penelitian gejala gagap dibahagi kepada tiga kelompok:

Gagap yang normalMereka ini didapati gagap tidak lebih dari satu kali dalam sepuluh kata yang dibicarakan dengan mengulangi kata atau bunyi. Didapati juga akan berhenti kata dengan bunyi seperti err, umm ataupun hmm untuk menukar kata yang mahu disebutkan. Individu ini mendapati dirinya bermasalah dalam bicara ketika capek,terlalu gembira, semasa berbicara tentang sesuatu hal yang baru, bertanya maupun ditanya soal atau berbicara dengan seseorang yang kurang responnya. 8

Gagap yang sedangSering gagap dengan perpanjangan suku kata ataupun bunyi. Penggulangan dan perpanjangan kata individu tersebut dikaitkan juga dengan menutup kelopak mata, berkedip dan mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang normal untuk menyatakan sesuatu kata. Individu biasanya terasa malu dengan dirinya. Harus dikonsul sekiranya gangguan terjadi lebih dari 6-8 minggu terjadi.8

Gagap yang beratGagap ini terjadi dangan frekuensi yang sering dengan perpanjangan suku kata yang lama. Hampir sama dengan gagap sedang hanya terjadi lebih sering, terjadi hampir pada semua situasi. Selalunya individu yang gagap berat malu dan takut untuk berbicara karena kelemahan yang ada padanya. Memerlukan konsul segera mungkin.8

G. DiagnosisGagap dapat diidentifikasi dengan mudah . Seperti yang kita ketahui ketidaklancaran bicara selalunya mengganggu komunikasi seseorang. Pendengar dapat mengetahui seseorang gagap dengan cara bicaranya. Walaubagaimanapun terdapat beberapa karakteristik yang tidak mudah untuk pendengar mengidentifikasi itu adalah gagap . Oleh karena itu kita memerlukan keahlian seorang certified speech language pathologist( SLP ).14Semasa mengevaluasi, SLP akan mendata frekuensi dan jenis ketidaklancaran bicara seseorang yang diperoleh dari beberapa situasi . SLP juga akan menilai bagaimana cara seseorang reaksi and mengadaptasi dengan ketidaklancaran bicaranya. SLP tersebut akan mengumpul data tentang faktor-faktor yang memperburukkan masalah ini seterusnya. Informasi tentang orang tersebut dianalisa untuk mengetahui apakah ada gangguan bicara yang wujud pada orang tersebut. Sekiranya ada gangguan maka digali lagi informasi sejauh mana aktivitas harian pasien tersebut terganggu.14Bagi kanak-kanak, sangat penting untuk prediksi tentang kontinuitasnya gagap. Antara evaluasi dilakukan adalah observasi dan wawancara yang dibentuk khas untuk dapat mengestimasi risiko kontinuitas anak gagap tersebut.14Selain itu beberapa faktor yang juga dititikberatkan dalam menilai gagap adalah riwayat dalam keluarga dengan keluhan yang sama, gangguan gagap yang telah berlaku 6 bulan ataupun lebih dari itu,gangguan bahasa dan bicara yang lain serta sesuatu hal yang sangat ditakuti anak.14Menurut kriteria diagnostik DSM-IV untuk gagap: 21. Gangguan pada kefasihan normal dan pola waktu bicara(tidak sesuai menurut usia individu), ditandai oleh seringnya terjadi satu atau lebih berikut:a. Pengulangan bunyi atau suku katab. Perpanjangan bunyic. Interjeksid. Pemusatan kata(misalnya, jeda di dalam kata)e. Hambatan yang terdengar atau tenag( jeda yang terisi atau tidak terisi dalam bicara)f. Circumlocutions (substitusi kata untuk menghindari kata yang sulit)g. Pengulangan seluruh kata satu suku kata( misalnya, ke-ke-ke-ke mana?)

