gabunganjawaban p4

18
1. Jelaskan definisi dari kata sulit ! Ruam papilomatosa Herpes Zoster Vesikel Ruam papilomatosa Sebuah ruam primer, ruam kulit yang timbul pertama kali. Pada HZ kelainan yang polimorfik: erupsi kulit berupa papul eritematosa. Awalnya timbul macula kecil yang eritematosa kemudian dengan cepat dalam waktu 12-14 jam nenjadi papul (tonjolan kecil supefisial kulit, berbtasa tegas, dan padat dengan diameter kurang dari 1cm.) dan kemudian berkembang menjadi vesikel yang mengandung cairan yang jernih dengan dasar eritematosa. Sumber : Dumasari, Ramona Lubis. Varicella dan Herpes Zoster. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2009 Herpes Zoster Penyakit infeksi akut, diyakini merupakan reaktivasi human herpesvirus 3 laten pada individu cacar air sebelumnya. Infeksi ini mengenai ganlia sensorik dan daerah persarafannya, ditandai oleh nyeri neuralglia hebat sepanjang daerah distribusi saraf yang terkena dan muncul vesikel berkelompok di atas daerah sesuai dermatom; biasanya unilateral dan terbatas pada dermatom tunggal atau berdekatan. 1 Herpes zoster merupakan manifestasi oleh reaktivasi virus Varisela-zoster laten dari syaraf pusat dorsal atau kranial. Virus varicella zoster bertanggung jawab untuk dua infeksi klinis utama pada manusia yaitu varisela atau chickenpox (cacar air) dan Herpes zoster (cacar ular). Varisela merupakan infeksi primer yang terjadi pertama kali pada individu yang berkontak dengan virus Varicella zoster. Pada 3-5 dari 1000 individu, virus Varisela-zoster mengalami reaktivasi, menyebabkan infeksi rekuren yang dikenal dengan nama Herpes zoster atau Shingles. 2 Sumber : 1. Dorland, Newman W.A, Kamus Kedoteran Dorland Edisi 31. Jakarta : EGC,2010 halaman 993-994

description

da

Transcript of gabunganjawaban p4

Page 1: gabunganjawaban p4

1. Jelaskan definisi dari kata sulit !• Ruam papilomatosa• Herpes Zoster• Vesikel

Ruam papilomatosaSebuah ruam primer, ruam kulit yang timbul pertama kali. Pada HZ kelainan yang

polimorfik: erupsi kulit berupa papul eritematosa. Awalnya timbul macula kecil yang eritematosa kemudian dengan cepat dalam waktu 12-14 jam nenjadi papul (tonjolan kecil supefisial kulit, berbtasa tegas, dan padat dengan diameter kurang dari 1cm.) dan kemudian berkembang menjadi vesikel yang mengandung cairan yang jernih dengan dasar eritematosa. Sumber : Dumasari, Ramona Lubis. Varicella dan Herpes Zoster. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2009

Herpes Zoster Penyakit infeksi akut, diyakini merupakan reaktivasi human herpesvirus 3 laten pada

individu cacar air sebelumnya. Infeksi ini mengenai ganlia sensorik dan daerah persarafannya, ditandai oleh nyeri neuralglia hebat sepanjang daerah distribusi saraf yang terkena dan muncul vesikel berkelompok di atas daerah sesuai dermatom; biasanya unilateral dan terbatas pada dermatom tunggal atau berdekatan. 1

Herpes zoster merupakan manifestasi oleh reaktivasi virus Varisela-zoster laten dari syaraf pusat dorsal atau kranial. Virus varicella zoster bertanggung jawab untuk dua infeksi klinis utama pada manusia yaitu varisela atau chickenpox (cacar air) dan Herpes zoster (cacar ular). Varisela merupakan infeksi primer yang terjadi pertama kali pada individu yang berkontak dengan virus Varicella zoster. Pada 3-5 dari 1000 individu, virus Varisela-zoster mengalami reaktivasi, menyebabkan infeksi rekuren yang dikenal dengan nama Herpes zoster atau Shingles. 2

Sumber : 1. Dorland, Newman W.A, Kamus Kedoteran Dorland Edisi 31. Jakarta : EGC,2010

halaman 993-9942. Amnil A. Repository Universitas Sumatera Utara, Bab II : Tinjauan Pustaka,2010

Page 2: gabunganjawaban p4

Vesikel Kantong penampung kecil yang mengandung cairan; disebut juga vesicula.

