Gagal Ginjal Akut

37
Gagal Ginjal Akut Gagal Ginjal Akut dengan dengan Nefrokalsinosis Nefrokalsinosis PRESENTASI KASUS

description

interna, gagal ginjak akut

Transcript of Gagal Ginjal Akut

Gagal Ginjal AkutGagal Ginjal Akutdengan dengan NefrokalsinosisNefrokalsinosis

PRESENTASI KASUS

KASUSKASUS

I. Identitas Pasien

Nama : Tn. HJenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 30 TahunAlamat : Pasalakan, Cirebon Pekerjaan : pedagangAgama : IslamStatus Perkawinan : MenikahTgl. Masuk : 28-11-2011Tgl. Keluar : 02-12-2011

II. AnamnesisKeluhan Utama:Mual dan muntah sejak dua hari SMRS.

Keluhan Tambahan:Kepala terasa pusing, Nyeri perut, mencret kurang lebih 10 kali sehari, buang air kecil sedikit.

Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang dengan keluhan mual dan muntah sejak 2 hari SMRS. Pasien mengeluh muntah cair kurang lebih 1 gelas aqua dan berwarna hijau. Nafsu makan pasien sangat menurun sehingga pasien merasa lemas dan sering merasakan kepala pusing seperti berputar. Keluhan lain yang dirasakan pasien yaitu mencret kurang lebih 10 kali dalam sehari selama dua hari. Mencret tanpa disertai darah dan pasien tidak merasa mulas. Pasien mengeluh buang air kecil sedikit dan berwarna kuning bening.

Riwayat Penyakit DahuluPasien sebelumnya belum pernah mengalami penyakit seperti ini.Riwayat hipertensi tidak ada.Riwayat diabetes mellitus tidak ada. Riwayat Penyakit Keluarga:Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang sama. Riwayat Pengobatan:Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan.

III. Pemeriksaan III. Pemeriksaan FisikFisikStatus present

Kesadaran : ComposmentisGizi : CukupTensi : 90/60 mmHgNadi : 100/menitSuhu : 36 0CPernafasan : 24 x/menitIcterus : -/-Oedema : -/-Cyanotik : -/-Anemia : -/-Ptechia : -Turgor kulit : lambat

Status Status generalisgeneralis

KepalaBentuk : normal, simetris.Rambut : hitam, pendek, dan tidak rontok.Mata : konjungtiva tidak anemis.

Sklera tidak ikterik. edema palpebra (-).

pupil isokor kanan= kiri refleks cahaya (+)

 Leher :Trakea berada di tengah-tengah. Tidak ada pembesaran KGB.

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

ThoraxInspeksi : bentuk dada simetris kanan= kiri.

Pergerakan nafas kanan= kiri.

Iktus kordis tidak tampak. Spider nevi tidak tampak.

Palpasi : fremitus taktil kanan= kiri. fremitus vokal kanan= kiri. Iktus kordis teraba di sela

iga V garis midclavicula kiri.

Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.

Batas atas jantung : sela iga III garis parasternalis kiri.

Batas kanan : sela iga V garis sternalis kanan.

Batas kiri : sela iga V garis midclavicula kiri.

Batas paru hepar : sela iga VI garis midclavicula kanan.

 Auskultasi :pernapasan vesikuler pada

seluruh lapangan paru rhonki -/- , wheezing -/- bunyi jantung I-II murni, reguler gallop (-), murmur (-)

Abdomen :

Inspeksi : perut datar simetris venektasi (-) Palpasi : terdapat nyeri tekan di 4

kuadran abdomen, hepar dan lien tidak teraba, undulasi (-)

 Perkusi : timpani di seluruh lapang

abdomen, shifting dullnes (-) Auskultasi : bising usus (+) normal

Genitalia: Laki-laki, tidak ada kelainan

Ekstremitas :Superior : edema (-), sianosis (-)Inferior: edema (-), sianosis (-) Akral hangat