2. Gangguan kefasihan menganggu pencapaian akademik atau pekerjaan atau komunikasi sosial

3. Jika terdapat suatu deficit motorik bicara atau sensorik, kesulitan bicara adalah melebihi apa yang biasanya berhubungan dengan masalah tersebut. 2

H. Diagnosis banding1. Disfonia spastik: adalah gangguan bicara mirip gagap dan dibedakan oleh adanya pola pernapasan yang abnormal. 4

2.Cluttering ( kebinggungan) : adalah gangguan bicara yang ditandai oleh pola bicara yang aneh dengan distritmik berupa semburan kata dan frase yang cepat dan menyentak. Dalam cluttering, orang terkena tidak menyadari gangguan, sedangkan, setelah fase awal gangguan penggagap menyadari kesulitan bicara mereka.4

3. Gangguan fonologis : adalah gangguan dimana bicaranya tidak jelas atau sulit ditangkap. Sehingga ucapan anak saat berbicara menjadi kurang atau tidak sempurna. Pada anak usia 2-3 tahun, gangguan ini masih di anggap wajar karena tergolong gangguan perkembangan. Dengan bertambahnya usia anak, diharapkan gangguan ini bisa diatasi dengan pemeriksaan oleh dkter ahli THT, ahli saraf ank, terapis bicara. 9

I. PenatalaksanaanUntuk melakukan pengobatan atau terapi pada gangguan bicara gagap, harus dinilai secara jelas gangguan tersebut. Hal ini memerlukan informasi yang jelas dan teliti tentang penderita dan juga riwayatnya. 12Perlu diketahui tentang riwayat pada anggota keluarga baik saudara, ayah, ibu atau kakek yang mengalami gangguan yang sama. Melakukan pengamatan dengan strategi tertentu atau kondisi yang bagaimana yang dapat memperbaiki gangguan tersebut. Dilakukan pengamatan tentang artikulasi, kemampuan bahasa ekspresif dan reseptif, kemampuan kognitif, suara pendengaran dan penglihatan. Informasi dari praktisi kesehatan lainnya yang dapat berguna untuk merencanakan pengobatan ataupun terapi.12Perawatan yang diberikan untuk orang yang gagap adalah mengajarkan keterampilan, strategi serta perilaku yang boleh membantu komunikasinya: Melatihnya berbicara secara perlahan- lahan dengan menggunakan kalimat atau frase yang pendek sambil diajarkan meregangkan antara vokal dan konsonan. Jika teratur dilakukan dalam jangka waktu panjang, maka tingkat keberhasilan bisa tinggi serta mencegah kekambuhan. 9 Mengontrol pernapasan. Seseorang diajarkan bagaimana mengatur dan mengendalikan pernapasanya serta artikulasi antara bibir, rahang dan lidah. 9 Terapi modifikasi gagap. Tujuan dari terapi ini adalah untuk memodifikasi gagap agar bisa dikendalikan dan bukan menghilangkanya, seperti mengatasi kecemasan atau ketakutan yang bisa memperparah kondisi. Terapi ini mencakup tiga tahap, yaitu mengidentifikasi perilaku inti dan sekunder yang menyertai gagap, berlatih mengurangi rasa takut dan cemas sehingga dapat mencegah bicara gagap yang parah serta memodifikasi dengan berlatih mengulang-ngulang kata dan mengantisipasi kata yang dapat sulit diucapkan. 9

Sebuah buku yang menjelaskan tentang terapi gagap menyatakan oleh karena ketakutan menyebabkan terjadi tekanan otot tinggi maka mengurangi ketakutan merupakan salah satu terapi utama. Individu tersebut perlu mengalihkan perhatian dari sesuatu hal yang bisa menyebabkan individu tersebut gagap. 10Terapi psikofarmakologi yang bisa dilakukan adalah pengobatan dengan obat dari golongan benzodiazepine( diazepam, chlordiazepoxide, bromazepam, lorazepam, alprazolam) yaitu obat anti-anxietas. Obat ini digunakan apabila adanya rasa cemas, ketegangan motorik,hiperaktivitas otonomik, kewaspadaan berlebihan dan penangkapan berkurang pada individu dan hal tersebut menyebabkan terjadi gagap. Obat anti-anxietas benzodiazepine bereaksi dengan reseptornya(reseptor benzodiazepine) kan men-reinforce the inhibitory action of GABA-ergic neuron, sehingga hiperaktivitas tersebut mereda.15J. Prognosis Pada kebanyakan kanak-kanak yang gagap, kebiasannya akan kembali bicara normal pada usia sekitar 3-4 tahun. Walaubagaimanapun sekiranya kanak tersebut mulai gagap setelah usia 8-10 tahun didapati mempunyai banyak kemungkinana akan terus gagap hingga alam dewasa . Untuk mendapatkan prognosis yang lebih optimal memerlukan pengajaran, pelatihan and penglibatan individu tersebut dengan lebih aggresif. 16