Tonjolan kecil berbatas tegas pada epidermis yang biasanya mengandung cairan jernih disebut juga blister. Kantung kecil yang dibatasi membran, terutama berasal dari membrane plasma, kompleks golgi, atau RE, terdapat di dalam sel-sel eukariotik

Sumber : Dorland, Newman W.A, Kamus Kedoteran Dorland Edisi 31. Jakarta : EGC,2010 halaman 2393

2. Penjelasan Herpes Zoster?

Herpes zoster merupakan merupakan sebuah manifestasi oleh reaktivasi virus. Varisella zoster laten dari saraf pusat dorsal atau kranial. Virus varicella zoster bertanggung jawab untuk infeksi klinis utama pada manusia yaitu varisella atau (chicken pox) / cacar air dan herpes zoster. Varisela merupakan infeksi primer yang terjadi pertama kali pada individu yang berkontak dengan virus varicella zoster. Virus varisella zoster dapat mengalami reaktivasi. Pada usia di bawah 45 tahun insidens herpes zoster adalah 1 : 1000, semakin meningkat pada usia lebih tua.Dermatom

Dermatom adalah area kulit yang dipersarafi terutama oleh satu saraf spinalis. Masing-masing saraf menyampaikan rangsangan dari kulit yang dipersarafinya ke otak. Dermatom pada dada dan perut seperti tumpukan cakram yang dipersarafi oleh saraf spinal yang berbeda, sedangkan sepanjang lengan dan kaki, demikian berjalan secara longitudinal sepanjang anggota badan.Dermatom sangat bermanfaat dalam bidang neurologi untuk menemukan tempat kerusakan saraf-saraf spinalis. Virus yang menginfeksi saraf tulang belakang seperti infeksi herpes zoster (shingles), dapat mengungkapkan sumbernya dengan muncul sebagai lesi padadermatom tertentu.

Page 3: gabunganjawaban p4

3. Jelaskan reseptor – reseptor sensorik dan 5 fungsi dasarnya !

Menurut sumber dari buku Fisiologi Manusia “Lauralee Sherwood” hal.203, terdapat 6 jenis reseptor berdasarkan stimulus adekuatnya :

- Fotoreseptor : peka terhadap gelombang cahaya tampak.

- Mekanoreseptor : peka terhadap energi mekanis.

- Termoreseptor : peka terhadap panas dan dingin.

- Osmoreseptor : mendeteksi perubahan konsentrasi zat terlarut dalam cairan tubuh dan perubahan dalam aktivitas osmotik.

- Kemoreseptor : peka terhadap bahan kimia spesifik. Kemoreseptor mencakup reseptor untuk penciuman dan pengecapan, serta reseptor yang terletak jauh di dalam tubuh.

- Nosiseptor atau reseptor nyeri, peka terhadap kerusakan jaringan.(Lauralee, Sherwood. 2014. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC.)

