Fwi sengketa-informasi-publik

13
Jika bisa terbuka, untuk apa tertutup? Jakarta, 10 Juni 2015 Hikmah dan Pembelajaran dari Sengketa Informasi Publik

Transcript of Fwi sengketa-informasi-publik

Jika bisa terbuka,untuk apa tertutup?

Hikmah dan Pembelajaran dariSengketa Informasi Publik

Jakarta, 10 Juni 2015

Jika bisa terbuka,untuk apa tertutup?

Hikmah dan Pembelajaran dariSengketa Informasi Publik

EraTransparansi

Ketersediaan informasi memberi kesempatan kepada publik untuk berpartisipasi dalampengelolaan (perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan) sumber daya hutan

Terbukanya informasi mendorong semua pihak dapat aktif membantu memerangi illegallogging, menyelesaikan konflik tenurial, maupun mencegah kerugian negara akibat korupsidi sektor kehutanan.

Memberi ruang masyarakat lokal dan/atau adat untuk menentukan pilihannya ataspelaksanaan pembangunan kehutanan di sekitar ruang hidup mereka

Perjalanan Permohonan dan Sengketa Informasi FWIkepada Kemenhut (KLHK)

1. an. Yayasan FWI Tidak ada tanggapan2. an. Individu FWI Kesepakatan diingkari3. an. Perkumpulan FWI Informasi dikecualikan

Melakukan pemantauan Sistem Verifikasi LegalitasKayu (SVLK) di seluruh Indonesia, dalam rangkamenjaga kredibilitas dari implementasi SVLK

FWI mengajukanPermohonan Informasi

kepada KLHK

SVLK menjamin ruang untuk peran serta masyarakat dalam pengawasan(Permenhut No. P.38/Menhut-II/2009 dan perubahannya)

UU Kehutanan (pasal 60 ayat (2)): Masyarakat dan atau perorangan berperanserta dalam pengawasan kehutanan. Pasal 68 ayat (2): “Selain haksebagaimana dimaksud pada ayat (1), masyarakat dapat:a. Mengetahui rencana peruntukan hutan, pemanfaatan hasil hutanb. Memberi informasi, saran serta pertimbangan dalam pembangunan

kehutanan; danc. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan

kehutanan baik langsung maupun tidak langsung.

UU KIP : Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatankebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilankeputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik.

SVLK menjamin ruang untuk peran serta masyarakat dalam pengawasan(Permenhut No. P.38/Menhut-II/2009 dan perubahannya)

UU Kehutanan (pasal 60 ayat (2)): Masyarakat dan atau perorangan berperanserta dalam pengawasan kehutanan. Pasal 68 ayat (2): “Selain haksebagaimana dimaksud pada ayat (1), masyarakat dapat:a. Mengetahui rencana peruntukan hutan, pemanfaatan hasil hutanb. Memberi informasi, saran serta pertimbangan dalam pembangunan

kehutanan; danc. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan

kehutanan baik langsung maupun tidak langsung.

UU KIP : Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatankebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilankeputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik.

• Ajudikasi:1. Dokumen dan lampiran peta Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (RKUPHHK)2. Dokumen Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

(RKTUPHHK)3. Dokumen Lengkap Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI)4. Dokumen Izin Pemanfaatan Kayu (IPK)

• Mediasi: SK IUPHHK dan SK Pinjam Pakai Kawasan Hutan

FWI Mengajukan Permohonan Informasikepada KLHK (mediasi - ajudikasi)

• Ajudikasi:1. Dokumen dan lampiran peta Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (RKUPHHK)2. Dokumen Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

(RKTUPHHK)3. Dokumen Lengkap Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI)4. Dokumen Izin Pemanfaatan Kayu (IPK)

• Mediasi: SK IUPHHK dan SK Pinjam Pakai Kawasan Hutan

a. UU No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publikb. UU No.41/1999 tentang Kehutananc. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik di

Lingkungan (PPID) Kementerian Kehutanand. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.38/Menhut-II/2009 jo P.68/Menhut-II/2011 jo

