Gadar Fraktur.15

download Gadar Fraktur.15

of 33

description

Gadar fraktur

Transcript of Gadar Fraktur.15

  • KEDARURATAN

    MUSKULOSKELETALDisampaikan oleh:

    Podo Yuwono, S.Kep.Ners., M.Kep., CWCS

    NIIDN: 0605128103

    Pada Kuliah Keperawatan Gawat Darurat

    Spesialis perawat luka

  • Mutiara hikmah

    Barang siapa yang membunuh seorang manusia,

    bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan

    hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di

    muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh

    manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang

    memelihara keselamatan nyawa seorang manusia,

    maka seolah-olah dia telah memelihara

    keselamatan nyawa manusia semuanya. (QS 5:32)

  • Trauma Muskuloskeletal

    Sering terjadi, jarang

    mengancam jiwa

    Bisa merupakan

    bagian dari multi

    trauma

    Ingat ABC

  • Mekanisme Cedera

    Penting ditanyakan

    Petunjuk akan cedera yang mungkin diderita pasien

    Kesesuaian cerita dengan berat ringannya cedera

    Terdapat gaya yang cukup untuk menyebabkankerusakan tulang atau jaringan lunak / fraktur ataudislokasi Orang tua/osteoporosis

    Ca metastase Gaya yang diperlukanlebih kecil}

  • Mekanisme Cedera

    Jatuh

    KLL

    Trauma olahraga

    Perkelahian

    Luka tusuk

    Luka tembak

    dll

  • Mekanisme cedera

  • Mekanisme cedera

  • Mekanisme cedera

  • Perdarahan pada trauma

    muskuloskeletal

    Mekanisme fisiologis tubuh :

    Mengaktifkan sistim pembekuan darah untukmengurangi perdarahan

    Memperbaiki integritas membran sell dankapiler untuk meningkatkan reabsorbsi cairan

    Meningkatkan aliran darah kolateral untukmerangsang penyembuhan

    Cedera jaringan lunak

    Terganggunya integritas kulit tempatmasuknya mikro organisme

  • Cedera Pada Sendi

    Occult joint

    instability

    Subluksasi Dislokasi

  • Fraktur Femur

    Trauma mayor

    Pada orang tua : fraktur collum femur

    Fraktur femur tertutup : 1 1,5 liter

    Gambaran klinis :

    Nyeri, tidak dapat menahan BB

    Deformitas : pemendekan tungkai, exo/endorotasi

    Oedema

    Syok

  • Amputasi

    Dapat parsial atau total

    Life over limb

    Luka tajam lebih baik

    prognosanya untuk

    disambung kembali

    dibandingkan trauma avulsi

    Pikirkan kemungkinan

    replantasi

  • Amputasi

    Gambaran klinis :

    Hilangnya bagian tubuh

    Nyeri

    Perdarahan

    Syok

  • Sindroma Kompartemen

    Definisi

    Syndrome kompartemen merupakan suatu kondisidimana terjadi peningkatan tekanan interstitial dalamsebuah ruangan terbatas yakni kompartemenosteofasial yang tertutup.

    Sehingga mengakibatkan berkurangnya perfusijaringan dan tekanan oksigen jaringan.

    Kompartemen osteofasial merupakan ruangan yang berisi otot, saraf dan pembuluh darah yang dibungkusoleh tulang dan fascia serta otot-otot individual yang dibungkus oleh epimisium.

  • Syndrome kompartemen yang paling sering terjadi

    adalah pada daerah tungkai bawah (yaitu

    kompartemen anterior, lateral, posterior superficial,

    dan posterior profundus) serta lengan atas

    (kompartemen volar dan dorsal)

  • Sindroma Kompartemen

    Kompartemen pada

    crurisKompartemen pada

    antebrachi

  • Etiologi

    Terdapat berbagai penyebab dapat meningkatkan tekananjaringan lokal yang kemudian memicu timbullny sindromkompartemen, yaitu antara lain:

    1. Penurunan volume kompartemen

    Kondisi ini disebabkan oleh:

    Penutupan defek fascia

    Traksi internal berlebihan pada fraktur ekstremitas

    2. Peningkatan tekanan eksternal

    Balutan yang terlalu ketat

    Berbaring di atas lengan

    Gips

  • Peningkatan tekanan pada struktur komparteman

    Beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi ini antara lain:

    Pendarahan atau Trauma vaskuler

    Peningkatan permeabilitas kapiler

    Penggunaan otot yang berlebihan

    Luka bakar

    Operasi

    Gigitan ular

    Obstruksi vena

    Sejauh ini penyebab sindroma kompartemen yang paling sering adalah cedera, dimana 45 % kasus terjadi akibat fraktur, dan 80% darinya terjadi di anggota gerak bawah.