4. Apa hubungan Herpes Zoster dengan Sistem Saraf Tepi ?

Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster yang laten di dalam ganglion posterior atau ganglion intrakranial. Virus dibawa melalui sternus sensory ke tepi ganglia spinal atau ganglia trigeminal kemudian menjadi laten. Varicella zoster, yaitu suatu virus rantai ganda DNA anggota famili virus herpes yang tergolong virus neuropatik atau neuroder-matotropik. Reaktivasi virus varicella zoster dipicu oleh berbagai macam rangsangan seperti pembedahan, penyinaran, penderita lanjut usia, dan keadaan tubuh yang lemah meliputi malnutrisi, seorang yang sedang dalam pengobatan imunosupresan jangka panjang, atau menderita penyakit sistemik. Apabila terdapat rangsangan tersebut, virus varicella zoster aktif kembali dan terjadi ganglionitis. Virus tersebut bergerak melewati saraf sensorik menuju ujung-ujung saraf pada kulit atau mukosa mulut dan mengadakan replikasi setempat dengan membentuk sekumpulan vesikelCatatan : ganglion adalah kumpulan sel-sel saraf yang terdapat di luar sistem saraf pusat

Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16560/3/Chapter%20II.pdf

5. Jelaskan klasifikasi dari Herpes Zoster !

a. Herpes Zoster Optalnikus terjadi infeksi cabang pertama N. Trigenirus yang menimbulkan kelainan pada mata cabang kedua dan ketiga yang menyebabkan kelainan kulit pada daerah persyarafan.

b. Sindrom Ramsay Hurt Diakibatkan gangguan N. Fasiolis dan optikus sehingga memberikan gejala paralysis otot muka (paralisis Bell) kelainan kulit sesuai tingkat persyarafan, kliris vertigo, gangguan pendengaran, regtagnius dan raisea juga terdapat gangguan pengecapan.

Page 4: gabunganjawaban p4

c. Herpes Zoster Abortif Berlangsung dalam waktu singkat dan kelainan kulitnya hanya berupa beberapa vesikel dan eritem.

d. Herpes Zoster Generaligata Kelainan kulit unilateral dan segmental ditambah yang menyebar secara generalisata berupa vesikel soliter dan ada umbilikasi. Kasus ini terutama terjadi pada orang tua atau pada orang yang kondisi fisiknya sangat lemah, misalnya penderita : Umforra malignum.

Sumber : Nugraha, S. Herpes Zoster. Askep Jurnal kesehatan.

6. Jelaskan etiologi dari Herpes Zoster !

Herpes zoster merupakan suatu reaktivasi akibat infeksi awal yang bermanifestasi sebagai varicella zoster (cacar air). Penyebnya adalah virus varicella-zoster (VVZ) dari keluarga herpes virus, sangat mirip dengan herpes simplex virus. Virus ini mempunyai amplop, berbentuk ikosahedral, dan memiliki DNA berantai ganda yang mengkode lebih dari 70 macam protein (Kliegman et al., 2006). Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster yang laten di dalam ganglion posterior atau ganglion intrakranial. Virus dibawa ke tepi ganglion spinal atau ganglion trigeminal, kemudian menjadi laten. Reaktivasi virus varicella zoster dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti pembedahan, penyinaran, lanjut usia, dan keadaan tubuh yang lemah meliputi malnutrisi, seseorang yang sedang dalam pengobatan imunosupresan jangka panjang, atau menderita penyakit sistemik seperti hipertensi (Handoko, 2007).

Sumber : Saragih IV.Herpes Zoster pada Griatri. Fakultas Kedokteran Universitas Lambung. 2014.

7. Jelaskan epidemologi dari Herpes Zoster !

Varicella terdapat di seluruh dunia dan tidak ada perbedaan ras maupun jenis kelamin.Vericella terutama mengenai anak-anak yang berusia dibawah 20 tahun terutama usia 3-6 tahun dan hanya 2% terjadi pada orang dewasa. Di Amerika, vericella sering terjadi pada anak-anak dibawah usia 10 tahun dan 5% kasus terjadi pada usia lebih dari 15 tahun dan di Jepang, umumnya terjadi pada anak-anak dibawah usia 6 tahun sebanyak 81,4%.