P.45/Menhut-II/2012 jo P.42/Menhut-II/2013 Tentang Standar Dan Pedoman Penilaian KinerjaPengelolaan Hutan Produksi Lestari Dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin Atau PadaHutan Hak

e. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.9/Menhut-II/2012 TentangRencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan Kayu

f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Pengesahan PersetujuanKemitraan Sukarela Antara Republik Indonesia dengan Uni Eropa Tentang Penegakan HukumKehutanan, Penatakelolaan, Dan Perdagangan Produk Kayu Ke Uni Eropa (Voluntary PartnershipAgreement)

g. Putusan Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia Nomor 030/I/KIP-PS-A-M-A/2014 antaraSyamsul Rusdi dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang

Dasar Argumentasi FWI Dokumenyang Diminta adalah Informasi Terbuka

a. UU No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publikb. UU No.41/1999 tentang Kehutananc. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi Publik di

Lingkungan (PPID) Kementerian Kehutanand. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.38/Menhut-II/2009 jo P.68/Menhut-II/2011 jo

P.45/Menhut-II/2012 jo P.42/Menhut-II/2013 Tentang Standar Dan Pedoman Penilaian KinerjaPengelolaan Hutan Produksi Lestari Dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin Atau PadaHutan Hak

e. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.9/Menhut-II/2012 TentangRencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan Kayu

f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Pengesahan PersetujuanKemitraan Sukarela Antara Republik Indonesia dengan Uni Eropa Tentang Penegakan HukumKehutanan, Penatakelolaan, Dan Perdagangan Produk Kayu Ke Uni Eropa (Voluntary PartnershipAgreement)

g. Putusan Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia Nomor 030/I/KIP-PS-A-M-A/2014 antaraSyamsul Rusdi dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang

Dasar Pengecualian (oleh KLHK)Berdasarkan Berita Acara Uji Konsekuensi Informasi yang dikecualikannomor S.410.1/PHM-2/2014 tertanggal 2 Juli 2014

• RKUPHHK• RKTUPHHK• RPBBI

Argumentasi: menimbulkanpersaingan usaha tidak sehat

• RKUPHHK• RKTUPHHK• RPBBI

Argumentasi: menimbulkanpersaingan usaha tidak sehat

Dasar Tidak di Kuasainya Informasi(oleh KLHK)

• Dokumen IPK

Dokumen dimiliki oleh UPT diProvinsi dan Kabupaten

Dokumen IPK ada dua: IPK di Areal Penggunaan

Lainmekanisme diProvinsi

IPK di Produksi Konversimekanisme diKabupaten

• Dokumen IPK

Dokumen dimiliki oleh UPT diProvinsi dan Kabupaten

Dokumen IPK ada dua: IPK di Areal Penggunaan

Lainmekanisme diProvinsi

IPK di Produksi Konversimekanisme diKabupaten

Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah

Putusan KIP dan Banding kePTNU - Sengeta Informasi

• Komisi Informasi Pusat RI:Putusan No. 1369/XII/KIP-PS-M-A/2014, tanggal 08 Mei 2015

• Memutuskan bahwa dokumenyang diminta adalah informasiTERBUKA dan harus TERSEDIASETIAP SAAT

• Surat Pemberitahuan danPenyerahan PermohonanKeberatan No.123/G/2015/PTNU-JKT, tanggal03 Juni 2015 tentangPermohonan Keberatan olehKLHK

• Komisi Informasi Pusat RI:Putusan No. 1369/XII/KIP-PS-M-A/2014, tanggal 08 Mei 2015

• Memutuskan bahwa dokumenyang diminta adalah informasiTERBUKA dan harus TERSEDIASETIAP SAAT

• Surat Pemberitahuan danPenyerahan PermohonanKeberatan No.123/G/2015/PTNU-JKT, tanggal03 Juni 2015 tentangPermohonan Keberatan olehKLHK

• Jangan takut bersengketa. Meskipun ada prinsip cepat, berbiaya ringan,tetapi tetap bersiaplah untuk sidang sengketa hingga 100 hari kerja.

• Permintaan informasi melalui mekanisme KIP, memiliki kisaran waktu yangketat. Tips menyusun kalender permintaan informasi, bila atas namalembaga perlu ada time keeper.

• Perlu menyusun argumentasi untuk menjelaskan KEPENTINGAN PUBLIK, dandilengkapi dengan cuplikan produk hukum dan ilustrasi argumentasi yangmenguatkan.

• Sampaikan argumentasi untuk melakukan Uji Kepentingan Publik terhadapatas informasi yang dikecualikan yang disusun Badan Publik.