V. Pemeriksaan V. Pemeriksaan PenunjangPenunjangPemeriksaan Laboratorium

Darah Rutin Tgl (28-11-2011)Leukosit : 16,4 H 10^3/μl 4,0 – 10,0Limfosit : 2,1 10^3/μl 1,0 – 5,0Monosit : 1,8 H 10^3/μl 0,1 – 1,0 Granulosit : 12,5 H 10^3/μl 2,0 – 8,0Limfosit% : 12,7 L % 25,0 – 50,0Monosit% : 10,8 h % 2,0 – 10,0Granulosit% : 76,5 % 50,0 – 80,0RBC : 6,88 h 10^6/μl 4,0 – 6,2Hemoglobin : 19,8 H g/dl 11,0 – 17,0Hematokrit : 61,3 H % 35,0 – 55,0MCV : 89,1 μm³ 80,0 – 100,0MCH : 28,8 pg 26,0 – 34,0MCHC : 32,3 g/dl 31,0 – 35,5RDW : 13,7 % 10,0 – 16,0Trombosit : 618 H 10^3/μl 150 - 400 KGDS : 184 mg/dl

Fungsi Ginjal (29-11-2011)Ureum : 74,5 mg/dl 10 - 50 Kreatinin : 5,82 mg/dl 0,6 – 1,38 Uric Acid : 7,26 mg/dl 3,34 – 7,0

Elektrolit (30-12-2011) Natrium : 119 mmol/L 136 - 145Kalium : 2,04 mmol/L 3,5 – 5,1 Clorida : 86,5 mmol/L 97 – 111Kalsium : 6,77 mg/dl 7,82 – 9,18

Rontgen ThoraxRontgen Thorax (21-10-(21-10-2011)2011)

Hasil radiografi thoraks PA sebagai berikut:Jantungtidak membesar (CTR<50%)Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.Trakhea di garis tengah.Kedua hilus tidak menebal.Corakan bronkovaskular paru baik.Tidak tampak infiltrat maupun nodul dikedua paru.Sudut kostofrenikus lancip, diafragma licin.Tulang-tulang dan jaringan lunak dinding dada kesan dalam batas normal.Kesimpulan: cor dan pulmo dalam batas normal

USG abdomen (21 oktober USG abdomen (21 oktober 2011)2011)

Telah dilakukan USG abdomen, dengan hasil sbb:

hepar : bentuk dan ukuran normal, tepi tajam, eachostruktur parenchym homogen, sistem bilier, intra, dan ekstrahepatik normal, tak tampak lesi / SOL.

Tak tampak asites.Kandung empedu: bentuk dan ukuran baik.

Tak tampak batu, tak tampak lesi / SOL.Pankreas: bentuk dan ukuran normal, tak

tampak lesi / SOL.Lien : bentuk dan ukuran baik. Ekostruktur

parenkim homogen. Tak tampak lesi / SOL.Ginjal kanan kiri : ukuran dan bentuk ginjal

kanan kiri baik. Ekostruktur parenkim ginjal kanan kiri baik.

Diferensiasi kortek medula jelas. Tampak lesi hipererekoik kecil-kecil tanpa acoustik shadow di ginjal kanan.

Aorta: bentuk dan kaliber normal, tak tampak pembesaran kelenjar getah bening paraaorta.

Buli-buli: bentuk baik. Tak tampak penebalan dinding.

Kesan: Nefrokalsinosis kanan. Tidak tampak kelainan pada organ intra abdomen lain

VI. Resume

Pasien berusia 30 tahun datang dengan keluhan mual dan muntah, muntah cair berwarna hijau, mencret tanpa disertai darah, BAK sedikit berwarna kuning bening, nafsu makan menurun, lemas, kepala pusing seperti berputar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan turgor kulit lambat dan terdapat nyeri tekan di 4 kuadran abdomen.

Pada pemeriksaan penunjang lain ditemukan leukosit meningkat, hemoglobin meningkat, trombosit meningkat. Pada pemeriksaan fungsi ginjal ditemukan ureum dan kreatinin meningkat. Pemeriksaan elektrolit didapatkan kadar natrium yang rendah, kadar kalium yang rendah

VII. Diagnosis kerjaGagal ginjal akut (AKI)

VIII. Diagnosis BandingEpisode akut pada penyakit gagal ginjal kronik 

IX. PenatalaksanaanAsering: aminoflucid (1:1) 20tts/mntCefixim 2x1grRocer 2x1grLagesil 3x1Nutriflam 2x1 ampul ivTonar 3x1Allopurinol 1x300 grFurosemid 2x40grSpinorolakton 1x100gr X. PrognosisQuo ad vitam : ad bonamQuo ad functionam : dubia