Insiden terjadinya herpes zoster meningkat sesuai dengan pertambahan umur dan biasanya jarang mengenai anak-anak. Di Amerika, herpes zoster jarang terjadi pada anak-anak, dimana lebih dari 66% mengenai usia lebih dari 50 tahun, kurang dari 10 % mengenai usia dibawah 20 tahun dan 5 % mengenai usia kurang dari 15 tahun. Walaupun herpes zoster merupakan penyakit yang sering dijumpai pada orang dewasa, namun herpes zoster dapat juga terjadi pada bayi yang baru lahir apabila ibunya menderita herpes zoster pada masa kehamilan. Dari hasil penelitian, ditemukan sekitar 3 % herpes zoster pada anak, biasanya ditemukan pada anak-anak yang imunokompromis dan menderita penyakit keganasan.

Page 5: gabunganjawaban p4

Sumber : 1. Mc Cary M L. Varicella zoster virus. American Academy of Dermatology, Inc. 1999.

8. Jelaskan patofisiologi dari Herpes Zoster !

Seseorang mengalami herpes zoster karena reaktivasi virus Varicella zoster yang dorman di ganglion posterior medula spinalis atau saraf kranialis yang biasanya disebabkan oleh penurunansistem imun. Lesi kulit timbul berupa vesikel yang bergerombol dengan dasar eritema, biasanya berlokasi sesuai dermatom persarafan tempat virus tersebut teraktivasi dan unilateral. Virus dapat pula menyerang ganglion anterior sehingga gejalanya berupa gangguan motorik. Masa aktif penyakitnya berlangsung selama 2-3 minggu pada orang muda, dan dapat mencapai 6 minggu pada orang tua atau pasien dengan penurunan sistem imun

Sumber : http://www.kalbemed.com/Portals/6/06_194Neuralgia%20Pascaherpetika.pdf diakses pada `10 Mei 2015 Pukul 9:50

9. Jelaskan fase–fase pada Herpes Zoster !Pada Herpes zoster patogenesisnya / fase belum diketahui secara jelas. Tetapi Herpes

zoster dimulai apabila adanya virus Varicella zoster yang laten dalam tubuh, dan mulai bereaksi.

Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16560/3/Chapter%20II.pdf

10. Jelaskan tanda dan gejala dari Herpes Zoster !

- Pada awalnya Herpes Zoster akan menyebabkan sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah.

- Pada kasus yang lebih berat, dapat menimbulkan nyeri sendi, sakit kepala, dan pusing.

- Bagian kulit yang terkena nyeri akan terasa terbakar, menusuk, dan terasa lunak (Lesi kulit yang khas dari herpes zoster yaitu lokalisasinya biasanya unilateral dan jarang melewatii garis tengah tubuh. Lokasi yang sering dijumpai yaitu pada dermatom T3 hingga L2 dan nervus ke V dan VII).

Page 6: gabunganjawaban p4

- Beberapa hari kemudian akan menimbulkan bintik merah kecil pada daerah kulit yang selanjutnya akan ada gelembung-gelembung transparan berisi cairan (persis seperti pada cacar air).

- Bintik-bintik tersebut semakin lama akan bermunculan dan membesar .

- Gelembung-gelembung tersebut akan terasa gatal, jika tidak tergaruk, maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak gelap di kulit (hiperpigmentasi) serta lama-kelamaan akan pudar. Tetapi jika tergaruk, maka gelembung tersebut akan semakin lambat mengering dan memudahkan infeksi bakteri. Jika telah mengering, maka keropeng tersebut akan meninggalkan bekas yang dalam dan parut permanen.

Page 7: gabunganjawaban p4

(Dumasari Lubis, Ramona. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2008. Varicella dan Herpes Zoster. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3425/1/08E00895.pdf, diakses pada Minggu, 10 Mei 2015.)

(Anonimous. Tanda dan Gejala Herpes Zoster. http://penyebabherpes.com/gejala-herpes-zoster/, diakses pada Minggu, 10 Mei 2015.)