K. Komplikasi Komplikasi yang mungkin terjadi adalah masalah sosial dimana individu tersebut malu ditertawakan yang akan menyebab kanak ini menjadi sangat pendiam dan mengelak dari berbicara dan bisa menyebabkan mutisme.16

BAB IIIKESIMPULAN

Gagap adalah cara berbicara yang ditandai dengan pengulangan suara atau perpanjangan suku kata atau kata, atau sering gugup atau terhenti sehingga menggangu irama alur bicara.5Disritmia ringan dari gangguan ini sering ditemukan sebagai suatu fase transisi pada usia dini anak,atau sebagai pola bicara yang ringan namun berkelanjutan pada usia selanjutnya dan pada usia dewasa. Harus digolongkan sebagai gangguan hanya bila keparahannya sangat menganggu kelancaran berbicara. Mungkin kondisi ini disertai gerakan pada wajah dan/atau bagian tubuh lainnya yang bersamaan waktu dengan penggulangan, atau hambatan alur bicara. Tidak ditemukan gangguan neurologis yang mendasari.5Gagap paling sering terjadi padi kanak-kanak dan selalunya berkurang secara spontan pada waktu anak tersebut semakin meningkat usianya. Usia onsetnya gangguan ini adalah pada 2-7 tahun dan waktu puncaknya pada umur 5 tahun. Gagap dialami antara 3-4 orang lelaki dibandingkan seorang perempuan.6Anak gagap bicara disebabkan dua faktor, fisik dan psikologis termasuk dari lingkungan keluarga dan teman-teman.6Terdapat tiga jenis gagap yaitu gagap developmental,gagap neurogenik dan gagap psikogenik.Gagap developmental merupakan jenis gagap yang paling sering terjadi pada kanak-kanak.Hal ini terjadi pada kanak-kanak yang sedang mengalami perkembangan kemampuan bahasa dan bicara dimana harus mengekspresi diri mereka lebih dari kemampuan verbal dirinya.13 Gagap neurogenik merupakan jenis gagap yang sering terjadi apabila otak tidak dapat mengkordinasi semua perbedaan komponen mekanisme bicara, termasuk nervus and otot. Gagap neurogenic boleh juga muncul pada seseorang sesudah strok ataupun kecederaan otak.13Selain itu terdapat juga gagap psikogenik yang dipercayai muncul dari regio otak yang bertanggungjawab dalam pemikiran. Gagap ini jarang terjadi dan boleh menyerang pasien dengan penyakit jiwa ataupun mereka yang sedang mengalami stress psikologika yang hebat. 13Perawatan yang diberikan untuk orang yang gagap adalah mengajarkan keterampilan, strategi serta perilaku yang boleh membantu komunikasinya. Ini dapat dilakukan dengan melatih berbicara secara perlahan- lahan dengan menggunakan kalimat atau frase yang pendek sambil diajarkan meregangkan antara vokal dan konsonan. Selain itu seseorang harus diajarkan bagaimana mengatur dan mengendalikan pernapasanya serta artikulasi antara bibir, rahang dan lidah. 9Seseorang juga dapat diterapi dengan terapi modifikasi gagap. Tujuan dari terapi ini adalah untuk memodifikasi gagap agar bisa dikendalikan dan bukan menghilangkanya, seperti mengatasi kecemasan atau ketakutan yang bisa memperparah kondisi. Terapi ini mencakup tiga tahap, yaitu mengidentifikasi perilaku inti dan sekunder yang menyertai gagap, berlatih mengurangi rasa takut dan cemas sehingga dapat mencegah bicara gagap yang parah serta memodifikasi dengan berlatih mengulang-ngulang kata dan mengantisipasi kata yang dapat sulit diucapkan. 9Terapi psikofarmakologi yang bisa dilakukan adalah pengobatan dengan obat dari golongan benzodiazepine( diazepam, chlordiazepoxide, bromazepam, lorazepam, alprazolam) yaitu obat anti-anxietas. Obat ini digunakan apabila adanya rasa cemas, ketegangan motorik,hiperaktivitas otonomik, kewaspadaan berlebihan dan penangkapan berkurang pada individu dan hal tersebut menyebabkan terjadi gagap. 15