  • Patofisiologi

    Tanpa memperhatikan penyebabnya, peningkatan tekanan jaringanmenyebabkan obstruksi vena dalam ruang yang tertutup. Peningkatan tekanan secara terus menerus menyebabkan tekananarteriolar intramuskuler bawah meninggi. Pada titik ini, tidak adalagi darah yang akan masuk ke kapiler sehingga menyebabkankebocoran ke dalam kompartemen, yang diikuti olehmeningkatnya tekanan dalam kompartemen.

    Penekanan terhadap saraf perifer disekitarnya akan menimbulkannyeri hebat. Metsen mempelihatkan bahwa bila terjadi peningkatanintrakompartemen, tekanan vena meningkat. Setelah itu, alirandarah melalui kapiler akan berhenti. Dalam keadaan inipenghantaran oksigen juga akan terhenti, Sehingga terjadi hipoksiajaringan (pale). Jika hal ini terus berlanjut, maka terjadi iskemia ototdan nervus, yang akan menyebabkan kerusakan ireversibelkomponen tersebut.

  • Manifestasi Klinis

    Gejala klinis yang terjadi pada syndrome kompartemendikenal dengan 5 P yaitu:

    1. Pain (nyeri) : nyeri yang hebat saat peregangan pasif padaotot-otot yang terkena, ketika ada trauma langsung. Nyerimerupakan gejala dini yang paling penting.

    2. Pallor (pucat), diakibatkan oleh menurunnya perfusi kedaereah tersebut.

    3. Pulselesness (berkurang atau hilangnya denyut nadi )

    4. Parestesia (rasa kesemutan)

    5. Paralysis : Merupakan tanda lambat akibat menurunnyasensasi saraf yang berlanjut dengan hilangnya fungsibagian yang terkena kompartemen sindrom.

  • Sedangkan pada kompartemen syndrome akan

    timbul beberapa gejala khas, antara lain:

    1. Nyeri yang timbul saat aktivitas, terutama saat

    olehraga. Biasanya setelah berlari atau

    beraktivitas selama 20 menit.

    2. Nyeri bersifat sementara dan akan sembuh

    setelah beristirahat 15-30 menit.

    3. Terjadi kelemahan atau atrofi otot

  • Penanganan kompartemen secara umum meliputi:

    1. Terapi Medikal/non bedah

    Pemilihan terapi ini adalah jika diagnosa kompartemen masih dalambentuk dugaan sementara. Berbagai bentuk terapi ini meliputi:

    a. Menempatkan kaki setinggi jantung, untuk mempertahankan ketinggiankompartemen yang minimal, elevasi dihindari karena dapat menurunkanaliran darah dan akan lebih memperberat iskemia

    b. Pada kasus penurunan ukuran kompartemen, gips harus di buka danpembalut kontriksi dilepas.

    c. Pada kasus gigitan ular berbisa, pemberian anti racun dapatmenghambat perkembangan sindroma kompartemen

    d. Mengoreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produk darah

    e. Pada peningkatan isi kompartemen, diuretik dan pemakainan manitoldapat mengurangi kompartemen. Manitol mereduksi edema seluler, denganmemproduksi kembali energi seluler yang normal dan mereduksi sel ototyang nekrosis melalui kemampuan dari radikal bebas

  • Terapi Bedah

    Fasciotomi dilakukan jika tekanan intrakompartemenmencapai > 30 mmHg. Tujuan dilakukan tindakan iniadalah menurunkan tekanan dengan memperbaikiperfusi otot.

    Jika tekanannya < 30 mm Hg maka tungkai cukupdiobservasi dengan cermat dan diperiksa lagi padajam-jam berikutnya. Kalau keadaan tungkai membaik, evaluasi terus dilakukan hingga fase berbahayaterlewati. Akan tetapi jika memburuk maka segeralakukan fasciotomi. Keberhasilan dekompresi untukperbaikan perfusi adalah 6 jam.

  • Komplikasi

    Sindrom kompartemen jika tidak mendapatkan penanganandengan segera, akan menimbulkan berbagai komplikasiantara lain:

    1. Nekrosis pada syaraf dan otot dalam kompartemen

    2. Kontraktur volkman, merupakan kerusakan otot yang disebabkan oleh terlambatnya penanganansindrom kompartemen sehingga timbul deformitas padatangan, jari, dan pergelangan tangan karena adanyatrauma pada lengan bawa

    3. Trauma vascular

    4. Gagal ginjal akut

    5. Sepsis

  • Sindroma Kompartemen

    Akibat peningkatan tekanan dalam

    kompartemen

    Mengakibatkan gangguan aliran darah kapiler

    dan iskemia seluler

    Sering pada tungkai bawah dan lengan bawah

    Penyebab : internal (dari dalam) atau external

    Penekanan pada saraf, otot, pemb.darah

  • . Diagnosa keperawatan

    1. Nyeri akut bd agen injuri fisik/kimiawi

    2. Ketidakepektifan perfusi jaringan perifer bd

    gangguan aliran darah arteri