11. Jelaskan komplikasi dari Herpes Zoster !

Meningoencephalitis Motor paresis Scar Infeksi sekunder bakteri Postherpetic Neuralgia (PHN) Pada daerah ophthalmic dapat terjadi keratitis,episcleritis, iritis, papilitis dan

kerusakan saraf Herpes zoster desiminata yg dapat mengenai organ tubuh seperti paru, otak dan organ

lain dpat berakibat fatal

Sumber : Ramona D,L. Varicella dan Herpes Zoster. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Universitas Sumatera Utara. 2008

12. Jelaskan mekanisme rasa nyeri !

Secara Umum :

Serabut saraf bermeilin A delta dan tidak bermeilin C Kornudorsalis medulla spinalis Thalamus Korteks Serebri

Menurut mekanisme terjadinya, melibatkan 2 jaras yang berbeda yang berhubungan dengan dua tipe rasa nyeri yakni jaras nyeri tajam-cepat dan jaras nyeri lambat-kronik.

Traktus Neospinotalamikus (Tajam-Cepat)

Serabut tipe A δ Lamina I (Lamina Marginalis) belok ke otak dalam Kolumna anterolateralis (Sebagian besar akan melewati talamus. Dari talamus ini sinyal akan dijalarkan ke basal otak seperti ke korteks somatosensorik)

Traktus Paleospinotalamikus (Lambat-Kronik)Serabut tipe C lambat kronik perifer Medulla Spinalis (Substansia Gelatinosa) Lamina V komisura anterior (kesisi berlawanan dari medulla spinalis) otak dalam jaras anterolateral.

Page 8: gabunganjawaban p4

Sumber : Guyton Arthur C., Hall Jhon E. Fisiologi Kedokteran.Ed 11. Jakarta : EGC

13. Bagaimana diagnosis Herpes Zoster!

Diagnosa Herpes zoster biasanya ditegakkan berdasarkan riwayat kasus dan gambaran klinisnya yang khas, sehingga tidak diperlukan pemeriksaan laboratorium. Meskipun begitu, pemeriksaan laboratorium direkomendasikan jika gambaran klinis tidak khas atau untuk menentukan status imun terhadap virus Varisela-zoster pada orang yang beresiko tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan meliputi hapusan Tzank, deteksi antigen virus dan tes antibodi virus.

Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16560/3/Chapter%20II.pdf

14. Apakah ada komplikasi selama nyeri pasca Herpes Zoster ?

Komplikasi Umum dari Herpes Zoster :

PHN (post herpetic neuralgia) : nyeri yang terus berlangsung selama 3 bulan setelah lesi Herpes Zoster sembuh atau nyeri terus berlangsung selama 120 hari sejak timbulnya lesi herpes zoster.

Esenfalitis : Herpes Zoster menyerang sistem saraf pusat. Penjalaran melalui kulit hingga menyebabkan esenfalitis terjadi dalam 9 hari – 6 minggu. Gejala berupa terganggunya fungsi sensori,sakit kepala, fotophobia, meningismus, dan terlihat elektroensenfalogram yang abnormal.

Paresis saraf kranial dan peripheral : terjadi kelemahan fungsi dari saraf kranial dan peripheral

Sumber :

Regina, Lorettha Wijaya. 2012. Neuralgia Pascaherpetik. Vol 39 no.6. Jakarta : Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Atma Jaya. Diakses (www.kalbemed.com) pada tanggal 9 Mei 2015

15. Kenapa ruam papilomatosa terbentuk di bagian perut kanan ?

Karena lesi kulit yang khas dari herpes zoster yaitu lokasinya biasanya unilateral dan jarang melewati garis tengah tubuh. Jadi lokasi yang sering dijumpai yaitu pada dermatom T3 hingga L2 dan Nervus ke V dan VII.

Sumber : Lubis, R.D. 2008. Varicella dan Herpes Zoster. USU

Page 9: gabunganjawaban p4

16. Jelaskan penatalaksanaan dari Herpes Zoster !

Jika

- Lesi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan bedak agar tidak mudah pecah

- Vesikel yang sudah pecah atau sudah terbentuk krusta, dapat diberikan salap antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder.

