Fungsi paru

29
FUNGSI PARU Dr. Yandri Naldi Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Unswagati

description

Fungsi paru

Transcript of Fungsi paru

Fingsi paru

Fungsi paruDr. Yandri NaldiBagian FisiologiFakultas Kedokteran UnswagatiPendahuluanPernapasan ada dua proses :Pernapasan luar (eksterna), yaitu penyerapan 02 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhanPernapasan dalam (interna), yaitu penggunaan 02 dan pembentukan CO2 oleh sel-sel serta pertukaran gas antara sel-sel tubuh dengan media cair sekitarnyaPendahuluanSistem pernapasan terdiri dari Organ pertukaran gas (paru) Pompa ventilasi paru.

Pompa ventilasi ini terdiri atas Dinding dadaOtot-otot pernapasan, yang memperbesar dan memperkecil ukuran rongga dadaPusat pernapasan di otak yang mengendalikan otot pernapasan; Jaras dan saraf yang menghubungkan pusat pernapasan dengan otot pernapasanPendahuluanPada keadaan istirahat, frekuensi pernapasan manusia normal berkisar antara 12-15 kali per menit. Satu kali bernapas, sekitar 500 mL udara, atau 6-8 L udara per menit dimasukkan dan dikeluarkan dari paru). Udara akan bercampur dengan gas yang terdapat dalam alveoli, dan selanjutnya 02 masuk ke dalam darah di kapiler paru, sedangkan CO2 masuk ke dalam alveoli, melalui proses difusi sederhana. Dengan cara ini, 250 mL 02 per menit masuk ke dalam tubuh dan 200 mL CO2 akan dikeluarkan.

Sifat-sifat gasTekanan ParsialGas akan mengembang untuk mengisi ruang yang tersedia baginya, dan volume yang ditempati oleh sejumlah molekul gas tertentu, pada suhu dan tekanan tertentu (idealnya) akan tetap sama, bagaimanapun komposisi campuran gas tersebut.Tekanan yang ditimbulkan oleh setiap gas (tekanan parsial gas) dalam suatu campuran gas setara dengan persen volume gas tersebut dalam campuran gas dikalikan dengan tekanan total campuran gas.

Sifat-sifat gasKomposisi udara kering ialah 20,98% 02, 0,04% CO2, 78,06% N2 dan 0,92% unsur inert lain, seperti argon dan helium. Tekanan barometer (PR) di permukaan laut ialah 760 mm Hg (satu atmosfer). Tekanan parsial P02 udara kering di permukaan laut adalah 0,21 x 760, atau 160 mm Hg. Tekanan parsial N2 dan gas inert lain 0,79 x 760, atau 600 mm Hg; dan PC02 ialah 0,0004 x 760, atau 0,3 mm HgPH20 pada suhu tubuh (37C) adalah 47 mm Hg. Dengan demikian, tekanan parsial berbagai gas udara pernapasan di permukaan laut saat mencapai paru adalah P02 149 mm Hg; PCO2 0,3 mm Hg; dan PN2 (termasuk gas inert lain) 564 mm Hg.

Sifat-sifat gasGas berdifusi dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah Kecepatan difusi bergantung pada besar beda konsentrasi serta sifat sawar yang membatasi kedua daerah. Apabila campuran gas dibiarkan mencapai keseimbangan dengan zat cair, tiaptiap gas dalam campuran tersebut akan larut ke dalam cairan pada suatu tingkat yang ditentukan oleh tekanan parsial dan daya larutnya dalam cairan. Tekanan parsial suatu gas dalam zat cair adalah bahwa tekanan yang terdapat pada fase gas dalam keseimbangan dengan zat cair akan menghasilkan konsentrasi molekul gas yang ditemukan dalam zat cair

MEKANISME SISTEM PERNAPASANMekanisme secara umum:

1. Inspirasi Otot-otot interkostal berkontraksi akibatnya tulang rusuk terangkat. Kontraksi otot interkostal diikuti oleh kontraksi otot diafragma. Akibat kontraksi kedua otot ini, rongga dada menjadi membesar. Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru. Rongga dada yang bertambah besar menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi kecil.