Follow UpFollow Up

Hari ke-1 (28-11-2011)- S : mual(+)muntah (+)Mencret 10x/hari selama 2 hari.BAB cair warna hijaunafsu makan menurunlemas (+)BAK (+) sedikit- O :

Hari ke-2 (29-11-2011)

-S : mual (+)muntah (+)BAB cairBAK sedikit (oliguria)- O Kesadaran : CM Gizi cukup Tensi : 120/80 mmHg

Kesadaran : CM Gizi cukup Tensi : 90/60 mmHg Nadi : 100 x/menit Suhu: 360 C Pernafasan : 24 x/menit kepala : normocephal leher : pembesaran KGB (-) Thorax : paru-paru vesikuler ronki(-), wheezing (-) jantung BJ I II normalabdomen : BU (+) normal nyeri tekan di keempat kuadran.Ekstremitas : akral dingin- A : AKI- P :

Nadi : 84 x/menit Suhu : 370 C Pernafasan : 24 x/menit kepala : normocephal leher : pembesaran KGB (-) Thorax : paru-paru vesikuler ronki(-), wheezing (-) jantung BJ I II normalabdomen : BU (+) normal nyeri tekan di keempat kuadran.Ekstremitas : akral dingin- A : AKI- P : Th/ lanjutkan - A : AKI- P :

Th/ lanjutkanAsering: aminoflucid (1:1) 20tts/mntCefixim 2x1grRocer 2x1grLagesil 3x1Nutriflam 2x1 ampul ivTonar 3x1Allopurinol 1x300 grFurosemid 2x40grSpinorolakton 1x100gr

Th/ lanjutkanAsering: aminoflucid (1:1) 20tts/mntCefixim 2x1grRocer 2x1grLagesil 3x1Nutriflam 2x1 ampul ivTonar 3x1Allopurinol 1x300 grFurosemid 2x40grSpinorolakton 1x100gr

Hari ke-3 (30 november 2011)-S:Mual (+)Muntah (+)Nafsu makan menurunlemas -O:Kesadaran : CMTensi : 120/80Nadi : 80Pernafasan : 20Suhu : 37,0 ºC-A:AKI-P:LanjutkanKalium 25 meq 30 tts/mnt

Hari ke-4 (01-12-2011)- S : BAB cair bercampur padat (+)Nyeri perut sebelah kananBAK lancarPinggang kanan sakit- O : Kesadaran : CM Gizi cukup Tensi : 100/70 mmHg

Tensi : 90/60 mmHg Nadi : 80 x/menit Nadi : 92 x/menit Suhu: 36,20 C Suhu : 38 C Pernafasan : 22 x/menit- A : AKI- P :Th/ lanjutkanNS 3% 1L dalam 16 jamInfus RL 40tts/mntCa glukonat 4 amp

Hari ke-5 (02-12-2011) -S:Nyeri perut kuadtran kananLemas(+)- O Kesadaran : CM Gizi cukup Tensi : 100/80 mmHg Nadi : 82 x/menit Suhu : 36,80 C Pernafasan : 22 x/menit- A : AKI- P : Th/ lanjutkan Acc pulangTonar 3x1Furosemid 2x40grSpironolacton 1x100grKcl 3x1 tab

PEMBAHASANPEMBAHASAN

DEFINISIGagal ginjal akut adalah suatu

sindrom klinik akibat adanya gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak (dalam beberapa jam sampai beberapa hari) yang menyebabkan retensi sisa metabolisme nitrogen (urea-kreatinin) dan non—nitrogen, dengan atau tanpa disertai oliguri.

ETIOLOGIETIOLOGI

Prerenal atau sirkulasi.

Ginjal atau intrinsic atau parenkimal.

Pascaginjal atau obstruksi.

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI

Azotemia pascarenal

Azotemia renal intrinsik

Azotemia prarenal

DIAGNOSISDIAGNOSIS

Anamnesis

Membedakan gagal ginjal akut dan gagal gagal ginjal kronik

pemeriksaan berulang fungsi ginjal

Assessment of a patient with acute renal failure

GAMBARAN KLINIKGAMBARAN KLINIK

Azotemia prarenal peningkatan kreatinin serum kehilangan cairan dengan gejala rasa haus, hipotensi ortostatik dan takikardi, penurunan tekanan vena jugularis, penurunan turgor kulit, selaput lendir yang kering, dan berkurangnya keringat aksila.