- Dapat diberikan antipiretik dan analgetik.

- Kuku jari tangan harus dipotong untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder akibat garukan.

Obat Antivirus

- Pemberian antivirus dapat mengurangii lama sakit, keparahan dan waktu penyemuhan akan lebih singkat.

- Pemberian antivirus sebaiknya dalam jangka waktu kurang dari 48 – 72 jam setelah erupsi dikulit muncul.

- Golongan antivirus sebaiknya dapat diberikan yaitu asiklovir, valasiklovir dan famasiklovir.

- Dosis anti virus ( oral ) untuk pengobatan o Neonatus : Asiklovir 500 mg setiap 8 jam selama 10 hari

o Anak : Asiklovir 4 x 20 mg / kgBB / hari / oral selama 5 hari

Pencegahan

- Imunisasio Imunisasi Pasif

Menggunakan VZIG ( Varicella zoster immunoglobulin ) Pemberiannya dalam waktu 3 hari setelah terpajan VZV

o Imunisasi Aktif

Vaksinnya menggunakan vaksin varicella virus ( Oke strain ) dan kekebalan yang didapan dapat bertahan hingga 10 tahun.

Page 10: gabunganjawaban p4

17. Jelaskan tatalaksa nyeri pada pasca Herpes Zoster !

Neuralgia pasca herpetika didefinisikan sebagai nyeri yang terus berlangsung setelah lesi herpes zoster sembuh. Terdapat beberapa pilihan untuk penatalaksanaan neuralgia pascaherpetika. Pada awal terapi, direkomendasikan penggunaan analgesic nonsrteroid seperti asetaminofem. Bila pengobatan tidak efektif, maka terapi dapat ditambah dengan obat antikonvulsan seperti gabapentin atau karbamazepin . Dosis karbamazepin dimulai dari 100-200mg/hari dinaikan perlahan hingga 1000 mg perhari, dibagi 2 dosis. Opioid hanya diindikasikan pada pasien dengan nyeri sangat berat, sebagai terapi lini ke dua atau ke tiga. Dosis pengobatan dimulai dari 10mg 2kali/hari, ditingkatkan perlahan hingga 60mg 2kali/hari. Selain obat oral, dapat juga menggunakan terapi topikal. Keuntungan pemakaian topical adalah efek sistemik minimal karena absorpsi sistemik yang minimal. Terapi topikal misalnya lidokain patch 5%, Krim kapsaisin 0,025 dan 0.075% dapat digunakan 3-4 kali sehari. Selain modalitas terapi oral dan topikal, dapat digunakan juga terapi invasif seperti blok saraf simpatis, penyuntikan metilprednisolon intratekal dan epidural, serta stimulasi medulla spinalis.

Sumber :

http://www.kalbemed.com/Portals/6/06_194Neuralgia%20Pascaherpetika.pdf diakses pada 10 Mei 2015 Pukul 9:50

e-book paduan praktis diagnosis dan tata laksana penyakit saraf

18. Jelaskan mekanisme kerja obat analgesik pada sistem saraf !

Ada beberapa pembagian analgetik, yaitu:

a. Analgetik PeriferObat ini bekerja mempengaruhi proses sintesis prostaglandin, senyawa-senyawa ini menghambat sistem siklooksigenase yang menyebabkan asam arakidonat dan asam-asan C20 tak jenuh lain menjadi endoperoksida siklik dimana endoperoksida siklik merupakan pra zat dari prostaglandin, tromboksan A2 dan prostasiklin.

b. Analgetika Antiradang (NSAID’S)Obat ini sebagian besar bekerja dengan memblokir siklooksigenase-1 dan siklooksigenase-2. NSAID’s ideal hanya menghambat COX-2 (Peradangan) dan bukan COX-1(Perlindungan mukosa lambung)dan menghambat lipo-oksigenase(Pembentukan Leukotrien).

c. Analgetika NarkotikaEndorfin bekerja dengan jalan menduduki reseptor-reseptor nyeri di SSP, sehingga perasaan nyeri dapat diblokir. Bila analgetika narkotika digunakan terus menerus bisa terjadi

Page 11: gabunganjawaban p4

pembentukan reseptor-reseptor baru di stimulasi dan produksi endofrindi ujung saraf otak dirintangi. Akibatnya terjadi kebiasaan dan ketagihan .