• Menggunakan jaringan untuk memperkuat argumentasi dan tekanan publikterhadap proses sengketa informasi.

Pembelajaran dan Tips SengketaInformasi Publik

• Jangan takut bersengketa. Meskipun ada prinsip cepat, berbiaya ringan,tetapi tetap bersiaplah untuk sidang sengketa hingga 100 hari kerja.

• Permintaan informasi melalui mekanisme KIP, memiliki kisaran waktu yangketat. Tips menyusun kalender permintaan informasi, bila atas namalembaga perlu ada time keeper.

• Perlu menyusun argumentasi untuk menjelaskan KEPENTINGAN PUBLIK, dandilengkapi dengan cuplikan produk hukum dan ilustrasi argumentasi yangmenguatkan.

• Sampaikan argumentasi untuk melakukan Uji Kepentingan Publik terhadapatas informasi yang dikecualikan yang disusun Badan Publik.

• Menggunakan jaringan untuk memperkuat argumentasi dan tekanan publikterhadap proses sengketa informasi.

• Butuh penguatan UU KIP terkait kewajiban badan publik (lembaga negara),menyusun daftar informasi publik dan UJI KONSEKUENSI untuk informasiyang dikecualikan.

• Supaya sidang sengketa lebih cepat dan tepat sasaran (menang), perlumemberi asupan informasi yang cukup bagi majelis komisioner.

• Pejabat publik cenderung melihat informasi berdasarkan kepentinganpragmatis yang seringkali mengabaikan filosofi dan latar belakang dariterbitnya suatu kebijakan publik

• Pejabat publik cenderung membuat argumentasi penolakan tetapi tidakmenggunakan peraturan/kebijakan yang dia diterbitkan.

• PPID, tidak selalu berkuasa atas data/informasi yang diminta, karena bukansebagai pengelola data/informasi. PPID lebih berperan sebagai Humas

Pembelajaran dan Tips SengketaInformasi Publik

• Butuh penguatan UU KIP terkait kewajiban badan publik (lembaga negara),menyusun daftar informasi publik dan UJI KONSEKUENSI untuk informasiyang dikecualikan.

• Supaya sidang sengketa lebih cepat dan tepat sasaran (menang), perlumemberi asupan informasi yang cukup bagi majelis komisioner.

• Pejabat publik cenderung melihat informasi berdasarkan kepentinganpragmatis yang seringkali mengabaikan filosofi dan latar belakang dariterbitnya suatu kebijakan publik

• Pejabat publik cenderung membuat argumentasi penolakan tetapi tidakmenggunakan peraturan/kebijakan yang dia diterbitkan.

• PPID, tidak selalu berkuasa atas data/informasi yang diminta, karena bukansebagai pengelola data/informasi. PPID lebih berperan sebagai Humas

• Organisasi masyarakat sipil dan kelompok masyarakat (adat/lokal)harus menjadi motor penggerak uji akses informasi publik

• UU KIP harus menjadi instrumen yang mempermudah dan bukanmempersulit publik untuk mendapatkan informasi

• Keterbukaan informasi sesuatu yang gampang diucapkan tetapisusah dilaksanakan

• Keterbukaan informasi bukan titik akhir, tetapi awal perjuanganuntuk mendorong perbaikan tata kelola

• Keterbukaan informasi tidak berada di ruang hampa, harusberkontribusi menjawab persoalan kehutanan (tenurial,penebangan liar, korupsi)

Hikmah Sengketa Informasi Publik

• Organisasi masyarakat sipil dan kelompok masyarakat (adat/lokal)harus menjadi motor penggerak uji akses informasi publik

• UU KIP harus menjadi instrumen yang mempermudah dan bukanmempersulit publik untuk mendapatkan informasi

• Keterbukaan informasi sesuatu yang gampang diucapkan tetapisusah dilaksanakan

• Keterbukaan informasi bukan titik akhir, tetapi awal perjuanganuntuk mendorong perbaikan tata kelola

• Keterbukaan informasi tidak berada di ruang hampa, harusberkontribusi menjawab persoalan kehutanan (tenurial,penebangan liar, korupsi)

T e r i m a k a s i h#FightForFreedomInformation

[email protected]+0251 - 8333308

: @fwindonesia: Pemantau Hutan

:

T e r i m a k a s i h#FightForFreedomInformation

[email protected]+0251 - 8333308