Azotemia renal intrinsic nyeri yang sifatnya tumpul Nodul subkutan, livedo reticularis, plak arteriola retina bewarna kuning terang.Azotemia pasca renal nyeri pinggang atau suprapubik distensi akut pada kandung kemihsistem pengumpul ginjal, dan kapsul ginjal. Nyeri kolik

  DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING

Episode akut pada gagal ginjal kronik

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratoriumKreatinin serum meningkat dengan cepat pada GGA yang disebabkan oleh iskemia ginjal, ateroembolisasi. Tes fungsi ginjalUrinalisis elektrolitGula darah

RadiologiUltrasonografi , CT, dan pencitraan MR juga

dapat digunakan untuk mengukur besar ginjal dan ketebalan korteks yang berguna dalam mengesampingkan GGA dari penyakit gagal ginjal kronik.

Foto polos abdomen berguna dalam kecurigaan dalam nefrolitiasis.

Biopsi GinjalBiopsi sangat bermanfaat bila pemeriksaan

klinis, urinalisis, dan laboratorium memberi kesan diagnosis penyakit selain cedera nefrotoksik atau iskemik yang bersifat responsive terhadap terapi spesifik. Contohnya glomerulonefritis nekrosis, vaskulitis.

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

Asupan nutrisi: Kebutuhan kalori 30 kal/kgBB ideal/ hari pada GGA tanpa komplikasi ; kebutuhan ditambah 15-20% pada GGA berat (terdapat komplikasi / stress)

Asupan cairan : tentukan status hidrasi pasien, catat cairan

masuk dan keluar tiap hari.Hipovolemia: rehidrasi sesuai kebutuhan.Bila akibat perdarahan diberikan tranfusi

darah PRC dan cairan isotonic, hematokrit dipertahankan sekitar 30%.

Bila terdapat diare, muntah, dapat diberikan cairan kristaloid .

Bila terdapat hipokalsemi ringan diberikan koreksi per oral 3-4 gram per hari dalam bentuk kalsium karbonat, bila sampai timbul tetani, diberikan kalsium glukonas10 % IV.

Pemberian furosemid bersamaan dengan dopamine dapat membantu pemeliharaan nonoliguria, tapi terapi harus dihentikan bila tidak memberi hasil yang baik.

KOMPLIKASIudem paru, gangguan kesadaran, kejang,

hiponatremi, asidosis.   PENCEGAHANPencegahan nefropati akibat zat kontras adalah

menjaga hidrasi yang baik, pemakaian N-acetyl cysteine serta pemakaian furosemid. Pada penyakit tropik perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya GGA pada gastroenteritis akut, malaria, dan demam berdarah.  

PROGNOSISDubia ad bonam.Kematian biasanya disebabkan karena penyakit

penyebab, bukan gagal ginjal itu sendiri. Penyebab kematian tersering yaitu infeksi, perdarahan saluran cerna, dan septicemia.

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA (1).Markum, M. Gagal Ginjal Akut diambil dari Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I. Editor Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Aldi, dkk. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006. Hal:585-589

(2).Ismail.D, Alwi.I, Rahman.M,dkk. Gagal Ginjal Akut diambil dari buku Panduan Pelayanan Medik. Editor Aziz Rani, Sidartawan Soegondo, anna Uyainah,dkk. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006. Hal: 165-167.

(3). Rasad, S. Radiologi Diagnostik. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2001.

(4). Mansjoer.A, Triyanti.K, Savitri.R, dkk. Gagal Ginjal Akut diambil dari buku Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Edisi ke-3. Editor Arif Mansjoer, Kuspuji Triyanti, Rakhmi Savitri, dkk. Jakarta : Media Aesculapius. 2005. Hal: 529-531.

(5). Abrutyn.E, Adams.R, Aminoff.M,dkk. Gagal Ginjal Akut diambil dari buku Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Volume 3. Edisi ke 13. Editor Ahmad H.Asdie. Jakarta: EGC. 2000. Halaman: 1425-1435.