MEKANISME SISTEM PERNAPASAN2. Ekspirasi Otot-otot interkostal berelaksasi akibatnya tulang rusuk turun. Relaksasi otot interkostal diikuti oleh berelaksasinya otot diafragma. Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga dada menjadi menjadi mengecil. Akibatnya udara keluar dari dalam paru-paru ke lingkungan. Rongga dada yang mengecil menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi besarMEKANISME SISTEM PERNAPASAN

MEKANISME SISTEM PERNAPASANDibagi menjadi 2:1.Pernapasan Perut Merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.2.Pernapasan Dada Pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.

Pernapasan Perut

InspirasiEkspirasiPada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.

Merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.Pernapasan Dada

InspirasiEkspirasiFase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masukFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

VOLUME DAN KAPASITAS PARUVolume1.Volume dan napas (tidal)adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali bernapas normal = 500 ml.2. Volume cadangan inspirasi volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah dan di atas volume alur napas normal dan biasanya mencapai 3000 ml3. Volume cadangan ekspirasi jumlah udara ekstra yang dapat diekspirasi oleh ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi alun napas normal, jumlah normalnya adalah sekitar 1100 ml.4.Volume residu volume udara yang masih tetap berada pada atau dalam paru setelah ekspirasi paling kuat. Volume ini besarnya kira-kira 1200 ml

VOLUME DAN KAPASITAS PARUKapasitas Paru

1. Kapasitas inspirasi Volume napas ditambah volume cadangan inspirasi.2. Kapasitas residu fungsional volume cadangan ekspirasi ditambah volume residu3. Kapasitas vital volume cadangan inspirasi ditambah volume alun napas dan volume cadangan ekspirasi.4. Kapasitas paru total volume maksimum dimana paru dapat dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa kira-kira 5800 ml, jumlah ini sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu.

Sirkulasi PulmonalDarah dari ventrikel kanan masuk ke paru melalui arteri pulmonalis, darah tersebut akan mengikat O2 di alveoulus oleh Hb lalu di alirkan darah yang kaya O2 tersebut ke vena pulmonalis ke atrium kiri diteruskan ke ventrikel kiri , kemudian diedarkan lewat aorta ke seluruh tubuh, di seluruh tubuh O2 akan di ambil dan di tukar dengan Co2 dan kembali ke atrium kanan lagi.

Struktur paru - alveoli

Sirkulasi Pulmonal

Tegangan Permukaan Alveolar

Suatu faktor penting yang mempengaruhi komplians jaringan paru ialah tegangan permukaan yang ditimbulkan oleh cairan yang melapisi alveolusTegangan permukaan yang rendah pada waktu alveolus kecil disebabkan oleh adanya surfaktan di dalam cairan yang melapisi alveolus. Surfaktan merupakan campuran dipalmitoilfosfatidilkolin (DPPC), berbagai lipid lain dan protein Apabila tegangan permukaan tersebut tidak dipertahankan rendah saat alveolus mengecil selama ekspirasi, sesuai dengan hukum Laplace alveolus akan kolaps. Surfaktan juga berfungsi membantu mencegah terjadinya edema paru bila tidak terdapat surfaktan, tegangan permukaan alveolus yang tidak dilawan akan menimbulkan tekanan sebesar 20 mm Hg yang mengakibatkan transudasi cairan dari darah ke dalam alveoltis.

Surfaktan

PENGATURAN RESPIRASI

Pusat pengontrolan respirasi berada di :medulla oblongata pons medulla.

Secara garis besar pulmo memiliki fungsi sebagai berikut:Menyaring bahan beracun dari sirkulasi.Reservoir darah.Sebagai tempat pertukaran gas-gasMenyediakan permukaan untuk pertukaran gas antara udara dan system aliran darah.Sebagai jalur keluar masuknya udara dari luar ke paru.Pertukaran O2 dan CO2Keseimbangan Asam BasaKeseimbangan suhu tubuh.

Pertukaran gas dalam paru

Ganong, William F, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 20, Jakarta, EGC, 2003.Cameron, Jhon R dkk, Fisika tubuh manusia, Jakarta, EGC, 2006.Gabriel JF, Fisika Kedokteran, Jakarta, EGC, 1996Daftar PustakaTerima kasih