Daftar Pustaka1. Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.2. Barret, Kim E. 2012. Ganong’s Review of Medical Physiology 24th Edition. United

States : The McGraw-Hill Companies, Inc.3. Guyton & Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology Eleventh Edition.

Philadelphia : Elsevier, Inc.

19. Apakah nyeri pasca Herpes Zoster dapat sembuh ?

Herpes zoster sendiri meskipun bukan penyakit yang life-threatening, namun dapat menggangu pasien sebab dapat timbul rasa nyeri. Lebih lanjut lagi nyeri yang dialami saat timbul lesi kulit dapat bertahan lama, hingga berbulan-bulan lamanya sehingga dapat menggangu kualitas hidup pasien – suatu keadaan yang disebut dengan neuralgia paska herpetika (NPH) (Johnson, 2009).

Untuk nyeri yang timbul pada pasien diberikan asam mefenamat 3x500 mg sebagai analgesik. Pasien kemudian dianjurkan untuk kontrol selama 7 hari kemudian kepada dokter, untuk melihat perbaikan pada pasien. Prognosis herpes zoster tanpa adanya komplikasi biasanya sangat baik (McCrary, 2009).

Neuralgia pasca-herpes atau postherpetic neuralgia. Rasa nyeri yang parah ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah ruam sembuh. 

Sumber : Saragih IV.Herpes Zoster pada Griatri. Fakultas Kedokteran Universitas Lambung. 2014.

20. Berapa lama penyembuhan Herpes Zoster ?

Lepuhan yang terjadi dapat berkeropeng 7-10 hari dan dapat hilang sempurna dalam 2-4 minggu. Gejala-gejala yang ditimbulkan Herpes Zoster yang telah diberi tatalaksana dan tanpa komplikasi dapat hilaang dalam beberapa minggu/bulan.

Sumber : http://www.rsiyarsis.org/#!is-herpes-zoster-otikus/c15ss

Page 12: gabunganjawaban p4

21. Bagaimana mekanisme terjadinya demam dihubungkan dengan pemicu?

Herpes zoster biasanya diawali dengan gejala-gejala prodromal selama 2- 4 hari, yaitu sistemik (demam, pusing, malaise, pilek dan batuk) Gejala-gejala ini mirip dengan infeksi saluran nafas bagian atas karena sebab lainnya. Demam yang timbul biasanya dalam empat hari dan dapat mencapai suhu 40,6°C dan lokal (nyeri otot-tulang, gatal, pegal). Terjadinya demam memang merupakan gejala-gejala awal terkena campak. Manifestasi klinik penyakit campak ada 3 stadium yaitu 1) stadium kataris yang berlangsung 4-5 hari dengan gejala flu, batuk, demam, konjungtivitis, nyeri tenggorok, pembesaran kelenjar getah bening dan terjadi bercak koplik yaitu bercak putih kelabu yang dikelilingi daerah kemerahan. 2) stadium erupsi merupakan stadium campak yang ditandai dengan adanya titik merah 3) stadium konvalensi dimana gejala-gejala sudah mulai menghilang dan meninggalkan bekas. Jadi demam pada herpes zoster merupakan gejala prodromal yaitu secara sistemik tadi karena gejala-gejala ini mirip dengan infeksi saluran nafas bagian atas atau karena sebab lainnya.

Sumber : 1. Gnann JW, Whitley RJ. 2002. Herpes Zoster. New England Journal. Medicine;347(5):340–6.