GAGAL GINJAL AKUT

6
GAGAL GINJAL AKUT Gagal ginjal akut (GGA) adalah suatu keadaaan klinis dimana jumlah urin mendadak berkurang dibawah 300 ml/m 2 dalam sehari disertai gangguan fungsi ginjal lainnya. Gagal ginjal akut merupan suatu sindrom akibat kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang mendadak dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu, dengan atau tanpa oliguria, sehingga mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeotasis tubuh. Epidemiologi Gagal ginjal akut dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, umur ataupun ras. Sebanyak 2% GGA terjadi pada anak dan 8% pada neonatus. Etiologi 1. Faktor prarenal Semua faktor yang menyebabkan peredaran darah ke ginjal berkurang akibat hipovolemia, misalnya: a. Perdarahan karena trauma operasi b. Dehidrasi atau berkurangnya volume cairan ekstraseluler (diare, dll) c. Berkumpulnya cairan intestisial di suatu daerah luka (combustio, akumulasi cairan di daerah operasi pasca bedah, peritonitis dan proses eksudatif lain yang menyebabkan hipovolemia)

description

gga

Transcript of GAGAL GINJAL AKUT

GAGAL GINJAL AKUT

Gagal ginjal akut (GGA) adalah suatu keadaaan klinis dimana jumlah urin mendadak berkurang dibawah 300 ml/m2 dalam sehari disertai gangguan fungsi ginjal lainnya. Gagal ginjal akut merupan suatu sindrom akibat kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang mendadak dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu, dengan atau tanpa oliguria, sehingga mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeotasis tubuh.

EpidemiologiGagal ginjal akut dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, umur ataupun ras. Sebanyak 2% GGA terjadi pada anak dan 8% pada neonatus.