DAFTAR PUSTAKA

1. Dewi Ida N.Faktor Risiko Gangguan Berbahasa Pada Anak. Available from http://speechclinic.wordpress.com/2009/12/13/faktor-risiko-gangguan-berbahasa-pada-anak/. Last update: March 8, 2015.

2. Tasman A, Kay J, Lieberman Jeffrey A, First Michael B, Maj Mario. In:Wiley Psychiatry. 3th Ed, Volume 1. England : John Wiley & Sons, Ltd ; 2008. P: 770-76.

3. Kay J, Tasman A. In : Wiley Essential of Psychiatry. England: John Wiley & Sons, Ltd ; 2006. P: 301-07.

4. Mahyudin Oden. Gagap. Available from http://asromedika.blogspot.com/2011/11/gagap.html . Last update March 8,2015.

5. Maslim Rusdi.Buku Saku Dignosis Gangguan Jiwa rujukan ringkas dari PPDGJ-III.Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteraan Jiwa FK-Unika Atma Jaya ; P:149 .

6. Sadock Benjamin J, Sadock Viergina A. In : Kaplan Sadocks Synopsis of Psychiatry. 10th Ed. New York :Lippincott Williams & Wilkins ; 2007. 7. Ropper Allan H, Brown Robert H. In : Adam and Victors Principle of Neurology. Boston : McGraw-Hill; 2005. P 508-09.

8. Prassse Jane E, Kikano George E. Stuttering. Available from http://www.aafp.org/afp/2008/0501/p1271.html . Last update March 8, 2015.

9. Hektania Amelia. Gangguan Komunikasi. Available from http://ameliahektania.blogspot.com/2010/06/gangguan-komunikasi.html . Last update March 8, 2015.

10. Fraser Malcolm. In : Self-therapy for the Stutterer. 10th Ed. America : Stuttering foundation of America; 2007. P 18-22.

11. Walker Claire. The Neurological Causes of Stuttering. Available from http://serendip.brynmawr.edu/exchange/node/1683 . Last update March 8, 2015.

12. Judarwanto Widodo. Bicara Gagap( Stammering/Stutteting) Pada Anak. Available from http://speechclinic.wordpress.com/2009/04/25/bicara-gagap-stammeringstutering-pada-anak/ . Last Update March 8, 2015 .

13. Anonymous. Types of Stuttering, University Rochester Medical Center. Available from http://www.urmc.rochester.edu/speech-pathology/speech-language-disorders/stuttering/types-stuttering.cfm. Last update March 8, 2015.

14. Anonymous. Stuttering, American Speech- Language-Hearing Association. Available from http://www.asha.org/public/speech/disorders/stuttering.htm .

15. Maslim Rusdi.Panduan Parktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi ke-3. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteraan Jiwa FK-Unika Atma Jaya; P 12,36-40.

16. Van Voorhees Benjamin W. Stuttering, MedlinePlus Medical Encyclopedia .Available from http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/stuttering.html . Last update March 8,2015.NOVEVA CENO FK UNMALPSIKIATRI RS. HAJI MEDANPage 16