Etiologi 1. Faktor prarenalSemua faktor yang menyebabkan peredaran darah ke ginjal berkurang akibat hipovolemia, misalnya:a. Perdarahan karena trauma operasib. Dehidrasi atau berkurangnya volume cairan ekstraseluler (diare, dll)c. Berkumpulnya cairan intestisial di suatu daerah luka (combustio, akumulasi cairan di daerah operasi pasca bedah, peritonitis dan proses eksudatif lain yang menyebabkan hipovolemia)Bila faktor prarenal dapat diatasi maka faal ginjal menjadi normal kembali. Teteapi bila hipovolemia berlangsung terlalu lama, maka akan terjadi kerusakan pada parenkim ginjal.2. Faktor renalFaktor ini merupakan penyebab gagal ginjal akut terbanyak. Kerusakan di glomerulus atau tubulus dapat mengakibatkan faal ginjal langsung terganggu. Prosesnya dapat berlangsung cepat dan mendadak, tetapi dapat juga berlangsung perlahan-lahan dan akhirnya menimbulkan uremia. Kelainan di ginjal ini dapat merupakan lanjutan dari hipoperfusi dan iskemia yang kemudian menyebabkan nekrosis jaringan ginjal. Berbagai penyebab kelainan ini ialah:a. Koagulasi intravaskular, seperti pada sindrom hemolitik uremik, renjatan sepsis dan renjatan hemoragik.b. Glomerulopati (akut) seperti glomerulonefritis akut pasca streptokokus, lupus nefritis, dan rapidly proressive glomerulonephritisc. Penyakit neoplastik akut seperti leukemia, limfoma dan tumor lain yang langsung menginfiltrsi ginjal dan menimbulkan kerusakand. Nekrosis ginjal akut, misalnya nekrosis tubulus akut akibat renjatan dan iskemia lama, nefrotoksin, hemoglobinuria dan mioglobinuriae. Pielonefritis akut jarang menyebabkan gagal ginjal akut, tetapi umumnya pielonefritis kronis berulang mengakibatkan kehilangan faal ginjl secara progresiff. Glomerulonefritis kronis dengan kehilanngan fungsi progresif3. Faktor pascarenalSemua faktor yang menyebabkan obstruksi pada saluran kemih seperti kelainan bawaan, tumor, nefrolitiasis, dll.Patofisiologi Secara klinis gagal ginjal akut dibagi dalam 3 fase, yaitu:1. Fase oliguria/anuriaPada permulaan fase ini mungkin tidak diketahui oleh orangtua penderita karena gejala penyakit primer sebagai penyebab gagal ginjal akut lebih menonjol. Jumlah urin berkurang sampai 10-30 ml sehari dan umumnya tidak sampai anuria. Oliguria dapat berlangsung 4-5 hari atau lebih dan kadang-kadang sampai 1 bulan. Lambat laun gejala uremia menjadi nyata, seperti pusing, muntah, apatis sampai somnolen, rasa haus, pernafasan kussmaul, anemia, kejang dan sebagainya. Selain kadar ureum meningkat ditemukan pula hiperkalemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, hiponatremia, dan asidosis metabolik.Asam sulfat dan fosfat serta kalium terbentuk pada kerusakan sel jaringan. Mula-mula sebagian CO2 dikeluarkan melalui paru-paru (pernafasan kussmaul), sehingga terdapat asidosis metabolik terkompensasi. Tetapi, akhirnya pH juga menurun sehingga asidosis tidak terkompensasi lagi. Nkarena adanya hiprfosfatemia, maka akan terjadi hipokalsemia. Hiperkalemia dan hipokalsemia mengakibatkan faal jantung terganggu. Hiponatremia timbul akibat pindahnya natriu, dari cairan ekstraselular kedalam sel, adanya retensi cairan serta masukan garam natrium yang kurang.2. Fase diuretikDuresis dapat timbul dengan mendadak atau urin bertambah tiap hari sehingga mencapai keadaan poliuria. Diuresis ini dapat disebabkan oleh kadar ureum tnggi didalam darah (diuresis osmotik). Disamping itu juga disebabkan faal tubulus yang belum baik dan pengeluaran cairan tubuh yang berlebihan. Cairan tersebut biasanya disertai elektrolit seprti natrium, kalium dan klorida. Dalam fase ini mungkin erjadi dehidrasi. Urin yang terbentuk dapat hipotonis atau isotonis dan mengandung silinder, leukosit serta beberapa eritrosit juga proteinuria sedang. Karena tidak adanya keseimbangan faal glomerulus dan tubulus maka terjadi difusi ureum kembali sehingga kadarnya didalam darah masih menngkat pada awal fase diuresis.Hiponatremia dalam fase oliguria antara lain disebabkan oleh retensi cairan dalam tubuh, sedangkan dalam fase diuretik hiponatremia ini disebabkan oleh kehilangan natrium melalui tubulus yang rusak. Fase ini berlangsung kira-kira 2 minggu.3. Fase penyembuhan (fase pascadiuretik)Poliuria berkurang, demikian pula dengan gejala uremia. Dalam beberapa minggu, faal glomerulus dan tubulus membaik, tapi masih ada kelainan kecil. Daya konentrsi urin merupakan gangguan yang paling lama terjadi. Kadang-kadang faal ginjal tidak menjadi normal lagi dan albuminuria tetap ditemukan.Terapi Terapi ditujukan pada penyakit primer yang menyebabkan gagal ginjal akut dan pada keadaan gagal ginjal akut sendiri. Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan urin dapat membedakan gagal ginjla akut yang disebabkan oleh faktor prarenal atau renal. Bila jumlah urin sedikit disertai kadar natrium di urin rendah serta berat jenis tinggi, maka parenkim ginjal tidak banyak mengalami kerusakan. Tetapi bila kadar natrium di urin tinggi dan berat jenis rendah, maka parenkim ginjal telah banyak mengalami kerusakan.Dehidrasi Bila terdapat dehidrasi atau banyak kehilangan darah maka perlu diberikan cairan intravena, sebaiknya larutan glukosa 10-20%. Pemberian ini hendaknya diperhatikan karena kadar glukosa tinggi dapat menimbulkan trombosis. Bla ada gangguan faal jantung, maka jumlah cairan tidak boleh banyak.AsidosisUntuk menangani asidosis diberikan bikarbonat natrikus atau laktas natrikus. Adapun asidosis yang berta dapat diatasi dengan dialisis.HiperkalemiaSebelum diuresis menjadi baik, kalium tidak perlu diberikan. Untuk mencegah intoksikasi kalium, maka pemberian kalium dalam cairan dan makanan harus dikurangi. Bila perlu kelebihan kalium dapat dikeluarkan dengan dialisisHiponatremia Dalam fase poliuria natrium diberikan untuk mengurangi asidosis, tetapi harus hati-hati terhadap timbulnya edema paru. Klorida biasanya diberikan bersama natrium. Dalam fase poliuria, pembeian natrium dan klorida mungkin perlu, tetapi dengan perbaikan nafsu makan, umumnya natrium dalam makanan telah mencukupi keperluan tubuhHipokalsemia Diatasai dengan memberikan glukonas kalsikus secara intravena.HiperfosfatemiaDapat dicegah dengan pemberin fosfat binding gel, dan diatasi dengan dialisisAnemiaBila diperlukan dapat diberikan transfusi darahHipertensiHipertensi dapat diobati dengan pemberian obat-obat anti hipertensi seperti reserpin atau beta blocker. Obat-obat tersebut dapat mengurangi filtrasi glomerulus dan harus digunakan dengan hati-hati. Bila timbul gagal ginjal kongestif dapat diobati dengan digitalis.